BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN - Digilib ITS

68 downloads 742 Views 183KB Size Report
227. BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1. Kesimpulan. 6.1.1. Rumusan Teori Ruang Bersama dan Pengertian Ruang Bersama melalui Bukti.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.

Kesimpulan

6.1.1. Rumusan Teori Ruang Bersama dan Pengertian Ruang Bersama melalui Bukti Pola Penggunaan Ruang Bersama dengan Kasus Lansia Teori ruang bersama yang ditemukan dari penelitian yang telah dilaksanakan adalah wadah yang terwujud untuk menampung interaksi inderawi penggunanya dalam bersosialisasi di dalamnya. Pengertian ruang bersama yang ditemukan dari penelitian yang telah dilaksanakan adalah ruang yang terwujud dari interaksi inderawi dengan sifat-sifat khas pembentuknya. Sifat-sifat interaksi pembentuknya adalah beragam, berpola, stabil, mengembang dan menyusut, tahan gangguan, dan memiliki arti penting. Sifat interaksi pada ruang bersama adalah pertama sifat interaksi yang terjadi adalah penting. Sifat ini membedakan dari pengertian ruang publik, ruang informal dan semi-fixed space, kedua sifat interaksi yang mengembang dan menyusut menyesuaikan dengan beragamnya interaksi yang terjadi secara stabil. Sifat ini membedakan dari pengertian ruang sosial dan bubble space, ketiga Sifat interaksi pada ruang bersama tidak berkaitan langsung dengan elemen fisik pembatas ruang. 6.1.2. Interaksi Sosial dalam Rumusan Teori Ruang Bersama yang Baru Konteks interaksi sosial dalam rumusan teori ruang bersama yang baru menunjukkan

bahwa

ruang

bersama

yang

terwujud

melalui

faktor-faktor

pembentuknya. Faktor-faktor pembentuk tersebut berkaitan langsung dengan interaksi yang terjadi antar penggunanya. Faktor-faktor pembentuk interaksi tersebut adalah posisi penggunanya saat berinteraksi, arah interaksi, jumlah interaksi yang terjadi, dan pola pengelompokan lansia saat interaksi. Secara bersama-sama faktor-faktor tersebut membentuk interaksi yang kemudian secara langsung mewujudkan ruang interaksi antar penggunanya. Lansia menggunakan ruang bersama untuk bersosialisasi dengan pola yang didasarkan pada kebebasan aktivitas kesehariannya. Aktivitas kesehariannya tersebut memiliki peluang untuk berkembang sehingga kegiatan yang beragam dapat dilaksanakannya dalam satu hari. Saat berinteraksi, kualitas sosialisasi yang terjadi 227

dapat dinilai dari pola sosialisasi yang terjadi. Ruang bersama terbentuk dari interaksi antar penggunanya terwujud karena hubungan antar panca indera penggunanya. 6.1.3. Pola dalam Penggunaan Ruang Bersama melalui Interaksi antar Penggunanya Pola dalam penggunaan ruang bersama melalui interaksi antar penggunanya adalah pola yang terdiri dari pola dalam penggunaannya dan pola dalam perulangannya. Pola dalam penggunaannya adalah ditunjukkan oleh pemilihan dan aktivitas menggunakan ruang bersama dalam keseharian pengguna. Pola dalam perulangan penggunaan ruang bersama ditunjukkan oleh frekuensi dan waktu penggunaannya. Kedua pola penggunaan tersebut dipengaruhi oleh sifat interaksi dan faktor-faktor pembentuk ruangnya. 6.1.4. Temuan Baru Rumusan Nilai Sosialisasi yang Terjadi pada Lingkungan (NSL) Nilai sosial pada lingkungan (NSL) adalah dihasilkan dari analisa interaksi inderawi yang terjadi pada ruang bersama di suatu lingkungan. Nilai NSL adalah menunjukkan tinggi dan rendahnya tingkat sosialisasi yang terjadi di suatu lingkungan. Nilai NSL pada suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan NSL pada lingkungan yang lainnya. NSL dari interaksi lansia pada lingkungan panti werdha menunjukkan sirkulasi juga diperhitungkan sebagai ruang bersama tempat interaksi terjadi.

6.2.

Saran Bentuk dan sifat ruang bersama lansia memberikan pengertian pentingnya

sosialisasi yang terjadi di kalangan lansia yang harus didukung dan dikembangkan. Pengembangan sosialisasi dapat dilaksanakan dengan memperkuat interaksi inderawi yang terjadi. Perkuatan interaksi untuk bersosialisasi dilaksanakan dengan jalan; 1. penyediaan pilihan ruang untuk bersosialisasi yang beragam beserta fasilitasnya, 2. penyediaan aktivitas sosialisasi yang beragam akan menyebabkan lansia dapat bebas memilih ruang dan interaksi yang dilakukannya, 3. meminimalisir pembatas fisik ruang yang menutup sehingga memberikan kesempatan interaksi inderawi merembes keluar dari ruang bersama. Temuan nilai sosialisasi di suatu lingkungan perlu untuk dikembangkan lebih lanjut. Berbagai karakteristik pola sosialisasi akan menambah kekayaan dalam merumuskan nilai interaksi sosial di suatu lingkungan. Nilai sosialisasi di suatu lingkungan dapat pula dikembangkan berdasarkan karakteristik lingkungannya.

228

Penelitian ruang bersama yang memfokuskan pada interaksi inderawi dalam mengembangkan teori ruang harus didukung dan dikembangkan dengan penelitianpenelitian lain yang sejenis. Penelitian ruang bersama ini penting untuk dikembangkan pada pendalaman sifat interaksi dan faktor pembentuk ruang bersamanya. Terdapat berapa peluang penelitian yang perlu untuk dikembangkan lebih dalam lagi berkaitan dengan kajian hubungan antara interaksi sosial dengan ruang bersama yang diperlukannya. Beberapa penelitian yang dapat dikembangkan lebih lanjut tersebut adalah didasarkan pada pentingnya kajian multidisiplin yang melingkupi penelitian hubungan antara interaksi sosial dengan ruang bersama tersebut. Penelitian-penelitian tersebut di atas akan memerlukan data, analisa dan menghasilkan temuan yang berlainan dengan penelitian yang telah dilakukan pada disertasi ini. Beberapa bagian pada penelitian disertasi ini juga memiliki peluang untuk dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi penelitian lain dengan fokus yang berbeda. Peluang penelitian tersebut hadir disebabkan perbedaan fokus penelitian yang menitik beratkan pada bagian-bagian lain dari disertasi ini. Beberapa peluang yang dapat dikembangkan penelitiannya pada disertasi ini diantaranya adalah pada bagian fokus analisa, penelaahan dukungan teori, dan alat analisa penelitiannya. Beberapa peluang tersebut dapat diuraikan lebih lanjut pada bagian di bawah ini. Peluang pengembangan penelitian pada fokus analisa dapat dilaksanakan pada analisa bentuk-bentuk kontak inderawi yang terjadi di dalam ruang bersama. Fokus analisa yang lain adalah juga pada analisa kecenderungan dan pengaruh interaksi inderawi terhadap ruang bersama yang dipergunakannya, dan demikian pula mengenai pengaruh yang sebaliknya. Penelitian pada fokus interaksi terhadap ruang bersama yang digunakannya ini akan mendalami dan membahas pengaruh ruang bersama terhadap interaksi inderawi yang terjadi. Bentuk-bentuk kontak inderawi yang terjadi akan menjadi dasar utama pada analisa di penelitian ini. Persyaratan ruang bersama yang sesuai dalam mendukung interaksi antar inderawi pengguna ruang akan dapat menjadi temuan dari penelitian ini. Peluang pengembangan penelitian pada penelaahan dukungan teori muncul sebagai peluang penelitian lebih lanjut dikarenakan sedikitnya dukungan teori yang membahas pengaruh ruang berkaitan dengan pengaruh bentuk-bentuk kontak interaksi inderawi yang ada. Teori yang membahas hubungan dan pengaruh ruang terhadap 229

bentuk-bentuk kontak interaksi inderawi tersebut akan dapat mengarahkan pembahasannya pada fokus pembahasan pada perbedaan antara satu teori dengan teori yang lainnya. Sebagai hasilnya, khasanah teori terbentuknya ruang bersama berdasarkan bentuk-bentuk kontak interaksi inderawi akan dapat bertambah jumlahnya. Peluang pengembangan penelitian pada hubungan ruang bersama dengan interaksi inderawi yang terjadi akan memerlukan alat analisa yang sesuai. Peluang pengembangan penelitian ini akan memerlukan alat analisa yang berbeda dan beragam pula. Alat analisa tersebut akan menyesuaikan dengan bagian yang akan diteliti. Alat penelitian psikologi akan dapat dipergunakan untuk mengukur keadaan psikologi dalam hubungan penggunaan ruang terhadap interaksi inderawi pengguna ruang bersamanya.

230