Download File - Fakultas Hukum UNAS

26 downloads 1995 Views 17KB Size Report
Mata kuliah : hukum asuransi. ASURANSI KEBAKARAN. Menurut Undang- Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 : “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian ...
Nama Githa Maharani Sembiring NPM : 093112330050065 Mata kuliah : hukum asuransi ASURANSI KEBAKARAN Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 : “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak Penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”. Pada hakekatnya asuransi adalah suatu perjanjian antara nasabah asuransi (tertanggung) dengan perusahaan asuransi (penanggung) mengenai pengalihan resiko dari nasabah kepada perusahaan asuransi. Memberikan pertanggungan pada harta benda berupa gedung/bangunan rumah, kantor, hotel, pabrik, toko, dan lain-lain, berikut isinya (perabotan, perlengkapan, furniture, mesin-mesin, persediaan bahan baku serta barang jadi dan lain-lain) terhadap kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh resiko kebakaran, kejatuhan pesawat terbang, sambaran petir, peledakan dan asap. Jenis asuransi kerugian yang memberikan jaminan/ganti rugi terhadap bangunan atau isinya akibat kebakaran. Resiko-resiko yang dijamin didalam polis Asuransi Kebakaran terdiri dari 2 (dua) bagian besar yaitu : A. Jaminan Standar Asuransi Kebakaran 1. Kebakaran : Kebakaran yang ditimbulkan oleh api sendiri, akibat kurang hati-hati kesalahan pelayan sendiri, tetangga, perampok, ataupun sebab lainnya.

2. Petir : Kerusakan dan/atau kerugian terhadap harta benda yang dipertanggungjawabkan akibat tersambar petir. 3. Peledakan : Segala macam ledakan terkecuali ledakan yang ditimbulkan atau disebabkan oleh tenaga nuklir 4.

Kejatuhan pesawat terbang : Kerusakan dan/atau kerugian atas harta benda yang

dipertanggungkan akibat Kejatuhan Pesawat Terbang atu Benda-benda yang jatuh dari Pesawat Terbang. 5. Asap : Asap yang berasal dari kebakaran harta benda dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan B. Jaminan Tambahan atau Perluasan Dengan tambahan Premi, maka jaminan Standard Asuransi Kebakaran Indonesia dapat diperluas dengan jaminan tambahan yang diinginkan. Jaminan Terhadap Kerusakan Akibat : Kerusuhan dan Pemogokan, Kerusakan akibat Perbuatan Jahat, Tertabrak Kendaraan. Angin Topan, Badai, Banjir, dan Kerusakan Akibat Air. Tanah Longsor Biaya-biaya Pembersihan Puing Objek Pertanggungan Objek Pertanggungan untuk jenis Asuransi Kebakaran ini adalah segala jenis Bangunan dengan segala macam kegunaan (okupasi), dan/atai isinya (diluar harga tanah). Tertanggung Yang dapat menjadi tertanggung dalam polis Asuransi Kebakaran adalah Setiap orang pemilik Bangunan dan / atau isinya Bank atau Lembaga Keuangan lainnya yagn memberikan dana untuk pembelian dan bangunan dimaksud dijadikan agunannya.

Data atau Informasi yang Diperlukan Dalam Penutupan Asuransi Kebakaran adalah : Fungsi atau kegunaan bangunan (proses produksi yang ada dalam bangunan tersebut). Lokasi atau letak bangunan. Nilai Bangunan, isi (isi bangunan ini dapat berupa mesin, stock barang, dan lain-lain). Perkiraan luas bangunan dan luas lahan dimana bangunan itu berdiri Kondisi lingkungan sekitar letak bangunan (kiri, kanan, dengan maupun belakang dari bangunan itu berdiri). Komponen pembentukan dari bangunan (seperti atap, dinding, lantai, tiang, tangga, rangka dan lain-lain) juga diperlukan untuk diketahui. Informasi lain yang berkaitan dengan kepemilikan dari penghuni bangunan tersebut (apakah pemilik atau penyewa, dan lain-lain). Prosedur Klaim : Memberikan laporan melalui telepon 1x 24 jam, disusulkan dengan laporan tertulis serta melengkapi dokumen pendukung Surat pengajuan klaim. Estimasi klaim yang diajukan. Bila diperlukan Perusahaan Asuransi akan menunjuk “Lost Adjusters” untuk melakukan penelitian dan perhitungan kerugian Lingkup Jaminan Asuransi Kebakakaran Polis Standar Kebakaran Indonesia (PSKI) Polis yang dipakai dasar perjanjian asuransi kebakaran di Indonesia saat ini adalah “Polis Standar Kebakaran Indonesia” dikeluarkan oleh Dewan Asuransi Indonesia dan disingkat namanya menjadi “PSKI”.

Sebab-sebab terjadinya kebakaran ada 3 faktor : 1. Factor manusia 2. Faktor alat/mesin ( gesekan, sambung singkat ) 3. Factor alam ( gunung meletus, petir) Sebagaimana diketahui, bahwa beberapa hal yang dikecualikan (tidak dijamin) adalah antara lain akibat-akibat dari : 1. Kerusuhan dan perampokan. 2. Gempa bumi/letusan gunung berapi. 3. Angin topan. badai, banjir dan kerusakan akibat air. 4. Arus pendek. 5. Tanah longsor. 6. Gangguan usaha akibat kebakaran (kerugian akibat tidak langsung). 7. Kebakaran yang timbul dari sifat barang itu sendiri. 8. Pencurian atau kehilangan barang pada saat terjadinya peristiwa kebakaran. 9. Kesengajaan tertanggung, pelayan atau karyawan Tertanggung. 10. Diakibatkan oleh kebakaran hutan, semak, alang-alang dan gambut. 11. Akibat perang, penyerbuan, aksi musuh, dan sebagainya (lihat polis). 12. Reaksi nuklir. Prosedur Pengajuan Ganti Rugi Asuransi Kebakaran Berdasarkan azas Indemnity, asuransi hanya dapat menempatkan kembali Tertanggung yang telah mengalami musibah kepada keadaan finansial sesaat sebelum terjadinya musibah tersebut. Jadi Tertanggung tidak dibenarkan mencari atau mendapat keuntungan dari klaim asuransi. Adapun prosedurnya apabila terjadi kerugian, Tertanggung harus segera memberitahukan kepada pihak Penanggung tentang kejadian musibah yang dialami dan selanjutnya, dan selanjutnya memberi keterangan tertulis tentang hal ihwal yang diketahui mengenai kejadian kerugian. Dokumen yang harus dilakukan dan dilengkapi untuk pengajuan suatu tuntutan/klaim asuransi kebakaran antara lain : A.

Pemberitahuan

Anda harus segera melaporkan kejadian kepada Penanggung (pihak asuransi). Laporan pendahuluan ini bisa disampaikan secara lisan atau surat, teleks, faksimili, dan lain-lain.

B.

Laporan kerugian

Selanjutnya Anda harus mengisi laporan / keterangan tertulis yang memuat hal-ikhwal yang Anda ketahui mengenai kerugian / kerusakan yang diakibatkan oleh peristiwa tersebut, dan blanko tersebut disiapkan oleh Penanggung (Perusahaan Asuransi). a. Tempat, tanggal, dan waktu terjadinya kebakaran / kerusakan b. Sebab-sebab kebakaran / kerusakan c. Besarnya kerugian menurut taksiran tertanggung yang dilengkapi dengan segala sesuatu yang terbakar, musnah, hilang, rusak dan terselamatkan d. Informasi lainnya yang menurut tertanggung perlu disampaikan kepada pihak asuransi

C.

Dokumen pendukung klaim

Tertanggung harus menyerahkan dokumen pendukung klaim kepada penanggung, misanya buku-buku catatan, foto-foto kerugian, laporan dari BMG, dan sebagainya. D.

Penelitian Polis

Setelah menerima pemberitahuan adanya kerugian, penanggung akan melakukan penelitian mengenai keabsahan (validitas) polis, yaitu : 1. Apakah penanggung memiliki kepentingan atas obyek yang mengalami kebakaran / kerusakan Apakah kebakaran / kerusakan terjadi dalam masa waktu pertanggungan 2. Apakah premi telah dilunasi / dibayar E.

Penelitian Klaim

Apabila validitas polis telah terkonfirmasi, selanjutnya penanggung akan melakukan pemeriksaan / penelitian di lapangan untuk mengetahui : 1. Penyebab terjadinya kebakaran / kerusakan 2. Tempat terjadinya kebakaran / kerusakan 3. jumlah kerugian yang dialami (taksiran) 4. Jumlah harga sisa dari bangunan / barang / mesin yang tidak terbakar / rusak (taksiran) 5. Jika Anda kebetulan berada di tempat pada saat terjadinya peristiwa, maka Anda wajib : a. Menyelamatkan dan menjaga harta benda yang dipertanggungkan dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, serta mengijinkan orang lain menyelamatkan dan menjaga harta benda dan atau kepentingan tersebut.

b. Memberikan bantuan sepenuhnya kepada pihak asuransi atau wakilnya atau pihak lain yang ditunjuknya untuk melakukan penelitian atas kerugian dan kerusakan yang terjadi. c. Menjaga keselamatan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang masih bernilai. Penyelesaian Setelah dicapai kesepakatan mengenai jumlah ganti rugi, pihak penanggung akan mempersiapkan pembayaran klaim. Penanggung akan melaksanakan pembayaran ganti rugi selambat-lambatnya sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditetapkan.