1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa ... - SInTA

4 downloads 160 Views 18KB Size Report
Arismundar (2004) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa sangat ... diimbangi pula dengan adanya kemampuan akademik dan motivasi belajar yang .
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Mahasiswa, sebagai input suatu perguruan tinggi, mempunyai sikap dan penilaian terhadap proses belajar-mengajar berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan ini merupakan refleksi dari adanya perbedaan pengalaman individu, keluarga maupun budaya. Perguruan tinggi berupaya memberikan stimulan untuk mengajarkan, menumbuhkan, dan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap mahasiswa agar dapat mewujudkan prestasi atau kinerja yang optimal. Arismundar (2004) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor bawaan siswa seperti karakteristik sosio-ekonomik, ras, latar belakang, serta faktor materil seperti ukuran kelas, sekolah, besarnya anggaran, perpustakaan dan perlengkapan. Selain itu organisasi sekolah, partisipasi, kultur pendidikan, serta struktur sekolah juga mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap prestasi akademik siswa. Performance mahasiswa dalam suatu matakuliah ditentukan oleh adanya tenaga edukatif, tenaga non-edukatif, sarana dan prasarana pendidikan, maupun implementasi sistem pendidikan yang memadai. Perangkat tersebut harus diimbangi pula dengan adanya kemampuan akademik dan motivasi belajar yang tinggi dari mahasiswa. Pendidik, baik para guru ataupun dosen, menghadapi kesulitan dalam menemukan cara yang tepat untuk memotivasi anak didiknya agar belajar sebaik

2

mungkin. Permasalahan ini dialami oleh guru maupun dosen dari berbagai disiplin ilmu. Brophy (1998) mengatakan bahwa berdasarkan model motivasi expectancy value, pendidik harus membantu siswanya untuk menghargai nilai dari kegiatan-kegiatan sekolah dan memastikan bahwa siswa dapat mencapai keberhasilan dalam kegitan-kegiatan tersebut jika siswa melakukan upaya yang sesuai. Pendidik harus dapat memahami hal-hal yang dapat membuat anak didiknya mau berusaha sebaik mungkin dalam mengikuti proses belajar-mengajar dikelas. Sebaik apapun tenaga pengajar dan fasilitas pendidikan yang disediakan, siswa tidak akan berprestasi jika tidak memiliki motivasi belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, siswa diharapkan melakukan usaha yang terbaik sehingga dapat mencapai performance yang optimal. Penelitian ini lebih memfokuskan pada teori motivasi proses. Teori proses mengenai motivasi berusaha menjawab pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan perilaku individu. Penelitian ini lebih memfokuskan pada teori motivasi proses, yaitu pada teori harapan Vroom (1996) yaitu sesuatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku. Harapan dinyatakan dalam probabilitas. Harapan tentang prestasi-perolehan, dalam pemikiran individu setiap perilaku dihubungkan dengan perolehan. Misalnya seorang mahasiswa mempunyai harapan bahwa jika dia belajar dengan baik dan rajin, maka ia akan menerima hasil yang maksimal. Hal lain yang terpenting dari teori motivasi harapan adalah kekuatan dan kemampuan. Istilah kekuatan disamakan dengan motivasi. Maksud dari teori

3

harapan adalah menilai besarnya dan arahnya semua kekuatan yang mempengaruhi individu. Tindakan yang didorong oleh kekuatan paling besar adalah tindakan yang paling memungkinkan akan dilakukan. Kemampuan menunjukkan potensi orang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan. Mungkin kemampuan itu dimanfaatkan atau mungkin juga tidak. Kemampuan berhubungan dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki orang untuk melaksanakan pekerjaan dan bukan yang ingin dilaksanakannya. Perbedaan gender saat ini memang sudah tidak terlalu di permasalahkan, karena sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli bahwa sekarang ini pria dan wanita sama saja, baik itu di bidang pekerjaan maupun dalam hal kepemimpinan. Di Indonesia sendiri wanita pernah menjadi seorang pemimpin untuk bangsanya sendiri, selain itu apabila kita membuka mata kita lebar-lebar banyak pekerjaan pria yang sudah dikerjakan oleh wanita. Peneliti sendiri pernah melihat seorang wanita berjuang untuk menghidupi keluarganya dengan menjadi supir angkot dikarenakan suaminya sudah tidak bisa lagi untuk melakukan pekerjaan tersebut, masih banyak lagi contoh nyata yang kita dapat lihat, wanita menjadi petugas pemadam kebakaran dan satpam. Oleh sebab itu mahasiswa sebagai output dari sebuah perguruan tinggi harus dapat membuktikan bahwa gender tidak merupakan halangan untuk maju dan memberikan yang terbaik yang ada di dalam diri mahasiswa tersebut sebagi wujud pembuktian diri bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang dapat dijadikan penghalang yang berarti. Pemilihan mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Duta Wacana ditujukan untuk mengetahui perbedaan motivasi terhadap performance mahasiswa

4

akuntansi Universitas Kristen Duta Wacana. Alasan lainnya adalah untuk melihat apakah perbedaan motivasi antara mahasiswa dengan mahasiswi akuntansi di Universitas Kristen Duta wacana. Universitas Kriten Duta Wacana, dipilih sebagai tempat pemilihan sampel, dikarenakan kampus ini merupakan tempat penulis menimba ilmu, selain itu alasan lain adalah data yang nantinya penulis gunakan lebih mudah didapatkan. Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut

1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap performance mahasiswa akuntansi di Universitas Kristen Duta Wacana? 2. Apakah ada perbedaan motivasi antara mahasiswa dengan mahasiswi akuntansi di Universitas Kristen Duta Wacana?

1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruhi terhadap performance mahasiswa akuntansi di Universitas Kristen Duta Wacana 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan motivasi antara mahasiswa dengan mahasiswi akuntansi di Universitas Kristen Duta Wacana

1.4 Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, khususnya bagi perguruan tinggi untuk mendapatkan menghasilkan para akuntan yang berkualitas dan

5

memiliki motivasi yang baik dan mempunyai performance yang baik juga. Penelitian ini diperlukan karena merupakan sarana untuk menguji calon akuntan, apakah output yang dihasilkan oleh perguruan tinggi benar-benar seorang yang berkualitas yang memiliki motivasi yang jelas dan juga mempunyai performance yang baik juga.

1.5 Batasan Penelitian Agar tidak menyimpang dari tujuan utama, serta lebih terarah dan teliti, dan untuk mendapatkan analisis yang cukup maka penulis memberi ruang lingkup pada motivasi, gender dan performance saja. Dalam penelitian ini lebih memfokuskan penelitian terhadap pengaruh motivasi dan gender terhadap performance mahasiswa akuntansi Universitas Kristen Duta Wacana pada: 1.

Tempat : Universitas Kristen Duta Wacana

2.

Responden yang diteliti adalah mahasiswa program studi akuntansi fakultas ekonomi yang sudah menempuh semester empat.

3.

Variabel yang diteliti adalah motivasi, gender, dan performance Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang Gender adalah jenis kelamin Performance adalah prestasi atau hasil yang diinginkan dari perilaku.