BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran ...

13 downloads 166 Views 16KB Size Report
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran ... belajar siswa di kelas IV SD N 1 Sumampir pada mata pelajaran PKn materi.
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Perlu kita ketahui dalam materi mata pelajaran PKn membahas tentang konsep nilai Pancasila dan UUD 1945 beserta dinamika perwujudan dalam kehidupan masyarakat negara Indonesia. Sehingga mata pelajaran PKn sangat penting untuk dipelajari dan dipahami sejak dini beranjak dari usia Sekolah Dasar (SD) agar terwujudnya nilai-nilai yang terkandung dalam PKn diantaranya pendidikan nilai demokrasi, pendidikan nilai moral, dan pendidikan nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang kemajuan bangsa. Siswa usia SD sangat memerlukan perhatian dan motivasi untuk belajar. Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas IV SD Negeri 1 Sumampir pada tanggal 23 Oktober 2011, siswa tidak semangat belajar ketika menjawab ucapan salam dari guru. Saat siswa ditanya tentang cita-cita mereka, banyak yang masih bingung dan bahkan bertanya pada temannya, hal ini menandakan mereka belum termotivasi untuk mengejar cita-cita. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV SD N 1 Sumampir pada tanggal 23 Oktober 2011, peneliti mengolah nilai Ujian Akhir Semester (UAS) semester 2 siswa tahun pelajaran 2010/2011 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70, diperoleh

hasil dari 40 siswa, terdapat 27 siswa dengan persentase 67,5 % tuntas dan 13 siswa dengan persentase 32,5 % belum tuntas. Salah satu penyebabnya karena pemahaman siswa terhadap materi pemerintahan pusat masih kurang. Penyampaian materi sebagian besar melalui ceramah guru untuk menghafalkan dibandingkan memahami materi melalui hal yang menarik seperti menggunakan media atau permainan, sehinnga siswa lebih sulit untuk memahami materi pemerintahan pusat. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa masih kurangnya peningkatan prestasi belajar di kelas IV SD N 1 Sumampir pada semester 2 khususnya materi pemerintahan pusat. Faktor untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa salah satunya dengan membuat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang menarik. Hal yang mendukung KBM menarik siswa untuk belajar dapat berupa model dan metode pembelajaran yang digunakan guru, ternyata guru kelas IV SD N 1 Sumampir masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional dengan alasan apabila menggunakan model pembelajaran yang menarik membutuhkan waktu yang lama. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan model pembelajaran yang memiliki keunggulan, salah satunya adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana menyenangkan (Rusman, 2011: 223). Diharuskannya siswa untuk saling mencari pasangan dalam mencocokkan kartu soal dan jawaban, hal ini dapat meningkatkan siswa untuk saling bekerjasama dan dapat menjadi dorongan agar siswa termotivasi untuk selalu menjadi yang terdepan dan tercepat dibandingkan siswa lain dalam menemukan pasangan yang cocok.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti berharap agar dapat meningkatkan motivasi siswa untuk selalu ingin belajar tentang apa yang belum mereka ketahui dan meningkatkan prestasi belajar siswa untuk mengejar cita-cita mereka dengan melakukan penelitian yang berjudul ”Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar PKn pada Materi Pemerintahan Pusat Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match di Kelas IV SD N 1 Sumampir”.

B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas IV SD N 1 Sumampir pada mata pelajaran PKn materi pemerintahan pusat? 2. Apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas IV SD N 1 Sumampir pada mata pelajaran PKn materi pemerintahan pusat?

C. Tujuan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan khusus. Masing-masing tujuan diuraikan sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Tujuan umum PTK ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn kelas IV di SD Negeri 1 Sumampir. Memperbaiki antara interaksi dan siswa dalam upaya menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, serta

untuk membantu mencari solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi oleh guru saat proses pembelajaran. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari PTK ini adalah: a. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada materi pemerintahan pusat di kelas IV di SD Negeri 1 Sumampir. b. Untuk

meningkatkan

prestasi

belajar

siswa

dengan

menggunakan

model

pembelajaran kooperatif tipe make a match pada materi pemerintahan pusat di kelas IV di SD Negeri 1 Sumampir.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Menambah pengetahuan dan keterampilan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe make a match. b. Dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa: 1) Meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe make a match mata pelajaran PKn materi pemerintahan pusat, sehingga prestasi belajarnya meningkat. 2) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan guru. b. Bagi Guru:

Meningkatkan keterampilan guru dalam penggunaan berbagai metode mengajar, serta guru memperoleh pengetahuan baru mengenai model pembelajaran kooperatif tipe make a match. c. Bagi Sekolah: 1) Meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di sekolah. 2) Sebagai upaya peningkatan kualitas pengelolaan pengajaran. d. Bagi Peneliti: Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan mengenal cara belajar yang dapat menjadikan siswa lebih aktif, kreatif, dan interaktif.