13 Jan 2015 ... sawit Anak Perusahaan/Entitas Anak Perseroan yaitu. PT Malindo .....
Reorganisasi Perseroan yang memakai Laporan Keuangan. Konsolidasi ...
2013 LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
DAFTAR ISI CONTENTS Halaman Page 01 02 03 04 04 04 04 04 04 05 06 07 07 07 07 07 07 07 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18
19
01
VISI & MISI SEKILAS ETERINDO IKHTISAR KEUANGAN INFORMASI SAHAM 1. Harga Saham, Volume dan Kapitalisasi Pasar 2. Struktur Permodalan, Jumlah Saham yang Beredar, Nilai Nominal Saham 3. Informasi Pemegang Saham Utama 4. Komposisi Pemegang Saham 5. Kronologis Pencatatan Saham LAPORAN DEWAN KOMISARIS LAPORAN DIREKSI PROFIL PERSEROAN 1. Nama, alamat, kode saham 2. Kegiatan Usaha 3. Riwayat Singkat Perseroan 4. Entitas Anak PT Malindo Persada Khatulistiwa PT Maiska Bhumi Semesta PT Anugerahinti Gemanusa PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFIL DIREKSI STRUKTUR ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA PERISTIWA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TINJAUAN MASA DEPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNGJAWAB LAPORAN TAHUNAN 2013 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan Tahunan
VISION & MISSION ETERINDO AT A GLANCE FINANCIAL HIGHLIGHT SHARE INFORMATION 1. Share Price, Volume and Market Capitalization 2. Capital Structure, Outstanding Shares, Nominal Value of Share 3. Information of Major Shareholders 4. Composition of Shareholders 5. Chronology of Share Listing REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS COMPANY PROFILE 1. Name, address, ticker code 2. Line of Business 3. Company’s Brief History 4. Subsidiaries PT Malindo Persada Khatulistiwa PT Maiska Bhumi Semesta PT Anugerahinti Gemanusa PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS ORGANIZATION STRUCTURE HUMAN RESOURCES EVENT CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS AND PROFESSIONS MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS OUTLOOK CORPORATE GOVERNANCE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY STATEMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS ON THEIR RESPONSIBILTY FOR 2013 ANNUAL REPORT INDEPENDENT AUDITOR REPORT
02 03 04 06 06 07 07 08 09 10 13 18 18 18 20 23 26 27 34 42 44 46 47 53 54 55 65 67 80 86
87
Mempercepat Pengembangan Industri Hulu
2013 merupakan tahun yang bersejarah bagi PT Eterindo Wahanatama Tbk (“Perseroan”), karena perkebunan kelapa sawit Anak Perusahaan/Entitas Anak Perseroan yaitu PT Malindo Persada Khatulistiwa (“PT MPK”) dan PT Maiska Bhumi Semesta (“PT MBS”), mulai berproduksi atau menghasilkan Tandan Buah Segar (“TBS”).
2013 is an important milestones for PT Eterindo Wahanatama Tbk (“the Company”) because palm plantations of Subsidiaries, PT Malindo Persada Khatulistiwa (“PT MPK”) and PT Maiska Bhumi Semesta (“PT MBS”) commenced to produce Fresh Fruit Bunches (“FFB”).
Dengan mulai dihasilkannya TBS di tahun 2013 ini, Perseroan optimis di masa mendatang usaha perkebunan kelapa sawit dapat mendukung usaha Biodiesel Perseroan dan kegiatan lain melalui pengembangan industri hulu ini.
By commencing to produce FFB in 2013, the Company believes that palm plantation will support to the Company's Biodiesel business and other businesses through these upstream business development.
Perseroan melakukan pengembangan industri hulu ini dengan melakukan program intensifikasi penanaman perkebunan kelapa sawit, perbaikan serta perawatan tanaman kelapa sawit.
The Company develops the upstream industry by intensification planting program of palm plantations area, replanting and maintenance of palm plantation.
Program intensifikasi tersebut telah berhasil menambah jumlah area tertanam serta meningkatkan kualitas dan produktifitas perkebunan kelapa sawit .
The intensification program resulted in planted area increasing and the quality and productivity improvement of palm plantation.
Perseroan akan melakukan program intensifikasi tersebut secara berkesinambungan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan Perseroan di masa mendatang.
The Company will continue the intensification program as sustainable program as part of the Company's growth strategy in the future.
Annual Report
01
VISI & MISI VISION & MISSION VISI
VISION
Menjadi perusahaan terkemuka di Asia Tenggara dalam bidang energi terbarukan, agrobisnis dan perdagangan produk-produk kimia
Becoming the leading company in South-East Asia in renewable energy, agrobusiness and trading of chemical product
MISI
MISSION
KEPUASAN PELANGGAN Memberikan pelayanan berkualitas terbaik kepada semua pelanggan
CUSTOMER SATISFACTION To provide all customers the best quality of service
INTEGRITAS Selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, loyalitas dan efektifitas dari setiap personil
INTEGRITY Always up hold each personnel's value of honesty, loyalty and effectiveness
INOVASI Selalu melakukan inovasi secara terus menerus
INNOVATION Continuous Innovation
KERJA TIM Kerjasama yang erat sebagai tim kerja yang kokoh
TEAM WORK Strong collaboration as a solid team work
KOMPETENSI Memiliki kompetisi yang tinggi
COMPETENCE Have strong competence
PENGEMBANGAN USAHA Mengembangkan usaha-usaha baru yang lebih potensial dan bermanfaat bagi kinerja perusahaan dan lingkungan
BUSINESS DEVELOPMENT To develop new potential business and have more benefits to Company performance and environment
STRUKTUR PERSEROAN CORPORATE STUCTURE ( “EW” / “ ETWA” / “Perseroan“ | the “Company”) PT Eterindo Wahanatama Tbk Entitas Anak | Subsidiaries
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) Bidang Usaha : Perkebunan Kelapa Sawit Line of Business : Palm Plantation
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
99,99%
99,99%
99,59%
Bidang Usaha : Perkebunan Kelapa Sawit Line of Business : Palm Plantation
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) Bidang Usaha : Biodiesel Lines of Business : Biodiesel
02
Laporan Tahunan
MPK PALM PLANTATION
MBS BIODIESEL MANUFACTURER
SEKILAS ETERINDO ETERINDO AT A GLANCE Perseroan bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit terpadu serta berbagai produk yang dihasilkannya (PT MPK dan PT MBS) serta energi terbarukan terpadu-Biodiesel berbasis minyak sawit (CPO), pelopor dan salah satu produsen Biodiesel terkemuka di Indonesia sejak 2005 (PT AG).
The Company has integrated palm plantation and its various products businesses (PT MPK and PT MBS) and integrated renewable energy crude palm oil (CPO) based Biodiesel, the pioneer and one of leading Biodiesel producers in Indonesia since 2005 (PT AG).
Di industri hulu, Perseroan memiliki konsesi perkebunan kelapa sawit lebih kurang seluas 40.000 hektar are (“ha”), yang terletak di Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat. Dari total area konsesi tersebut, lebih kurang 24.000 ha yang dapat ditanami. Total area yang telah tertanami sampai dengan akhir 2013 seluas 7.200 ha (termasuk area plasma). Dan sebagian dari total area tertanam tersebut mulai menghasilkan TBS.
In the upstream industry, the Company has palm concession of approximately 40,000 hectares (“ha”), situated at Landak District, West Kalimantan Province. From the total concession, arround of 24,000 ha is ready for cultivation. The total planted area up to the end of 2013 was about 7,200 ha (including plasma area). And a part of those planted area commenced to produce FFB.
Di industri hilir, Perseroan memiliki pabrik Biodiesel berkapasitas produksi terpasang 140.000 MT/tahun dengan standar kualitas produk nasional dan internasional. Hingga akhir tahun 2013, tingkat utilisasi pabrik Biodiesel mencapai hingga mendekati kapasitas produksi terpasang, yaitu lebih kurang 85%. Sebagian besar produksi tersebut dijual kepada PT Pertamina Persero (“PT Pertamina”) sebagai wujud komitmen Perseroan mendukung program Pemerintah dalam pemanfaatan biofuel untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar nasional.
In the downstream industry, the Company has Biodiesel plant which has the installed production capacity of 140,000 MT/annum with its products quality meets with national as well as international standards. Up to the end of 2013, utilization rate of Biodiesel plant improved gradually to rearch near to installed production capacity, approximately 85%. Most of those production sold to PT Pertamina Persero (“PT Pertamina”) as the Company's commitment to support government programs in regards to biofuels usage to meet the national fuel needs.
Perseroan memiliki komitmen untuk mengembangkan industri hulu dan industri hilir dengan merujuk RSPO dan ISPO sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan.
The Company committs to develop the upstream and downstream industries with reference to the RSPO as well as ISPO as a part of sustainable development.
Di samping itu, Perseroan tetap melakukan perdagangan produk-produk kimia seperti Resin Sintetis, Glycerine dan produk-produk kimia lainnya, karena usaha ini masih berkontribusi karena jaringan perdagangannya serta pelanggan loyal yang dimilikinya.
In addition, the Company will keep trading chemical product such as Synthetic Resins, Glycerine and others chemical products because of its contribution backed by trading networks and loyal customers.
Annual Report
03
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHT Angka-angka pada seluruh tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia (dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
Numerical notation in all tables are in Indonesian languange (in million Rupiah, unless stated otherwise)
2013
2012
1.206.066 178.841 112.217 7.911
1.002.232 130.125 79.494 38.600
904.236 106.944 69.136 72.961
7.859 52 56.116 135.420 968.297 8,12
38.496 104 45.423 86.101 968.297 39,75
72.643 318 37.634 78.056 968.297 75,02
Posisi Keuangan Konsolidasi
2013
2012
Aset Lancar Aset tetap, bersih Tanaman Perkebunan, bersih Aset lainnya Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non pengendali Modal Kerja Bersih
552.149 227.662 281.441 230.460 1.291.711 525.234 320.817 846.051 445.660 444.289 1.371 26.915
295.904 240.978 214.785 209.290 960.957 383.479 139.729 523.208 437.749 436.431 1.319 (87.575)
Penjualan Neto Laba Bruto Laba Usaha Laba Bersih Laba Bersih yang dapat Diatribusikan : Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan non Pengendali Laba Bersih Inti*) EBITDA**) Jumlah Saham Beredar (dalam ‘000) Laba per Saham Dasar yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (angka penuh)
*)
**)
Laba Bersih Inti, tidak termasuk komponen-komponen non operasional - pos-pos yang tidak berulang: sebagian besar merupakan kerugian kurs (bukan kas) yang belum terealisasi EBITDA = Laba usaha + beban penyusutan dan amortisasi
*)
**)
2011
2011
Core Net Income , excluding non operasional components nonrecurring items: mostly come from Unrealized (non cash) forex losses. EBITDA = Income from operation + Depreciation and amortization expenses
2013
2012
2011
Pertumbuhan Penjualan Marjin Laba Bruto Marjin Laba Usaha Marjin Laba Bersih yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Marjin Laba Bersih Inti Marjin EBITDA Rasio Laba (rugi) Bersih terhadap Jumlah Aset Rasio Laba (rugi) Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas Rasio Lancar (x) Rasio kewajiban berbunga terhadap Jumlah Ekuitas (x) ***) Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x)
20,34% 14,83% 9,30% 0,65%
10,84% 12,98% 7,93% 3,84%
11,52% 11,83% 7,65% 8,03%
4,65% 11,23% 0,61%
4,52% 8,59% 4,01%
4,16% 8,63% 11,70%
1,76%
8,79%
19,32%
1,05 1,69
0,77 0,81
1,01 0,44
0,65
0,54
0,39
04
Laporan Tahunan
Consolidated Finance Position
234.485 64.535 175.493 146.197 620.709 232.930 11.824 244.754 375.955 374.825 1.130 1.555
Rasio
***) Rasio kewajiban berbunga terhadap jumlah ekuitas = (hutang bank jangka pendek dan jangka panjang + hutang sewa pembiayaan) dibagi jumlah ekuitas
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Ratio
***) Debt to equity ratio = (short term and long term bank loan + finance lease payable) divided with total equity
IKHTISAR KEUANGAN | FINANCIAL HIGHLIGHT
Angka-angka pada seluruh tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia (dalam jutaan Rupiah) Numerical notation in all tables are in Indonesian languange (in million Rupiah)
Penjualan Neto Net Sales
Laba Bruto Gross Profit
1.500.000
200.000
178.841
1.206.066 1.000.000
904.236
130.125
150.000
1.002.232
106.944 100.000 50.000
500.000
10.000 100.000 5.000 0
2011
2012
2013
Laba Usaha Operating Profit
2011
2012
37.634
45.423
2011
2012
2013
Laba Bersih Inti Core Net Profit
150.000
100.000
112.217 100.000
0
69.136
79.494
50.000
56.116
10.000
50.000
5.000
10.000
1.000 500
5.000 0
100
2011
2012
2013
EBITDA
0
2013
Jumlah Aset Total Asset
150.000
100.000
135.420
1.500.000
1.291.711 960.957
1.000.000
86.101
620.709
78.056
500.000 100.000
50.000
50.000 10.000 10.000 0
2011
2012
2013
0
2011
2012
2013
Annual Report
05
INFORMASI SAHAM SHARE INFORMATION Kode saham | Ticker code of PT Eterindo Wahanatama Tbk : ETWA Jumlah saham tercatat di Bursa Efek Indonesia | Total shares listed in Indonesia Stock Exchange: 968.297.000 Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia All numerical notations in table are in Indonesian language
Harga Saham, Volume dan Kapitalisasi Pasar Share Price, Volume and Market Capitalization Penjelasan
2013 Q1
Q2
2012 Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Desription
Q4
Harga Tertinggi (Rp)
400
360
450
445
520
510
390
355
Highest Price (Rp)
Harga Terendah (Rp)
290
305
285
315
410
400
315
280
Lowest Price (Rp)
Harga Penutupan (Rp)
325
320
410
365
490
385
340
310
Closing Price (Rp)
41.621
21.744
36.628
8.954
131.488
127.224
39.090
36.851
Total Trading volume (thousand unit)*
306.627
317.924
372.794
348.586
455.099
414.753
340.517
301.785
Average Market Capitalization (million Rp)*
Jumlah Volume Perdagangan (ribuan unit)* Rata - rata Kapitalisasi Pasar (jutaan Rp)*
sumber : PT Bursa Efek Indonesia source : Indonesia Stock Exchange
* di pasar reguler | in the regular market
Pergerakan Saham ETWA Tahun 2013 2013 Share Price Movement Rp
Lot @500 share
450
80,000
400
70,000
350
60,000
300 60,000 250 40,000 200 30,000 150 20,000
100
10,000
50 0
2 Jan
28 Mar
28 Jun
Share Price
06
Laporan Tahunan
30 Sep
Volume
0
30 Dec
INFORMASI SAHAM | SHARE INFORMATION
Struktur Permodalan, Jumlah Saham yang Beredar, Nilai Nominal Saham Capital Structure, Outstanding Shares, Nominal Value of Share Pada tanggal 30 Januari 2013, Perseroan memperoleh Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas Perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan telah dilaksanakannya Kuasi Reorganisasi Perseroan yang memakai Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 30 Juni 2012 (telah diaudit) dan hal ini telah disetujui dalam RUPS Luar Biasa tanggal 22 November 2012. Kuasi Reorganisasi tidak menyebabkan perubahan pada jumlah saham yang beredar, yaitu tetap 968.297.000 saham, namun menyebabkan perubahan modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor dan nilai nominal saham.
On January 30, 2013, the Company obtained the Decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on the Amendment of Articles of Association of the Company regarding the Quasi Reorganization of the Company has been taking the consolidated financial statements of the Company and its Subsidiaries as at June 30, 2012 (audited) and this has been approved by Extraordinary General Meeting of Shareholders on 22 November 2012. The Quasi Reorganization did not cause a change in the number of shares outstanding, which is still 968,297,000 shares, but causing changes in the authorized capital, issued capital, paid in capital and the nominal value of shares. Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia All numerical notations in tables are in Indonesian language
Keterangan
Jumlah Saham Total Shares
Modal Dasar Modal Ditempatkan Modal Disetor Saham dalam Potepel
1.500.000.000 968.297.000 968.297.000 531.703.000
Sesudah Kuasi After Quasi
Sebelum Kuasi Before Quasi
Nilai Nominal (dalam Rupiah) @Rp400,-/saham Nominal Value (in Rupiah) @Rp400,-/share
Nilai Nominal (dalam Rupiah) @Rp500,-/saham Nominal Value (in Rupiah) @Rp500,-/share
600.000.000.000 387.318.800.000 387.318.800.000 212.681.200.000
750.000.000.000 484.148.500.000 484.148.500.000 265.851.500.000
Description
Authorized Capital Issued Capital Paid in Capital Shares in Portepel
Jumlah saham yang beredar | Outstanding shares : 968.297.000
Informasi Pemegang Saham Utama | Information of Major Shareholders Watervale Worlwide Inc. merupakan Pemegang Saham Utama independen ETWA, yaitu 21,83% dari saham yang dikeluarkan oleh Perseroan. Tidak ada hubungan pengendalian antara Watervale Worldwide Inc. dan Perseroan.
Watervale Worlwide Inc
Centrin Telecom Ltd
Hadisan Sridjaja
Osville Energy Corp.(s) Pte Ltd
21,83%
14,25%
7,48%
6,35%
Watervale Worlwide Inc. is an independent majority shareholder of ETWA namely 21.83% of total shares issued by the Company. There is no controlling relationship between Watervale Worldwide Inc. and the Company. BNYM SA/NY As Cust. of Bank of Singapore Limited
5,72%
Goh Cheng Beng (Allan Goh) President Commissioner
Jasin Sridjaja Commissioner
0,02%
0,06%
Kepemilikan di bawah 5% Shareholding below 5%
44,29%
Annual Report
07
INFORMASI SAHAM | SHARE INFORMATION
Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders Pemegang saham Perseroan dan kepemilikannya per 31 Desember 2013
The Company's shareholder and ownership shares as per December 31, 2013. Angka-angka pada seluruh tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia Numerical notation in all tables are in Indonesian languange
Pemegang Saham Shareholders
Kepemilikan saham di atas 5% Shares ownership 5% up Watervale Wordwide Inc. Centrin Telecom Ltd. Hadisan Sridjaja Osville Energy Corporation(s) Pte Ltd BNYM SA/NV as Cust of Bank of Singapore Limited Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris Shares ownership by Board of Commissioners Goh Cheng Beng (Allan Goh) Presiden Komisaris | President Commissioner Jasin Sridjaja Komisaris | Commissioner Kepemilikan saham di bawah 5% (tidak termasuk yang dimiliki oleh Dewan Komisaris) Shares ownership bellow 5% (not incl. shares ownership by Board of Commissioners) Jumlah | Total
Jumlah Saham Total Shares
%
Nilai Nominal Saham @Rp400,-/saham* Nominal Share Value @Rp400,-/share* (Rp)
211.353.700 138.000.000 72.400.000 61.500.000 55.415.600
21,83 14,25 7,48 6,35 5,72
84.541.480.000 55.200.000.000 28.960.000.000 24.600.000.000 22.166.240.000
200.000
0,02
80.000.000
600.000
0,06
240.000.000
428.827.700
44,29
171.531.080.000
968.297.000 100,00
387.318.800.000
* Nilai nominal saham Rp400,-/saham adalah setelah Kuasi Reorganisasi memakai Laporan Keuangan 30 Juni 2012. Sebelum Kuasi Reorganisasi adalah Rp500,-/saham. * Nominal value of share Rp400,-/share after Quasi Reoganization used financial statement of June 30, 2012. Before Quasi Reorganization was Rp500,-/share.
21,83%
44,29%
14,25%
7,48%
0,06% 0,02%
08
Laporan Tahunan
5,72%
6,35%
INFORMASI SAHAM | SHARE INFORMATION
Kronologis Pencatatan Saham | Chronology Share Listing Angka-angka menggunakan notasi bahasa Indonesia Numerical notation in Indonesian languange
Obligasi Konversi Convertible Bond
Tanggal diterbitkan | Issue date Periode | Period Tanggal jatuh tempo | Due date Jumlah Saham | Number of shares Nilai nominal per saham | Nominal value per share Nilai saham | Shares value
February 4, 1997 5 years February 4, 2002 142.297.000 saham | shares Rp500,Rp71.148.500.000,-
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering (IPO)
Periode penawaran | Offering period Penawaran umum | Public offer Nilai nominal per saham | Nominal values per share Tanggal Pencatatan di BEI | Listing date at IDX Jumlah saham yang dicatatkan setelah Penawaran Umum di BEI | Shares in issue after the Public Offer at IDX Kode saham di BEI | Ticker code at IDX
April 24-26, 1997 170.000.000 saham | shares Rp500,May 16, 1997 688.297.000 saham | shares
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Right Issue
Periode penawaran | Offering period Tanggal efektif | Effective date Pencatatan di BEI | Listed date at IDX Rasio | Ratio Jumlah Saham | Number of shares Nilai nominal per saham | Nominal value per share Nilai saham | Shares value Jumlah Saham yang dicatatkan di BEI setelah Right Issue | Total listed shares after Right Issue at IDX
June 29 - July 1, 1999 June 28, 1999 July 2, 1999 5:2 280.000.000 saham | shares Rp500,Rp140.000.000.000,968.297.000 saham | shares
Perdagangan Tanpa Warkat Scriptless trading
Periode konversi | Conversion period Tanggal efektif | Effective date
Jan 10 - Feb 8, 2001 Feb 7, 2001
Saham-saham yang dicatatkan di BEI sebelum Kuasi Reorganisasi 2012 Shares listed at IDX prior Quasi Reorgaization 2012
Jumlah saham | Number of shares Nilai nominal per saham | Nominal value per share Nilai saham | Shares value
968.297.000 saham | shares Rp500,Rp484.148.500.000,-
Saham-saham yang dicatakan di BEI saat ini (setelah Kuasi Reorganisasi) Current shares listed at IDX (post Quasi Reorganization)
Jumlah saham | Number of shares Nilai nominal per saham | Nominal value per share Nilai saham | Shares value
968.297.000 saham | shares Rp400,Rp387.318.800.000,-
Catatan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan tanggal 22 November 2012 menyetujui Kuasi Reorganisasi yang memakai laporan keuangan konsolidasi 30 Juni 2012, yang diantaranya mengakibatkan nilai nominal saham dari Rp500,-/saham menjadi Rp400,-/saham. Untuk jumlah saham yang beredar/ dicatatkan, sebelum dan sesudah Kuasi Reorgnisasi tidak mengalami perubahan, yaitu 968.297.000 saham.
ETWA
Note Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of the Company on November 22, 2012 approved the Quasi Reorganization by using concolidated financial statements of June 30, 2012, resulting in the change in nominal value of the shares from Rp500,-/share to Rp400,/share. Total outstanding/listed shares before and after Quasi Reorganization remain uncharged, namely 968,297,000 shares.
Annual Report
09
LAPORAN DEWAN KOMISARIS REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
“Perseroan telah melakukan pengembangan industri hulu secara lebih intensif meliputi rencana pengembangan yang lebih terfokus, percepatan perluasan areal tanam perkebunan kelapa sawit, serta peningkatan praktik agronomi yang baik.” "The Company has developed upstream industry more intensively, including a more focused development plan, palm planted areas accelerated expansion, and improvement of good agronomic practices."
Goh Cheng Beng (Allan Goh) Presiden Komisaris | President Commissioner
10
Laporan Tahunan
LAPORAN DEWAN KOMISARIS | REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Fungsi Pengawasan
Monitoring Function
Sesuai dengan tanggung tanggung kami sebagai Dewan Komisaris Perseroan, kami telah menjalankan fungsi pengawasan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (“Tata Kelola”) yang dijunjung tinggi oleh Perseroan. Sepanjang tahun 2013 komposisi Dewan Komisaris tidak mengalami perubahan yaitu sebagai berikut : Goh Cheng Beng (Allan Goh) sebagai Presiden Komisaris, Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH sebagai Komisaris Independen, serta dua Komisaris lainnya yaitu Ir. Maruli Gultom dan Jasin Sridjaja.
As the Board of Commissioners, we have responsibility to oversee properly in accordance with Good Corporate Governance (“GCG”) principles are upheld by the Company. Throughout the year 2013 the composition of the Board of Commissioners did not change as follows: Goh Cheng Beng (Allan Goh) as Chairman, Prof.Dr. H. Mashudi SH. MH as Independent Commissioner and two other Commissioners were Ir. Maruli Gultom and Jasin Sridjaja.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.
In conducting its oversight function, the Board is assisted by the Audit Committee.
Kami mendukung sepenuhnya rencana dan usaha-usaha Direksi Perseroan dalam membangun integrasi antara industri hulu (perkebunan kelapa sawit) dengan industri hilir (Biodiesel) yang telah dikembangkan Perseroan terlebih dahulu.
We supports Director's planning and efforts to build integration between upstream industry (palm plantation) and downstream industry (Biodiesel) which has been developed previously.
Untuk pengembangan industri hulu secara lebih intensif meliputi rencana pengembangan yang lebih terfokus, percepatan perluasan areal tanam perkebunan kelapa sawit, serta peningkatan praktik agronomi yang baik.
It has developed upstream industry more intensive including a more focused development plan, palm planted area accelerated expansion, and improvement of good agronomic practices.
Usaha-usaha tersebut telah membuahkan hasil berupa perluasaan area tertanam yang lebih luas yang dapat dilakukan sepanjang tahun 2013 ini di tengah-tengah cuaca yang kurang bersahabat.
Those efforts resulted to the planted area expansion throughout the year 2013 more wider compared with the previous ones eventhough the weather were unfriendly.
Pengembangan industri hulu pada tahun 2013, mencatatkan sebuah rekam jejak yang dinantikan yaitu perkebunan sawit yang telah menghasilkan TBS. Rekam jejak ini semakin memperlihatkan langkah Perseroan menuju integrasi antara industri hilir dengan industri hulu.
Upstream industry development in 2013, recorded milistone in regards to commence to produce FFB. Its milistone shows deeply the Company's effort to rearch integration between downstream and upstream industries.
Dari segi operasional Biodiesel, Perseroan telah berhasil meningkatkan produksi dan penjualannya yang cukup signifikan di tahun 2013. Peningkatan tersebut semakin mendorong Perseroan untuk semakin cepat mengembangkan perkebunan sawit yang tidak saja mendukung manajemen rantai pasokan bagi proses produksi Biodiesel, tetapi juga mendukung integrasi bisnis antara industri hulu dengan industri hilir secara keseluruhan.
From Biodiesel operational perspective, the Company succeed to increase its production and sale quite significant in 2013. Those improvement encourages the Company to develop palm plantation as soon as posible to support not only Biodiesel's supply chain management, but also to support business integration between upstream and downstream industries as a whole.
Pandangan Terhadap Prospek Usaha
Business Prospects Overview
Pengembangan industri hulu yang dilakukan oleh Perseroan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pengembangan sejenis yang dilakukan perusahaan lainnya. Pengembangan industri hulu yang dilakukan oleh Perseroan telah memiliki platform yaitu untuk mendapatkan nilai tambah dari sinergi yang tercipta dari proses integrasi antara industri hulu dengan industri hilir. Sehingga Perseroan
Upstream industry which has been developed by the Company has competitive advantages compared with others. It has platform in regards to achieve value added from synergy resulted from integration process between upstream industry and downstream industry . Therefore the
Annual Report
11
LAPORAN DEWAN KOMISARIS | REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
tidak saja memperoleh nilai tambah perkebunan sawit dari proses hilirisasi tetapi juga memperoleh nilai tambah dari integrasi yang dilakukannya.
Company will get palm plantation value added not only from its downstream development process itself, but also will enjoy value added from those integration.
Sebagai perusahan pelopor di industri Biodiesel, kami menilai bahwa Perseroan memiliki keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya yaitu dimilikinya pengalaman yang cukup lama yang mendorongnya menjadi salah satu produsen Biodiesel terkemuka di Indonesia.
As a pioneer in biodiesel industry, we see that the Company has a long learning curve as a competitive advantage compared with others to support it to become the leading Biodiesel producers in Indonesia.
Dengan berbekal pada keunggulan kompetitif yang dimilikinya, kami percaya bahwa Perseroan akan mampu mengatasi perubahan lingkungan bisnis yang sangat dinamis, dan pada akhirnya akan mampu turut ambil bagian di dalam perkembangan bisnis Biodiesel yang memiliki prospek yang sangat cerah seiring dengan adanya percepatan mandatori penggunaan Biodiesel yang dicanangkan oleh Pemerintah. Sehingga kedua pengembangan industri hilir dan hulu akan berkontribusi pada peningkatan nilai perusahaan.
Backed by those competitive advantage, we believe that the Company will be able to cope with the very dynamic business environment changes, and will eventually be able to take a part in the promising Biodiesel business development in the future in line with the Biodiesel usage acceleration, mandated by the Government. Therefore both downstream and upstream development will contribute to increase company value.
Untuk perdagangan kimia, dengan pengalaman Perseroan yang cukup lama di industri ini, kami percaya bahwa Perseroan tetap dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan lama maupun dalam mendapatkan pelanggan baru, serta usaha-usaha untuk menjual jenis produk-produk kimia baru.
Chemical trading, supported by long experiences in these industry, we believe that the Company will be able to still deliver best services to existing customers as well as new customers, then its efforts to sell various new chemical products.
Penutup
Closing Remarks
Kami memberikan apresiasi kepada Direksi dan seluruh karyawan yang telah bahu membahu berupaya mewujudkan Perencanaan Perseroan yang telah disusun untuk menjadi sebuah prestasi kerja selama 2013. Semoga percepatan pengembangan industri hulu yang telah dirintis tersebut dapat terus bergulir di tahun-tahun mendatang sehingga pengembangan industri hulu untuk menjadi sumber pertumbuhan Perseroan akan dapat terwujud.
Our appreciation to the Board of Directors and all employees who tried together to realize Corporate Planning to be a great performance during 2013. Hopefully the acceleration of upstream development that has been initiated can continue to roll in the upcoming years to be a source of growth of the Company will be happened.
Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of Board of Commissioners,
Goh Cheng Beng (Allan Goh) Presiden Komisaris | President Commissioner
12
Laporan Tahunan
LAPORAN DIREKSI REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Mempercepat Pengembangan Industri Hulu Accelerating Upstream Development
Immanuel Sutarto Presiden Direktur | President Director
Annual Report
13
LAPORAN DIREKSI | REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas pada tahun 2013 ini dengan kinerja operasional Perseroan yang meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Semoga usaha Perseroan lebih baik lagi di tahun-tahun berikutnya.
Thank God we pray to God Almighty, blessings and mercy we can complete the task in 2013 and achieve operational performance quite significant compared with previous year. Hope to continue our efforts better in the upcoming years.
Kinerja Perseroan
The Company's Performance
Pada industri hulu (perkebunan kelapa sawit), Perseroan telah meningkatkan sistem manajemen perkebunan kelapa sawit untuk mendukung program percepatan pengembangan industri hulu sebagai pilar pertumbuhan Perseroan di masa mendatang.
In the upstream industry (palm plantation), the Company improved its palm plantation management system to support the accelerated development of the upstream industry as a pillar of the Company's future growth.
Usaha-usaha tersebut berhasil dengan percepatan area tanam perkebunan kelapa sawit sebesar 1.500 ha sehingga area tertanam pada akhir tahun 2013 menjadi seluas 7.200 ha dari total luas yang dapat ditanami 24.000 ha. Kinerja ini dicapai di tengah-tengah banyaknya kendala, diantaranya cuaca yang kurang mendukung.
Those efforts succeed to accelerate planted area expansion for about 1,500 ha so that at the end of 2013 total planted area of 7,200 hectares of the total plantable area of 24,000 ha. This performance was achieved in the midst of many obstacles, including bad weather.
Luas area perkebunan yang mulai menghasilkan TBS adalah sebesar 1.200 ha.
The mature plantations commenced to produce FFB covered of 1,200 ha.
Pada industri hilir (Biodiesel), kapasitas produksi terpakai meningkat secara bertahap sehingga pada akhir tahun mencapai lebih kurang 85% dari kapasitas terpasang. Begitupun dengan kinerja penjualan yang juga meningkat.
In the downstream industry (Biodiesel), utilization capacity inreased gradually until the end of year to reach approximately 85% from installed production capacity, as well as sales performance is also increased.
Total produksi Biodiesel 2013 sebesar 90.882 MT meningkat 43,2% dari tahun sebelumnya sebesar 63.458 MT. Demikian pula penjualan Biodiesel meningkat sebanyak 39,2% dari 62.693 MT pada tahun 2012 menjadi 87.255 MT pada tahun 2013.
Total Biodiesel production in 2013 amounted to 90.882 MT of increased by 43.2% from the previous year at 63,458 MT. Similarly, Biodiesel sales increased by 39.2% from 62,693 MT in 2012 to 87,255 MT in 2013.
Penjualan Biodiesel tersebut berkontribusi sebesar 70,6% terhadap pendapatan yaitu Rp851,9 miliar meningkat sebesar 33,5% dari Rp638,1 miliar tahun lalu. Sedangkan perdagangan kimia berkontribusi sebesar 29,2% terhadap pendapatan yaitu Rp352,3 miliar.
Biodiesel sales accounted for 70.6% of the revenue amounted to Rp851.9 billion expanded by 33.5% from Rp638.1 billion last year. While the chemical trade accounted for 29.2% of the revenue amounted to Rp352.3 billion.
Tantangan
Challenges
Dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit, Perseroan menghadapi kendala curah hujan tinggi yang menghambat kegiatan tanam. Perseroan mengantisipasi dengan mempelajari pola curah hujan dan selanjutnya untuk lebih mengintensifkan kegiatan perkebunan di masa bercurah hujan rendah.
In developing palm plantations, the Company faces obstacles heavy rainfall to obstruct planting activities. The Company anticipates by studying the patterns of rainfall and subsequent to further intensify planting activities in the low rainfall period.
Sedangkan dalam menjalankan bisnis Biodiesel, Perseroan menghadapi tantangan utama yaitu peningkatan harga bahan baku (Stearin dan Olein) hingga lebih 30% pada kuartal keempat 2013 setelah dikeluarkannya mandatori pemanfaatan Biodiesel yang baru. Hal ini terjadi karena Perseroan masih tergantung pada pasokan bahan baku yang tersedia di pasar. Selain itu, Perseroan juga
While in running the Biodiesel business, the Company faces the main challenge is raw material (Stearin and Olein) prices increasing to over 30% in the fourth quarter of 2013 after the release of Biodiesel usage new mandatory. It happened due to the Company is still dependent on the supply of raw materials available in the market. In addition, the Company
14
Laporan Tahunan
LAPORAN DIREKSI | REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
menghadapi peningkatan harga bahan penolong (Methanol) serta peningkatan biaya transportasi pembelian bahan baku dan penolong maupun penjualan Biodiesel. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Perseroan menjalankan manajemen rantai pasokan yang dapat dihandalkan.
also faces rising prices of auxiliary materials (Methanol) as well as increased transportation costs of raw and auxiliary materials purchases and sales of Biodiesel. To address these challenges, the Company executes reliable supply chain management.
Perseroan juga menghadapi tantangan riset dan teknologi yang berkembang cepat, yang mengharuskan Perseroan memiliki divisi riset dan pengembangan yang tidak saja memantau kualitas produksi Biodiesel tetapi juga melakukan riset dan pengembangan untuk menemukan proses produksi yang lebih baik untuk mencapai produk berkualitas baik sesuai dengan standar kualitas dengan tingkat produksivitas yang tinggi.
The Company also faces the challenge of research and technology rapidly evolving, which requires the Company has research and development division is not only to monitor the quality of production of Biodiesel but also conduct research and development to look for a better production process to produce good quality products in accordance with production standards and high productivity.
Strategi Perseroan
Corporate Strategy
1. Melanjutkan program percepatan pembangunan perkebunan termasuk melakukan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
1. Continuing the acceleration of plantation development program including development of CPO mill.
2. Memaksimalkan produksi Biodiesel hingga mencapai kapasitas produksi terpasang dengan tetap menjaga tingkat produktivitas.
2. Maximize the production of Biodiesel to achieve installed capacity while maintaining productivity levels.
3. Meningkatkan efisiensi operasional yang dapat menekan beban operasi.
3. Improve operational efficiency to maintain operational costs.
4. Tetap mendukung program Pemerintah dalam pemanfaatan bahan bak ar nabati untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.
4. Continue to support the Government's program in the use of biofuels to increase national energy security.
Prospek Usaha Perseroan
The Company's Business Prospects
Prospek Usaha Perkebunan
Plantation Business Prospects
Walaupun harga CPO berfluktuasi, perkebunan kelapa sawit dalam jangka waktu menengah-panjang tetap memiliki prospek yang cerah seiring dengan peningkatan jumlah populasi penduduk dunia. Ditambah adanya aplikasi CPO sebagai bahan baku biofuel akan berdampak positif pada prospek perkebunan kelapa sawit. Adanya program percepatan mandatori pemanfaatan Biodiesel tersebut mendorong permintaan bahan baku yaitu minyak kelapa sawit (CPO)/Stearin yang berakibat pada naiknya harga komoditas tersebut.
Although CPO prices fluctuating, in the medium-long term palm plantations still has great prospects along with world population increasing. Futhermore the application of CPO as biofuel feedstock will have a positive impact on palm plantations prospects. The Biodiesel usage new mandatory acceleration program supports demand of its feedstock to increase its commodity prices.
Prospek Usaha Biodiesel
Biodiesel Business Prospects
Peningkatan besaran kandungan Biodiesel berdampak simultan kepada bisnis Biodiesel dimulai dengan penerapan besaran kandungan Biodiesel pada sektor transportasi bersubsidi yang mengalami peningkatan dari 7,5% menjadi 10% sejak September 2013, yang selanjutnya akan diikuti oleh sektor lainnya. Kebutuhan Biodiesel nasional akan terus meningkat sebanding dengan kenaikan konsumsi BBM.
Biodiesel blended rate increasing has simultaneous impact to Biodiesel business starting with implementing Biodiesel blended rate in the subsidized public transportation sector increased from 7.5% to 10% since September 2013, which will be followed by other sectors. National Biodiesel demand will increase as long as fuel consumption increasing.
Annual Report
15
LAPORAN DIREKSI | REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Prospek Usaha Perdagangan Kimia
Chemical Trading Business Prospects
Permintaan terhadap bahan kimia dasar dan produk kimia khusus akan tetap meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk aplikasi kimia tersebut yang sebagian besar merupakan produk-produk barang konsumsi. Pertumbuhan permintaan terhadap produkproduk barang konsumsi akan tetap mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perekonomian Indonesia.
The demad for basic chemicals and specialty chemical products will keep increasing along with its chemical applications products demand growth mostly consumer goods producrs. Its growth will continue significantly in line with growth of population and economy of Indonesia.
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Good Corporate Governance
Perseroan menyakini bahwa penerapan Tata Kelola secara konsisten dan berkesinambungan akan memberikan nilai premium terhadap seluruh pemangku kepentingan melalui praktik bisnis yang baik, yang menjunjung tinggi etika bisnis serta penerapan sistem peringatan dini. Untuk menjamin implementasi Tata Kelola dalam kehidupan sehari-hari, Perseroan melakukan sosialisasi Tata Kelola dan menjadikan Tata Kelola sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari warga Perseroan.
The Company believes that the implementation of GCG will consistently and continuously deliver premium value to all stakeholders (premium stakeholder value) through excellent business practices that uphold business ethics as well as the implementation of an early warning system. To ensure the implementation of the GCG, the Company socialize and make GCG in part an integral part of the Corporate Citizentship.
Di samping itu, Perseroan akan mengembangkan, memformulasikan dan mendokumentasikan praktik-praktik yang telah menjadi budaya perusahaan menjadi Kode Etik dan Pedoman Kebijakan Perseroan secara baku merujuk kepada azas-azas Tata Kelola yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Bertanggung jawab, Independensi dan Berkeadilan.
In addition, the Company will develop, formulate and document practices that have become the corporate culture into the Code of Conduct and Corporate Policy Manual officially according to GCG principles as Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness (TARIF).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Didasari oleh sebuah pemikiran bahwa Perseroan lahir dan berkembang bersama lingkungan tempat Perseroan menjalankan roda bisnisnya, menjadi satu bagian integral, Perseroan menilai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (“CSR”) sebagai satu kesatuan ekosistem bagi kelangsungan hidup Perseroan. Sehingga CSR bukan lagi menjadi kewajiban bagi Perseroan, tetapi telah menjadi bagian yang hakiki bagi kehidupan sehari-hari Perseroan.
Inspired by an idea that the company was born and developed with the environment in which the Company running the business, becoming an integral part of, the Company assesses Corporate Social Responsibility (“CSR”) as a whole ecosystem to the sustainability of the Company. So that CSR is no longer an obligation for the Company, but has become part and parcel of everyday life for the Company.
Direksi
Director
Sepanjang 2013, Direksi tidak mengalami perubahan, dengan susunan Direksi sebagai berikut: Bapak Immanuel Sutarto sebagai Presiden Direktur serta tiga orang anggota Direksi lainnya yaitu Ibu Dahlia Tarjoto, Bapak Agus Awali Ismantoro dan Bapak Adry Nugroho.
Throughout 2013, the Board of Directors did not change, the Board of Directors as follows: Mr. Immanuel Sutarto as President Director as well as the other three members of the Board of Directors, namely Ms. Dahlia Tarjoto, Mr. Agus Awali Ismantoro and Mr. Adry Nugroho.
16
Laporan Tahunan
LAPORAN DIREKSI | REPORT OF THE BOARD OF DIRECTORS
Penutup
Closing Remarks
Perseroan menghaturkan banyak terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tinggi kepada para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Karyawan dan para Pemangku Kepentingan lainnya atas kerjasama yang terjalin harmonis selama ini serta komitmen untuk selalu berupaya meningkatkan nilai pemangku kepentingan.
The Company delivers to many thanks and appreciation to Shareholders, the Board of Commissioners, employees and other stakeholders for their cooperation and commitment to always improve stakeholders value.
Semoga kita senantiasa dapat melanjutkan landasan dasar pertumbuhan yang telah dibangun kokoh pada tahuntahun sebelumnya dengan semakin memperkokoh industri hulu yang dimiliki Perseroan untuk menjadi bagian pertumbuhan Perseroan yang terintegrasi di masa depan.
May we ever be able to continue the growth foundation that has built solid in previous years to further strengthen the Company's upstream industry to become an integrated part of the Company's growth in the future.
Atas nama anggota Direksi Perseroan On behalf of Board of Director,
Immanuel Sutarto Presiden Direktur | President Director
Annual Report
17
PROFIL PERSEROAN COMPANY PROFILE PT Eterindo Wahanatama Tbk Chase Plaza 11th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 12920 Indonesia Telp : (62-21) 2598 9838 Fax : (62-21) 2598 9839 Email :
[email protected] [email protected] Website : www.eterindo.com Kode saham di Bursa Efek Indonesia : ETWA Ticker code of share at Indonesian Stock Exchange : ETWA
Kegiatan Usaha Line of Business Saat ini Kegiatan Perseroan di bidang usaha Perkebunan Kelapa Sawit, Industri Biodiesel dan Perdagangan ProdukProduk Kimia. In this present, The Company’s activities are Plam Plantation, Biodiesel Industry and Trading of Chemical Products.
Kegiatan usaha Perseroan berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Dalam Pasal 3 anggaran dasar Perseroan, bidang usaha Perseroan meliputi bidang perdagangan umum, pemborongan bangunan, percetakan dan penerbitan serta periklanan, pengangkutan di darat, perindustrian, kehutanan, pertanian, peternakan, perkebunan berikut industri pengolahan dan perdagangannya, termasuk bidang usaha pertambangan dan perikanan, pemberian jasa, pergudangan, penyediaan bahan makanan, konpeksi, dan keagenan. Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1996.
Company Business Activities in accordance with Articles of Associations Article 3 of Articles of Associations of the Company set our that the Company engages in general trading, contractor, printing, publishing, and advertising, land transportation, industries, forestry, agriculture animal husbandry, plantation, and processing and trading thereof, including mining and fisheries, services, warehousing, food supplies, garment, and agency. Company started commercial operation in 1996.
18
Laporan Tahunan
Palm Plantation
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Biodiesel Plant at PT AG
Biodiesel at Fuel Station (Biodiesel blended diesel, known as Biosolar)
Chemical Trading
Annual Report
19
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Riwayat Singkat Perseroan | Company’s Brief History 1992
1997
1999
Pendirian Perseroan
16 April 1997, Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 16 Mei 1997, sejumlah 688.297.000 saham.
Juli, Penawaran Umum Terbatas melalui pengeluaran saham simpanan (portepel) Perseroan (Right Issue). Jumlah saham yang dicatatkan menjadi 968.297.000 saham.
16 April 1997, Initial Public Offering (IPO) and share listing with Indonesian Stock Exchange on 16 May 1997, for a total of 688,297,000 shares.
July, Right Issue, through the issue of share portfolio. The total listed share fully paid in after Right Issue are 968,297,000 shares.
Establishment of the Company
2009
2012
Desember, Perseroan mulai berinvestasi di PT MPK dan PT MBS, bidang usaha perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat.
•
RUPS Luar Biasa 22 November 2012, Kuasi Reorganisasi menghapus saldo defisit sebesar Rp308,71 miliar akibat rugi kurs dari depresiasi Rupiah sejak krisis moneter sekitar tahun 1997 .
•
EGM on 22 November 2012 Quasi Reorganization which eliminated deficit of Rp308.71 billion due to foreign exchange loss of Rupiah depreciation since monetary crisis in 1997.
•
November 2012, peningkatan kapasitas terpasang produksi Biodiesel di PT AG, dari 70.000 MT/tahun menjadi 140.000 MT/tahun.
•
November 2012, increase in installed production capacity of Biodiesel in PT AG, from 70,000 MT/annum to 140,000 MT/annum.
December, Company started investment in PT MPK and PT MBS, palm plantation industry in West Kalimantan.
20
Laporan Tahunan
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
2004
2005
2008
Agustus, Perseroan mulai memperdagangkan produk-produk kimia, antara lain Specialty Plasticizer, DOP dan PA yang diproduksi oleh PT AG, PT Eternal Buana Chemical Industries (EBCI), PT Eterindo Nusa Graha (ENG) dan PT Petrowidada (PWD) dan dari perusahaan lainnya.
September, PT AG mulai memproduksi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) atau dikenal Biodiesel, yang berbahan baku minyak sawit
Divestasi EBCI dan PWD. Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas 99,59% di PT AG.
September, PT AG started production of Fatty Acid Metyl Ester (FAME) or known as Biodiesel, having palm oil raw material.
Divestment of EBCI and PWD. The Company was majority shareholder (99.59% shareholding) in PT AG.
August, Company started the sale of chemical products such as Specialty Plasticizer, DOP and PA, produced by PT AG, PT Eternal Buana Chemical Industries (EBCI), PT Eterindo Nusa Graha (ENG) and PT Petrowidada (PWD) and from other companies.
2013 Perkebunan kelapa sawit PT MPK dan PT MBS mulai menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS). PT MPK and PT MBS Palm Plantation commenced to produce Fresh Fruit Bunch (FFB).
Annual Report
21
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Produk Aplikasi | Application Product KELAPA SAWIT | PALM PLANTATION
BIODIESEL
Land Transportation
KIMIA | CHEMICAL
22
Laporan Tahunan
Locomotif
Marine Engine
Underground Mining
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Entitas Anak | Subsidiaries PT Malindo Persada Khatulistiwa & PT Maiska Bhumi Semesta Kantor Perwakilan | Representative Office Komplek Mega Mall Blok G No. 15 Jl. Jend. A. Yani, Pontianak 78122 Kalimantan Barat | West Sumatra Telp : (62-0561) 765812 Fax : (62-0561) 762256 • Sampai dengan 31 Desember 2013, sudah beroperasi secara komersial, mulai menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) • Until 31 December 2013, have been started commercial commenced to produce Fresh Fruit Bunch (FFB)
PT Anugerahinti Gemanusa Pabrik | Factory Jl. Prof. Dr. Moh. Yamin SH PO Box 54, Gresik 61118 Jawa Timur | East Java Telp : (62-31) 395 0838 Fax : (62-31) 395 1950 • Beroperasi secara komersial untuk produk kimia, tahun 2001 • Beroperasi secara komersial untuk produk Biodiesel, tahun 2005 • Started commercial operation of chemical products in 2001 • Started commercial operation of Biodiesel products in September 2005
Aset Entitas Anak | Subsidiaries Assets Angka-angka pada seluruh tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia Numerical notation in all tables are in Indonesian languange
Nama Perusahaan Company’s Name
Bidang Usaha Line Business
Lokasi Location
Kepemilikan Saham Share Ownership
Total Aset (Rp) Total Assets (Rp)
PT Malindo Persada Khatulistiwa
Perkebunan Sawit
Pontianak
99,99%
300.210.592.356
PT Maiska Bhumi Semesta
Perkebunan Sawit
Pontianak
99,99%
240.487.055.473
PT Anugerahinti Gemanusa
Industri Biodiesel
Gresik
99,59%
988.865.470.272
Annual Report
23
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PALM PLANTATION
PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA (PT MPK) & PT MAISKA BHUMI SEMESTA (PT MBS)
24
Laporan Tahunan
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Annual Report
25
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile Perkebunan kelapa sawit selama kurun waktu tiga dekade telah memberikan peran dan sumbangsih yang cukup penting dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Propinsi Kalimantan Barat pada umumnya dan Kabupaten Landak pada khususnya. Sebagai salah satu kabupaten dengan tingkat kesesuaian lahan yang cukup besar dan persepsi masyarakat yang telah terbina sejak tiga dekade, maka prospek pengembangan perkebunan kelapa sawit semakin menggembirakan.
Over past three decades, oil palm plantations have played the considerably important role and contribution in the development and improvement of the welfare of the people in West Kalimantan Province in general and Landak District in particular. As one of the districts with a sizable suitable land and local perceptions that have been nurtured for three decades, the prospect for the development of oil palm plantations is increasingly encouraging.
Semenjak terjadinya krisis multi-dimensi yang melanda, semakin mengukuhkan perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu sub-sektor yang terbukti mampu bertahan. Perkembangan kebutuhan akan produk olahan dari kelapa sawit yang semakin beragam dan semakin meningkat secara tajam ternyata tidak mampu diimbangi oleh kemampuan pasokannya, terutama oleh adanya kenaikan kebutuhan mentega, sabun dan minyak goreng. Selain dukungan dari ketersediaan lahan, kondisi tanah dan iklim setempat juga cukup mendukung.
The hit of multi-dimensional crisis has further perpetuated the oil palm plantations as one of the sub-sectors that proved able to survive. The development of products made by processed palm oil is increasing in variety and volume, but was not able to be followed by the supply, particularly the increasing demand for butter, soap and cooking oil. In addition to the support of the availability of land, the conditions of soil and local climate are also supporting.
Selain turut serta menunjang program pemerintah dalam meningkatkan produksi non-migas melalui usaha perkebunan kelapa sawit dengan pola Perkebunan Besar Swasta Nasional (“PBSN”), kebijakan yang diambil untuk mengusahakan perkebunan kelapa sawit selain didasarkan untuk menanamkan modal di Propinsi Kalimantan Barat, juga peningkatan permintaan pasar dunia maupun lokal terhadap produksi minyak kelapa sawit di tahun-tahun mendatang dengan tingkat harga yang baik.
Beside to support government programs to increase non-oil and gas production by National Palm Plantation Sizable Companies Program, the Company's decision to invest in palm plantation in West Kalimantan based on increasing demand in local and international market as well as its product price increasing in the future.
Dalam usaha untuk mewujudkan maksud tersebut maka lahan seluas sekitar 40.000 ha telah tersedia di Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat yang dikelola PT MPK dan PT MBS.
To realize the intention, an area of around 40,000 ha has been made available in the Landak District, Province of West Kalimantan under management of PT MPK and PT MBS.
PT MPK
PT MPK
PT MPK telah berdiri dan berjalan selama 6 tahun dengan diperolehnya Ijin Usaha Perkebunan Nomor 167 pada tanggal 18 Desember 2006 oleh Pemerintah Kabupaten Landak yang kemudian kembali diberikan Ijin Lokasi Pembangunan Kelapa Sawit di tahun 2007 sesuai Surat Keputusan Pemerintah Kabupaten Landak Nomor 01 tanggal 4 Januari tahun 2007.
PT MPK has been operating for 6 years after acquiring the Plantation Business Permit No. 167 on December 18, 2006 issued by the Landak District Local Government, followed by acquiring the Palm Development Area License in 2007 in accordance with the Landak District Local Government Decree No. 01 dated January 4, 2007.
Konsensi PT MPK di Kabupaten Landak berada di dua kecamatan yaitu Kecamatan Mempawah Hulu dan Kecamatan Sompak.
Concessions of PT MPK in Landak District are located at two sub-districts namely Mempawah Hulu and Sompak.
PT MPK baru memiliki satu estate yaitu Estate Karangan yang berlokasi di Dusun Balitong, Desa Sailo Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak. Direncanakan akan dibentuk satu estate lagi untuk mempercepat pembangunan kebun, baik perkebunan inti maupun perkebunan plasma.
PT MPK currently has one estate, the Karangan Estate, located at Balitong, Sailo village in sub-district of Mempawah Hulu, Landak. It plans to open one more estate to accelerate development of nucleus plantation as well as plasma plantation.
Pada tahun 2012 juga telah terjalin suatu ikatan kerja sama dengan Koperasi Dara Ria dalam program pengembangan areal Plasma sesuai dengan Surat Penetapan Calon Petani-Calon Lahan, Program Mitra Revitalisasi dan Risalah Panitia B.
In 2012, it started a cooperation with the Dara Ria Cooperative in a program to develop the Plasma area in accordance with the Farmer-Candidates Prospective-Land Letter of Appointment, Revitalization Partnership Program, and Committee B Proceedings.
26
Laporan Tahunan
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile Selain memiliki kantor estate, PT MPK juga telah memiliki mes staf dan mes direksi, gudang induk, workshop dan alat berat, diantaranya excavator, compactor, bechoeloader , greader dan farm tractor. Alat berat ini digunakan agar dapat menunjang kegiatan pembangunan perkebunan kelapa sawit di PT MPK.
Beside having the estate office, PT MPK owns dorms for staffs and directors, main warehouse, workshops, and heavy equipments, including excavators, compactors, bechoeloader, greader and farm tractors. Heavy equipments are required to support the development of PT MPK's palm plantations.
Saat ini kegiatan PT MPK meliputi pembukaan lahan, penanaman kelapa sawit, serta pemeliharaan kelapa sawit dan produksi.
Currently PT MPK's activities include land clearing, palm planting, as well as maintenance and production of palm plantation.
Pada tahun 2014 direncanakan akan dimulai kegiatan pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit di wilayah Kecamatan Mempawa Hulu dengan kapasitas awal sebesar 45 ton/Jam.
In 2014, the Company will start to construct Oil Palm Mill located at Mempawa Hulu with an initial capacity of 45 tons/hour.
PT MBS
PT MBS
PT MBS telah berdiri dan beroperasi selama 6 tahun semenjak diberikannya Ijin Usaha Perkebunan Nomor 168 pada tanggal 18 Desember 2006 oleh Pemerintah Kabupaten Landak yang kemudian kembali diberikan Ijin Lokasi Pembangunan Kelapa Sawit di tahun 2007 sesuai Surat Keputusan Pemerintah Kabupaten Landak Nomor 02 tanggal 4 Januari tahun 2007.
PT MBS has been operating for 6 years after acquiring Plantation Business Permit No.168 on December 18, 2006 issued by the Landak District Local Government, followed by acquiring Palm Plantation Development Area License in 2007 in accordance with the Landak District Local Government Decree No. 02 dated January 4, 2007.
Wilayah konsensi PT MBS berada di lima Kecamatan yang ada di Kabupaten Landak yaitu Kecamatan Menjalin, Kecamatan Sompak, Kecamatan Mandor, Kecamatan Mempawah Hulu, dan Kecamatan Sengah Temila.
PT MBS's concession areas spread across five sub-districts in Landak District, namely Menjalin, Sompak, Mandor, Mempawah Hulu, and Sengah Temila.
Saat ini PT MBS baru memiliki satu estate yang berada di Dusun Jame, Desa Pakumbang, Kecamatan Sompak Kabupaten Landak. Dan direncanakan akan dibentuk satu estate lagi untuk mempercepat pembangunan kebun baik perkebunan inti maupun plasma.
Currently, PT MBS has started with one estate in Jame, Pakumbang village, sub-district Sompak, Landak. The Company plans to open another Estate to accelerate development of Nucleus Plantation as well as Plasma Plantation.
Di tahun 2012 juga, telah terjalin suatu ikatan kerja sama dengan Koperasi Parene'an dalam program pengembangan areal Plasma sesuai dengan Surat Penetapan Calon Petani-Calon Lahan, Program Mitra Revitalisasi dan Risalah Panitia B.
In 2012, it has established cooperation with the Parene'an Cooperative in a Plasma area development program in accordance with the Farmer-Candidates Prospective-Land Letter of Appointment, Revitalization Partnership Program, and Committee B Proceedings.
Untuk menunjang kegiatan pembangunan kelapa sawit, PT MBS juga telah dilengkapi alat berat seperti excavator, Compactor, Bechoeloeder, Greader dan Farm Tracktor disamping bekerjasama dengan pihak kedua (kontraktor) untuk pembukaan lahan perkebunan.
To support the development of palm plantation, PT MBS has also been equipped with heavy equipments such as excavators, compactors, bechoeloeders, greaders, and farm tractors. Furthermore, the Company collaborates with contractors for opening plantations.
PT MBS saat ini juga masih aktif dalam berbagai kegiatan kebun seperti pembukaan lahan, penanaman kelapa sawit, serta pemeliharaan kelapa sawit dan produksi.
PT MBS is also active in various farm activities such as Land Clearing (LC), planting of oil palm, and oil palm and production maintenance.
Mess Karyawan di sekitar Perkebun Personal Camp in plantation area
Mess Karyawan Personnel Camp
Pembangunan berkelanjutan mess permanen untuk karyawan Sustainable development for employees permanent mess
Annual Report
27
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
Ganti Rugi Tanam Tumbuh (GRTT)
Land Compensation
Dalam usaha perkebunan kelapa sawit, sosialisasi merupakan hal penting, karena merupakan salah satu sarana edukasi bagi masyarakat adat setempat untuk mengenal kelapa sawit. Sosialisasi ini dilakukan mengingat mayoritas masyarakat di wilayah konsensi perkebunan PT MPK dan PT MBS merupakan petani karet yang sangat awam dengan perkebunan kelapa sawit.
In the palm plantation business, socialization is important part because it is one of the means to educate indigenous peoples to know the oil palm. Socialization is conducted considering the majority of people in the concession area of the PT MPK and the PT MBS are people who are not familiar with palm plantation.
Proses sosialisasi yang dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh masyarakat akan sangat berdampak pada minat masyarakat setempat untuk menyerahkan lahan guna dikelola oleh perusahaan menjadi perkebunan kelapa sawit.
Socialization process that can be accepted and understood by public will greatly affect the interest of local community to allow their land to be managed by the company into palm plantation.
Lahan yang diserahkan masyarakat kepada perusahaan akan mendapatkan kompensasi berupa Ganti Rugi Tanam Tumbuh (“GRTT”) dengan nilai yang bervariasi tergantung vegetasi yang tumbuh di lahan masyarakat tersebut.
People's land handed over to the company will receive land compensation (“GRTT”) at different values depending on the vegetation growing on the public lands.
Pembukaan Lahan
Land Clearing (LC)
Pembukaan lahan merupakan rangkaian kegiatan persiapan penanaman kelapa sawit yang meliputi pembersihan lahan, yang biasa disebut stacking, pembangunan infrastruktur jalan utama, jalur pengumpulan (collection road), jembatan hingga pembuatan teras tanam untuk lahan berbukit. Kegiatan pembukaann lahan ini dilakukan pada lahan yang telah diserahkan masyarakat dan telah diganti rugi tanam tumbuh oleh Perseroan.
Land clearing is a series of preparatory activities for palm plantation cultivation, including land clearing, commonly called stacking, building main road infrastructure, building collection roads, building bridges, making planting groove at hilly terrain. These activities are carried out on land that has been handed over by the local people and has been compensated through “land compensation” by the Company.
Sampai dengan Desember 2013, PT MPK dan PT MBS telah melakukan pembukaan lahan masing-masing seluas 4.700 ha dan 3.000 ha.
Until December 2013, PT MPK and PT MBS conducted land on an area of 4,700 ha and 3,000 ha, respectively.
Pembukaan Lahan | Land Clearing
28
Laporan Tahunan
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
Tanam dan Pemeliharaan Kelapa Sawit di PT MPK dan PT MBS
Palm Planting and Nurturing by PT MPK and PT MBS
Pemeliharaan terhadap tanaman kelapa sawit dilakukan berdasarkan tahapan, rekomendasi, perencanaan yang matang yang meliputi perawatan areal sekitar tanaman (piringan dan gawangan), pemeliharaan terhadap tanaman itu sendiri (pemupukan, kastrasi, sanitasi dan pengendalian hama/penyakit). Penggunaan pupuk dan bahan kimia pengendali gulma, lalang dan hama harus berdasarkan dosis dan waktu pelaksanaan yang tepat agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai dengan rotasinya.
Maintenance of palm plantation is done according to stages, recommendations, careful planning that includes the maintenance of areas around the trees (disks and pathways), the maintenance of the plants (fertilization, castration, sanitation and pest /disease control). Usage of chemical fertilizers, weed control, grass control, and pest control must be based on the right dose and right timing so that the maintenance can be carried out according to their rotation.
Selain pemeliharaan, faktor sarana infrastruktur pendukung juga berperan sangat penting dalam menunjang program pemeliharaan dan produksi. Pembangunan dan pengerasan jalan, jembatan, parit dan infrastruktur lainnya harus terusmenerus dilakukan agar program pemeliharaan tanaman dan target produksi dapat tercapai.
Beside maintenance, the supporting infrastructure factor also plays an important role in supporting to the maintenance and production programs. Construction and hardening of roads, bridges, ditches and other infrastructure must be done continuously such that the plant maintenance program and production targets can be achieved.
Di tahun 2013 ini perkebunan kelapa sawit PT MPK dan PT MBS mulai menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) .
In 2013, the palm trees at plantations of PT MPK and PT MBS commenced to produce Fresh Fruit Bunch (FFB).
Penanaman Kecambah | Seed planting (pre nursery)
Pembibitan | Nursery
Annual Report
29
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
Perawatan tanaman di area tanaman yang belum berbuah | Desease control in immature area
Tanaman Menghasilkan | Mature trees
Pengumpulan buah | Fruits collecting
30
Laporan Tahunan
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
Perkebunan PT MPK dan PT MBS per 31 Desember 2013 PT MPK and PT MBS Plantation as per 31 December 2013 Seluruh angka pada tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia All numerical notations in tables are in Indonesian languange
Keterangan | Description
MPK
MBS
Berdiri | Established
2006
2006
Kecamatan | Sub-distric
Kecamatan | Sub-distric • Menjalin • Mempawah Hulu • Mandor • Sompak • Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat
Lokasi kebun | Plantation located
• Mempawah Hulu • Sompak Kabupaten Landak Kalimantan Barat
Area Konsesi | Consession Area
± 20.000
± 20.000
Total ± 40.000 ha
Lahan Tertanam | Planted Areas • Tanaman Menghasilkan | Mature • Tanaman Belum menghasilkan | Immature
4.410 ha 710 ha 3.700 ha
2.790 ha 490 ha 2.300 ha
7.200 ha 1.200 ha 6.000 ha
Cycle of Palm Planting Land Acquisition Fresh Fruit Bunches (FFB)
Land Clearing
Nursery
Mature Trees
immature Area
Annual Report
31
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
Lahan Tertanam
Planted Area
Sampai dengan tahun 2013, total lahan tertanam di PT MPK dan PT MBS adalah 7.200 ha.
Until 2013, total planted areas in PT MPK and PT MBS is 7,200 ha.
Dari lahan tertanam 7.200 ha, Tanaman Menghasilkan (mature area) adalah seluas 1.200 ha atau 17% dan sisanya seluas 6.000 ha atau 83% adalah Tanaman Belum Menghasilkan (immature area).
From 7,200 ha planted areas, there is a mature of 1,200 ha or 17% and the remaining area of 6,000 ha of 83% are immature area.
Perkembangan Area Tertanam | Planted Areas Progress
MPK MBS
ha | hectares
8.000
7,200 5.800 4.900
4.000
3.500
2,300
1,900 4,410
1,300
0 Tahun | Year
1.200 500 700
2,200
2009
2010
2,790
3,000
2011
3,500
2012
2013
* Angka Pembulatan | Rounded
Tanaman Menghasilkan dan Tanaman Belum Menghasilkan Mature and Immature Area Dari total lahan tertanam 2013 : 7.200 ha From total planted areas in 2013 : 7,200 hectares
Dari total Tanaman Menghasilkan 2013 : 1.200 ha From total mature area 2013 : 1,200 ha
MBS 42%
Mature Areas
17%
MPK 58%
Immature Areas
83% Plasma dan Inti | Plasma and Nucleous Dari total lahan tertanam pada tahun 2013 : 7.200 ha From total planted areas in 2013 : 7,200 ha Plasma
21%
Inti Nucleous
79%
32 Laporan Tahunan
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile PERIJINAN | LICENSES
PT MPK
PT MBS
1.
Surat Pembaharuan Ijin Lokasi untuk Keperluan Perkebunan Kelapa Sawit Site License Revision for Oil Palm Plantation
PT MPK di Kecamatan Mempawah Hulu dan Kecamatan Sompak No.595.1/.36.A/HK-2011, tanggal 28 Februari 2011, (Dari Bupati Kab. Landak Kalimantan Barat) PT MPK in Mempawah Hulu Sub-District and Sompak Sub-District No.595.1/.36.A/HK-2011, dated February 28, 2011, (issued by Landak District, West Kalimantan)
PT MBS di Kecamatan Mandor, Menjalin dan Kecamatan Sompak No.595.1/119/HK-2011, tanggal 20 Mei 2011 (Dari Bupati Kab. Landak Kalimantan Barat) PT MBS in Mempawah Hulu Sub-District, Sompak SubDistrict No.595.1/119/HK-2011, dated May 20 2011, (issued by Landak District, West Kalimantan)
2.
Amdal Environmental Impact Analyses
No. 660.1/27/TAMBEN.LH.D tanggal 28 Maret 2008 No. 660.1/27/TAMBEN.LH.D dated March 28, 2008
No, 660.1/26/TAMBEN.LH.D, tanggal 28 Maret 2008 No. 660.1/26/TAMBEN.LH.D dated March 28, 2008
3.
Ijin Usaha Perkebunan (IUP) Plantation Business License (IUP)
Keputusan Bupati Landak No. 167 tahun 2006 tanggal 18 Desember 2006 Decree of Landak District No. 167 of 2006 dated December 18, 2006
Keputusan Bupati Landak No. 525/207.B/HK-2010 tanggal 7 September 2010 Decree of Landak District No. 525/207.B/HK-2010 dated September 7, 2010
4.
Berita Acara Risalah Kadastral dari Direktur PenetapanBidang Tanah dan Ruang, Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Minutes on Kadastral Brief issued by Director of Land and Space Fixation, National Land Agency (BPN) of RI
Berita Acara No.142/BA/DPB2TR/VI/2011, tanggal 30 Mei 2011 (Dari Badan Pertanahan Republik Indonesia) Minutes No.142/BA/DPB2TR/VI/2011, dated May 30, 2011 (issued by National Land Agency of RI)
Berita Acara No.153.1/BA/DPB2TR/VI/2011, tanggal 6 Juni 2011 2011 (Dari Badan Pertanahan Republik Indonesia) Minutes No.153.1/BA/DPB2TR/VI/2011, dated June 6, 2011 (issued by National Land Agency of RI)
5.
PETA Bidang Tanah Map on Land Area
- No. 72-14.10-2010, Luas Inti ; 10.518,59 ha - No. 73-14.10-2010, Luas Plasma ; 2.262,74 ha - No. 73-14.10-2010, Luas Plasma ; 2.244,28 ha ( Dari Badan Pertanahan Republik Indonesia ) - No. 72-14.10-2010, Parent Area ; 10.518,59 ha - No. 73-14.10-2010, Plasma Area ; 2.262,74 ha - No. 73-14.10-2010, Plasma Area ; 2.244,28 ha (issued by National Land Agency of the Republik of Indonesia )
- No. 08672-14.10-2010, Luas Inti ; 9.730,689 ha - No. 089-14.10-2010, Luas Plasma ; 2.019,384 ha - No. 090-14.10-2010, Luas Plasma ; 2.086,156 ha ( Dari Badan Pertanahan Republik Indonesia ) - No. 08672-14.10-2010, Parent Area ; 9.730,689 ha - No. 089-14.10-2010, Plasma Area ; 2.019,384 ha - No. 090-14.10-2010, Plasma Area ; 2.086,156 ha (Issued by National Land Agency of the Republic of Indonesia )
6.
Pertimbangan/Aspek PGT PGT Consideration/Aspect
a. No. 017/LPL-PGTVII/2010, tanggal 19 Juli 2010; b. No. 142/BA/DPB2TR/VI/2011, tanggal 30 Mei 2011 ( Dari BPN Kanwil-Propinsi Kalimantan Barat ) a. No. 017/LPL-PGTVII/2010, dated July 19, 2010; b. No. 142/BA/DPB2TR/VI/2011,dated May 30, 2011 (issued by West Kalimantan National Land Agency (BPN))
a. No. 016/LPL-PGTVII/2010 , tanggal 19 Juli 2010 b. No. 153.1/BA/DPB2TR/VI/2011, tanggal 6 Juni 2011 ( Dari BPN Kanwil-Propinsi Kalimantan Barat ) a. No. 016/LPL-PGTVII/2010 , dated July 19 Juli, 2010 b. No. 153.1/BA/DPB2TR/VI/2011, dated June 6, 2011 (Issued by National Land Agency (BPN) of West Kalimantan Province)
7.
Telaha'an Fungsi Kawasan (BPKH )
No. 704/VIIBPKH-III/2010, tanggal 23 Agustus 2010 (Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah III Provinsi Kalimantan Barat ) No.704/VIIBPKH-III/2010, dated August 23, 2010 (Forest Area Fixation Agency of Regional III West Kalimantan Province)
No. 711/VIIBPKH-III/2010, tanggal 24 Agustus 2010 (Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah III Provinsi Kalimantan Barat ) No. 711/VIIBPKH-III/2010, dated August 24, 2010 (Forest Area Fixation Agency of Regional III West Kalimantan Province)
Regional Function Analysis (BPKH)
8.
Surat Rekomendasi Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat Tentang Status Kawasan Hutan Areal Permohonan Hak Guna Usaha (HGU) Letter of Recommendation issued by West Kalimantan Forestry Service on Forest Area Status of Usage Right Area
Nomor 2091/Dishut -II/Ppk/2011, tanggal 18 November 2011 (Dari Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Barat) Number 2091/Dishut -II/Ppk/2011, dated November 18, 2011 (issued by West Kalimantan Forestry Service)
No. 2092/Dishut -II/Ppk/2011, tanggal 18 November 2011 ( Dari Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Barat) Number 2092/Dishut -II/Ppk/2011, dated November 18, 2011 (issued by West Kalimantan Forestry Service)
9.
Surat Penetapan dari Bupati Kabupaten Landak tentang Calon Petani dan Calon Lahan (CP-CL) Letter of fixation issued by Landak District on farmer candidate and land candidate (CP-CL)
Progres di Bupati Kabupaten Landak Progress in Landak District
Progres di Bupati Kabupaten Landak Progress in Landak District
Surat Penetapan Program Mitra Revitalisasi Dirjen Bun
Progres di Bupati Kabupaten Landak Progress in Landak District
Progres di Kabupaten Landak Progress in Landak District
Progres di BPN Progress in BPN
Progres di BPN Progress in BPN
10.
Letter of Fixation on Participation in Revitalization Partner Program issued by Director General of BUN 11.
Risalah Panitia B untuk proses HGU Brief of Committee B for HGU Proces
Annual Report
33
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
PT ANUGERAHINTI GEMANUSA (PT AG)
PABRIK BIODIESEL BIODIESEL PLANT
34
Laporan Tahunan
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
ISO-9001 version 2008 Sertifikasi ISO untuk Sistem Manajemen Mutu ISO Certificate for Quality Management System
ISO-14001 version 2004
ISO-18001 version 2007
Sertifikasi ISO untuk Sistem Manajemen Lingkungan ISO Certificate for Enviromental Management System
Sertifikasi ISO untuk Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja Certificate ISO for Health & Safety Management System
Annual Report
35
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
Juanda International Airport
Surabaya City
Petrokimia Jetty
Tanjung Perak Port
4 Km’s
35 Km’s 3 Km’s 20 Km’s
Pelabuhan Maspion 6 Km’s
PT Anugerahinti Gemanusa
Lokasi Pabrik PT AG sangat strategis
PT AG Plant location is highly strategis
1. AG berada di Kawasan Industri Gresik (KIG)
1. AG is situated within the Gresik Industrial Estate/Kawasan Industri Gresik (KIG) • 4 kilometers from the Jetty of PT Petrokimia Gresik which enables export and delivery of PT AG product outside of Java Island where the product transfer is by means of piping system to transfer product from the storage tank to the tanker .
• 4 kilometer dari Jetty/pelabuhan PT Petrokimia Gresik, yang memudahkan PT AG untuk melakukan ekspor produk atau pengiriman produk ke luar Pulau Jawa dengan tanker melalui sistem perpipaan untuk melakukan transfer produk dari tangki penyimpanan menuju tanker. • Sekitar 6 kilometer dari Pelabuhan Maspion, yang memungkinkan PT AG untuk melakukan impor bahan baku Methanol (MeOH) dengan harga yang lebih kompetitif/murah. • Berada di lingkungan KIG yang memudahkan PT AG untuk mendapatkan utilitas penunjang seperti air, nitrogen, bahan kimia (NaOH, H2SO4, HCl), dll.
• Approximately 6 kilometers from Maspion Port, which allows PT AG to import raw material Methanol (MeOH) with a more competitive price/low. • In the covergae of KIG that facilitates PT AG to get utilities support such as water, nitrogen, chemicals (NaOH, H2SO4, HCl), etc.
2. Lokasi PT AG sangat dekat dengan CPO refinery sehingga memudahkan untuk mendapatkan pasokan bahan baku (Palm oil) yang berada di area Gresik dan Surabaya. Di samping itu, lokasi pabrik juga dekat pemasok Methanol yang ada di Surabaya.
2. PT AG plant location is very close to the CPO refinery so making it easier to obtain supplies of raw materials (Palm oil) which is located in Gresik and Surabaya. In addition, to the plant is also close Methanol suppliers in Surabaya.
3. Dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang memudahkan PT AG untuk impor bahan baku atau mendatangkan peralatan dari luar Jawa Timur pada saat PT AG melakukan ekspansi/pengembangan.
3. It is close to Tanjung Perak Seaport Surabaya allowing PT AG to import raw materials or acquiring equipment from outside of East Java during PT AG business expansion.
4. Tidak jauh dari kota Surabaya dan Bandara Udara Internasional Juanda sehingga sangat mudah bagi tamu atau investor untuk melakukan kunjungan ke PT AG.
4. It is not far from to Surabaya City and Juanda International Airport, providing guests or investors easy access to PT AG.
36
Laporan Tahunan
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
Alamat | Address Alamat | Address
Kantor di Jakarta | Office in Jakarta Chase Plaza 11th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav.21, Jakarta 12920 Tel. (62-21) 2598 9838 ; Fax, (62-21) 2598 9839 Website : www.eterindo.com Pabrik | Factory Jl. Prof. Dr. Moh. Yamin S.H, Gresik, East Java, Indonesia Tel. (62-31) 3950838 ; Fax, (62-31) 3950836
Tanggal pendirian | Date of establishment
31 Agustus, 1998 | August 31, 1988 Pabrik beroperasi secara komersial untuk produk kimia sejak tahun 2001, dan untuk produk Biodiesel mulai pada tahun 2005. Plant Commercial operation of chemical products since 2001, and for Biodiesel products in 2005.
Bidang usaha | Line of business
Manufaktur dan perdagangan | Manufacturing and trading Dalam rangka memenuhi permintaan kebutuhan Biodiesel di beberapa Depo PT Pertamina serta di beberapa industri sejak Juni 2011, Pabrik PT AG fokus hanya memproduksi Biodiesel. In response to demand of Biodiesel in some PT Pertamina depots and demand by industries, since June 2011 PT AG plant focused on Biodiesel production.
Pabrik PT AG | PT AG Plant Luas | Area
4.024 m2
Jenis product | Product types
• Fatty Acid Methyl Ester (FAME) atau Biodiesel, dan Glycerine (produk turunan) Fatty Acid Methyl Ester (FAME) or Biodiesel, and Glycerine (by product)
Aplikasi produk | Product applications
• Biodiesel digunakan terutama sebagai campuran/ pengganti bahan bakar solar (biosolar) untuk kendaraan bermotor atau bisa juga 100% untuk peralatan di industri (steam boiler, oil furnace, genset dan lain-lain. Biodiesel is used mainly as alternative diesel oil for motor vehicle or 100% for industrial machinery (steam boiler, oil furnace, genset et cetera).
Fasilitas produksi | Production facilities • Kapasitas Pabrik | Plant Capacity
• Kapasitas produksi terpasang 140.000 MT/tahun Installed production capacity 140,000 MT/annum
• Bahan Baku | Raw Materials
• Turunan minyak sawit (Olein, Stearin, PFAD), dan Methanol (MeOH) Oil Palm derivatives (Olein, Stearin, PFAD), and Methanol (MeOH)
• Bahan Penolong | Ancillary Materials • Lisensi | License
• Standard Kualitas Produk Biodiesel Biodiesel Product Quality Standard
Catalyst : Sodium Methylate and KOH • Riset dan Pengembangan yang dilakukan sendiri Internal Research and Development SNI-4-7182-2012, EN-14214, ASTM-6751
Annual Report
37
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
Fasilitas Pabrik Gudang | Storage Facilities
• Total tangki penyimpanan Bahan Baku : 3.000 MT • Total tangki penyimpanan Produk : 4.250 MT • Gudang Bahan Curah : 10.000 M3 volume • Total capacity of raw material storage tank : 3,000 MT • Total capacity of product storage tank : 4.250 MT • Bulk warehouse : 10,000 M3 volume
• Unit Pengolahan Limbah Waste Treatment Unit
Limbah dari pabrik diolah secara kimia dan biologis dalam unit WWT (Waste Water Treatment) sehingga air buangan sesuai dengan regulasi pemerintah Plant waste is being processed chemically and biologically in the WWT (Waste Water Treatement), so the effluent in compliance with Government Regulation
• Laboratorium Pabrik | Plant Laboratory
Pabrik PT AG memiliki laboratorium kontrol proses dan kualitas produk serta laboratorium Riset & Pengembangan PT AG plant has process control and quality control laboratory as well as Research & Development laboratory
• Pelabuhan | Port
• Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Transportasi dari Pabrik ke Pelabuhan Tanjung Perak sekitar 1.5 jam (23 km) • Dermaga/Jetty Petrokimia (4 km) yang digunakan untuk pengiriman produk ke luar Jawa atau ekspor yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas perpipaan (piping system) • Tanjung Perak Port Surabaya Transportation from PT AG plant to Tanjung Perak Port takes about 1.5 hours (23 km) • Petrokimia jetty (4 km) used to delivere product to outside of Java Island or for export is by using piping system
Tujuan Pemasaran | Target Marketing
• Biodiesel : dikirim ke PT Pertamina dan sektor industri lainnya • Glycerine (produk samping biodiesel) : Eskpor ke beberapa negara Asia • Untuk saat ini, pabrik PT AG tidak memproduksi produk kimia • Biodiesel : deliver to PT Pertamina and other industries • Glycerine (biodiesel by-product) : Export to some Asian countries • Currently PT AG plant is not producing chemicals
Contact Person
38
Laporan Tahunan
Tel. : (62-31) 395 0838 Fax. : (62-31) 395 0836 Website : www.eterindo.com
Manajer Produksi | Plant Manager E-mail :
[email protected] Direktur Bisnis | Director Business E-mail :
[email protected]
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
Kegiatan di pabrik PT AG | PT AG’s plant activities
Tangki Penyimpanan Storage Tank Facilities
Pengolahan Limbah Waste Water Treatment
Memasukan Katalis Charging Catalyst
Operasional Pabrik Operational Plant
Peralatan & proses monitoring Equipment & monitoring process
Area Loading Loading Area
Aktifitas loading Biodiesel ke truk Pertamina Biodiesel Loading activities to Pertaminas truck
Loading Biodiesel ke truk pelanggan non Pertamina Biodiesel loading to the truck of non Pertaminas customers
Annual Report
39
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
FATTY ACID METHYL ESTER (FAME) Known as BIODIESEL
Biodiesel
Chemical Reactor Vegetable Oils
Biodiesel
• Pure Fuel (B100) • Blends (typically 20-50%) • As an additive
Catalyst Methanol
Glycerine
Main Raw Material
SECTORS
Palm Oil
• Transportation Fuels (marine engine, land, aviation) • Industry and Mining • Power Plant
ADVANTAGES
Methanol
• Environmentally Friendly • Clean and efficient • Renewable fuel • Biodegradable • No need modification on engines • Longer usage lifetime
Kinerja Pabrik PT AG Tahun 2013
PT AG Plant Performance in 2013
Kinerja produksi penjualan produk Biodiesel di tahun 2013 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2012 dengan rincian sebagai berikut :
Biodiesel production and product sales in 2013 increased compared to 2012 with as following details: Angka dalam notasi bahasa Indonesia Notation in Indonesian languange
Biodiesel Glycerin
Produksi Production
Penjualan Sales
90.882 MT 6.213 MT
87.255 MT 10.748 MT
Kapasitas produksi Biodiesel yang dimiliki oleh PT AG adalah sebagai berikut : NO 1 2 3
40
Laporan Tahunan
Produksi Production Biodiesel MeOH Glycerin
Biodiesel production capacity owned by PT AG as follow : Kapasitas pabrik (MT/tahun) Plant capacity (MT/annum) 140.000 14.000 14.000
PROFIL PERSEROAN | COMPANY PROFILE
Profil Entitas Anak | Subsidiaries’ Profile
2005
2006
2008
2012
2013
Jejak Langkah Usaha Biodiesel Eterindo
Eterindo's Biodiesel Business Milestone
September
September
Mulai Memproduksi FAME (Biodiesel) Sebagai pionir biodiesel untuk skala komersial di Indonesia
Start to produce FAME (Biodiesel) as a pioneer biodiesel for commercial scale in Indonesia
Desember
December
Ekspor perdana ke Hong Kong, dilanjutkan ke Eropa dan Amerika Serikat
Initial export to Hong Kong, followed to Europe and USA
Januari
January
Mulai memasok Biodiesel ke industri
Start to supply Biodiesel to Industries
Mei
May
PT Pertamina meluncurkan Biosiolar (B-5) di Jakarta, dilanjutkan ke Surabaya dan Denpasar Bali
PT Pertamina launched Biosolar (B-5) in Jakarta, followed to Surabaya and Denpasar, Bali
Juli
July
Mendukung keputusan Pemerintah mengenai mandatori Biodiesel
Support to Government decree of Biodiesel Mandatory
November
November
Keputusan Pemerintah atas Biodiesel 5% untuk transportasi yang disubsidi oleh Pemerintah
Government decree Biodiesel 5% for PSO transportation subsidized by the Government
Februari
February
Keputusan Pemerintah menaikan Biodiesel 5% menjadi 7,5% untuk sektor transportasi
Government decree to increase Biodiesel blending from 5% to 7.5% for transportation sector
November
November
PT AG meningkatkan kapasitas produksi dari 70.000 MTPA menjadi 140.000 MTPA
PT AG increased production capacity from 70,000 MTPA to 140,000 MTPA
April
April
PT AG mendapatkan ISO 14001-2004 dan OHSAS 18001-2007
PT AG awarded ISO 14001-2004 and OHSAS 18001-2007
September
September
Mendukung keputusan Pemerintah atas Biodiesel 10%
Support to Government decree Biodiesel 10%
Kewajiban Pemakaian Bahan Bakar Nabati di Indonesia Biofuel Mandatory Regulation in Indonesia September 2013 Transportasi bersubsidi 10% Transportasi non subsidi 3% Industri 5% Pembangkit listrik 7,5%
Sektor
January 2014 10% 10% 10% 20%
January 2015 10% 10% 10% 25%
January 2016 20% 20% 20% 30%
January 2020 20% 20% 20% 30%
January 2025 25% 25% 25% 30%
Sector Subsidized transportation Non-subsidized transportation Industry Power plant
Source : Ministry of Energy and Mineral Resources Decree No. 25, August 29, 2013
Note • Biodiesel contain in diesel oil • Subsidized transportation : B-10 (10% Biodiesel contain), initial implementation on September 1, 2013.
Annual Report
41
PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
1
2
3
4
1. Goh Cheng Beng (Allan Goh), Presiden Komisaris | President Commissioner Beliau warga negara Malaysia, lahir pada tahun 1946.
Malaysian nationality, born in 1946.
Beliau diangkat sebagai Presiden Komisaris berdasarkan RUPS Perseroan pada tanggal 24 Juni 2011.
He was appointed as President Commisioner based on the resolution of Company's General Meeting Shareholders (GMS) on June 24, 2011.
Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai CEO PT Pinago Utama hingga bulan Maret 2012, juga sebagai Direktur PT London Sumatera Tbk (2008- 2010), dan Presiden Direktur PT Selapan Jaya / PT Sampoerna Agro (2001- 2008).
He was as CEO of PT Pinago Primary until March 2012, and formerly Director of PT London Sumatra Tbk (2008-2010), and President Director of PT Jaya Selapan / PT Sampoerna Agro (2001-2008).
Beliau berpengalaman di perusahaan perkebunan lebih kurang selama 46 tahun. Karir beliau dimulai sejak tahun 1965 - 1977 di Rubber Reseach Institute, Malaysia sebagai Research Assistant, kemudian berkarir di Heah Seok Realty Sdn Bhd, Slim River Latex Sdn Bhd, PT Inti Indosawit Subur, PT Asian Agri Grup, dan PT Surya Dumai di tahun 2001 dengan jabatan terakhir Assistant CEO.
He has about 46 years of wide experiences in the plantation companies. He started career in 1965 - 1977 in Rubber Research Institute Malaysia as Research Assistant, and then worked in Heah Seok Realty Sdn Bhd, Slim River Latex Sdn Bhd, PT Inti Indosawit Subur, PT Asian Agri Grup, and PT Surya Dumai in 2001 holding last position as Assistant CEO.
2. Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH, Komisaris Independen | Independent Commissioner Lahir di Sidoarjo, pada tahun 1954.
Born in Sidoarjo, in 1954.
Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan dalam RUPS bulan Juni 2005, dan diangkat kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada RUPS Perseroan bulan Juni 2010.
He was appointed as Independent Commissioner of the Company on June 2005 based on GMS resolution, and reappointed for the same position on June 2010.
Saat ini beliau adalah guru besar Ilmu Hukum pada Program Magister dan Doktor Ilmu Hukum Universitas Parahyangan, Bandung, Indonesia, sejak tahun 2001.
Currently he is a professor of Law Science Magister and Doctoral Program in Universitas Parahyangan , Bandung, Indonesia, since 2001.
42
Laporan Tahunan
PROFIL DEWAN KOMISARIS | PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
3. Jasin Sridjaja, Komisaris | Commissioner Lahir di Tanjung Morawa, pada tahun 1949.
Born in Tanjung Morawa, in 1949.
Beliau diangkat sebagai Komisaris sejak tahun 1997, dan terakhir diangkat kembali sebagai Komisaris pada RUPS tanggal 23 Juni 2010. Beliau mulai bergabung dengan Eterindo Group sejak tahun 1981. Beliau menyelesaikan pendidikan Program Manajamen Modern di Universitas Singapore.
He was appointed as Commissioner in 1997 and, reappointed for the same position on June 23, 2010 based on General Shareholders Meeting resolution. He joined Eterindo Group in 1981. He graduated from Modern Management Program in Singapore University.
4. Ir. Maruli Gultom, Komisaris | Commissioner Lahir di Sipirok, pada tahun 1947.
Born in Sipirok, in 1947.
Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan dalam RUPS Perseroan pada tanggal 24 Juni 2011.
He was appointed as Commissioner on June 24, 2011 based on GMS resolution.
Saat ini beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisarsis PT Provident Agro Tbk, Komisaris PT Global Kalimantan Makmur dan Advisor PT Triputra Agro Lestari. Sampai dengan 2012 beliau adalah Rektor Universitas Kristen Indonesia dan Presiden Komisaris PT Perkebunan Nusantara V.
Currently He is also President Commissioner of PT Provident Agro Tbk, Commissioner of PT Global Kalimantan Makmur and advisor PT Triputra Agro Lestari. Until 2012, he was Rector of Universitas Kristen Indonesia and President Commissioner of PT Perkebunan Nusantara V.
Sebelumnya beliau juga pernah menjabat di beberapa perusahaan lainnya antara lain sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk (2007-2009), Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk (2007-2008), Presiden Komisaris PT Astra Graphia Tbk (2006-2008), Direktur PT Astra International Tbk (2005-2008), Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (2000-2007), Wakil Presiden Direktur PT Astro Agro Lestari (1999-2000), Direktur PT Astra Otoparts Tbk (1997-1999).
Previously, he held positions in other companies such as Commissioner of PT Astra Otoparts (2007-2009), Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk (20072008), President Commissioner of PT Astra Graphia Tbk (2006-2008), Director PT Astra International Tbk (2005-2008), President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk (2000-2007), Vice President Director of PT Astro Agro Lestari (1999-2000), Director of PT Astra Otoparts (1997-1999).
Awal karirnya dimulai sebagai Factory General Manager PT Honda Federal pada tahun 1983, dan kemudian sebagai Direktur Operasional PT Loga Sari Bearindo (1988-1991), Managing Direktur PT Federal Nusametal (19991-1997) dan Presiden Direktur PT Non Ferindo Utama hingga tahun 1999.
He started career as Factory General Manager of PT Honda Federal in 1983, and Operation Director of PT Loga Sari Bearindo Loga (1988-1991), Managing Director of PT Federal Nusametal (19991-1997) and President Director of PT Non Ferindo Utama until 1999.
Di bidang organisasi, beliau adalah pendiri Indonesia Quality Management Association (PMMI), Vice Chairman Advisor Indonesia Palm Oil Association (GAPKI) dan Vice Chairman Kamar Dagang dan Industri (KADIN) untuk Egypt dan India.
Organization-wise, he is founder of Indonesia Quality Management Association (PMMI), Vice Chairman Advisor Indonesian Palm Oil Association (GAPKI) and Vice Chairman of Indonesian Chamber of Trade of Industry (Kadin) for Egypt and India.
Beliau menyelesaikan Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1981.
He got Bachelor of Mechanical Engineering Degree from Universitas Kristen Indonesia in 1981.
Catatan | Note 1.
Masing-masing anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya.
1.
Each member of the Board of Commissioners has no affiliation with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners.
2.
Untuk kepemilikan saham, Goh Cheng Beng (Allan Goh), Presiden Komisaris dan Jasin Sridjaja, Komisaris Perseroan, masing-masing memiliki saham Perseroan/ETWA sebanyak 200.000 saham (0,02%) dan 600.000 saham (0.06%) dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh Perseroan.
2.
In terms of shareholding composition, Goh Cheng Beng (Allan Goh), Chairman and Sridjaja Jasin, Commissioner, each have shares of the Company/ETWA 200,000 shares (0.02%) and 600,000 shares (0.06%) of the total number of shares issued by the Company.
3.
Jasin Sridjaja mempunyai hubungan afiliasi dengan Hadisan Sridjaja, pemegang saham di atas kepemilikan 5%.
3.
Jasin Sridjaja has affiliate relationships with Hadisan Sridjaja, shareholder ownership more than 5%.
Annual Report
43
PROFIL DIREKSI PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
1
2
3
4
1. Immanuel Sutarto, Presiden Direktur | President Director Lahir di Solo, pada tahun 1946.
Born in Solo, in 1946.
Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur sejak tahun 2005, dan diangkat kembali sebagai Presiden Direktur pada RUPS tanggal 23 Juni 2010, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2000. Saat ini beliau juga sebagai Presiden Direktur PT Anugerahinti Gemanusa, Entitas Anak Perseroan.
He was appointed as President Director in 2005, and re-appointed for the same position on June 23, 2010 based on GMS resolution, following his former position as Director of the Company in 2000. Currently he is also President Director of PT Anugerahinti Gemanusa, Subsidiary.
Karir beliau dimulai dari PT Petrokimia Gresik (1970-1999) dengan jabatan antara lain sebagai Kadep Produksi dan jabatan terakhir adalah Direktur PT Petrocentral. Beliau berlatar belakang pendididikan tehnik mesin dari Universitas Gajahmada, Yogyakarta dan gelar Master of Business Administration dari Institut Teknologi Aditama, Surabaya.
He started career in PT Petrokimia Gresik (1970-1999) holding position as, inter alia, Head of Production Department and last ly held position as Director of Petrocentral. He got Bachelor of Mechanical Engineering degree from Universitas Gajahmada, Yogyakarta, and got Master of Business Administration from Institut Teknologi Aditama, Surabaya.
2. Dahlia Tarjoto, Direktur | Director Lahir di Jakarta, pada tahun 1958
Born in Jakarta, in 1958.
Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan pada RUPS Perseroan bulan Juni 2011. Setelah sebelumnya bergabung dan menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009. Saat ini beliau juga adalah Komisaris PT Anugerahinti Gemanusa, Entitas Anak Perseroan.
She was appointed as a Director on June 2011 based on General Shareholders Meeting resolution. Formerly joined as member of Company Audit Committee in 2009. Currently she is also Commissioner of PT Anugerahinti Gemanusa, Subsidiary.
44
Laporan Tahunan
PROFIL DIREKSI | PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
Beliau memulai karir sebagai Management Trainee di The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC). Beliau telah memegang berbagai posisi selama 20 tahun di HSBC, baik di bidang Ritel maupun Korporasi. Posisi terakhir yang dijabatnya adalah Senior Wakil Presiden, Kepala Corporate Banking. Pada periode 2005-2006, beliau aktif sebagai konsultan keuangan dan pada tahun 2007 beliau bergabung dengan PT Berca Indosports, sebagai Direktur untuk Golf Nike. Pada tahun 2008 beliau menjabat sebagai Kepala Perwakilan untuk Greenfield Aset Manajemen Private Ltd.
She started career as a Management Trainee at The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC). She held some positions in the HSBC for 20 years either in Retail or Corporate Div. Lastly she was Senior Vice President, Head of Corporate Banking. In 2005-2006, she served actively as Financial Consultant and in 2007 joined PT Berca Indosports as Director for Golf Nike. In 2008 she was Head of Representative for Greenfield Asset Management Private Ltd.
3. Agus Awali Ismantoro, Direktur | Director Lahir di Yogyakarta, pada tahun 1963.
Born in Yogyakarta, in 1963.
Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 20 Juni 2012. Karir beliau dimulai sejak tahun 1988 di PT Pramukan Djaja. Pada tahun 1990 - 2012 beliau bergabung di Grup Sinar Mas antara lain sebagai Direktur Utama PT Bumi Persada Permai sejak tahun 2005 -2010, General Manager PT Arara Abadi sejak 1990 hingga akhir 2011 dan Direktur PT Graha Dinamika Sejahtera sampai dengan tahun 2012. Sejak tahun 2006 hingga 2012 beliau juga berusaha di PT Mineralindo Reksa Utama yang bergerak dalam bidang usaha Pertambangan.
He was appointed as Director on 20 June 2012 based on GMS. He stated career since 1988 in PT Pramukan Djaja. In 1990 - 2012 he joined Grup Sinar Mas holding such positions as President Director of PT Bumi Persada Permai in 2005 -2010, General Manager of PT Arara Abadi from 1990 until late 2011 and Director of PT Graha Dinamika Sejahtera until 2012. From 2006 to 2012 he also worked in PT Mineralindo Reksa Utama, a coal mining company.
Beliau lulus dari Fakultas Kehutanan, Universitas Gajahmada, Yogyakarta, pada tahun 1988
He graduated from the Faculty of Forestry, Universitas Gajahmada, Yogyakarta, in 1988.
4. Adry Nugroho, Direktur | Director Lahir di Semarang, pada tahun 1962.
Born in Semarang, in 1962.
Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan RUPS tanggal 20 Juni 2012. Sebelumnya beliau adalah General Manager di Perseroan sejak 1989 hingga 2012. Awal karir beliau dimulai sejak tahun 1986 - 1989 dengan bergabung di PT Justus Sakti Raya. Beliau lulusan fakultas Tehnik Kimia, Universitas Diponegoro, Semarang (1981 - 1986).
He was appointed as Director on June 20, 2012 based on GMS resolution. Formerly he was General Manager of the company from 1989 to 2012. He started career in PT Justus Sakti Raya in 1986 - 1989. He graduated from the Faculty of Chemical Engineering, Universitas Diponegoro, Semarang (1981-1986).
Catatan | Note Masing-masing anggota Direksi tidak ada hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi lainnya, termasuk dengan pemegang saham.
Each member of the Board of Directors no affiliation with the members of the Board of Commissioners, or other members of the Board of Directors, including the shareholders.
Annual Report
45
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE BOARD OF COMMISSIONERS Goh Cheng Beng (Allan Goh), Presiden Komisaris | President Commissioner Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH, Komisaris (Independen) | Commissioner (Independent) Ir. Maruli Gultom, Komisaris | Commissioner Jasin Sridjaja, Komisaris | Commissioner
AUDIT COMMIITTEE Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH Sundara Ichsan Restu Pribadi
PRESIDENT DIRECTOR Immanuel Sutarto
INTERNAL AUDIT Kastari
PLANTATION DIRECTOR Agus Awali
FINANCE DIRECTOR Dahlia Tarjoto
CORPORATE SECRETARY Sussy Nurikafitri
MARKETING & BUSINESS DEV. DIRECTOR Adry Nugroho
PLANTATION Ignatius Wiraharjo
ACCOUNTING Anton Hartono
MARKETING Hendriano Jayanta
HRGA M. Soleh MI
RO PONTIANAK Mahadi
FINANCE Erni Leonard
PLANT AG Ahmad Firdaus
LEGAL Esty Wulandari
INVESTOR RELATIONS Bambang Suyitno
PURCHASING Irwan Phitori
IT BUSINESS APPLICATION Audrian Anggara
46
Laporan Tahunan
SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES
Pencapaian kinerja Perseroan tidak terlepas dari peran dan kompetisi Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan yang dalam kegiatannya berpedoman pada beberapa aspek, antara lain yaitu aspek pengembangan SDM, aspek pengembangan komunitas lokal, aspek Health, Safety, & Environment (HSE). The Company's achieved performance can not be separated from the role and competition of the Company's Human Resources (HR), which conduct its activities based on several aspects, including aspects of human resource development, local community development, as well as Health, Safety, and Environment (HSE). 1. Aspek Pengembangan SDM
1. HR Development Aspect
1.1. Kebijakan Pengelolaan SDM
1.1. HR Management Policies
Perseroan saat ini mengelola dua unit kebun kelapa sawit di Kalimantan Barat yaitu PT MPK dan PT MBS dan satu unit bisnis pabrik Biodiesel di Gresik, Jawa Timur yaitu PT AG. Mengingat bahwa lokasi unit usaha tersebut di atas berada di beberapa wilayah, maka pusat pengelolaan Sumber Daya Manusia (“SDM”) diposisikan di kantor pusat Jakarta sebagai pemegang kendali atas kebijakan strategis di bidang SDM, sementara unit operasional pengelolaan SDM diposisikan di masing-masing unit usaha tersebut.
The Company is currently managing two units of palm plantations in West Kalimantan run by PT MPK and PT MBS and one unit of Biodiesel plant in Gresik, East Java, run by PT AG. Considering the location of those business units, the Human Resources (“HR”) Management function is centralized in Head Office Jakarta as the controller of all HR strategic policy, while the execution and operational activities of HR regulations and policies are positioned in each business units.
1.2. Rekrutmen Tenaga Kerja
1.2. Employee Recruitment
Di Perkebunan PT MPK dan PT MBS Tenaga kerja di perkebunan kelapa sawit diserap dari masyarakat sekitar yang menyerahkan tanahnya untuk dikelola oleh perusahaan. Beberapa dari masyarakat yang menyerahkan lahannya direkrut sebagai karyawan dengan berbagai posisi sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya seperti Karyawan Harian Lepas (KHL), Mandor Lapangan, Asisten Lapangan, Humas, Security, dan beberapa posisi lainnya.
In PT MPK and PT MBS's Estates The employees who work in palm plantations are sourced from the local community members who already gave their land to be managed by the Company. Some community members who have handed over their land are recruited as employees to fill various positions such as daily freelance workers (KHL), field foremen, field assistants, public relations officers, security officers, and several other positions that match with their skills and competencies.
Pada tahun 2013 Perseroan telah menerapkan sistem kerja borongan di kebun PT MPK dan PT MBS, dimana sistem ini tetap memperkerjakan Karyawan Harian Lepas (KHL), namun perhitungan upah didasarkan pada jumlah pekerjaan yang diselesaikan oleh tenaga kerja. Adapun manfaat dari sistem kerja borongan antara lain pengendalian area kerja, pengendalian biaya, dan kualitas dari pekerjaan itu sendiri.
In 2013, the Company has been implementing the bulk outsourcing system at the PT MPK's and PT MBS' estates. In this system, he workers are daily freelance workers (KHL), but the payment was based on the amount of work completed by the each worker. This system is beneficial as it allows job performance control, cost control, and better quality of work.
Annual Report
47
SUMBER DAYA MANUSIA | HUMAN RESOURCES
Sistem kerja borongan diterapkan sejak tahun 2013 Outsourcing system bas been being implemented since 2013
Di Kantor Pusat dan Pabrik Biodiesel PT AG Proses pemenuhan tenaga kerja di kantor pusat Jakarta maupun di PT AG Gresik dilakukan dengan melihat kebutuhan Perseroan dimana kandidat diutamakan dari sumber daya internal Perseroan. Proses rekrutmen internal tersebut dilakukan dengan cara mutasi maupun promosi karyawan dengan terlebih dahulu mengembangkan kompetensinya untuk mampu mengemban jabatan yang baru. Jika belum mencukupi, maka dilakukan pencarian sumber daya eksternal melalui proses rekrutmen eksternal.
Headquater and PT AG Biodiesel Plantation The process to recruit required manpower at the Jakarta headquarters as well as PT AG Gresik was done according to the Company's necessity, whereby the priority is given to the Company's internal human resources. The internal recruitment process was done by mutation as well as promotion, after being given sufficient training to develop their competence according to their new job description.
Pada 31 Desember 2013, jumlah seluruh karyawan Perseroan, PT AG, PT MPK, dan PT MBS adalah149 orang karyawan tetap dan 2.279 karyawan harian kebun, dimana pada bulan yang sama di akhir tahun 2012 berjumlah 100 orang karyawan tetap dan 1.718 karyawan harian kebun.
On 31 December 2013, total number of employees the Company, PT AG, PT MPK and PT MBS are 149 permanent employees and 2,279 casual employees, compared to 100 permanent employees and 1,718 casual employees employed at the end of 2012.
Jumlah Karyawan The Number of Employees 2.500
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia per 31 Desember 2013 The Number of Employees by Age per December 31, 2013 70
2.279 1.718
2.000
60
60 50
43
1.500
40
35
30
1.000
20 500 10
149 0
2013
100 2012
karyawan tetap | permanent employees karyawan harian kebun | casual employees (unaudited)
48
Laporan Tahunan
0
6 0
1
0-10
11-20
21-30
31-40
41-50
Age (years old)
51-60
4 61-70
SUMBER DAYA MANUSIA | HUMAN RESOURCES
1.3. Ujian Kenaikan Karir Pada tahun 2013 ini difokuskan untuk melakukan rekrutmen tenaga kerja secara internal (berasal dari karyawan PT MPK dan PT MBS dengan cara mutasi maupun promosi karyawan). Adapun mekanismenya dilakukan dengan cara tes dan seleksi dari beberapa calon internal yang berpotensi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pengembangan karir dan pembinaan bagi karyawan yang bersangkutan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja.
1.3. Career Advancement Exam The year 2013 was focused on internal labor recruitment (recruited from the existing employees of PT MPK and PT MBS through promotion or mutation programs). The mechanism was done through tests and selection of several potential candidates. It is being done to provide career development opportunities and coaching for the employees, which in turn shall increase their work motivation and productivity.
Begitupun untuk pengembangan karir karyawan di kantor pusat dan pabrik PT AG dilakukan bagi karyawan yang memiliki potensi dan kemampuan untuk meningkatkan kompetensinya ke jenjang karir yang lebih yang tinggi.
Meanwhile, for the career development for employees at the headquarter and PT AG's plant, it is done to increase their competence to bring them to higher level of career.
Pelaksanaan Ujian Kenaikan Karir di kebun Career Exam of Level Advancement in the Estate
1.4. Program Peningkatan Kompetensi Karyawan Untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit pada tanaman kelapa sawit di saat intensitas hujan yang tinggi, Estate Manager memberikan training teknis kepada para Asisten dan Mandor tentang penyakit-penyakit dan langkahlangkah antisipasi perbaikan terhadap tanaman apabila tanaman tersebut terendam banjir.
Pelatihan di dalam kelas In class training
Selain itu, pada awal 2013 HR Departemen bekerjasama dengan Disnaker Kabupaten Landak untuk memberikan training motivasi tentang ketenagakerjaan kepada seluruh karyawan sekaligus memberikan penyuluhan hak dan kewajiban karyawan.
1.4. Employee Competence Enhancement Program To anticipate the infection of palm oil trees in the midst of high rainfall intensity, the Estate Managers provide technical trainings to the Assistants and Foremen on the topic of diseases and remedial and anticipatory measures when the plants were flooded.
Pelatihan kerja di lapangan On the job training in field
Moreover, in early 2013, in collaboration with the Manpower office of Landak District, the HR Department organized some motivation training programs on employment to all employees as well as providing socialization regarding employee rights and obligations.
Annual Report
49
SUMBER DAYA MANUSIA | HUMAN RESOURCES
Untuk di pabrik PT AG dilaksanakan program peningkatan kompetensi karyawan dengan berbagai metode, seperti pelatihan di kelas, berbagi pengalaman di lapangan melalui proses coaching dan refreshing training mengenai teknis pekerjaan di lingkungan Pabrik. Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya aspek K3 dilakukan program training pemadam kebakaran yang diikuti oleh seluruh karyawan.
At PT AG's plant, several employee competence enhancement programs took place in various methods, such as in-class raining, field experience sharing through coaching and refreshing training regarding technical duties in the factory environment. Besides, to increase employee awareness regarding Health, Safety and Environment (HSE) aspects, firefighting training program was conducted and it was participated by all employees
Training Motivasi dan Penyuluhan Hak dan Kewajiban Karyawan bersama Disnaker Kabupaten Landak Motivation Training and Socialization on the Topic of Rights and Obligations of Employees together With Disnaker Landak District
Training Pemadam Kebakaran di Pabrik PT AG Firefighters training at PT AG’s plant
1.5. Program Pelatihan Eksternal untuk Security Dalam rangka memaksimalkan keamanan di lingkungan perusahaan khususnya di kebun PT MPK dan PT MBS, maka disusun program pendidikan dan pelatihan kepada Security yang berisi tentang hal-hal teknis dan non-teknis dalam tugas penjagaan dan penanganan keamanan. Adapun pelaksanaannya dilakukan bekerja sama dengan pihak eksternal (TNI AD).
1.5. External Training for Security to maintain high Security environment in the Company's workplace, particularly at PT MBS' and PT MPK's estates, education and training program was designed and delivered to the Security department. The training contains technical and nontechnical aspects on guarding duties and safety handling. The trainings were conducted in collaboration with external parties (the National Army/TNI AD).
Training eksternal Untuk Security External training for Security
50
Laporan Tahunan
SUMBER DAYA MANUSIA | HUMAN RESOURCES
2. Aspek Pengembangan Komunitas Lokal
2. Local Community Development Aspect
Untuk mencapai program peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal yang berada di sekitar lokasi kebun, maka Perusahaan menitikberatkan programnya pada usaha peningkatan kualitas pendidikan, sehingga pada masa yang akan datang, para generasi penerus yang ada saat ini dapat membangun daerahnya menjadi lebih maju dan sejahtera. Hal tersebut dimulai oleh Perseroan dengan menyusun skema tentang program Community Development (CD) yang tepat sasaran dan jangka panjang sehingga terbangun kerja sama yang yang setara dan saling menguntungkan antara masyarakat dan Perseroan. Sebagai contoh adalah pemberian bantuan perbaikan sekolah di desa Lamoanak, Kecamatan Menjalin.
To achieve the welfare improvement of local citizen who live in the estates' surrounding areas, the Company focused its programs on the education quality improvement, so that the future generation will be capable to build their own region themselves and drive it toward better welfare. It was started by preparing the Community Development (CD) scheme with the right target and long-term view, so there will be an equal and mutually benefiting collaboration between the citizens and the Company. For example, the was the assistance to improve the schools in Lamoanak Village, Menjalin Subdistrict.
Perbaikan Sekolah Di Desa Lamoanak Kec. Menjalin The Improvement Program of School Building in Lamoanak Village, Menjalin Subdistrict
Adapun program-program yang mendukung spritual karyawan dan masyarakat, Perseroan menyelenggarakan perayaan hari raya keagamaan dengan mengundang tokohtokoh agama di sekitar Perseroan dan berbagi kasih dan damai Natal bersama masyarakat sekitar.
To support the spiritual growth of the employees and also the local citizens, the Company celebrated various religious holidays when we invited the religious leaders around the area to share the Christmas message on love and peace together with the community.
Kegiatan buka puasa dan perayaan Natal untuk karyawan dan masyarakat sekitar Break Fasting and Christmas Celebration between employees and local citizen
Annual Report
51
SUMBER DAYA MANUSIA | HUMAN RESOURCES
3. Aspek Health, Safety and Environment (HSE)
3. Health, Safety and Environment (HSE) Aspect
Health, Safety and Environment (HSE) merupakan aspek yang diperhatikan secara konsisten oleh Perseroan.
Health, Safety and Environment (HSE) is the an aspect consistently prioritized by the Company.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, demikian juga upaya Perseroan untuk terus menggerakkan aktivitas sosialisasi dan pelatihan di bidang HSE kepada karyawan secara berkelanjutan. Selain program sosialisasi dan pelatihan tersebut,
As prevention is better than cure, the Company continues to put efforts to drive the dissemination and training activities regarding field of HSE to the employees.
Perseroan juga melengkapi seluruh sarana yang dibutuhkan untuk mendukung tercapainya program zero accident di lokasi kerja. Di pabrik maupun di kebun, Pe r s e r o a n m e l e n g k a p i , melakukan perawatan, dan k alibrasi rutin terhadap peralatan-peralatan seperti pemadam kebakaran (APAR), sistem hidran, jalur komunikasi, APD (Alat Pelindung Diri) misalnya helm keselamatan, masker, sepatu keselamatan, kacamata dll, juga peralatan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), dan kegiatan olahraga.
In addition to socialization and training programs, the Company also provides all the tools needed to support the achievement of zero accident program in the workplace. Both in the factory or estate, the Company provides equipments, performs maintenance and routine calibration of the equipments such as fire extinguishers (APAR), hydrant systems, communication lines, PPE (Personal Protective Equipment) like safety helmets, masks, safety shoes, glasses and more. Also provided are the first aid equipments and sport activities.
Olah raga bersama karyawan Employee sport program
52
Laporan Tahunan
PERISTIWA EVENT Sertifikasi Quality Management System ISO 14001 : 2004 (ISOQAR) kepada PT Anugerahinti Gemanusa untuk bidang Manufaktur Plasticizers dan Biodiesel. Diperoleh tanggal 9 April 2013 dan berlaku sampai dengan 9 April 2016. Quality Management System Certificate ISO 14001 : 2004 (ISOQAR) awarded to PT Anugerahinti Gemanusa for Manufacture of Plasticizers and Biodiesel. Awarded on April 9, 2013 and valid until April 9, 2016.
Sertifikasi Quality Management System OHSAS 18001 : 2007 (ISOQAR) kepada PT Anugerahinti Gemanusa untuk bidang Manufaktur Plasticizers dan Biodiesel. Diperoleh tanggal 9 April 2013 dan berlaku sampai dengan 9 April 2016. Quality Management System Certificate OHSAS 18001: 2007 (ISOQAR) awarded to PT Anugerahinti Gemanusa for Manufacture of Plasticizers and Biodiesel. Awarded on April 9, 2013 and valid until April 9, 2016.
Pengiriman Perdana Biodiesel ke Depo Pertamina di Balikpapan (Januari 2013) Initial Biodiesel shipment to Pertamina Depo in Balikpapan (January 2013)
Kapal membawa biodiesel tiba di Balikpapan, 8 Januari 2013
Kegiatan unloading di SPBU Pertamina Balikpapan, 10 Januari 2013
Biodiesel transporting ship arrived at Balikpapan, January 8, 2013
Unloading at Pertamina’s fuel station in Balikpapan, January 10, 2013
RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa dan Paparan Publik, 20 Juni 2013 AGM, EGM and Public Expose, June 20, 2013
Annual Report
53
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS AND PROFESSIONS PT SIRCA DATAPRO PERDANA Jl. Johar 18 Menteng, Jakarta 10340 Telp. (62-21) 390 0645 Fax. (62-21) 390 0671
KOSASIH, NURDIYAMAN, TJAHJO & REKAN Cyber 2 Tower 21st floor Unit F Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5, Jakarta 12950, Indonesia Telp. (62-21) 2553 9299 Fax. (62-21) 2553 9296
PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Jakarta Stock Exchange Building , Tower 1, 5th FloorJakarta 12190 Telp. (62-21) 5299 1179 Fax. (62-21) 5299 1052
54
Laporan Tahunan
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Tinjauan Umum
Outlook
Usaha perkebunan kelapa sawit, industri Biodiesel dan perdagangan kimia merupakan kegiatan bisnis utama Perseroan. Dari tahun ke tahun pendapatan Perseroan dari kegiatan usaha industri Biodiesel dan perdagangan kimia terus mengalami peningkatan, sejalan dengan peningkatan kompetensi, kapasitas, serta sarana dan prasarana. Dari bidang usaha perkebunan mulai memproduksi tandan buah segar (TBS) yang diharapkan akan terus meningkat.
Palm plantations, Biodiesel industry, and chemical trading are the main business activities of the Company. From year to year the Company's revenue from Biodiesel industry and chemical trading continues to increase, along with the improvement of competence, capacity, infrastructure and facilities. Meanwhile in the plantation area commenced to produce fresh fruit bunch (FFB) which hopefully will be keep on growing.
Perkebunan Untuk mengantisipasi kebutuhan pasokan bahan baku yang berkesinambungan bagi pabrik Biodiesel, Perseroan juga menjalankan kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit, melalui entitas anak (MPK dan MBS) dimana pada tahun 2013 sudah mulai berbuah (TBS).
Plantation To anticipate the needs of sustainable supply of raw materials for Biodiesel plant, the Company also runs the oil palm plantation business, through its subsidiaries (MPK and MBS) which in 2013 already harvesting (FFB).
Biodiesel Pemerintah pada September 2013 mengeluarkan paket kebijakan perekonomian, termasuk percepatan penggunaan Biodiesel dari 7,5% menjadi 10%.
Biodiesel The Government in September 2013 issued a package of economic policies, one of them was about the provision, utilization and trade system of Biofuel as alternative fuel.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.25 tahun 2013 bertujuan untuk mengurangi jumlah impor bahan bakar minyak (BBM) melalui penggunaan Biodiesel. Kapasitas produksi Biodiesel nasional serta ketersediaan bahan baku mampu mencukupi jumlah Biodiesel yang dibutuhkan.
Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) No.25 in 2013 aims to reduce the amount of imported fuel oil (BBM) trough Biodiesel utilization. The national Biodiesel industry installed capacity and raw material is sufficient to meet the Biodiesel needed.
Produksi Biodiesel Perseroan pada tahun 2013 sebesar 90.882 MT meningkat bila dibanding tahun 2012 sebesar 63.458 MT. Peningkatan sebesar 43,22% terutama disebabkan oleh adanya peningkatan campuran kandungan Biodiesel dari 7,5% menjadi 10% mulai bulan September 2013.
The Company's Biodiesel production in 2013 amounted 90,882 MT increase compared to 63,458 MT in 2012, an increase of 43,22% mainly due to increasing of Biodiesel blending from 7.5% to 10% since September 2013.
Peningkatan produksi ini juga mendorong pendapatan Perseroan, dimana Biodiesel memberikan kontribusi terbesar dengan total penjualan sebesar Rp851,93 miliar di tahun 2013.
Increased production also encourages the Company's revenues, where Biodiesel is the largest contributor to total sales of Rp851.93 billion in 2013.
Perdagangan Kimia Perseroan tetap melakukan perdagangan produk kimia khusus antara lain Resin Sintetis, Glycerine dan produk kimia khusus lainnya. Usaha ini masih memberikan kontribusi kepada Perseroan karena diperlukan oleh banyak pabrikan. Di samping itu Perseroan masih memiliki jalur distribusi yang cukup luas.
Chemical Trading Currently the Company is trading specialty chemical products such as Resin Sintetis, Glycerine and others specialty chemical products. The business is still contributable for the Company and required many manufacturer. Besides, the Company still has a wide distribution channels.
Perseroan menjaga kinerja dan hubungan yang baik dengan para pelanggan. Pada tahun 2013 Perseroan memperoleh pendapatan sebesar Rp352,28 miliar dari produk-produk kimia tersebut.
The Company maintains the performance and good relationship with costumers. In 2013 the Company achieved income amounted of Rp352.28 billion from the chemical products.
Annual Report
55
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Statement of Comprehensive Income
Penjualan Neto Pada tahun 2013 penjualan neto meningkat sebesar 20,3% mencapai Rp1.206 miliar dari Rp1.002 miliar di tahun sebelumnya. Kinerja tersebut didukung oleh peningkatan volume penjualan Biodiesel sebesar 39,2% meskipun harga jual rata-rata Biodiesel turun sebesar 4,7%.
Net Sales In 2013 net sales increased by 20.3% to Rp1,206 billion from Rp1,002 billion in the previous year. The performance is supported by an increase in sales volume of Biodiesel amounted to 39.2%, although the average selling price of Biodiesel decreased by 4.7%.
Di tahun 2013, Biodiesel menyumbangkan sebesar 70,6% dari total penjualan (2012: 63,7%), sedangkan perdagangan kimia menyumbang sebesar 29,2% (2012: 36,3%), dari total penjualan. Sekitar 97% dari total penjualan diserap oleh pasar dalam negeri (2012: 98%), sedangkan sisanya sebesar 3% diperuntukkan bagi pasar ekspor-Glycerine (2012:2%).
In 2013, Biodiesel attributed to 70.6% of total sales (2012: 63.7%), meanwhile Chemical trading contributed 29.2% (2012: 36.3%) of total sales respectively. Approximately 97% of total sales were absorbed by the local market (2012: 98%), while the remaining 3% went to the export market-Glycerine (2012: 2%).
Kontribusi Penjualan | Sales Contribution 0,2
100%
29,2
36,3
Biodiesel
53,5
Perdagangan Kimia | Chemical Trading
50%
0%
Perkebunan Kelapa Sawit | Palm Plantation
70,6
46,5
63,7
2011
2012
2013
Pendapatan dan Volume Penjualan berdasarkan Jenis Produk Sales Revenue and Volume by Product Type Angka-angka pada seluruh tabel menggunakan notasi Bahasa Indonesia Numerical notation in all tables are in Indonesian Language
2013 Produk
Volume (MT)
2012
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Volume (MT)
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Product
Biodiesel
87.255
851.932
62.693
638.102
Biodiesel
Kimia
45.474
352.284
37.858
364.088
Chemical
1.802
1.849
-
-
FFB
-
1.206.066
-
1.002.190
Total
TBS Jumlah
Harga jual rata-rata Biodiesel di tahun 2013 sebesar Rp9,71 Juta/MT dan Rp10,18 juta/MT di tahun 2012.
In 2013, Biodiesel average selling price amounted Rp9.71 million/MT and Rp10.18 million/MT in 2012.
Laba Bruto Laba bruto meningkat 37,4% menjadi Rp178,78 miliar di tahun 2013 dari Rp130,12 miliar di tahun 2012 terutama karena kenaikan rata-rata margin selisih antara harga jual Biodiesel dengan harga bahan baku utama serta perdagangan bahan kimia.
Gross Profit Gross profit increased 37.4% to Rp178.78 billion in 2013 from Rp130.12 billion in 2012 mainly due to higher average margin of difference between the selling prices of Biodiesel at a price of key raw materials and chemical trading.
56
Laporan Tahunan
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Laba Usaha Laba usaha juga meningkat sebesar 41,1% menjadi Rp112,15 miliar di tahun 2013 dari Rp79,50 miliar di tahun 2012. Meskipun beban usaha yang terdiri dari beban penjualan dan beban umum administrasi mengalami peningkatan masing-masing sebesar 36,7% dan 28,5%, Perseroan tetap mampu memperoleh peningkatan pada laba operasi karena meningkatnya laba kotor Perseroan. Peningkatan beban penjualan berasal dari ongkos angkut sejalan dengan meningkatnya penjualan Biodiesel.
Operating Profit Operating profit also increased by 41.1% amounted Rp112.15 billion in 2013 from Rp79.50 billion in 2012. Although operating expenses, consisting of selling expenses and general administrative expenses increased respectively by 36.7% and 28.5%, the Company is able to obtain an increase in operating income due to increased gross profit. Increased in selling expenses from freight expenses are inline with increased sales of Biodiesel.
Pendapatan (Beban) Lain-lain Pendapatan (beban) lain-lain yang signifikan berasal dari beban bunga dan selisih kurs. Beban bunga Perseroan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 161,4% yang disebabkan oleh penambahan hutang bank. Kerugian selisih kurs juga mengalami peningkatan 557,8% akibat melemahnya nilai Rupiah dari Rp9.670 di tahun 2012 menjadi Rp12.189 di tahun 2013.
Income (expense) Other Significant of other income (expenses) derived from interest expense and foreign exchange. Company's interest expense in 2013 increased by 161.4% due to the addition of bank loans, foreign exchange losses also increased 557.8% due to the weakening of the dollar from Rp9,670 in 2012 to Rp12,189 in 2013.
Laba Bersih Sejalan dengan penjelasan di atas Perseroan memperoleh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,85 miliar. Laba bersih yang dapat di atribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp38,5 miliar karena melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar sehingga menimbulkan rugi kurs signifikan pada tahun 2013.
Net Income In line with the above explanation of the Company's net profit attributable to the parent company amounted to Rp7.85 billion. Net profit attributable to the parent company is decreased when compared to 2012 amounting to Rp38.5 billion due to the weakening of the rupiah against the dollar, giving rise to significant losses in 2013.
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi, penilaian aset dan properti investasi (EBITDA) Seiring dengan peningkatan laba operasional maka EBITDA Perseroan juga mengalami peningkatan sebesar Rp135,4 miliar pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 57,3% bila dibandingkan dengan EBITDA tahun 2012 sebesar Rp86,1 miliar.
Earnings before interest, taxes, depreciation, amortization, asset valuation and investment properties (EBITDA) Along with the increase in operating profit the Company's EBITDA also increased by Rp135.4 billion in 2013, an increase of 57.3% when compared to the EBITDA in 2012 amounted to Rp86.1 billion.
Posisi Keuangan
Financial Position
Aset
Asset
Aset Lancar Pada tanggal 31 Desember 2013, total aset lancar mencapai Rp552,15 miliar, meningkat Rp256,24 miliar atau 86,6% dari Rp295,90 miliar di tahun 2012. Pertumbuhan aset lancar ini disebabkan oleh meningkatnya piutang usaha dan piutang lain-lain serta pajak dibayar dimuka (Pajak Pertambahan Nilai).
Current Asset As of December 31, 2013, total current assets reached Rp552.15 billion, an increase of Rp256.24 billion or 86.6% from Rp295.90 billion in 2013. The growth of current assets is caused by the increase in accounts receivable and other receivables also prepaid tax (Value Added Tax).
Aset Tidak Lancar Pada tanggal 31 Desember 2013, total aset tidak lancar mencapai Rp739,56 miliar, meningkat Rp74,51 miliar atau 11.2% dari Rp 665,05 miliar di tahun 2012. Pertumbuhan aset tidak lancar ini disebabkan oleh meningkatnya tanaman perkebunan dan aset lain-lain berupa perijinan dan hak atas tanah.
Non-Current Asset As of December 31, 2013, total non-current assets reached Rp739.56 billion, an increase of Rp74.51 billion or 11.2% from Rp665.05 billion in 2012. The growth of non-current assets is due to the increase in plantation and increasing other assets in the form of licensing and land rights.
Total aset mencapai Rp1.291,71 miliar pada tahun 2013, meningkat sebesar Rp330,75 miliar atau 34,4% dibanding tahun 2012 yaitu sebesar Rp960,96 miliar.
Total assets amounted to Rp1,291.71 billion in the year 2013, increased by Rp330.75 billion or 34.4% compared to the year 2012 amounting to Rp960.96 billion.
Annual Report
57
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek Pada tanggal 31 Desember 2013, total liabilitas jangka pendek mencapai Rp525,23 miliar, meningkat Rp141,76 miliar atau 36,9% dari Rp383,48 miliar di tahun 2012. Peningkatan liabilitas jangka pendek ini disebabkan oleh penambahan hutang bank jangka pendek.
Short-Term Liabilities As of December 31, 2013, total short-term liabilities amounted to Rp525.23 billion, an increase of Rp141.76 billion or 36.9% from Rp383.48 billion in 2012. The increase in short-term liabilities is due to the increase in short-term bank loans.
Liabilitas Jangka Panjang Pada tanggal 31 Desember 2013, total liabilitas jangka panjang mencapai Rp320,82 miliar, meningkat Rp181,09 miliar atau 129,6% dari Rp139,73 miliar di tahun 2012. Peningkatan liabilitas jangka panjang ini terutama disebabkan oleh meningkatnya hutang bank jangka panjang modal kerja Biodiesel.
Long-Term Liabilities As of December 31, 2013, total long-term liabilities amounted to Rp320.82 billion, increased to Rp181.09 billion or 129.6% from Rp139.73 billion in 2012. A long-term liability increasing was primarily due to increased long-term bank loans used for Biodiesel working capital.
Total liabilitas sebesar Rp846,05 miliar pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp322,84 miliar atau 61,70% dibanding tahun 2012 sebesar Rp523,21 miliar.
Total liabilities amounted to Rp846.05 billion in 2013 increased by Rp322.84 billion or 61.70% compared to the year 2012 amounting to Rp523.21 billion.
Ekuitas Total ekuitas sebesar Rp445,66 miliar pada tahun 2013 meningkat sebesar Rp7,91 miliar atau 1,8% dibanding tahun 2012 sebesar Rp437,75 miliar akibat diperolehnya laba bersih sebesar Rp7,86 miliar dan perubahan kepentingan non pengendali.
Equity Total equity amounted to Rp445.66 billion in 2013 increased by Rp7.91 billion or 1.8% compared to the year 2012 amounting to Rp437,75 billion as a result earned a net profit of Rp7.86 billion and the movement of non controlling interest.
Angka-angka pada seluruh tabel menggunakan notasi bahasa Indonesia (dalam jutaan Rupiah) Numerical notations in all tables are in Indonesian language (in miliion Rupiah)
Total Aset Total Assets
Total Ekuitas Total Equity 1.291.711 960.957 437.750
620.709
445.661
375.955
2011
2012
2013
2011
2012
2013
Arus Kas
Cash Flow
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Kas bersih dari kegiatan operasi terdiri dari penerimaan dari pelanggan dan penghasilan bunga dikurangi dengan pembayaran kepada pemasok dan karyawan, serta berbagai pembayaran untuk kegiatan operasional lain, pembayaran pajak dan bunga.
Cash Flow From Operating Activities Net cash from operating activities consist of revenue from customers and interest income reduced by payments to suppliers and employees and payments for other operations, taxes and interest.
Pada tahun 2013 arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp226,07 miliar menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012, dimana arus kas neto diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp50,08 miliar. Hal ini disebabkan
In 2013 net cash flow used in operating activities amounted to Rp226.07 billion decreases when compared to 2012, in which net cash flows provided by operating activities amounted to Rp50.08 billion. This is due at the end of the
58
Laporan Tahunan
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
pada akhir tahun 2013, Perseroan menggunakan fasilitas hutang bank untuk melakukan pembelian bahan baku sehingga meningkatkan pembayaran kepada pemasok.
year 2013, the company used bank loan facility to buy raw material thereby increasing payments to suppliers.
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Kas bersih dari aktivitas investasi mencakup penambahan dan penjualan aset tetap, perolehan persiapan lahan, pembibitan dan tanaman belum menghasilkan serta kenaikan aset lain-lain.
Cash Flow From Investing Activities Net cash from investment activities includes the addition and sale of fixed assets, Acquisition of land preparation, nurseries, and immature plantations and also increase in other assets.
Pada tahun 2013 arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp67,42 miliar menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012, dimana arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp233,85 miliar. Hal ini disebabkan terdapat penambahan aset tetap sehubungan dengan peningkatan kapasitas produksi pada tahun 2012.
In 2013 net cash flow used in investing activities amounted to Rp67.42 billion increases when compared to 2012, in which net cash flows used in investing activities amounted to Rp233.85 billion. This is due to the addition of fixed assets are associated with an increased production capacity in 2012.
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih dari kegiatan pendanaan mencakup penerimaan dari hutang bank jangka pendek dan jangka panjang yang dikurangi dengan pembayaran hutang bank jangka pendek dan jangka panjang dan pembayaran hutang sewa pembiayaan.
Cash Flow From Financing Activities Net cash from financing activities includes proceeds from short-term and long-term bank loan reduced by short-term and long-term bank loan and payment of finance.
Pada tahun 2013 arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp329,07 miliar meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012, dimana arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp145,69 miliar. Hal ini disebabkan diperolehnya penambahan pinjaman bank pada tahun 2013.
In 2013 net cash flow from financing activities amounted to Rp329.07 billion increases when compared to 2012, in which net cash flow from financing activities amounted to Rp145.69 billion. This is due to additional bank loan in 2013.
Struktur Permodalan Dan Kemampuan Membayar Hutang
Capital Structure And Repayment Capacity
Pada tahun 2013 rasio lancar mengalami peningkatan menjadi 1,05 kali dari 0,77 kali pada tahun 2012, terutama d i s e b a b k a n Pe r s e r o a n m e n g u p a y a k a n u n t u k mengoptimalkan struktur pinjaman dengan menggunakan fasilitas pinjaman yang bersifat jangka panjang.
In 2013 the current ratio increased to 1.05 times from 0.77 times in 2012, this was due to the Company's efforts to optimize the structure of the loan by using long-term loans.
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Collectability Rate Of Receivables
Tingkat kolektibilitas piutang pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari 2,5 bulan menjadi 2,3 bulan. Perseroan terus melakukan pengawasan terhadap perputaran piutang usaha sehingga tercapai tingkat kolektibilitas yang baik.
Collectibility of accounts receivable levels in 2013 declined from 2.5 months to 2.3 months. The Company's management continues in supervising the accounts receivable turnover to reach a good level of collectibility.
Ikatan
Commitments
1. Kontrak kerja dengan PT Pertamina Pada tanggal 9 Maret 2012, Perseroan mengadakan perjanjian jual beli Biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dengan PT Pertamina. Perseroan berkewajiban mengirimkan FAME kepada PT Pertamina dengan lokasi Franco Terminal BBM Boyolali, Maos, Tegal, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan PT Pertamina. Harga jual
1. Contract with PT Pertamina On March 9, 2012, the Company entered into a sales and purchase agreement of Biodiesel or Fatty Acid Methyl Ester (FAME) with PT Pertamina. The Company should deliver FAME to PT Pertamina which located at Franco Terminal BBM Boyolali, Maos, Tegal and other Franco based on PT Pertamina request. The selling price is based
Annual Report
59
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 0219 K/12/MEM/2010 tanggal 26 Januari 2010 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Minyak dan Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang dicampurkan ke dalam jenis bahan bakar tertentu.
on Decree from the Ministry of Energy and Mineral Resources No.0219 K/12/MEM/2010 dated January 26, 2010 regarding Fuel Market Price Index and Biofuel Market Price Index which mixed with particular fuel.
Pada tanggal 28 Februari 2013, Perseroan mengadakan perjanjian jual beli FAME dengan PT Pertamina untuk jangka waktu 1 Januari - 31 Desember 2013. Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini serupa dengan perjanjian sebelumnya.
On February 28, 2013, the Company entered into a sales and purchase agreement of FAME with PT Pertamina for January 1 - December 31, 2013. The terms and conditions in this agreement are similar with the previous agreement.
Berdasarkan pengumuman hasil lelang pekerjaan pengadaan FAME tanggal 18 Desember 2013, Perseroan ditunjuk sebagai pemasok FAME untuk wilayah Tegal, Maos dan Cilacap dengan total suplai 72.000 KL selama periode 2 tahun. Sampai dengan tanggal penyelasaian laporan ini, perjanjian antara Perseroan dengan PT Pertamina masih dalam proses.
Based on announcement of auction result of FAME supply dated December 18, 2013, the Company was appointed as FAME supplier for Tegal, Maos and Cilacap area with total supply of 72,000 KL for 2 years period. Up to the date of the completion of the report, the agreement between the Company and PT Pertamina is still in process.
2. Sewa tanah PT AG Berdasarkan perjanjian sewa tanah No. 001/DIR-GSS/Sewa Tanah/2006 tertanggal 1 Mei 2006 menyewa sebidang tanah milik PT Global Natural Resources (dahulu PT Global Support Service). Luas sebidang tanah tersebut adalah 4.000 m2 di Kawasan Industri Gresik. Masa sewa 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 November 2005 hingga tanggal 31 Oktober 2010. Total beban sewa senilai Rp600.000.000, neto dari pajak. Berdasarkan Addendum Perjanjian Sewa Menyewa Tanah No. 001.1/DIR-GNR/SEWA TANAH/2010 tanggal 25 Oktober 2010, luas area yang disewakan meningkat menjadi 4.020 m2 dan masa sewa telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015. Nilai sewa sebesar Rp603.000.000 untuk 5 tahun. Biaya sewa dibayar dimuka untuk periode yang masih tersisa telah dibebankan dalam operasi pada tahun 2013.
2. Land lease PT AG Based on land lease agreement No. 001/DIR-GSS/Sewa Tanah/2006 dated May 1, 2006, AG leases a parcel of land from PT Global Natural Resources (formerly PT Global Support Service). The parcel of land is 4,000 sqm in Kawasan Industri Gresik. The lease period is 5 years starting from November 1, 2005 until October 31, 2010. The total lease expense amounted to Rp600,000,000, net of all taxes. Based on Addendum of Agreement of Land Lease No.001.1/DIR-GNR/SEWA TANAH/2010 dated October 25, 2010 the total area of leased land was increased to become 4,020 sqm and the period of lease has been extended until October 31, 2015. Value of lease amounted to Rp603,000,000 for 5 years. Prepaid rental for the remaining period has been charged to operation in 2013.
Pada tanggal 6 Maret 2013, PT AG membeli tanah yang disebut diatas dengan harga Rp3.500.000.000 dan dicatat sebagai “Aset Tetap - Tanah”.
On March 6, 2013, PT AG purchased the said land above with purchase price of Rp3,500,000,000 and is recorded as “Fixed Assets - Land”.
3. Proyek Plasma Kebijakan pemerintah Indonesia mewajibkan perusahaan perkebunan untuk membangun inti rakyat. Sehubungan dengan kebijakan tersebut, PT MPK dan PT MBS yang secara bersama-sama disebut sebagai “Perusahaan Inti”, memiliki komitment dengan Koperasi Unit Desa (KUD) yang mewadahi petani plasma untuk mengembangkan perkebunan plasma. Pembiayaan atas pengembangan perkebunan plasma ini diperoleh melalui pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).
3. Plasma Project The Indonesian government policy requires the plantations companies to develop plasma plantations. Related to this, PT MPK and PT MBS, collectively referred to as the “Nucleus Companies”, have commitments with “Koperasi Unit Desa (KUD)” representing the plasma farmers to develop plantations under the plasma scheme. The financing of these plasma plantations are provided by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”).
Pada saat perkebunan plasma telah menghasilkan, petani plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil perkebunan tersebut kepada Perusahaan Inti, dan melunasi angsuran atas fasiltas pinjaman investasi yang diberikan oleh bank sesuai dengan menggunakan dana yang dipotong dari penjualan hasil perkebunan plasma tersebut.
When the plasma plantations start to mature, the plasma farmers are obliged to sell all their harvests to the respective Nucleus Companies, and shall repay the installments for the credit investment facilities obtained from the bank in accordance with the scheme of the plasma plantations development using funds deducted from the proceeds of the said sales of plasma plantations' harvests.
60
Laporan Tahunan
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Fasilitas pinjaman diberikan langsung oleh BRI kepada Perusahaan Inti. Dengan demikian, saldo pinjaman dicatat oleh Perusahaan Inti.
The credit facilities are provided directly by BRI to the Nucleus Companies. Accordingly, loan balances were recorded by the Nucleus Companies.
Pada tanggal 31 Desember 2013, pengembangan plasma oleh KUD telah mencapai 1.482 ha (2012: 990 ha).
As of December 31, 2013, the KUD Plasma development comprises 1,482 hectares (2012: 990 ha).
4. Perjanjian dengan Shell Pada tanggal 1 Oktober 2013, Perseroan mengadakan perjanjian penyediaan Biodiesel dengan PT Shell Indonesia (“Shell”) dimana Perseroan akan menyediakan Biodiesel untuk:
4. Agreement with Shell On October 1, 2013, the Company entered into a Biodiesel supply agreement with PT Shell Indonesia (“Shell) whereby the Company will supply Biodiesel for:
- Depo Gresik: 1.000 - 1.700 KL/bulan, - Depo Pulau Laut: 5.000 -7.000 KL/bulan
- Gresik depot: 1,000 - 1,700 KL/month, - Pulau Laut depot: 5,000 - 7,000 KL/month,
Perjanjian ini berlaku selama 12 bulan kecuali diakhiri lebih awal.
The agreement is valid for 12-months unless terminated earlier.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Event Review
a. Pada tanggal 21 Februari 2014, PT Bank Mutiara Tbk menyetujui perpanjangan fasilitas Kredit Rekening Koran yang di berikan kepada Perseroan sampai dengan tanggal 13 Januari 2015 dengan limit kredit Rp20 miliar dan suku bunga 13,5% per tahun untuk periode sampai 28 Februari 2014 dan 14% per tahun untuk periode sejak tanggal 1 Maret 2014.
a. On February 21, 2014, PT Bank Mutiara Tbk agreed to extend Overdraft facility given to the Company up to January 13, 2015 with credit limit amounted to Rp20 bilion and bear interest rate 13.5% per annum for period up to February 28, 2014 and 14% per annum for period started March 1, 2014.
b. Pada tanggal 18 Maret 2014, Direksi Perseroan menyetujui penghapusan investasi pada PT Intimutiara Gasindo dan ChemCross Com. Inc. dengan total Rp1.042.500.000.
b. On March 18, 2014, the Company's Board of Directors agreed to write-off investment in PT Intimutiara Gasindo and ChemCross Com. Inc. totaling Rp1,042,500,000.
c. Pada tanggal 4 Maret 2014, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memperpanjang fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh PT AG sampai dengan 20 Februari 2015. Tidak ada perubahaan atas persyaratan dan jaminan atas fasilitas tersebut.
c. On March 4, 2014, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk extended short-term loan facility obtained by PT AG up to February 20, 2015. There is no change in term and collateral on that facility.
Pada tanggal yang sama, PT AG juga memperoleh fasilitas forex line dengan nilai maksimum sebesar USD18 Juta dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2015. Fasilitas ini mempunyai syarat dan jaminan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama.
On the same date, PT AG obtained forex line facility with maximum limit of USD18 million and will be due on February 20, 2015. This facility has similar term and collateral with the short-term loan facility obtained from the same bank.
Prospek Usaha
Business Outlook
Perkebunan Kelapa Sawit Pengembangan agribisnis kelapa sawit merupakan salah satu langkah yang diperlukan sebagai kegiatan pembangunan subsektor perkebunan dalam rangka revitalisasi sektor pertanian. Pengembangan luas area perkebunan kelapa sawit dilakukan untuk mencukupi kebutuhan CPO dan produk-produk turunannya yang diprediksi akan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Palm Plantation The development of oil palm agribusiness is one of the necessary steps as plantation subsector development activities in order to revitalize the agricultural sector. The development of oil palm plantation area made to meet the needs of CPO and its derivative products are predicted to increase from year to year.
Melihat prospek usaha tersebut, Perseroan menargetkan dapat menjadi salah satu produsen kelapa sawit terbesar di masa mendatang.
Seeing the business prospects of the Company expects to be one of the largest palm oil producers in the future.
Pada tahun 2013 perkebunan kelapa sawit mulai produksi TBS dan diharapkan pada tahun berikutnya jumlah dan kualitas produksi TBS akan terus meningkat. Pembangunan pabrik kelapa sawit direncanakan dimulai pada tahun 2014.
In 2013 the palm plantation starts to commence FFB and is expected to obtain higher quantity and quality FFB in the coming year. Construction of a palm oil mill is planned to start in 2014.
Annual Report
61
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Biodiesel Salah satu konsumsi domestik yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun adalah konsumsi energi seiring dengan pertumbuhan sektor industri dan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia, terutama konsumsi energi fosil yang relatif tinggi.
Biodiesel One of the domestic consumption has increased from year to year is the energy consumption along with the growth of the industry and a growing middle class in Indonesia, especially fossil energy consumption is relatively high.
Walaupun secara umum pelaksanaan pemakaian bahan bakar nabati dirasakan relatif lambat, namun sektor transportasi untuk BBM bersubsidi berhasil mencapai kemajuan yang cukup menggembirakan, di mana kandungan Biodiesel telah mencapai 10% sejak September 2013.
Although in general the implementation of the use of biofuels felt relatively slow, but the transport sector for subsidized fuel achieved progress is being made, in which the content of Biodiesel has reached 10% in September 2013.
Potensi permintaan Biodiesel dari sektor transportasi meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang termasuk terbesar di dunia bahkan pada sektor-sektor industri, pertambangan dan pembangkit listrik juga cukup menjanjikan.
Potential Biodiesel demand from the transport sector increased with the rate of growth in the number of motor vehicles, including the largest in the world even in the industrial, mining and power plant sectors are also prospective.
Melihat peluang usaha tersebut Perseroan terus meningkatkan penjualan Biodieselnya, melalui peningkatan kualitas dan memperluas jaringan distribusi.
Seeing a business opportunity, the Company continues to increase sales of its diesel fuel, by improving the quality and expand its distribution network.
Perdagangan Kimia Permintaan industri manufaktur atas produk bahan kimia dasar akan berjalan seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi Indonesia Permintaan produk kimia di Indonesia yang merupakan bahan baku dari berbagai industri diperkirakan tetap tumbuh pada 2014 dan tahun-tahun berikutnya.
Chemical Trading Demand from the manufacturing industry of the products of chemical basic material will go hand in hand with population and economic growth in Indonesia. Chemical product demand in Indonesia, which is the raw material of various industries, is expected to continue to grow in 2014 and in the following year.
Pada tahun 2014 Perseroan mengupayakan peningkatan penjualan produk kimia dari tahun 2013, baik dari segi volume maupun nilainya.
In 2014 company expects to increase chemical trading than in 2013, in terms of both volume and value.
Proyeksi 2014
Projection 2014
Pada tahun 2013 Perseroan berhasil membukukan penjualan Biodiesel sebesar 87.255 MT, 3% di bawah target awal sekitar 90.000 MT. Mempertimbangkan kinerja Perseroan selama tahun 2013 maka target penjualan Biodiesel di tahun 2014 sekitar 120.000 MT.
In 2013 the Company has recorded sales of Biodiesel amounted to 87,255 MT, 3% below target by 90,000 MT. Consider the performance of the Company during the year 2013 the targets sales of Biodiesel in 2013 around 120,000 MT.
Sedangkan dari sektor perkebunan Perseroan menargetkan produksi TBS sebesar 18.500 MT.
Meanwhile from plantation sector the Company target production of FFB around 18.500 MT.
Pemasaran
Marketing
Pemasaran Biodiesel dan produk kimia lainnya dilakukan langsung oleh Perseroan. Memberikan kepuasan kepada pelanggan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh semua karyawan Perseroan.
The marketing of Biodiesel and other chemicals products are conducted directly by the Company. Customer satisfaction is our Company's priority that must be realized by all lines of employee.
Pelayanan terbaik diberikan kepada semua pelanggan yang antara lain memperhatikan kualitas dan jumlah produk yang akan dikirim, serta pengiriman barang yang tepat waktu. Komunikasi dan hubungan yang terjalin dengan baik kepada pelanggan juga dilakukan dalam hal pembayaran untuk mempercepat waktu proses arus kas penerimaan dan pembayaran.
Service excellence should be served to all customers by among others presenting product quality and quantity, as well as punctual goods delivery. Good communication to customers should also be performed in case of payment for accelerating cash-in and cash-out process.
62
Laporan Tahunan
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Perkebunan Pada tahun 2013 perkebunan kelapa sawit sudah mulai berproduksi. Perseroan akan terus melakukan pengawasan terhadap kualitas Tandan Buah Segar (TBS). TBS yang dihasilkan dijual ke pabrik kelapa sawit (pihak ketiga) yang berada tidak jauh dari lokasi perkebunan Perseroan.
Plantations In 2013 the Company starts to commence production. The Company will continue monitoring the quality of the fresh fruit bunches (FFB). FFB produced will be sold to millers (third party) which is not far from the location of the Company's plantation.
Biodiesel Perseroan hanya melakukan penjualan lokal, selain untuk memenuhi kebutuhan nasional juga adanya peraturan pemerintah mengenai Domestic Market Obligation (DMO). Penjualan Biodiesel Perseroan saat ini sebagian besar ke PT Pertamina untuk transportasi. Permintaan dari PT Pertamina terus mengalami peningkatan. Penjualan Biodiesel selama tahun 2013 kepada PT Pertamina yaitu sebesar 84.247 MT (2012: 57.502 MT) dan kepada konsumen lainnya sebesar 3.008 MT (2012: 4.983 MT).
Biodiesel The Company only runs local sales. It is not only for fulfilling national demand but also in complying with government regulation on Domestic Market Obligation (DMO). Presently, the Company sells almost of its Biodiesel production to PT Pertamina for transportation. PT Pertamina's demand has increased. Sales of Biodiesel to PT Pertamina for the year 2013 amounting to 84,247 MT (2012: 57,502 MT) and to other customers for 3,008 MT (2012: 4,983 MT).
Penjualan produk kimia Saat ini penjualan produk kimia sebagian besar untuk pasar lokal dan sisanya untuk ekspor. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah mempertahankan pelanggan lama dan menambah jumlah pelanggan baru dengan memberikan harga yang kompetitif.
Chemical trading Currently most of the sales of chemical products for the local market and the rest for export. Marketing strategy maintains loyal customers and increases the number of new customers by providing competitive pricing.
Dividen
Dividend
Berdasarkan RUPS Tahunan dalam 2 tahun buku terakhir memutuskan untuk tidak membagikan dividen.
Based AGM in the last 2 fiscal years decided not to distribute dividends.
Informasi - Investasi Restrukturisasi
Information - Investment Restructuring
Pada tahun 2012 Perseroan dan Entitas Anak (AG) melakukan Kuasi Reorganisasi melalui prosedur akuntansi dengan cara mengeliminasikan saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas secara umum melalui Selisih penilaian kembali aset dan Liabilitas dan selisih penilaian yang sejenisnya, Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak, tambahan modal disetor dan modal saham. Diharapkan melalui Kuasi Reorganisasi tersebut dapat memperbaiki struktur ekuitas Perseroan dimana tidak terdapat lagi saldo negatif pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan per tanggal 30 Juni 2012 yang telah diaudit. Namun atas pelaksanaan Kuasi Reorganisasi tersebut terdapat penurunan nilai nominal saham dari Rp500 per saham menjadi Rp 400 per saham.
In 2012 the Company and its subsidiaries (AG) did Quasi Reorganization through accounting procedures in a way to eliminate the deficit balance on the accounts of the general equity through the revaluation of assets and liabilities and the valuation difference like, Difference in transactions of equity changes in subsidiaries, additional capital paid-in capital stock. Hopefully through Quasi Reorganization can improve the Company's equity structure where there is no longer a negative balance on the Company's consolidated financial statements as of June 30, 2012 which has been audited. However, the implementation of the Quasi Reorganization is included reduction of the par value of Rp500 per share to Rp 400 per share.
Kuasi Reorganisasi tersebut telah memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham Perseroan melalui RUPS Luar Biasa Pada tanggal 22 November 2012 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU03448.AH.01.02 tahun 2013 pada tanggal 30 Januari 2013. Perseroan telah melakukan penerapan Kuasi Reorganisasi tersebut dalam pembukuan Perseroan sejak tanggal 1 Juli 2012.
Quasi Reorganization has been approved by the Company's Shareholders' Extraordinary General Meeting On November 22, 2012 and was approved by the Minister of Law and Human Rights No.. AHU-03448.AH.01.02 2013 on January 30, 2013. The Company has made application Quasi Reorganization is in the books of the Company since July 1, 2012.
Pada tahun 2013 Perseroan tidak melakukan investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
In 2013 the Company did not make an investment, expansion, divestiture, merger/amalgamation of business, acquisitions, affiliate transactions and conflict of interest transactions.
Annual Report
63
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN | MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
Changes In Legislation
Selama tahun 2013 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap aktivitas dan usaha Perseroan.
During 2013, there were no changes in the rule and regulation that significantly affected the Company's business and activities.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes In Accounting Policy
Perseroan telah menyusun laporan keuangan sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku di Indonesia. Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian yang menjadi bagian dari laporan tahunan ini mencakup ringkasan kebijakan dan metode akuntansi yang penting yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan. Selama tahun 2013 tidak terdapat perubahan atas kebijakan akuntasi yang signifikan dalam menyusun laporan keuangan Perseroan.
The Company has prepared financial statements in accordance with the Accounting Principles applicable in Indonesia. Note 2 to the consolidated financial statements, that are part of this annual report, includes a summary of accounting policies and methods used that are critical in preparing the financial statements. During 2013, there were no changes in significant company's accounting policy in accordance to prepare financial statement.
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan
Update Of Accounting Standards
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pencabutan dari standar akuntansi (PPSAK) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) di Indonesia dan efektif berlaku pada atau setelah:
The Interpretations on Financial Accounting Standards (ISAK) and revocation to financial accounting standards (PPSAK) issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) and effective on or after:
- Tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:
ISAK No. 27, “Transfer of Assets from Customers”;
ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”;
ISAK No. 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments”
ISAK No. 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka”;
ISAK No. 29, “Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine”;
PPSAK No. 12 “Pencabutan PSAK No. 33 - Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.
PPSAK No. 12; “Revocation of PSAK No. 33 - Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”.
- Tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
- January 1, 2015 is as follows:
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”;
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”;
PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”;
PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”;
PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Ventura Bersama”;
PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investment in Associate and Joint Venture”;
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”;
PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”;
PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”;
PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”;
PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”;
PSAK No. 66, “Joint Arrangement”;
PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”;
PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities”
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”.
Perseroan masih mengevaluasi dampak atas penerapan standar akuntansi tersebut.
64
- January 1, 2014 is as follows:
ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”;
Laporan Tahunan
The Companys is still evaluating the possible impact on the application of these financial accounting standards.
TINJAUAN MASA DEPAN OUTLOOK Potensi Perkebunan Kelapa Sawit
Palm Plantation Potential
Dari sisi permintaan, dalam jangka panjang masih akan mengalami peningkatan permintaan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang membutuhkan CPO baik untuk aplikasi sebagai bahan makanan maupun untuk aplikasi bahan bakar alternatif (biofuel). Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa CPO memiliki banyak komoditas subtitusi untuk kedua aplikasi tersebut, namun CPO tetap memiliki keunggulan kompetitif yaitu tingkat produktivitas yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan komoditas subtitusi sehingga biaya produksi per unit nya dapat lebih murah. Hal inilah yang menyebabkan komoditas CPO selalu dicari orang.
On the demand side, in the long run there will still increase in demand in line with the increasing number of population who need CPO as food as well as alternative fuels (biofuels). Although there are other substitution commodities to CPO, CPO still have competitive advantages, namely the relatively high productivity compared to other substitution commodities such that the production cost per unit can be pushed down. This is the reason for the popularity of CPO commodity.
Permintaan CPO juga akan mengalami peningkatan seiring dengan program hilirisasi industri sawit yang didorong oleh Pemerintah guna meningkatkan nilai tambah bagi industri sawit Indonesia.
The demand for CPO will also increase in line with the downstreaming of palm plantation program driven by the Government to increase added value for Indonesian palm industry sector.
Ditinjau dari sisi penawaran, dalam beberapa tahun mendatang akan mengalami pelambatan karena semakin sempitnya lahan yang tersedia untuk ditanami kelapa sawit di Malaysia, dan semakin banyaknya hambatan yang menghalangi pembukaan lahan baru di Indonesia seperti ketentuan moratorium lahan kehutanan serta hambatan lainnya.
From the supply side, in the next few years there will slowing down due to the more limited available land for palm planting in Malaysia, and the increasing number of barriers to clearing new land in Indonesia, such as forestry land moratorium provision and other obstacles.
Adanya perubahan iklim secara ekstrem juga mempengaruhi secara negatif jumlah panenan dan jumlah perluasan area tanam.
The extreme climate change is also negatively affect the crops and expansion of planted area.
Dari analisa permintaan dan penawaran di atas, jelaslah bahwa perkebunan kelapa sawit tetap memiliki propek yang menggembirakan di masa mendatang ditambah dengan adanya program hilirisasi.
From the above demand and supply analysis, it is clear that the palm plantation still has an exciting prospect in the future coupled with its downstream development.
Potensi Biodiesel
Biodiesel Potential
Kondisi perekonomian dunia yang belum menunjukkan pemulihan yang berarti, berimbas kepada belum pulihnya harga komoditas yang juga berimbas pada perekonomian Indonesia.
The world economy's slow recovery has affected the recovery of commodity prices, which in turn has impact on the Indonesian economy.
Untuk memperkuat ketahanan perekonomian nasional, Pemerintah pada kuartal keempat 2013 lalu mengeluarkan paket kebijakan perekonomian, antara lain tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain.
To strengthen the resilience of the national economy, in the fourth quarter of 2013, the Government issued a package of economic policies, one of them was about the provision, utilization and trade system of Biofuel as alternative fuel.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah impor bahan bakar minyak (BBM) yang telah ikut memberatkan neraca pembayaran pemerintah. Pemerintah melihat potensi Biodiesel untuk memenuhi kebutuhan BBM nasional. Kapasitas terpasang industri Biodiesel nasional yang cukup besar serta ketersediaan bahan baku berupa minyak kelapa sawit (CPO)/stearin (turunan CPO) yang melimpah, mampu
The Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) aims to reduce the amount of imported fuels (BBM), which has burdened the Government's payment balance. The Government see the potential of Biodiesel to fulfill national fuel demand. The national installed capacity of Biodiesel industry is rather big and raw materials such as crude palm oil (CPO)/ stearin (derivative) are
Annual Report
65
TINJAUAN MASA DEPAN | OUTLOOK
mencukupi jumlah Biodiesel yang dibutuhkan sebagai campuran bahan bakar minyak (solar) sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam kewajiban baru Biodiesel tersebut.
abundant, such that they will be able to meet the Biodiesel volume needed for diesel (solar) fuel blend according to value specified in the new mandatory obligation.
Sepanjang tahun 2013, bisnis Biodiesel Perseroan mengalami peningkatan yang menggembirakan sebagai akibat dari peningkatan permintaan Pertamina, ditambah lagi dengan adanya peningkatan besaran kandungan Biodiesel pada sektor transportasi bersubsidi yang mengalami peningkatan dari 7,5% menjadi 10% yang diberlakukan sejak September 2013.
Throughout the year 2013, the Company's Biodiesel business experienced encouraging increased as a result of Pertamina's increasing demand, coupled with the rise in Biodiesel blending rate in subsidized transportation sector from 7.5% to 10% since September 2013.
Hal ini menggambarkan bahwa implementasi Peraturan Menteri ESDM No 25 tahun 2013 mendorong perkembangan industri Biodiesel di Indonesia pada umumnya dan kinerja Perseroan khususnya.
It shows that implementation of the Minister of ESDM Regulation No 25 of 2013 encourages the development of the Biodiesel industry in Indonesia in general and the Company's performance in particular.
Potensi Perdagangan Kimia
Chemical Trading Potential
Perdagangan kimia masih memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar terutama perdagangan bahan kimia dasar dan produk kimia khusus yang memiliki produk-produk aplikasi yang berkaitan dengan produk-produk barang konsumsi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena pertumbuhan permintaan terhadap produk-produk barang konsumsi akan tetap mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perekonomian Indonesia.
Chemical trading still has potential growth sufficiently, especially basic chemicals and specialty chemical products trading that have its application products related to consumer goods products which are always needed in daily life. Because its growth will continue significantly in line with growth of population and economy of Indonesia.
Kesempatan yang dapat diraih oleh perseroan
Opportunities for the Company
Dari penjabaran di atas jelaslah bahwa perkebunan kelapa sawit memiliki prospek yang cerah dan salah satu penyebabnya adalah peningkatan permintaan yang datang dari industri Biodiesel. Di lain pihak, industri Biodiesel memiliki prospek yang cerah seiring dengan pertumbuhan kebutuhan bahan bakar minyak, peningkatan besaran kandungan Biodiesel serta implementasi pendayagunaan Biodiesel tidak hanya pada sektor transportasi bersubsidi, tetapi meluas pada sektor ketenagalistrikan dan sektor mineral dan batu bara (minerba).
From the explanation above, it is clear that palm plantation has a bright prospect that driven by increasing demand from the Biodiesel industry. On the other hand, the Biodiesel industry has a promising future as it is growing along with the growth of fuel oil needs, the rising Biodiesel blending rate, and increasing use of Biodiesel beyond the subsidized transportation sector, but extending to the electricity sector and mineral and coal sector.
Jelas sekali keterkaitan satu dengan lainnya antara kedua industri tersebut yang digeluti oleh Perseroan.
Clearly, there is interconnection between the two industries the Company is involved in.
Dengan pengalaman yang dimiliki oleh Perseroan di industri Biodiesel serta sumber daya yang mendukung, Perseroan akan mudah untuk mengembangkan kedua pilar bisnis tersebut menjadi sumber pertumbuhan dan sumber peningkatan nilai pemegang saham melalui proses sinergi keduanya.
Backed by the Company's experiences on Biodiesel industry and resources that support it, the Company will be able to develop both business pillars as the source of growth and source of increased shareholder value through their synergized processes.
66
Laporan Tahunan
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
KETERATURAN ORDERLINESS
Struktur Tata Kelola perusahaan secara garis besar tergambarkan pada organ utama Perseroan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
The Corporate Governance's structure broadly reflected in the Company's main body includes Shareholders General Meeting, Board of Commissioners, and Board of Directors.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting Shareholders (GMS)
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 20 Juni 2013, yang dihadiri oleh para pemegang saham dan atau kuasanya yang sah pada RUPS Tahunan sebanyak 767.354.490 saham atau 79,25% dan pada RUPS Luar Biasa sebanyak 767.506.490 saham atau 79,26% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh Perseroan.
The Company held General Meeting of Shareholders (GMS) on June 20, 2013, which was attended by Shareholders and/or their legitimate representative for Annual General Meeting of Shareholders (AGM) with total of 767,354,490 shares or 79.25%, and for Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) with total 767.506.490 shares or 79,26% of total shares issued by the Company.
Annual Report
67
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Keputusan RUPS Tahunan
AGM's Resolution
1. Rapat menerima dan menyetujui Laporan Direksi tentang jalannya kegiatan Perseroan untuk tahun buku 2012;
1. The meeting accepted and approved Board of Directors' Report on the progress of Company's business for 2012 fiscal year;
2. Rapat mengesahkan dan menyetujui Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku 2012 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 serta memberikan pembebasan sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan (Acquit et de charge) masing-masing atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan-tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan;
2. The meeting approved and agreed with Company's Balance Sheet and Income Statement for 2012 book year ended on December 31, 2012 and gave Acquit et de charge to Board of Directors and Board of Commissioners to make management and supervisory action as they have done in the fiscal year ended on 31 December 2012 to the extent that such management and supervisory actions are reflected in the Company's Balance Sheet and Income Statement.
3. Rapat menyetujui untuk tidak membagikan dividen, dan seluruh laba bersih Perseroan setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012 sebesar Rp38.496.232.841,- digunakan sebagai laba ditahan untuk memperkuat ekuitas atau modal;
3. The meeting agreed not to pay out dividends and all net profit after tax for fiscal year ended on 31 December 2012 amounting Rp38,496,232,841,- will be used to minimize deficit;
4. Rapat menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan memberi wewenang kepada Direksi untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lain pengangkatannya;
4. The meeting agreed with the granting of power and authority to Board of Commissioners to appoint a Public Account to audit Company's bookkeeping for the fiscal year ended on 31 December 2013 and determine Public Accountant fee and other requirement;
5. Rapat menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan uang jasa dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
5. The meeting agreed with the granting of power and authority to Board of Commissioners to determine the service fee and/ or other allowances for the members of Board of Directors and members of Boards of Commissioners.
Keputusan RUPS Luar Biasa
EGM's Resolution
Rapat memberi persetujuan dan wewenang kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan kegiatan meminjam uang dan/atau menjaminkan kekayaan Perseroan baik sebagian maupun seluruhnya termasuk pemberian gadai saham dan/atau Corporate Guarantee kepada bank, lembaga keuangan atau pihak ketiga lainnya untuk kepentingan Perseroan dan/atau anak-anak perusahaan Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada PT Anugerahinti Gemanusa (AG), PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK), dan PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) sampai dengan RUPS Tahunan berikutnya dengan tidak mengesampingkan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
The meeting approved and authorized the Board of Commissioners and Board of Directors to take all actions as necessary in relation with loan and security of Company's assets, partially or wholly, including share pledge and/or Corporate Guarantee to the banks, financial institutions and/or other third parties for the interest of the Company and/or its subsidiaries, including without limitation PT Anugerahinti Gemanusa (AG), PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) and PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) until the next AGM without prejudice to the Articles of Association and the applicable laws.
Berita Acara RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa dibuat oleh Veronica Nataadmadja SH, M.Corp.Admin, M.Com (Business Law), Notaris di Jakarta.
The minutes of AGM and EGM were prepared by Veronica Nataadmadja SH, M.Corp.Admin, M.Com (Business Law), Notary in Jakarta
68
Laporan Tahunan
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
Board of Commissioners and Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan perundangundangan yang berlaku dalam rangka menjaga kesinambungan usaha Perseroan.
Board of Commissioners and the Board of Directors has the duties, powers and responsibilities as stated in the Articles of Association, laws and regulations in force in order to maintain continuity of the Company's operations.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Susunan anggota Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2013.
Composition of Board of Commissioners as of December 31, 2013.
Jabatan Presiden Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris Komisaris
Nama | Name Goh Cheng Beng (Allan Goh) Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH Ir. Maruli Gultom Jasin Sridjaja
Position President Commisioner Independent Commisssioner Commissioner Commissioner
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Implementation of the Duties of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasan dan pemberi nasihat kepada Direksi, terutama terhadap kebijakan strategis yang diambil oleh Direksi yang mencakup tindakan pencegahan dan perbaikan dalam rangka pengendalian resiko Perseroan.
The Board of Commissioners exercises oversight and gives advices to the Board of Directors, particularly regarding the strategic policy adopted by the Board of Directors, which include preventive and corrective measures in order to control the risk of the Company.
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris mengacu kepada Anggaran Dasar Perseroan, keputusan RUPS, serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Komite yang dibentuk, senantiasa berupaya menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
The Board of Commissioners duties refers to the Articles of Association of the Company, GMS Resolutions, as well as the related rules and regulations. The Board of Commissioners and the Committee established constantly strive to implement the principles of good corporate governance.
Pengangkatan Komisaris
Appointment of Commissioner
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan jangka waktu lima tahun untuk setiap periodenya, terhitung sejak pengangkatannya dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatannya berakhir sesuai dengan keputusan RUPS.
Members of Board of Commissioners are appointed by the GMS for five years of service for each period, comes into effect as of the appointment and can reappointed after ending of service period in accordance with the GMS resolutions.
Remunerasi Anggota Dewan Komisaris
Remuneration of Board of Commissioners
Remunerasi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2013 total sebesar Rp1.568.459.000,-.
Remuneration of members of Board of Commissioners of the Company for the financial year 2013 was Rp1,568,459,000,-.
Pelaksanaan pemberian remunerasi ini merujuk kepada keputusan agenda ke lima RUPS Tahunan 2012, yaitu mengenai pemberian wewenang dan kuasa yang diberikan kepada Dewan Komisaris dalam menentukan uang jasa dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
The implementation of the remuneration referred to fifth Agenda of the 2012 AGM resolutions, namely the granting of authority and power to the Board of Commissioners in determining fees and/or other allowances of the members of Board of Directors and Board of Commissioners.
Penetapan nilai remunerasi Dewan Komisaris berdasarkan kinerja Perseroan.
The remuneration value of the Board of Commissioners was determined based on the Company's performance.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan 5 (lima) kali Rapat.
During 2013, the Board of Commissioners conducted 5 (five) meetings.
Annual Report
69
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Kehadiran di Rapat Dewan Komisaris Attendance at the Board of Commissioners Meeting Kehadiran | Attendance Agenda G
M
MG
JS
1 Pembahasan laporan keuangan tahun buku 2012, laporan tahunan 2012 dan rencana 2013 Discussion on audited financial statement for book year 2012, annual report 2012 and plan 2013
1
1
1
1
2 Evaluasi laporan keuangan dan usaha Perseroan untuk triwulan 1 tahun 2013, serta persiapan RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa dan Paparan Publik Evaluation of Q1 financial statement and Company's business, also preparation to AGM, EGM p and Public Expose
1
1
-
1
3 Persiapan akhir RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa dan Paparan Publik Rehearsal AGM, EGM and Public Expose
1
1
1
1
4 Evaluasl dan pembahasan laporan keuangan triwulan ke 2 Evaluation and disscusioon on Q2 financial statement
1
1
1
1
5 Pembahasan laporan keuangan dan usaha Perseroan hingga triwulan ke-3 dan rencana 2014 Discsussion on Q3 Financial Statemant, the Company's business and 2014 plan
1
1
1
1
5
5
4
5
Jumlah | Total Catatan | Note : G : Goh Cheng Beng (Allan Goh)
M : Mashudi
MG : Maruli Gultom
JS : Jasin Sridjaja
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Susunan anggota Direksi per 31 Desember 2013
Composition of Board of Directors as of December 31, 2013
Jabatan Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
Nama | Name Immanuel Sutarto Dahlia Tarjoto Agus Awali Ismantoro Adry Nugroho
Position President Director Director Director Director
Pelaksanaan Tugas Direksi
Board of Directors Responsibilities
Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, dengan jangka waktu lima tahun untuk setiap periodenya terhitung sejak pengangkatannya dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatannya berakhir sesuai dengan keputusan RUPS.
The members of the Board of Directors are appointed by the General Meeting of Shareholders for the next five years period since the appointment and be able to be re-appointed according to the AGM resolution.
Direksi berhak mewakili Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain, serta menjalankan segala kegiatan akan tetapi dengan pembatasan-pembatasan dalam meminjam/meminjamkan uang atas nama Perseroan dan mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain, yang harus mendapatkan persetujuan tertulis dari dari Dewan Komisaris. Hal-hal lain dalam pelaksanaan kegiatan untuk kepentingan Perseroan harus sesuai dengan Anggaran Dasar serta perundang-undangan yang berlaku.
Directors are entitled to represent the Company, form binding between the Company and other parties, as well as carry out all activities but with limitations in the borrowing/ lending money on behalf of the Company and in setting up a business or participating in other companies, which have to obtain written approval from the Board of Commissioners. Other things in the activities for the benefit of the Company shall be in accordance with the Articles of Association and the applicable laws.
70
Laporan Tahunan
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Tugas Anggota Direksi
Duties of the Members of Board of Directors
Bapak Immanuel Sutarto, selaku Presiden Direktur Perseroan mengkoordinasikan semua kegiatan Direksi dan beberapa departemen di bawah Presiden Direktur seperti Sumber Daya Manusia dan Umum, Legal, Pengadaan, dan Informasi dan Teknologi.
Mr. Immanuel Sutarto, as President Director of the Company coordinates all activities of the Board of Directors and several departments under the Board of Director such as Human Resources and General Affairs, Legal, Procurement, and Information and Technology.
Bapak Adry Nugroho, selaku Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha untuk Biodiesel dan Kimia membawahi penjualan dan distribusi, produksi, dan pembelian bahan baku.
Mr. Adry Nugroho, as Director Marketing and Business Development of Biodiesel and Chemical oversees sales and distribution, production, and purchase of raw materials.
Ibu Dahlia Tarjoto membawahi bidang akuntansi, keuangan dan hubungan dengan investor.
Ms. Dahlia Tarjoto oversees accounting, finance, and investor relations.
Bapak Agus Awali bertindak sebagai Direktur Perkebunan.
Mr. Agus Awali acts as Director of Plantation.
Remunerasi Anggota Direksi Remunerasi anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2013 sebesar Rp3.923.160.000,-.
Board of Directors Remuneration Remuneration of the members of the Board of Directors of the Company for the fiscal year 2013 was amounting to Rp3,923,160,000,-.
Pelaksanaan pemberian remunerasi ini merujuk kepada keputusan agenda ke lima RUPS Tahunan 2012, yaitu mengenai pemberian wewenang dan kuasa yang diberikan kepada Dewan Komisaris dalam menentukan uang jasa dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
The implementation of the remuneration referred to the fifth agenda of the 2012 AGM, namely the granting of authority and power to the Board of Commissioners in determining fees and/or other allowances of the members of the Board of Directors and Board of Commissioners.
Penetapan nilai remunerasi kepada Direksi Perseroan berdasarkan kinerja Perseroan.
The remuneration for the Board of Directors was determined based on the Company's performance.
Rapat Direksi
Board of Directors' Meeting
Pada tahun 2013, Direksi menyelengarakan 15 (lima belas) kali pertemuan, yaitu pertemuan rutin sebulan sekali dan 3 (tiga) pertemuan bersama Dewan Komisaris.
During 2013, Board of Directors conducted 15 (fifteen) meetings, namely the routine monthly meetings and 3 (three) meetings with Board of Commissioners.
Kehadiran | Attendance
Agenda 1
Pertemuan rutin satu bulan sekali, Januari sampai Desember 2013 Routine meeting, once a month, January to December 2013
2.1 Pembahasan laporan keuangan tahun buku 2012 dan laporan tahunan 2012, bersama Dewan Komisaris Discussion on audited financial statement for book year 2012 and annual report 2012 with BoC 2.2 Evaluasi laporan keuangan di triwulan 1 dan memastikan agenda RUPS & Paparan Publik, bersama Dewan Komisaris Evaluation of 1st Quarter Financial Statement and confirmation to Agenda GMS & Public Expose with BoC
IS
DT
AW
AN
12
11
10
11
1
-
1
-
-
-
-
-
3
Persiapan materi akhir RUPS dan Paparan Publik, bersama Dewan Komisaris Preparation to final matery AGM, EGM and Public Expose, with BoC
1
1
1
1
4
Evaluasi laporan keuangan triwulan ke-3 dan rencana usaha Perseroan 2013, bersama Dewan Komisaris Discussion on Q3 Financial Statement and 2013 the Company's business, with BoC
1
1
1
1
Total
15
13
13
14
Catatan | Note : IS : Immanuel Sutarto
DT : Dahlia Tarjoto
AW : Agus Awali Ismantoro
AN: Adry Nugroho
Annual Report
71
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Realisasi Keputusan RUPS 2013
Realization of 2013 GMS Resolutions
Sampai dengan 31 Desember 2013, Keputusan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa bulan Juni tahun 2013 telah direalisasikan.
As of December 31, 2013, Resolutions of the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting in June of 2013 had been realized.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Susunan Komite Audit Perseroan per tanggal 31 Desember 2013
Composition of Audit Committee as of December 31, 2013
Jabatan Ketua Komite Audit dan Komisaris Independen Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit
Nama | Name
Position
Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH Sundara Ichsan Restu Pribadi
Chairman of Audit Committe and Commissioner Independent Commissioner Member of Audit Committee Member of Audit Committee
Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH Beliau adalah Komisaris Independen Perseroan dan sekaligus Ketua Komite Audit Perseroan sejak 30 Juni 2005. Beliau seorang guru besar Ilmu Hukum pada Program Magister dan Doktor Ilmu Hukum Universitas Parahyangan, Bandung, Indonesia.
Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH He is the Independent Commissioner of the Company and the Chairman of the Audit Committee of the Company since June 30, 2005. He is a professor of Law Science in the Law Graduate and Doctoral Program at University of Parahyangan, Bandung, Indonesia.
Sundara Ichsan Beliau mejadi anggota Komite Audit Perseroan sejak 6 April 2009. Sebelumnya beliau pernah menjadi karyawan Perseroan selama kurang lebih enam tahun sejak 2002, dengan jabatan terakhir Senior Manager Tax & Accounting Coordinator. Beliau menyelesaikan pendidikan jurusan Manajemen tahun 1986 di Universitas Atmajaya, dan MBA jurusan akuntansi dari University of Hull, London, tahun 1993.
Sundara Ichsan He was appointed as the member of Audit Committee in 6 April 2009. Previously, he was with the Company for around six years since 2002, with the last position as the Senior Manager Tax and Accounting Coordinator. He graduated from Management Faculty of Atmajaya University in 1986 and received an MBA degree in Accounting from the University of Hull, London, in 1993.
Restu Pribadi Beliau menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak 22 Juni 2011, dan berpengalaman di bidang akuntansi dan keuangan kurang lebih 11 tahun.
Restu Pribadi He has been serving as the member of Audit Committee since June 22, 2011, and has around 11 years experiences in accounting and finance.
Penunjukan Anggota Komite Audit
Appointment of Audit Committee
Komite Audit Perseroan ditunjuk/diangkat oleh Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris. Informasi pengangkatan anggota Komite Audit ini juga disampaikan kepada OJK, BEI dan publik melalui IDXnet.
Audit Committee is appointed by the Board of Commissioners based on the Decree of the Board of Commissioners. Information regarding the appointment of the Audit Committee members is also submitted to the OJK, IDXnet.
Dasar hukum penunjukan Komite Audit adalah (1) Undangundang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT); (2) Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit; (3) Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Jakarta Nomor Kep305/BEJ/07-2004 tertanggal 14 Juli 2004 tentang Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat.
The legal basis for the appointment of the Audit Committee are 1) Law no. 40 of 2007 on Limited Liability Companies (Company Law); 2) Bapepam-LK Regulation No. IX.I.5 Annex Decision of Chairman of Bapepam and LK No. Kep643/BL/2012 dated December 7, 2012 on the Establishment and Implementation Guidelines Audit Committee; 3 ). Decision of the Board of Directors of PT Indonesia Jakarta Stock Exchange No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated July 14, 2004 concerning Regulation No. IA on Registration of Shares and Equity Securities other than Shares issued by listed companies.
72
Laporan Tahunan
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Periode Jabatan Anggota Komite Audit
Service Period of Audit Committee Members
Periode jabatan anggota Komite Audit tidak lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, yaitu lima tahun untuk satu periode. Anggota Komite Audit dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya.
Service period of Audit Committee members shall not be longer than that of Board of Commissioners as set out in the Articles of Association is five years for a period and may have an option for reappointment for the next service period.
Independensi Komite Audit
Independence of Audit Committee
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Komite Audit melakukan penelaahan informasi keuangan, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan Perseroan, dan memberikan pendapat serta rekomendasi kepada Dewan Komisaris secara independen.
In carrying out its functions and duties, the Audit Committee conducted a review of financial information, compliance to laws and regulations relating to the activities of the Company, and provide opinions and recommendations to the Board of Commissioners independently.
Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
The Audit Committee Activities
Dalam melaksanakan kegiatannya, Komite Audit berpedoman kepada Piagam Komite Audit, dan senantiasa bekerja sama dengan Internal Audit Perseroan dalam rangka pengendalian internal perusahaan.
Audit Committee performed their activities referring to Audit Committee Charter, and working together with the Company's Internal Audit in order to conduct internal control.
Piagam Komite Audit adalah dasar Komite Audit melakukan segala kegiatannya, untuk tugas dan tanggung jawabnya
Audit Committee Charter is the reference for Audit Committee in conducting their activities, duties and responsibilities.
Piagam Komite Audit telah ditampilkan dalam situs Perseroan di www.eterindo.com.
The Audit Committee Charter has been uploaded to the Company's web www.eterindo.com.
Kegiatan Komite Audit di tahun 2013
The Audit Committee's Activities in 2013
1. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan konsolidasi dan catatan atas laporan keuangan tahun 2012.
1. Reviewed the consolidated financial statements and notes to the financial statements in 2012.
2. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan konsolidasi triwulanan dan catatan atas laporan keuangan tersebut tahun 2013.
2. Reviewed the quarterly consolidated financial statements and the notes to the financial statements in 2013.
3. Melakukan evaluasi atas Laporan Audit Internal dan pelaksanaan pengendalian internal Perseroan.
3. Evaluated of the Internal Audit Report and the implementation of the Company's internal control.
4. Melakukan penelaahan dan evaluasi atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan dan perundangundangan di bidang pasar modal dan ketentuan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
4. Reviewed and evaluated the Company's compliance to the rules and regulations in capital markets and other provisions relating to the Company's activities.
Hasil penelaahan dan evaluasi tersebut di atas disampaikan kepada Dewan Komisaris dan dibahas bersama pada rapat Dewan Komisaris.
The results of the above review and evaluation were submitted to the Board of Commissioners and were discussed at the Board of Commissioners' meetings.
Rapat Komite | Audit Committee Audit Meeting Nama | Name Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH Sundara Ichsan Restu Pribadi
Jabatan Position in Committee
Jumlah Rapat Total Meeting
Kehadiran Attendance
Ketua | Chairman Anggota | Member Anggota | Member
4 4 4
4 3 4
Annual Report
73
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Struktur Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur Perseroan dalam rangka membantu Direksi menjalankan fungsi-fungsi Direksi dalam kepengurusan, manajemen risiko, pengendalian internal, komunikasi dan tanggung jawab sosial, yang berpedoman pada prinsipprinsip Tata Kelola.
Corporate Secretary Structure The Corporate Secretary is responsible to the President Director and assists the Board of Directors in conducing the Directorship functions in the management, risk management, internal control, communications and social responsibility, in accordance with the GCG principles.
Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah Sussy Nurikafitri, lahir tahun 1968. Beliau bergabung dengan Perseroan di tahun 1997 pada unit korporasi legal Perseroan, dan lebih lanjut pengembangan di divisi legal tersebut untuk compliance hingga pertengahan tahun 2005. Sejak triwulan 2005, beliau ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan hingga saat ini. Sebelum bergabung di Perseroan, beliau bekerja di divisi Sekretaris Perusahaan pada salah satu perusahaan publik yang bergerak dalam bidang usaha properti.
Corporate Secretary is headed by Sussy Nurikafitri, born in 1968. She has joined the Company since 1997 in the corporate legal unit of the Company, and then in the legal division for compliance until mid-2005. Since the third quarter of 2005, she has been appointed as Company Secretary up to now. Prior to joining with the Company, she worked in the Corporate Secretary division of a public listed property company.
Alamat email Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah
[email protected]
Corporate Secretary email address is
[email protected]
Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab serta Kegiatan Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary's Functions, Duties, Responsibilities and Activities
1. Memberikan saran kepada Direksi mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.
1. Providing recommendations to the Board of Directors on the implementation of the Corporate Governance principles.
2. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku untuk Perseroan sebagai perusahaan terbuka.
2. Following the updates in the capital market development, especially the rules relating to the Company as a public company.
3. Memberi masukan kepada Direksi atas kepatuhan pelaporan dan pelaksanaan peraturan pasar modal dan peraturan pelaksanaannya.
3. Providing inputs to the Board of Directors regarding compliance on reporting and implementation of capital market regulation and its implementing regulations.
4. Memberikan kewajiban laporan dan informasi yang tepat waktu kepada OJK, Bursa Efek Indonesia, dan masyarakat.
4. Fulfilling the obligation to deliver reports and information on timely basis to OJK, Indonesia Stock Exchange, and the public.
5. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi yang dibutuhkan mengenai Perseroan.
5. Providing the public with necessary information about the Company.
6. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan institusi pasar modal terkait.
6. Acting as a liaison officer between the Company and related capital market institutions.
7. Mengelola daftar para pemegang saham.
7. Keeping the list of shareholders.
8. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik Perseroan.
8. Coordinating the General Meeting of Shareholders and the Public Expose.
9. Menyelenggarakan rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
9. Organizing the meetings of the Board of Directors and Board of Commissioners.
Koordinasi Sekretaris Perusahaan dengan Unit Kerja Lainnya Dalam menjalankan kegiatannya, Sekretaris Perusahaan senantiasa berkoordinasi dengan beberapa unit kerja lainnya, diantaranya dengan divisi hukum, akuntansi/ keuangan korporasi, dan hubungan investor dalam rangka memastikan kepatuhan dan pemenuhan seluruh peraturan dan undang-undang Pasar Modal. Dengan demikian, kewajiban laporan seperti penyampaian laporan keuangan, laporan tahunan dan kewajiban pelaporan lain serta informasi lainnya yang dapat diungkapkan secara lengkap dan tepat waktu.
Coordination between the Corporate Secretary and Other Working Units In carrying out its activities, the Company Secretary is always in coordination with some other working units, including the legal division , accounting/ corporate finance, and investor relations in order to ensure adherence and compliance with all regulations and the Capital Market Law. Thus, the reporting obligation such as submission of financial statements, annual reports and other reporting obligations as well as other information can be disclosed in full and on time.
74
Laporan Tahunan
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
Sekretaris Perusahaan mengelola hubungan yang baik dengan publik dan lembaga penunjang pasar modal seperti Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia, Biro Administrasi Efek, serta aktif mengikuti kegiatan Asosiasi Emiten Indonesia untuk mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku bagi perusahaan publik atau emiten.
Company Secretary manages a good relationship with the public and capital market support institutions such as the Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange, Indonesia Central Securities Depository, Securities Registrar, and actively follows the activities of the Association of Indonesian Listed Companies to follow the development of the capital markets, particularly the rules that apply to companies public or issuers.
Dalam satu tahun terakhir ini, Perseroan telah membentuk divisi hubungan investor dalam rangka memastikan ekspektasi pasar terhadap Perseroan.
In the past year, the Company has established investor relations division in order to ensure the market expectations of the Company.
Hubungan Investor Hubungan Investor bertanggung jawab untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara Perseroan dengan kalangan analis, investor, media dan pihak-pihak yang membutuhkan informasi tentang kegiatan bisnis Perseroan.
Investor Relations Investor Relations (IR) is responsible for creating effective communication between the Company and analysts, investors, the media, and any party who needs the information about the business activities of the Company.
Informasi Perseroan seperti berita per kuartal Perseroan, paparan publik, dan informasi lainnya dimuat dalam situs Perseroan sehingga dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan informasi Perseroan. Selama tahun 2013, juga aktif mengikuti berbagai pertemuan analis dan investor lokal serta media pasar modal.
Company information, such as the Company's quarterly news, public exposure, and other information, is posted on the Company's website that can be accessed by anyone who requires information regarding the Company. During the year 2013, IR also actively participated in various meetings with investors, analysts and the media capital markets.
Fungsi ini dikelola oleh Perseroan yaitu Bambang Suyitno dengan alamat email
[email protected] atau bambang.
[email protected].
This function is managed by Bambangsuyitno , who can be contacted at the email address investor.relations@ eterindo.com or bambang.
[email protected].
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Unit Audit Internal melakukan audit kepatuhan terhadap kebijakan dan Standard Operasional Baku (SOP) perusahaan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta mengevaluasi sistem pengendalian internal.
The Internal Audit Unit conducts audits on compliance with corporate policies and operational standards (SOPs), regulations and legislation in force, as well as evaluates the internal control system.
Audit Internal menyampaikan temuan, saran serta kajian yang dapat digunakan oleh Direksi sebagai masukan penting dalam mengambil keputusan, menerbitkan kebijakan dan peraturan perusahaan.
Internal Audit convey its findings, suggestions and assessments that can be used by the Board of Directors as an important inputs in making decisions, issuing policies and regulations.
Struktur dan Kedudukan Unit Audit Internal Unit Audit Internal (UAI) dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal (”Kepala UAI”), yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya UAI bekerja sama dengan Komite Audit. Auditor yang duduk dalam UAI Perseroan maupun yang ada di Entitas Anak Perseroan bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala UAI.
Structure and Status of the Internal Audit Unit Internal Audit Unit (UAI) is led by a Head of Internal Audit ("Head of UAI"), who is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. In carrying out the functions and duties, UAI works in cooperation with the Audit Committee. The UAI auditors, who work in the Company as well as in the subsidiaries, are directly responsible to the head of UAI.
Kepala UAI Perseroan adalah Kastari, lahir di Lampung Timur, bulan Desember 1970. Karirnya dimulai sejak tahun 2000 sebagai Supervisor Internal Audit. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi bidang studi akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jayakarta di Jakarta.
The Company's head of UAI is Kastari, born in East Lampung, in December 1970. His career started in 2000 as Supervisor of Internal Audit. He earned his degree in Economics, majoring in Accounting, from the Jayakarta School of Economics in Jakarta
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal Dalam melakukan tugasnya, Kepala UAI berpedoman pada Piagam Audit Internal Perseroan, diantaranya adalah:
Duties and Responsibilities of the Internal Audit Unit In performing its duties, the Head of UAI refers to the Company's Internal Audit Charter, which include:
1. Membantu Presiden Direktur dalam melakukan perencanaan Audit Internal Tahunan.
1. Assisting the President Director in planning the Annual Internal Audit.
Annual Report
75
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intenal dan sistem manajemen risiko serta kepatuhan terhadap hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di Perseroan serta peraturan dan perundang-undangan yang terkait.
2. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management systems, and compliance with laws, regulations and policies applicable in the Company as well as the related rules and regulations.
3. Melakukan pemeriksaan, penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya.
3. Examining, assessing, and appraising the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology, and other activities.
4. Mengidentifikasi alternatif perbaikan dalam peningkatan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya dan dana.
4. Identifying options for improvement in increasing the efficiency and effectiveness of resources and funds usage.
5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang independen dan obyektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkat manajemen.
5. Providing independent and objective improvement suggestions and information about the assessed activities to all levels of management.
6. Menyusun pengembangan sistem pemeriksaan/audit internal yang meliputi standar acuan, instrumen pengukuran, metode audit data, dan prosedur kerja tim serta kompetensi Audit Internal.
6. Preparing inspection system development/ internal audit development covering the reference standards, measurement instruments, data auditing methods, and the Internal Audit's team work procedures and competence.
7. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada President Direktur dan Komite Audit.
7. Creating audit report and submit the report to the President Director and Audit Committee.
8. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan.
8. Monitoring, analyzing and reporting the follow up implementation on the improvements that have been recommended.
9. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Komite Audit.
9. Cooperating and coordinating with the Audit Committee.
10. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya.
10. Preparing a program to evaluate the quality of the internal audit activities.
11. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
11. Conducting special inspection when necessary.
Kegiatan Audit Internal Tahun 2013 Fokus kegiatan Unit Internal Audit pada tahun 2013 mencakup berbagai area yang berisiko tinggi dan sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan Perseroan antara lain:
Internal Audit Activities in 2013 The focus of the Internal Audit Unit activities in 2013 included a variety of high risk areas and was very influential in achieving the Company's goals, including:
1. Audit Kepatuhan di perkebunan sawit, menelaah kesesuaian antara kegiatan operasional dengan SOP dan Peraturan Pemerintah/Daerah.
1. Compliance audit at palm oil plantations, examining the compliance between the operations with of the SOP and Government/ Local Government Regulations.
2. Audit operasional dan keuangan, menelaah pengawasan internal di perkebunan sawit meliputi biaya operasional, persediaan, biaya tenaga kerja, manajemen sumber daya manusia, pembebasan lahan, pembukaan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan tanaman, panen dan penjualan.
2. Operational and financial audits, reviewing internal control at palm oil plantations such as operating costs, inventory, labor costs, human resources management, land acquisition, land clearing, seeding, planting, up keep, and also harvest and sales.
3. Audit kepatuhan di industri Biodiesel, menelaah kesesuaian antara kegiatan operasional dengan ISO/SOP dan Peraturan Pemerintah/Daerah.
3. Compliance audits at the Biodiesel industry, examining the compliance between the operations with the ISO/ SOP and Government/Local Government Regulations.
4. Audit operasional dan keuangan, menelaah pengawasan internal di industri Biodiesel meliputi pembelian, produksi, persediaan, penjualan, Maintenance, Safety and Environment, serta Human Resources and General Affairs.
4. Operational and financial audits, reviewing internal control in the Biodiesel industry include purchasing, production, inventory, sales, Maintenance, Safety and Environment, HR and GA.
5. Memantau pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan pada pelaksanaan Audit.
5. Monitoring of the improvement implementation as recommended during the audits.
6. Melaporkan dan mempresentasikan hasil pemeriksaan dan hasil pengawasan tindak lanjut perbaikan kepada Direksi, dan Komite Audit.
6. Report and presentation of the audit results and improvement follow-up results to the Board of Directors and Audit Committee.
76
Laporan Tahunan
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
7. Evaluasi kualitas dan kuantitas hasil kerja, serta perbaikan program kerja.
7. Evaluation of the work quality and work quantity and improvement on work program.
8. Mengevaluasi dan mengembangkan kompetensi Auditor Internal dengan menyusun program dan jadwal pelatihan di internal perusahaan maupun melalui lembaga pengembangan internal audit.
8. Competency evaluation and development of the Internal Auditors by developing internal training programs and schedules as well as through internal audit development organizations.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Seluruh kegiatan operasional, transaksi dan laporan keuangan dilaksanakan dengan mengikuti SOP Perusahaan dan peraturan-peraturan yang berlaku. Manajemen Perseroan menyusun rancangan sistem pengawasan internal yang memadai guna memberikan kepastian kepada Direksi bahwa semua risiko yang berkaitan dengan operasional Perseroan telah diidentifikasi dengan tepat, dievaluasi, dan dikelola secara konsisten.
All activities, transactions and financial statements are conducted in accordance with the Company's operation standards and the applicable laws. The Company's Management prepares the adequate design of internal control system that provide assurance for the Board of Directors that all risks related to the Company's operations have been duly identified, evaluated, and managed consistently.
Selama tahun 2013 Perseroan telah melakukan beberapa tindakan pengendalian yang berkaitan dengan risiko keuangan, risiko pasar, risiko lingungan, dan risiko sosial, diantaranya melalui:
In response to the risks, in 2013 the Company conducted several control measures relating to financial risk, business risk, market risk, environmental risk and social risk, including the following:
•
Melaksanakan program audit secara rutin yang berbasis pada risiko menggunakan prosedur audit yang disusun secara sistematis meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan tindak lanjut.
•
Conducted routine risk-based audits by using a systematic audit procedure, consisting of planning, implementation, reporting, and follow up.
•
Mengawasi pelaksanaan ekspansi usaha (perluasan kebun kelapa sawit dan perencanaan pembangunan pabrik kelapa sawit) untuk memastikan bahwa ekspansi tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan target, anggaran, SOP yang telah ditetapkan, dan peraturan lainnya.
•
Conducted supervision on business expansion (plantation expansion and CPO mills development plan) to ensure that such expansion has been accomplished in accordance with target, budget, operation standards, and other regulations.
•
Melakukan review bulanan atas target, realisasi, budget, dan penanganan masalah-masalah yang dihadapi.
•
Conducted monthly review on target, budget realization, and problem management.
Adanya rancangan dan pelaksanaan/implementasi sistem pengendalian internal yang memadai dapat memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional, semua transaksi dan laporan keuangan yang diterbitkan telah sesuai dengan SOP Perusahaan dan peraturan yang berlaku.
The design and implementation of an adequate internal control system ensured that all operational activities, all transactions and the financial statements issued were in accordance with company's operation standards and regulations in force.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Perubahan lingkungan usaha yang cepat, baik internal maupun eksternal, akan berdampak kepada makin kompleksnya risiko usaha yang harus dihadapi Perseroan.
The Company faces sophisticated business risks as impact of rapid business environment changes internally as well as externally.
Dalam pengelolaan risiko, Perseroan melakukan kegiatannya berdasarkan Tata Kelola dimana Perseroan juga melaksanakan fungsi pengawasan melalui Komite Audit dan Unit Audit Internal yang bekerja secara independen.
In order to mitigate risk, the Company runs its business based on GCG including oversight function that conducted by Audit Committee and Internal Audit independently.
Risiko-risiko yang berdampak besar terhadap pencapaian target Perseroan, antara lain:
Significant risks that affects to the Company's achievement as follow :
1. Risiko likuiditas Risiko bahwa Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo.
1. Liquidity Risk The risk stemming from the lack of the Company ability to settle financial obligations at its maturity.
Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi arus kas dan arus kas aktual secara berkesinambungan serta menjaga kecukupan kas dan setara kas dan fasilitas pinjaman yang tersedia. Risiko
The Company manages the liquidity risk by ongoing monitoring over the projected and actual cash flows as well as the adequacy of cash and cash equivalents and available credit vacilities. The risk is also minimized by
Annual Report
77
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
ini juga diminimalisir dengan mengelola berbagai sumber pembiayaan dari pemberi pinjaman yang dapat diandalkan.
managing diversified funding resourcies from reliable quality lenders.
2. Risiko kredit Kemungkinan bahwa debitur tidak membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara tepat waktu yang bisa menyebabkan kerugian Perseroan dan Entitas Anak.
2. Credit Risk The possibility that the debtor does not settle for all or part of the loan or does not settle timely basis can drive the Company and its Subsidiaries into.
Perseroan mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan, dimana persetujuan atau penolakan kontrak baru dan kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi, diantaranya dengan memperhatikan reputasi dan rekam jejak pelanggan. Saat ini tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
The Company controls credit risk exposure by setting the policy, that the approval or rejection of a new contract and its compliance is monitored by the Board of Directors, by taking into account customers' reputation and track record. At the moment there is no credit risk that is concentrated significant.
3. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko Perseroan terkait nilai tukar mata uang asing terutama timbul dari piutang dan utang usaha atas penjualan dan pembelian dalam mata uang asing serta utang bank yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan operasi Perseroan yang meliputi produksi, pembelian dan penjualan.
3. Foreign Exchange Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company's exposure to exchange rate fluctuations results primarily from trade receivables and payables its sales and purchases in foreign currencies and bank loans for financing the Company's operational activity including production, purchases and sales.
Untuk memitigasi risiko terkait risiko perubahan mata uang asing, Perseroan melakukan monitoring arus kas non-Rupiah dan memaksimalkan penggunaan “lindung nilai alamiah” yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara penjualan dan biaya, utang dan piutang dalam mata uang yang sama.
To mitigate the Company's exposure to foreign exchange currency risk, non-Rupiah cash flows are monitored and maximize the use of “natural hedge” favouring as much as possible the natural off-setting of sales and cost, payables and receivables denominated in the same currency.
4. Risiko Tingkat Bunga Risiko tingkat bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Hutang Perseroan dalam Dollar Amerika Serikat dan Rupiah dengan tingkat bunga tetap.
4. Interest Rate Risk Interest rate risk comes from debts arising. Company's debts denominated in USD as well as Rupiah at a fixed rate.
Pada saat ini, Perseroan mempunyai kebijakan dalam mengkaji risiko suku bunga setiap setengah tahun dengan dasar yang digunakan adalah keuntungan dan kerugian jika menggunakan lindung nilai terhadap suku bunga.
Currently, every semester the Company has policy to review interest rate risk according to its cost and benefit of interest rate hedging.
5. Risiko Program Pemerintah Terhadap Program Biodiesel
78
5. Government Policy Risk on Biodiesel Program
Kebijakan pemerintah dalam menetapkan harga, kewajiban pemakaian Biodiesel, pemberian subsidi pemerintah kepada PT Pertamina, sistem tender pengadaan dan pemberian insentif pajak.
Government policy on pricing, Biodiesel usage mandatory, subsidy government to PT Pertamina, tender system and tax incentive.
Komitmen Pemerintah mendukung energi alternatif/ terbarukan termasuk Biodiesel sangat berpengaruh terhadap kelangsungan industri ini.
Government's commitment to support the alternative energy/renewable energy including Biodiesel, has significant effects to sustainability of its industry.
Pemakaian Biofuel (Bahan Bakar Nabati - BBN) termasuk Biodiesel adalah program nasional yang sudah jelas ada targetnya sampai dengan tahun 2025. Jumlah pemakaian Biodiesel tentunya meningkat terus. Namun
The Biofuels (BBN) usage including Biodiesel is a national program that has target until 2025. Biodiesel usage will increase significantly. However the price could fluctuate
Laporan Tahunan
TATA KELOLA PERUSAHAAN | CORPORATE GOVERNANCE
harganya bisa berubah tergantung ketentuan harga dari Pemerintah dan PT Pertamina. Saat ini ada Risiko tinggi karena harga Biodiesel ditentukan di bawah harga solar impor.
depend on pricing by the Government and PT Pertamina. Currently there is a high risk as biodiesel price set below imported diesel price.
6. Risiko Bahan Baku Bahan baku dan bahan penolong yang tergantung pihak lain. Gejolak harga bahan baku dan bahan penolong yang besar dapat menyebabkan kerugian usaha, yaitu biaya produksi yang tinggi.
6. Raw Materials Risk Raw materials and auxiliary materials are dependent on others. Price volatility of raw materials and auxiliary materials can affect business losses, such as high production costs .
Perseroan tengah melakukan pembangunan kebun kelapa sawit dan persiapan pembangunan pabrik minyak kelapa sawit (PKS) sebagai salah satu langkah untuk mengatasi gejolak harga bahan baku.
The Company is developing palm plantation and preparing to build cpo mill as a part of efforts to overcome raw material price volatility.
7. Risiko ketersediaan tenaga kerja Perseroan melakukan pendekatan yang lebih persuasif kepada masyarakat di lingkungan usaha Perseroan dan agen tenaga kerja demi memperoleh tenaga kerja dengan cepat. Perseroan juga memberikan remunerasi memadai terhadap para pekerja untuk menarik lebih banyak pekerja agar bergabung dengan Perusahaan.
7. Labor Risk The Company conducts a more persuasive approach to the public within the Company's business area and the employment agency in order to obtain employment quickly. The Company also provides adequate remuneration to the workers to attract more workers to join with the Company.
8. Risiko Dampak Lingkungan Seluruh kegiatan operasional Perseroan dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. Perseroan tidak melakukan pembakaran sebagai metode untuk membuka lahan baru perkebunan.
8. Environmental Risk The entire Company's operations carries out by considering the environmental aspects. The Company does not burn as a method to open a new plantation area.
Kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan dan pembuangan limbah dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah dan peraturan daerah setempat.
Activities related to the processing and disposal of waste is proper basis according to government regulations and local regulations.
9. Risiko Sosial Gejolak sosial yang pada umumnya terjadi di lingkungan perkebunan dapat mengganggu kegiatan operasional dan kelangsungan hidup bagi perusahaan perkebunan jika tidak ditangani dengan baik. Guna mengantisipasi hal tersebut Perseroan telah melakukan kegiatan CSR yang secara aktif menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan pemerintah daerah di lingkungan usaha perkebunan.
9. Social Risk Social unrest which commonly takes place in the plantation area will disturb operations and sustainability of plantation company unless it is managed appropriately. In response to the risk, the Company implements CSR and establishes good communication with community and local authority.
10. Risiko bencana alam dan kebakaran Mengatasi dampak bencana alam dan kebakaran, Perseroan mengasuransikan aset yang dimiliki. Perseroan juga melakukan peninjauan secara berkala terhadap besarnya nilai pertanggungan dari aset tersebut untuk menjaga kewajaran nilai pertanggungannya.
10. Natural Disaster and Fire Risk Addressing the impact of natural disasters and fires, the Company insured its assets. The Company also reviews periodicly on the insured value to maintain the fairness of coverage.
PERKARA PENTING
MATERIAL LITIGATION
Sampai dengan 31 Desember 2013, tidak ada perkara penting yang dihadapi oleh Perseroan, entitas anak, maupun anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
As of 31 December 2013, there is no material litigation against the Company, Subsidiaries, and Board of Commissioners and Board of Directors.
Annual Report
79
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dijunjung tinggi oleh setiap insan Perseroan. Setiap insan Perseroan telah memiliki tingkat kesadaran yang tinggi perihal pentingnya peranan CSR bagi kelangsungan hidup Perseroan. Sehingga ketika muncul paradigma yang menyatakan bahwa CSR menjadi salah satu keharusan di dalam menjalankan bisnis secara berkesinambungan, hal ini bukanlah hal yang mengejutkan bagi Perseroan. Bahkan Perseroan telah melembagakan CSR termasuk di dalamnya kelestarian lingkungan hidup sebagai bagian dalam Pedoman Berperilaku, seperti halnya dengan Tata Kelola.
Corporate Social Responsibility (CSR) upheld by every member of the Company. They are aware of the important role of CSR for the Company's sustainability. Therefore, when the new paradigm, in which CSR has to be compulsory in order to keep sustainable business, arose, it was not surprising for the Company. In fact, the Company has instituted CSR, including environmental sustainability, as a part of the Code of Conduct, just like the Good Corporate Governance.
Perseroan memiliki program CSR jangka panjang, yaitu menjadikan CSR sebagai bagian dari Value Creation Strategy yang akan meningkatkan nilai Para Pemangku Kepentingan.
The Company has long-term CSR program, which is to make CSR as a part of the Value Creation Strategy which will enhance Stakeholders Value.
Program CSR yang telah diimplementasikan Perseroan sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut:
CSR programs implemented by the Company throughout 2013 are as follows:
Peningkatan Kualitas Lingkungan
Environmental Quality Improvement
Kelestarian lingkungan hidup telah menjadi isu global yang turut mempengaruhi lingkungan bisnis. Kelestarian lingkungan hidup telah menjadi keharusan di dalam kancah bisnis, terlebih bagi perusahaan yang berkecimpung di dalam bisnis pendayagunaan sumber daya alam secara langsung, tidak terkecuali Perseroan. Perseroan menyadari penuh arti penting kelestarian lingkungan hidup dalam menjalankan operasi bisnis sehari-hari dalam tatanan melakukan bisnis secara berkesinambungan.
Environmental sustainability has become a global issue that also affects the business environment. Environmental sustainability has become a necessity in the business arena, especially for companies engaged in natural resources businesses, including the Company. The Company is aware of the importance of environmental sustainability in running the daily business operations on ongoing basis.
Manajemen Pasokan Berbasis Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) Sebagai salah satu bentuk komitmen Perseroan untuk untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di dalam menjalankan operasi bisnis sehari-hari, Perseroan melaksanakan praktik bisnis berbasis kepada RSPO dan ISPO di dalam mengelola manajemen pasokannya. Pasokan tersebut meliputi sektor hilir hingga sektor hulu secara keseluruhan.
Supply Chain Management Based Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) and the Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) As one of the Company's commitment to preserve the environment when running daily business operations, the Company manages its Supply Chain Management by implementing the RSPO as well as ISPO. Its Supply Chain Management covers the downstream to the upstream sector as a whole.
80
Laporan Tahunan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Di sektor hilir, Perseroan menjalankan pabrik Biodiesel dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan RSPO dan ISPO di dalam proses produksinya. Karena Perseroan belum mampu memenuhi kebutuhan bahan baku Biodiesel, Perseroan juga memperhatikan apakah bahan baku yang akan digunakannya berasal dari proses produksi dan dari perkebunan kelapa sawit yang telah menerapkan RSPO ataupun ISPO.
In the downstream sector, the Company runs the Biodiesel plant in accordance with the provisions of the RSPO and ISPO. Because the Company has not been able to meet the needs of its raw materials, the Company also pay attention to whether its raw materials come from the palm plantations and i production processes that already have implemented RSPO as well as ISPO.
Di sektor hulu, Perseroan mengelola perkebunan kelapa sawitnya dengan mengacu kepada prinsip-prinsip RSPO maupun ISPO.
In the upstream sector, the Company manages its palm plantations with reference to the principles of the RSPO and ISPO.
Sistem Pengelolaan Limbah Terpadu Perseroan mengimplementasikan Sistem Pengelolaan Limbah Terpadu yang dikenal sebagai sistem “Upaya Kelola Lingkungan” dan “Upaya Pemantauan Lingkungan” (UKL dan UPL). Di dalam sistem UKL dan UPL tersebut, Perseroan memiliki Unit Pengolah Limbah (Waste Water Treatment) untuk mengolah limbah pabrik secara mekanik, kimiawi dan biologis agar aman bagi lingkungan.
Integrated Waste Management System The Company implements the Integrated Waste Management System, known as the "Environmental Management Efforts” and “Environmental Monitoring Plan" (UKL and UPL). In both systems, the Company employs the Waste Water Treatment to treat waste water mechanically, chemically and biologically to be safe the environment.
Kualitas limbah yang dihasilkan oleh Waste Water Treatment selalu berada di bawah pengawasan yang ketat untuk menjamin bahwa kualitas limbah buangan cair dan padat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah/pemerintah daerah yaitu COD di bawah 300 ppm.
The quality of the waste produced by the "Waste Water Treatment" is always under strict monitoring to ensure that the quality of liquid and solid waste disposal meet the standards implemented by the government/ local government, which is COD below 300 ppm.
Pengawasan mutu limbah dilakukan melalui uji laboratorium terhadap contoh limbah di dalam Laboratorium Pemantau Mutu Limbah yang dimiliki Pe r s e r o a n . S e l a i n u j i laboratorium, Perseroan juga melakukan kontrol rutin terhadap limbah tersebut agar selalu memenuhi ketentuan mutu limbah yang berlaku.
Waste Water Treatment (WWT) di Pabrik Biodiesel PT AG WWT at PT AG's Biodiesel plant
Berkat usaha-usaha yang telah dilakukan Perseroan dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan, Perseroan hingga sekarang tidak pernah menerima keluhan perihal mutu limbah. Bahkan komitmen Perseroan untuk selalu menjaga kualitas lingkungan hidup telah dapat memenuhi standar internasional yaitu dengan diperolehnya Sertifikat ISO 14001: 2004 pada tanggal 9 April 2013.
Waste quality monitoring is controlled by conducting laboratory tests on waste samples of the waste at the Waste Quality Monitoring Laboratory owned by the Company. Besides laboratory tests, the Company also conducts routine controls on waste so that they always comply with applicable waste quality regulations.
Thanks to the Environmental Quality Improvement efforts, the Company has never received any complain regarding waste quality. Furthermore, the Company's commitment always maintains the environment quality has met the international standards, proven by obtaining the ISO 14001: 2004 certificate on April 9, 2013.
Pengembangan Masyarakat Setempat
Local Community Development
Program CSR Perseroan di bidang pengembangan masyarakat setempat menyentuh aspek-aspek sosial ekonomi, sosial budaya serta sosial agama sebagai berikut:
The Company's CSR programs on community development are touching aspects of socio-economic, socio-cultural and socio-religious as follows:
Pengembangan Sosial Ekonomi Aspek pengembangan sosial ekonomi masyarakat setempat yang dilakukan Perseroan adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat setempat sebagai
Socio-Economic Development The Company provides many employment opportunities to the local community, both at the Biodiesel plant located
Annual Report
81
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
karyawan Perseroan baik di pabrik Biodiesel yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur maupun di lokasi perkebunan kelapa sawit di Landak, Kalimantan Barat.
at Gresik, East Java, as well as the palm plantations in Landak, West Kalimantan, as a part of socio-economic local communities development.
Perseroan merangkul masyarakat setempat untuk turut berpartisipasi aktif dalam pengembangan perkebunan sawit melalui Koperasi. Selain Koperasi, Perseroan juga melibatkan kontraktor lokal untuk melakukan pekerjaan persiapan lahan.
The Company involves the local community to participate actively to develop palm plantations through the Cooperatives. Besides Cooperatives, the Company also involves many local contractors to clear the land as a part of planting preparation.
Perseroan melibatkan masyarakat sekitar Pabrik dan Perkebunan Kelapa Sawit The Company Engages local community around Factory and Palm Plantation
Memperdayakan masyarakat setempat Local community empowerment
Pengembangan Sosial Budaya Aspek pengembangan sosial budaya masyarakat setempat yang disentuh Perseroan adalah pemberian bantuan pendidikan kepada sekolah-sekolah serta bantuan kepada anak yatim yang berada di sekitar pabrik. Kegiatan ini telah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan dari tahun ke tahun. Perseroan juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palang Merah Indonesia Kabupaten Gresik.
Socio-Cultural Development The Company provides education aids for schools and living support for orphans in the neighboring areas of the Company's operation as a part of socio-cultural aspects development. These are regular activities conducted every year. The Company also provides humanitarian assistance to the Indonesian Red Cross Gresik Regency.
Perseroan juga memberikan bantuan bagi usaha-usaha konservasi kebudayaan daerah setempat untuk menjaga kelestarian akar budaya yang dimiliki oleh penduduk setempat.
The Company also provides assistance for cultural conservation efforts to preserve local cultures belong to local residents.
Perseroan memberikan pelatihan agronomi kepada para anggota Koperasi yang akan sangat membantu dalam pengembangan perkebunan sawit di area plasma yang dimilikinya.
The Company provides the Cooperative members with agronomy training to help them to develop their palm plantations in their plasma areas.
Bantuan perbaikan pembangunan sekolah di sekitar perkebunan kelapa sawit Donation to improve school building at palm plantation
82
Laporan Tahunan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Bantuan kepada masyarakat sekitar ketika musibah banjir Desember 2013 Donation to fload victims December 2013
Disamping pemberian bantuan-bantuan tersebut, Perseroan bersama dengan karyawan juga melakukan penghimpunan dana bantuan untuk disalurkan kepada para korban bencana alam. Program pemberian bantuan tersebut akan turut meningkatkan rasa empati para karyawan. Salah satu bantuan kemanusiaan yang telah disalurkan adalah bantuan kepada korban banjir yang melanda kabupaten Landak yang terjadi pada akhir tahun 2013 lalu.
In addition to providing the mentioned aids, the Company along with the employees also raised fund to be distributed to the natural disasters victims. The disaster relief program would also increase employees' sense of empathy. One of humanitarian aids distributed was to flood victims in the Landak district that happened at the end of 2013.
Pengembangan Sosial Agama Aspek pengembangan sosial agama masyarakat setempat yang dilakukan Perseroan adalah penyelenggaraan Perayaan Hari Besar keagamaan seperti Halal Bihalal Idul Fitri dan Natal yang dirayakan karyawan bersama dengan masyarakat yang bermukim di sekitar pabrik dan perkebunan kelapa sawit, penyelenggaraan buka puasa serta pemberian bantuan ta'jil tadarrus kepada mesjid di sekitar pabrik, serta bantuan hewan qurban.
Socio-Religious Development The Company develops social religious aspects in the local community by celebrating religious festivities, such as Aid Mubarak Eid and Christmas, together employees and surrounding communities, providing breakfasting as well as ta'jil tadarrus to the mosques around the plant, and providing Idul Adha aids.
Acara Kebersamaan Buka Puasa, 25 Juli 2013 Togetherness Break Fasting, 25 July 2013
Annual Report
83
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Perseroan selalu berkomitmen pada peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja dengan selalu berusaha meningkatkan praktik-praktik Health, Safety and Environment (HSE) di lingkungan Perseroan, karena HSE memegang peranan penting dalam menjamin proses produksi yang berkelanjutan. Kinerja pelaksanaan HSE dikontrol melalui HSE scorecard. HSE scorecard ini selalu dibahas di dalam Rapat Bulanan Managemen. Di dalam pelaksanaan HSE di lingkungan pabrik Biodiesel, Perseroan memiliki Sistem Tanggap Darurat. Dan untuk menjamin HSE dilaksanakan secara benar, Perseroan memiliki Standard Operating Procedures (SOP) serta membekali para karyawannya dengan training HSE. Di samping itu, Perseroan juga menyediakan sarana dan prasarana HSE seperti fasilitas pemadam kebakaran serta Alat Pelindung Diri (APD). Dan untuk menjamin bahwa semua sarana dan prasarana HSE tersebut dapat digunakan bilamana dibutuhkan, Perseroan melakukan perawatan rutin dan melakukan tes kehandalan. Walaupun praktik HSE telah berhasil dilakukan dengan baik dari tahun ke tahun, Perseroan masih memandang perlu meningkatkan sistem HSE sesuai dengan standar internasional dengan dengan diraihnya Sertifikat ISO 18001: 2007 pada tanggal 9 April 2013 lalu. Dengan diraihnya ISO tersebut, merupakan langkah maju Perseroan untuk menjadikan HSE melembaga.
Latihan Pemadam Fire Fighting Exercise
Peningkatan Rasa Empati Karyawan Di dalam pelaksanaan CSR yang dilakukannya, Perseroan juga menggugah rasa empati para karyawan terhadap sesama kita yang membutuhkan serta masyarakat setempat yang bermukim di sekitar area tempat Perseroan beroperasi. Kegiatan-kegiatan CSR tersebut meliputi penggalangan dana bantuan korban bencana alam, dan bantuan kepada PMI.
84
Laporan Tahunan
Health Safety Environment Improvement The Company is always committed to improve the Health, Safety and Environment (HSE) practices, because the HSE plays an important role in ensuring a sustainable production process. HSE performance is controlled by implementing HSE scorecard. The HSE scorecard is always discussed in the Monthly Management Meeting.
In order to implement HSE in the Biodiesel plant, the Company has implemented the Emergency Response System. Furthermore, to ensure the HSE is carried out correctly, the Company has implemented the Standard Operating Procedures (SOP) and provided HSE trainings to employees. In addition, the Company also provides HSE facilities such as firefighting facilities and Personal Protective Equipment (PPE). To ensure those facilities and infrastructures ready to use when needed, the Company conducts maintenance and reliability test periodically.
Although the HSE practices have been successfully implemented over the years, the Company is committed to continuously improve the HSE system according to international standards by achieving the ISO 18001: 2007 certification on April 9, 2013. This achievement is step forward toward institutionalizing HSE in whole Company.
Kebakaran Pemeriksaan Kesehatan untuk Petugas Keamanan Medical check up for Security Officers
Sense of Employee Empathy Increasing By implementing CSR, the Company continues to inspire the employees to empathize towards to our fellow humans as well as local communities who need our help. The CSR activities included funds raising for natural disaster victims, and aid to the Indonesia Red Cross.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN | CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Sebagai pioneer dan salah satu produsen Biodiesel terkemuka, Perseroan juga melakukan kegiatan berbagi pengetahuan kepada para karyawan PT Pertamina serta mahasiswa Universitas Airlangga.
As a pioneer and one of leading Biodiesel manufacturers, the Company also conducted knowledge sharing with PT Pertamina's employees as well as Airlangga University students.
Sharing knowledge mengenai Biodiesel kepada karyawan PT Pertamina Biodiesel knowledge sharing to PT Pertamina’s employee
Peningkatan Keamanan Produk Sektor usaha yang ditekuni Perseroan adalah industri hilir dan industri hulu perkebunan kelapa sawit yang mensyaratkan prinsip-prinsip RSPO dan ISPO di dalam proses produksi dan hasil produk yang dihasilkannya. Untuk dapat memenuhi ketentuan-ketentuan tersebut, Perseroan telah menerapkan Manajemen Pasokan Berbasis RSPO dan ISPO. Sebagai usaha untuk menjaga dan meningkatkan keamanan produk-produk yang dihasilkannya, Perseroan juga menerapkan standar keamanan produk. Standar keamanan produk meliputi penerapan standar keamanan bahan baku dan keamanan proses produksi.
Product Safety Improvement The Company's downstream and upstream palm plantations adhere to the principles of RSPO as well as ISPO and implement them in whole the production processes and in the resulting products. In order to meet these provisions, the Company has implemented the Supply Chain Management based on RSPO as well as ISPO. In order to maintain and improve the products safety, the Company also has implemented the product safety standards. Product safety standards consists of security standards for raw materials as well as for production process.
Produk Biodiesel Perseroan telah memenuhi standar kualitas nasional dan internasional serta telah memenuhi standar keamanan produk hingga di tangan konsumen yang menggunakannya. Untuk memberikan pelayanan kepada konsumen, Perseroan menyediakan media untuk melayani pertanyaan-pertanyaan tentang produk serta keluhankeluhan konsumen.
The Company's Biodiesel products have met the national and international quality standards and fulfilled product safety standards as they are safe to be consumed by customers. To provide service to the customers, the Company provides the media for questions about the products as well as for consumer complaints.
Pengeluaran Perseroan Terkait Kegiatan CSR
CSR Expenditures
Program-program CSR yang telah diimplementasikan sepanjang tahun 2013 menelan total biaya sebesar lebih kurang Rp1 miliar di luar biaya pengembangan perkebunan yang melibatkan Koperasi dan kontraktor lokal, sebagai bagian dari usaha Perseroan untuk mengembangkan sosial ekonomi masyarakat setempat, sebesar lebih kurang Rp36,2 miliar.
The Company's CSR programs implementation throughout 2013 expensed approximately amounted to Rp1 billion excluding plantation development that involved Cooperatives and local contractors, as a part of the Company's willingness to improve local community economic, amounted to around Rp36.2 billion.
Annual Report
85
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk
STATEMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS ON THEIR RESPONSIBILITY FOR 2013 THE ANNUAL REPORT PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Eterindo Wahanatama Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We, the undersigned, hereby state that all information contained in the 2013 annual report of PT Eterindo Wahanatama Tbk is true and complete and we hold responsible for the validity of the Company's annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We state the foregoing to be true and correct.
Jakarta, 26 April 2014
Direksi | Board of Directors
Immanuel Sutarto Presiden Direktur | President Director
Dahlia Tarjoto Direktur | Director
Agus Awali Ismantoro Direktur | Director
Adry Nugroho Direktur | Director
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
86
Goh Cheng Beng (Allan Goh) Presiden Komisaris | President Commissioner
Prof. Dr. H. Mashudi SH. MH Komisaris Independen | Independent Commissioner
Jasin Sridjaja Komisaris | Commissioner
Ir. Maruli Gultom Komisaris | Commissioner
Laporan Tahunan
2013
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR REPORT
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012)/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012) (MATA UANG RUPIAH/RUPIAH CURRENCY)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012)
Daftar Isi
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012)
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian………….
1-3
……Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian…
4-5
Consolidated Statements of Comprehensive …………………………………………………Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian……….
6
…..Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian……………………
7
………….Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian…..
8-112
…Notes to the Consolidated Financial Statements
Lampiran I - V………………………………………..…
113-118
...……………………………………..Attachment I – V
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013 (With Comparative Figures as of December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
2012
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan - neto Pajak dibayar di muka Uang muka dan biaya dibayar di muka
ASSETS
2d,2e,2t,3,4,31
24.213.187.512
7.642.800.984
2d,2f,3,31 2d,2g,2t,3,5,31
1.500.118
83.236.594
224.205.499.369 2.288.692.153
188.408.832.408 54.717.514
2i,3,8 19a
25.262.634.443 20.388.453.488 125.591.418.748 113.796.484.621
1.891.116.258 16.168.063.598 36.774.167.644 32.286.407.454
2j,9
16.400.878.701
12.594.713.853
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Restricted cash in banks Trade receivables Third parties Related party Other receivables Related parties Third parties Inventories - net Prepaid taxes Advances and prepaid expenses
552.148.749.153
295.904.056.307
TOTAL CURRENT ASSETS
2h,7 2d,2g,2t,3,6,31 2h,7
TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Tanaman perkebunan 2m,2n,11 Tanaman telah menghasilkan, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp2.829.366.238 pada tanggal 31 Desember 2013 Tanaman belum menghasilkan Aset tetap 2k,2l,3,13 setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp46.399.533.838 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp25.141.929.798 pada tanggal 31 Desember 2012 Properti investasi 2o,12 2d,2g,2m,2y, Piutang perkebunan plasma 3,31,33 Goodwill 2b,2l,3,14 Aset pajak tangguhan - neto 2u,19d Penyertaan saham - neto 2c,10 Aset lain-lain - neto 2d,2t,3,15,31 TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET
NON-CURRENT ASSETS Plantations -
53.758.846.984 227.681.839.585
214.784.639.072
227.661.565.764 81.881.000.000
240.977.632.596 81.845.000.000
Mature plantations, net of accumulated amortization of Rp2,829,366,238 as of December 31, 2013 Immature plantations Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp46,399,533,838 as of December 31, 2013 and Rp25,141,929,798 as of December 31, 2012 Investment property
54.212.007.288 3.434.203.348 1.638.149.665 89.294.908.592
35.150.369.416 3.434.203.348 1.914.876.890 1.042.500.000 85.903.530.755
Plasma plantation receivables Goodwill Deferred tax assets - net Investment in shares - net Other assets - net
739.562.521.226
665.052.752.077
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1.291.711.270.379
960.956.808.384
TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2013 (With Comparative Figures as of December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Liabilitas yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan
LIABILITIES AND EQUITY
2d,2t,3,16,31 2d,2t,3,17,31 2h,7 2d,2t,3,18,31 33 2h,7 2u,3,19c 2d,2t,3,31 20
425.467.189.343
225.483.528.780
52.587.988.623 -
115.698.829.923 3.740.374.182
9.062.236.526 4.808.853.561
9.996.454.023 3.698.265.253 15.081.408.819
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable
5.378.502.448 5.096.711.450
4.876.919.523 1.712.371.939
Accrued expenses Advances from customers
2d,2t,3,21,31
20.360.650.000
-
2d,3,21,31 2d,2x,3,22,31
1.035.984.374 1.435.871.390
826.076.246 2.364.721.622
Current portion of long-term loans: Bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
525.233.987.715
383.478.950.310
TOTAL CURRENT LIABILITIES
6.212.554.624
3.322.352.164
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - neto 2u,19d Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank 2d,2t,3,21,31 Utang pembiayaan konsumen 2d,3,21,31 Utang sewa pembiayaan 2d,2x,3,22,31 Liabilitas imbalan kerja 2r,3,23
304.204.649.145
125.175.276.338
549.940.687 36.242.489 9.813.460.870
982.865.127 1.457.219.291 8.790.911.309
Long-term loans-net of current portion: Bank loans Consumer financing payables Finance lease payables Employee benefits liability
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
320.816.847.815
139.728.624.229
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
846.050.835.530
523.207.574.539
TOTAL LIABILITIES
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2013 (With Comparative Figures as of December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
2012
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp400 per saham Modal dasar 1.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 968.297.000 saham Tambahan modal disetor - neto Saldo laba (Defisit sebesar Rp308,7 miliar pada tanggal 30 Juni 2012 telah dieliminasi melalui kuasi-reorganisasi Catatan 34)
25,34 2s,26,34
2z,34
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KEPENTINGAN NONPENGENDALI TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2b,24
387.318.800.000 19.497.125.240
EQUITY Capital stock Par value of Rp400 per share Authorized capital 1,500,000,000 shares Issued and fully paid capital 968,297,000 shares Additional paid in capital - net
37.473.521.596
29.614.576.706
Retained earnings (Deficit of Rp308.7 billion as of June 30, 2012 was eliminated in connection with quasireorganization - Note 34)
444.289.446.836
436.430.501.946
Equity attributable to owners of the parent entity
1.370.988.013
1.318.731.899
NON-CONTROLLING INTEREST
445.660.434.849
437.749.233.845
TOTAL EQUITY
1.291.711.270.379
960.956.808.384
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
387.318.800.000 19.497.125.240
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
2012
PENJUALAN NETO
2h,2p,7,27
1.206.066.005.447
1.002.231.896.868
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2h,2p,7,28
1.027.224.843.383
872.107.095.902
COST OF GOODS SOLD
178.841.162.064
130.124.800.966
GROSS PROFIT
26.185.041.927 40.438.702.995
19.159.928.988 31.470.561.178
OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses
66.623.744.922
50.630.490.166
Total Operating Expenses
112.217.417.142
79.494.310.800
INCOME FROM OPERATIONS
LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
2p,29
Total Beban Usaha LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Rugi selisih kurs - neto Beban keuangan Penurunan nilai persediaan Beban pajak Rugi penjualan aset tetap Penghasilan bunga Kenaikan nilai wajar properti investasi Lain-lain - neto
2t 8 2u,19 13
2o,12 33
Total Beban Lain-lain - Neto LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK BEBAN (MANFAAT) PAJAK Kini Tangguhan Beban Pajak - Neto LABA TAHUN BERJALAN
(45.038.529.300) (41.479.518.071) (2.212.038.272) (685.392.569) (81.919.099) 280.072.055
(6.847.344.521) (15.867.352.506) (80.293.099) (3.002.159.801) (262.671.362) 138.989.442
36.000.000 8.350.361.003
1.230.251.564
(80.830.964.253)
(24.690.580.283)
31.386.452.889
54.803.730.517
INCOME BEFORE TAX EXPENSES (BENEFIT)
20.308.322.200 3.166.929.685
17.193.493.800 (989.556.908)
TAX EXPENSES (BENEFIT) Current Deferred
23.475.251.885
16.203.936.892
Tax Expense - Net
7.911.201.004
38.599.793.625
INCOME FOR THE YEAR
-
-
Other comprehensive income
7.911.201.004
38.599.793.625
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
2u,3,19b
Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
OTHER INCOME (CHARGES) Loss on foreign exchange - net Financing charges Impairment of inventories Tax expense Loss on sale of fixed assets Interest income Increment in value of investment property Others - net
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Total Other Charges - Net
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
2012
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
7.858.944.890 52.256.114
38.496.232.841 103.560.784
Income for the year attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
Total
7.911.201.004
38.599.793.625
Total
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
7.858.944.890 52.256.114
38.496.232.841 103.560.784
Comprehensive income attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
Total
7.911.201.004
38.599.793.625
Total
39,75
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY
LABA PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2w,30 8,12
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
Catatan/ Note Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 Total laba komprehensif 1 Januari - 30 Juni 2012 Saldo pada tanggal 30 Juni 2012 Selisih penilaian kembali aset tetap yang dilakukan dalam rangka kuasi-reorganisasi
Penyesuaian atas transaksi eliminasi defisit dalam kuasi-reorganisasi Saldo pada tanggal 30 Juni 2012 setelah kuasi-reorganisasi Total laba komprehensif 1 Juli - 31 Desember 2012 Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 Total laba komprehensif tahun 2013 Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
Selisih penilaian Kembali Aset Tetap/ Revaluation Increment of Fixed Assets
Tambahan Modal Disetor-Neto/ Additional Paid in Capital-Net
484.148.500.000
203.367.307.912
4.904.845.849
-
-
-
-
-
-
-
484.148.500.000
203.367.307.912
4.904.845.849
-
-
-
34
Selisih Penilaian Kembali Aset dan Liabilitas selain Aset Tetap/ Revaluation Increment of Assets and Liabilities other than Fixed Assets
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Capital Stock Issued and Fully Paid
-
Selisih penilaian kembali aset dan liabilitas selain aset tetap yang dilakukan dalam rangka kuasi-reorganisasi
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Difference Arising from Transaction Resulting in Changes in the Equity of Subsidiary
-
-
-
20.326.449.052
-
(4.904.845.849)
-
(20.326.449.052)
-
2.782.563.405
(2.782.563.405)
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
(317.595.397.113)
8.881.656.135 (308.713.740.978)
-
Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling Interest
Total/ Total
Total Ekuitas/ Total Equity
374.825.256.648
1.130.224.179
375.955.480.827
Balance as of January 1, 2012
8.881.656.135
54.756.207
8.936.412.342
Total comprehensive income January 1 - June 30, 2012
383.706.912.783
1.184.980.386
384.891.893.169
Balance as of June 30, 2012
20.402.183.122
Revaluation increment of fixed asset conducted in quasi-reorganization
20.326.449.052
75.734.070
-
2.782.563.405
9.212.866
2.791.776.271
Revaluation increment of asset and liabilities other than fixed assets conducted in quasi-reogranization
308.713.740.978
-
-
-
Adjustment to eliminate deficits in quasi-reorganization
(96.829.700.000)
(183.870.182.672)
387.318.800.000
19.497.125.240
-
-
-
-
406.815.925.240
1.269.927.322
408.085.852.562
Balance as of June 30, 2012 after quasi-reorganization
-
-
-
-
-
29.614.576.706
29.614.576.706
48.804.577
29.663.381.283
Total comprehensive income July 1 - December 31, 2012
387.318.800.000
19.497.125.240
-
-
-
29.614.576.706
436.430.501.946
1.318.731.899
437.749.233.845
Balance as of December 31, 2012
-
-
-
-
-
7.858.944.890
7.858.944.890
52.256.114
7.911.201.004
Total comprehensive income for 2013
387.318.800.000
19.497.125.240
-
-
-
37.473.521.596
444.289.446.836
1.370.988.013
445.660.434.849
Balance as of December 31, 2013
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
2012
1.124.864.971.060 280.072.055
920.132.750.917 138.989.441
(1.280.193.399.007) (41.227.248.178) (29.793.984.913)
(837.039.690.370) (14.908.451.370) (18.247.890.865)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Receipts of interest income Payments to suppliers and employees Payment of interest Payment of income tax
50.075.707.753
Net cash provided by (used in) operating activities
(226.069.588.983)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aset tetap Kenaikan aset lain-lain Perolehan aset tetap Perolehan persiapan lahan, pembibitan dan tanaman belum menghasilkan
96.678.900 (5.136.275.932) (6.255.101.172)
40.620.000 (27.509.553.041) (147.797.098.745)
(56.122.861.609)
(58.581.002.896)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceed from sale of fixed assets Increment of other assets Acquisition of fixed assets Acquisition of land preparation, nurseries, and immature plantation
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
(67.417.559.813)
(233.847.034.682)
Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt of bank loans - net Payment of lease payables
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank - neto Pembayaran utang sewa pembiayaan
332.847.169.128 (3.778.435.567)
149.824.421.447 (4.138.456.998)
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
329.068.733.561
145.685.964.449
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN BANK KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas Bank Cerukan Total
35.581.584.765
(38.085.362.480)
Net cash flows provided by financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
(685.409.842)
858.097.821
EFFECTS FOREIGN EXCHANGE FLUCTUATION RATE ON CASH ON HAND AND IN BANKS
(30.319.619.254)
6.907.645.405
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
4.576.555.669
(30.319.619.254)
CASH ON HAND AND IN BANKS AND AT THE END OF THE YEAR
111.190.177 24.101.997.335 (19.636.631.843)
123.735.073 7.519.065.911 (37.962.420.238)
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR CONSISTS OF: Cash on hand Cash in banks Overdraft
4.576.555.669
(30.319.619.254)
Total
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
GENERAL a.
Pendirian Perusahaan
The Company’s Establishment
PT Eterindo Wahanatama Tbk ("Perusahaan") didirikan pada tanggal 6 Maret 1992 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 (telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970) berdasarkan Akta Notaris Annie Sri Rahmani Hendrotomo, S.H., No. 3, notaris pengganti Raden Santoso, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-4561.HT.01.01.Th.93 tanggal 11 Juni 1993. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Veronica Nataatmadja, S.H., M.Corp., M.Com., No. 42 tanggal 22 November 2012 mengenai antara lain, penurunan modal saham Perusahaan sehubungan dengan kuasireorganisasi (Catatan 34). Akta perubahan anggaran dasar telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-03448.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 30 Januari 2013.
PT Eterindo Wahanatama Tbk (the “Company”) was established on March 6, 1992 under the framework of Domestic Investment Law No.6 year 1968 (amended by Law No. 12 year 1970) based on Notarial Deed No. 3 of Annie Sri Rahmani Hendrotomo, S.H., the substitute notary of Raden Santoso, S.H. The establishment deed has been approved by Minister of Justice in his decree No. C2-4561.HT.01.01.Th.93 dated June 11, 1993. The Company’s Articles of Association has been amended for several times, most recently by the Notarial Deed No. 42 of Veronica Nataatmadja, S.H., M.Corp., M.Com., dated November 22, 2012 concerning, among others, the decrease in the Company’s share capital in connection with the quasi-reorganization (Note 34). The amendment of the Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No. AHU-03448.AH.01.02 Tahun 2013 dated January 30, 2013.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam kegiatan perkebunan, perdagangan, pembangunan dan perindustrian. Perusahaan saat ini bertindak sebagai perusahaan investasi dan perusahaan perdagangan.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities is to engage in the plantation, trading, construction and manufacturing. The Company is acting presently as an investment and trading company.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1996. Saat ini, Perusahaan melaksanakan usaha perdagangan dan distribusi Biodiesel Fatty Acid Methyl Ester (“FAME”) dan barang-barang kimia lainnya.
The Company started its commercial activities in 1996. Currently, the Company engages in trading and distribution of Biodiesel Fatty Acid Methyl Ester - (“FAME”) and other chemicals.
Perusahaan berdomisili di Jakarta, pada saat ini kantor Perusahaan terletak di Chase Plaza Lantai 11, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 21, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta and currently, the Company’s registered office th address is at Chase Plaza 11 Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 21, Jakarta.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk dan entitas induk terakhir karena tidak terdapat entitas yang memiliki pengendalian signifikan atas Perusahaan.
The Company has no parent entity and ultimate parent entity since there is no single entity which has significant control on the Company.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan
GENERAL (continued) b.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris (Independen) Presiden Direktur Direktur
The composition of the Company’s Boards of Commisioners and Directors as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
Goh Cheng Beng (Allan Goh) Jasin Sridjaja Ir. Maruli Gultom Prof. Dr. H. Mashudi, S.H., M.H. Immanuel Sutarto L. Dahlia Tarjoto Adry Nugroho Agus Awali Ismantoro
President Commissioner Commissioners Commissioner (Independent) President Director Directors
Total kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berupa gaji dan tunjangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp5.491.619.000 dan Rp3.263.892.000.
Compensation benefits for the Boards of Commissioners and Directors of the Company comprises salaries and benefits for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp5,491,619,000 and Rp3,263,892,000, respectively.
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Audit Committee as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Ketua Anggota
Prof. Dr. H. Mashudi, S.H., M.H Sundara Ichsan Restu Pribadi
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 149 karyawan permanen dan 2.279 karyawan harian kebun (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 100 karyawan permanen dan 1.718 karyawan harian kebun (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2012. c.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Commitee and Employees
The Company and Subsidiaries has 149 permanent employees and 2,279 casual workers in the plantation (unaudited) as of December 31, 2013 and 100 permanent and 1,718 casual employees (unaudited) as of December 31, 2012.
Struktur Entitas Anak
c.
Struktur Entitas Anak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Kegiatan Usaha Utama/ Main Business Activity
Chairman Members
The Structure of Subsidiaries As of December 31, 2013 and 2012, the structure of the Group is as follow:
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2013
2012
Total Aset (sebelum eliminasi)/ Total Assets (before elimination) 2013
2012
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
Gresik
Industri Biodiesel/Biodiesel Industry
2001
99,59
99,59
988.865.470.272
719.988.397.193
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
Pontianak
Perkebunan sawit/Palm oil Plantation
2013
99,99
99,99
240.487.055.473
187.736.193.755
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
Pontianak
Perkebunan sawit/Palm oil Plantation
2013
99,99
99,99
300.210.592.356
233.316.734.650
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Struktur Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Structure of Subsidiaries (continued)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
Perusahaan memiliki secara langsung 99,59% saham PT Anugerahinti Gemanusa (AG) yang didirikan pada bulan Agustus 1994, dan bergerak dalam bidang produksi dan perdagangan FAME.
The Company directly owns 99.59% of the total shares of PT Anugerahinti Gemanusa (AG) which was established in August 1994 and is engaged in the manufacturing and trading of FAME.
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
MBS didirikan pada tanggal 5 Agustus 2006 di Pontianak, Kalimantan Barat dan bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit.
MBS was established on August 5, 2006 in Pontianak, West Kalimantan and its scope of activity is to engage in palm oil plantation.
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham No. 1 tanggal 1 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., Perusahaan memperoleh 23.500 saham MBS dari PT Global Natural Resources (GNR). Harga per lembar saham adalah Rp1.013.731. Total nilai pembelian saham tersebut sebesar Rp23.822.678.500 dengan kepemilikan 43,31% dari jumlah saham MBS yang diterbitkan.
Based on the Share Sales and Purchases Agreement No. 1 of Notary DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., dated December 1, 2009, the Company acquired 23,500 shares of MBS from PT Global Natural Resources (GNR) for Rp1,013,731 per share. Total price of the shares amounted to Rp23,822,678,500 which represents 43.31% of MBS’s total issued shares.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 63 tanggal 28 Juni 2010 dari Notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham pada MBS dengan mengakuisi sebanyak 30.750 saham dengan nilai Rp33.946.493.250 dari GNR. Sejak tanggal tersebut, Perusahaan memiliki secara langsung sebanyak 54.250 saham MBS atau setara dengan 99,99% kepemilikan pada MBS.
Based on the Deed of Purchase and Sale of Shares dated June 28, 2010 No. 63 of Notary DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., the Company increased its ownership in MBS by acquiring 30,750 shares for a total price of Rp33,946,493,250 from GNR. The Company’s share ownership in MBS increased to 54,250 shares or equivalent to 99.99% ownership in MBS.
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
MPK didirikan pada tanggal 5 Agustus 2006 di Pontianak, Kalimantan Barat dan bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit.
MPK was established on August 5, 2006 in Pontianak, West Kalimantan and its scope of activity is to engage in palm oil plantation.
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham No. 2 tanggal 1 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., Perusahaan membeli 23.500 lembar saham MPK dari GNR. Harga per lembar saham adalah Rp1.007.695. Nilai pembelian saham tersebut sebesar Rp23.680.832.500 dengan kepemilikan sebesar 43,06% dari total saham MPK yang diterbitkan.
Based on the Purchase and Sale of Shares Agreement No. 2 of Notary DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., dated December 1, 2009, the Company acquired 23,500 shares of MPK from GNR for a price of Rp1,007,695 per share. Total price of the shares amounted to Rp23,680,832,500 which represents 43.06% of MPK’s total issued shares.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) c.
d.
1.
Struktur Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (lanjutan)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (continued)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 62 tanggal 28 Juni 2010 dari Notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN., Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham pada MPK dengan mengakuisisi sebanyak 31.075 saham dengan nilai Rp34.583.367.500 dari GNR. Sejak tanggal tersebut, Perusahaan memiliki secara langsung sebanyak 54.575 saham MPK atau setara dengan 99,99% kepemilikan pada MPK.
Based on Deed of Purchase and Sale of Shares No. 62 of Notary DR. H. Teddy Anwar S.H., SpN., dated June 28, 2010, the Company acquired additional 31,075 shares in MPK for a total price of Rp34,583,367,500 from GNR. Thereby, increasing the Company’s share ownership in MPK to 54,575 shares or equivalent to 99.99% ownership in MPK.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
d.
Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 170.000.000 saham-saham barunya dengan nilai nominal Rp500 per saham melalui bursa efek di Indonesia dengan harga penawaran Rp1.300 per saham yang dinyatakan efektif pada tanggal 16 April 1997. Perusahaan menerbitkan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebesar 280.000.000 saham yang juga dicatatkan pada bursa efek di Indonesia yang dinyatakan efektif pada tanggal 28 Juni 1999. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. e.
The Structure of Subsidiaries (continued)
Penyelesaian Konsolidasian
Laporan
The Company’s Right Issue The Company undertook an initial public offering of 170,000,000 shares with par value of Rp500 through the stock market in Indonesia with offering price of Rp1,300 per share effective on April 16, 1997. The Company issued pre-emptive rights issuance totaling 280,000,000 shares which were also listed in the stock market in Indonesia effective on June 28, 1999. As of December 31, 2013 and December 31, 2012, all of the Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Keuangan
e.
Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 25 Maret 2014.
Completion of the Consolidated Financial Statements The Management of the Group is responsible for the preparation and presentation of these consolidated financial statements that were completed and authorized for issue on March 25, 2014.
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian PT Eterindo Wahanatama Tbk dan Entitas Anak (bersamasama dirujuk sebagai “Grup”).
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of PT Eterindo Wahanatama Tbk and Subsidiaries (collectively referred as the “Group”).
a.
a.
Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
Keuangan
Basis of Statements
Consolidated
Financial
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)).
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Financial Service Authority (OJK) (formerly Capital Market Supervisory Board - Financial Institution (BAPEPAM-LK)).
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2013 as disclosed in this Note.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
AKUNTANSI
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Consolidated Statements (continued)
Financial
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Group.
Grup memilih menyajikan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam satu laporan dan menyajikan tambahan pengungkapan estimasi dan pertimbangan akuntansi yang penting pada Catatan 3 serta pengelolaan permodalan pada Catatan 31.
The Group elected to present one single consolidated statements of comprehensive income and disclosed the critical accounting estimates and judgements in Note 3 and capital management in Note 31.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak (“Grup”) yang dimiliki secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries (“Group”) which are directly-owned with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1c.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
All significant intercompany accounts and transactions have been eliminated.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the parent owns half or less than half of the voting power when there is:
(a)
(a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
(b)
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan komisaris dan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued) (c) power to appoint or remove the majority of the members of the boards of commissioners and directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or (d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Kepentingan Non-Pengendali (KNP) mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Non-Controlling Interest (NCI) represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that NCI results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
In case of loss of control over a subsidiary, the Group: • derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; • derecognizes the carrying amount of any NCI; • derecognizes the cummulative translation differences, recorded in equity, if any; • • • •
14
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Penyertaan Saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Penyertaan saham pada entitas dimana Grup tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011).
d.
ACCOUNTING
Investments in Shares of Stock Investments in shares of stock of entities wherein the Group does not have significant influence are accounted for in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011).
Aset dan Liabilitas Keuangan
d.
Financial Assets and Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2013, Grup menerapkan PSAK No. 60 (Revisi 2012), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK ini meliputi penyesuaian, terutama sehubungan dengan pengungkapan aset keuangan, termasuk penghapusan nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan dan nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang. Penerapan PSAK revisi ini tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2013, the Group adopted PSAK No. 60 (Revised 2012), “Financial Instruments: Disclosures”. This PSAK includes improvements which mainly relate to the disclosure of financial assets, including removal of the fair value of collateral held as security and the carrying amount of financial assets that would otherwise be past due or impaired whose term have been negotiated. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
(i) Aset Keuangan
(i) Financial Assets
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, heldto-maturity investments and available-forsale financial assets.
Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode pelaporan.
Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and where allowed and appropriate, reevaluates the designation at each end of reporting period.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambahkan dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not being measured at fair value through profit and loss, directly attributable transaction costs are being added to the fair value.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
(i) Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued) (i) Financial Assets (continued)
Pengakuan setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
• Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi.
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat:
A financial asset is derecognized when:
i.
hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau
i.
the rights to receive cash flows from the assets have expired; or
ii.
Grup telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yag memenuhi kriteria “pass through” dan (a) Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
ii.
the Group has transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the assets.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
(i) Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued) (i) Financial Assets (continued)
Penghentian pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Apabila Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass through”), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengenalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets is impaired if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset that can be reliably estimated.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
(i) Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued) (i) Financial Assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
•
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
• Financial assets carried at amortized cost
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak.
For the loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. If a loan has a floating interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under contract.
Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the reversal of the previously recognized impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Cadangan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang objektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the debt. Bad debts are written off when identified.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
(ii) Liabilitas Keuangan
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued) (ii) Financial Liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas yang diukur dengan biaya amortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrument lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai pada saat pengakuan awal. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Pada tanggal pelaporan, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi.
Financial liabilities are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortised cost, or derivatives that are designated as hedging instrument in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of their financial liabilities at initial recognition. As at the reporting dates, the Group has no other financial liabilities other than those classified as financial liabilities measured at amortised cost.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at their fair value plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, liabilitas yang masih harus dibayar, utang pembiayaan konsumen, utang sewa pembiayaan, utang bank jangka pendek dan jangka panjang.
The Group’s financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expenses, consumer financing payables, finance lease payables, short-term and long-term bank loans.
Pengakuan setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
•
•
Liabilitas keuangan jangka panjang yang dikenakan bunga Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Long-term interest bearing loans
Subsequent to initial recognition, longterm interest-bearing financial liabilities are measured at amortized costs using EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
d.
(ii) Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengakuan (lanjutan)
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial Assets and Liabilities (continued) (ii) Financial Liabilities (continued)
awal
Subsequent measurement (continued)
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premi atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Beban Keuangan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. •
ACCOUNTING
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Financing Charges” account in the consolidated statements of comprehensive income. •
Utang Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain, dan liabilitas yang masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Payables Liabilities for trade and other accounts payable, and accrued expenses are stated at carrying amounts (nominal amounts), which approximate their fair values.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
(iii) Saling hapus instrumen keuangan
(iii) Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
(iv) Nilai wajar instrumen keuangan
(iv) Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
(v) Klasifikasi instrumen keuangan
(v) Classification of financial instruments
Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
The Group classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
Instrumen Keuangan/ Financial Instruments
f.
YANG
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (v) Klasifikasi (lanjutan)
e.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
instrumen
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
d. Financial Assets and Liabilities (continued)
keuangan
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by PSAK No. 55 (Revised 2011)
Aset keuangan/ Financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost
(v) Classification of financial instruments (continued)
Golongan/ Class
Subgolongan/ Subclass
Kas dan bank/Cash on hand and in banks Kas di bank yang dibatasi penggunaannya/Restricted cash in banks Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables Piutang perkebunan plasma/Plasma plantation receivables Aset lain-lain/Other Uang jaminan/Security deposits assets Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Utang usaha/Trade payables Utang lain-lain/Other payables Liabilitas yang masih harus dibayar/Accrued expenses Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans Utang pembiayaan konsumen/Consumer financing payables Utang sewa pembiayaan/Finance lease payables
Kas dan Bank
e.
Cash on hand and in Banks
Kas dan bank terdiri dari kas dan kas yang ditempatkan di bank.
Cash on hand and in banks consists of cash on hand and cash deposits in banks.
Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan bank termasuk cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Bank Jangka Pendek”.
For consolidated statement of cash flows purposes, cash and banks includes bank overdrafts. In the consolidated statements of financial position, bank overdraft are shown as part of “Short-term Bank Loans” account.
Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya
f.
Kas di bank yang dijadikan sebagai jaminan pinjaman jangka pendek Perusahaan dan Entitas Anak disajikan sebagai “Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya”. g.
ACCOUNTING
Restricted Cash in Banks Cash in bank which are pledged as collateral for short-term loans obtained by the Company and Subsidiaries are presented as “Restricted Cash in Banks”.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
g.
Allowance for Impairment of Receivables
Grup menerapkan PSAK No.55 (Revisi 2011) untuk kerugian penurunan nilai piutang.
The Group adopted PSAK No. 55 (Revised 2011) for loss on impairment of receivables.
Piutang Grup dihapuskan dalam tahun dimana piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih.
The Group’s accounts receivable are writtenoff in the year in which those receivables are determined to be uncollectible.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Transactions with Related Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
A party is considered to be related to the Group if:
a.
a.
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;
b. c.
the party is an associate of the Group; the party is a joint venture in which the Group is a venturer; the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent; the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
b. c. d.
e.
f.
g.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup; suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk;
d.
suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
e.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. i.
ACCOUNTING
f.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
g.
the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
i.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead. Biaya bahan baku dan barang dagang ditentukan dengan menggunakan metode ratarata tertimbang (weighted-average method).
Inventories Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. The cost of finised goods and work in process comprises material, labour and allocation of overhead. The cost of raw material and mechandise inventory determined using the weighted-average method.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Persediaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Inventories (continued)
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and selling expense.
Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in market value of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.
Beban dibayar di muka
j. Prepaid Expenses
Beban dibayar di muka dibebankan selama masa manfaatnya. k.
ACCOUNTING
Prepaid expenses are charged to operations over the period benefited.
Aset Tetap
k. Fixed Assets
ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan hukum hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan hukum hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Aset Lain-Lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
ISAK 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Other Assets” account in the consolidated statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
Tanah tidak disusutkan. Aset tetap dicatat dengan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada. Aset tetap kecuali aset dalam penyelesaian disusutan dengan menggunakan metode garis lurus . Estimasi masa manfaat untuk aset yang disusutkan sebagai berikut:
Land is not depreciated. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment in value, if any. Fixed assets, except for construction in progress, are depreciated using the straight-line method. The estimated useful lives of the depreciable assets are as follow: Tahun/Years
Bangunan Mesin dan Peralatan Pabrik Peralatan Berat Peralatan Kantor, Perabotan dan Perlengkapan Kendaraan Sarana dan Prasarana Kebun
20 8 8 5 5 5
24
Buildings Machinery and Factory Equipments Heavy Equipments Office equipments, Furniture and Fixtures Vehicles Facilities and Infrastructures of Plantations
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset Tetap (lanjutan)
k.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Entitas anak, AG, menggunakan pendekatan metode depresiasi berdasarkan output produksi untuk mesin dan peralatan pabrik tertentu. Dengan metode ini, depresiasi dihitung berdasarkan estimasi hasil produksi dari mesin dan perlengkapan pabrik sejumlah 1.680.000 metric ton (MT).
The Subsidiary, AG, adopts the productiveoutput method of depreciation for certain machinery and factory equipment. Under this method, depreciation is computed based on the estimated production output of the machinery and factory equipment of 1,680,000 metric tons (MT).
Perusahaan dan Entitas Anak, AG, melakukan perubahan terhadap masa manfaat atas aset yang direvaluasi sehubungan dengan kuasireorganisasi yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2012. Masa manfaat yang telah direvisi untuk aset tetap tertentu yang direvaluasi adalah sebagai berikut:
The Company and the Subsidiary, AG, changed the useful lives of the revaluated assets in relation with quasi-reorganization which was done on June 30, 2012. The revised useful lives of certain revaluated fixed assets are as follows: Tahun/Years
Bangunan Peralatan Kantor, Perabotan dan Perlengkapan Kendaraan
15 1-5 1-5
Buildings Office equipments, Furniture and Fixtures Vehicles
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item from fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan manajemen.
Construction in progress is presented as part of “Fixed Assets” and is stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed asset account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use in the manner intended by management.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
l.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika terdapat kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun ketika biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of replaced part is derecognized. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income in the year which they are incurred.
Aset dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 2l).
Assets are stated at their estimated recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset values, if any, is recognized as a loss in the consolidated statements of comprehensive income (Note 2l).
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
l.
Impairment of Non-financial Assets
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than the recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each end of reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2013.
Based on the evaluation of the management, there are no effects or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of non-financial assets as of December 31, 2013.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
m. Kapitalisasi Biaya Pinjaman
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Capitalization of Borrowing Costs
Grup mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian dan persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya.
The Group adopted PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, which requires capitalization of directly attributable borrowing costs to the acquisition, construction or production of a qualifying asset and the requirements for commencement, suspension and cessation of the said capitalization.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui beban pada saat terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Grup sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakn sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.
Tanaman Perkebunan
n.
Plantations
Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman telah menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan, dan alokasi biaya tidak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan dapat dipanen.
Plantations are classified as immature plantations and mature plantations. Immature plantations are stated at cost, which consist mainly of the accumulated cost of land clearing planting, fertilizing, upkeeping/maintaining the plantations and allocations of indirect overhead costs up to the time the trees become commercially productive and available for harvest.
Biaya pinjaman yang timbul dari pendanaan dan biaya lain yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan, dikapitalisasi. Kapitalisasi beban pinjaman tersebut berakhir ketika pohon-pohon telah menghasilkan dan siap untuk dipanen. Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.
Borrowing costs arising from financing and other charges to finance the development of immature plantations are capitalized. Such capitalization of borrowing cost ceases when the trees become commercially productive and available for harvest. Immature plantations are not amortized.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
o.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Tanaman Perkebunan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Plantations (continued)
Secara umum, tanaman kelapa sawit memerlukan waktu sekitar 3 sampai dengan 4 tahun sejak penanaman bibit di area perkebunan untuk menjadi tanaman menghasilkan. Tanaman telah mengasilkan dicatat sebesar akumulasi biaya perolehan sampai dengan reklasifikasi dari tanaman belum mengasilkan dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif tanaman yang bersangkutan dua puluh (20) tahun.
In general, an oil palm plantation takes about 3 to 4 years from the time of planting the seedlings in the field to its maturity. Mature plantations are stated at cost, as accumulated up to the time of reclassification from immature plantations, and are amortized using the straight-line method over their estimated productive years of twenty (20) years.
Pembibitan dicatat pada harga perolehan, terdiri dari kapitalisasi biaya-biaya untuk persiapan pembibitan, pemeliharaan kecambah, dan disajikan sebagai bagian “Tanaman Belum Menghasilkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Nursery is stated at cost, which consists of capitalized cost of nursery preparation, upkeep/maintenance of seedlings, and presented as part of “Immature Plantations” in the consolidated statements of financial position.
Properti Investasi
o.
Investment Property
Properti investasi adalah properti yang digunakan baik untuk disewakan, untuk kenaikan modal atau untuk kedua-duanya. Properti investasi diukur sebesar biaya pada saat pengukuran awal. Selanjutnya, properti investasi yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal tanpa biaya dan usaha yang tidak semestinya diukur sebesar nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan dan perubahan nilainya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Nilai wajar didukung oleh bukti pasar dan ditentukan oleh pihak eksternal yang professional dengan pengalaman yang mencukupi yang berkaitan dengan lokasi dan sifat dari properti investasi.
Investment properties are properties held either to earn rentals or for capital appreciation or for both. Investment properties are measured at its cost at initial recognition. Subsequently, investment properties whose fair value can be measured reliably without undue cost or effort is measured at fair value at each reporting date with any change therein recognized in consolidated statements of comprehensive income. Fair values are supported by market evidence and are determined by external professionals with sufficient experience with respect to both location and the nature of the investment properties.
Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti tersebut telah dilepas atau ketika properti investasi tersebut telah digunakan secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis yang diharapkan di masa depan pada saat pelepasannya. Perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode penghentian pengakuan.
Investment properties are derecognized when they either have been disposed or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. The difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset is recognized in consolidated statements of comprehensive income in the period of derecognition.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Properti Investasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Transfer ke atau dari properti investasi hanya terjadi ketika ada perubahan penggunaan properti investasi tersebut. Untuk transfer dari properti investasi ke properti pribadi, biaya yang diakui selanjutnya adalah biaya wajar pada saat perubahan penggunaan properti investasi tersebut. Jika properti pribadi ditransfer menjadi properti investasi, Grup menghitung properti tersebut sesuai dengan kebijakan yang tercantum dalam aset tetap sampai dengan tanggal perubahan penggunaan properti tersebut. p.
q.
ACCOUNTING
Investment Property (continued) Transfers are made to or from investment property only when there is a change in use. For a transfer from investment property to owner-occupied property, the deemed cost for subsequent accounting is the fair value at the date of change in use. If owner-occupied property became an investment property, the Group accounts for such property in accordance with the policy stated under fixed assets up to the date of change in use.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
p.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai (PPn).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value-added taxes (VAT).
Grup menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Grup berkesimpulan bahwa Grup bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan.
The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements.
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman barang jadi diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of finished goods is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.
Provisi
q.
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal and constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Provisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. r.
Provisions (continued) Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Imbalan Kerja
r.
Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan metode penilaian aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Kelebihan yang timbul diakui sebagai keuntungan atau kerugian aktuarial diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul saat pengenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja. s.
ACCOUNTING
Employee Benefits Under PSAK No. 24 (Revised 2010), the cost of providing employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Biaya Emisi Saham dan Obligasi Konversi
s.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan saham Perusahaan kepada masyarakat dan penerbitan obligasi wajib konversi yang kemudian dikonversi menjadi saham biasa, dicatat sebagai pengurang dari “Tambahan Modal Disetor” dan disajikan sebagai bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Stock and Convertible Bonds Issuance Cost Cost incurred related to issuance of the Company’s stock to public and issuance of convertible bonds, subsequently converted to common stock, are deducted from “Additional Paid-in Capital” and presented as part of equity in the consolidated statements of financial position.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
t.
Foreign Currency Balances
ACCOUNTING
Transactions
and
Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan konsolidasian entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Masing-masing Entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya.
The Group applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, which describes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the consolidated financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. Each entity considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the exchange rates prevailing at the time the transactions were made. As of consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates quoted by Bank Indonesia on that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.
Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
The rates of exchange used were as follows:
31 Des. 2013/ Dec. 31, 2013 1 Dolar Amerika /Rupiah 1 Dolar Singapura/Rupiah
u.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
12.189 9.627,99
Pajak Penghasilan
31 Des. 2012/ Dec. 31, 2012 9.670 7.907,12
US Dollar 1 /Rupiah Singapore Dollar 1 /Rupiah
u. Income Tax
Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The Group applied PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Tax”, which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
v.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
u. Income Tax (continued)
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar pelaporan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred taxes are recognized to reflect the tax effects of the temporary differences between financial and tax reporting bases of assets and liabilities and accumulated tax losses carry forwards.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited directly to equity.
Pajak kini dan pajak tangguhan langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas apabila pajak tersebut berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas.
Current tax and deferred tax are charged or credited directly to equity if the taxes relate to items that are credited directly or charged directly to equity.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Segmen Operasi
v. Operation Segments
Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk (segmen bisnis), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing certain products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen yang dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported shall be the measure reported to the operating decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Segmen Operasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
v. Operation Segments (continued) Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated in the consolidation process.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai terhadap segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. w. Laba per Saham Dasar
x.
ACCOUNTING
w. Basic Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share amounts are computed by dividing total income attributable to owners of the parent company by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2013 dan 2012, adalah masing-masing sebanyak 968.297.000 saham (Catatan 25).
The weighted-average number of shares outstanding for years 2013 and 2012 968,297,000 shares, respectively (Note 25).
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2013 and 2012, respectively, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
Sewa
x.
Leases
Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased assets are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of contract, at inception date.
Sewa Pembiayaan sebagai Lessee
Finance Lease as Lessees
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
y.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
ACCOUNTING
Leases (continued)
Sewa Pembiayaan sebagai Lessee (lanjutan)
Finance Lease as Lessees (continued)
rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung sebagai laba atau rugi.
are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the profit or loss.
Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan dikapitalisasi disusutkan selama estimasi periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term.
Sewa Operasi sebagai Lessee
Operating Lease as Lessees
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straightline basis over the lease term.
Piutang Perkebunan Plasma
y.
Plasma Plantation Receivables
Biaya-biaya yang terjadi dalam pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan tersebut siap diserahterimakan, dikapitalisasi ke akun piutang perkebunan plasma. Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau pembiayaan sendiri.
Costs incurred during development up to handing over the plasma plantation are recorded as plasma plantation receivables. Development of the plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from the banks or by self-financing.
Piutang perkebunan plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Pinjaman-pinjaman ini akan ditagihkan kembali kepada petani plasma.
Plasma plantation receivables also include advances to plasma farmers for topping up the loan interest and instalment payments to banks and advances for fertilizers and other agricultural supplies. These advances shall be reimbursed by the plasma farmers.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
AKUNTANSI
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
YANG
2.
Piutang Perkebunan Plasma (lanjutan)
ACCOUNTING
y. Plasma Plantation Receivables (continued)
Penurunan nilai piutang perkebunan plasma ditelaah secara periodik dan akan dihapuskan dalam tahun piutang tersebut dipastikan tidak tertagih. z.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Impairment of plasma plantation receivables is reviewed periodically and will be written off in the year in which use receivable are determined to be uncollectible.
Kuasi-Reorganisasi
z. Quasi-Reorganization
Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003), kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan mengeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajar. Dengan melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat melanjutkan usahanya seperti baru , dengan laporan posisi keuangan konsolidasian yang menunjukan posisi keuangan yang lebih baik tanpa defisit dari masa lampau.
Persuant to PSAK No. 51 (Revised 2003), a quasi-reorganization is an accounting procedure that enables an entity to restructure its equity by eliminating its deficit and re-appraising all of its assets and liabilities. Through these procedures, the entity is expected to continue its business as if it was a fresh start, with a consolidated statement of financial position showing a better financial position with no past deficits.
Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan, antara lain metode nilai kini dan arus kas diskonto.
The fair values of assets and liabilities are determined based on market values. If the market values are unavailable, the estimated fair values are determined using the best information available. The estimates of the fair values put into consideration prices of the similar type of assets and a valuation technique most suitable to the characteristics of the related assets and liabilities, among others, present value method and discounted cash flows method.
Sesuai dengan PSAK tersebut, eliminasi atas saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas dilakukan melalui urutan prioritas sebagai berikut:
Under such PSAK, the elimination of deficit is applied against equity accounts in the order of priority as follows:
a) b) c)
a) b) c)
d)
cadangan umum; cadangan khusus; selisih penilaian aset dan liabilitas dan selisih penilaian sejenis; tambahan modal disetor dan sejenisnya;
e)
modal saham.
e)
d)
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 34, Perusahaan dan AG, Entitas Anak melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2012 mengikuti persyaratan dari PSAK diatas.
legal reserve; special reserve; revaluation increment on assets and liabilities; additional paid-in capital and the similar accounts; share capital.
As discussed in Note 34, the Company and AG, a Subsidiary conducted quasi-reorganization on June 30, 2012 following the provisions of the above PSAK.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS
ESTIMATES
AND
Pertimbangan
Judgements
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan kemungkinan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
The preparation of consolidated financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgements are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Evaluasi Individual
Individual Assessment
Grup mengevaluasi akun tertentu yang mana diketahui bahwa pelanggan tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak-pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of receivables.
Evaluasi Kolektif
Collective Assessment
Bila Grup memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Grup menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the Group.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penyisihan atas Penurunan Perkebunan Plasma
ESTIMATES
AND
Estimates and Assumptions (continued) Nilai
Piutang
Allowance for Impairment of Plasma Plantation Receivables
Piutang perkebunan plasma merupakan biayabiaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma. Bila terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, Grup melakukan estimasi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang perkebunan plasma, sesuai fakta dan situasi yang tersedia, berdasarkan: (i) nilai kini estimasi arus kas masa datang; dan (ii) kelebihan atas akumulasi biaya pengembangan atas pendanaan dari bank dan jumlah yang disepakati oleh petani plasma. Penyisihan ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang diterima pada setiap tanggal pelaporan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 33.
Plasma plantation receivables represents advances made for the costs to develop plasma plantations. When there is objective evidence that indicators for impairment exist, the Group estimates, based on available facts and circumstances, the amount of allowance for impairment of plasma plantation receivables, based on: (i) the present value of estimated future cash flows; and (ii) the excess of accumulated development costs over the bank’s funding and amount agreed by the plasma farmers. These provisions are re-evaluted and adjusted as additional information is received at each reporting date. Further details are disclosed in Note 33.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Group’s employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% nilai kini kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Meskipun Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2r dan 23.
Actual results that differ from the Group’s assumptions which effects are more than 10% of the present value of defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its employee benefits liability and employee benefits expense. Further details are disclosed in Notes 2r and 23.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Umur Produktif Tanaman Telah Menghasilkan
Estimation Useful Life of Fixed Assets and Productive Year of Mature Plantations
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya kecuali mesin dan peralatan pabrik tertentu pada entitas anak yang disusutkan dengan menggunakan metode produktif-output. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 1 sampai dengan 20 tahun, yang merupakan masa manfaat ekonomis yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2k dan 13.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives except for certain machinery and factory equipment in Subsidiary which are depreciated using the productive-output method. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 1 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Notes 2k and 13.
Umur produktif tanaman telah menghasilkan diestimasi berdasarkan jangka waktu tanaman tersebut diharapkan menghasilkan. Estimasi tersebut didasarkan pada evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan tanaman sejenis. Umur produktif tanaman ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena fisik dan kondisi teknis tanaman. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2n dan 11.
The productive year of mature plantations is estimated based on the period over which the plantations are expected to be productive. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience in similar plantations. The productive year of plantations are reviewed periodically and updated if expectation differ from previous estimate due to physical and technical condition of the plantations. Further details are disclosed in Notes 2n and 11.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu berdasarkan nilai wajar pada pengakuan awal, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laporan laba atau rugi konsolidasian Grup (Catatan 31).
The Group recorded certain financial assets and liabilities initially based on fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized a different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would directly affect the Group’s consolidated statements of comprehensive income (Note 31).
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Value and Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persedian Grup diungkapkan dalam Catatan 8.
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amounts of the Group’s inventories are disclosed in Note 8.
Penurunan Nilai Goodwill
Goodwill Impairment
Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No.22 (Revisi 2010), goodwill tidak diamortisasi dan diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp3.434.203.348. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.
Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No.22 (Revised 2010) Busines Combinations, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp3,434,203,348. Further details are disclosed in Note 14.
Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such assets may be impaired. Management has to use its judgement in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN BANK
4. CASH ON HAND AND IN BANKS 2013
Kas Rupiah Dolar AS Dolar Singapura Sub-total Bank Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank NA PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jatim PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mutiara Tbk PT Bank SBI Indonesia
2012
55.048.666 20.951.208 35.190.303
105.392.534 18.342.539 -
Cash on Hand Rupiah US Dollar Singapore Dollar
111.190.177
123.735.073
Sub-total Cash in Banks Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Citibank NA PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jatim PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mutiara Tbk PT Bank SBI Indonesia
19.403.042.069 1.007.708.236 744.644.773 19.034.448
1.334.838.582 1.491.501.295 1.311.898.551 814.218.680
-
104.645.072 34.545.242 18.685.378 12.402.078 4.625.661
1.998.919.589
1.036.965.061
484.949.482 443.698.738 -
37.249.807 1.115.764.731 164.924.074 16.404.091 11.162.274 9.235.334
US Dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank NA PT Bank Mutiara Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank SBI Indonesia Bank of China
Sub-total
24.101.997.335
7.519.065.911
Sub-total
Total
24.213.187.512
7.642.800.984
Total
Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank NA PT Bank Mutiara Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank SBI Indonesia Bank of China
Pada tanggal 31 Desember 2013, kas milik MBS dan MPK, Entitas Anak, diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp1.600.000.000 untuk kas dalam brankas dan Rp19.200.000.000 untuk kas dalam perjalanan, dimana manajemen berkeyakinan bahwa asuransi tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2013, cash of the MBS and MPK, Subsidiaries, are insured against loss risk with a sum insured of Rp1,600,000,000 for cash in safety deposit box and Rp19,200,000,000 for cash in transit, respectively, which the management believes is adequate to cover possible losses on such risk.
Tidak terdapat saldo kas dan kas dalam bank kepada pihak berelasi.
There is no cash and cash in banks with related parties.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA
5. TRADE RECEIVABLES
Rincian atas piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
Details of trade receivables based on customers are as follows :
2013 Pihak Berelasi (Catatan 7)
2012
2.288.692.153
54.717.514
Related Party (Note 7)
76.784.144.081 64.598.527.086 33.098.176.892 32.998.381.187 9.989.621.110 2.177.486.083 1.774.026.150 441.546.976 -
84.331.795.688 71.848.067.903 23.048.016.874 4.525.517.030 1.574.836.630 1.061.041.717
Third parties PT Karya Utama Indah PT Pertamina (Persero) PT Nipsea Paint and Chemicals PT Shell Indonesia PT Petro Energy Indonesia PT AKR Corporindo Tbk PT Multi Anugerah Lestari Texindo PT Henpra Kayama PT Multi Kimia Inti Pelangi Hua Long Glycerine Co. Ltd.
2.343.589.804
2.019.556.566
Others (each below Rp1 Billion)
Sub-total
224.205.499.369
188.408.832.408
Sub-total
Total
226.494.191.522
188.463.549.922
Total
Pihak ketiga PT Karya Utama Indah PT Pertamina (Persero) PT Nipsea Paint and Chemicals PT Shell Indonesia PT Petro Energy Indonesia PT AKR Corporindo Tbk PT Multi Anugerah Lestari Texindo PT Henpra Kayama PT Multi Kimia Inti Pelangi Hua Long Glycerine Co. Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar)
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2013 Pihak berelasi Belum jatuh tempo
2012 Related party Not yet due
2.288.692.153
54.717.514
158.327.357.591
149.194.618.531
52.911.947.844 12.482.212.254 483.981.680
36.548.546.177 2.548.806.218 116.861.482
Third Parties Not yet due Due: Up to 1 Month > 1 Month - 3 Months > 3 Months
Sub-total
224.205.499.369
188.408.832.408
Sub-total
Total
226.494.191.522
188.463.549.922
Total
Pihak ketiga Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: Sampai dengan 1 Bulan > 1 Bulan - 3 Bulan > 3 bulan
Rincian piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Details of trade receivables as of December 31, 2013 and 2012, by currencies are as follows :
2013
2012
Pihak berelasi Rupiah Dolar AS
174.291.798 2.114.400.355
54.717.514 -
Related party Rupiah US Dollar
Sub-total
2.288.692.153
54.717.514
Sub-total
Pihak ketiga Rupiah Dolas AS
71.267.493.205 152.938.006.164
34.423.857.671 153.984.974.737
Third parties Rupiah US Dollar
Sub-total
224.205.499.369
188.408.832.408
Sub-total
Total
226.494.191.522
188.463.549.922
Total
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
5. TRADE RECEIVABLES (continued)
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih. Oleh karena itu tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang usaha.
Management is of the opinion that all trade receivables can be fully collected. Hence, no allowance for impairment of trade receivables is provided.
Piutang usaha Perusahaan sejumlah AS$12.800.000 dan AS$1.500.000 dijadikan jaminan untuk fasilitas pinjaman jangka pendek dari Citibank NA pada tahun 2013 dan 2012. Piutang usaha Perusahaan sejumlah Rp50.000.000.000 dijadikan jaminan untuk fasilitas pinjaman jangka pendek dari PT Bank Chinatrust Indonesia pada tahun 2012 (Catatan 16).
The Company’s trade receivables amounting to US$12,800,000 and US$1,500,000 were used as collateral for short-term loan facility from Citibank NA in 2013 and 2012, respectively. The Company’s trade receivables amounting to Rp50,000,000,000 were used collateral for shortterm loan from PT Bank Chinatrust Indonesia in 2012 (Note 16).
Piutang usaha AG sejumlah Rp172.575.000.000 dijadikan jaminan untuk fasilitas pinjaman jangka panjang dan jangka pendek yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2013 (Catatan 16 dan 21).
AG’s trade receivables amounting to Rp172,575,000,000 were used as collateral for short-term and long-term loan facility obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk in 2013 (Notes 16 and 21).
PIUTANG LAIN-LAIN
6.
The details of other receivables as December 31, 2013 and 2012, are as follows:
Rincian piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut: 2013 Pihak berelasi (Catatan 7)
OTHER RECEIVABLES of
2012
25.262.634.443
1.891.116.258
19.170.981.090 833.437.543
15.209.072.700 -
384.034.855
958.990.898
Third Parties Continental Chemical Corp. Pte. Ltd PT Shell Indonesia Others (each below Rp500 Million)
Sub-total
20.388.453.488
16.168.063.598
Sub-total
Total
45.651.087.931
18.059.179.856
Total
Pihak Ketiga Continental Chemical Corp. Pte. Ltd. PT Shell Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 Juta)
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih seluruhnya, sehingga tidak ada penyisihan penurunan nilai atas piutang lainnya.
Related parties (Note 7)
Management is of the opinion that all other receivables can be fully collected. Hence, no allowance for impairment of other receivables was provided.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7. TRANSAKSI DAN PIHAK BERELASI
SALDO
DENGAN
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIHAK-
7. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES
a. Transaksi dan saldo kepada pihak-pihak berelasi terdiri dari piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, penjualan dan pembelian.
a.
Piutang usaha (Catatan 5) PT Eternal Buana Chemical Industries
2012
2.288.692.153
WITH
Transactions and balances with related parties consist of trade receivables, other receivables, trade and other payables, sales and purchases. Persentase Terhadap Total Aset/Liabilitas/Percentage to Total Assets/Liabilities
Total/Amount 2013
BALANCES
2013
54.717.514
2012
0,17
0,01
Trade receivables (Note 5) PT Eternal Buana Chemical Industries
Piutang lain-lain (Catatan 6) PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha
19.525.717.662 5.736.916.781
1.891.116.258
1,51 0,44
0,20
Other receivables (Note 6) PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha
Total
25.262.634.443
1.891.116.258
1,95
0,20
Total
Utang Usaha (Catatan 17) PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha
-
167.169.241 3.573.204.941
-
0,03 0,68
Trade Payables (Note 17) PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha
Total
-
3.740.374.182
-
0,71
Total
Utang Lain-lain (Catatan 18) PT Eterindo Nusa Graha PT Petrowidada
-
1.173.739.597 2.524.525.656
-
0,22 0,48
Other Payables (Note 18) PT Eterindo Nusa Graha PT Petrowidada
Total
-
3.698.265.253
-
0,70
Total
Persentase Terhadap Total Penjualan/Pembelian/Percentage to Total Sales/Purchases
Total/Amount
Penjualan PT Eterindo Nusa Graha PT Eternal Buana Chemical Industries PT Petrowidada Total Pembelian PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha PT Petrowidada Total
2013
2012
2013
2012
30.171.431.449
42.736.131.895
2,50
4,26
1.742.917.962 -
3.608.141.766 334.998.995
0,15 -
0,36 0,03
Sales PT Eterindo Nusa Graha PT Eternal Buana Chemical Industries PT Petrowidada
31.914.349.411
46.679.272.656
2,65
4,65
Total
90.032.919.980 34.120.144.240 14.790.633.317
96.107.772.728 53.516.149.962 13.056.961.521
8,43 3,20 1,39
18,26 10,17 2,48
Purchases PT Eternal Buana Chemical Industries PT Eterindo Nusa Graha PT Petrowidada
138.943.697.537
162.680.884.211
13,02
30,91
Total
Piutang lain-lain kepada PT Eterindo Nusa Graha (ENG) pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan potongan harga atas pembelian bahan baku. sedangkan tahun 2012 merupakan tagihan atas bunga sehubungan dengan pinjaman dari South East Asia Import and Export Co. Pte. Ltd. Pembayaran atas saldo piutang pada tanggal 31 Desember 2013 akan dilakukan paling lambat 31 Desember 2014.
Other receivables from PT Eterindo Nusa Graha (ENG) as of December 31, 2013 represent discount on materials purchased while in 2012, represents the interest receivables relating to the loan from South East Asia Import and Export Co. Pte.Ltd. The payments on the outstanding balance as of December 31, 2013 will be done on December 31, 2014 at the latest.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
7. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
Piutang lain-lain kepada PT Eternal Buana Chemical Industries (EBCI) pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan potongan harga atas pembelian barang jadi. Pembayaran atas piutang tersebut akan dilakukan paling lambat 31 Desember 2014.
Other receivables from PT Eternal Buana Chemical Industries (EBCI) as of December 31, 2013 represents discount on purchases of finished goods. The payments on those receivables will be done on December 31, 2014 at the latest.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup melakukan transaksi saling hapus dengan pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut: - Perusahaan melakukan transaksi saling hapus antara piutang lain-lain dari ENG sejumlah Rp2.100.925.972 dengan utang usaha ke ENG sejumlah Rp983.197.966 dan utang lain-lain ke ENG sejumlah Rp1.117.728.006. - Perusahaan melakukan transaksi saling hapus antara piutang lain-lain dari EBCI sejumlah Rp8.387.436.630 dengan utang usaha ke ENG sejumlah Rp6.676.396.369 dan utang lain-lain ke ENG sejumlah Rp1.711.040.261. - Perusahaan melakukan transaksi saling hapus antara piutang lain-lain EBCI sejumlah Rp7.683.644.184 dengan utang usaha ke EBCI dengan nilai yang sama. - AG melakukan transaksi saling hapus antara piutang lain-lain ke ENG sejumlah Rp43.946.028 dengan utang usaha ke EBCI dengan nilai yang sama.
On December 31, 2013, the Group offset several transactions with related parties with details are as follow: - The Company offset its other receivable fro ENG amounting to Rp2,100,925,972 with trade payable to ENG amounting to Rp983,197,966 and other payable to ENG amounting to Rp1,117,728,006.
Utang lain-lain kepada PT Petrowidada pada tanggal 31 Desember 2012 merupakan utang atas penggunaan steam.
Other payables to PT Petrowidada as of December 31, 2012 represents payables relating to usage of steam.
Utang lain-lain kepada PT Eterindo Nusa Graha merupakan utang atas pembelian kemasan.
Other payables to PT Eterindo Nusa Graha represents purchase of packaging materials.
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
The compensation paid or payable to Board of Commissioners and Directors are as follows:
- The Company offset its other receivable from EBCI amounting to Rp8,387,436,630 with trade payable to ENG amounting to Rp6,676,396,369 and other payable to ENG amounting to Rp1,711,040,261.
- The Company offset other receivable from EBCI amounting to Rp7,683,644,184 with trade payable to EBCI with the same amount.
- AG offset other receivable from ENG amounting to Rp43,946,028 with trade payable to EBCI with the same amount.
2013 Gaji dan tunjangan Imbalan pascakerja Total
2012
5.491.619.000 5.645.980.022
3.263.902.000 2.803.759.338
Salary and benefits Post-employement benefits
11.137.599.022
6.067.661.338
Total
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
7. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
b. Sifat Berelasi
b. Nature of Relationship
Pihak Hubungan Istimewa/ Related Parties
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
Sifat Saldo Akun dan Transaksi/ Nature of Account and Transaction
PT Petrowidada (PWD)
Memiliki manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan/Having the same key management with the Company.
Utang Lain-lain, Penjualan dan Pembelian/ Other Payables, Sales and Purchases.
PT Eternal Buana Chemical Industries(EBCI)
Memiliki manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan/ Having the same key management with the Company.
Piutang Usaha, Piutang Lain-lain, Utang Usaha, Penjualan dan Pembelian/Trade Receivables, Other Receivables, Trade Payables, Sales and Purchases.
PT Eterindo Nusa Graha (ENG)
Memiliki manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan/ Having the same management with the Company.
Piutang Lain-lain, Utang Usaha, Utang Lain-lain, Penjualan dan Pembelian/Other Receivables, Trade Payables, Other Payables,Sales and Purchases.
Manajemen kunci/Key management personnel
Kompensasi dan remunerasi/ Compensation and Remuneration.
Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commissioners and Directors
8.
WITH
PERSEDIAAN
8. INVENTORIES
Rincian persediaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
Details of inventories as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
2013
2012
Barang jadi Bahan baku Barang dalam proses Lain-lain
100.100.829.630 17.394.751.097 7.250.732.532 3.137.436.860
18.175.046.229 9.286.449.679 6.140.864.269 3.252.100.566
Finished goods Raw material Work in process Others
Total
127.883.750.119
36.854.460.743
Total
Penyisihan penurunan nilai persediaan Neto
(2.292.331.371) 125.591.418.748
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
(80.293.099) 36.774.167.644
Allowance for impairment of inventories Net
Mutation of allowance for impairment of inventories is as follows:
2013
2012
Saldo awal Penyisihan tahun berjalan
80.293.099 2.212.038.272
80.293.099
Beginning balance Provision during the year
Saldo akhir
2.292.331.371
80.293.099
Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan AG diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$8.000.000 dan AS$5.000.000, dimana manajemen berkeyakinan bahwa asuransi tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risikorisiko tersebut.
As of December 31, 2013 and 2012, inventories of AG are insured against fire and other risks with a sum insured of US$8,000,000 and US$5,000,000, which the management believes is adequate to cover possible losses on such risks.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
9.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
INVENTORIES (continued)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 cukup untuk menutupi kerugian akibat penurunan nilai.
Management is of the opinion that allowance of impairment of inventory for the years ended December 31, 2013 and 2012 adequate to cover possible loss of impairment.
Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan biodiesel, stearin dan gliserol milik AG, Entitas Anak, senilai Rp22.000.000.000 dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan biodiesel milik AG senilai Rp6.600.000.000 dijaminkan untuk fasilitas pinjaman modal kerja yang diperoleh dari PT Bank Mutiara Tbk (Catatan 16).
As of December 31, 2013, AG, a Subsidiary, pledged its biodiesel, stearin and gliserol inventory totaling Rp22,000,000,000 for a loan facility obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. As of December 31, 2012, the AG’s biodiesel inventory totaling Rp6,600,000,000 was pledged for working capital loan facility obtained from PT Bank Mutiara Tbk (Note 16).
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
9.
Rincian uang muka dan biaya dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES The details of advances and prepaid expenses as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
2013
2012
Uang muka pembelian Biaya dibayar dimuka
15.957.402.371 443.476.330
11.740.844.114 853.869.739
Advances payments Prepaid expenses
Total
16.400.878.701
12.594.713.853
Total
Uang muka merupakan uang muka untuk pembelian dari pemasok tertentu seperti PT Tridomain Chemicals (Tridomain), PT Damai Indah Sentosa (Damai), PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART), PT Budi Nabati Perkasa dan lain-lain.
Advances represents advance payments for purchases from certain suppliers such as PT Tridomain Chemicals (Tridomain), PT Damai Indah Sentosa (Damai), PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART), PT Budi Nabati Perkasa and others.
10. PENYERTAAN SAHAM
10. INVESTMENT IN SHARES
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the details of movements in shares are as follows:
2013 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Metode Biaya ChemCross.Com, Inc PT Intimutiara Gasindo
Nilai Tercatat/ Carrying Value
0,64 0,75
Total Penyisihan penurunan nilai investasi
792.500.000 250.000.000 1.042.500.000 (1.042.500.000)
Neto
-
47
Cost Method ChemCross.Com, Inc. PT Intimutiara Gasindo Total Allowance on impairment of investments Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
10. INVESTMENT IN SHARES (continued) 2012 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Metode Biaya ChemCross.Com, Inc PT Intimutiara Gasindo
Nilai Tercatat/ Carrying Value
792.500.000 250.000.000
Cost Method ChemCross.Com, Inc. PT Intimutiara Gasindo
Total
1.042.500.000
Total
Metode Biaya
Cost Method
a.
a.
0,64 0,75
ChemCross.Com, Inc (CCC) CCC adalah sebuah perusahaan di bawah hukum negara bagian Delaware, Amerika Serikat. Perusahaan memiliki penyertaan sebesar Rp792.500.000 yang mewakili 0,64% kepemilikan pada CCC.
b.
CCC is a company organized and existing under the laws of Delaware State, United States of America. The Company owns investment in shares amounting to Rp792,500,000 which represents 0.64% ownership of CCC.
PT Intimutiara Gasindo (IG)
b.
PT Intimutiara Gasindo (IG)
Berdasarkan Akta Notaris Ira Sudjono, SH No. 6 tanggal 1 Desember 2003, Perusahaan mencatat penyertaan sebanyak 250 saham atau Rp250.000.000 yang mewakili 0,75% kepemilikan pada IG.
Based on Notarial Deed of Ira Sudjono, SH No. 6, dated December 1, 2003, the Company recorded investment amounting to 250 shares or Rp250,000,000 which represents 0.75% ownership of IG.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai investasi pada tanggal 31 Desember 2013 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai investasi.
Management is of the opinion that the allowance on impairment of investments as of December 31, 2013 adequate to cover possible loss on impairment of investments .
11. TANAMAN PERKEBUNAN a.
ChemCross.Com, Inc. (CCC)
11. PLANTATIONS
Tanaman menghasilkan
a. Mature plantations 31 Desember/December 31, 2013
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Tanaman menghasilkan Harga perolehan Akumulasi amortisasi
-
56.588.213.222 (2.829.366.238)
-
-
56.588.213.222 (2.829.366.238)
Nilai buku neto
-
53.758.846.984
-
-
53.758.846.984
48
Mature plantations Cost Accumulated amortization Net book value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
11. PLANTATIONS (continued) b. Immature plantations
Tanaman belum menghasilkan
31 Desember/December 31, 2013 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Addition
Harga Perolehan Tanaman Belum Menghasilkan Pembibitan
201.078.871.017 13.705.768.055
80.936.721.390 5.809.818.984
Total
214.784.639.072
86.746.540.374
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
-
(59.893.595.398) (13.955.744.463)
222.121.997.009 5.559.842.576
Acquisition Cost Immature Plantations Nurseries
-
(73.849.339.861)
227.681.839.585
Total
Pengurangan/ Deduction
31 Desember/December 31, 2012 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Addition
Harga Perolehan Tanaman Belum Menghasilkan Pembibitan
198.931.283.684 9.111.738.831
34.841.070.157 7.046.915.816
Total
208.043.022.515
41.887.985.973
Berikut informasi mengenai perkebunan milik Inti dan Plasma (tidak diaudit):
Izin Usaha Perkebunan Area yang bisa ditanami Telah ditanam Tahun Tanam: 2009 2010 2011 2012 2013
Saldo Akhir/ Ending Balance
-
(32.693.482.824) (2.452.886.592)
201.078.871.017 13.705.768.055
Acquisition Cost Immature Plantations Nurseries
-
(35.146.369.416)
214.784.639.072
Total
Below are the information regarding Nucleus and Plasma plantation (unaudited):
MBS Lokasi
Reklasifikasi/ Reclassification
Pengurangan/ Deduction
MPK
Kab. Landak Kalimantan Barat 20.000 Ha 12.000 Ha 2.768 Ha
Kab. Landak Kalimantan Barat 20.000 Ha 12.000 Ha 4.410 Ha
493 Ha 799 Ha 532 Ha 420 Ha 524 Ha
718 Ha 1.455 Ha 828 Ha 469 Ha 940 Ha
Pada tahun 2013 dan 2012, “Tanaman belum Menghasilkan” masing-masing sejumlah Rp17.261.126.639 dan Rp35.146.369.416 direklasifikasi menjadi piutang perkebunan plasma (Catatan 33).
Location Plantation Commercial Right Plantable area Have been planted Year Planted: 2009 2010 2011 2012 2013
In 2013 and 2012, “Immature Plantations” amounting to Rp17,261,126,639 and Rp35,146,369,416, respectively, were reclassified to plasma plantation receivables (Note 33).
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan)
11. PLANTATIONS (continued)
Pada tahun 2013, penambahan tanaman menghasilkan merupakan reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan sejumlah Rp56.588.213.222.
In 2013, the addition of mature plantation represents reclassification from immature plantation amounting to Rp56,588,213,222.
Total biaya bunga yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing sebesar Rp11.045.237.995 dan Rp8.559.902.358 (Catatan 16 dan 21).
Total interest expense are capitalized to immature plantation for the years ended December 31, 2013 and 2012, amounting to Rp11,045,237,995 and Rp8,559,902,358, respectively (Notes 16 and 21).
Total amortisasi biaya provisi yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2013 masing-masing sebesar Rp602.424.358 dan Rp166.433.959.
Total amortization of provision cost capitalized to immature plantations for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp602,424,358 and Rp166,433,959, respectively.
Penambahan tanaman belum menghasilkan selama tahun 2013 dan 2012 termasuk pemakaian persediaan masing-masing berjumlah Rp2.954.477.351 dan Rp2.548.415.101.
Addition of immature plantations in 2013 and 2012 includes usage of inventory amounting to Rp2,954,477,351 and Rp2,548,415,101, respectively.
Total beban penyusutan yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp2.899.106.951 dan Rp3.349.807.319 (Catatan 13).
Total depreciation expenses capitalized to immature plantations for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp2,899,106,951 and Rp3,349,807,319, respectively (Note 13).
Penambahan tanaman belum menghasilkan yang masih terutang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp16.305.520.603 dan Rp3.317.785.322.
Addition of immature plantations which has been purchased on account as of December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp16,305,520,603 and Rp3,317,785,322, respectively.
Tanaman kelapa sawit milik MPK dan MBS dijadikan jaminan atas fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 21).
MPK and MBS palm oil plantations are secured as collateral of investment credit facility obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Note 21).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen entitas anak belum mengasuransikan tanaman perkebunan terhadap risiko kerugian atas kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya dan berencana mengasuransikan tanaman terhadap risiko tersebut.
As of December 31, 2013 and 2012, the management of the subsidiaries has not yet insured plantations against fire, plagues and other risks, and management is planning to insure plantations against these risks.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. PROPERTI INVESTASI
12. INVESTMENT PROPERTY
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) memiliki dua (2) bidang tanah dengan nomor Hak Guna Bangunan (HGB) No. 53 dan No. 54 seluas 15.103 m2 dan 49.855 m2. Kedua bidang tanah terletak di Desa Gerem, Serang. Tanggal jatuh tempo dari HGB tersebut adalah 24 September 2027. Harga perolehan dari dua bidang tanah diklasifikasikan sebagai properti investasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan mempunyai nilai wajar masing-masing sebesar Rp81.881.000.000 dan Rp81.845.000.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) owns two (2) parcels of land with Building Right Certificate (HGB) No. 53 and No. 54 which covers an area of 15,103 sqm and 49,855 sqm, respectively. Both parcels of land are located in Desa Gerem, Serang. Maturity date of the HGB is on September 24, 2027. Acquisition costs of the two parcels of land are classified as investment properties in the consolidated statements of financial position and carried at their combined fair values of Rp81,881,000,000 and Rp81,845,000,000 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Berdasarkan penilaian independen oleh Martokoesomo, Prasetyo & Rekan, Penilai Properti dan Bisnis bersertifikat, dalam laporannya No. APP-P/KJPP-MPR/2014/III/5/001 tanggal 31 Desember 2013 dan No. APP-P/026.B/KJPPMPR/X/12 tanggal 1 Oktober 2012, dengan menggunakan menggunakan perbandingan data pasar. Nilai wajar properti investasi masing-masing senilai Rp81.881.000.000 dan Rp81.845.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Based on independent valuation from Martokoesomo, Prasetyo & Rekan Certified Property and Business Appraisers, in its reports No. APP-P/KJPP-MPR/2014/III/5/001 dated December 31, 2013 and No. APP-P/026.B/KJPPMPR/X/12 dated October 1, 2012, using the Market Data Approach. The fair values of the investment property amounting to Rp81,881,000,000 and Rp81,845,000,000 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012, properti investasi dijadikan sebagai jaminan untuk utang bank jangka pendek MPK dari PT Bank Mutiara Tbk (Catatan 16).
As of December 31, 2012, the investment properties are pledged as collateral for the MPK’s short-term bank loans from PT Bank Mutiara Tbk (Note 16).
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The Company’s management believes that the HGB can be renewed upon expiry.
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS 2013 1 Januari/ January 1
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan berat Peralatan kantor, perabotan dan perlengkapan Kendaraan Sarana dan prasarana kebun Sewa Pembiayaan Kendaraan Peralatan berat Aset tetap dalam penyelesaian Total
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklassifikasi/ Reclassifications
31 Desember/ December 31
2.752.273.748 203.827.846.379 -
3.500.000.000 354.993.014 725.339.799 100.130.000
-
7.941.477.546 13.662.485.346
1.221.884.871 1.104.765.800
492.896.998
27.312.980.703
180.978.700
-
-
27.493.959.403
Acquisition Cost Direct ownership Land Buildings Machinery and factory equipments Heavy equipments Office equipments, furniture and fixtures Vehicles Facilities and infrastructures of plantations
1.840.050.000 8.356.236.101
-
-
-
1.840.050.000 8.356.236.101
Asset under capital lease Vehicles Heavy equipments
426.212.571
1.246.342.022
-
791.501.667
Construction in progress
266.119.562.394
8.434.434.206
492.896.998
274.061.099.602
Total
51
881.052.926 2.031.979.513
3.500.000.000 3.107.266.762 205.434.239.104 2.132.109.513
(2.031.979.513)
9.163.362.417 12.242.374.635
(881.052.926) -
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued) 2013 1 Januari/ January 1
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan berat Peralatan kantor, perabotan dan perlengkapan Kendaraan Sarana dan prasarana kebun Sewa Pembiayaan Kendaraan Peralatan berat Total Nilai Tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklassifikasi/ Reclassifications
31 Desember/ December 31
615.539.176 8.598.680.301 -
146.683.480 15.144.396.982 6.836.042
-
5.070.269.140 5.838.363.804
1.119.059.130 3.031.084.467
314.298.999
1.886.427.277
1.405.947.370
-
-
3.292.374.647
377.335.835 2.755.314.265
368.010.000 349.885.568
-
-
745.345.835 3.105.199.833
Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Machinery and factory equipments Heavy equipments Office equipment , furniture and fixtures Vehicles Facilities and infrastructures of plantation Asset under capital lease Vehicles Heavy equipments
25.141.929.798
21.571.903.039
314.298.999
-
46.399.533.838
Total
227.661.565.764
Carrying Value
1.072.323.095
762.222.656 23.743.077.283 1.079.159.137
(1.072.323.095)
6.189.328.270 7.482.826.177
240.977.632.596
2012 (setelah kuasi-reorganisasi/after quasi-reorganization) 1 Juli/ July 1 Biaya Perolehan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan kantor, perabotan dan perlengkapan Kendaraan Sarana dan prasarana kebun Sewa pembiayaan Peralatan berat Kendaraan Aset tetap dalam penyelesaian Total
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklassifikasi/ Reclassifications
31 Desember/ December 31
2.701.319.841 50.711.259.654
50.953.907 -
-
153.116.586.725
2.752.273.748 203.827.846.379
7.613.963.369 10.375.704.238
335.637.610 150.700.000
8.123.433 320.308.892
3.456.390.000
7.941.477.546 13.662.485.346
22.516.233.812
4.796.746.891
-
-
27.312.980.703
Acquisition Cost Direct ownership Buildings Machinery and factory equipments Office equipments, furniture and fixtures Vehicles Facilities and infrastructures of plantations
9.869.657.631 3.423.890.000
462.550.000
103.421.530 -
(1.410.000.000) (2.046.390.000)
8.356.236.101 1.840.050.000
Asset under capital lease Heavy equipments Vehicles
(153.116.586.725)
86.147.551.348
67.450.464.297
55.216.349
426.212.571
Constructions in progress
193.359.579.893
73.247.052.705
487.070.204
-
266.119.562.394
Total
255.168.336 6.263.942.844
360.370.840 2.334.737.457
-
-
615.539.176 8.598.680.301
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan kantor, perabotan dan perlengkapan Kendaraan Sarana dan prasarana kebun
4.480.977.769 4.489.411.334
589.703.074 998.586.917
411.703 177.441.946
527.807.499
5.070.269.140 5.838.363.804
1.397.052.216
489.375.061
-
-
1.886.427.277
Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Machinery and factory equipments Office equipments , furniture and fixtures Vehicles Facilities and infrastructures of plantations
Sewa pembiayaan Peralatan berat Kendaraan
2.275.667.380 384.554.667
651.956.744 354.204.000
5.925.192 -
2.755.314.265 377.335.835
Asset under capital lease Heavy equipments Vehicles
19.546.774.546
5.778.934.093
183.778.841
Total Nilai Tercatat
173.812.805.347
52
(166.384.667) (361.422.832) -
25.141.929.798
Total
240.977.632.596
Carrying Value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued) 30 Juni/June 30, 2012
1 Januari/ January 1 Biaya Perolehan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan kantor, perabotan dan perlengkapan Kendaraan Sarana dan prasarana kebun Sewa pembiayaan Peralatan berat Kendaraan Aset tetap dalam penyelesaian Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan kantor, perabotan dan perlengkapan Kendaraan Sarana dan prasarana kebun Sewa pembiayaan Peralatan berat Kendaraan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklassifikasi/ Reclassifications
Sebelum KuasiReorganisasi Before Quasireorganization
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap dalam rangka KuasiReorganisasi/ Revaluation Increament Fixed Assets Due to Quasireorganization
Setelah Kuasireorganisasi/ After Quasireorganization Acquisition Cost Direct Ownership Buildings Machinery and factory equipments
1.683.613.980
183.648.247
-
-
1.867.262.227
834.057.614
2.701.319.841
34.667.534.862
98.950.999
-
-
34.766.485.861
15.944.773.793
50.711.259.654
6.609.551.969 7.378.210.840
37.419.749 -
-
19.800.000 321.333.334
6.666.771.718 7.699.544.174
947.191.651 2.676.160.064
7.613.963.369 10.375.704.238
19.583.223.866
4.559.095.054
-
22.516.233.812
-
22.516.233.812
9.699.454.181 1.676.490.000
170.203.450 1.747.400.000
-
9.869.657.631 3.423.890.000
-
9.869.657.631 3.423.890.000
Office equipment, furnitures and fixtures Vehicles Facilities and infrastructures of plantations Asset under capital lease Heavy equipments Vehicles
55.216.348
86.092.335.000
-
Construction in progress
81.353.296.046
92.889.052.499
-
(1.626.085.108) (1.284.951.774)
-
86.147.551.348
20.402.183.122
193.359.579.893
Total Accumulated Depreciation Direct ownership Buidings Machinery and factory equipments
519.567.404
44.900.327
-
255.168.336
-
255.168.336
5.488.332.369
775.610.475
-
-
6.263.942.844
-
6.263.942.844
4.032.512.221 4.133.960.502
448.465.548 295.892.915
-
59.557.917
4.480.977.769 4.489.411.334
-
4.480.977.769 4.489.411.334
-
-
1.397.052.216
-
1.397.052.216
-
2.275.667.380 384.554.667
-
2.275.667.380 384.554.667
Office equipment, furnitures and fixtures Vehicles Facilities and infrastructures of plantations Asset under capital lease Heavy equipments Vehicles
19.546.774.546
-
19.546.774.546
Total
173.812.805.347
Carrying Value
876.016.685
521.035.531
1.620.635.704 147.499.000
655.031.676 237.055.667
Total
16.818.523.885
2.977.992.139
Nilai Tercatat
64.534.772.161
-
(309.299.395)
86.147.551.348 172.957.396.771
(249.741.478)
153.410.622.225
Pada tahun 2012, pabrik milik AG, Entitas Anak, dibangun di atas tanah yang disewa dari PT Global Natural Resources (Catatan 33) dan pada tahun 2013, tanah tersebut telah dibeli oleh AG. Bangunan pabrik, mesin dan peralatan yang berada di atas tanah tersebut dijadikan sebagai jaminan untuk fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mutiara Tbk (Catatan 16), masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.
The Plant of AG, a Subsidiary, was built on the land property leased from PT Global Natural Resources (Note 33) and in 2013, the land was purchased by AG. Factory building, machineries and equipments situated on the above land property were used as collaterals for working capital loan obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Mutiara Tbk (Note 16) in 2013 and 2012, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, terdapat beberapa kendaraan dijadikan sebagai jaminan atas utang pembiayaan konsumen (Catatan 21) dan utang sewa pembiayaan (Catatan 22).
As of December 31, 2013 and 2012, some vehicles are used as collateral for consumer financing payables (Note 21) and finance lease payables (Note 22).
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan bangunan mess dan infrastruktur pabrik dengan persentase penyelesaian antara 50 - 90%. Seluruh aset dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai pada tahun 2014.
Contruction in progress as of December 31, 2013 represents mess building and factory infrastructure with percentage of completion between 50 - 90%. All of contruction in progress are estimated to be completed in 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2012, akun pembangunan dalam pelaksanaan yang merupakan penambahan fasilitas mesin pengolahan biodiesel yang dikerjakan sendiri oleh Perusahaan, telah di reklasifikasi ke mesin dan peralatan pabrik.
As of December 31, 2012, the construction in progress which represents addition of biodiesel processing machinery which was undertaken by the Company has been reclassified to machinery and factory equipments.
Penambahan aset tetap selama tahun 2013 dan 2012 termasuk pemakaian persediaan masingmasing sejumlah Rp1.096.897.436 dan Rp1.714.496.000, penambahan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen masing-masing sejumlah Rp1.085.535.800 dan Rp2.209.950.000.
Fixed assets addition in 2013 and 2012 includes usage of inventory amounting to Rp1,096,897,436 and Rp1,714,496,000, respectively, acquisition of fixed assets under capital lease and consumer financing totaling Rp1,085,535,800 and Rp2,209,950,000, respectively.
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense for years ended December 31, 2013 and 2012 are allocated as follows:
2013
2012
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 29) Kapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan (Catatan 11)
15.694.092.363
3.240.818.940
2.978.703.725
2.166.299.972
2.899.106.951
3.349.807.319
Cost of goods sold General and administrative expense (Note 29) Capitalized to immature plantations (Note 11)
Total
21.571.903.039
8.756.926.231
Total
Pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut:
Disposal of fixed assets is as follows:
2013
2012
Harga perolehan Akumulasi depresiasi
492.896.998 314.298.999
487.070.203 183.778.841
Acquisition cost Accumulated depreciation
Nilai buku Harga jual
178.597.999 96.678.900
303.291.362 40.620.000
Carrying value Selling price
81.919.099
262.671.362
Loss on sale of fixed assets
Rugi penjualan aset tetap
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
Bangunan pabrik dan peralatan milik AG, Entitas Anak, serta kendaraan milik MPK, Entitas Anak, diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat gempa bumi, kebakaran, dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$39.000.000 dan Rp1.142.300.000 pada tahun 2013 dan AS$31.000.000 pada tahun 2012, yang menurut manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut.
Plant and equipment owned by AG, a Subsidiary, and vehicles owned by MPK, a Subsidiary, are insured against earthquake, fire and other risks with a total insurance coverage of US$39,000,000 and Rp1,142,300,000 in 2013 and US$31,000,000 in 2012, which the management believes is adequate to cover possible losses on such risks.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai asset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Based on the evaluation of the Group’s management, there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment on the value of fixed assets as of December 31, 2013 and 2012.
14. GOODWILL
14. GOODWILL
Perusahaan mengakui goodwill yang timbul sehubungan dengan perolehan kepemilikan pada MBS (Catatan 1c). Nilai tercatat goodwill ini sebesar Rp3.434.203.348 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company recognized the goodwill arising from the acquisition of MBS (Note 1c). The carrying value of this goodwill amounted to Rp3,434,203,348 as of December 31, 2013 and 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada indikasi penurunan nilai tercatat atas goodwill. Oleh karena itu, tidak terdapat penyisihan atas penurunan nilai.
As of December 31, 2013 and 2012, there are no indications that the carrying value of goodwill may be impaired. Hence, no allowance for impairment is provided.
15. ASET LAIN-LAIN
15. OTHER ASSETS
Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut:
The details of other assets are as follows: 2013
2012
Uang muka: Hak atas tanah Formulasi teknis Uang jaminan
87.038.359.736 1.937.310.856 319.238.000
81.902.083.805 3.044.350.852 957.096.098
Advances: Landrights Technical formulation Security deposits
Total
89.294.908.592
85.903.530.755
Total
Uang muka untuk hak atas tanah merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan pengurusan izin perkebunan MBS dan MPK dan ganti tanam tumbuh dari masyarakat.
Advances for landrights represents costs associated with obtaining the plantation licenses of MBS and MPK and replacement cost of crop grown to community.
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER ASSETS (continued)
Formulasi teknis merupakan pembayaran atas formulasi teknis kepada Continental Research and Development Pte. Ltd., Singapura, untuk pabrik FAME milik AG, Entitas Anak, sebesar AS$1.100.000 atau setara dengan dengan Rp11.070.400.000. Pembayaran atas formulasi teknis ini diamortisasi selama 10 tahun. Saldo akumulasi amortisasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing sebesar Rp9.133.089.144 dan Rp8.026.049.148. Beban amortisasi yang terjadi pada tahun 2013 dan 2012 dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Technical formulation represents payment to Continental Research and Development Pte. Ltd., Singapore, on technical formulation for FAME factory owned by AG, a Subsidiary, amounting to US$1,100,000 or equivalent to Rp11,070,400,000. Payment of the technical formulation is amortized over 10 years. The accumulated amortization as of December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp9,133,089,144 and Rp8,026,049,148, respectively. Amortization expense incurred in 2013 and 2012 are recorded as part of “Cost of Goods Sold” account in consolidated statements of comprehensive income.
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK
16. SHORT-TERM BANK LOANS
Rincian utang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Details of short-term bank loans are as follows:
2013
2012
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank NA PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia
227.568.630.000 178.261.927.500 19.636.631.843 -
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 18.470.000.000 Citibank NA 167.633.410.238 PT Bank Mutiara Tbk 39.380.118.542 PT Bank Chinatrust Indonesia
Total
425.467.189.343
225.483.528.780
Total
PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara)
PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara)
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 15 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari Bank Mutiara dengan Perjanjian Kredit No. 032/SPK/Mutiara/MLD/XII/2011. Plafon atas pinjaman tersebut sebesar Rp20.000.000.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam dua belas (12) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang dengan persetujuan dari Bank Mutiara. Suku bunga pinjaman 13% per tahun dan dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mutiara.
On December 15, 2011, the Company obtained an overdraft facility from Bank Mutiara with Credit Agreement No. 032/SPK/Mutiara/MLD/XII/2011. The maximum credit limit of this loan facility amounted to Rp20,000,000,000 and will mature twelve (12) months from the date of the signing of this credit agreement and can be extended by obtaining approval from Bank Mutiara. This loan facility bears interest rate at 13% per annum, subject to change by Bank Mutiara.
56
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara) (lanjutan)
PT Bank (continued)
Mutiara
Tbk
(Bank
Mutiara)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Berdasarkan Amandemen Perjanjian Utang No. 005/SPK/Mutiara/MLD/I/2012 pada tanggal 11 Januari 2012, jaminan atas fasilitas tersebut berupa sebidang tanah kosong seluas 21.355 m2 terletak di Jl. Raya Merak, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Propinsi Banten dengan bukti kepemilikan SHGB No. 166 atas nama PT Bumi Persada Agung.
Referring to Amendment of Loan Agreement No. 005/SPK/Mutiara/MLD/I/2012 dated January 11, 2012, the collateral of this loan is land with Building Utilization Right Certificate ("SHGB") No. 166 registered to PT Bumi Persada Agung covering area of 21,355 sqm, located at Merak Street, Desa Gerem, Grogol District, Cilegon, Banten Province.
Berdasarkan perjanjian kredit, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mutiara, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain: a. Melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan termasuk di dalamnya permodalan dan perubahan pengurus tanpa memberitahu Bank Mutiara; b. Melakukan pemindahtanganan barang jaminan; c. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari Bank lain yang menyebabkan Debt to Equity Ratio (DER) melampaui 200%; d. Menyewakan obyek agunan kredit tanpa seizin Bank Mutiara; e. Bertindak sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain kecuali untuk menjamin utang Entitas Anak; dan f. Tidak meminjam dari atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga selain daripada yang timbul dalam usahanya atau untuk keperluan bisnis normal perusahaan.
According to the loan agreement, the Company shall not, without written approval from Bank Mutiara, among others: a. Change the Company's Article of Association including the composition of shareholders;
Pada tanggal 19 Oktober 2012, Bank Mutiara memberikan persetujuan kepada Perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan kuasi reorganisasi.
On October 19, 2012, Bank Mutiara gave approval to the Company related to quasi-reorganization.
Pada tanggal 14 Januari 2013, perjanjian fasilitas kredit ini telah diperpanjang sampai dengan 13 Januari 2014 (Catatan 35).
On January 14, 2013, this credit facility agreement has been extended until January 13, 2014 (Note 35).
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing sebesar Rp19.636.631.843 dan Rp19.962.919.368.
The outstanding balance of this loan facility as of December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp19,636,631,843 and Rp19,962,919,368, respectively.
b. Transfer the collateral assets; c. Propose credit facility or loan from another bank which caused the Debt to Equity Ratio (DER) exceed 200%; d. Rent the assets pledged as collaterals without approval from Bank Mutiara; e. Act as guarantor or pledge the Company's assets in the form and any means to another party except as guarantor for its Subsidiaries; and f. Obtain loan from or give loan to another party except from their business or to support the Company's normal business operation.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara) (lanjutan)
PT Bank (continued)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
Pada tanggal 22 Maret 2012, AG memperoleh fasilitas kredit KRK/Kredit Rekening Koran dari Bank Mutiara untuk membeli biodiesel dan bahan baku kimia dengan batas maksimum kredit sebesar Rp18.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 13% per tahun yang dapat direviu secara berkala dan diubah oleh Bank Mutiara dan akan jatuh tempo dalam dua belas (12) bulan setelah penarikan kredit pertama. Kredit ini dijamin dengan (lintas jaminan dan gagal silang dengan fasilitas kredit lainnya): a. Persediaan biodiesel senilai Rp6.680.924.314 yang menjamin utang minimal sebesar Rp6.600.000.000 (Catatan 8); b. Tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) No. 207, seluas 4.020 m2, tercatat atas nama PT Global Natural Energy yang terletak di Kawasan Industri Gresik Jalan Prof. M. Yamin, Kelurahan Romo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Jawa Timur senilai Rp5.620.110.000; c. Mesin dan peralatan (Catatan 13); d. “Corporate Guarantee” dari Perusahaan; e. Gadai saham milik Perusahaan di AG dengan nilai sebesar 19% dari total ekuitas Perusahaan sebesar Rp264.144.317.882, berdasarkan laporan keuangan audit tanggal 31 Desember 2009.
On March 22, 2012, AG obtained a credit facility KRK/Overdraft from Bank Mutiara Tbk for the purchase of biodiesel and chemical raw materials with a maximum credit limit of Rp18,000,000,000. This loan bears interest rate of 13% per annum, subject to periodic review and change by Bank Mutiara and will mature twelve (12) months after first withdrawal of the loan. This loan was collateralized by (cross-collateral and cross-default with other loan facilities):
Menurut perjanjian kredit, AG diharuskan untuk tidak, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mutiara untuk: a. Menyewakan aset AG yang dijadikan jaminan; Memperoleh fasilitas kredit (pinjaman) dari pihak ketiga yang mengakibatkan rasio utang pada ekuitas melebihi 200%; Bertindak sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset AG kepada pihak lain; Menarik modal atau menyatakan dividen untuk tujuan selain bisnis atau keperluan pribadi; Memperoleh pinjaman atau fasilitas kredit dari pihak ketiga; atau Meminjamkan uang kepada pihak ketiga selain selain untuk kegiatan usaha normal.
According to the credit agreement, AG shall not, without written approval from Bank Mutiara, among others: a. Rent/lease AG’s assets which are being held as collateral; b. Obtain credit facility (borrowing) from third parties which causes the Debt to Equity Ratio exceeds 200%; c. Act as guarantor or pledged AG’s assets to other party; d. Withdraw capital or declare dividends for nonbusiness or for personal purposes; e. Obtain borrowings or credit facility from third parties; or f. Lend money to third parties other than those arising from the normal business activity.
Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen AG berpendapat bahwa seluruh syarat-syarat perjanjian di atas telah dipenuhi.
As of December 31, 2012, the AG’s management is of the opinion that AG has complied with all of the above covenants.
b.
c. d. e. f.
a.
b.
c. d. e.
58
Mutiara
Tbk
(Bank
Mutiara)
Biodiesel inventories valued at Rp6,680,924,314 which guarantees the loan for at least Rp6,600,000,000 (Note 8); Land with Building Utilization Right Certificate (“HGB”) No. 207 covering area of 4,020 sqm, registered to PT Global Natural Energy which is located at Kawasan Industri Gresik, Jalan Prof. M. Yamin, Kelurahan Romo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Jawa Timur amounting to Rp5,620,110,000; Machinery and equipment (Note 13); Corporate Guarantee from the Company; Pledged shares representing 19% ownership by the Company in AG amounting to Rp264,144,317,882, based on the Company’s audited financial statements as of December 31, 2009.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara) (lanjutan)
PT Bank (continued)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (lanjutan)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman KRK senilai Rp17.999.500.870. Pada tanggal 27 Februari 2013, AG telah membayar seluruh utang Bank Mutiara dengan menggunakan fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
As of December 31, 2012, the outstanding balance of the above loan facility amounted to Rp17,999,500,870. On February 27, 2013, AG has fully paid the loan to Bank Mutiara using the loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Pada tanggal 10 Februari 2011, AG memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mutiara. Fasilitas ini mempunyai batas maksimum kredit sebesar AS$10.000.000 (yang terdiri dari AS$6.350.000 untuk KAP I/Kredit atas Permintaan I dan AS$3.650.000 untuk KAP II/Kredit atas Permintaan II). Fasilitas tersebut digunakan untuk membeli bahan baku serta pengambilalihan kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan dikenakan bunga sebesar 7,5% dan 8% per tahun untuk tahun 2012 dan 2011. Jaminan atas fasilitas tersebut berupa: a. Tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 207, seluas 4.020 m2, tercatat atas nama PT Global Natural Energy yang terletak di Kawasan Industri Gresik Jalan Prof. M. Yamin, Kelurahan Romo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Jawa Timur; b. Bangunan pabrik, mesin dan peralatan yang berada diatas tanah HGB No. 207 (Catatan 13); c. Persediaan biodiesel senilai minimal Rp6.600.000.000 (Catatan 8); d. Corporate Guarantee dari Perusahaan; dan e. Gadai saham milik Perusahaan di AG dengan nilai sebesar 19% dari total ekuitas Perusahaan sebesar Rp264.144.317.882, berdasarkan laporan keuangan audit tahun 31 Desember 2009.
On February 10, 2011, AG obtained a Working Capital Credit Facility from Bank Mutiara. The facility has maximum credit limit of US$10,000,000 (which consist of US$6,350,000 for KAP I/Credit on Demand I and US$3,650,000 for KAP II/Credit on Demand II). The facility was used to purchase raw materials and to settle the loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk which bears interest rate at 7.5% and 8% per annum for 2012 and 2011. Collaterals for the facility are as follows:
a.
b.
c. d. e.
Berdasakan perjanjian, AG diharuskan untuk tidak, tanpa persetujuan dari Bank Mutiara, sebagai berikut: a. Bertindak sebagai penjamin atau menggadaikan aset kepada pihak lain; b. Mendapatkan pinjaman atau fasilitas kredit dari pihak ketiga, atau c. Meminjamkan uang kepada pihak ketiga selain untuk kegiatan usaha normal.
Mutiara
Tbk
(Bank
Mutiara)
Land with Building Utilization Right Certificate (HGB) No. 207 covering area of 4,020 sqm, registered to PT Global Natural Energy and located at Kawasan Industri Gresik, Jalan Prof. M. Yamin, Kelurahan Romo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Jawa Timur; Factory building, machinery and equipment situated on the land with HGB No. 207 (Note 13); Biodiesel inventories with minimum amount of Rp6,600,000,000 (Note 8); Corporate Guarantee from the Company; and Pledged shares of the company’s shares in AG with amounted to 19% of the company’s equity amounting to Rp264,144,317,882 based on the audited financial statements as of December 31, 2009.
According to the agreement, AG shall not, without written approval from Bank Mutiara, among others: a. b. c.
59
Act as guarantor or pledge the assets to other parties; Obtain borrowings or credit facilities from third parties; or Lend money to third parties other than those arising from the normal business activity.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara) (lanjutan)
PT Bank (continued)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (lanjutan)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (continued)
Pada tanggal 1 Maret 2012, AG dan Bank Mutiara menyetujui perubahan pada perjanjian pinjaman. Perubahan tersebut antara lain sebagai berikut: a. Perpanjangan tanggal jatuh tempo utang dari tanggal 21 Februari 2012 sampai dengan tanggal 20 Februari 2013; dan b. Perubahan tingkat bunga menjadi 7,5% per tahun, yang dapat direviu secara berkala dan diubah oleh Bank Mutiara.
On March 1, 2012, AG and Bank Mutiara agreed to amend the loan agreements. Amendments, among others, are as follows: a. Extension of the maturity date of the loan from February 21, 2012 to February 20, 2013; and
Pada tanggal 31 Desember 2012, AG masih terikat pada persyaratan yang sama dan yang tertulis pada perjanjian asli dengan Bank Mutiara. Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen AG berpendapat bahwa semua persyaratan di atas telah dipenuhi.
AG is still subject to the same covenants as stated on the original agreement with Bank Mutiara as of December 31, 2012. As of December 31, 2012, the AG management is of the opinion that AG has complied with all of the above covenants.
Pada tanggal 19 Oktober 2012, Bank Mutiara memberikan persetujuan kepada AG berkaitan dengan pelaksanaan kuasi reorganisasi.
On October 19, 2012, Bank Mutiara gave approval to AG related to quasi-reorganization.
Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman atas fasilitas ini sebesar AS$9.997.000 (setara dengan Rp96.670.990.000). Pada tanggal 27 Februari 2013, AG telah membayar seluruh utang Bank Mutiara dengan menggunakan fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
As of December 31, 2012, the outstanding balance of the facility amounted to US$9,997,000 (equivalent to Rp96,670,990,000). On February 27, 2013, AG has fully paid the loan to Bank Mutiara using the loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
MPK memperoleh fasilitas kredit atas permintaan dengan plafon maksimum sebesar Rp44.000.000.000, dikenakan tingkat bunga 14% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2012.
MPK obtained a credit facility on demand with total maximum limit of Rp44,000,000,000, bears annual interest rate of 14% per annum and due on March 28, 2012.
Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan tanah dengan total luas sebesar 64.958 m2 terletak di komplek Grup, Kelurahan Gerem, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Propinsi Banten yang dimiliki oleh AG, Entitas Anak dengan nilai Rp41.500.000.000.
The loan facility is pledged by a 64,958 sqm of land located in the area of the Group, Desa Gerem, District Pulomerak, Cilegon, Banten Province owned by AG, a Subsidiary with total value of Rp41,500,000,000.
Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk pembiayaan kebun tanaman belum menghasilkan.
The loan facility is used to finance immature plantations.
b.
60
Mutiara
Tbk
(Bank
Mutiara)
Changing the interest rate to 7.5% per annum, subject to periodic review and change by Bank Mutiara.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mutiara Tbk (Bank Mutiara) (lanjutan)
PT Bank (continued)
PT Malindo (lanjutan)
PT Malindo (continued)
Persada
Khatulistiwa
(MPK)
Mutiara
Tbk
Persada
(Bank
Khatulistiwa
Mutiara) (MPK)
MPK hanya dapat menggunakan fasilitas kredit untuk tujuan yang telah ditentukan, selama pinjaman belum lunas tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mutiara, MPK tidak diperkenankan melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan; melakukan pemindahtanganan barang jaminan; memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank/lembaga keuangan lain; menyewakan obyek agunan kredit; membagi dividen; mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain; tidak meminjam dari atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga selain daripada yang timbul dari operasi bisnisnya.
MPK can only use the credit facility for its intended purpose, as long as the loan has not been settled, without written consent of Bank Mutiara, MPK is not allowed to do among others; amendments to MPK’s Articles of Association; transfer the collateral; obtain credit facilities or loans from banks/other financial institutions; rent loan collateral assets; distribute dividends; bind itself as guarantor of a debt or pledge its assets to any other company and borrow from or lend money to third parties other than arising from business operation.
Pada tanggal 9 April 2012, MPK dan Bank Mutiara setuju untuk memperpanjang fasilitas kredit yang mengacu pada Permohonan Perpanjangan Kredit No. 009/DT-KD/MPK/III/12 tanggal 27 Maret 2012 dan perjanjian No. 038/SPK/Mutiara/MLD/III/2012, dengan jaminan yang sama dengan tahun lalu. Ketentuan dan persyaratan atas perpanjangan kredit adalah sebagai berikut: a. Perubahan limit maksimum kredit menjadi Rp33.000.000.000; b. Perpanjangan jatuh tempo kredit menjadi dari tanggal 31 Maret 2012 sampai dengan tanggal 1 April 2013; c. Perubahan suku bunga kredit menjadi 13,5% per tahun, dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mutiara; dan d. Denda keterlambatan sebesar 2% per bulan atas keterlambatan pembayaran pokok dan atau bunga.
On April 9, 2012, MPK and Bank Mutiara agreed to amend the loan agreements referring to Applications of Credit Extension No. 009/DTKD/MPK/III/12 dated March 27, 2012 and amendment No. 038/SPK/Mutiara/MLD/III/2012, with the same collaterals and covenants as the previous year. The conditions and requirements of the credit extension are as follows: a. Decrease the maximum credit limit to become Rp33,000,000,000; b. Extension of the maturity date of the loan from March 31, 2012 to April 1, 2013;
Pada tanggal 31 Desember 2012, manajemen MPK berpendapat bahwa seluruh persyaratan oleh bank telah dipatuhi sepenuhnya. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp33.000.000.000. Pada tanggal 1 April 2013, MPK telah membayar seluruh saldo pinjaman.
As of December 31, 2012, the MPK’s management is of the opinion that all covenants by the bank have been fully complied. The outstanding balance of the above loan facility as of December 31, 2012, amounted to Rp33,000,000,000. On April 1, 2013, MPK has fully paid the outstanding balance.
Beban bunga atas saldo pinjaman tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing sebesar Rp1.254.029.368 dan Rp5.273.188.961 dikapitalisasi dan disajikan sebagai bagian dari “Tanaman Perkebunan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).
Related interest expense amounting to Rp1,254,029,368 and Rp5,273,188,961 for the years December 31, 2013 and 2012, respectively, are capitalized and presented as part of “Plantations” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
c.
d.
61
Change in the interest rate to 13.5% per annum, subject to periodic review and change by Bank Mutiara; and Late fee charge 2% per month for the late payment of principal and or interest.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
Pada tanggal 20 Februari 2013, AG mendapatkan fasilitas kredit modal kerja credit overcomst tetap dengan jumlah maksimum sebesar AS$18.670.000. Fasilitas kredit tersebut digunakan untuk mengambilalih fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mutiara Tbk dengan jumlah AS$3.650.000 dan Rp18.000.000.000 dan untuk digunakan sebagai modal kerja.
On February 20, 2013, AG obtained a fixed overcomst working capital credit facility with maximum limit of US$18,670,000. This facility was used to takeover working capital credit facility from PT Bank Mutiara Tbk amounting to US$3,650,000 and Rp18,000,000,000 and for working capital.
Fasilitas ini berlaku selama 12 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2014. Suku bunga yang dikenakan atas fasilitas ini sebesar 6% per tahun.
This facility is valid for 12-months and will be due on February 20, 2014. The interest rate charged to this facility is 6% per annum.
Fasilitas ini dijamin dengan:
This facility is secured by:
a. Tanah dan bangunan pabrik sesuai dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 207/Desa Roomo atas nama PT Global Natural Resources seluas 4.020 m2, yang terletak di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur dengan nilai penjaminan Rp40.735.000.000; b. Mesin-mesin dan peralatan pabrik biodiesel berkapasitas 140.000 MTPA dengan nilai penjaminan sebesar Rp260.310.000.000;
a.
c. Seluruh persediaan stearin, biodiesel dan gliserol dengan nilai penjaminan sebesar Rp22.000.000.000 (Catatan 8); d. Seluruh piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar Rp172.575.000.000 (Catatan 5); e. Jaminan pribadi dari Hadisan Sridjaja.
c.
AG diwajibkan untuk menjaga debt to equity ratio tidak melebihi 200%. Selain itu, AG juga dilarang, antara lain, untuk mengikatan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain, melakukan merger, akuisisi dan go public, melakukan perubahaan anggaran dasar dan pemegang saham, melakukan penyertaan di perusahaan lain, memberikan piutang kepada pemegang saham, membagian dividen, menerima pinjaman baru dari bank atau lembaga keuangan lain dan menjual aset perusahaan melebihi Rp20.000.000.000 dalam jangka waktu 1 tahun.
AG is required to maintain debt to equity ratio not more than 200%. Besides, AG shall not act as guarantor to other parties, perform merger, acquisition and public offering, alter article of associations and shareholders composition, invest shares on other companies, provide receivables to shareholders, issue dividend, obtain new loan facility from bank or other financial institution and dispose Company’s assets more than Rp 20,000,000,000 within 1 year period.
Pada tanggal 31 Desember 2013, AG telah memenuhi persyaratan dalam fasilitas ini.
As of December 31, 2013, AG has complied with the conditions in this facility.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$18.670.000 (setara dengan Rp227.568.630.000).
The outstanding balance as of December 31, 2013 amounted to US$18,670,000 (equivalent to Rp227,568,630,000).
b.
d. e.
62
Land and factory building with Building Usage Rights No. 207/Desa Roomo under PT Global Natural Resources with area of 4,020 m2 and are located at Gresik Industrial Area, Jawa Timur with total mortgage value Rp40,735,000,000; Machineries and biodiesel factory equipments with capacity of 140,000 MTPA and mortgage value amounted to Rp260,310,000,000; Inventories of stearin, biodiesel and gliserol with mortgage value of Rp22,000,000,000 (Note 8); Trade receivables with mortgage value amounted to Rp172,575,000,000 (Note 5); Personal security from Hadisan Sridjaja
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Chinatrust)
Chinatrust
Indonesia
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Chinatrust)
(Bank
Chinatrust
Indonesia
(Bank
Perusahaan
The Company
Pada tahun 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Short-term Loan-1 (STL-1), Shortterm Loan-2 (STL-2) dan Short-term Loan-3 (STL-3) dengan maksimum kredit masing-masing Rp20.000.000.000, Rp10.000.000.000, dan Rp10.000.000.000 dengan tingkat bunga 11,89% per tahun. Ketiga fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 Juni 2012.
In 2011, the Company obtained Short-term Loan-1 (STL-1), Short-term Loan-2 (STL-2) and Shortterm Loan-3 (STL-3) with maximum credit amounting to Rp20,000,000,000, Rp10,000,000,000 and Rp10,000,000,000, respectively, with interest rate of 11.89% per annum. The three facilities will be due on June 7, 2012.
Fasilitas STL-1 digunakan untuk mendanai transaksi penjualan kepada PT Nipsea Paint and Chemicals
The STL-1 facility will be used to finance sales transaction to PT Nipsea Paint and Chemicals.
Fasilitas STL-2 dan STL-3 digunakan untuk mendanai transaksi penjualan kepada PT Pertamina (Persero).
The STL-2 and STL-3 facility will be used to finance sales transaction to PT Pertamina (Persero).
Fasilitas pinjaman ini dijamin oleh: a. Tanah dan bangunan yang terletak pada Jl. Raya Serang Km. 26, Kampung Jaha RT. 01 RW. 01, Desa Sentul Jaya, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten dengan bukti kepemilikan SHGB No. 94 dan No. 95 atas nama PT Anugerahinti Deltapersada dengan nilai penjaminan Rp40.000.000.000; b. FTO atas piutang dari PT Nipsea Paints and Chemical (Nipsea) dengan jumlah Rp25.000.000.000; dan c. FTO atas piutang dari PT Pertamina (Persero) dengan jumlah Rp25.000.000.000.
These loan facilities are collateralized by: a. Land and building, which is located at Jl. Raya Serang Km. 2, Kp Jaha RT. 01 RW. 01, Desa Sentul Jaya, Kec. Balaraja, Kab. Tangerang, Banten with SHGB No. 94 and No. 95 registered to PT Anugerahinti Deltapersada with mortgage value of Rp40,000,000,000;
Pada tanggal 6 Juni 2012, Perusahaan memperbarui fasilitas kredit tersebut dengan komposisi kredit yang baru yaitu Short-term Loan Pre Financing dan Short-term Loan - Post Financing dengan maksimum kredit masingmasing Rp20.000.000.000 serta Foreign Currency Lines (TOM & SPOT) dengan maksimun kredit AS$70.000. Tingkat bunga kredit tersebut sebesar 11,39% per tahun. Semua fasilitas ini akan jatuh tempo dua belas (12) bulan setelah tanggal penandatanganan perjanjian.
On June 6, 2012, the Company renewed the above loan facility with the new loan composition of Short-term Loan-Pre Financing and Short-term Loan - Post Financing with maximum credit amounting to Rp20,000,000,000, respectively and Foreign Currency Lines (TOM&SPOT) with maximum credit US$70,000. The interest rate is 11.39% per annum. The three facilities will be due on the next twelve (12) months after the signing date of the agreement.
b. FTO on account receivable from PT Nipsea Paints and Chemical (Nipsea) with amount of Rp25,000,000,000; and c. FTO on account receivable from PT Pertamina (Persero) with amount Rp25,000,000,000.
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Chinatrust Chinatrust) (lanjutan)
Indonesia
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
(Bank
PT Bank Chinatrust Chinatrust) (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Indonesia
(Bank
The Company (continued)
Persyaratan untuk fasilitas utang di atas adalah sebagai berikut: a. Faktur pembelian yang telah jatuh tempo atau yang belum dibayar telah dilunasi oleh Perusahaan; b. Pinjaman pemegang saham harus disubordinasikan (jika ada); dan c. Pinjaman Jangka Pendek untuk membiayai piutang usaha Nipsea harus dihentikan secepatnya pada saat pembayaran penuh atas saldo piutang.
The covenants for the loan facilities above are as follows: a. Any overdue or unpaid purchase invoice must be settled by the Company;
Fasilitas pinjaman ini dijamin oleh: a. Tanah dan bangunan yang terletak pada Jl. Raya Serang Km. 26, Kampung Jaha RT. 01 RW. 01, Desa Sentul Jaya, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten dengan bukti kepemilikan SHGB No.94 dan 95 atas nama PT Anugerahinti Deltapersada dengan nilai gadai Rp40.000.000.000; dan b. FTO di PT Pertamina (Persero) senilai Rp50.000.000.000 (sebelumnya Rp25.000.000.000) (Catatan 5).
These loan facilities are collateralized by: a. Land and building, which is located at Jl. Raya Serang Km. 2, Kp Jaha RT. 01 RW. 01, Desa Sentul Jaya, Kec. Balaraja, Kab. Tangerang, Banten with SHGB No.94 dan No. 95 registered to PT Anugerahinti Deltapersada with mortgage value of Rp40,000,000,000; and
Pada tanggal 9 Oktober 2012, Bank Chinatrust memberikan persetujuan kepada Perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan kuasi reorganisasi.
On October 9, 2012, Bank Chinatrust gave approval to the Company related to quasireorganization.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 Rp39.380.118.542. Pada tanggal 16 April 2013, Perusahaan telah mengakhiri perjanjian ini dan melunasi seluruh pinjaman.
The outstanding balance of the loan as of December 31, 2012 amounted to Rp39,380,118,542. On April 16, 2013, the Company has terminated this agreement and fully paid the outstanding balance.
Citibank NA (Citibank)
Citibank NA (Citibank)
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 22 Juni 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Master dari Citibank NA dengan jumlah maksimum sebesar AS$3.000.000. Kredit ini akan berjalan hingga satu (1) tahun setelah tanggal persetujuan dan akan diperpanjang secara otomatis setiap tahun kecuali ada pemberitahuan dari Citibank. Tingkat bunga untuk fasilitas kredit ini akan diberitahukan oleh Citibank dari waktu ke waktu.
On June 22, 2012 the Company obtained Master credit facility from Citibank NA with maximum of US$3,000,000. This credit agreement will be available until one (1) year after the initial date of the agreement and will be automatically extended yearly after expiration date unless notified by Citibank. The interest rate applicable for this credit facility will be notified by Citibank from time to time.
b. Shareholders loan shall be subordinated (if any); and c. The Short-Term Loan (STL) for account receivable of Nipsea Financing should be immediately terminated upon full payment of its outstanding balances.
b.
64
FTO on PT Pertamina (Persero) amounting to Rp50,000,000,000 (previously Rp25,000,000,000) (Note 5).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Citibank NA (Citibank) (lanjutan)
Citibank NA (Citibank) (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Jaminan dari fasilitas kredit ini adalah sebagai berikut: a. Tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) No. 165/Cilegon teregistrasi atas nama PT Bumi Persada Agung yang berlokasi di Propinsi Banten, Kotamadya/Kabupaten Cilegon, Kecamatan Grogol, Desa/Kelurahan Gerem beserta bangunan diatasnya senilai Rp32.000.000.000; dan b. Piutang usaha dari Perusahaan senilai AS$1.500.000 (Catatan 5).
Collaterals for this facility are as follows:
Fasilitas ini digunakan untuk mendanai transaksi penjualan kepada PT Nipsea Paint and Chemicals Company Limited, PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific dan PT BASF Care Chemicals Indonesia.
The facility will be used to finance sales transaction to PT Nipsea Paint and Chemicals Company Limited, PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific and PT BASF Care Chemicals Indonesia.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan diharuskan untuk tidak, tanpa persetujuan tertulis dari Citibank untuk: a. Melakukan transaksi dengan pihak lain selain daripada aktivitas wajar dari komersial bisnis;
According to the agreement, the Company shall not, without written approval of Citibank, among others: a. Enter into any transaction with any person or any other than in the ordinary course of business on ordinary commercial terms at arm's length; b. Enter into any transcation with any person or entity in which it would be obligated to pay more than the ordinary arm's length commercial price for any purchases or to receive less than the full ex works arm's length commercial price for its products; and
b.
c.
a. Land with Building Usage Rights (HGB) No. 165/Cilegon registered to PT Bumi Persada Agung and located at Banten Province, Kotamadya/Kabupaten Cilegon, Kecamatan Grogol, Desa/Kelurahan Gerem together with buildings built thereon, amounted to Rp32,000,000,000; and b. Trade receivables of the Company in the amount of US$1,500,000 (Note 5).
Melakukan transaksi dengan pihak atau entitas lain dimana mengharuskan melakukan pembayaran lebih dari nilai pasar yang dilakukan secara wajar untuk pembelian atau menerima kurang dari nilai penuh pasar yang dilakukan secara wajar yang terdahulu untuk produk tertentu; dan Menggabungkan atau mengkonsolidasikan dengan perusahaan lain atau memperoleh sebagian besar dari aset dan modal saham dari perusahaan lain atau menjual, menyewa, menmindahkan atau melepas bagian yang signifikan dari properti atau aset Perusahaan.
c.
Merge or consolidate with any other company or acquire a substantial part of the assets or capital stock of any other company or sell, lease, transfer or otherwise dispose of any significant portion of its property or assets.
Pada tanggal 12 Oktober 2012, Citibank memberikan persetujuan kepada Perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan kuasi reorganisasi.
On October 12, 2012, Citibank gave approval to the Company related to quasi-reorganization.
Pada tanggal 23 April 2013, perjanjian kredit tersebut diperpanjang dan dirubah fasilitas kredit dengan nilai maksimum AS$10.000.000 dan jatuh tempo pada 31 Maret 2014.
On April 23, 2013, this credit facility agreement has been extended and amended to be credit facility with maximum amount of US$10,000,000 and will be mature on March 31, 2014.
fasilitas menjadi sebesar tanggal
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16.
SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Citibank NA (Citibank) (lanjutan)
Citibank NA (Citibank) (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 10 Oktober 2013, perjanjian fasilitas kredit tersebut dirubah kembali menjadi Fasilitas Pembiayaan Piutang Dagang (dengan nilai maksimum sebesar AS$15.000.000 (atau mata uang lain dengan nilai setara) dan Fasilitas Pembiayaan Utang Dagang dengan nilai maksimum sebesar AS$5.000.000 (atau mata uang lain dengan nilai setara) atau dengan total fasilitas gabungan tidak melebihi AS$15.000.000. Fasilitas tersebut dikenakan bunga 5% per tahun untuk mata uang dolar Amerika atau 11% per tahun untuk mata uang Rupiah.
On October 10, 2013, this credit facility has been amended to be Trade Receivable Financing Facility with maximum amount of US$15,000,000 (or other currency with equivalent amount) and Trade Payable Financing Facility with maximum amount of US$5,000,000 (or other currency with equivalent amount) or total combine facility not exceeded than US$15,000,000. These facilities bear interest rate at 5% per annum for US dollar currency or 11% per annum for Rupiah currency.
Fasilitas pembiayaan piutang dagang digunakan untuk mendanai transaksi penjualan dengan PT Nipsea Paint and Chemical Company Limited, PT Cognis Indonesia, PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific dan PT Pertamina (Persero).
The facility will be used to finance sales transaction to PT Nipsea Paint and Chemicals Company Limited, PT Cognis Indonesia, PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific and PT Pertamia (Persero).
Fasilitas pembiayaan utang dagang digunakan untuk mendanai transaksi pembelian dengan PT Karya Indah Alam Sejahtera, PT Sinar Mas Agro Resource and Technology Tbk (SMART), PT Budi Nabati Perkasa Lampung, PT AKR Corporation Tbk, PT Bina Karya Prima, PT Tricipta Buasa, PT Tridomain Chemicals, PT Damai Sejahtera Cooking Oil dan PT MAP Indonesia.
The facility will be used to finance purchases transaction from PT Karya Indah Alam Sejahtera, PT Sinar Mas Agro Resource and Technology Tbk (SMART), PT Budi Nabati Perkasa Lampung, PT AKR Corporation Tbk, PT Bina Karya Prima, PT Tricipta Buasa, PT Tridomain Chemicals, PT Damai Sejahtera Cooking Oil and PT MAP Indonesia.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang telah disebutkan diatas ditambah dengan: a) Tanah dengan SHGB No. 94 dan 95 atas nama PT Anugerahinti Deltapersada seluas 62.670 meter persegi dengan yang terletak di Balaraja, Tangerang. b) Piutang usaha yang didanai dengan nilai minimum AS$12.800.000 (Catatan 5).
This facility is secured by the same collaterals as mentioned above and added by:
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing sebesar Rp178.261.927.500 (terdiri dari Rp36.900.000.000 dan AS$11.597.500) dan Rp18.470.000.000.
The outstanding balance of the facility as of December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp178,261,927,500 (consist of Rp36,900,000,000 and US$11,597,500) and Rp18,470,000,000, respectively.
a) 62,670 square metres of land with SHGB No. 94 and 95 registered to PT Anugerahinti Deltapersada, located in Balaraja, Tangerang. b) Financed trade receivables with minimum amount of US$12,800,000 (Note 5).
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG USAHA
17. TRADE PAYABLES
a. Rincian berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:
a. The details by supplier are as follows:
2013 Pihak Berelasi (Catatan 7) Pihak Ketiga PT Sinarmas Agro Resource and Technology Tbk PT Indochemical Citra Kimia PT Sinar Kapuas Permai PT Lancarjaya Mitra Abadi PT Tri Cipta Buasa PT PKG Lautan Indonesia PT Damai Citra Mandiri PT Sojitz Indonesia PT Mulya Adhi Paramita PT Kharisma Dewa Agung PT Bahtera Jaya PT Berkat Marisa Pusat Penelitian Kelapa Sawit PT AKR Corporindo Tbk PT Damai Sentosa Cooking Oil PT Tridomain Chemicals PT Handayasakti Saranautama PT Sarimas Permai PT Multimas Agro Gemilang PT Itochu Indonesia PT Chemfin Jaya Utama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
Total
2012 -
3.740.374.182
Related Parties (Note 7)
-
11.616.000 64.125.001 2.241.601.085 74.573.869 1.575.000.000 5.005.822.391 2.881.860.999 64.178.746.028 17.914.563.851 7.959.912.240 3.748.763.150 3.115.825.630 1.424.386.884
7.693.791.255
5.502.032.795
Third Parties PT Sinar Mas Agro Resource and Technology Tbk PT Indochemical Citra Kimia PT Sinar Kapuas Permai PT Lancarjaya Mitra Abadi PT Tri Cipta Buasa PT PKG Lautan Indonesia PT Damai Citra Mandiri PT Sojitz Indonesia PT Mulia Adhi Paramita PT Kharisma Dewa Agung PT Bahtera Jaya PT Berkat Marisa Pusat Penelitian Kelapa Sawit PT AKR Corporindo Tbk PT Damai Sentosa Cooking Oil PT Tridomain Chemicals PT Handayasakti Saranautama PT Sarimas Permai PT Multimas Agro Gemilang PT Itochu Indonesia PT Chemfin Jaya Utama Others (each below Rp1 billion)
52.587.988.623
115.698.829.923
52.587.988.623
119.439.204.105
11.185.286.600 6.227.548.558 5.736.306.937 3.795.137.879 3.707.363.690 3.438.988.381 1.807.064.468 1.750.512.750 1.627.872.979 1.262.451.236 1.202.986.895 1.119.543.035 1.008.000.000 961.057.494 64.076.466 -
b. Rincian berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
Total
b. The details by its maturity are as follows:
2013
2012
Pihak berelasi Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: Sampai dengan 1 Bulan > 1 Bulan - 3 Bulan > 3 Bulan
-
315.497.424
-
1.071.059.914 2.181.205.178 172.611.666
Related parties Not yet due Due: Up to 1 Month > 1 Month - 3 Months > 3 Months
Sub-total
-
3.740.374.182
Sub-total
Pihak ketiga Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: Sampai dengan 1 Bulan > 1 Bulan - 3 Bulan > 3 Bulan
11.199.994.542
7.954.633.812
21.147.665.432 10.884.893.424 9.355.435.225
39.663.871.444 59.077.001.829 9.003.322.838
Third parties Not yet due: Due: Up to 1 Month > 1 Month - 3 Months > 3 Months
Sub-total
52.587.988.623
115.698.829.923
Sub-total
Total
52.587.988.623
119.439.204.105
Total
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. UTANG USAHA (lanjutan)
17. TRADE PAYABLES (continued)
c. Rincian berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
c. The details by currencies are as follows:
2013 Pihak Berelasi Rupiah
2012 -
3.740.374.182
Related Parties Rupiah
Pihak Ketiga Rupiah Dolar AS
33.661.370.209 18.926.618.414
62.846.256.910 52.852.573.013
Third Parties Rupiah US Dollar
Sub-total
52.587.988.623
115.698.829.923
Sub-total
Total
52.587.988.623
119.439.204.105
Total
18. UTANG LAIN-LAIN
18. OTHER PAYABLES 2013
Pihak Berelasi (Catatan 7)
2012 -
3.698.265.253
2.557.592.280 1.782.750.525 1.177.061.733 1.022.100.026 682.781.322 159.863.440
595.913.750 537.382.928 758.358.628
-
4.479.100.872 580.200.000
1.680.087.200
3.045.497.845
Third Parties PT Sinarjaya Intimperkasa PT Indoasia Sourcing PT Afia Anugerah Sembada PT Sido Mulyo Selaras PT Nisa Tirta Sari PT Duta Prima Jaya Hudson Delphi Engineering & Construction Pte. Ltd (Note 33) Taiwan Decanter Co. Ltd. Others (each below Rp500 million)
Sub-total
9.062.236.526
9.996.454.023
Sub-total
Total
9.062.236.526
13.694.719.276
Total
Pihak Ketiga PT Sinarjaya Intimperkasa PT Indoasia Sourcing PT Afia Anugerah Sembada PT Sido Mulyo Selaras PT Nisa Tirta Sari PT Duta Prima Jaya Hudson Delphi Engineering & Construction Pte. Ltd (Catatan 33) Taiwan Decanter Co. Ltd. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta)
19. PERPAJAKAN
Related Parties (Note 7)
19. TAXATION
a. Pajak Dibayar di Muka
a. Prepaid Taxes 2013
2012
Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai
97.003.541.154
31.962.926.041
The Company Value Added Tax
Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai
16.792.943.467
323.481.413
Subsidiary Value Added Tax
113.796.484.621
32.286.407.454
Total
Total
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
b. Beban Pajak Penghasilan
b. Income Tax Expenses 2013
2012
Perusahaan Kini Tangguhan
16.132.489.200 276.727.225
11.051.446.800 (1.332.842.814)
Sub-total
16.409.216.425
9.718.603.986
Sub-total
Entitas Anak Kini Tangguhan
4.175.833.000 2.890.202.460
6.142.047.000 343.285.906
The Subsidiaries Current Deferred
Sub-total
7.066.035.460
6.485.332.906
Sub-total
23.475.251.885
16.203.936.892
Total
Total
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before tax expenses (benefit) as shown in the consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income is as follows:
2013 Laba sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi (laba) entitas anak sebelum pajak Eliminasi transaksi dengan Entitas Anak Laba sebelum beban (manfaat) pajak Perusahaan Beda Waktu : Imbalan kerja Penyusutan Beda Tetap: Jamuan dan representasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyisihan penurunan nilai investasi Denda pajak Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Lain-lain
The Company Current Deferred
2012
31.386.452.889 15.495.144.475
54.803.730.517 (26.219.337.660)
23.827.275.606
16.765.375.107
Income before tax expense (benefit) according to consolidated statements of comprehensive income Subsidiaries's loss (income) before tax Elimination transaction with Subsidiaries
70.708.872.970
45.349.767.964
Income before income tax expense (benefit) of the Company
643.370.205 (112.129.441)
4.762.557.428 -
2.612.339.944
1.891.442.358
1.400.828.598 1.042.500.000 48.436.975
2.974.868.232 10.629.341
(139.572.301) 4.457.799.172
(44.605.633) 312.574.360
Timing Differences: Employee benefits Depreciation Permanent Differences: Entertainment and representation Salaries, Wages and Employee Benefits Impairment of investments Tax penalty Interest income subjected to final income tax Others
Taksiran penghasilan kena pajak
80.662.446.122
55.257.234.050
Estimated taxable income
Taksiran penghasilan kena pajak (Pembulatan)
80.662.446.000
55.257.234.000
Estimated taxable income (Rounded)
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
b. Beban Pajak Penghasilan (lanjutan)
b. Income Tax Expenses (continued) 2013
Taksiran pajak penghasilan badan tarif tunggal 20% Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar dimuka : Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Taksiran utang pajak penghasilan badan
2012
16.132.489.200
11.051.446.800
10.281.003.503 4.948.259.874
2.262.556.784 2.518.332.000
Estimated corporate income tax single rate 20% Less: Prepaid income tax: Article 22 Article 23 Article 25
903.225.823
6.270.558.016
Estimated corporate income tax payable
Laba kena pajak untuk tahun fiskal 2013 dan 2012 hasil rekonsiliasi, seperti yang tercantum dalam tabel diatas menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Badan yang disampaikan ke Kantor Pajak.
Taxable income of the Company for fiscal year 2013 and 2012 resulting from the reconciliation as shown in the table above will be the basis for filling the Corporate Annual Tax Return submitted to the Tax Office.
Sejak tahun 2011, Perusahaan menghitung pajak penghasilan badan dengan tarif 20% berdasarkan PPRI No. 81 tahun 2007 tentang penurunan tarif pajak penghasilan bagi wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang telah memenuhi kepemilikan saham publik di atas 40%, maka mendapatkan fasilitas penurunan tarif PPh sebesar 5%.
Since 2011, the Company calculates corporate income tax using income tax rate of 20% based on PPRI No. 81 of 2007 on reduced income tax rate for domestic corporate taxpayers. Publiclylisted companies that meet the public shareholding above 40% is permitted a 5% reduction in income tax rates.
Pada tanggal 24 Desember 2013, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Penghasilan Pasal 25/29 (PPh 25/29) untuk masa pajak bulan Juli - November 2013 dengan total pokok beserta bunganya sejumlah Rp855.719.930. Perusahaan mengkompensasikan pokok pajak tersebut dalam perhitungan pajak badan tahun 2013 dan sisanya sebesar Rp48.436.975 dibebankan pada “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan rugi laba komprehensif konsolidasian tahun 2013.
On December 24, 2013, the Company received Tax Collection Notice (STP) on Income Tax Article 25/29 (PPh 25/29) for July - November 2013 with total principal and interest amounting to Rp855,719,930. The Company compensated the principal in the annual tax return 2013 and the remaining balance amounted Rp48,436,975 is charged to “Other Expenses - Tax Expense” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan menerima STP atas Pajak Pertambahan Nilai (PPn) untuk masa pajak bulan Juli, September dan Oktober 2012 dengan total Rp3.614.680. Di tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPn untuk masa pajak Juli 2012 sebesar Rp5.802.941.221. Perusahaan telah menerima pengembalian tersebut sejumlah Rp4.943.606.611 (setelah dikurangi dengan STP PPh 25/29 dan PPn) pada tanggal 29 Januari 2014.
On December 31, 2013, the Company received STP on Value Added Tax (VAT) for July, September and October 2012 totaling Rp3,614,680. On the same date, the Company received Overpayment Tax Assesssment Letter (SKPLB) on VAT for July 2012 amounting Rp5,802,941,221. The Company has received the refund amounting to Rp4,943,606,611 (after deducting by the above STP on PPh 25/29 and VAT) on January 29, 2014.
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
b. Beban Pajak Penghasilan (lanjutan)
b. Income Tax Expenses (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan menerima SKPLB PPn untuk masa pajak Agustus - Oktober 2012 dengan total Rp14.675.128.367. Perusahaan telah menerima pengembalian pada tanggal 29 Januari 2013.
On December 31, 2013, the Company received SKPLB VAT for August - October 2012 totaling Rp14,675,128,367. The Company has received the refund on January 29, 2013.
Pada tahun 2013, AG menerima STP untuk PPn untuk masa pajak Februari, Juni dan Oktober 2012 serta April dan Juli 2013 dengan total Rp276.298.062. AG juga mendapatkan STP untuk Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 untuk masa pajak Maret, Juli dan Agustus 2013 dengan total Rp13.437.650. Seluruh STP telah dilunasi AG selama tahun 2013. Beban yang terjadi akibat STP tersebut dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.
In 2013, AG received STP for VAT for February, June and October 2012 and April and July 2013 totaling Rp276,298,062. AG also received STP for Income Tax (PPh) Article 25/29 for March, July and August 2013 totaling Rp13,437,650. All STP has been paid by AG during 2013. The expenses related to those STP are recorded as part of “Other Expenses - Tax expense” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 17 September 2013, AG menerima “Surat Himbauan” untuk melakukan pembetulan pada Surat Pemberitahuan Masa (SPM) untuk masa pajak November 2011 yang mengakibatkan AG harus membayar kekurangan pajak sebesar Rp253.505.584. AG telah melaporkan pembetulan atas SPM tersebut ke Kantor Pajak pada tanggal 4 Oktober 2013 serta membayar kekurangannya pada tanggal 3 Oktober 2013. Beban yang terjadi dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.
On September 17, 2013, AG received “Surat Himbauan” to make correction on Surat Pemberitahuan Masa (SPM) for November 2011 which in AG should pay the underpayment of Rp253,505,584. AG has reported the corrected the SPM to Tax Office on October 4, 2013 and paid the underpayment on October 3, 2013. The incurred expense is recorded as part of “Other Expenses - Tax Expense” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tahun 2013, MBS menerima STP untuk PPh Pasal 23 untuk masa pajak September, Oktober, November dan Desember 2009 serta masa pajak Juli, Agustus, September dan Desember 2012 dengan total Rp78.978.391. Seluruh STP tersebut telah dilunasi oleh MBS selama tahun 2013. Beban yang terjadi sehubungan dengan STP tersebut dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2013.
In 2013, MBS received several STP for PPh Article 23 for September, October, November and December 2009 also July, August, September and December 2012 totaling Rp78,978,391. All STP have been paid by MBS during 2013. The expenses incurred relating to those STP are recorded as part of “Other Expenses - Tax Expense” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
b. Beban Pajak Penghasilan (lanjutan)
b. Income Tax Expenses (continued)
Pada tahun 2013. MPK menerima STP untuk PPh Pasal 23 untuk masa pajak Juni Desember 2009 dengan total Rp14.735.907. STP tersebut telah dilunasi oleh MPK selama tahun 2013. Beban yang terjadi sehubungan dengan STP tersebut dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Beban Pajak” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2013.
In 2013, MPK received several STP for PPh Article 23 for June - December 2009 totaling Rp14,735,907. Those STP have been paid during 2013. The expenses incurred relating to those STP are recorded as part of “Other Expenses - Tax Expense” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tahun 2012, AG menerima surat ketetapan pajak yang terdiri dari:
In 2012, AG has received tax assessments which consist of:
a.
a.
b.
c. d.
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp657.370.365; Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan pasal 21 tahun 2010 sebesar Rp5.749.200; SKPKB Pajak Penghasilan pasal 23 tahun 2010 sebesar Rp40.069.955; SKPKB Pajak Pertambahan Nilai tahun 2010 sebesar Rp333.404.710.
b.
c. d.
Overpayment Assessment Notice (SKPLB) of corporate income tax year 2010 amounting to Rp657,370,365; Underpayment Assessment Notice (SKPKB) of income tax Article 21 year 2010 amounting to Rp5,749,200; SKPKB of income tax Article 23 year 2010 amounting to Rp40,069,955; SKPKB of Value-added Tax year 2010 amounting to Rp333,404,710.
AG juga menerima STP untuk PPn untuk tahun pajak 2010 sejumlah Rp2.546.565.692 dan pajak penghasilan pasal 4(2), 25/29,21 dan 23 untuk tahun pajak 2010, 2011 dan 2012 dengan jumlah Rp76.370.244.
AG received STP for VAT amounted Rp2,546,565,692 for fiscal year 2010 and income tax articles 4(2), 25/29, 21 and 23 for fiscal year 2010, 2011 and 2012 totalling Rp76,370,244.
SKPLB dari pajak penghasilan badan AG untuk tahun pajak 2010 telah dikompensasikan dengan STP pajak penghasilan pasal 4(2), 25/29 dan sebagian PPn.
SKPLB from AG’s corporate income tax for fiscal year 2010 has been compensated with STP income tax article 4(2), 25/29 and part of VAT.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2011, Grup tidak mengakui aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp7.717.368.364 dan Rp800.946.300 yang berasal dari akumulasi rugi fiskal entitas anak masing-masing sebesar Rp30.869.473.457 dan Rp3.203.785.198 karena manajemen Grup berkeyakinan aset pajak tangguhan tersebut tidak akan dapat digunakan.
As of December 31, 2013 and 2012, no deferred tax asset amounting to Rp7,717,368,364 and Rp800,946,300, respectively, is provided for tax loss carry forward from subsidiaries, amounting to Rp30,869,473,457 and Rp3,203,785,198, respectively, since the Group’s management expects that deferred tax asse twill not be utilized.
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
b. Beban Pajak Penghasilan (lanjutan)
b. Income Tax Expenses (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak penghasilan yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between tax expense by applying the applicable tax rate to the income before income tax expense (benefit) as shown in the consolidated statements of comprehensive income is as follows:
2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi (laba) Entitas Anak sebelum pajak Eliminasi transaksi dengan Entitas anak
2012 Income before tax according to consolidated statements of comprehensive income
31.386.452.889
54.803.730.517
15.495.144.475
(26.219.337.660)
23.827.275.606
16.765.375.107
Subsidiaries's loss (income) before tax Elimination transaction with Subsidiaries
70.708.872.970
45.349.767.964
Company's income before tax
70.708.872.000
45.349.767.000
Company's income before tax (rounded)
14.141.774.400
9.069.953.400
1.884.466.478
1.028.981.731
Tax calculated based on prevailing rate Tax effect of the Company’s permanent difference Adjustment of deffered tax assets
`
Laba Perusahaan sebelum pajak Laba Perusahaan sebelum pajak (pembulatan) Pajak dihitung pada tarif yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Perusahaan Koreksi atas aset pajak tangguhan Total Beban Pajak Perusahaan
382.975.547 16.409.216.425
c. Utang Pajak
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29
Total
9.718.603.986
Total Tax Expenses of the Company
c. Taxes Payable 2013
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Penghasilan Pasal 4(2)
(380.331.145)
2012
1.034.810.400 24.855.163 1.348.803.214 903.225.823 16.286.988
434.286.804 198.504.949 209.861.000 6.270.558.016 15.458.239
3.327.981.588
7.128.669.008
53.325.047 50.398.320 87.952.531 324.470.333 964.725.742
82.231.550 2.284.994.335 27.013.143 22.941.941 5.535.558.842
1.480.871.973
7.952.739.811
4.808.853.561
15.081.408.819
73
The Company Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Income Tax Article 29 Income Tax Article 4(2)
Subsidiaries Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income Tax Article 4 (2) Income Tax Article 25 Income Tax Article 29
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19. TAXATION (continued)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
d. Deferred Tax Assets (Liabilities)
Rincian dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Details of deferred tax assets are as follows:
Perusahaan
The Company
2011 Liabilitas imbalan kerja Penyusutan aset tetap Dampak koreksi atas perubahan tarif pajak Total
765.533.314 5.445.212 (188.944.450) 582.034.076
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi/ Credited (Charged) to Statements of Comprehensive Income 1.149.343.576 (5.445.212)
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laba Rugi/ Credited (Charged) to Statements of Comprehensive Income
2012 1.914.876.890 -
188.944.450
-
1.332.842.814
1.914.876.890
286.892.235 48.240.586 32.668.562 (4.092.250.000) 745.382.359 (2.979.066.258)
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi/ Credited (Charged) to Statements of Comprehensive Income (286.892.235) 26.895.124
(276.727.225)
75.135.710
1.638.149.665
Total
4.092.250.000 (4.142.870.233)
(3.397.487.874)
(2.908.135.819)
(6.305.623.693)
(343.285.906)
(3.322.352.164)
(2.890.202.460)
(6.212.554.624)
Total
(32.668.562)
17.933.359
2013 Loss carry forward Employee benefits liability Gain on disposal of fixed assets Increase in fair value of investment property Fixed assets depreciation
-
-
93.069.069 -
Management believes that sufficient taxable profit will be available against which all deferred tax assets may be utilized .
20. UANG MUKA PELANGGAN
20. ADVANCES FROM CUSTOMERS
Akun ini merupakan uang muka untuk penjualan yang diterima dari pelanggan-pelanggan Grup. Rincian dari akun ini pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
This account represents advances received from customers of the Group arising from sale of transactions. Details of this accounts as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
2013 Pihak Ketiga Zhaoqing Long Line Biotechnology Ltd. PT Petromine Energy Trading PT BASF Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta)
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laba Rugi/ Credited (Charged) to Statements of Comprehensive Income
2012
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
Total
-
Employee benefits liability Fixed assets depreciation Effect of change in tax rate
The Subsidiaries
2011
Total
2013 1.660.575.553 (22.425.888)
-
Entitas Anak
Akumulasi kerugian Liabilitas imbalan kerja Keuntungan penjualan aset tetap Kenaikan nilai wajar properti investasi Penyusutan aset tetap
(254.301.337) (22.425.888)
2012
3.162.820.600 1.033.878.186 -
502.682.063
Third Parties Zhaoqing Long Line Biotechnology Ltd. PT Petromine Energy Trading PT BASF Indonesia
900.012.664
1.209.689.876
Others (each below Rp500 million)
5.096.711.450
1.712.371.939
Total
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG a.
21. LONG-TERM LOANS
Utang pembiayaan konsumen
a.
Grup memperoleh beberapa fasilitas kredit pemilikan kendaraan dari PT Bank Jasa Jakarta, PT Dipo Star Finance dan PT BCA Finance selama tahun 2013 dan 2012. Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan kendaraan yang bersangkutan (Catatan 13).
The Group obtained several vehicle credit facilities from PT Bank Jasa Jakarta, PT Dipo Star Finance and PT BCA Finance during 2013 and 2012. These facilities are pledged with the related vehicles (Note 13).
Jadwal pembayaran pokok fasilitas-fasiltas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
The loan principal settlement schedules are as follows:
2013
2012
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
1.035.984.374 481.267.932 68.672.755
826.076.246 751.482.680 231.382.447 -
Year 2013 Year 2014 Year 2015 Year 2016
Total Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
1.585.925.061
1.808.941.373
Total
Bagian jangka panjang
b.
Consumer financing payables
(1.035.984.374) 549.940.687
Utang Bank
Current portion of long-term loan
982.865.127
b. 2013
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Biaya provisi yang belum diamortisasi
(826.076.246)
Long-term portion
Bank Loans
2012
328.074.987.469 (3.509.688.324) 324.565.299.145
Dikurangi: bagian yang jatuh tempo jatuh tempo dalam 1 tahun
(20.360.650.000)
Utang bank jangka panjang
304.204.649.145
75
128.432.842.379 (3.257.566.041)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unamortized provision cost
125.175.276.338 -
Less: current portion of long-term loan
125.175.276.338
Long-term portion of bank loan
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan) PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
b.
Bank Loans (continued)
.
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS)
Pada tanggal 12 Juli 2012, MBS, Entitas Anak memperoleh Fasilitas Kredit Investasi (KI) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) untuk pembiayaan pembangunan kebun inti dan plasma, dengan rincian sebagai berikut:
On July 12, 2012, MBS, Subsidiary obtained Investment Credit Facility (KI) from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) for financing the construction of nucleus plantations and plasma with details as follows:
1.
1.
Kredit Investasi (KI) untuk kebun inti seluas 8.400 Ha (neto)
Investment Credit (KI) for nucleus plantation of 8,400 Ha (net)
MBS memperoleh fasilitas KI kebun inti dari BRI dengan total batas pinjaman sebesar Rp336.000.000.000, yang terdiri dari KI pokok kebun inti sebesar Rp292.000.000.000 dan KI IDC sebesar Rp44.000.000.000. Kredit ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11% per tahun dengan reviu setiap bulan sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI.
MBS obtained KI for nucleus plantations from BRI with total credit limit of Rp336,000,000,000 which consist of KI principal of nucleus plantation amounted to Rp292,000,000,000 and KI IDC amounted to Rp44,000,000,000. The credit facility bears interest rate of 11% per annum subject to monthly review based on applicable terms of interest rate in BRI.
Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) tahun setelah penandatanganan perjanjian kredit. Kredit ini dijamin dengan: a. Tanah perkebunan dengan status Kadasteral seluas 9.730 Ha yang akan didaftarkan menjadi Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) atas nama MBS dengan Peta Bidang Tanah No.086-14.10-2010 tanggal 30 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak dan Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. b. Tanaman kelapa sawit berikut infrastruktur/sarana prasarana kebun seluas 8.400 Ha yang telah ditanam dan akan ditanam di atas lahan Kadesteral seluas 9.730 Ha atas nama MBS dengan Peta Bidang Tanah No.086-14.10-2010 tanggal 30 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak dan Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak.
These facilities will mature in 12 (twelve) years after signing the credit agreement. The credit was collateralized by: a. Plantation land with Kadasteral status covering area of 9,730 Ha which will be registered on Certificate of Commercial Usage Rights (SHGU) registered to MBS with Land Map of No.086-14.102010, dated December 30, 2010 located at Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak and Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. b. Palm oil plantations with the attached facilities/infrastructure covering area of 8,400 Ha which have been or will be planted on Kadesteral land with an area of 9,730 Ha registered to MBS with Land Map No.086-14.10-2010, dated December 30, 2010 located at Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak and Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak.
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b.
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) (lanjutan)
Bank Loans (continued) PT Maiska (continued)
c. Bangunan kantor, rumah karyawan, gudang dan workshop yang ada atau akan ada di atas lahan Kadesteral seluas 9.730 Ha atas nama MBS dengan Peta Bidang Tanah No.086-14.10-2010 tanggal 30 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak dan Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. d. Alat berat pertanian (4 unit traktor, 1 unit excavator, 1 unit loaded backhoe, 2 unit compactor, 1 unit bulldozer, 2 unit grader, dan 8 unit trailer);
Bhumi
Semesta
(MBS)
c. Office building, employee houses, warehouse and workshop which is exist or will be built on Kadesteral land covering area of 9,730 Ha registered to MBS with Land Map No.086-14.10-2010 dated December 30, 2010 located at Kecamatan Sengah Temila, Mandor, Menjalin, Sompak and Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak. d. Heavy equipments for agriculture (4 units of tractor, 1 unit of excavator, 1 unit of loaded backhoe, 2 units of compactor, 1 unit of bulldozer, 2 units of grader, and 8 units of trailer); e. Corporate Guarantee from the Company; and f. 100% pledged shares registered to the Company.
e. Corporate Guarantee dari Perusahaan; dan f. 100% gadai saham atas nama Perusahaan. Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MBS tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis dari BRI untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan investasi atau penyertaan modal maupun pinjaman jangka panjang kepada pihak lain; b. Membagi keuntungan atau membagikan dividen kas kecuali untuk penambahan modal disetor MBS; c. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan kekayaan MBS yang tidak dijaminkan di BRI kepada pihak lain; d. Memperoleh pinjaman investasi atau kredit investasi baru dari pihak lain; e. Melakukan merger dan akuisisi; f. Melakukan penjualan aset MBS dengan nilai di atas Rp5.000.000.000 per transaksi atau kumulatif dalam 1 (satu) tahun; g. Melakukan Penawaran Umum Perdana dan membubarkan MBS; h. Melakukan perubahan anggaran dasar dan pemegang saham, serta perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi MBS;
Based on credit agreement above, MBS shall not, without written approval from BRI, perform actions as follows: a. Invest or subscribe capital or other longterm investment to other parties; b. Distribute profit or cash dividends except for additional paid-in capital of MBS; c. Act as a guarantor for other parties and/or collateralize unsecured MBS’ assets in BRI to other parties; d. Obtain investment loan or new investment credit from other parties; e. Perform mergers and acquisitions; f. Perform sale of asset of MBS amounted more than Rp5,000,000,000 per transaction or per 1 (one) year cumulative; g. Perform Initial Public Offering and dissolve MBS; h. Amend MBS’s articles of association and shareholders, and amend the composition of MBS’ Boards of Commisioners and Directors; i. Provide loan to the shareholder;
i. Memberikan piutang kepada pemegang saham; j. Memberikan piutang afiliasi di luar piutang usaha kepada pihak berelasi;
j. Provide affiliate receivables other than trade receivables to related parties;
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) (lanjutan)
PT Maiska (continued)
Bhumi
Semesta
(MBS)
k. Melunasi (baik sebagian atau seluruh) bunga atau pokok utang pemegang saham sebelum seluruh utang di BRI dilunasi terlebih dahulu, kecuali untuk dikonversi menjadi modal; l. Menyewakan aset yang telah diagunkan; dan m. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit diri sendiri.
k. Settle (either half or whole) the interest or principal of shareholder’s loans before BRI’s loan have been fully settled, except for conversion of capital;
2. Kredit Investasi (KI) untuk kebun plasma KPENRP seluas 3.600 Ha
2. Investment Credit (KI) for plasma plantation KPEN-RP of 3,600 Ha
MBS (mewakili koperasi Parere’an) memperoleh fasilitas KI kebun inti dari BRI dengan plafon kredit sebesar Rp232.970.000.000 dengan jangka waktu 12 (dua belas) tahun terhitung sejak tanggal addendum akad kredit, termasuk grace period 4 tahun, suku bunga 12% per tahun selama grace period.
MBS (deputize Koperasi Parare’an) obtained KI for plasma plantation from BRI with credit limit amounted to Rp232,970,000,000 with period of 12 (twelve) years from addendum credit contract, including grace period for 4 years, interest rate at 12% per annum during the grace period.
Jaminan untuk kredit investasi ini adalah sebagai berikut: a. Kebun plasma kelapa sawit seluas 3.600 Ha terletak di Desa Sepakat, Lamonak, Tonang dan Sompak, Kecamatan Menjalin, Mandor dan Sompak, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat; dan b. Corporate Guarantee atas nama MBS.
The collaterals for this credit facility are as follows: a. Palm plasma plantation covering area of 3,600 Ha which is located at Desa Sepakat, Lamonak, Tonang and Sompak, Kecamatan Menjalin, Mandor and Sompak, Kabupaten Landak, West Kalimantan; and b. Corporate Guarantee of MBS.
Setelah mengkonversi nama registrasi pinjaman dari atas nama MBS menjadi masing-masing petani peserta KPEN-RP, melalui Koperasi Mitra, maka Koperasi Mitra tidak boleh melakukan hal-hal sebagai berikut tanpa persetujuan BRI: a. Memberikan piutang kepada anggotaanggota atau pengurus koperasi dengan akumulasi piutang setinggi-tingginya sebesar Rp1.000.000.000 dalam setahun; b. Melunasi utang kepada MBS, pengurus atau anggota-anggota koperasi sebelum seluruh utang di BRI dilunasi terlebih dahulu, kecuali adanya dana talangan untuk angsuran pokok dan bunga kepada BRI; dan c. Mengadakan perubahaan Anggaran Rumah Tangga, pengurus dan atau anggota koperasi.
After converting the loan registration name from MBS to each farmer KPEN-RP through Koperasi Mitra, thus Koperasi Mitra shall not perform, without approval of BRI, actions as follows:
l. Rent assets which have been pledged as collateral and m. File a petition to declare bankruptcy statement in Commercial Court.
a. Provide receivables to the members or the management of the cooperative with maximum accumulated receivables amounted to Rp1,000,000,000 in 1 year; b. Settle loans to MBS, management or members of the cooperative, before all the loans in BRI are fully settled in the first place, except bailout fund for principal and interest of the credit pertaining to BRI; and c. Perform amendment of Articles of Association, composition of management and or the members of the cooperation.
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) (lanjutan)
PT Maiska (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang bank sebesar Rp61.645.803.533 dan Rp53.956.569.595. Total bunga yang dikapitalisasi ke akun tanaman belum menghasilkan selama tahun 2013 and 2012 masing-masing sebesar Rp4.836.937.539 dan Rp1.461.258.980 (Catatan 11).
As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding bank loan amounted to Rp61,645,803,533 and Rp53,956,569,595, respectively. Total interest expenses capitalized to immature plantations account for 2013 and 2012 totaling Rp4,836,937,539 and Rp1,461,258,980, respectively (Note 11). .
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
Bhumi
Semesta
(MBS)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK)
Pada tanggal 22 Juni 2012, MPK, Entitas Anak memperoleh Fasilitas Kredit Investasi (KI) dari BRI dengan rincian sebagai berikut:
On June 22, 2012, MPK, Subsidiary obtained Investment Credit Facility (KI) from BRI with details as follows:
1.
1. Investment Credit (KI) plantation of 8,400 Ha (net)
Kredit Investasi (KI) untuk kebun inti seluas 8.400 Ha (neto)
for
nucleus
MPK memperoleh fasilitas KI kebun inti dari BRI dengan total batas pinjaman sebesar Rp348.800.000.000, yang terdiri dari KI pokok kebun inti sebesar Rp292.000.000.000 dan KI IDC sebesar Rp56.800.000.000. Kredit ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11% per tahun dengan reviu setiap bulan sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI.
MPK obtained KI for nucleus plantation from BRI with total credit limit of Rp348,800,000,000 consist of KI principal of nucleus plantation amounted to Rp292,000,000,000 and KI IDC amounted to Rp56,800,000,000. The credit facility bears interest rate of 11% per annum subject to monthly review based on applicable terms of interest rate in BRI.
Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) tahun setelah penandatanganan perjanjian kredit. Kredit ini dijamin dengan: a. Tanah perkebunan dengan status Kadasteral seluas 10.518 Ha yang akan didaftarkan menjadi Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) atas nama MPK dengan Peta Bidang Tanah No.072-14.10-2010 tanggal 17 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak; b. Tanaman kelapa sawit berikut infrastruktur/sarana prasarana kebun seluas 8.400 Ha yang telah ditanam dan akan ditanam di atas lahan Kadesteral seluas 10.518 Ha atas nama MPK dengan Peta Bidang Tanah No. 072-14.10-2010 tanggal 17 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sompak dan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak;
These facilities will mature in 12 (twelve) years after the signing of the credit agreement. The credit is collateralized by: a. Plantation land with Kadasteral status covering area of 10,518 Ha which will be registered on Certificate of Commercial Usage Rights (SHGU) registered to MPK with Land Map of No.072-14.10-2010, dated December 17, 2010 located Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak; b. Palm plantation with the attached facilities/infrastructure covering area of 8,400 Ha which have been or will be planted on Kadesteral land with an area of 10,518 Ha registered to MPK with Land Map No.072-14.10-2010, dated December 17, 2010 located at Kecamatan Sompak and Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak;
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (lanjutan)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (continued)
c. Bangunan kantor, rumah karyawan, gudang dan workshop yang ada/akan ada di atas lahan Kadesteral seluas 10.518 Ha atas nama MPK dengan Peta Bidang Tanah No.072-14.10-2010 tanggal 17 Desember 2010 yang berlokasi di Kecamatan Sompak dan Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak; d. Alat berat pertanian (4 unit traktor, 2 unit compactor, 2 unit road grader, 1 unit excavator and 1 unit buldozer);
c. Office building, employee houses, warehouse and workshop which is exist or will be built on Kadesteral land covering area of 10,518 Ha registered to MPK with Land Map No.072-14.10-2010 dated December 17, 2010 located at Kecamatan Sompak and Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak; d. Pieces of heavy equipment for agriculture (4 units of tractor, 2 unit of compactor, 2 unit of road grader, 1 units of excavator, 1 unit of bulldozer); e. Corporate Guarantee from the Company; and f. 100% pledged shares registered to the Company; g. Palm oil factory building;
e. Corporate Guarantee dari Perusahaan; dan f. 100% gadai saham atas nama Perusahaan; g. Bangunan pabrik pengolahan kelapa sawit; h. Mesin-mesin dan peralatan.
h. Machineries and equipments.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MPK tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis dari BRI untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan investasi atau penyertaan modal maupun pinjaman jangka panjang kepada pihak lain; b. Membagi keuntungan atau membagikan dividen kas kecuali untuk penambahan modal disetor MPK; c. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan kekayaan MPK yang tidak dijaminkan di BRI kepada pihak lain; d. Memperoleh pinjaman investasi atau kredit investasi baru dari pihak lain termasuk leasing; e. Melakukan merger dan akuisisi; f. Melakukan penjualan aset MPK dengan nilai di atas Rp5.000.000.000 per transaksi atau kumulatif dalam 1 (satu) tahun; g. Melakukan penawaran umum perdana dan membubarkan MPK; h. Melakukan perubahan anggaran dasar dan pemegang saham, serta perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi MPK;
Based on credit agreement above, MPK shall not, without written approval from BRI, perform actions as follows: a. Invest or subscribe capital or other long-term investment to other parties; b. Share profit or cash dividends payment except for additional fully paid capital of MPK; c. Act as a guarantor for other parties and/or collateralize unsecured MPK’ assets in BRI to other parties; d. Obtain investment loan or new investment credit from other parties including leasing; e. Perform mergers and acquisitions; f. Perform sale of asset of MPK amounted more than Rp5,000,000,000 per transaction or per 1 (one) year cumulative; g. Perform initial public offering and dissolve MPK; h. Amend MPK’s article of association and shareholders, and amend the composition of MPK’ Boards of Commissioners and Directors;
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (lanjutan)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (continued)
i. Memberikan piutang kepada pemegang saham; j. Memberikan piutang afiliasi di luar piutang usaha kepada pihak berelasi; k. Melunasi (baik sebagian atau seluruh) bunga atau pokok utang pemegang saham sebelum seluruh utang di BRI dilunasi terlebih dahulu, kecuali untuk dikonversi menjadi modal; l. Menyewakan aset yang telah diagunkan; dan m. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit diri sendiri.
i. Provide loan to the shareholder; j. Provide affiliate receivables other than trade receivables to related parties; k. Settle (either half or whole) the interest or principal of shareholder’s loans before BRI’s loan have been fully settled, except for convertion of capital; l. Rent assets which have been pledged as collateral; and m. File a petition to declare bankruptcy statement in Commercial Court.
2. Kredit Investasi (KI) untuk kebun plasma KPEN-RP seluas 3.600 Ha
2. Investment Credit (KI) for plasma plantation KPEN-RP of 3,600 Ha
MPK (mewakili koperasi Dara Ria) memperoleh fasilitas KI kebun inti dari BRI dengan plafon kredit sebesar Rp232.970.000.000 dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal addendum akad kredit termasuk grace period 4 tahun, suku bunga 12% per tahun selama grace period.
MPK (deputize cooperative Dara Ria) obtained KI for plasma plantation from BRI with credit limit amounting to Rp232,970,000,000 with a period of 10 (ten) years from the addendum of credit contract, including a grace period of 4 years, and interest rate at 12% per annum during the grace period.
Jaminan untuk kredit investasi ini adalah sebagai berikut: a. Kebun plasma kelapa sawit seluas 3.600 Ha terletak di Desa Suka Maju dan Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat; dan b. Corporate Guarantee atas nama MPK.
The collaterals for this credit facility are as follows: a. Palm plasma plantation covering area of 3,600 Ha which is located at Desa Suka Maju and Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, West Kalimantan; and b. Corporate Guarantee of MPK.
Setelah mengkonversi nama registrasi pinjaman dari atas nama MPK menjadi masing-masing petani peserta KPEN-RP, melalui Koperasi Mitra, maka Koperasi Mitra tidak boleh melakukan hal-hal sebagai berikut tanpa persetujuan BRI: a. Memberikan piutang kepada anggotaanggota atau pengurus koperasi dengan akumulasi piutang setinggi-tingginya sebesar Rp1.000.000.000 dalam setahun;
After converting the loan registration name from MPK to each farmer KPEN-RP through Koperasi Mitra, thus Koperasi Mitra shall not perform, without approval of BRI, actions as follows: a. Provide receivables to the members or the management with maximum accumulated receivables amounted to Rp1,000,000,000 in 1 year;
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (lanjutan)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (continued)
b. Melunasi utang kepada MPK, pengurus atau anggota-anggota koperasi sebelum seluruh utang di BRI dilunasi terlebih dahulu, kecuali adanya dana talangan untuk angsuran pokok dan bunga kepada BRI; dan c. Mengadakan perubahaan Anggaran Rumah Tangga, pengurus dan atau anggota koperasi.
b. Settle loans to MPK, management or members of the cooperative, before all the loans in BRI are fully settled in the first place, except bailout fund for principal and interest of the credit pertaining to BRI; and c. Perform amendment of Articles of Association, composition of management and or the members of the cooperative.
3. Kredit Investasi (KI) untuk pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PMKS)
3. Investment Credit (KI) for palm oil factory (PMKS)
MPK memperoleh fasilitas KI PMKS dari BRI dengan total batas pinjaman sebesar Rp95.300.000.000, yang terdiri dari KI pokok kebun inti sebesar Rp86.000.000.000 dan KI IDC sebesar Rp9.300.000.000. Kredit ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11% per tahun dengan reviu setiap bulan sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI.
MPK obtained KI for PMKS from BRI with total credit limit of Rp95,300,000,000 consist of KI principal of nucleus plantation amounting to Rp86,000,000,000 and KI IDC amounting to Rp9,300,000,000. The credit facility bears interest rate of 11% per annum subject to monthly review based on applicable terms of interest rate in BRI.
Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 11 (sebelas) tahun setelah penandatanganan perjanjian kredit. Kredit ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas KI kebun inti.
These facilities will mature 11 (eleven) years after the signing of the credit agreement. The credit is collateralized with the same collateral with KI facility for the nucleus plantations.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MPK tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis dari BRI untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan investasi atau penyertaan modal maupun pinjaman jangka panjang kepada pihak lain; b. Membagi keuntungan atau membagikan dividen kas kecuali untuk penambahan modal disetor MPK; c. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan/atau menjaminkan kekayaan MPK yang tidak dijaminkan di BRI kepada pihak lain;
Based on credit agreement above, MPK shall not, without written approval from BRI, perform actions as follows: a. Invest or subscribe capital or other long-term investment to other parties; b. Share profit or cash dividends payment except for additional fully paid capital of MPK; c. Act as a guarantor for other parties and/or collateralize unsecured MPK’ assets in BRI to other parties;
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (lanjutan)
PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) (continued)
d. Memperoleh pinjaman investasi atau kredit investasi baru dari pihak lain termasuk leasing; e. Melakukan merger dan akuisisi; f. Melakukan penjualan aset MPK dengan nilai di atas Rp5.000.000.000 per transaksi atau kumulatif dalam 1 (satu) tahun; g. Melakukan Penawaran Umum Perdana dan membubarkan MPK; h. Melakukan perubahan anggaran dasar dan pemegang saham, serta perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi MPK; i. Memberikan piutang kepada pemegang saham; j. Memberikan piutang afiliasi di luar piutang usaha kepada pihak berelasi; k. Melunasi (baik sebagian atau seluruh) bunga atau pokok utang pemegang saham sebelum seluruh utang di BRI dilunasi terlebih dahulu, kecuali untuk dikonversi menjadi modal; l. Menyewakan aset yang telah diagunkan; dan m. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit diri sendiri.
d. Obtain investment loan or new investment credit from other parties including leasing; e. Perform mergers and acquisitions; f. Perform sale of asset of MPK amounting more than Rp5,000,000,000 per transaction or per 1 (one) year cumulative; g. Perform intial public offering and dissolve MPK; h. Amend MPK’s articles of association and shareholders, and amend the composition of MPK’ Boards of Commisioners and Directors; i. Provide loan to the shareholder; j. Provide affiliates receivables other than trade receivables to related parties; k. Settle (either half or whole) the interest or principal of shareholder’s loans before BRI’s loan have been fully settled, except for convertion of capital; l. Rent assets which have been pledged as collateral, and m. File a petition to declare bankruptcy statement in Commercial Court.
4. Fasilitas jaminan impor
4. Import guarantee facility
MPK memperoleh fasilitas jaminan impor dari BRI dengan total batas pinjaman sebesar Rp19.000.000.000. Fasilitas ini digunakan sebagai jaminan impor mesinmesin atau peralatan pabrik dalam rangka pembangunan pabrik PMKS. Kredit ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11% per tahun dengan reviu setiap bulan sesuai ketentuan suku bunga yang berlaku di BRI.
MPK obtained import guarantee facility from BRI with total credit limit of Rp19,000,000,000. This facility is used for import guarantee for machineries and equipment relating to PMKS factory. The credit facility bears interest at 11% per annum subject to monthly review based on applicable terms of interest rate in BRI.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang bank sebesar Rp84.943.892.253 dan Rp71.218.706.743. Total bunga atas saldo pinjaman tersebut yang dikapitalisasi ke akun tanaman belum menghasilkan selama tahun 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp4.954.271.088 dan Rp1.825.454.417 (Catatan 11).
As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding bank loan amounted to Rp84,943,892,253 and Rp71,218,706,743. Related interest expenses are capitalized to immature plantations account for in 2013 and 2012 which amounted to a total of Rp4,954,271,088 and Rp1,825,454,417, respectively (Note 11).
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG)
Fasilitas Kredit Investasi
Investment Credit Facility
Pada tanggal 20 Februari 2013, AG memperoleh fasilitas kredit investasi dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar Rp101.430.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk mengembangkan pabrik biodiesel, methanol dan gliserin sesuai perjanjian antara AG dan Hudson Delphi Enginering and Construction.
On February 20, 2013, AG obtains investment credit facility from BRI with maximum amount of Rp101,430,000,000. The purpose of this facility is to develop factory of biodiesel, methanol and gliserin based on agreement between AG and Hudson Delphi Enginering and Construction
Fasilitas kredit tersebut berlaku untuk 6 tahun sejak tanggal 20 Februari 2013 dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2019.
This facility credit is valid for the period of 6 years starting from February 20, 2013 and will be matured on February 20, 2019.
Pokok pinjaman akan dibayarkan triwulan dengan jadwal sebagai berikut: - Rp10.000.000.000 pada tahun ke 2 - Rp20.000.000.000 pada tahun ke 3 - Rp20.000.000.000 pada tahun ke 4 - Rp25.000.000.000 pada tahun ke 5 - Rp26.430.000.000 pada tahun ke 6
setiap
Schedule of payment of the principals for every 3 months is as follows: nd - Rp10,000,000,000 on the 2 year rd - Rp20,000,000,000 on the 3 year th - Rp20,000,000,000 on the 4 year th - Rp25,000,000,000 on the 5 year th - Rp26,430,000,000 on the 6 year
Fasilitas tersebut dikenakan bunga 10,5% per tahun dan akan ditelaah setiap bulannya. Pada tanggal 27 September 2013, BRI merubah suku bunga menjadi 11% per tahun.
This facility bears interest rate of 10.5% per annum and will be reviewed monthly. On September 27, 2013, BRI changed the interest rate to 11% per annum.
Fasilitas ini mempunyai persyaratan dan jaminan yang sama dengan utang bank jangka pendek dari BRI (Catatan 16).
This facility contains same requirements and collaterals with short-term bank loan from BRI (Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2013, AG telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh BRI.
On December 31, 2013, AG has complied with conditions determined by BRI.
Saldo terutang pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp100.870.960.936.
The outstanding balance as of December 31, 2013 is Rp100,870,960,936.
Fasilitas Kredit Modal Kerja
Working Capital Credit Facility
Pada tanggal 20 Februari 2013, AG memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar AS$6.350.000 yang akan digunakan untuk mengambilalih pinjaman pada PT Bank Mutiara Tbk.
On February 20, 2013, AG obtains working capital credit facility from BRI with maximum amount of US$6,350,000 which will be used to takeover loans from PT Bank Mutiara Tbk.
Fasilitas kredit ini berlaku selama 6 tahun sejak tanggal 20 Februari 2013 dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2019.
This credit facility is valid for 6 years starting from February 20, 2013 and will be matured on February 20, 2019.
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (continued)
b. Utang Bank (lanjutan)
b. Bank Loans (continued)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (lanjutan)
PT Anugerahinti Gemanusa (AG) (continued)
Fasilitas Kredit Modal Kerja (lanjutan)
Working Capital Credit Facility (continued)
Pembayaran pokok pinjaman akan dilakukan setiap triwulan dengan jadwal sebagai berikut: - AS$850.000 pada tahun ke 2 - AS$1.000.000 pada tahun ke 3 - AS$1.250.000 pada tahun ke 4 - AS$1.500.000 pada tahun ke 5 - AS$1.750.000 pada tahun ke 6
The schedule of principals payment for every 3 months is as follows: nd - US$850,000 on 2 year rd - US$1,000,000 on 3 year th - US$1,250,000 on 4 year - US$1,500,000 on 5th year - US$1,750,000 on 6th year
Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 6% per tahun dan akan ditelaah setiap saat.
This facility bears interest rate of 6% per annum and will be reviewed any time.
Fasilitas ini mempunyai persyaratan dan jaminan yang sama dengan utang bank jangka pendek dari BRI (Catatan 16).
This facility contains same requirements and collaterals with short-term bank loan from BRI (Note 16).
Saldo terutang pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$6.325.756 (setara dengan Rp77.104.642.423).
The outstanding balance as of December 31, 2013 is US$6,325,756 (equivalent to Rp77,104,642,423).
22. SEWA PEMBIAYAAN
22. FINANCE LEASES
Grup memiliki komitmen sewa pembiayaan sejumlah kendaraan dan peralatan berat dengan PT Dipo Star Finance, PT Bumiputera-BOT Finance, PT Austindo Nusantara Jaya Finance, PT Mitsui Leasing Capital Indonesia, PT Adira Dinamika Multifinance dan PT Surya Arta Nusantara Finance. Jaminan yang diberikan adalah aset yang dibiayai oleh pinjaman tersebut (Catatan 13).
The Group has finance lease agreements for some vehicles and heavy equipments with PT Dipo Star Finance, PT Bumiputera-BOT Finance, PT Austindo Nusantara Jaya Finance, PT Mitsui Leasing Capital Indonesia, PT Adira Dinamika Multifinance, and PT Surya Arta Nusantara Finance. The collaterals are the leased assets (Note 13).
Rincian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai berikut:
Details as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
2013
2012
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
1.524.523.311 36.802.000
2.705.744.402 1.523.912.502 28.164.542
Total pembayaran minimum Dikurangi : Bunga
1.561.325.311 (89.211.432)
4.257.821.446 (435.880.533)
Total Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
1.472.113.879
3.821.940.913
(1.435.871.390)
(2.364.721.622)
Bagian jangka panjang
36.242.489
85
1.457.219.291
Year 2013 Year 2014 Year 2015 Minimum lease payment Less: Interest Total Current Portion of long-term loan Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. IMBALAN KERJA
23. EMPLOYEES BENEFITS
Program Manfaat Karyawan
Employee Benefit Program
Grup telah menyediakan non-iuran kewajiban manfaat pasti untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan persyaratan UU Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 ("UUK"). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo kewajiban imbalan kerja disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai "Liabilitas Imbalan Kerja". Penyisihan untuk imbalan kerja karyawan merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan Metode “Projected Unit Credit". Perhitungan aktuaris untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, ditentukan berdasarkan laporan penilaian dari aktuaris independen PT Bumi Dharma Aktuaria, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 24 Maret 2014 dan 18 Maret 2013.
The Group has provided non-contributory defined benefit liabilities covering all of its eligible employees in accordance with the requirements of Labor Law No. 13 year 2003 (the “Labor Law”). As of December 31, 2013 and 2012, the balance of the employee benefits liability are presented in the consolidated statements of financial position as “Employee Benefits Liability”. The provision for employee service entitlement benefits are estimated by management based on the actuarial calculations using the “Projected Unit Credit Method”. The actuarial calculations for the years ended December 31, 2013 and 2012, were determined based on the valuation report from independent actuary, firm PT Bumi Dharma Aktuaria, as set out in their reports dated March 24, 2014 and March 18, 2013, respectively.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
Actuarial assumptions used in determining the expense and employee benefits liability as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
Usia pensiun normal 55 Tahun/Years Normal pension age Tingkat diskonto 9% (2012: 6%) Discount rate Estimasi kenaikan gaji di masa datang 6,5% - 17,7% Estimated future salary increase Tabel mortalita CSO 1980 Mortality table Tingkat cacat 10% dari Tabel Mortalita/of Mortality Table Disability rate Tingkat pengunduran diri 1 - 19 tahun/years old : 0,00 Resignation rate 20 - 29 tahun/years old : 0,10 30 - 39 tahun/years old : 0,05 40 - 44 tahun/years old : 0,03 45 - 49 tahun/years old : 0,02 50 - 54 tahun/years old : 0,01 Metode Projected Unit Credit Method Mutasi liabilitas imbalan kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movement of employee benefits liability in the consolidated statements of financial position is as follows:
2013 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja tahun berjalan Penyesuaian nilai kini kewajiban Pembayaran imbalan kerja tahun berjalan Saldo Akhir Tahun
2012
8.790.911.309
4.104.165.930
1.232.177.062
2.757.417.701
-
2.165.905.724
(209.627.501) 9.813.460.870
86
(236.578.046) 8.790.911.309
Balance at the beginning of the year Current year employee benefits expense Adjustment to present value of employee benefits Current year employee benefits payment Balance at End of the Year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. IMBALAN KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEES BENEFITS (continued)
Program Manfaat Karyawan (lanjutan)
Employee Benefit Program (continued)
Rincian beban imbalan kerja pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Details of employee benefit expense in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
2013 Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu Dampak kurtailmen Amortisasi keuntungan aktuarial Neto
2012
3.570.282.811 370.668.412 177.574 935.263 (2.709.886.998)
3.414.661.423 306.690.388 294.482 1.001.808 (965.230.400)
1.232.177.062
2.757.417.701
Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
Current service cost Interest cost Amortization of past service cost Effect of curtailment Amortization of actuarial gain Net
Movement of the present value of employee benefits liability as of December 31, 2013 and 2012, is as follows:
2013
2012
Nilai kini liabilitas imbalan kerja awal tahun Penyesuaian nilai kini kewajiban Beban bunga Beban jasa kini Pembayaran pesangon Kerugian (keuntungan) aktuarial
10.853.987.100 370.668.412 3.570.282.811 (209.627.501) 4.622.927.988
Present value of employee 7.779.786.474 benefit liabilities at the beginning of year 2.165.905.724 Adjustment present value of liabilities 306.690.388 Interest cost 3.414.661.423 Current service cost (236.578.046) Employee benefits payment (2.576.478.863) Actuarial loss (gain) on obligation
Nilai kini liabilitas imbalan kerja pada akhir tahun
19.208.238.810
10.853.987.100
Liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Employee benefits liability are as follows:
2013 Nilai kini kewajiban imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui Liabilitas imbalan kerja
2012
19.208.238.810 (2.109.388)
10.853.987.100 (3.222.225)
Present value of employee benefit liabilities Unrecognized past service cost
(9.392.668.552)
(2.059.853.566)
Unrecognized actuarial losses
9.813.460.870
8.790.911.309
Jumlah yang terkait dengan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2013 Liabilitas imbalan pasti Defisit Penyesuaian atas liabilitas imbalan pasti
19.208.238.810 19.208.238.810
4.622.927.988
Present value of the employee benefits liability at the end of year
2012
10.853.987.100 10.853.987.100
(2.576.478.863 )
Employee benefits liability
The amounts relating to the employee benefits liabilities are as follows: 2011
2010
7.779.786.474 7.779.786.474
9.543.075.157 9.543.075.157
(3.604.556.247)
(1.320.244.013)
87
2009
8.565.149.914 8.565.149.914
Defined benefit liability Deficits Experienced adjustments on defined benefit 5.163.070.029 liability
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. IMBALAN KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEES BENEFITS (continued)
Program Manfaat Karyawan (lanjutan)
Employee Benefit Program (continued)
Penyesuaian atas liabilitas imbalan pasti merupakan keuntungan (kerugian) aktuarial yang berasal dari selisih antara nilai perhitungan liabilitas imbalan pasti dengan hasil realisasinya.
Experience adjustments on employee benefit liabilities represent the actuarial gains (losses) resulting from the differences between realized and calculated values for the defined benefit obligations.
Analisa sensitivitas untuk risiko tingkat diskonto
Sensitivity analysis for discount rate risk
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika tingkat diskonto meningkat sebesar 1 poin dengan semua variabel konstan, maka nilai kini kewajiban pasti akan lebih rendah sebesar Rp1,45 miliar, sedangkan jika tingkat diskonto menurun 1 poin, maka nilai kini kewajiban pasti akan lebih tinggi sebesar Rp1,66 miliar.
As of December 31, 2013, if the discount rate is higher by one point with all other variables held constant, the present value of defined benefit obligation would have been Rp1.45 billion lower, while if the discount rate is lower by one point, the present value of defined benefit obligation would have been Rp1.66 billion higher.
Manajemen Grup telah mereviu asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas imbalan kerja Grup.
The Management of the Group has reviewed the assumptions used and agrees that these assumptions are adequate. Management believes that the liability for employee benefits is sufficient to cover the Group’s liability for its employee benefits.
24. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
24. NON-CONTROLLING INTEREST
Rincian kepentingan non-pengendali atas aset neto Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
Details of non-controlling interest in Subsidiaries’ net-assets as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
2013
2012
PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa
1.365.657.533 2.744.252 2.586.228
1.310.755.821 4.026.481 3.949.597
PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa
Total
1.370.988.013
1.318.731.899
Total
25. MODAL SAHAM
25. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Watervale Worldwide Inc. Centrin Telecom Ltd. Hadisan Sridjaja (Pihak berelasi) Osville Energy Corporation (S) Pte. Ltd.
Total Saham/ Total Shares
The composition of stockholders of the Company as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Total Saham/ Total Capital Stock
211.353.700 138.000.000 72.400.000
21,83 14,25 7,48
84.541.480.000 55.200.000.000 28.960.000.000
61.500.000
6,35
24.600.000.000
88
Stockholders Watervale Worldwide Inc. Centrin Telecom Ltd. Hadisan Sridjaja (Related party) Osville Energy Corporation (S) Pte. Ltd.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pemegang Saham BNYM SA/NV AS Cust of Bank of Singapore Ltd. Sudiharto Sridjaja (Pihak berelasi) Jasin Sridjaja (Komisaris) Goh Cheng Beng (Presiden Komisaris) Masyarakat (dengan kepemilikan kurang dari 5%) Total
25. CAPITAL STOCK (continued)
Total Saham/ Total Shares
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
5,72 0,19 0,06
22.166.240.000 720.000.000 240.000.000
200.000
0,02
80.000.000
BNYM SA/NV AS Cust of Bank of Singapore Ltd. Sudiharto Sridjaja (Related party) Jasin Sridjaja (Commissioner) Goh Cheng Beng (President of Commissioner)
427.027.700
44,10
170.811.080.000
Public (with ownership less than 5%)
968.297.000
100,00
387.318.800.000
Total
In relation with the quasi-reorganization in 2012, the Company reduced the par value of its shares by Rp96,829,700,000 to eliminate the deficit (Rp500 per share to be Rp400 per share) (Note 34).
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO
26. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL - NET
Rincian tambahan modal disetor - neto pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
Details of additional paid in capital - net as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
2013
Neto
Stockholders
55.415.600 1.800.000 600.000
Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi pada tahun 2012 untuk mengeliminasi defisit, Perusahaan menurunkan nilai nominal sahamnya sebesar Rp96.829.700.000 (Rp500 per lembar saham menjadi Rp400 per lembar saham) (Catatan 34).
Tambahan modal disetor diatas nilai nominal Biaya emisi saham dan obligasi konversi
Total Saham/ Total Capital Stock
2012
21.148.434.065
21.148.434.065
(1.651.308.825)
(1.651.308.825)
19.497.125.240
19.497.125.240
Additional paid in capital in excess of par value Issuance cost of stock and convertible bond Net
Tambahan modal disetor di atas nilai nominal merupakan selisih lebih harga penerbitan saham penawaran umum perdana dan harga penerbitan obligasi di atas nilai nominalnya.
Additional paid in capital in excess of par value represents the excess of issuance price of shares in the initial public offering and issuance price of bonds over their par value.
Biaya emisi saham dan obligasi merupakan biaya emisi saham selama Penawaran Umum Perdana dan Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I, serta biaya emisi obligasi wajib konversi yang dikonversi menjadi saham biasa pada tahun 1997.
Issuance cost of stock and convertible bonds represents issuance cost of stock during the Initial Public Offering and Rights Issue I, and convertible bonds issuance cost which were converted into common stock in 1997.
Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi untuk mengeliminasi defisit, Perusahaan mengeliminasi saldo defisit sebesar Rp183.870.182.672 dengan tambahan modal disetor (Catatan 34).
In relation to the quasi-reorganization, the Company eliminated their deficit with additional paid-in capital by Rp183,870,182,672 (Note 34).
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
27. PENJUALAN NETO
27. NET SALES
Penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing sebesar Rp1.206.066.005.447 dan Rp1.002.231.896.868.
Net sales for the years ended December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp1,206,066,005,447 and Rp1,002,231,896,868, respectively.
Penjualan yang melebihi 10% dari total penjualan neto adalah sebagai berikut:
Sales from individual customers exceeding 10% of the total net sales are as follows:
2013 Pihak Ketiga PT Pertamina (Persero) PT Karya Utama Indah PT Nipsea Paint and Chemicals Total
2012
754.849.703.607 146.942.110.288 116.754.584.560
575.973.931.736 187.143.746.960 106.125.141.120
Third Parties PT Pertamina (Persero) PT Karya Utama Indah PT Nipsea Paint and Chemicals
1.018.546.398.455
869.242.819.816
Total
28. BEBAN POKOK PENJUALAN
28. COST OF GOODS SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Details of cost of goods sold are as follows:
2013
2012
Manufaktur Bahan baku yang digunakan Upah langsung Biaya pabrikasi
260.082.460.403 1.608.697.551 49.353.752.169
281.124.557.087 1.264.592.748 33.311.311.635
Manufacture Material used Direct labor Manufacturing cost
Total Biaya Produksi
311.044.910.123
315.700.461.470
Total Production Cost
Persediaan barang dalam proses Persediaan awal Persediaan akhir
6.140.864.269 (7.250.732.532)
1.267.067.415 (6.140.864.269)
Work in process Beginning balance Ending balance
Beban Pokok Produksi
309.935.041.860
310.826.664.616
Cost of Goods Manufactured
Persediaan barang jadi Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir
13.823.675.194 11.507.617.057 (28.995.380.252)
11.943.142.569 2.995.347.614 (13.823.675.194)
Sub-total
306.270.953.859
311.941.479.605
Sub-total
Finished goods Beginning balance Purchase Ending balance
Perdagangan Persediaan barang jadi Persediaan awal Pembelian
4.351.371.035 774.104.546.643
7.779.694.511 556.737.292.821
Trading Finished goods Beginning balance Purchase
Total Persediaan Barang Siap untuk Dijual Persediaan akhir
778.455.917.678 (71.105.449.378)
564.516.987.332 (4.351.371.035)
Total Goods Available for Sale Ending balance
Sub-total
707.350.468.300
560.165.616.297
90
Sub-total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
28. COST OF GOODS SOLD (continued) 2013
Perkebunan Biaya pemeliharaan Biaya pemanenan Biaya umum kebun Amortisasi dan depresiasi Sub-total Beban Pokok Penjualan
2012
5.880.858.957 1.370.271.258 2.930.039.467 3.422.251.542
-
Plantations Upkeep cost Harvesting cost Estate general expense Amortization and depreciation
13.603.421.224
-
Sub-total
1.027.224.843.383
872.107.095.902
Cost of Goods Sold
Pembelian kepada vendor yang melebihi 10% dari total penjualan neto adalah sebagai berikut:
Purchases from individual suppliers exceeding 10% of the total net sales are as follows:
2013 Pihak Berelasi (Catatan 7) PT Eternal Buana Chemical Industries
2012
90.032.919.980
96.107.772.728
Related Party (Note 7) PT Eternal Buana Chemical Industries
Pihak Ketiga PT Karya Indah Alam Sejahtera PT Tridomain Chemicals PT Handayasakti Saranautama PT Sinar Mas Agro Resource and Technology Tbk
187.101.740.956 174.199.776.570 122.934.603.692
50.857.653.660 198.144.941.596 192.834.544.694
190.364.854.900
159.828.634.452
Third Parties PT Karya Indah Alam Sejahtera PT Tridomain Chemicals PT Handayasakti Saranautama PT Sinar Mas Agro Resource and Technology Tbk
Sub-total
674.600.976.118
601.665.774.402
Sub-total
Total
764.633.896.098
697.773.547.130
Total
29. BEBAN USAHA a.
29.
Beban Penjualan
OPERATING EXPENSES a.
2013
Selling Expenses
2012
Pengangkutan Pengepakan Sewa Lain-lain
19.447.489.126 1.003.829.152 1.615.220.119 4.118.503.530
15.195.145.437 987.518.559 926.738.406 2.050.526.586
Delivery Packing Rental Others
Total
26.185.041.927
19.159.928.988
Total
91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. BEBAN USAHA (lanjutan) b.
29.
Beban Umum dan Administrasi
b. General and Administrative Expenses 2013
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa tenaga ahli Penyusutan (Catatan 13) Jamuan dan representasi Sewa gedung Beban kendaraan Perjalanan dinas Perlengkapan kantor Iklan dan hubungan masyarakat Perizinan, pajak dan denda Lain-lain (masing-masing di bawah Rp200 juta) Total
2012
22.671.213.016 6.805.344.843 2.978.703.725
19.480.499.522 2.778.872.385 2.166.299.972
1.661.276.534 1.272.234.675 832.400.655 798.065.477 535.062.189 352.983.223 301.273.341
2.384.541.992 957.838.277 631.823.643 523.937.706 500.790.564 378.649.545 288.372.616
2.230.145.317
1.378.934.956
Salary, wages and employee benefits Professional fees Depreciation (Note 13) Entertainment and representation Rental Automobile expenses Travelling Office supplies Advertising and public relation Licence, tax and penalty Others (each below Rp200 million)
40.438.702.995
31.470.561.178
Total
30. LABA PER SAHAM
30. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah rekonsiliasi faktor-faktor penentu perhitungan laba per saham:
The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computation of earnings per share:
2013 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
OPERATING EXPENSES (continued)
2012
7.858.944.890
38.496.232.841
968.297.000
968.297.000
Income for the year attributable to owners of parent entity Weighted-average number ordinary shares outstanding
8,12
39,75
Basic earning per share amount
Jumlah laba per saham dasar
Laba per saham dilusian adalah sama dengan laba per saham dasar karena Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilutif.
Diluted earnings per share is the same as the basic earnings per share since the Company does not have potential dilutive securities.
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT
a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
a. Fair Value of Financial Instruments
Nilai tercatat (berdasarkan nilai nosional) dari kas dan bank, kas di bank yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas yang masih harus dibayar di dalam laporan keuangan konsolidasian yang cukup mendekati nilai wajarnya karena sebagian
The carrying values (based on notional amounts) of cash on hand and in banks, restricted cash in banks, trade receivables, other receivables, short-term bank loans, trade payables, other payables, and accrued expenses in the consolidated financial statements reasonably approximate their fair
92
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
a. Fair Value (continued)
of
Financial
Instruments
besar bersifat jangka pendek atau nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal. Sementara untuk utang bank jangka panjang, utang pembiayaan konsumen dan utang sewa pembiayaan, nilai tercatat mendekati nilai wajarnya dikarenakan dikenakan bunga yang mengikuti tingkat suku bunga pasar.
values because they are mostly short-term in nature or their fair values cannot be reliably determined. While for the long-term bank loans, consumer financing payables and finance lease payables, carrying values approximate their fair values since they bear interest rate subject to repricing as market rate changes.
Piutang perkebunan plasma tidak memiliki tanggal pembayaran dan bunga yang pasti, maka, dicatat sebesar biaya perolehan. Tidaklah praktis untuk memperkirakan nilai wajar piutang perkebunan plasma karena tidak terdapat jangka waktu pembayaran yang tetap.
The plasma plantation receivables do not have definite repayment date and interest, hence, is carried at cost. It is not practical to estimate the fair value of plasma plantation receivables because there are no fixed repayment terms.
Tidaklah praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari uang jaminan. Karena nilainya tidak material, saldo disajikan dengan biaya perolehan.
It is not practical to estimate fair value of security deposits. Since the amount is not considered material, the balance is presented at cost.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen keuangan Grup yang dinyatakan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The following table sets forth the carrying values and their estimated fair values of the Group’s financial assets and liabilities recorded in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012:
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset Keuangan Kas dan bank Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang perkebunan plasma Aset lain-lain - uang jaminan
24.213.187.512
24.213.187.512
Financial Assets Cash on hand and in banks
1.500.118 226.494.191.522 45.651.087.931 54.212.007.288 319.238.000
1.500.118 226.494.191.522 45.651.087.931 54.212.007.288 319.238.000
Restricted cash in bank Trade receivables Other receivables Plasma plantation receivables Other assets - security deposits
Total
350.891.212.371
350.891.212.371
Total
Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan
425.467.189.343 52.587.988.623 9.062.236.526 5.378.502.448 324.565.299.145 1.585.925.061 1.472.113.879
425.467.189.343 52.587.988.623 9.062.236.526 5.378.502.448 324.565.299.145 1.585.925.061 1.472.113.879
Financial Liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
Total
820.119.255.025
820.119.255.024
Total
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
a. Fair Value (continued)
of
Financial
Instruments
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset Keuangan Kas dan bank Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang perkebunan plasma Aset lain-lain - uang jaminan
7.642.800.984
7.642.800.984
Financial Assets Cash on hand and in banks
83.236.594 188.463.549.922 18.059.179.856 35.150.369.416 957.096.098
83.236.594 188.463.549.922 18.059.179.856 35.150.369.416 957.096.098
Restricted cash in banks Trade receivables Other receivables Plasma plantation receivables Other assets - security deposits
Total
250.356.232.870
250.356.232.870
Total
Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan
225.483.528.780 119.439.204.105 13.694.719.276 4.876.919.523 125.175.276.338 1.808.941.373 3.821.940.913
225.483.528.780 119.439.204.105 13.694.719.276 4.876.919.523 125.175.276.338 1.808.941.373 3.821.940.913
Financial Liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term bank loans Consumer financing payables Finance lease payables
Total
494.300.530.308
494.300.530.308
Total
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
b. Factors and Management
Policies
of
Financial
Risk
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut:
In its operating, investing and financing activities, the Group is exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk and define those risks as follows:
•
•
• •
Risiko kredit: kemungkinan bahwa debitur tidak membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian. Risiko likuiditas: risiko bahwa Grup tidak akan dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo. Risiko pasar: risiko bahwa perubahan dalam suku bunga dan kurs mata uang asing akan mempengaruhi pendapatan Grup atau nilai dari kepemilikan instrumen keuangan.
• •
94
Credit risk: the risk of financial loss to the Group if debtor will not repay all or a portion of a loan or will not repay in a timely manner. Liquidity risk: the risk that the Group will not be able to meet its financial obligations as they fall due. Market risk: the risk that changes in interest rates and foreign currency rates will affect the Group’s income or the value of its holdings of financial instruments.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Management (continued)
Financial
Risk
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks, the Directors have approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with Group’s objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faces.
Pedoman utama dari kebijakan ini sebagai berikut:
The major guidelines of this policy are the following:
• •
• •
•
adalah
Meminimalkan tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi. Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga. Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau di tingkat pusat. Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktek pasar terbaik. Grup dapat berinvestasi dalam saham atau instrumen serupa hanya dalam hal terjadi kelebihan likuiditas yang bersifat sementara, dan transaksi tersebut harus disahkan oleh Direksi.
•
Minimize interest rate, currency and market risk for all kind of transactions.
•
Maximize the use of "natural hedge" favouring as much as possible the natural off-setting of sales and costs and payables and receivables denominated in the same currency. The same strategy is pursued with regard to interest rate risk.
•
All financial risk management activities are carried out and monitored at central level.
•
All financial risk management activities are carried out on a prudent and consistent basis and following the best market practices. The Group may invest in shares or similar instruments only in the case of temporary excess of liquidity, and such transactions have to be authorized by the Board of Directors.
•
Risiko Kredit
Credit Risks
Grup memiliki risiko kredit yang berasal dari kas di bank, piutang usaha, piutang lain-lain, dan piutang perkebunan plasma.
The Group exposure for credit risk arises primarily from cash in bank, trade receivables, other receivables, and plasma plantation receivables.
Grup mengelola risiko kredit atas aset keuangan berupa kas di bank dengan melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki peringkat kredit yang bagus.
The Group manage credit risk arising from financial instrument in form of cash in bank by dealing with high credit rating counterparties.
95
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Management (continued)
Financial
Risk
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risks (continued)
Terkait dengan piutang usaha yang sebagian besar berasal dari aktivitas penjualan, Grup melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan penagihan piutang untuk meminimalisir risiko kredit. Grup melakukan pengendalian atas risiko kredit dengan menetapkan kebijakan persetujuan atau penolakan konsumen baru dan kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan.
In connection with credit exposure of trade receivables which primarily arising from sales activities, the Group performs ongoing credit portfolio monitoring and manages the collection of the receivables in order to minimize the credit risk exposure. The Group controls its exposure to credit risks by setting its policy in approval or rejection of new customers and compliances is monitored by the Directors. As part of the process in approval or rejection, the customers’ reputation and track record are taken into consideration.
Piutang usaha dan lain-lain yang telah jatuh tempo, berasal dari debitur yang dapat dipercaya. Manajemen Grup berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dan lain-lain dapat ditagih.
Trade and other receivables that are neither past due are from creditworthy debtors. The management of Group is of the opinion that all trade and other receivables can be fully collected.
Seperti diungkapkan pada Catatan 2y dan 33, piutang perkebunan plasma merupakan biayabiaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank maupun pembiayaan sendiri.
As disclosed in Notes 2y and 33, plasma plantation receivables represent cost incurred for plasma plantation development which include cost for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by the bank or self funded by the Group.
Piutang perkebunan plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Pinjaman-pinjaman ini akan ditagihkan kembali kepada petani plasma.
Plasma plantation receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan and the related interest to the bank, advances for fertilizers and other agriculture supplies. These advances shall be reimbursed to the plasma farmes.
Group melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktifitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Grup untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang perkebunan plasma.
The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the plasma farmes to maintain the productivity of plasma plantations as part of the Group’s strategy to strenghten relationship with plasma farmers which is expected to improve the repayments of plasma plantation receivables.
96
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Financial Risk Management (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risks (continued)
Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
The management of Group as of its opinion that there is no significant concentration of credit risk.
Analisa umur piutang Grup adalah sebagai berikut:
The aging analysis of the Group’s receivables are as follow:
31 Desember/December 31, 2013 Belum jatuh tempo/ Not yet due
1 - 30 hari/ days
31 - 90 hari/ days
> 90 hari/ days
Piutang usaha 160.616.049.744 Piutang lain-lain Piutang perkebunan plasma 54.212.007.288
52.911.947.844 26.118.540.406
12.482.212.254 93.651.918
483.981.680 19.438.895.607
-
-
-
54.212.007.288
Trade receivables Other receivables Plasma plantation receivables
Total
79.030.488.250
12.575.864.172
19.922.877.287
326.357.286.741
Total
214.828.057.032
Total/ Total 226.494.191.522 45.651.087.931
31 Desember/December 31, 2012 Belum jatuh tempo/ Not yet due
1 - 30 hari/ days
31 - 90 hari/ days
> 90 hari/ days
Piutang usaha 149.249.336.045 Piutang lain-lain Piutang perkebunan plasma 35.150.369.416
36.548.546.177 2.446.367.620 -
-
-
35.150.369.416
Trade receivables Other receivables Plasma plantation receivables
Total
38.994.913.797
2.606.688.711
15.671.791.225
241.673.099.194
Total
184.399.705.461
2.548.806.218 57.882.493
Total/ Total
116.861.482 15.554.929.743
188.463.549.922 18.059.179.856
Risiko Likuiditas
Liquidity Risks
Perusahaan dapat terekspos terhadap risiko likuiditas apabila ada perbedaan waktu signifikan antara penerimaan piutang dengan penyelesaian utang dan pinjaman.
The Company would be exposed to liquidity risk if there is significant mismatch in the timing difference between the collection of receivables and settlement of payables and borrowings.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi arus kas dan arus kas aktual secara berkesinambungan serta menjaga kecukupan kas dan setara kas dan fasilitas pinjaman yang tersedia. Risiko ini juga diminimalisir dengan mengelola berbagai sumber pembiayaan dari para pemberi pinjaman yang dapat diandalkan.
The Company manages the liquidity risk by ongoing monitoring over the projected and actual cash flows as well as the adequacy of cash and cash equivalents and available credit facilities. This risk is also minimized by managing diversified funding resources from reliable quality lenders.
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Financial Risk Management (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risks (continued)
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jangka waktu:
The following table analysis the breakdown of financial liabilities by maturity:
31 Desember 2013/December 31, 2013 Dalam satu tahun/ Within one year
Lebih dari satu tahun/ More than one year
Total/ Total
Utang usaha Utang lain-lain Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan
52.587.988.623 9.062.236.526 425.467.189.343 20.360.650.000 1.035.984.374 1.435.871.390
304.204.649.145 549.940.687 36.242.489
52.587.988.623 9.062.236.526 425.467.189.343 324.565.299.145 1.585.925.061 1.472.113.879
Trade payables Other payables Short-term bank loans Long-term bank loan Consumer finance payables Finance lease payables
Total
509.949.920.256
304.790.832.321
814.740.752.577
Total
31 Desember 2012/December 31, 2012 Dalam satu tahun/ Within one year
Lebih dari satu tahun/ More than one year
Total/ Total
Utang usaha Utang lain-lain Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang pembiayaan konsumen
119.439.204.105 13.694.719.276 225.483.528.780 2.364.721.622 826.076.246
125.175.276.338 1.457.219.291 982.865.127
119.439.204.105 13.694.719.276 225.483.528.780 125.175.276.338 3.821.940.913 1.808.941.373
Trade payables Other payables Short-term bank loans Long-term bank loan Finance lease payables Consumer finance payables
Total
361.808.250.029
127.615.360.756
489.423.610.785
Total
Risiko Tingkat Bunga
Interest Rate Risks
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga terutama menyangkut liabilitas berbunga Grup.
The Group's exposure to interest rate risk relates primarily to their interest-bearing liabilities.
Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
There are no interest rate hedging activities in place as of December 31, 2013 and 2012.
Analisa sensitivitas untuk risiko suku bunga
Sensitivity analysis for interest rate risk
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban (manfaat) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah/tinggi sebesar Rp2.690.950.537 terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
As of December 31, 2013, if the interest rates of the borrowings have been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, profit before tax expense (benefit) for the year then ended would have been Rp2,690,950,537 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on borrowings with floating interest rates.
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Financial Risk Management (continued)
Risiko Mata Uang Asing
Foreign Currency Risks
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko Grup terkait nilai tukar mata uang asing terutama timbul dari piutang dan utang usaha atas penjualan dan pembelian dalam mata uang asing serta utang bank yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan operasi Grup yg meliputi produksi, pembelian dan penjualan Grup.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from trade receivables and payables its sales and purchases in foreign currencies and bank loans for financing the Group’s operational activity including production, purchases and sales.
Untuk memitigasi risiko terkait risiko perubahan mata uang asing, Grup melakukan monitoring arus kas non-Rupiah dan memaksimalkan penggunaan “lindung nilai alamiah” yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga.
To mitigate the Group’s exposure to foreign exchange currency risk, non-Rupiah cash flows are monitored and maximize the use of “natural hedge” favouring as much as possible the natural off-setting of sales and costs and payables and receivables denominated in the same currency. The same strategy is pursued with regard to interest rate risk.
Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang asing secara formal pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
There is no formal currency hedging activities in place as of December 31, 2013 and 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset dan liabilitas moneter Grup yang berdenominasi dalam mata uang selain Rupiah sebagai berikut:
As of December 31, 2013, the Group’s monetary assets and liabilities denominated in currencies other than Rupiah are as follows:
Aset Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain Liabilitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Liabilitas moneter - neto
Nilai dalam mata uang asing/ Amounts in foreign currency
Dalam Rupiah pada tanggal pelaporan/ Rupiah equivalent as at reporting date
AS$241.900 SG$3.655 AS$12.720.683 AS$2.138.364 AS$2.000
2.948.519.017 35.190.303 155.052.406.519 26.064.513.893 24.378.000
(AS$36.593.256) (AS$1.552.750) (AS$73.300) (AS$60.000)
(446.035.199.923) (18.926.618.414) (893.452.116) (731.340.000)
Trade receivables Other receivables Other assets Liabilities Bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses
(AS$23.176.359) SG$3.655
(282.461.602.721)
Net monetary liabilities
99
Assets Cash and cash in banks
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
b. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
b. Factors and Policies of Financial Risk Management (continued)
Risiko Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Currency Risks (continued)
Jika nilai denominasi liabilitas neto dari mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 ditampilkan dengan menggunakan nilai tukar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia tanggal 25 Maret 2014 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian) yaitu Rp11.357 untuk 1 Dolar AS dan Rp8.957 untuk 1 Dolar Singapura, liabilitas neto moneter Grup akan menurun sebesar Rp19,3 miliar.
If the net foreign currency denominated liabilities as of December 31, 2013 are reflected using the exchange rates as published by Bank of Indonesia as of March 25, 2014 (date of completion of the consolidated financial statements), which are Rp11,357 to US Dollar 1 and Rp8,957 to Singapore Dollar, the Group’s net monetary liabilities will decrease approximately by Rp19.3 billion.
Analisa sensitivitas untuk risiko mata uang asing
Sensitivity analysis for foreign exchange risk
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing meningkat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban (manfaat) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi sebesar Rp28.246.160.272, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan utang bank dalam mata uang asing, sedangkan jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing menurun sebanyak 10%, maka laba sebelum beban (manfaat) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah sebesar Rp28.246.160.272.
As of December 31, 2013, if the exchange rates of Rupiah against foreign currencies appreciated by 10% with all other variables held constant, the profit before tax expense (benefit) for the year then ended would have been Rp28,246,160,272 higher, mainly as result of foreign exchange losses/gains on the translation of bank loans denominated in foreign currencies, while, if the exchange rates of Rupiah against foreign currencies depreciated by 10%, the income before tax expense (benefit) for the year then ended would have been Rp28,246,160,272 lower.
c. Manajemen Modal
c. Capital Management
Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.
The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing shareholders value.
Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio lancar minimal dan ekuitas terhadap utang maksimal.
Management monitors capital using several financial leverage measurements such as current ratio and debt to equity ratio.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rasio lancar dan rasio utang terhadap ekuitas Grup adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the Group’s current and debt to equity ratio result are as follows:
Total aset lancar Total liabilitas jangka pendek Rasio Lancar
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
552.148.749.153 525.233.987.715
295.904.056.307 383.478.950.310
Total current assets Total current liabilities
1,05
0,77
Current Ratio
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, RISKS MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (continued)
c. Manajemen Modal (lanjutan)
Total utang Total ekuitas
c. Capital Management (continued) 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
846.050.835.530 445.660.434.849
523.207.574.539 437.749.233.845
Total debt Total equity
1,90
1,20
Debt to Equity Ratio
Rasio Utang Terhadap Ekuitas
32. SEGMEN INFORMASI
32. SEGMENT INFORMATION
Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga produk utama, yaitu: FAME, bahan kimia lainnya dan tandan buah segar. Segmen tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan.
The Group classifies its business into three main, products, namely; FAME, other chemicals and fresh fruit bunch. These segments are the basis on which the Group report its primary segment information.
a. Segmen Primer
a. Primary Segment Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013 Bahan Kimia Lainnya/ Other Chemicals
FAME/FAME Penjualan neto Beban pokok penjualan Hasil segmen
Tidak Dialokasikan/ Unallocated
Total/ Total
851.932.395.901
352.284.187.546
1.849.422.000
-
1.206.066.005.447
Net sales
702.138.350.083 149.794.045.818
311.483.072.076 40.801.115.470
13.603.421.224 (11.753.999.224)
-
1.027.224.843.383 178.841.162.064
Cost of goods sold Segment result
18.524.811.743
7.660.230.184
-
-
26.185.041.927
-
-
-
40.438.702.995
40.438.702.995
Selling expenses General and administrative expenses
131.269.234.075
33.140.885.286
(40.438.702.995 )
112.217.417.142
Income from operation
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Laba usaha
Tandan Buah Sawit/ Fresh Fruit Bunch
Beban lain-lain neto Beban pajak penghasilan
(11.753.999.224)
-
-
-
(80.830.964.253 )
(80.830.964.253)
Other charges - net
-
-
-
(23.475.251.885 )
(23.475.251.885)
Income tax expenses
131.269.234.075
33.140.885.286
(144.744.919.133 )
7.911.201.004
Total comprehensive income for the period
Total laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
7.858.944.890
Total comprehensive income atributable to: Equity holders of the parent
52.256.114
Non-controlling interest
TOTAL
7.911.201.004
TOTAL
Total laba komprehensif periode berjalan
(11.753.999.224)
Aset dan Liabilitas Aset segmen
554.665.367.915
24.635.164.581
461.675.401.423
250.735.336.460
1.291.711.270.379
Assets and Liabilities Segment assets
Liabilitas segmen
650.827.547.889
-
170.439.151.929
24.784.135.712
846.050.835.530
Segment liabilities
Informasi Lainnya Beban penyusutan
-
-
-
21.571.903.039
21.571.903.039
Other Information Depreciation expense
Penambahan aset tetap
-
-
-
8.434.434.206
8.434.434.206
Addition of fixed assets
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. SEGMEN INFORMASI (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued) a. Primary Segment (continued)
a. Segmen Primer (lanjutan)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013 Bahan Kimia Lainnya/ Other Chemicals
FAME/FAME
Tandan Buah Sawit/ Fresh Fruit Bunch
Tidak Dialokasikan/ Unallocated
Total/ Total
Pelanggan dengan total penjualan lebih dari 10% PT Pertamina (Persero) PT Karya Utama Indah
Customer with total sales more than 10%
754.849.703.607
-
-
-
754.849.703.607
PT Pertamina (Persero)
-
146.942.110.228
-
-
146.942.110.228
PT Karya Utama Indah
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012/ Year ended December 31, 2012 Bahan Kimia Lainnya/ Other Chemicals
FAME/FAME
Penjualan neto Beban pokok penjualan Hasil segmen
Tidak Dialokasikan/ Unallocated
Total/ Total
638.141.091.936 548.524.923.018 89.616.168.918
364.090.804.932 323.582.172.884 40.508.632.048
Beban penjualan Beban umum dan administrasi
12.199.509.958
6.960.419.030
-
19.159.928.988
-
-
31.470.561.178
31.470.561.178
Selling expenses General and administrative expenses
Laba usaha
77.416.658.960
33.548.213.018
(31.470.561.178)
79.494.310.800
Income from operation
-
-
(24.690.580.283) (16.203.936.892)
(24.690.580.283) (16.203.936.892)
Other charges - net Income tax expenses
77.416.658.960
33.548.213.018
(72.365.078.353)
38.599.793.625
Total comprehensive income for the period
Total laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
38.496.232.841 103.560.784
Total comprehensive income atributable to: Equity holders of the parent Non-controlling interest
TOTAL
38.599.793.625
TOTAL
Beban lain-lain neto Beban pajak penghasilan Total laba komprehensif periode berjalan
- 1.002.231.896.868 - 872.107.095.902 - 130.124.800.966
Net sales Cost of goods sold Segment result
Aset dan Liabilitas Aset segmen
210.989.809.097
24.854.026.122
725.112.973.165
960.956.808.384
Assets and Liabilities Segment assets
Liabilitas segmen
248.866.877.427
61.073.531.780
213.267.165.332
523.207.574.539
Segment liabilities
Informasi Lainnya Beban penyusutan
-
-
8.756.926.232
8.756.926.232
Other Information Depreciation expense
Penambahan aset tetap
-
-
166.136.105.204
166.136.105.204
Addition of fixed assets
Pelanggan dengan total penjualan lebih dari 10%
PT Pertamina (Persero) PT Karya Utama Indah PT Nipsea Paint and Chemicals
Customer with total sales more than 10%
575.973.931.736 -
187.143.746.960
-
575.973.931.736 187.143.746.960
-
106.125.141.120
-
106.125.141.120
102
PT Pertamina (Persero) PT Karya Utama Indah PT Nipsea Paint and Chemical
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. SEGMEN INFORMASI (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued)
b. Segmen Geografis
b. Geographical Segment 2013
2012
Penjualan neto: Domestik Internasional
1.156.586.178.137 49.479.827.310
983.240.486.999 18.991.409.869
Net sales: Domestic International
Total
1.206.066.005.447
1.002.231.896.868
Total
Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah sama sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting pada Catatan 2.
The accounting policy of the operating segments is the same with the summary of accounting policies in Note 2.
33. IKATAN DAN PERJANJIAN
33. COMMITMENTS AND AGREEMENTS
Perjanjian Grup yang signifikan adalah sebagai berikut:
The Group’s significant agreements are as follows:
1.
1.
Pada tanggal 12 Januari 2012, PT Anugerahinti Gemanusa (AG), Entitas Anak, menandatangani perjanjian konstruksi dengan Hudson Delphi Engineering & Construction Pte. Ltd. sehubungan dengan pengembangan 3 proyek seperti sebagai berikut: a. Proyek Peningkatan Biodiesel: Peningkatan kapasitas biodiesel pabrik (F-818) dari 70.000 MT/tahun menjadi 140.000 MT/tahun; b. Proyek Pemulihan Methanol: Pemulihan peningkatan kapasitas pabrik methanol dari 7.000 MT/tahun menjadi 14.000 MT/tahun; dan c. Proyek Pemulihan Glycerin: Peningkatan kapasitas pabrik glycerin dari 7.000 mt/tahun menjadi 14.000 MT/tahun.
On January 12, 2012, PT Anugerahinti Gemanusa (AG), a subsidiary, entered into a construction agreements with Hudson Delphi Engineering & Construction Pte. Ltd. related to 3 projects as summarized below:
a. Biodiesel Expansion Project: Biodiesel (F818) plant expansion capacity from 70,000 MT/year to 140,000 MT/year; b. Methanol Recovery Project: Methanol Recovery plant expansion capacity from 7,000 MT/year to 14,000 MT/year; and c. Glycerin Recovery Project: Glycerin plant expansion capacity from 7,000 MT/year to become 14,000 MT/year.
Nilai kontrak dari pekerjaan dan jasa tersebut adalah sebesar AS$16.100.000 yang terdiri dari: a. Teknik : AS$2.230.000; b. Pembelian : AS$9.750.000; dan c. Konstruksi : AS$4.120.000.
The contract price of the work and services amounted to US$16,100,000 which consists of the following: a. Engineering : US$2,230,000; b. Procurement : US$9,750,000; and c. Construction : US$4,120,000.
Setelah menandatangani kontrak, AG harus membayar uang muka sebesar 30% dari nilai kontrak kepada kontraktor. Sisanya sebesar 65% dari nilai kontrak akan dibayar berdasarkan persentase penyelesaian. Pada tanggal 31 Desember 2012, konstruksi dari proyek tersebut telah selesai (Catatan 13).
After signing the contract, AG should pay the down payment equal to 30% of the contract price to the contractor. The balance of 65% of the contract price will be paid based on the percentage of job completion. As of December 31, 2012, the construction of the above projects have been completed (Note 13).
103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. IKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan)
33. COMMITMENTS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, utang kepada Hudson berjumlah AS$463.196 (setara dengan Rp4.479.100.872) dicatat sebagai bagian dari “Utang Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal 13 Desember 2013, utang ini telah dibayar seluruhnya (Catatan 18).
AGREEMENTS
As of December 31, 2012, outstanding payable to Hudson amounting to US$463,196 (equivalent to Rp4,479,100,872) is recorded as part of “Other Payables” in consolidated statements of financial position. On December 13, 2013, the payable has been fully paid (Note 18).
2. Berdasarkan perjanjian sewa tanah No. 001/ DIR-GSS/Sewa Tanah/2006 tertanggal 1 Mei 2006 menyewa sebidang tanah milik PT Global Natural Resources (dahulu PT Global Support Service). Luas sebidang tanah tersebut adalah 4.000 m2 di Kawasan Industri Gresik. Masa sewa 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 November 2005 hingga tanggal 31 Oktober 2010. Total beban sewa senilai Rp600.000.000, neto dari pajak. Berdasarkan Addendum Perjanjian Sewa Menyewa Tanah No. 001.1/DIR-GNR/SEWA TANAH/2010 tanggal 25 Oktober 2010, luas area yang disewakan meningkat menjadi 4.020 m2 dan masa sewa telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015. Nilai sewa sebesar Rp603.000.000 untuk 5 tahun. Biaya sewa dibayar dimuka untuk periode yang masih tersisa telah dibebankan dalam operasi pada tahun 2013.
2.
Pada tanggal 6 Maret 2013, AG membeli tanah yang disebut diatas dengan harga Rp3.500.000.000 dan dicatat sebagai “Aset Tetap - Tanah” pada laporan posisi keuangan konsolidasian 2013. 3.
AND
Based on land lease agreement No. 001/DIRGSS/Sewa Tanah/2006 dated May 1, 2006, AG leases a parcel of land from PT Global Natural Resources (formerly PT Global Support Service). The parcel of land is 4,000 sqm in Kawasan Industri Gresik. The lease period is 5 years starting from November 1, 2005 until October 31, 2010. The total lease expense amounted to Rp600,000,000, net of all taxes. Based on Addendum of Agreement of Land Lease No.001.1/DIR-GNR/SEWA TANAH/2010 dated October 25, 2010 the total area of leased land was increased to become 4,020 sqm and the period of lease has been extended until October 31, 2015. Value of lease amounted to Rp603,000,000 for 5 years. Prepaid rental for the remaining period has been charged to operation in 2013.
On March 6, 2013, AG purchased the said land above with purchase price of Rp3,500,000,000 and is recorded as “Fixed Assets - Land” in the 2013 consolidated statement of financial position.
Kebijakan pemerintah Indonesia mewajibkan perusahaan perkebunan untuk membangun perkebunan inti rakyat. Sehubungan dengan kebijakan tersebut, MBS dan MPK (secara bersama-sama disebut sebagai “Perusahaan Inti”), memiliki komitment dengan Koperasi Unit Desa (KUD) yang mewadahi petani plasma untuk mengembangkan perkebunan plasma. Pembiayaan atas pengembangan perkebunan plasma ini diperoleh melalui pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) (Catatan 21).
3.
104
The Indonesian government policy requires the plantations companies to develop plasma plantations. Related to this, MBS and MPK (collectively referred to as the “Nucleus Companies”), have commitments with “Koperasi Unit Desa (KUD)” representing the plasma farmers to develop plantations under the plasma scheme. The financing of these plasma plantations are provided by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) (Note 21).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. IKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan)
4.
33.
COMMITMENTS (continued)
AND
AGREEMENTS
Pada saat perkebunan plasma telah menghasilkan, petani plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil perkebunan tersebut kepada Perusahaan Inti, dan melunasi angsuran atas fasiltas pinjaman investasi yang diberikan oleh bank sesuai dengan skema pengembangan perkebunan plasma menggunakan dana yang dipotong dari penjualan hasil perkebunan plasma tersebut.
When the plasma plantations start to mature, the plasma farmers are obliged to sell all their harvests to the respective Nucleus Companies, and shall repay the installments for the credit investment facilities obtained from the bank in accordance with the scheme of the plasma plantations development using funds deducted from the proceeds of the said sales of plasma plantations’ harvests.
Fasilitas pinjaman diberikan langsung oleh BRI kepada Perusahaan Inti. Dengan demikian, saldo pinjaman dicatat oleh Perusahaan Inti.
The credit facilities are provided directly by the BRI to the Nucleus Companies. Accordingly, loan balances were recorded by the Nucleus Companies.
Pada tanggal 31 Desember 2013, pengembangan plasma oleh Kelompok Usaha telah mencapai 1.482 hektar (2012: 990 hektar) (tidak diaudit).
As of December 31, 2013, the Group’s Plasma development comprises 1,482 hectares (2012: 990 hectare) (unaudited).
Total biaya bunga yang dikapitalisasi ke piutang perkebunan plasma untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.744.042.063.
Total interest expense capitalized to plasma plantation receivables as of December 31, 2013 totaling Rp1,744,042,063.
Saldo piutang perkebunan plasma pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp54.212.007.288 dan Rp35.150.369.416.
Total outstanding plasma plantation receivables as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp54,212,007,288 and Rp35,150,369,416, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang perkebunan plasma dapat ditagih. Oleh karena itu tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang perkebunan plasma.
Management is of the opinion that all plasma plantation receivables can be fully collected. Hence, no allowance for impairment of plasma plantation receivables is provided.
Pada tanggal 9 Maret 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dengan PT Pertamina (Persero) (Pertamina). Perusahaan berkewajiban mengirimkan FAME kepada Pertamina dengan lokasi Franco Terminal BBM Boyolali, Franco Terminal BBM Maos, Franco Terminal BBM Tegal, dan Franco lainnya sesuai dengan kebutuhan pembeli. Harga jual ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 0219 K/12/MEM/2010 tanggal 26 Januari 2010 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Minyak dan Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang dicampurkan ke dalam jenis bahan bakar tertentu.
4.
105
On March 9, 2012, the Company entered into a sales and purchase agreement of Fatty Acid Methyl Ester (FAME) with PT Pertamina (Persero) (Pertamina). The Company should deliver FAME to Pertamina which located at Franco Terminal BBM Boyolali, Franco Terminal Maos, Franco Terminal BBM Tegal and other Franco based on buyer’s request. The selling price is based on Decree from the Ministry of Energy and Mineral Resources No. 0219 K/12/MEM/2010 dated January 26, 2010 regarding Fuel Market Price Index and Biofuel Market Price Index which mixed with particular fuel.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. IKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan)
5.
6.
33.
COMMITMENTS (continued)
AND
AGREEMENTS
Pada tanggal 28 Februari 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli FAME dengan Pertamina untuk jangka waktu 1 Januari - 31 Desember 2013. Syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini serupa dengan perjanjian sebelumnya.
On February 28, 2013, the Company entered into a sales and purchase agreement of FAME with Pertamina for January 1 - December 31, 2013. The terms and conditions in this agreement are similar with the previous agreement.
Berdasarkan pengumuman hasil lelang pekerjaan pengadaan FAME tanggal 18 Desember 2013, Perusahaan ditunjuk sebagai pemasok FAME untuk wilayah Tegal, Maos dan Cilacap dengan total suplai 72.000 KL selama periode 2 tahun. Sampai dengan tanggal penyelasaian laporan ini, perjanjian antara Perusahan dengan Pertamina masih dalam proses.
Based on announcement of auction result of FAME supply dated December 18, 2013, the Company was appointed as FAME supplier for Tegal, Maos and Cilacap area with total supply of 72,000 KL for 2 years period. Up to the date of the completion of the report, the agreement between the Company and Pertamina is still in process.
Total penjualan kepada Pertamina untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing berjumlah Rp754.849.703.607 dan Rp575.973.931.736.
Total sales to Pertamina for the year ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp754,849,703,607 and Rp575,973,931,736, respectively.
Pada tanggal 1 Oktober 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian penyediaan biodiesel dengan PT Shell Indonesia (“Shell”) dimana Perusahaan akan menyediakan biodiesel untuk: • Depot Gresik: +/- 1-1.700 KL/bulan, • Depot Pulau Laut: +/- 5-7.000 KL/bulan.
5. On October 1, 2013, the Company entered into a biodiesel supply agreement with PT Shell Indonesia (“Shell) whereby the Company will supply biodiesel for:
Perjanjian ini berlaku selama 12 bulan kecuali diakhiri lebih awal.
The agreement is valid for 12-months unless terminated earlier.
Total penjualan ke Shell untuk tahun 2013 sejumlah Rp48.418.005.771.
Total sales to Shell Rp48,418,005,771.
• •
Pada tanggal 2 Juli 2013, Perusahaan dan EBCI, pihak berelasi, mengadakan perjanjian kerjasama distribusi dimana Perusahaan akan memperoleh tambahan keuntungan sebesar AS$50/MT untuk setiap penjualan produk EBCI kepada pembeli tertentu. Jangka waktu perjanjian ini adalah 5 tahun terhitung sejak 1 Januari 2010.
6.
Tambahan keuntungan yang diperoleh Perusahaan untuk penjualan sebelum tahun 2013 adalah sebesar AS$1.031.955 (setara dengan Rp12.583.661.465) dan dicatat sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.
Gresik depot: +/- 1-1,700 KL/month, Pulau Laut depot: +/- 5-7,000 KL/month.
for
2013
totaling
On July 2, 2013, the Company and EBCI, a related party, entered into distribution agreement whereby the Company will obtain US$50/MT additional profit for each sales of EBCI’s products to certain customer. This agreement is valid for 5 years since January 1, 2010.
The additional profit obtained by the Company related to the sales made before 2013 totaling US$1,031,955 (equivalent to Rp12,583,661,465) and is recorded as part of “Other Income” in the 2013 consolidated statement of comprehensive income.
106
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. IKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) 7.
33. COMMITMENTS (continued)
Pada tanggal 27 Juli 2013, BRI memberikan fasilitas kredit dan jasa perbankan kepada pemasok MPK dimana beberapa supplier MPK akan mendapatkan pembayaran terlebih dahulu sebelum jatuh tempo. MPK harus membayarkan terlebih dahulu 7,5% dan BRI akan membayarkan 92,5% dari nilai tagihan. MPK menanggung beban bunga 11% per tahun dihitung untuk periode dari tanggal pembayaran dari BRI sampai tanggal pembayaran oleh MPK dan provisi sebesar 0,5% dari nilai tagihan. Total fasilitas yang digunakan oleh MPK pada tanggal 31 Desember 2013 sejumlah Rp2.510.191.505.
7.
Pada tanggal yang sama, BRI memberikan fasilitas kredit dan jasa perbankan kepada supplier MBS dimana beberapa supplier MBS akan mendapatkan pembayaran terlebih dahulu sebelum jatuh tempo. MBS harus membayarkan terlebih dahulu 7,5% dan BRI akan membayarkan 92,5% dari nilai tagihan. MBS menanggung beban bunga 11% per tahun dihitung untuk periode dari tanggal pembayaran dari BRI sampai tanggal pembayaran oleh MBS dan provisi sebesar 0,5% dari nilai tagihan. Total fasilitas yang digunakan oleh MBS pada tanggal 31 Desember 2013 sejumlah Rp1.658.194.081.
AND
AGREEMENTS
On July 27, 2013, BRI provides credit facility and banking services to suppliers of MPK in which the suppliers will receive cash payment before due date. MPK is required to pay 7.5% of the total invoice in advance and BRI will pay the remaining 92.5%. MPK bears interest rate of 11% per annum starting from date of payment from BRI until the date of payment by MPK and provision fee amounted to 0.5% of total invoice.The total of credit facility utilized by MPK as of December 31, 2013 amounted to Rp2,510,191,505.
On the same date, BRI provides credit facility and banking services to suppliers of MBS in which the suppliers will receive cash payment before due date. MBS is required to pay 7.5% of the total invoice in advance and BRI will pay the remaining 92.5%. MBS bears interest rate of 11% per annum starting from date of payment from BRI until the date of payment by MBS and provision fee amounted to 0.5% of total invoice. Total of credit facility utilized by MBS as of December 31, 2013 amounted to Rp1,658,194,081.
8.
Pada tanggal 1 November 2013, MBS dan MPK mengadakan perjanjian jual beli tandan buah segar dengan PT Multimas Nabati Asahan (MNA). Harga yang disepakati adalah harga pasar harian yang berlaku saat itu. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun sampai dengan 1 Juli 2014 dan akan ditelaah kembali setelahnya. Total penjualan kepada MNA selama tahun 2013 adalah Rp1.784.815.830.
8.
On November 1, 2013, MBS and MPK entered into fresh fruit bunch sales and purchase agreement with PT Multimas Nabati Asahan (MNA). The agreed price is daily market price prevailing at that time. This agreement valid for 1 year up to July 1, 2014 and will be reviewed afterward. Total sales to MNA during 2013 totaling Rp1,784,815,830.
9.
AG, Entitas Anak, memiliki perjanjian dengan PT Shell Manufacturing Indonesia (Shell) mengenai penjualan sebidang tanah yang terletak di Cilegon, Kelurahan Gerem, Banten. AG sudah menerima pembayaran uang muka sebesar Rp5.823.910.125.
9.
AG, a Subsidiary, entered into a sales agreement with PT Shell Manufacturing Indonesia (Shell) pertaining to a parcel of land located in Cilegon, Kelurahan Gerem, Banten. AG has received advance amounting to Rp5,823,910,125.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Shell membatalkan perjanjian pembelian tanah dengan AG. Manajemen AG berpendapat bahwa uang muka yang telah dibayarkan oleh Shell tidak dapat dikembalikan sehingga AG mengakui jumlah tersebut sebagai “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012.
As of December 31, 2012, Shell terminated their land purchase agreement with AG. AG management has the opinion that advances paid by Shell are non-refundable therefore AG recognized such amount as “Other Income” in the 2012 consolidated statements of comprehensive income.
107
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. KUASI-REORGANISASI
34. QUASI-REORGANIZATION
Krisis ekonomi yang terjadi di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia, yang dimulai sejak semester kedua tahun 1997, telah mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan dan AG, Entitas Anak. Terjadinya depresiasi mata uang Rupiah terhadap mata uang asing lainnya (termasuk terhadap dolar AS) juga telah menyebabkan terjadinya peningkatan atas utang dalam valuta asing (dolar AS) termasuk bunga terkait milik AG, Entitas Anak, dalam satuan Rupiah.
The economic crisis that occurred in the Asia Pacific region, including Indonesia, which began in the second half of 1997 has affected the business activities of the Company and its subsidiary, AG. The depreciation of the Rupiah against other currencies (including the US dollar) has also led to an increase in the foreign currency denominated debts (US dollar) and their corresponding interest expenses owed by AG, the Subsidiary.
Meskipun restrukturisasi pinjaman AG dan pembiayaannya kembali (Refinancing) oleh kreditur lain telah selesai dilaksanakan dan Perusahaan telah mampu membukukan laba neto, laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak, pada tanggal 30 Juni 2012 masih menunjukan saldo kerugian (defisit) yang cukup signifikan, yaitu sebesar Rp308.713.740.978.
Although AG has undergone restructuring of their loans and financing schemes from creditors and the Company has been able to recognize net income, the consolidated statements of financial position of the Company and its Subsidiaries, as of June 30, 2012, still presented significant deficit amounting to Rp308,713,740,978.
Oleh karena itu, Perusahaan dan AG, Entitas Anak, melakukan kuasi-reorganisasi agar laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak dapat menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani oleh defisit masa lampau.
Therefore, the Company and its Subsidiary, AG, conducted quasi-reorganization so that the consolidated statements of financial position of the Company and its subsidiaries can present their current balances, unencumbered by their past deficits.
Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003), “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya. Dengan melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat melanjutkan usahanya seperti baru, dengan saldo yang menunjukkan nilai sekarang tanpa defisit dari masa lampau. Dengan demikian, Perusahaan dan Entitas Anak, AG melakukan kuasi-reorganisasi yang akan dilakukan melalui prosedur akuntansi. Eliminasi atas saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas secara umum melalui urutan prioritas sebagai berikut:
In accordance with PSAK No. 51 (Revised 2003), “Accounting for Quasi-Reorganization”, a quasireorganization is an accounting procedure that governs a company in its pursuit to restructure its equity to eliminate its deficits and revalue all assets and liabilities. By undergoing this procedure, the entity is expected to continue its business with fresh start, presenting current balances without the past deficits. Therefore, the Company and its Subsidiary, AG conducted a quasi-reorganization based on the aforementioned accounting procedure. Elimination of the deficit of the equity items will be done in the following order of priority:
1.
1.
2. 3. 4.
Selisih penilaian kembali aset dan liabilitas dan selisih penilaian yang sejenisnya; Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak; Tambahan modal disetor; dan Modal saham.
108
2.
Revaluation of assets and liabilities and the likes from the revaluation; Difference in subsidiary equity transactions;
3. 4.
Additional paid-in capital; and Share capital.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. KUASI-REORGANISASI (lanjutan)
34. QUASI-REORGANIZATION (continued)
MPK dan MBS, Entitas Anak, keduanya tidak melaksanakan kuasi-reorganisasi dikarenakan MPK dan MBS masih dalam tahap pengembangan. Dengan tidak adanya kuasi-reorganisasi termasuk reorgansasi secara hukum, maka tidak ada penurunan nilai nominal saham entitas anak (MPK dan MBS). Demikian pula, tidak ada penurunan modal ditempatkan, modal disetor dan modal dasar entitas anak (MPK dan MBS).
MPK and MBS, subsidiaries of the Company, did not undergo a quasi-reorganization since both entities are still in the development stage. In the absence of a quasi-reorganization and legal reorganization, there is no reduction in the nominal value of the shares of these subsidiaries (MPK and MBS). Similarly, there is no reduction in the issued, paid in capital and authorized capital of these subsidiaries (MBS and MPK).
Untuk mengeliminasi defisit, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) dengan menggunakan laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 30 Juni 2012 yang disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 22 November 2012 yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 42 oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H.
In order to eliminate the deficit, the Company conducted a quasi-reorganization in accordance with PSAK No. 51 (Revised 2003) using consolidated statement of financial position dated June 30, 2012 which was approved by the shareholders of the Company through a shareholders extraordinary general meeting held on November 22, 2012 which notarialized by Notarial Deed No. 42 of Veronica Nataadmadja, S.H.
Eliminasi atas saldo deficit terhadap akun-akun ekuitas dilakukan melalui urutan prioritas sebagai berikut:
The elimination of deficit is applied against equity accounts in the order of priority as follow:
30 Juni 2012/June 30, 2012 Defisit Selisih penilaian kembali aset tetap Selisih penilaian kembali aset dan liabilitas selain aset tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak Tambahan modal disetor Modal ditempatkan dan disetor penuh
308.713.740.978 (1.982.261.514) (551.037.396) (25.480.559.396) (183.870.182.672) (96.829.700.000)
Deficits Revaluation surplus of fixed assets Revaluation surplus asset and liabilites other than fixed assets Difference arising from transactions resulting in changes in the equity of subsidiary Additional paid-in-capital Issued and fully paid capital
Total
-
Penentuan nilai wajar aset tetap Perusahaan dan AG, Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2012 telah dilaksanakan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan, penilai independen, dalam laporannya tanggal 1 Oktober 2012 dengan menggunakan metode penilaian kembali memakai pendekatan data pasar dengan perbandingan data pasar dan metode pendekatan biaya.
The determination of fair value of fixed assets of the Company and AG, a Subsidiary as of June 30, 2012 was performed by Kantor Jasa Penilai Publik Martokoesoemo, Prasetyo & Rekan, an independent appraiser in its report dated October 1, 2012 using revaluation methods employing the Market data Approach and Cost Approach Method.
Penentuan nilai wajar aset dan liabilitas selain aset tetap Perusahaan dan AG, Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2012 telah dilaksanakan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, dalam laporannya tanggal 5 November 2012 dengan menggunakan metode penilaian kembali memakai pendekatan data pasar dengan perbandingan data pasar dan metode pendekatan biaya.
The determination of fair value of assets and liabilities other than fixed assets of the Company and AG, a Subsidiary as of June 30, 2012 was performed by Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, an independent appraiser in its report dated November 5, 2012 using revaluation methods employing the Market data approach and Cost approach method.
109
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN
35. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD
a. Pada tanggal 21 Februari 2014, PT Bank Mutiara Tbk menyetujui perpanjangan fasilitas Kredit Rekening Koran yang di berikan kepada Perusahaan sampai dengan tanggal 13 Januari 2015 dengan limit kredit Rp20.000.000.000 dan suku bunga 13,5% per tahun untuk periode sampai 28 Februari 2014 dan 14% per tahun untuk periode sejak tanggal 1 Maret 2014.
a. On February 21, 2014, PT Bank Mutiara Tbk agreed to extend Overdraft facility given to the Company up to January 13, 2015 with credit limit amounted to Rp20,000,000,000 and bear interest rate 13.5% per annum for period up to February 28, 2014 and 14% per annum for period started March 1, 2014.
b. Pada tanggal 18 Maret 2014, Dewan Direksi Perusahaan menyetujui penghapusan investasi pada PT Intimutiara Gasindo dan ChemCross Com. Inc. dengan total Rp1.042.500.000. Penghapusan investasi ini telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 25 Maret 2014.
b. On March 18, 2014, the Company’s Board of Directors agreed to write-off investment in PT Intimutiara Gasindo and ChemCross Com. Inc. totaling Rp1,042,500,000. Write-off of investment have been reported to Financial Services Authority on March 25, 2014.
c. Pada tanggal 4 Maret 2014, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memperpanjang fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh AG (Catatan 16) sampai dengan 20 Februari 2015. Tidak ada perubahaan atas persyaratan dan jaminan atas fasilitas tersebut.
c. On March 4, 2014, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk extended short-term loan facility obtained by AG (Note 16) up tp February 20, 2015. There is no change in term and collateral on that facility.
Pada tanggal yang sama, AG juga memperoleh fasilitas forex line dengan nilai maksimum sebesar AS$18.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2015. Fasilitas ini mempunyai syarat dan jaminan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 16).
On the same date, AG obtained forex line facility with maximum limit of US$18,000,000 and will be due on February 20, 2015. This facility has similar term and collateral with the short-term loan facility obtained from the same bank (Note 16).
d. Pada tanggal 5 Februari 2014, Perusahaan menerima SKPLB PPn untuk masa pajak November 2012 sejumlah Rp4.102.767.581 serta STP PPn untuk masa pajak November 2012 sejumlah Rp17.173.259. Perusahaan telah menerima pengembalian sejumlah Rp4.085.594.322 pada tanggal 10 Maret 2014.
d. On February 5, 2014, the Company received SKPLB VAT for November 2012 amounting to Rp4,102,767,581 and STP VAT for November 2012 amounting to Rp17,173,259. The Company has received the refund totaling Rp4,085,594,322 on March 10, 2014.
Pada tanggal 17 Maret 2014, Perusahaan menerima SKPLB PPn untuk masa pajak Desember 2012, Januari - Februari 2013 dengan total Rp12.477.489.845. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima STP PPn untuk masa pajak Januari - Februari 2013 dengan total Rp18.455.962. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima pengembalian dari Kantor Pajak.
On March 17, 2014, the Company received SKPLB VAT for December 2012, January February 2013 totaling Rp12,477,489,845. On the same date, the Company also received STP VAT for January - February 2013 totaling Rp18,455,962. Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not yet received the refund from Tax Office.
110
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan)
35. EVENTS AFTER (continued)
e. Pada tanggal 24 Maret 2014, AG mengadakan perjanjian pengalihan piutang dengan Devonhurst Group Limited (Devonhurst), British Virgin Islands. Berdasarkan perjanjian tersebut AG akan mengalihkan hak penagihan kepada Devonhurst untuk menagih piutang dari Continental Chemical Corporation Pte. Ltd. (CCCPL), Singapura, sejumlah AS$1.572.810 (setara dengan Rp19.170.981.090). Sehubungan dengan pengalihan tersebut, Devonhurst akan membayar kepada AG paling lambat tanggal 24 April 2014.
36. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU TAHUN 2014 DAN 2015
REPORTING
PERIOD
e. On March 24, 2014, AG entered into assignment agreement with Devonhurst Group Limited (Devonhurst), British Virgin Islands. Based on the agreement, AG will assign its collection right to Devonhurst to collect the receivables from Continental Chemical Corporation Pte. Ltd. (CCCPL), Singapore, totaling US$1,572,810 (equivalent to Rp19,170,981,090). In relation with such assignment, Devonhurst will pay to AG on April 24, 2014 at the latest.
YANG
36. FINANCIAL ACCOUNTING EFFECTIVE IN 2014 AND 2015
STANDARDS
Pernyataan Standar Akuntansi keuangan baru dan revisi (PSAK), Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (DSAK) dan berlaku sejak atau setelah tanggal 1 Januari 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut:
New and Revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK), Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) and Revocation of Statements of Financial Accounting Standards (PPSAK) issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) and effective on or after January 1, 2014 and 2015 are as follow:
Berlaku di 2014 > • ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”; • ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”; • ISAK No. 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka”; • PPSAK No. 12 “Pencabutan PSAK No. 33 Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.
Effective in 2014 • • • •
ISAK No. 27, “Transfer of Assets from Customers”; ISAK No. 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” ISAK No. 29, “Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine”; PPSAK No. 12; “Revocation of PSAK No. 33 Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”.
Berlaku di 2015
Effective in 2015
•
•
• • •
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”; PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Ventura Bersama”; PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”;
• • •
111
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”; PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”; PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investment in Associate and Joint Venture”; PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG BERLAKU TAHUN 2014 DAN 2015 (lanjutan)
36. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS EFFECTIVE IN 2014 AND 2015 (continued)
Berlaku di 2015 (lanjutan)
Effective in 2015 (continued)
•
•
• • •
PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”; PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”; PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”; PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
• • •
Grup masih mengevaluasi dampak atas penerapan standar akuntansi tersebut.
PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”; PSAK No. 66, “Joint Arrangement”; PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities” PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”.
The Group is still evaluating the possible impact on the application of these financial accounting standards.
112
Lampiran I
Attachment I
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013 (With Comparative Figures as of December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
2012
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka dan biaya dibayar dimuka TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Penyertaan saham - neto Aset pajak tangguhan - neto Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp6.912.409.096 dan Rp5.409.198.989 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Uang jaminan TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET 1)
ASSETS 21.235.919.941
3.008.692.704
1.500.118
1.938.536
223.055.034.276 85.741.909.015
187.001.212.047 6.882.916.597
954.762.543 324.721.990.611 71.105.449.378 97.003.541.154 7.461.610.718
318.249.406 157.244.209.369 4.351.371.035 31.962.926.041 7.452.123.472
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Restricted cash in bank Trade receivables Third parties Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories Prepaid taxes Advances and prepaid expense
831.281.717.754
398.223.639.207
TOTAL CURRENT ASSETS
401.375.046.7501) 1.638.149.665
402.417.546.7501) 1.914.876.890
4.959.497.522 304.738.000
5.413.810.150 942.596.098
NON-CURRENT ASSETS Investment in shares - net Deferred tax assets - net Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp6,912,409,096 and Rp5,409,198,989 as of December 31, 2013 and 2012 Security deposits
408.277.431.937
410.688.829.888
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1.239.559.149.691
808.912.469.095
TOTAL ASSETS
Investasi saham dicatat dengan menggunakan metode biaya dengan rincian sebagai berikut:/ Investment in shares are accounted for using the cost method with details as follows: % Kepemilikan/ % Ownership
2013 PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa ChemCross.Com, Inc PT Intimutiara Gasindo
99,59% 99,96% 99,99% 0,64% 0,75%
Biaya perolehan/ Cost 285.341.675.000 57.769.171.750 58.264.200.000 792.500.000 250.000.000
2013 PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa ChemCross.Com, Inc PT Intimutiara Gasindo
Total Penyisihan penurusan nilai investasi
402.417.546.750 (1.042.500.000)
Neto
401.375.046.750
Net
285.341.675.000 57.769.171.750 58.264.200.000 792.500.000 250.000.000
2012 PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa ChemCross.Com, Inc PT Intimutiara Gasindo
402.417.546.750
Total
2012 PT Anugerahinti Gemanusa PT Maiska Bhumi Semesta PT Malindo Persada Khatulistiwa ChemCross.Com, Inc PT Intimutiara Gasindo
99,59% 99,96% 99,99% 0,64% 0,75%
Total
113
Total Allowance on impairment of investments
Lampiran II
Attachment II
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2013 (With Comparative Figures as of December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Liabilitas yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja Utang jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang sewa pembiayaan TOTAL LIABILITAS TIDAK LANCAR TOTAL LIABILITAS
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
197.898.559.343
77.813.037.910
344.682.240.412 30.062.430.582
45.797.823.398 37.171.952.609
6.806.509.815 3.327.981.588 1.320.492.217 1.389.838.884
339.052.600 39.916.285.157 7.128.669.008 545.344.240 682.037.106
663.438.644 436.054.796
443.356.577 491.054.800
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Accounts payable Related parties Third parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Advances from customers Current portion of long-term loans Consumer financing payable Finance lease payable
586.587.546.281
210.328.613.405
TOTAL CURRENT LIABILITIES
8.302.877.764
7.659.507.559
549.940.687 36.242.489
681.288.197 460.174.009
NON-CURRENT LIABILITIES Employee benefits liability Long-term loans Consumer financing payable Finance lease payable
8.889.060.940
8.800.969.765
TOTAL NON CURRENT LIABILITIES
595.476.607.221
219.129.583.170
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp400 per saham Modal dasar - 1.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 968.297.000 saham Tambahan modal disetor - neto Saldo laba
387.318.800.000 19.497.125.240 237.266.617.230
387.318.800.000 19.497.125.240 182.966.960.685
STOCKHOLDERS' EQUITY Capital stock par value of Rp400 per share Authorized capital 1,500,000,000 shares Issued and fully paid capital 968,297,000 shares Additional paid in capital - net Retained earning
TOTAL EKUITAS
644.082.542.470
589.782.885.925
TOTAL EQUITY
1.239.559.149.691
808.912.469.095
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
114
Lampiran III
Attachment III
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013
2012
PENJUALAN NETO
1.635.191.558.590
1.211.846.624.578
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
1.539.019.621.049
1.130.959.051.274
COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO
96.171.937.541
80.887.573.304
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
22.565.030.405 26.515.576.454
17.434.787.427 26.081.692.787
OPERATING EXPENSES Selling expenses General and Administrative expenses
Total Beban Usaha
49.080.606.859
43.516.480.214
Total Operating Expenses
LABA USAHA
47.091.330.682
37.371.093.090
INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Rugi selisih kurs - neto Beban keuangan Rugi penjualan aset tetap Penghasilan bunga Penghasilan jasa manajemen Lain-lain - neto
OTHER INCOME (CHARGES) Loss on foreign exchange - net Financing charges Loss on disposal of fixed assets Interest income Management fee Others - net
(17.288.076.538) (12.829.297.010) (81.919.099) 24.162.730.950 20.223.970.672 9.430.133.313
(8.695.066.974) (6.788.671.786) (48.442.500) 13.992.874.493 9.406.000.000 111.981.641
Total Pendapatan Lain-lain - Neto
23.617.542.288
7.978.674.874
Total Other Income - Net
LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK
70.708.872.970
45.349.767.964
INCOME BEFORE TAX EXPENSE (BENEFIT)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK Kini Tangguhan
16.132.489.200 276.727.225
11.051.446.800 (1.332.842.814)
Total Beban Pajak Penghasilan - Neto
16.409.216.425
9.718.603.986
Total Income Tax Expenses - Net
LABA TAHUN BERJALAN
54.299.656.545
35.631.163.978
INCOME FOR THE YEAR
-
-
Other comprehensive income
35.631.163.978
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Pendapatan komprehensif lain-lain TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
54.299.656.545
115
TAX EXPENSES (BENEFIT) Current Deferred
Lampiran IV
Attachment IV
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 Total laba komprehensif 1 Januari – 30 Juni 2012 Saldo pada tanggal 30 Juni 2012 Selisih penilaian kembali aset tetap yang dilakukan dalam rangka kuasi-reorganisasi Selisih penilaian kembali aset dan liabilitas selain asset tetap yang dilakukan dalam rangka kuasi-reorganisasi Penyesuaian atas transaksi eliminasi defisit dalam kuasi -reorganisasi
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Difference Arising from Transaction Resulting in Changes in the Equity of Subsidiaries
Selisih Penilaian Kembali Aset dan Liabilitas selain Aset Tetap/Revaluation of Increment of Asset and Liabilities other than Fixed Assets
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap/ Revaluation Increment of Fixed Assets
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Capital Stock Issued and Fully Paid
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital-Net
484.148.500.000
203.367.307.912
4.904.845.849
-
-
-
-
-
-
-
484.148.500.000
203.367.307.912
4.904.845.849
-
-
-
-
-
1.982.261.514
-
-
(96.829.700.000)
-
(183.870.182.672)
-
(4.904.845.849)
-
(1.982.261.514)
116
551.037.396
(551.037.396)
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
Total Ekuitas/ Total Equity
(140.802.230.724)
551.618.423.037
Balance as of January 1, 2012
4.249.235.698
Total comprehensive income January 1 - June 30, 2012
555.867.658.735
Balance as of June 30, 2012
1.982.261.514
Revaluation increment of fixed assets conducted in quasi-reorganization
-
551.037.396
Revaluation increment of assets and liabilities other than fixed assets conducted in quasi-reorganization
288.138.027.431
-
Adjustment to eliminate deficits in quasi-reorganization
4.249.235.698 (136.552.995.026)
-
Lampiran IV
Attachment IV
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Capital Stock Issued and Fully Paid Saldo pada tanggal 30 Juni 2012 setelah kuasi-reorganisasi Total laba komprehensif 1 Juli - 31 Desember 2012 Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 Total laba komprehensif tahun 2013
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Difference Arising from Transaction Resulting in Changes in the Equity of Subsidiary
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital-Net
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued) Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Selisih Penilaian Kembali Aset dan Liabilitas selain Aset Tetap/Revaluation of Increment of Asset and Liabilities other than Fixed Assets
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap/ Revaluation Increment of Fixed Assets
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (deficit)
Total Ekuitas/ Total Equity
387.318.800.000
19.497.125.240
-
-
-
151.585.032.405
558.400.957.645
Balance as of June 30, 2012 after quasi-reorganization
-
-
-
-
-
31.381.928.280
31.381.928.280
Total comprehensive income July 1– December 31, 2012
387.318.800.000
19.497.125.240
-
-
-
182.966.960.685
589.782.885.925
Balance as of December 31, 2012
-
-
-
-
-
54.299.656.545
54.299.656.545
Total comprehensive income for 2013
387.318.800.000
19.497.125.240
-
-
-
237.266.617.230
644.082.542.470
Balance as of December 31, 2013
117
Lampiran V
Attachment V
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ETERINDO WAHANATAMA TBK (PARENT ENTITY ONLY) STATEMENTS OF CASH FLOWS Year Ended December 31, 2013 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2012) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas neto diperoleh dari (Digunakan untuk) aktivitas operasi
2012
1.471.552.965.408 139.572.301
1.164.857.176.620 44.605.632
(1.429.018.034.620) (1.180.346.682.325) (9.422.878.725) (6.489.077.545) (12.443.477.584) (9.384.099.904) 20.808.146.780
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Receipts of interest income Cash paid to suppliers and employees Payment of interest Payment of income tax
(31.318.077.522)
Net cash flows provided by (used in) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
96.678.900 (636.494.478)
40.620.000 (302.537.754)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
(539.815.578)
(261.917.754)
Net cash flows used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran kepada pihak berelasi Penerimaan utang bank Pembayaran utang sewa pembiayaan
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (107.567.672.931) 106.557.039.877 (1.295.496.966)
(9.946.957.957) 23.454.537.447 (657.302.598)
Payment to related parties Proceeds of bank loan Payment of lease payable Net cash flows provided by (used in) financing activities
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
(2.306.130.020)
12.850.276.892
PENURUNAN NETO KAS DAN BANK
18.058.880.082
(18.729.718.384)
NET DECREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS
(2.646.194.785)
EFFECTS OF FLUCTUATION IN EXCHANGE RATES ON CASH ON HAND AND IN BANKS
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN BANK
494.634.680
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
(16.954.226.664)
4.421.686.505
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
1.599.288.098
(16.954.226.664)
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR
55.456.874 21.180.463.067 (19.636.631.843)
26.652.860 2.982.039.844 (19.962.919.368)
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR CONSIST OF: Cash on hand Cash in banks Bank overdraft
1.599.288.098
(16.954.226.664)
Total
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas Bank Cerukan Total
118