67 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1 ...

7 downloads 189 Views 108KB Size Report
beberapa persiapan terlebih dahulu sebelum On air. ... persiapan yang harus dilakukan. Menurut ..... yakni bagaimana sebuah pidato disampaikan tidak kalah.
    67  

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1.

Penyajian Data Penelitian 4.1.1

Persiapan Dalam menyajikan berita, seorang Anchor harus melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu sebelum On air. Berdasarkan hasil penelitian terhadap News anchor CNN International, diketahui beberapa persiapan yang harus dilakukan. Menurut Anna Coren : “Saya bekerja bersama produser saya di Atlanta yang merupakan markas CNN. Saya berbicara kepada produser saya disana, mencari tahu apa yang sedang mereka ikuti, urutan wawancara yang telah mereka atur. Maka saya harus melakukan penelitian terhadap empat topic tersebut dan saya menuliskan pertanyaan-pertanyaan saya, saya melihat rundown, dan jika skripnya disana, Saya baca apa yang mereka tuliskan. Jika anda perlu membuat perubahan, lakukan. Lalu kami melakukan riasan wajah, rambut, dan saya On Air. Saya pergi ke meja sepuluh menit sebelum pukul 6, saya sekali lagi melihat naskah saya dan memastikan semuanya sesuai aturan.”

Hal ini diungkapkan pula oleh Anjali Rao: “Saya berbicara dengan produser saya di Atlanta setiap sebelum acara sebab saat saya sampai di kantor, rundown sudah siap. Berbicara dengannya adalah jalan terbaik untuk memahami apa yang dikehendakinya. Kami juga berbicara setelah acara untuk mendiskusikan bagaimana acara tadi berjalan dan apa yang akan hadir keesokan harinya.”

4.1.2 On air Dalam

menyajikan

berita,

seorang

Anchor

harus

mampu

meyakinkan pemirsanya akan berita yang disampaikannya. Selain harus komunikatif, menarik dari segi penampilan juga harus memiliki

68   

kemampuan tinggi untuk dapat meyakinkan orang lain (pemirsa televisi) pada saat ia muncul di layar. Hal inilah yang dikemukakan oleh Deddy Iskandar Muda (2005:151).

4.1.2.1 Gesture Komunikasi Non-Verbal Melalui wawancara dengan Anna Coren, dia mengatakan bahwa: “Anda tahu, semua itu, saya rasa saya tidak secara sadar melakukan segalanya secara spesifik. Saya tidak, anda tahu, berakting. Anda tida bisa berakting, Jika anda berakting maka anda lihat, anda tidak tulus. Maka apa yang ingin saya katakan pada anda adalah anda harus mengetahui materi anda, anda butuh melakukan penelitian, anda harus dengan tulus peduli terhadap berita yang anda bicarakan tersebut sebab jika sebaliknya, anda akan hanya menjadi seseorang yang membaca kata-kata dengan lantang. Maka jika anda peduli, hal tersebut akan datang dengan alami.”

Anchor CNN Asia Pasifik selalu berusaha untuk tampil alami sehingga pemirsa memiliki rasa familiar terhadap mereka sehingga menimbulkan kesan warmth atau hangat. Anjali Rao dalam wawancaranya mengingatkan untuk selalu mastikan anda berbicara degan penekanan pada kata-kata yang penting, di katakata mana anda ingin pemirsa anda untuk fokus. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengetahui naskah anda, jadi baca naskah anda sebelum siaran. Modifikasi nada anda, sebagaimana anda akan berbicara kepada orang yang anda kenal.

69   

Sebab

tidak

ada

yang

lebih

membosankan

dari

pada

mendengarkan seseorang berbicara dengan nada yang sama selama satu jam. Dalam video Anna Coren yang diamati, tampak bahwa mimik wajah serius namun santai, Gesture santai, sopan dan terlihat alami dan tidak kaku. Membaca naskah seakan sedang bercerita dengan santai.

Gerakan Tubuh Gerakan-gerakan tubuh seperti tangan misalnya, merupakan salah satu gerakan yang alami, yang dapat menunjukkan kesan serta isyarat hangat serta dekat kepada pemirsa. Namun hal ini harus diperhatikan agar tidak menjadi berlebihan, sebab dapat mengganggu perhatian pemirsa sehingga pesan yang hendak disampaikan oleh Anchor tidak diterima dengan baik oleh pemirsanya. Oleh sebab itu Anna Coren mengatakan: “Saya adalah salah satu orang yang alaminya berbicara dengan tangan saya, maka saya seperti melemparkannya sedikit. Namun saya pikir penting khususnya saat anda sedang berada di layar untuk tidak terganggu. Anda tahu, apa yang anda katakana sangatlah penting. Maka, anda tahu, rapatkan tangan anda saya rasa, kecuali anda merasa perlu menggunakan tangan anda pada saat itu. Maksud saya, anda berdiri di depan kamera maka itu lebih kepada full-body shot , maka anda tidak dapat hanya merapatkan tangan anda, anda tahu, anda butuh gerakan. Dan anda tahu, itu bagian dari menyambut pemirsa anda untuk menjadi bagian dari itu. Gunakan untuk menekankan maksud anda, gunakan tangan anda. Saya rasa itu datang dengan alami.”

70   

“Banyak Anchor suka sering menggunakan tangan mereka, saya tidak. Sebab saya pikir itu mengganggu, dari sudut pandang pemirsa. Saya hanya melakukannya saat melakukan penekanan dimana saya merasa bahwa kata-kata ini membutuhkannya. Bagaimanapun, jika saya berbuat bodoh dengan Anchor ramalan cuaca, atau sesuatu seperti itu, maka saya bergerak lebih banyak dengan bebas.” Kata Anjali Rao. Dalam menyajikan berita News Stream, Anna Coren Menggenggam kertas.

4.1.2.2 Sikap Pembawaan Diri Menurut Anna Coren, seorang Anchor hanya boleh menyajikan fakta dan tidak boleh emosional. Seorang Anchor harus

bisa

selalu

memprojeksikan

kredibilitas

dan

profesionalismenya melalui sikap yang ditunjukkannya saat On air. Anjali Rao juga mengatakan bahwa Anchor harus selalu menghadirkan suasana tenang, bahkan saat segalanya mungkin sedang hancur disekitarnya. Seorang Anchor tidak boleh terlihat stress, dimana itu adalah salah satu pembunuh kredibilitas. Menunjukkan afeksi atau perasaan namun terkontrol. Hali inilah yang tampak dalam Video News Stream yang disajikan oleh Anna Coren

71   

Percaya Diri “Ketahui materi anda, lakukan penelitian, percaya diri, sangat penting untuk percaya diri, maka mahir dalam pelafalan tersebut, nama-nama yang tidak anda ketahui. Anda juga harus menunjukkan kepribadian anda.” Anna Coren “Gesture anda harus mengangkut kepercayaan diri diatas segalanya. Serta, jika anda memiliki hari yang buruk, jangan pernah biarkan hal itu terlihat saat siaran. Hal itu bisa hampir dipastikan bukan kesalahan pemirsa.”Anjali Rao Dalam video News Stream yang disajikan oleh Anna Coren, diamati bahwa tatapan mata ke kamera dengan percaya diri.

Penghayatan Berita

“Intinya adalah mampu melakukan apa yang disebut industry ini dengan “cahaya dan teduh“. Artinya dapat dipercaya dalam berita berat namun jug mampu tertawa dalam berita atau kisah ringan. Saya percaya bahwa pemirsa telah berubah dalam beberapa decade terakhir ini. Contohnya, Walter Cronkite mempelopori gaya yang sangat serius di Amerika Serikat selama tahun 60an-70an. Dia dikenal sebagai “Manusia paling terpercaya di Amerika” dan pemirsa memujanya. Gaya tersebut telah kadaluarsa saat ini sebagaimana pemirsa cenderung memilih gaya yang lebih santai.” Anjali Rao “Itu tergantung gaya anda, beberapa Anchor agresif namun alaminya sedikit agresif, tergantung apa wawancaranya. Jadi ada waktu dan tempatnya.” Anna Coren Saat menyajikan berita dalam News Stream mengenai ketegangan di semenanjung Korea yang menyebabkan 4 tentara meninggal, ekspresi wajah Anna Coren menunjukkan keprihatinan dengan dahi yang mengerut dan tatapan mata. Serta suara melembut.Saat mengantarkan ke ramalan cuaca, ekspresi wajah

72   

tersenyum,

suara

ceria,

seta

mengobrol

santai

dengan

weathercaster “I can handle the snow not the wind, it’s tough”.

4.1.2.3 Vokal Gaya Penyajian Conversational Anna Coren mengatakan, “Saya pikir gaya presentasi saya mungkin sedikit tidak formal. Bisa dikatakan cenderung ke percakapan. Saya pikir CNN berusaha untuk mendorong orangorang untuk menyajikan dengan cara tersebut, anda tahu, saat anda menyaksikan seseorang di layar kaca, anda merasa seperti mereka benar-benar berbicara kepada anda, Maka, Saya pikir dengan menjadi conversational , anda menjadi sedikit lebih hangat, sedikit lebih bersahabat, sedikit lebih familiar bagi pemirsa. Maka pemirsa, seperti yang saya katakana, mereka tertarik dengan anda dan ingin menonton anda, mereka merasa seakan mereka mengenal anda.” Hal serupa juga dikemukakan oleh Anjali Rao, “Saya menggunakan gaya santai dan conversational”. Anna Coren tampak membaca naskah seakan sedang berbicara dengan santai dalam video News Stream yang disajikannya.

Gaya Berbicara Anchor berbicara sealami mungkin namun juga terdengar memiliki otoritas. AnnaCoren mengatakan bahwa : “Anda berbicara dengan cara anda ingin berbicara, maksud saya anda tidak ingin berteriak namun anda harus terdenger seakan anda memiliki otoritas. Maka itu sangat penting. Intonasi,

73   

seperti yang saya katakana, anda harus menekankan kata-kata yang penting. Jika anda baru saja memulai, penting untuk memiliki skrip atau anda memiliki artikel surat kabar, garis bawahi kata-kata yang hendak anda tekankan. Maka anda lakukan penekanan sedikit pada kata-kata tersebut. Anda tentu saja lebih dipoles saat anda di layar, jadi anda berusaha untuk terdengar lebih profesional.”

Anjali Rao mengungkapkan, “Saya rasa sedikit lebih pelan dari pada saya berbicara pada umumnya akan sempurna. Dengan demikian, pemirsa dapat mengambil apa yang sedang saya katakan. Dengan menggunakan nada yang tegas dalam suara anda dan menjaga pergerakan saya di meja seminimum mungkin agar tidak mengalihkan dari apa yang saya bicarakan.”

Berdasarkan penagamatan dari video News Stream yang disajikan oleh Anna Coren, Suara yang digunakan lantang, bersemangat, dan tegas.

Penekanan “Saya rasa menekankan sangatlah penting, belajar untuk menekankan di tempat yang tepat agar orang-orang mendengarkan, sebab anda tahu, anda tidak dapat hanya membacakan sesuatu dengan lantang seperti anda membaca kisah dari surat kabar. Anda tidak bisa hanya terdengar semuanya sama. Anda harus menekankan kata-kata khusus, anda harus menekankan kalimat-kalimat khusus, semacam benar-benar membuat inti dari hal tersebut, bermain sedikit dengan penekanan. Saya rasa itu sangat penting.”Anna Coren.

“Pastikan anda berbicara degan penekanan pada kata-kata yang penting, di kata-kata mana anda ingin pemirsa anda untuk focus. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengetahui naskah anda, jadi baca naskah anda sebelum siaran. Modifikasi nada anda, sebagaimana anda akan berbicara kepada orang yang anda kenal. Tidak ada yang lebih membosankan dari

74   

pada mendengarkan seseorang berbicara dengan nada yang sama selama satu jam.” Anjali Rao.

Dalam video News Stream yang disajikan oleh Anna Coren, diamatai

bahwa

ia

melakukan

penekanan-penekanan

dan

permainan intonasi seperti contohnya penekanan pada kata ‘massive’ dan ‘dump’ dalam kalimat “a massive diplomatic document dump”. Serta gerakan tangan sebagai penekanan saat mengatakan ‘massive’ dengan melebarkan kedua tangan.

4.1.2.4 Penguasaan Materi “Dan khususnya saat anda harus mewawancarai seseorang mengenai berita tersebut, untuk mengetahui apa yang anda bicarakan. Saya menulis pertanyaan saya, saya melakukan penelitianku sendiri.” Anna Coren.

“Pastikan anda mengetahui kedua sisi dari isu apapun. Contohnya, jika sya mewawancarai seseorang yang mendukung kekuatan nuklir, saya pastikan saya mengambil sisi sebaliknya. Dengan demikian, anda dapat memastikan bahwa pemirsa mendapatkan kedua sisi dari topic tersebut. Setiap orang yang datang ke televisi untuk diwawancarai, memiliki agenda. Jika anda tidak menghadirkan sisi lainnya, mereka hanya akan menampilkan sisi yang mereka ingin untuk terlihat. Hal tersebut membosankan dan tidak informatif.” Anjali Rao.

Anna Coren telah mengikuti berita mengenai Myanmar dan melakukan penelitian dari segala sisi sebelum mewawancarai Abhisit Vejjajiva sebab dia mengutip pernyataan PM Inggris mengenai hal tersebut dengan bertanya “The British Prime

75   

Minister, Gordon Brown said this is just the excuse to try to try to keep her in detention for longer, do you share those views?” Hal ini

berdasarkan

pengamatan

Video

News

Stream

yang

disajikannya.

4.1.2.5 Citra Kredibel Kredibel adalah citra yang paling penting yang harus di bangun oleh seorang Anchor agar pemirsa bersedia mendengarkan berita yang mereka sampaikan. Anjali Rao dalam wawancaranya menegaskan pentingnya kredibilitas dalam menunjang karir seorang Anchor serta bagi kelangsungan perusahaan. Dia mengatakan: “CNN harus mengikuti standar siaran yang ketat untuk menjaga kredibilitas. Satu kesalahan fakta dapat menjadi bencana. Hal tersebut dapat membuat pemirsa mematikan televisi dan beralih pada sumber yang mereka rasa dapat mereka percaya”. “Saya rasa penting untuk menjadi kredibel. Saya rasa sangat penting untuk dipercaya sebab pada akhirnya andalah yang menyampaikan berita dan orang harus berpikir bahwa anda kredibel dan anda mengetahui apa yang anda bicarakan atau mereka tidak akan mendengarkan anda. Maka saya rasa itu penting, anda harus kredibel dan anda harus berpengalaman.” Anna Coren.

76   

Suara, gesture, tatapan mata mengesankan dapat dipercaya. Hal ini berdasarkan pengamatan Video News Stream yang disajikan oleh Anna Coren

4.1.2.6 Penampilan Fisik Menarik perhatian pemirsa serta menampilkan citra yang profesional dan kredibel sangatlah penting. Oleh sebab itu, penampilan fisik seperti riasan wajah dan pakaian juga menjadi penting bagi Anchor dalam memberikan kinerja terbaik saat menyajikan berita. Anna Coren mengatakan: “Lalu kami melakukan riasan wajah, rambut, kami melakukannya sangat cepat, minum segelas kopi yang sangat kuat agar bangun dan saya On Air.” Anjali Rao dalam video News Stream yang disajikannya, mengenakan pakaian rapih (Baju lengan panjang dan rok), sepatu hak tinggi, rambut ditata,riasan wajah. Dan Anna Coren dalam pengamatan video mengenakan pakaian formal, riasan wajah dan rambut rapih.

4.1.3 Wawancara Seorang Anchor harus menguasai topic dari wawancara yang hendak dilakukannya. Oleh sebab itu, penelitian-penelitian sebelum wawancara harus dilakukan, agar Anchor mengetahui dengan jelas

77   

mengenai topik tersebut dan apa yang ada disekitarnya. Anna Coren mengatakan bahwa, “Saat anda harus mewawancarai seseorang mengenai berita tersebut, untuk mengetahui apa yang anda bicarakan. Saya menulis pertanyaan saya, saya melakukan penelitianku sendiri”. Menurut Anna Coren, penting untuk mendengarkan saat anda melakukan wawancara. Anchor dapat menyiapkan wawancaranya dan memiliki pertanyaan-pertanyaan yang hendak ditanyakannya, namun kemudian wawancara berjalan ke arah yang lain atau Anchor butuh menantang narasumber atas sesuatu yang mereka katakan. Hal itu hanya dapat anda lakukan jika anda mendengarkan.

“Ketahui subjek anda. Saksikan wawancara sebelumnya yang mereka lakukan di situs-situs seperti You Tube, itu akan sangat membantu. Juga, anda berada disana untuk memberikan informasi yang paling valid kepada pemirsa. Posisikan diri anda dalam tempat pemirsa dan saya yakin bahwa hal tersebut akan menghasilkan wawancara terbaik.” Seperti yang diutarakan oleh Anjali Rao

Dalam pengamatan video News Stream yang disajikan oleh Anna Coren, tampak bahwa Anna Coren Myanmar

dan

melakukan

telah mengikuti berita mengenai

penelitian

dari

segala

sisi

sebelum

mewawancarai Abhisit Vejjajiva sebab dia mengutip pernyataan PM Inggris mengenai hal tersebut dengan menanyakan “The British Prime Minister, Gordon Brown said this is just the excuse to try to try to keep her in detention for longer, do you share those views?

78   

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1

Persiapan Dalam menyajikan berita, seorang Anchor harus melakukan beberapa persiapan terlebih dahuli sebelum On air. Menurut Deddy Iskandar Muda (Deddy Iskandar Muda, 2005:173), sebelum menyajikan berita kepada pemirsa, seorang Anchor harsus melakukan beberapa persiapan teknis untuk menunjang berjalannya penyajian berita dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian terhadap News anchor CNN International, diketahui beberapa persiapan yang harus dilakukan, yakni diantaranya sudah harus hadir di ruang pemberitaan minimal satu jam sebelum siaran dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan tempat hingga siaran berita usai, mempelajari urut-urutan berita untuk siaran, mencari informasi mengenai berita yang akan disiarkan, memahami pengucapan (pronounciation) yang benar untuk nama-nama asing atau istilah asing lain, jika penyiar berita terdiri atas dua orang atau tiga orang, pastikan tidak terjadi tumpang tindih pembagian item berita yang telah diatur redaktur, melakukan cek isi naskah berita, konsultasikan dengan kepala redaksi atau produser jika ada yang meragukan atau ingin mengganti kalimat yang lebih pas, jika harus berwawancara, apakah langsung atau melalui telepon, koordinasikan isi pertanyaan yang akan diajukan dengan kepala redaksi atau produser, cek isi kalimat yang akan diteleprompterkan jangan ada yang salah.

79   

4.2.2 On air Dalam

menyajikan

berita,

seorang

Anchor

harus

mampu

meyakinkan pemirsanya akan berita yang disampaikannya. Selain harus komunikatif, menarik dari segi penampilan juga harus memiliki kemampuan tinggi untuk dapat meyakinkan orang lain (pemirsa televisi) pada saat ia muncul di layar. Hal inilah yang dikemukakan oleh Deddy Iskandar Muda (2005:151).

4.2.2.1 Gesture Komunikasi Non-Verbal Menurut Andrew Boyd (2008:166), intonasi, bahasa tubuh dan

gerakan

Anchor

saat

menyajikan

berita

haruslah

menunjukkan: 1.Authority, gaya penyiar dengan suara dan ekspresi wajah yang berwibawa. 2.Credibility, kesanggupan penyiar berita ntuk meyakinkan para pemirsa dengan intonasi, warna suara yang berbobot dan tidak bernada tinggi dengan pemenggalan kaliamat dan pemberian tekanan yang tepat. 3.Clarity,

kejelasan

dalam

mengucapkan

kata-kata

dan

menyampaikan makna dari wacana 4.Warmth, sikap dan warna suara serta penampilan yang akrab.

80   

5.Personality, Kepribadian masing-masing penyiar menonjol dan bukan saling meniru. 6.Profesionalism, keprofesionalan dari newscaster atau penyaji berita. 7.Good Voice, suara yang sehat dan tidak cacat serta enak didengar. 8.Good Looks, mencakup penampilan, wajah, busana, bahasa tubuh yang enak dipandang.

Hal ini jugalah yang selalu ditampilkan oleh para Anchor CNN. Melalui wawancara dengan Anna Coren, dia mengatakan bahwa: “Anda tahu, semua itu, saya rasa saya tidak secara sadar melakukan segalanya secara spesifik. Saya tidak, anda tahu, berakting. Anda tida bisa berakting, Jika anda berakting maka anda lihat, anda tidak tulus. Maka apa yang ingin saya katakan pada anda adalah anda harus mengetahui materi anda, anda butuh melakukan penelitian, anda harus dengan tulus peduli terhadap berita yang anda bicarakan tersebut sebab jika sebaliknya, anda akan hanya menjadi seseorang yang membaca kata-kata dengan lantang. Maka jika anda peduli, hal tersebut akan datang dengan alami.”

Anchor CNN Asia Pasifik selalu berusaha untuk tampil alami sehingga pemirsa memiliki rasa familiar terhadap mereka sehingga menimbulkan kesan warmth atau hangat. Anjali Rao dalam wawancaranya mengingatkan untuk selalu mastikan anda berbicara degan penekanan pada kata-kata yang penting, di kata-

81   

kata mana anda ingin pemirsa anda untuk fokus. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengetahui naskah anda, jadi baca naskah anda sebelum siaran. Modifikasi nada anda, sebagaimana anda akan berbicara kepada orang yang anda kenal. Sebab

tidak

ada

yang

lebih

membosankan

dari

pada

mendengarkan seseorang berbicara dengan nada yang sama selama satu jam. Hal ini dilakukan agar pesan yang hendak disampaikan kepada pemirsa dapat sepenuhnya dipahami, serta dapat menarik pemirsa untuk terus duduk dan mendengarkan berita yang disampaikan oleh Anchor. Seperti yang dikemukakan oleh Carl Hausman bahwa bahasa tubuh memiliki pengaruh yang ampuh atas penampilan dan penyajian. Komunikasi Non Verbal menurut Teri Kwal Gamble dan Michael Gamble (2002:146) adalah pesan atau respon manusia yang tidak terekspresikan dalam kata-kata.

Gerakan Tubuh Gerakan-gerakan tubuh seperti tangan misalnya, merupakan salah satu gerakan yang alami, yang dapat menunjukkan kesan serta isyarat hangat serta dekat kepada pemirsa. Namun hal ini harus diperhatikan agar tidak menjadi berlebihan, sebab dapat mengganggu perhatian pemirsa sehingga pesan yang hendak

82   

disampaikan oleh Anchor tidak diterima dengan baik oleh pemirsanya. Oleh sebab itu Anna Coren mengatakan: “Saya adalah salah satu orang yang alaminya berbicara dengan tangan saya, maka saya seperti melemparkannya sedikit. Namun saya pikir penting khususnya saat anda sedang berada di layar untuk tidak terganggu. Anda tahu, apa yang anda katakana sangatlah penting. Maka, anda tahu, rapatkan tangan anda saya rasa, kecuali anda merasa perlu menggunakan tangan anda pada saat itu. Maksud saya, anda berdiri di depan kamera maka itu lebih kepada full-body shot , maka anda tidak dapat hanya merapatkan tangan anda, anda tahu, anda butuh gerakan. Dan anda tahu, itu bagian dari menyambut pemirsa anda untuk menjadi bagian dari itu. Gunakan untuk menekankan maksud anda, gunakan tangan anda. Saya rasa itu datang dengan alami.”

Aristoteles (dalam Richard West, Lynn H. Turner, 2007:339-348) dalam Teori Retorikanya juga menyampaikan peranan penting gerakan tubuh dan gesture dalam menyampaikan isi pesan yang hendak disampaikan kepada pemirsa. Delivery, yakni bagaimana sebuah pidato disampaikan tidak kalah menariknya dengan hal-hal yang telah disebutkan diatas.Dalam penyampaian ini meliputi presentasi non verbal dari ide-ide pembicara, yakni perilaku, kontak mata, isyarat suara atau vocal, pelafalan, dialek, gerakan tubuh,dan penampilan fisik. Sangat penting bagi seorang Anchor untuk memperhatikan gerakan tubuh yang dilakukannya. Ia harus memprojeksikan kredibilitas dengan pengkontrolan gerakan yang baik, Anchor dapat menunjukkan kredibilitas dan profesionalismenya sehingga pesan yang disampaikannya tidak terganggu oleh gerakan-gerakan

83   

yang dilakukannya. Selain itu, seorang Anchor juga harus secara alami melakukan gerakan-gerakan tubuh, hal ini agar pemirsa merasa familiar dan dekat, sehingga pemirsa merasa tertarik untuk menyaksikannya.

4.2.2.2 Sikap Pembawaan Diri Seorang Anchor juga harus mampu untuk menguasai situasi dan membawa diri dengan baik. Menurut Anna Coren, seorang Anchor hanya boleh menyajikan fakta dan tidak boleh emosional. Seorang Anchor harus bisa selalu memprojeksikan kredibilitas dan profesionalismenya melalui sikap yang ditunjukkannya saat On air. Anjali Rao juga mengatakan bahwa Anchor harus selalu menghadirkan suasana tenang, bahkan saat segalanya mungkin sedang hancur disekitarnya. Seorang Anchor tidak boleh terlihat stress, dimana itu adalah salah satu pembunuh kredibilitas. Hal menarik lainnya mengenai pembawaan diri ini adalah yang diungkapkan oleh Kevin Newman (2008:Vol. 114, Iss. 37; hal. 54),bahwa dalam industry pertelevisian, dikenal dua tipe Anchor, yaitu Anchor yang menaggung terlalu banyak dan hanya sesosok Anchor yang berpenampilan menarik atau dikenal dengan “gigi dan rambut”.

84   

Untuk menghadirkan gesture yang kredibel, dibutuhkan kepercayaan diri dari seorang Anchor. Dengan menjadi percaya diri, penampilan Anchor pun akan memproyeksikan keyakinan, keterpercayaan dan kredibilitas. Hal ini dapat dilakukan dengan menguasai materi, melakukan penelitian, dan percaya diri.

Percaya Diri Kepercayaan diri seorang Anchor akan terlihat jelas di televisi, oleh sebab itu agar tampil meyakinkan dan dapat dipercaya oleh pemirsa, maka seorang Anchor harus tampil percaya diri. Hal ini senada dengan teori retorika yang disebutkan oleh Aristoteles, yaitu dalam delivery atau penyampaian, seorang public speaker dalam hal ini news anchor, harus tampil meyakinkan dan percaya diri dalam menyampaikan beritanya melalui sikap yang ditunjukkannya di depan kamera.

Penghayatan Berita Dalam menyampaikan berita, seorang Anchor harus mampu mendalami dan benar-benar turut menaruh perhatian dan mendalami berita yang hendak disajikannya. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Pope Pius bahwa

Mood,

mengekspresikan suasana naskah. Dengan demikian dapat

85   

membangun keterikatan dengan pemirsa akan berita yang disajikannya.

4.2.2.3 Vokal Gaya Penyajian Conversational Secara keseluruhan, gaya penyajian berita yang digunakan oleh jaringan televisi internasional, CNN International adalah gaya penyajian conversational. Hal ini dapat dilihat dari penyajian mereka

setiap

saat

di

televisi.

Dengan

gaja

penyajian

conversational maka penonton akan merasa lebih tertarik untuk menyaksikan berita yang disajikan oleh Anchor. CNN berusaha untuk mendorong para Anchor-nya untuk menyajikan dengan cara tersebut, agar pemirsa merasa seperti seorang Anchor benar-benar berbicara kepada mereka. Dengan menjadi conversational , Anchor menjadi sedikit lebih hangat, sedikit lebih bersahabat, sedikit lebih familiar bagi pemirsa. Maka mereka memiliki rasa ketertarikan terhadap Anchor dan ingin menontonnya, Mereka merasa seakan mereka mengenal Anchor tersebut. Gaya penyajian berita conversational, menurut Anna S. Utterback (2005:xi), gaya penyajian berita seperti ini adalah gaya penyajian berita yang terbaik di masa sekarang. Penyajian berita dilakukan denga suara yang jelas, autoritatif dan bertutur.

86   

Carl Hausman,et al. mengatakan bahwa penyiar berita televisi masa kini sudah memasuki era komunikator dan meninggalkan jaman announcer. (Carl Hausman, et al, 2003:13) Menurutnya, pada akhirnya pengertian yang kadarluarsa ini akan tergantikan. On-air performer tidak hanya sekedar mengumumkan sesuatu melainkan menghibur, bertutur, memberi informasi sekaligus menjadi teman dan tidak lagi mengumumkan sesuatu dengan cara yang terlalu resmi dan bergaya seperti di masa lalu.

Gaya Berbicara Anchor berbicara sealami mungkin namun juga terdengar memiliki otoritas. Oleh sebab itu penekanan-penekanan pada katakata yang penting harus di lakukan. Walaupun seorang Anchor bicara seakan berbicara dalam kehidupan nyata denga lawan bicaranya, namun tentu saja semua itu harus sedikit dipoles saat sedang menyajikan berita. Intonasi dan gaya bahasa seorang Anchor juga menjadi sangat penting, sebab pesan utamanya disampaikan melalui suara, walaupun benar bahwa gesture, penampilan, gerakan tubuh dan lain sebagainya juga penting untuk mendukung tersampaikannya pesan dengan sebaik mungkin kepada pemirsa, mengingat bahwa media televisi merupakan media audio-visual. Namun sebagai suara sebagai media utama penyampaian pesan kepada pemirsa, haruslah memiliki ciri yang

87   

memprojeksikan kredibilitas sehingga pemirsa yang menerima pesan tersebut dapat percaya dan yakin akan kebenaran fakta yang disajikan.

Seperti

disampaikan

oleh

Andrew

Boyd,

et

al.(2008:164): “while news presenter tend to adopt a tone that is serious and more approachable and friendly. The authority is still there…”. Hal ini juga dikuatkan oleh pendapat Anna S. Utterback (2005:xi), bahwa suara yang baik adalah suara yang ramah namun memiliki otoritas didalamnya. Menurutnya, gaya siaran berita yang baik adalah dengan suara yang jelas, autoritatif dan bertutur.

Penekanan Dalam menyampaikan berita, seorang Anchor harus mampu meyakinkan para pemirsa dan menyajikan berita tersebut dengan menarik seakan-akan beribicara langsung kepada pemirsa, untuk itu diperlukan penekanan-penekanan pada kata-kata penting. Seperti yang diungkapkan oleh Aristoteles dalam teori retorika, salah satu poin penting adalah deliver, yaitu Bagaimana sebuah pidato disampaikan tidak kalah menariknya dengan hal-hal yang telah disebutkan dalam poin-poin sebelumnya.

4.2.2.4 Penguasaan Materi Menguasai materi berita yang akan disajikan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan oleh Anchor.

88   

Dengan menguasai materi yang akan disajikannya, Anchor akan tampil percaya diri dan meyakinkan bagi pemirsanya. Hal ini terutama sangat penting saat wawancara. Invention atau penciptaan

dalam teori

retorika

yang

dikemukakan

oleh

Aristoteles bahwa konstruksi atau pengembangan haruslah relevan terhadap tujuan sebuah pidato, sesuai dengan pembahasan mengenai penguasaan materi ini. Sebab dengan memahami dan menguasai materi, Anchor dan mengkonstruksi alur berita yang akan disajikannya sehingga mudah diterima oleh pemirsa dan dapat dijabarkan sesuai fakta yang ada.

4.2.2.5 Citra Kredibel Kredibel adalah citra yang paling penting yang harus di bangun oleh seorang Anchor agar pemirsa bersedia mendengarkan berita yang mereka sampaikan. Anjali Rao dalam wawancaranya menegaskan pentingnya kredibilitas dalam menunjang karir seorang

Anchor

serta

bagi

kelangsungan

perusahaan.Dia

mengatakan: “CNN harus mengikuti standar siaran yang ketat untuk menjaga kredibilitas. Satu kesalahan fakta dapat menjadi bencana. Hal tersebut dapat membuat pemirsa mematikan televisi dan beralih pada sumber yang mereka rasa dapat mereka percaya”.

89   

Menjadi kredibel adalah modal utama bagi seorang Anchor. Sangat penting untuk menjadi kredibel. Sangat penting untuk dipercaya sebab pada akhirnya Anchor-lah yang menyampaikan berita dan pemirsa harus berpikir bahwa anda kredibel dan anda mengetahui apa yang anda bicarakan agar mereka tidak akan mendengarkan anda. Dalam menyajikan berita, seorang Anchor juga harus mampu

melakukan

penghayatan

terhadap

berita

yang

dibawakannya. Dengan demikian, pesan dari berita yang hendak disampaikan dapat dimengerti dengan mudah oleh pemirsa melalui suasana yang dibangun oleh Anchor melalui intonasi, gaya bicara, gesture, ekspresi dan gerakan tubuhnya. Seorang Anchor harus mampu menunjukkan emosi dan personalitinya. Seorang Anchor harus dapat dipercaya dalam berita berat namun juga mampu tertawa dalam berita atau kisah ringan. Sebab menurut Anjali Rao, pemirsa telah berubah dalam beberapa dekade terakhir ini. Mereka lebih tertarik pada penyajian berita yang lebih santai namun kredibel. Walter Cronkite merupakan pelopor gaya yang sangat serius di Amerika Serikat selama tahun 60an-70an. Dia dikenal sebagai “Manusia paling terpercaya di Amerika” dan pemirsa memujanya. Gaya tersebut telah kadaluarsa saat ini sebagaimana pemirsa cenderung memilih gaya yang lebih santai.

90   

Dengan gaya yang dekat dan familiar bagi pemirsa, seorang Anchor

menarik

perhatian

pemirsanya

dan

terlebih

lagi

membangun keterikatan diantara Anchor, pemirsa dan berita yang disampaikannya. Inilah yang menjadi inti dari gaya penyajian berita oleh Anchor saat ini. Anchor saat ini tidak lagi membawakan berita dengan kaku dan wibawa serta otoritas yang berlebihan. Hal ini ditemukan tidak lagi menarik, jauh dan membosankan. Seorang Anchor harus mampu menunjukkan sisi manusianya

agar

dapat

membentuk

keterikatan

dengan

pemirsanya. Anchor saat ini harus jujur pada pemirsa dan menampilkan sisi manusianya agar dapat menjadi sahabat bagi pemirsanya, bukan sebagai seseorang di televisi yang sangat pandai dan tahu segalanya dan sempurna. Sebab pemirsa saat ini mengetahui bahwa tidak ada yang sempurna, Anchor hanyalah manusia

biasa

yang

juga

memiliki

kelemahan.

Dengan

mengakuinya, pemirsa akan merasa semakin dekat dengan Anchor dan memeiliki keterikatan dan semakin mempercayainya. Sebab dengan demikian pemirsa akan menyadari bahwa apa yang anda katakana adalah benar, bukanlah sesuatu yang benar dan anda tidak hanya berpura-pura mengetahui segalanya.

91   

4.2.2.6 Penampilan Fisik Menarik perhatian pemirsa serta menampilkan citra yang profesional dan kredibel sangatlah penting. Oleh sebab itu, penampilan fisik seperti riasan wajah dan pakaian juga menjadi penting bagi Anchor dalam memberikan kinerja terbaik saat menyajikan berita. Anchor CNN International selalu tampil dengan pakaian rapih dan menarik yang mencitrakan kredibilitas dan profesionalitas mereka sehingga pemirsa yakin bahwa mereka dapat dipercaya. Walaupun bagi seorang Anchor profesional, penampilan fisik bukanlah segalanya, agar jangan sampai mereka dikatakan sebagai Anchor “teeth and hair” seperti yang dikatakan oleh Kevin Newman, namun tidak dapat disangkal bahwa penampilan memproyeksikan apakah seseorang dapat dipercaya atau tidak. Andaikan saja seorang Anchor menyajikan berita dengn mengenakan baju tidur, pemirsa tidak akan mempercayai berita yang disampaikannya. Pemirsa akan berpikir, benarkah dia mengetahui faktanya dengan benar? Sebab tampaknya saja dia baru saja bangun dari tidurnya, bagaimana dia dapat mengetahui apa yang terjadi diluar sana? Itulah sebabnya Kevin Newman mengatakan bahwa Anchor profesional adalah Anchor yang bisa mengadaptasikan keduannya, pengetahuan dan penampilan.

92   

4.2.3 Wawancara Wawancara adalah salah satu hal yang paling menantang bagi seorang Anchor. Seorang Anchor harus mampu melontarkan pertanyaanpertanyaan yang cerdas agar dapat menggali jawaban-jawaban yang baik dari narasumber, untuk memaparkan fakta yang belum pernah diketahui oleh pemirsa sebelumnya. Untuk itu, dibutuhkan persiapan yang matang dalam melakukan sebuah wawancara. Seorang Anchor harus menguasai topic dari wawancara yang hendak dilakukannya. Oleh sebab itu, penelitian-penelitian sebelum wawancara harus dilakukan, agar Anchor mengetahui dengan jelas mengenai topik tersebut dan apa yang ada disekitarnya. Anna Coren mengatakan bahwa, “Saat anda harus mewawancarai seseorang mengenai berita tersebut, untuk mengetahui apa yang anda bicarakan. Saya menulis pertanyaan saya, saya melakukan penelitianku sendiri”. Selain itu, penelitian juga dibutuhkan untuk megetahui inti topik dari segala sisi, sebab setiap narasumber memiliki opini dan agendanya masing-masing,

oleh

sebab

itu

seorang

Anchor

harus

mampu

menghadirkan wawancara yang berimbang, yang menghadirkan kedua sisi dari topik yang dibicarakan untuk menghadirkan wawancara yang informatif dan menarik bagi pemirsa. Dan melakukan penelitian melalui rekaman wawancara sebelumnya mengenai topic atau narasumber tersebut agar seorang Anchor mampu menyajikan informasi yang valid kepada pemirsa.

93   

Dalam teori retorikanya, Aristoteles memaparkan poin penting dalam komunikasi, salah satunya adalah Arrangement. Canon retorik ini adalah mengenai kemampuan pembicara untuk mengorganisir sebuah pidato. Teori ini sangat tepat diterapkan dalam melakukan wawancara yang harus dilakukan oleh seorang Anchor. Seorang Anchor harus mengatur arah berjalannya wawancara, sebab seringkali narasumber akan memberikan jawaban yang melenceng dari pertanyaan anda dan membawa wawancara ke arah yang berlainan, oleh sebab itu seorang Anchor harus mampu membawa kembali arah percakapan ke arah yang telah disusunnya agar dapat menjabarkan dan menjelaskan fakta yang perlu diketahui oleh pemirsa. Menurut Anna Coren, penting untuk mendengarkan saat anda melakukan wawancara. Anchor dapat menyiapkan wawancaranya dan memiliki pertanyaan-pertanyaan yang hendak ditanyakannya, namun kemudian wawancara berjalan ke arah yang lain atau Anchor butuh menantang narasumber atas sesuatu yang mereka katakan. Hal itu hanya dapat anda lakukan jika anda mendengarkan. Aristoteles (dalam West, Turner, 2007:339-348) juga menyebutkan pentingnya memory untuk mengingat keempat canons, yaitu invention, arrangement, style, dan delivery dalam rangka untuk mengingat informasi-informasi yang hendak disampaikan pada sebuah pidato. Dengan demikian seorang Anchor akan dapat menguasai jalannya

94   

wawancara dan memiliki otoritas sebagai orang yang bertugas memandu wawancara. Dengan demikian, seorang Anchor harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, sehingga Anchor dapat menggali pertanyaan-pertanyaan mendalam agar dapat mengungkapkan fakta yang ada dibalik kata-kata dan pikiran narasumber. Sebab harus diingat bahwa sumber fakta yang bisa didapatkan oleh Anchor dalam wawancara adalah narasumbernya. Selain harus menjadi pendengar yang baik, seorang Anchor juga harus memiliki kepercayaan diri, agar memiliki kemampuan untuk membawa dan mengarahkan wawancara sesuai dengan yang telah disiapkan dan mengkonfrontir narasumber mengenai pernyataan mereka sekaligus mampu menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendalam dari narasumber.

4.3 Temuan 4.3.1 Standard Operating Procedure Melalui wawancara yang dilakukan terhadap Anchor CNN International Asia Pasifik, Anna Coren dan Anjali Rao, walaupun Anna Coren mengatakan bahwa tidak ada pelatihan khusus ataupun standar prosedur dalam menyajikan berita, namun dari penjelasan dan pengamatan video penyajian berita yang dilakukan oleh Anchor CNN International Asia Pasifik, peneliti menemukan bahwa Standard Operating Procedure yang

95   

diterpkan di Indonesia sesuai dengan yang dikemukakan oleh Deddy Iskandar Muda dalam bukunya Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, sesuai dengan penjabaran yang dikemukakan oleh Anna Coren dan Anjali Rao dalam wawancara kepada peneliti serta penyajian berita yang dilakukan oleh Anna Coren dalam video program News Stream yang diamati oleh penliti. Pada dasarnya, persiapan On air yang diterapkan di Indonesia yang dikemukakan oleh Deddy Iskandar Muda (Muda, 2005:173) dan Anchor CNN International Asia Pasifik adalah sama. Yakni, seorang Anchor harus hadir di studio lebih dari 1 jam sebelumnya kemudia berkoordinasi dengan produsernya untuk mendapatkan pemahaman berita yang akan dibawakannya, membaca naskah, mempelajari pelafalan, membuat pertanyaan wawancara, merias wajah dan menata rambut, kemudian hadir di studio berita paling tidak 10 menit sebelum on air. Dan SOP saat On air, yakni Sudah harus berada di studio paling tidak 10 menit sebelum jam siaran, sudah siap dengan naskah yang akan dibaca dan sesuai urutan, berkooperasi dengan produser dan crew untuk menjalankan kegiatan penyajian berita sesuai dengan yang telah diatur.

4.3.2 Penelitian Dalam berbagai buku mengenai Broadcasting, kita membaca berbagai hal yang harus dilakukan sebelum dan selama menyajikan berita agar seorang Anchor dapat menghasilkan kinerja yang baik. Mulai dari

96   

membaca naskah, melakukan cek suara, bekerjasama dengan produser, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, ditemukan bahwa hal-hal yang kita lihat dalam penyajian berita, seperti kredibilitas, kepercayaan diri, ketenangan, dapat dimiliki oleh seorang Anchor melalui penelitian. Penelitian yang dilakukan terhadap berita yang akan disampaikan maupun topic wawancara yang akan dilakukannya. Anna Coren mengungkapkan, “Kuncinya, saya pikir anda haru menjadi, seperti yang saya katakan, anda harus mengetahui materi anda, anda harus melakukan penelitian diluar waktu anda membacakan berita”. Dalam teori-teori mengenai Broadcasting, penguasaan materi sering disebutkan. Namun penguasaan materi yang dikemukakan oleh Anna Coren dan Anjali Rao bukanlah hanya sekedar mengetahui topik yang akan disajikan oleh Anchor dengan mendapatkan briefing atau penjelasan dari produsernya. Seorang Anchor harus aktif melakukan penelitian pribadi untuk mendapatkan sebanyak mungkin wawasan dan pengetahuan mengenai berita-berita yang akan disampaikannya. Dan hal itu dapat dilakukan dengan banyak membaca. Anjali Rao mengatakan: “Membaca, membaca, dan membaca. Koran, majalah, website. Serta menonton liputan berita dari organisasi lain selain tempat anda bekerja. Saya yakin ini sangat membantu memperluas dasar pengetahuan anda”. Dengan penelitian pribadi yang dilakukan, seorang Anchor dapat menguasai penyajian berita yang dilakukannya.”Satu-satunya cara untuk

97   

melakukannya dengan sukses adalah dengan melakukan penelitian sebelumnya”, sambung Anjali Rao. Terutama dalam melakukan siaran langsung, penelitian yang dilakukan terlebih dahulu akan sangat membantu, sebab dalam siaran langsung, anda tidak dapat menjamin bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai jadwal. Dan untuk itu, seorang Anchor harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai acara yang disajikannya untuk berjagajaga sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Misalnya saja dalam suatu pidato langsung Presiden, anda harus terus memberikan informasi kepada pemirsa hingga Presiden muncul. Presiden dapat saja muncul terlambat, dan selama jeda waktu itu, Anchor harus menggunakan seluruh wawasannya mengenai hal tersebut, seperti apa topik pidato yang akan disampaikan, dalam rangka apa beliau menyampaikan pidatonya, dan sebagainya. Seorang Anchor harus terus berbicara mengisi waktu yang kosong. Sebab beberapa detik kesunyian dapat membuat pemirsa memutuskan

untuk

memindahkan

saluran

televisi

yang

sedang

disaksikannya. Saat seorang Anchor akan melakukan wawancara, penelitian aktif ini juga menjadi sangat penting. Materi yang diberitahukan ataupun didiktekan kepada anda oleh orang lain tidak akan pernah cukup. Anda harus mendapatkan sebanyak mungkin informasi mengenai topic wawancara anda sehingga anda mendapatkan ke dua sisi dari topic tersebut. Hal ini memungkinkan Anchor untuk dapat menanyakan hal-hal

98   

penting kepada narasumber yang dapat memberikan informasi yang tidak pernah diketahui oleh pemirsa sebulumnya, serta mampu memahami penjelasan narasumber dan memiliki wawasan yang cukup untuk mampu mempertanyakan jawaban yang diberikan oleh narasumber. Dengan demikian anda dapat menyajikan wawancara yang informatif dan menarik bagi pemirsa anda. Dan penguasaan materi hasil penelitian ini dapat terlihat jelas dalam performance Achor saat menyajikan berita ataupun dalam melakukan wawancara. Hal inilah yang dilakukan oleh para Anchor CNN International. Dalam video Anna Coren saat melakukan wawancara di CNN, peneliti mengamati bahwa Anna Coren telah mengikuti berita mengenai Myanmar dan melakukan penelitian dari segala sisi sebelum mewawancarai Abhisit Vejjajiva sebab dia mengutip pernyataan PM Inggris mengenai hal tersebut. Hal ini dapat terlihat dari pertanyaan Anna “The British Prime Minister, Gordon Brown said this is just the excuse to try to try to keep her in detention for longer, do you share those views?” Serta dalam Video acara News Stream yang disajikan oleh Anna Coren, peneliti mengamati bahwa Anna Coren berbicara dengan lancar menyampaikan berita yang dibawakan serta tidak ada kesalahan pelafalan menunjukkan penguasaan materi. Performa menakjubkan ini merupakan dampak dari penguasaan materi, yang dimana untuk dapat menguasai materi tersebut, Anchor harus melakukan penelitian sebelumnya.

99   

4.3.3 Penambahan Empati Dalam menyampaikan berita, seorang Anchor harus menambahkan empati kedalam berita yang dibawakannya. Bukan sekedar harus mampu merubah intonasi, ekspresi dan gerakan serta bahasa tubuhnya sesuai dengan isi berita yang dibawakannya, namun seorang Anchor harus dengan jujur bukan berakting, menambahkan perasaannya ke dalam setiap berita yang dibawakannya. Dengan demikian seorang Anchor akan mampu membangun keterikatan diantara dirinya, pemirsanya dan berita yang disampaikannya. Anna Coren mengatakan: “Saya pikir anda harus menarik pemirsa anda, anda harus memperlihatkan kasih, anda harus menunjukkan empati, anda butuh tertarik secara tulus, saya pikir itu sangat penting. Anda harus peduli terhadap berita tersebut, anda harus peduli terhadapat orang yang anda bicarakan.” Dengan demikian pemirsa anda tahu dan merasakan keterikatan denga berita yang anda sampaikan, sebab mereka mempercayai betapa parahnya kerusakan yang terjadi akibat bencana alam tersebut, atau betapa menggembirakannya berita yang anda sampaikan. Perasaan, kasih dan empati membuat pemirsa peduli dan ingin peduli, serta ingin memperhatikan dan terikat dengan berita tersebut. Anna Coren dalam Acara News Stream yang diamati peneliti, menunjukkan afeksi dari ekspresi wajah, suara dan gesture terhadap setiap berita, seperti saat menyajikan berita mengenai ketegangan di semenanjung Korea yang menyebabka 4 tentara meninggal, ekspresi wajah menunjukkan keprihatinan dengan dahi yang mengerut dan tatapan

100   

mata. Serta suara melembut, saat mengantarkan ke ramalan cuaca, ekspresi wajah tersenyum, suara ceria, seta mengobrol santai dengan weathercaster “I can handle the snow not the wind, it’s tough”. Semua perasaan ini membuat seorang Anchor tampak lebih manusiawi dan dekat dengan pemirsa. “Seperti yang saya katakan, kami adalah manusia dan sulit

untuk

tidak

terpengaruh

dengan

berita-berita

mengenai

penderitaan”, kata Anjali Rao. Dengan menunjukkan bahwa Anchor juga adalah seorang manusia bukan sesosok public figure yang berada jauh diatas dan tidak terjangkau yang tidak mengetahui kehidupan sesungguhnya yang dialami kebanyakan masyarakat pada umumnya, maka pemirsa akan lebih mempercayainya. Aristoteles dalam teori retorikanya juga mengemukakan pentingnya penambahan emosi dalam berbicara didepan publik untuk melakukan persuasi.

4.3.4 News anchor Televisi Internasional Menjadi Anchor di televisi nasional dan televisi internasional, pada dasarnya membutuhkan keahlian yang sama. Hanya saja benar bahwa tentu saja ada perbedaan antara menjadi Anchor televisi nasional dan internasional. Perbedaannya adalah besar skala berita yang diliput serta isi berita yang diliput. “Berita yang anda sajikan berbeda. Isu lokal dan internasional, tetap sama hanya skalanya berbeda. Anda tetap dapat menerapkan keahlian yang sama”, tutur Anna Coren dalam wawancara dengan peneliti. Pada televisi nasional, berita-berita yang akan disajikan

101   

adalah berita-berita yang akan menarik bagi pemirsa lokal, seperti kasus pencurian motor disuatu daerah, sebab hal itu dekat dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka, sedangkan dalam televisi internasional, isi berita yang disajikan adalah berita-berita yang menarik bagi pemirsa internasional, seperti sengketa antar negara, ketegangan timur tengah dan afrika, dan sebagainya. Jaringan televisi internasional jelas memiliki pemirsa dalam jumlah sangat banyak dibandingkan televisi nasional. Dan oleh sebab itu seorang Anchor jaringan internasional tidak akan pernah mengetahui dengan pasti siapa pemirsanya. Dalam menghadapi pemirsanya yang begitu banyak dan majemuk, Anna Coren mengatakan bahwa anda hanya dapat melakukan yang terbaik yang bisa anda lakukan. Anna Coren mengatakan: “Bersama CNN, kami berada di lebih dari 267 juta rumah tangga di seluruh dunia maka anda tidak akan pernah mengetahui siapa pemirsa anda. Maka saya rasa yang dapat anda lakukan adalah melakukan pekerjaan anda sebaik yang dapat anda lakukan. Sampaikan berita kepada massa pemirsa anda dengan cara terbaik yang dapat anda lakukan. Saya rasa tidak ada kata-kata khusus dalam menyampaikan berita.”

Namun satu hal yang penting untuk disadari oleh seorang Anchor jaringan internasional adalah sensitifitas perbedaan budaya. Denga majemuknya pemirsa yang dimiliki diseluruh dunia dengan beragam kebudayaan dan nilai-nilai yang dimiliki, seorang Anchor harus selalu menunjukkan sikap menghargai terhadap perbedaan-perbedaan tersebut dan selalu bersikap netral dengan tidak menyinggung hal-hal tersebut.

102   

Menurut Anjali Rao, nada suara yang moderat penuh rasa hormat sangatlah penting sebab itu bukan hanya kata-kata yang didengar orang tapi juga cara kata-kata itu diucapkan. Seorang Anchor jaringan internasional seringkali melakukan laporan langsung untuk acaranya dari lokasi kejadian. Dan sejak berita-berita yang diliput adalah berita-berita internasional, maka peliputan bisa dimana saja, bahkan di negara yang tidak pernah diketahuinya sebelumnya. Dan sangat penting untuk menyadari adanya sensitifitas budaya ini, terutama disaat sedang meliput ketegangan disuatu negara. Jangan sampai ketidaksensitifan seorang Anchor menyebabkan memanasnya situasi. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Aristoteles dalam Teori Retorikanya, Seorang pembicara yang hendak mempersuasi audience-nya harus memperhatikan tiga bukti retorik, yaitu logika, emosi dan etika atau kredibilitas.