2010 Annual Report - Gudang Garam

83 downloads 7071 Views 5MB Size Report
28 Mar 2013 ... PT. Gudang Garam Tbk. Indonesia's 'currency' is rising. Not just a continued strengthening of the. Rupiah – but more widely, in a positive ...
Laporan Tahunan

2010

n ra po La

An

nu

al

Re

po

rt

Ta h

un

an

20

10

Annual Report

PT. GUDANG GARAM Tbk

a

PT. Gudang Garam Tbk

Giant screen at Sudirman Central Business District (SCBD)

b

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Contents Daftar Isi 8 10 13 17 23 31 37 41 44 48 55

Company Profile Profil Perseroan Financial Highlights Data Keuangan Pokok The Report of The Board of Commissioners Laporan Dewan Komisaris The Report of The Board of Directors Laporan Direksi Management’s Discussion of Financial Condition & Result of Operations Analisa dan Pembahasan oleh Manajemen atas Kondisi Keuangan & Kinerja Operasional Operations Kegiatan Operasional Risk Management Manajemen Risiko Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Corporate Data Data Perseroan Consolidated Financial Statements Laporan Keuangan Konsolidasi

1

PT. Gudang Garam Tbk

Balanced growth, added value Indonesia’s ‘currency’ is rising. Not just a continued strengthening of the Rupiah – but more widely, in a positive re-assessment of the economy. The new Indonesia is one of higher sovereign and commercial debt ratings, more inward direct investment and portfolio growth on the stock exchange. It is expressed in the value of its natural wealth - from oil, gas and coal to minerals, fisheries and agriproducts. A re-rating brings positive effects: talk of Indonesia as the extra ‘I’ in the fast emerging BRIC club, improving consumer confidence and entreneurship. But something is still missing. Every rise in commodity prices is also a clear reminder of the opportunity cost of the 60 per cent of exports that leave Indonesia every year - without the added value of in-country processing. These are the missed opportunities for more balanced growth in our economy, the conversion of raw material to products with added value: the transformation of commodity into brand of choice.

2

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Pertumbuhan yang seimbang dan bernilai tambah Keadaan perekonomian Indonesia semakin membaik; ditandai tidak hanya oleh penguatan nilai Rupiah, namun dalam skala yang lebih luas, oleh penilaian kembali dunia yang semakin positif atas perekononomian negara. Indikator utama hal ini adalah membaiknya peringkat hutang pemerintah dan swasta, mengalirnya dana investasi langsung ke dalam negeri, dan menggeliatnya volume perdagangan saham di bursa, serta tingginya nilai kekayaan alam yang dihasilkan negara ini – mulai dari minyak, gas, dan batubara serta bahan tambang lain, termasuk hasil perikanan dan pertanian. Perbaikan peringkat hutang membawa dampak positif lain yaitu munculnya gagasan untuk memasukkan Indonesia ke dalam kelompok BRIC, membaiknya kepercayaan konsumen, serta semakin bergairahnya sektor wirausaha. Namun demikian, terasa masih ada yang kurang. Setiap kali harga komoditas naik, setiap kali pula kita disadarkan bahwa sesungguhnya negara ini bisa memperoleh manfaat lebih dari sekitar 60% komoditas ekspor yang tidak memiliki nilai tambah karena merupakan produk non olahan. Seandainya terjadi proses pengolahan dan komoditas diubah menjadi produk unggulan siap pakai, perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih seimbang.

3

PT. Gudang Garam Tbk

Gudang Garam is a leading consumer brand. Our operations satisfy customers, add value, create jobs and sustain commerce. We are part of the growing confidence about Indonesia, expressed among customers, investors and in the corporate boardrooms of institutional fund managers. Our recent brand revitalization is producing encouraging results, and our products are more widely distributed than ever before. We completed 2010 with significant increases of over 14 per cent in revenues and 20 per cent in earnings after payment of tax and excise duty. Our performance translates into added value: Firstly, shareholder value: profit has risen 20 percent in 2 years to Rp 4.1 trillion, while, over the same period, dividends paid to shareholders totalled more than Rp 1.9 trillion. Secondly, value paid to Government in excise duty: Rp 20.8 trillion or 55 per cent of total sales in 2010, a cumulative total of Rp 40 trillion has been paid over the past 2 years Thirdly, value for a balanced future: the capital and working capital used in production and operations to maintain Gudang Garam’s commitment to our markets, in continuing to provide livelihoods for employees and business partners, plus support for the communities around us.

4

Gudang Garam, sebagai pemilik merek barang konsumen terkemuka, terus-menerus menjalankan kegiatan usahanya sehingga dapat memenuhi kebutuhan sekaligus memberi kepuasan kepada konsumen, memberi nilai tambah bagi perekonomian, membuka lapangan kerja dan membuat roda perdagangan terus berputar. Bersama pihak lainnya, kami membuat Indonesia meraih kepercayaan semakin besar dari konsumen dan investor. Upaya kami dalam meremajakan dan memperkuat merek Perseroan mulai membuahkan hasil positif. Tingkat distribusi produk kami pun lebih luas dibandingkan sebelumnya. Kami menutup tahun 2010 dengan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar lebih dari 14% dan kenaikan laba bersih sebesar 20%. Kinerja perseroan memberikan nilai tambah: Pertama, bagi pemegang saham: laba naik 20% dalam 2 tahun terakhir menjadi Rp 4,1 triliun; sementara pada periode yang sama jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham mencapai lebih dari Rp 1,9 triliun. Kedua, bagi pemerintah: kontribusi pada pendapatan negara berupa cukai senilai Rp 20,8 triliun atau 55% dari total penjualan yang dibukukan Perseroan di tahun 2010. Selama 2 tahun terakhir, secara akumulatif Perseroan telah membayar cukai kepada pemerintah senilai Rp 40 triliun. Ketiga, bagi masa depan yang berimbang: ketersediaan ekuitas dan modal kerja untuk menunjang operasi agar Perseroan dapat terus memasok produk ke pasar; dan dengan demikian mampu memberikan penghasilan secara berkesinambungan kepada karyawan dan mitra usaha, serta dapat memberikan bantuan kepada lingkungan sekitar.

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

5

PT. Gudang Garam Tbk

Gudang Garam Products Produk-produk Gudang Garam

K lobot

S r i w e dar i

D JA JA

I N T E R N AT I O N A L S E R IE S

S U RYA P R O M IL D

Hand made Sigaret Kretek Tangan (SKT) Machine made Sigaret Kretek Mesin (SKM) Low-tar, low-nicotine Rokok rendah tar dan nikotin

6

SURYA SLIM PREMIUM

S U RYA S LI M S E R IE S

Annual Report

Laporan Tahunan

MERAH Series

2010

NUSA

S U RYA S E R IE S

S U RYA S I G N AT U R E S E R IE S

7

PT. Gudang Garam Tbk

Company profile Profil Perseroan As the fourth largest consumer society in the world, Indonesia represents a growing and diverse market. About 65 per cent of adult males are smokers within the total population of over 240 million constituting a market of over 75 million. Gudang Garam with a market share of about 22 per cent (based on purchases of excise duty by the cigarette industry) is a leading producer of kretek, the clove cigarette, and a major consumer brand recognised throughout the archipelago. The Company is a very large employer, offering livelihoods to a workforce of over 46,000, many of whom are engaged in handrolling kretek, and others in operating modern manufacturing machinery. Employee welfare is a priority, including proper safety practices, health facilities and training in leadership, managerial, clerical and technical skills through a mixture of internal and external courses. Gudang Garam contributes also indirectly to livelihoods among about four million tobacco and clove farmers, as well as the daily business of retailers and hawkers across the archipelago. The industry is a major source of revenue for Government in excise duty as well as corporate income tax. Gudang Garam has established primary and secondary kretek manufacturing operations at two main sites. First, in the town of Kediri, with a population of 249,000, a busy regional commercial centre and home to the company headquarters. The second is at a site 130 kilometres away in Gempol. Both sites ensure we are well postioned to meet future demand.

8

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia merupakan pasar yang tumbuh dan beragam. Dari total penduduk yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa diperkirakan 65% atau kurang lebih 75 juta orang laki-laki dewasa di Indonesia adalah perokok. Gudang Garam, dengan pangsa pasar sebesar 22% (dihitung berdasarkan data pembelian pita cukai oleh seluruh industri rokok), merupakan produsen rokok kretek terkemuka dengan produk-produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Perseroan juga menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 46.000 orang yang sebagian besar terlibat dalam produksi rokok (khususnya sigaret kretek tangan) dan selebihnya dalam bidang distribusi dan sarana penunjang lainnya. Kesejahteraan karyawan menjadi perhatian utama termasuk keselamatan kerja dan penyediaan fasilitas kesehatan. Di samping itu, Perseroan melakukan berbagai pelatihan teknis dan kepemimpinan yang diselenggarakan di dalam maupun di luar perusahaan. Gudang Garam secara tidak langsung juga mendukung penciptaan lapangan kerja (kurang lebih empat juta orang) di sektor perkebunan tembakau dan cengkeh serta sektor distribusi, seperti pengecer dan pedagang asongan yang tersebar di seluruh Indonesia. Industri rokok sendiri merupakan sumber utama pendapatan cukai dan pajak bagi Pemerintah. Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi. Pertama, di kota Kediri, dengan jumlah penduduk 249.000 jiwa yang merupakan lokasi kantor pusat Perseroan. Fasilitas produksi kedua berjarak 130 kilometer dari kota ini, tepatnya di Gempol. Dari kedua fasilitas produksi ini Perseroan mampu memenuhi permintaan produk rokok yang ada.

Annual Report

Laporan Tahunan

The company produces a full range of kretek cigarettes including low-tar, low-nicotine variants and traditional hand-rolled kretek. Gudang Garam operates an in-house printing facility and two active subsidiaries: PT Surya Pamenang, producing paper board used for the manufacture of Gudang Garam packaging and PT Surya Madistrindo, sole distributor of the company’s products. Two other subsidiaries that have not been commercially operated are PT Graha Surya Media, operates in entertainment services, and PT Surya Air, that will be a provider of commercial air transportation services (established in 2010). Under reference GGRM on the Indonesian Stock Exchange (IDX), the company’s shares were traded in a range from Rp 20,650 to Rp 52,500 per share during 2010. There were no changes to the issued and paid up capital of the company in 2010 and a dividend of Rp 650 per share was distributed from 2009 earnings, as approved at the Annual General Meeting of Shareholders, held month June, 2010. Gudang Garam’s founding principles Known as the ‘Catur Dharma’, these principles embrace timeless and ever relevant values including harmony and respect for one another, the value of hard work, honesty and diligence, care for health, respect towards faith, and the recognition of mutual cooperation, considering our employees as partners in business. Vision To be a nation’s pride, as a leading and responsible company providing added value for shareholders and sustainable benefits for stakeholders.

2010

Perseroan menghasilkan berbagai jenis rokok kretek, termasuk rokok rendah tar dan nikotin serta produk tradisional sigaret kretek tangan. Gudang Garam memiliki fasilitas percetakan kemasan rokok, dan di samping itu juga memiliki dua anak perusahaan utama yaitu PT Surya Pamenang, yang memproduksi kertas karton untuk kemasan, dan PT Surya Madistrindo, sebagai distributor tunggal produk Perseroan. Dua anak perusahaan Perseroan lainnya yang belum secara komersial beroperasi adalah PT Graha Surya Media, yang bergerak dalam bidang jasa hiburan, dan PT Surya Air, yang akan menjadi penyedia jasa pengangkutan udara niaga tidak berjadwal (didirikan di tahun 2010). Saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode GGRM diperdagangkan pada kisaran harga Rp 20.650 hingga Rp 52.500 sepanjang tahun 2010. Jumlah modal disetor dan ditempatkan Perseroan tidak mengalami perubahan pada tahun 2010 sementara Perseroan membagikan dividen senilai Rp 650 per saham dari laba tahun 2009 sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada bulan Juni 2010. Catur Dharma Perseroan • Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan. • Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan. • Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama dengan orang lain. • Karyawan adalah mitra usaha yang utama. Visi Menjadi Perusahaan terkemuka kebanggaan nasional yang bertanggung jawab dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, serta manfaat bagi segenap pemangku kepentingan secara berkesinambungan.

9

PT. Gudang Garam Tbk

Financial Highlights Data Keuangan Pokok

Year (Rp million) Sales Domestic Net Sales Export Net Sales Net Sales Profit Gross Profit Operating Profit Net Profit Per Share Data Outstanding Shares (in thousand shares) Earning per Share Balance Sheet Total Assets Total Liabilities Total Equity Addition to Fixed Assets Net Working Capital Margin and Ratio Analysis (%) Gross Profit Margin Operating Profit Margin Net Profit Margin Current Ratio Net Profit to Equity Ratio Net Profit to Asset Ratio Debt to Equity Ratio Debt to Asset Ratio Market Share and Sales Volume Data (in million sticks) Market Share (estimated %)* Domestic Sales Export Sales SKT Sales (hand made) SKM Sales (machine made)

2001

2002

2003

2004

2005

16,954,678 1,015,772 17,970,450

20,022,755 916,329 20,939,084

22,180,076 957,300 23,137,376

23,213,296 1,078,396 24,291,692

23,708,499 1,138,846 24,847,345

4,450,998 3,389,977 2,087,361

4,831,077 3,455,030 2,086,891

4,521,746 2,930,647 1,838,673

4,834,265 2,918,260 1,790,209

5,142,640 3,148,692 1,889,646

1,924,088

1,924,088

1,924,088

1,924,088

1,924,088

1,085

1,085

956

930

982

13,448,124 5,249,926 8,198,192 719,853 6,064,692

15,452,703 5,742,994 9,709,701 1,838,171 5,963,960

17,338,899 6,368,018 10,970,871 1,429,331 5,865,970

20,591,389 8,394,061 12,183,853 2,315,100 5,483,685

22,128,851 9,001,696 13,111,455 848,870 6,220,916

24.77% 18.86% 11.62% 219.89% 25.46% 15.52% 64.04% 39.04%

23.07% 16.50% 9.97% 207.90% 21.49% 13.51% 59.15% 37.16%

19.54% 12.67% 7.95% 196.84% 16.76% 10.60% 58.04% 36.73%

19.90% 12.01% 7.37% 168.49% 14.69% 8.69% 68.89% 40.76%

20.70% 12.67% 7.61% 173.29% 14.41% 8.54% 68.66% 40.68%

33.8% 66,338 3,844 13,962 56,220

33.9% 61,405 4,134 11,851 53,688

36.1% 62,662 4,650 10,486 56,826

33.0% 65,196 4,681 9,154 60,723

30.0% 61,569 4,426 7,731 58,264

* Source Market Shares Data: Market share for 2009/2010 has been calculated based upon purchases of excise duty for the entire cigarette industry. For the years prior to 2009 market share is based upon purchase of excise duty for kretek producers, members of GAPPRI (Association of Clove Cigarette Manufacturers of Indonesia).

10

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

2006

2007

2008

2009

2010

Tahun (Rp juta)

25,176,353 1,162,944 26,339,297

25,895,603 1,493,762 27,389,365

28,545,339 1,706,304 30,251,643

31,122,728 1,850,352 32,973,080

35,779,822 1,912,175 37,691,997

Penjualan Penjualan Bersih Lokal Penjualan Bersih Ekspor Penjualan Bersih

4,716,675 2,190,332 1,007,822

4,314,732 2,528,677 1,443,585

5,156,507 3,165,635 1,880,492

7,165,516 5,206,837 3,455,702

8,865,587 5,857,861 4,146,282

Laba Laba Kotor Laba Usaha Laba Bersih

1,924,088

1,924,088

1,924,088

1,924,088

1,924,088

524

750

977

1,796

2,155

Data per Saham Saham dalam Peredaran (dalam ribuan saham) Laba per Saham

21,733,034 8,558,428 13,157,233 217,203 6,960,842

23,779,951 9,640,418 14,119,796 288,579 8,349,245

24,072,959 8,553,688 15,519,266 956,152 9,338,044

27,230,965 8,848,424 18,301,537 1,148,010 11,623,254

30,741,679 9,421,403 21,197,162 1,193,272 14,426,360

Neraca Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas Penambahan Aset Tetap Modal Kerja Bersih

17.91% 8.32% 3.83% 188.62% 7.66% 4.64% 65.05% 39.38%

15.75% 9.23% 5.27% 195.14% 10.22% 6.07% 68.28% 40.54%

17.05% 10.46% 6.22% 221.74% 12.12% 7.81% 55.12% 35.53%

21.73% 15.79% 10.48% 246.00% 18.88% 12.69% 48.35% 32.49%

23.52% 15.54% 11.00% 270.08% 19.56% 13.49% 44.45% 30.65%

Analisa Laba dan Rasio (%) Marjin Laba Kotor Marjin Laba Usaha Marjin Laba Bersih Rasio Lancar Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas Rasio Laba Bersih terhadap Aset Rasio Hutang terhadap Ekuitas Rasio Hutang terhadap Aset

22.0% 61,465 6,420 11,334 56,551

Data Pangsa Pasar dan Jumlah Penjualan (dalam jutaan batang) Pangsa Pasar (perkiraan dalam %)* Penjualan Lokal Penjualan Ekspor Penjualan SKT Penjualan SKM

28.1% 59,394 4,969 7,419 56,944

26.9% 57,676 6,255 8,011 55,920

26.5% 58,150 7,416 9,127 56,439

22.9% 57,894 6,343 10,161 54,076

* Sumber Data Pangsa Pasar: Pangsa pasar untuk 2009/2010 telah dihitung berdasarkan pembelian pita cukai untuk industri rokok secara keseluruhan. Untuk tahun sebelum tahun 2009, pangsa pasar didasarkan pada pembelian pita cukai bagi produsen rokok kretek, anggota GAPPRI (Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia).

11

PT. Gudang Garam Tbk

Our efforts over the last 18 months in refreshing the look of our brands and improving product availability are working well. But it is also clear from Indonesia’s sheer size and diversity that our broad based offer and market knowledge makes a difference. Peremajaan tampilan produk dan peningkatan ketersediaan produk yang kami lakukan dalam 18 bulan terakhir berjalan dengan baik. Selain itu, keragaman produk yang kami miliki dan pemahaman kami tentang pasar merupakan modal utama dalam melayani pasar Indonesia yang begitu besar dan beragam.

Left to right: Juni Setiawati Wonowidjojo Yudiono Muktiwidjojo Frank W. van Gelder Lucas Mulia Suhardja

12

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

The Report of the Board of Commissioners Laporan Dewan Komisaris The results We are pleased to report an increase of 20 per cent in net profit to Rp 4.14 trillion or Rp 2,155 earnings per share on growth of 14.3 per cent in sales/operating revenue to Rp 37.69 trillion. At the last Annual General Meeting, shareholders approved a resolution to pay a dividend of Rp 650 per share to be distributed from 2009 earnings. The past year’s sound performance has demonstrated plenty of growth potential in our markets, based upon a general improvement in sentiment and buying power, but equally on building a clear understanding of customer preferences. The trend towards machine made products continues, however we have been largely alone in also managing incremental growth in traditional hand rolled brands. The acceptance of light and mild products continues – a predictable trend, but showing some variety at different price points. Our efforts over the last 18 months in refreshing the look of our brands and improving product availability are working well. But it is also clear from Indonesia’s sheer size and diversity that our broad based offer and market knowledge makes a difference.

Kinerja Perseroan Merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk melaporkan bahwa laba bersih Perseroan mengalami peningkatan sebesar 20% menjadi Rp 4,14 triliun atau Rp 2.155 per saham, dimana penjualan/pendapatan usaha mengalami kenaikan sebesar 14,3% menjadi Rp 37,69 triliun. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan terakhir, pemegang saham menyetujui pembagian dividen Rp 650 per saham yang diambil dari laba tahun 2009. Kinerja Perseroan yang baik di tahun lalu menunjukkan besarnya potensi pasar yang masih dapat dikembangkan, yang didasarkan pada peningkatan sentimen pasar dan daya beli masyarakat, serta dari pemahaman yang lebih baik terhadap preferensi konsumen. Tren pertumbuhan sigaret kretek mesin terus berlanjut, dan kami tetap memberikan perhatian khusus terhadap pertumbuhan produk sigaret kretek tangan. Jenis rokok rendah tar dan nikotin terus tumbuh sesuai dengan prediksi, namun menunjukkan tren yang berbeda-beda pada berbagai tingkat harga. Peremajaan tampilan produk dan peningkatan ketersediaan produk yang kami lakukan dalam 18 bulan terakhir berjalan dengan baik. Selain itu, keragaman produk yang kami miliki dan pemahaman kami tentang pasar merupakan modal utama dalam melayani pasar Indonesia yang begitu besar dan beragam.

13

PT. Gudang Garam Tbk

During the past year the Board of Commissioners met regularly and held joint meetings with the Board of Directors for specific purposes relating to the ongoing operations of the company. The Board of Commissioners agreed with the evaluation of business prospects of the company conducted by the Board of Directors and supported the strategic objectives outlined for the year ahead. The Board of Commissioners has reviewed the business and marketing plans of the company taking full consideration of prevailing market and economic conditions, the competitive and legislative environment. A part of its ongoing remit is to ensure the interests of all shareholders are properly served. Regular reviews of progress under the audit programmes of the independent audit committee were also conducted alongside controls and risk management policies and compliance with capital market regulations. Capital expenditure proposals were considered to be in line with routine business needs. Corporate social responsibility programmes continued,with emphasis towards employees and local communities surrounding our operations. In addition special support was given to assist those impacted by severe flooding during the year and to those affected by the eruption of Mt Merapi. Appreciation There were two changes in the Board membership of Gudang Garam in 2010. Hadi Soetirto, Independent Commissioner, elected to retire from the Board of Commissioners and Buntoro Turutan stepped down from the Board of Directors, mid year. We offer our thanks for their past contribution and guidance. We extend our appreciation to our customers, business partners, employees and shareholders for their support. Growth forecasts remain positive, despite inflationary trends, and we believe the company is well prepared for the challeges ahead, drawing upon considerable financial and brand strength. For and on behalf of the Board of Commissioners

Sepanjang tahun 2010 Dewan Komisaris mengadakan pertemuan secara teratur, dan juga mengadakan rapat dengan Direksi untuk membahas hal-hal khusus yang terkait dengan kelangsungan kegiatan operasional Perseroan. Dewan Komisaris sepakat dengan hasil evaluasi atas prospek bisnis Gudang Garam yang dilakukan oleh Direksi dan mendukung tujuan strategis yang diagendakan untuk tahun depan. Salah satu kewajiban Dewan Komisaris adalah menjaga agar kepentingan semua pemegang saham terakomodasi, dan untuk itu kami melakukan kajian terhadap perencanaan dan implementasi yang ditetapkan Perseroan dengan mempertimbangkan kondisi pasar, persaingan, dan perundang-undangan. Sepanjang tahun 2010 kami juga melakukan kajian atas laporan komite audit independen yang mencakup manajemen risiko, ketaatan terhadap peraturan pasar modal, dan pembelanjaan barang modal. Sejumlah program sebagai wujud tanggung jawab sosial Perseroan terus dijalankan terhadap berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat sekitar. Perseroan juga berpartisipasi dalam penanganan korban bencana banjir dan letusan Gunung Merapi. Ucapan terima kasih Susunan Dewan Komisaris dan Direksi mengalami perubahan di tahun 2010. Pada pertengahan tahun, Hadi Soetirto, Komisaris Independen, memasuki masa purnakarya dan Buntoro Turutan mengundurkan diri dari Direksi. Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas sumbangsih mereka selama bekerja di Perseroan. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pelanggan, mitra usaha, karyawan, dan pemegang saham, atas semua dukungan yang telah diberikan selama ini. Perkiraan pertumbuhan tetap positif meski inflasi cenderung meningkat, dan kami percaya bahwa Perseroan siap menghadapi tantangan di masa depan dengan berbekal kondisi keuangan yang mantap dan keragaman produk yang kuat. Untuk dan atas nama Dewan Komisaris

Juni Setiawati Wonowidjojo President Commissioner

14

Juni Setiawati Wonowidjojo Presiden Komisaris

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

15

PT. Gudang Garam Tbk

Positive results are evident in low-tar, low-nicotine kretek, understood to be favoured by upwardly mobile city dwellers, as well as traditional hand made products normally linked to more rural markets, such as Gudang Garam Merah – and we trialled a new brand, NUSA in this segment in 2010, the first for over a decade in this category. Penambahan ragam produk juga menuai hasil yang positif, terlihat dari pertumbuhan penjualan di kategori Sigaret Kretek Mesin Low Tar Nikotin (SKM LTN) dan kategori Sigaret Kretek Tangan (SKT), seperti Gudang Garam Merah. Di kategori SKT ini, pada tahun 2010 Perseroan meluncurkan merek baru, NUSA, yang sekaligus merupakan produk baru pertama di kategori ini dalam lebih dari sepuluh tahun terakhir.

Left to right: Susilo Wonowidjojo Heru Budiman Fajar Sumeru Edijanto Herry Susianto Buana Susilo

16

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

The Report of the Board of Directors Laporan Direksi The economy Indonesia’s economy transitioned in 2010 from a creditable 4.4 per cent GDP growth during the 2009 election and global downturn to 6.1 per cent, a level which looks to be sustainable. Government forecasts for the year ahead are positive at 6.5 per cent. Fiscal spending programmes have been brought up to schedule, boosting public sector salaries and initiating a number of key infrastructure programmes. Commodity and resource sectors, inward portfolio investment numbers and local consumer industries are all demonstrating sound growth, stimulating jobs and local commerce. Construction activity in the major cities is robust. Interest rates were unchanged throughout the year with a slight firming since reporting date, aimed at countering inflationary trends, while a strong Rupiah still serves to limit imported inflation. Based upon these fundamentals, consumer confidence has improved and the cigarette sector, with other consumer industries, is engaged in healthy competition for a share of discretionery spending. The kretek industry and Gudang Garam Against a backdrop of stability in the kretek sector, Gudang Garam has performed satisfactorily. Sales/operating revenue and profitability gains reflect improved price levels and sales volumes increased despite strong competition. Our performance has been very positive in Java, but also in a number of regional cities and improvements made in building our market coverage and knowledge are making a clear difference.

Perekonomian Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 membaik dengan pencapaian PDB yang tampaknya dapat dipertahankan sebesar 6,1%; dibandingkan 4,4% pada tahun 2009 dimana pemilu berlangsung dan krisis ekonomi global masih terasa dampaknya. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan tahun 2011 akan tetap positif, yaitu sekitar 6,5%. Belanja fiskal pemerintah tahun ini mencakup peningkatan gaji pegawai negeri dan program pembangunan infrastruktur. Indonesia mencatat pertumbuhan yang menggembirakan yang dapat dilihat dari perkembangan di sektor komoditas, sumber daya alam, pasar modal, dan industri barang konsumen, yang tentunya mendorong kegiatan perekonomian dan penciptaan lapangan kerja. Kegiatan konstruksi terus berlangsung di sejumlah kota besar. Suku bunga tidak banyak mengalami perubahan sepanjang tahun 2010 namun saat laporan ini disusun cenderung menunjukkan kenaikan sejalan dengan kiat pemerintah untuk menahan laju inflasi. Posisi Rupiah yang terus menguat mampu mengurangi dampak inflasi impor. Kondisi di atas membuat kepercayaan konsumen meningkat, sehingga sektor industri rokok, seperti industri barang konsumen lainnya, dapat mengambil peluang untuk memenuhi permintaan pasar atas barang sekunder. Industri rokok kretek dan Gudang Garam Industri rokok kretek tetap stabil, dan Gudang Garam berhasil menunjukkan kinerja yang cukup memuaskan. Di tengah ketatnya persaingan usaha, pendapatan usaha dan profitabilitas Perseroan berhasil ditingkatkan melalui kenaikan harga dan volume penjualan. Kinerja Perseroan di Pulau Jawa dan beberapa kota lainnya cukup menggembirakan, menandakan bahwa upaya yang kami lakukan untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman pasar rokok penting peranannya dalam operasi Perseroan. 17

PT. Gudang Garam Tbk

Our activities to boost the product range and choice are working. Positive results are evident in low-tar, low-nicotine kretek (SKM LTN), understood to be favoured by upwardly mobile city dwellers, as well as traditional hand made products (SKT) normally linked to more rural markets, such as Gudang Garam Merah – and we trialled a new brand, NUSA in this segment in 2010, the first for over a decade in this category. Progress in building sales in these two sectors, associated with widely differing socio economic groups and spending patterns, is indicative of the improvements we are making in better data collection and by being more visible in our markets. We are capturing the predictable, as well reacting quickly to new opportunities. We continue to cultivate a wide appeal, both mild and the handmade kretek proving to be valuable contributors to earnings, alongside our major full flavour brands. Excise There were no major changes to the excise duty system in 2010. Gudang Garam’s payment of excise duty and VAT increased from Rp 19.2 trillion in 2009 to Rp 20.8 trillion year on year. The current simplified excise duty system, applicable to all producers, represents a more equitable arrangement, and an encouragement for orderly market development, going forward. The level of excise and VAT collected relative to sales to customers represented 55 per cent of every Rupiah in revenue earned and was deducted before payment of operating expenses, financial charges and corporate tax. The excise tariff was increased in January 2010 by 5.8 per cent for SKM and 7.6 per cent for SKT, and in January 2011, further increases have been announced of 7.1 per cent and 4.1 per cent respectively.

18

Penambahan ragam produk juga menuai hasil yang positif, terlihat dari pertumbuhan penjualan di kategori Sigaret Kretek Mesin Low Tar Nicotine (SKM LTN) dan kategori Sigaret Kretek Tangan (SKT), seperti Gudang Garam Merah. Di kategori SKT ini, pada tahun 2010 Perseroan meluncurkan merek baru, NUSA, yang sekaligus merupakan produk baru pertama di kategori ini dalam lebih dari sepuluh tahun terakhir. Penjualan di kedua kategori yang disebutkan di atas, yang dapat dianggap mewakili dua kelompok masyarakat dengan status sosial-ekonomi dan pola konsumsi yang berbeda,menunjukkan perbaikan kemampuan kami dalam menilai pasar. Kami selalu berupaya untuk tetap kompetitif dan siap mengambil peluang-peluang baru. Kami akan terus berkonsentrasi di kategori SKM LTN dan SKT,dan tentunya pada produk-produk kami yang sudah ada. Cukai Sistem cukai tidak mengalami perubahan signifikan di tahun 2010. Cukai dan PPN yang dibayarkan Gudang Garam tahun ini meningkat dari Rp 19,2 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 20,8 triliun. Sistem pungutan cukai yang lebih sederhana dan berlaku pada semua produsen rokok, merupakan cara pembebanan cukai yang lebih proporsional dan diharapkan dapat menjadi alat yang mampu menjaga perkembangan pasar ke arah yang positif. Jumlah beban cukai dan PPN yang dibayar kepada Pemerintah mencapai 55% dari setiap Rupiah pendapatan Perseroan. Beban cukai mengalami kenaikan pada bulan Januari 2010 sebesar 5,8% untuk SKM dan 7,6% untuk SKT.Untuk tahun 2011, terhitung bulan Januari, beban cukai naik sebesar 7,1% untuk SKM dan 4,1% untuk SKT.

Annual Report

Laporan Tahunan

Availability and affordability Gudang Garam products are more visible: in direct support for vendors through improved branding at point of sale, coupled with mass media brand advertising support, backed by continuous work on improving logistics and distribution. In addition to routine promotional activities in all our markets during 2010, we sponsored live television coverage of the World Cup Football tournament in South Africa. Our pricing strategies proved very successful with volumes of both SKM and SKT rising. No major legislative announcements have been made during the reporting period on further restrictions or controls over the use of advertising of kretek products in Indonesia via television, radio, the press, other mass media and outdoor billboards. At Gudang Garam we comply with standing regulations, and fully support Government measures to inform adults on aspects of health in connection with cigarette smoking. We promote responsible retailing of our products and do not condone under age smoking. We believe adult customers deserve freedom of choice and regularly seek market feedback on our product quality, standards of manufacturing, and customer satisfaction. We continue to play a role in promoting leisure and entertainment across a wide spectrum of activities.

2010

Ketersediaan dan daya beli masyarakat Ketersediaan produk Gudang Garam di pasar semakin mantap yang didukung oleh program promosi di titik-titik penjualan, pemasangan iklan di media massa, serta dukungan logistik dan distribusi yang lebih intensif. Di samping pelaksanaan kegiatan promosi rutin, di tahun 2010 kami menjadi sponsor siaran langsung Piala Dunia di Afrika Selatan. Strategi harga yang kami terapkan cukup efektif, terlihat dari tetap meningkatnya volume penjualan SKM maupun SKT. Pada tanggal laporan ini dibuat, tidak ada perubahan peraturan dalam pembatasan pemasangan iklan rokok di media massa. Gudang Garam senantiasa menaati peraturan yang berlaku dan mendukung penuh upaya komunikasi Pemerintah dengan konsumen mengenai berbagai aspek kesehatan yang terkait dengan konsumsi rokok. Penjualan rokok di tingkat ritel dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan Perseroan tidak membenarkan penjualan rokok kepada konsumen yang belum dewasa. Namun menurut kami konsumen dewasa bebas menentukan pilihannya. Kami secara rutin mencari masukan dari konsumen berkenaan dengan kualitas produk dan tingkat kepuasan mereka dan kami akan terus mensponsori pelaksanaan berbagai kegiatan rekreasi, hiburan dan olahraga.

19

PT. Gudang Garam Tbk

GG operations We did not add significant new capacity during the year, while carrying out normal equipment overhaul and replacement capital expenditure programmes. The La Nina factor affected tobacco and clove producing areas, with protracted rainfall during the dry season and harvesting. Our levels of raw materials inventory are more than adequate to cope with future demand and we look forward to more regularity in the weather patterns in the year ahead. We are making steady progress with a new building in Jakarta which will house a centralised marketing and brand management team among other departments and operations. PT Surya Air was incorporated during 2010 as a wholly owned subsidiary of Gudang Garam, offering transportation services to third parties through the use of rotating-wing aircraft. The company’s prime objective is to ensure optimal value is obtained through the full use of these assets. PSA, in its establishment year, was in pre-operating condition. The role of the Board of Directors The Board of Directors manages the daily business activities of the Company, under the supervision of the Board of Commissioners. Members of the Board of Directors and the Board of Commissioners are appointed and discharged in the General Meeting of Shareholders. The rights and obligations of both Boards are stipulated in the Company’s articles of association.

For and on behalf of the Board of Directors

Kegiatan operasional Gudang Garam Di tahun ini kapasitas produksi tidak mengalami penambahan signifikan. dan perbaikan peralatan/penggantian suku cadang tetap berjalan sesuai jadwal. La Nina berakibat pada turunnya hujan di musim panen di sentra penghasil tembakau dan cengkeh. Persediaan bahan baku yang kami miliki cukup untuk memenuhi kebutuhan ke depan dan kami tentunya berharap iklim akan kembali normal di tahun-tahun mendatang. Pembangunan gedung kantor yang antara lain akan menjadi pusat pemasaran & distribusi Perseroan, serta kantor departemen operasional lainnya, terus berjalan. PT Surya Air yang didirikan pada tahun 2010 dan merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Gudang Garam, akan menyediakan jasa pengangkutan udara niaga tidak berjadwal. Tujuan utama pembentukan anak perusahaan ini adalah optimalisasi penggunaan prasarana transportasi udara Perseroan. Pada tahun didirikannya, PSA masih berada dalam tahap pra-operasional. Tanggung Jawab Direksi Kegiatan usaha Perseroan sehari-hari dijalankan oleh Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Hak dan kewajiban anggota Direksi dan Dewan Komisaris diatur di dalam anggaran dasar Perseroan.

Untuk dan atas nama Direksi Susilo Wonowidjojo Presiden Direktur

Susilo Wonowidjojo President Director

20

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

21

PT. Gudang Garam Tbk

An amount of Rp 1,097 billion was invested in acquiring fixed assets – mainly replacement plant and equipment and payments for the development of an additional building in Jakarta. Perseroan menginvestasikan dana sebesar Rp 1.097 miliar untuk perolehan aset tetap – khususnya untuk penggantian mesin dan peralatan serta untuk pembangunan gedung di Jakarta.

22

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Management’s Discussion of Financial Condition and Results of Operations Analisa dan Pembahasan oleh Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional Overview

Tinjauan

The company’s improved sales performance in 2010 of 14.3 per cent to Rp 37.69 trillion reflects good market penetration, stable market conditions, improved prices averaging 4.6 per cent for SKM and 6.2 per cent for SKT, coupled with good availability of product in the market. Volume growth for Gudang Garam was 5.7 per cent versus an increase of just under 4 per cent for the industry, based upon purchases of excise duty for the entire cigarette sector. Satisfactory growth in top line sales/ operating revenue has been accompanied by margin improvement. Gross margin at 23.5 per cent was higher (2009: 21.7 per cent). Improved sales and profitability has translated to higher cash generation with operating profit having risen 13 per cent, to just under Rp 6 trillion. Lower average debt outstandings along with the easing of interest rates, has contributed to a reduced level of finance costs.

Penjualan yang di tahun 2010 tumbuh sebesar 14,3% menjadi Rp 37,69 triliun, dilandasi oleh penetrasi pasar yang lebih baik, kondisi pasar yang stabil, dan adanya kenaikan harga sebesar rata-rata 4,6% untuk SKM dan 6,2% untuk SKT. Volume penjualan Perseroan meningkat sebesar 5,7%. Pertumbuhan keseluruhan industri rokok yang di dasarkan pada pembelian pita cukai menunjukkan pertumbuhan sebesar 4%. Meningkatnya penjualan/pendapatan usaha yang cukup memuaskan juga disertai dengan peningkatan marjin laba kotor menjadi sebesar 23,5% (2009: 21,7%) dan peningkatan laba usaha sebesar 13% menjadi hampir Rp 6 triliun. Turunnya beban bunga adalah akibat dari lebih rendahnya rata-rata saldo pinjaman dan suku bunga efektif.

23

PT. Gudang Garam Tbk

Income Statement

Laporan Laba-Rugi

Sales/operating revenue Sales grew 14.3 per cent to Rp 37.69 trillion (2009: 9 per cent to Rp 32.97 trillion) indicative of sustained demand and price rises. Some periodical adjustments in prices during the year were managed successfully, with no adverse impact on sales volume which increased 5.7 per cent to 67.9 billion sticks (2009: 64.2 billion sticks). Further work to extend and upgrade distribution and sales support played a part in the improved result. Sales volume growth was 11.5 per cent to 11.3 billion sticks for SKT and 4.6 per cent growth to 56.6 billion sticks for SKM. Average prices increased by 6.2 per cent for SKT and 4.6 per cent for SKM. SKM accounted for 83 per cent of sales volumes in 2010. Gross profit was 24 per cent higher at Rp 8.8 trillion, reflecting some change in sales mix. SKT, assessed at a lower excise rate than SKM, enjoyed a higher average price increase in 2010 and contributed 17 per cent of total sales volume (2009: 16 per cent). Cost of sales increased 12 per cent, to Rp 28.8 trillion, with production costs up 11 per cent to Rp 8.7 trillion, while excise purchases, the largest cost component, were 8 per cent higher at Rp 20.8 trillion. Excise as a proportion of total cost of sales has eased from 75 per cent a year ago to 72 per cent in 2010. The improvement in gross margin at 23.5 per cent (2009: 21.7 per cent) reflected these changes.

Hasil penjualan/pendapatan usaha Penjualan tumbuh sebesar 14,3% menjadi Rp 37,69 triliun (2009: 9% menjadi Rp 32,97 triliun) seiring stabilnya permintaan dan kenaikan harga selama tahun 2010. Penyesuaian harga selama kurun waktu tersebut ternyata tidak berakibat negatif terhadap volume penjualan, yang naik sebesar 5,7% menjadi 67,9 miliar batang (2009: 64,2 miliar batang). Perbaikan lebih lanjut di bidang distribusi turut menunjang pertumbuhan penjualan. SKT dan SKM masing-masing tumbuh sebesar 11,5% dan 4,6%, menjadi masing-masing 11,3 miliar dan 56,6 miliar batang. Kenaikan harga rata-rata adalah sebesar 6,2% untuk SKT dan 4,6% untuk SKM. Di tahun 2010, 83% volume penjualan Perseroan adalah produk SKM. Laba kotor naik sebesar 24% menjadi Rp 8,8 triliun dikarenakan oleh kenaikan harga, seperti yang dijelaskan di atas, disertai dengan perubahan bauran penjualan. SKT, dengan beban cukai yang lebih rendah dan kenaikan harga rata-rata yang lebih tinggi dari SKM, mengalami perubahan tingkat kontribusi terhadap volume penjualan dari 16% menjadi 17% di tahun 2010. Kenaikan beban pokok penjualan sebesar 12% menjadi Rp 28,8 triliun terutama disebabkan oleh kenaikan beban produksi sebesar 11% menjadi Rp 8,7 triliun. Beban cukai, yang merupakan 72% dari beban pokok penjualan di tahun 2010, mengalami kenaikan sebesar 8% menjadi Rp 20,8 triliun (2009: Rp 19,2 triliun). Keseluruhan faktor ini menyumbang terhadap pertumbuhan marjin laba kotor menjadi 23,5% (2009: 21,7%).

24

Annual Report

Laporan Tahunan

Operating profit Operating profit grew 13 per cent to Rp 5.8 trillion with operating margin flat year on year at 15.5 per cent. Operating expenses were 54 per cent higher due firstly, to an increase in selling expenses of 78% in relation to brand building, (specifically the high profile sponsorship of live television coverage of the 2010 World Cup) and expansion of staffing of the distribution subsidiary. A second factor was the increase of general and administrative expenses of 27% in line with a widening of our IT data collection, market research, and logistics improvements. Other Expenses Other Expenses were lower year on year by 40 per cent. Average loan outstandings were 24 per cent lower year on year and interest rates continued to decline from a weighted average of 12.3 per cent in 2009 to an average of 8.6 per cent in 2010. In consequence, interest expenses were 47 per cent lower at Rp 238 billion (2009: Rp 445 billion). Cash flow from sales during the year and relatively lower use of bank lines for tobacco and clove purchases were the main factors behind the lower finance costs. More efficient cash collection and management was another contributor. The Rupiah relative to the US Dollar was stable with some appreciation during the year; foreign exchange cost on overseas sourcing of spare parts and selected materials was reduced from Rp 41 billion in 2009 to Rp 10 billion. These factors combined, in reducing other expenses from Rp 378 billion to Rp 227 billion, resulted in growth of 17 per cent in Profit before tax to Rp 5.63 trillion.

2010

Laba usaha Laba usaha tumbuh sebesar 13% menjadi Rp 5,8 triliun sementara marjin laba usaha tidak banyak berubah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 15,5%. Beban usaha mengalami kenaikan sebesar 54%, yang timbul karena kenaikan beban penjualan sebesar 78% sehubungan dengan brand building, salah satunya melalui sponsor tayangan langsung pertandingan Piala Dunia di televisi, dan penambahan sumber daya manusia di bidang distribusi. Kenaikan beban usaha di atas juga disebabkan oleh kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 27% berkenaan dengan pengembangan teknologi informasi, riset pasar, dan logistik. Beban Lain-Lain Beban lain-lain mengalami penurunan sebesar 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Saldo pinjaman Perseroan tahun 2010 secara ratarata lebih rendah sebesar 24% dibandingkan tahun 2009, dan dengan turunnya suku bunga efektif dari 12,3% di tahun 2009 menjadi 8,6% di tahun 2010, maka beban bunga Perseroan menurun sebesar 47% menjadi Rp 238 miliar di tahun 2010 (2009: Rp 445 miliar). Lebih rendahnya saldo pinjaman rata-rata di tahun 2010 terutama disebabkan oleh berkurangnya pembelian tembakau karena gagal panen. Manajemen kas yang lebih efisien juga turut memberikan kontribusi. Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang stabil dan sempat menguat menyebabkan rugi kurs dari pembelian suku cadang dan sejumlah bahan baku pembantu turun dari Rp 41 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 10 miliar di tahun 2010. Keseluruhan faktor yang disebutkan di atas mengakibatkan turunnya beban lain-lain dari Rp 378 miliar menjadi Rp 227 miliar, yang tentunya ikut mendukung peningkatan Laba sebelum pajak Perseroan sebesar 17% menjadi Rp 5,63 triliun.

25

PT. Gudang Garam Tbk

Net profit Taken together, effective pricing, volume growth, rising consumer confidence and buying power, better product availability and a reduction in Other expenses were the main features in improved profits. Change in corporate tax rates in the Government’s budget for 2010 reduced the rate from 28 per cent to 25 per cent, however the amount of current tax expense in the year was little changed at Rp 1,444 billion (2009: Rp 1,421 billion) in view of the rise in pre tax income. Net income increased 20 per cent to Rp 4.1 trillion or Rp 2,155 earnings per share.

Laba bersih Laba Perseroan meningkat di tahun 2010 disebabkan oleh faktor-faktor utama sebagai berikut: penetapan harga yang efektif, kenaikan volume penjualan, mantapnya daya beli konsumen, ketersediaan produk di pasar, dan turunnya Beban lain-lain meskipun terjadi penurunan tarif pajak penghasilan badan dari 28% menjadi 25% di tahun 2010, karena laba sebelum pajak Perseroan naik maka beban pajak kini mengalami sedikit kenaikan menjadi Rp 1.444 miliar (2009: Rp 1.421 miliar). Laba bersih Perseroan mengalami kenaikan sebesar 20% menjadi Rp 4,1 triliun atau Rp 2.155 per saham.

Financial Position

Posisi Keuangan

Assets The change in current assets was the main feature behind total asset growth of 13 per cent in 2010 to Rp 30.7 trillion. Additions to inventories of Rp 3.3 trillion - 20 per cent higher - to Rp 20.2 trillion comprised purchases of raw materials up by Rp 1,870 billion, finished goods up by Rp 670 billion and purchases of excise duty stamps and payment of VAT, higher by Rp 633 billion. Tobacco thrives in dry conditions and the La Nina rains affected raw material availability and prices. Higher finished goods inventory reflected the general increase in business activity as the company continued to build market penetration. Cash on hand at year end was slightly higher but broadly in line with the level for the previous year, at Rp 1,249 billion (2009: Rp 1,222 billion) with trade receivables, including related parties, lower at Rp 903 billion (2009: Rp 1,013 billion). The small increase in non-current assets to Rp 7,833 billion was related to additional fixed assets relating to buildings, additional transportation, machinery and equipment. The decrease in the ‘other non-current assets’ balance year to year from Rp 613 billion to Rp 411 billion in 2010, reflected the recognition as expense of the television media sponsorship, such advances having been paid in the previous year.

Aset Kenaikan jumlah aset lancar merupakan faktor utama yang menyebabkan aset Perseroan meningkat sebesar 13% pada tahun 2010 menjadi Rp 30,7 triliun. Kenaikan aset lancar disebabkan terutama oleh kenaikan persediaan sebesar Rp 3,3 triliun,atau sekitar 20% lebih tinggi, menjadi Rp 20,2 triliun. Kenaikan persediaan antara lain karena penambahan bahan baku sebesar Rp 1.870 miliar, barang jadi sebesar Rp 670 miliar, dan persediaan pita cukai dan PPN rokok sebesar Rp 633 miliar, yang semuanya merupakan bagian dari aktivitas rutin Perseroan. Hujan berlebihan di musim panen sebagai dampak La Nina mengakibatkan turunnya hasil panen tembakau sehingga harga beli yang harus dibayar oleh Perseroan meningkat. Saldo kas per akhir tahun 2010 sebesar Rp 1.249 miliar sedikit lebih tinggi namun berada di level yang kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya (2009: Rp 1.222 miliar). Piutang usaha termasuk dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa turun menjadi Rp 903 miliar (2009: Rp 1.013 miliar). Aset tidak lancar naik menjadi Rp 7.833 miliar sehubungan dengan penambahan aset tetap antara lain seperti pembangunan gedung, penambahan sarana transportasi, mesin, dan peralatan. Komponen ‘aset tidak lancar lain-lain’ turun dari Rp 613 miliar menjadi Rp 411 miliar pada tahun 2010 terutama karena uang muka untuk sponsor program televisi yang telah dibayar di tahun sebelumnya dibebankan sebagai biaya di tahun 2010.

26

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Capital expenditures Additional fixed assets in 2010 was funded from a combination of internally generated funds and available bank credit facilities. The office building construction in progress in Jakarta continues and is expected to be completed in 2012.

Belanja modal Penambahan aset tetap yang dilaksanakan di tahun 2010 didanai dari internal Perseroan dan fasilitas kredit perbankan yang tersedia. Pembangunan gedung kantor di Jakarta terus berjalan dan diharapkan selesai pada tahun 2012.

Liabilities The company arranges financing facilities with a number of leading banks to fund routine working capital needs including purchases of raw materials and other operational needs. Facilities are available on a revolving short-term basis of up to one year that can be extended as agreed by both parties. The credit facilities can be used on a regular basis accordance with funding requirements with interest periods of 1 to 3 months. The company has the option to rollover or effect full payments on at the end of each interest period. Interest on the loan is set at the time of each withdrawal or extension of credit. The reduced level of short-term loans recorded at the close of 2010, down 16 per cent from Rp 3,182 billion to Rp 2,684 billion was mainly due to lower purchases of raw materials and stable cash generation from sales.

Kewajiban Perseroan memanfaatkan sejumlah fasilitas kredit dari beberapa bank terkemuka untuk keperluan modal kerja, antara lain pembelian bahan baku dan keperluan operasional Perseroan lainnya. Fasilitas kredit yang dimiliki Perseroan berbentuk pinjaman bergulir jangka pendek (setahun) yang dapat diperpanjang atas persetujuan dua belah pihak. Fasilitas kredit perbankan yang dinikmati Perseroan dapat ditarik secara berkala dalam jumlahjumlah sesuai dengan kebutuhan pendanaan dengan periode bunga 1 sampai dengan 3 bulan. Perseroan memiliki opsi untuk memperpanjang ataupun melunasi pinjaman tersebut pada setiap akhir periode bunga. Bunga pinjaman ditetapkan pada setiap penarikan atau perpanjangan pinjaman. Saldo pinjaman jangka pendek turun sebesar 16%, dari Rp 3.182 miliar pada akhir tahun 2009 menjadi Rp 2.684 miliar pada akhir tahun 2010, terutama karena rendahnya pembelian bahan baku dan cukup stabilnya penerimaan kas dari penjualan.

Equity Equity increased 16 per cent to Rp 21.2 trillion. The increase represented retained earnings for the year from the net profit earned, net of outgoing dividend payments to shareholders. The Debt to Equity ratio remains at the comfortable level of 44 per cent (2009: 48 per cent). An amount of Rp 200 billion has been placed in a statutory reserve as approved by shareholders.

Ekuitas Ekuitas Perseroan meningkat 16% menjadi Rp 21.2 triliun karena perolehan laba bersih dikurangi dengan pembayaran dividen kepada pemegang saham di tahun 2010. Rasio Hutang terhadap Ekuitas tidak banyak berubah, yaitu sebesar 44% (2009: 48%). Dengan persetujuan para pemegang saham, Perseroan telah membentuk cadangan wajib dari saldo laba sejumlah Rp 200 miliar.

27

PT. Gudang Garam Tbk

Cashflow Net cash provided from operating activities was Rp 2.9 trillion. Cash received from customers amounted to Rp 37.8 trillion was primarily due to the sales of branded kretek plus subsidiary sales of boxboard paper to third parties. Cash paid to suppliers of Rp 33.2 trillion increased by about 15 per cent, mainly for excise duty, tobacco and clove purchases and to employees. An amount of Rp 1,097 billion was invested in acquiring fixed assets – mainly replacement plant and equipment and payments for the development of an additional building in Jakarta. Cash from financing activities was generated by loan drawndowns of Rp 4,129 billion. Cash used for repayments of shortterm loans amounted to Rp 4,628 billion and amounts used for payment of dividends amounted to Rp 1,250 billion. The closing cash at year-end slightly increased from Rp 1,223 billion to Rp 1,249 billion. Dividend At the Annual General Shareholders meeting in June 2010 a resolution to declare a dividend of Rp 1,250 billion representing Rp 650 per share was approved and distributed from 2009 earnings in line with stated company dividend policy, which allows for dividend of 20 per cent to 40 per cent of net income to be declared. All proposed resolutions to shareholders in respect of dividend payments take full account of the current cash flow of the company, the level of capital expenditure and raw material purchases, gearing plus the availability and cost of financing from banks. Dividends declared in 2009 amounted to Rp 673 billion or Rp 350 per share.

28

Arus kas Penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp 2,9 triliun. Penerimaan kas dari penjualan mencapai Rp 37,8 triliun, terutama berasal dari penjualan rokok dan sebagian yang lebih kecil dari penjualan kertas karton oleh anak perusahaan. Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan tercatat sebesar Rp 33,2 triliun, naik sekitar 15%, terutama untuk pembelian pita cukai, tembakau dan cengkeh, serta untuk pembayaran kepada karyawan. Perseroan menginvestasikan dana sebesar Rp 1.097 miliar untuk perolehan aset tetap – khususnya untuk penggantian mesin dan peralatan serta untuk pembangunan gedung di Jakarta. Kas dari aktivitas pendanaan berasal dari penerimaan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 4.129 miliar. Kas yang digunakan untuk pelunasan pinjaman jangka pendek berjumlah Rp 4.628 miliar dan untuk pembayaran dividen berjumlah Rp 1.250 miliar. Jumlah kas Perseroan pada akhir tahun sedikit naik dari Rp 1.223 miliar menjadi Rp 1.249 miliar. Dividen Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada bulan Juni 2010 menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 1.250 miliar, atau Rp 650 per lembar saham, yang diambil dari laba tahun 2009 dan masih berada dalam kisaran kebijakan pembagian dividen sebesar 20% hingga 40% dari laba bersih Perseroan. Semua usulan berkaitan dengan pembagian dividen yang diajukan Perseroan kepada pemegang saham dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi arus kas, rencana belanja barang modal dan pembelian bahan baku, rasio hutang terhadap ekuitas, dan ketersediaan serta beban bunga fasilitas kredit perbankan. Dividen yang dibagikan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 673 miliar atau Rp 350 per lembar saham.

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

29

PT. Gudang Garam Tbk

Overall volume growth achieved by the company in 2010 was 5.7 per cent to 67.8 billion sticks, performing in excess of the industry growth rate. Volume penjualan Perseroan pada tahun 2010 secara keseluruhan naik 5,7% menjadi 67,8 miliar batang, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri secara keseluruhan.

30

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Operations Kegiatan Operasional Market performance Cigarette industry sales reflected positive consumer confidence and economic stability in 2010. Based on purchases of excise duty for the entire cigarette sector, volumes for the industry as a whole rose by just under 4 per cent to 292 billion sticks (including white cigarettes no longer differentiated in this data). Total hand made (SKT) sales volumes dipped by over 1 per cent to 93 billion sticks. Based on the findings of market research the overall shift of recent years towards the machine made sector (SKM) continued in 2010 but there were some key trends to note within this picture. The SKM light and mild category (SKM LTN) grew by about 11 per cent, while other SKM categories were largely unchanged. Studies on different price classifications show variability. In the SKM full flavour category (SKM FF) typical 12 stick packs priced at less than Rp 6,000 showed growth of 7.3 per cent in the year, while the mid price range (Rp 6,000-9,000) and the top price range (in excess of Rp 9,000) both experienced declines. While SKM LM showed growth in all price ranges, it was at highly variable rates: leading the way at 34 per cent growth were the low-priced brands, mid-priced next at 21 per cent and top priced brands just over 3 per cent growth. The same study showed SKT brands as a whole, in decline by 4.5 per cent for the year. These indicators show that growth remains very much higher in the lower priced brands.

Kinerja Pasar Kinerja industri rokok sepanjang tahun 2010 menunjukkan kondisi daya beli dan perekonomian yang cukup positif dan stabil. Berdasarkan data pembelian pita cukai untuk keseluruhan jenis rokok, industri rokok secara keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar hampir 4% menjadi 292 miliar batang (termasuk rokok putih yang tidak lagi dibedakan dalam data ini). Volume SKT, namun demikian, secara keseluruhan turun lebih dari 1% menjadi 93 miliar batang. Riset pasar yang menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi pergeseran ke kategori SKM kembali berlanjut di tahun 2010. Ada beberapa tren penting yang perlu untuk dicatat. Kategori SKM LTN tumbuh sekitar 11%, sementara kategori SKM yang lain secara umum tidak banyak mengalami perubahan. Riset tentang harga menunjukkan variabilitas, seperti yang dijelaskan berikut ini. Kategori SKM FF isi 12 batang dengan harga jual kurang dari Rp 6.000 menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,3% pada tahun 2010, sedangkan produk SKM FF dengan kisaran harga menengah (Rp 6.000-9.000) dan kisaran harga atas (lebih dari Rp 9.000) mengalami penurunan. Sementara itu, SKM LTN menunjukkan pertumbuhan di semua rentang harga, namun dengan tingkat pertumbuhan yang sangat bervariasi. Merek-merek dengan kisaran harga rendah mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 34%, sedangkan kisaran harga menengah dan atas dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 21% dan 3%. Penelitian yang sama menunjukkan bahwa SKT secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 4,5% di tahun 2010. Keseluruhan indikator ini menunjukkan bahwa pertumbuhan yang cukup tinggi masih terjadi pada merek-merek rokok dengan harga yang rendah.

31

PT. Gudang Garam Tbk

Overall volume growth achieved by the company in 2010 was 5.7 per cent to 67.8 billion sticks, performing in excess of the industry growth rate. SKM sales were almost 5 per cent higher 56.6 billion sticks. In contrast to the general slowdown in SKT sales, Gudang Garam achieved SKT volume growth of 11.5 per cent to 11.3 billion sticks in 2010. In addition to Gudang Garam’s Merah and Gudang Garam Djaja. SKT brands we added a new NUSA brand that has been tested in a number of different markets. In the SKM LM category, which continued to gain ground, we were encouraged with the performance of Surya ProMild. We did not launch any changes or additions to the SKM range in 2010, having completed a series of upgrades and three major product launches, as described in the previous annual report. Production and Operations Routine replacement and maintenance capital expenditures were undertaken during the year. Raw materials inventories were 20 per cent higher year on year with routine replenishment at higher prices, as the La Nina weather phenomenon, in the form of protracted rains through the normal dry season, affected tobacco and clove growing areas. Our current stocks are adequate for our needs in the foreseeable future. Selected purchases of imported tobaccos for blending purposes were at customary levels.

32

Volume penjualan Perseroan pada tahun 2010 secara keseluruhan naik 5,7% menjadi 67,8 miliar batang, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri secara keseluruhan. Volume penjualan SKM naik hampir 5% mencapai 56,6 miliar batang. Bertolak belakang dengan kondisi pasar SKT yang secara umum mengalami penurunan, volume penjualan SKT Gudang Garam naik sebesar 11,5% menjadi 11,3 miliar batang di tahun 2010. Selain produk SKT Gudang Garam Merah dan Gudang Garam Djaja, Perseroan tahun ini meluncurkan produk SKT baru NUSA di sejumlah daerah. Penjualan produk SKM LTN, khususnya Surya ProMild, menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan. Pada tahun 2010 kami tidak meluncurkan produk baru di kategori SKM, namun seperti yang dijelaskan di dalam laporan tahunan yang lalu, Perseroan di tahun 2009 sempat melakukan peremajaan tampilan kemasan dan peluncuran 3 produk baru. Kegiatan produksi dan operasi Sepanjang tahun 2010, Perseroan melakukan penggantian dan perawatan rutin mesin dan peralatan. Persediaan bahan baku naik sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya; penambahan persediaan rutin dilakukan, namun harga beli yang harus dibayarkan Perseroan tahun ini meningkat akibat fenomena La Nina yang menyebabkan hujan terus turun pada musim panen tembakau dan cengkeh di daerah penghasil kedua bahan baku ini. Persediaan bahan baku saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Perseroan dari waktu ke waktu mengimpor beberapa jenis tembakau sebagai bahan campuran seperti halnya tahun-tahun sebelumnya.

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Human Resources

Sumber daya manusia

The process of hiring additional employees to boost distribution activity at the subsidiary, Surya Madistrindo, continued but this was not significant in terms of the overall complement of 46,189 employees, which grew 5.5 per cent from 43,799 in 2009. SKT production, entirely located at Kediri, expanded and training programmes in the production of all traditional products have continued focused on practical skill to sustain standards in cigarette and packaging assembly. Both internal and external courses were arranged covering manufacturing equipment operation and maintenance. We also raised competence levels though externally run seminars and training programmes in cooperation with educational and vocational institutes.

Perseroan masih merekrut karyawan baru dalam rangka memperkuat kemampuan bidang pemasaran, maupun distribusi yang dalam hal ini dilakukan melalui anak perusahaan, PT Surya Madistrindo. Per akhir tahun 2010, jumlah karyawan Perseroan menjadi 46.189 orang, atau naik sekitar 5,5% dari 43.799 orang pada tahun 2009. Produksi SKT yang dipusatkan di Kediri, terus dikembangkan. Perseroan terus menyelenggarakan pelatihan ketrampilan seputar produksi kretek agar standar produk dan kemasan dapat dipertahankan. Selain itu diselenggarakan pula kursus, baik di dalam maupun di luar Perseroan, tentang pengoperasian dan pemeliharaan mesin produksi. Perseroan juga melaksanakan seminar dan pelatihan di luar perusahaan bekerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan dan kejuruan untuk meningkatkan kemampuan karyawan.

33

PT. Gudang Garam Tbk

34

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

35

PT. Gudang Garam Tbk

We firmly support responsible retailing and do not condone under age smoking. We believe the enhancements we have made in the distribution and marketing of our products will be effective in support of sales and will ensure our products are fresh and readily available in the market for the convenience of our adult customers. Kami dengan tegas mendukung penjualan rokok secara bertanggung jawab dan tidak membenarkan penjualan rokok kepada orang yang belum dewasa. Pembenahan yang kami lakukan di bidang distribusi dan pemasaran akan mendukung penjualan secara efektif dan memastikan agar produk-produk kami tersedia secara luas dan baik untuk para konsumen dewasa.

36

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Risk Management Manajemen Risiko An overview of the major risks and company policy

Sekilas tentang risiko utama dan kebijakan risiko

Financial risks To avoid exposure to foreign exchange rate movements, the company maintains a preference to undertake financing in Rupiah. Foreign exchange exposure does arise from time to time in periodical purchases of machinery/equipment from overseas suppliers and, to lesser degree, from the routine procurement of imported raw materials such as filter material, flavours, and spare parts. Such exposure is for relatively short durations and is partially mitigated by export proceeds in foreign currency. The extent of the exposure is also small, taking into consideration the scale of the financial operations of the company, in its entirety. Financing requirements are primarily for working capital purposes and met through revolving short-term credit facilities obtained from several domestic and foreign banks on one-year basis. All credit facilities are annually reviewed and are renewable subject to consent from both parties. The amounts drawn down and the relative interest periods directly correlate to the funding requirements and money market conditions. Interest periods are generally for 1 to 3 months and at the end of each period the company has the option to repay or rollover for further period. The company is exposed to market fluctuations of interest rates prevailing at the time of any drawdown as well as at any rollover date.

Risiko keuangan Untuk menghindari risiko terhadap gejolak nilai tukar valuta asing, Perseroan mempertahankan kebijakan untuk melakukan pendanaan dalam Rupiah. Risiko nilai tukar valas terjadi dari waktu ke waktu, khususnya pada saat dilakukan pembelian peralatan/mesin dari luar negeri; dan dalam jumlah yang lebih kecil, dari pembelian rutin bahan baku pembantu yang diimpor, misalnya filter, perasa, serta suku cadang. Risiko ini berjangka relatif pendek dan sebagian dapat dikurangi dengan adanya hasil penjualan ekspor dalam mata uang asing. Dampak atas risiko ini relatif kecil bila dibandingkan dengan skala keuangan Perseroan secara keseluruhan. Kebutuhan pendanaan terutama adalah untuk modal kerja yang dipenuhi dari fasilitas pinjaman jangka pendek dari beberapa bank lokal maupun asing dengan jangka waktu satu tahun. Seluruh fasilitas pinjaman ditinjau setiap tahun dan dapat diperbaharui dengan persetujuan kedua belah pihak. Jumlah dan periode pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan dan kondisi pasar uang. Periode bunga pinjaman pada umumnya berjangka waktu 1 hingga 3 bulan dan pada akhir periode bunga Perseroan memiliki opsi untuk melunasi atau memperpanjang pinjaman tersebut. Perseroan menghadapi risiko pergerakan suku bunga yang terjadi di pasar karena suku bunga untuk setiap jumlah pinjaman ditetapkan pada tanggal penarikan dan perpanjangan pinjaman tersebut.

37

PT. Gudang Garam Tbk

Supply risks A substantial level of inventory is maintained in order to minimize the impact of any fluctuations in availability of raw materials. Weather conditions affect the outcome of the harvest of the primary raw materials, being tobacco and cloves. The purchases of these materials made each year are taken with a view as to the quality, quantity and price at harvest time and the existing inventory levels held. The overriding objective is to maintain stability of the quality and the cost of raw materials. As at reporting date, tobacco and clove inventory increased 15 per cent to Rp 14.6 trillion (2009: up 9 per cent to Rp 12.8 trillion). Receivable risks Receivables are short term, in general less than one month and well spread over a large number of customers in the retail value chain, with no undue concentrations. Management believes that all receivables are collectible at reporting date.

38

Risiko pasokan Perseroan memiliki tingkat persediaan yang cukup memadai untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan oleh naik turunnya ketersediaan bahan baku. Kondisi cuaca sangat mempengaruhi hasil panen bahan baku utama yaitu tembakau dan cengkeh. Risiko ini diatasi dengan kebijakan Perseroan untuk selalu memiliki tingkat persediaan yang mencukupi. Pembelian bahan baku setiap tahun dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas, kuantitas, dan harga pasar pada masa panen terhadap tingkat persediaan yang ada dengan tujuan untuk menjaga stabilitas kualitas maupun harga bahan baku yang ada di Perseroan. Pada akhir tahun 2010, persediaan tembakau dan cengkeh meningkat 15% menjadi Rp 14,6 triliun (2009: meningkat 9% menjadi Rp 12,8 triliun). Risiko piutang Piutang Perseroan pada umumnya berjangka pendek kurang dari sebulan dan tersebar pada sejumlah pelanggan yang ada di mata rantai distribusi, sehingga tidak terjadi konsentrasi yang tidak semestinya. Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang yang ada pada tanggal laporan keuangan dapat tertagih.

Annual Report

Laporan Tahunan

Regulatory change and inherent risks We recognize and expect further changes in the regulation of advertising by the tobacco sector – an impact of equal significance for all producers. We firmly support responsible retailing and do not condone under age smoking. We believe the enhancements we have made in the distribution and marketing of our products will be effective in support of sales and will ensure our products are fresh and readily available in the market for the convenience of our adult customers. We will continue to monitor the situation and the developments with regard to draft Government regulations on the safety of tobacco products. We are routinely attuned to changes in the method and application of excise duty, which, dependent upon their extent have a varying impact on our operations and the market at large. We give careful consideration to such changes, however this is a risk factor not confined to Gudang Garam, but applicable to the entire industry.

2010

Perubahan peraturan dan risiko terkait Perseroan menyadari akan adanya pengetatan dalam periklanan rokok yang dampaknya tentunya akan dirasakan oleh semua produsen. Kami dengan tegas mendukung penjualan rokok secara bertanggung jawab dan tidak membenarkan penjualan rokok kepada orang yang belum dewasa. Pembenahan yang kami lakukan di bidang distribusi dan pemasaran akan mendukung penjualan secara efektif dan memastikan agar produk-produk kami tersedia secara luas dan baik untuk para konsumen dewasa. Kami akan terus memantau situasi dan perkembangan seputar rancangan peraturan pemerintah tentang pengamanan penggunaan produk tembakau. Perseroan juga memantau dengan seksama perubahan ketentuan cukai pada industri rokok yang dapat berpengaruh pada operasi Perseroan. Dampak risiko ini tidak hanya akan mempengaruhi operasi Perseroan namun akan dirasakan oleh industri rokok secara keseluruhan.

39

PT. Gudang Garam Tbk

We are committed to carry out our social responsibility and to contribute to community development. Kami percaya bahwa tidak ada perusahaan yang dapat berdiri sendiri dan berkelanjutan tanpa menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas dalam melakukan aktivitas usahanya.

40

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Both local community-focused and relief based

Program pengembangan masyarakat dan penanggulangan bencana

Background Gudang Garam business owes its success and endurance to a well-developed set of values, based upon on the founder’s philosophy. These values are especially relevant today as a solid foundation for best practice in good corporate governance and have continued to guide management in fulfilling corporate responsibility to all stakeholders, including employees and the surrounding community. Gudang Garam’s founding principles, known as the Catur Dharma, encompass timeless and ever relevant values including harmony and respect for one another, the value of hard work, honesty and diligence, attention to health and faith and the recognition of mutual cooperation regarding employees as partners in business. We are committed to carry out our social responsibility and to contribute to community development. We participate and collaborate regularly with our neighbouring communities and regard the implementation of our social responsibility, both as an investment for the future, and as an opportunity to ensure both company and community will grow together and support each other.

Latar belakang Gudang Garam tumbuh dan berkembang besar berdasarkan falsafah tentang nilainilai pengelolaan bisnis yang juga banyak tercakup dalam tata kelola perusahaan yang baik. Nilai-nilai tersebut dijadikan panduan untuk senantiasa memenuhi tanggung jawab Perseroan kepada segenap pemangku kepentingan, termasuk kepada karyawan dan masyarakat sekitar. Gudang Garam memegang teguh falsafah Catur Dharma, yang tidak lekang oleh waktu, yaitu: 1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan 2. Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan 3. Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama dengan orang lain 4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama Kami percaya bahwa tidak ada perusahaan yang dapat berdiri sendiri dan berkelanjutan tanpa menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas dalam melakukan aktivitas usahanya. Kami aktif berpartisipasi dalam mengelola bisnis yang selaras dengan lingkungan dan memandang bahwa implementasi tanggung jawab sosial merupakan investasi untuk masa depan dan juga kesempatan untuk memastikan agar Perseroan dan masyarakat dapat tumbuh bersama dan saling mendukung.

41

PT. Gudang Garam Tbk

Community The management recognises that Gudang Garam has achieved its current position with support from the surrounding community and as such there is an ongoing need to maintain this relationship through social activities that create harmony and provide synergy with local government social welfare programmes. In 2010, Gudang Garam, 1,000 employees volunteered for blood donation programmes managed by the Indonesian Red Cross. The company supported local foundations and orphanages, providing children under their care with school uniforms, basic necessities and made a number of other general contributions to good causes. Education Gudang Garam supported education infrastructure by donating school facilities such as uniforms, desks, chairs and book shelves, opening internship opportunities to high-school and university students, and welcoming comparative studies/academic visits from various education institutions. Religion The company continued its long-standing support and participation in religious events to contribute to maintaining peace and harmony through the acceptance of all religious beliefs within the local community. Support continued for a broad range of activities organized by local religious associations, and as part of our longstanding annual involvement in local religious programs, Gudang Garam contributed to renovation work for places of worship. The company participated in breaking the fast (Buka Puasa) at all levels during the fasting month with all community leaders and government officials, religious leaders, local security and defense forces.

42

Masyarakat Kami menyadari bahwa Gudang Garam dapat mencapai posisi yang sekarang ini antara lain berkat dukungan dari masyarakat sekitarnya. Untuk itu, Perseroan menganggap perlu untuk mempertahankan hubungan ini melalui program-program kegiatan sosial yang menciptakan keharmonisan dan sinergi dengan kegiatan sosial pemerintah daerah setempat. Pada tahun 2010, 1.000 orang karyawan Gudang Garam ikut menyumbang darah dalam program yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia. Perseroan juga memberikan bantuan kepada anak-anak binaan sejumlah yayasan dan panti asuhan seperti membagikan seragam sekolah, bahan kebutuhan pokok serta bantuan lain yang bermanfaat bagi masyarakat. Pendidikan Gudang Garam juga memberikan bantuan sarana sekolah seperti seragam, meja, kursi dan lemari buku, serta membuka kesempatan magang di Perseroan bagi pelajar dan mahasiswa, serta melayani kunjungan akademis/studi banding dari berbagai institusi pendidikan. Kegiatan Keagamaan Perseroan melanjutkan keikutsertaan yang sudah lama dibina dalam kegiatan keagamaan, yang bertujuan menciptakan kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama di daerah sekitar. Perseroan mendukung berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh paguyuban keagamaan setempat dan memberikan bantuan untuk pembangunan sarana peribadatan. Selama bulan puasa Gudang Garam berpartisipasi dalam acara buka puasa bersama seluruh lapisan masyarakat, mulai dari para pemimpin masyarakat, pemuka agama dan pejabat pemerintah termasuk aparat keamanan setempat.

Annual Report

Laporan Tahunan

Environment and the forces of nature As the state of the environment is of increasing concern, Gudang Garam continues to provide support for local communities to promote cleanliness, and healthy living conditions and other facilities to create and maintain a greener approach to living and the environment. Flood and volcanic eruption relief In 2010 the company was actively involved in flood-prevention projects in a number of villages around Kediri, including maintenance of rivers including dredging and embankment repair. It also responded to the Mount Merapi eruption disaster. In coordination with local SAR teams, Gudang Garam sent 18 large trucks loaded with survival packages (food, drinks, biscuits and milk for children, clothing, underwear, medicines, toiletries, blankets, snacks, command post and refugee tents, and face masks) to response centers in the affected areas. Sport Over the years Gudang Garam has been actively supporting local sport programs, in particular table tennis and basketball. Athletes were sponsored to participate in local, regional and overseas sporting events. Health care In 2010, engaging a team of eye surgeons and other speciaists in several hospitals in Kediri, the company provided free corrective cataract surgery for a total of 56 cataract patients and restorative surgery for 59 individuals suffering from cleft palate, all of whom were economically disadvantaged. Most of them came from Kediri and its surrounding regions and some from as far as Banyuwangi. Under a team of doctors and hospitals, a free health care and treatment program was organised in Kediri for about 1,600 residents of local villages (mainly children and the elderly).

2010

Lingkungan hidup dan alam sekitar Kondisi lingkungan perlu semakin dicermati, dan untuk itu Gudang Garam terus mendukung upaya warga meningkatkan kebersihan lingkungan dan memperbaiki kondisi kesehatan warga. Perseroan juga menyumbangkan berbagai fasilitas untuk menciptakan sekaligus memelihara lingkungan sekitar dan alam. Penanggulangan bencana banjir dan letusan gunung berapi Pada tahun 2010 Perseroan berpartisipasi aktif dalam proyek penanggulangan banjir di sejumlah desa di sekitar Kediri, termasuk proyek pemeliharaan dan pengerukan sungai dan kali serta perbaikan tanggul. Perseroan juga ikut serta dalam kegiatan penanggulangan bencana letusan Gunung Merapi. Berkoordinasi dengan tim SAR setempat, Gudang Garam mengirimkan 18 truk paket bantuan (makanan, minuman, biskuit dan susu untuk anak-anak, pakaian, pakaian dalam, obat-obatan, perlengkapan mandi, selimut, makanan ringan, tenda posko dan tenda pengungsi, serta masker) ke beberapa pos pengungsian di wilayah bencana. Olah raga Selama bertahun-tahun Gudang Garam banyak memberikan bantuan untuk penyelenggaraan program olah raga di daerah, terutama tenis meja dan bola basket. Selain itu Perseroan juga menjadi sponsor untuk olahragawan yang mengikuti turnamen di tingkat daerah maupun kabupaten dan di luar negeri. Pelayanan kesehatan Pada 2010, dengan bantuan dokter ahli bedah mata dan dokter spesialis lain dari beberapa rumah sakit di Kediri, Perseroan menyediakan bantuan operasi katarak gratis bagi 56 pasien penderita katarak. Selain itu tim dokter juga mengoperasi 59 orang penderita bibir sumbing dari keluarga tidak mampu. Para pasien ini kebanyakan berasal dari Kediri dan sekitarnya, meski ada juga yang datang dari Banyuwangi. Gudang Garam juga menyelenggarakan program pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi sekitar 1.600 warga desa di Kediri (terutama anakanak dan warga lanjut usia).

43

PT. Gudang Garam Tbk

Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan The Board of Commissioners and Board of Directors of Gudang Garam approach governance through best practices in professional, accountable management of every aspect of the company as the means to strengthen the company’s competitive position. Board of Commissioners The Board of Commissioners is a nonexecutive body representing the interests of all shareholders of the company with role to monitor the management of the company. The Board consists of a minimum of three members, one of whom is appointed as President Commissioner. Members of the Board of Commissioners are appointed for a period of five years by the General Meeting of Shareholders. Yudiono Muktiwidjojo, Hadi Soetirto (retired in June 2010), Frank W. van Gelder serve as independent members of the Board of Commissioners in line with capital market regulations. At reporting date, the Board of Commissioners of PT Gudang Garam Tbk consists of four individuals. Board of Directors The company operates under the leadership and management of the Board of Directors, consisting of a minimum of three members, one of whom is appointed as President Director. Directors are appointed for a period of five years with the approval of General Meeting of Shareholders.

44

Dewan Komisaris dan Direksi Gudang Garam mendukung penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dan bertanggung jawab dalam setiap aspek perusahaan untuk senantiasa memperkuat daya saing Perseroan. Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah badan non-eksekutif yang mewakili kepentingan seluruh pemegang saham dan berperan mengawasi manajemen Perseroan. Dewan Komisaris beranggotakan sedikitnya tiga orang anggota, di mana salah seorang di antaranya diangkat sebagai Presiden Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk masa jabatan lima tahun dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Yudiono Muktiwidjojo, Hadi Soetirto (memasuki masa purnakarya Juni 2010), Frank W. van Gelder, dan Lucas Mulia Suhardja ditunjuk menjadi Komisaris Independen Perseroan sesuai peraturan pasar modal. Saat laporan ini dibuat, Dewan Komisaris PT Gudang Garam Tbk. beranggotakan empat orang. Direksi Perseroan dipimpin dan dikelola oleh Direksi yang beranggotakan sedikitnya tiga orang; salah seorang di antaranya ditunjuk menjadi Presiden Direktur. Anggota Direksi diangkat untuk masa jabatan lima tahun dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Annual Report

Laporan Tahunan

Members of the Board of Directors may not hold any other position which has the potential to cause conflict of interest with the company or which violates the company’s statutes, except with the agreement of the Board of Commissioners, which is obliged to report such exceptions to the General Meeting of Shareholders. PT Gudang Garam Tbk’s Board of Directors consisted of six individuals at reporting date. The Board of Commissioners held quarterly meetings to discuss strategic policy and realization. There were meetings of the Directors every quarter and coordination meetings among departments every month. There are regular meetings between Commissioners and Directors whenever necessary to take immediate decisions. During the year the attendance of Board of Commissioners and Board of Directors was nearly 100% while in routine day to day meetings their attendance among Board members was on average above 80%. Remuneration Remuneration of the Board of Commissioners is determined by the Board of Directors. The Board of Commissioners is consulted with regard to the Board of Directors’ remuneration. In 2009 and 2010 the aggregate remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors was Rp 40,312 million and Rp 40,818 million respectively. Audit Committee The Audit Committee is a committee appointed by and responsible to the Board of Commissioners. The Audit Committee consists of independent parties and is chaired by Frank W. van Gelder, an Independent Commissioner and comprises of two other members, Jusuf Halim, an experienced accountant and Bambang Susilo who also has a professional background in accounting. The Committee’s primary objective is to assist the Board of Commissioners in ensuring good corporate governance practices are adhered to and adequate corporate controls are maintained.

2010

Anggota Direksi tidak diperbolehkan merangkap jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan Perseroan atau bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan, kecuali atas persetujuan Dewan Komisaris dan hal tersebut wajib dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Saat laporan ini dibuat, Direksi PT Gudang Garam Tbk. beranggotakan enam orang. Dewan Komisaris melaksanakan rapat berkala setiap triwulan untuk membahas kebijakan strategis dan realisasi tahunan. Pertemuan anggota Direksi dijadwalkan setiap triwulan sedangkan pertemuan koordinasi kerja antar direktorat terkait dilakukan setiap bulan. Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi dapat dilakukan setiap saat bilamana ada halhal yang segera memerlukan suatu keputusan. Kehadiran dalam pertemuan yang terjadwal hampir 100% sedangkan pertemuan/rapat lainnya terjadi dengan kehadiran rata-rata di atas 80%. Remunerasi Remunerasi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh Direksi sedangkan remunerasi anggota Direksi ditetapkan dengan berkonsultasi dengan Dewan Komisaris. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2009 dan 2010 masing-masing berjumlah Rp 40.312 juta dan Rp 40.818 juta. Komite Audit Komite Audit adalah komite yang ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite Audit terdiri dari pihakpihak independen dan diketuai oleh Frank W. van Gelder, Komisaris Independen serta dua anggota lainnya, Jusuf Halim, seorang akuntan yang berpengalaman dan Bambang Susilo yang juga memiliki latar belakang professional di bidang akuntansi. Tugas utama Komite adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam memastikan berjalannya dan terpeliharanya praktek tata kelola perusahaan dan pengawasan perusahaan yang memadai.

45

PT. Gudang Garam Tbk

In 2010 the Audit Committee (AC) carried out its regular oversight of all financial reports to be issued to external parties including an assessment of the quality of quarterly financial reporting. The AC paid particular attention to all aspects of risk management relating to the operations of the company. The AC maintained its examination of the effectiveness of the audit plan, the reports of internal auditors and worked specifically on strengthening the internal controls in the company. The AC kept close contact with the Independent External Auditor reviewing the execution of their plan of work and their findings. In encompassing these specific programmes, the AC maintained its brief on reviewing their applicability within the overall governance standards framework. A number of meetings were held with the Directors, the Commissioners, Internal Auditors and the Independent External Auditor to review and discuss matters rising from audit activity and the implementation of a proper plan of follow-up action on all issues needing attention. During 2010, the AC met regularly and reviewed draft full year 2009 financial statements, those for the first quarter, the half-year and the third quarter 2010 financial statements of the company and discussed issues relating thereto with the internal audit department. There were no outstanding or unresolved issues. In addition the Audit Committee met with the independent auditors on the drafting of the full year 2010 financial statements. During the year, the AC held 5 meetings and their average attendance is 100%.

46

Pada tahun 2010 Komite Audit melaksanakan pengawasan rutin pada seluruh laporan keuangan yang dikeluarkan untuk pihak eksternal termasuk penilaian kualitas pelaporan keuangan 3 bulanan. Komite Audit memberikan perhatian pada seluruh aspek pengelolaan risiko yang berkaitan dengan operasional Perseroan. Komite Audit tetap melakukan pemeriksaan keefektifan rencana audit, laporan-laporan auditor internal dan bekerja secara spesifik untuk memperketat pengawasan internal di perusahaan. Komite Audit tetap menjalin hubungan dengan Auditor Eksternal Independen untuk mengkaji eksekusi rencana kerja serta tindak-lanjut atas temuan-temuan mereka. Dalam cakupan program-program spesifik ini, Komite Audit memberikan laporan singkatnya dalam mengkaji penerapan keseluruhan kerangka kerja standar tata kelola. Sejumlah pertemuan telah diadakan dengan Direksi, Dewan Komisaris, Auditor Internal dan Auditor Eksternal Independen untuk mengkaji dan mendiskusikan halhal yang timbul dari kegiatan audit dan penerapan rencana tindak lanjut pada setiap masalah yang membutuhkan perhatian. Sepanjang tahun 2010, Komite Audit mengadakan pertemuan secara rutin dan mengkaji draft laporan keuangan tahun 2009 maupun laporan keuangan kuartal pertama, laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan kuartal ketiga 2010, serta mendiskusikan berbagai masalah yang terkait dengan departemen audit internal. Tidak terdapat permasalahan yang masih berjalan atau belum diselesaikan. Sebagai tambahan, Komite Audit mengadakan pertemuan dengan pihak auditor independen dalam penyusunan draft laporan keuangan tahun 2010 (setahun penuh). Selama tahun 2010, Komite Audit mengadakan 5 kali pertemuan, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebesar 100%.

Annual Report

Laporan Tahunan

Internal Audit A laid down policy as approved by the Board of Directors governs the functions, duties and scope of work undertaken by Internal Audit. These include the role to examine the accuracy and reliability of financial reporting, policies and procedures and to ensure an internal control system is functioning effectively in each work unit, including the proper security of assets and regular examination of operational efficiency. All Internal Audit reports are submitted directly to the President Director. During 2010 Internal Audit was tasked to continue to carry out improvements to assure professional levels of competence and the process of audit implementation and to provide recommendations to the Board of Directors and Board of Commissioners on various policies and internal procedures. Outstanding Litigation No outstanding litigation matters were evident at reporting date. Corporate Secretary The Company’s Corporate Secretary has the role of ensuring Gudang Garam complies with regulations and advisory notices as issued by the capital market authority and advises the Board of Directors and the Board of Commissioners on any issues rising in this respect. The Corporate Secretary has the role to keep the capital market authority and all shareholders informed on the business performance of the company through the issue of the financial results, through meetings requested from time to time and via an annual public expose, held November 19th 2010 at the Indonesian Stock Exchange (IDX) in Surabaya at which company management updated the financial community, shareholders, the press and the general public on the latest published financial statements, market conditions and prospects.

2010

Audit Internal Direksi telah menetapkan kebijakan untuk mengatur fungsi, tugas dan cakupan pekerjaan yang dilakukan Audit Internal. Di dalamnya termasuk tugas untuk menguji mutu serta kehandalan laporan keuangan, kebijakan dan prosedur yang ada, serta untuk memastikan sistem control internal yang dapat berjalan secara efektif di setiap unit kerja, termasuk pengamanan aset dan pemeriksaan rutin atas tingkat efisiensi operasional Perseroan. Semua laporan Audit Internal diserahkan langsung kepada Presiden Direktur. Selama tahun 2010, Audit Internal juga ditugaskan untuk secara berkelanjutan memastikan agar tingkat profesionalitas atas kompetensi dan proses implementasi audit terpenuhi, serta untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris mengenai berbagai kebijakan dan prosedur internal. Kasus Litigasi Yang Masih Berjalan Tidak ada kasus litigasi yang masih berjalan pada tanggal laporan ini disusun. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan berperan untuk memastikan agar Gudang Garam senantiasa mematuhi peraturan dan perundangan yang dikeluarkan oleh badan otoritas pasar modal, dan memberikan masukan kepada Direksi serta Dewan Komisaris mengenai permasalahan yang terkait dengan hal tersebut. Sekretaris Perusahaan memiliki tugas untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh badan otoritas pasar modal dan para pemegang saham mengenai kinerja bisnis Perseroan, melalui publikasi laporan keuangan, pertemuan, paparan publik tahunan yang diselenggarakan pada 19 November 2010 di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Surabaya, dimana manajemen Perseroan menyampaikan laporan keuangan terbaru yang dipublikasikan, kondisi pasar dan prospek, yang dihadiri oleh komunitas keuangan, para pemegang saham, pers dan masyarakat umum.

47

PT. Gudang Garam Tbk

Corporate Data Data Perseroan The Board of Commissioners

Dewan Komisaris

Juni Setiawati Wonowidjojo Appointed President Commissioner of the company in June 2009. She has been a Commissioner since 1983.

Juni Setiawati Wonowidjojo Diangkat menjadi Presiden Komisaris Perseroan pada bulan Juni 2009, dan menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 1983.

Yudiono Muktiwidjojo Reappointed Commissioner in 2001 and elected as Independent Commissioner in March 2002. Formerly a Vice President Director since 2000 and a Commissioner since 1998.

Yudiono Muktiwidjojo Kembali ditunjuk sebagai Komisaris pada tahun 2001 dan diangkat menjadi Komisaris Independen pada bulan Maret 2002. Beliau sebelumnya adalah Wakil Presiden Direktur sejak 2000 dan Komisaris sejak 1998.

Frank W. van Gelder Appointed Independent Commissioner of the company in March 2002. Currently he is Managing Partner of the consulting firm New Frontier Solutions Pte. Ltd, Singapore. Formerly served with ABN AMRO bank for 12 years. Lucas Mulia Suhardja Appointed Independent Commissioner of the company in June 2009. A general practitioner by professional background, Dr Suhardja formerly served the company as Head of the Jakarta representative office from 1976 until 2009.

Frank W. van Gelder Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan pada bulan Maret 2002. Saat ini beliau adalah Managing Partner perusahaan konsultasi New Frontier Solutions Pte. Ltd., di Singapura. Sebelumnya beliau bekerja di Bank ABN AMRO selama 12 tahun. Lucas Mulia Suhardja Diangkat menjadi Komisaris Independen pada bulan Juni 2009. Seorang dokter umum yang sangat berpengalaman dan sebelumnya bekerja sebagai Kepala kantor perwakilan Jakarta mulai tahun 1976 hingga 2009.

The Board of Directors Susilo Wonowidjojo Appointed President Director in June 2009. Formerly Vice President Director since 1990, with responsibilities which included procurement of raw materials, flavours, inventory and equipment management, as well as the conception and full completion of the Gempol production facilities. His current responsibilities include technical product development.

48

Direksi Susilo Wonowidjojo Diangkat menjadi Presiden Direktur pada bulan Juni 2009, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak 1990 membidangi pengadaan/pengelolaan bahan baku dan permesinan. Beliau adalah pelaksana dan penanggung jawab pembangunan fasilitas produksi di Gempol. Tanggung jawab beliau juga meliputi pengembangan produk.

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Heru Budiman Appointed Director in 2000. Nominated and appointed as Corporate Secretary in 1996. Joined the company in 1990 with responsibilities for Treasury and Investor Relations.

Heru Budiman Ditunjuk sebagai Direktur pada tahun 2000, diusulkan dan diangkat menjadi Sekretaris Perseroan pada tahun 1996, mulai bekerja di Gudang Garam pada tahun 1990 di bidang Treasuri dan Hubungan Investor.

Edijanto Appointed Director in 2005 with present responsibility for Marketing, Promotion and Distribution. Formerly Deputy Director since 2000. Joined the company in 1992, he served as Accounting Division Head from 1993 until 2000.

Edijanto Diangkat menjadi Direktur pada tahun 2005 dengan tugas menangani urusan Pemasaran, Promosi dan Distribusi. Sebelumnya beliau adalah Wakil Direktur sejak tahun 2000. Ketika pertama kali bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja sebagai Kepala Divisi Akuntansi, dan jabatan ini dipegangnya sejak 1993 sampai dengan 2000.

Fajar Sumeru Appointed Director in 2007 with responsibility for Production. Previously served from 2005 until 2007 as Deputy Director of machine made products. Joined the company in 1987. Herry Susianto Appointed Director with responsibility for Finance in 2007. His previous position was Internal Audit Head, a role he filled between 2002-2007. Head of Accounting Division from 2001 to 2002. Joined the company in 1983 and was assigned to the Accounting Division. Buana Susilo Appointed Director in 2008 with responsibility for technical matters. He draws upon extensive experience with the company in equipment design, process planning and configuration. Previously, he served as Vice Technical Director since 1991. Joined the company in 1981.

Fajar Sumeru Diangkat sebagai Direktur Produksi pada tahun 2007. Antara tahun 2005 dan 2007 beliau menjabat sebagai Wakil Direktur urusan SKM. Beliau masuk ke Perseroan pada tahun 1987. Herry Susianto Diangkat menjadi Direktur Keuangan pada tahun 2007. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Internal Audit, yaitu sejak 2002 hingga 2007, dan Kepala Divisi Akuntansi antara 2001 dan 2002. Ketika pertama kali masuk ke Perseroan pada tahun 1983 beliau bekerja di Divisi Akuntansi. Buana Susilo Beliau diangkat sebagai Direktur Teknik pada tahun 2008 dan menangani urusan desain peralatan, perencanaan proses dan konfigurasi. Sebelum itu beliau adalah Wakil Direktur Teknik sejak tahun 1991, dan mulai bekerja di Perseroan sejak 1981.

49

PT. Gudang Garam Tbk

Board of Directors Secretariat Sekretariat Direksi

Technical Department Direktorat Teknik

Processing Department Direktorat Pengolahan

Responsible for overseeing equipment design, process planning and configuration.

Responsible for storing and the blending process of ready for use materials in production process.

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengadaan mesin/peralatan.

Bertanggung jawab atas penyimpanan dan blending bahan baku siap pakai pada proses produksi.

50

Hand rolled (SKT) Department Direktorat Sigaret Kretek Tangan (SKT)

Responsible for hand rolled kretek cigarettes production. Bertanggung jawab memproduksi rokok kretek tanpa filter.

Machine made (SKM) Department Direktorat Sigaret Kretek Mesin (SKM)

Production Department (Gempol unit) Direktorat Produksi (unit Gempol)

Graphics Department Direktorat Grafika

Responsible for filter cigarettes production.

Responsible for blending and producing filtered cigarettes.

Responsible for printing of packaging materials.

Bertanggung jawab memproduksi rokok kretek berfilter.

Bertanggung jawab atas blending bahan baku dan memproduksi rokok kretek berfilter.

Bertanggung jawab mencetak kemasan rokok.

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Board of Directors Direksi

Marketing Department Direktorat Pemasaran

Responsible for marketing and distribution. Bertanggung jawab memasarkan dan mendistribusikan hasil produksi.

Finance Department Direktorat Keuangan

Responsible for management, control and preparation of financial reporting as well as the company’s financial statements. Bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan keuangan perusahaan.

HR & General Affairs Department Direktorat SDM & Pelayanan Umum

Responsible for HR administration & development and general affairs. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan SDM dan pelayanan operasional umum.

Corporate Secretary Sekretariat Perusahaan

Internal Audit Internal Audit

Responsible for providing information requested by capital market authority, shareholders and ensuring the company complies with regulations issued by the capital market authority.

Responsible for internal control including the accuracy and reliability of financial reporting.

Bertanggung jawab atas penyampaian informasi yang diperlukan oleh otoritas pasar modal, dan para pemegang saham dan memastikan agar Perseroan senantiasa mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal.

Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengendalian internal termasuk memonitor mutu dan kehandalan pelaporan keuangan.

51

PT. Gudang Garam Tbk

Responsibility for Financial Reporting Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the management of PT Gudang Garam Tbk and have been approved by members of the Board of Directors and the Board of Commissioners whose signatures appear below:

Direksi dan Dewan Komisaris PT Gudang Garam Tbk yang bertanda tangan di bawah ini bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, maupun informasi terkait lainnya:

Board of Commissioners Dewan Komisaris

Board of Directors Direksi

Juni Setiawati Wonowidjojo President Commissioner Presiden Komisaris

Susilo Wonowidjojo President Director Presiden Direktur

Yudiono Muktiwidjojo Independent Commissioner Komisaris Independen

Heru Budiman Director Direktur

Edijanto Director Direktur

Frank W. van Gelder Independent Commissioner Komisaris Independen

Herry Susianto Director Direktur

Fajar Sumeru Director Direktur

Lucas Mulia Suhardja Independent Commissioner Komisaris Independen

Buana Susilo Director Direktur

52

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Share Price Information by Quarter Informasi Harga Saham per Kuartal 2009 Quarter Kwartal

Highest Price (Rp) Harga Tertinggi (Rp)

Lowest Price (Rp) Harga Terendah (Rp)

Volume Volume

I

6,250

4,375

36,764,911

II

12,750

5,900

143,389,650

III

15,450

11,750

61,893,200

IV

21,800

11,900

83,763,940

Highest Price (Rp) Harga Tertinggi (Rp)

Lowest Price (Rp) Harga Terendah (Rp)

Volume Volume

I

28,000

20,650

73,633,627

II

38,150

24,750

121,615,558

III

51,600

32,750

95,456,105

IV

52,500

36,900

114,536,296

2010 Quarter Kwartal

Share Chronology Kronologis Pencatatan Saham Partial Listing in 1990

96,204,400

Partial Listing pada tahun 1990

Company Listing in 1994

481,022,000

Partial Listing pada tahun 1994

Stock Split in 1996 (nominal Rp 500,-)

962,044,000

Stock Split pada tahun 1996 (nominal Rp 500,-)

1,924,088,000

Saham Bonus 1:1 pada tahun 1996

Share Bonus 1:1 in 1996

The company’s shares are listed and traded on the Indonesia Stock Exchange (GGRM) Saham Perseroan tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (GGRM)

53

PT. Gudang Garam Tbk

Head Office, Representative Offices and Subsidiaries Kantor Pusat, Kantor Perwakilan dan Anak Perusahaan

Head Office Kantor Pusat Jl. Semampir II/1 Kediri 64121, Indonesia Tel: (62-354) 682091 Fax: (62-354) 681555 Surabaya Rep. Office Kantor Perwakilan Surabaya Jl. Pengenal 7-15 Surabaya 60174, Indonesia Tel : (62-31) 5451701, 5451721 Fax : (62-31) 5310592 Jakarta Rep. Office Kantor Perwakilan Jakarta Jl. Jendral A. Yani 79 Jakarta 10510, Indonesia Tel : (62-21) 4202460, 4200579 Fax : (62-21) 4212024 Main Distributor Distributor Utama PT. Surya Madistrindo Jl. Jendral A. Yani 79 Jakarta 10510, Indonesia Tel : (62-21) 4202460 Fax : (62-21) 4202295

54

Corporate Secretary and Investor Relations Jl. Jendral A. Yani 79 Jakarta 10510, Indonesia Tel : (62-21) 4202460, 4200579 Fax : (62-21) 4243136 Public Accountant Akuntan Publik Siddharta & Widjaja Wisma GKBI, 33rd Fl. Jl. Jendral Sudirman 28 Jakarta 10210 Share Registrar Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra Plaza Sentral, 2nd Fl. Jl. Jendral Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12920

Annual Report

Laporan Tahunan

2010

Consolidated Financial Statements Laporan Keuangan Konsolidasi PT Gudang Garam Tbk and Subsidiaries Years Ended 31 December 2010 and 2009 dan Anak Perusahaan Tahun Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

55

PT. Gudang Garam Tbk

Contents Daftar Isi 1 - 2 Independent Auditor’s Report Laporan Auditor Independen 3 - 4 Consolidated Balance Sheets 31 December 2010 and 2009 Neraca Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 5 Consolidated Statements Of Income Years Ended 31 December 2010 and 2009 Laporan Laba Rugi Konsolidasi Tahun Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 6 Consolidated Statements Of Changes In Shareholders’ Equity Years Ended 31 December 2010 and 2009 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Tahun Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 7 Consolidated Statements Of Cash Flows Years Ended 31 December 2010 and 2009 Laporan Arus Kas Konsolidasi Tahun Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 8 - 46 Notes To The Consolidated Financial Statements Years Ended 31 December 2010 and 2009 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

56

Siddharta &Widjaja Registered Public Accountants Telephone +62 +62 Fex +62 +62

33rd Floor Wisma GKBI

28, ,;L Jend. Sudirman Jakarta 10210 !ndonesla

(0) 10) 10) 10)

21 574 2333 21 574 2888 21 574 1777 21 5742777

Laporan Auditor Independen

IndependeJl/ Auditor's Report

No.: 1.10 - 1052 - llIlIl.n.OOI

No.: L.10-1052-11/11/'28.001 The Shareholders,

Board ofCommissioners and Directors

PT Gudang Garam Tbk:

Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Gudang Garam 10k: Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Gudang Garam 10k ("Persero.o") dan aoak perusallaan t.nggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta I.poran laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi, dan I.poran arus kss konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. L.poran keu.ng.n konsolidasi adalah tanggungjaw.b manajemen Pel'seroan. Tanggungjawab kami terletak pada peruyat••n pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit kami.

We have audited the consolidated balance sheets of PT Gudang Garam Tbk ("the Company") and subsidiaries as of 31 December 2010 and 2009, and the related consolidated statements ofincome, changes in shareholders' equity, and cash flows for the years then ended. These consolidated financial statements are the responsibility ofthe Company's management. Our re.ponsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audits.

Kami melaksanakan audit berd.sarkan slandar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersehut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar karni memperoleh keyakinan memadai b.hwa Iaporan keuangan beb.s dari salah saji materiaL Suoto audit meliputi pcmeriksaan, atas dasar pengujian, bukli-bukti yang mendukung jumlah-jumiah dan pengungkapan dalam laporan keu.ngan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan eslimasi signiflkan yang dibuat oleh rrlanajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan I«mangan secora keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kanri memberiksn dasar memadai untuk menyatakan pendap.t.

We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statemellts are free ofmaterial misstatement. An audit includes examining, on a test basis. evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management. as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that ow' audits pravide a reasonable basis for our opinion.

I

PT G"dalJg Garam Tbk Siddharta &Wldjl'lja

w

R!lgittored PubliC Acco:.mtaillS,

a, Irdon~lan Pllrtnero/'\'pa'ld a mambe~ !i-m 01

[,e :