dan teknik perunut merupakan dua Itletode teknik nuklir yang dapat digunakan
dalam masalah pencemaran lingkungan. Dua jenis metode radioanalisis yang ...
Pene/ilian dan Pengembangan Ap/ikasi iSOIOp dan Radiasi, /998
APLlKASI TEKNIK NUKLIR DALAM MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN MadeSumatra Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BArAN
ABSTRAK APLIKASI TEKNIK NVKLIR DALAM MASALAH PENCE MARAN LINGKUNGAN. ~dioanalisis dan teknik perunut merupakan dua Itletode teknik nuklir yang dapat digunakan dalam masalahpencemaran lingkungan. Dua jenis metode radioanalisisyang sering digunakan adalah analisisaktiva~i netron (~ dan spektrometri fluoresensi sinar-X. Kedua metode ini digunakan untuk analisis Ipgam. Teknik perunut dengan senyawa bertanda radioaktif digunakan untuk mempelajari nasib suatu bahan pencemardalam suatu sis~emlingkung~. Validasi dari setiap metode analisis yang baru dikembangkan sangat penting mengingatmasalah penbemaran lingkungan berkaitan erat dengan masalah pelaksanaan hukum. r ('
ABSTRACT APLICATION OF NUCLEAR TECHNIQUES ON ENVIRONMENTAL POLLUTION PROBLEMS. Radioanalysis and tracer technique are the nuclear techniqu~s that can be used on environmental pollution problems. Neutron activation analysis (NAA) and X-ray fluoresence (XRF) spectrometry are the two methods that are used frequently on such problems. These methods are used fur-metal analysis. Tracer technique with radioactive labelled compounds are used tQ study the fate of the pollution substances in environmental systems. It is very important to validate every new developed analysis method, due to the environmental pollution problem closely related to the low enforcement.
PENDAHULUAN
meningkat, dikhawatirkan akan menimbulkan perubahan
Definisi: Lingkungan hidup adc1lahkesatuanruang dengan semua benda, daya, keadaan, daD makhluk hidup, termasuk manusia daD perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan daD kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pasal 1, UU No 23 Th. 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (1). Masalah pencemaran lingkungan dewasa ini sudah menjadi pemlasalahan global dan sudah tidak mengenal batas-batas negara. Penggunaan batubara sebagai sumber energi di Inggris dapat menimbulkan hujan asamdi negaranegara Skandinavia. Kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera asapnya selain mencemari udara di lokasi kebakaran, juga menimbulkan masalah di negara-negara tetangga kita di Malaysia, Singapura dan bahkan sampai ke Thailand bagian selatan. Masalah yang paling hangat dewasa ini adalah pemanasan global daDpenipisan l~n _ozond~t~o~r. pemana ~ an IQbal terutaIna disebabkan oleh
peningkatan
kada
pembakaran bahan bakar
CO2'
udara,
.tubara,
sebagai
basil
minyak bumi daD
gas alam), yang mengakibatkanefek riiriia1iKa~PemTJt!;cW lapisan ozon disebabkan oleh penggunaan gas-gas yang bersifat sangat stabil secara besar-besaran dalam industri sepertipenggunaan gas kloro-fluorokarbon (freon) daD metil bromida. Gas-gas ini naik ke lapisan atas atmosfer bumi sampai mencapai lapisan ozon yang akhimya bereaksi dengan molekul ozon. Para ahli iklim dan kesehatan menghawatirkan, jika emisi gas CO2 daD gas freon makin
i~!!1 dengan berbagai konse~\!~$inya ~!l~peningkatan kejadian kanker kulit karena ~iasi sinar UV ':Yiing sampai ke pennukaan bumi makin men~~afi" pemanasan global daD penipisan lapisan ozon merupakan isu-isu lingkungan global. Oi tingkat regional daD lokal isu-isu lingkungan lainnya tidak kalah pen!!~~arena secara nyata dirasakan akibatnya oleh(iienghunimlayah yang bersangkutan.Belbagai aktivitas ma~"dTbfaang industri, perdagangan, transportasi, pertanian dsb. pasti menghasilkan limbah yang pacta akhimya akan terbuang ke lingkungan daDsecara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas lingkungan hidup. Hal ini telah lama disadari oleh hampir semua pemerintah daD masyarakat di semua negara, baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang. Maka di banyak negara dibentuk badan-badan atau lembaga-lembaga perlindungan lingkungan, misalnya Environmental Protection Agency di Amerika Serikat. Untuk Indonesia, Pemerintah menugasi Menteri Negara Lingkungan Hidup untuk mengelola lingkungan hidup di Indonesia. Telah banyak usaha daD kegiatan yang dilakukan oleh ~antor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Oi bidang peraturan daD perundangUlldangantelah ditelbitkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Lingkungan Hidup yang kemudian diperbarui menjadi Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU No 23/1997) (1). Selain itu telah pula dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air (PP. No. 20/1990), Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang
Peneli/iandan Pengemba",gan Aplikasi lsotop dan Radiasi,1998
AnalisisMengenaiDampakLingkungan(PP.No. 51/1993) daD KeputusanMenteri KependudukandaD Lingkungan Hidup Nomor KEP-03/Men.KLH/VI/I993 tentang Baku Mutu Limbah Cair (2,3,4). Dalam lampiran PP. No. 20/90 ditetapkanKadar Maksimum berbagaiparameterlingkungan: fisika, kimia, mikrobiologik daDradioaktivitasuntuk air golonganA (air minum),golonganB (air bakuair lninum), golonganC (air untuk perikanandan petemakan)daDgolonganD (untuk pertanian, perkotaan,industri, pembangkitlistrik tenaga air). Untuk melaksanakan ketentuan dalam lampiran PP. No. 20/1990 tentang kadar maksimum berbagai parameter, dibutuhkan suatu laboratorium yang mampu malaksanakan analisis parameter-parameter lingkungan yang dimaksud. Prosectoranalisis yang diperlukan dapat diadopsi dari prosector-prosectoryang telah dipakai secara baku di negara-negara maju. Namun dalam jangka panjang alangkah baiknya kalau kita dapat menetapkan metode analisis sendiri sesuai dengan kondisi di Indonesia. Setiap metode barn yang dikembangkan hams diuji validitasnya sehingga memenuhi standar internasional. Hal ini memerlukan penelitian daD studi yang dilaksanakan dengan kesungguhan hati.
yang dapatmenimbulkanberbagaikonsekuensiantaralain gangguankesehatan,daDkerngianekonomi. Dasaracuan untuk menentukansuatukomponen lingkungantercemaratautidak tercelnaradalahbakumutu lingkunganyang ditetapkanmelalui PeratuanPemerintah. Pada saatini Indonesiabarn memiliki baku mutu air yang ditetapkan melalui PP. No. 20/1990. Dalmn PP tersebut dijelaskanbahwayang dimaksud dengan baku mutu air adalahbarnsatau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponenlain yang ada atau harns ada dan/atau unsur pencemaryang ditenggangadanyadalam air padasumber air tertentusesuaidenganpernntukannya.Makhluk hidup, zat, energi daDkomponenlainnya dinamakanparameterparameteryangbila kadarmaksimurnnyadilampauiberarti air yangmengandungnya dinyatakantercemar. Parameterparameteryang dimaksudteardiri daTi: 1. Parameterfisika yang meliputi: bau,jumlah zat padat terlarnt, kekernhan,rasadaDWarDa. 2. Parameter kimia yangmeliputi: pH, logmn-logam,anion anorganik,daDsenyawaorganik. 3. Parametermikrobiologikyang meliputi: koliform tinja dan total koliform. 4. Parameterradioaktivitasyang meliputi: aktivitas alpha daDaktivitas beta.
Pencemaran lingkungan oleh ballaD kimia, temtama ballaD kimia organik, dalam perjalanannya dipengamhi oleh berbagai pengamh alami (udara, sinar matahari, suhu, mikroorganisme) akan berubah menjadi senyawa barn. Senyawa barn yang terbentuk boleh jadi kurang beracun atau lebih beracun dibandingkan senyawa asal/induknya. Seringkali mekanisme pembahan struktur kimia yang terjadi sangat kompleks, sehingga dari satu
senyawa induk
terbentuk lebih dari satu senyawa
tumnannya. Telah banyak studi yang dilakukan di )uar negeri dan hasil-hasilnya dapat kita pelajaridari literatur. Namun perlu disadari bahwa kondisi lingkungan di luar negeritempat studi-studi tersebut dilakukan ,sangat berbeda dengan kondisi lingkungan di Indonesia. Hal ini menyebabkan perbedaanprosesperuraian dan metabolisme sehingga memberikan basil yang berbeda. Karena itu studi serupa perlu dilakukan di Indonesia. Tujuan uraian dalam makalah ini ialah untuk menjelaskan tentang potensi aplikasi teknik nuklir dalam masalah pencemaran lingkungan, sebagai teknik yang saling melengkapi (complementary) dengan teknik-teknik analisis konvensional.
PENCEMARAN LINGKUNGAN Menurut Pasal I butir 12 dari UU. No. 23/1997, pencemar~n lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi daD /atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Hampir tidak acta kegiatan manusia yang tidak menghasilkan limbah dalam berbagai bentuknya (padat, cair, gas). Apabila tidak dikelola dengan baik, sebagian besar limbah tersebut akan masuk mencemari lingkungan
Dalam Pasal 9 daTi PP. No. 20/1990 disebutka'rt bahwa: Metode analisis untuk setiap baku mutu air dan baku mutu limbah tail ditetapkan oleh Menteri, yang dalam hal ini adalah Menteri yang ditugasi mengelola lingkungan hidup. Karena sampai saat ini metode yang dimaksud belum ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, sedangkan kebutuhan analisis yang berkaitan dengan pelaksanaan AMDAL daD sengketa lingkungan perlu dilakukan, maka laboratorium pelaksana menggunakan metode yang disesuaikan dengan kondisi daD peralatan yang mereka miliki. Ada beberapa buku acuan (5, 6, 7) yang secara intemasional dijadikan pegangan untuk analisis air daD air limbah. Metode-metode analisis dalam buku-buku tersebut semuanyamerupakan metode konvensional, dalam arti tidak menggunakan teknik nuklir, kecuali untuk analisis radioaktivitas. Analisis logam dilakukan dengan spektrometri serapan atom (SSA) sedang senyawa organik dianalisis dengan teknik kromatografi gas (KG) daD kromataografi tail kinerja tinggi (KCKT). Seperti telah disebutkan dalam uraian sebelurnnya bahwa,senyawa-senyawaorganik dapat termetabolisme dan terurai menjadi senyawa lain karena pengaruh keadaan .Jingkungan. Sebagai contoh: DDT, suatu insektisida organoklorin mengalarni metabolisme daDperuraian seperti pactagambar I (8). Struktur kimia hasil peruraiannya ditentukan berdasarkanmetode-metodespektrometri , NMR-proton dan C-13, Infra Merah (IR) Ultra Violet (UV) dan Spektrometri Massa. Pemumian daTi hasil-hasil peruraian dilakukan dengan cara-cara krornatografi.
TEKNIK NUKLIR Teknik Nuklir yang dapat diaplikasikan untuk menanganimasalahlingkungan dapatdibagi menjadidua
L-~=
"
yaitu Teknik RadioanalisisdaD Teknik Perunut (Tracer Technique)(9). 1. Radioanalisisdidetinisikan sebagaiaplikasi peristiwaperistiwaradioaktivitasdalamkimia analitik (9). Salah satu radioanalisis yang banyak digunakan dalam analisis sampelyang berasal daTi li~gkungan adalah al1alisisaktivasinetron(MN). Pelaksanaan AAN terdiri daTidua langkahpokok yaitu pertamaaktivasi sampel dengancarapenembakan berkasnetronterlladapsampel daDkedua, studi terhadapsampelyang telah menjadi radioaktif. Prinsip reaksi aktivasi dalam AAN adalah reaksi(n, y), inti atom unsuryangditembakmenangkap satunetron, menjadiunsurradioakatif memancarkan sinary.
Misalnya: 59CO(11, y) 60CO(E 1173 keY da111332 keY) 196Hg( 11,Y ) 19'Hg (E 77 keY)
Identifikasi unsur didasarkan pada energi sinal y yang dipancarkan sampel. Netron yang digunakan dalam NAA adalah netron termal yang berasal dari reaktor atom. Netron temlal mempakan netron yang mudah ditangkap oleh Immpir semua inti atom, terutaIna inti atom logam-logam be rat. Maka NAA terutama digunakan untuk analisis pencemaran logam-logam bernt. Selain reaktor atom, netron dapat pula dihasilkan daTi generator netron 14 MeV. Dalam hal ini netron yang dihasilkan adalah netron cepat. Generator netron terutama digunakan untuk AAN radionuklida berumur
pendek. Seperti telah disebutkan di atas, langkah ke dua dalam AAN setelah sampel menjadi radioaktif adalah melakukan studi terhadap zat radioaktif tersebut. Hal ini dilakukan menggunakan analiser saluran ganda (Multi Channel Anal/yzer) dengan detektor Nal (TI) tipe lubangatau detektor Ge (Li). Detektor Nal (TI) memiliki efisiensi pencacahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan detektor Ge (Li), namun Ge (Li) memiliki resolusi yang lebih baik. Hal ini diperlihatkan dalam ilustrasi yang diberikan oleh Westennark (10) dalam pengukuran NAA sampel hati Phocanaphocana Lin.) menggunakan detektor NaI (Tl) dan Ge (Li) (Gambar 2 daD 3). Pada GaInbar 2 (detektor NaI [TI]) terlihat puncak pada 70 keY yang berasal daTi 197Hg.Dengan menggunakan detektor Ge (Li) (Gambar 3) puncak pada 70 keY terpisah menjadi pUllcak 68 ke V yang berasaldaTi sinarX 197 Au daD puncak 77 keY yang berasal dari sinar y '97Hg. Puncak 68 ke V berasal dari kontaminasi unsur Au pada sampel, dan setelah ditelusuri, Westermark menyimpuikan kontc1nulmsitersebutberasal daTigunting yang dipakai Ulltuk mempersiapkan sampel. DaTikasus ini dapat ditaTik pelajaran betapa pentingnya kehatihatian daD kecennatan dalam mempersiapkan sampel. Teknik sampling, alat untuk sampling daD wadah sampel daD alat-alat untuk menangani sampel perlu benar-benarbebasdaTi kontalninasi mengingat kepekaan
Penelitian don Pengembangan Aplikasi Isotop don Radiasi, J998
teknik AAN. Prosedur sampling perlu diikuti dengan cennat. Kepekaan AAN setara dengan SSA untuk hampir semuaunsur. Dismnping itu, AAN mempunyai beberapa keunggulan yaitu (11): .Dapat dipakai untuk menentukan secara serentak beberapa unsur dalam satu sampel. .Aktivasi dilakukan Iangsung terhadap sampel tanpa perlu terlebih dahuiu perlakuan dengan reaksi kimia sehingga terhindar dari kontarninasi yang disebabkan oleh pereaksi yang terkontaminasi. Hal ini berlaku untuk semuajenis matriks sampel seperti tanah, air, jaringan hewan, daD tanaman. .Perlakuan kimia setelah aktivasi (pasca iradiasi), misalnya untuk pemisahan unsur-unsur sangat dipennudah dengan kebebasanmenggunakan teknik pengemban (carrier technique). Disamping keunggulan yang tel all disebutkan, perlu juga dikemukakan beberapa keterbatasannya yaitu: .Mengingat AAN berdasarkan sifat-sifat inti atom, teknik ini tidak memberikan informasi tentang struktur kimianya. Misalnya merkuri (Hg) sebagai pencemar lingkungan dapat berupa Hg ++,+Hg-C~, CH3-Hg-C~, C~5 -Hg -C6 H5 dsb. Struktur-siruktur tersebut tidak dapat diungkapkan dengan AAN. Untuk menentukan struktumya diperlukan teknikteknik kromatografi daD spektrometri massa. .Makin rendah kadamya dalam sampel, berarti rDakin rendah cacah yang dihasilkannya, yang mengakibatkan simpangan baku (standard deviation) semakin tinggi. Indonesia memiliki tiga reaktor atom yang dapat digunakan untuk AAN, masing-masing berlokasi di Serpong, di Bandung daD di Yogyakarta. Radioanalisis lain yang semakin banyak digunakan untuk analisis unsur adalah spektrometri fluoresensi sinar-X (X-Ray Fluoresence. XRF). Teknik ini tidak memerlukan reaktor atom. Sinar X yang dibutuhkan dapat berasal daTi tabung sinar X atau daTi sumber radioaktif seperti I09Cd,55FedaD 241 Am. Sampel yang dianalisis disinari dengan sinar-X, sehingga terjadi eksitasi elektron. Elektron yang tereksitasi akan kembali ke keadaan dasar (ground state) sambil memancarkan fluoresensi sinar-X. Identifikasi unsur dilakukan berdasarkan energi fluoresensi yang dipancarkan daD kadamya (kuantitatif) diukur dengan pencacahan.
2. Teknik Peronut Teknik perunut adalah cara untuk mengikuti perjalanan nasib (fate) suatu senyawa kimia bertanda radioaktif termasuk metabolit daD basil degradasinya dalam suatu sistem/lingkungan. Dalam masalah lingkungan, teknik ini terutama digunakan untuk mempelajari tingkah laku suatu bahan kimia beracun yang digunakan untuk tujuan tertentu sehingga langsung maupun tidak langsung berakibat pada pencemaran lingkungan. Contoh yangjelas adalah aplikasi pestisida untuk mengendalikan hama tanaman, vektor penyebab penyakit daD serangga perusak bangunan. Hanya
Pene/i!ian don Pengembangan Ap/ika,i
J.,o!op don Radias;. J998.
sebagiankecil pestisidayang diaplikasikan(misalnya denganpenyemprotanataupenebaran), yang mengenai tanaman maupun llama sasaran. Sebagian akan diterbangkananginke tempatlain, ataurnasukke daIam air daD tanah. Bagaimana nasib selanjutnya daTi pestisida tersebut? Teknik perunut dengansenyawa bertandaradioaktif merupakansatu-satunya carauntuk mempelajarinya. Kita kembali padacontohpestisida.Pestisidayang secara harfiah diterjemahkan sebagaizat pembunuh llama adalahsenyawakimia (sebagianbesarsenyawa organik) yang umumnya dibuat secarasintetis. Jenis ballaD aktif pestisida yang telah terdaftar di Komisi PestisidadaD diizinkan untuk digunakandi Indonesia sangatbanyak( :t 300jenis). Semuanyapasti telah dipelajari tingkah lakunya di lingkungan yang dalam hal ini di lingkungannegaranegara produsennyayang beriklim dingin. Keadaan lingkungan di Eropa maupundi Amerika Serikattentu sangatberbedadengandi Indonesia.Ambil misalnya contoh daerah gambutyang dibuka untuk pertanian. Tidak satupun negaradi dunia yang secaramendalam telah mempelajari sifat-sifat fisiko-kimia daD mikrobiologis daerah gambut. Pembukaan lahan pertanian pasti akan disusul dengan pemakaian pestisida.Kita ambil contohherbisida2,4-D, salahsatu jenis herbisida yang banyak digunakandi Indonesia. Menurut literatur (12) 2,4-D terurai di lingkungan menjadiberbagaisenyawasepertiterlilmtpadaGambar
4. Pertanyaannya : Bagaimana sifatnya di daerah gambut ? Apakah tidak terjadi pel indian yang menyebabkan pencemaran air tanah/air sumur ? Hal ini dapat dipelajari dengan teknik pemnut, menggunakan 2,4-D bertanda C-14 radioaktif. Penandaan dapat dilakukan pada gugus aromatis atau gugus asamnya tergantung kebutuhan studio Perlu juga disadari pada saat ini senyawa bertanda ini perlu diimport dari luar negeri yang harganya cukup malIal. Rata-rata harganya 10 US dolar per mikrocurie senyawa bertanda, tergantung sukar tidaknya cara sintesis yal.1gdiperlukan. Sintesis 2,4-D dilakukan menumt reaksi kimia (13) (Gambar 5). Kalau kita inginkan 2,4-D bertanda digugus aromatiknya, maka kita menggunakan ballaD 2,4 diklorofenol yang bertanda C-14 pada cincin benzena. Kalau kita ingin 2,4-D yang bertanda di gugus asa1l1llya kita menggunakan asam kloroasetat yang bertanda C14 pada atom karbon gugus -CH2Harga bahan dasar senyawabertanda tentu lebih murah dari harga basil sintesisnya. Studi tentang 2,4-D hanya salah satu contoh dari penerapan teknik pemnut dalam masalah lingkungan. Penerapan teknik ini tentu dapat dilakukan untuk senyawa-senyawa lain tergantung pada permasalahan yang hendak dipecallkan. Perlu diingat bahwa teknik pemnut hanya memnut perjalanan senyawa bertanda daD basil degradasi /metabolitnya yang masih mengandung bagian molekul yang radioaktif. Struktur
kimia basil degradasi/metabolitnya ditentukan dengan teknikkromatografidan teknik spektrometri. Salah satu tugas Pusat Produksi Radioisotop (PPR)Batan di Serpongadalahmensintesissenyawasenyawabertanda.Padasaatini PPRbarn mensintesis sediaan radiofarmaka untuk keperluan rumahrumah sakit kedokteran nuklir (14). Seyogianya di masayang akan datang PPR juga dapat mensintesis senyawa-senyawabertanda lain untuk keperluan penelitian. KESIMPULAN Dari uraian yang telah dilakukan dapat disampaikan kesimpulan : 1. Aplikasi teknik nuklir dalam masalah lingkungan meliputi dua bidang pokok yaitu bidang radioanalisis daDteknik pemnut dengan senyawabertanda radioaktif. Radioanalisis meliputi AAN daD XRF. 2. Penggunaan teknik nuklir bersifat saling melengkapi (complementary) dengan teknik-teknik konvensional seperti SSA daD teknis spektrometri. 3. Kecermatan daD ketelitian dalam mempersiapkan sampel parameter lingkungan sangat diperlukan untuk mencegah kontaminasi mengingat tingkat kepekaan teknik nuklir sangat tinggi. 4. Masalah pencemaran lingkungan berkaitan erat dengan masalah hukum. Hasil analisis yang bias akibat kontaminasi sampel akan membawa konsekuensi hukum.
DAFTARPUSTAKA ANONIMOUS :Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tabun 1997 tentang Pengelolaan LingkunganHidup. 2. ANONIMOUS Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang PengendalianPencemaranair. 3. ANONIMOUS Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 51 Tahun 1993tentangAnalisis MegenaiDampakLingkungan. 4. ANONIMOUS Keputusan Menteri Kependudukan daD Lingkuogan Hidup Nomor KEP-O3/Men.KLWVl/ 1993 tentang Baku Mutu Limbah Cairo 5. RODIER, J., Analysis of Water, John Willey & Sons, New York (1975). 6. GREENBERG, A.E., TRUSSEL, R.R., CLESCERI, L.S., eds., Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 6d1ed. American Public
Health Association, American Water Works Association, Water Pollution Control Federation, Washington (1985).
Pene/i/ian dan Pengembangan Ap/ika.l1 lsolop dan Radiasi. /998
7. EATON, A.D., CLESCERI, L.S., GREENBERG, A.E., eds.,Standard Method for the Examination of Water and Wastewater, 19thed., American Public Health Association, Washington (1995).
11. SCHULZE, W., Activation Analysis: Some Basic Principles. Edvance in Activation Analysis, (LENIHAN, J. M. A., THOMSON,S. J. eds)Vol. I, AcademicPress,London (1969)3.
8. O'BRIEN, R.D., Insecticides,Action and Metabolism, AcademicPressNew York (1967).67.
12. AIZAWA, H., MetabolicMapsof Pesticides,Academic Press,NewYork (1982)91.
9. DAS, H.A., FAANHOF, A., VANDERSLOOT, H.A., Environmental Radioanalysis, Elsevier, Amsterdam (1983) 7.
13. SIlTIG, M., ed., PesticideManufacturing and Toxic Materials Control Encyclopedia, Noyes Data Corporation,New Jersey(1980)229.
WESTERMARK, T., Activation Analysis of Mercury in Environmental Studies. Edvance in Activation Analysis (LENIHAN, J. M., THOMSON, S. J., and GUINN, V. P. eds) Vol. 2 , Academic Press, London (1972) 60.
10. CI,o-1H-QCI
14. WANGSAATMADJA,A. H. R., Peran Iptek nuklirdi bidang formasi sebagai unsur pendukung pemenuhankebutuhan dasar manusia, Pidato PengukuhanAhli PenelitiUtama BidangFarmasi, PusatProduksiRadioisotop,Batan, Serpong,30 Desember1997.
CIO-,H-QCl COOH DDA
-+
O"I
]
CI
CCI1 .
DDT
""" ,
C~Cl /I-~/
0
Dichlor.)bcnzophenone
CI
O'-C-r\CI I II~\- / CCll
"'"
DDE
CIC:-TH~\CI CHCI: ODD Gambar
Alur metabolisme DDT (8).
Pene/iliandan Pengembangan Ap/ikasi lsolop dan Radiasi,/998
cacah KIO'
0
100
100
nomor
saluran
Gambar 2. Sepktrum gamma Hg dari 0,26 g hati Phocana phocana Lin. lradiasi dengan fluks netron 4 x 10)2 n cm-2 dr) selama kurang lebih 25 jam di reaktor nuklir Norwegia JEEPll. Pencacahandilakukan dengan detektor Nal ( TI ) tipe lubang selama5 menit. Cacahpada 70 keY 250000 cacah. Kadar Hg yang ditemukan dalam sampel : 1570 ng Hg per g sampel.
1'7M.
0
100
nomor
200
JOO
saluran
Gambar 3. Sampel yang sarna seperti pada Gambar 2. Dicacah dengan detektor Ge (Li) selarna 5 menit. Puncak 70 keY daTi gambar 2 terpisah menjadi puncak 68 keY (sinar-X daTi 197 Au) sebanyak33000 cacah dan puncak 77 keV(197Hg)sebanyak 17000caCall.Cacahtotal menjadi 50000 cacah, sarna dengan seperlima cacahyang diperoleh dengan detektor NaI (TI).
4C1
Pene/ihan dan Pengembangan Ap/ikasi /SOIOpdan RadiQSl. /998
.
.
OC112C02"
OC112C02i.
.OCI
-9°"
011
t
. Q
.-
t~.
OCI12C02H
OCI'Zr:()2'1
11°. C'
Cl~
...~CI CI 2 .,It-O
~
H
~
OCHZCOZH
t
OC112C02"
OCH2CO21f
(']ICI
H~~Cl
OCHZCOztl CI
~CI
~~CI
.Y0/1 CI
Gambar4. Alur metabolisme2,4-0. *. Alternatiflokasi penandaanC-14padamelekuI2,4-D.
OH CI
ester i' (lCH1("OO~ N.OH
--=-
garam
amina
I
C\
CI
CI
Gambar5. Reaksi sintesis2,4-D *. Alternatif lokasi penandaanC-14 pada pereaksipembuatan2,4-D bertanda Reaksi dapat diteruskansampaipembentukanesterataugaram amina yaitu bentuk-bentukkimia 2,4-D yang digunakan dalamfonnulsi.