Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang ... - binus

63 downloads 3160 Views 30KB Size Report
mampu mengerti bahasa percakapan orang Jepang sehari-hari, walaupun telah belajar ... Ini disebabkan oleh bahasa percakapan Jepang yang beragam dan.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang cukup diminati oleh para pembelajar asing saat ini. Di Indonesia sendiripun peminat bahasa Jepang sendiri sudah cukup banyak. Ini dikarenakan , mungkin telah banyak budaya Jepang yang masuk ke Indonesia, seperti: anime, manga, fashion dan masih banyak lagi, sehingga menyebabkan banyak orang menjadi tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang. Bahasa Jepang sendiri termasuk bahasa yang cukup rumit untuk dipelajari. Mungkin para pembelajar asing, khususnya di Indonesia akan mengalami kesulitan karena struktur kalimat bahasa Jepang yang berbeda dengan Bahasa Indonesia, adanya huruf hiragana katakana dan kumpulan kanji, tata bahasa yang beragam, serta penggunaan banyak partikel dalam bahasa Jepang. Pelajaran bahasa Jepang yang diterima pembelajar di perguruan tinggi mungkin sudah cukup dalam. Namun, sebenarnya untuk menguasai bahasa Jepang sepenuhnya, itu tidak cukup, Karena apa yang dipelajari dalam perkuliahan itu mayoritas bersifat umum dan terbatas. Mungkin masih banyak pembelajar bahasa Jepang yang kurang mampu mengerti bahasa percakapan orang Jepang sehari-hari, walaupun telah belajar di perguruan tinggi. Ini disebabkan oleh bahasa percakapan Jepang yang beragam dan sering mengalami perubahan, baik dalam struktur maupun kosakata. Partikel yang

1

digunakan pun lebih beragam dan biasanya tidak diajarkan secara mendalam di perguruan tinggi. Penulis sendiri beranggapan bahwa partikel dalam bahasa Jepang termasuk cukup rumit untuk dipelajari. Hingga kini penulis sendiripun masih kurang mampu mengerti bahasa percakapan Jepang karena kurang paham mengenai penggunaan partikelpartikelnya yang beragam. Partikel atau joshi merupakan kata bantu. Partikel akan menunjukkan maknanya yang jelas setelah digabungkan dengan kata lain yang dapat berdiri sendiri dan dapat membentuk sebuah bunsetsu. Kawashima (1992, hal.1) mengungkapkan bahwa, dalam bahasa Jepang, partikel mengikuti sebuah kata untuk menunjukkan hubungannya dengan kata lain dalam sebuah kalimat atau memberikan arti dan nuansa tertentu bagi kata tersebut. Tidak seperti kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan, partikel tidak mengalami perubahan dan tetap berada pada posisinya dimanapun ia berada dalam sebuah kalimat. Belajar partikel dalam bahasa Jepang bukanlah hal yang mudah. Ini dikarenakan jumlah partikel dalam bahasa Jepang banyak, sebuah partikel memiliki fungsi dan cara pemakaian yang banyak, serta ada partikel yang berbeda namun memiliki makna yang sama. Tomita (1991, hal.68, 69) menyebutkan bahwa partikel dalam bahasa Jepang dibagi menjadi empat yaitu, Kakujoshi, setsuzokushi, shuujoshi, dan fukujoshi. Penulis merasa tertarik dan ingin menganalisis lebih dalam mengenai partikel golongan shuujoshi yang sering muncul dalam bahasa percakapan orang Jepang sehari2

hari. Tomita (1991, hal.69) mengungkapkan bahwa shuujoshi adalah partikel yang diletakkan pada akhir sebuah kalimat untuk menunjukkan niat atau maksud dan perasaan seseorang. Sakakura (1989, hal. 314) juga menambahkan bahwa shuujoshi merupakan golongan partikel yang berfungsi untuk mengungkapkan pertanyaan, perasaan, seruan, larangan, perintah, penekanan, dan harapan dari pembicaranya. Yang termasuk partikel golongan shuujoshi antara lain, partikel ka, ne, yo, na, zo, no, sa, wa, tomo, kashira, dan ya. Disini penulis hanya akan membahas fungsi shuujoshi na, dimana partikel shuujoshi na cukup sering ditemukan dalam percakapan sehari-hari orang Jepang. Penulis belum cukup paham mengenai fungsi dari shuujoshi na tersebut. Penulis ingin mengetahui lebih dalam, maksud dan perasaan apa yang ditunjukkan melalui penggunaan shuujoshi na tersebut dalam percakapan sehari-hari orang Jepang. Berkaitan dengan kajian mengenai partikel, Penulis ingin membahas shuujoshi na secara lebih mendalam melalui sebuah komik berjudul Hana Yori Dango jilid satu sampai tiga, karangan Yoko Kamio. Komik ini menceritakan tentang kisah seorang gadis miskin bernama Makino Tsukushi yang bersekolah di Eitoku Gakuen, sebuah sekolah yang berisikan anak-anak orang kaya dan diikat oleh sebuah kelompok yang disebut F4. F4 merupakan kumpulan empat orang laki-laki yang berasal dari keluarga kaya dan berkuasa. Jika ada murid yang membuat mereka kesal atau marah, maka dengan memberikan peringatan berupa kartu merah, murid tersebut akan dikerjai hingga akhirnya keluar dari sekolah. Makino Tsukushi ingin melewati masa sekolahnya dengan tenang selama bersekolah disana. Namun akhirnya ia berurusan dengan F4 setelah membantu salah satu temannya yang diganggu oleh mereka. 3

Penulis cukup tertarik dengan komik ini, karena dalam komik yang cukup populer di kalangan penggemar komik ini, cukup banyak ditemukan shuujoshi na. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk menggunakan komik ini sebagai korpus data.

1.2 Rumusan Permasalahan Penulis akan meneliti fungsi shuujoshi na pada percakapan sehari-hari orang Jepang yang terdapat dalam komik.

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Dalam penelitian ini penulis akan membatasi permasalahan dengan hanya akan membahas fungsi shuujoshi na yang terdapat dalam komik berjudul Hana Yori Dango jilid satu sampai tiga, karangan Yoko Kamio.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami fungsi shuujoshi na secara lebih mendalam lagi melalui bahasa percakapan Jepang yang terdapat dalam komik berjudul Hana Yori Dango jilid satu sampai tiga. Melalui penelitian ini, penulis mengharapkan tidak hanya penulis sendiri yang dapat merasakan manfaat penelitian ini, namun penulis juga berharap dapat membantu para kohai maupun para pembelajar bahasa Jepang lainnya

4

dalam memahami fungsi shuujoshi na, sehingga kelak saat mendengar bahasa percakapan Jepang yang menggunakan shuujoshi na, para pembelajar mampu memahami maksud dari percakapan tersebut.

1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam meneliti tema ini adalah metode kualitatif. Metode ini menekankan kualitas (ciri-ciri data yang alami) sesuai dengan pemahaman deskriptif dan alamiah itu sendiri (Djajasudarma, 2006, hal.14). Penulis melakukan studi kepustakaan terdahulu dengan membaca beberapa buku mengenai partikel-partikel bahasa Jepang dan tulisan ilmiah yang membahas berbagai jenis partikel bahasa Jepang. Penulis menggunakan komik berjudul Hana Yori Dango jilid satu sampai tiga karangan Yoko Kamio sebagai sumber data untuk menganalisis fungsi shuujoshi na. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan, seperti: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran, dan lain-lain) (Nazir, 1998, hal.112). Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang bertujuan membuat deskripsi, maksudnya membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomenafenomena yang diteliti (Djajasudarma, 2006, hal.9). Pertama-tama penulis akan mencari percakapan yang menggunakan shuujoshi na, lalu dengan melihat dan memahami situasi 5

atau suasana pembicara, penulis akan menganalisis fungsi shuujoshi na apa saja yang digunakan oleh pembicara.

1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini dibagi menjadi lima bab. Berikut susunannya: Bab 1 Pendahuluan Bab ini dibagi menjadi enam sub bab yang menjelaskan tentang latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan. Bab 2 Landasan Teori Bab ini berisikan teori hinshi, joshi, shuujoshi, teori pembentukan shuujoshi na, dan teori mengenai fungsi shuujoshi na. Bab 3 Analisis Pada bab ini, penulis menganalisis fungsi shuujoshi na pada percakapan yang terdapat di dalam komik Hana Yori Dango jilid satu sampai tiga. Bab 4 Simpulan dan Saran Bab ini berisikan kesimpulan dari analisis fungsi shuujoshi na dalam komik Hana Yori Dango jilid satu sampai tiga secara lebih jelas.

6

Bab 5 Ringkasan Pada bab ini penulis akan meringkas keseluruhan bab, sehingga akan mempermudah pembaca dalam memahami isinya.

7