PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI. DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. (Pada Siswa Kelas V Sekolah
Dasar ...
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Hosana Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012)
MAKALAH PENELITIAN
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah
oleh Rapmahita Pakpahan NIM 08.21.0064
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Rapmahita Pakpahan
[email protected] PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan penggunaan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi di Sekolah Dasar. Sampel penelitian sejumlah 27 (dua puluh tujuh) orang siswa yang diperoleh melalui pendekatan kontekstual. Data dikumpulkan langsung dari hasil menulis Karangan Argumentasi. Pengumpulan data dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dalam pembelajaran menulis Karangan Argumentasi siswa. Siswa kelas V Sekolah Dasar mampu memahami unsur-unsur yang ada dalam menulis Karangan Argumentasi diantaranya: Tema, Isi Karangan, Kosa Kata, Kebahasaan, dan Ejaan yang benar. Penggunaan Pendekatan Kontekstual sangat tepat dalam mengajarkan menulis Karangan Argumentasi, hal ini terbukti dari nilai rata-rata yang dicapai pada pretes sebelum menggunakan Pendekatan Kontekstual mencapai nilai rata-rata 35,55% sedangkan pada postes yang sudah menggunakan Pendekatan Kontekstual diperoleh nilai rata-rata sebesar 87,22% yang berarti terjadi peningkatan sebesar 51,67%. Kata Kunci: Adapun kata kunci dalam penelitian ini yaitu pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-komponen sistem pembelajaran. Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat dipahami dengan mengenalisis aktivitas komponen pendidik, peserta didik, bahan ajar, media, alat, prosedur, dan proses belajar. Dalam pembelajaran bahasa kemampuan menulis memiliki arti yang sangat penting. Pertama, menulis dalam arti mengekspresikan pikiran dan perasaan dalam bahasa tulis. Kedua, menulis dalam arti melahirkan bunyi-bunyi bahasa, ucapanucapan dalam bentuk tulisan. Tetapi dalam penelitian ini istilah menulis berdasarkan pada pemikiran pertama. Dalam hal ini pengertian menulis sama dengan mengarang. Dalam mengajarkan materi pelajaran, seoranga guru tentu menggunakan cara penyampaian yang dianggapnya paling tepat. Cara penyampaian bahan atau materi pelajaran ini sering kali disebut metode penyajian. Biasanya setiap guru tidak harus selalu sama dalam menggunakan metode penyajian ini. Hal ini sangat tergantung dengan kesesuaian proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dalam mengadakan penelitian mengajarkan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Dengan teknik tersebut, penulis bermaksud mengajak para siswa mengalami langsung proses pembuatan suatu karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Hal ini tidak berarti penulis ingin menjadikan para siswa sebagai penulis-penulis yang profesional. Hal ini semata-mata karena ingin memenuhi tuntutan yang diminta oleh kurikulum. Untuk itu penulis melakukan penelitian ini dengan judul “Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada siswa kelas V Sekolah Dasar.
Mengingat keterbatasan waktu penelitian dan guna memberikan batasan yang jelas akan hal–hal yang harus diamati selama penelitian, peneliti membatasi masalah pada penerapan Pendekatan Kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut :1) apakah siswa kelas V Sekolah Dasar mampu menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual?, 2) apakah pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual akan efektif?, 3) apakah terdapat perbedaan yang signifikan (berarti) sebelum menggunakan pendekatan kontekstual dengan sesudah menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi? Tujuan pada penelitian ini yaitu:1) Ingin mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas V Sekolah Dasar, 2) Ingin mengetahui keefektifan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi, 3) Ingin mengetahui perbedaan sebelum menggunakan pendekatan kontestual dan sesudah menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Manfaat penelitian ini untuk memberikan masukan pengetahuan tentang pengembangan teori pembelajaran menulis karangan argumentasi melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual, sedangkan bagi siswa yaitu dengan diberikannya pelajaran tentang menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual akan memperluas dan meningkatkan wawasan dan kemampuan menulis siswa.
Adapun dugaan sementara yang penulis simpulkan yaitu dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan kekreatifitasan siswa dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi pada siswa kelas V Sekolah Dasar. KAJIAN TEORI DAN METODE Karangan argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Adapun ciri-ciri karangan argumentasi sebagai berikut: 1) berisi argumen-argumen sebagai upaya pembuktian dalam mempertahankan atau menyanggah suatu pendapat, 2) bertujuan meyakinkan pembaca agar mengikuti apa yang dikemukakan penulis, 3) menggunakan logika atau penalaran sebagai landasan berfikir, 4) bertolak dari fakta-fakta, 5) merupakan bentuk retorika yang sering digunakan dalam tulisan-tulisan ilmiah, 6) menggunakan bahasa yang bersifat rasional dan objektif dengan kata-kata yang bermakna lugas atau denotatif. Langkah-langkah dalam mengarang argumentasi pada pembelajarannya di Sekolah Dasar sebagai berikut: 1) menentukan topik/tema, 2) menentukan tujuan, 3) mengumpulkan bahan dari berbagai sumber, 4) menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih, 5) mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dimana peneliti terjun langsung dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat percobaan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Teknik penelitian merupakan cara untuk mengumpulkan dan mengolah data penelitian. Teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu (1) teknik pengumpulan data dan (2) teknik pengolahan data. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di kelas V Sekolah Dasar. Sebelum siswa ditugaskan untuk mengembangkan karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual terlebih dahulu diterangkan tentang karangan argumentasi, jenis-jenis dan unsur yang ada dalam karangan argumentasi, dan cara menyusun karangan argumentasi yang baik. Adapun kegiatan sebelum membuat karangan argumentasi adalah sebagai berikut: 1) mengadakan diskusi tanya jawab dengan para siswa tentang karangan argumentasi dan memberikan contoh teks karangan argumentasi yang harus dipelajari yang didalamnya termasuk tentang tema, Isi karangan, Kosa kata, Kebahasaan, dan Ejaan yang benar. Penulis menjelaskan dengan sejelas-jelasnya, 2) siswa ditugaskan untuk menulis karangan argumentasi bebas sekurang-kurangnya tiga paragrap dengan gaya yang menarik sehingga orang yang membacanya dapat ikut membayangkan karangan argumentasi tersebut, 3) selanjutnya dilaksanakan pengolahan data. Adapun hasil pengolahan data kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas V Sekolah Dasar akan disajikan dalam bentuk tabel tetapi sebelumnya dijelaskan dulu dalam bentuk deskripsi hasil pretes dan postes. Pada penelitian ini penulis menentukan dua jenis skor yaitu, skor mengenai hasil menulis karangan argumentasi pretes sebelum menggunakan pendekatan kontekstual dan skor setelah menggunakan
pendekatan kontekstual yang ada di dalam sekolah tersebut. Hasil penelitian yang diberikan untuk hasil menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual ini sebagai berikut: a) siswa yang mampu menulis karangan argumentasi benar dengan skor di atas 80 – 100 tergolong tingkat penulis dengan nilai sangat baik, b) siswa yang mampu menulis karangan argumentasi benar dengan skor diantara 70 - 80, tergolong tingkat penulis dengan nilai baik, c) siswa yang mampu menulis karangan argumentasi benar dengan skor diantara 60 – 70, tergolong tingkat penulis dengan nilai cukup, d) siswa yang mampu menulis karangan argumentasi kurang dari skor diantara 20 -50, tergolong tingkat penulis nilai rendah / gagal. Dari hasil penganalisisan data berupa kemampuan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual diperoleh rata-rata akhir 87,22 sedangkan sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual diperoleh rata-rata 35,55. Ini berarti Hipotesis yang penulis gunakan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual terbukti efektif, dengan adanya peningkatan nilai siswa sebelum menggunakan pendekatan kontekstual dengan sesudah menggunakan pendekatan kontekstual dengan tingkat selisih 51,67% lebih tinggi dari teknik sebelumnya. SIMPULAN Simpulan ini merupakan jawaban atas semua permasalahan penelitian yang penulis rumuskan sebagai berikut: 1) dengan menggunakan pendekatan kontekstual siswa kelas V Sekolah Dasar mampu menulis karangan argumentasi dengan hasil yang memuaskan, 2) pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas V Sekolah Dasar sangat efektif., 3) tingkat
keberhasilan sesudah menggunakan pendekatan kontekstual sangat berbeda dengan sebelum menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Walaupun sudah terbukti bahwa metode pendekatan kontekstual dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi tetapi masih banyak kendala yang harus dihilangkan atau diminimalisasi, seperti dalam pelaksanaan kegiatan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual kendala yang terjadi dilapangan yaitu siswa masih ada yang kurang paham, kendala yang merupakan kekurangan pendekatan kontekstual pada lainnya yang terjadi di lapangan adalah tidak cukupnya waktu yang tersedia, sehingga guru atau pengajar harus cermat menggunakan waktu. DAFTAR PUSTAKA Buku: Depdiknas. 2004. Kurikulum Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Keraf, Gorys, 1981. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia. Johnson, Setiawan. 2002. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Kaifa. _____,1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Nazir,
Muhammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia