remaja menggunakan internet untuk mencari teman, chatting, kirim e-mail ...
Selain dampak positif, internet juga bisa memberi dampak negatif bagi kalangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini, kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Internet adalah sistem informasi global berbasis komputer. Untuk mengakses internet kita hanya membutuhkan seperangkat komputer, modem, dan saluran telepon. Bahkan saat ini tidak perlu mempergunakan jaringan telepon, cukup dengan menggunakan wireless internet. Dan itu merupakan dunia ilmu pengetahuan yang berkembang pesat. Keberadaan internet memberi dampak positif bagi seluruh masyarakat pengguna internet termasuk remaja. Disana mereka bisa dengan cepat mendapatkan informasi, bisa mencarinya dengan menggunakan google atau dengan cara yang lain. Tetapi kebanyakan remaja menggunakan internet untuk mencari teman, chatting, kirim e-mail dan mencari tugas-tugas kuliah atau tugas sekolah. Selain dampak positif, internet juga bisa memberi dampak negatif bagi kalangan masyarakat khususnya remaja. Misalnya para remaja membuka situs-situs porno di internet. Itu merupakan salah satu perilaku menyimpang yang dilakukan remaja. Selain itu, dampak buruk dari internet adalah timbulnya berbagai macam kejahatan. Diantaranya adalah pencurian uang di Bank melalui internet, pemerkosaan, penculikan, pengedaran video porno dan masih banyak lagi tindak kriminal yang disebabkan dari dampak buruknya internet. 1
2
Internet menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat tanpa melihat dampak yang timbul, yang terpenting informasi yang diinginkan dapat terpenuhi. Tidak hanya msayarakat kota saja yang mengenal internet di pelosok desa pun sudah mengenal internet karena berbagai penyuluhan atau kegiatan dari pemerintah untuk masyarakat dalam pengenalan internet sudah semakin berjalan. Dampak yang timbul akibat internet tergantung dari cara pengguna mengakses internet, janganlah internet dijadikan sebagai bahan acuan untuk yang negatif tetapi lebih kepada yang bersifat positif untuk meningkatkan kualitas generasi bangsa menyongsong masa depan dengan peran pemerintah untuk mengantisipasi hal – hal buruk dari internet dan juga peran lingkungan yang harus selalu mendukung kearah yang lebih baik. Dengan adanya fenomena ini, maka muncul banyak perusahaan – perusahaan yang mengeluarkan produk untuk mengakses internet. Begitupun dengan perusahaan telekomunikasi di Indonesia yaitu PT. Telkom, Tbk yang menyediakan layanan sejenis yang diberi nama Telkom Speedy. PT. Telkom, Tbk giat untuk melakukan kegiatankegiatan yang mendukung terciptanya brand awareness dan brand knowledge di public dan melakukan pelayanan-pelayanan yang baik untuk membentuk brand image yang positif di public. Selain itu, PT. Telkom, Tbk juga menyusun strategi marketing untuk meningkatkan penjualan Telkom Speedy. Untuk mengokohkan brand image sebuah perusahaan diperlukan strategi dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dapat menembus tujuan utama perusahaan yaitu tetap eksis dalam melakukan bisnis di tengah persaingan yang cukup ketat terutama antar kompetitor. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan seorang
3
public relations yang dianggap memegang peranan yang sangat krusial dalam mengokohkan sebuah brand image itu sendiri. Adapun tugas public relations diantaranya adalah membangun hubungan baik antara pihak manajemen atau publik internal dengan publik eksternal yaitu customer sehingga tercipta suatu pemahaman dan pengertian yang baik sehingga menumbuhkan suatu citra yang baik terhadap perusahaan itu sendiri. Seorang praktisi public relations harus mampu mengembangkan ketrampilan dalam mendapatkan informasi dari berbagai sumber dan mereka harus mampu mengembangkan hubungan dan kerja sama dengan seluruh divisi perusahaan tersebut sehingga terbentuk sebuah team work yang solid. Keadaan ini mendorong PT. Telkom, Tbk untuk melakukan strategi mengokohkan brand image agar pelanggan tetap setia dan loyal terhadap produk-produk yang dimiliki oleh PT. Telkom, Tbk. Dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat, semua perusahaan berupaya untuk memberikan pelayanan serta fasilitas yang memberi kepuasan bagi pelanggan jasa informasi dan telekomunikasi pada umumnya. Perusahaan harus bisa menyusun langkah-langkah baru yang dipandang cukup efektif dan telah di terapkan di negara maju. Langkah-langkah tersebut salah satunya adalah dengan memanfaatkan kinerja public relations. Seorang public relations mempunyai posisi serta peran yang sangat krusial dalam perusahaan atau organisasi yang dinaungi. Selain menciptakan hubungan ke dalam publik internal perusahaan, juga menjaga hubungan dengan publik eksternal. Selain itu public relations juga harus bisa menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat yang menguntungkan organisasi yaitu dengan mengokohkan brand image yang positif bagi perusahaan itu.
4
Namun, selain utuk mengokohkan brand image, PT. Telkom, Tbk juga perlu upaya untuk meningkatkan penjualan Speedy Internet, mengingat persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, diperlukan teknik publikasi dan promosi yang dijalankan melalui kegiatan marketing. Kegiatan marketing disini didasari juga untu membentuk image yang positif. Untuk itu, diperlukan koordinasi antara public relations dengan marketing. Koordinasi antara public relations dan marketing inilah yang disebut dengan konsep marketing public relation. Konsep ini dipilih sesuai dengan fungsinya sebagai alat promosi yang tidak hanya sekedar menjual produk atau menawarkan jasa, namun juga membangun citra. Penekanan tujuan kegiatan marketing public relation bukan pada penjualan, tetapi pada pemberian informasi, pendidikan, dan upaya peningkatan pengetahuan mengenai keberadaan perusahaan, produk, atau jasa yang ditawarkannya agar diingat oleh masyarakat. Oleh karena itu, PT. Telkom, Tbk menerapkan kegiatan marketing public relation untuk memberikan informasi, pendidikan, dan upaya peningkatan pengetahuan mengenai keberadaan produk Telkom Speedy agar dapat diingat oleh masyarakat dan mendorong terbentuknya brand image yang positif.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.
Apakah dengan adanya kegiatan marketing public relations dpat meningkatkan penjualan di tahun 2011? Dimana pada tahun 2008 hingga tahun 2010 terdapat penurunan penjualan cukup tajam,seperti pada tabelberikut ini :
5
Bulan
2008
2009
2010
Januari
283
2.672
1.673
Februari
364
2.075
2.117
Maret
987
1.385
2.457
April
1.806
1.516
1.954
Mei
954
2.953
2.008
Juni
1.911
3.504
1.982
Juli
2.310
2.861
2.107
Agustus
3.199
3.496
3.147
September
2.703
1.931
1.363
Oktober
6.600
2.549
1.661
November
9.049
2.212
1.394
Desember
12.150
2.689
1.245
TOTAL
42.316
29.843
23.108
Table 1.1 2.
Bagaimana kolaborasi
antara public relations
dengan
marketing
untuk
mewujudkan terciptanya tujuan perusahaan yaitu dalam mencapai keuntungan, dan untuk membentuk serta mengokohkan image positif di publik? 3.
Apakah kegiatan marketing public relations yang dilakukan oleh PT.Telkom,Tbk dapat mempengaruhi terciptanya brand image yang positif di publik?
6
1.3
Ruang Lingkup
Melalui penuturan di atas, diperlukan kegiatan marketing, terutama teknik publikasi dan promosi dengan sentuhan image yang tepat untuk membentuk suatu brand image yang positif. Dalam usaha membentuk brand image di benak masyarakat, serta dalam upaya mengkomunikasikan informasi-informasi yang perlu disampaikan ke masyarakat, maka dibutuhkan serangkaian kegiatan yang dapat menunjang kedua hal tersebut. Ditinjau dari penglihatan marketing, keberhasilan strategi marketing perusahaan yang berusaha menancapkan brand produknya di benak konsumen, juga dipandang oleh keberhasilan produk atau jasa melalui proses asosiasi merk. Menurut Drs. Paulus Lilik Kristianto, Msi (2011:126) asosiasi merk adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merk. Kesan – kesan yang timbul di benak konsumen akibat berbagai macam hal seperti komunikasi pemasaran suatu merk, pengalaman orang lain maupun diri sendiri dalam mengkonsumsi merk tersebut. Asosiasi dan kesan yang terkait dengan merk tersebut akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman pelanggan dalam mengkonsumsi atau dengan semakin seringnya penampakan merk tersebut dalam strategi komunikasinya. Berbagai definisi tentang merk menekankan adanya hubungan antara suatu konsumen dengan merk, dimana merk pada kenyataanya lebih dari sekedar logo atau nama. Ada aspek emosional yang bermain disana. Telkom Speedy sebagai salah satu brand dari perusahaan BUMN di Indonesia, memiliki kompetitor seperti FastNet dari First Media, BizzNet, NetZap, dan lain lain.
7
Oleh karena itu, PT. Telkom, Tbk menyadari bahwa untuk mempublikasikan dan mempromosikan produknya diperlukan serangkaian kegiatan-kegiatan. Sehingga dibuatlah serangkaian kegiatan public relation yang mendukung sosialisasi merk kepada khalayak dan pembentukan brand image di benak khalayak. Misalnya dengan pameran, publisitas di media massa, iklan billboard, brosur, kegiatan sosial, dan kegiatan lain yang disponsori oleh Telkom Speedy. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan marketing public relation PT. Telkom bertujuan memberi informasi tentang Telkom Speedy dan secara tidak langsung untuk membujuk publiknya. Memberi informasi adalah tujuan dalam menambah pengetahuan tentang produk yang ditawarkan ke publik. Sedangkan membujuk publik atau khalayak adalah mengubah sikap khalayak tersebut terhadap Telkom Speedy hingga mendapatkan nilai yang positif. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan promosi yang bertujuan untuk membangun brand image Speedy Internet. Selain itu juga memberikan kemudahan publik atau khalayak untuk mendapatkan informasi dan bantuan dalam penggunaan Telkom Speedy, mulai dari sebelum pemasangan hingga setelah pemasangan. Ini merupakan salah satu wujud pelayanan PT. Telkom, Tbk kepada pelanggan Telkom Speedy yang memiliki kualitas pelayanan, yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty. Melalui penelitian ini, dapat diketahui apakah dengan adanya kegiatan marketing public relation dapat mendorong publik untuk menggunakan Telkom Speedy. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan kepada publik yang bukan pengguna Telkom Speedy untuk mengetahui alasan mereka tidak menggunakan Telkom Speedy dan apakah mereka memiliki pengetahuan mengenai kegiatan marketing public relation seperti terpilihnya
8
Telkom Speedy sebagai Top Brand 2011 (www.tempointerkatif.com), lalu apakah hal itu mendorong mereka untuk memasang Telkom Speedy. Tidak berhenti disitu, penelitian ini juga akan meneliti kepada mantan pengguna Telkom Speedy untuk mengetahui pendapat mereka mengenai kegiatan marketing public relations Telkom Speedy.
1.4
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini ada 3 hal, yaitu : 1.
Untuk mengetahui apakah melalui kegiatan marketing public relations dapat meningkatkan penjualan Speedy.
2.
Mengetahui peran marketing yang berkolaborasi dengan public relations
3.
Untuk mengetahui pengaruh kegiatan marketing public relations PT. Telko, Tbk BSD terhadap citra merek Tekom Speedy. Sedangkan manfaat dari penelitian ini ada 3 hal, yaitu :
1.
Memperkaya penelitian tentang pengaruh kegiatan marketing public relation terhadap brand image positif di publik.
2.
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada PT. Telkom, Tbk khususnya wilayah BSD langkah-langkah apa lagi yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan di tengah persaingan yang semakin ketat dan memberikan informasi di publik mengenai Telkom Speedy.
9
3.
Sebagai masukan atau evaluasi bagi perusahaan terhadap penerapan kegiatan marketing public relations yang telah dilakukan dan pengaruhnya terhadap citra merek Telkom Speedy khususnya di PT. Telkom, Tbk wilayah BSD.
1.5
Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah semakin besar pengaruh kegiatan marketing public relation PT. Telkom, Tbk tentang Speedy Internet maka semakin positif citra image Speedy dimata public. Ho = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan marketing public relation Telkom Speedy dengan citra merek positif di public. Ha = Terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan marketing public relation Telkom Speedy dengan citra merek positif di public.
1.6 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kuantitatif yang bersifat eksplanasi. Metode eksplanasi adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah kegiatan marketing public relations Telkom Speedy. Sedangkan variabel terikatnya adalah citra merek atau brand image Telkom Speedy.
10
Data didapat dengan melakukan survei dengan membagikan kuesioner kepada pengguna Telkom Speedy, bukan pengguna Telkom Speedy, maupun mantan pengguna Teklkom Speedy. Survei dilakukan di Plasa Telkom Gedung Grha Telkom BSD. Alasannya adalah, Plasa Telkom merupakan outlet/tempat pelayanan milik PT.Telkom, Tbk yang sepenuhnya dikelola oleh PT.Telkom, Tbk dan atau dikerjasamakan dengan mitra disediakan untuk melayani pelanggan/calon pelanggan/pengguna jasa PT.Telkom, Tbk yang ingin dilayani secara langsung (face to face) dengan berbagai kemungkinan latar belakang/penyebab, baik mengenai kebutuhan akan segala informasi yang berkaitan dengan produk layanan PT.Telkom, Tbk maupun untuk pemenuhan kebutuhan produk itu sendiri. Kuesioner yang dibagikan sebanyak 60 buah. Dari data-data ini dapat dihasilkan bagaimana pengaruh kegiatan marketing public relation PT. Telkom BSD tehadap citra merek Telkom Speedy.
1.7
Sistematika Penulisan
BAB 1
Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, latar belakang pemilihan judul penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
BAB 2
Pembahasan Pada bab ini menjelaskan mengenai kerangka teori dan kerangka pikir yang ada dalam penelitian ini.
11
BAB 3
Inti Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan yang
meliputi
struktur
organisasi
perusahaan,
sejarah
dan
perkembangan perusahaan, visi dan misi serta tujuan perusahaan, makna logo dan maskot serta tag line perusahaan, produk dan layanan perusahaan,
jenis
penelitian,
variabel
operasional,
metode
pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, metode analisis data, permasalahan yang ada, dan alternatif pemecahan masalah. BAB 4
Hasil Penelitian Bab ini akan memuat penyajian data penelitian, pengolahan data, serta pembahasan hasil penelitian.
BAB 5
Simpulan dan Saran Bab ini akan membahas simpulan hasil penelitian dan saran-saran yang bermanfaat bagi penulis, perusahaan, maupun masyarakat banyak.