Bidan sebagai tenaga kesehatan - Repository UI - Universitas ...
Recommend Documents
pelayanan kesehatan maternal lengkap (utilisasi) adalah pemanfaatan
pelayanan .... penelitian potong lintang (cross sectional) dengan memanfaatkan
data sekunder, dari ... kesehatan dilihat dari fungsi jarak ke pengguna pelayanan
, waktu.
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI Pidato Pengukuhan. Aspek Aspek ...
tindakan yang tidak sesuai dengan budi pekerti, moral dan akhlak yang mulia.
... maka bank biasanya meminta jaminan tambahan berupa benda tetap seperti
tanah, membuat Surat Kuasa Jual, Surat Kuasa Tarik dan kwitansi kosong yang.
Kata Pengantar BAGIAN PERTAMA: ILMU KESEHATAN MASYARAKAT ... B.
Perkembangan Kesehatan Masyarakat C. Kesehatan Masyarakat di Indonesia .
Kata Pengantar Edisi Revisi . ... C. Letak Hukum Administrasi Negara dalam Ilmu
Hukum. D. Ruang Lingkup dan Sumber Hukum Administrasi Negara.
Dokumen ini berisi petunjuk penggunaan aplikasi Sistem Informasi Riset dan
Pengabdian. Masyarakat ..... 9 MENU REPORT ANALISIS STATISTIK RISET .
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis S2. Peranan dongeng dalam
pendidikan (analisa terhadap lima buah dongeng anak Jepang). Linda Unsriana.
Kebijakan Australia putih disahkan pada tahun 1901. Kebijakan ... Aborigin,
orang asli Australia, adalah yang paling menderita dari perlakuan rasis kulit putih
.
Jamu berupa ramuan tradisional sebagai salah satu upaya pengobatan telah
dikenal luas dan .... tidak mampu mempengaruhi tradisi masyarakat Jawa.
menunjukkan adanya pengaruh antifertilitas infus daun puding yang
mengandung senyawa steroid yaitu saponin terhadap .... Asian Journal of
Andrology (2000).
Sejarah Singkat Konseling sebagai Profesi di Amerika ... Konseling Kognitif dan
Kognitif-Behavioral . ... Komparasi Berbagai Pendekatan dalam Konseling .... ._.
Bidan sebagai tenaga kesehatan - Repository UI - Universitas ...
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis S2. Bidan sebagai tenaga
kesehatan: peran dan penghargaan yang diperoleh: studi kasus pada bidanĀ ...
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis S2
Bidan sebagai tenaga kesehatan: peran dan penghargaan yang diperoleh: studi kasus pada bidan Puskesmas Kecamatan Kusuma Buana, Jakarta Selatan Lim Sing Meij Deskripsi Dokumen: http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=75871
-----------------------------------------------------------------------------------------Abstrak Bidan sebagai tenaga kesehatan memiliki peran yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan dasar. Untuk menanggulangi tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, sekolah kebidanan secara khusus didirikan pemerintah Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan dan BKKBN terns mendorong pertumbuhan jumlah bidan. Menurut Profil Kedudukan dan Peranan Wanita 1995 balk di kota maupun di desa, perempuan lebih memilih bidan dalam memeriksakan kesehatan dan kehamilan mereka dari pada tenaga kesehatan iainnya. Habsjah dan Aviatri (dalam OeyGardiner 1996:393) mengungkapkan bahwa sejak tahun 1952 bidan sudah dikerahkan untuk mengelola Balai Kesehtan Ibu dan Anak. Ketika pada tahun 1968 puskesmas pertama kali diperkenalkan di Indonesia, Depkes mengeluarkan peraturan bahwa tenaga puskesmas harus terdiri atas tenaga dokter, bidan, mantri, dan perawat. Tetapi berbagai studi membuktikan bahwa banyak puskesmas yang hanya memiliki bidan atau mantri sebagai satu-satunya tenaga kesehatan yang setiap saat dapat dikunjungi oleh masyarakat. Bidan di Indonesia adalah ujung tombak pelayanan kesehatan dasar.
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugas di desa yang sulit dijangkau, tugas bidan dirasakan terlalu banyak. Bidan tidak saja bertugas melayani ibu hamil dan balita, mereka juga melayani pertolongan kesehatan secara umum seperti menolong prang sakit, kecelakaan lalu lintas sampai menindik dan menyunat bayi yang Baru lahir. Selain menangani aspek klinis medis kebidanan dan umum, mereka juga menangani aspek administrasi dan manajerial. Tugas administrasi yang dituntut oleh puskesmas sering mengakibatkan tugas pokok menjadi terlantar.Puskesmas selalu meminta data diri yang sulit diperoleh. Membina hubungan dengan dukun bayi dan anggota masyarakat merupakan aspek sosial yang harus diperhatikan oleh seorang bidan. Dalam banyak hal bidan merasakan bekal dan kemampuannya amat terbatas untuk dapat menangani semua harapan masyarakat. Pendidikan lanjut baik berupa kursus singkat maupun seminar sangat mereka harapkan untuk dapat memperoleh bekal dalam menjalankan profesi mereka.
Hal tersebut mendorong penulis ini untuk mengetahui dan memahami lebih mendalam bagaimana peran dan penghasgan yang diperoleh bidan dalam menjalankan tugas mereka sebagai tenaga kesehatan baik di puskesmas maupun di praktek sore mereka di rumah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif feminis. Keputusan untuk menggunakan pendekatan ini diambil karena pendekatan ini dapat mengungkap pengalaman subyektif perempuan dalam kehidupan yang nyata. Disamping itu penelitian dengan menggunakan perspektif feminis dapat mengungkap keberpihakan pada perempuan. Penelitian ini dilakukan di puskesmas Kusuma Buana (bukan nama sebenarnya), Jakarta Selatan. Informan penelitian adalah bidan yang bekerja di puskesmas dan membuka praktek sore di rumah. Informan digentukan secara purposive dengan mengunakan teknik bola salju. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap informan. Pengumpulan data juga dilakukan dengan melakukan wawancara dengan kepala puskesmas dan staf yang bekerja di Sudinkes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran bidan adalah sentral dalam pelayanan kesehatan dasar. Namun, dalam menjalankan tugasnya, mereka mengalami deprofesionalisasi dan eksploitasi. Bidan yang awalnya bersifat mandiri telah tersisihkan. Tugas yang harus mereka laksanakan telah jauh melampaui tugas pokok seorang bidan yaitu menyelamatkan kehidupan ibu dan anak serta memberikan pelayanan KB. Sebaliknya, penghargaan yang diterima tidak sesuai dengan peran mereka sebagai tenaga kesehatan.Status mereka sebagai bidan puskesmas telah memungkinkan mereka untuk membuka praktek sore di rumah. Pelayanan kesehatan di praktik sore tidak mengenal jam praktek. Perilaku altruistik telah membawa bidan untuk selalu mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Dari pelayanan yang diberikan, penghasilan di praktek sore telah menjadi penghasilan utama bagi keluarga bidan. Namun, apa yang dilakukan oleh mereka tidak selalu memperoleh penghargaan yang diharapkan.