... Perubahan. Pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi
karena ... Perkembangan teknologi dapat melakukan perubahan sosial. Menurut.
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1. Teknologi, Komunikasi, dan Perubahan Pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. Oleh sebab itu, tepat momentumnya jika merenungkan masalah teknologi, menginventarisasi yang dimiliki, memperkirakan apa yang ingin di capai dan bagaimana caranya memperoleh teknologi yang kita perlukan itu, serta mengamati betapa besar dampaknya terhadap transformasi budaya. Sebagian dari kita beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. Padahal, kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri. Tabel ini mengilutrasikan percepatan sejarah akibat teknologi komunikasi dalam lima abad terakhir. Tabel 2 Lima Revolusi Komunikasi Teknologi
Media
Rentang waktu ke tahun 1975
Media cetak/ press
Cetakan
+500 tahun
Kamera/ Flim
Visual
Transmiter/
100 tahun
Tabung Audiovisual
50 tahun
Tabung Jaringan Dunia
20 tahun
hampa Transistor/ gambar Satelit
Pertama
-10 tahun
Sumber Audentia Jurnal Komunikasi
Universitas Sumatera Utara
Teknologi yang pertama kali adalah media cetak. Ketika Rogers mengatakan era lanjutan dari era tulis adalah era media cetak, maka era ini adalah kesamaannya dengan era di mana media penyimpananan mulai digunakan oleh manusia. Memang ada beberapa konsep media penyimpanan yang sebenarnya telah berada pada era modern, namun gagasan-gagasan dari jenis media penyimpanan itu sebenarnya sudah ada sejak permulaan era cetak. Contoh media cetak yaitu surat kabar, buku, majalah dan lain-lain. Media cetak berkembang, para ahli menemukan kamera. Kamera yang merupakan gagasan awalnya adalah lukisan potret yang pernah dilakukan oleh seorang pelukis istana, yaitu Wang Zhaojun. Baru kemudian sekitar 150 tahun lalu Louis Jacques mande Daguerre dari Prancis menemukan daguerreotype, yaitu tipe fotografi pertama yang mengekpos gambar pertama dan jelas pada tahun 1837. Temuan spektakuler ini kemudian disempurnakan pada revolusi indutri dengan perkeyasaan mekanis dan optik. Pada abad ke-50 ditemukannya transmitter yang merupakan media audiovisual. Alat-alat audiovisual adalah alat-alat yang audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible artinya dapat dilihat. Jadi dari pengertian tersebut proses komunikasi dapat dilakukan menggunakan media yang berupa gambar dan suara, sehingga penerima pesan dapat memperoleh pengalaman secara nyata dari proses komunikasi tersebut. Teknologi berkembang dan terus menciptakan yang baru. Pada rentang tersebut ditemukannya teknologi tabung gambar berupa media jaringan dunia. Jaringan dunia atau pun tabung gambar tersebut seperti televisi. Kemudian ditemukan satelit pertama pada tahun 1975. Satelit adalah benda yang mengorbit
Universitas Sumatera Utara
benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Sisa artikel ini akan berkisar tentang satelit buatan. Teknologi komunikasi sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain. Perkembangan teknologi semakin pesat misalnya selular, internet. Menurut O’Brien bahwa, perilaku manusia dan teknologi memiliki interaksi di dalam lingkungan sosioteknologi. O’Brien menjabarkan lingkungan Sosioteknologi menjadi lima (5) komponen yaitu (1) struktur masyarakat, (2) strategi komunikasi, (3) proses sosial, (4) sistem dan teknologi komunikasi, (5) masyarakat dan budaya. Kelima komponen itu berintraksi dalam proses sosial, satu dan lainnya saling berintraksi dan mempengaruhi di mana setiap komponen memiliki visi masing-masing yang saling bersinergi serta menghasilkan output proses sosial sebagaimana diharapkan oleh seluruh stakeholder sosioteknologi. Everett M. Rogers (1986) dalam buku Communication Technology; The New in Society), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi dalam masyarakat dikenal empat era komunikasi, yaitu era tulis, era cetak, era media telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif. Dalam era terakhir media komunikasi
interaktif
dikenal
media
komputer,
videotext
dan
teletext,
teleconferencing, TV kabel dan sebagainya. Sementara itu Sayling Wen (2002) dalam bukunya Future of the Media, melihat media dalam konteks yang lebih luas, tidak saja melihat media dalam kontep komunikasi antatrpribadi, namun juga melihat media sebagai medium penyimpanan, selain ia melihat media sebagai medium informasi. Enam media hubungan antarpribadi yang dimaksud oleh Wen
Universitas Sumatera Utara
adalah suara, grafik, teks, music, animasi, video. Sedangkan media penyimpanan adalah buku dan kertas, kamera, alat perekam kaset, kamera flim, dan proyektor, alat perekam video dan disk optikal. Perkembangan teknologi dilihat dari era komunikasi interaktif yang ditandai
dengan
terjadinya
diverisifikasi
teknologi
informasi
dengan
bergabungnya telepon, radio, computer, dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet. Perkembangan teknologi dapat melakukan perubahan sosial. Menurut Sztompka (2004: 2) mengatakan bahwa, konsep perubahan sosial tercipta dari teori sistem, dimana perubahan sosial adalah sebuah perubahan yang terjadi dalam sebuah
sistem,
baik
pada
tingkat
makro;
keseluruhan
masyarakat
dunia(kemanusiaan), tingkat menengah (mezo), tingkat bangsa (nation state), maupun regional. Pada tingkat mikro; seperti komunitas lokal, asosiasi, perusahaan, keluarga, ikatan pertemanan, merupakan sistem kecil. Perubahan-perubahan sosial selalu dipengaruhi oleh hal-hal baru di masyarakat yang menciptakan suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelumnya dalam sistem sosial. Jadi, pada konsidi sosial lama terdapat perbedaan, kemundian pada waktu yang berbeda dan di antara sistem sosial yang sama. Maka kondisi ini akan menlahirkan perubahan sosial. Menurut Sztompka, bahwa konsep dasar perubahan sosial mencakup tiga gagasan: (1) perbedaan; (2) pada waktu yang berbeda; (3) di antara keadaan sistem sosial yang sama. Sesuatu yang baru menyebabkan perubahan dalam masyarakat itu selalu berhubungan dengan difusi inovasi, dimana perubahan dipacu oleh penyebaran
Universitas Sumatera Utara
suatu pengetahuan yang baru. Dengan demikian, dalam proses difusi inovasi terjadi kegiatan mengomunikasikan pengetahuan baru di masyarakat. Inovasi berkaitan dengan gagasan, tindakan, atau barang yang di anggap baru oleh seseorang dan masyarakatnya. Konsep baru ini terbentang antara konsep pengenalan, persuasi, dan keputusan menggunakannya. Jadi, dengan demikian, maka inovasi berkaitan dengan teknologi yang digunakan untuk mengomunikasikan sesuatu baru di masyarakat. Teknologi yang baru yaitu smartphone Blackberry. Masyarakat mengetahui inovasi tersebut dari media ataupun komunikasi antarpribadi. Kemudian mempersuasi diri dan memutuskan untuk mengadopsi inovasi Blackberry. Perubahan sosial yang ditimbulkan dengan adanya inovasi tersebut adalah gaya hidup masyarakat, efisiensi waktu dalam bekerja dan komunikasi semakin efektif. Perubahan gaya hidup disini dapat dilihat bahwa masyarakat yang menggunakan teknologi terbaru hanya masyarakat yang memiliki uang yang lebih, memiliki jabatan yang lumayan tinggi, dan sebagainya.
2. 2 Teori Difusi Inovasi 2.2.1 Definisi Inovasi Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan . Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial (http://muh-sahid-b50108102.blogspot.com/2009/11/teori-difusi-inovasi.html /tanggal 10 April 2011).
Universitas Sumatera Utara
Munculnya Teori Difusi Inovasi dimulai pada awal abad ke-20, tepatnya tahun 1903, ketika seorang sosiolog Perancis, Gabriel Tarde, memperkenalkan Kurva Difusi berbentuk S (S-shaped Diffusion Curve). Kurva ini pada dasarnya menggambarkan bagaimana suatu inovasi diadopsi seseorang atau sekolompok orang dilihat dari dimensi waktu. Pada kurva ini ada dua sumbu dimana sumbu yang
satu
menggambarkan
tingkat
adopsi
dan
sumbu
yang
lainnya
menggambarkan dimensi waktu. Pemikiran Tarde menjadi penting karena secara sederhana bisa menggambarkan kecenderungan yang terkait dengan proses difusi inovasi. Rogers (1983) mengatakan, Tarde’s S-shaped diffusion curve is of current importance because “most innovations have an S-shaped rate of adoption”. Dan sejak saat itu tingkat adopsi atau tingkat difusi menjadi fokus kajian penting dalam penelitianpenelitian sosiologi. Pada tahun 1940, dua orang sosiolog, Bryce Ryan dan Neal Gross, mempublikasikan hasil penelitian difusi tentang jagung hibrida pada para petani di Iowa, Amerika Serikat. Hasil penelitian ini memperbarui sekaligus menegaskan tentang difusi inovasi model kurva S. Salah satu kesimpulan penelitian Ryan dan Gross menyatakan bahwa “The rate of adoption of the agricultural innovation followed an S-shaped normal curve when plotted on a cumulative basis over time.” Perkembangan berikutnya dari teori Difusi Inovasi terjadi pada tahun 1960, di mana studi atau penelitian difusi mulai dikaitkan dengan berbagai topik yang lebih kontemporer, seperti dengan bidang pemasaran, budaya, dan sebagainya. Di sinilah muncul tokoh-tokoh teori Difusi Inovasi seperti Everett M.
Universitas Sumatera Utara
Rogers dengan karya besarnya Diffusion of Innovation (1961); F. Floyd Shoemaker yang bersama Rogers menulis Communication of Innovation: A Cross Cultural Approach (1971) sampai Lawrence A. Brown yang menulis Innovation Diffusion: A New Perpective (1981). Termasuk ke dalam pengertian peran komunikasi secara luas dalam mengubah masyarakat melalui penyebarserapan ide-ide dan hal-hal baru adalah kegiatan yang dikenal dengan difusi inovasi. Difusi merupakan suatu bentuk khusus komunikasi. Menurut Rogers dan Shoemoker (1971), studi difusi mengkaji pesan-pesan yang berupa ide-ide ataupun gagasan baru. Lalu karena pesan-pesan yang disampaikan itu merupakan hal-hal yang baru, maka di pihak penerima akan menimbulkan perilaku yang berbedapada penerima pesan, daripada kalau si penerima pesan berhadapan dengan pesan-pesan biasa yang bukan inovasi. Secara generik, inovasi didefinisikan sebagai “adopsi” dan “difusi” terhadap idea atau gagasan baru dalam perusahaan. Penciptaan gagasan baru atau adopsi sesuatu dapat dikatakan sebagai inovasi jika dapat dikomesialisasikan menjadi sebuah produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen (Manurung, 2010: 103). Menurut Robbins, inovasi adalah perubahan, penemuan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan, metode, alat, produk, atau hal lainnya (Robbins, 1997:532). Inovasi merupakan ide, praktek, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka
Universitas Sumatera Utara
mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan exploded atau meledak. Pada masyarakat yang sedang membangun seperti di negara-negara berkembang, penyebarserapan inovasi terjadi terus menerus: dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari suatu waktu ke waktu yang berikutnya, dan dari bidang tertentu ke bidang yang lainnya. Difusi inovasi sebagai suatu gejala kemasyarakatanan berlangsung berbarengan dengan perubahan sosial yang terjadi. Bahkan kedua hal itu merupakan sesuatu yang saling menyebabkan satu sama lain. Penyebarserapan inovasi menyebabkan masyarakat menjadi berubah, dan perubahan sosial pun merangsang orang untuk menemukan dan menyebarluaskan hal-hal yang baru. Masuknya inovasi ke tengah suatu sistem sosial terutama karena terjadinya komunikasi antaranggota suatu masyarakat, ataupun antara suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain/ dengan demikian komunikasi merupakan factor yang penting untuk terjadinya suatu perubahan sosial. Melalui saluran-saluran komunikasilah terjadi pengenalan, pemahaman,penilaian, yang kelak akan menghasilkan penerimaan ataupun penolakan terhadap suatu inovasi. Suatu inovasi biasanya terdiri dari dua komponen, yakni komponen ide dan komponen objyek (aspek material atau produk fisik dari ide tadi). Setiap inovasi memiliki komponen ide, namun banyak juga yang tidak mempunyai rujukan fisik. Penerimaann terhadap suatu inovasi yang memliki kedua komponen tersebut memerlukan adopsi yang berupa tindakan. Sedangakn inovasi yang hanya
Universitas Sumatera Utara
mempunya komponen ide, penerimaannya pada hakikatnya lebih merupakan suatu putusan simbolik (Nasution, 2005: 125). Inovasi adalah gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap oleh seseorang. Tidak menjadi soal, sejauh dihubungkan dengan tingkah laku manusia, apakah ide itu betul-betul baru atau tidak juka diukur dengan selang waktu sejak digunakannya atau diketemukannya pertama kali. Kebaruan inovasi itu diukur secara subjektif, menurut pandangan individu yang menangkapnya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi (bagi orang itu). Inovasi merupakan suatu informasi yang memiliki komponen-komponen. Suatu inovasi terdiri dari dua komponen, yakni komponen ide dan komponen objek (aspek material atau produk fisik dari ide tadi). Setiap inovasi memiliki komponen ide, namun banyak juga yang tidak mempunyai rujuk fisik. Penerimaan terhadap suatu inovasi yang memiliki kedua komponen tersebut memerlukjan adopsi yang berupa tindakan. Sedangkan untuk inovasi yang hanya mempunyai komponen ide, pada hakikatnta lebih merupakan suatu keputusan. Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu: (1) Inovasi; gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep ’baru’ dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali. (2) Saluran komunikasi; ’alat’ untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Dalam memilih saluran komunikasi, sumber paling
Universitas Sumatera Utara
tidak perlu memperhatikan (a) tujuan diadakannya komunikasi dan (b) karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal. (3) Jangka waktu; proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi, dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial. (4)
Sistem sosial; kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama Menurut Rogers dan Shoemaker, dalam proses penyebarserapan inovasi
terdapat unsur-unsur utama yang terdiri dari 1.suatu inovasi 2. yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu 3. dalam suatu jangka waktu, 4. di antara para anggota suatu sistem sosial (Nasution, 1988: 65). Segala sesuatu ide, cara-cara ataupun objek yang dioperasikan oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru adalah inovasi. Baru disini tidaklah sematasemata dalam ukuran waktu sejak ditemukannya atau perama kali digunakannya inovasi tersebut. Yang penting, menurut kedua ahli tersebut, adalah kebaruan
Universitas Sumatera Utara
dalam persepsi, atau kebaruan subjektif hal yang dimaksud bagi seseorang, yang menentukan reaksinya terhadap inovasi tersebut. Dengan kata lain, jika suatu hal dipandang baru bagi seseorang, maka hal itu merupakan inovasi. Havelock (1973) merumuskan inovasi sebagai segala perubahan yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh masyarakat yang mengalaminya. Dalam pandangan masyarakat yang menjadi klien dalam penyebarserapan inovasi, ada lima atribut yang menandai setiap gagasan atau cara-cara baru yang di maksud, yaitu: 1. Keuntungan-keuntungan relatif yaitu apakah cara-cara atau gagasan baru ini memberikan sesuatu keuntungan relatif bagi mereka yang kelak menerimanya. 2. Keserasian, yaitu apakah inovasi yang hendak didifusikan itu serasi dengan nilai-nilai, sistem kepercayaan, gagasan, yang lebih dahulu diperkenalkan
sebelumnya,
kebutuhan,
selera,
adat
istiadat,
dan
sebagainya dari masyarakat yang bersangkutan. 3. Kerumitan, yakni apakah inovasi tersebut dirasakan rumit. Pada umumnya masyarakat tidak atau kurang berminat pada hal-hal yang rumit, sebab selain sukar untuk dipahami, juga cenderung dirasakan merupakan tambahan beban yang baru. 4. Dapat dicobakan, yaitu bahwa suatu inovasi akan lebih cepat diterima, bila dapar dicobakan dulu dalam ukuran kecil sebelum orang terlanjur menerimanya secara menyeluruh. 5. Dapar dilihat, yaitu suatu inovasi dapat disaksikan dengan mata, dapat terlihat langsung hasilnya, maka orang akan lebih mudah untuk
Universitas Sumatera Utara
mempertimbangkan untuk menerimanya, ketimbang bila inovasi itu bisa berupa sesuatu yang abstrak, yang hanya dapat diwujudkan dalam pikiran atau hanya dapat dibayangkan. Atribut tersebut, menentukan bagaimana tingkat penerimaan terhadap sesuatu inovasi yan didifusikan ditengah-tengah masyarakat. 2.2.2. Inovasi Blackberry a. Push e-mail Push email dipergunakan untuk menggambarkan sistem surat elektronik yang menyediakan kemampuan selalu siaga, di mana setiap surel baru dengan segera dipindahkan secara aktif (didorong atau pushed (bahasa Inggris) oleh agen pengantar surel (MDA) (biasanya disebut sebagai server surel) ke agen pengguna surel (MUA), disebut juga sebagai pelanggan surel. Surel pelanggan di antaranya termasuk telepon pintar (bahasa Inggris smart phones) dan merupakan aplikasi IMAP pada komputer personal. b. Pengiriman pesan instan Pengirim pesan instan atau olahpesan cepat (biasanya disebut dengan IM atau Instant Messenger) merupakan perangkat lunak yang memfasilitasi pengiriman pesan singkat (instant messaging), suatu bentuk komunikasi secara langsung antara dua orang atau lebih menggunakan teks yang diketik. Teks dikirim melalui komputer yang terhubung melalui sebuah jaringan, misalnya Internet. Setelah penggunaan e-mail yang mengubah cara orang berkomunikasi dari cara konvensional untuk mengirimkan surat, teknologi pengiriman pesan singkat (instant messaging) diciptakan
Universitas Sumatera Utara
untuk menutupi kelemahan e-mail yang kadang-kadang kurang cepat dan tidak real-time. c. Sms dan MMS SMS dan MMS adalah mengirim pesan kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Short Message Service (SMS) adalah layanan komunikasi teks komponen telepon, web atau sistem komunikasi mobile, menggunakan standar protokol komunikasi yang memungkinkan pertukaran pesan teks singkat antara telepon tetap atau telepon selular perangkat. SMS pesan teks yang digunakan adalah data aplikasi yang paling luas di dunia, dengan 2,4 miliar pengguna aktif, atau 74% dari seluruh pelanggan telepon selular. SMS istilah yang digunakan sebagai sinonim untuk semua jenis pesan teks singkat juga sebagai aktivitas pengguna sendiri di berbagai belahan dunia. d. Web Browser Penjelajah web (Inggris: web browser), disebut juga peramban, adalah perangkat lunak yang berfungsi menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web. Penjelajah web yang populer adalah Microsoft Internet Explorer dan Mozilla Firefox. Penjelajah web adalah jenis agen pengguna yang paling sering digunakan. Web sendiri adalah kumpulan jaringan berisi dokumen dan tersambung satu dengan yang lain, yang dikenal sebagai World Wide Web.
Universitas Sumatera Utara
2.2. 3 Adopsi 2.2.3.1.Definisi Adopsi Mengkaji penyebaran perubahan sosial berarti setidaknya harus kembali ke akhir Abad XIX saat Gabriel Trade mengatakan bahwa imitasi menjelaskan penyebaran bentuk-bentuk sosial baru. Kemudian para sosiolog mebuat kajian kuantitatif mengenai penyiar radio amatir, bibit jagung hibrida, metode pengajaran baru, dan pengukuran kesehatan umum. Pengertian adopsi sering
rancu dengan
“adaptasi” yang
berarti
penyesuaian. Di dalam proses adopsi, dapat juga berlangsung proses penyesuaian, tetapi adaptasi itu sendiri lebih merupakan proses yang berlangsung secara alami untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi lingkungan. Sedang adopsi, benar-benar merupakan proses penerimaan sesuatu yang “baru” (inovasi), yaitu menerima sesuatu yang “baru” yang ditawarkan dan diupayakan oleh pihak lain (penyuluh). Dalam penerimaan sesuatu inovasi, biasanya seseorang melalui sejumlah tahapan yang disebut tahapan putusan inovasi, yaitu: 6. Tahap pengetahuan: Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media elektronik, media cetak , maupun komunikasi interpersonal diantara masyarakat 7. Tahap persuasi: Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Seseorang akan mengukur keuntungan yang akan ia dapat jika mengadopsi inovasi tersebut secara personal.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan evaluasi dan diskusi dengan orang lain, ia mulai cenderung untuk mengadopsi atau menolak inovasi tersebut. 8. Tahap pengambilan keputusan: Dalam tahap ini, seseorang membuat keputusan akhir apakah mereka akan mengadopsi atau menolak sebuah inovasi. Namun bukan berarti setelah melakukan pengambilan keputusan ini lantas menutup kemungkinan terdapat perubahan dalam pengadopsian. 9. Tahap implementasi: Seseorang mulai menggunakan inovasi sambil mempelajari lebih jauh tentang inovasi tersebut. 10. Tahap konfirmasi: Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun tidak, seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi (Nasution, 1988: 67). Jelas, tahap-tahapan tersebut tidak bisa diterapkan secara tepat untuk setiap individu dan setiap inovasi. Tahapan yang dibuat Rogers menunjukkan bahwa kaitan penyebaran informasi melalui media dengan adopsi dan difusi inovasi erat sekali. Dalam masyarakat yang lebih tua, inovasi diadopsi tanpa kehadiran masssa: inovasi disampaikan dari mulut ke mulut. Tapi kini informasi tentang inovasi dapat saja tersebar tanpa diikuti adopsi. Namun, seperti pendapat Rogers, tahap awal dalam adopsi adalah mempelajari dulu suatu inovasi. Selanjutnya jelas, meluasnya difusi suatu perubahan, pertama-tama membutuhkan adanya berita mengenai inovasi. Media
Universitas Sumatera Utara
massa dapat mempermudah mengumpulkan dan menyebarluaskan tersedianya informasi dan merangsang perubahan sosial. Penerimaan terhadap suatu inovasi oleh suatu masyarakat tidaklah terjadi secara serempak. Ada yang memang sudah menanti datangnya inovasi (karena sadar akan kebutuhannya), ada yang melihat dulu sekelilingnya, ada yang baru menentukan setelah yakin benar akan keuntungan-keuntungan yang kelak diperoleh dengan penerimaan dengan penerimaan itu, dan ada pula yang teta bertahan untuk tidak mau menerima. Dan mengacu kepada penjelasan Sendjaja (2002:217), bahwa teori ini mencakup sejumlah gagagan mengenai proses difusi inovasi sebagai berikut: Pertama, teori ini memberikan tiga tahapan utama dari keseluruhan proses kedalam tahapan antaseden, proses, dan konsekuensi. Tahapan yang pertama mengacu kepada situasi atau karakteristik dari orang yang terlibat yang memungkinkannya untuk diterpa informasi tentang suatu inovasi dan relevansi informasi tersebut terhadap kebutuhan-kebutuhannya. Tahapan kedua berkaitan dengan proses mempelajari, perubahan sikap, dan keputusan. Di sini nilai inovatif yang dirasakan akan memainkan peranan penting, demikian pula dengan normanorma dan nilai-nilai yang berlaku dalam sistem sosialnya. Tahapan konsekuensi dari aktifitas difusi terutama mengacu pada keadaan selanjutnya jika terjadi adopsi inovasi. Keadaan tersebut dapat berupa terus menerima dengan menggunakan inovasi, atau kemudian berhenti menggunakannya lagi. Kedua, perlu dipisahkannya fungsi-fungsi yang berbeda dari pengetahuan, persuasi, keputusan, dan konfirmasi yang biasanya terjadi dalam tahapan proses,
Universitas Sumatera Utara
meskipun tahapan tersebut tidak harus selesai sepenuhnya/lengkap. Dalam hal ini, proses komunikasi lainnya dapat juga diterapkan. Ketiga, difusi inovasi biasanya melibatkan berbagai sumber komunikasi yang berbeda (media massa, advertensi atau promosi, penyuluhan, atau kontakkontak sosial yang informal), dan efektivitas sumber-sumber tersebut akan berbeda pada tiap tahap, serta untuk fungsi yang berbeda pula. Jadi, media massa dan advertensi dapat berperan dalam menciptakan kesadaran dan pengetahuan, penyuluhan berguna untuk mempersuasi atau pengaruhi antarpribadi berfungsi bagi keputusan untuk menerima atau menolak inovasi dan pengalaman dalam menggunakan inovasi dapat menjadi sumber konfirmasi untuk terus menerapkan inovasi atau sebaliknya. Keempat, teori ini melihat adanya variabel-variabel penerima yang berfungsi pada tahap pertama (pengetahuan), karena diperolehnya pengetahuan akan dipengaruhi oleh kepribadian atau karakteristik sosial. Meskipun demikian, setidaknya sejumlah variabel penerima akan berpengaruhi pula dalam tahap-tahap berikutnya dalam proses difusi inovasi. Ini terjadi juga dengan variabel-variabel sistem sosial yang berperan terutama pada tahap awal dan tahap berikutnya (Bungin, 2008: 279-281).
2.3. Eksekutif Muda Eksekutif muda adalah kelas menengah yang konservatif dalam politik, liberal dalam ekonomi. Mereka adalah anggota masyarakat yang paling banyak berhubungan dengan kontak luar.
Universitas Sumatera Utara
Menurut kamus bahasa Indonesia Eksekutif adalah pejabat tingkat tinggi yang bertanggung jawab kepada direktur utama atau pemimpin tertinggi di perusahaan atau organisasi. Usia eksekutif muda rata-rata antara 35 tahun sampai 45 tahun. Karakter eksekutif muda adalah energik, mudah bergaul, dan memiliki keinginan untuk berkembang. Para eksekutif muda juga memiliki pengalaman kerja yang luas dan berkeahlian tinggi dalam bidangnya. Para eksekutif muda ini umumnya lebih muda memahami ruang lingkup pekerjaan-pekerjaan Public Relation (PR). Tingkat kepercayaan eksekutif berpendidikan terhadap PR perusahaan amat tergantung dari wawasan intelektual praktisi PR tersebut. Adalah kesalahan besar bila beranggapan bahwa ia bisa menjadi praktisi PR yang baik hanya bermodalkan penampilan. Manajer-manajer professional membutuhkan mitra yang mempunyai kapasitas manajerial dan wawasan intelektual (Kasali, Rhenald, 1994: 69). Semua organisasi mempunyai sebuah kelompok menajemen puncak yang termasuk CEO (chief eksekutif officer) dan eksekutif puncak lainnya, namun organisasi-organisasi mempunyai perbedaan besar dalam cara kelompok bekerja. Pendekatan tradisional adalah adanya hirarki kekuasaan yang jelas dengan CEO (biasanya ketua dean direksi, dan kadang-kadang presiden organisasi), seseorang chief operating officer (biasanya presiden organisasi), dan beberapa orang eksekutif bawahan yang mengepalai beberapa subunit oragnisasi. Para eksekutif dalam tim secara kolektif menerima tanggung jawab dari chief operating officer dalam mengelola operasi internal organisasi tersebut, dan mereka membantu CEO memformulasikan strategi. Yang lain, yang merupakan variasi yang tidak terlalu umum adalah strukutr “office of chairman” yaitu bertanggung jawab CEO dibagi
Universitas Sumatera Utara
bersama, meskipun seorang eksekutif (chairman) yang biasanya mempunyai kekuasaan yang lebih besar dibanding dengan yang lain (vice chairman) (Yukl, 1994: 334). Keterampilan kognitif para anggota tim serta pengetahuan mereka mengenai industri menentukan juga kapasitas tim untuk menganalisis informasi lingkungan dan mengembangkan sebuah strategi yang inovatif dan adaptif. Tantangan-tantangan baru yang dihadapi para pemimpin organisasi di tahun-tahun mendatang akan membuat kepemimpinan strategik oleh para individu dan tim menjadi lebih sukar dan lebih penting daripada saat ini. Para manajer akan membutuhkan lebih banyak keterampilan yang biasanya dikaitkan dengan kepemimpinan efektif, serta juga beberapa kompetemsi baru. Kemampuankemampuan yang menjadi lebih penting termasuk kompleksitas kognitif, belajar sendiri, fleksibilitas, kepekaan kultural, kepemimpinana tim, proses member nasihatm dan kemampuan berwirausahawan.
2.4. Blackberry Blackberry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, Menjelajah Internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan gadget canggih ini begitu fenomenal belakangan ini, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan dunia.Saat ini siapa yang tidak kenal dengan Smartphone Blackberry, fenomena gadget canggih yang
Universitas Sumatera Utara
menjadi kebutuhan fashion saat ini. Blackberry (BB) adalah perangkat selular yang pertama kali di perkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan kanada yang bernama Research In Motion (RIM). Blackberry masuk dan diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh perusahaan operator Indosat dan perusahaan Starhub. Produk yang menjadi andalan Blackberry yaitu layanan Push e-mail nya karena semua email baru, daftar kontak dan informasi kalender “didorong” secara otomatis masuk kedalam Blakberry dan dengan Push e-mail milik Blackberry pengiriman dan penerimaan e-mail dengan Blackberry dapat dengan mudah dilakukan dan tentunya e-mail yang dikirim dan diterima sudah mengalami proses kompresi dan scan di server Blackberry sehingga aman dari virus. Blackberry juga dapat menambung puluhan bahkan ratusan e-mail yang masuk tanpa khawatir smartphone Blackberry anda akan mengalami hang asalkan memory Blackberry yang kita cadangkan cukup besar untuk menampungnya. Selain itu fitur lain yang dimiliki Blackberry yaitu tersedianya beberapa fasilitas chatting Blackberry Messenger yaitu fasilitas chatting dengan memasukan PIN Blackberry untuk menambah teman, seperti Yahoo Messenger jika untuk menambah teman anda harus memasukan e-mail teman anda, maka Blackberry memiliki fitur PIN Blackberry sebagai identitas. OS Blackberry atau dikenal dengan multi-tasking operating system Blackberry saat saya membuat post ini sudah memasuki update OS BB (Blackberry) 5.0. Siapa penyedia sistem operasi multi-tasking ini? Tentu saja RIM yang sebagai perusahaan Blackberry.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa perangkat lunak yang disediakan oleh Blackberry yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasi: -
Blackberry Enterprise Server (BES). BES adalah Perangkat lunak Blackberry yang bisa memberikan Blackberry akses ke intranet perusahaan. Intranet merupakan jaringan dalam suatu perusahaan yang bersifat pribadi dan internal perusahaan.
-
Blackberry Professional Software (BPS). BPS merupakan komunikasi nirkabel dan kolaborasi solusi bagi usaha kecil dan menengah. Ia menghadirkan berbagai fitur yang dibutuhkan para karyawan, dalam sebuah paket dengan harga yang lebih murah.
-
Blackberry Internet Service (BIS). Perangkat lunak yang diperuntukkan bagi pengguna pribadi ini memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan smartphone dengan 10 akun e-mail yang berbasis Post Office Protocol (POP3) dan Internet Message Access Protocol (IMAP), menerima dan mengirim pesan instan, serta berselancar di Internet. Layanan BIS ini yang sering digunakan oleh para pengguna smatphone Blackberry.
-
Blackberry Mobile Data System (Blackberry MDS). Sebuah aplikasi optimisasi pengembangan kerangka kerja untuk Blackberry Enterprise Solution,
yang
menyediakan
layanan
kepada
anda
sebuah
alat
pengembangan untuk membangun, menyebarluaskan, serta mengatur interaksi antara Blackberry smartphones dan aplikasi perusahaan (http://trikdantipsBlackberry.wordpress.com/2010/09/23/sejarah-singkatsmartphone-Blackberry/ tanggal 2 Februari 2011).
Universitas Sumatera Utara