BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH - BINUS University

97 downloads 325 Views 87KB Size Report
Metodologi pemecahan masalah adalah suatu tahapan atau cara yang disusun ... seperti buku, jurnal, maupun laporan tugas akhir tahun-tahun sebelumnya.
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

3.1

Diagram Alir Penelitian M etodologi pemecahan masalah adalah suatu tahapan atau cara yang disusun secara sistematis yang dijadikan pedoman untuk menyelesaikan masalah. Dengan menerapkan metodologi pemecahan masalah, maka suatu penyelesaian masalah akan menjadi lebih terarah dan memberikan kemudahan dalam

menganalisis

masalah

sampai

kegiatan

menyimpulkan

semua

permasalahan yang ada. Berikut adalah diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini:

52  

 

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian   Sumber: Hasil Analisis Penulis

53  

3.2

Observasi Lapangan Langkah awal dalam penelitian ini adalah melakukan observasi lapangan. Observasi lapangan dilakukan dengan cara pengamatan langsung untuk mengetahui tata letak lantai produksi di pabrik. Dalam observasi lapangan juga didapatkan data tertulis berupa profil perusahaan (company profile) serta wawancara karyawan perusahaan dengan melakukan perekaman video (video recording).

Gambar 3.2 Wawancara dengan Kepala Departemen Mechanic   Sumber: Dokumentasi Penulis

3.3

Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dapat disimpulkan setelah melakukan observasi lapangan. Identifikasi masalah adalah tahapan awal pemecahan masalah yang muncul dari hasil observasi, khususnya permasalahan mengenai tata letak lantai produksi yang sedang terjadi di perusahaan. Identifikasi masalah dalam

54  

penelitian ini antara lain penempatan mesin yang ada di Departemen Mechanic saat ini tidak teratur dan banyak menyisakan ruang kosong, serta adanya beberapa langkah balik (backtrack) yang terjadi saat operator melakukan aktivitas material handling.

3.4

S tudi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan tujuan mempelajari berbagai literatur seperti buku, jurnal, maupun laporan tugas akhir tahun-tahun sebelumnya yang berkaitan dengan tata letak pabrik dan penggunaan software QS, lebih memahami dan mengetahui langkah-langkah dalam melakukan pengolahan data, menentukan solusi permasalahan tata letak lantai produksi, dan memberikan analisis yang tepat dan akurat sesuai literatur yang digunakan. Selain itu peneliti juga melakukan studi pada penelitian sebelumnya dan beberapa jurnal mengenai tata letak pabrik yang berorientasi pada aktivitas re-layout. Berikut merupakan pemetaan penelitian yang sudah dilakukan: A. Penelitian Sebelumnya 1. Judul, tahun

: Tata

Letak

Lantai

Produksi

untuk

M eminimalisasi Aliran Bahan pada PT. Kebayoran Warna Prima, 2008. Penulis

: Kevin Fandian.

55  

M etodologi

: QS, block layout, material handling cost.

Fokus penelitian

: memperpendek menghitung forklift,

jarak

ongkos re-layout

aliran

bahan,

material

handling

lantai

produksi

menggunakan software QS. Sumber

2. Judul, tahun

: Library of Binus University, Jakarta.

: Analisis dan Perancangan Decision Support System untuk Perencanaan Tata Letak Pabrik pada PT. Royalindo Engraftama dengan menggunakan M etode CRAFT dan ALDEP, 2008.

Penulis

: Albertus Christoforus M uliawan.

M etodologi

: ALDEP, CRAFT, distance based scoring, adjacency based scoring, decision support system.

Fokus penelitian

: re-layout tata letak pabrik yang kurang efektif dan efisien menggunakan metode Computerized Layout Planning.

Sumber

: Library of Binus University, Jakarta.

56  

B. Jurnal 1. Judul, tahun

: Layout Design in Dynamic Environments: Anlytical Issues, 2005.

Penulis

: M arcello Braglia, Simone Zanoni, dan Lucio Zavanella.

M etodologi

: Stochastic

Layout

Problem

(SLP),

Probability Density Function (PDF), dan Total Material Handling Cost (TM C). Fokus penelitian

: M embandingkan

dua

metode

untuk

merancang tata letak, yaitu metode SLP dan PDF

serta

menghitung biaya

material

handling. Sumber

2. Judul, tahun

: www.library.binus.ac.id/ebscohost

: The Value of the Shortest Loop Covering All Work Centers in a M anufacturing Facility Layout, 2008.

Penulis

: A. Asef-Vaziri dan R. A. Ortiz.

M etodologi

: Material handling analysis, Algoritma LDP (Loop Design Problem), Automated Guided

57  

Vehicle

(AGV),

Generalized

Travelling

Salesman Problem (GTSP). Fokus penelitian

: M engembangkan model matematis untuk merancang aliran bahan yang terpendek bagi conveyor sebagai AGV dalam sistem maerial handling.

Sumber

3. Judul, tahun

: www.library.binus.ac.id/ebscohost

: A M ethodology for Solving the Unequal Area Facility Layout Problem using Distance and Shape-Based M easures, 2006.

Penulis

: R. Logendran dan T. Kriausakul.

M etodologi

: Rectilinear programming,

distance, M ATLAB,

non-linear dan

Hyper

LINGO. Fokus penelitian

: M erancang ulang tata letak dari area dalam suatu tata letak fasilitas yang memiliki bentuk yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya dengan tujuan memperpendek jarak

aliran

bahan

material handling cost.

dan

meminimalkan

58  

Sumber

4. Judul, tahun

: www.library.binus.ac.id/ebscohost

: M odifikasi Tata Letak Fasilitas Produksi Jamur Tiram-Studi Kasus pada Petani Jamur Citra Lestari Cisarua Kabupaten Bandung, 2008.

Penulis

: M ariskasukma Hendrarto, Roni Kastaman, dan Totok Pujianto.

M etodologi

: Analisis dengan teknik rekayasa. Terdapat tiga kriteria pengamatan sistem tata letak, yaitu

jarak

pemindahan

antar bahan,

bangunan, dan

waktu

biaya proses

produksi. Fokus penelitian

: M emodifikasi tata letak pabrik jamur tiram untuk

mengoptimalkan

tiga

kriteria

pengamatan, yakni mengenai jarak, biaya, dan waktu. Sumber

: www.resources.unpad.ac.id

Penulis tidak menjadikan jurnal sebagai sumber materi pembuatan laporan tugas akhir ini karena identifikasi dan perumusan masalah penelitian ini berbeda dengan jurnal-jurnal yang digunakan tersebut. Untuk menjaga

59  

orisinalitas laporan tugas akhir ini, maka penggunaan jurnal adalah hanya sebagai pendukung materi dan pembanding hasil analisis dan pembahasan saja. Ciri khusus yang menunjukkan orisinalitas dari laporan tugas akhir ini adalah penentuan kriteria layout usulan yang optimal, yaitu: 1. Aliran bahan yang lurus 2. Langkah balik (backtrack) yang lebih minimal 3. Jarak perpindahan bahan yang lebih minimal

3.5

Perumusan Masalah Setelah

mengidentifikasi

masalah,

tahap

selanjutnya

adalah

merumuskan masalah yang ingin diteliti dan difokuskan untuk dicari solusinya dan dianalisis lebih lanjut. Seperti telah dibahas pada bab 1 bahwa perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini antara lain mengenai solusi tata letak lantai produksi dan meminimalkan aliran perpindahan bahan, serta membuat suatu usulan tata letak lantai produksi yang lebih optimal.

3.6

Ruang Lingkup Ruang lingkup dibuat guna membatasi lingkup permasalahan yang akan diteliti dan dipecahkan agar lebih fokus pada perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Namun untuk melakukan analisis dan

60  

pembahasan, permasalahan tidak terbatas pada ruang lingkup mengenai tata letak saja, melainkan mencakup keseluruhan wawasan yang ada guna memperkaya metodologi pemecahan masalah sesuai dengan ruang lingkup yang telah dibuat. Dalam penelitian ini ruang lingkup utama yaitu mengenai tata letak lantai produksi di PT. Jefta Pakarsa Pratama dan penggunaan software QS untuk membantu membuat usulan tata letak yang lebih optimal.

3.7

Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah sebagai syarat kelulusan Tugas Akhir bagi mahasiswa jurusan Teknik Industri di Binus University. Adapun tujuan khususnya adalah memberikan usulan tata letak yang lebih optimal bagi lantai produksi Departemen Mechanic di PT. Jefta Prakarsa Pratama dengan cara meminimalkan jarak perpindahan bahan di lantai produksi tersebut. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi perusahaan, penulis, pembaca, dan pelanggan perusahaan yang bersangkutan.

3.8

Pengumpulan Data Pengumpulan data hasil observasi lapangan antara lain dengan melakukan pengamatan langsung, melakukan pengukuran dan pencatatan (luas lantai produksi, jarak perpindahan bahan, dan ukuran luas area

61  

permesinan), meminta data atau arsip perusahaan, dan melakukan perekaman video wawancara secara langsung dengan karyawan perusahaan.

3.9

Pengolahan Data Setelah mengumpulkan data kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengolahan data dalam beberapa tahap. Berikut adalah urutan tahapan pengolahan data: 1. Pembuatan block layout awal. 2. Pengolahan block layout awal untuk menentukan titik pusat dari masingmasing area permesinan di lantai produksi Departemen Mechanic. 3. Pembuatan From-To Chart (FTC) jarak antar area pada lantai produksi Departemen Mechanic. Dalam pembuatan FTC ini digunakan rumus ukuran jarak rectilinear untuk menghitung jarak antar area dengan bantuan titik pusat yang telah diperoleh pada tahap pengolahan block layout. 4. Pembuatan FTC jarak perpindahan bahan pada proses produksi. Dalam pembuatan FTC ini digunakan rumus perkalian frekuensi perpindahan dengan jarak antara dua area yang berhubungan untuk proses produksi panel tipe P-AC 2 yang terjadi selama satu bulan (Juli 2010). 5. M elakukan perhitungan awal total jarak perpindahan bahan pada proses produksi dari Storage (material) hingga area M esin Gerinda. Total jarak

62  

perpindahan yang dihitung adalah selama satu bulan, yakni sesuai data yang diperoleh pada tahap keempat. 6. M elakukan iterasi pertukaran area permesinan dengan bantuan algoritma heuristik

terkomputerisasi, yaitu

CRAFT

(Computerized

Relative

Allocation of Facilities Technique), khususnya menggunakan software Quantitative Systems (QS) hingga didapatkan nilai Total Contribution terendah yang sudah tidak memungkinkan untuk dapat dikurangi lagi oleh CRAFT. Jika proses iterasi telah berhenti, ini berarti CRAFT telah mendapatkan solusi akhir layout yang optimal. Pada pengolahan data menggunakan software QS, data layout yang dijadikan sebagai input berupa block layout serta FTC aliran bahan. 7. M embuat block layout hasil tampilan solusi akhir dari software Q S. 8. M elakukan perhitungan jarak total perpindahan bahan dan jarak backtrack setelah pertukaran area permesinan sesuai hasil solusi akhir. 9. M embandingkan hasil iterasi optimal dari algoritma CRAFT dengan hasil perhitungan layout awal perusahaan menurut tiga kriteria kritis yang diangkat dalam penelitian. 10. Apabila hasil solusi akhir CRAFT dinilai telah memenuhi tiga kriteria kritis, maka dibuat layout usulan.

63  

3.10

Analisis Data Tahap selanjutnya dilakukan analisis hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya dengan mengacu pada studi pustaka yang berkaitan dengan perancangan tata letak dan perpindahan bahan di lantai produksi. Pembahasan yang akan dilakukan difokuskan pada usulan tata letak dan meminimalkan jarak perpindahan bahan di lantai produksi, sehingga penelitian ini akan memberikan tindakan perbaikan terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk melakukan analisis dan pembahasan ini diperlukan referensi tertulis sebagai acuan primer seperti buku materi tata letak pabrik, buku materi QS, jurnal dan laporan penelitian atau skripsi terdahulu mengenai tata letak pabrik.

3.11

Simpulan dan S aran Tahap terakhir dari penelitian ini adalah menarik simpulan dan memberikan saran. Penarikan simpulan diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan terhadap perumusan masalah. Sedangkan saran yang diberikan merupakan usulan dari penulis yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan tindakan perbaikan tata letak lantai produksi dan usaha meminimalkan jarak perpindahan aliran bahan di lantai produksi Departemen Mechanic PT. Jefta Prakarsa Pratama.