ABSTRAK. Perlindungan Hukum bagi Konsumen dalam Mengkonsumsi Air
Minum Isi. Ulang di Desa Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta. Industri airĀ ...
ABSTRAK Perlindungan Hukum bagi Konsumen dalam Mengkonsumsi Air Minum Isi Ulang di Desa Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta
Industri air minum isi ulang telah meluas hingga ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dibatasi pada wilayah Desa Catur Tunggal, karena di wilayah ini sebagian besar depo air minum isi ulang di Yogyakarta. Kualitas air minum isi ulang mulai dipertanyakan setelah Badan POM melakukan pemeriksaan terhadap beberapa depo air minum isi ulang di 5 kota besar, ditemukan kandungan bakteri colliform pada air hasil produksi depo air minum isi ulang tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini mengenai perlindungan hukum terhadap konsumen air minum isi ulang di wilayah Desa Catur Tunggal dan upaya penyelesaian hukum yang dapat dilakukan konsumen apabila air minum isi ulang yang dikonsumsinya tidak sesuai dengan standar kesehatan air minum. Ada pun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, menyebarkan kuesioner, melakukan observasi, studi kepustakaan dan studi dokumen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis. Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisa secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian beberapa pelaku usaha air minum isi ulang pun tidak mengetahui secara detail tentang Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/ MenKes/ SK/ VII/ 2002 dan banyak di antaranya tidak melaksanakan Perda No. 16 Tahun 2003 serta Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 705/ MPP/ Kep/ II/ 2003. Kewajiban dan larangan pelaku usaha dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen pun tidak dilaksanakan secara nyata dan efektif. Terdapat 4 (empat) depo air minum isi ulang tidak memenuhi syarat kualitas air minum yang sehat. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan empat depo air minum isi ulang tersebut dalam sampel airnya terdapat kandungan total coliform dan coli tinja yang tinggi. Hal tersebut tentunya akan berdampak buruk bagi kesehatan konsumen. Oleh karena itu, konsumen harus waspada dalam mengkonsumsi air minum isi ulang. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa sejumlah konsumen air minum isi ulang pernah dirugikan dan banyak di antaranya tidak mengetahui secara detail tentang hak-hak konsumen serta ketidaktahuan konsumen tentang syarat-syarat kualitas air minum. Konsumen air minum isi ulang di wilayah Desa Catur Tunggal belum mendapatkan perlindungan hukum yang memadai. Kerugian yang diderita konsumen, yaitu terserang penyakit diare dan tipus sehingga mereka harus mengeluarkan biaya berobat. Konsumen pun sulit untuk membuktikan bahwa kerugian yang dideritanya disebabkan oleh pelaku usaha karena konsumen banyak yang melakukan pembelian melalui sms atau telepon sehingga tidak memiliki bukti yang kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih lemahnya kedudukan konsumen dibandingkan dengan produsen/ pelaku usaha.