sebagainya, buku dengan kalimat yang berirama dan berulang, buku bergambar
tanpa kata-kata). 2. sastra tradisional (mitos, dongeng, cerita rakyat, legenda, ...
BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1
Landasan Teori
4.1.1
Teori Buku Buku adalah suatau kumpulan tulisan, cetakan, ilustrasi ataupun halaman kosong yang tervuat dari kertas, perkamen atau materi lainya. Pada umumnya direkatkan bersama pada satu sisi. Buku Anak Buku anak adalah buku yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca dan minat anak-anak dari kelompok umur tertentu atau tingkatan pendidikan, mulai prasekolah hingga kelas enam sekolah dasar. Buku secara khusus ditulis dan diberi ilustrasi untuk anak hingga berusia 12-13 tahun. Termasuk ke dalam kategori ini adalah buku nonfiksi dan novel untuk remaja, buku karton tebal (board book), buku lagu anak, buku mengenal alfabet, belajar berhitung, buku bergambar untuk belajar membaca, buku bergambar untuk belajar konsep (picture book), dan buku cerita bergambar (picture story book). Nancy Anderson mengelompokkan bacaan anak menjadi enam kategori:
1. buku bergambar prasekolah (pengenalan konsep seperti huruf, angka, warna dan sebagainya, buku dengan kalimat yang berirama dan berulang, buku bergambar tanpa kata-kata)
2. sastra tradisional (mitos, dongeng, cerita rakyat, legenda, sajak) 3. fiksi (fantasi, fiksi modern, fiksi sejarah) 4. biografi dan autobiografi 5. ilmu pengetahuan
16
17
6. puisi dan syair. Bacaan anak umumnya ditulis dengan kalimat yang singkat, serta pilihan kosakata dan tata bahasa yang lebih sederhana dibandingkan sastra dewasa. Selain dibaca di dalam hati, teks dimaksudkan agar bisa dibaca keras-keras oleh anak. Buku juga dibacakan keras-keras oleh orang dewasa untuk anak yang belum bisa membaca. Ilustrasi sangat penting dalam bacaan anak dan merupakan kesatuan dengan cerita. Anak yang belum bisa membaca terutama sangat memperhatikan gambar-gambar dalam buku. Selain itu, bacaan anak bisa hanya berisi gambar dan tanpa kata-kata. Jumlah ilustrasi dalam buku anak juga lebih banyak dibandingkan ilustrasi buku sastra dewasa. Semakin muda target pembaca, maka semakin banyak pula ilustrasi yang diberikan. 4.1.2 Jenis –jenis Buku Menurut www.wikipedia.org jenis bukut terbagi menjadi dua, yaitu : •
Fiksi Buku fiksi adalah cerita yang tidak berdasarkan kehidupan nyata, ,isalnya novel, novel grafis ataupun komik.
•
Non – fiksi Buku non fiksi banyak digunakan sebagai buku - buku referensi, misalnya buku sekolah, atlas, buku petunjuk, album, laporan tahunan, dsb.
Buku Punakawan termasuk dalam buku kategori non fiksi karena pada buku tersebut berisikan tentang edukasi terhadapa anak – anak yang berguna untuk mengenal sejarah tentang cerita pewayangan, dalam buku ini yaitu “ Punawakan “.
18
4.1.3 Struktur Buku Cover merupakan bagian terpenting karena cover haruslah dapat menarik perhatian pembeli. Cover terbagi menjadi : •
Front Cover (Cover Depan) Dalam perancangan buku Punakawan, cover depan berisikan Ilustrasi ke emapat serangkai yaitu Semar, Bagong, Gareng, Petruk.
•
Back Cover (Cover Belakang) Dalam Buku Punakawan ini, cover belakang berisikan ringkasan isi buku, yaitu berisikan isi buku secaa ringkas agar pembelinya dapat mengetahui dan menghimbau masyarakat untuk menyadari akan pentingnya kebudayaan yang tetap harus dijaga dan dilestarikan.
•
Halaman Pengantar Buku Perancangan buku Punakawan disajikan dengan pembabakan yang tepat dan mudah sehingga tidak menyulitkan pengguna buku, dapat melihat isi dari buku tersebut dengan melihat judul masing – masing pembatasnya sehingga tidak membutuhkan halaman tentang daftar isi.
•
Kata Pengatar Halaman ini berisikan kata pengantar oleh penyusun data yang ditunjukan kepada pembaca.
•
Halaman Isi Isi buku ini, menginformasikan kepada pembaca agar kita lebih peduli lagi terhadap kebudayaan kita, yang dipetik dari isi cerita dan filosofi yang dapat diambil dari tokoh – tokoh Punakwan.Mengajak untuk melestarikanya kepada anak – anak terutama.
19
•
Halaman Penutup Glossary/Daftar Kata Daftar kata dari seluruh isi buku yang berurutan secara alfabetis. Sumber Berisikan dafatar pusaka sebagai referensi isi buku. Colophon/ Tanda Penerbit Berisikan tentang data penerbit, ataupun juga penggunaan kertas, typefaces dan juga percetakan.
4.1.4
Penjilidan Buku Penjilidan menggnakan sistem perfect binding dikarenkan dinilai sebagi yang paling tepat untuk penjilidan pada buku ini, karena akan terlihat lebih eksklusif dan menarik. Dan juga terdapanya interaktif yang menggunakan sistem perfect binding tersebut.
4.1.5
Teori Layout Menurut Surianto Rustan, layout pada dasarnya merupakan tataletak elemen – elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya.
4.1.6
Teori Warna Dari semua bentuk bahasa non-verbal, warna adalah metode yang paling cepat untuk menyampaikan pesan dan makna. Dalam kegunaannya, warna menstimulasi dan secara sinergi bekerja dengan semua indra.
4.1.7
Images (Gambar) Menurut Surianto Rustan dalam bukunya yang berjudul “Layout : Dasar dan Penerapannya”, dalam situasi tertentu, ilustrasi lebih dapat diandalkan daripada fotografi. Pada majalah atau buku cerita anak – anak, artworks lebih banyak digunakan, karena lebih dapat memancing imajinasi dibandung fotografi yang terlalu real.
20
4.2
Strategi Kreatif Dengan cara melihat targetnya maka mengikuti pendekatan visualisasi yang sesuai dengan targetnya, dan juga melihat kurangnya Penyampaian yang ada saat ini untuk menyampaiakan tetang kebudayaan terhadap anak – anak hingga remaja, maka digunakanya illustrsi dan interaktif illustrasi yang menarik agar target tertarik untuk membaca dan melestarikan kebudayaan Indonesia
4.2.1 Strategi Komunikasi a.
Lingkup Kampanye sosial dengan media utama website yang menekankan pada pengenalan dari tokoh – tokoh wayang dan sepak terjangnya dalam cerita Ramayana.
b.
Target Audience Target audience pada penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu target audience primer dan target audience sekunder, berikut merupakan penjelasan dari keduanya:
1)
Target Audience Primer a) Demografi • Usia • Jenis Kelamin • Pendidikan • Pekerjaan • Tingkat perekonomian • Besar Keluarga • Daur hidup keluarga • Penghasilan • Kewarganegaraan
: 9 - 12 tahun : Pria dan Wanita : SD : Pelajar : Menengah ke atas :3-4 : Anak dan Pra-Remaja, Single : 10 – 30 jt : WNI
21
b) Geografi • Wilayah • Luas Wilayah • Kepadatan • Iklim c)
: Jakarta : 649.71 km2 : Perkotaan (urban) : Dataran Rendah
Psikografi
• Kelas sosial • Gaya hidup • Kepribadian
: Menengah atas : Belongers : Berkelompok
d) Kebiasaan • Keuntungan yang dicari • Status Pengguna • Status Loyalitas • Tingkat Keinginan • Sikap terhadap Produk
b.
: Kualitas : Pengguna Potensial : Tidak Loyal : Tidak Sadar : Positif
Aspirasi Audience Agar Masyarakat tetap mejaga kebudayaan lokal dan terus melestarikan agar nilai – nilai itu tidak hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia, terutama terhadapa anak – anak bangsa yang sudah mulai kehilangan nila – nilai itu akibat terus berjalanya ke ara yang modern.
c.
Benefit
1)
Pendekatan Rasional Mengkomunikasikan informasi Kebudayaan Indonesia melalui tokoh dan cerita pewayangan Punakawan menggunakan Illustrasi yang menarik dan disertakan interaktif yang menarik pada ilustrasi agar lebih menarik terhadap anak – anak muda
22
2)
Pendekatan Emosional Melalui visualisasi yang dirancang oleh penulis Publikasi ini dapat memberi ipact agar masyarakat muda Indonesia terus menjaga dan memajukan kebudayaan dan nilai – nilai yang terkandung di dalamnya.
3)
TOWS Threat • • •
Kurangnya minat pembaca akan fakta-fakta, karena mereka merasa sudah mengetahui semua jawabannya dan merasa tidak ada gunanya. Kurang terbukanya masyarakat dalam memperkaya wawasan. Sudah banyak buku-buku yang membahas fakta-fakta.
Opportunity •
Dorongan rasa ingin tahu masyarakat yang besar.
Weakness • •
Terlalu banyak pada teks saja sehingga dapat mengakibatkan pembcanya menjadi bosan Terlalu mahal untuk buku yang berisikan banyak teks saja dan tidak berwarna
Strength •
Menggunakan tata bahasa yang baik sehingga mudah untuk dipahami dan di mengerti maskdunya oleh anak – anak.
•
Memiliki ilustrsi yang baik untuk menjadi figur yang disukai anak-anak.
4)
Key Massage Menjaga Nilai – nilai kebudayaan dari cerita punakawan sangatlah menarik untuk diikuti dalam kehidupan bermasyarakat.
5)
Keyword History, Culture, Education, interaktif, wayang, unik, fun, humor.
23
6)
Tone and Manner Mood yang akan digunakan penulis disesuaikan dengan target yang sudah penulis tentukan yaitu kalangan anak – anak muda, maka mood yang diambil yaitu warna – warna . Agar menarik bagi kalangan muda.
7)
Positioning Kampanye pengenalan tokoh dan cerita wayang ini menempatkan diri sebagai salah satu alat pengenalan budaya pada anak dengan metode pengenalan yang disesuaikan dengan anak.
8)
Big Idea Punakawan dan modern
4.2.2 Pemilihan Media Media utama yang dipilih untuk Pengenalan Tokoh Wayang Punakawan adalah Publikas, berisi pengenalan, dan riwayat singkat tokoh – tokoh wayang dalam cerita Ramayana, yang dinilai akrab dengan anak – anak terutama usia 9 -12 tahun. 4.2.2 Pendekatan Kreatif Pokok
:
•
Packaging
•
Title
•
Cover
•
Illustrasi
•
Divider
•
Dropcap
24
Pendukung
:
•
Mini wayang kulit versi punakawan
•
Pembatas buku ( Book mark)
•
Magnet
•
Gantungan kunci