WinBox 2.2.18. Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan
pengkonfigurasian jaringan wireless.. 4.2 Perangkat Keras. Perangkat keras
yang diperlukan ...
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perangkat Lunak Perangkat lunak yang diperlukan agar proses implementasi nantinya dapat berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan antara lain adalah: 1. WinBox 2.2.18 Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengkonfigurasian jaringan wireless.. 4.2 Perangkat Keras Perangkat keras yang diperlukan agar proses implementasi nantinya agar proses implementasi dapat berjalan sebagaimana dengan yang diharapkan antara lain adalah: 1. PC / Laptop PC / Laptop diperlukan untuk melakukan proses konfigurasi pada jaringan wireless. 2. Kabel console Kabel console diperlukan untuk menghubungkan perangkat jaringan dengan PC / laptop, yang melalui sebuah PoE, agar perangkat jaringan tersebut dapat di konfigurasi. 3. Router Board Terdapat dua jenis routerboard yang digunakan, yaitu: a) Routerboard outdoor
59
60
•
RB411 Routerboard yang dikhususkan sebagai cpe/wireless client atau point to point (tidak bisa difungsikan sebagai akses point dengan multiclient) memiliki 1 buah port Ethernet dan 1 buah slot minipci
•
RB433 Routerboard yang bisa difungsikan sebagai acces point, memiliki 3 buah port Ethernet dan buah slot minipci
•
Grovee Memiliki 1 buah port Ethernet, dikhususkan sebagai cpe/wireless client atau point to point.
b) Routerboard indoor •
RB750 Dengan routerOS level 4 dan memiliki 5 buah port Ethernet
•
RB450 Dengan routerOS level 5 dan memiliki 5 buah port Ethernet.
•
RB1100 1u Dengan routerOS level 6 dan memiliki 13 buah port gigabit Ethernet.
61
4. Mini pci •
R52
•
R52hn
•
Xr5
4.3 Implementasi Implementasi yang telah dilakukan pada system yang sedang berjalan di PT. Connexion–Online adalah : 1. Melakukan scan frekuensi usage , ini dimaksudkan agar dapat melihat traffic frekuensi yang sedikit dan noise yang kecil. 2. Melakukan re-pointing , Apabila setelah dilakukan scan client masih terjadi gangguan atau ketidakstabilan dalam penerimaan sinyal maka tahap yang dilakukan adalah re-pointing . 3. Pengecekan hardware dan mengganti hardware yang diduga bermasalah. Setelah dua tahap di atas telah dilakukan tetapi client masih sering terjadi gangguan atau ketidakstabilan dalam penerimaan sinyal maka akan dilakukan pengecekan dan mengganti hardware yang bermasalah.
62
4.4 Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi setelah melakukan implementasi dengan cara scan frekuensi usage pada sistem yang sedang berjalan. Dari hasil evaluasi ini akan diketahui apakah implementasi tersebut telah menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi atau tidak. Pada tahap evaluasi ini akan dilakukan beberapa pengujian dan perbandingan sinyal. Pengujian yang dilakukan antara lain dengan tes ping memakai command prompt dan perbandingan sinyal pada client memakai winbox 2.2.18 .
4.4.1 Pengujian Dengan Menggunakan Ping Sebelum Scan Frekuensi Usage Pengujian dengan menggunakan ping dilakukan untuk mengetahui apakah client dan server saling terkoneksi. Pada pengujian ini akan dilakukan ping dari server ke client pertama dan juga dari server ke client kedua.
63
Dibawah ini (gambar 4.1) adalah gambar ketika melakukan ping menggunakan command prompt disisi server menuju client pertama yang mempunyai ip 10.30.30.10/30 dan gateway 10.30.30.1
Gambar 4.1 – Hasil ping menggunakan command prompt disisi server dengan client pertama yang mempunyai ip 10.30.30.10 Seperti yang terlihat pada gambar diatas (gambar 4.1), ketika dicoba untuk melakukan ping ke client pertama dengan ip 10.30.30.10/30 dan gateway 10.30.30.1 maka yang terjadi adalah request time out, itu berarti pada client pertama terdapat ketidakstabilan dalam menerima sinyal atau tidak terkoneksinya hubungan antara client 1dan server.
64
Dibawah ini (gambar 4.2) adalah gambar ketika dilakukan ping yang menggunakan command prompt disisi server dengan client kedua yang mempunyai ip 10.30.30.2/30 dan gateway 10.30.30.5
Gambar 4.2 – Hasil ping menggunakan command prompt disisi server dengan client kedua yang mempunyai ip 10.30.30.2
Seperti yang terlihat pada gambar diatas (gambar 4.2), ketika server melakukan ping ke client kedua dengan ip 10.30.30.2/30 dan gateway 10.30.30.5 maka yang terjadi adalah client kedua tidak terjadi masalah, itu berarti client kedua mengalami kestabilan dalam server.
menerima sinyal dari
65
4.4.2 Pengujian Dengan Menggunakan Ping Setelah Scan Frekuensi Usage Dibawah ini (gambar 4.3) adalah gambar ketika melakukan ping menggunakan command prompt disisi server menuju client pertama yang mempunyai ip 10.30.30.10/30 dan gateway 10.30.30.1
Gambar 4.3 – Hasil ping menggunakan command prompt disisi server dengan client pertama yang mempunyai ip 10.30.30.10
Seperti yang terlihat pada gambar diatas (gambar 4.3), ketika dicoba kembali untuk melakukan ping ke client pertama dengan ip 10.30.30.10/30 dan gateway 10.30.30.1 maka yang terjadi adalah client pertama sudah tidak terjadi masalah, itu berarti client pertama sudah mengalami kestabilan dalam menerima sinyal dari server. Ini dikarenakan perubahan frekuensi yang lebih sedikit dan noise yang lebih kecil dan juga pemakaian frekuensi yang berbeda. Tetapi kualitas dari sinyal di client pertama belum maksimal.
66
Dibawah ini (gambar 4.4) adalah gambar ketika dilakukan ping yang menggunakan command prompt disisi server dengan client kedua yang mempunyai ip 10.30.30.2/30 dan gateway 10.30.30.5
Gambar 4.4 – Hasil ping menggunakan command prompt disisi server dengan client kedua yang mempunyai ip 10.30.30.2 Seperti yang terlihat pada gambar diatas (gambar 4.4), ketika dicoba untuk melakukan ping ke client kedua dengan ip 10.30.30.2/30 dan gateway 10.30.30.5 maka yang terjadi adalah client kedua tetap stabil dalam menerima sinyal dari server.
67
4.4.3 Pengujian Dengan Menggunakan WinBox 2.2.18 Sebelum Melakukan Re-Pointing Dibawah ini (gambar 4.5) adalah gambar ketika menggunakan winbox 2.2.18
disisi
server menuju
client
pertama
yang mempunyai
ip
10.30.30.10/30 dan gateway 10.30.30.1
Gambar 4.5 – Hasil sebelum re-pointing disisi server dengan client pertama yang mempunyai ip 10.30.30.10
Seperti yang terlihat pada gambar diatas (gambar 4.5), ketika sebelum dilakukan re-pointing kualitas dari sinyal pada client pertama belum terlalu maksimal ini dikarenakan client pertama belum stabil dalam menerima sinyal dari server.
68
Dibawah ini (gambar 4.6) adalah gambar ketika menggunakan winbox 2.2.18 disisi server menuju client kedua yang mempunyai ip 10.30.30.2/30 dan gateway 10.30.30.5
Gambar 4.6 – Hasil sebelum re-pointing disisi server dengan client kedua yang mempunyai ip 10.30.30.2
Seperti yang terlihat pada gambar diatas (gambar 4.6), pada kondisi di client kedua kualitas sinyal yang diterima oleh client tersebut sudah maksimal. Ini dikarenakan penggunaan frekuensi yang sangat tepat dan juga pointing yang sangat bagus. Sehingga tidak perlu lagi dilakukan re-pointing.
69
4.4.4 Pengujian Dengan Menggunakan WinBox 2.2.18 Setelah Melakukan RePointing Dibawah ini (gambar 4.7) adalah gambar ketika menggunakan winbox 2.2.18
disisi
server menuju
client
pertama
yang mempunyai
ip
10.30.30.10/30 dan gateway 10.30.30.1
Gambar 4.7 – Hasil sesudah re-pointing disisi server dengan client pertama yang mempunyai ip 10.30.30.10
Seperti yang terlihat pada gambar diatas (gambar 4.7), ketika sudah dilakukan re-pointing kualitas dari sinyal pada client pertama membaik, ini dikarenakan client pertama lebih stabil dalam penerimaan sinyal dibandingkan dengan sebelum melakukan re-pointing.
70
4.4.5 Perbandingan Sinyal Sebelum dan Setelah dilakukan Scan Frekuensi Usage, Re-Pointing Tabel 4.1 Perbandingan Sinyal Sebelum dan Setelah dilakukan Scan Frekuensi Usage, Re-Pointing Sebelum
sesudah
Freq
sinyal
Tx/rx ccq
Freq
sinyal
Tx/rx ccq
Client 1
5165
-79/-80
20/42%
5280
-79/-79
51/62%
Client 2
5165
-52
99/89%
5165
-52
99/89%
Dari hasil tabel 4.1 dapat diperoleh informasi, jika client pertama menggunakan frekuensi yang sama dengan client kedua maka akan terjadi interferensi sinyal, dimana client pertama menerima sinyal hanya -79/-80 yang tidak stabil dan mendapatkan tx/rx ccq yang begitu kecil yaitu hanya 20/42% bandwidth yang dapat dipakai dari jumlah bandwidth yang dikirim dari server. Dan dapat kita lihat dari client kedua penerimaan sinyalnya sudah optimal yaitu tx/rx ccq 99/89%. Untuk itu maka akan dilakukan troubleshoot pada client yang bermasalah tersebut, dan setelah dilakukan pemindahan pemakaian frekuensi dan juga melakukan re-pointing di client pertama, maka dapat kita lihat adanya perubahan yang lumayan besar yang terjadi pada tx/rx ccq di client pertama tersebut yaitu dari sebelumnya 20/42% menjadi 51/62%.