Sedangkan menurut Jogianto H.M (1995, p813) : “Sistem merupakan kesatuan
dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berintegrasi untuk mencapai.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum / Dasar 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Ahli-ahli manajemen sering mengatakan bahwa seorang manager harus memandang organisasinya sebagai suatu sistem. Lalu apa sebenarnya pengertian dari sistem. Untuk menjelaskan pengertian sistem maka berikut ini penulis memberikan teori-teori tentang sistem yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Raymond Mcleod, Jr (1995, p13) mendefinisikan : “Sistem adalah sekelompok elemen elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Jogianto H.M (1995, p813) : “Sistem merupakan kesatuan dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berintegrasi untuk mencapai suatu tujuan”. Dari definisi sistem diatas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan dari elemen-elemen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dan terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan bersama. Beroperasinya suatu sistem adalah dengan maksud dan tujuan tertentu, maksud dan tujuan akhir yang diinginkan akan bisa tercapai hanya bila dilakukan suatu kegiatan kontrol.
7
8 Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu antara lain : 1. Komponen-komponen (components) Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas sistem (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan luar (environments) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang memperngaruhi operasi sistem. 4. Penghubung (interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain untuk dapat berinteraksi membentuk satu kesatuan. 5. Masukan (input) Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa masukan perawatan (maintenance input) dan sinyal masukan (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
9 6. Keluaran (output) Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. 7. Pengolah (process) Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal) Suatu sistem harus mempunyai sasaran, karena sasaran sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2 Konsep Dasar Informasi Informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdiln dan akhirnya berakhir. Untuk itu kita harus mengetahui apa itu informasi dan bagaimana karakteristik informasi yang baik. Menurut Raymond Mcleod, Jr (1995, p18) “Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti ”. Sedangkan Jogiyanto H.M (1995, p825) menyatakan bahwa : “Informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebi berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.
10 Jadi pada intinya informasi merupakan suatu fakta dari kejadian – kejadian yang telah diolah dalam bentuk yang lebih berguna dan mempunyai arti bagi penerimanya untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan sumber dari informasi adalah data, data merupakan fakta atau sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Selain itu suatu karakteristik dari informasi yang baik adalah : 1. Informasi harus relevan yaitu informasi yang mempunyai kaitan manfaat bagi pengguna. 2. Informasi harus tepat waktu yaitu informasi yang datang ke penerima waktunya tepat pada saat diperlukan sebagai landasan pengambilan keputusan. 3. Informasi harus akurat yaitu informasi yang bebas dari kesalahan, tidak bias atau tidak menyesatkan, jelas dan mencerminkan maksudnya. 4. Informasi harus menambah kepastian yaitu informasi tidak meragukan penggunanya sehingga ada kepastian landasan dalam menjalankan tugas.
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi James A. O’Brien dalam bukunya Introduction to Information System menyebutkan pengertian Sistem Informasi adalah merupakan rangkain orang, prosedur dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi kedalam sebuah organisasi. Sistem infomasi menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya kedalam produk informasi sebagai outputnya.
11 Sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar Sitem Informasi), hardware (mesin dan media), software (program dan prosedur, data (dasar data dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktifitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Peranan dasar Sistem Informasi dalam bisnis: 1. Mendukung proses dalam operasi bisnis. 2. Mendukung proses pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya. 3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen.
Pengklasifikasian
ini
dapat
digambarkan
sebagai
berikut:
Gambar 2-1 Klasifikasi Operasi dan Manajemen Sistem Informasi
12
13 Gambar 2-1 menggambarkan klasifikasi konseptual aplikasi sistem informasi. Sistem informasi dikategorikan dalam cara ini untuk menekankan peran-peran utama yang dimainkan setiap sistem dalam operasi dan manajemen dalam bisnis. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien. a. Transaction Processing Systems Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). b. Process Control Systems Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. c. Office Automation Systems Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain
14 Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. a. Information Reporting Systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. b. Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users c. Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas
2.1.4 Teknologi Informasi Teknologi informasi meliputi hardware, software, telekomunikasi, manajeman database, dan teknologi pemrosesan informasi lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer. Teknologi informasi dapat mengubah cara berbagai bisnis bersaing. Jadi suatu sistem informasi secara strategis, yaitu merupakan jaringan kompetitif yang penting,
15 sebagai jalan untuk pembauran organisasi, dan sebagai investasi penting dalam teknologi yang dapat membantu perusahaan mengadopsi proses strategis dan bisnis yang memungkinkannya untuk merekayasa ulang atau mengubah diri agar dapat bertahan hidup serta berhasil dalam lingkungan bisnis saat ini yang dinamis. Dalam teknologi informasi suatu perusahaan, dikenal adanya istilah intranet, yaitu jaringan seperti internet didalam organisasi. Merupakan software penjelajah web yang memberikan akses mudah ke situs web internal yang dibuat oleh berbagai unit bisnis, tim, dan individu, serta sumber daya jaringan dan aplikasi lainnya.
2.1.5 Object Oriented Analysis and Design Methodology Object Oriented Analysis and Design adalah suatu metode perancangan yang berorientasi objek, dimana dalam suatu alur proses akan didefinisikan beberapa objek dengan ketentuan harus memiliki identitas, state dan behaviour. Menurut Lars Mathiassen beberapa keuntungan yang dapat diperoleh diantaranya adalah kemudahan dalam melakukan perancangan karena dapat diekspresikan ke dalam bahasa manusia (natural language). Suatu sistem dapat berjalan dengan baik jika hal-hal yang mendukungnya bekerja sesuai fungsinya. Hal-hal tersebut berupa dua domain, yaitu: 1. Problem Domain, mendefinisikan bagian-bagian yang mendukung proses administrasi, monitoring, dan kontrol dalam pekerjaan. 2. Application Domain, mendefinisikan organisasi yang menjalankan proses administrasi, monitoring, dan kontrol dalam pekerjaan.
16 Dalam proses analisis dan design sistem berorientasi objek, kedua hal tersebut harus ikut dipertimbangkan karena termasuk dalam tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan dalam analisis dan design sistem berorientasi objek, adalah: 1. Proses analisis. Analisis sistem merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir, serta menganalisa secara rinci berbagai komponen dan persyaratan dalam sistem yang menghasilkan persyaratan fungsional (functional requirement) yang digunakan sebagai dasar untuk design sistem informasi baru. Tahapan-tahapan yang dilakukan: a. Mendefinisikan
suatu
sistem
melalui
FACTOR
(Functionality,
Application Domain, Conditions, Technology, Objects, Responsibility), tujuan, ruang lingkup, dan context sistem. b. Menjabarkan problem domain menggunakan structure, clusters, classes, events dan event table. c. Menjabarkan application domain menggunakan usage, functions, user interface, dan technical platform. 2. Proses design. Design sistem merupakan proses memutuskan bagaimana sistem informasi yang diusulkan akan memenuhi kebutuhan informasi para pemakai akhir. Meliputi aktivitas design logis dan fisik, serta interface pemakai, data dan aktivitas design proses yang menghasilkan spesifikasi sistem yang sesuai dengan pesyaratan sistem yang dikembangkan dalam tahap analisis. Tahapan-tahapan yang dilakukan:
17 a. Mendeskripsikan design technical platform. Meliputi design language, equipment, system software dan system interface. b. Membuat design architecture berupa component architecture dan process architecture.
2.1.6 Unified Modeling Language (UML) UML adalah kependekan dari Unified Modeling Language yang merupakan suatu cara untuk menyelesaikan suatu masalah dengan mendeskripsikannya yang telah menjadi standar dalam dunia industri untuk memvisualisasikan, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML digunakan untuk membangun model untuk segala bentuk dan jenis aplikasi perangkat lunak, yang mana aplikasi yang dibangun dapat berjalan pada perangkat lunak dengan sistem operasi dan jaringan apapun. Selain itu, dengan menggunakan UML, programmer dapat mengerti, memahami dengan jelas maksud, tujuan dan arah rancangan sistem, sehingga sistem perngakat lunak yang dirancang dapat dibangun dengan bahasa program apapun. Namun karena UML merupakan suatu model pengembangan sistem perangkat lunak yang berbasis object oriented sehingga menggunakan bentuk class dan operation dalam konsep dasarnya, maka lebih cocok dalam pemrogramannya dengan menggunakan bahasabahasa pemrograman yang berbasis OOP (Object Oriented Programming) seperti C, C++, Java, VB dan lain sebagainya. Dalam membangun suatu model perangkat lunak dengan UML, digunakan bentuk-bentuk diagram atau simbol untuk merepresentasikan elemen-elemen dalam
18 sistem. Bentuk diagram yang digunakan untuk merepresentasikannya adalah sebagai berikut : a. Use-case Diagram b. Class Diagram c. State Diagram d. Sequence diagram e. Collaboration Diagram f. Activity Diagram g. Component Diagram h. Deployment Diagram 2.1.6.1 Implementasi UML dalam perancangan perangkat lunak Dalam Architecture and Design : Unified Modeling Language (UML), yang diambil dari website [http://www.cetus-links.org/oo_uml.html]. 2.1.6.1.1 Use-case Diagram Use-case diagram merupakan suatu bentuk diagram yang menggambarkan fungsi-fungsi yang diharapkan dari sebuah sistem yang dirancang. Dalam Use-case diagram penekanannya adalah “apa” yag diperbuat oleh sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use-case akan merepresentasikan sebuah interaksi antara pelaku atau actor dengan sistem.
19 Use-case diagram yang digunakan dalam mercancang suatu sistem dapat sangat membantu pada saat kita menyusun requirement sebuah sistem, mengomunikasikannya dengan klien, dan merancang pengujian untuk semua fitur yang terdapat dalam sistem. Dalam suatu sistem aplikasi database, use-case diagram sangat membantu requierement apa saja yang diperlukan. Contoh use-case diagram :
Gambar 2-2 Contoh Use-case Diagram
2.1.6.1.2 Class Diagram Sebuah Class Diagram menunjukkan struktur yang statis dari beberapa class dalam suatu sistem. Class-class merepresentasikan suatu keadaan (atribut/properti) dan
20 yang akan dikerjakan oleh sistem (metoda/fungsi). Class memiliki tiga area pokok yaitu: Nama (dan stereotype), Atribut, dan Metoda. Atribut dan metoda dalam class diagram dapat memiliki salah satu sifat seperti berikut di bawah ini : a. Private, yaitu hanya dapat diakses oleh class itu sendiri. b. Protected, yaitu hanya dapat diakses oleh class itu sendiri dan turunan dari class tersebut. c. Public, yaitu dapat diakses oleh class selain dari class yang bersangkutan. Class dapat direpresentasikan dalam sebuah interface atau sebaliknya merupakan implementasi dari sebuah interface yang berupa class abstrak yang hanya tidak memiliki attribute dan hanya memiliki metoda. Berikut merupakan bentuk class diagram secara umum:
Gambar 2-3 Bentuk umum Class Diagram
21 Contoh Class Diagram:
Gambar 2-4 Contoh Class Diagram
2.1.6.1.3 Sequence Diagram Sequence Diagram merupakan diagram yang mengambarkan kolaborasi yang dinamis antara obyek satu dengan yang lain. Kolaborasi ini ditunjukkan dengan adanya interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem yang berupa pesan atau instruksi yang berurutan. Sequence diagram umumnya digunakan untuk menggambarkan suatu skenario atau urutan langkah-langkah yang dilakukan baik oleh actor maupun sistem yang merupakan respon dari sebuah kejadian untuk mendapatkan hasil atau output.
22 Contoh Sequence diagram:
Gambar 2-5 Contoh Sequence Diagram
2.1.6.1.4 Component Diagram Component Diagram menunjukkan struktur dan hubungan antar komponen software termasuk ketergantungan (dependency) diantara komponen-komponen tersebut. Komponen pada piranti lunak adalah berupa modul-modul yang berisikan code, baik library maupun executable. Umumnya komponen yang terbentuk dari beberapa class dan/atau package, atau juga dapat dari komponen-komponen yang lebih kecil.
23 Contoh Component Diagram:
Gambar 2-6 Contoh Component Diagram
2.1.6.1.5 Deployment Diagram Deployment Diagram menunjukkan arsitektur fisik pada hardware dan software pada suatu sistem yang dirancang. Deployment diagram juga dapat menunjukkan perngkat-perangkat dan nodes diantara hubungan yang dimilikinya antar komponen.
24 Contoh Deployment Diagram:
Gambar 2-7 Contoh Deployment Diagram
2.1.7 End User Computing Systems (Sistem Komputasi Pemakai Akhir) End user atau pemakai akhir adalah setiap orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan. Dalam melakukan pekerjaan, secara tidak langsung pemakai akhir ini terlibat dalam end user computing system, yang mempunyai pengertian sebagai sistem informasi berbasis komputer yang secara langsung mendukung aplikasi operasional dan manajerial dari pemakai akhir.
25 Dalam EUC systems, end user menggunakan stasiun kerja mikrokomputer dan bermacam perangkat lunak untuk mendapatkan kembali informasi, pendukung keputusan, dan pengembangan aplikasi. Aplikasi yang digunakan oleh pemakai akhir masuk dalam kategori jenis aplikasi umum karena program yang dijalankan melakukan pekerjaan pemrosesan informasi umum bagi para pemakai akhir. Contohnya, program pengolah kata (word processing), program kertas kerja (spreadshet), program manajemen database, program grafik, adalah program-program yang terkenal di antara para pemakai komputer untuk pemakaian rumah, pendidikan, bisnis, dan banyak tujuan lainnya. Contoh lainnya meliputi penjelajah web, email, dan groupware, yang membantu mendukung komunikasi dan kerja sama antar kelompok dan berbagai tim.
2.2 Teori Khusus 2.2.1 Work Group Computing Work Group Computing adalah sistem informasi yang dijalankan dalam suatu work group berbasis komputer. Aplikasi yang dijalankan dalam work group computing ditujukan untuk mendukung proses kolaborasi antar individu dalam work group. Karena itu aplikasi ini sering disebut sebagai Collaborative Application atau Groupware. Groupware adalah software kerja sama, software yang membantu kelompok kerja bekerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok. Menurut U. Abdul Rohim dalam jurnalnya “Penerapan Teknologi Groupware”, yang diambil dari website [http://www.arsys.or.id/?p=28] menyebutkan bahwa:
26 “Groupware adalah sebuah jenis program aplikasi dimana para pengguna dapat berkolaborasi dan bekerja sama didalam membuat sebuah dokumen, gambar, melalui jaringan
komputer
tanpa
harus
meninggalkan
komputer
mereka,
serta
bisa
berkomunikasi seolah-olah berada dalam satu ruangan yang sama”. Perusahaan yang memanfaat teknologi ini sebagai media komunikasi internal perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi serta bisa digunakan juga sebagai alat kontrol dari proses bisnis yang ada. Tahap awal penerapan sistem ini adalah datang dari kebijakan pimpinan perusahaan yang secara konsisten dan terstruktur membimbing para karyawannya untuk menggunakan sistem ini sebagai media komunikasi dan alat bantu baru dalam menjalankan proses bisnis. Secara umum groupware dibagi menjadi 3 level yaitu: 1. Level 1 Groupware product: Supporting Communications a. Mendukung
Asynchronous
Communications,
merupakan
produk
groupware yang mendukung komunikasi satu arah, dimana melibatkan urutan operasional tanpa hubungan waktu yang teratur dan dapat diprediksi. Aplikasi ini tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisa mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan waktunya masing-masing. Contoh produk ini adalah e-mail, listservs, bulletin boards, calendaring, group document handling dan virtual office software. b. Mendukung
Synchronous
Communications,
merupakan
produk
groupware yang mendukung komunikasi dua arah, dimana urutan
27 operasional memiliki hubungan waktu yang teratur. Aplikasi seperti ini berjalan yang berjalan secara real time dimana seluruh pemakai bisa berkomunikasi pada waktu yang sama. Contoh produknya adalah instant messaging and chat sessions dan desktop video conferencing. 2. Level 2 Groupware Product: Mendukung Group Process, adalah hardware dan software yang memberikan nilai tambah pada proses group komunikasi dengan tambahan fungsi-fungsi tertentu. Contoh produknya yaitu group support systems dan distance learning. 3. Level 3 Groupware Product: Mendukung Software Agents. Groupware adalah kategori software aplikasi yang umum yang menggabungkan berbagai jenis fitur dan fungsi software untuk memfasilitasi kerja sama. Beberapa fitur dan fungsi yang disediakan aplikasi groupware adalah: 1. Internet Phone, adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan setiap pengguna yang terkoneksi dalam jaringan dapat berbicara (bertelepon) dengan pengguna lainya dengan menggunakan komputer yang telah dilekapi dengan sound card dan microphone. 2. Application Sharing, adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan menggunakan seuatu program aplikasi secara bersama-sama dengan pengguna lain pada jaringan network tersebut. 3. Clipboard Sharing, adalah sebuah aplikasi yang akan mengcopy sebuah objek ke dalam clipboard yang kemudian dapat diambil oleh pengguna lainya yang terhubung dengan jaringan tersebut.
28 4. Transfer File, adalah sebuah aplikasi yang dapat mengirimkan file atau dokumen ke satu orang pengguna atau beberapa pengguna sekaligus yang tergabung dalam sebuah jaringan komputer. 5. Whiteboard, adalah sebuah aplikasi yang menggunakan sarana gambar untuk berkolaborasi. Semua pengguna bisa berpartisipasi dalam proses pembuatan gambar. Hasil setiap perubahan pada gambar akan terlihat secara langsung di komputer masing-masing. 6. Chatting, adalah sebuah aplikasi yang memnungkinkan seluruh pengguna melakukan percakapan secara langsung dengan menggunakan teks. 7. Audio and Video Conference, adalah sebuah aplikasi untuk berkomunikasi atau bercakap-cakap dengan audio (suara) dan video (gambar) secara langsung (realtime). 8. Workflow System, adalah sebuah sistem aplikasi yang melakukan bisnis proses secara otomatis dan didesign secara khusus untuk melakukan pengontrolan alur dokumen dari masing-masing pegawai atau antar bagian dari suatu perusahaan . Teknologi groupware akan meningkatkan efesiensi dan efektifitas kerja karyawan yang hasil akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan perusahaan. Penggunaan teknologi ini akan merubah sistem dan kultur bisnis perusahaan, oleh sebab itu perlu adanya perencanaan yang baik dan kehati-hatian terutama pada tingkat user yang akan merubah kebiasaan kerjanya. Dalam penerapan teknologi ini, hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah:
29 1. Local Area Network (LAN), LAN adalah sebuah jaringan beberapa komputer yang terhubung di dalam suatu lokasi tertentu. Semua komputer dalam LAN saling berhubungan dan mengakses sumberdaya-sumberdaya yang ada dalam komputer lainnya. Sumberdaya yang dimaksud disini bisa berupa data di server, data pada komputer lain, printer, perferal lain yang bisa digunakan secara share. 2. Kebutuhan software. Software yang digunakan akan di install pada komputer server dan komputer client. 3. Penyiapan Organiware. Yang termasuk dalam organiware adalah penyiapan struktur organisasi baru sebagai konsekwensi dari perubahan proses bisnis yang berjalan, mungkin akan ada sebuah jabatan, bagian atau fungsi yang hilang, atau mungkin ada jabatan baru bagian baru dan fungsi baru. Selain itu dalam organiware juga harus disiapkan sebuah proses sistem kerja yang baru disesuikan dengan penggunaan teknologi yang ada. Perubahan prosedur mencakup didalamnya penyiapan data, perekaman data, pemrosesan data dan pengamanan data. 4. Penyiapan Brainware. User akhir dalam hal ini karyawan harus diberikan bekal pengetahuan untuk menjalankan teknologi groupware ini.