RUANG LINGKUP OBSERVASI. 3.1 Sejarah Perusahaan. PT. Televisi
Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV adalah
perusahaan ...
BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI
3.1 Sejarah Perusahaan PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV adalah perusahaan televisi swasta yang dimiliki oleh grup TRANS CORPORATION yang juga merupakan pemilik dari TRANS 7. TRANS TV dimiliki oleh seorang konglomerat bernama Chairul Tanjung dengan motto perusahaannya “ Milik Kita Bersama “. TRANS TV memperoleh izin siaran pada tanggal 1 agustus 1998 dan mulai resmi mengudara pada 10 november 2001. Pada saat itu, TRANS TV masih terhitung sebagai siaran percobaan dan sudah membangun stasiun relai TV di daerah Jakarta dan Bandung. TRANS TV kemudian mengudara pertama kali pada tanggal 15 desember 2001 sekitar pukul 19.00WIB dan diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. 3.1.1 Logo Perusahaan Logo TRANS TV berbentuk sebuah berlian yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf yang digunakan untuk menulis TRANS TV pada logo menggunakan jenis huruf serif yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah untuk dikenali.
34
35 Gambar 3.1
Logo TRANS TV dari awal mengudara tahun 2001 hingga mengalami perubahan pada 2006. Gambar 3.2
Logo TRANS TV sejak tahun 2006 hingga sekarang
36 3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi : -
Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN
-
Memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders
-
Menyampaikan program – program berkualitas
-
Berperilaku berdasarkan nilai – nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja
-
Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejateraan serta kecerdasan masyarakat.
Misi : -
Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai – nilai demokrasi.
3.2 Struktur Perusahaan TRANS TV dipimpin oleh suatu direksi yang terdiri dari seorang direktu atau lebih. Seorang direktur utama bertugas untuk memimpin direktur lainnya dalam pembagian tugas dan menjalankan perusahaan. Jabatan Direktur Utama TRANS TV kini dipegang oleh Wisnuutama dan menjabat sejak tahun 2008 hingga april 2012. Sistem direksi TRANS TV membagi direktur menjadi 3 jenis yakni Direktur Utama, Direktur Penjualan dan Pemasaran, Direktur Keuangan dan Sumber Daya.
37 Gambar 3.3
Gambar 3.4
38 Gambar 3.5
3.3 Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan karya tulis ini adalah pendekatan secara kuantitatif. Metode pendekatan kuantitatif atau yang disebut juga dengan riset operasi adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan permasalahan sehari – hari baik untuk keperluan ekonomi, sosial, maupun bidang lainnya kedalam pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal (Bustani, 2005, p. 3).
Sejarah istilah operational research pertama kali diungkapkan dan digunakan oleh Mc. Closky dan Trefthen pada tahun 1940 dimana pada saat tersebut sedang perang
39 dunia kedua. operation research digunakan pada persenjataan inggris dimana pada saat itu masih tertinggal jauh dari segi teknologi maupun jumlah sehingga perlu dilakukan perhitungan akurat agar dapat digunakan secara optimal pada berbagai medan dan tipe pertempuran. Karena memberikan hasil yang memuaskan, operational research kemudian digunakan untuk penelitian diberbagai bidang khususnya untuk menentukan keputusan - keputusan penting, penggunaan sumber daya menjadi minimal dengan keuntungan yang maksimal.
3.4 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan karya tulis ini berbentuk eksplanatif. Eksplanatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik varibel yang diteliti dimana dalam kontek penelitian penulis adalah variable X untuk program acara Reportase Investigasi dan variable Y untuk persepsi mahasiswa Binus University.
Penelitian terhadap hubungan antar variable untuk memberikan gambaran kepada peneliti mengenai aspek – aspek yang relevan dengan fenomena yang menjadi perhatian penelitian dari penulis. Penulis dalam penelitiannya ingin menjelaskan bahwa berdasarkan teori uses and effect ciptaan Sven Windahl, Variabel X yaitu program acara Reportase Investigasi mempengaruhi Variabel Y yaitu persepsi Mahasiswa Binus University hingga pada tahap interpretasi persepsi yang menghasilkan keputusan audience pada dua pilihan yakni percaya atau tidak percaya terhadap pesan yang disampaikan oleh media massa.
40
3.5 Metodologi Penelitian Untuk mengumpulkan data guna membuat penelitian demi karya tulis ini, penulis menggunakan strategi survey. Survey adalah salah satu metode pengumpulan data yang memberikan hasil akurat terutama pada penelitian di bidang lingkungan sosial. Survey dalam
pembuatannya
tidak
dapat
sembarang
menyusun
pertanyaan
namun
membutuhkan usaha dan pemikiran. (Neuman, 2007, p. 167)
Penulis akan mengumpulkan data melalui strategi survey ini dengan membagikan pertanyaan yang telah penulis susun disesuaikan dengan judul penelitian dan ditargetkan kepada mahasiswa Binus University.
3.6 Objek Penelitian Objek yang dijadikan bahan penelitian dari karya tulis ada dua yaitu program acara Reportase Investigasi di Trans TV, dimana penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh dari tayangan tersebut terhadap audiencenya dan yang kedua adalah persepsi mahasiswa Binus University. Persepsi yang ingin diperoleh dari peneltian ini didasarkan pada teori Uses and Effect karya Sven Windahl dimana penulis ingin mengetahui setelah mahasiswa menonton program acara Reportase Investigasi, apakah mahasiswa akan menggunakan atau tidak menggunakan isi pesan yang telah disampaikan oleh media massa. Dalam penelitian ini adalah apakah menurut mahasiswa siomay dan batagor masih akan dikonsumsi atau tidak.
41
3.7 Populasi Sampel Untuk menentukan populasi dari sample yang digunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus sampling milik Taro Yamane dengan komposisi : n=
N / Nd2+1
n = Jumlah Sampel N = jumlah Populasi yang diketahui d = presisi yang ditetapkan
Populasi pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara terdapat 19.200 mahasiswa dengan perhitungan sebagai berikut : n = 19200 / 19200. 0,12 + 1 n = 19200 / 192 + 1 n = 19200 / 193 n = 99, 48 ( dibulatkan keatas ) n = 100
3.8 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan karya tulis ini secara non-probability purposive sampling dimana dalam pemilihan sample, penulis memilih sample secara acak namun menentukan jumlah yang akan diambil dan dibagi rata pada 3 kampus yang berbeda yakni pada kampus anggrek sejumlah 30 mahasiswa, pada kampus syahdan sejumlah 40 mahasiswa, dan pada kampus kijang sejumlah 30 mahasiswa.
42
3.9 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan karya tulis ini dengan menggunakan kuesioner dimana penulis menyebar pertanyaan yang akan diisi oleh target penelitian dari penulis. Data yang diperoleh dari kuesioner akan diukur dengan metode skala likert. skala likert adalah teknik perhitungan yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang suatu objek. setiap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan melalui kuesioner, dihubungkan dengan jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata - kata dan masing – masingnya mempunyai nilai. (kriyantono, 2009, p. 136)
Pada skala likert ini, sifat data yang diperoleh akan berupa interval nilai. Skala interval adalah skala yang jarak antara data yang satu dengan data yang lainnya sama tetapi tidak memiliki nilai 0 / absolute.
Table 3.1 Skala Likert Ct SIMBOL
PENILAIAN
BOBOT / NILAI
SS
Sangat Setuju
5
S
Setuju
4
RR
Ragu – Ragu
3
TS
Tidak Setuju
2
STS
Sangat Tidak Setuju
1
43
3.10 Teknik Analisis Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yakni univariat dengan menghitung semua pertanyaan pada kuesioner yang telah diisi oleh narasumber dan secara bivariat yaitu dengan menggunakan korelasi. Analisis korelasi merupakan alat yang digunakan untuk memberi penjelasan hubungan antara dua jenis variable yaitu hubungan antara variable dependen dengan variable independen.
Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. setiap regresi dipastikan terdapat korelasinya. tetapi belum tentu korelasinya dilanjutkan dengan regresi. analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variable mempunyai hubungan kausal / hubungan fungsional. (kriyantono, 2009, p. 179).
Analisis korelasi sederhana ( bivariate correlation ) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variable dan mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi product moment by karl pearson dapat kita cari dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n.∑X1Y - (∑X1)(∑Y) rX1Y =
_______________________________________________________
√{n∑X12 – (∑X1)2}{n∑Y2-(∑Y)2} Keterangan : r = korelasi ∑x = jumlah skor total tiap pertanyaan ∑y = jumlah skor item tiap responden
44 ∑x2 = jumlah kuadrat dari X ∑y2 = jumlah kuadrat dari Y ∑xy = jumlah hasil skor x dan y yang berpasang n = banyaknya data
Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. digunakan untuk menggambarkan hubungan ( korelasi ) antara variabel independe dan variable dependennya. Besaran hubungan antara variable yang satu dengan variable yang lain dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan huruf "r". Besarannya koefisien akan berkisaran antara -1 ( negative satu ) sampai dengan +1 ( positif satu )
-1 ≤ r ≤ +1 Keterangan : +
: menunjukkan korelasi positif
-
: menunjukkan korelasi negatif
0
: menunjukkan tidak adanya korelasi
Apabila koefisien korelasi mendekati +1 atau -1, berarti hubungan antarvariabel tersebut semakin kuat. Dan apabila terjadi sebaliknya, yaitu koefisien korelasi mendekati angka 0,berarti hubungan antarvariabel lemah. (Suliyanto, 2005, pp. 53-54)
45
3.11 Keabsahan Penelitian Keabsahan dari penellitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu uji reliabilitas dan uji validitas. Menurut Lawrence mengenai metode penelitian “Reliability means dependability or consistency. It suggest that at the same thing is repeated or recurs under the identical or very similar conditions.” “validity suggest truthfulness and refers to the match between a construct, or the way a researcher conceptualizes the idea in a conceptual definition and a measure” (Neuman, 2007, p. 115).
3.11.1 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk membuktikan hasil dari sebuah penelitian dimana jika data yang telah diperoleh benar dan sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun dilakukan pengujian tetap akan sama hasilnya.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach karena variable yang digunakan dalam kuesioner memiliki skala yang dapat diukur dan bukan bersifat nominal (Simamora, 2002, p. 36). Alpha Cronbach merupakan standar nilai x yang digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut baik > 0.5, dan bila semakin mendekati 1.00 maka indicator yang telah dicantumkan semakin reliable dan jika terjadi sebaliknya atau nilai < 0.5 maka alat ukur tersebut dapat dikatakan tidak reliable.
46
Tabel 3.2 Uji Reliabilitas Variabel Program Acara Reportase Investigasi dimensi Reporter Reliability Statistics Cronbach's Alpha .610
Reporter piawai dalam menyampaikan topik.
N of Items 5
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted 16.03 3.302
Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted .354 .563
Reporter mengetahui dengan jelas topik yang disampaikannya.
16.11
2.907
.384
.544
Reporter professional dalam berpenampilan dan pembahasan topik
16.03
3.080
.356
.559
Reporter mampu membangun persepsi anda bahwa acara Reportase Investigasi penting untuk disimak
15.95
3.119
.278
.604
Reporter menggunakan kata-kata yang mudah untuk dipahami oleh audience
15.84
2.883
.465
.501
47 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Reporter dapat dikatakan reliabel, karena memenuhi nilai cronbach's alpha diatas 0,5 yaitu bernilai 0,610. Hal ini berarti indikator pernyataan - pernyataan yang terdapat pada dimensi Reporter dapat dipercaya. dan dari tabel item total statistic dapat dilihat bahwa tidak ada pernyataan atau indikator yang perlu untuk dihapus.
Table 3.3 Uji Reliabilitas Variabel Program Acara Reportase Investigasi dimensi Topik
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .907
Topik acara yang umumnya diangkat oleh Reportase Invstigasi mengandung informasi yang bermanfaat bagi audience Program acara Reportase Investigasi episode siomay batagor berbalut pemicu kanker penting untuk diketahui oleh audience
3
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted 7.58 3.398
7.67
3.173
Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted .853 .840
.769
.908
48
Topik acara yang umumnya diangkat oleh Reportase Invstigasi mengandung informasi yang bermanfaat bagi audience
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted 7.58 3.398
Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted .853 .840
Program acara Reportase Investigasi episode siomay batagor berbalut pemicu kanker penting untuk diketahui oleh audience
7.67
3.173
.769
.908
Tayangan Reportase Investigasi episode siomay batagor berbalut pemicu kanker kredibel dan dapat dipercaya
7.63
3.165
.830
.853
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Topik dapat dikatakan reliabel, karena memenuhi nilai cronbach's alpha diatas 0,5 yaitu bernilai 0,907. Hal ini berarti indikator pernyataan - pernyataan yang terdapat pada dimensi Topik dapat dipercaya. dan dari tabel item total statistic dapat dilihat bahwa tidak ada pernyataan atau indikator yang perlu untuk dihapus.
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Variabel Program Acara Reportase Investigasi dimensi Narasumber
49 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .836 3
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Narasumber yang digunakan pada tayangan Reportase Investigasi episode siomay batagor berbalut pemicu kanker telah sesuai dengan topik pembahasannya
7.56
2.269
.721
.752
Pernyataan dari narasumber pada program Reportase Investigasi dapat mengubah persepsi audience
7.55
2.735
.694
.783
Narasumber pada program Reportase Investigasi episode siomay batagor berbalut pemicu kanker kompeten dalam memberikan pernyataan
7.61
2.442
.690
.781
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Narasumber dapat dikatakan reliabel, karena memenuhi nilai cronbach's alpha diatas 0,5 yaitu bernilai 0,836. Hal ini berarti indikator pernyataan - pernyataan yang terdapat pada dimensi
50 Narasumber dapat dipercaya. dan dari tabel item total statistic dapat dilihat bahwa tidak ada pernyataan atau indikator yang perlu untuk dihapus
Table 3.5 Uji Reliabilitas Variabel Program Acara Reportase Investigasi dimensi Reportase Investigasi
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .867
2
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Acara Reportase Investigasi episode siomay batagor berbalut pemicu kanker mengubah kebiasaan konsumsi dari audience
3.95
1.098
.766
.793
Mengetahui program acara Reportase Investigasi di Trans TV
3.92
1.004
.766
.782
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Reportase Investigasi dapat dikatakan reliabel, karena memenuhi nilai cronbach's alpha diatas 0,5 yaitu bernilai 0,867. Hal ini berarti indikator pernyataan - pernyataan yang terdapat pada
51 dimensi Reportase Investigasi dapat dipercaya. dan dari tabel item total statistic dapat dilihat bahwa tidak ada pernyataan atau indikator yang perlu untuk dihapus.
Table 3.6 Uji Reliabiltas Variable Persepsi dimensi Selection
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .536
Topik yang diangkat pada program acara Reportase Investigasi menarik perhatian audience untuk ikut menyimak Anda mengetahui program acara Reportase Investigasi episode siomay batagor berbalut pemicu kanker
3
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted 6.92 2.276
7.56
1.946
Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted .373 .417
.281
.559
52
Topik yang diangkat pada program acara Reportase Investigasi menarik perhatian audience untuk ikut menyimak
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted 6.92 2.276
Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted .373 .417
Anda mengetahui program acara Reportase Investigasi episode siomay batagor berbalut pemicu kanker
7.56
1.946
.281
.559
Sering menonton program acara Reportase Investigasi
7.40
1.778
.412
.324
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Selection dapat dikatakan reliabel, karena memenuhi nilai cronbach's alpha diatas 0,5 yaitu bernilai 0,536. Hal ini berarti indikator pernyataan - pernyataan yang terdapat pada dimensi Selection dapat dipercaya. dan dari tabel item total statistic dapat dilihat bahwa tidak ada pernyataan atau indikator yang perlu untuk dihapus. Tabel 3.7 Uji Reliabiltas Variable Persepsi dimensi Organization Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .795
2
53
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted Anda mengetahui bahwa 3.89 .887 siomay dan batagor mengandung zat kimia berbahaya setelah menonton program Reportase Investigasi Anda setuju bahwa siomay dan batagor berbahaya untuk dikonsumsi
3.85
.715
Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted .664 .756
.664
.748
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Organization dapat dikatakan reliabel, karena memenuhi nilai cronbach's alpha diatas 0,5 yaitu bernilai 0,795. Hal ini berarti indikator pernyataan - pernyataan yang terdapat pada dimensi Organization dapat dipercaya. dan dari tabel item total statistic dapat dilihat bahwa tidak ada pernyataan atau indikator yang perlu untuk dihapus.
Table 3.8 Uji Reliabiltas Variable Persepsi dimensi Interpretation Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .605 2
Item-Total Statistics
54
Anda setuju bahwa masih ada pedagang siomay dan batagor yang jujur Anda akan tetap mengkonsumsi siomay dan batagor setelah menonton program acara Reportase Investigasi
Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted 4.05 .977
3.90
.677
Corrected Cronbach's Item-Total Alpha if Item Correlation Deleted .441 .533
.441
.482
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Interpretation dapat dikatakan reliabel, karena memenuhi nilai cronbach's alpha diatas 0,5 yaitu bernilai 0,605. Namun dalam indikator ini terdapat satu pernyataan yang jika dihapus akan meningkatkan nilai reliabilitas. Yakni pernyataan anda akan tetap mengkonsumsi siomay dan batagor setelah menonton program acara reportase investigasi. Hal ini dikarenakan dampak dari pernyataan – pernyataan sebelumnya yang bersifat berlawanan dengan pernyataan ini. Namun walau demikian hasil dari pernyataan ini tetap reliable dan akan digunakan pada uji validitas pula.
3.11.2 Uji Validitas Untuk menguji validitas data, dimensi diuji satu persatu dengan teknik analisis factor sehingga akan diperoleh nilai KMO ( Kaiser – Meyer – Olkin ), yaitu uji statistic yang digunakan untuk menunjukkan ketepatan analisis factor
55 terhadap variable – variable yang diukur. Bila KMO > 0.5 dengan nilai signifikansi < 0.005 maka variable tersebut dapat diukur dengan menggunakan teknik factor analisis untuk mengetahui apakah indicator yang dibuat memang berada pada satu kelompok dengan indicator lainnya yang masih dalam satu variable.
Table 3.9 Interpretasi KMO ( Kaiser - Meyer - Olkin ) Nilai KMO 0.90 – 1.00 0.80 – 0.89 0.70 – 0.79 0.60 – 0.69 0.50 – 0.59 0.00 – 0.49
Tingkatan Varian Marvelous ( Sangat Bermanfaat ) Meritorius ( Bermanfaat ) Middling ( Cukup Bermanfaat ) Mediocore ( Sedang ) Miserable ( Tidak Bermanfaat ) Unacceptable ( Tidak Bisa Diterima ) Sumber : Kaiser, 1974
Dengan demikian, uji reliabilitas secara kuantitatif dapat diukur melalui angka – angka yang diuji secara berulang kali dan menghasilkan hasil penelitian yang sama. Sedangkan uji validitas digunakan untuk memberikan pernyataan dari hasil uji reliabilitas dimana akan menghasilkan dua jawaban yakni benar atau salah.
Table 3.10
56 Uji Validitas Menggunakan KMO dimensi Reporter KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square Df Sig.
.660 52.575 10 .000
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.660 yang berarti lebih besar dari 0.5 dan dengan demikian pula data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini. hasil ini juga diperkuat dari Bartlett's Test of Sphericity sebesar 52.575 dengan nilai sig sebesar 0.000 dimana jika nilai sig lebih kecil daripada 0.005 maka data dinyatakan valid.
Table 3.11 Uji Validitas Menggunakan KMO dimensi Topik KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity Df Sig.
.739 204.000 3 .000
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.739 yang berarti lebih besar dari 0.5 dan dengan demikian pula data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini. hasil ini juga diperkuat dari Bartlett's Test of Sphericity sebesar 204.000 dengan nilai sig sebesar 0.000 dimana jika nilai sig lebih kecil daripada 0.005 maka data dinyatakan valid. Table 3.12
57 Uji Validitas Menggunakan KMO dimensi Narasumber KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity Df Sig.
.725 116.197 3 .000
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.725 yang berarti lebih besar dari 0.5 dan dengan demikian pula data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini. hasil ini juga diperkuat dari Bartlett's Test of Sphericity sebesar 116.197 dengan nilai sig sebesar 0.000 dimana jika nilai sig lebih kecil daripada 0.005 maka data dinyatakan valid. Table 3.13 Uji Validitas Menggunakan KMO dimensi Reportase Investigasi KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity Df Sig.
.500 86.076 1 .000
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.500 yang berarti setara dengan 0.5 dan dengan demikian pula data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini. hasil ini juga diperkuat dari Bartlett's Test of Sphericity sebesar 86.076 dengan nilai sig sebesar 0.000 dimana jika nilai sig lebih kecil daripada 0.005 maka data dinyatakan valid.
Table 3.14
58 Uji Validitas Menggunakan KMO dimensi Selection
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity Df Sig.
.589 24.879 3 .000
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.589 yang berarti lebih besar dari 0.5 dan dengan demikian pula data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini. hasil ini juga diperkuat dari Bartlett's Test of Sphericity sebesar 24.879 dengan nilai sig sebesar 0.000 dimana jika nilai sig lebih kecil daripada 0.005 maka data dinyatakan valid.
Table 3.15 Uji Validitas Menggunakan KMO dimensi Organization KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity Df Sig.
.500 56.746 1 .000
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.500 yang berarti setara dengan 0.5 dan dengan demikian pula data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini. hasil ini juga diperkuat dari Bartlett's Test of Sphericity sebesar 56.746 dengan nilai sig sebesar 0.000 dimana jika nilai sig lebih kecil daripada 0.005 maka data dinyatakan valid.
59
Table 3.16 Uji Validitas Menggunakan KMO dimensi Interpretation KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity Df Sig.
.500 21.078 1 .000
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.500 yang berarti setara dengan 0.5 dan dengan demikian pula data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini. hasil ini juga diperkuat dari Bartlett's Test of Sphericity sebesar 21.078 dengan nilai sig sebesar 0.000 dimana jika nilai sig lebih kecil daripada 0.005 maka data dinyatakan valid.
60 3.12 Kelemahan dan Keterbatasan Penulisan Adapun berbagai kelemahan dalam proses penelitian ini terjadi pada bagian kuesioner dan target penelitian. Berbagai kekurangan tersebut antara lain : •
Adanya perbedaan persepsi antara peneliti dengan responden dalam hasil pengisian kuesioner.
•
Terdapat kemungkinan responden salah dalam menginterpretasikan pernyataan dalam kuesioner disebabkan oleh pemilihan kata yang kurang tepat oleh peneliti.
•
Terdapat kemungkinan responden yang mengisi kuesioner secara asal – asalan.