BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

3 downloads 6318 Views 20KB Size Report
Candi Gebang, dengan nilai Ground Sampling Distance (GSD) adalah 1,26mm. 2. Ketelitian model Candi Gebang sesuai dengan spesifikasi alat Total Station.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN IV.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil akhir model tiga dimensi Candi Gebang, beberapa kesimpulan dapat diambil : 1. Pembuatan Model tiga dimensi berhasil dilakukan sehingga tersedianya model tiga dimensi Candi Gebang yang dapat digunakan sebagai sarana dokumentasi, dimana terdapat patung Ganesha disebelah barat Candi Gebang yang menjadi karakteristik Candi Gebang, dengan nilai Ground Sampling Distance (GSD) adalah 1,26mm 2. Ketelitian model Candi Gebang sesuai dengan spesifikasi alat Total Station Reflectorless dengan akurasi 2mm, dimana kesalahan rata-rata terbesar GCP sebagai titik kontrol adalah 1,08mm, setara dengan 1 piksel. 3. Beberapa point clouds tidak berhasil diadakan, karena kurangnya orientasi kamera, hal ini disebabkan kurangnya pemotretan dari atas Candi Gebang. 4. Dilihat dari SmartPoint Table, dalam pembuatan stereo matching secara otomatis memiliki akurasi cukup bagus terhadap 58 foto dengan jumlah total 5160 point, dimana RMS Residual terbesar 4,01 piksel. Dapat dikatakan baik karena batasan software PhotoModeler Scanner maksimal RMS residual adalah 5 piksel. 5. Selisih jarak pada titik cek bervariasi, yaitu yang terbesar adalah 0.003m dan yang terkecil adalah 0.001m. IV.2. Saran 1. Perencanaan pemotretan harus diperhatikan, yaitu : a. Perhitungan Gound Sampling Distance (GSD), sehingga dapat menentukan jarak pemotretan. b. Mendapatkan obyek keseluruhan dalam 1 frame. c. Foto stereo yang bertampalan dengan minimal overlaping 80%, d. Mendapatkan b/h ratio mendekati 0,3.

48

49

2. Sebaiknya pemotretan dilakukan pada saat matahari tepat di atas obyek, untuk menghindari banyaknya bayangan terhadap obyek dan menghindari adanya flare, (akibat arah pemotretan yang berlawanan terhadap matahari). 3. Pemotretan menggunakan pengaturan secara manual untuk menghasilkan eksposur yang sama pada setiap foto dan tempo pemotretan dilakukan dengan cepat, agar tingkat pencahayaan tidak berubah (terkadang matahari tertutup awan). 4. Pembuatan target Ringed Automatically Detected (RAD) Coded pada kalibrasi kamera disesuaikan pada ukuran resolusi dan jarak pemotretan, sehingga ukuran target RAD Coded pada saat pemotretan dapat dikenali. 5. Pentingnya mengetahui Internal Orientation Parameters (IOPs) untuk orientasi dalam, karena mempengaruhi pembuatan tie point secara manual yang nantinya mempengaruhi RMS residual. 6. Adanya pemilihan foto secara manual dalam pembuatan point clouds pada setiap sisi obyek, dimana b/h ratio yang digunakan adalah mendekati 0,3 yang tujuanya adalah meminimalisir terjadinya noise dalam pembentukan point clouds. 7. Penggunaan sistem oprasi Windows 8.1 64-bit dengan memory RAM 8GB, mampu dalam pembuatan data point clouds pada pembentukan Mesh, sehingga kinerja komputer tidak kekurangan kapasitas RAM.