DAMPAK GLOBALISASI DAN PERKEMBANGAN. TEKNOLOGI INFORMASI DI
INDONESIA. OLEH: PROF. DR. SAMAUN SAMADIKUN. Dipresentasikan Pada ...
DAMPAK GLOBALISASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA
OLEH: PROF. DR. SAMAUN SAMADIKUN
Dipresentasikan Pada Konperensi Komputer Nasional VII Pembangunan Infrastruktur Teknologi Informasi di Indonesia Menyongsong Abad Ke-21
Jakarta, 26-27 Oktober 1992 Lotus Room, Jakarta Design Centre, Jakarta
Penyelenggara: IPKIN - APNI - ASPIKULI -1-
1. Teknologi adalah untuk dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Teknologi dapat meningkatkan kesejahteraan manusia dengan memanfaatkannya untuk usaha nilai tambah yang akan memberikan peningkatan penghasilannya. Makin canggih teknologi biasanya akan memberikan kemungkinan untuk memberikan peningkatan nilai tambah yang lebih tinggi. 2. Untuk dapat memanfaatkan teknologi tersebut secara optimal diperlukan kemampuan untuk mempadukan unsur-unsur teknologi yang terpendam dalam peralatan, informasi, manusia dan organisasi. 3. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia harus diukur dengan besarnya sumbangan yang diberikannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ukuran itu dapat berupa jumlah tenaga kerja yang diserap dalam menghasilkan barang dan jasa dalam sektor informatika, besarnya peningkatan produktivitas yang disebabkan oleh pemanfaatan teknologi informasi, atau kontribusinya dalam penerimaan devisa. Pengukuran tolok ukur tersebut tidak mudah, tetapi sebagai suatu industri yang penting harus dapat dimonitor dan diikuti perkembangannya. 4. Dari segi devisa, sektor industri elektronika, termasuk komputer, saat ini masih belum swasembada dalam pemakaian devisa, dan masih memanfaatkan devisa yang dihasilkan oleh sektor lain. 5. Strategi penguasaan teknologi sebaiknya memanfaatkan teknologi internasional yang ada melalui dua jalur. Jalur pertama ialah dengan bekerja sama dengan perusahaan multi nasional untuk menangani pasar internasional bersama. Tujuan utama kegiatan ini ialah untuk menciptakan lapangan kerja di Indonesia dimana budaya industri internasional yang berlaku dapat diserap oleh tenaga kerja Indonesia. Meskipun yang diperoleh dari kegiatan ini hanyalah teknologi perakitan dan teknologi fabrikasi, tetapi kedua teknologi ini adalah dasar dari suatu usaha industrialisasi. 6. Kemitraan yang saling menguntungkan dengan perusahaan multi nasional ini perlu dipelihara dengan baik dan memerlukan usaha yang serius dan kontinu dari pemerintah bersama-sama dengan mitra usaha lokalnya. Tujuan kedua dari usaha ini ialah untuk perolehan devisa sebagai hasil dari ekspor produknya. Teknologi manufaktur yang sudah diterapkan di Indonesia ini harus ditularkan ke industri swasta nasional dan BUMN dengan dorongan dari pemerintah, meskipun akan terjadi difusi teknologi secara alamiah melalui mobilitas tenaga kerja maupun informasi. Pemerintah harus mendorong dan membantu perusahaan agar kesejahteraan dan produktivitas pekerja Indonesia terus naik. Hal ini dilakukan untuk perankat keras maupun lunak. 7. Jalur kedua ialah pembangunan industri untuk memperoleh teknologi informatika yang ditentukan secara spesifik. Pasar dalam negeri yang sudah jelas akan ada, dapat dipakai sebagai konsiderasi penentuan produk dasar yang akan dihasilkan. Usaha ini yang telah dilakukan melalui industri strategis diperluas ke teknologi Informatika yang belum ditangani selama ini. Peran swasta nasional perlu lebih besar dalam usaha ini. Karena teknologi adalah alat untuk memperoleh nilai tambah, maka kriteria keberhasilannya ditentukan oleh besarnya nilai tambah yang diperoleh dari usaha tersebut dan kedalaman kegiatannya. 8. Empat tahapan transformasi industri yang mencakup kemampuan untuk merakit dan fabrikasi, merancang produk baru, mengembangkan teknologi baru dan penelitian dasar, dilaksanakan secara konsisten. Pelaksanaan pentahapan untuk industri perangkat lunak akan berbeda dengan pentahapan yang dilakukan untuk industri perangkat keras. Sumbangan kepada ekonomi nasional dalam jangka menengah dan panjang harus jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Difusi teknologi dari industri strategis ke industri lainnya dilakukan secara alamiah. -2-
9. Pemasyarakatan pengertian bahwa teknologi informatika dapat dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan manusia melalui kegiatan pemberian nilai tambah masih harus digalakkan. Kaitan antara nilai budaya masyarakat disatu fihak dan program usaha swasembada teknologi informatika dilain fihak harus lebih diperjelas dan disebarluaskan sehingga dapat diterima oleh masyarakat seperti usaha nasional melaksanakan program swasembada pangan. 10. Dengan telah diputuskannya aleh Bappenas dan Menteri Negara Ristek bahwa bidang mikroelektronika dan komputer akan masuk program penelitian unggulan terpadu, maka dana penelitian dan pengembangan akan meningkat sehingga masalah manajemen lembagalembaga penelitian pemerintah harus lebih diperhatikan. Efektivitas dan produktivitas pemanfaatan sumber daya yang tersedia harus ditingkatkan. Kaitan yang lebih erat antara lembaga litbang dan industri perlu diperkuat dengan lebih menggalakkan kegiatan reverse engineering dilembaga litbang tersebut. 11. Ukuran keberhasilan program teknologi pada umumnya harus dapat dimengerti oleh masyarakat seperti ukuran keberhasilan yang telah memasyarakat dalam bidang ekonomi, keuangan, pertanian dan keluarga berencana. Kesadaran masyarakat terhadap peluang pemanfaatan teknologi kepada pendapatan perorangan perlu ditingkatkan, karena akhirnya pemanfaatan teknologi haruslah dilakukan oleh masyarakat umum. 12. Pembinaan teknostruktur agar teknologi informatika dapat hidup dalam suatu masyarakat adalah esensial. Karena akhirnya teknologi tersebut harus diterapkan oleh manusia-manusia, maka pembinaan ikatan profesi dalam bidang teknologi informatika adalah mutlak. Subur tidaknya kehidupan ikatan profesi di masyarakat dapat dipakai sebagai ukuran hidup tidaknya teknologi itu di masyarakat tersebut. Globalisasi teknologi informatika mensyaratkan bahwa mutu pelayanan yang diberikan oleh pelaku teknologi informatika juga dikaitkan secara global. 13. Perlu diadakannya badan nasional yang dapat mempadukan potensi nasional yang dibekali dengan tolok ukur yang jelas. Tolak ukur tersebut dapat berupa: a. peningkatan penghasilan devisa secara langsung oleh industri informatika b. Peningkatan produktivitas kegiatan-kegiatan tertentu karena dimanfaatkannya teknologi informatika. c. Peningkatan kemampuan dan penghasilan para pelaku teknologi informatika. 14. Kegiatan produksi hanyalah merupakan satu mata rantai dari kegiatan industrialisasi suatu bangsa. Untuk dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan industrialisasi haruslah juga dimanfaatkan peluang nilai tambah yang dapat diperoleh dari kegiatan perdagangan dan pendanaan. Malah dalam banyak hal, keuntungan yang diperoleh dari kegiatan perdagangan dan pendanaan lebih besar dari yang dihasilkan oleh kegiatan produksi. Kejelian suatu bangsa untuk meramu ketiga kegiatan tersebut sehingga memberikan sumbangan yang maksimal terhadap pembangunan bangsa, merupakan tolak ukur keberhasilan program industrialisasinya.
-3-