Buku Asistensi Agama Islam 2013

45 downloads 354 Views 837KB Size Report
sobat dari sinilah kita akan memulai menjelajah dunia dari kecil remaja dewasa ..... Di antara kita pasti ada yang sering melihat semut, kecil-kecil ya…
BAB I WHO AM I ?

B

ertanya dan menjawab tentu bukan hal yang baru untuk kita. Dimana saja kita berada kadang ada saja sesuatu yang bisa menjadi bahan pertanyaan, apalagi ketika kita berada di tempat

baru ataupun bertemu dengan orang-orang baru. Siapa dia ya? Tapi sebelum mengenal orang lain, ada baiknya jika kita mengenal diri kita lebih dulu.

Who am….. i? Sobat kalo kita ditanya siapa sih kita mau jawab apa.??? kalo yang terbersit dalam pikiranmu saya adalah anak bapak ibu…bener bget….saya adalah manusia bener sekali…sya adalah mahasiswa jurusan ini….shiip jawaban yang tepat….tapi penahkah menjawab kalo saya mahluk Allah….yang diciptakan sangat sepurna dan sangat detail….kalo belum mari kita liat kronolgis kejadiannya di TMII ya Jaksel (tempat mencari ilmu ya jajaki selalu buku ini…) Dalam Al-Quran, Allah swt. menjelaskan kronologis kejadian penciptaan manusia. Mulai dari bahan baku penciptaannya, proses

perkembangannya, dan pertumbuhannya dalam rahim ibu, hingga ia kemudian dimatikan dan dibangkitkan kembali dari kematian itu. Dan kronolis ini samapai sekarang belum terbantahkan sob…jadi tdak menyesatkan . Perhatikanlah Allah swt. berfirman dalam AlQuran :

1

“Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dulu diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hidup dan suburlah bumi itu dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah” (QS. Al-Hajj : 5)

Subhanallah!

Segala

sesuatu

sudah

diperhitungkan

Allah

sedemikian rupa. Cermati sekali lagi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang luar biasa dari ayat ini. Masih ada lagi ayat yang berbicara tentang proses penciptaan manusia. Ini khusus berkaitan dengan janin di dalam rahim yang mengalami 3 kegelapan. Kita perhatikan ayatnya yuk! “…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah…” (QS. Az-Zumar: 6)

Tiga kegelapan yang dimaksud ayat tersebut adalah kegelapan

dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim. Hal ini juga tidak

2

terbantahkan secara ilmiah. Ilmu kedokteran telah membuktikannya. Nah sobat dari sinilah kita akan memulai menjelajah dunia dari kecil remaja dewasa kemudian menjadi tua…lalu…Mati uups…Mati dah siap….harus siap ya‘ …..hal yang satu ini kagak pake ngantri… karena kita muslim yang kuat…. Allah menciptakan manusia melalui dua tahap. Allah pertama kali menciptakan jasadnya, kemudian meniupkan ruh ke dalam jasad itu, sebagaimana firman Allah swt.: “Maka apabila Aku telah menyempurnakan (penciptaan jasadnya), lalu Kutiupkan dari ruh-Ku ke dalamnya, maka bersujudlah kamu sekalian kepadanya.” (QS. Shaad: 72) Nah dari ayat Allah ditas kita tau bawasannya manusia itu punya 3 unsur materi berupa fisik…ruh adalah hati kita , kemudian yang signifikan yang membedakan kita dengan makhluk Allah yang laen adalah

akal…. Fisik atau jasad kita jelas terlihat secara kasat mata (kalau nggak kelihatan kan serem, hiii…). Perlakukanlah jasad ini dengan baik jangan diperlakukan seperti mesin kalo Aus gak ada gantinya lho… Dalam sebuah hadits shohih dikatakan, ―Mukmin yang kuat itu lebih baik atau disukai Allah daripada mukmin yang lemah‖ (HR Muslim). Bagaimana cara kita menjadi sosok muslim yang kuat? Pertama kita harus memperhatikan makanan. Makanan yang kita konsumsi harusnya halalan thayyiban (halal dan baik). Buka QS ‗Abasa: 24, Al Baqarah: 168 dan 172. Jangan sembarang makan, asal perut kenyang, tapi gizi tidak terpenuhi. Kemudian istirahat yang tepat (QS. An Naba‘: 9), jangan sering begadang yang tak bermanfaat (inget kata bang roma…jangan bergadang

3

kalo tiada artinya) tapi juga jangan istirahat trus…yang sedang-sedang saja. Rasulullah biasanya langsung tidur ba‘da Isya‘, lalu bangun di 1/3 malam untuk bermunajat pada Allah. Kita juga harus olahraga teratur, jaga kebersihan, kesehatan diri serta lingkungan sekitar…siap menunaikan hak jasad kitaaa??? Lalu Ruh….ruh seperti air mengalir pada batang pohon….bahkan kita hanya sedikit sekali diberi ilmu tetang Ruh karena ini memang hanya urusanya Allah…waluapun hanya sedikit ilmu yang kita tau tapi kita juga musti menunaikan hak ruh ini…berikan vitamin dengan dzikrullah

ingat kepada Allah (QS. Surat Ra‘d: 28 dan QS. Al Jumu‘ah: 9-10). Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka kita akan merasakan hidup ini hampa. Sobat mungkin pernah merasakan hampa?

Mungkin saat itu kita lagi jauh dari Allah. Nah ini juga sebagai pembeda kita dengan hewan ,manusia diciptakan memiliki akal….akallah yang akan mengerakkan otak kemudian diproses dalam hati.. dan menjadi sebuah reflek atau tindakan fisik . Karena itulah Al-Qur‘an sering menyatakan bahwa kerja akal itu dalam hati, sebab memang tidak ada jeda waktu dari proses-proses itu. Hak atas akal adalah ilmu (QS. Ali Imron: 190). So bersemangatlah menuntut ilmu…ilmu apa aja tapi jangan ilmu hitam….ilmu agama itu penting sobat jangan ditunda-tunda…bukankankah sangat menyedihkan kalau penyandang cumlaude tapi QS. Al-Fatihah aja gak tau….. Kalo diibaratkan tiga unsur ini munsyid maka ini adalah trio tak bisa terpisahkan kalo satu sakit pasti gak jadi tampil cz pasti suaranya jadi sumbang…. Nah ini ada pembagian suaranya biar gak pada binggung

4

Unsur

Hasil proses

Kebutuhannya

Fisik

Wilayah yang terbentuk Cara berperilaku

Karakter

Ruh/hati

Cara merasa

Mental

Akal

Cara berpikir

Visi

Makan, olahraga, istirahat, dll Ibadah (sholat, dzikir, puasa, dll) Belajar (ilmu dunia dan akhirat) Arti kebahagiaan….

Seorang aktris bernama Laila Murad, bercerita tentang suaminya (Anwar Wajd) yang berkeinginan mempunyai uang sejuta poundsterling untuk membeli kebahagiaan (emang bisa ya??). Selang beberapa waktu setelah suaminya bekerja dengan menguras tenaga, pikiran, dan waktu (sampai lalai dari semua hal selain uang), cita-citanya pun menjadi kenyataan. Ia memperoleh uang lebih dari sejuta poundsterling, tetapi mendadak ia diserang penyakit kanker hati. Uang yang ia miliki habis untuk berobat. Namun penyakit yang ia derita tak kunjung sembuh. Sampai-sampai setiap hari pun ia tak bisa makan kecuali sedikit. Akhirnya ia meninggal dengan membawa penyesalan yang amat dalam.‖ Pandai-pandailah engkau memilih… “Maka Dia (Allah) mengilhamkan kepada manusia (jalan) fujur dan taqwa.” (QS. Asy Syams: 8) Hanya ada dua pilihan fujur atau taqwa!!!

Fujur representasi dari kebatilan kejahatan keburukan yang menjadikan hidup hancur bergelimang dosa yang tak terukur. Sementara

taqwa representasi kebenaran, kebaikan dan keindahan bonusnya adalah

5

pahala yang tiada terkira dan menjadikan kita bahagia dalam syurga..mau ...mau???. Sebab sesungguhnya dua potensi itu tidak akan pernah bertemu pada satu waktu dalam diri manusia. Tidak akan beriman seseorang ketika ia sedang dalam kemaksiatan, sebagaimana bukanlah disebut ahli maksiat ketika ia sedang melakukan aktivitas amal kebaikan. Maka, Allah swt. menjanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, balasan sesuatu yang tidak diberikan kepada orang-orang kafir yang berbuat fujur. Sebagaimana Allah swt. berfirman: ―Sesungguhnya orang kafir, ahli kitab, dan orang musyrik masuk ke dalam neraka jahanam dan mereka kekal di dalamnya, mereka itulah sejelek-jelak makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya….‖ (QS.AlBayyinah: 6-8) So….pandai pandailah memilih….sobat…!!!!

Ubah Cara Berpikir Kita Apa yang sobat semua lakukan ketika dihadapkan dalam kondisi yang sulit? Masalah keluarga yang rumit? Dead line tugas yang menumpuk? Dan lain sebagainya. Apakah akan mengalami stress? Marah-marah? Atau kita akan merasa diri kita orang paling malang di dunia? Tunggu,dunia belum runtuh sobat. Banyak hikmah tersimpan dibalik setiap ujian. Lalu gimana seharusnya kita bersikap?? Sebelumnya, kita dengar obrolan Hanif dan jono (mahasiswa semester 1 UNS Solo) yang notabene sedang ikut AAI

6

Hanif : What happen Jon? Kenapa nangis… aduh, malu kalo dilihat temen2! Jono

: Gue ga‘ peduli Nip, bayangin! Udah baik gue mau ngerjain laporan praktikum, eh tega aja tu asisten ngasih nile 27, mana barusan gue diputus sama Cici lagi. Oh, dunia ga adil!!!!

Hanif : Istighfar Jon…. Mungkin tu ujian or peringatan dari Alloh, kan kemarin laporannya memang copy paste, lagian pacaran malah bikin tekor, istri bukan, tapi permintaannya selangit. Jono

: Wah, lo tu, tega banget malah ngomong gitu, temen gue bukan sih lo.

Hanif : Sabar Sob,,,,,, denger ni, masih banyak yang lebih menderita dari ente, tu temen sekelas kita si Ais, dilarang pake jilbab sama ibu tirinya, sampai disuruh pergi dari rumah gara2 nekat pakai jilbab. Ada juga di berita tadi siang seorang bayi baru lahir di Palestina ditembak , bayangin gimana perasaan ibu yang susah payah mengandungnya 9 bulan. Jono

: Iya ya, tapi tetep sedih bro.

Hanif : Ane ada cerita ni Jon. Suatu hari ada orang yang gagal bisnis milyaran rupiah, dia sedih banget lalu pergi ke kakek yang bijak. Kakek itu memberikan segenggam garam, lalu disuruh masukkan dalam segelas air dan disuruh minum orang itu. Pastinya asin sekali rasanya. Trus si kakek mengajak orang itu pergi ke telaga blakang rumahnya, garam segenggam itu ditaburkan di telaga dan orang iitu meminum airnya lagi. Ternyata rasanya segar. Nah! Sudah tau belum hikmahnya? Jono

: Ooooo, ga tau.hehe

7

Hanif : wah ente ni, maksudnya semua tergantung cara pikir en kelapangan hati kita Sob. Kalau tiap masalah kita hadapi dengan hati yang lapang ―all is well‖ ―all is well‖ ―all is well‖ dan possitif thinking sama Alloh, tiap masalah tu kecil. Lagi pula ni bukan pertama kali ente diputusin pacar kan???  Jono

: Iya ya bro, ok deh senyum lagi. Btw, lo kayak kakek tua bijak Nip!

Hanif : Wah dah dinasehatin malah ngejek

Ingat sabda Rosul tercinta ― Menakjubkan keadaan orang-orang beriman, urusan apapun baginya jadi baik dan tidak ada yang demikian itu pada siapapun kecuali pada orang-orang yang beriman. Jika mereka mendapat nikmat, mereka bersyukur. Maka yang demikian itu baik baginya. Jika mereka tertimpa keburukan atau musibah, mereka bersabar. Maka yang demikian itu baik baginya.‖ Nah sikap kaya gini neh sikapnya seorang mukmin sejati… satu lagi yang musti kita ingat bahwa Alloh SWT juga telah berfirman dalam Q.S. AlBaqoroh:286 ―…Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala yang diusahakannya dan ia mendapat siksa yang dikerjakannya…‖ Ujian juga merupakan cara Alloh untuk mengukur kadar keimanan kita. ―Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan „Kami telah beriman‟, sedang mereka tidak diuji lagi?‖ (Q.S. Al-Ankabut:2) Sudah tahu kan sekarang kenapa manusia hidup itu selalu diuji??

8

Mulai sekarang, yukz kita berbaik sangka pada Alloh. Biar hati lebih tenang.... Karena engkau Begitu Istimewa…. Sobat,

seperti

dijelaskan

di

awal,

manusia

mempunyai

keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk lain. Keistimewaan tersebut antara lain: a.

segi penciptaan Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dinyatakan Allah

sebagai sebaik-baik penciptaan, sebagaiman firman-Nya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4) Coba bandingkan organ tubuh kita dengan organ tubuh makhluk Allah yang lain, pastilah kita akan melihat manusia lebih sempurna penciptaannya. Wajah kita yang cantik dan ganteng ini tentulah tidak disamai oleh hewan. Lalu mata kita yang jernih, hidung kita yang bisa lancar menghirup udara, telinga yang normal mendengar, jantung kita yang tak henti berdetak dan organ lainnya. Demikian pula penciptaan mekanisme kerja dalam tubuh manusia, tak ada satupun makhluk yang mampu melakukan kreasi sesempurna ciptaan Allah pada diri manusia. b.

segi ilmu Allah menciptakan manusia dengan kelengkapan otak dan

potensinya agar manusia mampu mengembangkan diri dan alam disekitranya itlah salah satu keistimewaan kita… berbeda denga hewan hanya memiliki instink, sehingga segala geraknyapun hanya naluri alamiah… Apalagi dibandingkan dengan tumbuhan yang tak diberi indera,

9

maka terbukti manusia adalah satu-satunya makhluk yang bisa mencerna ilmu dan teknologi secara baik. c.

segi kehendak Kita sebagai manusia pastilah punya kehendak. Kita bisa memilih

mana jalan yang baik dan mana yang sesat. Sekedar ilmu belum tentu bisa mengarahkan kepada kebaikan. Yang bisa mengarahkan orang pada kebaikan adalah kemauan dan kehendak yang kuat. Manusia bebas berkendak bebas menentukan arah mana yang akan dituju lain halnya dengan hewan atau malaikat mreka hanya diberikan satau pilihan untuk bertaqwa kepada Allah. d.

segi posisi Allah memberikan kedudukan yang tinggi kepada manusia diantara

makhluk lainnya di bumi, yakni ia sebagai pemimpin atau khalifah di bumi ini, sehingga manusia bisa memanfaatkan alam semesta ini untuk keperluan hidupnya. Sebagaimana firman Allah:

“Dialah (Allah) yang menjadikan segala hal yang ada di bumi ini untuk kamu.” (QS. Al-Baqarah: 29) Dengan ilmu yang dimilikinya, manusia bisa memanfaatkan segala sesuatu di alam ini sehingga bermanfaat untuk kemakmuran bersama. e.

segi kemampuan bicara Jika kita perhatikan semua makhluk hidup yang diberi mulut,

semuanya dapat berbicara dengan bahasa masing-masing. Binatangbinatang berbicara dengan krakter khas mereka masing-masing seperti mengembik, mengaum, berkicau, dan lain-lain. Adapun manusia, ia bisa berbicara dengan berbagai macam bahasa dan suara, termasuk menirukan suara alam dan binatang. Allah swt. berfirman:

10

“Ar-Rahman yang telah mengajarkan Al-Qur‟an. Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara.” (QS. Ar-Rahman: 1-4).

f.

segi tendensi moral Manusia dapat dibentuk menjadi baik atau buruk, bahkan bisa juga

berperan ganda sebagaimana orang munafik. Dalam segi ini sangat tampak perbedaan manusia dengan binatang. Binatang sulit atau malah tidak bisa dibentuk dengan sifat dan karakter mereka yang bermacam-macam. Karenanya tidak ada ya binatang munafik? Sedangkan manusia bisa saja melakukannya dan bisa membentuk moralnya menjadi apapun yang diinginkan.

On mission Kita hidup didunia ini harus punya misi…sobat banyak misi yang harus kita jalani agar hidup didunia ini tak sia-sia… 1.

Beribadah kepada Allah swt. Pernah bepikir kalo ternyta selama kita hidup ini belum pernah membaca bahwa udara kita hirup ini harus bayar….air yang kita pakai sehari-hari ini akan habis atau nelayan yang kehabisan ikan padahal setiap hari ditangkapi…..seberapa nikmat allah yang telah kita syukuri bahkan tinta sebanyak air lautan yang ada dimuka bumi inipun tidak akan cukup untuk menuliskan nikmat allah tersebut….seperti disampaikan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 berikut. ―Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

11

Jadi pekerjaan utama kita adalah menyembah (beribadah) kepada Allah, bukan untuk yang lainnya. Kita harus ingat, ibadah disini dalam arti luas yang tidak melulu sholat, zakat, puasa, naik haji dan sebagainya, namun bermakna luas…tersenyum pada saudara seiman juga ibadah…bahkan menyingkirkan duri dijalan saja udah dihitung ibadah…

maka bekerjalah hanya untuk Allah maka Allah akan membereskan semua pekerjaanmu…..kalau semua sudah diniatkan hanya untuk ibadah kepada Allah tidak akan ada yang mampu menghalangi kehendak Allah….siap bekerja hanya untuk allah…kuliah hanya untuk Allah, tersenyum hanya untuk Allah….kalao kita sudah siap tinggal tunggu surprise apa yang akan Allah berikan pada kita…Segala sesuatu yang diperbuat

seseorang karena

ketaatan dan ketundukannya kepada Allah adalah ibadah. Dan kunci ibadah adalah kesyukuran dalam setiap proses sobat…so pandai-pandailah mensyukuri nikmat Allah. 2.

Sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fil ardhi) Allah swt. memilih manusia untuk memimpin dan mengelola bumi dengan seluruh isinya. Hal ini karena kelebihan manusia atas kehendak Allah swt. yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, yakni kecerdasan yang dimilikinya. Perhatikan firman Allah swt. berikut; “Ingatlah

ketika

Tuhanmu

berfirman

kepada

malaikat,

„sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.‟ Mereka berkata, „Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan

12

memuji Engkau dan mensucikan Engkau?‟ Tuhan berfirman, ‟Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang engkau tidak ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30) Nah, ternyata manusialah yang dipilih Allah untuk memimpin di bumi, bukan malaikat atau yang lainnya. Memimpin disini bukan dalam arti sekehendaknya, tapi tetap ada aturannya. Pertama, orang yang diangkat sebagai pemimpin (khalifah) bukan berfungsi sebagai penguasa mutlak, karena jelas, penguasa mutlak itu hanya Allah swt. Kedua, ia harus berbuat berdasarkan perintah yang mengangkatnya, bukan atas kemauannya sendiri. Ketiga, ia tidak boleh bertindak melampaui batas yang telah ditentukan. Keempat, ia harus berbuat menurut kehendak yang mengangkat. Jadi, tetap ada ketundukan dan kepatuhan kepada Allah swt. Disinilah fungsi amar ma‟ruf nahi munkar itu. Manusia diberi pilihan untuk bisa memimpin dengan baik atau sebaliknya, menjadikan kerusakan. Dan kembali kepada konsekuensi di awal, segala perbuatan kita akan bermuara pada surga atau neraka di akhirat nanti. “Setiap kalian (manusia) adalah pemimpin yang kelak pastilah akan dimintai pertanggungjawabannya” (Al-Hadits) 3.

Untuk Membangun Peradaban Manusia adalah makhluk berperadaban sebagaimana Islam itu sendiri. Dalam ayat-ayat Al-Quran telah membahas tema-tema global seperti alam, manusia, dan kehidupan. Tema-tema ini merupakan landasan peradaban manusia. Al-Quran juga menghadirkan realitas sejarah masa lalu yang dibingkai dalam perspektif peradaban serta menghadirkan tema-tema baru dalam ruang lingkup pembahasan peradaban.

13

Kita tentu ingat bagaimana Rasulullah dan para sahabat membentuk peradaban yang luar biasa indah.

Yang mampu

menghidupkan Islam hampir dua pertiga bagian dunia dengan kesejahteraan,

kemakmuran

dan

keadilan

yang

dibawanya.

Subhanallah… Kisah teladan itulah yang kita contoh untuk membangun peradaban manusia agar kembali kepada Al-Quran dan sunnah Rasul. Yup Sobat, setelah kita memahami tujuan kita diciptakan, sekarang saatnya kita untuk menjadi muslim yang baik—bukan sekadar muslim KTP. Jadikan Pandangan Allah swt sebagai yang Utama. Jangan sampai kita melakukan atau meninggalkan suatu amal karena manusia (Wah bahaya bisa mengarah ke syirik tuh). Pakai baju ala amerika biar dianggap gaul, makan fastfood biar ga ketinggalan jaman, sampai belabelain maksa ortu beliin blackberry. Haduh... Sobat, yang musti kita yakini adalah sesuatu yang baik menurut manusia, belum tentu baik menurut Allah. Demikian juga sebaliknya, sesuatu yang buruk menurut manusia, belum tentu buruk menurut Allah. So..selagi apa yang kita lakukan tidak melanggar syari‘at Alloh Just do it!!! And remember , pada hari kiamat nanti hukum Allahlah yang akan berlaku. Akhirnya dari semua uraian di atas, kita akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan di awal tentang siapa sebenarnya diri kita.

Who am I? I am a…………………………………

14

BAB II Jatuh Cinta Berjuta Rasanya

”If you ask me about love And what i know about it My answer would be It‟s everything about Allah The pure love, to our souls The creator of you and me,the heaven and whole universe The one that made us whole and free The guardian of HIS true believers” (maher zain : )

Pernahkah sahabat muda merasakan jatuh cinta pada seseorang? Pasti pernah ya? Kata orang, saat kita jatuh cinta, dunia serasa bergerak lambat, berseri-seri, tiap orang dirasakan ramah, alam sekelilingnya terasa indah. Pokoknya apa yang ada disekeliling kita…wah! Apalagi kalau orang yang kita cintai itu juga mencintai kita, wah! (lagi). Pokoknya, falling in love itu berjuta rasanya! Sepenggal lirik lagu Maher Zain tentang cinta diatas . Di situ disebutin kalau ada yang tanya tentang cinta, maka jawabannya adalah Allah. Dialah tempat cinta sejati kita (pure love). Lho, kok bisa begitu? Ada hubungan apa antara cinta dengan Allah? Aku ingin tau cinta sejatiku…

15

Banyak

orang

bicara

tentang

cinta

dan

tak

habis-habis

menafsirkannya. Cinta bagi Rama adalah menyelamatkan Sinta dari cengkraman

Rahwana.

Cinta

bagi

Bandung

Bondowoso

adalah

membuatkan seribu candi untuk Roro Jonggrang. Cinta bagi Romeo adalah menelan pahitnya racun dan mati bersama Juliet. Cinta bagi Laila adalah menjadi gila (majnun) demi bersatu dengan Qais. Cinta bagi Joko Tarub adalah menyembunyikan selendang agar sang bidadari tetap bersamanya. Cinta adalah kekuatan yang mengubah duri menjadi mawar, mengubah cuka menjadi anggur, mengubah malang jadi mujur, mengubah sedih jadi riang, mengubah sakit jadi sehat…(ini versi Ketika Cinta Bertasbih, hehe…). Banyak orang yang kita cintai dalam hidup ini, tentu saja dengan rasa cinta yang berbeda-beda. Cinta kita pada ayah bunda tidak sama dengan cinta kita pada sahabat. Cinta kita pada anak yatim berbeda dengan cinta kita pada guru kita. Semua sesuai porsinya. Di dalam Islam, rasa cinta seperti itu adalah fitrah, manusiawi. Tapi sebagai muslim kita tidak boleh mengumbar cinta itu menuruti nafsu karena kita punya Rasulullah saw. Beliau adalah teladan kita dalam segala hal, termasuk bagaimana kita harusnya meletakkan cinta. “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diingini (syahwati), yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Al Imran: 14) Ayat itu menunjukkan bahwa kita boleh mencintai lawan jenis, anakanak, harta kekayaan, kendaraan, dan kesenangan hidup lainnya. Tapi kita harus ingat bahwa semua cinta itu karena Allah swt. Pada akhir ayat ditegaskan bahwa di sisi Allah lah tempat kembali yang baik.

16

Lalu gimana kalau kita jatuh cinta dengan lawan jenis? Sahabat pernah mengalaminya bukan? Maka kita harus kembali pada cinta tertinggi kita, yaitu Allah. Dan Allah sudah mengutus seorang Muhammad sebagai manusia yang patut kita teladani. “Katakanlah, jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosadosamu….” (QS. Ali ‗Imran: 31) Kalau kita jatuh cinta pada seseorang, tanyalah ―Allah ridho nggak ya dengan ini?‖ Sehingga saat kita akan melakukan pelanggaran, kita akan takut pada Allah swt. Misalnya saja saat hendak berkencan, kita kemudian ingat Rasulullah melarang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim berduaan, karena yang ketiga adalah setan. Apalagi jika hendak melakukan yang lebih dari bersentuhan tangan, kita akan ingat bahwa Allah melarang perzinaan. Begitu seterusnya sehingga Allah selalu menjadi pertimbangan kita dalam setiap gerak dan langkah. Tidak hanya masalah lawan jenis, friend, masalah harta dan fasilitas pun begitu. Misalnya kita punya uang banyak, kita akan mengontrol pengeluarannya sesuai dengan yang Allah ridhoi sehingga uang itu tidak kita gunakan untuk maksiat—beli miras atao narkoba misalnya. Fasilitas pun demikian, saat membuka internet kita tidak akan lirak-lirik ke web yang memperlihatkan gambar porno karena itu jelas dilarang Allah swt. Hingga sampai pada saat kita memilih pekerjaan pun, tentunya kita akan menetapkan kerja yang halal—yang Allah ridho—sebagai pekerjaan kita. Itulah maksudnya Allah sebagai cinta sejati. Bahwa segala sesuatu harus dilandaskan pada Allah. Dan itu akan terwujud kalau kita sebelumnya mengenal Allah. Kenal yang benar-benar kenal lho… bukan kenal yang

17

hanya sekadar hafal (asmaul husna) tapi tidak memahami arti dari nama indah Allah tersebut. Aku ingin lebih mengenal cinta ku… Ada sebuah kisah yang sangat fenomenal sepanjang sejarah. Kisah tentang Nabi Ibrahim saat meninggalkan istri dan bayinya yang baru lahir, di tengah padang pasir yang tandus dan gersang. Apakah Nabi Ibrahim tidak mencintai istri dan anaknya? Bukan itu sebabnya. Nabi Ibrahim sangat mencintai istri dan anaknya, apalagi anak tersebut telah dinantikan kehadirannya sejak lama. Nabi Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya tersebut karena harus melaksanakan perintah Allah. Nabi Ibrahim sangat mengenal dan mencintai Allah. Beliau percaya bahwa Allah akan melindungi mereka. Dan ternyata benar, dengan keyakinan seperti itu Allah membalas dengan memberikan perlindungan terhadap Siti Hajar dan Ismail kecil. Bahkan memberikan sumber air zam-zam yang hingga saat ini masih bisa dinikmati oleh umat Islam. Luar biasa bukan? Lalu bagaimana cara mengenal cinta ku… Pertama, Jalan Akal Adakah dari kita yang pernah melihat listrik? Atau aliran elektron? Tentu tidak ada yang bisa melihatnya bukan? Tapi kita yakin bahwa listrik dan elektron itu ada. Mengapa? Karena kita bisa melihat pengaruh atau gejala yang ditimbulkan. Begitu pun dengan cintamu kepada Allah yang bisa kita rasakan keberadaa-Nya namun tidak bisa kita tangkap dengan indera kita. Keesaan Allah swt. memiliki bukti yang amat banyak. Kita lihat keteraturan alam semesta yang amat luas dan megah ini jelas tidak akan berlangsung kecuali dengan adanya Sang Pencipta yang Mahatunggal. Bumi

18

berputar pada porosnya mengelilingi matahari dengan kemiringan yang tertentu dan waktu yang teratur, menimbulkan pergantian musim yang teratur pula. Permukaan bumi yang diselubungi atmosfer (udara) yang tidak pernah lari ke luar angkasa. Semua itu melahirkan kesimpulan para ahli bahwa karena keadaankeadaan itulah makhluk hidup bisa bertahan di muka bumi. Tentu ini bukan kebetulan lagi, pastilah ada yang mengatur. Siapa lagi yang melakukannya kalau bukan Allah swt. ―Ðan satu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan. Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS. Yunus: 37-39) Bayangkan jika ada dua pengatur alam, tentu rusaklah harmoni semesta! Cara kita mengenal Allah dengan jalan akal itulah yang disebut dalil „aqli (menggunakan akal). Hanya saja, jalan akal ini penuh keterbatasan, sebagaimana terbatasnya akal manusia. Tenang Allah tidak akan membiarkan gelisah dalam keterbatasannya maka allah menurunkan wahyu kepada para Rasul. Karena kita Ummat Muhammad maka untuk mengenal Allah kita harus mengenal Al-quran dan hadist. Sebagai dasar kita mngenal dri kita dan hakikat kita…..ingat tak kenal maka ta‘aruf (kenalan) Kedua, Jalan Wahyu. Kalo kita sudah kenalan dengan Al-quran maka rajinlah engkau mengkajinya maka engkau akan mengetahui siapa cinta sejatimu…

19

Allah telah mewartakan dirinya dalam banyak ayat Al-Quran. Dia antaranya Allah swt. berfirman: “Katakanlah: ‟Dialah Allah Yang Maha Esa‟.” (Al-Ikhlas: 1) “Dialah yang awal dan yang akhir, yang dzahir dan yang batin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al-Hadid: 3) “Semua yang ada di muka bumi akan binasa. Dan tetap kekal wajah Rabbnya yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (Ar-Rahman: 26-27) “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syura:11) Tentu saja dalil naqli (yang terdapat dalam nash Al-Quran dan AsSunah) masih sangat banyak untuk membimbing kita mengenal Sang Pencipta. Dengan mengenal-Nya, kita bisa mentauhidkan Dia dengan utuh. Maka Dia lah cinta sejatiku… Cinta adalah meyakini bahwa Dialah satu-satunya yang terbaik untuk ku….oleh karena itu sobat untuk mencintai Allah kita hrus mengenal tauhid dan Apakah tauhid itu? Kata at-tauhid berasal dari kata kerja wahhada-yuwahhidu yang berarti sikap mengesakan. Allah adalah Zat yang Mahaesa (Al-Ahad dan Al-Waahid). Namun pengakuan tentang keesaan Allah sesungguhnya belumlah cukup. Pengakuan tentang keesaan Allah haruslah ditindaklanjuti dengan sikap mengesakan-Nya. Dua hal ini harus dibedakan, karena kalau hanya pengakuan bahwa Allah Mahaesa, itu telah diyakini oleh iblis sekalipun. Namun keyakinan ini tidak menjadikan iblis mendapatkan ridha dari Allah swt. ketika ternyata ia mengingkari perintahNya.

20

“Sesungguhnya, aku ini Allah, tidak ada tuhan selain aku, maka sembahlah Aku dan laksanakan shalat untuk mengingatku.” (Q.S Thaaha:14) Sikap tauhid kepada Allah (tauhidullah) dibagi menjadi tiga macam tauhid yang pokok, yaitu Tauhid Rububiyah (Allah sebagai Rabb), Tauhid Mulkiyah (Allah sebagai Malik), Tauhid Uluhiyah (Allah sebagai Ilaah). Selain itu, para ulama akidah menambahkan pembahasan yang dianggap bagian dari tauhid yang sangat penting, yaitu Tauhid Asma wa Sifat (Tauhid dalam Nama dan Sifat Allah). Hal ini dapat kita simak dari firman Allah dalam surat An-Naas ayat 1-3 sebagai berikut: “Katakanlah: „Aku berlindung kepada Rabb (tuhan) manusia, Malik manusia, Ilah manusia.” (QS. An-Naas: 1-3) Agar teman-teman mudah mengingatnya, keempat sifat tauhid itu kita sebut dengan RUMA. Apa itu RUMA? Ini dia, 

Tauhid Rubbubiyah (Allah sebagai Rabb)



Tauhid Uluhiyah (Allah sebagai Illah)



Tauhid Mulkiyah (Allah sebagai Raja)



Tauhid Asma wa Sifat Selanjutnya kita bahas satu per satu ya…

1.

Tauhid Rubbubiyah Artinya kita yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa cuma Allah lah yang: 

menghidupkan kita



mematikan



menciptakan



memberi rizki



mengelola

21



mengatur



menguasai alam semesta

Di antara kita pasti ada yang sering melihat semut, kecil-kecil ya… Pernahkah kita berpikir siapa yang memberi rezeki mereka? Pasti Allah! Ini membuktikan kalau rizki Allah diberikan pada semua makhluknya, bahkan ke semut-semut yang kecil itu. “Katakanlah, „Siapakah yang memberi rezeki kepada kalian dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa menciptakan pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?‟ Maka mereka akan menjawab : „Allah‟. Maka katakanlah, „Mengapa kalian tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (QS. Yunus: 31) “Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, „Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?‟, tentu mereka akan menjawab „Allah‟. Katakanlah, „Segala puji bagi Allah‟, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya.” (QS. Luqman: 25) Implementasinya dalam kehidupan sehari-hari, kalau kita sudah bertauhid Rubbubiyah ini, kita tidak akan terjerumus dalam perbuatan syirik. Misalnya menganggap suatu benda memiliki kekuatan ghaib, atau meyakini dukun sebagai orang yang dapat memberi petunjuk rezeki, meyakini hari-hari tertentu sebagai hari bertuah, atau isyarat-isyarat tertentu (dari binatang, burung, atau cuaca) sebagai pertanda akan terjadinya sesuatu. Seorang muslim tidak boleh meyakini sesuatu yang tidak ada korelasinya dengan konsep ilmu pengetahuan. 2.

Tauhid Uluhiyah

22

Makna tauhid uluhiyah adalah sebuah keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Zat yang memiliki dan yang menguasai langit, bumi dan seisinya, satu-satunya yang wajib ditaati, yang menentukan hukum dan segala aturan, yang melindungi dan Dialah yang menjadi tumpuan harapan dan kepada-Nya ditujukan semua amalan. Dan pada puncaknya, Dialah satu-satunya ilah yang Maha berhak disembah. “Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada ilah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19) “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada ilah selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha: 14) Implementasi dalam keseharian saat kita bertauhid uluhiyah ini adalah cinta, takut dan penuh harap, berserah diri dan memohon hanya kepada Allah swt. Semua itu tidak pantas dilakukan kecuali hanya kepada Allah saja. Siapa yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu makhluk dalam perkara ini, akan merusak keikhlasan seseorang dalam berikrar Laa ilaha illa Allah. Oleh karena itulah, orang-orang yang beriman kepada Allah, mencintai Allah diatas segala bentuk kecintaan terhadap apapun, dan mereka mencintai segala sesuatu karena kecintaan mereka kepada Allah. Ini berkaitan dengan penjelasan di awal bab ini tentang cinta sejati hanya untuk Allah. Tauhid uluhiyah menuntut totalitas dalam mengabdi kepada Allah swt. dengan segenap aktivitas kita. Ibadah harus kita lakukan dengan khusyuk hanya mengharap ridha Allah. Ketika menyantap rezeki, kita hanya berharap keberkahan dari-Nya. Ketika melakukan aktivitas apa pun, kita hanya mengharap perkenan dan kesuksesan dari Allah. Pun ketika kita

23

mengalami musibah, kita tidak sekali-kali berusaha mencari pemecahan dengan sesuatu yang tidak diridhai Allah swt. 3.

Tauhid Mulkiyah Artinya kita yakin bahwa Allah adalah yang menguasai seluruh

kerajaan langit dan bumi (mulk = raja). Allah adalah pemilik segala kerajaan, dengan hak penuh atas penetapan peraturan atas kehidupan. Hal itu disampaikan Allah dalam firman-Nya “Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali Imran: 26) Maka, orang yang benar-benar mengesakan Allah sebagai malik, setiap apapun yang dilakukan olehnya harus diselesaikan dengan kehendak dan aturan-Nya. Kita harus mempunyai loyalitas, kerelaan, pembelaan hanya kepada Allah swt. Intinya friend, kita harus taat dengan aturan Allah swt karena Dia lah raja alam semesta ini. 4.

Tauhid Asma wa Sifat Asma adalah jamak dari kata ismun, yaitu nama-nama. Dengan

demikian, tauhid asma wa sifat berarti keyakinan bahwa Allah adalah esa dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Kita diperintahkan untuk menerima dan mengimani nama serta sifat Allah sebagaimana yang disampaikan sendiri oleh Allah di dalam Al-Qur‘an dan Rasulullah saw. “Katakanlah; ”Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kalian dapat menyeru, Dia memiliki asma‟ul husna...‟.” (QS. Al-Isra: 110)

24

Memahami dan mendalami asma dan sifat Allah sangat penting bagi kita sebagai hamba-Nya yang beriman. Mengapa? Karena sebuah sikap biasanya akan ditentukan oleh sejauh mana pengenalan seseorang terhadap pihak yang disikapinya. Orang yang tidak mengenal dengan baik orang lain, ia akan menunjukkan sikap yang kurang tepat, atau bahkan salah sama sekali. Semakin mengenal dan semakin dalam pengenalannya, tentu semakin pas dan tepat dalam bersikap. Demikian juga dengan Allah swt. Seorang muslim, betapa pun ia telah beriman kepada Allah, namun jika tidak mengenal dengan baik dan mendalami sifat-sifat Allah, ia boleh jadi akan bersikap kurang tepat, atau bahkan keliru. Karena itu, coba pahami dan renungkan nama-nama atau sifat-sifat Allah atau yang dikenal dengan Asma‘ul Husna, yaitu 99 nama indah milik Allah. Nah, teman… Kita sudah belajar mengenal Allah. Setelah kita kenal, kita harus ‗mengakrabi‘ Allah dengan banyak berdzikir (ingat Allah), sholat (seakan-akan bertemu Allah), tilawah (membaca ‗surat cinta‘ Allah), puasa (taat pada Allah), dan ibadah-ibadah lainnya. Dengan begitu, Allah pun ‗akrab‘ dengan kita dan mengabulkan doa-doa kita. Urgensi mengenal Allah ini diantaranya akan menimbulkan sikap optimis, istiqomah di jalan Allah, berani/tidak pengecut, hidup penuh berkah, ikhlas dalam beramal dan tidak mudah putus asa. dan akhirnya cinta sejatiku hanya tertambat pada-Mu ya Rabbulizzati….yuks lebih mencintai Allah….

25

BAB III You know me….

Sang idola… Setiap kita pasti memiliki idola. Bener kan? Dan yang kita idolakan pastilah istimewa menurut kita, entah secara fisik (cantik or ganteng, tinggi atletis, bersuara merdu) maupun secara psikis (pinter, cerdas, lembut). Misalnya aja di kalangan remaja putri mengidolakan Smash, boysband yang sedang ngetop, karena hampir seluruh personilnya keren dan tampan. Mereka rela berjubel saat sang idola sedang manggung, kepanasan atau kehujanan, senggal-senggol dengan lawan jenis, dan merasa pengap karena orang di sekelilingnya banjir keringat (kok mau ya…). Bahkan sebagian rela ngejar-ngejar idola demi mendapatkan tanda-tangan atau sekadar foto bersama. Semua itu dilakukan dengan kerelaan hati demi sang idola. Dulu pernah ada lho, beberapa orang yang meninggal karena terinjak-injak saat menonton sang idola pentas. Ya…., nyawa pun bisa dipertaruhkan demi sang idola. Secara psikologi bila kita mengidolakan seseorang pasti kita akan meniru segaa..la yang dilakukan oleh idola kita. Dan kita menganggap baik segaa..la yang dia lakukan walaupun itu belum tentu baik juga menurut kebanyakan orang. Padahal, sebagian besar idola itu (terutama di kalangan artis) mempunyai gaya hidup yang tidak begitu pantas dicontoh. Beberapa waktu yang lalu kita tentu tahu kasus narkoba yang melibatkan para artis. Mereka tertangkap membawa sabu atau ganja, bahkan ada yang tertangkap saat sakaw. Ada juga kasus artis yang baru beberapa bulan menikah, tahutahu sudah melahirkan anak. Bahkan ada yang terang-terangan mengakui perzinaan mereka, tidak menikah tapi hamil, dan membesarkan anaknya

26

sendiri (tanpa pasangan). Semua itu tidak hanya satu dua artis, tapi banyak kasus. Nah, sekarang sosok seperti apa yang kita idolakan? Bukan yang seperti contoh kasus tadi kan? Sobat Jika kita mengidolakan seseorang, memang bisa diibaratkan seribu keburukannya tertutupi hanya dengan satu kebaikan. Karena prestasi menyanyinya bagus, kita lupa bahwa sang idola pernah melakukan kawin cerai beberapa kali. Karena wajahnya yang cantik, kita lupa bahwa dia sering mengenakan pakaian seronok yang tidak pantas dilihat. Karena iklannya banyak di televisi, kita melupakan bahwa dia pernah berzina dan merekamnya menjadi video yang sangat tidak pantas dilihat. Lupa sudah kita pada perilaku buruk bahkan amoral yang pernah dilakukan, dan masih saja mereka diidolakan banyak orang.

Siapa sih yang Pantas Diidolakan? Suatu pagi yang biasa seperti pagi-pagi biasanya, Hanif datang Kampus pagi-pagi, dia ingin lebih awal dari teman-temannya sekalian bisa sarapan di kantin sekolah (mumpung juga masih sepi). Sewaktu siap menyantap sarapan sayur pecelnya, dikejutkan dengan kedatangan temannya Jono, Sebagai teman yang baik, Hanif pun menyapa: Hanif

: Jon, Assalamualaikum…

Jono

: Walaikumsalam…, gimana kabarnya Nif?

Hanif

: Baik Jon, lha kamu?

Jono

: Baik Juga, eh Nif tahu tidak minggu kemarin ada artis terkenal

dari luar negeri datang ke Indonesia lho!

27

Hanif

: Iya tahu, gimana menurut pendapatmu artis itu?

Jono

: Kereen banggeeet lah Nif lha wong penggemarnya banyak.

Hanif

: Kamu mengidolakan artis itu ya Jon?

Jono

: Ya banget lha nif lha wong banyak sekali yang mengidolakan

artis itu kok, nyanyinya bagus banget lho Nif, Hanif

: Wah.... nggak keren sekali kalau kita sebagai seorang muslim

mengidolakan artis-artis itu. Jono

: Lho kok nggak keran Nif kenapa? Emang yang harus kita

idolakan orang seperti apa? Dan siapa? Hanif

: Menurut mas Salim, penulis buku yang terkenal itu lho Jon. Tau

nggak? Jono

: Ya tau-tau, gimana menurut bang Salim?

Hanif

: Kata beliau setidaknya musti memenuhi empat syarat :

1.

Dia itu tokoh nyata, bukan fiksi

2.

Tidak tercela

3.

Manusia biasa

4.

Data-data tentangnya lengkap,akurat dan terpercaya.

Jono

: Gitu ya Nif. Lha terus siapa dong yang memenuhi syarat-syarat

itu Nif? Hanif

: Yang harus kita idolakan sebagai seoarang muslim adalah beliau

Nabi Muhammad SAW. Jono

: Iya ya Nif.

28

Hanif

: Bukan iya, hehe

Jono

: Ya sudah Nif saya ada kuliah ni, sampai ketemu lagi,

Assalamualaikum Hanif

: Iya Jon, Walaykumsalam Warohmatullah Nah sobat…Sekarang coba kita lihat diri kita sendiri, siapa yang

selama ini kita idolakan. Sudah pantaskah dia kita sebut idola? Wah, ternyata setelah merenung, idola kita cuma ‗begitu aja‘ ya? Padahal idola itu akan memberi pengaruh besar buat orang yang mengidolakannya. Bayangkan saat remaja kita mengidolakan artis-artis Opera Van Java, dalam keseharian mereka selalu bercanda dan berhaha-hihi meniru banyolanbanyolan mereka. Jarang sekali mereka serius. Bahkan di saat-saat yang harusnya serius pun jadi guyonan karena terbiasa ngusilin atau ngerjain orang. Apalagi kalau sudah menyebut atau menjelekkan fisik sebagai bahan candaan. Wah, itu sudah pelanggaran!

Idola = refleksi diri ???.. Sobat, Sebagai muslim, orang yang pantas untuk kita idolakan adalah, pertama, dia harus muslim juga. Kedua, dia harus memegang nilai-nilai Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. Ketiga, dia seorang yang sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya sehingga apapun yang dilakukannya selalu mencari ridho Allah. Wah, berat ya? Nah kalo dah begini siapa coba yang harusnya kita idolakan…..Justine Biebbier mah lewat…artis indo mah lewat….artis korea lewat….ada lagi yang sanggup memenuhi kreteria ???? Sobat mengidolakan manusia itu bagus sebagai motivasi untuk perbaikan diri…kitakan dari tadi dah belajar tentang siapa kita trus siapa

29

sebenernya cinta sejati itu….lalu kalo idola = refleksi diri kenapa musti ragu untuk mengatakan ke seluruh penjuru UNS bahkan dunia kalo

Muhammad Rasulullah SAW adalah idola ku….Muhammad is my new idol….!! Beliau lah orang yang terjaga dari dosa, yang paling diridhoi oleh Allah swt. Betul! Dialah Muhammad Nabi akhir zaman yang membawa perubahan untuk umat manusia di dunia ini. Beliau lah sebaik-baik orang yang pantas diidolakan. Eits, masih ada yang tidak sepakat karena beranggapan bahwa Rasulullah kan nabi sedang kita manusia, jadi wajar dong kalau beliau sempurna?? Justru karena beliau itu nabi, berasal dari manusia seperti kita, kita bisa meneladaninya. Kalau beliau dari kalangan malaikat, mana bisa kita menirunya. Karena kesempurnaan akhlak beliau lah kita pantas mengidolakan dan meneladaninya. Sepakaaat….!!! Idola sejati telah datang… Sobat tentu tidak menolak kalau kita mengidolakan Rasulullah kan… Itu hal yang pasti dan wajib karena kita umatnya. Tapi masalahnya kita tidak pernah bertemu beliau, tidak tahu wajah beliau seperti apa, tidak mengenalnya, dan kurang bisa memahami karakter dan kepribadian beliau. Beda kalau kita bisa mengenalnya langsung, hemmm tenang… jangan khawatir Rasullah itu ganteng,berkulit putih,matanya indah,selalu necis pokoknya tidak ada yang bisa mngalahkan kecakapan beliau….mau tau lebih jauh rajin-rajinlah membaca sirah nabawiyah sobat….disana tergambar jelas bagaimana kepribadian ,akhlaqnya….bahkan bisa-bisa kita menggelengkan kepala berkali-kali kok ada manusia yang dijaga Allah sampai segitunya….gak percaya buktikan….

30

Supaya lebih yakin lagi untuk menjadikan Rasulullah idola kita, nih ada beberapa bukti ketinggian akhlak dan perilaku beliau. Dan yang paling penting, kita mesti mencontohnya dalam kehidupan sehari-hari. Oke, lanjut deh! 1.

Akhlak beliau terhadap tetangga Rasulullah tidak hidup sendiri, tapi juga bertetangga seperti kita. Meskipun posisi beliau sebagai Rasul, beliau tidak melupakan adab terhadap tetangga. Sikap beliau terhadap tetangga tertuang dalam satu hadist, “Tolonglah ia ketika minta tolong kepadamu. Berilah ia pinjaman ketika meminjam. Kunjungi dia ketika sakit. Ucapkan selamat bila memperoleh kebaikan (missal: rezki, anak, kepulihan). Sampaikan takziah bila mendapatkan musibah. Antarkan jenazahnya bila meninggal.

Jangan

kamu

tinggikan

bangunanmu

sehingga

menghalangi udara ke rumahnya kecuali dengan izinya dan jangan kamu sakiti tetanggamu dengan bau masakanmu kecuali engkau berikan sebagian kepadanya. Jika engkau membeli buah-buahan berikanlah sebagian. Jika engkau tidak (mau) memberinya, masukkan buah-buahan itu ke dalam rumahmu secara sembunyi-sembunyi. Janganlah anakmu keluarkan membawa buah yang membuat anaknya kecewa. (HR Thabrani Lihat : At Targhib wat Tarhib, jilid 3 hal. 357). 2.

Akhlak beliau terhadap istri beliau Ini salah satu episode dalam kehidupan Rasulullah yang memuat istrinya Aisyah. Suatu hari menjelang subuh Aisyah khawatir tidak mendapati suaminya di sampingnya. Aisyah lalu keluar membuka pintu rumah. Betapa terkejut ia melihat suaminya tidur di depan pintu. Aisyah bertanya, "Mengapa engkau tidur di sini?"

31

Rosulullah menjawab, "Aku pulang sudah larut malam, aku khawatir mengganggu tidurmu sehingga aku tidak mengetuk pintu. itulah sebabnya aku tidur di depan pintu." Hebat ya Rasulullah? Hanya karena takut mengganggu tidur istrinya aja beliau rela tidur di depan pintu. Beliau juga mengingatkan, "Berhati-hatilah kamu terhadap isterimu, karena sungguh kamu akan ditanya di hari akhir tentangnya." Maka para sahabat pada masa Rosulullah memperlakukan isteri mereka dengan hormat, begitu pun seharusnya kita sebagai umat Rasulullah. 3.

Akhlak beliau sebagai sahabat dan pemimpin Episode yang paling indah ketika sahabat tersebut terlambat datang ke majelis nabi. Tempat sudah penuh sesak. Ia minta izin untuk mendapat tempat, namun sahabat yang lain tak ada yang mau memberinya

tempat.

Di

tengah

kebingungannya,

Rasul

memanggilnya. Rasul memintanya duduk di dekatnya. Tidak cukup dengan itu, Rasul pun melipat sorbannya lalu diberikan pada sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Sahabat tersebut dengan berlinangan air mata, menerima sorban tersebut namun tidak menjadikannya alas duduk akan tetapi mencium sorban Nabi. Senangkah kita kalau orang yang kita hormati, pemimpin yang kita junjung tiba-tiba melayani kita bahkan memberikan sorbannya untuk tempat alas duduk kita. Bukankah kalau mendapat kartu lebaran dari seorang pejabat saja kita sangat bersuka cita. Begitulah akhlak Rosulullah, sebagai pemimpin ia ingin menyenangkan dan melayani bawahannya. Rosulullah juga terkenal suka memuji sahabatnya. Kalau kita baca kitab-kitab hadist, kita akan kebingungan menentukan siapa sahabat

32

yang paling utama. Terhadap Abu Bakar, Rasul selalu memujinya. Abu Bakar-lah yang menemani Rasul ketika hijrah. Abu Bakar-lah yang diminta menjadi Imam ketika Rasul sakit. Tentang Umar, Rasul pernah berkata, "Syetan saja takut dengan Umar, bila Umar lewat jalan yang satu, maka syetan lewat jalan yang lain." Dalam riwayat lain disebutkan, "Rosulullah bermimpi meminum susu. Belum habis satu gelas, Rosulullah memberikannya pada Umar yang meminumnya sampai habis. Para sahabat bertanya, Ya Rasul apa maksud (ta'wil) mimpimu itu? Rasul menjawab ilmu pengetahuan." Tentang Utsman, Rasul sangat menghargai Utsman karena Utsman menikahi dua putri nabi, hingga Utsman dijuluki dzu an-nurain (pemilik dua cahaya). Mengenai Ali, Rasul bukan saja menjadikannya ia menantu, tetapi banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan Ali. "Aku ini kota ilmu, dan Ali adalah pintunya." "Barang siapa membenci Ali, maka ia merupakan orang munafik." Semua itu menunjukkan penghargaan Rasulullah pada para sahabatnya. Masih banyak kisah persahabatan lainnya yang kalau kita telaah lebih dalam, semakin menunjukkan pada kita bagaimana seharusnya berteman yang baik. Pantaslah jika Rasulullah kita jadikan teladan. 4.

Akhlak beliau di dalam majelis Dalam satu kesempatan lain, ketika di Mekkah, Nabi didatangi utusan pembesar Quraisy, Utbah bin Rabi'ah. Ia berkata pada Nabi, "Wahai keponakanku, kau datang membawa agama baru, apa yang sebetulnya kau kehendaki. Jika kau kehendaki harta, akan kami kumpulkan kekayaan kami. Jika kau inginkan kemuliaan akan kami muliakan engkau. Jika ada sesuatu penyakit yang dideritamu, akan

33

kami carikan obat. Jika kau inginkan kekuasaan, biar kami jadikan engkau penguasa kami." Nabi mendengar dengan sabar uraian tokoh musyrik ini. Tidak sekalipun beliau membantah atau memotong pembicaraannya. Ketika Utbah berhenti, Nabi bertanya, "Sudah selesaikah, Ya Abal Walid?" "Sudah." kata Utbah. Nabi membalas ucapan utbah dengan membaca surat Al Fushshilat. Ketika sampai pada ayat sajdah, Nabi bersujud. Sementara itu Utbah duduk mendengarkan Nabi sampai menyelesaikan bacaannya. Peristiwa ini sudah lewat ratusan tahun lalu. Kita tidak heran bagaimana nabi dengan sabar mendengarkan pendapat dan usul Utbah,

tokoh

musyrik.

Kita

mengenal

akhlak

nabi

dalam

menghormati pendapat orang lain. Inilah akhlak Nabi dalam majelis ilmu. Utbah si musyrik pun mau mendengarkan nabi dan menyuruh kaumnya membiarkan Nabi berbicara. Bagaimana dengan kita? Jangankan mendengarkan pendapat orang kafir, kita bahkan tidak mau mendengarkan pendapat saudara kita sesama muslim. Dalam pengajian, suara

pembicara

kadang-kadang

tertutup

suara

obrolan

kita.

Astagfirullah.. 5.

Akhlak beliau kepada musuh Sobat…Semoga kita tidak punya musuh, tapi kalau pun punya, kita bermusuhan dengannya karena dia mengingkari Allah dan Rasul-Nya. Menghadapi musuh, kita harus mencontoh Rasulullah. Ada satu peristiwa yang menunjukkan begitu luar biasanya akhlak beliau kapada musuh. Setelah beliau berhasil menaklukan kota Mekah tempat kelahiran yang beliau diusir darinya, beliau mengampuni musuhmusuhnya yang telah mencaci dan melukainya. Beliau bersabda,

34

“Pergilah kalian karena kalian adalah orang-orang yang bebas” Begitupula ketika orang-orang Yahudi bilang pada Rasulullah, “Kebinasaan semoga menimpamu”. Aisyah, sang istri tercinta yang tidak terima langsung menjawab, “Semoga kebinasaan dan untuk kalian” Tetapi Rasulullah justru bersabda, “Wahai Aisyah, apa itu? Sesungguhnya Allah tidak menyukai ucapan jorok dan keji; tapi bila kamu

ingin

menjawab

ucapan

mereka,

katakan,

„Wa‟alaikum‟(Begitupun kalian).” (HR Bukhori-Muslim dari Aisyah ra.)

Nah,sobat…luar biasa bukan akhlak Rosulullah. Dari sisi manapun tetep TOP. Kata Asy-Syaikhani beliau itu orang yang paling bagus wajahnya, paling baik dari ciptaan-Nya; tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, Pas pokoknya. Kemudian dari sisi

kepribadiannya bagaimana ya? Yuk, sama-sama kita cermati sifat Rasulullah! a.

Benar atau jujur (Shidiq) Sangat-sangat tidak mungkin bin mustahil, seorang rasul mempunyai

sifat pembohong. Jangankan menjadi sifat, sekali saja pernah melakukan kebohongan, ajarannya patut dipertanyakan. Selama hidup beliau belum pernah melakukan satupun kebohongan. Tak hanya orang muslim yang mengakui kejujuran Rasulullah, bahkan orang kafir seperti Abu Jahal pun mengakuinya. Dia berkata, “Demi Allah, sesungguhnya aku tahu apa yang ia (Muhammad) sampaikan ini memang benar. Cuma sepertinya ada sesuatu yang menghalangiku.”

35

Dalam sesi yang lain, saat bersama dengan Rasulullah, Abu Jahal juga berkata, “Sesungguhnya kami tidak mendustakanmu, tetapi kami mendustakan apa yang kamu bawa.” Itu sekelumit persaksian dari seorang yang menyatakan diri sebagai musuh dalam dakwah beliau. Dari kalangan sahabat, kita tidak akan pernah menjumpai seorang sahabat yang mencela kepribadian beliau. Kita tidak akan menjumpai seorang pun menjadi murtad gara-gara melihat syakhsiyah (kepribadian) beliau. Bahkan yang terjadi, semakin orang dekat dan akrab dengan beliau justru semakin menambah keimanan mereka. Demi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, akhirnya mereka dengan sukarela mengorbankan harta dan jiwa untuk berjuang di jalan Islam. b.

Komitmen yang paripurna Sifat yang mendasar dari beliau adalah komitmen yang penuh

dalam menjalankan perintah Allah. Ketaatan yang fantastik dalam pelaksanaan perintah dan kedisiplinan yang tinggi dalam menunaikan kewajiban senantiasa beliau teladankan. Beliau adalah orang pertama kali melakukan apa yang Allah perintahkan, dan pertama kali yang meninggalkan apa yang Allah larang, sebelum akhirnya beliau mengajak umatnya mengikuti keteladanan itu. Tak ada jarak antara apa yang beliau ucapkan dengan apa yang beliau lakukan. Dari sifat beliau yang luar biasa itu, tidak mengherankan dan berlebihan kalau Aisyah ra. menggambarkan sifat beliau, “Sesungguhnya akhlak beliau adalah Al-Qur‟an”. Dalam arti yang lain, beliau adalah AlQuran yang berjalan karena seluruh sifat, sikap, dan perbuatannya mencerminkan Al Qur‘an. Sebuat contoh tentang kemitmen yang paripurna beliau adalah ketika beliau datang ke Thaif untuk menyampaikan Islam. Bukan sambutan yang baik yang beliau dapatkan tetapi malah lemparan

36

batu yang beliau dapatkan. Lebih menyedihkan lagi bukan hanya orang tua yang melempari tetapi anak-anakpun ikut melempari beliau dengan batu. Dan dengan tangan kiri beliau melindungi wajahnya dari lemparan batu, sampai berlindung di sebuah kebun. Bukan sumpah serapah yang keluar dari mulut beliau tetapi lantunan do‘a nan indah, “Asal Engkau tidak murka padaku, maka aku tidak peduli, hanya keselamatan dari-Mu yang akan melapangkan dada ini!” c.

Menyampaikan misi Islam Jujur aja nih, kalau melihat begitu luar biasanya beliau

memperjuangkan dakwah Islam ini, akan memberikan keyakinan bahwa cinta memang memiliki kekuatan yang begitu dahsyat! Kalau bukan karena cinta akan kebenaran Islam ini, tidak mungkin Rasulullah dan para sahabat rela berkorban, baik harta dan jiwa mereka. Mereka terus menyampaikan Islam selama 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Ada satu cerita tentang kecintaan beliau terhadap dakwah islam ini. Nabi Muhammad ketika saat haji Wada', di padang Arafah yang terik, dalam keadaan sakit, masih menyempatkan diri berpidato. Di akhir pidatonya itu Nabi dengan dibalut sorban dan tubuh yang menggigil berkata, "Nanti di hari pembalasan, kalian akan ditanya oleh Allah apa yang telah aku, sebagai Nabi, perbuat pada kalian. Jika kalian ditanya nanti, apa jawaban kalian?" Para sahabat terdiam dan mulai banyak yang meneteskan air mata. Nabi melanjutkan, "Bukankah telah kujalani hari-hari bersama kalian dengan lapar, bukankah telah kutaruh beberapa batu diperutku karena menahan lapar bersama kalian, bukankah aku telah

bersabar menghadapi

37

kejahilan kalian, bukankah telah ku sampaikan pada kalian wahyu dari Allah?" Untuk semua pertanyaan itu, para sahabat menjawab, "Benar ya Rasul!" Rasul pun mendongakkan kepalanya ke atas, dan berkata, "Ya Allah saksikanlah, ya Allah saksikanlah, ya Allah saksikanlah!". Nabi meminta kesaksian Allah bahwa Nabi telah menjalankan tugasnya. d.

Cemerlang Akalnya (Fathanah) Rasulullah adalah orang yang sangat cerdas. Tidak mungkin dakwah

beliau dapat diterima dengan baik jika beliau tidak memiliki kecerdasan untuk menyampaikan dan kemampuan untuk menguasai orang lain yang didakwahinya. Firman Allah: “(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa:165). Kecerdasan beliau juga terlihat pada waktu terjadi perjanjian Hudaibiyah yang terkenal itu (masih ingat cerita tentang perjanjian itu?). Saat itu Rasulullah memutuskan menyepakati perjanjian itu, para sahabat banyak yang protes, terutama Umar bin Khatab. Intinya mereka keberatan pada perjanjian itu karena terkesan merugikan kaum muslimin. Tapi Rasulullah tetap pada pandiriannya karena sejatinya dengan perjanjian itu terbuka kesempatan luas dan leluasa untuk menyebarkan Islam pada kabilah-kabilah Arab yang sedang haji dan pada negeri sekitar Mekkah. Ini yang tidak disadari oleh kebanyakan sahabat Nabi saat itu. Karena kecerdasannya pula Islam yang datang dalam keadaan asing, bisa diterima masyarakat jahiliyah dalam kurun waktu 23 tahun.

38

Mulianya idola kita… Dengan akhlak yang luar biasa dan pribadi sempurna yang beliau miliki, perjuangan yang tiada tara, maka pantas jika banyak orang berdecak kagum ketika membaca sejarah hidup beliau. Salah satunya adalah Michael H. Hart. Si abang bule ini meneliti riwayat hidup tokoh-tokoh besar dunia yang pernah ada. Akhirnya dia menetapkan Nabi Muhammad saw sebagai urutan pertama orang yang paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Luar biasa bukan! Ada sedikit cerita tentang kecintaan sahabat kepada Rasulullah (disimak dengan baik ya!) Dalam suatu kesempatan menjelang akhir hayatnya, Nabi berkata pada para sahabat, “Mungkin sebentar lagi Allah akan memanggilku, aku tak ingin di padang mahsyar nanti ada diantara kalian yang ingin menuntut balas karena perbuatanku pada kalian. Bila ada yang keberatan dengan perbuatanku pada kalian, ucapkanlah!” Sahabat yang lain terdiam, namun ada seorang sahabat yang tibatiba bangkit dan berkata, “Dahulu ketika engkau memeriksa barisan di saat ingin pergi perang, kau meluruskan posisi aku dengan tongkatmu. Aku tak tahu apakah engkau sengaja atau tidak, tapi aku ingin menuntut qishash hari ini.” Para sahabat lain terpana, tidak menyangka ada yang berani berkata

seperti

itu.

Kabarnya

Umar

langsung

berdiri

dan

siap

„membereskan‟ orang itu. Nabi melarangnya. Nabi pun menyuruh Bilal mengambil tongkat ke rumah Nabi. Aisyah yang berada di rumah nabi keheranan ketika nabi meminta tongkat. Setelah Bilal menjelaskan peristiwa

39

yang terjadi, Aisyah pun semakin heran, mengapa ada sahabat yang berani berbuat senekat itu setelah semua yang Rasul berikan pada mereka. Rasul memberikan tongkat tersebut pada sahabat itu seraya menyingkapkan bajunya, sehingga terlihatlah perut Nabi. Nabi berkata, ―Lakukanlah!‖ Detik-detik berikutnya menjadi sangat menegangkan. Tetapi terjadi suatu keanehan. Sahabat tersebut malah memeluk Nabi dan menciumi perut beliau seraya menangis, “Sungguh maksud tujuanku hanyalah untuk memelukmu dan merasakan kulitku bersentuhan dengan tubuhmu! Aku ikhlas atas semua perilakumu wahai Rasulullah.” Seketika itu juga terdengar ucapan Allahu Akbar berkali-kali. Sahabat itu tahu bahwa saat perpisahan semakin dekat, ia ingin memeluk Nabi sebelum Allah memanggilnya. Begitu besar cinta sahabat kepada Rasulullah! Kita sebagai umatnya juga harus mencintai Rasulullah. Mencintai dan mengidolakan

Rasulullah, menimbulkan konsekuensi yang wajib kita lakukan atasnya. Apa saja konsekuensi tersebut, tetap simak ulasan berikut ini!

Pertama, membenarkan setiap apa yang beliau kabarkan. Mengimani rasul merupakan suatu kewajiban yang mutlak bagi seorang muslim yang beriman kepada Allah swt. Hal ini dicontohkan kepada para sahabat ketika Rasulullah saw. Isra` dan mi`raj. Kaum kafir Quraisy mencemooh, mengolok-olok dan menghina dengan kata-kata yang menyakitkan serta menganggap Rasulullah saw. Tidak waras karena yang dialami beliau sesuatu yang tidak rasional bagi mereka. Namun lain halnya dengan para sahabat; Abu Bakar As-Shidiq misalnya. Ia langsung percaya dan membenarkannya. Bahkan beliau mengatakan bahwa jika ada kabar

40

atau peristiwa yang lebih aneh pun, kalau itu dari Muhammad saw, beliau akan mempercayainya. Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran bahwa sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad saw. Adalah semata-mata berasal dari Allah swt. Firman Allah, “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. An-Najm: 3-4)

Kedua, taat dan patuh. Ketaatan kita kepada Rasulullah merupakan perwujudan taat kita kepada Allah. Firman Allah, “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (QS. An-Nisa: 80) Kalau kita menjadikan Rasulullah sebagai idola, maka kita harus taat dan patuh pada beliau. Misalnya beliau menyuruh kita untuk berbakti pada orang tua, ya kita kudu melakukannya. Apalagi Allah juga menegaskannya dalam Al Qur‘an.

Ketiga, menjadikan Rasulullah sebagai teladan. Dengan melihat kepribadian dan akhlaq beliau tidak diragukan lagu untuk menjadikan beliau sebagai teladan dalam segala hal, seperti firman Allah :

41

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. AlAhzab: 21). Yup, teladan alias contoh! Kita harus mencontoh idola kita, Rasulullah saw. Kejujurannya, akhlaknya pada keluarga, akhlaknya pada teman dan musuh, kecintaannya pada Allah dan segala hal yang melekat padanya. Jangan ngaku umatnya kalau nggak meneladaninya!

Keempat, tidak dikatakan ibadah kecuali dengan mengikuti syariatnya Ibadah kita akan diterima minimal dengan dua syarat, yakni ikhlas dan ada tuntunannya dari Rasul. Misalnya kita shalat, selain harus ikhlas karena Allah, kita juga harus melakukan sholat dengan cara-cara yang dicontohkan Rasulullah. Kalau tidak—misalnya beranggapan sholat cukup dalam hati saja—maka semua itu tidak akan diterima oleh Allah.

Finally, sudah paham kan siapa yang pantas kita idolakan dan mengapa kita mengidolakannya? Semuanya tidak lain karena kita adalah umat muslim yang layaknya memang hanya menjadikan Rasulullah sebagai idola. Semoga kita bisa dibersamakan dengan beliau di padang mahsyar dan diakui sebagai umat beliau yang pantas mendapat syafa‘at (pertolongan). Amiin. Karena engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai, seandainya kau benar-benar cinta sesungguhnya engkau akan menaati, karena orang yang mencintai akan taat pada orang yang dia cintai.

42

BAB 1V Your soul….is…. PDKT Yuk…! Jiwa adalah ruh dalam diri…. “…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhoi Islam itu menjadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah: 3) Sobat, ayat di atas adalah pernyataan dari Allah swt. bahwasannya Allah telah menyatakan agama Islam sebagai agama paripurna dan sempurna di muka bumi ini, dan Islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah untuk dipeluk semua umat manusia di dunia ini. Lho, mengapa Islam? Lalu bagaimana dengan agama-agama yang lain di muka bumi ini? Begitu mungkin pertanyaan yang berkelebat di benak kita. Kalau menurut Allah di ayat tersebut, hanya Islam yang sempurna dan hanya Islam yang diridhaiNya. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan kita dari bangun tidur hingga tidur lagi. Tak hanya urusan antara hamba sebagai makhluk dengan Tuhannya (habluminallah), tapi juga antara sesama manusia atau makhluk Allah (habluminannaas). Oya sobat, mungkin kita sudah Islam sejak lahir dapat warisan dari orang tua. Islam menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata aslamayuslimu

yang

artinya

menyerahkan.

Singkatnya,

Islam

bermakna

menyerahkan diri. Eits, jangan dipikir seperti menyerahkan diri ke kantor polisi karena berbuat salah lho ya. Yang dimaksud disini adalah menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah swt. dalam segala aspek kehidupan kita. Kedua adalah makna kata Islam menurut terminologis (istilah) yaitu ketundukan kepada wahyu Ilahi yang diturunkan kepada para nabi dan

43

rasul, khususnya Nabi Muhammad saw., sebagai aturan yang diberikan oleh Allah untuk membimbing umat manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Di hadits, Rasulullah menyampaikan bahwa “Islam itu bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu hamba dan utusan-Nya, dan mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan haji ke Baitulloh bagi yang mampu di jalan-Nya” (Dikeluarkan oleh Imam hadits yang lima, kecuali Imam Bukhori) Kemudian kalo menurut ulama, misalnya dari Sa‘id Hawwa dalam buku beliau yang berjudul Al-Islam (seri 1-4), jilid 1 menyatakan bahwa makna Islam yaitu menerima segala perintah dan larangan Allah swt, yang terdapat dalam wahyu yang diturunkan kepada Nabi. Barangsiapa yang menghadapkan wajah dan hatinya—dalam semua persoalan hidup—kepada Allah maka ia adalah seorang muslim. Para Nabi dan Rasul adalah orangorang yang paling menerima segala perintah dal larangan Allah dan sepenuhnya berserah diri kepada-Nya. Oleh karena itu mereka disebut sebagai orang-orang Islam terkemuka. Allah berfirman, “Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Alloh Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, dan dengan itu aku diperintah, dan aku adalah orang-orang Islam pertama.” (QS. Al-An‘am : 162-163) Oya teman, nama Islam sendiri asli dari Allah lho, bukan bikinan manusia. Kalau agama yang lain pada umumnya, nama agama disandarkan pada nama penyeru atau nama asal munculnya. Misalnya budha diambil dari nama pencetusnya, yaitu Budha (Sidartha Gautama), Kristen dari Kristus, atau istilah lainnya Nasrani (karena Yesus lahir di daerah Nazaret). Para orientalis, yang memusuhi Islam menyebut Islam dengan sebutan

44

Muhammadanisme, yang maknanya adalah Islam sebagai ajaran dari Muhammad. Islam bukanlah Muhammadanisme. Islam sesungguhnya nama yang secara langsung merupakan pemberian Allah swt. Allah swt. berfirman: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi al-kitab kecuali sudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) diantara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (QS. Ali ‗Imran: 19) Agama Islam merupakan wahyu dari Allah swt. untuk umat manusia, yang diturunkan melalui nabi dan rasul-rasul-Nya. Karena itu, agama ini sering disebut sebagai dienullah (agama Allah). Orisinalitas ajarannya bebas dari penambahan dan pengurangan manusia, serta bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sumber ajaran yang diserukan Rasulullah Muhammad saw. dapat diketahui dari Al-Qur‘an. Bahkan hingga akhir zaman, sebagai sumber ajaran Islam, Al-Qur‘an memperoleh jaminan keaslian dari Allah swt. “Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur‟an ketika Al-Qur‟an itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al-Qur‟an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya

(Al-Qur‟an)

kebatilan

baik

dari

depan

maupun

dari

belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (QS. Fushshilat: 41-42) Nah, sekarang semakin yakin kan bahwa Islam memang satusatunya agama yang top banget? Berikutnya, yuk kita pahami beberapa karakteristik Islam!

45

Pertama, Islam memiliki karakter Robbaniyah (Ketuhanan). Rabb berarti Tuhan. Islam disebut sebagai agama yang Robbani, yang artinya bahwa ajaran Islam adalah agama yang penisbatannya selalu kepada Tuhan (Rabb oriented). Agama Islam membawa pesan-pesan dari Tuhan, tujuannya untuk mengagungkan Tuhan, nilai-nilainya mengarahkan umat manusia

kepada

Tuhan,

sistemnya

juga

berorientasi

menegakkan

‗kekuasaan‘ Tuhan di dunia ini. Sehingga manusia yang Rabbani (Rabb Oriented Man) berarti manusia yang hidupnya selalu mengarahkan sikap dan perilakunya kepada ridho Tuhan. Kedua, Islam memiliki karakter Insaniyah (manusiawi). Islam adalah ajaran yang mengakomodasi seluruh kecenderungan manusia melalui ajaran aqidah, ibadah, syariat dan arahan-arahannya. Islam adalah agama manusia. Al Qur‘an sebagai kitab suci kita semua berbicara tentang manusia dan ditujukan kepada manusia. Disamping itu, ibadah-ibadah yang disyariatkan oleh Islam juga mengandung dimensi kemanusiaan, misalnya zakat, sholat berjamaah, sedekah, dan haji. Nabi Muhammad pun berasal dari golongan manusia. So, buah dari agama insaniyah ini adalah terwujudnya persaudaraan antar umat manusia dan tegaknya prinsip persamaan hak bagi seluruh umat manusia. Prinsip persaudaraan dalam Islam adalah karena asal satu keturunan, yaitu berasal dari Adam dan Hawa. Di samping itu, dasar keimanan merupakan bagian dari dasar persaudaraan yang mengikat kaum muslimin dimana pun berada. Allah swt. berfirman: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 10) Ketiga, Islam memiliki karakteristik syumul (universal). Artinya bahwa Islam meliputi semua zaman, kehidupan, dan eksistensi manusia. Islam adalah sebuah sistem yang komprehensif yang mencakup berbagai aspek

46

hidup dan kehidupan, Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan umat, akhlak dan kekuatan, ekonomi dan hukum, kasih sayang dan kepedulian, usaha dan kekayaan, militer dan ideologi, serta aqidah yang murni dan ibadah yang benar sekaligus. Islam juga mengatur segala permasalahan seperti pernikahan, perdagangan, pemerintahan, politik, hukum, sosial, budaya, seni, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Sekarang kita lihat di lingkungan sekitar kita. Sering nggak melihat orang yang beragama Islam tapi cuma sebagian ajaran Islam yang diamalkan, misalkan ada yang sholat, tapi ia tidak mau bersedekah. Ada yang sukanya bersedekah, tapi sholat nggak pernah. Ada juga yang mengkotak-kotakkan bahwa Islam itu ya cuma sholat, puasa, zakat, haji, udah. Padahal kalau kita sudah meyakini bahwa Islam adalah ajaran yang sempurna dan paripurna, kita akan memasukinya secara menyeluruh, bukan mengambil sebagian yang enak saja menurut kita. Allah menegaskannya di dalam Al Qur‘an yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqoroh: 208) Keempat, Islam memiliki karakteristik tawazun (moderat atau seimbang). Islam itu berada dalam keseimbangan di antara dua jalan atau dua arah yang saling berhadapan atau bertentangan, dimana salah satu di antara dua jalan tadi tidak bisa berpengaruh dengan sendirinya dan mengabaikan jalan lain. Contohnya: individu dengan kolektif (bersamasama), kontekstual dengan idealisme, konsisten dengan perubahan. Islam memberikan haknya secara adil terhadap aspek-aspek kehidupan seperti masalah

spiritualisme,

materialisme,

individualisme,

kolektivitas,

konsistensi, perubahan, dan tidak berada pada poros yang ekstrim. Contoh

47

mudahnya nih teman, Islam itu memberikan porsi yang tepat pada masingmasing hal. Islam tidak melulu mengurusi akhirat dan mengabaikan dunia, atau hanya mengurusi dunia melupakan akhirat, tapi Islam seimbang dalam keduanya. Saat ingin mendapatkan akhirat, pastilah urusan dunia akan ikut serta di dalamnya. Kelima, Islam memiliki karakteristik Al Waqi‟iyyah (aktual). Maksudnya nih, Allah sudah menjamin bahwa Islam sebagai ajaran yang sesuai dengan kondisi manusia di manapun, kapanpun, dan siapapun (manusia). Islam senantiasa menjaga dan memelihara (aktual) bahwa sistem ajaran Islam bersifat kontekstual di setiap aspek yang didakwahkan pada manusia, mulai aspek aqidah, ibadah, akhlak dan syari‘at. Jadi meski Islam pertama kali muncul lebih dari 14 abad yang lalu, namun ajarannya akan terus bisa digunakan sampai kapanpun juga. Keenam, karakter Islam yaitu Al Wudhuh (jelas). Yang dimaksud jelas disini adalah hal dasar-dasar dalam Islam seperti masalah aqidah, moral dan syari‘at Islam, sudah jelas aturannya. Shalat misalnya, telah ditentukan waktu, rukun-rukunnya serta jumlah rakaatnya. Zakat pun demikian, telah jelas siapa yang harus membayarnya dan siapa yang harus menerimanya; berapa nisab-nya (ukurannya), telah rinci tanpa ada kekurangan sedikit pun. Demikian pula ibadah-ibadah yang lain. Begitu pula moral, sudah sangat jelas bahwa berbakti kepada orang tua adalah tugas seorang anak pada ibu dan bapaknya. Jelas pula moralitas kita pada anak-anak yatim dan fakir miskin, bertetangga, dan lain-lain yang berhubungan dengan moralitas, semuanya sudah jelas dalam risalah Islam. Islam juga jelas dalam sumber hukumnya, yaitu Al Qur‘an dan hadits. Ketiga, Islam jelas sasaran dan tujuannya, yaitu sebagai rahmat bagi seluruh alam.

48

Beberapa Aspek Keyakinan Seorang Muslim Terhadap Islam

Sebagai muslim, kita seharusnya yakin bahwa Islam adalah agama yang terbaik dan satu-satunya yang diridoi Allah. Namun untuk lebih meyakinnya, kembali akan dipaparkan aspek apa saja yang membuat seorang muslim itu yakin terhadap Islam. 1.

Islam adalah wahyu Allah “Demikian Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

mewahyukan kepada kamu dan kepada orang-orang sebelum kamu.” (QS. Asy Syura: 3) 2.

Islam adalah dienul haq (agama yang benar) “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan

agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agamaagama meskipun orang-orang musyrik benci.” (QS. Ash Shaff: 9) 3.

Islam adalah dien yang lurus “Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya

(menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuatbuatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Yusuf: 40) 4.

Islam adalah dien yang bersih “Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari

syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Alloh akan

49

memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” (QS. Az Zumar:3) 5.

Bersih dari syirik “Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka

bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu, dan diantara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya diperintah utnuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali” (QS. Ar Ra‘du: 36) 6.

Bersih dari kesalahan dan kekurangan “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur‟an? Kalau

kiranya Al Qur‟an itu bukan dari sisi Alloh, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An Nisa‘: 82). Islam jelas bersih dari kesalahan dan kekurangan karena memang agama dari Allah. Allah yang membuat makhluk-Nya dan membuat aturannya pula, maka pastilah keduanya akan bisa seiring sejalan.

Perbedaan Dienul Islam dengan Jahiliyah 1.

Sistem Islam sumbernya dari ayat Allah sedangkan sistem jahiliyah sumbernya selain Allah, yaitu akal manusia.

2.

Allah adalah pencipta sedangkan selain Allah adalah makhluk

3.

Allah Maha Mengetahui kebutuhan manusia sedangkan manusia bahkan sering tidak mengetahui kebutuhannya sendiri.

4.

Allah Maha Bijaksana sedangkan manusia sering berbuat alpha dan sering salah perhitungan

50

5.

Setiap yang datang dari Allah adalah kebenaran adanya, sedangkan yang datang dari manusia banyak mengandung kebatilan

6.

Agama yang datang dari Allah pasti agama yang benar, sedangkan sistem yang dipenuhi kerancuan hanya akan menyeret manusia semakin jauh dari petunjuk

Nah teman, kita semakin mengenal Islam agama kita yang sempurna ini. Semoga setelah mengenal lebih dalam, kita pun bisa lebih mencintai Islam dan mengamalkan ajarannya. Insya Allah.

51

BAB V KEMBALIKAN KEJAYAAN ISLAM KITA

S

ekali waktu kita memang dianjurkan belajar sejarah. Proklamator kita, bapak Soekarno, juga sering mengatakan ‗jas merah‘ yang artinya jangan sekali-sekali melupakan sejarah! Sejarah memang masa lalu, tapi

justru karena ada masa lalu itulah kita enjoy hidup pada masa kini. Iya dong. Kalau Thomas Alfa Edison nyerah dalam percobaan lampu pijarnya, sepertinya kamar kita masih dihiasi lampu templok, lilin, atau petromak deh. Kalo dulu Alexander Graham Bell nggak kreatif bikin nenek moyangnya telepon, mungkin saja sekarang kita masih pakai bekas kaleng susu yang dihubungkan dengan benang biar bisa komunikasi hii…flinstone punya

euy… Belajar dari hal-hal yang telah lampau lah kemudian

penemuan-penemuan baru lahir.beneeer gak tuh… Begitu juga kalau kita menoleh ke belakang, bagaimana Islam bisa sampai kepada kita yang di Indonesia, padahal Islam muncul dari negeri onta sana. Kita akan tahu bahwa ternyata dulu Islam pernah mencapai kejayaannya dan menguasai hampir ¾ dunia. Pada masa kejayaan Islam dengan peradabannya yang agung dan modern, para ilmuwan Islam pun jadi ‗jagoan' untuk setiap bidang IPTEK yang digelutinya. Malah kecanggihan peradaban Barat masa kini diawali ketika mereka mengenal peradaban Islam. Penasaran kan, bagaimana semua itu bisa? Jangan kemana2 stay trun in…..wokeee…tariik…. Kejayaan Islam Tempo Doloe Sobat , Sejak diutusnya Muhammad sebagai nabi dan rasul, beliau berdakwah memperbaiki masyarakat sehingga masyarakat yang mulanya

52

jahiliyah berubah menjadi masyarakat Islam yang penuh dengan kemuliaan. Kemudian dakwah Rasulullah tersebut diteruskan oleh para sahabat (khulafaurrasyidin) dan seterusnya hingga sekarang ini. Sejarah udah ngebuktiin Mekkah, Khaibar, Bahrain, seluruh jazirah Arab, dan seluruh wilayah Yaman berhasil dibebaskan (terbebas dari kekufuran dan tunduk di bawah pemerintahan Islam). Berlanjut pada kekhalifahan Abu Bakar r.a. sebagian daerah Syams, Bashrah, Damaskus, dan negeri-negeri sekitarnya berhasil dibebaskan. Khalifah Umar bin Khathab-lah yang membebaskan seluruh wilayah Syam, seluruh wilayah Mesir, dan sebagian kekuasaan Byzantium. Dan di bawah pemerintahan Utsman bin Affan, Islam telah sampai ke penjuru Timur dan Barat. Negeri-negeri di kawasan Maroko dan sekitarnya dapat dibebaskan sampe negerinya Jet Li….. Pada tahun 92 H/711M. 7000 pasukan Muslim di bawah pimpinan Panglima Thariq bin Ziyad bela-belain menyebrangi selat Gibraltar (Jabal Thariq) biar bisa sampe di Spanyol. Atas pertolongan Allah, pasukan raja Rhoderick (Spanyol) yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan pasukan Thariq bin Ziyad yang hanya berjumlah 7000 plus 5000 pasukan tambahan. Allahu Akbar! Inilah awal penyebaran dakwah Islam di Eropa. Jadi nggak usah bingung kalo kita sempet mimpi ke Spanyol ngeliat masjid Cordoba yang megah nan indah. Masjid yang dibangun pada masa Abdurrahman III dari Bani Umayyah

53

Ada satu bukti kejayaan Islam sobat yaitu bidang kesehatan. Pada saat kekhalifahan Sultan Malik Mansur tahun 931 M di setiap kota terdapat rumah sakit. Di Cordoba (kota kecil di Spanyol) terdapat 50 rumah sakit. Setiap rumah sakit merupakan sekolah kedokteran. Rumah sakit Ibnu Thoulan di Kairo terdapat perpustakaan yang berisikan 100.000 buku dari segala jenis ilmu. Para dokter muda dilarang praktik sebelum diuji oleh dokter ahli yang ditunjuk oleh khalifah. Pada saat itu, hampir 4000 orang setiap hari keluar masuk dari rumah sakit itu, bahkan bagi pasien yang baru sembuh diberi pakaian dan uang agar pasien beristirahat, tidak bekerja dulu. Wizzzz.....kereen... Runtuhnya Peradapan Umat Sobat, setelah umat Islam mencapai zaman keemasannya, kesejahteraan dan kemakmuran kebanyakan umat islam mulai melupakan Al-Quran dan Sunah. Bahkan mereka tenggelem dalam kemewahan harta dunia dan kekuasaan. Umat Islam sudah mulai mengabaikan sunah-sunah Rasul-Nya, bahkan banyak yang mulai haus dengan pangkat dan jabatandan ini masih berlangsung ampe sekarang maka dari itu perpecahan uamt islam tidak terelakkan lagi

. ditambah intimidasi orang oknum yang

berkepentingan….sehingga masalah akan menjadi bola salju semakin membesar…contohnya… Perang Salib terjadi ampe tujuh kali berlansung hampir satu abad umat islam selalu menang why???..karena pada saat itu umat Islam masih berpegang pada Al-Quran sekalipun saat itu kekuatan Nasrani dan Yahudi bersatu. Tapi sekarang kita liat umat islam Cuma islam diktp jauh dari AlQuran lebih mentingin dunia Dan akhirnya, tepat pada tanggal 3 Maret 1924 M (27 Rajab 1324 H) kekhilafahan Utsmaniyah dihapus. Setelah

54

seorang agen Inggris, Mustafa Kemal mengumumkan pemecatan khalifah, pembubaran sistem khilafah, dan menjauhkan Islam dari negara. Sejak saat itulah kondisi kaum Muslimin kian sekarat. Negeri-negeri kaum Muslimin terpecah-belah dan kejayaan Islam pun tinggal sejarah. Sejak saat itulah bola salju umat islam dimulai entah sampai kapan bola salju itu akan membesar.... Bola Saju peradaban…. Sobat muslim muda bola salju ini akan terus membesar sampai ada yang sanggup menghentikan.permasalahan umat semakin banyak dan semakin menambah terpuruknya islam ini. Sebenernya permasalahan ini dimulai dari individu kita sendiri. Lemahnya akidah lemahnya spiritualitas, kurangnya wawasan keislaman, hingga lemahnya harga diri dan cita-cita kita. Masih banyaknya umat islam yang percaya akan adanya ramalan dan didukung banyaknya media massa yang berusaha melemahkan umat islam, tayangan televisi atau majalah yang tidak pantas tetapi bisa lulus sensor....Secara tidak lansung kita yang menikmati turut berperan dalam memundurkan islam...hii serem.... Lemahnya wawasan diantra kita juga mendukung kemunduran islam lho ternyata... Jangankan kita atau masyarakat pada umumnya, para tokoh dan dainya pun terkadang masih apa adanya jauh dari memadai, padahal merekalah panutan dan rujukan umat. Pemikiran, arahan, dan perilakunya adalah pedoman bagi umat di sekitarnya. Sehingga jika kondisi para tokoh panutannya saja tidak memiliki sesuatu yang bisa diteladani, maka bisa dibayangkan betapa umat yang rata-rata awam itu semakin tidak mendapatkan bimbingan keagamaan yang baik, apalagi pencerahan wawasan dan pemikiran betuuul.... Ditambah lagi sobat, televisi yang

55

harusnya memberikan wawasan, justru lebih banyak menyuguhkan hiburan yang tidak mendidik. Lihat saja acara-acara yang disajikan, dari mulai sinetron yang ceritanya nggak masuk akal, banyolan lawak yang terlalu berlebihan, sampai acara reality show yang mengajari hidup bebas antara laki-laki dan perempuan. Semuanya itu sangat berdampak lho, karena televisi selalu ditonton oleh hampir semuanya. Ini juga internal umat Islam yang gak bersatu dalam ukhuwah Islamiyah. Persaudaraan dalam sebuah komunitas hanya dapat terwujud manakala masing-masing individunya tidak lagi mengedepankan egoisme dan individualisme. Kita beda partai saja ribut, beda doa saja dipersoalkan, seakan-akan dengan bedanya itu kita tak lagi bersaudara. Padahal ibarat taman bunga, akan indah jika banyak warna di sana. Dengan begitu, mestinya kita memiliki ‘pekerjaan rumah‘ yang sangat besar, yakni mengembalikan umat kepada kejayaannya yang pernah diraih pada masa lalu, bahkan membangun lebih besar lagi dari prestasi itu, untuk menjadi pembimbing umat manusia di masa depan. Namun kini, arah menuju ke sana justru semakin kabur dan tidak jelas. Arah perjuangan dakwah tidak fokus, karena tidak terprogram dan tidak terencana. Umat, jika pun memiliki dinamika gerak dakwah di berbagai sektor—dan ini kita akui—masih bersifat sporadis, rancu arah, ada pula yang menyeleweng, dan bahkan paradoks. Inilah kondisi yang seringkali menyebabkan umat merasa apatis, lalu frustasi, hingga akhirnya terjangkitlah penyakit masa bodoh yang demikian akut. Jika fenomena individu banyak kejangkitan berbagai cacat dan kelemahan, lalu secara sosial juga tidak kalah lemahnya, maka jadilah umat kita sebagaimana pernah disabdakan oleh Rasulullah saw.,

56

“Saya cemas bahwa suatu saat nanti umat akan diperebutkan sebagaimana hidangan di atas meja makan yang diperebutkan.” Lalu para sahabat bertanya, “Apakah karena bilangan kita sedikit, wahai Rasulullah?” ‖Tidak,” jawab Rasul, “Bahkan kalian ketika itu lebih banyak. Hanya saja kalian menjadi buih seperti buihnya banjir.” Selanjutnya beliau bersabda, “Sungguh perasaan gentar akan dicabut dari musuh-musuh kalian dan wahn akan ditanamkan dalam dada kalian.” Para sahabat bertanya, “Apa wahn itu, wahai Rasulullah?” “Cinta dunia dan takut mati,” jawab Rasul. Itulah realitas umat saat ini. Keakutan penyakit pada individu dan masyarakat sebagaimana telah diuraikan tadi, secara lebih luas akan menjadi penyakit sosial yang menimpa umat, yaitu wahn. Dan ini tentunya adalah kondisi realitas yang sangat memprihatinkan. Hot isu... Mereka (orang Yahudi dan Nasrani) senantiasa menggalang kekuatan dalam rangka memadamkan cahaya Allah swt., karena mereka sebenarnya satu milah, satu kepentingan, yaitu menghalang-halangi tegaknya agama Allah swt. Usaha mereka memadamkan cahaya Allah swt. menyeluruh dan mempergunakan segala cara. Minimal ada dua usaha yang dilakukan yaitu usaha secara fisik dan usaha melalui pemikiran. Apa saja bentuk usaha mereka itu, simak yang berikut ya... Usaha secara fisik dengan invasi milter. Yaitu menduduki negerinegeri Islam, membinasakan, serta merebut kemerdekaan mereka. Akibatnya penduduk negeri tersebut akan mengalami berbagai penderitaan dan kerusakan serta kehinaan. Contohnya penjajahan Yahudi Israel

57

la‟natullahu ‟alaih terhadap negara Islam Palestina yang terus berlangsung sampai sekarang. Sedangkan penjajahan secara pemikiran dilakukan dengan invasi pemikiran dan ideologi (ghazwul fikri/perang pemikiran). Metode ghazwul fikri (perang pemikiran) yang digunakan: Pertama, tasykik (menanamkan keraguan). Yaitu menciptakan keragu-raguan terhadap Islam dengan cara pendangkalan ajaran Islam. Sehingga terwujud krisis keyakinan di tengah-tengah umat Islam terhadap kebenaran agamanya. Kita jadi dibuat ragu terhadap Islam yang muncul pada zaman unta, bisakah mengatasi masalah di zaman teknologi sekarang. Mampukah Al Qur‘an menjawab permasalahan di era digitalisasi ini. Hatihati friends, bagaimanapun kita harus yakin bahwa Islam dan Al Qur‘an adalah yang terbaik. Kedua, tasywih (pengkaburan persepsi). Cara ini bertujuan menghilangkan kebanggaan umat terhadap agamanya dengan memberikan gambaran yang buruk terhadap Islam. Di antaranya dengan mendistorsi sejarah Islam yang akan menghilangkan kebanggaan umat terhadap agamanya. Contoh lain dengan mempropagandakan bahwa Islam identik dengan teroris, Islam adalah pembunuhan dan peperangan, dan sebagainya. Hilangnya kebanggaan ini menyebabkan umat Islam kurang berani memunculkan Islam dalam bentuk sistem Islam, politik, ekonomi, dan sebagainya. Islam hanya sebatas di masjid, mushala, dan pesantrenpesantren. Ketiga, tadzwib (pelarutan). Yaitu mengeliminasi ajaran Islam dengan melakukan akulturasi nilai Islam dengan budaya dan pemikiran setempat yang bertentangan dengan Islam. Akibatnya, batasan antara Islam dengan syirik tidak jelas. Hal ini menyebabkan kebenaran dan kebatilan pun

58

juga menjadi kabur, bahkan umat akan terkubang dengan banyak kesyirikan. Keempat, taghrib (pembaratan). Adalah upaya agar umat menerima semua pemikiran barat yang jahiliyah tanpa terkecuali. Hal ini akan memunculkan sosok muslim yang jauh dari sosok muslim yang sempurna. Karena secara penampilan, pemikiran, dan perilaku mereka mengekor kepada barat.

Kebangkitan Kejayaan Islam! Sejarah umat Islam penuh dengan kemuliaan, sedangkan sekarang umat berada dalam lingkaran permasalahan yang sangat kompleks dan tantangan dari musuh-musuh Allah swt. Ibaratnya umat Islam seperti singa yang sedang tidur, tidak sadar bahwa ia dalam sebuah bahaya besar yang mengancamnya. Apabila ia tidak segera bangkit dari tidur panjangnya, maka kerugian dan kehinaan akan terus menyelimutinya. Sehingga kebangkitan umat Islam merupakan sebuah kemestian yang harus disambut oleh seluruh umat Islam. Oleh karena itu untuk mengubah wajah umat Islam yang suram diperlukan dakwah islamiyah yang syamilah (sempurna) untuk menyingkirkan penyakit dalam tubuh umat Islam. Hingga umat Islam menyadari tugas dan fungsinya secara benar yang harus dijalankannya di muka bumi ini. Dakwah Islamiyah dengan membina kembali umat Islam dengan tarbiyah Islamiyah agar umat Islam memahami Islam secara integral, tidak sekedar simbol tanpa makna, apalagi tanpa diamalkan dalam kehidupan.

59

Sekarang yang jadi pertanyaan, kira-kira posisi apa yang bisa kita tempati untuk ikut andil dalam perjuangan Islam sekarang ini? Mudah kok, jangan terlalu mempersulit diri. Sebagai mahasiswa, kita bisa melakukan banyak hal sebenarnya, tapi kita mulai dulu dari yang paling sederhana. Pertama kita perbaiki diri dulu, selalu belajar, memperdalam Islam secara rutin. Kemudian ajak teman-teman di sekitarmu untuk ber-Islam lebih baik, misalnya sholat lima waktunya diperhatikan, puasa dijalankan, menjaga pergaulan dan mengajak mereka ikut kajian juga. Tunjukkan bahwa umat Islam itu umat yang baik, bukan teroris, dengan sikap profesional kita dalam beribadah, belajar dan bekerja. Nah, sobat muda muslim, kejayaan Islam memang tinggal sejarah, tapi dakwah Islam nggak boleh punah dong. Bahkan kita dan mungkin anak-cucu kita akan kembali mengukir sejarah ini. Islam pasti akan memimpin kembali dunia ini. Hari ini dan esok milik kita umat muslim. Insya Allah. ―Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguhsungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa‖ (QS. An-Nûr: 55)

Belajar dari Ibnu Sina, Sang Ilmuwan Muslim

Syeikhur Rais Abu Ali Husein bin Abdillah Bin Hasan bin Ali Bin Sina, Nama Bekennya Ibnu Sina Atau Avicena lahir ke dunia 370 H di desa Khormeisan dekat Bukhara dari keluarga bermahzab Ismailiyah. Beliau dari keluarga terpelajar dan sejak kecil sudah akrab dengan hal-hal ilmiyah karena bapaknya juga hobi dengan keilmiahan. Ibnu Sina adalah anak yang

60

jenius. Walaupun masih muda, Ibnu Sina sudah mahir dalam bidang kedokteran. Saking terkenalnya, Raja Bukhara yang bernama Nuh bin Massyur (366-387 H) yang sedang sakit minta diobati Ibnu Sina. Sebuah keuntungan buat Ibnu Sina menjadi dokter kepercayaan raja sehingga dia bisa keluar masuk perpustakaan kerajaan. Dari situ banyak ilmu yang semakin dikuasai sehingga pada umur 18 tahun Ibnu Sina sudah menguasai semua bidang ilmu hikmah, mantiq, matematika dan banyak cabangnya. Ibnu sina juga aktif di dunia perpolitikan, menjadi menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsul. Namun pada masa ini terjadi konflik perebutan kekuasaan antarkelompok bangsawan. Ibnu Sina aktif melakukan safari ke penjuru dunia bahkan ke penjara Tajuk Muk beberapa bulan Aktivitas seperti itu pun tidak menyurutkan semangatnya untuk menambah ilmu dan mengeluarkan karya kitab Qanun dalam ilmu kedokteran, atau ensiklopedia filsafatnya yang diberi nama kitab Al-Asyfa‘ Al-Syifa‘ ditulis dalam 18 jilid. Kitab tersebut membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq Al-Syifa‘ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab Al-Syifa‘ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah, sekarang telah diterjemahkan di Eropa sebagai rujukan universitas kedokteran di Eropa. Syair-syair indah bahkan bait-bait perenungan dalam agamanya pun tercipta dari tangan jeniusnya. Ibnu Sina juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energy, Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia. Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa Latin berjudul de

61

conglutineation lagibum. Dalam salah satu bab karya tulis itu, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Ibnu Sina mengatakan, ―Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan gempa hebat. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir sehingga mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Ini karena sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi. Ibnu sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan ‗metafisika Aristoteles‘ yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya. Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat Islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya. Dalam filsafat, kehidupan Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada pemikiran iluminasi.

62

Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam, tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran dominique yang hidup antara tahun 1200-1280M, adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir barat. Ibnu Sina wafat pada tahun 428 Hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Islam di zamannya.

63

BAB VI Muslim Pembelajar....

Setiap langkah kecil Tiap gerakan tangan Lintasan pikiran Suara hati kita... Suatu ukiran sejarah hidup Kan menjadi jejak-jejak Menorehkan kisah Dalam.., penuh makna.

Hmm... lagi sok puitis nih! Bukan sekadar puisi biasa lho, tapi kalau dicermati lebih dalam, puisi itu memberikan satu pesan buat kita. Bahwa menjalani hidup ini, pastilah kita akan melakukan banyak hal. Dan apa yang kita lakukan itulah yang akan menunjukkan siapa jati diri kita sesungguhnya. Seperti Superman tuh, yang kerjaannya tiap saat nolongin orang, maka pastilah dia akan dielu-elukan sebagai hero atau pahlawan yang suka menolong. Tapi kalau seperti Tom and Jerry yang tiap hari bertengkar melulu, maka pastilah mereka akan mendapat julukan si Biang Kerok. Lalu kita bagaimana? Itu tergantung apa yang kita lakukan setiap harinya. Sobat, tentunya kita ingin menjadi orang yang baik, pintar dan bermanfaat kan? Semua itu bisa kita dapatkan kalau kita melakukannya selalu. Sering berbuat baik, maka kita dikenal sebagai orang baik. Sering

64

belajar dan menjadi juara, maka kita dikenal sebagai si Pintar. Tapi itu semua bukan sim salabim lho! Tapi berproses dengan ilmu. Nah, ilmu ini nih yang paling berperan mengubah seseorang. Makanya kita selalu dianjurkan untuk menuntut ilmu agar jalan kita menuju kesuksesan itu terbuka lebar. Tidak salah kalau Rasulullah mengatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib, dari buaian bunda hingga ke liang lahat. Tentu saja ilmu yang bermanfaat.

Pengen pintar?? makanya belajar.... Kalau diawal buku ini kita dituntut seimbang memberikan gizi kedalam unsur kita....iya sob, hak akal akan ilmu harus terpenuhi....mari menuntut ilmu sampai kepenjuru dunia....Menuntut ilmu tidak hanya dilakukan di bangku sekolah seperti yang kita dapat dari bangku SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi. Misalnya ilmu sopan santun, kita sudah mendapatkannya dari ayah dan ibu sebelum kita masuk TK. Ilmu baca Al Qur‘an kadang juga sudah kita dapatkan dari TPA sebelum kita diajarinya di bangku sekolah. Pokoknya, sesuatu yang bermanfaat kadang kita mendapatkannya tidak dari sekolah. Karenanya, menuntut ilmu itu bisa di mana aja dan kapan aja. Mengapa sih kita dianjurkan untuk menuntut ilmu? Pertanyaan penting nii.. sob, Karena kalo mau melakukan sesuatu itu pasti ada ilmunya bahkan berbuat maksiat juga ada ilmunya....eits gak ngajarin. Contoh sederhananya nih, chef di sebuah restoran, bisa terkenal karena kelezatannya membuat makanan. Berarti si chef itu mempunyai ilmu bagaimana membuat masakan lezat sehingga semua orang berselera untuk makan. Ilmu si chef ini

65

gak sembarangan orang punya, nah buwat yang masak suka gosong ato rasanya meledak-ledak...hmmm perlu banyak belajar thu...hihi, ini ngebuktikan kalo masak butuh ilmu juga kan...? Itu baru ilmu memasak lho, belum lagi ilmu yang lainnya. Ilmu mengajar, ilmu bela diri, ilmu pengetahuan, ilmu agama dan sebagainya. Nah, itulah contoh kehebatan ilmu. Sobat kita bisa kaya dengan ilmu tapi gak akan bisa kaya kalo cuma mengandalkan fisik....nah disini kita diwajibkan menuntut ilmu tentunya ilmu yang bermanfaat karena ilmu yang bermanfaat kekal pahalanya...dan dengan amal ini kita bisa berusaha trus jadi kaya trus ahli sedekah trus masuk syurga....tentunya diimbangi dengan ibadah juga sobat... Pernah denger pepatah, ”Ibarat padi, semakin menunduk semakin berisi.” Dia akan selalu kehausan untuk mencari ilmu selalu beranggapan bahwa saya bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa. Berbeda dengan orang yang sedikit ilmunya, dia menganggap dirinya seakan-akan sudah banyak ilmu dan enggan untuk belajar lagi. Seperti kata pepatah ”tong

kosong berbunyi nyaring”. Tentunya kita bukan tong tapi kalo kita seperti tong sekali dipukul maka nyerocos tak ada ilmu...hmm hati-hati thu....sekali lagi mencari ilmu itu wajib dan bisa ilmu apa aja asal jangan ilmu hitam.... dan bisa didapat dimana saja..... Sobat jadikan semgat menuntut ilmu ini adalah semngat meraih cinta sejati juga....cinta Allah tentunya....jangan samapi niat yang mulia ini terkotori oleh hal-hal fana...kuliah tinggi ampe lantai 5 misalnya...hanya biar dipandang tetangga, ooo si fulan sekolah tinggi...trus dapet pekerjaan juga biar tetangga....ooo sia anu kerjanya ditempat yang enak.....siap menuntut ilmu.....sobat, kalopun niat kita sudah lurus trus tetangga tetep bilang

si

anu

bla..bla...ya

sudah

itu

bonus

dari

ilmu

yang

66

bermanfaat....semuanya butuh proses...gak ada yang instant...ini tips buwat yang mau belajar dan dapet barakah Allah...ya menyelam sambil nangkep ikan gituuu..... 1.

Motivasi yang ikhlas Just for Allah oke sobat....ortu juga iya karena ridha Allah ada pada

ridha orang tua... 2.

Belajar dengan sebaik-baiknya Hmmmm siapa yang kalo ujian suka bikin mini catatan...n dibuka

pas ujian....dah gak jaman thu....katanya mau dapet cinta sejati...cinta sejati gak cuma liat hasil yang memuaskan...tapi proses sob...sekarang kalo kita dapat nilai bagus tapi prosesnya gak bersih...hmm prosesnya gak syumul alias gak sempurna...hayo..apa bedanya edenga Koruptor..???? 3.

Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat Kalo kita bangga dengan hasil yang memuaskan atas proses yang

gak bersih...kita kemblikan lagi sabarnya kita nyari ilmu ini buwat orang lain ato untuk diri sendri padahal Allah sangat membanggakan orang yang mampu membrikan kemanfaatan untuk orang laen... Dalam sebuah hadits disebutkan, ”Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain” ( HR. Ahmad dan Tabroni) Ini perlu dicatat sob... hasil kerja keras kita ini harus bermafaat untuk orang laen apalagi umat islam tentunya ilmu ini harus bermafaat untuk islam...kita dapet gelar sarjana dengan tidak bersih dan hasil memuaskan dielu-elukan banyak orang si anu cumlaude....masih bangga kalo ternyata ilmu yang akan kita tularkan ini hasil yang gak bersih....malu dunk sama Allah...

67

Tidak ada kata terlambat... Sobat, Sebagai seorang muslim, kita memang mempunyai kewajiban untuk belajar, menuntut ilmu, dan meningkatkan kualitas kepribadian kita. Nah, disini akan kita kupas, mengapa kita harus menumbuhkan kemampuan kita setahap demi setahap hingga mencapai batas kesempurnaannya. Ada beberapa hal yang melandasi pentingnya menuntut ilmu sepanjang hayat harus dilakukan, diantaranya: 1.

Membentuk kepribadian islami yang ideal Sepakat nggak ketika dibilang kepribadian itu sangat penting??

Sok pasti... Jauh lebih penting dibanding nilai-nilai yang tertulis secara normatif. Pribadi islami disini adalah pribadi yang menjadikan nilai-nilai islam sebagai unsur-unsur pembentuk kepribadiannya, sehingga ia benar-benar mencerminkan keislamannya. Pendidikan yang islami disini diharapkan mampu membentuk sosok muslim ideal yang mengaplikasikan nilai-nilai islam secara kaffah atau keseluruhan. Yuk kita simak kisah Jono dan Hanif berikut. Suatu sore setelah sholat ashar di Masjid Nurul Huda, Jono dan Hanif ngobrol berdua, tentang kegelisahan Jono. Jono

: Nif, aku jadi kepikiran apa yang dikatakan ustad tadi pagi, ‖kita

harus berusaha menjadi muslim yang ideal‖, emang gimana caranya? Perasaan aku udah sahadat, sholat, puasa, zakat, tapi mang belum haji sih....apa karena belum haji itu ya sehingga kita belum bisa dibilang ideal?? Aku bingung ##??% Hanif

: Jono...Jono...itu kan Rukun Islam...Islam itu,gak cuma cukup

dengan Rukun Islam doang,,kamu sih kemaren gak datang kajian.

68

Kemaren aku dengar ustad menyampaikan ada beberapa hal yang menjadi ciri seorang muslim ideal... Jono

: Ow...gitu?? ditransfer dong....

Hanif

: Oke. Begini, yang pertama adalah Benar Aqidahnya.

Jono

: Maksudnya??

Hanif

: Ya Aqidah kita harus lurus, percaya dan yakin sepenuhnya pada

Allah, contohnya ni kita tidak boleh percaya dengan zodiak. Kamu gak suka buka zodiak lagi kan Jon?? Jono

: Tenang saja sob...Temanmu ini tidak lagi suka ngintip zodiak

yang menyesatkan itu....trus? Hanif

: Bagus-bagus...nah yang ke dua Benar Ibadahnya, ibadah itu

luas...sholat, puasa, zakat itu memang ibadah wajib.....tapi meniatkan semua aktifitas kita misal belajar, makan, dll karena Allah juga akan dicatat sebagai ibadah, tentunya dengan menteladani Rosulullah. Dan yang penting ibadah kita karena Allah saja. Jono

: Ya...ya...

Hanif

: Nah, yang ketiga Kokoh Akhlaqnya, kemaren ustad menjelaskan

dalam Hadits Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi dari Abu Huroiroh ‖Sesungguhnya yang paling sempurna imannya dari orang-orang mukmin adalah yang paling baik akhlaknya”maka dari itu Jon, kita harus muliakan diri dengan akhlak yang baik... Jono

: Hm....

Hanif

: Yang keempat Berwawasan Luas, kita harus banyak menuntut

ilmu untuk kemajuan islam sob...dan bisa nyambung kalau diajak diskusi apa aja. Kelimanya Kuat Fisiknya..haditsnya ‖Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, pada keduanya ada kebajikan.” (HR.Muslim) jadi harus jaga diri biar nggak sakit-sakitan..

69

Jono

: Eit...kalo itu aku jagonya...kan slalu joging tiap pagi, hehe...

Lanjutkan pren... Hanif

: Hm, keenam...Mandiri Kehidupannya, kita berusaha kreatif,

inovatif dan produktif. Usaha kecil-kecilan juga boleh... Jono

: Iya, percaya yang udah bisa ngantongi uang sendiri...aku ikut

gabung dong... Hanif

:

Boleh,

kebetulan

diusaha

Fotokopi-ku

belum

ada

satpamnya,hehe... bercanda teman..  Jono

: Ye...tampang keren gini jadi satpam...

Hanif

: Yang ketujuh bisa Bermanfaat bagi orang lain ‖Khairunnas

anfa‟uhum linnas‖ (HR.Ahmad dan Thobrani) bermanfaatnya dalam hal kebaikan lho! Kedelapan ni..Menjaga waktu dengan sungguh-sungguh, ingat QS.Al Ashr? semua orang dalam keadaan merugi kecuali orang yang beramal shaleh. Jono

: Udah?

Hanif

: Belum... kesembilan Bersungguh-sungguh mengendalikan hawa

nafsunya.

Karena seseorang yang paling kuat adalah yang paling bisa

menahan hawa nafsunya, hawa nafsu makan, marah,dll.... Terakhir...Teratur dalam urusan, kita harus belajar menjadi muslim yang tertata urusannya, karena hal itu juga mencerminkan sebuah profesionalisme umat islam, gitu Jono.. Insya Allah kalau hal-hal tersebut ada dalam diri seseorang, sukseslah dia dunia dan akhirat. Sulit untuk meraihnya? Makanya kita harus belajar sepanjang hayat. Jono

: Oke..oke...banyak banget ya..

udah kayak pak Ustad aja kamu Nif :>>

70

Hanif

: Itung-itung belajar jadi ustad,hehe

Lagipula bukankah ketika kita sudah belajar, lebih baik lagi jika bisa mengajarkan..ya gak? Kata pak Ustad tadi siang.. Jono

: Baiklah sob, syukron jazaaa....

Hanif

: Jazakallah khair...

Jono

: Ya itu maksudku, semoga Allah membalas dengan yang lebih

baik  Hanif

: Amin....yuk sekarang brangkat AAI,

Jono

: Oke.

2.

Membentuk jiwa kebersamaan Amal yang dikerjakan bersama akan mempunyai kekuatan yang

luar biasa dibandingkan dengan kerja sendirian. Ketika suatu masalah dipikirkan dengan satu kepala saja, hasilnya tidak akan sebaik jika banyak kepala yang memikirkannya. Biasakan beramal jama‘i (kerjasama) dalam amal kita, tentunya bukan ketika ujian ya. Sholat jamaah pahalanya lebih banyak daripada sholat sendiri kan? Kita dianjurkan untuk belajar sepanjang hayat karena dengan belajar itu kita pasti melibatkan orang lain. Kita butuh teman kita, guru kita, orang tua, orang lain, dan segala sesuatu yang mendukung proses belajar kita. Karena itulah, nelajar sepanjang hayat akan membentuk jiwa kebersamaan. 3.

Membentuk kepribadian magnetis Sobat, tahu magnet kan?? Itu lhoo.., besi yang suka narik-narik

apaupun yang baunya sama dengan dia. Maksud dari kepribadian magnetis ini adalah pribadi kita seperti magnet yang bisa menarik orang lain ke jalan yang benar.....

71

”Dan serulah kepada (dien) Rabb-mu. Karena sesungguhnya kamu benar-benar berada berada di jalan yang lurus” (QS. Al Hajj: 67) Seorang muslim yang diharapkan adalah muslim yang mampu mengajak atau menyeru dalam syariat islam, yang memiliki pemahaman yang benar dan luas, iman yang mantap, dan hubungan yang kokoh dengan Allah. Sehingga ia akan mampu melaksanakan amal islami dan mampu memikul beban dan menghadapi resiko di hadapannya. 4.

Mengembangkan potensi individu Sobat, hendaknya kita mampu selalu meningkatkan potensi yang

ada dalam diri kita untuk menjadi mahasiswa luar biasa. Contohnya nih, kita di kampus selain kuliahnya beres, coba carilah pengalaman dan ilmu yang lain buat mengembangkan softsklill kita. Salah satunya ikut organisasiorganisasi yang ada. Dengan itu pasti bakalan banyak yang didapat, misalnya jadi tahu gimana caranya buat suatu acara, mempublikasikan suatu acara, nambah jaringan karena banyak kenalannya, gimana caranya ketemu dengan birokrat, dll. Kita jadi siap menjadi problem solver atas tiap masalah yang ada dengan banyaknya pengalaman. Potensi masing-masing individu banyak dan berbeda-beda. Kita coba mengembangkannya sesuai dengan yang kita minati. Misalnya nih, kita punya potensi menyanyi, bergabunglah dengan grup-grup vokal yang ada. Tapi yang harus diingat, lagu-lagu yang kita bawakan harusnya lagulagu yang berlirik baik dan mengajak kebaikan, bukan sebaliknya ya. 5.

Memberdayakan dan mengarahkan potensi individu Dengan kita belajar tentang banyak hal tadi, maka potensi kita

yang sudah nampak tadi bisa diarahkan sesuai kapasitasnya masing-masing. Dan nantinya kita bisa memberikan kontribusi terbaik kita dalam dakwah dan umat islam. Misalnya jadi sarjana hukum, maka dia akan kebal dengan

72

sogokan karena suap menyuap itu dilarang dalam Islam. Jadi pendidik, maka dia akan senantiasa mengajari muridnya nilai-nilai kebaikan. Jadi sastrawan, maka dia akan melahirkan karya sastra yang meninggikan Islam. Jadi ilmuwan, maka dia akan melahirkan penelitian-penelitian yang hasilnya semakin mendekatkan orang pada Allah dan mengakui kebesaran-Nya. Jadi apapun, maka dia akan menjadi orang yang bermanfaat untuk Islam.

Orang besar juga nyari ilmu... Alkisah, suatu saat khalifah Harun Al Rasyid pernah meminta Imam Malik untuk mendatanginya. ‖Datanglah ke tempat kami,‖ katanya, ‖agar anak-anak kami dapat mendengarkan kitab Al Muwatha,‖ Dengan

tegas

Imam

Malik

mengatakan,

‖Semoga

Allah

menjayakan Amirul Mukminin. Ilmu itu datang dari lingkungan kalian. Jika kalian memuliakannya, ia jadi mulia. Jika kalian merendahkannya ia jadi hina. Ilmu harus didatangi, bukan mendatangi.‖ Maka ketika khalifah Harun Al Rasyid menyuruh kedua putranya datang ke masjid untuk belajar dengan rakyat, Imam Malik mengatakan ‖Tak apa, tapi dengan syarat mereka tidak boleh melangkahi bahu jama‘ah dan bersedia duduk di posisi mana saja yang lapang bagi mereka.‖ Apa yang kalian ambil dari penggalan kisah di atas sobat? Yup, betul. Kisah di atas memberi kita ibroh (pelajaran atau hikmah) bahwa ilmu itu perlu dicari dan diusahakan. Tidak bisa kita diam aja nunggu di rumah, terus ilmu turun dengan sendirinya dari langit. Kita harus mencari ilmu itu. Kemudian ibrah kedua adalah, meskipun anak khalifah, mereka tidak mendapatkan keistimewaan dalam menuntut ilmu—

73

misalnya dapat duduk di depan—kecuali mereka mengusahakannya sendiri. Kita pun harusnya demikian, berupaya maksimal dalam mendapatkan ilmu. Kisah lain yang juga dapat mendidik kita adalah kisah sahabat Rasulullah saw, Mush‟ab bin Umair. Dia adalah anak seorang bangsawan dan sangat berkecukupan pada saat itu. Hidup dengan penuh kemewahan. Apa yang dia inginkan pasti terpenuhi. Namun kondisi tersebut tidak membuatnya merasa nyaman, dan ia tidak merasakan kebahagiaan. Setelah Islam datang, dan ajarannya sampai kepada Mush‘ab bin Umair, ia menyambutnya dengan suka cita dan segera bergabung dengan yang lain. Mush‘ab

meninggalkan

segala

kehidupannya

yang

penuh

dengan

kemewahan—namun tidak memberinya kebahagiaan dan ketenangan jiwa—dengan kehidupan yang sangat sederhana namun memberinya banyak sekali manfaat hidup. Ia rela hidup susah, karena ia tahu bahwa kehidupan di dunia tidak kekal selamanya, namun ada akhir dari kehidupan ini yaitu kehidupan di akhirat. Ia tersentuh dengan nilai–nilai Islam yang kemudian membentuk karakter dirinya menjadi pemuda yang bersahaja dan senantiasa membela Islam. Meskipun dengan berbagai kekurangan yang ada pada dirinya, ia merasakan ada hal yang membuatnya tenang berada dalam Islam.

Nah dah dapet inspirasi tha buwat belajar all out...jadikan orang sukses ini sebagai motivasi kita juga bisa seperti mereka...islam punya aturan

tersenditi

yang

mengatur

aktivitas

manusia.

...pake

ilmu

tentunya...bimbingan dan pembinaan yang kontinue maka selamatlah kita sampai akhirat....tapi karena diawal tadi manusia punya potensi fujur dan taqwa..buruk dan taqwa maka perlunya belajar ala islam yang tepat n pas serta sesuai....

74

This is‟t... nyari ilmu ala islam this is‘t...belajar ala islam...islam punya ciri atau karakteristik dalam memperdalam ilmu.... 1.

Komplit (gak terdistorsi alias kridit ) “Tidakkah

kamu

perhatikan

bagaimana

Allah

membuat

perumpamaan kalimat yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhan-Nya. Allah membuat perumpamaan–perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim: 24-25) Jadi gini sobat , ibarat pohon di atas, seperti itulah kepribadian yang akan dibentuk di dalam sistem pendidikan islam, yaitu seseorang yang memiliki kepribadian yang kokoh, tahan banting dan berguna bagi orang lain. Tumbuh kembangnya juga seimbang (fisik, hati, akal) biar berkembang dengan baik. Seperti yang dicontohkan Rasulullah, selain menanamkan akidah pada diri para sahabat, beliau juga membina jasad dan akal para sahabat, sehingga terbentuk individu–individu yang memiliki kepribadian Islami yang menyeluruh(syumuliyyah) 2.

Step by step (Mutadarrijah) “…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi

kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Az-Zumar: 6) Setiap apa saja yang kita lakukan memerlukan proses, setahap demi setahap, tidak bisa terjadi begitu saja. Proses pembentukan individu tidak bisa secara instan, tapi butuh proses yang panjang, sehingga harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan fase–fase kehidupannya. Ibarat seorang bayi, ia awalnya hanya minum ASI, kemudian bubur atau pisang,

75

lalu beranjak besar mencoba nasi. Ketika dewasa, maka ia bisa mencicipi makanan apa saja yang halal dan toyyib. Nah belajar ala islam juga harus bertahap ..luruskan dulu aqidahnya….biar

cinta

sejatinya

tercapai

brati

ibadahnya

musti

dibenerin…nah semua butuh proses sob…gak bisa belajar ala islam masuk trus sukses….sekali lagi cinta sejati hanya butuh proses bukan hasil… 3.

Continue (Istimrarriyah) Belajar ala islam pasti mengalami pasang surut karena pasti

berkaitan dengan kimanan kadang dipuncak gunung kadang didasar jurang….makanya perlu dijaga setiap hari 5 kali sehari….boleh nambah sunnahnya cz masih kurang…nah kalo keimnan lagi didasar jurang yang dalam pasti gampang terbawa angin tapi kalo udah belajar ala islam semua bisa dipegang…sebenernya waktu kita didunia ini tak akan pernah cukup untuk mencari ilmu islam yang sangat luas ini…but don‘t give up… 4.

Penuh kesungguhan (Jiddiyah) Sobat belajar ala islam ini gak bisa setengah-setengah kalo longgar

aja....hmm gawat klo gitu….jadikan belajar itu selezat coklat selalu ketagihan

terus…disegala

bersungguh-sungguh

untuk

kesempatan

pasti

diserbu…dan

mendapatkannya….katenangan

selalu dengan

kesungguhan inilah berkah Allah ikut membersamai jadi gampang dech blajarnya… walaupun badai menghadang terjang terus… Sobat, tanpa adanya proses belajar ini, selamanya tidak akan tercapai predikat umat Islam sebagai khairu ummah (umat terbaik), ummatan wasathan (umat yang menjadi tolak ukur umat yang lain). Sudah selayaknya kita selalu berusaha untuk terus berjalan bersama untuk perbaikan. Berusaha sungguh-sungguh belajar dari yang diajarkan Rasulullah saw. kemudian bersama menggapai predikat pribadi muslim

76

yang memiliki kepribadian islami dan bersama-sama pula menegakkan kembali peradaban Islam. Wallahu a‟lam bish shawwab.

don‟t give up, Allah always in your side…

77

BAB VII Ibadah ala RASULULLAH SAW

“Allah tidak akan menerima shalat seseorang diantara kalian apabila berhadats, sehingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi) WUDHU Sobat, salah satu syarat sahnya shalat yang merupakan ibadah wajib bagi kita seorang muslim, adalah suci badan. Mensucikan badan sebelum kita sholat kita kenal dengan wudhu. Mungkin setiap hari kita memang sudah berwudhu. Namun benarkah... wudhu yang selama ini telah kita lakukan itu sudah sesuai dan benar dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah?? Pada lembaran-lembaran berikutnya kita akan memperdalam kembali ilmu kita tentang aktivitas wudhu ini. Oke! Wudhu adalah membasuh bagian tertentu dari anggota badan dengan air sebagai persiapan bagi seorang muslim untuk menghadap Allah swt. (mendirikan shalat). Dalam hal ini Allah Azza Wa Jalla sendiri memerintahkannya dan telah menetapkan bagian-bagian anggota badan yang harus dibasuh pada saat berwudhu. Dalil yang menunjukkan kewajiban berwudhu antara lain : 1. Allah swt berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka dan tangan kalian

78

`sampai ke siku. Kemudian sapulah kepada kalian dan basuhlah kaki kalian sampai pada kedua mata kaki.” (Al-Maidah : 6) 2.

Hadits Rasulullah yang diriwatkan dari Abu Hurairah, dimana Nabi saw. bersabda : “Allah tidak akan menerima shalat seseorang diantara kalian apabila berhadats, sehingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi) Jelaslah bagi kita bahwa memang tata cara wudhu itu telah

ditetapkan, jadi wajib bagi kita untuk menyempurnakan wudhu kita. Wudhu itu memiliki beberapa fardhu dan rukun yang ditertibkan secara berurutan . Jika ada salah satu rukun itu yang tertinggal, maka wudhunya tidak sah menurut syari‟at. RUKUN WUDHU 1.

Niat, adalah kemauan dan keinginan hati untuk berwudhu, sebagai wujud mentaati perintah Allah swt.

2.

Membasuh wajah, yaitu membasuh dengan air pada bagian atas dahi sampai bagian dagu yang bawah dan dari bagian bawah satu telinga ke bagian bawah telinga lain. Air wudhu tersebut harus mengalir pada wajah.

3.

Membasuh kedua tangan, yaitu membasahi kedua tangan dari ujung jari sampai ke siku.

79

4.

Membasuh kepala. Pengertian mengusap di sini adalah membasahi kepala dengan air, lalu mengusapnya dari arah depan ke belakang.

5.

Membasuh ke dua kaki, yaitu membasuh kaki hingga mencapai kedua mata kaki.

6.

Tertib dalam membasuh anggota-anggota tubuh di atas. Membasuh muka terlebih dahulu, lalu kedua tangan, kemudian mengusap kepala dan selanjutnya membasuh ke dua kaki.

7.

Berwudhu satu kali (sekaligus) dalam satu waktu, yaitu tidak berselang waktu yang terlalu lama antara satu rukun wudhu dengan rukun yang lain. SUNNAH WUDHU Sudah paham Sunnah kan?? Sunnah adalah ketetapan dari

Rasulullah saw. baik berupa perbuatan maupun perkataan . Adapun Sunnah wudhu itu antara lain adalah sebagai berikut : a.

Membaca basmalah

b.

Membersihkan kedua telapak tangan tiga kali

c.

Bersiwak atau menggosok gigi Disunatkan ketika bau mulut mengalami perubahan, baik karena bangun tidur maupun saat hendak melaksanakan shalat.

d.

Berkumur tiga kali

e.

Istinsyaq dan istintsar tiga kali -

Istinsyaq adalah memasukkan atau menghirup air sampai ke

dalam rongga hidung. (disunahkan dengan tangan kanan)

80

-

Istintsar berarti mengeluarkan air tersebut dari dalam hidung.

(disunatkan dengan tangan kiri) f.

Membersihkan sela-sela jari

g.

Mendahulukan yang kanan

h.

Memperlebar basuhan pada dahi, lengan dan kaki

i.

Membaca do‘a setelah wudhu.

Nah, sekarang gimana CARA WUDHU YANG SEMPURNA, simak ya…., penting ni…!! 1.

Berniat di dalam hati

2.

Membaca basmalah

3.

Mencuci telapak tangan sampai pergelangan tangan sebanyak tiga kali

4.

Berkumur tiga kali

5.

Bersiwak

6.

Istinsyaq dan istintsar tiga kali

7.

Membasuh muka sebanyak tiga kali. Dalam membasuh muka ini dimulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala sampai ke ujung dagu paling bawah dan dari bagian bawah telinga satu ke telinga yang lain.

8.

Selanjutnya basuhlah tangan sebelah kanan sampai siku sebanyak tiga kali, lalu tangan sebelah kiri juga tiga kali. Dalam membasuh

81

tangan ini, hendaklah dimulai dari jari-jari, yaitu dengan menyelanyela antara jari-jari tersebut. 9.

Kemudian usaplah kepala secara keseluruhan atau seperempat kepala pada bagian depan satu kali saja, yaitu dengan menggunakan kedua telapak tangan setelah membasuh keduanya dengan air. Air sisanya boleh digunakan untuk mengusap kedua telinga baik bagian dalam maupun bagian luar sebanyak satu kali saja.

10. Kemudian basuhlah kaki sebelah kanan sebanyak tiga kali dan sebelah kiri juga tiga kali. Keduanya sampai mata kaki. Hal ini dilakukan dengan disertai penyelaan terhadap jari-jari kaki dan meratakan basuhannya mencapai tumit. Urutan-urutan ini harus benar-benar diperhatikan ya....dan berhatihatilah untuk tidak membiarkan sedikitpun dari bagian anggota wudhu yang harus dibasuh tidak terkena basuhan air, sehingga wudhu dan shalat yang kita lakukan menjadi sah, dan tidak batal. Di dalam membasuh dan mengusap bagian-bagian yang harus dibasuh dan diusap, tidak diperbolehkan menyelang waktu yang terlalu lama antara bagian satu dengan yang lain, sehingga bagian sebelumnya telah menjadi kering. Juga tidak di perbolehkan berbicara ketika berwudhu kecuali adanya suatu kepentingan yang diperbolehkan. 11. Setelah selesai wudhu ucapkanlah do‘a.

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN WUDHU Inilah hal-hal yang musti kita berhati-hati terhadapnya :

82

1.

Mengeluarkan sesuatu melalui dua jalan keluar, misal: kencing, kotoran, angin, baik berjumlah sedikit atau banyak.

2.

Tidur, dalam hal ini ada dua macam tidur : a.

Tidur telentang: jelas membatalkan wudhu

b.

Tidur bersandar/duduk.. Dalam hal ini ada dua pendapat, yaitu : 

Menurut Imam Malik dan Ats-Tsauri, apabila tidur bersandar dilakukan dalam waktu yang lama, maka wudhunya dianggap batal, tetapi bila tidurnya tidak lama maka wudhunya tidak batal.



Menurut Imam Asy Syafi‘i bahwa tidur dalam posisi bersandar itu tidak membatalkan wudhu, meskipun dilakukan dalam waktu yang lama. Dengan catatan, jika orang yang duduk tersebut tetap pada posisi semula dan menjaga agar tidak ada sesuatu pun yang keluar dari duburnya, dengan cara menempelkannya ke lantai.

3.

Pingsan

4.

Tidur dalam shalat.

5.

Murtad. (keluar dari islam)

6.

Menyentuh kemaluan (dengan telapak tangan dengan sengaja)

7.

Memakan daging hewan sembelihan (tidak membatalkan, tetapi memang dianjurkan berwudhu setelahnya)

83

Dari hadits Jabir bin Samurah radhiallahu „anhu, seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam : “Apakah aku berwudhu setelah makan daging kambing?” Beliau menjawab: “Kalau engkau mau engkau berwudhu, kalau mau maka engkau tidak perlu berwudhu.” Beliau ditanya lagi: “Apakah aku berwudhu karena makan daging unta?” Beliau menjawab: “Ya, berwudhulah setelah makan daging unta.” (Shahih HR. Muslim) KEUTAMAAN-KEUTAMAAN WUDHU Sobat, Wudhu mempunyai beberapa keutamaan seperti beberapa hadits yang telah disabdakan Rasulullah saw. antara lain: 1.

Menyempurnakan wudhu dari hal-hal yang makruf, banyak melangkahkan menuju masjid dan menunggu-nuggu waktu shalat, dosa-dosanya akan dihapuskan Allah dan ditinggikan derajatnya.

2.

Dapat memberikan pengaruh positif pada jiwa untuk senantiasa berusaha suci, dan jauh dari perbuatan maksiat.

3.

Wajah dan tubuh mereka (orang yang menjaga wudhunya) bersinar dan bercahaya cemerlang kelak di hari akhir dan disambut kedatangannya oleh Rasulullah. Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, berkata, "Aku mendengar

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Sesungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin (wajahnya bercahaya dan badannya bersinar) karena bekas wudhu, maka barang siapa mampu untuk memanjangkan ghurrah hendaklah melakukannya." (HR al Bukhari dan Muslim).

84

4.

Kesalahan-kesalahan dari seorang yang berwudhu dari bagian anggota wudhunya akan keluar bersamaan dengan jatuhnya air wudhu dari bagian anggota wudhunya itu. Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, Rasulullah shallallahu

‗alaihi wa sallam bersabda, ―Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, kemudian dia membasuh wajahnya maka akan keluar dari wajahnya bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan pandangan kedua matanya. Apabila dia membasuh kedua tangannya maka akan keluar dari kedua tangannya bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua tangannya. Apabila dia membasuh kedua kakinya maka akan keluar bersama air -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua kakinya, sampai akhirnya dia akan keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.‖ (HR. Muslim dalam Kitab at-Thaharah) Alhamdulillahirrobbil‘alamin sobat….., kita telah mendapatkan tambahan atau penyegaran ilmu, tentang ibadah kita yang satu ini. Semoga kita lebih bersemangat dan meluruskan niat untuk menyempurnakan wudhu kita, dan mungkin saatnya kita berusaha menjaga wudhu kita (senantiasa memperbaharui wudhu apabila sudah batal dalam setiap saat), karena ada Shahabat Rasulullah—Bilal bin Rabhah—yang dijamin masuk surga karena mempunyai salah satu amalan yaitu menjaga wudhunya SIFAT SHALAT NABI dari Tarbir hingga Salam Sobat, kita mau belajar lagi sesuatu yang seharusnya sudah kita lakukan nie…yaitu Sholat..

85

Shalat hukumnya fardhu bagi setiap orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan kita untuk mendirikan shalat, sebagai-mana disebutkan dalam beberapa ayat AlQur'anul Karim. Di antaranya adalah firman Allah Ta'ala: "Maka dirikanlah shalat itu, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (An-Nisa': 103) "Peliharalah segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wusthaa (shalat Ashar)." (Al-Baqarah: 238) Dan Rasulullah menempatkannya sebagai rukun yang kedua di antara rukun-rukun Islam yang lima, sebagaimana sabdanya yang berbunyi: "Islam itu dibangun berdasarkan rukun yang lima; yaitu: Bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah dan Nabi Muhammad itu

utusanNya, mendirikan shalat, membayar zakat, melaksanakan

ibadah haji

ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan."

(Muttafaq 'alaih) So….., buat kamu- kamu yang masih muda tunakanlah sholat karena orang yang meninggalkan shalat itu hukumnya kafir dan dilaksanakan hukum bunuh terhadapnya, sedangkan orang yang melalaikan shalat dihukumi sebagai orang fasik.

Syarat-syarat Shalat Yaitu syarat-syarat yang harus terpenuhi sebelum shalat. Kalau kalian mau ngelamar kerja pasti ada syaratnya kan? begitu juga kalau mau sholat. Apalagi sholat adalah interaksi kita dengan yang maha agung (Allah), pastinya harus sempurna.

86

Adapun syarat-syarat itu adalah sebagai berikut: 1. Islam; Maka, tidak sah shalat yang dilakukan oleh orang kafir, dan tidak diterima. Begitu pula amalan lain yang mereka lakukan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Tidaklah pantas bagi orang-orang musyrik itu untuk memakmurkan masjid- masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah

orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam Neraka."

(At-Taubah: 17)

2. Berakal Sehat; Maka tidaklah wajib shalat itu bagi orang gila, sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Ada tiga golongan manusia yang telah diangkat pena darinya (tidak diberi beban syari'at) yaitu; orang yang tidur sampai dia terjaga, anak kecil sampai dia baligh dan orang yang gila sampai dia sembuh." (HR. Abu Daud dan lainnya, hadits shahih) 3. Baligh; Maka, tidaklah wajib shalat itu bagi anak kecil sampai dia baligh, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Akan tetapi anak kecil itu hendaknya dipe-rintahkan untuk melaksanakan shalat sejak berumur tujuh tahun dan shalatnya itu sunnah baginya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Perintahkanlah anak-anak untuk melaksanakan shalat apabila telah berumur

tujuh tahun, dan apabila dia telah berumur sepuluh

tahun, maka pukullah dia kalau tidak melaksanakannya." (HR. Abu Daud dan lainnya, hadits shahih) 4. Suci Dari Hadats Kecil dan Hadats Besar;

87

Hadats kecil ialah tidak dalam keadaan berwudhu dan hadats besar adalah belum mandi dari junub. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,

maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai

siku, dan sapulah kepalamu dan

(basuhlah) kakimu sampai kedua mata

kaki, dan jika kamu junub maka

mandilah." (Al-Maidah: 6)

Sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Allah tidak akan menerima shalat yang tanpa disertai bersuci". (HR. Muslim) 5. Suci Badan, Pakaian dan Tempat Untuk Shalat ; Adapun dalil tentang suci badan adalah sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam terhadap perempuan yang keluar darah istihadhah: "Basuhlah darah yang ada pada badanmu kemudian laksanakanlah shalat." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Adapun dalil tentang harusnya suci pakaian, yaitu firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Dan pakaianmu, maka hendaklah kamu sucikan." (Al-Muddatstsir: 4) Adapun

dalil

tentang

keharusan

sucinya

tempat

shalat

yaitu hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: "Telah berdiri seorang laki-laki dusun kemudian dia kencing di masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam , sehingga orang-orang ramai berdiri

untuk memukulinya, maka bersabdalah Rasulullah

shallallaahu alaihi wasallam,

'Biarkanlah dia dan

88

tuangkanlah di tempat kencingnya itu satu timba air, sesungguhnya kamu diutus dengan membawa kemudahan dan tidak diutus

dengan

membawa kesulitan." (HR. Al-Bukhari). 6. Masuk Waktu Shalat ; Shalat tidak wajib dilaksanakan terkecuali apabila sudah masuk waktunya, dan tidak sah hukumnya shalat yang dilaksanakan sebelum masuk waktunya. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang diten-tukan waktunya atas

orang-orang yang beriman." (An-Nisa': 103)

Maksudnya, bahwa shalat itu mempunyai waktu tertentu. Dan malaikat Jibril pun pernah turun, untuk mengajari Nabi shallallaahu alaihi wasallam tentang waktu-waktu shalat. Jibril mengimaminya di awal waktu dan di akhir waktu, kemu-dian ia berkata kepada Nabi shallallaahu alaihi wasallam: "Di antara keduanya itu adalah waktu shalat." 7. Menutup aurat; Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)

masjid." (Al-A'raf: 31)

Yang dimaksud dengan pakaian yang indah adalah yang menutup aurat. Para ulama sepakat bahwa menutup aurat adalah merupakan syarat sahnya shalat, dan barangsiapa shalat tanpa menutup aurat, sedangkan ia mampu untuk menutupinya, maka shalatnya tidak sah. 8. Niat ; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan men-dapatkan (balasan) sesuai dengan niatnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

89

9. Menghadap Kiblat ; Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh

Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai.

Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, maka palingkanlah

mukamu ke arahnya." (Al-Baqarah: 144)

Rukun-rukun Shalat Shalat mempunyai rukun-rukun yang sangat penting sob…yang apabila salah satu-nya ditinggalkan, maka batallah shalat tersebut. Berikut ini penjelasannya secara terperinci: 1. Berniat; Yaitu niat di hati untuk melaksanakan shalat tertentu, hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya". (Muttafaq 'alaih) Dan niat itu dilakukan bersamaan dengan melaksana-kan takbiratul ihram dan mengangkat kedua tangan, tidak mengapa kalau niat itu sedikit lebih dahulu dari keduanya. 2. Membaca Takbiratul Ihram; Yaitu dengan lafazh (ucapan): .

Hal ini berdasarkan

sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam : "Kunci shalat itu adalah bersuci, pembatas antara per-buatan yang boleh dan

tidaknya dilakukan waktu shalat adalah takbir, dan

pembebas dari

keterikatan shalat adalah salam."

(HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih )

90

3. Berdiri bagi yang sanggup ketika melaksana-kan shalat wajib; Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Peliharalah segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wustha (Ashar). Berdirilah karena Allah (dalam shalat-mu) dengan khusyu'." (Al-Baqarah: 238) Dan berdasarkan Sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam kepada Imran

bin Hushain:

"Shalatlah kamu dengan berdiri, apabila tidak mampu maka dengan duduk, dan jika tidak mampu juga maka shalatlah dengan berbaring ke

samping." (HR. Al-Bukhari)

4. Membaca surat Al-Fatihah tiap rakaat shalat fardhu dan shalat sunnah; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat AlFatihah." (HR. Al-

Bukhari)

5. Ruku'; Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujud-lah kamu, sembahlah

Rabbmu

dan

perbuatlah

kebajikan

supaya

kamu

mendapat kemenangan." (Al-Hajj: 77) Juga berdasarkan sabda Nabi shallallaahu alaihi wasallam kepada seseorang yang tidak benar shalatnya: " ... kemudian ruku'lah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam keadaan ruku'." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 6. Bangkit dari ruku' ; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam terhadap seseorang yang salah dalam shalat-nya:

91

" ... kemudian bangkitlah (dari ruku') sampai kamu tegak lurus berdiri." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 7. I'tidal (berdiri setelah bangkit dari ruku'); Hal ini berdasarkan hadits tersebut di atas tadi dan berdasarkan hadits lain yang berbunyi: "Allah tidak akan melihat kepada shalat seseorang yang tidak menegakkan

tulang punggungnya di antara ruku' dan sujudnya."

(HR. Ahmad, dengan isnad shahih) 8. Sujud ; Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah disebutkan di atas tadi. Juga berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Kemudian sujudlah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam sujud." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 9. Bangkit dari sujud; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Kemudian bangkitlah sehingga kamu duduk dengan tuma'ninah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 10. Duduk di antara dua sujud ; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Allah tidak akan melihat kepada shalat seseorang yang tidak menegakkan

tulang punggungnya di antara ruku' dan sujudnya."

(HR. Ahmad, dengan isnad shahih) 11. Tuma'ninah ketika ruku', sujud, berdiri dan duduk; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam kepada seseorang yang salah dalam melaksanakan shalatnya: "Sampai kamu merasakan tuma'ninah."

92

(HR. Al-Bukhari dan Muslim) Dan tuma'ninah tersebut beliau tegaskan kepadanya pada saat ruku', sujud dan duduk sedangkan i'tidal pada saat berdiri. Hakikat tuma'ninah itu ialah bahwa orang yang ruku', sujud, duduk atau berdiri itu berdiam

sejenak,

sekadar

waktu

yang

satu

kali

cukup

setelah

untuk

membaca:

semua

anggota

tubuhnya berdiam. Adapun selebihnya dari itu adalah sunnah hukumnya. 12. Membaca tasyahhud akhir serta duduk; Ada-pun tasyahhud akhir itu, maka berdasarkan perkataan Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu yang bunyinya: "Dahulu kami membaca di dalam shalat sebelum diwajibkan membaca tasyahhud adalah: 'Kesejahteraan atas Allah, kesejahteraan atas malaikat Jibril dan Mikail.' Maka bersabdalah Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: 'Janganlah kamu membaca itu, karena sesungguhnya Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia itu sendiri adalah Maha Sejahtera, tetapi hendaklah kamu membaca: "Segala penghormatan, shalawat dan kalimat yang baik bagi Allah. Semoga kepadamu wahai

kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah dianugerahkan Nabi. Semoga kesejahteraan dianugerahkan

kepada kita dan hamba-hamba

yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak

ada sesembahan yang hak melainkan

Allah dan aku bersaksi bahwa

Muhammad adalah hamba dan rasulNya." (HR. An-Nasai, Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi dengan sanad shahih) Dan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:

93

"Apabila salah seorang di antara kamu duduk (tasyah-hud), hendaklah dia

mengucapkan: 'Segala penghormatan, shalawat dan

kalimat-kalimat yang baik bagi Allah'." (HR. Abu Daud, An-Nasai dan yang lainnya, hadits ini shahih dan

diriwayatkan

pula

dalam

dalam "Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim") Adapun duduk untuk tasyahhud itu termasuk rukun juga karena tasyahhud akhir itu termasuk rukun. 13. Membaca salam; Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam: "Pembuka shalat itu adalah bersuci, pembatas antara perbuatan yang boleh

dan tidaknya dilakukan waktu shalat adalah takbir, dan

pembebas dari

keterikatan shalat adalah salam."

(HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih ) 14. Melakukan rukun-rukun shalat secara ber-urutan; Oleh karena itu janganlah seseorang membaca surat Al-Fatihah sebelum takbiratul ihram dan jangan-lah ia sujud sebelum ruku'. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam : "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat." (HR. Al-Bukhari) Maka

apabila

seseorang

menyalahi

urutan

rukun

shalat

sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam, seperti mendahulukan yang semestinya diakhirkan atau sebaliknya, maka batallah shalatnya.

Sunnah-sunnah Shalat Shalat mempunyai beberapa sunnah yang dianjurkan untuk kita kerjakan sehingga menambah pahala kita menjadi banyak. Di antaranya:

94

1. Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau sejajar dengan kuping pada keadaan sebagai berikut: - Ketika ber-takbiratul ihram. - Ketika ruku'. - Ketika bangkit dari ruku'. - Ketika berdiri setelah rakaat kedua ke rakaat ketiga. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhu: "Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wasallam apabila beliau melaksanakan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sampai sejajar dengan kedua bahu beliau, kemudian membaca takbir. Apabila beliau ingin ruku' beliau pun mengangkat kedua tangannya seperti itu, dan begitu pula kalau beliau bangkit dari ruku'." (Muttafaq 'alaih) Adapun ketika berdiri untuk rakaat ketiga, hal ini ber-dasarkan apa yang dilakukan Ibnu Umar, dimana beliau apabila berdiri dari rakaat kedua beliau mengangkat kedua tangannya. (HR. Al-Bukhari secara mauquf, AlHafidz Ibnu Hajar berkata: Dan riwayat ini dihukumi marfu'). Dan Ibnu Umar menisbatkan hal tersebut kepada Nabi Shallallaahu alaihi wasallam. 2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di bawah dada dan di atas pusar. Hal ini berdasar-kan perkataan Sahl bin Sa'd radhiyallahu anhu: "Orang-orang (di masa Nabi Shallallaahu alaihi wasallam) disuruh untuk meletak-kan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat." (HR. AlBukhari secara mauquf. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: ''Riwayat ini dihukumi marfu') Dan berdasarkan hadits Wail bin Hijr radhiyallahu anhu:

95

"Saya pernah shalat bersama NabiShallallaahu alaihi wasallam , kemudian beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri di atas dadanya." (HR. Ibnu Huzaimah, shahih) 3. Membaca do'a iftitah. Ada beberapa contoh do'a iftitah, di antaranya: "Ya Allah, jauhkanlah jarak antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan jarak antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku dari segala dosa-dosaku sebagaimana pakaian yang putih dibersihkan dari noda. Ya Allah, basuhlah dosa-dosaku dengan air, es dan embun." (Muttafaq 'alaih) "Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memujiMu. Maha Suci namaMu dan Maha Tinggi kebesaranMu, dan tiada Ilah selain Engkau." (HR. Muslim secara mauquf -terhenti sanadnya kepada Umar bin Khattab dan diriwayatkan oleh Abu Daud, At-Tirmidzi dan Al-Hakim secara marfu' bersambung sanad-nya hingga kepada Nabi Shallallaahu alaihi wasallam-, shahih) 4. Membaca isti'adzah pada rakaat pertama dan membaca basmalah dengan suara pelan pada tiap-tiap rakaat. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Maka apabila kamu membaca Al-Qur'an, maka hen-daklah kamu memohon perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk." (An-Nahl: 98) 5. Membaca aamiin setelah membaca surat Al-Fatihah. Hal ini disunnahkan kepada setiap orang yang shalat, baik sebagai imam maupun makmum atau shalat sendirian. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam:

96

"Apabila imam membaca maka bacalah aamiin. Maka sesungguhnya barangsiapa yang bacaan aamiin-nya berbarengan dengan aamiin-nya malaikat, maka akan diampuni segala dosa-dosanya yang terdahulu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim dengan maknanya) Juga dikarenakan apabila Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam membaca:

beliau

membaca aamiin dan beliau pun memanjangkan suaranya. (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi dari sahabat Wa'il bin Hijr dengan sanad shahih). 6. Membaca ayat setelah membaca surat Al-Fatihah. Dalam hal ini cukup dengan satu surat atau beberapa ayat AlQur'an pada dua rakaat shalat Subuh dan dua rakaat pertama pada shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam: "Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam ketika shalat dzuhur membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah) dan dua surat pada dua rakaat pertama, dan beliau membaca Ummul Kitab saja pada dua rakaat berikutnya dan terkadang beliau perdengar-kan ayat (yang dibacanya) kepada para sahabat." (Muttafaq 'alaih) 7. Mengeraskan bacaan Al-Fatihah dan surat pada waktu shalat jahriah (yang dikeraskan bacaannya) dan merendahkan suara pada shalat sirriah (yang dipelankan bacaannya). Yaitu mengeraskan suara pada dua rakaat yang pertama pada shalat Maghrib dan Isya dan pada kedua rakaat shalat Subuh. Dan merendahkan suara pada yang lainnya. Ini semuanya dalam pelaksanaan shalat fardhu, dan ini tsabit (dicontohkan) dan populer dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, baik secara perkataan maupun perbuatan.

97

Adapun pada shalat sunnah, maka dianjurkan untuk merendahkan suara apabila dilaksanakan pada siang hari dan disunnahkan mengeraskan suara jika shalat sunnah itu dilaksanakan pada waktu malam hari, terkecuali apabila takut mengganggu orang lain dengan bacaannya itu, maka disunnahkan baginya untuk merendahkan suara ketika itu. 8. Memanjangkan bacaan pada shalat Subuh, membaca dengan bacaan yang sedang pada shalat Dzuhur, Ashar dan Isya', dan disunnahkan memendekkan bacaan pada shalat Maghrib. Hal ini berdasarkan hadits berikut: "Dari Sulaiman bin Yasar, dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu, beliau berkata, 'Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip shalatnya dengan shalat Rasulullah daripada si Fulan -seorang imam di Madinah-.' Sulaiman berkata, 'Kemudian aku shalat di belakang orang tersebut, dia memperpanjang bacaan pada dua rakaat pertama shalat Dzuhur dan mempercepat pada dua rakaat berikutnya. Mempercepat bacaan surat dalam shalat Ashar. Dan pada dua rakaat pertama shalat Maghrib ia membaca surat mufashshal(1) yang pendek, sedang pada dua rakaat pertama shalat Isya' ia membaca surat mufashshal yang sedang, selanjutnya pada shalat Subuh ia membaca surat-surat mufashshal yang panjang'." (HR. Ahmad dan An-Nasai, shahih) 9. Cara duduk yang tsabit (diriwayatkan) dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam dalam shalat adalah duduk iftirasy (bertumpu pada paha kiri) pada semua posisi duduk dan semua tasyahhud selain tasyahhud akhir. Apabila ada dua tasyahhud dalam shalat itu, maka dia harus duduk tawar-ruk pada tasyahhud akhir. Hal ini berdasarkan perkataan Abu Hamid As-Sa'idi di hadapan para sahabat. Ketika ia menerangkan shalat Rasulullah

98

Shallallaahu alaihi wasallam, di antaranya menyebut-kan: "Maka apabila beliau duduk setelah dua rakaat, beliau duduk di atas kaki kiri sambil menegakkan telapak kaki kanan, dan apabila beliau duduk pada rakaat akhir beliau majukan kaki kiri sambil menegakkan telapak kaki yang satunya, dan beliau duduk di lantai." (HR. Al-Bukhari) Dari penjelasan di atas dapat kita pahami apa arti iftirasy dan apa arti tawarruk. Iftirasy: Yaitu duduk di atas kaki kiri sambil menegak-kan telapak kaki kanan. Tawarruk : Yaitu Meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kanan, kemudian mendudukkan pantat di alas/lantai dan menegakkan telapak kaki kanan. Keterangan: Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, apabila duduk tasyahhud, beliau meletakkan tangan kirinya di atas paha kiri dan tangan kanannya di atas paha kanan, kemudian beliau menelunjukkan dengan jari telunjuk. (HR. Muslim) Dan beliau tidak melebihkan pandangannya dari telunjuk itu. (HR. Abu Daud, shahih) 10. Berdo'a pada waktu sujud. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam: "Ketahuilah! Sesungguhnya aku dilarang membaca Al-Qur'an ketika ruku' dan sujud. Adapun yang dilakukan pada waktu sujud maka hendaklah kamu membesarkan Rabbmu dan pada waktu sujud maka hendaklah kamu bersungguh-sungguh berdoa, niscaya dikabulkan do'a-mu." (HR. Muslim) 11. Membaca shalawat untuk Nabi Shallallaahu alaihi wasallam pada waktu tasyahhud akhir, yaitu setelah membaca tasyahhud

99

lalu membaca: "Ya Allah, bershalawatlah Engkau untuk Nabi Muhammad dan juga keluarganya sebagaimana Engkau bershalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah Nabi Muhammad beserta keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati Nabi Ibrahim dan juga keluarganya. Pada sekalian alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia). (HR. Muslim dan lainnya dengan sanad shahih) 12. Berdo'a setelah selesai dari membaca tasyahhud dan membaca shalawat untuk Nabi dengan do'a yang dicontohkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam. Beliau bersabda: "Apabila salah seorang kamu selesai membaca shalawat, maka hendaklah ia berdo'a untuk meminta perlindungan dari empat hal, kemudian dia boleh berdo'a sekehendaknya, keempat hal tersebut adalah: "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksa Neraka Jahannam, siksa kubur, fitnah hidup dan fitnah mati serta fitnah Al-Masih Ad-Dajjal." (HR. Al-Baihaqy, shahih) 13. Salam kedua ke kiri. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim: "Bahwasanya Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam melakukan salam ke kanan dan ke kiri sehingga terlihat putihnya pipi beliau." (HR. Muslim) 14. Beberapa dzikir dan do'a setelah salam. Telah diriwayatkan beberapa dzikir dan do'a setelah salam dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam yang disunnahkan untuk dibaca. Di sini akan kami pilihkan beberapa dzikir dan do'a, di antaranya: Dari Tsauban radhiyallaahu anhu, ia berkata, 'Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, apabila selesai shalat beliau membaca istighfar tiga kali(1) dan membaca:

100

"Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Sejahtera, dari Mulah kesejahteraan, Maha Suci Engkau wahai Rabb Yang Maha Agung dan Maha Mulia." (HR. Muslim) "Dari Mu'adz bin Jabal , bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wasallam pada suatu hari memegang tangannya, kemudian bersabda, 'Wahai Mu'adz, sesungguhnya aku mencintai kamu, aku berpesan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah kamu tinggalkan setelah selesai shalat membaca do'a: "Ya Allah, tolonglah aku di dalam berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik kepadamu." (HR. Imam Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih) "Dari Mughirah bin Syu'bah , bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membaca pada tiap selesai shalat fardhu: "Tiada sesembahan yang hak melainkan Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. MilikNyalah ke-rajaan dan pujian, sedang Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang mampu mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi apa yang Engkau cegah. Dan tidaklah berguna kekuasaan seseorang dari ancaman siksaMu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) "Dari Abu Hurairah , bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, 'Siapa yang membaca tasbih ' ' 33 kali serta takbir '

' 33 kali dan tahmid ' ' 33 kali (jumlahnya menjadi

99), kemudian menggenapkan hitungan keseratus dengan bacaan: (Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. MilikNya kerajaan dan segala pujian, sedang Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), maka ia akan diampuni kesalahan-kesalahannya sekalipun sebanyak buih di lautan'." (HR. Muslim)

101

"Dari Abu Umamah , bahwa NabiShallallaahu alaihi wasallam bersabda, 'Ba-rangsiapa membaca Ayat Kursi pada tiap-tiap selesai shalat, maka tidak ada lagi yang menghalanginya untuk masuk Surga hanya saja dia akan meninggal dunia'." (HR. An-Nasai, Ibnu Hibban dan Ath-Thabrani, shahih) Dari Sa'd bin Abi Waqqas , bahwasanya dia mengajari anak-anaknya beberapa bacaan sebagaimana halnya ketika seorang guru mengajari anak-anak menulis, dan dia berkata, 'Sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam memohon perlindungan kepada Allah dengan membaca bacaan-bacaan tersebut pada tiap-tiap selesai shalat, yaitu: "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari sifat kikir dan pengecut. Aku berlindung kepadaMu agar aku tidak dija-dikan pikun. Dan aku berlindung kepadaMu dari fitnah (cobaan) dunia dan dari siksa kubur." (HR. Al-Bukhari) TATACARA SHALAT NABI _ DARI TAKBIR HINGGA SALAM Sobat….Seorang muslim yang hendak melakukan shalat hendaklah berdiri tegak setelah masuk waktu shalat dalam keadaan suci dan menutup aurat serta menghadap kiblat dengan seluruh anggota badannya tanpa miring atau menoleh ke kiri dan ke kanan. 1.

Kemudian berniat untuk melakukan shalat yang ia mak-sudkan di dalam hatinya tanpa diucapkan.

2.

Kemudian melakukan takbiratul ihram, yaitu membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya ketika takbir.

102

3.

Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di bawahnya, tetapi di atas pusar.

4.

Kemudian membaca do'a iftitah, ta'awwudz (a'udzu billahi minasy syaithanirrajim) dan basmalah, kemudian membaca Al-Fatihah dan apabila sampai pada bacaan

dia membaca

aamiin. 5.

Kemudian membaca salah satu surat atau apa yang mudah baginya di antara ayat-ayat Al-Qur'an.

6.

Kemudian mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahunya lalu ruku' sambil mengucapkan Allahu Akbar selanjutnya memegang dua lutut dengan kedua tapak tangan dengan meratakan tulang punggung, tidak me-ngangkat kepalanya juga tidak terlalu membungkuk-kannya, dan jari-jari tangannya hendaknya dalam ke-adaan terbuka.

7.

Pada saat ruku', membaca

"Maha Suci

Rabbku Yang Maha Agung" tiga kali atau lebih. 8.

Kemudian bangkit dari ruku' seraya mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu sambil membaca "Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya" sehingga tegak berdiri

dalam

keadaan

i'tidal,

kemudian

membaca:

"Wahai Rabb kami, bagiMu segala puji, (aku memuji-Mu) dengan pujian yang banyak, baik dan penuh dengan keberkahan di dalamnya."

103

9.

Kemudian sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, lalu sujud bertumpu pada tujuh anggota sujud, yaitu dahi (yang termasuk di dalamnya) hidung, dua telapak tangan, dua lutut dan ujung dua tapak kaki. Hendaknya diperhatikan agar dahi dan hidung betulbetul mengenai lantai, serta merenggangkan bagian atas lengannya dari samping badannya dan tidak meletakkan lengannya (hastanya) ke lantai dan mengarahkan ujung jari-jarinya ke arah kiblat.

10. Membaca

"Maha Suci Rabbku Yang

Maha Tinggi" tiga kali atau lebih dalam sujud. 11. Bangkit dari sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, kemudian duduk iftirasy, yaitu bertumpu pada kaki kiri dan duduk di atasnya sambil menegakkan telapak kaki kanan seraya membaca: "Wahai

Rabbku

ampunilah aku, rahmatilah, berikanlah petunjuk dan rezki kepadaku." 12. Kemudian sujud lagi seperti di atas, lalu bangkit untuk melaksanakan

rakaat

kedua

sambil

bertakbir.

Kemu-dian

melakukan seperti pada rakaat pertama, hanya saja tanpa membaca do'a iftitah lagi. Apabila telah menye-lesaikan rakaat kedua hendaknya duduk untuk melak-sanakan tasyahhud. Apabila shalatnya hanya dua rakaat saja seperti shalat Subuh, maka membaca

tasyahhud

kemudian

membaca

shalawat

Nabi

shallallaahu alaihi wasallam, lalu langsung salam, dengan mengucapkan:

"

Semoga

104

kesejahteraan dan rahmat Allah bagimu." Sambil menoleh ke kanan, kemudian mengucapkan salam lagi sambil menoleh ke kiri. 13. Jika shalat itu termasuk shalat yang lebih dari dua rakaat, maka berhenti ketika selesai membaca tasyahhud awwal, yaitu pada ucapan: "Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya." Kemudian bangkit berdiri sambil mengucapkan takbir dan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, lalu mengerjakan rakaat berikutnya seperti rakaat sebelumnya, hanya saja terbatas pada bacaan surat Al-Fatihah saja. 14. Kemudian duduk tawarruk, yaitu dengan menegakkan telapak kaki kanan dan meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kaki kanan, kemudian mendudukkan pantat di lantai serta meletakkan kedua tangan di atas kedua paha. Lalu membaca tasyahhud, membaca shalawat kepada Nabi shallallaahu alaihi wasallam dan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari empat perkara berikut "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksa api Neraka, siksa kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal." 15. Kemudian mengucapkan salam dengan suara yang jelas sambil menoleh ke kanan, lalu mengucapkan salam kedua sambil menoleh ke kiri.

105

ILMU TAJWID

A. Definisi Ilmu Tajwid Lafadz tajwid menurut bahasa (lughowi) artinya membaguskan, sedangkan menurut istilah : mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan hak (berupa sifat huruf) dan mustahaknya (berupa hukum-hukum). Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersamanya seperti sifat Al-Jahr, Isti‘la‘, istifal dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan mustahak huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa‘ dan lain sebaginya.

B. Hukum Ilmu Tajwid Hukum mempelajari ilmu tajwid secara teori adalah fardhu kifayah, sedangkan membaca Al Qur‘an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid hukumnya fardhu ‘ain. Dalil kewajiban membaca Al Qur‘an dengan tajwid adalah: 1. Firman Allah SWT dalam Al Qur‘an : ‖Dan bacalah Al Qur‘an dengan tartil‖. (Al Muzammil : 4) Al-Imam Ali bin Abi Tolib menjelaskan arti tartil dalam ayat ini, yaitu mentajwidkan huruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat waqof. 2. Sabda Rasulullah saw sebagai berikut: ‖Bacalah Al Qur-än sesuai dengan cara dan suara orang-orang Arab. Dan jauhilah olehmu cara baca orang-orang fasik dan berdosa besar, maka sesungguhnya akan datang beberapa kaum setelah aku melagukan AL Qur‘an seperti nyanyian dan Rohbaniah (membaca tanpa tadabbur dan pengamalan) suara mereka tidak dapat melewati

106

tenggorokan mereka (tidak dapat meresap dalam hati), hati mereka dan orang-orang yang simpati kepada mereka telah terfitnah (keluar dari jalan yang lurus)‖. (Al Burhan fi Tajwidiil Qur‘an) 3. Adapun hukum fardhu ‘ain, Imam Ibnul Jazari mengatakan : ‖Membaca Al Qur-än dengan tajwid hukumnya wajib, barangsiapa tidak membacanya dengan tajwid ia berdosa. Karena dengan tajwid Allah menurunkan Al Qur-an, dan demikianlah Al Qur-an sampai kepada kita dari-Nya‖.

C. Fadhilah (Keutamaan) Ilmu Tajwid Ilmu tajwid adalah ilmu yang sangat mulia, karena berhubungan langsung dengan Al Qur‘an. Diantara keistimewaannya adalah sebagai berikut: 1. Mempelajari dan mengajarkan Al Qur-an adalah tolok ukur kualitas seorang muslim. Sabda Rasulullah SAW: ‖Sebaik-baik

kalian

adalah

yang

mempelajari

Al

Qur‘an

dan

mengajarkannya.‖ (HR.Bukhari) 2. Mempelajari Al Qur-an adalah sebaik-baik kesibukan. Allah swt berfirman dalam hadist qudsi : ‖Barangsiapa yang disibukkan oleh Al Qur‘an dalam rangka berdzikir kepadaku, dan memohon kepadaku, niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orangorang yang telah meminta. Dan keutamaan kalam Allah daripada seluruh kalam selain-Nya, seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.‖ (HR. At-Turmudzi)

107

3. Dengan

mempelajari

Al

Qur‘an,

maka

akan

turun

sakinah

(ketentraman), rahmat, malaikat, dan Allah menyebaut-nyebut orang yang mempelajari kepada makhluk yang ada disisi-Nya.

Tempat Keluarnya Huruf dan Sifatnya Secara global makhroj huruf ada lima tempat: 1.

Rongga mulut

2.

Tenggorokan

3.

Lidah

4.

Dua bibir

5.

Rongga hidung Keterangan:

1.

Yang keluar dari rongga mulut berupa huruf-huruf mad, yaitu (‫ﺍ‬-‫ﻱ‬-‫)ﻮ‬ contoh: 1.1 ‫ ﻮ‬- ‫ﻧ‬

pengucapannya dengan memonyongkan kedua bibir.

1.2 ‫ ﯽ‬- ‫ﺤ‬

pengucapannya dengan menurunkan bibir bagian bawah.

1.3 ‫ ﺎ‬- ‫ﻫ‬

pengucapannya dengan membuka mulut.

2. Yang keluar dari tenggorokan yaitu huruf-huruf : ‫ ﺥ‬- ‫ ﻍ‬- ‫ ﺡ‬- ‫ ﻉ‬- ‫ ﻫ‬- ‫ء‬ Perinciannya adalah sebagai berikut: 2.1. ‫ ﻫ‬- ‫ء‬

keluar dari tenggorokan bawah

2.2. ‫ ﺡ‬- ‫ﻉ‬

keluar dari tenggorokan tengah

2.3. ‫ ﺥ‬- ‫ﻍ‬

keluar dari tenggorokan atas

3. Yang keluar dari lidah yaitu huruf-huruf sebagai berikut: ‫ﺲ‬-‫ ﺰ‬-‫ ﺺ‬-‫ﺬ‬-‫ﺚ‬-‫ﻅ‬- ‫ﺕ‬-‫ﺪ‬-‫ﻁ‬-‫ﺭ‬-‫ﻥ‬-‫ﻞ‬-‫ﺾ‬-‫ﻱ‬-‫ﺶ‬-‫ﺝ‬-‫ﻙ‬-‫ﻖ‬

108

3.1 ( ‫) ﻖ‬

keluar dari pangkal lidah dekat tenggorokan, mengangkat

ke langit-langit 3.2 ( ‫) ﻙ‬

seperti makhroj qof namun pangkal lidah diturunkan

3.3 (‫ ﻱ‬- ‫ ﺶ‬- ‫ ) ﺝ‬keluar dari tengah lidah bertemu dengan langitlangit 3.4 (‫) ﺾ‬

keluar dari dua sisi lidah atau salah satunya bertemu

dengan geraham 3.5 (‫) ﻞ‬

keluarnya dengan menggerakkan semua lidah dan

bertemu dengan ujung langit-langit 3.6 (‫) ﻥ‬

keluar dari ujung lidah sedikit di bawah makhroj

3.7 (‫ ) ﺭ‬keluar dari ujung lidah hampir sama seperti dengan memasukkan punggung lidah 3.8 (‫ ﺕ‬- ‫ ﺪ‬- ‫) ﻁ‬

keluar dari ujung lidah yang bertemu dengan gusi

bagian atas 3.9 ( ‫ ﺲ‬- ‫ ﺰ‬- ‫ ) ﺺ‬keluar dari ujung lidah, hampir bertemu gigi depan bagian bawah 3.10 (‫ ﺬ‬- ‫ ﺚ‬- ‫ ) ﻅ‬ujung lidah keluar sedikit bertemu dengan ujung gigi depan atas 4.

Yang keluar melalui dua bibir yaitu ‫ ﻢ‬- ‫ ﺏ‬- ‫ ﻭ‬- ‫ﻑ‬ 4.1 ( ‫ ) ﻑ‬keluar dari bibir bawah bagian dalam bertemu dengan ujung gigi atas 4.2 ( ‫ ﻢ‬- ‫ ﺏ‬- ‫ ) ﻭ‬keluar dari dua bibir

5.

Yang keluar dari rongga hidung hanya satu yaitu ghunnah (dengung)

HUKUM NUN MATI DAN TANWIN

109

Ada empat hukum yang berkaitan dengan hukum nun mati dan tanwin. 1.

Idzar artinya jelas. Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idzar ( ‫ ﻍ‬- ‫ ﻉ‬- ‫ ﺥ‬- ‫ ﺡ‬- ‫ ﻫ‬- ‫ ) ء‬maka membacanya harus jelas. Contoh : Nun mati ‫ﻮﻫﻧﻴ ﻦ‬ Tanwin

2.

‫ﻴﻥﺍﻨ‬

Idghom artinya memasukkan. Kaidah tajwid ini ada dua macam, yaitu a. Idghom Ma‘alghunnah (idghom bighunnah) Artimya memasukkan dengan disertai dengung, yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ‫ﻡ ﻮ‬

‫ ﻱ ﻥ‬maka dibaca

dengan disertai dengung. Contoh : tanwin (

) bertemu dengan ‫ﻱ‬

( ‫ ﻥ‬bertemu dengan ‫) ﻡ‬

b. Idghom Bilaghunnah, artinya membaca tanpa dengung, apabila ada nun mati (‫ ) ﻥ‬atau tanwin (

) bertemu dengan huruf ‫ ﻝ‬dan ‫ﺭ‬

maka dibaca tanpa disertai dengungan. Contoh : Tanwin bertemu ‫( ﻝ‬lam) Nun mati (‫ ) ﻥ‬bertemu ( ‫( ) ﻝ‬lam) 3.

Ikhfa

- artinya menutupi. Apabila ada nun mati atau tanwin

bertemu dengan huruf-huruf ikhfa‘ maka dibaca dengan samar-samar (antara idzar dan idham). Huru-huruf ikhfa‘ ada 15 yaitu semua huruf selain huruf idhzar, idgham dan iqlab. Huruf-huruf itu adalah:

110

‫ﻙ‬-‫ ق‬-‫ ﻑ‬-‫ ﻅ‬-‫ ﻁ‬-‫ ض‬-‫ ص‬-‫ ش‬-‫ ﺱ‬-‫ ذ– ﺯ‬-‫ﺝ– د‬-‫ﺙ‬-‫ﺖ‬ Contoh: nun mati ‫ ﻦ ﻁﻦ‬tanwin ‫ﻴﻞ‬ 4.

‫ﺑﺭ‬

Iqlab, artinya mengubah. Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf

amak berubah menjadi mim dan disertai dengan

dengung.

HUKUM MIM MATI Apabila terdapat mim mati dalam bacaan Al- Qur‘an, maka hukum bacaannya adalah sebagai berikut (ada 3 macam hukum bacaan mim sakinah): 1.

Ikhfa‘ Syafawi Yaitu apabila ada mim mati (‫ ) ﻢ‬bertemu dengan ba‘ (‫) ﺐ‬, maka dibaca samar disertai ghunnah. ‫ﻫﻢ ﺑﺤ ﺎﺮﺓ‬

Contoh: 2.

‫ﺗﺮ‬

Idghom Mistlain Yaitu apabila ada mim mati (‫ ) ﻢ‬bertemu dengan mim ( ‫) ﻢ‬, maka dibaca dengan ghunnah (dengungan). Contoh:

3.

‫ﺪﺓ‬

‫ﻴ‬

‫ﻨ ﺎ ﻡ‬

Idzhar Syafawi Yaitu apabila terdapat mim mati (‫ ) ﻢ‬bertemu dengan selain dua huruf diatas (‫ ﻢ‬dan ‫) ﺏ‬, maka mim harus dibaca dengan jelas tanpa ghunnah, terutama ketika bertemu dengan fa‘ dan waw (‫ ﻑ‬dan ‫) ﻭ‬. Contoh:

‫ﺮﺡ‬

‫ﻨ‬

‫ﻡ‬

(mim mati bertemu ‫) ﻦ‬

HUKUM MAD

111

Arti mad menurut bahasa adalah ‘tambahan‘, sedangkan secara istilah berarti memanjangkan suara dengan lama ketika mengucapkan huruf mad. Hukum mad ada tiga, yaitu : 1.

waw sukun (‫ ) ﻮ‬yang sebelumnya berharakat dlommah (

2.

ya‘ sukun ( ‫ )ﻱ‬yang huruf sebelumnya berharakat kasrah (

3.

alif yang sebelumnya berharakat fathah (

), ) dan

).

Jenis-jenis mad terdiri dari: 1.

Mad Thabi‘i atau mad asli, panjangnya 2 harakat. Contoh:

‫ﺮ‬

‫ﻦיﺤ‬

‫ﺎ‬

‫ﻙ‬

Mad Far‘i, panjangnya 2 sampai 6 harakat. Pemanjangan mad ini ada yang disebabkan betemu dengan hamzah (۶) dan ada yang disebabakan waqaf (berhenti), ada yang karena bertemu huruf sukun dan ada yang karena aslinya harus dibaca panjang. Mad ini dibagi lagi menjadi: 1.1.

Mad yang dibaca panjang karena bertemu dengan hamzah.

1.1.1. Mad Wajib Muttasil: mad yang bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat, dengan panjang 5 harakat ketika washol dan 6 harakat ketika waqaf. Contoh : ‫ﺬﺍ ﺎ‬

‫ﻮ‬

1.1.2. Mad Jaiz Muntasil: mad yang bertemu dengan hamzah pada kalimat yang terpisah. Panjang 2 – 5 harakat, dibaca seragam, kalau memulai dengan 2 harakat, maka seterusnya harus dibaca 2 harakat. Contoh : ‫ﻦ ﺘ ﻮﻴﻡ‬

‫ﺍﺤ‬

1.1.3. Mad Badal: jika hamzah bertemu dengan huruf Mad. Panjangnya 2 harakat. Contoh :

‫ﻴ ﺎ ﻨﺎ ― ﻮ ﺘ‬

112

1.1.4. Mad ‘aid Lis sukun: jika mad thabi‘i jatuh sebelum huruf yang diwaqafkan. Panjangnya 2 sampai 6 harakat. Contoh :

‫ﺎ ﻴﻦ‬

‫ﺮﺐﺍ‬

‫ﺍﺤ ﺪ‬

1.1.5. Mad Layyin: jika berhenti pada satu huruf yang sebelumnya waw (‫ )ﻮ‬sukun atau ya‘ (‫ )ﻱ‬sukun yang didahului oleh huruf berharakat fathah ( ), panjangnya 2 sampai 6 harakat. Contoh :

‫ ﺍ ﺒﻴﺖ‬- ‫ﻴ‬

113