pada siklus II masing-masing 2 soal dan pada siklus III masing- masing 2 soal. 6)
Kunci jawaban soal kuis atau PR. 7) Menyusun instrument penelitian antara ...
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 yaitu pada tanggal 2 Februari 2012 sampai dengan tanggal 17 Maret 2012 di SMP Negeri 1 Patikraja.
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Waktu setiap siklus mencakup tiga kali pertemuan. Dengan rincian proses pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan dan evaluasi dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, dimana pertemuan tersebut dilaksanakan selama 2 jam pelajaran ( 2 x 40 menit).
C. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Patikraja kelas VIIIF tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 34, yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Sedangkan obyek penelitian ini adalah kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa melalui model pembelajaran tipe Think Pair Share di SMP Negeri 1 Patikraja tahun ajaran 2011/2012.
29
30
D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Perencanaan. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1)
Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran tipe Think Pair Share.
2)
Membuat 6 rencana pembelajaran untuk 6 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x40 menit setiap kali pertemuan.
3)
Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sebanyak 6 buah, dengan jumlah soal pada siklus I masing-masing terdiri dari 3 soal, pada siklus II masing-masing 2 soal dan pada siklus III masing-masing 2 soal.
4)
Kunci jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS).
5)
Membuat soal kuis atau pekerjaan rumah ( PR ) sebanyak 6 buah, dengan jumlah soal pada siklus I masing-masing terdiri dari 3 soal, pada siklus II masing-masing 2 soal dan pada siklus III masingmasing 2 soal.
6)
Kunci jawaban soal kuis atau PR.
7)
Menyusun instrument penelitian antara lain: lembar observasi guru sebanyak 6 buah dengan masing-masing siklus 2 buah sesuai dengan tahapan dalam model pembelajaran tipe Think Pair Share. Lembar observasi ini terdiri dari 10 aktivitas guru yang dapat
30
31
diamati, Lembar observasi kemandirian siswa 6 buah dengan masing-masing siklus 2 buah sesuai dengan indikator dari kemandirian siswa belajar matematika dan Lembar observasi aktivitas siswa 6 buah dengan masing-masing siklus 2 buah sesuai dengan model pembelajaran tipe Think Pair Share. Serta membuat alat evaluasi berupa tes evaluasi sebanyak 3 buah, dengan jumlah soal pada siklus I terdiri dari 5 soal, siklus II terdiri dari 4 soal dan siklus III terdiri dari 2 soal dan kunci jawaban. 8)
Membuat lembar catatan yang digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa.
9)
Dokumen proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Think Pair Share.
10) Identitas siswa yaitu no absen setiap siswa. 2.
Pelaksanaan Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran tentang sub pokok bahasan garis singgung lingkaran. Dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dalam 6 kali pertemuan, yaitu dengan model pembelajaran Think Pair Share yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa. Pada setiap akhir tindakan dilaksanakan tes evaluasi untuk mengetahui bagaimana kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa.
31
32
Tabel. 3.1 Sintak Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share. No. 1
2
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran. a. Mengucapkan salam b. Menyapa siswa. c. Mengabsen siswa. d. Menyiapkan siswa untuk belajar. Apersepsi
Siswa menjawab salam, memberitahu siapa yang tidak hadir dan menyatakan bahwa telah siap untuk mulai belajar atau menyiapkan diri.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran. a. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Menyampaikan model pembelajaran yang digunakan. c. Mengingat materi pada pertemuan sebelumnya. d. Membahas PR atau tugas yang dianggap sulit. 3. Guru memotivasi siswa. a. Membangkitkan semangat dengan perkataan. b. Mengenalkan materi yang akan disampaikan. c. Mengkaitkan materi yang dipelajari dengan materi sekarang. d. Memberikan contoh masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
Siswa mendengarkaan,menjawab pertanyaan, mengingat kembali materi pada pertemuan sebelumya dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.
Kegiatan Inti a. Eksplorasi
32
Siswa menjadi antusias dan semangat untuk mempelajari materi yang akan diberikan. Menjawab pertanyaan dari guru.
33
4. Guru menjelaskan pokok materi pembelajaran. a. Menjelaskan materi. b. Melibatkan siswa aktif untuk ikut dalam pembelajaran. c. Memberi contoh soal. d. Memberi kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya. b. Elaborasi
Siswa memperhatikan ,menjawab pertanyaan ,bertanya bila belum paham tentang materi serta mencatat materi yang diberikan oleh guru.
Tahap I ( Thinking ) 5. Guru memberikan permasalahan atau lembar kerja siswa. a. Menyiapkan dan membagi lembar kerja siswa b. Memberi waktu untuk mengerjakan lembar kerja siswa c. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya bila mengalami permasalahan. d. Membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa. 6. Guru meminta setiap siswa untuk berfikir secara mandiri untuk menyelesaikan permasalahan atau lembar kerja siswa tersebut. a. Meminta siswa untuk bekerja secara mandiri. b. Memperingatkan siswa yang tidak berfikir secara mandiri. c. Mengontrol siswa yang sedang mengerjakan lembar kerja siswa. d. Menginformasikan lamanya waktu untuk mengerjakan. Tahap II ( Pairing )
Siswa memperhatikan perintah dan penjelasan guru, serta bertanya bila mengalami permasalahan.
7. Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan teman
Siswa memperhatikan ,melaksanakan perintah
33
Siswa berfikir mencari jawaban dari permasalahan atau lembar kerja yang diberikan guru
34
sebangku untuk berdiskusi membicarakan jawaban dari permasalahan yang mereka pikirkan pada tahap I. a. Mengkomunikasikan anggota dalam pasangan. b. Meminta siswa untuk duduk atau bergabung dengan pasangannya. c. Mengkondisikan tiap pasangan untuk saling tukar ide atau gagasan. d. Meminta setiap pasangan berdiskusi menemukan jawaban yang telah disepakati bersama. Tahap III ( Sharing )
guru dan antusias untuk bertukar pikiran memberi gagasan atau ide-ide dalam pemecahan masalah.
8. Guru meminta kepada beberapa pasangan untuk mempresentasikan atau menuliskan jawaban hasil diskusi didepan kelas. a. Meminta beberapa pasangan untuk mempresentasikan atau menuliskan hasil diskusi. b. Mengkondisikan siswa untuk memperhatikan pasangan yang sedang presentasi atau menuliskan jawaban. c. Meminta pasangan lain untuk menanggapi jawaban tersebut. d. Mengalokasikan waktu untuk presentasi atau menuliskan jawaban. c. Konfirmasi
Perwakilan dari pasangan atau kelompok mempresentasikan atau menuliskan jawabannya, sedangkan siswa lain memperhatikan jalannya presentasi serta memberi kesempatan siswa lain untuk bertanya atau memberi saran atau kritik atau tanggapan.
9. Guru membahas permasalahan atau lembar kerja siswa. a. Menunjukan jawaban yang benar. b. Memberikan alasannya.
Siswa memperhatikan penjelasan guru. Serta merasa senang dan antusias, kemudian mencatat jawaban yang sudah benar
34
35
3
c. Menilai hasil jawaban dan memberi hadiah atau pujian jika hasil jawaban benar. d. Menanyakan pada siswa apakah ada permasalahan Kegiatan Penutup
dan bertanya kepada guru bila ada permasalahan.
10. Guru membantu atau membimbing siswa untuk menyimpulkan materi. a. Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran. b. Memberi pekerjaan rumah (PR). c. Mengingatkan siswa untuk belajar dirumah. d. Menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya serta menutup pelajaran dengan salam.
Siswa memperhatikan menaggapi,dan mencatat PR yang diberikan oleh guru. Serta siswa menjawab salam.
Dari tahapan diatas diharapkan siswa mampu mengembangkan kemandirian dan prestasi belajar pada dirinya karena tahapan-tahapan tersebut sudah memuat kegiatan yang melatar belakangi indikatorindikator kemandirian dan prestasi belajar dapat tercapai. 3.
Observasi Tahap
ini
sebenarnya
berjalan
bersamaan
dengan
saat
pelaksanaan. Observasi dilakukan pada waktu proses belajar mengajar sedang berlangsung. Observasi sebagai alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan lembar
35
36
observasi dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi guru dan siswa. Lembar observasi guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Think Pair Share. Sedangkan lembar observasi siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam model pembelajaran tipe Think Pair Share dan aktivitas siswa mengenai kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran matematika
secara
individu
selama
proses
pembelajaran
yang
menggunakan pembelajaran tipe Think Pair Share. 4.
Evaluasi Evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan kemandirian dan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini digunakan soal tes uraian yang setiap siklusnya berbeda disesuaikan dengan sub pokok bahasan yang diajarkan.
5.
Refleksi Menurut Kusumah ( 2010 ), refleksi adalah perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau uapaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolabolator yang terkait dengan suatu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan. Pada tahap ini, data yang diperoleh dari hasil observasi dan evaluasi akan diolah dan direfleksikan untuk mengukur tingkat keberhasilan dan kelemahan selama pelaksanaan tindakan. Hasil refleksi digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. Hal ini sebagai dasar untuk perbaikan di siklus selanjutnya.
36
37
E. Teknik Pengumpulan Data: 1. Metode Observasi a. Observasi Guru Tujuan dalam observasi guru adalah untuk mengamati guru matematika kelas VIIIF SMP Negeri 1 Patikraja yang mengajar menggunakan model pembelajaran tipe Think Pair Share . Adapun aktivitas yang harus diamati terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Indikator yang diamati yaitu: a) Guru membuka pelajaran, b) Guru menyampaikan tujuan dan model pembelajaran, c) Guru memotivasi siswa, d) Guru menjelaskan materi, e) Tahap I, Thinking (berfikir). Guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang berhubungan dengan pelajaran, f) Tahap II, Pairing (berpasangan). Guru meminta siswa berpasangan dengan teman sebangku untuk mendiskusikan apa yang telah mereka pikirkan di tahap I, g) Tahap III, Sharing (berbagi ). Guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan kelompok lain tentang apa yang mereka diskusikan, h) Guru membahas permasalahan, i) Guru menyimpulkan materi. Dalam penelitian ini yang menjadi observer adalah peneliti sebagai observer I. Alat yang digunakan dalam mengamati aktivitas guru adalah lembar observasi. b. Observasi kemandirian siswa. Tujuan dalam observasi ini adalah untuk mengamati aktivitas siswa yang merupakan indikator dari kemandirian. Alat yang
37
38
digunakan
dalam
mengamati
observasi
ini
adalah
dengan
menggunakan lembar observasi kemandirian siswa. Observer II mengamati
aktivitas
siswa
yang
merupakan
indikator
dari
kemandirian. Faktor-faktor yang diamati dalam penelitian ini adalah a) Menemukan identitas atau nasib dirinya, b) Memiliki inisiatif dan kreatif, c) Membuat pertimbangan-pertimbangan dalam bertindak, d) Bertanggung jawab dalam tindakannya, e) Mampu menahan diri atau kontrol diri, f) Dapat mengambil keputusan sendiri. Observasi kemandirian siswa dilakukan setiap pertemuan pada kegiatan belajar mengajar. c. Observasi aktivitas siswa Observasi siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa saat model pembelajaran tipe Think Pair Share berlangsung. Observer III mengamati aktivitas siswa pada saat model pembelajarn tipr Think Pair Share berlangsung.Adapun hal-hal yang diamati adalah kegiatan siswa pada saat guru menjelaskan materi, memberikan permasalahan, meminta siswa untuk bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, meminta siswa berdiskusi, meminta siswa memperesentasikan atau menuliskan hasil diskusi, dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Observasi terhadap siswa dilakukan setiap pertemuan pada kegiatan belajar mengajar.
38
39
2. Tes Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan
aturan-aturan yang sudah ditentukan. Pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes, hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa, dan diberikan pada setiap akhir siklus. Model tes yang digunakan berupa uraian atau essay dengan jumlah soal pada siklus I terdiri dari 5 soal, siklus II terdiri dari 4 soal dan siklus III terdiri dari 2 soal. 3. Lembar catatan aktivitas guru dan siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang dilakukan baik guru maupun siswa dan sebagai alat bantu atau untuk mempermudah dalam penelitian.(lampiran instrument ini pada lampiran H)
F. Teknik Analisis Data Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Terkait hal tersebut maka diperlukan adanya teknik analisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu:
39
40
1.
Observasi Guru Kegiatan guru yang akan diamati adalah aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Think Pair Share. Penskoran yang digunakan dengan lembar observasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Skor 0 : Guru tidak melakukan kegiatan Skor 1 : Guru melakukan satu kegiatan Skor 2 : Guru melakukan dua kegiatan Skor 3 : Guru melakukan tiga kegiatan Skor 4 : Guru melakukan empat kegiatan
Untuk menghitung rata – ratanya menggunakan rumus sebagai berikut: rata-rata =
,
dengan q =
PertI PertII 2
Keterangan : q = rata-rata setiap item kegiatan guru tiap siklus Pert I = Skor pertemuan pertama Pert II
= Skor pertemuan kedua
Kriteria penilaian : 0 ≤ rata – rata < 0,8 0,8 ≤ rata – rata < 1,6 1,6 ≤ rata – rata < 2,4 2,4 ≤ rata – rata < 3,2 3,2 ≤ rata – rata ≤ 4 2.
: Aktivitas Guru Tidak Baik : Aktivitas Guru Kurang Baik : Aktivitas Guru Cukup Baik : Aktivitas Guru Baik : Aktivitas Guru Baik Sekali
Observasi kemandirian Siswa Observasi kemandirian siswa dapat dinilai melalui aktivitas siswa pada setiap pembelajaran berlangsung yang merupakan indikator dari kemandirian. Lembar observasi kemandirian siswa terdiri dari 6 kegiatan
40
41
yang merupakan indikator dari kemandirian, dengan pilihan skor 0 – 4. Penskoran yang digunakan dengan lembar observasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Skor 0 : Siswa tidak melakukan kegiatan Skor 1 : Siswa melakukan satu kegiatan Skor 2 : Siswa melakukan dua kegiatan Skor 3 : Siswa melakukan tiga kegiatan Skor 4 : Siswa melakukan empat kegiatan a) Rumus menghitung rata – rata observasi
setiap
indikator
kemandirian siswa : rata-rata = Kriteria Penilaian : 0 ≤ rata – rata < 0,8 0,8 ≤ rata – rata < 1,6 1,6 ≤ rata – rata < 2,4 2,4 ≤ rata – rata < 3,2 3,2 ≤ rata – rata ≤ 4
: Kemandirian kurang sekali : Kemandirian kurang : Kemandirian cukup : Kemandirian baik : Kemandirian baik sekali
b) Rumus menghitung rata – rata observasi kemandirian siswa setiap siklus : rata – rata =
PertI PertII 2
Keterangan : Pert I Pert II
= Skor pertemuan pertama = Skor pertemuan kedua
Kriteria Penilaian : 0 ≤ rata – rata < 0,8 0,8 ≤ rata – rata < 1,6 1,6 ≤ rata – rata < 2,4 2,4 ≤ rata – rata < 3,2 3,2 ≤ rata – rata ≤ 4
: Kemandirian kurang sekali : Kemandirian kurang : Kemandirian cukup : Kemandirian baik : Kemandirian baik sekali
41
42
3.
Observasi aktivitas siswa. Kegiatan siswa yang akan diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran tipe Think Pair Share. Penskoran untuk skala penilaian dan kriteria yang digunakan dengan lembar observasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Menurut Sugiyono (2010), pengambilan penskoran skala penilaian: Skor 0 : jika siswa tidak melaksanakan kegiatan. Skor 1 : jika siswa melaksanakan kegiatan. Untuk menganalisis data persentase (%) menggunakan rumus : Persentase (%) =
n 100% N
Keterangan : n = Jumlah respon siswa. N = Jumlah seluruh siswa. (Trianto, 2009 : 243) Kriteria : 0% ≤ Persentase < 20% 20% ≤ Persentase < 40% 40% ≤ Persentase < 60% 60% ≤ Persentase < 80% 80% ≤ Persentase ≤ 100% 4.
: Aktivitas siswa kurang sekali : Aktivitas siswa kurang : Aktivitas siswa cukup : Aktivitas siswa baik : Aktivitas siswa baik sekali ( Arikunto, 2009 : 35 )
Tes Untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa, digunakan data berupa skor atau nilai. Dari nilai-nilai atau skor yang diperoleh siswa, dihitung nilai rata-rata keseluruhan dalam satu kelas dengan rumus sebagai berikut :
42
43
x
x n
Keterangan :
x x n
= Rata - rata (mean) = Jumlah seluruh skor = Banyaknya subyek. (Sudjana, 2009 : 109)
Dengan kriteria sebagai berikut : 0 ≤ x < 70 70 ≤ x < 75
: Kurang
75 ≤ x < 90 90 ≤ x ≤100
: Baik
: Cukup Baik : Baik Sekali
Untuk menghitung nilai prestasi belajar siswa setiap anak digunakan rumus: Nilai
= (Purwanto, 2010 : 112)
Keterangan : Nilai < 70 = Tidak Tuntas Nilai ≥ 70 = Tuntas Untuk skor tiap item berdasarkan kunci jawaban yang ada di lampiran. Setelah semua nilai diperoleh untuk mengetahui ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :
43
44
Persentase (%) =
n 100% N
Keterangan : n = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70 N = Jumlah seluruh siswa Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 70 %, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klaksikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85 % siswa yang telah tuntas belajarnya. Tetapi berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masingmasing sekolah. (Trianto, 2009 : 241).
G. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil apabila: 1.
Rata-rata observasi kemandirian siswa memperoleh rata-rata ≥ 2,4 pada setiap indikatornya dengan kriteria siswa baik.
2.
Prestasi belajar siswa telah mencapai minimal nilai rata-rata ≥ 70 dan mencapai ketuntasan klasikal 85% .
44