download - eJournal Unesa - Universitas Negeri Surabaya

36 downloads 157 Views 221KB Size Report
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE. SQ3R BAGI ANAK TUNADAKSA DI SLB BINA BANGSA TAMAN SIDOARJO.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SQ3R BAGI ANAK TUNADAKSA DI SLB BINA BANGSA TAMAN SIDOARJO Solichatin dan Edy Rianto ( Mahasiswa PLB-FIP Universitas Negeri Surabaya e-mail [email protected])

Abstract: Reading comprehension is the skill for mastering the text. Matering the text is in the from of understanding the context of the text. If this skill gets the problem, it will disturb the skill to master the learning materials. It will also disturb the disabled children’s learning achievement. Disabled children are the children who get problem in their physics, especially their soft motor skill.It disturbs their coordination, communication, adaptation, mobilization, individual development, and apeaking development. It causes children get problem in the communication process either passive or active communication. It also will disturb children’s formal education. The research prolem is whether SQ3R can improve disabled children’s reading comprehension at Bina Bangsa Inclusiv School Taman Sidoarjo. The research subjects are disabled children at Bina Bangsa Inclusive School Taman Sidoarjo who get problem in their communication because of their neuromotor system problem. It makes the Indonesian Language study result is under the Minimum Achievment Criteria. SQ3R method is needed to improve disabled children’s reading comprehension. This research is a classroom action research by using MC Taggart Model ( Arikunto et all, 2008: 74 ). The data collecting methods used are observation and documentation. The data analysis is conducted to describe the changing after the subjects are given SQ3R in improving their reading comprehension. The data analyses used is reflective analysis based on cycles. The result shows that there is an improvemen of the reading comprehension. The score of the reading comprehension from the classroom action research based on the cycles is cycle II > I. The average improvement of reading comprehension is 50% and it is 24% in the first cycle. Keyword : Reading comprehension, SQ3R method

Latar Belakang Sistem

Pendidikan

Nasional

merumuskan

bentuk atau kecacatan pada system otot, tulang,

pendidikan

nasional

adalah

dan persendian yang bersifat primer atau sekunder

kehidupan

bangsa

dan

yang dapat mengakibatkan gangguan koordinasi,

mengembangkan harkat dan martabat sebagai warga

komunikasi, adaptasi, mobilisasi dan gangguan

negara Indonesia yang memiliki keterampilan secara

perkembangan keutuhan pribadi.

bahwa

tujuan

mencerdaskan

utuh. Pendidikan juga perlu diikuti oleh setiap warga

Dari permasalahan yang perlu diperhatikan

Negara tanpa terkecuali salah satunya adalah warga

salah satunya adalah mengenai hambatan dalam

Negara Indonesia. Adapun salah satu warga Negara

komunikasinya. Komunikasi anak tunadaksa dalam

yang memerlukan layanan pendidikan adalah anak

hal ini adalah tentang kemampuan dalam membaca

tundaksa.

34)

pemahaman yang rendah bila dikaitkan dengan mata

mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan anak

pelajaran di Sekolah Luar Biasa, maka bagi anak

tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan

tunadaksa sebagian besar mengalami kesulitan dalam

Menurut

Assjari

(1997:

mata

pelajaran

khususnya

Bahasa

mengenai

Indonesia

yang

kemampuan

pada

4.

Meramalkan hasil

membaca

5.

Mengikuti petunjuk

6.

Mengenal organisasi karangan

7.

Membacaca kritis

pemahaman. Menurut Lado membaca pemahaman adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan

Terkait

dengan

tujuan

tunadaksa

apa yang dibaca. Jadi seseorang yang melakukan

Indonesia, sub pokok bahasan memahami teks bacaan

kegiatan membaca pemahaman harus menguasai

tentang petunjuk pemakaian, denah dan teks pendek

bahasa atau tulisan yang digunakan dalam bacaan

yang bertujuan agar siswa mampu membaca petunjuk

yang dibacanya dan mampu menangkap informasi

pemakaian suatu alat, menjawab pertanyaan ,

atau isi bacaan tersebut. Untuk dapat memahami isi

membacakan denah dengan bahasa yang jelas dan

suatu bahan bacaan dengan baik diperlukan adanya

mudah dimengerti serta membaca sekilas teks pendek

kemampuan

dan menemukan pokok pikiran.

membaca

pemahaman.

Kegiatan

membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan

Berdasarkan

mata

SDLB

informasi yang mendalam serta pemahaman tentang

1

tahun 2006

kurikulum

studi

pelajaran Bahasa

pendahuluan

melalui

yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang

observasi pada tanggal 5 September sampai dengan

mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca.

30 September yang diadakan di SLB Bina Bangsa

Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau

Taman tentang kemampuan membaca pemahaman

maksud dari suatu bacaan

anak

melalui tulisan

(

tunadaksa

menunjukkan

bahwa

tingkat

http://m4y-a5a.blogspot.com/2012/05/membaca-

kemampuan membaca pemahaman anak tunadaksa

pemahaman.html. Diakses 18 Desember 2012)

sangat rendah. Hal ini terlihat pada anak tunadaksa

Oleh sebab itu untuk mamahami suatu bahan

ketika dalam pembelajaran di kelas. Banyak siswa

bacaan yang baik diperlukan adanya kemampuan

kesulitan dalam menjawab pertanyaan guru tentang

membaca pemahaman yang baik pula. Pemahaman

ini suatu bacaan.

merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan

membaca,

sebab

pada

hakikatnya

Berpijak pada permasalahan di atas guru perlu mencarikan

solusi

yang

dapat

membantu

pemahaman suatu bahan bacaan dapat meningkatkan

menyelesaikan permasalahan anak tunadaksa dalam

keterampilan membaca itu sendiri maupun untuk

memahami isi suatu bacaan yang diduga dapat

tujuan tertentu yang hendak dicapai. Membaca

ditingkatkan dengan diberikan pendekatan

pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu

pembelajaran

jenis membaca yang bertujuan memahami isi bacaan

menggunakan metode SQ3R.

Sujanto

dalam

Mayasa

(http://m4y-

Bahasa

Indonesia,

yaitu

dalam dengan

Menurut Taringan (1994: 35) menjelaskan

a5a.blogspot.com/2012/05/membaca-

bahwa metode SQ3R merupakan suatu rencana studi

pemahaman.html. Diakses 18 Desember 2012)

yang terpadu untk memahami serta menguasai isi

Menurut Ekwall dalam Mulyono Abdurrahman (1996:182) ada tujuh kemampuan yang ingin dicapai melalui membaca pemahaman, yaitu :

bacaan. Adapun rencana studi terpadu itu meliputi : survey, question,read, recice, review. SQ3R merupakan salah satu bagian strategi

1.

Mengenal ide pokok suatu bacaan

elaboasi, yang penerapannya untuk membentuk

2.

Mengenal detail yang penting

kebiasaan siswa berkonsentrasi dalam membaca,

3.

Mengembangkan imajinasi visual

melatih daya peramalan berkenaan dengan isi bacaan

dan mengembangkan kemampuan membaca kritis da

Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan

konprehensif, sehingga dapat mengkondisikan siswa

sekaligus digunakan sebagai acuan bagi para guru

belajar secara mandiri dan meningkatkan motivasi

pada sekolah luar biasa bagi anak tunadaksa untuk

belajar. Membantu siswa mengingat apa yang telah

lebih

mereka baca, dan dapat membantu proses belajar di

menggunakan

kelas dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan

dengan menerapkan metode SQ3R pembelajaran

membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai

membaca pemahaman apat lebih efektif sehingga

tuntas isi suau bacaan. Oleh karena itu apabila

dapat

pembelajaran membaca pemahaman

berkebutuhan khusus, khususnya anak tunadaksa.

metode

SQ3R,

maka

menggunakan

kemampuan

membaca

meningkatkan

kreativitas

metode

meningkatkan

mengajar.

motivasi

dalam

Selanjutnya

belajar

anak

Pengertian Membaca Pemahaman

pemahaman anak tunadaksa di SLB Bina Bangsa Kegiatan membaca pemahaman merupakan

Taman Sidoarjo dapat ditingkatkan. Berpijak dari permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang peningkatan kemampuan membaca pemahaman anak tunadaksa di SLB Bina Bangsa dengan menggunakan

suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. Jadi seseorang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman harus menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan

metode SQ3R.

dalam bacaan yang dibacanya dan mampu

Tujuan Penelitian

menangkap informasi atau isi bacaan tersebut.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan

(http://m4y-a5a.blogspot.com/2012/05/membacapemahaman.html. Diakses 18 Desember 2012 )

tingkat kemampuan membaca pemahaman anak

Selanjutnya menurut Saddhono (2012: 77)

tunadaksa di SLB Bina Bangsa Taman Sidoarjo

membaca pemahaman merupakan salah satu kunci

dengan menggunakan metode SQ3R.

memperoleh pengetahuan karena penekanannya

Manfaat Penelitian

pada persoalan pemahaman yang mendalam,

Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini dapat

pemahaman ide-ide naskah dari ide pokok sampai

meningkatkan kualitas pembelajaran, diantaranya :

ke ide-ide penjelas. Dilakukan secara lambat dan

1. Bagi Peneliti

berulang-ulang yang bertujuan untuk memahami

a.

Dapat

meningkatkan

pengetahuan

dalam

isi bacaan. Berdasarkan beberapa pengertian di

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pokok

atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa membaca

bahasan memahami teks bacaan

pemahaman adalah kegiatan membaca untuk

b. Meningkatkan kemampuan peneliti dalam memecahkan berkaitan

masalah

dengan

yang

masalah

khususnya pembelajaran

memahami isi bacaan baik yang tersurat maupun yang tersirat dari isi bacaan tersebut. 2. Jenis-jenis Membaca

Bahasa Indonesia di sekolah luar biasa. 2. Bagi Siswa

Sadhono

(2012:

77)

mengemukakan

bahwa jenis-jenis membaca yang perlu dikuasai

Diharapkan dapat memotivasi belajar siswa,

dalam dunia ilmu pengetahuan ada beberapa

sehingga

jenis . Jenis-jenis membaca yang dimaksud adalah

dapat

meningkatkan

membaca pemahaman. 3. Bagi Guru

kemampuan

:

9

a. Membaca intensif sebagai salah satu kunci memperoleh

ilmu

pengetahuan

karena

penekanannya adalah persoalan pemahaman yang mendalam, pemahaman ide-ide naskah

Mengembangkan imajinasi visual, d) Meramalkan hasil, e) Mengikuti petunjuk, f) Mengenal organisasi karangan, g) Membaca kritis 4. Tingkatan membaca Pemahaman

dari ide pokok sampai ke ide-ide penjelas,

Menurut Burnd dkk., (dalam Hairuddin dkk.:

dan hal-hal lain yang rinci, sampai kerelung-

2007: 24) mengungkapkan bahwa Ada empat

relungnya. Ia dilakukan secara lambat dan

tingkatan atau kategori pemahaman membaca

boleh dilakukan berulang-ulang, agar pesan-

yaitu :

pesan tertulisnya lebih merasuk ke otak dan

a.

hati.

memahami informasi yang dinyatakan

Membaca

Literal

adalah

kemampuan

b.Membaca Kritis. Membaca kritis merupakan

secara eksplisit dalam teks. Pemahaman literal

tahapan lebih jauh dari membaca intensif, dan

merupakan pemahaman tingkat paling rendah.

dianggap sebagai membaca yang bertataran

Walupun tergolong tingkat rendah pemahaman

lebih tinggi. Hal ini karena ide-ide buku yang

literal tetap penting, karena dibutuhkan dalam

telah dipahami secara baik dan detail, perlu

proses pemahaman bacaan secara keseluruhan.

direspons (ditanggapi), bahkan dianalisis.

Pemahaman literal merupakan prasyarat bagi

c. Membaca cepat. Membaca cepat ini penting untuk

kita

perolehan

kuasai

berkenaan

informasi-informasi

pemahaman yang lebih tinggi.

dengan

b. Pemahaman inferansial adalah kemampuan

sehari-hari,

memahami informasi yang dinyatakan secara

seperti berita dan reportase.

tidak

langsung

(tersirat)

dalam

teks.

d.Membaca Apresiatif dan Estetis. Kegiatan

Memahami teks secara inferensial berarti

membaca ini bersifat lebih khusus karena

memahami apa yang diimplikasikan oleh

lebih berhubungan dengan nilai nilai afektif

informasi-informasi yang dinyatakan eksplisit

dan

dalam

faktor

intuisi

(perasaan).

Obyek

teks.

Dalam

hal

ini

pembaca

kajiannya terutama karya sastra serta bacaan-

menggunakan informasi

bacaan yang lain yang ditulis dengan bahasa

secara eksplisit dalam teks, latar belakang

yang indah.

pengetahuan, dan pengalaman pribadi secara

e. Membaca Teknik. Membaca teknik mengacu pada

pelafalan

yang

terpadu untuk membuat dugaan atau hipotesis.

Kegiatan

c. Pemahaman Kritis merupakan kemampuan

membaca teknik secara langsung memasuki

mengevaluasi materi teks. Pemahaman kritis

kegiatan

pengumuman,

pada dasarnya sama dengan pemahaman

materi pelajaran, penataran, ceramah, naskah

evaluative. Dalam pemahaman ini, pembaca

pidato. Khotbah dan lain-lain.

membandingkan informasi yang ditemukan

membaca

standar.

yang dinyatakan

berita,

3. Tujuan Membaca Pemahaman Menurut

Ekwall

dalam teks dengan norma-norma tertentu, (dalam

Mulyono

Abdurrahman, 1997:187) ada tujuh kemampuan

pengetahuan, dan latar belakang pengalaman pembaca untuk menilai teks.

yang ingin dicapai melalui membaca pemahaman,

d. Pemahaman kreatif merupakan kemampuan

yaitu : a) Mengenal ide pokok suatu bacaan, b)

unutk mengungkapkan respon emosional dan

Mengenal

estetis terhadap teks yang sesuai dengan

detail

yang

penting,

c)

standar pribadi dan standart professional. Pemahaman

melibatkan

Uno

dan

Mohammad

dimensi

(2012:116) mengemukakan bahwa karakteristik

kognitif membaca karena berkaitan dengan

Metode Pembelajaran SQ3R adalah sebagai

dampak psikologi dan estetis teks terhadap

berikut :

pembaca.

a. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran

dituntut

kreatif

Menurut

Pemahaman menggunakan

kreatif, daya

pembaca

imajinasinya

untuk memperoleh gambaran baru yang melebihi apa yang disajikan penulis.

b.Guru sebagai fasilitator dan mediator yang aktif c. Pembelajaran yang dibentuk dalam kelompokkelompok kecil dan guru sebagai pembimbing d.Siswa dihadapkan pada suatu fenomena dan

B. Metode SQ3R

kemudian diminta untuk mensurvei hal-hal

1. Pengertian Metode SQ3R

pokok yang terdapat dalam fenomena yang

Menurut Uno (2011:115) mengemukakan

dihadapi

bahwa metode SQ3R adalah salah satu metode

e. Siswa menyelidiki makna yang terkandung

pembelajaran yang membentuk kebiasaan siswa

dalam suatu fenomena atau kejadian dengan

berkonsentrasi

berpedoman pada hal-hal pokok yang telah

kemampuan

dalam membaca

membaca, cepat,

melatih

melatih

daya

disurvei lebih dahulu.

peramalan berkenaan dengan isi bacaan dan mengembangkan kemampuan membaca kritis dan konprehensif

dengan

prosedur pelaksanaan

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Survey, Question, Read, Recite dan Review.

Penelitian

Selanjutnya Menurut Trianto (2005:146)

ini

menggunakan

pendekatan penelitian tindakan kelas dengan

Metode SQ3R merupakan metode pembelajaran

menggunakan

yang

siswa

Arikunto S, 2006:2) berdasarkan siklus-siklus.

mengingat apa yang mereka baca. Kegiatan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan

membaca buku bertujuan untuk mempelajari

melalui dua siklus untuk melihat peningkatan

sampai tuntas isi suatu bacaan.Dengan prosedur

hasil belajar siswa. Menurut Wardani (2006:1.4)

pelaksanaan Survey, Question, Read, Recite dan

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

Review.

dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui

digunakan

untuk

membantu

Berpijak dari beberapa pendapat di atas

desain MC. Taggart (dalam

refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki

maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

kinerjanya

dengan

metode

meningkat. Sedangkan menurut Aqib (2009:13)

pembelajaran untuk membentuk kebiasaan siswa

Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan

berkonsentrasi

melatih

suatu pencermatan terhadap kegiatan yang

mengingat isi

sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah

metode

SQ3R

dalam

adalah

membaca,

kemampuan membaca cepat, bacaan

dan

mengembangkan

kemampuan

sehingga

hasil

belajar

siswa

kelas.

membaca kritis dan konprehensif dengan dengan

Dari beberapa definisi di atas dapat

prosedur pelaksanaan Survey, Question, Read,

disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

Recite dan Review.

adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh

2. Karakteristik Metode Pembelajaran SQ3R

guru di dalam kelasnya sendiri, melalui refleksi

diri

dengan

melakukan

tindakan-tindakan

pemahaman yang masih rendah dan merupakan

tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan

tempat mengajar dan pernah menjadi tempat

praktik pembelajaran secara lebih berkualitas

penelitian.

sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar C. Subyek Penelitian

yang lebih baik.

Subyek penelitian ini adalah anak

Rancangan Penelitian

tunadaksa siswa kelas III yang berjumlah 2

Rancangan Penelitian Tindakan Kelas

siswa perempuan, laki-laki, dengan

ini adalah menggunakan desain siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Empat tahap utama yang ada pada setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut: Siklus I

Perencanaan Tindakan I

Permasalahan

Pelaksanaan Tindakan I

Refleksi I

Pengamatan/ observasi

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Refleksi II

Pengamatan/ observasi

Siklus II

Permasalahan baru / hasil

Apabila Permasalahan Belum Terselesaikan

Dilanjutkan ke siklus berikutnya kecerdasan di bawah rata-rata dan nilai (MC Taggart dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia

dalam

membaca pemahaman masih kurang.

Arikunto, dkk 2008:74)

Waktu Penelitian

B. Lokasi Penelitian

Penelitian

Penelitian dilakukan di SLB Bina

Tindakan

Kelas

ini

Bangsa dengan alamat Ngelom Gg VI RT III

dilaksanakan pada bulan Februari sampai April

RW

2013.

III

Taman

Sidoarjo.

Penelitian

ini

dilaksanakan di kelas III SLB Bina Bangsa

D. Tehnik Pengumpulan Data

tahun pelajaran 2012- 2013. Pemilihan tempat

Tehnik pengumpulan data yang digunakan

ini didasarkan pada pertimbangan hasil belajar

dalam penelitian ini adalah :

anak tunadaksa kelas III SLB Bina Bangsa Sidoarjo

tentang

kemampuan

membaca

1.

Pengamatan/Observasi

Pengamatan

digunakan

untuk

mengamati kegiatan anak tunadaksa

penelitian dan data nilai kriteria ketuntasan

pada

waktu proses pembelajaran. “ Observasi

minimum siswa. E. Tehnik Analisa Data

adalah pengamatan yang meliputi kegiatan

Analisis data dalam penelitian ini

pemusatan perhatian terhadap suatu obyek

menggunakan data deskriptif kualitatif untuk

dengan menggunakan seluruh alat indera.”

mendeskripsikan kenyataan atau fakta sesuai

(Arikunto, 2006:156). Dalam penelitian ini

dengan

digunakan tehnik observasi karena observasi

untuk menemukan peningkatan hasil belajar

merupakan

yang

Bahasa Indonesia membaca pemahaman melalui

melibatkan panca indera, sehingga penelitian

metode SQ3R. Analisa data yang digunakan

akan

optimal.

dalam penelitian ini adalah analisis refleksi

Dengan observasi didapatkan data tentang

berdasarkan siklus-siklus. Analisis data secara

proses

bertahap, pertama dengan menyeleksi dan

suatu

memperoleh

pengamatan

hasil

yang

belajar dan hasil belajar anak

tunadaksa

dalam

mempelajari

Bahasa

data yang diperoleh dengan tujuan

mengelompokkan,

kedua

memaparkan atau

Indonesia tentang membaca pemahaman.

mendeskripsikan data, ketiga menyimpulkan

Adapun aspek yang diamati adalah :

atau memberi makna, meliputi:

a. Perhatian anak tunadaksa pada saat guru

1. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data

menjelaskan materi

yang

b. Keaktifan anak tunadaksa dalam kegiatan

pengelompokan,

membaca pemahaman

mentah, menjadi sebuah informasi.

c. Kesungguhan dalam kegiatan membaca pemahaman d.

dilakukan

melalui pengorganisasian

seleksi, data

2. Pemaparan data adalah merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah

Penguasaan

materi

dalam

kegiatan

membaca pemahaman

dipahami dalam bentuk paparan naratif, grafik atau perwujudan lainnya.

e. Kemampuan dalam memahami isi bacaan f. Motivasi dalam memahami ini bacaan 2. Dokumentasi

3. Penyimpulan data adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah direduksi dalam

Dokumentasi

yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variable yang berupa

bentuk

pernyataan

kalimat

yang

singkat dan padat. (Wardhani dkk, 2007: 2.31)

catatan, transkrip, buku, notulen rapat,

Data yang diperoleh melalui observasi per

agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:

siklus dianalisis untuk menentukan kelebihan atau

2006

penggunaan

kelemahan tindakan. Data yang diperoleh melalui

dokumentasi ini yaitu : (a) untuk mencari

tes tertulis dalam setiap siklus dikumpulkan

data siswa di buku induk, dan (b) untuk

kemudian dicari rata-rata

mencari informasi data yang diperlukan

mendapatkan data peningkatan hasil belajar

dalam penelitian melalui buku referensi

Bahasa Indonesia tentang membaca pemahaman.

dengan dokumentasi didapatkan data tentang

Kemudian data yang dihasilkan diolah dan hasil

kajian

akhir dimasukkan rumusan prosentase sebagai

).

Adapun

teori

yang

tujuan

dibutuhkan

dalam

hasil

pencapaian

per

ketuntasan

siklus

materi.

untuk

Hasil

pengamatan dari peneliti yang berupa pekerjaan

Penelitian

Tindakan

Kelas

ini

siswa dianalisis dan dilakukan refleksi dan analisis

dilakukan sesuai dengan pada waktu penelitian

secara prosentase. Dengan langkah-langkah :

yang telah ditentukan. Dengan dibantu guru

1.Penilaian rata-rata

rekan sejawat peneliti berusaha mengatasi

Peneliti

menjumlahkan

nilai

yang

kesulitan anak dalam membaca pemahaman

diperoleh siswa kemudian dibagi dengan

dengan

jumlah siswa dalam kelas sehingga diperoleh

diharapkan setelah penelitian selesai anak

nilai rata-rata :

sudah mempunyai kemampuan khususnya

X = ∑X ∑N Keterangan :

dalam membaca pemahaman yang jauh lebih

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi/pengamatan atas perkembangan anak

N = Jumlah siswa

dalam hal membaca pemahaman. Apakah

2.Penilaian untuk ketuntasan belajar menghitung

ketuntasan

dalam siklus ini anak sudah mempunyai

belajar

peningkatan sesuai yang diharapkan apakah

digunakan rumus sebagai berikut :

masih belum memuaskan hasilnya. Hasil

P = ∑ siswa yang tuntas belajar X 100 % ∑ siswa ini

dilakukan

pada

observasi ini nantinya digunakan sebagai acuan untuk

saat

pada

siklus

Refleksi adalah melihat, mengkaji dan

perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya.

mempertimbangkan hasil atau dampak dari

F. Pelaksanaan Penelitian

tindakan yang sudah dilakukan. Apakah pada

Pada tahap ini menggunakan dua siklus yang mempunyai

langkah

langkah-

ini

terdapat

hasil

yang

tidak

memuaskan sesuai dengan aspek yang diamati

langkah sebagai berikut:

atau menemukan kekurangan-kekurangan pada

1.Perencanaan

kegiatan yang telah dilakukan, maka peneliti

Adapun dalam langkah ini ditetapkan kegiatan

tindakan

4.Refleksi

sebagai bahan refleksi untuk melakukan

siklus

melakukan

berikutnya.

tahapan refleksi. Hasil analisis digunakan

masing-masing

SQ3R.

3. Observasi

X = Jumlah semua nilai siswa

Analisis

metode

baik dari sebelumya.

X = Nilai rata-rata

Untuk

menggunakan

membaca

dengan

melakukan perbaikan dengan merencanakan

menggunakan

siklus berikutnya.

metode SQ3R. Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat merumuskan persiapan kegiatan meningkatkan kemampuan kognitif membaca

persiapan

langkah-langkah

kegiatan

adalah

dalam

merumuskan

kegiatan peningkatan kemampuan membaca pemahaman melalui metode SQ3R. 2. Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian Tindakan Kelas berdasarkan siklus-siklus

pemahaman melalui metode SQ3R. Adapun

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(Arikunto dkk, 2008). Adapun subyek penelitian ini adalah siswa kelas III Tunadaksa SLB Bina Bangsa Taman

Sidoarjo

perempuan.

yang berjumlah 2

Sesuai

dengan

penelitian

orang

siswa

yang

telah

dilaksanakan dan berdasarkan temuan penelitian, peneliti telah melaksanakan tindakan sebayak 2 siklus, karena

pada siklus kedua sudah ada peningkatan kemampuan

memerlukan bantuan sepenuhnya dari guru. Sedangkan

belajar Bahasa Indonesia tentang membaca pemahaman

LZ pada langkah survey masih memerlukan sedikit

dengan

batuan, sedangkan pada langkah question, read, recite,

menggunakan

metode

SQ3R

bagi

siswa

tunadaksa di SLB Bina Bangsa Taman Sidoarjo.

dan review masih memerlkan bantuan sepenuhnya dari

Pelaksanaan tindakan siklus I

guru.

Proses kegiatan membaca pemahaman

Ketika dalam proses pembelajaran berlangsung, apabila

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 20

ada sikap anak yang kurang tepat seperti perhatian

Februari 2013. Dalam pertemuan ini peneliti memulai

mudah beralih dan mudah bosan, maka peneliti berusaha

kegiatan awal yang diawali dengan a) pembacaan salam,

membimbing anak. Sehingga secara umum suasana

b) do’a, c) absensi dan appersepsi tentang materi

belajar terlihat menyenangkan.

membaca pemahaman. Kegiatan inti adalah pelaksanaan

Adapun kesimpulan peneliti dan teman sejawat adalah

kegiatan membaca pemahaman dengan menggunakan

bahwa secara umum siklus I ini berhasil, walaupun tidak

metode SQ3R. Kegiatan dalam tindakan ini dimulai

semua pada materi membaca pemahaman. Pada BP dan

dengan menjelaskan materi pelajaran tentang membaca

LZ sudah ada sedikit peningkatan pada tiap-tiap langkah

pemahaman.

pada penerapan metode SQ3R. Pelaksanaan materi pada

Kegiatan membaca pemahama dengan menggunakan

siklus I pada hari selanjutnya berupa pengulangan materi

metode SQ3R diawali pada langkah a) survey, anak

sebelumnya dan pengulangan pada penerapan metode

diminta membaca sekilas materi bacaan, kemudian anak

SQ3R

menentukan tema bacaan, mengidentifikasi perwatakan

Pelaksanaan tindakan siklus II

melalui apa yang dilakukan tokoh utama dalam cerita.

Perencanaan Siklus II

Selanjutnya langkah b) question, anak menyusun daftar

Berdasarkan masalah yang dihadapi anak, peneliti

pertanyaan yang relevan dengan isi bacaan. Kemudian

bersama teman sejawat berkolaborasi merumuskan

anak membuat pertanyaan tentang nama tokoh, watak

perencanaan bahwa peneliti tetap menggunakan metode

tokoh dan kegiatan yang dilakukan oleh tokoh. Pada

SQ3R

langkah c) read, siswa menyusun jawaban dari

pemahaman bagi anak tunadaksa. Adapun gambaran

pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun tentang nama

pelaksanaan siklus II ini adalah sebagai berikut :

tokoh utama dalam cerita, kebiasaan yang dilakukan oleh

a) Menyusun rancangan pembelajaran

tokoh dalam cerita dan tokoh lain yang ada dalam

b) Membuat lembar observasi

bacaan. Selanjutnya pada langkah d) recite,

c)

anak

memeriksa semua jawaban yang telah dibuat. Apakah masih ada pertanyaan yang belum dijawab. Jika ada anak

untuk

meningkatkan

Menyediakan

bahan

kemampuan

yang

membaca

menunjang

proses

pembelajaran 1)

akan menyusun jawabannya. Pada langkah e) Review,

Tindakan siklus II pertemuan II Tindakan ini dilaksanakan 2 x pertemuan

anak meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan.

selama 1x30 menit. Dibawah ini akan dideskripsikan

Hasil observasi kemampuan membaca pemahaman

secara

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa secara umum

pembelajaran dimulai sengan pembacaan salam, doa’a,

tindakan yang dilaksankan pada siklus I ini pada langkah

absensi dan appersepsi tentang materi yang berhubungan

survey BP sudah dapat melakukan dengan baik, pada

dengan membaca pemahaman.

langkah question, read

umum

tentang

siklus

II.

Kegiatan

awal

dan recite mash memerlukan

Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan belajar

sedikit bantuan akan tetapi pada langkah reiew masih

pada siklus II ini sama dengan siklus I, akan tetapi pada

siklus II ini lebih ditingkatkan lagi kemampuan anak

pemahaman, maka peneliti bersama teman sejawat

dalam membaca pemahaman, terutama

sepakat untuk menghentikan tindakan pada siklus II.

pada langkah

suvey khususnya LZ. Materi pelajaran yang akan

Pelaksanaan materi siklus II ini berupa inti dari konsep

diberikan pada siklus II ini merupakan lanjutan dari

membaca pemahaman. Melalui penggunaan metode

materi siklus I yang sepenuhnya belum berhasil. Pada

SQ3R, sebanyak apapun teks suatu bacaan anak dapat

siklus II ini lebih ditekankan pada pemahaman isi

memahami isi bacaan teks tersebut. Pada dasarnya tugas

bacaan.

yang diberikan kepada anak tidaklah sulit karena

Observasi siklus II Pertemuan II

mengacu pada isi bacaan. Dengan menyebutkan judul,

Berdasarkan hasil pengamatan oleh teman sejawat

menentukan tema, menyusun pertanyaan dan menyusun

diperoleh

jawaban

gambaran

dilaksanakan

pada

umum siklus

tindakan II

ini

yang

sesuai

akan

yang

sesuai

dengan

teks

maka

akan

dengan

memudahkan anak dalam memahami isi bacaan. Dengan

perencanaan. Dari aspek anak, sudah terlihat interaksi

meningkatnya kemampuan membaca pemahaman anak,

yang aktif, anak lebih kreatif, dan pembelajaran lebih

maka peneliti bersama teman sejawat sepakat untuk

berpusat pada anak. Anak mengikuti semua perintah

menghentikan tindakan pada siklus II.

yang peneliti dan teman sejawat berikan.

Pembahasan

Dalam mempelajari tentang membaca pemahaman,

Upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman

peneliti meminta anak membaca isi teks, kemudian anak

anak tunadaksa melalui metode SQ3R.

menyebutkan judul dan menyebutkan tema bacaan.

Penggunaan metode SQ3R untuk meningkatkan

Selanjutnya anak menyusun pertanyaan tentang isi

kemampuan

bacaan yang kemudian dilanjutkan dengan menyusun

pengamatan langsung. Sesuai dengan karakteristik anak

jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat. Pada tahap

tunadaksa yang memiki keterbatasan dalam memahami

akhir anak mampu menceritakan kembali isi bacaan

sesuatu, dan daya ingat yang kurang dilatih untuk itu

dengan benar dengan bahasanya sendiri.

perlu adanya

Refleksi siklus II

proses pembelajaran khususnya pembelajaran membaca

Dalam siklus II ini peneliti dan teman sejawat

pemahaman pada anak didik. Trianto (2007: 10)

berkolaborasi dalam melaksanakan dan menyimpulkan

menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran

hasil tindakan. Adapaun kesimpulan secara umum yaitu

yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran secara

peneliti sudah berhasil dalam meningkatkan kemampuan

tuntas sesuai yang diharapkan maka seorang guru harus

membaca pemahaman anak tunadaksa, anak sudah bisa

menguasai beberapa model pembelajaran agar mudah

menyebutkan judul dan menentukan tema bacaan.

dalam melaksanakan pembelajaran didalam kelas

Disamping itu anak sudah dapat menyusun pertanyaan

membaca

pemahaman

diperoleh

dari

metode pembelajaran yang tepat dalam

Sebagai upaya menumbuhkembangkan suatu

dan menyusun jawaban atas pertanyaan yang telah

keterampilan, pembelajaran

disusunnya. Hanya saja terkadang masih ada kesalahan

apabila didukung oleh faktor-faktor baik yang berasal

dalam susunan kalimatnya.

dari diri siswa yang dapat mendorong siswa

Pelaksanaan materi pada siklus II ini berupa menyusunm

membaca

kalimat berupa pertanyaan dan jawaban yang sesuai

dibangkitkan dengan cara pemberian pembelajaran

dengan isi bacaan dengan kalimat yang benar. Dengan

membaca yang menarik sehigga dapat menumbuhkan

meningkatnya

minat dan motivasi siswa.

kemampuan

anak

dalam

membaca

adalah

membaca akan efektif

tumbuhnya

motivasi.

Ini

aktif dapat

Pembelajaran membaca menjadi lebih efektif

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

apabila didukung oleh faktor eksternal yang berupa

penelitian penerapan metode SQ3R untuk meningkatkan

stimulan yang dapat memacu siswa untuk mendapatkan

kemampuan membaca pemahaman anak tunadaksa kelas

informasi. Selain itu semakin sering siswa diberi

III di SLB Bina Bangsa Taman Sidoarjo, maka dapat

kesempatan berlatih maka mereka akan semakin terampil

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

dalam membaca.

1.

Salah satu metode dalam pemelajaran mebaca

Metode SQ3R merupakan salah satu metode membaca

yang

dapat

digunakan

untuk

intensif adalah dengan metode membaca SQ3R yang

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman

merupakan

anak tundaksa di SLB Bina Bangsa Taman

salah satu strategi elaborasi. Strategi

elaborasi adalah proses penambahan perinsia sehingga informasi baru akan lebih bermakna, oleh karena itu membuat

pengkodean

memberikan

lebih

kepastian.

mudah

Strategi

ini

dan

Sidoarjo. 2.

lebih

membaca

membantu

dengan apa yang telah diketahui.

anak

tunadaksa

dapat

Bangsa Taman Sidoarjo 3.

Tingkat

keberhasilan

dalam

upaya

untuk

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman

Selanjutnya sebagaimana disampaikan oleh Hafni (dalam

pemahaman

ditindak lanjuti dan diaplikasikan di SLB Bina

pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang melalui penciptaan baru

Metode SQ3R untuk meningkatkan kemampuan

Saddhono,2012: 73) esensi membaca adalah

pemahaman. Ini berarti kegiatan membaca yang tidak

anak

tunadaksa

tergantung

pada

intensitas

pelaksanaan latihan membaca yang dilakukan secara berulang-ulang.

disertai pemahaman merupakan kegiatan yang sia-sia

Dalam

penelitian

tindakan

ini

terjadi

Untuk dapat memiliki keterampilan membaca, diperlukan

peningkatan kemampuan membaca pada anak 48tunadaksa

latihan membaca secara tekun

dan terus menerus.

yang ditunjukkan dalam siklus I dan siklus II. Dari hasil

Disamping itu pemilihan metode mengajar yang tepat

rekapitulasi kemampuan membaca pemahaman sebelum

juga

diberikan

menentukan

keberhasilan

seseorang

dalam

tindakan

menggunakan

metode

SQ3R

memahami suatu bacaan. Metode SQ3R adalah salah satu

sangatlah minim. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian

metode mengajar membaca pemahaman yang terstruktur

nilai yang sangat rendah yaitu 39% untuk BP dan 29%.

yang dilaksanakan setahap demi setahap sehingga mudah

Sedangkan setelah diberikan tindakan pada siklus I

dipahami dan dilakukan oleh anak tunadaksa disamping

mengalami peningkatan sebesar 36 % untul BP dan 45%

menggunakan metode SQ3R tersebut telah memberikan

untuk LZ. Dan pada siklus II peningkatan kemampuan

motivasi bagi anak tunadaksa.

membaca

Peningkatan kemampuan membaca pemahaman anak

menggunakan metode SQ3R sangat tiggi, yaitu

tunadaksa melalui metode SQ3R.

untuk BP dan 55% untuk LZ. Dari pencapaian nilai yang

Dari hasil peneliti mengadakan kegiatan belajar

didapat

pemahaman

dari

siklus

anak

I

dan

tunadaksa

siklus

rata-rata

tersebut,

diajukan

peningkatannya dari 55% menjadi 24%.

beberapa

SARAN

dan

pertemuan.

Dapat

dilihat

peningkatan kemampuan membaca pemahaman anak

Sesuai

dengan saran

kesimpulan yang

dapat

55%

II

mengajar membaca pemahaman anak tunadaksa dalam siklus

dengan

tunadaksa secara signifikan.

beberapa

membantu

dalam

SIMPULAN

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman bagi

anak tunadaksa. Adapun saran yang diajukan adalah sebagai berikut :

Saddhono

dan

Slamet.

2012.

Meningkatkan

Keterampilan Berbahasa Indonesia (Teori dan

1. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative dalam pembelajaran membaca pemahaman.

Aplikasi ). Bandung: Karya Putra Darwati. Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan

2. Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun program pembelajaran membaca

baru.

Bandung

:

PT.

Remaja

Rosdakarya. Sudikin dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendekia.

3. Bagi mahasiswa PLB atau peneliti berikut, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun penelitian berikutnya.

Syah Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Soemantri, Sutjihati. 1996. Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta : Refika Aditama.

DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 1997. Pendidikan Bagi Anak berkesulitan Belajar. Jakarta : Departemen Pendidikan

Tim. 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif

Ahmadi dan Supriyono. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta:

Berorientasi Konstruktif. Surabaya : Prestasi Pustaka.

Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Assjari. 1997. Ortopedagogik Anak Tunadaksa. Jakarta: Departemen

Pendidikan

Dan

Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Depdiknas, 2006. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SLB-D). Jakarta. Djamarah dan Zain. 2010. Stratrgi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Farida, Rahim. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Hairuddin, dkk. 2007. Pembelajaran bahasa Indonesia. Depdiknas: Pendidikan Tinggi. Rohani. 2010. Pengelolaan Pengajaran, Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional. Jakarta: Rineka Cipta. Rahardja, Djadja dkk. 2010. Pengantar Pendidikan Luar Biasa (Orthopedagogik). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Uno dan Mohamad, 2012, Belajar Dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif Menyenangkan, Jakarta: Bumi Aksara. Wardhani, 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.