Tujuan. Penelitian. Disain Penelitian. Jenis Penelitian. Metode. Penelitian ....
Sumber: (Prof. DR. Sugiyono, p.126). Sedangkan untuk tiga variabel yang akan ...
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, dengan penelitian survey yang bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis secara asosiatif. Menurut data hasil penelitian berupa angka-angka yang harus diolah secara statistik, maka antar variabel-variabel yang dijadikan objek penelitian harus jelas korelasinya sehingga dapat ditentukan pendekatan statistik yang akan digunakan sebagai pengolah data yang pada gilirannya hasil analisis dapat dipercaya (reliabilitas dan validitas), dengan demikian mudah untuk digeneralisasikan sehingga rekomendasi yang dihasilkan dapat dijadikan rujukan yang cukup akurat (Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007, p.209)). Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Jaya Suci Jl. Daan Mogot Raya KM 10 No 12, Jakarta Barat. Tabel 3.1. Disain Penelitian Disain Penelitian
Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
T-1
Deskriptif
Metode Penelitian Survey
Unit Analisis
Time Horison
Individu Karyawan PT
Cross Sectional
Jaya Suci T-2
Deskriptif
Survey
Individu Karyawan PT
Cross Sectional
Jaya Suci T-3
Deskriptif
Survey
Individu Karyawan PT
Cross Sectional
Jaya Suci T-4
Deskriptif
Survey
Individu Karyawan PT
Cross Sectional
Jaya Suci T-5
Deskriptif
Survey
Individu Karyawan PT Jaya Suci
38
Cross Sectional
T-6
Deskriptif
Survey
Individu Karyawan PT
Cross Sectional
Jaya Suci Keterangan : T-1
Menganalisis hubungan antara stres dengan kinerja karyawan PT Jaya Suci.
T-2
Menganalisis pengaruh stres terhadap kinerja karyawan PT Jaya Suci.
T-3
Menganalisis hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan PT Jaya Suci.
T-4
Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT Jaya Suci.
T-5
Menganalisis hubungan antara stres dan motivasi dengan kinerja karyawan PT Jaya Suci.
T-6
Menganalisis pengaruh stres dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT Jaya Suci.
3.2
Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori variabel,
sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, definisi operasionalisasi variabelnya adalah sebagai berikut : 1. Stres (X1) : Dukungan sosial, kesempatan berpartisipasi, dan kondisi lingkungan kerja. 2. Motivasi (X2) : Kebutuhan fisik, rasa aman, dan kebutuhan sosial. 3. Kinerja (Y) : individu, psikologis, dan organisasi.
39
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasional Variabel
Variabel Stres
Dimensi - Dukungan Sosial
Indikator - Dukungan keluarga
Ukuran
Skala Pengukuran
Ordinal
Skala Likert
Ordinal
Skala Likert
- Dukungan rekan kerja - Dukungan atasan - Kesempatan berpartisipasi
- Kesempatan mengambil keputusan - Kesempatan memberikan gagasan - Kesempatan memberikan kritik
- Kondisi lingkungan kerja
- Suhu ruangan - Tingkat pencahayaan - Tingkat kebisingan - Tingkat kebersihan
Motivasi
- Kebutuhan fisik
- Cukup makan - Seragam kerja - Tempat tinggal
- Rasa aman
- Keamanan jiwa - Keamanan raga - Keamanan harta benda
- Kebutuhan sosial
- Memiliki keluarga - Sanak saudara - Rasa dihormati - Kebutuhan pendidikan - Kesempatan beribadah
- Kebutuhan prestise
- Adanya gelar sarjana - Adanya penghormatan dari
40
bawahan -Kebutuhan aktualisasi diri
- Penghargaan dari perusahaan - Penghargaan atas prestasi yang dicapai
Kinerja
- Individu
- Psikologis
Ordinal
-
Kemampuan fisik
-
Kemampuan mental
-
Kemampuan intelektual
-
Latar belakang
-
Sikap
-
Kemauan belajar
-
Motivasi
-
Keluarga
-
Kepribadian
-
Pengalaman
Skala Likert
kerja
sebelumnya - Organisasi
-
Kepemimpinan
-
Sumber daya
-
Imbalan
-
Struktur organisasi
-
Desain pekerjaan
Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, sumber datanya dari populasi terbatas dan bersifat homogen, yaitu 50 orang karyawan PT Jaya Suci, Jakarta Barat. Skala stress dan motivasi yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari 21 nomor pertanyaan. Sedangkan skala kinerja karyawan terdiri dari 15 nomor pertanyaan. Skala stress kerja, motivasi dan kinerja karyawan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Berdasarkan
pendapat
Sugiyono
(2005,
p129)
pengumpulan
data
dapat
menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber
41
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Tabel 3.3 Data dan Sumber Data Penelitian Jenis dan Sumber Data Tujuan Penelitian Data
Jenis Data
Sumber Data
T-1
Jumlah karyawan PT Jaya Suci
Kuantitatif
Data Primer dari kuesioner
T-2
Jumlah karyawan PT Jaya Suci
Kuantitatif
Data primer dari kuesioner
T-3
Jumlah karyawan PT Jaya Suci
Kuantitatif
Data Primer dari kuesioner
T–4
Jumlah karyawan PT Jaya Suci
Kuantitatif
Data Primer dari kuesioner
T–5
Jumlah karyawan PT Jaya Suci
Kuantitatif
Data Primer dari kuesioner
T–6
Jumlah karyawan PT Jaya Suci
Kuantitatif
Data Primer dari kuesioner
3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan:
Wawancara, merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada pihak manajemen PT Jaya Suci secara semi terstruktur, dengan menanyakan 5 Force Porter (ancaman pendatang baru, posisi perusahaan terhadap tawar menawar pemasok, posisi perusahaan terhadap tawar menawar pembeli, ancaman barang substitusi, persaingan perusahaan sejenis), jumlah karyawan.
Kuesioner, merupakan daftar pertanyaan yang ditujukan khususnya kepada sampel karyawan PT Jaya Suci untuk memperoleh data stres, motivasi dan kinerja karyawan PT Jaya Suci.
Studi Pustaka, membantu dalam analisis data dan sebagai landasan teori. Sumber diperoleh dari buku, jurnal, internet.
3.5
Skala Ordinal
42
Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah structured non disquised yaitu bentuk pertanyaan merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada Skala
Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi bagi seorang responden. Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan 5 buah skala. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diuraikan dalam tabel berikut di bawah ini : Tabel 3.4 Bobot dan Kategori Pengukuran Data
Sedangkan
Keterangan
Penilaian
Sangat Tidak Setuju
1
Tidak Setuju
2
Ragu-Ragu
3
Setuju
4
Sangat Setuju
5
nilai
dan
kategori
batas
penelitian
dapat
dilihat
dengan
memperhitungkan:
Nilai terendah
= 1, yaitu bila jika jawaban responden adalah ”Sangat Tidak Setuju”,
Nilai tertinggi
= 5, yaitu bila jika jawaban responden adalah ”Sangat Setuju”.
Namun untuk beberapa pertanyaan akan menggunakan penilaian secara terbalik karena pertanyaan akan dibuat negatif agar responden lebih terfokus dalam pengisian kuesioner. Dimana penilaiannya adalah sebagai berikut :
Nilai terendah
= 1, yaitu bila jika jawaban responden adalah ”Sangat Setuju”,
Nilai tertinggi
= 5, yaitu bila jika jawaban responden adalah ”Sangat Tidak Setuju”. STRES
MOTIVASI
KINERJA
No 1
No 2
No 1
No 5
No 10
No 2
No 6
No 11
No 9 No 13
Tabel 3.5 Pertanyaan Yang Penilaiannya Terbalik
43
3.6
Uji Validitas Dalam menganalisis data, hal pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data.
Data yang terkumpul kemudian di edit yaitu mencermati setiap kuisioner atau jawaban yang disampaikan dan membuat tabel untuk masing-masing jawaban. Benar tidaknya tergantung kepada baik tidaknya instrumen pengumpulan data yang antara lain harus memenuhi dua syarat yaitu validitas dan reabilitas. Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur cocok untuk mengukur sesuatu yang ingin diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya, atau semakin menunjukkan sesuatu yang seharusnya diukur. Dalam perhitungan untuk mengukur pengaruh setiap pertanyaan, digunakan Korelasi Pearson untuk n > 30 (merujuk pada tabel r). Metode untuk uji validitas yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah Split-half method yaitu dengan melihat pada Corrected
Item-Total Correlation atau r hitung dari setiap pertanyaan yang ada yang kemudian dibandingkan dengan r tabel. Apabila korelasi > r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 3.7
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai kehandalan konsistensi internal apabila item penyusunannya konsisten mengukur hanya variabel yang dihendaki dan ini menunjukkan item-item tersebut mempunyai rata-rata korelasi antar item yang tinggi. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur yang umumnya digunakan ialah dengan mencari koefisien alat ukur yang akan menentukan keseluruhan proses pengumpulan. Untuk melihat pengujian reliabilitas dapat dilihat pada table output SPSS dengan melihat korelasi Gutman Split-Half Coefficient yang dibandingkan dengan r table. Apabila nolai korelasi > daripada r table maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut reliable. 3.8
Metode Analisis Di
dalam
suatu
penelitian,
data
merupakan
hal
yang
terpenting
karena
menggambarkan variabel – variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Setelah data tersebut dikumpulkan, maka dilakukan pengolahan data dengan bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0, metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Pearson
44
untuk mengetahui hubungan antara stres dan kinerja, dan hubungan antara motivasi dan kinerja. Kemudian untuk mengetahui hubungan antara stres, motivasi dan kinerja akan menggunakan analisis korelasi dan regresi berganda. Tabel 3.6 Metode Analisis Data Metode Analisis Tujuan Penelitian Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T–1
Deskriptif
Korelasi Pearson
T–2
Deskriptif
Korelasi Pearson
T–3
Deskriptif
Koefisien Korelasi dan Regresi Berganda
Adapun teknik analisa mencakup : 1.
Analisis Korelasi Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2005, p212) Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama.
Berikut ini dikemukakan rumus yang paling sederhana yang dapat digunakan untuk menghitung koefisien korelasi, yaitu
Dimana:
= korelasi antara variabel x dengan y x
= (Xi - X)
y
= (Yi – Y)
dan rumus berikut digunakan bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi, koefisien korelasi untuk populasi diberi sombol rho (ρ) dan untuk sampel diberi simbol r, sedang untuk korelasi ganda diberi simbol R.
45
Dimana: n
= koefisien korelasi
xi
= variabel x
yi
= variabel y
Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel baik untuk kesalahan 5% maupun 1% maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif antara kedua variabel. Rumus koefisien korelasi adalah r2. Angka koefisien determinasi (r2) menunjukkan besarnya pengaruh variabel x terhadap variabel y. Menurut Sugiyono (2005, p.126) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel berikut: Tabel 3.7 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
Sumber: (Prof. DR. Sugiyono, p.126) Sedangkan untuk tiga variabel yang akan dibahas pada T – 5 akan menggunakan rumus :
Ry.x1.x2 =
2 2 ryx1 + ryx 2 − 2ryx1ryx 2 rx1x 2 1 - rx1x2
2.
Analisis regresi berganda
46
2
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2005, p250) analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan jika jumlah variabel independennya minimal dua. Persamaan regresi untuk tiga prediktor adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 +...+bnXn Dimana : a
= Y pintasan (Nilai Y bila X = 0)
b
= kemiringan dari garis regresi (kenaikan atau penurunan Y untuk setiap perubahan satuan X) atau koefisien regresi, yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y kalau X naik 1 unit.
3.9
X
= Nilai tertentu dari variabel bebas
Y
= Nilai yang diukur / atau dihitung pada variabel tidak bebas
Uji Hipotesis Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah:
♦
Untuk T – 1 Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara stres dengan kinerja karyawan Ha = Ada hubungan yang signifikan antara stres dengan kinerja karyawan
♦
Untuk T – 2 Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja karyawan Ha = Ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja karyawan
♦
Untuk T – 3 Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara stres dan motivasi dengan kinerja karyawan Ha = Ada hubungan yang signifikan antara stres dan motivasi dengan kinerja karyawan
47