Berpikir dengan Data. Beberapa waktu lalu, informasi yang masyarakat butuhkan
untuk Pengambilan. Keputusan sangatlah sederhana dan mudah. Pada masa ...
Berpikir dengan Data
Berpikir dengan Data Beberapa waktu lalu, informasi yang masyarakat butuhkan untuk Pengambilan Keputusan sangatlah sederhana dan mudah. Pada masa kini, seiring hidup yang bertumbuh semakin rumit, informasi menjadi semakin mudah merembes dan berarti ganda. Karena itu, sukses dalam belajar dan dalam hidup membutuhkan
Contoh Unit Plan yang berhubungan dengan berpikir dengan data
pemahaman tentang bagaimana cara yang efektif untuk mengartikan dan menggunakan data.
Bertemu dengan Beruang
Sebagai konsumer, kita menggunakan data di kehidupan sehari-hari—untuk
Lampu Merah, Lampu Hijau
memilih pengobatan atau latihan untuk kesehatan, untuk memilih tempat tinggal, atau untuk membuat penilaian tentang pendidikan, kebijakan, dan latihan. Sebagai warga Negara yang berpendidikan di masa demokrasi, kita mengenali alasan dan mengartikan data secara cerdas. Koran dan berita di
Apa yang terjadi dengan Robin Melacak Trend
televise penuh akan data mengenai nutrisi, efek samping dari obat-obatan yang terkenal, dan poling dari pemilihan terkini yang butuh kita mengerti sacara cerdas. Untuk berpikir dengan data ini, kita harus menilai kebenaran dari apa yang kita baca, lihat, dan dengar, dan buat perbedaan yang kritis dan halus saat kita berpikir tentang data yang diberikan pada kita (Rubin, 2005).
Pentingnya Berpikir dengan Data >
Melalui Internet dan media masa lainnya, penduduk abad-21 memiliki akses ke data dengan jumlah yang hampir tidak terbatas tentang topik yang tidak terhitung. Pengalaman asli yang menggunakan data nyata dalam kelas mempersiapkan siswa untuk menggunakan data secara efektif dan bertanggung jawab dalam hidup mereka. Kemampuan yang Digunakan dalam Berpikir dengan Data >
Berpikir dengan data adalah jenis pemikiran khusus yang banyak memasukkan kemampuan abad-21, khususnya pemecahan masalah, pemikiran kritis dan sistem, kreativitas, dan komunikasi. Berpikir Menggunakan Data di dalam Kelas >
Siswa belajar untuk berpikir dengan data, dengan mengerjakan proyek yang membutuhkan koleksi, analisis, dan pemahaman data. Anak-anak di kelas dasar dapat mengembangkan kemampuan dasar dalam mengumpulkan dan menganalisa data. Sebagai contoh, dalam Bertemu dengan Beruang
, siswa kelas dua melihat beruang dari segala sudut
untuk menjawab Pertanyaan Esensial, Apakah kita mirip hewan lain? Setelah kecelakaan mobil dengan pejalan kaki terjadi dekat kawasan sekolah lokal, membuat khawatir siswa kelas lima,
orang tua, dan penduduk mengumpulkan dan mengartikan data untuk meluncurkan proyek lingkungan aman dalam Lampu Merah, Lampu Hijau
.
Menggunakan data kecelakaan alam sesungguhnya dari pusat penyelamatan alam, siswa SMP mempelajari spesies hewan apa yang terluka dan penyebab luka di Apa yang Terjadi pada Robin? Dalam Penelusuran Tren
, siswa SMA mengambil peran sebagai ahli statistik dengan memilih mata
pelajaran yang diminati dan mengumpulkan informasi statistik mengenai mata pelajaran tersebut dan memperkirakan implikasi dari penemuan mereka.
Referensi Beyer, B. K. (2000). Teaching thinking skills—Defining the problem. In A. L. Costa (Ed.), Developing minds: A resource book for teaching thinking (pp. 35–40). Alexandria, VA: ASCD. Friel, S. N., & Bright, G. W. (1998). Teach-Stat: A model for professional development in data analysis and statistics for teachers K–6. In S. P. Lajoie (Ed.), Reflections on statistics: Learning, teaching, and assessment in grades K–12 (pp. 89–117). Mahwha, NJ: Erlbaum. Konald, C., & Higgins, T. L. (2003). Reasoning about data. In J. Kilpatrick, W. G. Martin, & D. Schifter (Eds.), A research companion to principles and standards for school mathematics (pp. 193–215). Reston, VA: NCTM. Moore, D. (1990). Uncertainty. In L. A. Steen (Ed), On the shoulders of giants: New approaches to numeracy (pp. 95–138). Washington, DC: National Academy Press. Rubin, A. (2005). Math that matters. Hands On: A Journal for Mathematics and Science Educators, 28(1), 3–7. Swartz, R. J. (2000). Thinking about decisions. In A. L. Costa (Ed.), Developing minds: A resource book for teaching thinking (pp. 58–66). Alexandria, VA: ASCD
Desain Proyek Efektif: Berpikir dengan Data
Pentingnya Berpikir dengan Data
Pentingnya Berpikir dengan Data Tanpa pemahaman tentang bagaimana sampel diambil dan bagaimana data dianalisa dan diutarakan, seseorang tidak dapat berpartisipasi secara efektif dalam hampir semua debat politik penting masa kini mengenai lingkungan, kesehatan, kualitas pendidikan, dan hak (Konold & Higgins, 2003). Penggunaan data yang terpelajar dan etis dapat memfokuskan percakapan kritis pada generalisasi yang dihasilkan dari informasi konkrit, daripada insiden yang terisolasi dan pendapat pribadi. Individu yang barbakat dalam mengumpulkan dan memahami jenis data yang berbeda memiliki alat pada pembuangan mereka untuk membantu mereka membuat keputusan yang baik dalam segala aspek kehidupan pribadi dan politik mereka. Organisasi komunitas, sebagai contoh, mengumpulkan data mengenai anggota baru dan potensial dalam rangka untuk mengembangkan proyek yang hampir secara efektif menemukan keinginan dari pemilih mereka. Dalam kehidupan pribadi mereka, individu membandingkan harga dan penampilan dari produk dan jasa, menyelidiki penanganan medis, dan membuat keputusan finansial. Banyak karir masa kini membutuhkan sebuah pemahaman tentang bagaimana untuk mengumpulkan dan menggunakan data secara efektif. Contohnya:
Petani dan pengusaha agribisnis menggunakan prediksi dan hasil dari eksperimen agrikultural lapangan
Para insinyur mengkhawatirkan data pada penampilan, kualitas, dan realitabilitas produk.
Pekerja produksi seringkali ditanyakan untuk merekam dan bertindak pada data untuk mengendalikan proses.
Orang-orang dalam lapangan pengetahuan kesehatan dengan data harga dan kefektifan juga data dari penelitian medis.
Bisnis selalu memiliki data pada setiap macam: harga, keuntungan, proyeksi penjualan, penelitian pasar, dan banyak lainnya (Moore, 1990).
Kita hidup di era informasi—era di mana kita dibombardir setiap hari dengan data. Laporan berita menyajikan statistik ekonomi dan sosial nasional, poling pendapat, data medis, dan data bisnis dan finansial. Bagi siswa untuk membuat semua pesan ini masuk akal dan menggunakan data secara bertanggung jawab untuk mempengaruhi dan berkomunikasi dengan yang lainnya, berpikir dengan data pasti menjadi bagian yang penting dari pengalaman di kelas.
Desain Proyek Efektif: Berpikir dengan Data
Kemampuan yang Digunakan dalam Berpikir dengan Data
Kemampuan yang Digunakan dalam Berpikir dengan Data Berpikir dengan data adalah jenis berpikir khusus yang juga menyangkut banyak kemampuan abad 21, khususnya pemecahan masalah, pemikiran kritikal dan sistem, kreativitas, dan komunikasi. Berpikir dengan data juga sering kali melibatkan kolaborasi dan pengaturan diri sendiri. Siswa yang berpikir dengan data berkaitan dengan banyak kemampuan berpikir kompleks. Siswa-siswa ini:
Menganalisa, memahami, dan membuat kesimpulan suara dari data
Mengekstrak implikasi dan kesimpulan dari data
Membuat dan menggunakan kriteria untuk mengukur kekuatan, batasan, dan nilai dari informasi dan data dalam cara yang produktif
Membentuk dan mengomunikasikan kesimpulan yang berdasar pada bukti dan literasi statistik
Dalam konteks kecepatan-penuh, peradaban yang berdasar pada pengetahuan, berpikir dan beralasan dengan data membutuhkan baik pemikiran divergen dan kovergen. Pemikiran divergen membutuhkan kreativitas untuk menjawab pertanyaan, “Bagaimana jika?” Dalam pemikiran divergen, siswa mendirikan berbagai scenario dan ide yang dapat mereka perhitungkan saat mereka membuat pertanyaan statistic untuk diikuti, atau dianalisa dan membuat kesimpulan mengenai data. Hal ini mendorong siswa untuk melihat data dari berbagai sudut pandang. Pemikiran divergen membuat siswa menggunakan penyebab suara dan kepandaian biasa untuk menganalisa data dari berbagai perspektif. Jenis berpikir seperti ini mengizinkan siswa untuk memilih pertanyaan statistic dasar rangkaian kriteria yang paling potensial. Berpikir dengan data bukanlah kegiatan satu langkah. Faktanya, berpikir dengan data dapat dikatakan sebagai proses lima langkah: 1. Membentuk pertanyaan statistik yang solid 2. Mengumpulkan data yang pantas dan seimbang 3. Menganalisa dan mengartikan data 4. Mengevaluasi dan memproduksi data 5. Membentuk dan mengomunikasikan kesimpulan (Friel & Bright, 1998) Berpikir dan memberi alasan secara cerdas mengenai data menggerakkan siswa melampaui gambar dan kemampuan kumpulan-data yang biasanya mereka rasakan di dalam kelas (Konold & Higgins, 2003). Siswa juga perlu untuk mengembangkan kemahiran dalam komunikasi, kolaborasi, dan kemampuan memberi alasan.
Desain Proyek Efektif: Berpikir dengan Data
Berpikir Menggunakan Data di Dalam Kelas
Berpikir Menggunakan Data di Dalam Kelas Data itu lebih dari sekedar angka, dan berpikir dengan data tidak dibatasi dengan matematika. Data dapat berupa catatan pengamatan atau wawancara juga informasi statistik. Berpikir dengan data adalah komponen penting dari semua area subyek. Entah siswa mengadakan penelitian sejarah di lingkungan tempat tinggal mereka, menganalisa tren demografi di sekolah mereka, atau mengartikan hasil karya literatur, siswa harus berpikir secara sistematis mengenai bukti dengan jenis berbeda dan menggambarkan kesimpulan dan apa yang telah mereka temukan. Mereka harus dapat mengomunikasikan metode dan penemuan mereka pada yang lainnya. Siswa dapat mengguanakan alat analisa data dalam semua kelas mereka dan dalam hidup mereka untuk menggambarkan dan memberi alasan mengenai situasi nyata. Siswa belajar untuk berpikir dengan data, pertama, dengan mengerjakan proyek yang membutuhkan kumpulan, analisa, dan pengartian data. Mereka membutuhkan kesempatan untuk melatih kemampuan mereka dalam konteks yang berbeda-beda dalam satu hari. Penelitian itu jernih, bagaimana pun, kurangnya pengalaman yang membutuhkan jenis pemikiran ini tidak dengan sendirinya memiliki dampak pada kemampuan berpikir siswa (Beyer, 2000; Swartz, 2000). Kemampuan ini harus diajarkan dengan membikin model, praktek di bawah bimbingan, dan latihan. Saat siswa mengerjakan proyek yang membutuhkan oemikiran mengenai dan dengan data, guru harus mengidentifikasi kemampuan khusus yang akan siswa gunakan untuk berlatih pada tahap proyek yang berbeda. Kemampuan ini, seperti mengenali pola, menggambar kesimpulan, dan mengomunikasikan proses matematis, dapat diajarkan dengan membuat model kemampuan dan strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Saat siswa menggunakan kemampuan baru mereka untuk bekerja dengan data dalam proyek yang berarti, guru menilai kemahiran mereka secara non formal, dan menindaklanjuti saat diperlukan dengan pengarahan dan pembuatan model tambahan. Dalam kelas di mana berpikir dengan data adalah bagian pengarahan yang biasa, siswa dan guru menanyakan kesimpulan mereka dengan menanyakan pertanyaan:
Bukti apa yang mendukung sudut pandang Anda?
Di mana Anda menemukan bukti ini?
Apakah Anda memiliki semua bukti?
Metode apa yang Anda gunakan untuk mencapai kesimpulan Anda?
Mengapa Anda mengartikan fakta dengan cara Anda mengartikannya?
Saat jenis pemikiran seperti ini menjadi bagian dari proses kelas biasa, siswa belajar untuk melihat bahwa berpikir dengan data sebagai alat dapat membantu mereka membuat keputusan yang diberitahukan.