BAB III Metode Penelitian.pdf - IPB Repository Home

26 downloads 6358 Views 349KB Size Report
informasi akuntansi dalam mendukung sistem penggajiannya. Dengan adanya suatu sistem informasi akuntansi penggajian yang baik dalam. Dinas Pertanian ...
III.

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran Aktivitas operasi perusahaan/organisasi sangat bergantung pada sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan/organisasi. Tidak terkecuali lembaga pemerintahan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. Agar dapat bertahan dan semakin berkembang, maka diperlukan tenaga kerja yang berkualitas dengan tingkat gaji yang berbeda

sesuai

dengan

prestasi

yang

disumbangkan

pada

perusahaan/organisasi. Karena aktivitas gaji bersifat berulang-ulang dan rutin, maka diperlukan adanya suatu sistem informasi akuntansi penggajian agar dalam pelaksanaannya dapat terkoordinir dengan baik. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu lembaga pemerintahan daerah telah menerapkan sistem informasi akuntansi dalam mendukung sistem penggajiannya. Dengan adanya suatu sistem informasi akuntansi penggajian yang baik dalam Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, maka diharapkan akan diperoleh suatu informasi akuntansi yang tepat mengenai gaji.. Alur berfikir secara lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.

27

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

SDM

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Prosedur Sistem Akuntansi Penggajian

Dokumen

Fungsifungsi yang Terkait

Pencatatan Akuntansi

Efektif

Rekomendasi

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian

Pengendali an Internal

28

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian tentang peranan sistem informasi akuntansi terhadap efektifitas pengendalian internal penggajian ini dilakukan di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Jl. Surapati no.71 Bandung. Proses pengambilan data hingga pengolahan data penelitian ini dilakukan selama bulan Juli hingga Agustus 2010. 3.3 Jenis Penelitian Penelitian

yang

dilakukan

adalah

penelitian

deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menguraikan sifat-sifat dan keadaan yang sebenarnya dari objek penelitian. 3.4 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer, merupakan data yang didapat dari sumber pertama yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut dan dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis, seperti hasil wawancara. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan sebagai objek penelitian yang sudah diolah dan terdokumentasi diperusahaan, misalnya sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan fungsi bagian dalam struktur organisasi dan data yang berhubungan dengan penerapan sistem informasi akuntansi pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan beberapa cara sebagai berikut: 1. Teknik Observasi, yaitu dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian, dalam hal ini Sistem informasi akuntansi penggajian yang digunakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat.

29

2. Teknik Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan beberapa pihak yang berkompeten dan berwewenang dalam memberikan data yang dibutuhkan, seperti pihak bagian keuangan. 3.

Teknik Studi Literatur, yaitu mengumpulkan data-data dengan membaca dan mempelajari teori-teori dan literatur – literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

4.

Teknik

Dokumentasi,

yaitu

melakukan

pencatatan

dan

pengcopyan atas d a t a - d a t a sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini. 3.6 Metode Penganalisa Data Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif,

yaitu

menginterpretasikan

dengan data

mengumpulkan, yang

diperoleh

mengolah,

sehingga

dan

memberi

keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Sedangkan untuk menganalisis efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat penulis memberikan kuesioner kepada seluruh pegawai bagian keuangan di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. Dengan menggunakan penentuan sampel metode sensus yang berjumlah 30 pegawai. . 3.7 Variabel dan Skala Pengukuran Skala pengukuran variabel yang diambil adalah skala ordinal dengan model pertanyaan kepada responden berikut 2 (dua) pilihan jawaban, yaitu dengan bentuk atau model jawaban "Ya" dan "Tidak". Variabel, indikator variabel, sub indikator, skala pengukuran dan instrumen yang digunakan diikhtisarkan pada tabel dibawah ini.

30

TABEL 2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Sistem lnformasi Akuntansi

Indikator Variabel Unsur-unsur Sistem Informasi:

Sub Indikator

Tujuan Sistem lnformasi Akuntansi:

1. Mendukung operasi sehari-hari 2. Mendukung pengambilan keputusan 3. Memenuhi kewajiban berkenaan dengan pengamanan

l. Tujuan 2. Masukan 3. Keluaran 4. Penyimpanan data 5. Pengolahan 6. Instruksi dan prosedur 7. Penggunan 8. Pengendalian dan pengukuran keamanan

Skala Pengukuran Ordinal

Instrumen

Ordinal

Kuesioner

Kuesioner

3.8 Pengujian Instrumen Penelitian Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik ( Arikunto, 2002). Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus Spearman-Brown, karena instrumen dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan dengan alternative jawaban hanya dua, yaitu Ya dan tidak. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2000). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan pula dengan menggunakan teknik program Microsoft Excel.

31

Rumus Spearman –Brown

r11 =

2 xr1 / 21 / 2 …………………… (1) (1 + r1 / 21 / 2 )

dengan keterangan: r 11

:

reliabilitas instrumen

r 1/21/2

: r xy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua

belahan instrumen

Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya menunjukkan

sejauh

mana

validitas

instrumen

data yang terkumpul

tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan

variabel

internal,

yaitu

menguji

apakah

terdapat

kesesuaian antara bagian instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, (2002) sebagai berikut:

rxy

∑ xy − {∑ x}{∑ y} =

 ∑   

x

2

(

− ∑ N

N 2  ∑     

x)

y

2

(

− ∑ N

dengan pengertian rxy

: koefisien korelasi antara x dan y r xy

N

: Jumlah Subyek

X

: Skor item

……………(2)

y )  2

  

32

Y

: Skor total

∑X

: Jumlah skor items

∑Y

: Jumlah skor total

∑X2

:

Jumlah kuadrat skor item

∑Y2

:

Jumlah kuadrat skor total

(Arikunto, 2002) Kesesuaian

harga

r xy

diperoleh

dari

perhitungan

dengan menggunakan rumus diatas dikonsultasikan dengan tabel harga regresi moment dengan korelasi harga r xy lebih besar atau sama dengan regresi tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika r xy lebih kecil dari regresi tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid. 3.9 Pengujian Hipotesis Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel yang diteliti adalah skala ordinal, dimana setiap variabel dijabarkan dalam indikatorindikator secara berurutan dan saling berhubungan. Setiap item dari indikator-indikator dari variabel di atas dijabarkan dalam bentuk pertanyaan dalam kuesioner yang kemudian disebarkan kepada responden dari perusahaan yang diteliti. Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui efektifitas sistem informasi akuntansi penggajian yaitu menggunakan perhitungan persentase metode Champion. Penggunaan rumus Champion, yaitu dengan menghitung jumlah jawaban “Ya”, kemudian dilakukan perhitungan dengan cara sebagai berikut:

Jumlah jawaban "Ya" x 100% ……………..(4) Jumlah seluruh jawaban responden Hasil jawaban yang diperoleh dengan cara perhitungan berupa skor berguna untuk pengambilan simpulan seperti yang telah dikemukakan oleh Champion (1991), yaitu:

33

a. 0%

- 25% = no association or low association

b. 26% - 50% = moderately low association c. 51% - 75% = moderately high association d. 76% - 100% = high association up to prefect association