Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan LKS inkuiri
tema hujan asam untuk IPA SMP yang ditinjau dari hasil validasi terhadap
kriteria ...
Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Inkuiri Tema Hujan Asam untuk IPA SMP
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA INKUIRI TEMA HUJAN ASAM UNTUK IPA SMP Azti Kurniasari 1), Utiya Azizah 2), dan Laily Rosdiana 3) 1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA, e-mail:
[email protected] 2) Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNESA, e-mail:
[email protected] 3) Dosen Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA, e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan LKS inkuiri tema hujan asam untuk IPA SMP yang ditinjau dari hasil validasi terhadap kriteria kesesuaian dengan model pembelajaran inkuiri, kelayakan isi, penyajian, dan bahasa, serta ditinjau dari hasil belajar siswa dan respons siswa terhadap LKS inkuiri yang dikembangkan. Pengembangan LKS mengunakan model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate). Namun, dalam penelitian ini hanya dibatasi hingga pada tahap Develop saja. Hasil penelitian menunjukan bahwa LKS yang dikembangkan telah layak digunakan dalam proses pembelajaran. Hal itu dapat dilihat dari hasil validasi LKS terhadap kesesuaian dengan model pembelajaran inkuiri, kelayakan isi, penyajian, dan bahasa yang masing-masing memperoleh persentase sebesar 78,22%(baik); 82,22%(sangat baik); 81,48%(sangat baik); 81,67%(sangat baik). Berdasrkan hasil belajar kognitif diperoleh rata-rata nilai dari seluruh siswa sebesar 75,24 dan termasuk tuntas. Untuk hasil belajar psikomotor siswa yang terdiri atas indikator penggunaan alat percobaan, yaitu termometer, stopwatch, gelas ukur, kertas lakmus, dan indikator universal masing-masing diperoleh persentase sebesar 81,67%(sangat baik); 88,33% (sangat baik); 81,67%(sangat baik); 78,33%(baik); 78,33%(baik). Untuk hasil belajar afektif siswa yang terdiri atas indikator disiplin, bertanggung jawab, cermat, serta saling merepons dan bekerja sama masing-masing diperoleh rata-rata persentase sebesar 85,84%(sangat baik); 85,00%(sangat baik); 79,17%(baik); 91,67%(sangat baik). Berdasarkan hasil repons siswa terhadap LKS yang dikembangkan diperoleh persentase sebesar 99,26%(sangat baik) untuk kriteria kesesuaian dengan model pembelajaran inkuiri, 94,22% (sangat baik) untuk kriteria kelayakan isi, 93,33% (sangat baik) untuk kriteria kelayakan penyajian, dan 96,11%(sangat baik) untuk kriteria kelayakan bahasa. Kata Kunci: LKS inkuiri, hujan asam, kelayakan LKS. Abstract The aim of this research is to describe the expediency of inquiry worksheet at the theme of acid rain for science of junior high school that evaluated from the result of validation criteria to inquiry model, the expediency of content, presentation, and language, and it is also evaluated from the result of students learning and the respond of students to the inquiry worksheet development. The development of worksheet uses 4-D model (Define, Design, Develop, and Disseminate). But, this research is limited to develop stage only. The results of this research show that worksheet has been developed is competent to use for learning process. It can be seen from the worksheet validation result of criteria to inquiry model, the expediency of content, presentation, and language at each earn a percentage of 78,22% (good); 82,22% (very good); 81,48% (very good); 81,67% (very good). Based on the result of cognitive learning is obtained average value from all of students and the result is 75,24 and it is complete. For the result of psychomotor learning that consist of indicators using experimental tools, the thermometer, stopwatch, measuring cups, litmus paper and universal indicator respectively obtained percentage of 81,67% (very good); 88,33% (very good); 81,67% (very good); 78,33% (good); 78,33% (good). For the result of affective learning that consist of indicators disciplined, responsible, careful, and respond to each other and work together obtained an average percentage of 85,84% (very good); 85,00% (very good); 79,17% (good); 91,67% (good). Based on the responses of students to development of worksheet are obtained percentage of 99,26% (very good) for criteria as according to inquiry model, 94, 22% (very good) for criteria in the expediency of content, 93,33% (very good) for criteria in the expediency of presentation, and 96,11% (very good) for the criteria in expediency of language. Keywords: Inquiry worksheet, acid rain, the expediency of worksheet.
sekolah dalam merencanakan, melaksnakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran sesuai dengan kondisi dan aspirasi mereka. Di dalam KTSP ini, struktur kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
PENDAHULUAN Kurikulum yang digunakan saat ini adalah Kuruikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Prinsip ini diimplementasikan untuk memberdayakan daerah dan
131
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 131-140
Madrasah M Tsannawiyah (MTss) memuat bahw wa IPA berupaa substansi mataa pelajaran terppadu. Terpadu Pembelajjaran IPA merupakann konsep k pembelajaran yang banyak b berhub bungan dengann obyek o nyata dan d dilakukan n dengan situaasi yang lebihh alami a serta dappat menghubunngkan pengetahhuannya dalam m penerapan p keh hidupan sehari-hari. Dari deeskiripsi tentaang IPA Teerpadu, makaa pelaksanaan p prroses pembelajjaran IPA Terppadu dilakukann secara inkuirii ilmiah. Men nurut Wina (2006), ( inkuirri adalah a proses berpikir secaara kritis dan analitis untukk mencari m dan menemukan sendiri jawabban dari suatuu masalah m yang dipertanyakann. Jadi dengann pembelajarann yang y berorienttasi inkuiri siswa dapat meengembangkann kemampuan k b berpikir secaraa sistematis daan logis dalam m memecahkan m masalah denngan menggunnakan metodee ilmiah, i misallnya: merumu uskan masalah, merancangg eksperimen, e m melakukan ekspperimen, memggumpulkan dann menganalisis m d data, serta menarik simpulan. Berdasark kan hasil observasi di SM MP Negeri 1 Madiun, M Lemb bar Kegiatan Siswa S (LKS) atau a worksheet yang y digunakaan panduan prooses pembelajaaran di sekolahh masih m belum terpadu. t Dari segi s isi, dalam LKS memangg terdapat t pandu uan kegiatan percobaan p sedeerhana, namunn untuk u sistemaatika susunannnya masih belum sesuaai langkah l metod de ilmiah yanng menjadi cikal bakal darri inkuiri. i Selanjutnnya berdasarkaan hasil wawaancara dengann salah satu gu uru IPA di SM MP Negeri 1 Madiun padaa tanggal t 5 Okto ober 2012 yangg menyatakan bahwa di SMP P Negeri N 1 Maddiun dalam pengajaran IP PA sulit untukk menerapakan m h ini dikarenakan kendalaa keterpaduan, hal keterbatasan k kompetensi guru di seekolah dalam m memahami m cakkupan ilmu IPA A yang luas, masih m terkotak-kotak. k Untuk k proses pem mbelajaran siswapun jarangg dibimbing d seccara sistematis menurut lanngkah metodee ilmiah, i dan bahkan siswa memang m jaran ng diajak padaa kegiatan k untuuk langsung terjun mengaadakan prosess pemecahan p m masalah berddasar permasaalahan dalam m kehidupan k sehari-hari. Sedangkan S m menurut hasil wawancara w deengan guru IP PA lain di SMP S Negeri 1 Madiun, M mem mang diakuii pembelajaran terkadangg dikemas d secaara terpadu yang y berupa pembelajarann tematik, t namuun hal ini hannya pernah diiterapkan padaa kelas k tertentu,, untuk materii pembelajarann tertentu, dann keterpaduan k belum b sampai materi pelajarran IPA lintass tingkatan t kelaas. Kemudian jika dilihat dari d segi hasil belajar b siswa, menurut m guru tersebut t siswa sering terdapaat kesalahan k konssep pada materri kalor. Hasil waawancara ini didukung oleh h hasil angket yang y diambil pada tanggall 5 Oktober 2012 di SMP P Negeri N 1 Madiun. Angket inni ditujukan keepada 45 siswaa yang y dijadikann responsden.. Berdasarkan hasil angkett,
sebanyakk 84,44% siswaa setuju bahwa pembelajarann IPA hendakny ya dilaksanakkan secara terpadu t dan tidak terpisah-p pisah, sedanggkan sisanya sebanyak 155,56% menyatak kan tidak seetuju diakrenaakan siswa belum b diperkenaalakan secaraa mendalam oleh guru mereka m tentang arti a keterpaduaan dalam IPA A. Dari segi metode m yang diggunakan oleh guru, sebany yak 77,78% siswa menjawabb bahwa guru lebih sering menggunakan m m metode ceramah sehingga untuuk pengajaran pemecahan p maasalah berdasark kan kehiduppan sehari-haari yang sesuai sistematikka metode ilmiah pun jarang diteraapkan. Terbukti sebanyak 64,444 % siswa merasa m tidak ppernah diajarkann guru merekaa untuk membbuat suatu rum musan masalah. Untuk materri pembelajaraan IPA yangg sulit dipelajarii, sebanyak 440,00% siswaa menjawab materi m asam, basa, dan garram dikarenak kan siswa merasa m d kelas kurangg bisa pembelajaran yang meereka terima di memberi pemahaman leebih dan pengaalaman belajarr yang menarik. Dari harapan daan fakta dilap pangan yang telah dideskrippsikan, maka perlu dilakukan suatu peneelitian pengembangan utuk m menyelesaikan permasalahan yang ada dalaam pembelajarran IPA. Matteri yang term masuk dalam peelajaran IPA T Terpadu cukupp banyak dan perlu untuk dik kembangkangkkan. Berdasarkkan hasil lapaangan, materi yang y dianggap sulit oleh siiswa yakni teentang asam, basa, dan garam m serta materi yang y dianggapp guru sering terjadi kesalahhan konsep, yakni kalorr dan perubahaan wujud, dalam proses pembelajaran p dapat dimuncullkan dalam suuatu tema, saalah satunya aadalah tema hujaan asam. Hujan asam meruupakan salah satu s fenomenaa yang kerap kalli terjadi di eraa globalisasi saat s ini. Hujan asam terjadi kaarena belerang (sulfur) yang merupakan m penngotor dalam baahan bakar fosil atau bisa dikatakatakan poolutan udara seerta nitrogen di udara yanng bereaksi dengan d oksigen membentuk m suulfur dioksida dan d nitrogen oksida. o Zat-zat inni berdifusi ke atmosfer dan bereaksi denggan air untuk membentuk m asaam sulfat dann asam nitrat yang mudah laarut dan turun ke k bumi sebagaai hujan. Dallam tema hujann asam menyak kup tiga materii yang dapat dip pelajari, diantarranya adalah materi m klarifikaasi zat dalam hu ujan asam (kim mia), peran kalor dalam peruubahan yang terjadi dalam prosses terjadinya hujan asam (fi fisika), dan penggelolaan lingkkungan dari dampak d hujan asam (biologi).. Munnculnya temaa hujan ini i termasuk tipe keterpaduuan webbed aatau jaring lab ba-laba. Pendeekatan tema ini akan dapat meenampung beb berap KD, yaittu KD fisika, kimia, dan bioloogi seperti padda tema hujan asam tersebut. Dari segi mediaa ajar yang mendukung proses p pembelajaran, salah sattu yang dapat dipergunakan d a adalah
Pengembaangan Lembar Kegiatan K Sisw wa Inkuiri Temaa Hujan Asam untuk IPA SM MP
media m Lembarr Kegiatan Sisw wa (LKS). Men nurut Pedomann Umum Pengem mbangan Bahhan Ajar yan ng dikeluarkann oleh o Diknas (dalam Prasttowo, 2011:2203) , lembarr kegiatan k siswaa (student worrk sheeet) adaalah lembaran-lembaran l berissi tugas yang harus h dikerjakaan oleh pesertaa didik. d Dalam aplikasi LK KS ini dapat diorientasikann dengan d metod de inkuiri. Deengan pengguunaan orientasi inkuiri i yang mengacu padaa penerapan metode m ilmiahh yang y sistemattis akan menddukung keberrfungsian LKS S yang y mendukuung proses pem mbelajaran IPA A Terpadu. Oleh karrena itu berdassarkan uraian diatas, penelitti berinisiatif b mengembangkan m n LKS inkuirri tema hujann asam a untuk IPA A SMP serta mendeskripsika m an kelaykannyaa ditinjau d dari kesesuaian dengan d model pembelajarann inkuiri, i kelayyakan isi, pen nyajian, dan bahasa, sertaa ditinjau d dari hasil belajar siswa dan respons siswaa terhadap t LKS inkuiri yang diikembangkan METODE M Peniltian P ini menggunakan model pengeembangan 4-D D atau a 4 -P. Karena K penelittian hanya unntuk uji cobaa kelayakan, k pen nelitian mengggunakan 3-D dari 4-D yangg terdiri t atas tahap t pendefiinisian(define),, perancangann (design), ( dan pengembangan p n (develop). Secara skematiss rancangan r dallam penelitiann ini dapat diisajikan dalam m diagram d alur berikut: b
Gambar 1. Diagram m pengembangaan LKS Sasaran penelitian adaalah lembar kegiatan k siswaa inkuiri i yang dikembangkan d pada tema hujan asam untukk IPA I SMP. Teknik pengumpulan p data d yang dig gunakan dalam m penelitian p ini teridiri atas angket telaah, respons siswaa, tes, t dan pengaamatan. Angkeet telaah menguumpulkan dataa berupa b komenttar dan saran dari d dosen IPA A terhadap LKS S yang y dikembaangkan. Setelaah itu dilakukkan revisi dann
dilanjutkaan dengan peenggunaan anggket valiadasi yang mengump pulkan data penilaian terhaddap LKS olehh para dosen IPA A dan guru IPA A. Setealah ituu dilkukan revisi dan uji coba terbatas. t Dalam m uji coba terbatas inilah dataa hasil belajar diihimpun. Dari aspek kognitiff dengan pembberian soal-soal evaluasi di akhhir kegiatan uji coba terbatass. Dari aspek psikomotor daan afektif, daata dihimpunn dari pengamattan terhadap siswa ketikaa proses uji coba terbatas dilakukan. d Serrta terdapat anngket respons siswa digunakaan untuk mennghimpun tannggapan dari siswa mengenai LKS. Data yyang diperoleh h dari hasil leembar mbar validasi dari d dosen IPA A dan telaah doosen IPA, lem guru IPA A, tes dan peengamatan yaang dilakukan pada siswa, dan d angket reespons siswa, dikumpulkann dan dianalisiss. Tek knik analisis data yang digunakan dalam penilitian n ini adalah: 1. Anaalisis data hasil telaah berisi komentar dan saran yang g digunakan untuk perbaik kan terhadap LKS inku uiri tema hujann asam yang dikkembangkan. 2. Anaalisis validitas berasal dari hasil h angket vaalidasi terh hadap terhadaap LKS yanng dikembanngkan, diannalisis secara ddeskriptif kuanntitatif yaitu dengan d mem mberikan gam mbaran dan paaparan tentang LKS berd dasarkan inndikator pennilainnya d dengan perssentase yang didapat berdaasarkan perhituungan skalla Likert sepertti pada tabel diibawah ini: Tabeel 1. Perhitungan angket berddasarkan skala Likert L Penilaian Nilai Skkala Sanngat kurang 1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 S Sangat baik 5 (diadaptasi dari d Riduwan, 2010) Rum mus yang diguunakan dalam m perhitungan untuk mem mperoleh perseentase adalah: Perssentase (%) = jjumlah skor haasil ppengumpulan data d x 100% (1) skor kriteria or kriteria = sskor tertinggi x jumlah asppek x Sko jum mlah validator Hasil analissis validitas digunakan untuk menngetahui kelayakan yang dikkembangkan dengan d mennggunakan inteerpretasi skor seebagai berikut: Taabel 2. Inteprettasi skor Katagori Persentase ((%) 20 Sangat kurangg 21-40 Kurang 41-60 Cukup 61-80 Baik 81-100 Sangat baik (diadaptasi dari d Riduwan, 2010)
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 131-140
Berddasarkan kriteeria tersebut terhadap LKS S inkuiri teema hujan asaam untuk IPA A SMP dalam m penelitiann ini dikatakann memenuhi kriteria k apabilaa hasil perssentase ≥ 61% sehingga layakk digunakan. 3.
4.
Analisis hasil h belajar koognitif Data hasiil belajar kogn nitif siswa dipeeroleh dari nilaai siswa terrhadap pemberrian soal-saol evaluasi padaa saat uji coba c terbatas. Data D nilai perik kndikator yangg diperolehh dianalisis den ngan cara: Nilaai = B x 100 (22) N Keteerangan: B = Banyaknya B buttir soal yang diijawab benar N = Jumlah J butir sooal Ketuuntasan minim mal hasil belajarr kognitif siswaa pada tema hujan asam di d kelas VIII-D D SMP Negeri 1 S siswaa Madiun yaitu sebesaar 66,67. Seorang dikatakann telah menncapai ketuntaasan individuu apabila nilai n rata-rata dari seluruh indikatornya i ≥ 66,67. Jikka rata-rata nilaai dari seluruh siswa ≥ 66,677, maka LK KS yang dikeembangkan dinnyatakan telahh layak. Analisis hasil h belajar pssikomotor Data haasil belajar psikomotor p diperoleh d darri pengamattan terhadap siswa pada prroses uji cobaa terbatas. Sk kor yang dikuumpulkan darii setiap siswaa didapat dari d pengamattan keterampilan psikomotorr siswa tiaap indikatorny ya berdasarkaan perhitungann skala 1-4 seperti pada taabel dibawah inni: Tabeel 3. Perhitungan hasil belajarr psikomotor Penilaian P Nilaai Skala Tidak T baik 1 Kuurang baik 2 Baik 3 Saangat baik 4 Keemudian dari skor s yang terlahh dikumpulkann dari tiap siswa tadi dapaat ditentukan nilainya n dengann cara: Nilai = ∑ x x 100 (33) ∑xt Keteerengan: ∑x kor yang diperroleh siswa = jumlah sk ∑ x t = jumlah sk kor maksimum m Seetelah diketahhui nilai teersebut, makaa dilakukann analisis pessrsentase dari tiap indikatorr melaui peersamaan Persenntase
=
skor dari seeluruh siswa x 100% sk kor maksimum
(44)
Keemudian hasil persentase yang didapaat diinteprettasikan sebagaii hasil belajar psikomotor p dann afektif sebagai berikut:
Tabel 4. Intepretasi hasil h belajar Persentasee (%) Katagori 25 Sangat kurangg 26-400 Kurang 41-600 Cukup 61-800 Baik 81-1000 Sangat baik (diadaptasi dari d Riduwan, 2010)
5.
Jika hasil intepretasi i yangg didapat untuuk tiap indiikatornya adalaah berkatagori baik b (≥ 61%.), maka LKS S yang dikembangkan dinyataakan telah layaak. Anaalisis hasil belaajar afektif matan Dataa hasil belajar afektif diperolleh dari pengam terhhadap siswa padda proses uji cooba terbatas. Skor yangg dikumpulkann dari setiap siswa didaapat dari peengamatan afektif a siswa tiap indiikatornya berdaasarkan perhituungan skala 1-44. Kemudian dari pengumppulan skor terrsebut, dilakkukan analisis persentase dari tiap inddikator melaui persamaan: Perssentase
=
skor dari wa x 100% seluruh sisw skor maksim mum
(5)
Hasil persentase yang didapat diin ntepretasikan seebagai hasil beelajar afektif seebagai beriikut: Tabel 5. IIntepretasi hasiil belajar afektiif Persentasee (%) 25 26-400 41-600 61-800 81-1000
Katagori Sangat kurangg Kurang Cukup Baik Sangat baik
(diadaptasi dari d Riduwan, 2010) Jika hasil intepretasi i yangg didapat untuuk tiap indiikatornya adalaah berkatagori baik b (≥ 61%.), maka LKS S yang dikembangkan dinyataakan telah layaak. 6. Analisis angket reespons siswa Angket resspons siswa disusun dalam bentuk b pilihhan jawaban ““ya” dan “tidaak”. Persentasee data angkket yang dipeeroleh dihitung g berdasarkan skala Gutttman pada tabeel berikut. Tabel 6. Perrhitungan data berdasarkan skkala Guttman Jawaban Respponsden Skor Ya 1 Tidak 0 (Riduwan, 2010) Data yang diiperoleh dihittung persentaasenya dengan ruumus:
Pengembaangan Lembar Kegiatan K Sisw wa Inkuiri Temaa Hujan Asam untuk IPA SM MP
Persentasse (%) = jumlah h siswa yang mennjawab ya jumlah seluruh siswa
x 100%
dilakkukan validasii oleh dua oreeng dosen IPA A dan satuu guru IPA.
(6)
LKS inkkuiri tema huj ujan asam unttuk IPA SMP P dikatakan d layaak apabila perssentase siswa menjawab m “yaa: sebesar ≥ 61%. HASIL H DAN PEMBAHASA P AN Penelitian P penggembangan ini memiliki inti prosesnya p padaa tahap t develop, yaitu telaah, validasi, v dan ujii coba terbatas. 1. Telaah Telaaah LKS inkuiiri dilakukan oleh o tiga orangg ahli mateeri, yakni tiga orang ahli matteri, untuk ahli materi bidang kimia oleeh Dra. Utiya Azizah, M.Pdd. (dosen ju urusan kimia Universitas U Neg geri Surabaya)), ahli matteri bidang biologi oleh Dyah D Astrianii, S.Pd.,M.P Pd. (dosen pro ogram studi saiins Universitass Negeri Suurabaya), dan ahli a materi biddang fisika olehh M. Budiyanto, S.Pd.,M M.Pd. (dosen program studdi sains Uniiversitas Negerri Surabaya). Dari D draf I yangg merupakaan LKS hassil rancangan awal diberri komentarr dan saran oleh o para ahlii materi untukk dilakukann revisi I dan d menghasiilkan draf III. Komentarr dan saran dari d para ahli//dosen tersebuut berdasarkkan tiap fitur pad p LKS yang mangacu padaa kriteria kesesuaian deengan model pembelajarann m, inkuiri, isi, penyajian, serta bahasa. Secara umum dari kriteeria kesesuaian n dengan modeel pembelajarann inkuiri, untuk u fitur orien ntasi masalah perlu p dilakukann pengadop psian dari beritta atau artikel sehingga dapaat mendoronng siswa meruumusakan masaalah, hipotesiss, dan variiabel. Untuk fitur perumu usan masalahh, diperlukaan pemberian petunjuk atauu satu contohh perumusaan masalah daan kemudian siswa dimintaa untuk memutuskan m m yangg perumusan masalah digunakann. Dari kriteriaa isi, perlu ditam mbahakan fiturr indikator dan daftat puustaka yang beelum tercantum m pada LKS S. Terdapat sarran juga untuk menambahkann spesifikassi yang lebih jelas pada daftar d alat dann bahan peercobaan di fitur rancangaan pemecahann masalah serta s pada fiturr data percobaaan.Dari kriteriaa penyajiann, saran yan ng diberikan adalah untukk memperbbaiki gambar rancangan peercobaan padaa fitur ranccangan pemecaahan masalah . Dari kriteriaa bahasa, mengganti kata operaasional yangg disesuaikkan dengan tu ujuan psikomootor pada fiturr tujuan percobaan. Terrdapat masukaan juga untukk mengganti penggunaan n kalimat yan ng rancu dann kurang tepat t pada laangkah perco obaan di fiturr rancangan n pemecahan n masalah daan juga padaa kalimat pertanyaan pada fitur analisis dataa. Selanjutnnya dari hasil teelaah ini yang berupa draf III,
2.
Valiidasi LKS inkuiri dari hasil revissi I yang beruppa draf II, divalidasi d olehh dua orang doosen IPA, yaknni Ibu Dyaah Astriani, S.Pd.,M.Pd. dan Bapakk M. Bud diyanto, S.Pd.,M M.Pd., serta satu s guru IPA SMP, yaknni Ibu Sri Waahyuni, S.Pd. Validasi V ini meeliputi peniilaian LKS yaang ditinjau daari kesesuaiann LKS denggan model ppembelajaran inkuiri, kesessuaian denggan kriteria kelayakan isi, peenyajian serta bahasa b LKS S. Hasil validasi dianalisis secara deskkriptif kuanntitatif. Dari hasil validasi tersebut dikketahui bahw wa Kelayakaan LKS ditiinjau dari kriteria k keseesuaian dengaan model peembelajaran inkuiri i dipeeroleh rata-raata persentasee sebesar 788,22% denggan katagori baik b atau layakk. Penerapan model m pem mbelajaran inkuuiri sangat berrkaitan dengann teori konttruktivisme yaang menitikberratkan pada gaagasan bahw wa siswa harrus membangun pengetahuuannya (Am mri, 2010:110).. LKS inkuiri ini sendiri term masuk dalaam jenis LKS S yang memuuat apa yang harus dilakkukan siswa m meliputi melakuukan,mengamatti, dan mennganalisis sehhingga siswa dapat menem mukan konsep sendiri (Yuni, 2009 9:99). Aspek--aspek terseebut telah masuuk dalam fase model pembelajaran inku uiri yang dijaddikan aspek penialaian p LKS S dari segii kesesuaian m model pembellajaran inkuiri. Dan berd dasrkan hasil validasi v menunnjukkan bahwaa LKS inku uiri yang dikeembangkan telaah layak diguunakan ditinnjau dari kriiteria kesesuaian dengan model m pem mbelajaran inkuuiri. Kelayakan LKS L ditinjau daari segi isi dipeeroleh rata-rata persentasse sebesar 82,2 22% dengan kaatagori sanggat baik. Hal ini sejalan priinsip pengembbangan KTS SP yakni tanggap terhadap perkembangann ilmu penggetahuan, tekn knologi, dan seni, serta reelevan denggan kebutuhann kehidupan (Muslich, ( 20008:11). Asppek-aspek terseebut telah terrmuat dalam aspek peniilaian LKS inkkuiri dari segii kelayakan isii. Dan berd dasrkan hasil validasi v menunnjukkan bahwaa LKS inku uiri yang dikeembangkan telaah layak diguunakan ditinnjau dari kriteriia kelayakan issi. Kelayakan L LKS ditinjau dari segi penyyajian dipeeroleh rata-raata persentasee sebesar 811,48% denggan katagori saangat baik. Haal ini sejalan dengan d pern nyataan Tim Peenatar Propinsii Dati I Jawa Tengah T (dallam Hamdani, 2011:75) bahhwa salah sattu hal yangg diperlukan dalam penyuusunan LKS adalah a mennyesuaikan tinngkat kematanngan berpikir siswa agarr dapat memootivasi belajar mereka. Kem mudian dalaam kriteria pem milihan LKS salah s satunya adalah a
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 131-140
LKS terssebut harus memiliki m daya pikat terutamaa dari seg gi penyajian tulisan, tuggas-tugas, dann penilaiannnya (Depdik knas, 2004). Aspek-aspekk tersebut telah masuk dalam d aspek penilaian p LKS S inkuiri dari segi kelayakan k peenyajian. Dann berdasrkaan hasil validaasi menunjukkaan bahwa LKS S inkuiri yang dikemban ngkan telah lay yak digunakann ditinjau dari d kriteria kelayakan penyajiian. Kelaayakan LKS ditinjau darii segi bahasaa diperolehh rata-rata persentase p seb besar 81,67% % dengan katagori k sangat baik. Hal ini sejalan dengann salah satu kriteria dalaam pemilihan LKS menuruut Depdiknaas, 2004 bahw wa kalimat yaang digunakann dalam LK KS harusnya disajikan d secarra singkat dann jelas agar dapat muudah dipaham mi dan dapaat menyamppaikan pesan. Aspek tersebuut telah masukk dalam aspek a penilaiaan LKS inkuuiri dari segi kelayakann bahasa. Daan berdasrkan hasil validasi menunjuk kkan bahwaa LKS i inkuiri yangg dikembanngkan telah laayak digunakan n ditinjau darri kriteria keelayakan bahassa. 3.
Uji coba terbatas Seteelah dilakukan revisi III darii hasil validasii, dihasilkan nlah draft III yang y kemudiann diujicobakann kepada 15 siswa kellas VIII-D SM MP Negeri 1 Madiun. Adapun pemillihan siswa dilakukan secaraa heterogenn sesuai dengaan tingkat kem mampuan siswaa yang dim maksudkan agar a hasil peenelitian dapaat dianggap mewakili resspons keseluruuhan siswa ddi sekolah teersebut. Pelaaksanaan perttemuan pertam ma uji cobaa terbatas dilakukan d padda tanggal 21 Februari 20133 bertempaat di laboratoorium IPA SM MP Negeri 1 Madiun. Peneliti dalam m dal ini berrtindak sebagaai guru, paada awal keegiatan, guruu memberikann pengantarr materi yang selanjutnya sisswa juga diberri bekal berrupa demonstrrasi kemampu uan psikomotorr yang nan ntinya digunakaan dalam kegiaatan percobaann. Selanjutnnya guru mem mbagi siswa menjadi tigaa kelompok k dan membaagikan LKS I dan LKS III beserta handout p panduan. Sisswa dimintaa melaksannakan instruksii yang terdapaat pada LKS I dan LKS II. Guru mem mbimbing siswaa dalam prosess pembelajaran, mulai dari membiimbing untukk merumusskan permasalaahan hingga dapat d membuaat suatu sim mpulan. Perwaakilan salah satu s kelompokk diminta untuk mem mpersentasikan hasil kerjaa kelompok knya. Guru diiakhir kegiatann memberikann evaluasi kegiatan k pada hari h itu. Pelaaksanaan pertem muan kedua ujji coba terbatass dilakukann pada tanggall 28 Februari 2013 2 bertempaat di ruang kelas VIII-D SMP S Negeri 1 Madiun. Padaa
awaal kegiatan, gguru memberik kan review sekilas s menngenai kegiattan di pertem muan sebelum mnya, dilannjutkan dengaan pengantar materi dan bekal beru upa demonstraasi kemampuaan psikomotor yang nanttinya digunakkan dalam kegiatan k percoobaan. Selaanjutnya guru membagikan m L LKS III pada masingmassing kelompokk. Seperti padda pertemuan lalu, sisw wa diminta mellaksanakan insstruksi yang terrdapat padaa LKS III. G Guru membim mbing siswa dalam prosses pembelajarran, mulai dari membimbing untuk merrumuskan perm masalahan hing gga dapat mem mbuat suattu simpulan. Pada akhiir kegiatan guru mem mberikan soal--soal evaluasi untuk mengetahui hasiil belajar siiswa. Setelah h itu guru juga mem mbagikan anngket respon ns siswa untuk mem mberikan tangggapan atau pen nilaian terhadapp LKS yangg telah diujicobbakan. terbatas untuk Uji coba bertujuan menngetahahui sertta memperolehh data tentangg hasil belaajar siswa meliputi m hasill belajar kognitif, psik komotor, dan aafektif, srta resspons atau pennilaian sisw wa terhadap LK KS inkuiri yang g dikembangkann. a. Hasil belajar kognitif Hasil beelajar ini dipperoleh dari hasil p pengerjaan siiswa pada sejumlah soaal-soal e evaluasi setelah LKS inkuuiri dikembanngkan. K Ketuntasan miinimal hasil beelajar kognitif siswa p pada tema huujan asam di kelas VIII-D SMP N Negeri 1 Madiun yaitu sebeesar 66,67. Seeorang s siswa dikatakkan telah meencapai ketunntasan i individu apabbila nilai rataa-rata dari seeluruh i indikatornya ≥ 66,67. Jikaa rata-rata nilaai dari s seluruh siswaa ≥ 66,67, maka LKS yang d dikembangkan n dinyatakan tellah layak. Berdasrkaan dari grafik 1. diketahui terrdapat s satu orang sisswa yang tidak k tuntas (perseentase 7 dengan niilai rata-rata daari seluruh inddikator 7%) y yang dicapaiinya sebesar 63,33. Hal itu d dikarenakan siiswa dianggapp kurang mengguasai s sebagian besarr materi. Walau upun demikiann, dari h hasil pengerjaaan soal-soal evvaluasi tersebuut oleh 15 orang sisw wa diperoleh rata-rata nilaii dari s seluruh siswa sebesar 75,24 sehingga darii hasil t tersebut dapat dinyatakan bahawa b LKS inkuiri i y yang dikembanngkan telah layyak digunakan dalam p proses pembelaajaran.
Grafik 1.. Hasil belajar kognitif k siswa
Pengembaangan Lembar Kegiatan K Sisw wa Inkuiri Temaa Hujan Asam untuk IPA SM MP
b.
Hasil belajar psikoomotor H Hasil belajar psikomotor p sisswa mencakupp penilaaian kemamp puan kerja siswa ketikaa berkelompok dalam m menggunakkan alat saaat percobbaan. Penilaiann psikomotor dilakukan d padaa setiapp percobaan beerdasarkan LK KS inkuiri yangg dikem mbangkan. Jikka hasil intepretasi yangg didapat untuk tiap t indikatoornya adalahh berkattagori baik (≥ ≥ 61%.), mak ka LKS yangg dikem mbangkan dinyaatakan telah layyak. B Berdasarkan teori belaajar dengann penem muan, disimpullkan bahwa siswa harus ikuut terlibaat langsung dalam prosess pemerolehann inform masi melalui peenemuan merekka sendiri. Darri perny yataan diatas, percobaan merupakan m haal yang penting dalam d mem mbantu siswaa mukan konsep p dan disini guru berperann menem mendorong siswa unntuk menemukkan pengalamann mpilan yang telah t diajarkann berdasarkan keteram atau dibimbing. d Daan dalam kegiaatan percobaann itulah h keterampilann aspek psik komotor yangg berup pa penggunaaan alat dan bahan jugaa diajarrkan.
Grrafik 2. Hasil belajar b psikomootor siswa A Adapun pada saat pengem mbangan LKS S inkuirri dilakukan, terdapat liima indikatorr psikom motor yang dilatih d dan diaambil nilainyaa. Berdaasrkan persenttase yang ditu unjukkan olehh grafik k 2. terdapat tiga indikator dengan d katagorri sangaat baik. Ketig ga indikator teersebut adalahh menguukur suhu sam mpel air hujann menggunakann termoometer, mengukkur waktu pem manasan sampel air hu ujan dan frekuuensi membukaa dan menutupp operk kulum ikan dengan stoppwatch, sertaa menggunakan gelaas ukur unttuk mengukurr volum me larutan. Kettiga masing-masing indikatorr terseb but memperolehh persentase seebesar 81,67% %, 88,33%, dan 81,67 7%. Hasil peersentase yangg tinggii tersebut diddapat karena siswa antusiass dalam m kegiatan perrcobaan yang jarang merakaa
llakukan serta ssiswa mampu menyerap infoormasi psiokomotor yang dilatihh dan k keterampilan dengan cepat. Untuk dua inddikator d dibimbingkan p psikomotor yaang lainnya, yakni y mengguunakan k kertas lakmus merah dan birru untuk mengetahui s sifat larutan serta meng ggunakan inddikator u universal untuuk mengukurr pH, mempeeroleh k katagori baik dengan kedduanya mempeeroleh p persentase sebesar 78,33%. Persentase P dem mikian d didapat diakarrenakan terdappat beberapa siswa y yang kurang ceermat dalam mengamati m peruubahan w warna pada keertas lakmus daan menentukann nilai p pH dengan indikator unniversal, walaupun p prosedur pennggunan alat dan bahan yang d dilakukan sisw wa secara umum m sudah dapat dinilai d s sangat baik. Jadi J dari keliima indikator yang d dicapai diperroleh persenttase diatas 61%, s sehingga dapaat dinyatakan bahwa LKS inkuiri i y yang dikembanngkangkan layyak digunakan dalam p proses pembelaajaran. c.
Hasil belajar afektif d dari hasil Hasil bellajar afektif diperoleh p pengamatan terhadap sisw wa ketika proses p p pengembangan n LKS dilakuk kan. Penilaiann hasil b belajar afektif siswa dilaakukan dalam m dua p pertemuan yanng meliputi em mpat indikator afektif a y yaitu disiplin, beratnggung jawab, j cermat,, serta s saling merespoons dan bekerrja sama. Jikaa hasil i intepretasi yanng didapat untu uk tiap indikattornya a adalah berkataagori baik (≥ 61%.), maka LKS y yang dikembanngkan dinyatakkan telah layak.. Sebagaim mana diungkap p dalam Peddoman Umum Pengeembangan Baahan Ajar yang d dikeluarkan ooleh Diknas (dalam Prasstowo, 2 2011:206), sallah satu tujuann penyusunan suatu L LKS adalah m metih kemand dirian peserta didik. K Kemandirian tersebut dapaat terwujud dalam a aspek kedispiilnan untuk hadir pada proses p dilakukan, bertanggung p pembelajran b j jawab t terhadap alat ddan bahan sertaa hasil yang dippeoleh k ketika percobaaan, serta cerm mat dalam melakkukan p percobaan dann mengerjakan isi dari LKS. Selain S i LKS yang dikembangkan itu n ini termasukk LKS i inkuiri. Menuurut Wina (20006), inkuiri adalah a p proses berpikir secara kritiss dan analitis untuk m mencari dan m menemukan seendiri jawabann dari s suatu masalah yang dipertan nyakan. Oleh karena k i untuk mennemukan jawaaban tersebut, salah itu s satunya adallah dengan cara melakkukan p percobaan seccara berkelom mpok. Dalam kerja k kelompok terssebut terdapat aspek untuk saling m merespons seerta saling bekerjasama antar
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 131-140
anggoota kelompok untuk menyellesaikan tugas-tugas.. B Berdasrkan hasil penilaaian rata-rataa persenntase tiap inddikator afektif dari dua kali pertem muaan, unttuk indikattor disiplinn, bertannggung jawab,, serta saling merespons m dann bekerjja sama mempperoleh katagoori sangat baikk. Masinng-masing rataa-rata persentaase dari ketigaa indikaator tersebut secara beruurutan sebesarr 85,84%, 85,00%, dan 91,67% %. Tingginyaa persenntase yang dip peroleh dari ketiga k indikatorr terseb but menunjukk kan bahwa siswa s antusiass dalam m proses penggembangan LK KS inkuiri inii. Kebannyakan siswaa dinilai telahh hadir tepaat waktuu, bertanggung g jawab terhadaap penggunaann alat dan d bahan keetika percobaaan serta hasil percobbaan yang diapat, d serta dapat salingg meresspons dan bekerjasama dallam kelompokk untuk k menyelesaikaan tugas dalam m LKS inkuirii. Untukk indikator affektif yang teerakhir adalahh cermaat. Indikator ini memperroleh rata-rataa sebesaar 79,17% dengan katagori baik. Hal inni dikareenakan terdapaat beberapa sisw wa yang masihh kuran ng cermat dalam m melakukan percobaan dann mengerjakan isi LKS sehingga tuggas-tugas dalam m LKS tersebut kuraang tepat jaw wabannya/hasil pengeerjaannya. Selaain itu dikareenakan alokasi waktuu ketika uji cobba terbatas yanng tidak terlaluu panjan ng membuat beberapa siswa menjaddi kuran ng cermat daan terburu-terrburu dalam m melakkukan percobaaan dan meng gerjakan LKS. Dari keempat indikkator yang diccapai diperolehh persenntase diatas 61%, sehhingga dapaat dinyattakan bahw wa LKS i inkuiri yangg dikem mbangkangkan layak digu unakan dalam m prosess pembelajarann. d.
Resppons siswa H Hasil respons atau a penilaian siswa terhadapp LKS inkuiri i yang diikembangkan berupa b jawabann yang diberikan oleeh siswa terhaadap sejumlahh pertannyaan mengenaai kriteria keseesuaian dengann model pembelajaraan inkuiri, kelayakan k isii, penyaajian, dan bahaasa. Hasil dataa respons siswaa ini diaanalaisis secaraa deskriptif kuaantitatif.
Grafik 33. Respons siswaa terhadap LKS inkuiri i
Dari hasil respons sisswa pada graffik 3. d diketahui, kelayakan beerdasarkan kriteria k k kesesuaian denngan model pembelajaran p i inkuiri d diperoleh perssentase sebesaar 99,26% dengan d k katagori sanggat baik. Walaupun W dipeeroleh k katagori sangaat baik, masiih terdapat seeorang s siswa yang m menjawab kontrra untuk salahh satu a aspek sehinggga hasil persenntase dari pennilaian s siswa tidak m mencapai 1000%. Siswa terrsebut m menilai bahwaa LKS inkuiri yang dikembanngkan t tidak mengajaarkan untuk mengumpulkan m n data p percobaan daan menganalisisnya. Walaupun d diperoleh kataagori sangat baik, b masih terrdapat s seorang siswa yyang menjawaab kontra untukk salah s satu aspek sehingga s hasil persentase dari p penilaian sisw wa tidak menccapai 100%. Siswa t tersebut meniilai bahwa LKS L inkuiri yang untuk d dikembangkan n tidak mengajarkan m dan percobaan m mengumpulkan n data m menganalisisny ya. Hal tersebuut dikarenakan siswa t tersebut tampaaknya kurang begitu antusias dalam p proses uji cobaa terbatas, sehingga kurang begitu b m memahami jallannya atau menngikuti p pengembangan n LKS inkuiri in ni. Kelayakaan LKS ditiinjau dari kriteria k k kelayakan isii, diperoleh persentase seebesar 9 94,22% dengan an katagori sanngat baik. Walaupun d diperoleh kataagori sangat baik, b masih terrdapat b beberapa sisw wa yang menjaawab kontrak untuk b beberapa aspeek sehingga hasil persentasee dari p penilaian siswaa tidak mencap pai 100%.
Pengembaangan Lembar Kegiatan K Sisw wa Inkuiri Temaa Hujan Asam untuk IPA SM MP
S Sebagai contohh, terdapat tigga orang siswaa yang menilai bahwaa indikator pem mbelajaran padaa LKS inkuiri yang dikembangkann tidak sesuaai dengaan SK dan KD D. Hal tersebut memang tidakk terlepas dari kekuraangan dan ketterbatasan darri peneliiti dalam pengeembangan LKS S inkuiri ini. K Kelayakan LKS L ditinjau dari kriteriaa kelayaakan penyajiian, diperoleeh persentasee sebesaar 93,33% deengan katagorri sangat baikk. Walauupun diperoleh h katagori sanggat baik, masihh terdappat beberapa siswa s yang meenjawab kontraa untuk k beberapa asp pek sehingga hasil h persentasee dari penilaian sisw wa tidak meencapai 100% %. Sebaggai contoh, terrdapat tiga oraang siswa yangg menillai bahwa LKS S inkuiri yang dikembangkann tidak dikemas seccara terpadu. Hal tersebuut memaang tidak terllepas dari keekurangan dann keterbbatasan dari peeneliti dalam pengembangan p n LKS inkuiri i ini. K Kelayakan LKS L ditinjau dari kriteriaa kelayaakan bahasa, diperoleh perssentase sebesarr 96,11% dengan katagori sangat baik. b Walaupunn diperooleh katagori sangat baik, masih m terdapaat beberapa siswa yaang menjawab kontra untukk beberapa aspek seh hingga hasil persentase p darri penilaaian siswa tidaak mencapai 100%. 1 Sebagaai contohh, terdapat duua orang siswaa yang menilaai bahwaa materi pada p LKS inkuiri yangg dikem mbangkan disajikan bahasa yaang tidak dapaat menyampaikan pesaan secara tepaat. Hal tersebuut memaang tidak terllepas dari keekurangan dann keterbbatasan dari peeneliti dalam pengembangan p n LKS inkuiri i ini. PENUTUP P Simpulan 1. Kelayakaan LKS ditinjjau dari kriteeria kesesuaiann dengan model m pembelaajaran inkuiri, kelayakan isii, penyajiann, dan bahasa diperoleh d rata--rata persentasee masing-m masing sebesarr 78,22% (baiik atau layak); 82,22% (sangat baik atau sangat laayak); 81,48% % (sangat baaik); dan 81,677% (sangat baik k). 2. Kelayakaan LKS ditinjaau dari hasil belajar, untukk hasil belaajar kogntif siiswa diperolehh rata-rata nilaai dari seluuruh siswa seebesar 75,24 dan termasukk tuntas. Untuk U hasil bellajar psikomottor siswa yangg terdiri atas indikator penggunaan alat a percobaann, yaitu terrmometer, stopwatch, gelass ukur, kertass lakmus, dan indikatoor universal masing-masing m g diperolehh persentase seebesar 81,67% (sangat baik); 88,33% (sangat baik); 81,67% 8 (sangatt baik); 78,33% % (baik); 78,33% (baik). Untuk hasil belajar afektiff siswa yang y terdiri atas indikkator disiplinn,
3.
berttanggung jawaab, cermat, sertta saling mereespons dan bekerja sama masing-masing g diperoleh ratta-rata perssentase sebesaar 85,84% (sanngat baik); 855,00% (san ngat baik); 79,117% (baik); 91,,67% (sangat baik). b Kelaayakan LKS ditinjau dari hasil h respons siswa dipeeroleh persentaase sebesar 999,26% (sangat baik) untu uk kriteria kesesuaian m model dengan pem mbelajaran inkuuiri, 94,22% (sangat ( baik) untuk kriteeria kelayakann isi, 93,33% (sangat baik) untuk kriteeria kelayakann penyajian, dan d 96,11% (ssangat baikk) untuk kriteriaa kelayakan baahasa.
Saran h belajar koognitif 1. Untuuk mendapat ddata tentang hasil sehaarusnya dibuatt soal-soal evaaluasi yang terrpisah antaara soal yang m memuat kogniitif produk dann soal yangg memuat koggnitif proses aggar lebih mengetahui perb bedaan hasil beelajar masing-m masing. 2. Untuuk mendapatkkan nilai hasil belajar psikom motor, henddaknya dilakuukan diluar jam j dari uji coba terbatas, mengingaat jenis penilitian yang dilakssankan adallah pengembanngan LKS yanng dalam prosses uji cobaa terbatas haanya dilakukann berupa pelatihan keteerampilan yangg tidak dapat diambil nilainya. 3. LKS S inkuiri yangg dikembangkaan selanjutnya dapat jugaa dikemas denngan kegiatan yang dilakukkan di outd door, tidak hanya sekeddar dilakukan an di labooratorium atauu di ruang kelas agar siswa lebih menngenal alam sekitar, lebiih bermakna, dan menningkatkan motivasi belajar siswa s yang nanntinya dapaat meningkatkaan hasil belajarr siswa. 4. Alokkasi waktu dann pengendalian n situasi dan kkondisi sisw wa dalam pelaaksanaan uji coba c terbatas perlu dipeerhatikan dann diperhitungkkan lagi, sehhingga sem mua kegiatan dan pengam mbilan data yang dipeerlukan dalam penelitian dappat terlaksana sesuai denggan yang telah dirancang sebeelumnya. DAFTAR R PUSTAKA Amri,Soffan. 2010. Prroses Pembela ajaran Kreatiff dan Inovvatif dalam Keelas. Jakarta: Pretasi P Pustaka.. Arends, Richard I. 20007. Learning g to Teach Belajar untu uk Mengajar. Y Yogyakarta: Puustaka Pelajar. Arends, Richard I. 20112. Learning to t Teach. Am merika: McG Graw-Hill. Badan Standar S Nasional Pendidikaan. 2006. Pannduan Peny nyusunan Kurikkulum Tingkatt Satuan Pendiidikan Jenjjang Pendiddikan Dasar dan Meneengah. Jakaarta:BSNP. Diana. Penyebab, P Dam mpak, dan Upaya U Pengenddalian Hujan Asam. hhttp://anafio.mu ultiply.com/revviews/ m/5. Tanggal 8 Mei 2011. item
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 131-140
Fahriza, Zulffi Laily. 201 11. Pengembaangan Lembarr Kegaitan Siswa (LK KS) Berorienntasi Strategi Pembelajjaran Inkuiri pada Materi Pokok Asam m, Basa, daan, Garam baagi Siswa Kellas VII SMP. Skripsi. Tidak dipublikasikan. d . Surabayaa: Universittas Negeri Suraabaya. Fajriyatin, Nuur. 2012. Penggembangan Lem mbar Kegiatann Siswa IPA A Terpadu Berrorientasi Inku uiri pada Materri Zat Aditiif untuk Kelaas VIII SMP. Skripsi. Tidakk dipublikaasikan. Surab baya: Univerrsitas Negerri Surabayaa. Fogarty, Robin. 1991. How to Integrated the Curriculaa. hing, Inc. Palatine, Ilinois: IRI/ Skkylight Publish B Mengaj ajar. Bandung: Hamdani. 20111. Startegi Belajar Pustaka Setia. S Hasin, Muhlissul A. 2012. Peengembangan Buku Ajar dann Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA Terpaduu Webbed pada Tema Huujan Asam unttuk SMP kelass VII. Skrripsi. Tidak dipublikasikaan. Surabayaa: Universittas Negeri Suraabaya. Kartikasari, Gita. G 2012. Peenerapan Pem mbelajaran IPA A Terpadu dengan Modeel Pembelajaraan Inkuiri padaa ujan Asam dii SMP Negerri 2 Kebomas. Tema Hu Skripsi. Tidak T dipublikaasikan. Surabayya: Universitass Negeri Suurabaya. Kristyaningsih h, Barista. 2011. Pengembanngan Worksheet Kimia Beroientasi B Pen ndekatan Som matis. Auditorii, Visual, Intelektual I (SA AVI) pada Materi M Hukum-Hukum Dasar D Kimia untuk SMA RSBI. R Skripsii. Tidak dippublikasikan. Surabaya: S Univversitas Negerri Surabayaa. Ibrahim, Muuslimin. 20022. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru G Mata Pellajaran Biologgi Pengembbangan Peranggkat Pembelajjaran. Jakartaa: Depddiknnas. Muslich, Maasnur. 2008. KTSP (Kurikkulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pem mahaman dann Pengembbangan. Jakartaa: Bumi aksaraa. Nur, Moham mmad. 2004. Teori-Teori Perkembangan P n Kognitif. Surabaya: Uneesa. Prastowo, And di. 2012. Pandduan Kreatif Membuat M Bahann Ajar. Yoggyakarta: Divaa press. Rahayu, Yun ni Sri. 2009. Modul Pengembangan P n Perangkaat Pembelajarran. Surabayaa: Departemenn Pendidikaan Nasional. Resmini, Nov vi. Model-Mo odel Pembelajaran Terpaduu. http://filee.upi.edu/Direk ktori/FPBS/JUR R._PEND._BH H S._DAN_ _SASTRA_IN NDONESIA/196711031993033 2NOVI_R RESMINI/MOD DEL_PEMBEL LAJARAN_TE E RPADU.ppdf. Tanggal 29 2 Maret 2011.. Riduwan. 20 010. Skala Peengukuran Varriabel-Variabel Penelitiann. Bandung: Alfabeta. A
Trianto. 2010. Model Pembelajarann Terpadu. Jaakarta: Bum mi Aksara. Universittas Negeri Surrabaya. 2006. Panduan P Penuulisam Skrip ipsi. dan Penilaaian Skripsi. Surabaya. S Suraabaya: FMIIPA Universitaas Negeri Surab baya. Wina, Sanjaya. 2 2011. Strateegi Pembelaajaran Bero orientasi Stanndar Proses Pendidikan. P Jaakarta: Prennada Media.