Penelitian ini membahas tentang psikologi eksistensialisme pada Botchan『
坊っちゃん』 ... Kata Kunci : psikologi eksistensialisme, kebersamaan,cinta dan ...
PSIKOLOGI EKSISTENSIALISME PADA BOTCHAN 『坊っちゃん』 DALAM NOVEL BOTCHAN 『坊っちゃん』KARYA NATSUME SOOSEKI (夏 目漱石) 1. Astri Maulida Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
[email protected]
2. Dra. Nise Samudra Sasanti. M,Hum Dosen Pembimbing Skripsi dan Jurnal Abstrak Penelitian ini membahas tentang psikologi eksistensialisme pada Botchan『坊っちゃん』 dalam novel Botchan 『 坊 っ ち ゃ ん 』 karya Natsume Sooseki ( 夏 目 漱 石 ) dengan menitik beratkan pada psikologi khususnya psikologi eksistensialisme. Natsume Sooseki merupakan salah satu pengarang karya sastra yang banyak menampilkan konflik-konfik didalam ceritanya. Keistimewaan Natsume Sooseki sebagai penulis roman meliputi tiga macam roman yaitu realistik, impresionistik, dan ekspresionistik. Dalam tiga hal itu Natsume Sooseki mencapai hasil yang memuaskan. Adapun rumusan permasalahan yang peneliti ajukan yaitu sebagai berikut: 1. 2.
Bagaimana kebersamaan, cinta, dan pertentangan yang dialami pada botchan dalam novel Botchan『坊っちゃん』 karya Natsume Sooseki (夏目漱石). Bagaimana kesepian dan keterasingan yang dialami pada botchan dalam novel Botchan 『坊っちゃん』karya Natsume Sooseki (夏目漱石)
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan data-data yang ada, kemudian menganalisisnya sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Botchan『坊っちゃん』karya Natsume Sooseki (夏目漱石) data penelitian berjumlah 15 data, berupa penggalan kalimat mengenai (1) kebersamaan, cinta, dan pertentangan (2) kesepian dan keterasingan yang terdapat dalam novel Botchan 『 坊 っ ち ゃ ん 』 karya Natsume Sooseki (夏目漱石). Kata Kunci : psikologi eksistensialisme, kebersamaan,cinta dan pertentangan, kesepian dan keterasingan Abstract This study discusses the psychological analysis on the main character in the novel Botchan "坊っ ちゃん" by Natsume Sooseki (夏目漱石) by focusing on the psychology of existential psychology in particular, to the existence of Botchan character seem real. With existentialism Similarly, ideology does not depart from human nature as a result of the sheer innate and environment as a major supporter, but fate itself or form of existence, and the responsibility for that choice and existence. The formulation of the problems that the researchers propose is as follows: How togetherness, love, and conflict experienced by the main character in the novel Botchan Botchan "坊っちゃん" by Natsume Sooseki (夏目漱石).
How loneliness and alienation experienced by the main character in the novel Botchan Botchan " 坊っちゃん" by Natsume Sooseki (夏目漱石)
1
This research uses descriptive method of analysis, which describes the existing data, and then analyze them according to the purpose of research. Sources of data in this study is novel Botchan " 坊っちゃん" by Natsume Sooseki (夏目漱石) totaling 18 data research data, in the form of fragments of sentences about (1) togetherness, love, and conflict (2) loneliness and alienation in the novel Botchan "坊っちゃん" by Natsume Sooseki (夏目漱石). . Keywords: psychology existentialism, togetherness, love and conflict, loneliness and alienation,
sastranya. Sastra sebagai ungkapan yang
PENDAHULUAN Bahasa
dan
sastra
spontan
mempunyai
dari
perasaan
manusia
yang
hubungan yang erat, karena sastra tidak
mendalam memerlukan unsur psikologi
pernah ada tanpa adanya bahasa. Seperti
untuk mengetahui dan memahami perasaan
yang dikatakan oleh Sumardjo dan Saini
manusia. Perasaan manusia dalam karya
K.M (1991:3) sastra adalah pribadi manusia
sastra dibangun oleh para pengarang dengan
yang berupa pengalaman, pemikiran, ide,
memberikan
semangat,
bentuk
(Wellek & Warren, 1990:90). Sebuah fiksi
gambaran kongkret yang membangkitkan
harus mengandung konflik dan keterangan,
pesona.
khususnya yang di alami oleh tokoh utama
keyakinan
dalam
konflik
dalam
karyanya
(Nurgiyantoro,1998:179). Dalam penelitian ini, novel yang akan pengarang
Novel Botchan menceritakan tentang
Natsume
pemberontakan seorang guru muda terhadap
Sooseki (夏目漱石) yang berjudul Botchan
“sistem” di sebuah sekolah desa. Sebuah
『坊っちゃん』. Di dalam kesusastraan
sekolah menengah di Shikoku membutuhkan
Jepang
『坊っちゃん』
guru matematika. Gajinya empat puluh yen
karya Natsume Soseki (夏目漱石) adalah
sebulan. Botchan『坊っちゃん』 awalnya
seorang
tidak punya keinginan untuk menjadi guru,
dibahas
adalah
berkebangsaan
novel
novel Jepang,
Botchan
sastrawan
dari yaitu
Jepang
yang
juga
ataupun bayangan tinggal di pedesaan.
merupakan peletak dasar pemikiran sastra Jepang modern dan juga sebagai budayawan
Dalam novel Botchan 『坊っちゃん』
yang turut memberikan arah dan warna pada
Natsume Sooseki (夏目漱石) menampilkan
perkembangan kehidupan budaya bangsanya
suatu keadaan masyarakat pada jaman Meiji,
Pratidina, 2009.
yaitu masyarakat yang transisi, peralihan
Aspek psikologi merupakan salah satu
dari alam feodal ke alam modern seperti
aspek yang cukup berpengaruh pada karya
sekarang ini. Selain itu Natsume Sooseki
sastra. Psikologi merupakan ilmu yang
juga menampilkan unsur sejarah seperti
mempelajari
misalnya mangkatnya kaisar Meiji dan
jiwa
manusia
sehingga
bunuh diri Jendral Nogi.
objeknya adalah manusia. Sastrawan dapat memasukkan unsur psikologi tentang dirinya sendiri atau manusia yang lain dalam karya
2
Alasan
lain
dari
penelitian
kebersamaan, cinta dan pertentangan yang
yang
menganalisis tentang psikologi pada novel
dialami tokoh utama Botchan『坊っちゃん』
Bothcan 『 坊 っ ち ゃ ん 』 khususnya
dalam novel Botchan『坊っちゃん』karya
psikologi eksistensialisme pada botchan『坊
Natsume Sooseki (夏目漱石). Yang kedua
っ ち ゃ ん . Oleh sebab itu, akan diteliti
Untuk mengetahui tentang kesepian dan
secara lebih dalam mengenai psikologi
keterasingan yang dialami tokoh utama
eksistensialisme. Peneliti menitikberatkan
Botchan 『 坊 っ ち ゃ ん 』 dalam novel
psikologi eksistensialisme pada Botchan
Botchan 『 坊 っ ち ゃ ん 』 karya Natsume
『 坊 っ ち ゃ ん 』 dengan maksud agar
Sooseki (夏目漱石).
eksistensi tokoh utama tampak nyata. Dalam
Psikologi Eksistensialisme
analisis ini, peneliti menggunakan acuan
Para tokoh eksistensialisme menolak
psikologi
eksistensialisme bersamaan
sebutan eksistensialisme sebagai suatu aliran
dengan
konsep-konsep pendukung
atau sistem di dalam filsafat. Sebaliknya, mereka
keberadaan manusia sebagai subyek dan
lebih
suka
menyebut
eksistensialisme sebagai suatu pendekatan
sekaligus objek dalam jalinan dialektis.
filosofis terhadap realitas, khususnya realitas
Sehingga peneliti memberi judul psikologi
manusia, atau sikap baru yang mencoba
eksistensialisme pada Botchan 『坊っちゃ
melengkapi kecenderungan-kecenderungan
ん』 dalam novel Botchan『坊っちゃん』
lain yang ada dalam psikologi. Secara
karya Natsume Soseki (夏目漱石).
lengkap eksistensi memiliki makna manusia berdiri sebagai dirinya dengan keluar dari
Selain itu alasan lain yang mendasari
diri sendiri. Maksudnya ialah manusia sadar
peneliti untuk memilih novel Botchan 『坊
bahwa dirinya ada. Dalam pemikiran ini
っちゃん』 sebagai sumber penelitian yaitu
jelas bahwa manusia dapat memastikan diri
Alan ( dalam Pratidina, 2009:8) mengatakan
bahwa
bahwa kisah Botchan 『坊っちゃん』telah
dirinya
manusia
dalam
ada.
Untuk
memahami
kenyataan
sehari-hari,
sering kali didramatisasi, terutama untuk
mengamati manusia sebagaimana dia tampil
konsumsi televisi. Kisah tersebut biasa
dan menampakkan diri sebagai fenomena,
ditayangkan di musim panas, dan memang
dan bukan mereduksinya ke dalam abstraksi-
ada suatu atmosfer di dalamnya yang
abstraksi (E Koeswara, 1987: 2).
menebarkan aroma musim panas Jepang
Perhatian umum yang menyatukan
seperti Chuusingura dengan musim dingin
semua
Jepang-nya.
komitmen pada kebebasan manusia, dan
Penelitian mengetahui
ini
untuk
bertujuan
untuk
mengetahui
tentang
ahli
eksistensialisme
adalah
penolakan atas semua bentuk determinisme yang mencirikan pendekatan eksistensial. Perhatian
kaum
eksistensialis
terhadap
kebebasan, sebagaimana Warnock (dalam Helen Graham, 1980: 2) yang menunjukkan,
3
tidak bersifat abstrak namun praktis seperti
di lingkungan
juga
1986:122).
tujuan
mengkaji
utamanya sifat
bukan
sekedar
kebebasan
tetapi
masyarakat ( Koeswara,
Untuk
pertentangan,
tokoh
eksistensialis Sartre memandang bahwa
mengalaminya, dan menunjukkan kepada
hubungan
orang bahwa mereka bebas untuk memilih
pertentangan. Hubungan yang berbentuk
“tidak hanya apa yang akan dilakukan pada
relasi, „aku‟- „kamu‟ dapat berubah jadi
kesempatan
„ kita „ kalau ada pihak ketiga yang
tertentu,
tetapi
apa
yang
dianggap bernilai dan bagaimana hidup”. Eksistensialisme,
mengakui
Kesepian dan Keterasingan Konsep-konsep yang tercakup dalam
Tema-tema eksistensialisme dijadikan pemikiran
pada
bahwa
sejatinya menghadapi perlawanan.
tolak
berintikan
ditentang atau menentang.
pencarian manusia akan keberadaan yang
titik
manusia
filosofis
bahasan kesepian dan keterasingan antara
para
lain kekosongan, kehampaan eksistensial,
eksistensialis. Bagi para pakar psikologi
frustasi eksistensial, dan kecemasan. Hal ini
eksistensial,
disebabkan
tema-tema
eksistensialisme
kondisi
individu
yang
tidak saja dijadikan titik tolak kegiatan
mengalami kekosongan tidak lagi mengenali
praktis.
keinginan-keinginannya
Jadi
eksistensialisme
keberadaan sangat
tema-tema
penting
bagi
tidak
lagi
memiliki kekuasaan terhadap sesuatu yang
eksistensial. E.
dan
terjadi dan dialaminya ( Koeswara,1987:29). Koeswara
(1987:15-18)
Soerjanto dan K. Bartens (dalam
tema-tema
Koeswara, 1983: 51) mengatakan bahwa
mengelompokkan eksistensialisme sebagai berikut:
dalam kesepian itu orang tidak mampu
1. kebersamaan, cinta dan pertentangan
untuk menghayati hubungan dengan orang
2. kesepian dan keterasingan
lain diiringi terputusnya hubungan yang
3. kematian
sungguh dengan masyarakat, dengan alam, dan dengan Tuhan.
Kebersamaan, Cinta dan pertentangan Kebersamaan
adalah
ciri
dari
METODE
eksistensial tentang keberadaan manusia.
Metode adalah Prosedur atau alat
Keberadaan manusia adalah keberadaan
yang digunakan dalam penelitian untuk
bersama
mencapai
demikian
kata
Heidegger
(Koeswara,1987:15).
tujuan
penelitian
yang
dikehendaki. Metode penelitian sebagai alat,
Maslow berpendapat bahwa kebutuhan
prosedur dan teknik yang dipilih dalam
akan cinta dan rasa memiliki ( need for love
melaksanakan penelitian dan mengumpulkan
and belongingness) merupakan kebutuhan
data. Metode yang digunakan penulis dalam
yang
mengadakan
menganalisis aspek psikologi tokoh utama
ikatan emosional dengan individu lain, baik
(Botchan) dalam novel (Botchan) karya
yang sesama jenis maupun dengan yang
Natsume Sooseki adalah metode analisis
berlainan jenis, di lingkungan keluarga atau
deskriptif. Sumber data yang dipakai dalam
mendorong
individu
4
penelitian ini adalah sumber data tertulis
memiliki beberapa data yang telah di teliti,
atau kepustakaan.
peneliti
menggelompokan
data
tersebut
sesuai dengan rumusan masalah yang telah di tentukan. Dalam novel Botchan 『坊っち Teknik
yang
digunakan
dalam
ゃん』karya Natsume Sooseki (夏目漱石)
pengumpulan data adalah teknik observasi
tokoh utama mengalami beberapa psikologi
yaitu
dan teknik
eksistensialisme terhadap orang lain ataupun
konsultatif yaitu mengkonsultasikan data
dirinya sendiri, antara lain kebersamaan,
yang telah diperoleh dengan teori yang
cinta dan pertentangan yang terdapat pada
terdapat pada kajian pustaka.
rumusan
mengumpulkan data,
Untuk menganalisis dipergunakan
menjelaskan
metode deskriptif analisis. Metode ini
rumahnya,
diperoleh
mendeskripsikan
hasil
dianalisis,
analisis
utama
data,
hasil
penelitian
yang
eksistensialisme
eksistensialisme
Botchan
terhadap
cinta
tokoh
Kiyo
dan
eksistensialisme pertentangan tokoh utama
menyimpulkan hasil analisis data, dan melaporkan
adanya
pertama
wanita tua yang selama ini tinggal di
terkumpul semua. Hasil yang
yang
kebersamaan tokoh utama pada tokoh Kiyo
dilakukan pada saat seluruh data sudah
data
masalah
terhadap pekerjaannya.
beserta
Selain eksistensialisme yang telah
kesimpulannya.
di jelaskan di atas, dalam novel Botchan 『坊っちゃん』karya Natsume Sooseki (夏
HASIL DAN PEMBAHASAN
目漱石) juga terdapat jenis eksistensialisme
Dalam novel Botchan 『坊っちゃ ん』karya Natsume Sooseki (夏目漱石) peneliti menganalisis psikologi eksistensialisme yang bertemakan tentang
kesepian dan keterasingan pada botchan sehingga peneliti menggumpulkan beberapa data
eksistensialisme
16) yang menjelaskan tentang pengertian dari
ん 』 karya Natsume Sooseki ( 夏 目 漱 石 )
eksistensialisme
kesepian
dan
keterasingan pada Botchan『坊っちゃん』.
antara lain (1) kebersamaan, cinta, dan
Tokoh
pertentangan (2) kesepian dan keterasingan.
utama
Botchan
mengalami
eksistensialisme kesepian antara lain pada
Untuk menganalisis psikologi pada Botchan
saat Botchan 『坊っちゃん』tinggal jauh
『坊っちゃん』yang terdapat pada novel
dari Kiyo dan tokoh utama Botchan 『坊っ
Botchan 『 坊 っ ち ゃ ん 』 karya Natsume
ちゃん』mengalami keterasingan pada saat
Sooseki (夏目漱石) peneliti mengacu pada
bekerja dan tinggal di desa Omori yang
teori Koeswara (1987: 15-18). Psikologi tokoh
tentang
menggunakan teori dari Koesworo (1987:
yang
terdapat dalam novel Botchan 『坊っちゃ
pada
menjelaskan
rumusan masalah yang kedua peneliti juga
2). Kesepian dan Keterasingan
eksistensialisme
dapat
rumusan masalah yang ke dua. Pada
1). Kebersamaan, cinta, dan pertentangan
Psikologi
yang
letaknya jauh dari kota Tokyo.
Botchan
5
mengenai
PENUTUP Simpulan Hasil kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel Botchan 『坊っちゃん』 karya Natsume Sooseki (夏目漱石) ini terungkap adanya psikologi eksistensialisme yang tercermin dari tokoh utamanya. Hasilnya sebagai berikut : 1. Kebersamaan, cinta, dan pertentangan pada Botchan berupa 11 data yang meliputi kebersamaan pada tokoh Kiyo wanita tua yang selama ini tinggal di rumahnya, eksistensialisme cinta tokoh utama Botchan terhadap Kiyo dan eksistensialisme pertentangan tokoh utama terhadap pekerjaannya. 2. Kesepian dan keterasingan pada Botchan berupa 4 data yang meliputi kesepian antara lain pada saat Botchan 『坊っち ゃん』tinggal jauh dari Kiyo dan tokoh utama Botchan 『 坊 っ ち ゃ ん 』 mengalami keterasingan pada saat bekerja dan tinggal di desa Omori yang letaknya jauh dari kota Tokyo.
psikologi
eksistensialisme.
Peneliti sangat berharap ada penelitian lain yang menganalisis novel Botchan『坊っち ゃん』 dari segi lainnya. Antara lain yang dapat di gunakan sebagai bahan penelitian mengenai latar, tokoh penokohan, alur dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin, Ed. 1990. Sekitar Masalah Sastra. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh Atmazaki. 1990. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang: Angkasa Raya Azhari, Akyas. 2004. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Teraju Barnes,
H.
E.
1959.
Humanistic
Existentialism: The Liberature of Possibility. Lincoln: University of
Saran Peneliti tentang
beberapa
telah
Nebraska Press
mendeskripsikan
pengertian
Bertens, K. (Ed). 1987. Fenomenologi
mengenai
Eksistensial. Jakarta: Gramedia
Psikologi Eksistensialisme Pada Botchan
Drijarkara, Sj. 1981. Percikan Filsafat.
『 坊 っ ち ゃ ん 』 Dalam Novel Botchan
Jakarta: PT. Pembangunan
『 坊 っ ち ゃ ん 』 Karya Natsume Sooseki
Endraswara, Suwandi. 2003. Metodologi
( 夏 目 漱 石 ) di harapkan dapat menjadi
Penelitian Sastra. Yogyakarta: FBS
bahan kajian bagi peneliti lain yang ingin
Universitas Negeri Yogyakarta.
meneliti lebih dalam lagi mengenai kajian psikologi Botchan
yang
terdapat
dalam
Graham, Helen. 1980. The Human Face of
novel
Psychology: Open University Press
『坊っちゃん』. Penelitian ini
Hamersma, Hary. 1985. Filsafat Eksistensi
diharapkan dapat memberikan deskripsi
Karl Jaspers. Jakarta: Gramedia.
mengenai pengertian dari psikologi dan
Hardjana,
Andre. 1994, Kritik Sastra
macam-macam psikologi yang dialami oleh
Sebuah
tokoh utama yang terdapat dalam novel
Gramedia
Botchan 『 坊 っ ち ゃ ん 』 . Selain itu
Pengantar.
Jakarta:
Kartini, Kartono. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Penerbit Mandar Maju
penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti
6
Tim penyusun. 2006. Panduan Penulisan
Koewara, E. 1987. Psikologi Eksistensial Sebuah
Pengantar.
Dan Penelitian Skripsi. Surabaya:
Bandung:
Unesa University Press
Eresco Mido, Frans. 1994. Cerita Rekaan dan Seluk
Warnock, M. 1970. Existensialism. Oxford:
Beluknya. Flores NTT Indonesia:
Oxford University Press. Cetak
Nusa Indah
Ulang. 1979 Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995.
Misiak, Henryk, Pd. D & Sexton, Staudt, Virginia, Ph. D. 1988. Psikologi
Teori
Fenomenologi,
Budianta,
Eksistensial
dan
Koeswara.
Yalom,
Penerjemah.
Lexy
J.
2005.
Bandung:Remaja Rosda Karya Indah
S.
2009.
BOTCHAN.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Nadjid, M. 2003. Apresiasi Prosa Fiksi. Surabaya: University Press Natsume,
Sooseki.
1906.
I.
Books.
Metodologi
Penelitian Kualitatif edidi Revisi.
Pratidina,
Jakarta:
D.
1980.
Existential
Psychotherapy. New York: Basic
Bandung: Eresco Moleong,
Penerjemah.
Melani
Gramedia.
Humanistik Suatu Survey Historis. E,
Kesusastraan.
BOTCHAN.
Terjemahan Oleh Pratidina, Indah Santi. A Modern Classic Botchan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Nurgiantoro, Burhan. 1995, teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Semi, Attar. 1989. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Teeuw, A. 1984, Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya
7