sebagai temu-temuan atau empon-emponan adalah tanaman yang biasa
dikenal termasuk kelompok jahe-jahean atau disebut Zingiberaceae. Bentuk.
BUDIDAYA TANAMAN OBAT RIMPANG
Mengapa perlu penanaman tanaman obat rimpang secara organik?
Sandra Arifin Aziz
(benlate dan agrimycin) untuk menghindari tumbuhnya bakteri. Tiap potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas Pemeraman dilakukan dalam karung basah sampai mata tunas tumbuh.
Penanaman secara organik dilakukan dengan alasan kesehatan bagi pemakai, terutama karena untuk dimakan atau diminum. Arti penanaman secara organik adalah memakai pupuk (misalnya: kompos yang berasal dari tumbuhan, berbagai pupuk kandang), dan pestisida dari bahan-bahan yang berasal dari mahluk hidup (misalnya: larutan dari berbagai tanaman yang berbau: glyricidae/gamal, sereh wangi dll).
4.
Apa arti tanaman berimpang?
Bagaimana cara budidaya tanaman berimpang?
• Penanaman, contoh: kunyit
Tanaman obat rimpang, terkadang disebut juga sebagai temu-temuan atau empon-emponan adalah tanaman yang biasa dikenal termasuk kelompok jahe-jahean atau disebut Zingiberaceae. Bentuk tajuk pendek berupa tangkai daun dengan helaian daun dan memiliki umbi batang yang disebut sebagai rimpang. Berbagai jenis rimpang dapat digunakan untuk bumbu, pewarna dan sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik,bahan bumbu masak, peternakan, dll.
• Bahan tanam
1.
Bahan tanam biasanya diambil dari pemecahan rimpang, bahan ini lebih mudah tumbuh. Syarat bibit yang baik adalah yang berasal dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak dan hijau, kokoh; bebas OPT (organisme pengganggu tanaman), berumur > 7-12 bulan; bentuk, ukuran, dan warna seragam; kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup
Apa saja jenis tanaman berimpang?
• Penyiapan lahan 1. 2. 3.
2. 3.
4.
5.
• Pembibitan Kita mengenal beberapa jenis rimpang, misalnya: jahe, kunyit, laos, kencur, temulawak, temu kunci, dll.
1.
2. 3.
Contoh Rimpang
Rimpang sebagai bahan bibit dipotong agar diperoleh potongan yang mempunyai calon mata tunas Bibit diusahakan seragam Bekas potongan ditutup dengan abu dapur/ sekam/ abu sekam, atau rimpang yang sudah terpotong direndam dengan larutan pestisida
Pengolahan tanah awal dengan membuat bedeng, lebar 60-100 cm dan tinggi 25-45 cm Jarak antar bedengan 30-50 cm Pemberian pupuk kandang secara alur
Jarak tanam 60cm x 60cm, pupuk kandang 20 ton/ha, abu 2 ton/ha dan guano 1 ton/ha diberikan pada saat tanam Arah mata tunas menghadap ke atas. Penanaman dilakukan di awal musim hujan dengan pemanenan di awal musim kemarau (78 bulan) atau Penanaman di awal musim hujan dan pemanenan dilakukan dua kali di musim kemarau (12-18 bulan). Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.
• Pemeliharaan 1. 2. 3.
Penyulaman Penyiangan Pembumbunan
4.
Pengendalian OPT, misalnya: Ulat penggerek akar (Dichcrosis puntifera) dikendalikan dengan memakai abu.
• Pasca panen 1. 2.
• Panen 1.
2.
3. 4. 5.
6.
7.
Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun dan batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati). Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar rimpang dengan cangkul/garpu. Sebelum dibongkar, batang dan daun dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat lalu dimasukkan dalam karung agar tidak rusak. Panen kunyit dilakukan di musim kemarau agar kandungan air dalam rimpang sudah sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya. Bobot basah rimpang bersih/rumpun yang diperoleh dari hasil panen mencapai 0,71 kg. Produksi rimpang segar/ha biasanya antara 1230 ton.
3. 4. 5. 6.
Penyortiran basah dan pencucian Perajangan dengan menggunakan pisau stainless steel, ketebalan kira-kira 5–7 mm atau dengan mesin pemotong Pengeringan 8% kadar air Penyortiran kering Pengemasan pada wadah kedap udara Penyimpanan
• Standar mutu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Warna : kuning-jingga sampai coklat kuningjingga Aroma : khas wangi aromatis Rasa : mirip rempah dan agak pahit Kadar air maksimum : 12 % Kadar abu : 3-7 % Kadar pasir (kotoran) : 1 % Kadar minyak atsiri (minimal) : 5 %
PELATIHAN PEMBIBITAN TANAMAN OBAT TAHAP II:
BUDIDAYA TANAMAN OBAT RIMPANG Bogor; 7 Juni 2013
Sandra Arifin Aziz
• Pengemasan 1. 2. 3.
Kunyit disajikan dalam bentuk rimpang utuh, dikemas dengan jala plastik yang kuat, Berat maksimum 15 kg tiap kemasan, atau dikemas dengan keranjang bambu dengan berat sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli.
DISCLAIMER. This publication is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International Development (USAID). The contents are the responsibility of Texas A&M University and Bogor Agricultural University as the USAID Tropical Plant Curriculum Project partners and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.
Southeast Asian Food And Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center Research and Community Service Institution BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY http://seafast.ipb.ac.id