Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan kekerasan berbasis gender
yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Data yang diperoleh dariĀ ...
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan kekerasan berbasis gender
yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Data yang diperoleh dari Jurnal Perempuan edisi ke 45, menunjukkan jumlah kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Indonesia tahun 2001 terjadi 258 kasus, tahun 2002 sebanyak 226 kasus, tahun 2003 sebanyak 272 kasus, tahun 2004 sebanyak 328 kasus dan pada tahun 2005 sebanyak 455 kasus.1,2,3 Kekerasan dalam rumah tangga merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap martabat manusia serta bentuk diskriminasi yang harus dihapus. Korban kekerasan dalam rumah tangga kebanyakan adalah perempuan yang harus mendapatkan perlindungan Negara dan masyarakat agar terhindar dari kekerasan atau perlakuan yang merendahkan derajat, martabat kemanusiaan.3,4 Berbagai macam peristiwa tindakan kekerasan yang dialami perempuan tidak timbul secara kebetulan.1,5 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan
terjadinya kekerasan tersebut. Menurut Biro Statistik
Australia pada tahun 2005 menunjukkan kekerasan dalam rumah tangga lebih banyak dialami oleh perempuan yang berumur 18-24 tahun yaitu sebanyak 38% dibandingkan dengan perempuan yang berumur 45 tahun atau lebih yaitu sebanyak 15%.5 Menurut National Coalition Against Domestic Violence (NCADV) perempuan yang berumur 2024 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami kekerasan.6 Perempuan yang mengalami tindak kekerasan karena mempunyai pekerjaan yang tidak memadai,
Universitas Sumatera Utara
dimana hal ini membuat perempuan sangat bergantung kepada suaminya1,7,8. Hasil survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002-2003 tentang perempuan Indonesia menunjukkan bahwa lebih kurang 50% perempuan yang menikah dan hanya menamatkan pendidikan sekolah dasar, cenderung untuk mengalami kekerasan.4 Kekerasan yang berbasis gender, pada dasarnya merupakan kekerasan dimana yang menjadi korbannya adalah perempuan adalah perempuan baik dilingkungan rumah tangga maupun di luar lingkungan rumah tangga. Dari berbagai jenis kekerasan yang berbasis gender, seperti perkosaan, pelacuran, pelecehan seksual dan banyak jenis lainnya, ternyata yang paling menonjol saat ini adalah kekerasan dalam rumah tangga (domestic violence), yang dapat digolongkan kepada tindakan kejahatan. Seharusnya istri bersama suami duduk bersama dalam mengarungi kehidupan rumah tangga, malah mendapat kekerasan fisik, psikis, kekerasan seksual, penelantaran rumah tangga dari suami.1,4 Kekerasan dalam rumah tangga merupakan fenomena sosial yang telah berlangsung lama dalam sebagian rumah tangga di dunia, termasuk Indonesia. Jika selama ini kejadian tersebut nyaris tidak didengar, hal ini lebih disebabkan adanya anggapan didalam masyarakat bahwa kekerasan dalam rumah tangga merupakan peristiwa yang tabu untuk dibicarakan secara terbuka..1,3 Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian untuk melihat gambaran visum et repertum psychiatricum kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada perempuan tahun 2007-2011 di RSUD. Dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.2.
Rumusan Masalah. Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : a. Bagaimanakah gambaran visum et repertum psychitricum kekerasan dalam rumah tangga pada perempuan tahun 2007-2011 di RSUD Dr. Pirngadi Medan. b. Bagaimana proporsi kekerasan yang dialami oleh perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga berdasarkan visum et repertum psychiatricum pada tahun 2007-2011 di RSUD Dr. Pirngadi Medan berdasarkan demografi (usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status perkawinan).
1.3. 1.3.1.
Tujuan Penelitian Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran visum et repertum psychiatricum kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada perempuan tahun 2007-2011 di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
1.3.2.
Tujuan khusus Untuk mengetahui proporsi jenis kekerasan dalam rumah tangga yang dialami perempuan berdasarkan visum et repertum psychiatricum pada tahun 2007-2011 di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.4.
Manfaat Penelitian a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan proporsi kekerasan yang dialami oleh perempuan. b. Dengan diperolehnya proporsi jenis kekerasan yang dialami oleh perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai kekerasan yang terjadi pada perempuan. c. Hasil penelitian ini dapat berlanjut untuk penelitian selanjutnya atau yang sejenis atau penelitian ini sebagai acuannya.
Universitas Sumatera Utara