5.2 Diskusi. Dalam penelitian ini menunjukan ada pengaruh secara signifikan
antara pemberian lembar goal setting terhadap tingkat kedisiplinan siswa yang ...
BAB V SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Bab ini menguraikan mengenai simpulan atas hasil penelitian yang telah dilakukan. Selain itu bab ini juga membahas saran yang dapat peneliti berikan bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian serupa ataupun pihak-pihak yang ingin menggunakan lembar goal setting sebagai pendorong perilaku tertentu. 5.1 Simpulan Hasil penelitian mengenai pengaruh goal setting (IV)
terhadap tingkat
kedisiplinan (DV) pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal menunjukkan peningkatan sebesar 23,31% dibandingkan pada saat sebelum subyek diberikan lembar goal setting. Uji statistik dengan menggunakan paired sample t-test juga membuktikan bahwa pemberian lembar goal setting berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kedisiplinan siswa yang mengikut ekstrakurikuler futsal. Hal tersebut selaras dengan pendapat Cox (2012) yang menyatakan bahwa goal setting dapat dipromosikan sebagai strategi pembelajaran yang baru. Goal setting juga dapat meningkatkan performa melalui pengarahan atensi, peningkatan usaha dan kegigihan, memotivasi atlet untuk mempelajari strategi belajar yang baru, serta meningkatkan perasaan positif.
Selanjutnya menurut McCarthy, Jones,
Harwood dan Davenport (dalam Cox, 2012) perasaan positif terkait dengan meningkatnya motivasi, performa dan komitmen. Kedisiplinan itu sendiri merupakan salah satu aspek di dalam komitmen. Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan skor kedisiplinan terjadi secara menyeluruh, baik kelas 8 maupun 9 smp mengalami kenaikan. Peningkatan kedisiplinan siswa kelas 8 yang mengikuti
ekstrakurikuler futsal adalah sebesar 27,33%. Sedangkan siswa kelas 9 smp mengalami kenaikan kedisiplinan sebesar 15,34%.
5.2 Diskusi Dalam penelitian ini menunjukan ada pengaruh secara signifikan antara pemberian lembar goal setting terhadap tingkat kedisiplinan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal pada jenjang sekolah menengah pertama. Pada hal ini baik siswa yang duduk di kelas 8 maupun 9 SMP mengalami peningkatan dari segi kedisiplinan mereka saat mengikuti ekstrakurikuler futsal. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa goal setting bisa menjadi pemicu munculnya perilaku disiplin seseorang.
Menurut Cox (2012) goal setting dapat
dipromosikan sebagai strategi pembelajaran yang baru. Goal setting juga dapat meningkatkan performa melalui pengarahan atensi, peningkatan usaha dan kegigihan, memotivasi atlet untuk mempelajari strategi belajar yang baru, serta meningkatkan perasaan positif. Menurut McCarthy, Jones, Harwood dan Davenport (dalam Cox, 2012) perasaan positif terkait dengan meningkatnya motivasi, performa dan komitmen. Dari hasil analisa tambahan dapat dilihat melalui skor mean dan presentase, bahwa para siswa yang duduk di kelas 8 mendapatkan presentase sebesar 27,33% dan para siswa kelas 9 mendapatkan presentase sebesar 15,34%. Terjadi perbedaan sebesar 11,99% antara perilaku disiplin siswa kelas 8 dan siswa kelas 9 SMP yang mengikuti ekstrakurikuler futsal. Alat ukur yang digunakan yaitu lembar observasi, setelah mendapat persetujuan dari expert judgment masih memiliki kekurangan dari sisi validitas dan
reliabilitas. Hal ini terlihat dari adanya beberapa item yang harus dibuang. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program IBM SPSS statistics v19. Hasil reliabilitas alat ukur pretest memenuhi standart yakni 0,630 akan tetapi masih terhitung rendah. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa lembar goal setting harus terus diperlihatkan kepada individu secara berkala. Dengan cara seperti itu individu akan terus mengingat target yang ingin dicapainya. Dalam penelitian ini penggunaan lembar goal setting kurang maksimal karena hanya diberikan sebanyak satu kali. Hal tersebut terjadi karena terbatasnya waktu dan bertujuan untuk melihat peningkatan kedisiplinan para siswa. Peneliti menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini. Peneliti mengakui bahwa proses penelitian ini sangat terbatas dari segi waktu pengerjaan. Adapun kekurangan yang terdapat dalam karya tulis ini diantaranya adalah jumlah subyek yang masih sedikit, pemberian lembar goal setting (treatment) yang hanya dilakukan sekali, tenaga observer yang masih sangat minim dan tidak mempunyai pengalaman sebagai observer.
5.3 Saran 1. Goal setting dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baru dalam bidang psikologi olahraga maupun bidang terkait lainnya. Goal setting dapat meningkatkan performa, meningkatkan usaha dan kegigihan, serta meningkatkan perasaan positif seseorang. Jika perasaan positif meningkat, secara otomatis motivasi, performa dan komitmen pun akan selaras. Oleh karena itu untuk penelitian
selanjutnya, peneliti menyarankan agar lembar goal setting dapat diberikan secara berkala kepada atlet agar perilaku yang menjadi fokus perhatian dapat muncul ataupun meningkat. 2. Selain itu dalam melakukan observasi, alangkah lebih baik jika observer mempunyai pengalaman dalam observasi. Jika tidak mempunyai pengalaman observasi, para calon observer dapat dilatih agar saat melakukan observasi dapat memudahkan mereka dalam melakukan dan menjalankan tugasnya. Bagi peneliti yang ingin meneliti topik serupa hendaknya melakukannya dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga hasil dari penelitian eksperimen tersebut bisa lebih maksimal. 3. Untuk pihak sekolah dan juga pelatih, melalui penelitian ini peneliti menyarankan agar metode Goal setting ini dapat digunakan dalam ekstrakurikuler futsal maupun bidang olahraga lain yang menuntut kedisiplinan
pada
siswa.
Goal
setting
telah
terbukti
dapat
meningkatkan kedisiplinan para siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal.