ASPEK PLANOLOGI KONSTRUKSI DALAM PEMBANGUNAN PLTN

45 downloads 61 Views 1MB Size Report
ASPEK PLANOLOGI KONSTRUKSI. DALAM PEMBANGUNAN PLTN. M. ZAINI DJAPRIE. Dalam membahas permasalahan pembangunan. P. L. LN. ini, banyak  ...
ASPEK PLANOLOGI KONSTRUKSI DALAM PEMBANGUNAN PLTN

M.

ZAINI

DJAPRIE

Dalam membahas permasalahan pembangunan P. L. LN. ini, banyak faktor_faktor planologi, konstruksi don arsitektur ikut menentukan, baik untuk keamanan, pembiayaan don sebagainya, mengingat P.L.LN."harus dibangun dengan jaminan keamanan sebesar mungkin dengan harga semurah mungkin. Demikian pula dalam permasalahan penyerapan teknologi melal ui "transfer of technology" diusahakan agar menghasilkan semaksimum mungkin demi masa depan Indonesia. Adanya pengalaman_pengalaman diberbagai_bagai negara dalam membangun P.L. LN. nya, hendaknya dapat dijadikan input, sebagai bahan untuk dipertimbangkan agar kesalahan_kesalahan yang mereka alamai jangan terulang lagi di Indonesia. Jodi untuk pembangunan gedung P.L. LN., 3 faktor landasan persyaratan harus dipenuhi : a. keamanan b. ekonomi c. konstruksi dan arsi tektur Dengan ber! andaskan ketiga pokok pengarahan tersebut, maka dapatl ah dibuat pedoman_ pedoman guna mencari lokasi tanpa menjauhi faktor_faktor planologi, ekonomi don konstruksi maupun arsitektur adalah sebagai berikut: 1. Lokasi P. L. LN. sedapat mungkin berada di dalam daerah bebas gempaj gempa yang kecil. Ini dapat dianal iso, baik dari sudut archeologi, maupun dari segi il mu gempanya sendiri. Dari segi archeologi kita dapat mempelajari permasalahan gempa ini tidak hanya dalam masa ratusan tahun yang lampau, bahkan sampai ribuan tahun. 2. Lokasi harus bebas dari daerah banjir. 3. Lokasi P.L. LN. jangan dibawah daerah banjir akibat hancurnya suatu bendungan akibat bencana alam. 4. Lokasi P.L.LN. jangan di atas afiran sumber_sumber air minum dan jauh dari pusat penjernihan air minum. 5. Adanya tanah yang luas dan bebas dari penduduk disekitar P.L.LN. hendaknya disesuaikan dengan besarnya MW. 6. Jarak P.L. LN. dengan kota (pemusatan penduduk) yang terdekat dengan penduduk ±. 20 .000 orang juga disesuaikan dengan besarnya MW. 170

7. Lokasi dan konstruksi dibuat sedemikian rupa, sehingga beban dosis maksimum yang di teri ma : a. karyawan sedapat mungkin jangan menerima radiasi 0.1 Rem/ minggu b. penduduk sekitarnya yang tidak terkontrol jangan sampai menerima lebih besar dari 0,01 Rem/ minggu e. bila ada nuclear incident, MCA = 25 Rem whale body doses 8. Mengingat pembangunan ini masih asing bagi kita, maka faktor keamanan jangan lebih keeil dari 3, sehingga untuk: a. 1/3 x 0,1 Rem/minggu = 0,03 Rem / minggu b. 1/3 x 0,01 Rem/ minggu = 0,003 Rem / minggu e. Disesuaikan dengan keadaan setempat 9. Kemungkinan perpindahan penduduk sedapat mungkin dihindari, terkeeual i bila terpaksa karena berada di daerah yang harus bebas penduduk. 10. Lokasi agar bebas daripada Ii ntasan pesawat terbang 11. Meskipun berada di daerah bebas gempa, konstruksi harus mempunyai faktor keamanan anti gempa. 12. Permasalahan rembesan dari reaktornya sendiri ke daerah sekitarnya, terutama bagi reaktor yang mempergunakan air berat (heavy water) supaya dipertimbangkan. 13. Bila di tepi laut, permasalahan arus air laut dan gelombangnya mempengaruhi hal_hal tersebut (rembesan dan sebagainya). 14. Sedapat mungkin dibangun di atas lapisan tanah yang kuat, terkeeuali bila kondisi tidak mengizinkan akibat faktor keamanan dan pembiayaan. 15. Mengingat Iuasnya tanah yang diperl ukan hendaknya dipertimbangkan mengenai harga tanah, kepadatan penduduk, pemindahan penduduk dan adanya prasarana di daerah tersebut. P. L. 1. N. yang 16. Lokasi hendaknya mudah untuk dieapai 01 eh komponen_komponen terbesar yang ratusan ton beratnya (komponen yang tidak dapat dil epas_1 epas). 17. Lokasi mudah dieapai untuk mengangkut bahan bakar yang diper! ukan. 18. Bila diperlukan air untuk pendinginan, sedapat mungkin mempergunakan air mai ntenanee dan korosi tawar demi masa hidupnya P. L. 1. N. dan permasalahan (quality of life) 19. Adanya air bersih setempat untuk keperluan sehari_hari. 20. Lokasi jangan terlalu jauh dari garis lintas jaringan transmisi (induk). 21. Lokasi supaya diperhitungkan akan beban_beban Iistrik yang ada dan yang akan datang. Demikian pula terhadap pusat_pusat tenaga Iistrik. 22. Di tempat lokasi sedapat mungkin sudah terdapat eukup banyak bahan_baku untuk pembangunan, sehingga harga dapat ditekan serendah mungkin. 23. Sistim konstruksi sedapat mungkin mempergunakan sistim konstruksi yang mudah dikerjakan di Indonesia (masalah ketrampilan buruh dan sebagainya), karena hal ini banyak menghemat pembiayaan. 24. Permasalahan pembuangan sampah radioaktip (transport atau penyimpanannya), hasil_hasil produksi sampingan (bijprodukt) dan sisa bahan bakar agar juga dipertimbangkan. 25. Seluruh pembangunan sejak dimulai dengan pemilihan lokasi hingga selesai dibangun sedapat mungkin jangan lebih dari 8 tahun, yang terdiri dari: a. survey, design, training dan sebagainya b. pel aksanaan pembangunannya 4 tahun.

26.

diperkirakan

memakan waktu 4 tahun,

Bila terpaksa, lebih baik memperpanjang permasalahan waktu a daripada waktu b, karena perpanjangan waktu a masih dapat merupakan investasi, sedangkan perpanjangan waktu pelaksanaan pembangunan berarti pemborosan biaya semata_ mata. Training bagi para pengawas pembangunan agar diperhitungkan, sehingga pada 171

saat mulai membangun mereka sudah siap dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang di perl ukan . 27. Karena sifat konstruksinya, sebagian besar bersifat presisi, maka bagian pengawasan instal csi sedapat mungk in sudah mendapatkan Iati han / pengal aman / pengetahuan yang cukup agar dapat bekerja sama dengan pengawas bagian konstruksi. 28. Cajon_calon bagian maintenance, sedapat mungkin sudah diikut sertakan dalam pembangunan, sehingga dapat menguasai permasalahannya dengan lebih tepat dan sempurna. 29. Sebelum memperhitungkan taksiran pembiayaan/penelitian pembiayaan pembangunan, agar diadakan studi_studi "on the spot" baik pada P.L.T.N.-P.l.T.N. yang ada maupun yang sedang dibangun sebagai bahan perti mbangan. Terutama pada konstruksi "containment". 30. Para pengawas pembangunan, baik dari bidang konstruksi maupun dibidang plumbing, sedapat mungkin sudah mendapatkan latihan pengawasan dibidang "stainless steel welding" . 31. Dalam perhitungan pembiayaan agar permasalahan asuransi dapat dicantumkan di dal amnya • 32. Dalam permasalahan jaringan transmisi, bila dipergunakan tiang_tiang dalam konstruksinya, agar sistim tiang tersebut juga dipertimbangkan, apakah akan mempergunakan tiang beton, tiang baja ataukah tiang kayu, mengingat hal tersebut sering dilupakan, padahal persoalan ini juga meminta biaya yang tidak sedikit. Juga untuk diketahui, bahwa suatu lokasi untuk suatu jenis Pl TN, bel um tentu baik untuk jenis PLTN lainnya, karena sifat dari reek tor dari Pl TN tersebut merupakan faktor yang menentukan. Demikian agar uraian secara garis besar ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan "elastisitas dari biaya pembangunan" PlTN yang akan datang.

DISKUSI W. MARKHAM Mengingat kondisi di Indonesia apakah Instansi yang berwewenang, Departemen PUTl, dapat mengadakan peramaJan daerah bebas banjir manakah dalam jangka waktu 100 tahun dan juga sekaligus bebas gempa ? Hal ini penting diketahui guna pembangunan station Pl TN. M. ZAINI

DJAPRIE

Untuk ini dalam bidang banjir dapat dihubungi Direktorat Pengairan _ PUTl, dan soal gempa sudah ada data_data, hanya bel um dapat diketahui untuk berapa tahun. Mungkin ini dapat ditanyakan pada Direktorat Geelogi. Bagian Purbakala sangat sedikit kemungkinannya, karena gedung_gedung purbakala yang ada sudah dipugar dan tidak banyak jumlahnya. Tapi dapat dicoba / kalau bisa jangka waktunya jangan 100 tahun, tapi minimum 1000 tahun. SOlEH

S.

Sangat menarik uraian pak Djaprie mengenai segi konstruksi Pl TN. Bagaimana di Indonesia apa ada pemturan konstruksi Pl TN seperti misal nya di Amerika Serikat Kalau dalam bidang bangunan tingkat tinggi, agaknya dibangun saja dulu, baru peraturan dibuat. 172

?

M.

ZAINI

DJAPRIE

Peraturan khusus tidak ada. Untuk high rise building memong ada beberapa pedoman_pedoman. Mengingat konstruksi ini termasuk berat, maka konstruktornya ado baiknya yang kuat di bidang gempa dil engkapi dengan pengetahuan_pengetahuan Health physics bahan_bahan basic & reactor dan basic dari nuclear engineering. Untuk membangun diperlukan salah satu harus ado: Nuclear Architect atau Nuclear Structure Engineer lebih baik keducmya. Di luar negeri ado standard (lebih tepat pedoman) mengenai hal ini. Di Indol"esia kite sendiri yang menyarankannya untuk disyahkan.

173

Suggest Documents