9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam ... - Library Binus

30 downloads 255 Views 145KB Size Report
persekutuan gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk ... Definisi komunikasi massa yang lebih preinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain ... Fungsi utama menurut Dominick terdiri dari pengawasan, penafsiran, keterkaitan  ...
BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1

Teori Umum Dalam menganalisis masalah-masalah yang terdapat dalam penelitian ini

maka dibutuh kan referensi-referensi dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang akan membantu dalam penelitian ini, dan akan disatu padukan demi mendapatkan jawaban yang memuaskan dan cocok untuk penelitian ini. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu cum, kata depan yang artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units, kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communion, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan communion, yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk melakukan communion diperlukan usaha dan kerja. Kata communion dibuat kata kerja communicate yang berarti membagi sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorag, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Jadi komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan (Hardjana, 2003).

2.1.1 Definisi Komunikasi Massa Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Komunikasi massa berasal dari kata media of mass communication (media komunikasi massa). Massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca. (Nurudin : 2007). Para ahli mempunyai pendapat sendiri berkaitan dengan definisi komunikasi massa, antara lain:

9

10

1. Bitner Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh bitner (Rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messsages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi yang diutarakan bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Media komunikasi massa yang termasuk adalah radio siaran dan televisi. Keduanya dikenal sebagai media elektronik, sedangkan surat kabar dan majalah keduanya disebut media cetak, serta media film. Media film juga disebut media komunikasi massa adalah film bioskop (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2009). 2. Gerbner Definisi komunikasi massa yang lebih preinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain yaitu gerbner. Menurut Gerbner (1967) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaha dari arus pesan yang menyambung serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industi (Rakhmat, 2003:188). Dari definisi tersebut tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2009). 3. Meletzke Definisi komunikasi massa menurut Meletzke seperti yang terdapat di dalam buku Elvinaro, dkk. komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis

11 secara tidak langsung dan satu arah pada public yang tersebar (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2009). 4. Wright Definisi komunikasi massa yang dikemukakan wright ini nampaknya merupakan definisi yang lengkap, yang dapat menggambarkan merupakan definisi yang lengkap, yang dapat menggambarkan karakteristik komunikasi massa secara jelas. Menurut Wright, definisi nya mengemukakan karakteristik komunikan secara khusus, yakni anonim dan heterogen (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2009). Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan para ahli komunikasi, tampak nya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip, bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini menggambarkan jelas apa itu komunikasi massa, bahkan sedcara tidak langsung dari pengertian komunikasi massa dapat diketahui pula ciri-ciri komunikasi massa yang membedakannnya dari bentuk komunikasi lainnya. (Rakhmat, 2003: 189). Media massa merupakan salah satu faktor dominan dalam asimilasi dan pelaksanaan nilai-nilai sosial. Namun, bertentangan dengan versi Gramsci hubungan yang kuat antara pengembangan yang luas dari masyarakat sipil dan penguatan kapitalisme (Kyukanov, 2012: 11)

2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi, kendari dalam setiap item fungsi terdapat persamaan dan perbedaan. Pembahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting, terutama konsekuensi komunikasi melalui media massa. 1. Dominick (2001)

12 Fungsi utama menurut Dominick terdiri dari pengawasan, penafsiran, keterkaitan, penyebaran nilai dan hiburan. 1. Pengawasan Fungsi pengawasan di bagi menjadi 2 yaitu : 1. Pengawasan Peringatan Ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman. Secara tidak langsung banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman. 2. Pengawasan Instrumental Penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang dilm apa yang sedang dimainkan di bioskop, produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep makan dan sebagainya merupakan contoh pengawasan instrumental. 2. Penafsiran Fungsi pengawasan hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya mamsok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Contoh penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk rencana (editorial) surat kabar. Penafsiran berbentuk komentar dan opini yang ditunjukan kepada khalayak pembaca.

13 3. Keterkaitan Media massa dapat menyatukan anggot masyarakat yang beragam, sehingga membentuk keterikatan berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Penyebaran Nilai-Nilai Fungsi ini bisa disebut sosialisasi, yaitu mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Sebuah penelitian menunjukan bahwa banyak remaja belajar tentang perilaku berpacaran dari menonton film dan acara televisi tentang pacaran, termasuk pacaran yang agak liberal atau bebas. 5. Hiburan Sulit dibantah lagi bahwa media massa menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Hampir ¾ bentuk siaran televisi menayangkan hiburan. Begitu pula radio siaran-siaran nya memuat acara hiburan, demikan pula dengan majalah. Fungsi media massa sebagai penghibur ialah tiada lain tujuannya untuk mengurangi ketegangan pikiran khayalak, karea dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

2. Effendy (1993) Mengemukakan komunikasi massa secara umum : 1. Fungsi Informasi Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa.

14 2. Fungsi Pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak, karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, seta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. 3. Fungsi Memengaruhi Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayk dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan di televisi ataupun surat kabar.

2.1.3 Efek Komunikasi Massa Steven H. Chaffe menyebutkan ada lima hal tentang efek komunikasi massa dan keberadaanya sebgai benda fisik, yaitu : (Rakhmat, 2003 : 220- 222). 1.

Efek Ekonomi Kehadiran media massa menggerakan berbagai usaha - produksi, distribusi -

konsumsi “ jasa “ media massa. Kehadiran surat kabar berarti menhidupkan pabrik pensulaplai kertas koran, menyuburkan pengusaha percetakn dan grafika, serta memberi pekerjaan pada wartawan, ahli perancang grafis, pengedar, pengecer, pencari iklan dan sebagainya. 2. Efek Sosial Berkenaan dengan perubahan struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran media massa. Sudah diketahui bahwa kehadiran televisi menghadirkan status sosial pemiliknya. Di perdesaan, televisi telah membentuk jaringan–jaringan interaksi sosial yang baru. Pemilik televisi sekarang menjadi pusat jaringan sosial, yang menghimpun disekitarnya, tetangga dan penduduk desa sosiologi.

15 3. Efek pada penjadwalan kegiatan Masuknya televisi ke kehidupan masyarakat mengakibatkan beberapa kegiatan sehari-sehari dikurangi dan beberapa kegiatan lainya dihentikan sama sekali, karena waktunya dipakai untuk menonton televisi. 4. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologis. Sering terjadi orang juga menggunakan media untuk menghilangkan rasa tidak enak. Misalnya kesepian, marah, kecewa dan sebagainya. Media digunakan tanpa mempersoalan isi pesan yang disampaikannya, media digunakan hanya sekedar untuk menenangkan kembali perasaanya. 5. Efek pada perasaan orang terhadap media Kita memiliki perasaan positif atau negatif pada media tertentu. Timbulnya perasaan senang atau percaya pada media massa tertentu mungkin erat kaitanya dengan pengalaman individu bersama media tersebut. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “ Dinamika Komunikasi”, mengatakan bahwa ada tiga dampak dari komunikasi, yaitu : 1.

Dampak Kognitif Dampak kognitif adalah dampak yang timbul pada komunikan yang

menyebabkan ia menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya. Disini pesan yang ingin disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari komunikan.

16 2.

Dampak Afektif Dampak Afektif lebih tinggi kadarnya dari pada dampak kognitif. Disini

tujuan komuikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, marah dan sebagainya. 3.

Dampaknya Konatif Dampak Konatif adalah dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk

perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003 : 7).

2.2

Media Massa Menurut Hafied Cangara , media massa merupakan suatu alat untuk

menyampaikan pesan dari sumber kepada masyarakat (penerima) yang menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi (Cangara, 2008) Satu kenyataan yang tidak terbantahkan dan sangat memengaruhi proses komunikasi dalam masyarakat modern sekarang ini adalah keberadaan media massa. Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa dewasa ini. Bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sedemikian besar. Akan arti penting media massa, Dennis McQuail (1987) pernah mengeluarkan beberapa asumsi seperti: 1.

Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait. Media juga merupadkan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan

17 institusi social lainnya. Di pihak lain, institusi media diatur oleh masyarakat. 2.

Media massa merupakan sumber kekuatan –alat control, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya.

3.

Media merupakan lokasi (atau norma) yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.

4.

Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup, dan normanorma.

5.

Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas social, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.

2.2.1 Jenis-jenis Media Massa Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media cetak dan media elektronik. 1.

Media Cetak Media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau kolom dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau menghibur. Media cetak yang dimaksud adalah seperti surat kabar dan majalah. Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasi), fungsi yang paling menonjol dari media cetak adalah

18 informasi. 2.

Media Elektronik Media elektronik merupakan media massa yang menggunakan alat-alat elektronik, seperti: 1) Radio Media radio adalah media yang telah berkembang lebih awal dari media televise.

Radio

memiliki

kemampuan

audio

yang

khas

dengan

mengandalkan perpaduan antar suara dan bunyi. Radio mendapat juukan kekuatan kelima atau the fifth estate. Hal ini disebabkan siaran radio dapat melakukan fungsi kontrol sosial, disamping empat fungsi lainnya yakni member informasi, menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi. 2) Televisi Televisi berasal dari kata tele (bahasa yunani) yang berarti “jarak” dan visi (bahasa latin) yang berarti “citra atau gambar”. Jadi kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh. (Vera, 2010) 3) Film Film dalam pengertian sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian yang lebih luas bisa juga termasuk yang disiarkan di TV. Film dengan kemampuan visualnya yang didukung dengan audio yang khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga sebagai media pendidikan dan penyuluhan. Ia bisa diputar berulangkali pada tempat dan khalayak yang berbeda. 4) Internet Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen

19 Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu pengetahuan, dan pandangan dunia. Oleh karena itu internet telah menjadi media massa yang sangat berpengaruh. Nilai yang ditawarkan internet dapat dikiaskan sebagai sistem yang diibaratkan sebagai “perpustakaan yang dapat dikunjungi kapan saja”.

2.3

Televisi Sejarah Televisi Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh

para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel. Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal Jenkins. Akibat dari ditemukannya beberapa sistem dan konsep teknologi televise dari tahun ke tahun yang dipelopori oleh Nipkow, maka industri penyiaran televise juga dengan sendirinya ikut berkembang. Begitu ditemukan sistem televise mekanik oleh John Logie Baird, berdiri stasiun televise Baird Television Limited pada 1934, yang menyiarkan program Crystal Palace, London.

20 Tonggak sejarah perkembangan industri televise selanjutnya yang dimulai dari berdirinya stasiun televise BBC di London antara lain: 1) 1929 BBC mengudara siaran percobaan dengan menggunakan temuan John Logie Baird, yaitu sistem televisi 30 garis. 2) 1929 penyiaran televise secara regular dimulai di Jerman, yang kemudian menyiarkan liputan Olympic games yang disiarkan dari stasiun di Berlin dan Leipzig. 3) 1931 Penyiaran televise secara regular dimulai di Perancis. 4) 1951 stasiun TV Nederland-1 berdiri yang merupakan public broadcasting pertama di Belanda. 5) 1952 CBC (Canadian Broadcasting Corporation) TV Station berdiri dengan stasiun pemancarnya di Montreal, Quebec.

Pada tahun-tahun yang lain masih banyak stasiun penyiaran televisi yang berdiri, diantaranya di Uni Soviet, Amerika, Australia, dan kawasan benua lainnya. Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimuai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau Asian Games. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) sampai sekarang. TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan pada saat itu, kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah sekitar 210 jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televsi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Secara berturut-turut berdiri stasiun televisi, Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi

21 Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), Indosiar, TV7, Lativi, Metro TV, Trans TV, dan televisi-televisi daerah seperti Bandung TV, JakTV, Bali TV dan lain-lain.

2.3.1 Karakteristik Televisi Televisi mempunyai karakteristik, antara lain: 1. Audiovisual Karena sifatnya yang audiovisual, tayangan di televisi harus selalu dilengkapi dengan gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta (still picture), maupun film berita. 2. Berpikir dalam gambar Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar (think in picture). Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama, ada visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Dalam proses visualisasi, pengarah acara harus berusaha menunjukkan objek-objek tertentu menjadi gambar yang jelas dan menyajikannya sedemikian rupa, sehingga mengandung suatu makna. Tahap kedua dari proses berpikir dalam gambar adlah penggambaran (picturization), yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian lebih kompleks Pengoperasian siaran televisi lebih kompleks, lebih banyak melibatkan

22 orang.

Peralatan

yang

digunakanpun

lebih

banyak

dan

untuk

mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.

2.3.2 Program Acara Televisi Kata program berasal dari bahasa inggris yaitu programme, yang berarti acara atau rencana. Pengertian program dalam media televisi adalah segala hal yang ditampilkan melalui media televisi untuk memenuhi kebutuhan audience-nya. Program atau acara yang disajikan adalah salah satu faktor utama yang membuat audience tertarik untuk menyaksikan dan mengikuti yang disajikan. Televisi sebagai media massa yang sudah akrab dengan kehidupan anak – anak dan remaja zaman sekarang, mempunyai tiga fungsi yaitu : a. Fungsi penerangan (the information function), b. Fungsi pendidikan (the education function), c. Fungsi hiburan (the entertainment function). Acara – acara yang ditayangkan televisi harus mencakup semua fungsi televisi sebagai media massa. Demikian banyak acara – acara yang ditayangkan dari yang bersifat informative, edukatif maupun yang bersifat hiburan sudah dapat dinikmati dilayar televisi. Sehubungan dengan itu yang perlu diperhatikan adalah menjadikan siaran menarik dan enak untuk ditonton, ada beberapa cara antara lainnya (Soenarto, 2007: 13) : 1) Judul acara harus menarik, singkat, mudah diingat, dan tidak vulgar. 2) Waktu siaran tidak terlalu panjang, juga tidak terlalu pendek. 3) Agar penonton menjadi setia di depan televisi, maka perlu disusun program acara secara bergantian antara acara yang berat dengan acara yang ringan dan yang sedang.

23 4) Ada insert program yang diisi dengan memunculkan informasi pendidikan atau iklan layanan masyarakat / Psa (public service advertisement). 5) Bisa mengikat penonton misalnya membuat tune musik pembuka dan penutup acara.

2.3.3 Jenis Program Televisi Jenis program umumnya dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu hiburan, informasi dan berita. Terdapat juga klasifikasi jenis program tersebut hanya dua kelompok besar, yaitu program acara artistic dan jurnalistik. Kedua jenis program itu dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Program Karya Jurnalistik Program karya jurnalistik bersumber pada masalah yang sedang hangat, berisi peristiwa dan pendapat. Proses produksinya mengutamakan kecepatan dan kebenaran. Jenis-jenis karya jurnalistik ini bisa berbentuk berita actual (siaran berita), berita non actual (feature, majalah udara), dan penjelasan tentang masalah hangat (dialog, monolog, panel diskusi, current affairs). 2. Program Karya Artistik Program ini digagas oleh perorangan atau tim-kreatif. Prosesnya mengutamakan keindahan dan kesempurnaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh timkreatif. Jenis program karya artistik ini beragam, bisa berbentuk drama, acara music, lawak, quiz, informasi sejarah (dokumenter), dan informasi apa saja yang bersifat non-politik.

24 2.3.4 Format Program 1. Program Drama Program siaran drama berisi cerita fiksi. Istilah ini juga disebut sinetron cerita. Untuk membedakannya dengan sinetron noncerita adalah: format sinetron yang terdiri dari beberapa jenis, yaitu: sinetron drama modern, sinetron drama legenda, sinetron drama komedi, sinetron drama saduran dan sinetron yang yang dikembangkan dari cerita atau buku novel, cerita pendek dan sejarah (Soenarto, 2007: 62-63). 2. Program non Drama Program non-drama merupakan bentuk acara yang tidak disertai bumbu cerita. Acara non-drama diolah seperti apa adanya. Program jenis dokumenter termasuk program nondramatik ini bisa didapatkan dari keadaan senyatanya, bisa mengenai alam, budaya manusia, ilmu pengetahuan dan kesenian (Soenarto, 2007: 62-63). Program non-drama di televisi menurut Sony Set adalah acara terbanyak yang kita tonton selama hidup kita. Dari tayangan reality show, talkshow, kuis, games, features, star talent search, audisi para bintang, kombinasi program televisi dan sebagainya menghiasi hari-hari kita dengan wacana (Set, 2008: 20). 3.

Berita Program informasi (berita) di televisi, sesuai dengan

namanya, memberikan

banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap suatu hal. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual kepada audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). (Morissan, 2010:25)

25 1. Berita keras Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karenan sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Peran televisi sebagai sumber utama hard news bagi masyarakat cenderung untuk terus meningkat. Media penyiaran adalah media yang paling cepat dalam menyiarkan berita kepada masyarakat. Dalam berita-berita mengenai konflik, televisi menjadi medium informasi yang paling dipercaya. Hal ini disebabkan televisi menyajikan gambar yang menjadi bukti yang tak terbantahkan. Berita keras disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari beberapa menit saja (misalnya breaking news) hingga program berita yang berdurasi 30 menit, bahkan satu jam. Sutatu program berita terdiri atas sejumlah berita keras atau dengan kata lain suatu program berita merupakan kumpulan dari berita keras. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: straight news, features, dan infotainment. 2. Straight News Straight News berarti berita “langsung” (straight), maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what, where, when, what, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien. 3. Feature Kita sering melihat suatu program berta menampilkan berita-berita ringan misalnya informasi mengenai tempat makan yang enak atau tempat liburan

26 yang menarik, berita semacam ini disebut feature. Dengan demikian, feature adalah berita ringan namun menarik.Pengertian “menarik” di sini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai soft news karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat (kurang dari lima menit) dan ia menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Namun terkadang feature terkait dengan suatu peristiwa penting, atau dengan kata lain terikat dengan waktu, dan karena itu harus segera disiarkan dalam suatu program berita. Feature semacam ini disebut news feature, yaitu sisi lain dari suatu berita straight news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita. 4. Infotainment Kata “infotainment” berasal dari dua kata, yaitu information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan, namun infotainment bukanlah berita hiburan atau berita yang memberikan hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan arena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti pemain film/sineteron, penyanyi dan sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment.

2.4

Mancing Mania Mancing Mania adalah program hobby seputar dunia memancing, khususnya

sport fishing. Artinya, sport fishing lebih menitik-beratkan pada aktifitas fisik, yang diperoleh saat strike (umpan disambar ikan) dengan ikan-ikan monster. Tujuan utama

27 dari sport fishing adalah berolahraga, bukan mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya seperti yang dilakukan oleh nelayan. Mancing Mania dipandu oleh Dudit Widodo, Bayu Noer dan Cepy Yanwar. Dalam setiap episodenya, pemirsa diajak mengenal lokasi-lokasi yang terdapat banyak ikan besar. Lokasi-lokasi tersebut biasanya dilakukan di laut. Sehingga selain memancing pemirsa juga dapat mengetahui keindahan alam di berbagai daerah di Indonesia. Di setiap akhir episodenya, diharapkan pemirsa dapat mengetahui keindahan sekaligus kekayaan bahari berbagai tempat di Indonesia, sekaligus dapat menambah wawasan mengenai jenis ikan yang berhasil dipancing. “Mancing Mania” merupakan program features yang kita kenal, mancing mania juga termasuk program hiburan yang memberikan dampak hiburan atau kesenangan bagi audience. “Mancing Mania” memiliki sifat informasi, bahwa tayangan mancing mania memberikan informasi kepada audience lokasi indah di indonesia dan berbagai cara teknik memancing. Presenter “Mancing Mania” juga tidak kalah nya menarik dan memberikan wawasan yang luas seperti Dudit Widodo dan Bayu Noer. Mereka silih berganti menjadi Host atau Presenter di “Mancing Mania”. Terkadang ada di satu episode mereka berada di lokasi yang berbeda dan di perahu yang berbeda dan mereka menunjukan cara memancing mereka masingmasing sehingga memberi wawasan kepada audience bagaimana mana teknik memancing yang baik dan yang benar. Di acara ini terkadang terdapat bintang tamu yang meramaikan dan suka memancing, seperti pengusaha, atau pemancing international dari luar negri. Pendapat saya tentang “Mancing Mania” bila masyarakat yang menyukai memancing dan memiliki hobi memancing yang telah lama disimpan, pasti ketika menonton tayangan “Mancing Mania” ke-esokan hari nya akan bersiap-siap untuk

28 memancing, karena tidak bisa di pungkiri bahwa tayangan ini telah memberikan pengaruh terhadap hobi pemancing yang telah lama tidak memancing dan sibuk akan dunia nya. Memancing merupakan kegiatan olahraga dan menyegarkan otak, melemaskan bagian tubuh yang tegang dan memberikan kepuasan saat mendapatkan ikan.

2.5

Teori Uses and Effect Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Sven Windhal (1979) ini

merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori tradisional engenai efek. Konsep ”use” (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa (Sendjaja, 2004: 41). Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti ”exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua (Sendjaja, 2004: 41). Dalam uses and gratification, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada uses and effect, kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media, akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa (Sendjaja, 2004: 41-42).

29 Hubungan antara penggunaan dan hasil dari proses komunkasi massa, dengan memperhitungkan pula isi media memiliki beberapa bentuk yang berbeda, diantaranya : 1. Pada kebanyakan efek tradisional, karakterisrik isi media menentukan seberapa besar dari hasil. Penggunaan media hanya dianggap sebagai faktor perantara, dan hasil dari proses tersebut dinamakan efek. 2. Dalam berbagai proses, hasil lebih merupakan akibat dari penggunaan daripada karakteristik isi media. Penggunaan media dapat mengembalikan, mencegah, atau mengurangi aktivitas lainnya. Jika penggunaan merupakan penyebab utama dari hasil, maka ia disebut konsekuensi. 3. Ada anggapan bahwa hasil ditentukan sebagian oleh isi media (melalui perantaraan penggunanya) dan sebagian oleh penggunaan media itu sendiri. Oleh karenanya ada dua proses yang bekerja secara serempak yang bersamasama menyebabkan terjadinya suatu hasil yang disebut ”conseffects” (gabungan antara konsekuensi dan efek). TV dengan segala kelebihannya telah menjadi media yang banyak dipakai dan diminati. Hingga peran dan dampak yang diakibatkan olehnya pun tidak kecil (Sarah Anabarja, 2010). Di dalam penelitian ini, peneliti meneliti seberapa besar minat khalayak saat menyaksikan tayangan mancing mania, seberapa besar pengaruh tayangan tersebut sehingga audience dapat melakukan kegiatan memancing.

30 2.6

Teori Khusus

2.6.1 Presenter Jika istilah host lebih banyak diberikan kepada seseorang yang membawakan acara non berita, maka istilah anchor khususnya diberikan kepada seseorang yang membawakan atau menyajikan berita. Dulu, pembawa acara dikenal dengan sebutan master of ceremony (MC). MC biasanya untuk acara hiburan dan semi hiburan, sebab tuntutan kreavitas dan improvisasinya lebih tinggi. Seorang Master Of Ceremony harus mampu membaca situasi, menciptakan suasana sesuai dengan karakteristik acaranya, dan memungkinkan adanya dialog dengan audience (Aryati, 2004). Pada program Suara Anda sempat ada beberapa kali pergantian presenter ,beberapa diantaranya Fessy Alwi dan Chantall Dela Concetta. Dan sekarang ini presenter dari program Suara Anda adalah Frida Lidwina. Pada program Suara Anda ini presenter di tuntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik dengan khalayak dan juga menguasai berita. Adapun kriteria kepribadian yang harus di miliki oleh seorang MC atau pembawa acara, yaitu : (Aryati, 2004) 1. Ekstrovert yaitu orang-orang yang suka mengekpresikan apa yang ada dipikiran, dirasakan, kepada orang lain , pendek kata orang yang suka memperbincangkan berbagai hal dengan orang lain, secara terbuka. 2. Generalis yaitu orang yang memiliki banyak pengetahuan umum, yang akan memungkinkan dia untuk “bicara apa saja”. 3. Fleksibel yaitu orang yang luwes, mudah menyesuaikan diri dengan situasi. 4. Friendly yaitu orang yang mudah bergaul, dank arena pembawaanya disenangi banyak orang.

31 Adapun persyaratan utama untuk menjadi seorang MC atau pembawa acara, yaitu : (Aryati, 2004) 1. Pengetahuan dan Pengalaman yang Luas Memiliki pengetahuan yang cukup dan pengalaman hidup akan membentuk sikap penuh pengertian kepada masyarakat, serta mampu menghargai dan memaklumi gejolak yang hidup di sekelilingnya. Dengan kedalaman pengetahuan yang menyangkut peri kehidupan serta nilai-nilai yang dianut masyarakat, seorang MC atau pembawa acara dapat dengan mudah menguasai khalayak atau audien nya. Pengalaman akan menjadi sumber kreativitas yang sangat efektif sesuai dengan tuntutan situasi. 2. Cerdas Banyak orang yang bisa membedakan MC atau pembawa acara yang cerdas dari MC yang cemerlang permukaannya saja wajah cantik, suara bagus, tetapi tidak ada kreativitas dan penghayatan dalam penampilannya. Penampilan tidak berisi, hanya sekedar rangkaian kata-kata tanpa makna. Audience percaya kepada MC yang tahu persis pada apa yang dikatakannya, sanggup dengan cepat mengambil keputusan, membuat pesan dengan jelas, singkat, tenang bila terjadui hal-hal yang mendadak harus disampaikan. Dan hal ini bisa terjadi setiap saat. 3. Rasa Humor Orang yang tidak mempunyai sense of humor akan mendapat kesulitan untuk mendalami profesi yang satu ini. Ada 2 hal yang menyangkut masalah ini : 1. Audience tidak menghendaki berkomunikasi dengan seorang MC yang bermuka masam, karena mereka datang untuk menghadiri suatu pertemuan, menghibur hati dan secara tidak langsung mengharapkan semua yang dilihatnya adalah yang terbaik.

32 2. Bagi seseorang yang tidak mempunyai rasa humor, tak seorang pun dapat menolong anda untuk menghidupkan dan menyemarakan suasana dan penampilan anda. Dengan rasa humor akan tercipta suasana akrab, ceria antara anda dan audien. 3

Pelaksanaan suatu acara melibatkan banyak pihak, yang masing-masing mempunyai cara dan keinginan sendiri-sendiri dalam mencapai tujuannya. Pada saat acara berlangsung mungkin akan muncul instruksi-instruksi yang membingungkan , atau juga pengisi acara yang rewel. Disinilah di butuhkan kesabaran dari seorang MC/PA.

4. Imajinasi Berbagai macam acara akan di temui di sepanjang perjalanan karir seorang MC/PA, dan masing-masing acara mempunyai karakter dan tingkat kesulitan acara yang berbeda-beda. Pada saat-saat tertentu MC/PA dituntut untuk kreatif, agar acara yang biasa-biasa bisa menjadi lebih meriah. MC menciptakan suasana sesuai dengan imajinasinya namun tidak jarang pula MC harus bisa meredam emosi audience-nya, dengan menerima imajinasi yang di miliki audience-nya. 5. Antusiasme Seorang MC tidak mungkin menjalankan aktivitasnya tanpa antusiasme, sebab tanpa itu hampir dapat dipastikan bahwa ia akan gagal menjalankan perannya. Antusiasme akan terlihat oleh audien dan akan mempengaruhi mereka. Antusiasme akan mencerminkan keunggulan MC, dalam komunikasi yang terjadi antara MC dan audience-nya.

33 6. Rendah Hati dan Bersahabat Ketenaran dari seorang MC/PA bisa setingkat ketenarannya sengan seorang artis, namun seorang MC tidak boleh terlalu bangga pada nama besarnya, karena kesombongan akan terpancar keluar dari penampilannya, lewat katakata yang dipilihnya, dan dari sikap tubuhnya saat berkomunikasi dengan audience-nya. Kerendahan hati membuat penampilan MC/PA menjadi sosok yang ramah, berwajah cerah, dan siap berdialog sebagaimana seorang sahabat layaknya. 7. Kemampuan Bekerjasama Pada pelaksanaan kerjanya, seorang MC tidak dapat bekerja seorang diri. Selalu ada pihak lain yang menunjang penampilan MC, seperti protokol, stage manager, soundman, lightingman, dan sebagainya. Karena itu, dibutuhkan kemampuan bekerjasama dan pengertian yang baik di antara sesama petugas.

2.6.2 Setting/Lokasi Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006). Teori lokasi adalah suatu penjelasan teoretis yang dikaitkan dengan tata ruang dari kegiatan ekonomi. Hal ini selalu dikaitkan pula dengan alokasi geografis dari sumber daya yang terbatas yang pada gilirannya akan berpengaruh dan berdampak terhadap lokasi berbagai aktivitas baik ekonomi maupun sosial (Sirojuzilam, 2006: 22).

34 Aksesibilitas adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi apakah suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak. Tingkat aksesibilitas merupakan tingkat kemudahan di dalam mencapai dan menuju arah suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya (Tarigan, 2006). Menurut Tarigan, tingkat aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak, kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai sarana penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk melalui jalur tersebut

2.6.3 Pengertian Minat Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek, oleh Sumadi Suryabrata, 1988 : 109. (http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-menurut-para-ahli.html) Faktor Timbulnya Minat Berdasarkan teori ”Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer, bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap objek,subjek atau aktivitas tersebut, maka individu akan menerimanya. Jika individu tidak suka kepada objek, subjek atau aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu (menolakmenerima). Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak berarti ia tidak berminat (Sarwono S.W, 2003: 71). Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga faktor (Sarwono S.W, 2003: 76) : 1.

Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat

35 seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang. 2.

Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.

3.

Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.

2.7

Hipotesis

2.7.1 Hipotesis Teori Teori “Uses and Effect” berasumsi bahwa Isi media dan karakteristik media akan menimbulkan suatu efek pada khalayak atau pemirsa. Sementara penggunaan media akan menimbulkan suatu konsekuensi pada khalayak. Pada penelitian ini hanya akan diteliti tentang efek yang ditimbulkan komponen isi media dan karakteristiknya yaitu berupa minat

khalayak untuk

memancing.

2.7.2 Hipotesis Penelitian Bahwa Tayangan ”Mancing Mania” Trans 7 dapat mempengaruhi minat khalayak untuk memancing. Semakin menarik Tayangan Mancing Mania maka akan semakin tinggi minat khalayak untuk memancing.

36 Ha

Ada pengaruh Tayangan “Mancing Mania” Trans 7 terhadap minat memancing.

Ho

Tidak ada pengaruh Tayangan “Mancing Mania” Trans 7 terhadap minat memancing.

2.8.

Model Analisis Di dalam penelitian ini, peneliti melihat bahwa orang berminat untuk

memancing tergantung dari karakteristik isinya. Oleh karena itu, peneliti menganggap bahwa minat adalah efek dari karakteristik isi media.

2.9

Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep

2.9.1 Definisi Konsep Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bila konsep ini secara sengaja dan secara sadar dibuat serta dipergunakan untuk tujuan ilmiah, maka ia disebut konstruk. Konstruk sendiri adalah konsep yang

37 dapat diamati dan diukur. Konsep yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan yang disebut variabel. Di dalam penelitian ini terdapat 2 konsep yang berperan sebagai variabel yaitu variabel bebas tayangan “Mancing Mania” dan variabel terikat nya ialah minat khalayak untuk memancing. Variabel bebas (X) terdiri dari beberapa dimensi yaitu Presenter dan Setting/Lokasi. Dimensi ini di ambil karena ingin melihat dari isi media nya. Dimensi Presenter mempunyai sub-dimensi yaitu Dudit Widodo dan Bayu Noer, dan Cepy Yanwar karena Presenter dalam mancing mania ada 3 orang. Dan indikatorindikator dari sub dimensi dan dimensi tersebut diambil dari teori-teori yang sudah dijelaskan. Sedangkan Setting/Lokasi tidak mempunyai sub dimensi dikarenakan tidak ada pecahan terkecil dari teori setting/lokasi. Variabel terikat (Y) mempunyai dimensi yaitu dorongan dari dalam, motif sosial dan Emosional. Indikator dimensi-dimensi ini diambil berdasarkan oleh teori yang sudah dijelaskan sebelumnya.

38 2.9.2 Operasional Konsep 1. Variabel Tayangan Mancing Mania Trans 7 (X)Trans 7 Tabel 2.1 Variabel Tayangan Mancing Mania Variabel Tayangan Mancing Mania

Dimensi - Presenter

Sub Dimensi -

Indikator

Skala

Dudit - Dudit widodo Likert

Widodo

(X)

merupakan presenter

yang

memiliki pengetauan yang luas. - Dudit widodo selalu

berbagi

pengetahuan terhadap pemirsa dan khalayak. - Dudit Widodo melakukan tindakan

yang

menghibur untuk khalayak. - Bayu Noer

- Bayu Noer suka berbagi pengalaman

dan

pengetahuan. -

Bayu

Noer

39 adalah orang yang memiliki pengalaman

dan

pengetahuan yang luas. -

Bayu

Noer

memiliki

teknik

memancing yang berbeda. Yanwar

Cepy - Cepy yanwar selalu melakukan hal yang humoris dibandingkan Dudit Widodo. - Cepy Yanwar selalu memberikan ekspresi puas saat memancing. - Cepy Yanwar selalu

berbagi

semangat kepada pemancing lain. - Cepy Yanwar orang yang tidak

40 mudah menyerah.

Setting/Lokasi

-

Lokasi

memancing

di

lautan akan lebih mudah mendapatkan ikan. -

Lokasi

memancing

di

lautan akan lebih menarik. - Memancing di kolam

ikan/

Empang

tidak

memiliki resiko. -

Lokasi

memancing yang lebih adalah

murah di

41 Empang/

Kolam

ikan

2. Variabel Minat Memancing (Y) Tabel 2.2 Variabel Minat Memancing Variabel Minat

Dimensi -Dorongan

Memancing (Y) Dari dalam

Sub Dimensi

Indikator

Skala

- Khalayak ingin Likert memancing setelah menonton tayangan “Mancing Mania” - Khalayak mulai mempelajari teknik memancing. - khalayak sudah terjun

untuk

memancing. -

khalayak

membeli peralatan

42 memancing. - Motif Sosial

-

Khalayak Likert

menjadikan memancing sebagai hobi. selalu

Khalayak mebahas

topik memancing. Emosional

-

khalayak

mendapatkan kepuasan

saat

memancing. -

khalayak

melatih kesabaran

saat

memancing. - khalayak sudah merasakan minat memancing saat menonton “Mancing Mania”