FPIPS/PPKn. Judul Skripsi : Dampak Pelaksanaan Program PNPM Mandiri
Terhadap ... Bapak Agus Hari Mariyanto selaku kepala desa darupono yang
telah memberikan ijin ..... kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan
pelaksanaan program- .... Contoh: pembayaran dana pensiunan, tunjangan
sosial bagi para.
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PNPM MANDIRI TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA DARUPONO KECAMATAN KALIWUNGU SELATAN KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi S1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Nama
: Agus Budiyono
NPM
: 06210005
Jurusan : PPKn FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI SEMARANG 2010
i
LEMBAR PERSETUJUAN Kami selaku Pembimbing I dan Pembimbing II dari mahasiswa IKIP PGRI Semarang : Nama
: Agus Budiyono
NPM
: 06210005
Fak/Jurusan
: FPIPS/PPKn
Judul Skripsi
: Dampak Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang dibuat oleh mahasiswa tersebut diatas telah selesai dan siap untuk di ujikan. Semarang, Pembimbing I
Oktober 2010
Pembimbing II
Dra. Sri Lestari, M.Si
Ir. Suwarno Widodo, M.Si
NIP. 874601025
NIP. 876101038 Mengetahui Dekan FPIPS
Dra. Titik Haryati, M.Si NPP. 856001014
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Dampak Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP PGRI Semarang.
Pada hari : Tanggal
:
Panitia Ujian Skripsi Ketua
Sekretaris
Dra. Titik Haryati, M.Si
Dra. Sri Suneki, M.Si
NIP. 856001014
NIP. 916501072 Anggota Penguji,
1. Dra. Sri Lestari, M.Si
:......................................
NIP. 874601025 2. Ir. Suwarno Widodo, M.Si
:......................................
NIP. 876101039 3. Dra. Rosalina Ginting, M.Si
:......................................
NIP. 196409241988032002 iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Carilah ilmu mulai dari ayunan sampai keliang lahat. (H.R. Bukhori Muslim).
Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. (W.S. Rendra)
PERSEMBAHAN Kupersembahkan karyaku untuk : 1.Bapak dan Ibuku tercinta 2.Kakak dan adikku yang selalu mendukungku 3.Teman-teman satu perjuangan khususnya kelas A 4.Bangsa dan Negaraku, serta 5.Almamaterku
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“ Dampak Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal” dengan baik. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh ujian sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP PGRI Semarang. Dan dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu demi terselesaikanya skripsi ini. Ucapan terimakasih itu penulis sampaikan kepada : 1. Muhdi, SH.M.Hum, selaku rektor IKIP PGRI Semarang yang telah berkenan memberikan kesempatan dan fasilitas. 2. Dra. Titik haryati, M.Si, selaku dekan FPIPS IKIP PGRI Semarang yang memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. 3. Dra. Sri suneki, M.Si, selaku ketua jurusan PPKn FPIPS IKIP PGRI semarang yang memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dra. Sri Lestari, M.Si, selaku pembimbing I yang dengan sabar dan bijaksana dalam memberikan bimbingan pada penulis dalam penulisan skripsi.
v
5. Ir. Suwarno Widodo, M.Si, selaku pembimbing II yang dengan tulus dan keiklhasan meluangkan waktu demi kemajuan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen FPIPS IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan ilmu pengetahuan. 7. Bapak Agus Hari Mariyanto selaku kepala desa darupono yang telah memberikan ijin penelitian serta informasi. 8. Semua pihak yang telah berjasa memberikan bantuan dan saran kepada penulis. Sehingga terwujudnya skripsi yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Tiada karya manusia yang sempurna, oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun demi kebaikan dalam penulisan ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga karya ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi jurusan PPKn IKIP PGRI Semarang pada khususnya.
Semarang,
November 2010
Penulis
vi
ABSTRAKSI Judul Dampak Pelaksanaan Program PNPM Mandiri terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Darupono Kecamatan kaliwungu selatan kabupaten Kendal. Latar belakang dari penelitian ini adalah pelaksanaan program PNPM Mandiri di Desa Darupono terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Dengan berjalannya program PNPM Mandiri tersebut diharapkan masyarakat desa darupono dapat terbantu dalam meningkatkan pendapatan keluarga melalui program simpan pinjam dari PNPM mandiri. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak pelaksanaan program PNPM Mandiri terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan kabupaten Kendal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pelaksanaan program PNPM Mandiri terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena data akan dianalisis dengan menggunakan kata-kata. Lokasi penelitian di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Fokus penelitiannya adalah dampak pelaksanaan program PNPM Mandiri terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal dengan indikator : 1. Bertambahnya penghasilan keluarga 2. Adanya peningkatan daya beli 3. Adanya peningkatan pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi 4. Adanya peningkatan konsumsi keluarga. Sumber data penelitian menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini terdapat 4 dampak pelaksanaan program PNPM Mandiri terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan kabupaten Kendal. Hasil pembahasan menunjukan terdapat 4 dampak pelaksanaan program PNPM Mandiri terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Simpulan hasil penelitian ini adalah 1. Program PNPM Mandiri sangant berdampak positif terrutama pada pembangunan sarana dan prasarana desa, baik seperti pembangunan jalan, sarana umum yang sangat berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. 2. PNPM Mandiri sangat membantu dalam meningkatkan tumbuhnya usaha kecil dan menengah yang ada pada masyarakat desa yang selama ini bergantung pada pinjaman dan kekurangan modal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. 3. Dalam program PNPM Mandiri seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatansecara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada saat pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. 4. PNPM Mandiri merupakan sebuah program dari pemerintah yang bertujuan untuk upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Saran penelitian ini bagi tim pengelola kegiatan PNPM Mandiri agar dapat meningkatkan sosialisasinya kepada masyarakat terutama berkaitan dengan program simpan pinjam uang karena sebagian masyarakat belum mengetahgui program tersebut. Bagi pemerintah desa agar dapat meningkatkan kerjasama dan menjalin komunikasi yang baik dengan tim pengelola PNPM Mandiri agar dana yang telah cair dari pemerintah tidak salah sasaran. Bagi masyrakat agar dapat memanfaatkan program PNPM Mandiri ini sebaik mungkin.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ...................................................................................
i
PERSETUJUAN........................................................................................... ii PENGESAHAN ............................................................................................ iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ iv KATA PENGANTAR .................................................................................. v ABSTRAKSI................................................................................................. vi DAFTAR ISI................................................................................................. viii DAFTAR TABEL........................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................. 5 D. Sistematika Penulisan Skripsi................................................ 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. PNPM Mandiri 1. Pengertian PNPM Mandiri ................................................ 7 2. Tujuan PNPM Mandiri ...................................................... 8 3. Pendekatan dan Ruang Lingkup PNPM Mandiri ............... 9 4. Komponen Program Dalam PNPM Mandiri ...................... 11
viii
B. Masyarakat Desa 1. Pengertian Masyarakat ...................................................... 13 2. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan .............. 14 C. Kemiskinan dan Ekonomi Kerakyatan 1. Pengertian Kemiskinan...................................................... 15 2. Ekonomi Kerakyatan ......................................................... 16 3. Swadaya Masyarakat ......................................................... 17 D.Dampak
Pelaksanaan
Program
PNPM
Mandiri
Terhadap
Pendapatan Masyarakat 1. Pengertian Pendapatan....................................................... 18 2. Dampak Program PNPM Mandiri Terhadap Pendapatan Masyarakat ........................................................................ 21 BAB III
METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian..................................................................... 24 B. Lokasi Penelitian................................................................... 24 C. Fokus Penelitian .................................................................... 24 D. Sumber Data Penelitian ......................................................... 25 E. Metode Pengumpulan Data .................................................. 25 F. Metode Analisis Data ............................................................ 27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Desa Secara Administratif ....................................... 29 2. Aspek Demografis Desa Darupono ................................... 30
ix
3. Aspek Kehidupan Masyarakat Desa Darupono ................. 31 4. Tim Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri Desa Darupono.. 33 5. Gambaran Umum Subyek Penelitian................................. 36 B. Hasil Penelitian 1. Bertambahnya Penghasilan Keluarga ................................ 41 2. Adanya Peningkatan Daya Beli ........................................ 43 3. Adanya Peningkatan Pendidikan Anak ke Jenjang Yang Lebih Tinggi ............................................................ 44 4. Adanya Peningkatan Konsumsi keluarga .......................... 45 C. Pembahasan 1. Bertambahnya Penghasilan Keluarga ................................ 46 2. Adanya Peningkatan Daya Beli ........................................ 48 3. Adanya Peningkatan Pendidikan Anak ke Jenjang Yang Lebih Tinggi ............................................................ 49 Adanya Peningkatan Konsumsi keluarga .......................... 50 BAB V
PENUTUP A. Simpulan ................................................................................ 52 B. Saran ...................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jumlah penduduk menurut umur Tabel 2 : Tingkat pendidikan Tabel 3 : Mata pencaharian
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rekapitulasi proses bimbingan skripsi Lampiran 2 : Pedoman wawancara penelitian skripsi Lampiran 3 : Surat ijin penelitian dari IKIP PGRI Semarang Lampiran 4 : Surat keterangan bukti penelitian dari kepala desa darupono Lampiran 5 : Dokumentasi
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu segi pembangunan yang umumnya dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang ialah bagaimana meningkatkan akselerasi pembangunan didaerah pedesaan dan perkotaan. Fakta mengungkapkan bahwa di beberapa Negara yang sedang berkembang, perkembangan pedesaan sering kalah cepat dibandingkan di daerah perkotaan. Padahal khususnya Indonesia sebagian besar penduduknya bermukim di pedesaan. Kondisi demikian lebih lanjut menuntut perhatian pemerintah untuk meningkatkan pembangunan di daerah pedesaan dan perkotaan secara seimbang. Pembangunan yang dilakukan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya mencakup keseluruhan kehidupan dari penghidupan masyarakat dan terdiri atas berbagai bidang serta sektor yang saling terkait. Pelaksanaanya oleh masyarakat dengan bantuan bimbingan pemerintah daerah sesuai tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing. Dalam keterpaduan pembangunan diperlukan adanya usaha, prakarsa, swadaya dan peran serta aktif dari masyarakat. Sedangkan aspek-aspek keterpaduan itu meliputi:
1
1. Terpadu sasaran yang hendak dicapai, yaitu dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera lahir dan batin sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. 2. Terpadu lokasi kegiatanya atau wilayah kerjanya dengan mengutamakan daerah minus, dan daerah padat penduduknya, baik daerah pedesaan maupun perkotaan. 3. Terpadu penyelenggaraanya. Rencana kerja pembangunan daerah, selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran dari RPJM daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakatdengan mengacu kepada rencana kerja pemerintah. (Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 32 tahun 2004, Pasal 150 : 3b) Dalam rangka memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya, diperlukan perencanaan dan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait untuk memecahkan masalah yang ada, Sementara itu masalah ekonomi kerakyatan Indonesia hingga saat ini merupakan suatu hal yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan oleh faktor sumber daya manusia dan faktor penunjang lainnya yang kurang memadai bagi pembangunan, maupun untuk pemenuhan kebutuhan hidup anggota masyarakat sehari-hari khususnya masyarakat desa. Pentingnya masalah sumber daya manusia ini disebabkan pula adanaya kenyataan bahwa disatu sisi jumlah penduduk semakin bertambah dengan konsekuensi semakin besarnya kebutuhan 2
hidup, sedangkan disisi lain jumlah lapangan kerja semakin berkurang dan semakin berkurangnya lahan pertanian yang telah beralih menjadi pemukiman penduduk. Menyadari semakin meluasnya aktivitas masyarakat dalam berbagai bidang, khususnya dalam hal ini, semakin majunya aktivitas ekonomi, maka banyak masalah yng timbul, yaitu terkendalanya distribusi hasil bumi dari desa ke kota, dan kurangnya modal bagi para petani di desa. Kondisi desa di Indonesia pada saat ini, khususnya di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal sangat memprihatinkan, dengan jalan desa yang rusak sehingga mengakibatkan terkendalanya aktivitas perekonomian, seperti distribusi hasil-hasil pertanian. Kurangnya modal para petani desa yang mengakibatkan para petani menjual hasil pertaniannya dengan sistem ijon kepada para tengkulak, yang sangat merugikan para petani di Desa Darupono. Melihat kenyataan diatas perlu adanya badan atau program pemerintah yang dapat membantu masyarakat khususnya masyarakat Desa Darupono dalam menghadapi masalah-masalah yang ada. PNPM Mandiri atau Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri adalah program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri (pnpm-mandiri.org).
3
Program PNPM Mandiri pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati oleh masyarakat, meliputi penyediaan dan perbaikan prasarana atau sarana lingkungan pemukiman, sosial dan ekonomi secara kegiatan padat karya. Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik. Terkait hal diatas, Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal, yang merupakan desa yang menjadi sasaran Program PNPM Mandiri, sehingga masyarakat yang tinggal didesa tersebut juga berhak atas dana bantuan dari Program tersebut. Dalam hal ini mereka juga berhak atas dana bantuan dari Program PNPM Mandiri semenjak pertengahan tahun 2009. Setelah berjalannya Program PNPM Mandiri di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan , ternyata membawa banyak perubahan terhadap perekonomian mereka. Modal yang diperoleh dari Program PNPM Mandiri tersebut dapat digunakan oleh mereka sebagai modal untuk berdagang, beternak dan usaha lainnya. Dan juga sebagian dana dari program tersebut, digunakan untuk perbaikan dan pengerasan jalan desa. Dari uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis berkeinginan untuk meneliti Dampak Pelaksanaan Program PNPM Mandiri 4
Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dalam penelitian ini, masalah dirumuskan sebagai berikut : adakah dampak dari pelaksanaan program PNPM Mandiri terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat di Desa Darupono
Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pelaksanaan program PNPM Mandiri di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu selatan Kabupaten Kendal. 2. Manfaat Penelitian 1) Bagi Penulis Dapat menambah wawasan dan pengetahuan analis efektifitas pemberian
kredit
modal
kerja bagi
kepentingan
pengentasan
kemiskinan. 2) Bagi Masyarakat, Khususnya Masyarakat Desa Darupono Meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat terhadap program
dan
kebijakan
pemerintah
dalam
mengupayakan
kesejahteraan masyarakat. 5
3) Bagi FPIPS, Jurusan PPKn Bermanfaat untuk menambah kepustakaan dan dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian dan analis yang sejenis. D. Sistematika Penyusunan Skripsi Penulisan Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu Bab I
Pendahuluan berisi tentang, latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II
Tinjauan Pustaka berisi tentang, pengertian PNPM Mandiri, tujuan PNPM Mandiri, pendekatan dan ruang lingkup PNPM Mandiri, komponen program dalam PNPM Mandiri, pengertian masyarakat desa, masyarakat perdesaan dan perkotaan, pengertian kemiskinan, ekonomi kerakyatan, swadaya masyarakat, dan pendapatan masyarakat.
Bab III
Metode Penelitian berisi tentang, jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V
Penutup berisi kesimpulan dan saran.
Bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PNPM MANDIRI 1. Pengertian PNPM Mandiri PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah : a) PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program
penanggulangan
kemiskinan
berbasis
pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui
harmonisasi
dan
pengembangan
sistem
serta
mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. b) Pemberdayaan masyarakat adalah upaya menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya.
Pemberdayaan
masyarakat
memerlukan
keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta 7
berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai (pnpm-mandiri.org). 2. Tujuan PNPM Mandiri Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program PNPM Mandiri ini adalah : a) Tujuan Umum Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. b) Tujuan Khusus Meningkatnya
partisipasi
seluruh
masyarakat,
termasuk
masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Meningkatnya
kapasitas
kelembagaan
yang
mengakar,
representatif dan akuntable Meningkatnya
kapasitas
pemerintah
dalam
memberikan
pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor) Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, 8
organisasi masyarakat dan kelompok peduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat (pnpm-mandiri.org) 3. Pendekatan dan Ruang Lingkup PNPM Mandiri a) Pendekatan Program PNPM Mandiri Pendekatan atau upaya-upaya nasional dalam mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan program adalah pembangunan yang berbasis masyarakat dengan : Menggunakan kecamatan sebagai fokus program untuk mengharmonisasikan
perencanaan
pelaksanaan
dan
pengendalian program Memposisikan masyarakat sebagai penentu atau pengambil kebijakan dan pelaku utama pembangunan pada tingkat lokal. Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses pembangunan partisipatif. 9
Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik sosial, budaya dan geografis. Melalui
proses
pembelajaran,
pemberdayaan kemandirian
dan
yang
terdiri
keberlanjutan
dari
atas
(pnpm-
mandiri.org). b) Ruang Lingkup PNPM Mandiri Ruang lingkup kegiatan PNPM-MANDIRI pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat, meliputi : Penyediaan dan perbaikan prasarana atau sarana lingkungan pemukiman, sosial dan ekonomi secara kegiatan padat karya. Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar diberikan bagi kaum perempuan untuk memanfaatkan dana bergulir ini. Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama yang bertujuan mempercepat pencapaian target MDGs. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan tata pemerintahan yang baik (pnpm-mandiri.org). 10
4. Komponen Program dalam PNPM Mandiri Rangkaian proses pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui komponen program sebagai berikut : Pengembangan Masyarakat Komponen Pengembangan Masyarakat mencakup serangkaian kegiatan untuk membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang terdiri dari pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan
masyarakat,
perencanaan
partisipatif
dan
pengorganisasian, pemanfaatan sumber daya, pemanfaatan hasil-hasil yang telah dicapai. Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, disediakan dana
pendukung
pengembangan
kegiatan
relawan
dan
pembelajaran operasional
masyarakat, pendampingan
masyarakat dan fasilitator, pengembangan kapasitas, mediasi dan advokasi. Peran fasilitator terutama pada saat awal pemberdayaan, sedangkan relawan masyarakat adalah yang utama sebagai motor penggerak masyarakat di wilayahnya.
11
Bantuan Langsung Masyarakat Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan terutama masyarakat miskin. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal Komponen Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Pelaku Lokal adalah serangkaian kegiatan yang meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal atau kelompok peduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi yang positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam menyelenggarakan hidupnya secara layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini diantaranya seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan secara selektif dan sebagainya. Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program Komponen
ini
meliputi
kegiatan
uuntuk
mendukung
pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen, pengendalian mutu, evaluasi dan pengembangan program (pnpm-mandiri.org) 12
B. Masyarakat Desa 1. Pengertian Masyarakat Ada beberapa pengertian mengenai masyarakat : a) Menurut Selo Sumardjan (1915-2003) Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. b) Menurut Karl Marx (1818-1883) Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau pengembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. c) Menurut Emile Durkheim (1855-1917) Masyarakat merupakan suatu kenyataan obyektif pribadipribadi yang merupakan anggotanya. d) Menurut Paul B. Horton dan C. Hunt (1964) Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /kumpulan manusia tersebut. (id.wikipedia.org/wiki/sosiologi)
13
Pengertian desa menurut Undang-Undang Otonomi Daerah Tahun2004, yaitu : Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukumyang memiliki batas-batas wilayah yurisdiksi, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagai mana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. 2. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan Dalam masyarakat yang modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan rural community, dan urban community. Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, pembuat gula bahkan tukang catut (ingat sistem “ijon”), akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan-pekerjaan sambilan saja, oleh karena bila tidak masa panen atau masa menanam padi, pekerjaan-pekerjaan 14
sambilan tadi segera ditinggalkan. Namun demikian, tidaklah berarti bahwa setiap orang mempunyai tanah. Yang dimaksudkan dengan masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarkat yang tidak tertentu jumlah penduduknya. Tekanan pengertian “kota”, terletak pada sifat serta ciri-ciri kehidupan sebagai berikut a) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan kehidupan agama di desa. b) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. c) Pembagian kerja di antara warga kota jauh lebih tegas dan punya batas-batas nyata. d) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan, juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa. e) Jalan pikiran yang rasional yang mengutamakan kepentingan pribadi. f) Jalan kehidupan yang cepat di kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu.(Soerjono Soekanto 2005 : 153 – 157) C. Kemiskinan dan Ekonomi Kerakyatan 1. Pengertian Kemiskinan Menurut Soerjono Soekanto (2005 : 365). Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggpu memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak 15
mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Menurut sifatnya kemiskinan dibagi menjadi dua, yaitu : a) Kemiskinan sementara, yaitu mereka yang menjadi miskin karena gejolak perekonomian atau bencana. Bila kondisi perekonomian membaik mereka dapat segera keluar dari kemiskinan. b) Kemiskinan kronis, yaitu disebabkan karena keterisolasian dan keterbatasan sumber daya dan juga disebabkan oleh kondisi sosial budaya, juga faktor individual (www.Pse.litbang.deptan.go.id). 2. Ekonomi Kerakyatan Bung Hatta dalam Daulan Rakyat (1931) menulis artikel berjudul Ekonomi rakyat dalam Bahaya, sedangkan Bung Karno 3 tahun sebelumnya (Agustus 1930) dalam pembelaan di Landroad Bandung menulis ekonomi rakyat sebagai berikut. Ekonomi rakyat oleh sistem monopoli disempitkan, sama sekali didesak dan dipadamkan (Soekarno, Indonesia Menggugat, 1930 : 31, Ekonomi Rakyat.org). Ekonomi kerakyatan adalah “cermin demokrasi ekonomi yang diyakini para negara sebagai wahan perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemakmuran rakyat dan kesejahteraan sosial (pasal 33 UUD 1945)
16
Penjelasan pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi : Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau
penilikan
anggota-anggota
masyarakat.
Kemakmuran
masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asa kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang. Sebab itu cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh Negara. Kalau tidak, tampuk produksi jatuh ke tangan orangseorang yang berkuasa dan rakyat yang banyak ditindasnya. Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh ada ditangan orang- seorang. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 3. Swadaya Masyarakat Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk miskin adalah “dengan mengembangkan potensi swadaya dan keswadayaan yang ada melalui kelompok – kelompok yang sudah terbentuk dalam masyarakat yang bersangkutan” Rahardjo (dalam Nur 17
Basarini, 2003 : 21). Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk adalah “melalui pengembangan masyarakat yang mendasar diri pada keswadayaan masyarakat “Ismawan (dalam Nur Basarini, 2003 : 21). Rahadjo (dalam Nur Basarini, 2003 : 21) menyatakan bahwa swadaya, adalah upaya yang didasarkan pada kepercayaan kemampuan diri dan berdasar pada sumber daya yang dimiliki. Sedangkan keswadayaan
masyarakat
dipahami
sebagai
semangat
untuk
membebaskan diri dari ketergantungan pada pihak luar atau kekuatan dengan memanfaatkan daya yang mereka miliki. Selain itu, Swadaya masyarakat merupakan suatu kemampuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan fasilitas-fasilitas yang telah tersedia sebagai hasil pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Kelompok keswadayaan masyarakat adalah kelompok yang dibentuk oleh masyarakat guna mencapai kesehateraan bersama. Dengan kata lain kelompok swadaya masyarakat merupakan suatu alat yang dapat menggerakkan sumber daya lokal guna mempertinggi kesejahteraan kelompok swadaya masyarakat bersama. D. Dampak
Pelaksanaan Program PNPM Mandiri terhadap Pendapatan
Masyarakat. 1.
Pengertian Pendapatan Pendapatan perseorangan (personal income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang didalam masyarakat, 18
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaanpenerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu. Contoh: pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, dan lain sebagainya. Menurut Undang-Undang PPh, penghasilan yaitu setiap yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan wajib pajak yang bersangkutan
(wikipidia.org) Ada beberapa definisi pengertian pendapatan keluarga dari para ahli, antara lain: a) Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers (1982). Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Dengan dinilai sejumlah uang atas harga yang berlaku pada saat itu. b) Bayu Wijayanto (1999). Pendatapan rumah tangga adalah pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang bekerja. (Ninik Asri Rokhana. 2005: 8).
19
Macam-macam pendapatan. Mulyono Sumardi dan Hans Dieter Evers (dalam Ninik asri Rokhana. 2005: 8-9) membedakan pendapatan menjadi tiga yaitu: a. Pendapatan yang berupa uang. Pendapatan yang berupa uang yaitu segala penghasilan yang berupa uang yang sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi, sumber-sunber utamanya adalah: 1) Dari gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja sampingan, kerja lemburan dan kerja kadang-kadang. 2) Dari usaha sendiri yang meliputi: hasil bersih dari usaha sendiri, komisi dan penjualan dari kerajinan rumah. 3) Dari hasil investasi, yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. 4) Keuntungan sosial, yakni pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial. b. Pendapatan berupa barang. Pendapatan yang berupa barang yaitu segala penghasilan yang sifatnya regular dan biasa akan tetapi tidak selalu berbentukbalas jasa dan diterimakan dalam bentuk barang atau jasa. Pendapatan berupa: 1) Bagian pembayaran upah dan gajiyang dibentuk dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi. 20
2) Beras yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah antara lain pemakaian barang yang diproduksi dirumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati. c. Penerimaan yang merupakan pendapatan Penerimaan yang merupakan pendapatan yaitu penerimaan yang berupa pengambilan tabungan, penjualan barang-barang yang dipakai, penagihan piutang, pinjaman uang, kiriman uang, hadiah atau pemberian uang. Pendapatan menurut perolehanya dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Pendapatan kotor, yaitu pendapatan yang diperolehbelum dikurangi pengeluaran dan biaya-biaya lainya. b. Pendapatan bersih, yaitu pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi pengeluarandan biaya-biaya lainya (Faizal, dalam Ninik Asri Rokhana. 2005: 10). 2.
Dampak Prorgam PNPM Terhadap Pendapatan Masyarkat. Program PNPM Mandiri sangat berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, sesuai dengan tujuan program tersebut, yaitu : a. Tujuan
umum
adalah
meningkatnya
kesejahteraan
dan
kesempatan kerjamasyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusandan pengelolaan pembangunan.
21
b. Tujuan khususnya Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Meningkatnya
kapasitas
kelembagaan
yang
mengakar,
representatif dan akuntable Meningkatnya
kapasitas
pemerintah
dalam
memberikan
pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor) Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok peduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi 22
dalam pemberdayaan masyarakat. ( Petunjuk Teknis PNPM Mandiri Perdesaan 2008:1-2)
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian diskriptif
kualitatif,
yaitu
penelitian
yang
menggambarkan
dan
menganalisa untuk memecahkan masalah yang ada. (Sudjana, 2001 : 193) Dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, penulis mencoba untuk menjelaskan dan mendiskripsikan bagaimana dampak pelaksanaan Program PNPM Mandiri di Desa Darupono. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. C. Fokus Penelitian Di dalam penelitian ini yang menjadi focus dalam penelitian adalah dampak pelaksanaan program PNPM Mandiri terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Indikatornya adalah: 1. Bertambahnya penghasilan keluarga 2. Adanya peningkatan daya beli 3. Adanya peningkatan pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi 24
4. Adanya peningkatan konsumsi keluarga D. Sumber Data Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 129) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data diperoleh. Menurut Lofland dalam bukunya L.J. Moeleong (1999 : 112) berpendapat bahwa sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, dan lain-lain. Dari pendapat-pendapat
para ahli tersebut, maka sumber data yang
peneliti pakai adalah : 1. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari warga Desa darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Seperti hasil wawancara dengan warga masyarakat. 2. Sumber Data Sekunder Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan foto, kepustakaan, tape recorder, media massa, yang akan dipergunakan sebagai sumber data.
25
E. Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. (Arikunto, 2006 : 231) Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. 2. Observasi Observasi merupakan pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampakpada objek penelitian. Peneliti melakukan pengamatan kepada warga masyarakat desa. 3. Wawancara Wawancara merupakan percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai atau interview yang memberikan jawaban. 26
Untuk memperoleh data sesuai dengan pokok permasalahan yang diajukan maka dalam wawancara digunakan pedoman pertanyaan agar data yang diperoleh bersifat umum. F. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat diluruskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. (Moeloeng, 2003 : 103) Analisis data kualitatif terdiri dari alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : Reduksi data, Penyajian data, dan verifikasi. 1. Reduksi Data Reduksi data dalam penelitian ini menjalankan analisis, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 2. Penyajian Data Data
yang
dimaksud
dalam
penelitian
ini
adalah
menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun dengan member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dalam bentuk uraian singkat. Dalam penelitian kualitatif,
27
penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. 3. Menarik Kesimpulan / Verifikasi Langkah selanjutnya dalam analisis kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang dapat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali kelapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
28
Dari tiga tahapan analisis data ini dapat digambarkan dengan bentuk skema sebagai berikut: TABEL ANALISIS INTERAKTIF
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data Penarikan Kesimpulan/verifikasi
Sumber : Miles dan Huberman (1984) (dalam buku Sugiono, 2008 : 247)
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Gambaran umum mengenai fisik Desa Darupono dapat dijelaskan dengan melihat beberapa aspek yaitu : letak administrative, aspek demografis, dan aspek kehidupan masyarakat. Untuk lebih jelas dapat diuraikan satu persatu sebagai berikut : 1. Letak Desa Secara Administratif Secara umum Desa Darupono dalam wilayah yang terletak di kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal dengan batasbatasnya sebagai berikut : Sebelah Utara
: Desa Magelung Kecamatan Kaliwungu Selatan
Sebelah Selatan : Desa Kertosari Kecamatan Singorojo Sebelah Timur : Kelurahan Podorejo Kecamatan Ngaliyan Semarang Sebelah Barat
: Desa Kedungsuren Kecamatan kaliwungu Selatan
Dari data monografi desa diketahui luas wilayah Desa Darupono yaitu 2.021,63 Ha, dengan rincian sebagai berikut : Tanah sawah
: 25 Ha.
Tanah Kering
: 266,34 Ha.
Hutan Negara
: 1649,29 Ha.
Lain-lain
: 81 Ha.
Secara administratif Desa Darupono terbagi menjadi 2 dusun, 14 RT (Rukun tetangga) dan 6 RW (Rukun Warga). 30
2. Aspek Demografis Desa Darupono Di Desa Darupono jumlah penduduknya yaitu 2520 jiwa, dengan jumlah KK (kepala keluarga) 602. Tabel. I. jumlah Penduduk menurut kelompok umur. Kelompok Umur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
0-4
130
147
277
5-9
118
113
231
10-14
101
108
209
15-19
135
144
279
20-24
136
114
250
25-29
112
116
228
30-39
167
178
345
40-49
173
148
321
50-59
97
102
199
60 +
86
95
181
Jumlah
1255
1265
2520
Data sekunder : Monografi Desa Darupono 2010 Dari tabel I dapat diketahui, bahwa jumlah penduduk yang berumur 19 tahun keatas lebih banyak, hal ini menunjukan bahwa di Desa Darupono banyak penduduk yang usia produktif. Usia produktif yaitu usia yang sesuai untuk bekerja.
31
Adapun tingkat pendidikan Desa Darupono dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel. 2. Tingkat pendidikan (5 tahun keatas) No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah
1
Tamat Akademi/ Perguruan Tinggi
15
2
Tamat SLTA
256
3
Tamat SLTP
274
4
Tamat SD
491
5
Tidak Tamat SD
328
6
Belum Tamat SD
208
7
Tidak Sekolah
173
Jumlah
1745
Data Sekunder : Monografi Desa Darupono 2010 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Darupono, berusaha sebisa mungkin untuk menyekolahkan anakanaknya, tetapi rata-rata hanya sampai SLTP dan SLTA saja, yaitu SLTP mencapai 274 orang dan SLTA mencapai 256 orang. Bahkan di Desa Darupono masih terdapat warga yang buta aksara. 3. Aspek Kehidupan Masyarakat Desa Darupono Masyarakat Desa Darupono merupakan masyarakat pedesaan yang pada umumnya mata pencaharian mereka adalah petani. Tetapi warga Desa Darupono tidak semuanya mempunyai sawah untuk menanam padi, sebagian dari mereka menanam padi dan tanaman pertanian lainnya diladang atau tanah kering yang mengandalkan pada 32
air hujan atau yang disebut dengan sawah tadah hujan, dan bagi warga Desa Darupono yang tidak memiliki tanah baik itu tanah sawah maupun tanah kering untuk pertanian, mereka menggunakan tanah hutan Negara (Perum Perhutani) untuk bercocok tanam, dimana tanah yang akan digunakan itu sudah ditentukan oleh Perum Perhutani dengan kesepakatan mereka wajib menjaga dan memelihara tanaman hutan, baik itu tanaman pohon jati dan lainnya. Tetapi tidak semua warga Desa Darupono bermata pencaharian sebagai petani, ada juga yang bermata pencaharian sebagai pedagang, karyawan pabrik, buruh, pegawai negeri sipil, dan pekerjaan lainnya. Tabel dibawah ini menunjukan persebaran penduduk Desa Darupono yang disusun menurut mata pencaharian. Tabel. 3. Mata Pencaharian No
Sektor
Pengusaha
Buruh
207
627
1
Pertanian
2
Pertambangan dan penggalian
1
30
3
Industri pengolahan
2
32
4
Listrik, gas dan air minum
5
Bangunan
67
75
6
Perdagangan, hotel, resto
24
68
7
Pengangkutan & komunikasi
8
Keuangan, persewaan
9
Jasa - jasa
3
542
304
1374
Jumlah Data Sekunder : Monografi Desa Darupono
33
Dari tabel 3, maka dapat diketahui bahwa jumlah buruh tani sangat banyak yaitu 627 orang dan yang menjadi petani atau pemilik tanah yaitu berjumlah 207 orang. Masyarakat Desa Darupono banyak yang menjadi petani, selain itu juga ada yang menjadi pedagang dan bidang usaha jasa juga banyak. Dari tabel tersebut cukup jelas bahwa penduduk Desa Darupono memiliki mata pencaharian yang beragam. 4.
TPK (Tim Pengelola Kegiatan) PNPM Mandiri Desa Darupono TPK (Tim Pengelola Kegiatan) PNPM Mandiri Desa Darupono, yang dibentuk pada awal tahun 2009, sampai sekarang telah menghasilkan beberapa kegiatan baik itu dibidang pembangunan Desa maupun pemberian pinjaman dalam bentuk uang. Susunan organisasi
PNPM Mandiri Desa Darupono tahun 2010,
adalah sebagai berikut : a. Ketua TPK (Tim Pengelola Kegiatan) : Ahmad Sutarjo, S.Pd.I b. Sekretaris TPK (Tim Pengelola Kegiatan) : Banar Cahyono c. Bendahara TPK (Tim Pengelola Kegiatan) : Nuri Dianti d. KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa) : 1). Misrondi 2). Lusi Handayani
34
e. Ketua TPU (Tim Penulis Usulan) : Kamsani f.Anggota TPU (Tim Penulis Usulan) : 1). Moh Rito 2). Muriyadi g. Wakil desa ke MAD (Musyawarah Antar Desa) : 1). Agus Hari Mariyanto 2). Surateman 3). Sucipto 4). Darmini 5). Ributwati 6). Maryanti h. Calon pengamat di MAD (Musyawarah Antar Desa) : Sakbani Fungsi dan peran masing-masing angota di dalam PNPM Mandiri, adalah sebagai berikut : 1.
TPK (Tim Pengelola Kegiatan). TPK (Tim Pengelola Kegiatan) mempunyai fungsi dan peran untuk mengkoordiansikan pelaksanaan kegiatan di desa dan mengelola administrasi, serta keuangan PNPM Mandiri Perdesaan.
35
2.
KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa) Berfungsi untuk memfasilitasi atau memandu masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan PNPM Mandiri Perdesaan di desa dan kelompok masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pemeliharaan. Atau sebagai kader masyarakat yang peran dan tugasnya membantu pengelolaan pembangunan di desa, diharapkan tidak terikat oleh waktu.
3.
TPU (Tim Penulis Usulan) Bertugas untuk menyiapkan dan menyusun gagasangagasan kegiatan yang telah ditetapkan dalam musyawarah desa.
4.
MAD (Musyawarah Antar Desa) Berperan untuk membahas dan menyusun peringkat kegiatan di kecamatan.
Kegiatan PNPM Mandiri Desa Darupono Pada tahun 2010 (sampai bulan Agustus) : 1.
Senderan Jalan sepanjang 592 meter yang menghabiskan anggaran Rp. 224.342.000
2.
SPP (Simpan Pinjam), dengan empat kelompok peminjam yang menghabiskan anggaran Rp. 44.210.700 dengan rincian sebagai berikut :
36
a.
Kelompok Simpan Pinjam Jasmine berjumlah 5 orang dengan anggaran Rp. 10.000.000
b.
Kelompok Simpan Pinjam Rose berjumlah 5 orang dengan anggaran Rp. 6.500.000
c.
Kelompok Simpan Pinjam Tulip berjumlah 5 orang dengan anggaran Rp. 10.000.000
d.
Kelompok Simpan Pinjam Lily berjumlah 5 orang dengan anggaran Rp. 15.000.000
e.
Administrasi dan operasional TPK (Tim Pengelola Kegiatan) maksimal 3% , yaitu sebesar Rp. 1.326.400
f.
Administrasi dan operasional UPK (Unit Pengelola Kegiatan) maksimal 2% ,yaitu sebesar Rp. 884.300
Sumber : TPK PNPM Mandiri Desa Darupono Tahun 2010 5. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian Dampak Pelaksanaan Program PNPM Mandiri terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal adalah warga masyarakat Desa Darupono baik yang mendapatkan dana bantuan dari Program PNPM Mandiri melalui Kegiatan Simpan Pinjam maupun warga yang tidak mendapatkannya yang berjumlah 45 orang. Dari hasil penelitian melalui wawancara rata-rata jawaban dari warga sama, maka penulis hanya menyajikan hasil penelitian sebanyak 37
11 warga desa dan beberapa informan tambahan yang berguna untuk cek dan ricek data yang ada yaitu ketua TPK (Tim Pengelola kegiatan) PNPM Mandiri Perdesaan dan Kepala Desa Darupono. Identitas subjek penelitian dampak pelaksanaan program PNPM Mandiri terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Darupono Kecamatan kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal tersebut diatas dijabarkan seperti dibawah ini : Subjek penelitian yang pertama adalah Kepala Desa Darupono yaitu Bapak Agus Hari Mariyanto yang sekarang beliau berumur 29 tahun dan bertempat tinggal di Desa Darupono RT 03 RW 03. Selaku Kepala Desa beliau berharap dengan adanya program PNPM Mandiri ini dapat berguna bagi pembangunan desa dan juga berguna bagi masyarakat desa yang tergolong kedalam kelompok RTM (Rumah Tangga Miskin). Subjek penelitian yang kedua adalah Abdul Azis yang bertempat tinggal di RT 02 RW 04, usia Abdul Azis adalah 20 tahun, putra dari ibu Sopiyah yang mendapatkan dana bantuan dari program PNPM Mandiri melalui simpan pinjam, dan uang pinjaman itu digunakan untuk usaha yaitu usaha rental PS (Play station) yang dikelola oleh putranya yaitu abdul Azis. Subjek penelitian yang kedua adalah ibu Atik Heni Ekowati yang berumur 29 tahun dan bertempat tinggal di RT 03 RW 04, pekerjaan ibu Atik Heni Ekowati sehari-hari adalah sebagai tenaga medis. Ibu 38
Atik Heni Ekowati menerima pinjaman uang dari program PNPM Mandiri dan uang tersebut dipergunakan sebagai tambahan modal usaha sampingannya yaitu usaha dagang pakaian wanita dan balita. Subjek penelitian yang ketiga adalah saudara Joko Sucipto yang berumur 24 tahun dan bertempat tinggal di RT 03 RW 04, mendapat bantuan pinjaman dari program PNPM mandiri dan pinjaman uang tersebut digunakan untuk menambah modal usaha konter hp, uang tersebut ia gunakan untuk membeli seperangkat komputer dan aplikasi untuk hp seperti aplikasi game, wallpaper, tema, mp3 dan lain sebagainya. Subjek penelitian yang keempat adalah ibu Suwarti yang berumur 52 tahun yang bertempat tinggal di RT 03 RW 04. Pekerjaan ibu Suwarni sehari-hari adalah sebagai buruh tani, uang pinjaman dari program PNPM Mandiri yang didapatkan ibu suwarti digunakan untuk tambahan tukar tambah pembelian sepeda motor suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek, sepeda motor tersebut akan digunakan oleh suaminya untuk bekerja sebagai tukang ojek. Subjek yang kelima adalah Riska septyana seorang pelajar berumur 19 tahun, ia maupun keluarganya tidak mendapat atau tidak mengajukan pinjaman dari simpan pinjam program PNPM Mandiri. Subjek yang keenam adalah Erin Wulandari yang berumur 22 tahun yang bertempat tingal di RT 02 RW 01, mendapatkan uang dari pinjaman program PNPM Mandiri yang selanjutnya uang tersebut ia 39
gunakan untuk menambah modal usaha warung makan ibunya, dimana setelah penulis telusuri bahwa ibu dari saudari Erin Wulandari yaitu ibu Sulastri juga mendapatkan dana pinjaman dari program PNPM Mandiri ini. Subjek yang ketujuh adalah Maesa Jumantoro yang berumur 25 tahun yang bertempat tinggal di RT 02 RW 04, pekerjaan sehari-hari adalah sebagai karyawan pabrik, ia tidak mendapatkan atau tidak mengajukan pinjaman dari program PNPM Mandiri ini. Subjek yang kedelapan adalah Munanto yang berumur 23 tahun yang beralamat di RT 04 RW 03, pekerjaan sehari-hari adalah sebagai pencari kayu bakar dihutan, ia tidak tahu sama sekali kalau ada program dana simpan pinjam dari PNPM Mandiri di desa. Subjek yang kesembilan adalah ibu Dewi Erina Saraswati yang berumur 27 tahun beralamat di RT 03 RW 04, pekerjaan sehari-hari adalah sebagai ibu rumahtangga, ibu Dwi Erina saraswati mendapatkan pinjaman uang dari program PNPM Mandiri dan uang itu ia gunakan untuk menambah modal usaha dagang yaitu berupa warung makanan. Subjek yang kesepuluh adalah Istikomah yang berumur 26 tahun beralamat di RT 02 RW 01, pekerjaan sehari-hari adalah sebagai penjahit pakaian, Istikomah mendapatkan pinjaman uang dari program PNPM Mandiri dan uang tersebut ia gunakan untuk membeli mesin jahit.
40
Subjek yang kesebelas adalah ibu Jumi’ yang berusia 36 tahun beralamat di RT 02 RW 04, pekerjaan ibu Jumi sehari-hari adalah sebagai ibu rumah tangga, ibu Jumi mendapatkan uang pinjaman dari program PNPM Mandiri dan uang tersebut ia gunakan untuk membeli hewan ternak yaitu berupa kambing. Dari beberapa subjek yang telah diwawancarai oleh penulis, sebagian besar uang pinjaman tersebut mereka gunakan untuk usaha dagang baik itu berupa warung makan, dagang pakaian dan lain sebagainya. B. Hasil Penelitian 1. Bertambahnya Penghasilan Keluarga. Menurut Undang-Undang PPh, penghasilan yaitu setiap yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan wajib pajak yang bersangkutan
(wikipidia.org) Di Desa Darupono, dengan adanya program pinjaman uang dari PNPM Mandiri sangt berdampak positif terutama bagi peningkatan penghasilan keluarga para peminjam uang dari program simpan pinjam tersebut, seperti yang, diungkapkan oleh abdul Azis (wawancara, 21 Agustus 2010) sebagai berikut : “ Saya dapat pinjaman, uang pinjaman itu untuk buat beli PS (Play Station), yang dulunya PS nya itu dua sekarang bertambah 41
menjadi lima pasang, sehingga sekarang ada peningkatan pendapatan yang dulu biasanya sehari itu dapatnya kurang lebih Rp. 20 ribu, sekarang bisa Rp. 50 ribu seharinya”. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Erin Wulandari (wawancara, 22 Agustus 2010) sebagai berikut : “Uangnya itu buat tambah modal ibu yang buka warung makan, ibu saya dapat pinjaman juga trus saya diajak pinjam juga ma ibu, dulu kurang modal jadi kalau kepasar beli dagangannya juga dikit, tapi sekarang sudah ada kemajuan, penghasilan warung ibu saya sekarang bertambah”. Selain itu ada juga uang pinjaman dari program PNPM Mandiri yang mereka gunakan untuk membeli sepeda motor baru. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Suwarti (wawancara, 25 Agustus 2010) sebagai berikut : “ uangnya saya gunakan buat beli honda (sepeda motor) buat ojek suami, sebelumnya sudah punya tapi hondanya sudah tua trus dijual uangnya itu buat tukar tambah beli yang baru”. Berdasarkan wawancara tersebut diatas, penulis dapat mengetahui bahwa setelah warga masyrakat mendapatkan uang pinjaman dari program PNPM Mandiri, uang pinjaman tersebut sebagian besar mereka gunakan untuk membuka usaha dan ada juga yang mereka gunakan untuk menambah modal bagi usaha mereka yang bertujuan untuk meningkatkan penghasilan keluarga. 42
2.
Adanya Peningkatan Daya Beli Dalam kamus Bahasa Indonesia, membeli diartikan dengan memperoleh sesuatu melalui penukaran (pembayaran) dengan uang. Atau
memperoleh
sesuatu
dengan
pengorbanan
(usaha
dan
sebagainya). Di Desa Darupono, setelah berjalannya program pinjaman uang dari PNPM Mandiri, sebagian besar dari masyarkat penerima pinjaman, uang tersebut mereka gunakan sebagai modal untuk membuka usaha dan sebgainya yang bertujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Atik Heni Ekowati selaku peminjam dana dari Program PNPM Mandiri (wawancara, 19 Agustus 2010) sebagai berikut : “Kemarin saya mengajukan dan setelah dananya cair, uang itu saya gunakan buat usaha, saya kan dagang pakaian, sebelumnya modal saya sangat kecil trus bunganya dari PNPM juga sangat ringan Cuma 1% tiap bulan, jadi ada penghasilan tambahan dan sangat membantu terutama untuk beli beras dan lauk pauk seharihari, juga untuk membeli kebutuhan yang lain”. Berdasarkan wawancara tersebut diatas, penulis dapat mengetahui bahwa warga masyarakat Desa Darupono sangat terantu dengan adanya program pinjaman dari PNPM Mandiri.
43
3. Adanya Peningkatan Pendidikan Anak ke Jenjang yang Lebih Tinggi. Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Pendidikan adalah Usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan menurut GBHN, Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Di Desa Darupono setelah adanya Program PNPM Mandiri terutama didalam bidang pinjaman uang, dan dengan uang tersebut sebagian masyarakat penerima pinjaman meggunakannya untuk modal usaha yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan atau keuntungan yang lebih dan dengan pendapatan yang lebih, mereka gunakan untuk keperluan kebutuhan biaya anak sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Jumi (weawancara, 25 Agustus 2010) sebagai berikut : “Uangnya saya gunakan buat beli wedus, soale nak sewaktu-waktu butuh duit, koyo biaya anak sekolah kan ono seng di dol”.
44
“Uangnya saya gunakan untuk beli kambing, soalnya kalau sewaktu-waktu membutuhkan uang, seperti biaya anak sekolah, sehingga ada yang bisa dijual”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut
diatas, penulis dapat
mengetahui bahwa program pinjaman dari PNPM Mandiri sangat membantu warga masyarakat desa darupono dalam hal peningkatan pendidikan anak kenjang yang lebih tinggi. 4.
Adanya Peningkatan Konsumsi Keluarga . Kata Konsumsi berasl dari bahasa belanda Consumptie, ialah sutu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Setelah berjalannya program PNPM Mandiri di Desa Darupono, dan setelah masyarakat penerima pinjaman uang merasakan adanya peningkatan penghasilan, maka secara tidak langsung juga akan membuat bertambahnya konsumsi mereka terhadap barang maupun jasa dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Suwarti, sebagai berikut : “ yo nak penghasilane bojoku nambah kan iso tuku-tuku, iso tuku klambi, iso prabotan, susah nak dadi wong rak due”.
45
“ya, kalau penghasilan suami saya bertambah, nanti bisa untuk membeli pakaian, bisa membeli perabotan rumah tangga, susah kalau jadi orang miskin”. Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis dapat mengetahui bahwa semakin tingi tingakat pendapatan akan mengakibatkan semakin tinggi pula tingkat konsumsi. C. Pembahasan 1. Bertambahnya Penghasilan Keluarga . Menurut Undang-Undang PPh, penghasilan yaitu setiap yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan wajib pajak yang bersangkutan
(wikipidia.org) Pendapatan perseorangan (personal income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang didalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaanpenerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu. Contoh: pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, dan lain sebagainya. 46
Sebagai contah adalah saudara Abdul Azis yang berumur 20 tahun putra dari Ibu Sopiyah yang beralamat di RT 02 RW 04, mendapatkan pinjaman sebesar Rp. 3.000.000 dengan jangka waktu 12 kali angsuran, uang pinjaman tersebut dipergunakan untuk menambah modal usaha rental play stationnya, dengan membeli 2 unit play station bekas dan 2 unit televisi, dimana rata-rata setiap harinya memperoleh pendapatan kotor Rp. 50.000. Dari rincian diatas dapat kita hitung pendapatan Abdul Azis setiap bulannya, sebagai berikut : Hutang Rp. 3.000.000 x 12 angsuran Pendapatan setiap bulan Rp. 50.000 x 30 hari = Rp. 1.500.000 Bayar listrik setiap bulan rata-rata Rp. 225.000 Biaya servis tiap bulan Rp. 100.000 Angsuran setiap bulan ke PNPM sebesar Rp. 295.000, dengan rincian : Angsuran pokok Rp. 250.000 Bunga 1,5% Rp. 45.000
Pendapatan bersih setiap bulan yaitu : Rp. 1500.000 – (Rp. 225.000 + Rp. 100.000 + Rp. 295.000) = Rp. 880.000 Jadi pendapatan bersih rata-rata selama satu bulan adalah Rp. 880.0000
47
Contoh yang ke dua adalah Ibu Sulastri dan anaknya Erin Wulandari yang beralamat di RT 02 RW 01, dimana mereka berdua mendapatkan pinjaman masing-masing Rp. 3.000.000 sehingga total seluruh pinjaman Rp. 6.000.000. Uang pinjaman tersebut mereka gunakan untuk menambah modal usaha warung makan mereka, setiap harinya usaha warung makan tersebut mendapatkan penghasilan kotor sebesar Rp. 500.000, pengeluaran untuk belanja setiap harinya sebesar Rp. 430.000, jadi setiap hari mendapatkan penghasilan bersih sebesar Rp. 70.000. Jadi dengan adanya program pinjaman dari PNPM Mandiri sangat membantu dalam hal peningkatan penghasilan keluarga, karena uang pinjaman tersebut mereka gunakan untuk membuka usaha atau untuk menambah modal usaha yang bertujuan untuk menambah penghasilan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. 2. Adanya Peningkatan Daya Beli. Dalam kamus Bahasa Indonesia, membeli diartikan dengan memperoleh sesuatu melalui penukaran (pembayaran) dengan uang. Atau
memperoleh
sesuatu
dengan
pengorbanan
(usaha
dan
kesejahteraanhidup
atau
sebagainya). Kemampuan
untuk
mendapatkan
pemenuhan hak-hak dasar tergantung dengan kemampuan daya beli setiap masyarakat, seperti halnya pendidikan, kesehatan, makanan dan
48
lain sebagainya bukan lagi hak asasi, tetapi tergantung kepada kemampuan daya beli. Dalam hal diatas, maka daya beli memberikan penekanan terhadap uang sebagai simbol kekerasan. Karena dengan uang seseorang dapat memiliki kemampuan daya beli, dengan uang seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pada dasarnya program pinjaman uang dari PNPM Mandiri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat miskin perdesaan. 3. Adanya Peningkatan Pendidikan Anak ke Jenjang yang lebih Tinggi. Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Pendidikan adalah Usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan menurut GBHN, Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan
dianggap
sangat
penting,
karena
“pendidikan
merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina 49
hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia”. Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga sutu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karena seperti yang kita ketahuibahwa suatu pendidikan tentunya akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas baik dri segi spiritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Jadi dengan adanya peningkatan pendapatan masyarakat yang di timbulkan dari adanya program pinjaman dari PNPM Mandiri, sangat berdampak positif bagi peningkatan pendidikan anak sekolah ke jenjang yang lebih tinngi. 4. Adanya peningkatan Konsumsi Keluarga. Kata Konsumsi berasl dari bahasa belanda Consumptie, ialah sutu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengeluaran masyarakat untuk konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan, semakin 50
tinggi tingkat pendapatan mengakibatkan semakin tinggi pula tinggak konsumsi. Jadi dengan adanya program pinjaman uang dari PNPM Mandiri yang berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan keluaraga bagi mereka yang menerima uang pinjaman tersebut, juga akan berpengaruh terhadap meningkatnya konsumsi keluarga.
51
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa : 1. Program PNPM Mandiri sangat berdampak positif terutama pada pembangunan sarana dan prasarana desa, baik seperti pembangunan jalan, tempat sarana umum yang sangat berguna bagi masyrakat desa didalam kehidupan sehari-hari. 2. PNPM Mandiri sangat membantu dalam peningkatan tumbuhnya usaha kecil dan menengah yang ada pada masyarakat desa yang sangat selama ini sangat bergantung pada pinjaman dan kekurangan modal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. 3. Dalam Program PNPM Mandiri seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapankegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada saat pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. 4.
Program PNPM Mandiri ini merupakan sebuah program dari pemerintah yang bertujuan untuk upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan.
52
B. SARAN 1.
Bagi tim pengelola kegiatan PNPM Mandiri agar dapat meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terutama berkaitan dengan program simpan pinjaman uang, karena sebagian masyarakat belum mengetahui akan adanya program tersebut.
2. Bagi pemerintahan desa agar dapat meningkatkan kerjasama atau menjalin komunikasi yang baik dengan tim pengelola kegiatan PNPM Mandiri, agar dana yang telah cair dari pemerintah tidak salah sasaran. 3. Bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan program PNPM Mandiri ini sebaik mungkin, yaitu dengan cara menghadiri apabila ada undangan untuk musyawarah tentang pembangunan atau kebutuhan apa yang akan diajukan untuk dibiayai oleh PNPM mandiri.
53
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Basarini, Nur. 2003. Pengaruh Pelaksanaan Program P2KP Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Nelayan di Desa Wonokerto Wetan Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Dalam Skripsi. IKIP PGRI Semarang. Mardiyanto. 2006. Kewirausahaan untuk SMK Kelas X. Jakarta : Yudistira. Moloeng, J. Lexy. 1999. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rokhana, A, Ninik. 2005. Hubungan Antara Pendapatan Keluarga dan Pola Asuh Gizi dengan Status Gizi anak Balita di Betokan Demak. Dalam Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Sudjana, Nana. 2001. Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesio. Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tim Koordinasi PNPM Mandiri. 2008. Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan. Jakarta: Departemen Dalam Negeri RI. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Surabaya: CV. Pustaka Agung. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah. Surabaya: Cahaya Ilmu. www.pnpm-mandiri.org www.pse-litbang.deptan.go.id/ind/pdffi www.ekonomirakyat.org www.wordpress.com www.wikipedia.org