Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Kecamatan ... tingkat
pendidikan ibu (p=0,040), status gizi (p=0.002) dan menstruasi (p=0,015). ......
yang paling utama di Indonesia, yang disebabkan karena kekurangan zat besi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES TAHUN 2007
SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Dian Gunatmaningsih NIM. 6450403178
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2007 i
ABSTRAK Dian
Gunatmaningsih, 2007. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Tahun 2007. Skripsi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat , Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : I. dr. Oktia Woro K.H, M.Kes, II. dr. Mahalul Azam. M.Kes.
Kata Kunci : Kejadian anemia, Remaja putri SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMA Negeri 1 kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes tahun ajaran 2006/2007 yang berjumlah 255 siswi. Sampel yang diambil sejumlah 70 siswi, yang diperoleh dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) uji laboratorium kadar Hb dengan hemoque, 2) timbangan injak, 3) microtoa, 4) formulir recall 2x24 dan 5) kuesioner. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pemeriksaan kadar Hb, pengukuran antropometri IMT, recall dan wawancara menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh melalui data monografi SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan uji statistik chisquare dengan derajat kemaknaan (α =5%) =0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes adalah tingkat pendapatan keluarga (p=0,035), tingkat pendidikan ibu (p=0,040), status gizi (p=0.002) dan menstruasi (p=0,015). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara signifikan adalah tingkat pengetahuan tentang anemia (p=0,416) dan tingkat konsumsi zat besi (p=0,592). Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diajukan adalah bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam upaya penanggulangan dan pencegahan anemia pada remaja putri di kabupaten Brebes. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah waktu recall dan menganalisis zat gizi lainnya. Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK UNNES hendaknya dapat berpartisipasi dalam penanggulangan dan pencegahan anemia pada remaja putri.
ii
ABSTRACT Dian Gunatmaningsih, 2007. Factors That Related to Anemia Case of During Adolescense in SMA Negeri 1 Jatibarang Subdistrict Brebes Regency in 2007. Final Project. The Department of Public Health Science, Sport Science Faculty, Semarang State University. First Advisor: dr. Oktia Woro KH, M.Kes, Second Advisor: dr. Mahalul Azam, M.Kes. Key Words: Anemia Case, during adolescense in SMA Negeri 1 Jatibarang Subdistrict Brebes Regency. The problem studying in this research is aimed at factors that related to anemia case of female students in SMA Negeri 1 Jatibarang subdistrict Brebes regency. The purpose of this research is to find out the factors that related to anemia case of during adolescense in SMA Negeri 1 Jatibarang subdistrict Brebes regency. This research is analytic observational, with cross sectional approachment. Population in this research is all the female students in SMAN 1 Jatibarang subdistrict Brebes regency in the academic in 2007, amount 255 female students. The taken samples are 70 female students, which is obtained from systematic random sampling technique. The instrument used in this research are 1) laboratory test of Hb degree in hemoque, 2) bathroom scale 3) microtoice, 4) recall form (2x24 hours) and 5) questionnaire. These data obtained from primary and secondary data. Primary data obtained from test of Hb degree, the measurement of antropometric IMT, recall and interview using questionnaire. The secondary data obtained from monograph data of SMA Negeri 1 Jatibarang subdistrict Brebes regency. The data obtained in this research in analyzed by using chi-square test statistic with alpha (= 5% ) = 0,05. The result of the research indicates that is found a sygnificans relation with anemia case of during adolescense in SMA Negeri 1 Jatibarang subdistrict Brebes regency are family income levels (p= 0,035), mothers education levels (p= 0,040), nutrition status (p= 0,002) and menstruation (p= 0,015). Event significans unreleated variables are knowledge about anemia levels (p= 0,416) and the consumtion of iron substance levels (p= 0,692). Based of the result of the research suggestions are proposed for health department in Brebes regency hoped the result of the research to appoint base to incinerate and prevent anemia case of during adolescense in Brebes regency. For the other researchers is expected to increase recall time and to analyze the other nutrient substance. For the department of public health service sport sciene faculty Semarang state university hoped that participation to incinerate and prevent anemia case of during adolescense.
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Ya Allah muliakanlah aku dengan cahaya ilmu dan kecepatan pemahaman, keluarkanlah aku dari kegelapan, keraguan, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmatMu, ajarilah aku rahasia-rahasia hikmah-Mu. Allah tidak membebani kewajiban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Hasil kerjanya yang baik untuknya sendiri, dan yang tidak baik menjadi tanggungannya sendiri pula. . . . . . “ (QS Al-Baqarah:286) “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain” (QS. Alam Nasyrah: 6-7). PERSEMBAHAN: Kupersembahkan karya ini untuk orang-orang yang selalu mencintai, menyayangi, mendukung dan memotivasi diriku: 1. Alm. Bapak (Semoga amal ibadah bapak diterima ALLAH SWT, Dian selalu merindukan Bapak), Ibu (ibu, doamu sungguh mustajab) “Terima kasih telah mengajarkan Dian banyak hal, tidak ada yang pernah menyayangi dan mencintai Dian seperti kalian dan terima kasih untuk segalanya”. 2. Kakak-kakakku tercinta yang selalu menyayangi, memotivasi
dan
mendukungku
(Alfatma
Sutrianingsih, Bety Atmani Martrisnoningsih) terima kasih untuk segalanya. 3. “Seseorang” terbaik yang telah Allah janjikan untuk menemaniku. v
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes” dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Keberhasilan penyusunan skripsi ini juga atas bantuan dari berbagai pihak, dengan rendah hati disampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Pimpinan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang atas nama Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Bapak Drs. Sutardji, M.S dan Pembantu Dekan Bidang akademik Bapak DR.Khomsin, M.Pd, atas ijin penelitian. 2. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Ibu dr. Oktia Woro K.H, M.Kes, atas persetujuan penelitian. 3. Pembimbing I, dr. Oktia Woro K.H, M.Kes, atas bimbingan, arahan dan masukan dalam penelitian sampai dengan penyusunan skripsi ini. 4. Pembimbing II, dr. Mahalul Azam, M.Kes, atas bimbingan, arahan dan masukan dalam penelitian sampai dengan penyusunan skripsi ini.
vi
5. Seluruh
dosen
Jurusan
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat
Fakultas
Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, atas bimbingan, arahan selama perkuliahan. 6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Bapak Drs. Haroe Sri Sadono, atas ijin yang diberikan untuk melakukan penelitian ini. 7. Siswi SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, atas ketersediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. 8. Keluargaku tercinta atas do’a, motivasi dan semangat dalam penyusunan skripsi ini. 9. “@’Arya (Ich Liebe Dich)”, K’only shadow, K’afif, K’topik atas perhatian dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 10. Temen-temenku kos Sederhana 2 (Ana, Yuni, Linda, Mb’Ida, de’Dina) atas semangat dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. 11. Teman-temanku (Jihan, Anggi, Imeh, Eva, Inda, Lyana) dan teman-teman IKM angkatan 2003, atas motivasi dan bantuannya. 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga amal baik dari semua pihak, mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat.
Semarang,
Penulis vii
Juli 2007
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ................................................................................................ i Halaman Abstrak ........................................................................................... ii Halaman Pengesahan ................................................................................... iv Motto dan Persembahan ................................................................................ v Kata Pengantar ............................................................................................. vi Daftar Isi ................................................................................................. viii Daftar Tabel ................................................................................................ xv Daftar Gambar ........................................................................................... xvii Daftar Grafik .............................................................................................xviii Daftar Lampiran ......................................................................................... xix BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4 1.2.1 Rumusan Masalah Mayor ............................................................. 4 1.2.2 Rumusan Masalah Minor ............................................................. 4 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 1.3.1 Tujuan Mayor ................................................................................ 5 1.3.2 Tujuan Minor ................................................................................. 5 1.4 Manfaat Hasil Penelitian ..................................................................... 6 1.4.1 Bagi Dinas Kesehatan Kab. Brebes ............................................... 6
viii
1.4.2 Bagi Pihak Sekolah ........................................................................ 6 1.4.3 Bagi Masyarakat ............................................................................ 6 1.4.4 Bagi Peneliti .................................................................................. 6 1.5 Keaslian Penelitian ............................................................................... 7 1.6 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 8 1.6.1 Ruang Lingkup Tempat ................................................................ 8 1.6.2 Ruang Lingkup Waktu .................................................................. 9 1.6.3 Ruang Lingkup Materi ................................................................. 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Anemia ................................................................................................. 10 2.1.1 Pengertian Anemia ..................................................................... 10 2.1.2 Tanda-tanda Anemia .................................................................. 10 2.1.3 Dampak Anemia ......................................................................... 10 2.1.4 Klasifikasi anemia Gizi .............................................................. 11 2.2 Anemia Gizi Besi ................................................................................. 13 2.2.1 Pengertian Anemia Gizi Besi ....................................................... 13 2.2.2 Standar Penentuan Anemia Gizi Besi ......................................... 13 2.3 Patofisiologi Anemia ........................................................................... 13 2.4 Hemoglobin .......................................................................................... 14 2.4.1 Pegertian Hemoglobin (Hb) .......................................................... 14 2.4.2 Fungsi Hemoglobin ...................................................................... 14 2.4.3 Batas Normal Terendah Nilai Hemoglobin .................................. 15 2.4.4 Prosedur Pemeriksaan Hb ............................................................ 15
ix
2.5 Zat Besi (Fe) ......................................................................................... 18 2.5.1 Pengertian Zat Besi ...................................................................... 18 2.5.2 Zat Besi Dalam Tubuh ................................................................. 19 2.5.3 Metabolisme Zat Besi ................................................................... 20 2.5.4 Fungsi Zat Besi ............................................................................. 21 2.5.5 Angka Kecukupan Besi yang Dianjurkan .................................... 22 2.6 Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri ............................................................................. 22 2.6.1 Tingkat Pendapatan Keluarga ...................................................... 22 2.6.2 Tingkat Pengetahuan Tentang anemia ......................................... 22 2.6.3 Tingkat Pendidikan Ibu ................................................................ 23 2.6.4 Pelayanan Kesehatan .................................................................... 23 2..6.5 Asupan Zat Besi .......................................................................... 24 2.6.5.1 Konsumsi Zat Besi ........................................................... 24 2.6.5.2 Status Gizi ........................................................................ 25 2.6.6 Penyerapan Zat Besi ..................................................................... 27 2.6.6.1 Keanekaragaman Makanan .............................................. 28 2.6.6.2 Sindrom Malabsorbsi ....................................................... 39 2.6.7 Kebutuhan Zat Besi ...................................................................... 30 2.6.7.1 Pertumbuhan Fisik ........................................................... 30 2.6.7.2 Aktivitas Fisik .................................................................. 31 2.6.8 Kehilangan Zat Besi ..................................................................... 31 2.6.8.1 Pendarahan ....................................................................... 31
x
2.6.8.2 Menstruasi ........................................................................ 32 2.6.8.3 Cacingan .......................................................................... 32 2.7 Kerangka Teori ................................................................................... 34 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................ 35 3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................ 36 3.2.1 Hippotesis Mayor ........................................................................ 36 3.2.2 Hipotesis Minor ........................................................................... 36 3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel .................... 37 3.4 Jenis dan Rancangan Penelitia .......................................................... 38 3.4.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 38 3.4.2 Rancangan Penelitian .................................................................. 39 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 39 3.5.1 Populasi ....................................................................................... 39 3.5.2 Sampel ......................................................................................... 39 3.5.2.1 Menentukan Kriteria Inklusi dan eksklusi ....................... 39 3.5.2.2 Sistematika Pengambilan Sampel ................................... 41 3.5.2.3 Besar Sampel .................................................................. 41 3.6 Instrumen Penelitian ........................................................................... 42 3.6.1 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ....................................... 43 3.6.1.1 Validitas .......................................................................... 43 3.6.1.2 Relliabilitas ..................................................................... 44 3.7 Teknik Pengambilan Data .................................................................. 44
xi
3.7.1 Jenis Pengambilan Data ............................................................... 44 3.7.2 Cara Pengambilan Data ............................................................... 45 3.7.2.1 Data Primer ..................................................................... 45 3.7.2.2 Data Sekunder ................................................................. 45 3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................... 45 3.8.1 Pengolahan Data .......................................................................... 45 3.8.2 Analisis Data ............................................................................... 46 3.8.2.1 Analisis Univariat ........................................................... 46 3.8.2.2 Analisis Bivariat .............................................................. 46 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi ................................................................... 48 4.1.1 Keadaan Geografis ...................................................................... 48 4.1.2 Jumlah Siswa ............................................................................... 48 4.1.3 Jumlah Guru ................................................................................ 49 4.2 Gambaran Karakteristik Responden ................................................ 50 4.2.1 Umur Responden ......................................................................... 50 4.2.2 Pekerjaan Orang Tua Responden ................................................ 52 4.3 Hasil Penelitian .................................................................................... 53 4.3.1 Analisis Univariat ...................................................................... 53 4.3.1.1 Distribusi Responden menurut Tingkat Pendapatan Keluarga .......................................................................... 53 4.3.1.2 Distribusi Responden menurutTingkat Pengetahuan tentang Anemia ............................................................... 54
xii
4.3.1.3 Distribusi Responden menurut Tingkat pendidikan Ibu ................................................................................... 55 4.3.1.4 Distribusi Responden menurut Tingkat Konsumsi Zat Besi ................................................................................. 56 4.3.1.5 Distribusi Responden menurut Status Gizi ..................... 57 4.3.1.6 Distribusi Responden menurut Menstruasi ..................... 58 4.3.1.7 Distribusi Responden menurut Kejadian Anemia ........... 59 4.3.2 Analisii Bivariat ......................................................................... 60 4.3.2.1 Hubungan antara Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Anemia ............................................................ 60 4.3.2.2 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia ................................................ 61 4.3.2.3 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Anemia ............................................................ 62 4.3.2.4 Hubungan antara Tingkat Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia ............................................................ 63 4.3.2.5 Hubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Anemia............................................................................. 63 4.3.2.6 Hubungan antara Menstruasi dengan Kejadian Anemia............................................................................. 64 4.3.2.7 Analisis Bivariat Keseluruhan ........................................ 65 4.4. Pembahasan ........................................................................................ 66 4.4.1 Variabel yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia ............. 66
xiii
4.4.1.1 Hubungan antara Tingkat Pendapatan keluarga dengan Kejadian Anemia ............................................................ 66 4.4.1.2 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Anemia ............................................................ 67 4.4.1.3 Hubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Anemia............................................................................. 68 4.4.1.4 Hubungan antara Menstruasi dengan Kejadian Anemia............................................................................. 69 4.4.2 Variabel yang Tidak Berhubungan dengan Kejadian Anemia ......................................................................................... 70 4.4.2.1 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia ............................................... 70 4.4.2.2 Hubungan antara Tingkat Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia ........................................................... 71 4.5 Hambatan dan Kelemahan Penelitian .............................................. 73 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN ......................................................................................... 74 5.2 SARAN ................................................................................................. 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Keaslian penelitian .................................................................................. 7 2. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ............................ 8 3. Standar penentuan anemia gizi besi (WHO) ......................................... 13 4. Batas normal terendah nilai hemoglobin (WHO 1972) ........................ 15 5. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan (per orang perhari) ................ 22 6. Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia ....................................... 26 7. Definisi operasional dan skala pengukuran variabel ............................ 37 8. Distribusi jumlah siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes TA. 2006/2007......................................................... 49 9. Distribusi jumlah guru SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes TA. 2006/2007 ........................................................ 50 10. Distribusi responden menurut umur ..................................................... 50 11. Distribusi pekerjaan orang tua responden ............................................. 52 12. Distribusi responden menurut tingkat pendapatan keluarga ................. 53 13. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan tentang anemia .... 54 14. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan ibu .......................... 55 15. Distribusi responden menurut tingkat konsumsi zat besi ..................... 56 16. Distribusi responden menurut status gizi .............................................. 57 17. Distribusi responden menurut menstruasi ............................................. 58 18. Distribusi responden menurut kejadian anemia .................................... 59
xv
19. Hubungan antara tingkat pendapatan keluarga deangan kejadian Anemia .................................................................................................. 61 20. Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian tentang anemia ...................................................................................... 62 21. Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia ....... 62 22. Hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia... 63 23. Hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia .......................... 64 24. Hubungan antara menstruasi dengan kejadian anemia ......................... 65 25. Analisis bivariat keseluruhan ................................................................ 65
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Metabolisme zat besi ............................................................................ 20 2. Kerangka Teori ..................................................................................... 34 3. Kerangka konsep ................................................................................... 35
xvii
DAFTAR GRAFIK
Grafik
Halaman
1. Distribusi jumlah siswa SMA N 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes TA. 2006/2007 ....................................................... 49 2. Distribusi responden menurut umur ..................................................... 51 3. Distribusi pekerjaan orang tua responden ............................................. 52 4. Distribusi responden menurut tingkat pendapatan keluarga ................. 53 5. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan tentang anemia .... 54 6. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan ibu .......................... 55 7. Distribusi responden menurut tingkat konsumsi zat besi ..................... 56 8. Distribusi responden menurut sttus gizi ................................................ 57 9. Distribusi responden menurut menstruasi ............................................. 58 10. Distribusi responden menurut kejadian anemia .................................... 59
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Surat Tugas Pembimbing ...................................................................... 79 2. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ......................................................... 80 3. Surat Ijin dari Tempat Penelitian .......................................................... 83 4. Kuesioner Penjaring .............................................................................. 87 5. Kuesioner Penelitian .............................................................................. 90 6. Rekap Skoring Uji Coba Kuesioner Pengetahuan tentang anemia...... 101 7. Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan tentang anemia......................... 102 8.
Uji Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan tentang Anemia................... 103
9. Rekap Data Hasil Penelitian ............................................................... 104 10. Analisa Data Kasar Penelitian ............................................................ 114 11. Surat Tera Timbangan Badan Injak .................................................... 138 12. Surat Tera Microtoa ............................................................................ 140 13. Perhitungan Tingkat Kecukupan Konsumsi Zat Besi.......................... 142 14. Foto Dokumentasi ............................................................................... 143
xix
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan,
yang
dapat
memberikan
konstribusi
dalam
mewujudkan
sumberdaya manusia yang berkualitas sehingga mampu berperan secara optimal dalam pembangunan (Yayuk Farida, dkk, 2004:4). Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya (Depkes RI, 2003:1). Di Indonesia terdapat empat masalah gizi yang utama yaitu Kurang Kalori Protein (KKP), Kurang Vitamin A (KVA), gondok endemik dan kretin serta anemia gizi (Bapelkes Salaman, 2000:161). Anemia gizi merupakan masalah gizi yang paling utama di Indonesia, yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 1995 menunjukkan 57,1% remaja putri; 39,5% wanita usia subur dan 50,9% ibu hamil menderita anemia (Dinkes propinsi Jawa Timur, 2002:1). Sedangkan berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001 menunjukkan 26,5% remaja putri; 40% WUS dan 47% anak usia 0-5 tahun menderita anemia (Bambang Tri. S, 2007).
2
Anemia pada remaja putri masih menjadi masalah kesehatan masyarakat bila prevalensinya lebih dari 15% (SKRT, 2001). Dimana berdasarkan hasil penelitian pada remaja putri di Bogor 57,1%; di Bandung 41% dan di Tangerang 41,7% menunjukkan remaja putri menderita anemia (DKK Tangerang, 2004). Sedangkan berdasarkan hasil Survei Kesehatan pada 10 Kabupaten daerah proyek Safe Motherhood Partnership Family Approach (SMPFA) pada tahun 1998/1999 menunjukkan 57,4% remaja putri menderita anemia (Depkes RI, 2003:1). Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) yang dilaksanakan oleh Seksi Pembinaan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Brebes terhadap remaja putri (siswi SMP dan SMA) menunjukkan 25,33% (tahun 2003); 20,33% (tahun 2004); 25,55% (tahun 2005) dan 40,13% (tahun 2006) remaja putri menderita anemia (DKK Brebes : 2006). Secara umum tingginya prevalensi anemia gizi besi antara lain disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: kehilangan darah secara kronis, asupan zat besi tidak cukup, penyerapan yang tidak adekuat dan peningkatan kebutuhan akan zat besi (Arisman, 2004:145). Remaja putri menderita anemia, hal ini dapat dimaklumi karena masa remaja adalah masa pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi lebih tinggi termasuk zat besi. Disamping itu remaja putri mengalami menstruasi setiap bulan sehingga membutuhkan zat besi lebih tinggi, sementara jumlah makanan yang dikonsumsi lebih rendah daripada pria, karena faktor ingin langsing (Depkes RI, 1998:1). Pantang makanan tertentu dan kebiasaan makan yang salah juga
3
merupakan penyebab terjadinya anemia pada remaja putri (S.A. Nugraheni, 2000:14). Anemia kekurangan zat besi dapat menimbulkan berbagai dampak pada remaja putri antara lain menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit, menurunnya aktivitas dan prestasi belajar. Disamping itu remaja putri yang menderita anemia kebugarannya juga akan menurun, sehingga menghambat prestasi olahraga dan produktivitasnya. Selain itu masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang sangat cepat, kekurangan zat besi pada masa ini akan mengakibatkan tidak tercapainya tinggi badan optimal (Depkes RI, 1998:1). Anemia pada remaja putri di Kabupaten Brebes masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena prevalensinya lebih dari 15%. Sebagai upaya untuk menanggulangi masalah tersebut, Pemerintah Kabupaten Brebes menerbitkan Instruksi Bupati Brebes No.04 Tahun 2000, tentang Penanggulangan Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang merupakan satu-satunya SMA Negeri yang ada di Kecamatan Jatibarang, yang baru 6 tahun berdiri dan belum pernah dijadikan sebagai tempat penelitian ilmiah tentang kesehatan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes”.
4
1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah Mayor Adakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes? 1.2.2 Rumusan Masalah Minor 1. Adakah hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes? 2. Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes? 3. Adakah hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes? 4. Adakah hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes? 5. Adakah hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes? 6. Adakah hubungan antara menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes?
5
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Mayor Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. 1.3.2 Tujuan Minor 1. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. 2. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. 3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. 4. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. 5. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. 6. Untuk mengetahui hubungan antara menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
6
1.4 Manfaat Hasil Penelitian 1.4.1 Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Sebagai salah satu acuan untuk menentukan langkah-langkah strategis dalam penanggulangan anemia pada remaja putri. 1.4.2 Bagi Pihak Sekolah Memberikan gambaran tentang efek kejadian anemia terhadap proses belajar-mengajar dan prestasi belajar siswinya. 1.4.3 Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Sebagai bahan pustaka dalam rangka menambah informasi tentang ilmu kesehatan masyarakat khususnya mengenai anemia pada remaja putri. 1.4.4 Bagi Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya ibu tentang pentingnya zat besi bagi pertumbuhan, kecerdasan anak dan pemenuhan zat besi khususnya pada usia remaja (usia yang rentan). 1.4.5 Bagi Peneliti Sebagai sarana pembelajaran melakukan penelitian ilmiah sekaligus mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat selama perkuliahan dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.
7
1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1 Keaslian Penelitian No
Judul Penelitian
Nama Peneliti
1 1
2 Hubungan Anemia dengan Kebiasaan Makan, Pola Haid, Pengetahua n tentang Anemia dan Status Gizi Remaja Putri di SMUN 1 Cibinong Kabupaten Bogor
3 Indah Indriawati Herman
Hubungan antara Pola Konsumsi Makan dengan Kadar Hb pada Remaja Putri di SMA N 1 Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo
Agustina Indika Sari
2
Tahun dan tempat Penelitian 4 2001, Jakarta
Rancangan Penelitian 5 Crosssectional
Variabel Penelitian 6 V.terikat - Anemia V.Bebas 1. Kebiasaa n makan 2. Pola haid 3. pengetah uan tentang anemia 4. Status gizi
2006, Sukoharjo
Crosssectional
V.terikat - Kadar Hb V.Bebas - Pola Konsumsi Makan (Jenis, frekuensi konsumsi dan tingkat konsumsi Besi)
Hasil Penelitian 7 Hasil penelitian menunjukan bahwa kejadian anemia gizi remaja putri sebesar 42,2%. Ada hubungan bermakna secara statistik (p r tabel. 3.6.1.2 Reliabilitas Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran reliabilitas menggunakan bantuan software komputer dengan rumus alpha cronbach. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila r hitung > r tabel (Soekidjo Notoatmodjo, 2002:129). Hasil uji reliabilitas kuesioner kepada 20 responden, diperoleh r hitung (0,792) > r tabel (0,444), sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut reliabel.
3.7 Teknik Pengambilan Data
3.7.1 Jenis Pengambilan Data Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa data faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
45
anemia. Data sekunder berupa data mengenai gambaran lokasi tempat penelitian dan gambaran umum siswi.
3.7.2 Cara Pengambilan Data Cara pengambilan data dalam penelitian ini yaitu : 3.7.2.1 Data Primer Data primer diperoleh dengan cara tes laboratorium kadar Hb siswi, pengukuran IMT, recall 2x24 jam dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. 3.7.2.2 Data Sekunder Data sekunder diperoleh dengan cara mencatat data monografi SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan manual dan menggunakan software komputer. Pengolahan data meliputi: 1. Editing Sebelum data diolah, data tersebut perlu di edit. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas data. 2. Coding Mengkode data dengan memberikan kode pada masing-masing jawaban untuk mempermudah pengolahan data.
46
3. Tabulasi Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi tidak lain dari memasukkan data ke dalam tabel. 3.8.2 Analisis Data 3.8.2.1 Analisis univariat Analisis ini dilakukan pada masing-masing variabel. Hasil ini berupa distribusi dan prosentase setiap variabel. 3.8.2.2 Analisis bivariat Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan yaitu uji chi-square dengan bantuan SPSS 12,0 for windows. Adapun syarat uji chi-square adalah tidak ada sel yang nilai observed yang bernilai nol, sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel. Jika uji chi-square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya, alternatif uji chi-square untuk tabel 2x2 adalah uji fisher, alternatif uji chi-square untuk tabel 2xk adalah uji kolmogorov-smirnov dan penggabungan sel adalah langkah alternatif uji chi-square untuk tabel selain 2x2 dan 2xk (Sopiyudin Dahlan, 2004:18). Pada studi cross-sectional, estimasi risiko relatif dinyatakan dengan Rasio Prevalens (RP), yang merupakan perbandingan antara jumlah subyek dengan penyakit pada satu saat dengan seluruh subyek yang ada. RP dihitung dengan cara menggunakan tabel 2x2. RP harus disertai dengan
47
interval kepercayaan (confidence interval), interval kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf kesalahan 0, 05%. Interpretasi hasil: 1. Bila rasio prevalens = 1 berarti variabel yang diduga sebagai faktor risiko tersebut tidak ada pengaruhnya dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bersifat netral. 2. Bila rasio prevalens > 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1, berarti variabel tersebut merupakan faktor risiko timbulnya penyakit. 3. Apabila rasio prevalens < 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1, maka variabel yang diteliti justru akan mengurangi kejadian penyakit, bahkan variabel yang diteliti merupakan faktor protektif. 4. Bila interval kepercayaan rasio prevalens mencakup angka 1, berarti pada populasi yang diwakili oleh sampel tersebut mungkin nilai prevalensnya = 1, sehingga belum dapat disimpulkan bahwa faktor yang dikaji tersebut merupakan faktor risiko atau faktor protektif ( Sudigdo S dan Sofyan I, 2002:102).
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Keadaan Demografis
SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes merupakan satusatunya SMA negeri yang ada di Kecamatan Jatibarang, yang beralamat di jalan Raya Karanglo-Tegalwulung Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. Adapun batas wilayah Kecamatan Jatibarang adalah sebagai berikut: Sebelah utara
: Kabupaten Brebes
Sebelah timur
: Kota Tegal
Sebelah selatan
: Kecamatan Songgom
Sebelah barat
: Kecamatan Larangan
4.1.2 Jumlah Siswa
SMA Negeri 1 Kecamatan Brebes mempunyai lokal kelas X sejumlah 5 kelas, kelas XI IPA sebanyak 2 kelas dan XI IPS juga sebanyak 2 kelas dan untuk kelas XII IPA berjumlah 2 kelas dan XII IPS juga sebanyak 2 kelas. Jumlah seluruh siswa pada tahun ajaran 2006/2007 sebanyak 499 siswa, dengan distribusi menurut kelas dan jenis kelamin tercantum pada tabel berikut ini:
49
Tabel 8 Distribusi Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes TA. 2006/2007 Kelas Laki-laki 1 2 93 X 74 XI 77 XII Jumlah 244 Sumber: Data sekunder
Perempuan 3 95 81 79 255
Jumlah 4 188 155 156 499
Distribusi Jumlah Siswa SMAN 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes T.A 2006/2007 100
95
93
Frekuensi
81
74
80
77
79
60
Laki-laki
40
Perempuan
20 0 X
XI
XII
Kelas
Grafik 1 Distribusi Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes T.A 2006/2007
4.1.3 Jumlah Guru
Jumlah guru aktif mengajar di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang sebanyak 32 yang dapat disajikan pada tabel sebagai berikut:
50
Tabel 9 Distribusi Jumlah Guru di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes TA. 2006/2007 Jenis Guru 1
Jumlah 2 14 5 13 32
PNS Guru bantu (GT) Guru tidak tetap (GTT) Jumlah Sumber: Data Sekunder
4.2 Gambaran Karakteristik Responden 4.2.1 Umur Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X sampai kelas XII SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang. Berdasarkan data penelitian dapat diketahui bahwa umur resaponden bervariasi antara 15 tahun sampai dengan 18 tahun. Lebih jelasnya distribusi umur responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 10 Distribusi Responden menurut Umur Umur Frekuensi 1 2 5 15 20 16 33 17 12 18 Jumlah 70 Sumber : Data Penelitian 2007
Prosentase (%) 3 7,1 28,6 47,1 17,1 100,0
51
Distribusi Responden menurut Umur
47.1
50
Persentase
40
28.6
30
20
10
17.1
7.1
0 15
16
17
18
Umur
Grafik 2 Distribusi Responden menurut Umur
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa tingkat umur responden yang terbanyak adalah 17 tahun sebanyak 33 responden (47,1%), sedangkan tingkat umur yang paling sedikit adalah 15 tahun sebanyak 5 responden (7,1%). 4.2.2 Pekerjaan Orang Tua Responden
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pekerjaan ayah responden paling banyak tergolong dalam pekerjaan petani (22,9%), sedangkan untuk pekerjaan ibu paling banyak tergolong tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga (60%). Lebih jelasnya untuk pekerjaan orang tua responden dapat dilihat pada tabel berikut:
52
Tabel 11 Distribusi Pekerjaan Orang Tua Reponden Jenis Pekerjaan Pekerjaan Ayah 1 2 6 PNS 2 CPNS 15 Wiraswasta 16 Petani 9 Buruh 21 Lain-lain 1 Tidak bekerja Jumlah 70 Sumber : Data Penelitian 2007
% 3 8,5 2,9 21,4 22,9 12,9 30 1,4 100
Pekerjaan Ibu 4 2 15 8 3 42 70
% 5 2,9 21,4 11,4 4,3 60 100
Distribusi Pekerjaan Orang Tua Responden 70 60,0
50 40
Ayah Ibu
30,0
30
21,4 22,9 21,4
20 10
8,5 2,9
11,4 12,9 2,9
4,3 0
0
1,4
La in -la Ti da in k be ke rja
B ur uh
P et an i
C PN W S ira sw as ta
0
P N S
Persentase (%)
60
Jenis Pekerjaan
Gambar 3 Distribusi Pekerjaan Orang Tua Responden
53
4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Analisis Univariat 4.3.1.1 Distribusi Responden menurut Tingkat Pendapatan Keluarga
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam tingkat pendapatan keluarga yang tinggi yaitu sejumlah 39 responden (55,7%), sedangkan responden dengan tingkat pendapatan keluarga rendah sebanyak 31 responden (44,3%), lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendapatan Keluarga No Pendapatan Keluarga 1 2 1 Rendah (= 100%AKG)
0 Sedang (>80-99% AKG)
4,3 Kurang (70805 AKG)
100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0
Defisit (18,5-25,0) Gemuk (IMT >25,0)
Frekuensi 3 25 41 4
% 4 35,7 58,6 5,7
70
100,0
Jumlah Sumber : Data Penelitian 2007
Persentase (%)
Distribusi Responden menurut status Gizi 70 60 50 40 30 20 10 0
58,6 35,7
5,7 Kurus (IMT 18,5-25,0)
Gemuk (IMT >25,0)
Status Gizi
Grafik 8 Distribusi Responden menurut Status Gizi
58
4.3.1.6 Distribusi Responden menurut Menstruasi
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak sedang mengalami menstruasi pada saat pemeriksaan Hb yaitu sebanyak 50 responden (71,4%) dan yang sedang mengalami menstruasi sebanyak 20 responden ( 28,6%) (tabel 17). Tabel 17 Distribusi Responden Menurut Menstruasi No Menstruasi 1 2 1 Sedang Menstruasi 2 Tidak sedang menstruasi Jumlah Sumber : Data Penelitian 2007
Frekuensi 3 20 50 70
Distribusi Responden menurut Menstruasi
Persentase (%)
80
71,4
60 40
28,6
20 0 Sedang menstruasi
Tidak sedang menstruasi
Menstruasi
Grafik 9 Distribusi Responden menurut Menstruasi
% 4 28,6 71,4 100,0
59
4.3.1.7 Distribusi Responden menurut Kejadian Anemia
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 37 responden (52,9%) dan yang mengalami anemia sebanyak 33 responden (47,1%) (tabel 18). Tabel 18 Distribusi Responden Menurut Kejadian Anemia No Kejadian Anemia 1 2 1 Anemia 2 Tidak Anemia Jumlah Sumber : Data Penelitian 2007
Frekuensi 3 33 37 70
Distribusi Responden menurut Kejadian Anemia 52,9
Persentase (%)
54 52 50 48
47,1
46 44 Anemia (Hb=12mg)
Kejadian anemia
Grafik 10 Distribusi Responden menurut Kejadian Anemia
% 4 47,1 52,9 100
60
4.3.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini ada 3 variabel yang dilakukan penggabungan sel dalam tabulasi silang, yaitu variabel tingkat pengetahuan tentang anemia, tingkat konsumsi zat besi dan status gizi. Penggabungan sel dilakukan supaya 3 variabel tersebut memenuhi syarat untuk uji statistik chisquare. Penggabungan tersebut meliputi: 1. Variabel tingkat pengetahuan tentang anemia dari tingkat pengetahuan tentang anemia kurang, cukup dan baik menjadi tingkat pengetahuan tentang anemia rendah (kurang) dan tinggi (penggabungan antara cukup dan baik). 2. Variabel tingkat konsumsi zat besi dari tingkat konsumsi zat besi defisit, kurang, sedang dan baik menjadi tingkat konsumsi zat besi kurang (penggabungan antara defisit dan kurang) dan tingkat konsumsi zat besi baik (penggabungan antara kategori sedang dan baik.). 3. Variabel status gizi dari status gizi kurus, normal dan gemuk menjadi status gizi tidak normal (penggabungan antara status gizi kurus dan gemuk) dan normal 4.3.2.1 Hubungan antara Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Anemia
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa frekuensi responden dengan tingkat pendapatan keluarga rendah dan menderita anemia berjumlah 19 responden (61,3%), sedangkan yang tidak menderita anemia berjumlah 12 responden (38,7%). Responden dengan tingkat pendapatan keluarga tinggi tetapi
61
menderita anemia berjumlah 14 responden (35,9%), sedangkan yang tidak menderita anemia berjumlah 25 responden (64,1%). Hasil uji statistik dengan chi-square antara variabel tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian anemia diperoleh p = 0,035 (p < 0,05) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian anemia. Tabel 19 Hubungan antara Tingkat Pendapatan keluarga dengan Kejadian Anemia Pendapatan keluarga
Kejadian Anemia Anemia
%
Total
Tidak
%
∑
P
RP
%
Rendah
19
61,3
12
38,7
31 100,0 0,035
Tinggi
14
35,9
25
64,1
39 100,0
1,707
Sumber : Data penelitian tahun 2007 4.3.2.2 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang anemia dengan Kejadian Anemia
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan frekuensi responden dengan tingkat pengetahuan tentang anemia rendah dan menderita anemia berjumlah 7 responden (38,9%), sedangkan yang tidak menderita anemia berjumlah 11 responden (61,1%). Responden dengan tingkat pengetahuan tentang anemia tinggi tetapi menderita anemia berjumlah 26 responden (50,0%), sedangkan yang menderita anemia juga berjumlah 26 responden (50,0%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi-square antara variabel tingkat pengetahuan tentang anemia dengan variabel kejadian anemia diperoleh p = 0,416
62
(p > 0,05) yang artinya tidak ada hubungan secara signifikan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia. Tabel 20 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia Pengetahu an
Kejadian Anemia Anemia
%
Total
Tidak
%
∑
P
RP
0,416
0,778
%
Rendah
7
38,9
11
61,1
18 100,0
Tinggi
26
50,0
26
50,0
52 100,0
Sumber : Data penelitian tahun 2007 4.3.2.3 Hubungan antara Tingkat Pendidikan ibu dengan Kejadian Anemia
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa frekuensi ibu responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan menderita anemia berjumlah 24 responden (57,1%), sedangkan yang tidak menderita anemia berjumlah 18 responden (42,9%). Frekuensi ibu responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi tetapi menderita anemia berjumlah 9 responden (32,1%), sedangkan yang tidak menderita anemia berjumlah 19 responden (67,9%). Hasil uji statistik dengan chi-square antara variabel tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia diperoleh p = 0,040 (p 0,05) yang artinya tidak ada hubungan secara signifikan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia. Tabel 22 Hubungan antara Tingkat Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia Konsumsi Fe
Kejadian Anemia Anemia
%
Total
Tidak
%
∑
P
RP
%
kurang
27
45,8
32
54,2
59 100,0
Baik
6
54,5
5
45,5
11 100,0
0,592
0,839
Sumber : Data penelitian tahun 2007 4.3.2.5 Hubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Anemia
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa frekuensi responden dengan status gizi tidak normal dan menderita anemia berjumlah 20 responden (69,0%), sedangkan yang tidak menderita anemia berjumlah 9 responden (31,0%). Responden dengan status gizi normal tetapi menderita anemia berjumlah 13
64
responden (31,7%), sedangkan yang tidak menderita anemia berjumlah 28 responden (68,3%). Hasil uji statistik dengan chi-square antara variabel status gizi dengan kejadian anemia diperoleh p = 0,002 (p < 0,05) yang artinya ada hubungan secara signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia. Tabel 23 Hubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Anemia Status Gizi
Kejadian Anemia Anemia
Tidak
%
Total
Tidak
%
∑
P
RP
%
20
69,0
9
31,0
29 100,0
13
31,7
28
68,3
41 100,0
0,002
2,175
normal Normal
Sumber : Data penelitian tahun 2007 4.3.2.6 Hubungan antara Menstruasi dengan Kejadian Anemia
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa frekuensi responden yang sedang menstruasi dan menderita anemia berjumlah 14 responden (70,0%), sedangkan yang tidak menderita anemia berjumlah 6 responden (30,0%). Responden yang tidak sedang menstruasi tetapi menderita anemia berjumlah 19 responden (38,0%), sedangkan yang tidak menderita anemia berjumlah 31 responden 62,0%). Hasil uji statistik dengan chi-square antara variabel menstruasi dengan kejadian anemia diperoleh p = 0,015 (p < 0,05) yang artinya ada hubungan secara signifikan antara menstruasi dengan kejadian anemia.
65
Tabel 24 Hubungan antara Menstruasi dengan Kejadian Anemia Menstruasi
Kejadian Anemia Anemia
%
Total
Tidak
%
∑
P
RP
%
Sedang
14
70,0
6
30,0
20 100,0
Tidak
19
38,0
31
62,0
50 100,0
0,015
1,842
Sumber : Data penelitian tahun 2007 4.3.2.7 Analisis Bivariat Keseluruhan Tabel 25 Analisis Bivariat Keseluruhan
No
Variabel
p value
RP
CI
1
Pendapatan keluarga
0,035
1,707
1,067-7,495
2
Pengetahuan tentang anemia
0,416
0,778
0,213-1,897
3
Pendidikan ibu
0,040
1,778
1,034-7,661
4
Konsumsi zat besi
0,592
0,839
0,193-2,561
5
Status gizi
0,002
2,175
1,717-13,346
6
Kejadian menstrusi
0,015
1,842
1,250-11,597
Sumber : Data penelitian tahun 2007
66
4.4 Pembahasan 4.4.1 Variabel yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia 4.4.1.1 Hubungan antara Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Anemia
Ekonomi keluarga merupakan faktor mendasar yang akan mempengaruhi segala aspek kehidupan. Tingkat ekonomi terkait langsung dengan daya beli keluarga, baik daya beli terhadap makanan maupun daya beli terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian anemia di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes (p= 0,035 dan RP =1,707). Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendapatan keluarga yang rendah memiliki risiko 1,707 kali lebih besar untuk mengalami kejadian anemia. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Yayuk Farida, dkk (2004:70) yang menyatakan bahwa perubahan pendapatan secara langsung dapat mempengaruhi perubahan konsumsi pangan keluarga. Meningkatnya pendapatan berarti memperbesar peluang untuk membeli pangan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik. Sebaliknya, penurunan pendapatan akan menyebabkan penurunan dalam hal kualitas dan kuantitas pangan yang dibeli, yang dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan tubuh akan zat gizi, salah satunya tidak terpenuhinya kebutuhan tubuh akan zat besi, sehingga dapat berdampak timbulnya kejadian anemia.
67
4.4.1.2 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Anemia
Tingkat pendidikan keluarga biasanya pendidikan ibu mempengaruhi status kesehatan keluarga untuk mencapai status kesehatan keluarga sehat secara optimal (Bapelkes, 2004:70). Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes
(p=0.040 dan RP=1,778). Hal ini
menunjukkan bahwa responden yang mempunyai ibu dengan tingkat pendidikan rendah memiliki risiko 1,778 kali lebih besar untuk mengalami kejadian anemia. Hasil ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Achmad Djaeni (1996:35) yang menyatakan bahwa pendidikan ibu merupakan modal utama dalam menunjang ekonomi keluarga, juga berperan dalam menyusun makanan keluarga, serta pengasuhan dan perawatan anak. Bagi keluarga dengan tingkat pendidikan rendah dikhawatirkan akan lebih sulit menerima informasi kesehatan khususnya bidang gizi, sehingga tidak dapat menambah pengetahuan dan tidak mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal diharapkan semakin tinggi pula tingkat pendidikan kesehatannya, karena tingkat pendidikan kesehatan merupakan bentuk intervensi terutama terhadap faktor perilaku kesehatan. Pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari pengobatan bila sakit dan sebagainya (Soekidjo Notoatmodjo, 2003:9).
68
4.4.1.3 Hubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Anemia
Masa remaja adalah masa pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi lebih tinggi termasuk zat besi (Depkes RI, 1998:1). Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes (p= 0,002 dan RP = 2,175). Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan status gizi tidak normal mempunyai risiko 2,175 kali lebih besar untuk mengalami kejadian anemia. Status gizi didapat orang dari nutrien yang diberikan kepadanya. Ada tiga jenis kekurangan gizi, ada yang kurang secara kualitatif dan ada yang kurang secara kuantitatif, serta kekurangan keduanya. Apabila kuantitas nutrient cukup, tetapi kualitasnya kurang maka orang dapat menderita berbagai kekurangan vitamin, mineral, protein dan lain-lainnya (Juli Soemirat, 1999:68). Masalah status gizi pada remaja di Indonesia meliputi kurang zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan kurang zat gzi mikro (vitamin, mineral). Kurang zat gizi makro dan mikro menyebabkan tubuh menjadi kurus, berat badan turun, anemia dan mudah sakit (Sub Din PKM Kab. Tangerang, www.gizinet.com). Status gizi merupakan gambaran secara makro akan zat gizi tubuh kita, termasuk salah satunya adalah zat besi. Dimana bila status gizi tidak normal dikhawatirkan status zat besi dalam tubuh juga tidak baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya anemia.
69
Hasil penelitian ini ternyata bertentangan dengan hasil penelitian oleh Indah Indriawati yang menyatakan tidak ada hubungan antara status gizi dengan anemia. 4.4.1.4 Hubungan antara Menstruasi dengan Kejadian Anemia
Remaja wanita membutuhkan zat besi yang digunakan untuk mengganti zat besi yang hilang bersama darah menstruasi, disamping
untuk menopang
pertumbuhan serta pematangan seksual. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara menstruasi dengan kejadaian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupatean Brebes (p= 0,015 dan RP= 1,842). Hal ini menunjukkan bahwa responden yang sedang mengalami menstruasai mempunyai risiko 1,842 kali lebih besar untuk mengalami kejadian anemia. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Arisman (2004:146) yang menyatakan bahwa remaja putri yang sudah mengalami menarche, jika darah yang keluar selama menstruasi sangat banyak (banyak yang tidak sadar kalau darah menstruasinya terlalu banyak) akan terjadi anemia defisiensi zat besi, karena jumlah darah yang hilang selama satu periode haid berkisar 20-25 cc, jumlah ini menyiratkan kehilangan zat besi sebesar 12,5-15 mg/bulan, atau kirakira sama dengan 0,4-0,5 mg/hari. Jika jumlah tersebut ditambah dengan kehilangan basal, jumlah total zat besi yang hilang sebesar 1,25 mg/hari.
70
4.4.2 Variabel yang Tidak Berhubungan dengan Kejadian Anemia 4.4.2.1 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia
Suatu hal yang meyakinkan tentang pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada kenyataan bahwa status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan; setiap orang hanya akan cukup zat gizi jika makanan yang dimakannya mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharaan dan energi; serta ilmu gizi memberikan
fakta-fakta
yang
perlu
sehingga
penduduk
dapat
belajar
menggunakan pangan dengan baik bagi perbaikan gizi (Suhardjo, 2003:25). Meningkatkan ketrampilan setiap anggota masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri adalah sangat penting. Hal ini berarti bahwa masing-masing individu di dalam masyarakat seyogianya mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang baik terhadap cara-cara pemeliharaan kesehatannya (Soekidjo Notoatmodjo, 2003:26). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata responden memiliki tingkat pengetahuan tentang anemia yang tinggi yaitu sejumlah 52 responden atau 74,3 % dari total sampel. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes (p= 0,416). Hasil penelitian ini ternyata bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Suhardjo (2003:25) yang menyatakan penyebab penting dari gangguan gizi
71
adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan untuk menerapkan informasi terebut dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat pengetahuan tentang anemia yang tinggi tetapi tidak disertai dengan perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak akan berpengaruh pada keadaan gizi individu tersebut merupakan faktor penyebab tidak ada hubungannya antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. 4.4.2.2 Hubungan antara Tingkat Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia
Rendahnya intake zat besi kedalam tubuh yang berasal dari konsumsi zat besi dari makanan sehari-hari merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia. Banyaknya zat besi yang ada dalam makanan yang kita makan yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh kita tergantung pada tingkat absorbsinya (Mery E Beck, 2000:197). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat konsumsi zat besi kurang yaitu sejumlah 59 responden atau 84,3% responden dari total sampel, dengan 27 responden yang menderita anemia, sedangakan 32 responden tidak menderita anemia. Hasil uji statistik menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes (p= 0,592). Konsumsi protein hewani dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Protein merupakan salah satu zat gizi yang dibutuhkan untuk penyerapan
72
zat besi. Dengan rendahnya konsumsi protein maka dapat menyebabkan rendahnya penyerapan zat besi oleh tubuh. Keadaan ini dapat mengakibatkan tubuh kekurangan zat besi dan dapat menyebabkan anemia atau penurunan kadar Hb. Rendahnya konsumsi zat besi responden antara lain disebabkan karena masih rendahnya kemampuan keluarga responden untuk menyajikan sumber zat besi khususnya protein hewani dalam menu makanan sehari-hari. Selain itu konsumsi makanan responden yang masih monoton, kebiasaan responden mengkonsumsi mie instan yang hampa zat gizi, kebiasaan responden moci (minum air teh) setelah makan merupakan beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya konsumsi dan penyerapan zat besi dalam tubuh responden. Tidak adanya hubungannya antara tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia dalam penelitian ini antara lain disebabkan oleh masih rendahnya penyerapan zat besi dalam tubuh (adanya kebiasaan minum teh setelah makan, masih kurangnya konsumsi protein hewani) responden dan kurangnya waktu recall konsumsi makanan. Hasil penelitian yang menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes ini ternyata hampir sama dengan hasil penelitian Agustina Indika yang menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kadar Hb.
73
4.5 Kelemahan Penelitian
1. Pengumpulan data recall konsumsi makanan sangat mengandalkan ingatan responden dan dapat menimbulkan bias karena kadang dapat dilebih-lebihkan atau bisa juga dikurang-kurangi. 2. Kurangnya waktu recall konsumsi makanan responden. 3. Hasil konsumsi makanan hanya zat besi yang dianalisis, untuk peneliti selanjutnya diharapkan zat-zat gizi lainnya yang juga berpengaruh terhadap penyerapan zat besi dan kejadian anemia seperti protein, vitamin C, vitamin B12, kebiasaan minum teh dan kopi setelah makan dan lainnya diharapkan ikut dianalisis.
74
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes tahun 2007 dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian anemia pada
remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan jatibarang,
Kabupaten Brebes. 2. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada
remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan
jatibarang, Kabupaten Brebes. 3. Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan jatibarang, Kabupaten Brebes. 4. Tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. 5. Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. 6. Ada hubungan antara menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
75
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diajukan adalah : 5.2.1 Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam upaya penanggulangan dan pencegahan anemia pada remaja putri di Kabupaten Brebes. Supaya lebih luas dalam menyebarkan informasi tentang anemia pada remaja putri, misalkan dengan melakukan penyuluhan di sekolah tentang hal-hal yang berkaitan dengan kejadian anemia, yang dilaksanakan secara berkesinambungan. DKK Brebes dapat bekerja sama dengan UKS untuk melakukan pemantauan status gizi dengan cara menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan siswi secara rutin. 5.2.2 Bagi Peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya agar menambah waktu recall konsumsi makanan untuk mengetahui konsumsi zat besi, supaya hasilnya lebih representatif dan diharapkan juga dapat menganalisis zat-zat gizi selain zat besi yang dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dalam tubuh. 5.2.3 Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK UNNES Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK UNNES hendaknya dapat berpartisipasi dalam upaya penanggulangan dan pencegahan anemia pada remaja putri, misalnya dengan melakukan penyebaran informasi tentang anemia pada remaja putrid, melalui penyuluhan tentang anemia pada remaja putri.
76
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa Profesi Di Indonesia. Jakarta : Dian Rakyat. Anie Kurniawan. 2005. Remaja Putri di Kab. Tangerang Menderita Anemia: http://www.gizi.net.com. Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Hdup. Jakarta : EGC. Arlinda Sari. 2004. Anemia Defisiensi Besi Pada Balita: http://www.google.com Bambang Tri. 2007. Anemia Defisiensi Besi pada Anak Sekolah: http://www.suara merdeka.com. Bapelkes Salaman. 2000. Pedoman Praktis Pelaksanaan Kerja di Puskesmas. Magelang : Podorejo Offset. Depkes RI. 2003. Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta : Ditjen Gizi. . 1998. Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi Untuk Remaja Putri Wanita Usia Subur dan Calon Pengantin. Jakarta : Depkes RI . 1998. Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi Untuk Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. Jakarta : Depkes RI. DKK Kab. Brebes. 2006. Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri/ WUS. Brebes : DKK Brebes. Dinkes Propinsi Jawa Timur dan IAKMI Pusat. 2000. Survei Data Dasar Pengetahuan, sikap dan perilaku WUS tentang Anemia dan TTD Di 10 Lokasi SMPFA di Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Surabaya : Dinkes Propinsi Jawa Timur dan IAKMI. FIK Unnes. 2006. Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata 1. Semarang : Unnes. Guyton dan Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC Etisa
Adi. 2006. Anemia Defisiensi http://www.suaramerdeka.com.
Besi,
Kekurangan
I Dewa Nyoman. S. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.
Zat
Besi.
77
Juli Soemirat. 2000. Epidemiologi Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press. Bupati Brebes. 2000. Instruksi Bupati Brebes tentang Penanggulangan Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. Brebes: Bupati Brebes. Mary E. Beck. 2000. Ilmu Gizi dan Diet Hubungan dengan penyakit-penyakit untuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica. Med Ali,dkk. Siklus Menstruasi dan Gangguan Haid. Jakarta : FKUI Mohamad Harli. 1999. Mengatasi http://www.indomedia.com.
Penyebab
Anemia
Kurang
Besi:
Mohamad Sadikin. 2001. Biokimia Darah. Jakarta : Wydia Medika. M. Sopiyudin Dahlan. 2004. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : PT ARKANS. S.A Nugraheni, dkk. 2000. Info Anemia Gizi. Semarang: FKM Undip. Pandji Anoraga. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta. Singgih Santoso. 2004. SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sjahmin Moeji. 2003. Ilmu Gizi Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta : Papas sinar Sinanti. Soekidjo Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta Pusat : Rineka Cipta. . 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta Pusat : Rineka Cipta Soetjingsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC Sudigdo Sastroasmoro. 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klnis. Jakarta : Sagung Seto. Suharjdo. 2003. Berbagai Cara Pendidiksn Gizi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sunita Almatsier. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta.
78
Sugiyono. 2000. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Ikapi. Stanley Lemeshow. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Yayuk Farida, dkk. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Penebar Swadaya.
79
80
81
82
83
84
85
86
87
Lampiran 4
KUESIONER PENJARING FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 1 KEC. JATIBARANG KAB.BREBES T.A 2006/2007
Kode Responden
:
Tanggal Wawancara : Identitas Responden 1) Nama
:
2) Umur
:
3) Kelas
:
4) Alamat
:
Kecamatan
:
Petunjuk pengisian kuesioner: 1. Bacalah petunjuk pengisian kuesioner 2. Sebelum menjawab pertanyaan, terlebih dahulu isilah identitas anda dengan lengkap. 3. Bacalah masing-masing pertanyaan dengan teliti. 4. Jawablah pertanyaan dengan runtut dan jelas. 5. Berilah tanda lingkaran pada jawaban yang paling tepat dan sesuai dengan keadaan anda sebenarnya. 6. Jawablah semua pertanyaan tanpa ada yang terlewatkan (kecuali ada pengecualian). 7. Bila kurang jelas tanyakan langsung pada pewawancara. 8. Selamat mengisi dan terima kasih.
88
1. Apakah anda sudah mengalami menstruasi? a. Sudah b. Belum 2. Apakah dalam 1 bulan terakhir ini anda pernah mengalami keluhan nyeri perut sebelah atas yang disertai rasa mual atau nyeri ulu hati? a. Ya b. Tidak 3. Apakah dalam 1 bulan terakhir ini anda pernah mengalami keluhan nyeri lambung, perih, panas dan sakit pada perut serta rasa perut kosong dan lapar? a. Ya b. Tidak 4. Apakah dalam 1 bulan terakhir ini anda pernah mengalami keluhan buang air besar yang sering (lebih dari 3 kali sehari), faeces cair dan berlendir? a. Ya b. Tidak 5. Apakah dalam 1 bulan terakhir ini anda pernah mengalami kehilangan darah yang terlalu banyak (misal akibat trauma atau kecelakaan)? a. Ya b. Tidak 6. Apakah dalam 1 bulan terakhir ini anda pernah mengalami keluhan rasa gatal yang hebat pada anus (biasanya pada malam hari), nafsu makan berkurang dan berat badan menurun? a. Ya b. Tidak 7. Apakah anda sering demam dan menggigil? a. Ya b. Tidak 8. Apakah anda kos? a. Ya b. Tidak 9. Apakah anda seorang atlet?
89
a. Ya (Sebutkan....................................) b. Tidak
90
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 1 KEC. JATIBARANG KAB. BREBES T.A 2006/2007
Kode Responden
:
Tanggal Wawancara : Pewawancara
:
Jam Wawancara
:
s.d
Petunjuk pengisian kuesioner: 9. Bacakan petunjuk pengisian kuesioner 10.
Sebelum memulai pertanyaan, terlebih dahulu tanyakan dan catat identitas
responden dengan lengkap. 11.
Bacakan masing-masing pertanyaan dengan teliti.
12.
Jawablah pertanyaan dengan runtut dan jelas.
13.
Berilah tanda lingkaran pada jawaban yang paling tepat dan sesuai dengan
keadaan anda sebenarnya. 14.
Jawablah semua pertanyaan tanpa ada yang terlewatkan (kecuali ada
pengecualian). 15.
Bila kurang jelas tanyakan langsung pada pewawancara.
16.
Selamat mengisi dan terima kasih.
A. Identitas Responden 5) Nama
:
6) Kelas
:
7) Umur (Tanggal lahir)
:
8) Alamat
:
Kecamatan
:
91
B. Karakteristik Orang Tua 5) Pekerjaan ayah 1. PNS
6. Buruh
2. ABRI
7. Pensiunan
3. Pegawai swasta
8. Tidak bekerja
4.Wiraswasta
9. Lain-lain, sebutkan ...................
5. Petani 6) Pekerjaan inu 1. PNS
5. Buruh
2. Pegawai swasta
6. Pensiunan
3. Wiraswasta
7. Tidak bekerja/ IRT
4. Petani
8. Lain-lain, sebutkan ...................
7) Jumlah anggota keluarga/anak yang ditanggung ortu, sebutkan .....................
C. Pendapatan Keluarga 8) Pendapatan keluarga per bulan Orang tua
Pendapatan/bulan (Rp)
Ayah Ibu
D. Pengetahuan Tentang Anemia 9) Apakah itu anemia? 1. tidak tahu 2. Darah rendah 3. Kurang darah 4. Rendahnya kadar Hb dalam darah dibawah kadar normal 10) Apa salah satu penyebab seseorang dapat menderita anemia? 1. Tidak tahu 2. Kurang makan sayuran hijau 3. Kurang makan 4. Kurang makan makanan kaya zat besi
92
11) Kenapa remaja putri dan ibu hamil sering menderita anemia? 1. tidak tahu 2. Karena haid setiap bulan 3. Kurang mengkonsumsi makanan kaya besi 4. Kebutuhan wanita dan ibu hamil lebih tinggi dari pria 5. Jawaban No. 2-4 12) Apakah tanda-tanda anemia? 1. Tidak tahu 2. Lesu 3. Lemah 4. Letih 5. Lelah 6. Lalai 7. 5L 13) Siapa yang sering menderita anemia? 1. Tidak Tahu 2. Remaja putra 3. Balita 4. Remaja Putri/Wanita Usia subur 5. Ibu Hamil 6. Orang tua 7. No 3-6 14) Bagaimana cara mencegah seseorang agar tidak menderita anemia? 1. Tidak Tahu 2. Banyak mengkonsumsi makanan protein hewani 2.Banyak makan sayuran hijau 3.Minum tablet tambah darah 4.Banyak makan sayuran hijau dan protein hewani 5.Menjawab No 2- 4 15) Apa yang dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh? 1. Tidak tahu
93
2. Vitamin C, air jeruk 3. Teh 4. Kopi 5. Susu 6. Menjawab No 3-5 16) Bahan makanan kaya zat besi yang lebih mudah diserap tubuh? 1. tidak tahu 2. Daging, ikan 3. Kangkung, bayam, tempe, tahu 17) Penyakit apa yang dapat menyebabkan terjadinya anemia? 1. Tidak tahu 2. Demam, hemofilia 3. Malaria, cacingan
E. Pendidikan Ibu 18) Apa pendidikan terakhir ibu anda? 1. Tidak sekolah 2. Tidak tamat SD 3. Tamat SD 4. Tamat SMP 5. Tamat SMA 6. Tamat Akademik (D1. D2, D3) 7. Tamat Perguruan Tinggi (S1, S2, S3)
F. Konsumsi Zat Besi 19) Formulir Recall 2x24 Jam Petunjuk pengisian: - Tanyakan dan catat semua makanan, buah, snack yang responden konsumsi (makan) dan minuman yang diminum pada 2 hari secara berselang-seling, bila antara hari tersebut responden berpuasa maka tanyakan konsumsi pada hari sebelum responden berpuasa.
94
- Kemudian
tanyakan
jenis
bahan
makanan
yang
menyusun
masakan/makanan tersebut (contoh: nama masakan sayur sop, bahan makanan penyusun: wortel, kentang, kubis. Nama minuman teh manis, bahan penyusun gula pasir dll). - Tanyakan dan catat seberapa banyak responden mengkonsumsinya dalam ukuran rumah tangga : sendok, piring, butir, potong, gelas dll (contoh: nasi sebanyak 1 piring, tempe 1 potong, gula 1 sendok makan). - Tanyakan secara detail dan lengkap jangan sampai ada yang terlewatkan. Hari
Waktu Makan
I.
Makan Pagi
Makanan selingan (snack)
Makan Siang
Nama Masakan & Minuman
jenis bahan makanan
Ukuran URT Gram
95
Makanan selingan (Snack)
Makan malam
II.
Makan Pagi
Makanan selingan (Snack)
96
Makan Siang
Makanan selingan (Snack)
Makan Malam
97
G. Kebiasaan Makan (penunjang) 20) Berapa kali frekuensi makan dalam sehari? 1.1 kali sehari 1. 2 kali sehari 2. 3 kali sehari 21) Apakah ada pantangan terhadap makanan tertentu? 1. Ya, (sebutkan........................................................) 2. tidak 22) Apakah anda melakukan diet penurunan berat badan/untuk menjaga bentuk tubuh agar tetap langsing? 1. Ya, sebutkan caranya.............................................. 2. Tidak 23) Apakah anda setiap hari mengkonsumsi buah kaya Vitamin C (jeruk, nanas dll)? 1. Tidak (Lanjutkan ke pertanyaan No. 25). 2. Ya 24) Apakah anda setiap hari mengkonsumsi sayuran hijau? 1. Tidak 2. Ya 25) Apakah anda setiap hari mengkonsumsi protein hewani? 1. Tidak 2. Ya
H. Status Gizi 26) Hasil pengukuran : Berat Badan
:
Tinggi Badan : IMT =
Kg Cm =
Meter
BB( Kg ) = TB (m) 2
1. Kurus
: IMT ≤ 18,5
2. Normal
: IMT >18,5 – 25,0
98
3. Gemuk
: IMT > 25,0
I. Aktivitas Fisik
27) Recall Aktivitas Petunjuk pengisian : - Tanyakan dan catat aktivitas sehari-hari responden dari bangun tidur sampai tidur kembali dan lama aktivitas yang dilakukan responden ( isi daftar dibawah) - Bila jenis aktivitas yang tercantum dibawah kurang lengkap, mahon untuk dilengkapi. No
Waktu
Kegiatan
(Jam)
Lama Menit
Bangun tidur Bantu-bantu di rumah (sebutkan) Mandi, makan pagi Berangkat Jalan kaki Naik sepeda i.
Motor/ angkutan umum/ mobil pribadi
Belajar di sekolah Isrirahat di sekolah Pulang sekolah Makan siang Tidur Nonton TV Nyuci baju Nyuci piring Menyapu Kegiatan ekstrakulikuler
Jam
99
Les mata pelajaran Olahraga Santai di rumah Mandi Makan malam Belajar di rumah Tidur
J. Menstruasi
28) Apakah ketika dilakukan pemeriksaan Hb anda sedang menstruasi? 1. Tidak 2. Ya 29) Bagaimana frekuensi menstruasi anda? 1.2-3 bulan sekali 2.Sebulan dua kali 3.Sebulan sekali 30) Berapa hari lama menstruasi anda? 1. < 3 hari 2. >7 hari 3. 3-7 hari
100
K. Kejadian Anemia
31) Hasil pemeriksaan Hb: 1. Anemia
g%
: Hb < 12 g %
2. Tidak anemia : Hb ≥ 12 g %
TERIMA KASIH
101
Lampiran 6
Rekap Skoring Uji Coba Kuesioner Pengetahuan
No R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20
P1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
P2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1
P3 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2
P4 0 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2
P5 1 2 2 1 0 0 2 2 0 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2
P6 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
P7 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1
P8 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
P9 0 1 2 1 0 0 0 0 2 1 1 1 2 0 1 0 1 1 0 1
TOTAL 7 17 18 12 7 8 12 12 13 10 14 14 15 12 12 12 14 16 11 13
102
Lampiran 7
Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan tentang Anemia Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
a
20 0 20
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Correlations Correlations Total P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
Total
**.
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Correlation is significant at the 0.01 level (2 il d)
.583** .007 20 .589** .006 20 .622** .003 20 .639** .002 20 .686** .001 20 .599** .005 20 .589** .006 20 .668** .001 20 .675** .001 20 1 . 20
103
Lampiran 8 Uji Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan tentang Anemia Case Processing Summary N Cases
a.
Valid Excluded Total
% 20 0 20
a
100.0 .0 100.0
Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .792
9
Item Statistics Mean P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
1.10 1.25 1.60 1.65 1.30 1.85 1.25 1.70 .75
Std. Deviation .308 .444 .503 .671 .733 .366 .444 .470 .716
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Item-Total Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Scale Mean if Item Deleted 11.35 11.20 10.85 10.80 11.15 10.60 11.20 10.75 11.70
Scale Variance if Item Deleted 7.818 7.432 7.187 6.695 6.345 7.621 7.432 7.145 6.432
Corrected Item-Total Correlation .508 .478 .500 .473 .516 .510 .478 .565 .507
Scale Statistics Mean 12.45
Variance 8.787
Std. Deviation 2.964
N of Items 9
Cronbach's Alpha if Item Deleted .777 .774 .770 .776 .772 .773 .774 .763 .773
104
Lampiran 9 REKAP DATA HASIL PENELITIAN No-R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Kelas X.1 X.2 X.2 X.2 X.2 X.2 X.3 X.3 X.3 X.3 X.3 X.4 X.4 X.4 X.4 X.4 X.4 X.5 X.5 X.5 X.5 XI.A1 XI.A1 XI.A1 XI.A1 XI.A1 XI.A2 XI.A2 XI.A2 XI.A2 XI.S1 XI.S1 XI.S1 XI.S1 XI.S1 XI.S1 XI.S2 XI.S2 XI.S2 XI.S2 XI.S2 XII.A1 XII.A1
Umur 15 16 15 16 17 16 16 16 15 17 17 16 15 17 16 17 16 16 17 16 15 17 16 17 17 17 17 17 17 16 17 17 18 17 16 17 17 18 18 17 18 17 18
Pekerjaan Ayah Wiraswasta Wiraswasta PNS Wiraswasta petani CPNS CPNS Wiraswasta Lain-lain petani Lain-lain Petani Petani Buruh Petani Lain-lain Wiraswasta PNS PNS Wiraswasta Tidak bekerja Lain-lain Buruh Lain-lain Lain-lain Petani Wiraswasta Lain-lain Wiraswasta Buruh petani Lain-lain Lain-lain PNS PNS Lain-lain petani petani petani Buruh petani Lain-lain Lain-lain
Pekerjaan Ibu IRT wiraswasta IRT wiraswasta wiraswasta wiraswasta IRT wiraswasta Petani Petani Buruh IRT wiraswasta PNS IRT IRT wiraswasta Lain-lain IRT IRT PNS IRT IRT IRT IRT petani IRT wiraswasta wiraswasta wiraswasta petani IRT IRT IRT IRT IRT petani petani IRT Lain-lain petani IRT IRT
Jumlah anak 1 3 3 5 2 2 3 2 3 5 1 2 2 3 4 2 5 4 2 2 3 6 3 4 1 5 1 2 3 1 2 1 2 2 4 2 4 3 4 2 1 3 3
Perkapita Kab.Brebes (UMR/4) 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250
105
No-R 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
No-
Kelas XII.A1 XII.A1 XII.A2 XII.A2 XII.A2 XII.A2 XII.A2 XII.S1 XII.S1 XII.S1 XII.S1 XII.S1 XII.S2 XII.S2 XII.S2 XII.S2 XII.S2 X.1 X.1 X.1 X.1 X.1 X.2 X.2 X.2 X.2 X.2
Pendapatan
Umur 17 18 17 18 17 17 18 18 18 17 17 18 17 17 18 17 17 16 16 17 16 17 16 16 17 16 16
Pekerjaan Ayah Pedagang Lain-lain Lain-lain petani Wiraswasta petani Wiraswasta Wiraswasta Petani petani Lain-lain Lain-lain Lain-lain Wiraswasta Buruh Lain-lain petani Lain-lain Buruh Buruh Buruh Lain-lain wiraswasta wiraswasta Lain-lain Buruh Wiraswasta
Pendapatan
Coding
Pekerjaan Ibu IRT Buruh IRT wiraswasta IRT petani IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT Buruh wiraswasta wiraswasta wiraswasta IRT IRT IRT
Jumlah skor
Jumlah anak 4 3 3 2 1 1 1 3 2 1 2 4 1 2 2 3 3 2 3 3 1 1 2 2 3 4 2
%
Perkapita Kab.Brebes (UMR/4) 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250 126250
Coding
Coding
106
R
keluarga/bln
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
450.000 1.000.000 2.000.000 500.000 750.000 1.000.000 500.000 750.000 1.000.000 650.000 450.000 500.000 800.000 1.000.000 500.000 1.000.000 525.000 1.500.000 1.500.000 500.000 1.500.000 700.000 300.000 700.000 700.000 530.000 1.000.000 450.000 500.000 900.000 400.000 2.500.000 700.000 1.500.000 1.200.000 500.000 600.000 600.000 500.000 750.000 350.000 650.000 800.000 750.000 500.000 1.000.000
keluarga (perkapita) 150.000 200.000 400.000 71.429 187.500 250.000 100.000 187.500 200.000 92.857 150.000 125.000 200.000 200.000 83.333 250.000 75.000 250.000 375.000 125.000 300.000 87.500 60.000 116.667 233.333 75.714 333.333 112.500 100.000 300.000 100.000 833.333 175.000 375.000 200.000 125.000 100.000 120.000 83.333 187.500 116.667 130.000 160.000 125.000 100.000 200.000
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1
Pengetahuan
Pengetahuan
16 15 9 12 14 12 11 13 11 11 12 14 11 14 11 11 15 14 12 11 12 12 12 11 12 11 12 13 12 13 12 11 10 10 10 8 8 7 14 10 14 8 11 13 12 10
89 83 50 67 78 67 61 72 61 61 67 78 61 78 61 61 83 78 67 61 67 67 67 61 67 61 67 72 67 72 67 61 56 56 56 44 44 39 78 56 78 44 61 72 67 56
awal 2 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
pengetahuan penggab 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
107
NoR 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Pendapatan keluarga/bln 300.000 545.000 600.000 650.000 500.000 450.000 500.000 475.000 1.500.000 700.000 1.000.000 550.000 400.000 500.000 650.000 650.000 400.000 600.000 400.000 2.000.000 300.000 1.000.000 500.000 500.000
Pendapatan keluarga (perkapita) 75.000 181.667 200.000 216.667 100.000 112.500 166.667 118.750 250.000 233.333 250.000 137.500 80.000 100.000 162.500 130.000 80.000 200.000 133.333 500.000 75.000 200.000 83.333 125.000
Coding 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0
Jumlah skor Pengetahuan 9 12 10 12 6 11 7 14 12 13 15 7 13 8 12 14 11 13 7 14 12 12 9 11
% Pengetahuan 50 67 56 67 33 61 39 78 67 72 83 39 72 44 67 78 61 72 39 78 67 67 50 61
Coding awal 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
Coding pengetahuan penggab 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
108
No-R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Pendidikan Ibu SMP SMP PT TDK TMT SD SD SMA PT SD SMP TDK SKLH SD SD PT TDK TMT SD TDK TMT SD SD SD SMP SMP SD PT TDK TMT SD TDK TMT SD SMP TDK SKLH SD SMA SD SD SMP SD SD SMP SMP SD SMA TDK SKLH TDK TMT SD SD SD
1 1 1
Konsumsi Fe 2 hari 7,25 9,26 29,60
Konsumsi Fe ratarata 3,63 4,63 14,00
TB 159,1 159,5 159
BB 44 48 44
BB ideal 46 50 46
AKG 18,17 24,00 18,17
0 0 1 1 0 1
35,40 6,68 45,20 40,10 15,10 33,60
17,70 3,34 22,60 20,05 7,55 16,80
154,2 155 151 147,5 156,5 154,6
44 55 54 49 52 48
50 50 50 50 50 46
22,00 27,50 27,00 24,50 26,00 19,83
0 0 0 1
9,17 7,86 38,70 11,80
4,59 3,93 19,35 5,90
154 164,4 154,8 157,5
39 60 48 46
50 50 50 46
19,50 30,00 24,00 19,00
0
6,22
3,11
155,5
47
50
23,50
0 0 0 1 1 0 1
6,75 8,43 4,99 4,82 11,50 3,00 8,83
3,38 4,22 2,50 2,41 5,75 1,50 4,42
160 153 155 150 155 153 153
41 41 49 41 29,5 41 47
50 50 50 50 50 50 46
20,50 20,50 24,50 20,50 14,75 20,50 19,41
0
32,50
15,50
153
40
50
20,00
0 1
35,00 7,54
17,50 3,77
152 142
48 39
50 50
24,00 19,50
0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1
2,97 9,82 40,30 6,88 7,52 33,90 32,90 7,00 5,10 10,80 5,83 11,70
1,49 4,91 20,15 3,44 3,76 16,95 16,45 3,50 2,55 5,40 2,92 5,85
154,5 150 153 159,5 154,5 145,5 147,5 157,5 149 151 152,5 163
50 42 50 46 49 42 41 49 58 56 43 71
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
25,00 21,00 25,00 23,00 24,50 21,00 20,50 24,50 29,00 28,00 21,50 35,50
0
9,38
4,69
157
64
50
32,00
0 0 0
5,32 5,24 5,34
2,66 2,62 2,67
152,7 158,3
37 52
50 50 50
18,50 26,00 20,00
coding pendidikan ibu
109
No-R 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Pendidikan Ibu SD SD SMP SD SMA TDK TMT SD SMP SMA SD SD SD TDK TMT SD SMP SD SD SMP SD SMP SMP SMP SMA SD SMP TDK TMT SD SD SD SD SD TDK TMT SD SMA
0 0 1 0 1
Konsumsi Fe 2 hari 7,01 8,74 9,18 6,79 7,29
Konsumsi Fe ratarata 3,51 4,37 4,59 3,40 3,65
TB (Cm) 155,6 152,5 150 161,5 156,9
BB (Kg) 42 55 43 50 45
BB ideal 50 50 50 50 50
AKG 21,00 27,50 21,50 25,00 22,50
0 1 1 0 0 0
7,12 8,10 31,87 7,58 37,00 5,26
3,56 4,05 15,94 3,79 18,50 2,63
156,4 153,9 157,8 157 154 160
40 46 39 50 46 52
50 50 50 50 50 50
20,00 23,00 19,50 25,00 23,00 26,00
0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1
4,97 6,72 5,01 9,15 8,94 7,02 6,59 4,93 8,73 6,91 7,99 33,20
2,49 3,36 2,51 4,58 4,47 3,51 3,30 2,47 4,37 3,46 4,00 16,60
163 147 144,5 152,5 150,2 152,5 158 160 155,5 157 151 149,5
49 40 39 51 44 51 48 50 49 49 42 40
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
24,50 20,00 19,50 25,50 22,00 25,50 24,00 25,00 24,50 24,50 21,00 20,00
0 0 0 0 0
7,98 6,17 8,14 8,84 7,51
3,99 3,09 4,07 4,42 3,76
154,5 162,5 147 155 152
48 47 42 43 46
50 50 50 50 50
24,00 23,50 21,00 21,50 23,00
0 1
5,36 8,73
2,68 4,37
158,5 154,2
53 66
50 50
26,50 33,00
coding pendidikan ibu
110
No-R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
% Tingkat Konsumsi Fe 19,95 19,29 77,03 80,45 12,15 83,70 81,84 29,04 84,74 23,51 13,10 80,63 31,05 13,23 16,46 20,56 10,18 11,76 38,98 7,32 22,74 77,50 72,92 19,33 5,94 23,38 80,60 14,96 15,35 80,71 80,24 14,29 8,79 19,29 13,56 16,48 14,66 14,38 10,08 13,35 16,69 15,89 21,35 13,58 16,20 17,80
Coding % Tingkat konsumsi Fe 0 0 1 2 0 2 1 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Coding Konsumsi Fe penggab 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Status gizi (IMT) 17,4 18,9 17,4 18,5 22,9 23,7 22,5 21,2 20,1 16,4 22,2 20,0 18,5 19,4 16,0 17,5 20,4 18,2 12,3 17,5 20,1 17,1 20,8 19,3 20,9 18,7 21,4 18,1 20,5 19,8 18,8 19,8 26,1 24,6 18,5 26,7 26,0 15,9 20,8 17,9 17,3 23,6 19,1 19,2 18,3 16,4
Coding status gizi 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 0 2 2 0 1 0 0 1 1 1 0 0
Coding status gizi penggab 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0
111
No-R 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
% Konsumsi Fe 17,61 81,72 15,16 80,43 10,12 10,14 16,80 12,85 17,94 20,32 13,76 13,73 9,86 17,82 14,10 19,02 83,00 16,63 13,13 19,38 20,56 16,33 10,11 13,23
Coding konsumsi Fe 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
Coding Konsumsi Fe penggab 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Status gizi (IMT) 19,4 15,7 20,3 19,4 20,3 18,4 18,5 18,7 21,9 19,5 21,9 19,2 19,5 20,3 19,9 18,4 17,9 20,1 17,8 19,4 17,9 19,9 21,1 27,8
Coding status gizi 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 2
Coding status gizi penggab 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0
112
No-R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Kejadianmenstruasi tdk menstruasi mestruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi mestruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi menstruasi menstruasi menstruasi menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi menstruasi tdk menstruasi menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi menstruasi tdk menstruasi menstruasi tdk menstruasi menstruasi tdk menstruasi menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi
Coding kejadian menstruasi 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Kejadian anemia (Hb) 11,8 16,2 11,9 11,7 14,1 16,9 9,5 13,6 15,5 14,3 17,3 13,5 13,7 16,9 9 11,4 10,8 11,5 14,3 8,7 14,4 10,8 11,2 13,9 16,1 11,8 11,6 11 11,5 10,7 13,2 12,6 13,5 13,3 11,8 14,7 14,1 11,5 10,5 15,8 11,2 12,9 12,1 13,3 11,8 11,1
Coding kejadian anemia 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0
113
No-R 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Kejadianmenstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tidak menstruai menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi tdk menstruasi menstruasi menstruasi tdk menstruasi menstruasi tdk menstruasi menstruasi menstruasi
Coding kejadian menstruasi 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0
Kejadian anemia (Hb) 13,1 11,1 10,8 11,1 16,2 10,4 12 11,1 9,2 13,1 12 15 13,6 13,8 13,4 11,5 14,6 14,8 10 12,7 10,7 13,5 10,9 10,4
Coding kejadian anemia 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
114
Lampiran 10
Analisis Data Hasil Penelitian 1. Variabel Tingkat Pendapatan Keluarga Case Processing Summary
N Tingkat pendapatan keluargavresponden
Cases Missing N Percent
Valid Percent 70
100,0%
0
,0%
Total Percent
N
70
100,0%
Descriptives Tingkat pendapatan keluargavresponden
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Statistic 177624,99 149334,31
Lower Bound Upper Bound
Std. Error 14181,179
205915,66
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
162999,79 143750,00 1,4E+10 118648,3 60000 833333 773333 100000 2,974 13,142
,287 ,566
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Tingkat pendapatan keluargavresponden
,197
a. Lilliefors Significance Correction
70
,000
Statistic ,732
Shapiro-Wilk df 70
Sig. ,000
115
Tingkat pendapatan keluarga responden * Kejadian anemia pada responden Crosstab Kejadian anemia pada responden Anemia (Hb Tdk anemia =12 mg) 19 12 14,6 16,4
Tingkat pendapatarendah(= 126.25 Count Expected Count % within Tingkat pendapatan keluarga responden % within Kejadian anemia pada respond % of Total Total Count Expected Count % within Tingkat pendapatan keluarga responden % within Kejadian anemia pada respond % of Total
Total 31 31,0
61,3%
38,7%
100,0%
57,6%
32,4%
44,3%
27,1% 14 18,4
17,1% 25 20,6
44,3% 39 39,0
35,9%
64,1%
100,0%
42,4%
67,6%
55,7%
20,0% 33 33,0
35,7% 37 37,0
55,7% 70 70,0
47,1%
52,9%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
47,1%
52,9%
100,0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
a
Value 4,469b 3,508 4,511
4,405
df 1 1 1
1
Asymp. Sig. (2-sided) ,035 ,061 ,034
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
,053
,030
,036
70
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,61.
116
Symmetric Measures
Nominal by Nominal
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
N of Valid Cases
Value ,253 ,253 ,245 70
Approx. Sig. ,035 ,035 ,035
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Risk Estimate 95% Confidence Interval Lower Upper
Value Odds Ratio for Tingkat pendapatan keluarga responden (rendah(= 126.250)) For cohort Kejadian anemia pada responden = Anemia (Hb =12 mg) N of Valid Cases
2,827
1,067
7,495
1,707
1,031
2,827
,604
,366
,997
70
2. Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Case Processing Summary
N Tingkat pengetahuan tentang anemi responde
Valid Percent 70
100,0%
Cases Missing N Percent 0
,0%
N
Total Percent 70
100,0%
117
Descriptives Tingkat pengetahuan tentang anemi responden
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Statistic 63,64 60,74
Lower Bound Upper Bound
Std. Error 1,455
66,55
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
63,94 67,00 148,291 12,177 33 89 56 16 -,496 -,021
,287 ,566
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Tingkat pengetahuan tentang anemi responden
,157
a. Lilliefors Significance Correction
70
,000
Statistic ,951
Shapiro-Wilk df 70
Sig. ,008
118
Sebelum Penggabungan Sel Tingkat pengetahuan remaja tentang anemia * Kejadian anemia pada responden Crosstab
Tingkat pengetahuan Kurang (80%) Count Expected Count % within Tingkat pengetahuan remaja tentang anemia % within Kejadian anemia pada responden % of Total Count Expected Count % within Tingkat pengetahuan remaja tentang anemia % within Kejadian anemia pada responden % of Total
Kejadian anemia pada responden Anemia (Hb Tdk anemia =12 mg) 7 11 8,5 9,5
Total 18 18,0
38,9%
61,1%
100,0%
21,2%
29,7%
25,7%
10,0% 24 22,6
15,7% 24 25,4
25,7% 48 48,0
50,0%
50,0%
100,0%
72,7%
64,9%
68,6%
34,3% 2 1,9
34,3% 2 2,1
68,6% 4 4,0
50,0%
50,0%
100,0%
6,1%
5,4%
5,7%
2,9% 33 33,0
2,9% 37 37,0
5,7% 70 70,0
47,1%
52,9%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
47,1%
52,9%
100,0%
119
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value ,662a ,668
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) ,718 ,716
1
,468
df
,527 70
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,89.
Symmetric Measures
Nominal by Nominal
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
N of Valid Cases
Value ,097 ,097 ,097 70
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Risk Estimate Value Odds Ratio for Tingkat pengetahuan remaja tentang anemia (Kurang (= Wajar 9 ta Count Expected Count % within Tingkat pendidikan ibu responden % within Kejadian anemia pada respon % of Total Count Expected Count % within Tingkat pendidikan ibu responden % within Kejadian anemia pada respon % of Total
57,1%
42,9%
100,0%
72,7%
48,6%
60,0%
34,3% 9 13,2
25,7% 19 14,8
60,0% 28 28,0
32,1%
67,9%
100,0%
27,3%
51,4%
40,0%
12,9% 33 33,0
27,1% 37 37,0
40,0% 70 70,0
47,1%
52,9%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
47,1%
52,9%
100,0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 4,214b 3,270 4,283
4,154
df 1 1 1
1
Asymp. Sig. (2-sided) ,040 ,071 ,038
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
,052
,035
,042
70
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,20.
124
Symmetric Measures
Nominal by Nominal
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
N of Valid Cases
Value ,245 ,245 ,238 70
Approx. Sig. ,040 ,040 ,040
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Risk Estimate 95% Confidence Interval Lower Upper
Value Odds Ratio for Tingkat pendidikan ibu responden (Rendah (< wajar 9 tahun) / Tinggi ( >= Wajar 9 tahun)) For cohort Kejadian anemia pada responden = Anemia (Hb =12 mg) N of Valid Cases
2,815
1,034
7,661
1,778
,977
3,235
,632
,410
,973
70
4. Tingkat Konsumsi Zat Besi Case Processing Summary
N Tingkat konsumsi zat besi responden
Valid Percent 70
100,0%
Cases Missing N Percent 0
,0%
N
Total Percent 70
100,0%
125
Descriptives Tingkat konsumsi zat besi responden
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Statistic 29,1254 22,8419
Lower Bound Upper Bound
Std. Error 3,14974
35,4090
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
27,2927 16,7450 694,459 26,35258 5,94 84,74 78,80 11,39 1,411 ,190
,287 ,566
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Tingkat konsumsi zat besi responden
,342
a. Lilliefors Significance Correction
70
,000
Statistic ,658
Shapiro-Wilk df 70
Sig. ,000
126
Sebelum Penggabungan Sel Tingkat konsumsi zat besi responden * Kejadian anemia pada responden Crosstab Kejadian anemia pada responden Anemia (Hb Tdk anemia =12 mg) 24 32 26,4 29,6
Tingkat konsums Defisit (80-99% AKCount Expected Count % within Tingkat konsumsi zat besi responden % within Kejadian anemia pada respond % of Total Total Count Expected Count % within Tingkat konsumsi zat besi responden % within Kejadian anemia pada respond % of Total
Total 56 56,0
42,9%
57,1%
100,0%
72,7%
86,5%
80,0%
34,3% 3 1,4
45,7% 0 1,6
80,0% 3 3,0
100,0%
,0%
100,0%
9,1%
,0%
4,3%
4,3% 6 5,2
,0% 5 5,8
4,3% 11 11,0
54,5%
45,5%
100,0%
18,2%
13,5%
15,7%
8,6% 33 33,0
7,1% 37 37,0
15,7% 70 70,0
47,1%
52,9%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
47,1%
52,9%
100,0%
127
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 4,018a 5,168
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) ,134 ,075
1
,300
df
1,073 70
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,41.
Symmetric Measures
Nominal by Nominal
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
N of Valid Cases
Value ,240 ,240 ,233 70
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. Risk Estimate Value Odds Ratio for Tingkat konsumsi zat besi responden (Defisit (25,0) Count Expected Count % within Status gizi responden % within Kejadian anemia pada responden % of Total Count Expected Count % within Status gizi responden % within Kejadian anemia pada responden % of Total
Kejadian anemia pada responden Anemia (Hb Tdk anemia =12 mg) 19 6 11,8 13,2 76,0%
24,0%
100,0%
57,6%
16,2%
35,7%
27,1% 13 19,3
8,6% 28 21,7
35,7% 41 41,0
31,7%
68,3%
100,0%
39,4%
75,7%
58,6%
18,6% 1 1,9
40,0% 3 2,1
58,6% 4 4,0
25,0%
75,0%
100,0%
3,0%
8,1%
5,7%
1,4% 33 33,0
4,3% 37 37,0
5,7% 70 70,0
47,1%
52,9%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
47,1%
52,9%
100,0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 13,062a 13,538 11,433
2 2
Asymp. Sig. (2-sided) ,001 ,001
1
,001
df
70
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,89.
Total 25 25,0
132
Symmetric Measures
Nominal by Nominal
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
N of Valid Cases
Value ,432 ,432 ,397 70
Approx. Sig. ,001 ,001 ,001
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Risk Estimate Value Odds Ratio for Status gizi responden (Kurus (18,5-25,0))
a
a. Risk Estimate statistics cannot be computed. They are only computed for a 2*2 table without empty cells.
Setelah Penggabungan Sel Status gizi responden penggab sel * Kejadian anemia pada responden Crosstab
Status gizi responden penggab sel
Total
Tidak normal (Kurus+gemuk IMT 25)
Count Expected Count % within Status gizi responden penggab sel % within Kejadian anemia pada responden % of Total Normal (IMT >18,5- 25 Count Expected Count % within Status gizi responden penggab sel % within Kejadian anemia pada responden % of Total Count Expected Count % within Status gizi responden penggab sel % within Kejadian anemia pada responden % of Total
Kejadian anemia pada responden Anemia (Hb Tdk anemia =12 mg) 20 9 13,7 15,3
Total 29 29,0
69,0%
31,0%
100,0%
60,6%
24,3%
41,4%
28,6% 13 19,3
12,9% 28 21,7
41,4% 41 41,0
31,7%
68,3%
100,0%
39,4%
75,7%
58,6%
18,6% 33 33,0
40,0% 37 37,0
58,6% 70 70,0
47,1%
52,9%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
47,1%
52,9%
100,0%
133
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 9,463b 8,026 9,667
df 1 1 1
9,327
Asymp. Sig. (2-sided) ,002 ,005 ,002
1
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
,003
,002
,002
70
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,67. Symmetric Measures
Nominal by Nominal
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
N of Valid Cases
Value ,368 ,368 ,345 70
Approx. Sig. ,002 ,002 ,002
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Risk Estimate 95% Confidence Interval Lower Upper
Value Odds Ratio for Status gizi responden penggab sel (Tidak normal (Kurus+gemuk IMT 25) / Normal (IMT >18,5- 25)) For cohort Kejadian anemia pada responden = Anemia (Hb =12 mg) N of Valid Cases
4,786
1,717
13,346
2,175
1,304
3,627
,454
,254
,813
70
134
6. Menstruasi Case Processing Summary
N Sedang menstruasi/tida saat pemeriksaan Hb
Cases Missing N Percent
Valid Percent 70
100,0%
0
,0%
N
Total Percent 70
100,0%
Descriptives Sedang menstruasi/tidak Mean saat pemeriksaan Hb 95% Confidence Interval for Mean
Statistic ,71 ,61
Lower Bound Upper Bound
Std. Error ,054
,82
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
,74 1,00 ,207 ,455 0 1 1 1 -,970 -1,092
,287 ,566
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Sedang menstruasi/tida saat pemeriksaan Hb
,449
a. Lilliefors Significance Correction
70
,000
Shapiro-Wilk Statistic df ,566
70
Sig. ,000
135
Menstruasi pada responden saat pmrksn Hb * Kejadian anemia pada responden Crosstab Kejadian anemia pada responden Anemia (Hb Tdk anemia =12 mg) 14 6 9,4 10,6
Kejadian menstruas sdg menstruasi pada responden sa pmrksn Hb
Total
Count Expected Count % within Kejadian menstruasi pada responden saat pmrks Hb % within Kejadian anemia pada respond % of Total tdk sdg menstrua Count Expected Count % within Kejadian menstruasi pada responden saat pmrks Hb % within Kejadian anemia pada respond % of Total Count Expected Count % within Kejadian menstruasi pada responden saat pmrks Hb % within Kejadian anemia pada respond % of Total
Total 20 20,0
70,0%
30,0%
100,0%
42,4%
16,2%
28,6%
20,0% 19 23,6
8,6% 31 26,4
28,6% 50 50,0
38,0%
62,0%
100,0%
57,6%
83,8%
71,4%
27,1% 33 33,0
44,3% 37 37,0
71,4% 70 70,0
47,1%
52,9%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
47,1%
52,9%
100,0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 5,871b 4,657 5,971
5,787
df 1 1 1
1
Asymp. Sig. (2-sided) ,015 ,031 ,015
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
,019
,015
,016
70
a. Computed only for a 2x2 table b. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,43.
136
Symmetric Measures
Nominal by Nominal
Phi Cramer's V Contingency Coefficient
N of Valid Cases
Value ,290 ,290 ,278 70
Approx. Sig. ,015 ,015 ,015
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Risk Estimate
Value Odds Ratio for Kejadian menstruasi pada responden saat pmrksn Hb (sdg menstruasi / tdk sdg menstruasi) For cohort Kejadian anemia pada responden = Anemia (Hb =12 mg) N of Valid Cases
95% Confidence Interval Lower Upper
3,807
1,250
11,597
1,842
1,168
2,906
,484
,239
,978
70
7. Kejadian Anemia (Kadar Hb) Case Processing Summary
N Kejadian anemia (Hb pada responden
Valid Percent 70
100,0%
Cases Missing N Percent 0
,0%
N
Total Percent 70
100,0%
137
Descriptives Kejadian anemia (Hb) pada responden
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Statistic 12,6286 12,1505
Lower Bound Upper Bound
Std. Error ,23962
13,1066
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
12,5897 12,0500 4,019 2,00479 8,70 17,30 8,60 2,85 ,395 -,397
,287 ,566
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Kejadian anemia (Hb) pada responden
,123
a. Lilliefors Significance Correction
70
,010
Statistic ,970
Shapiro-Wilk df 70
Sig. ,091
138
139
140
141
142
Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kecukupan Konsumsi Zat Besi
Perhitungan Angka Kecukupan Zat Besi : AKG =
BB aktual X AKG Zat Besi dalam tabel BB dalam tabel
Perhitungan Tingkat Kecukupan Zat Besi : TKG =
Zat besi hasil recall X 100% AKG Zat Besi
= Hasil tingkat konsumsi zat besi
143
Lampiran 14
Foto Dokumentasi Penelieian
Gambar 1 Siswi SMA 1 Kec. Jatibarang
Gambar 2 Pemeriksaan Kadar Hb oleh petugas
144
Gambar 3 Pemeriksaan kadar Hb oleh petugas
Gambar 4 Pemeriksaan kadar Hb oleh petugas
145
Gambar 5 Wawancara dan pengisian kuesioner oleh petugas
Gambar 6 Pengisian kuesioner oleh pewawancara
146
Gambar 7 Penimbangan berat badan
Gambar 8 Pengukuran tinggi badan
147