There was a problem loading more pages. Retrying... filosofi-kopi-kumpulan-cerita-dan-prosa-satu.pdf. filosofi-kopi-kump
Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade by Dee Lestari
››› Download audio book for free. ‹‹‹ Original Title: Filosofi Kopi ISBN: 9799625734 ISBN13: 9789799625731 Autor: Dee Lestari (Goodreads Author) Rating: 3.2 of 5 stars (791) counts Original Format: Paperback, 134 pages Download Format: PDF, FB2, MOBI, MP3. Published: 2007 / by Truedee Books & Gagas Media / (first published 2006) Language: Indonesian Genre(s): Short Stories- 34 users
Novels- 34 users Fiction- 29 users Asian Literature >Indonesian Literature- 20 users
Description: Pemaknaan kembali kembali kopi, Buddha, Herman, surat tak tarkirimkan, cinta sejenis yang manis atau apa pun, membuktikan Dee tetap memesona. Kalau kemarin panitia Nobel sastra masih maju mundur dengan nama Pramoedya, sekarang bisa memaknai kembali, melalui karyakarya ini. Ruang cerpen yang sempit dijadikannya wahana yang intens namun tidak sesak untuk mengungkapkan apa yang tak selalu mampu dikatakan. Lewat refleksi dan monolog interior yang digarap dengan cakap dan jernih. pembaca diajaknya menjelajahi halaman-halaman kecil dalam cerpen yang kini dijadikannya semesta kehidupan. Cerpen-cerpen Dee itu persis racikan kopi dari tangan seorang ahli peracik kopi: harum, menyegarkan, dan nikmat: pahit, tapi sekaligus mengandung manis.
About Author:
Dee Lestari, is one of the bestselling and critically acclaimed writers in Indonesia. Born in January 20, 1976, she began her debut with a serial novel: Supernova in 2001. Supernova’s first episode, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (The Knight, The Princess, and The Falling Star), was sold phenomenally, achieving a cult status among Indonesian young readers. She has published four other episodes: Akar (The Root), Petir (The Lightning), Partikel(The
Particle), and Gelombang (The Wave). Aside of the Supernova series, Dee has also published a novel titled Perahu Kertas (Paper Boat), and three anthologies: Filosofi Kopi (Coffee’s Philosophy), Madre, and Rectoverso — a unique hybrid of music and literature. Dee also has an extensive music career, producing four albums with her former vocal trio, and two solo albums. She has been writing songs for renowned Indonesian artists. Perahu Kertas (Paper Boat) was turned into a movie in 2009, marking Dee’s debut as a screenplay writer. The movie became one of the national's block busters. Following the same path, Madre, Filosofi Kopi, Madre, and Supernova KPBJ, were made into movies. In February 2016, Dee released the final episode of Supernova, Inteligensi Embun Pagi (Intelligence of the Morning Dew). All Dee’s books are published by Bentang Pustaka.
Other Editions:
- Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade (Paperback)
- Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade (Paperback)
Books By Author:
- Perahu Kertas
- Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh
- Supernova: Akar
- Supernova: Petir
- Rectoverso
Books In The Series: Related Books On Our Site:
- Travelers' Tale, Belok Kanan: Barcelona!
- Edensor (Tetralogi Laskar Pelangi, #3)
- Saman
- Linguae
- Antologi Rasa
- Galaksi Kinanthi: Sekali Mencintai Sudah itu Mati?
- Blue Romance
- The Naked Traveler
- Pulang
- Ronggeng Dukuh Paruk
- Hujan Bulan Juni
- Bukan Pasarmalam
- Surat Panjang Tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya
- Test Pack
- Life Traveler
- A Cat in My Eyes: Karena Bertanya Tak Membuatmu Berdosa
- Kereta Tidur
Rewiews:
Dec 27, 2016 eKa (THe ShALLoWbiRd) Rated it: liked it Shelves: short-stories, filmed, a-reread-perhaps, my-soul-searching, it-s-so-unique Meski judul buku ini adalah Filosofi Kopi, tapi cerita favoritku adalah Rico de Coro. Cerita tentang sebuah Kerajaan Kecoa yang menumpang hidup di rumah keluarga Haryanto. Ini benar-benar penutup yang cantik untuk buku ini. Cerita tersebut yang bikin mood-ku hari ini jadi lebih ceria.
Meski nasib buruk justru menimpa tokoh utama cerita tersebut. Tapi setidaknya (view spoiler)[kepergiannya telah menyelamatkan orang terkasihnya. (hide spoiler)] Selain ceritanya bagus, nilai filosifisnya pun aku su Meski judul buku ini adalah Filosofi Kopi, tapi cerita favoritku adalah Rico de Coro. Cerita tentang sebuah Kerajaan Kecoa yang menumpang hidup di rumah keluarga Haryanto. Ini benar-benar penutup yang cantik untuk buku ini. Cerita tersebut yang bikin mood-ku hari ini jadi lebih ceria.
Meski nasib buruk justru menimpa tokoh utama cerita tersebut. Tapi setidaknya (view spoiler)[kepergiannya telah menyelamatkan orang terkasihnya. (hide spoiler)] Selain ceritanya
bagus, nilai filosifisnya pun aku suka banget. Setelah Rico de Coro, barulah cerita Filosofi Kopi yang menjadi favoritku. Sekilas cerita ini mirip sama Madre. Sama-sama terobsesi pada sesuatu. Sesuatu di Filosofi Kopi tentunya adalah kopi, dan di Madre adalah biang roti. Keduanya sama-sama bagus, tapi aku lebih suka sama Madre sih. Karena emosinya lebih mengena di hati. Nilai historisnya lebih dalam. Kalau Filosofi Kopi agak kurang digali menurutku. Perjalanan Ben ke luar negeri untuk belajar soal kopi kurang memenuhi rasa ingin tahuku. Mungkin aku harus cari sendiri, kali ya? Lol. Untung aku suka dengan filosofinya. Mungkin arahnya memang lebih ke sana. Aku berharap cerita soal kopi tiwus itu lebih diperdalam. Semoga itu akan dikembangkan untuk karya selanjutnya. Cerita favoritku yang ketiga adalah Mencari Herman. Lalu yang ke empat adalah Lara Lana. Yang terakhir disebut ini ceritanya benar-benar penuh teka-teki. Karena membuatku mempertanyakan jenis kelamin kedua tokohnya sebelum sampai ke akhir cerita. Lalu soal akronim LA itu. Selain LA itu adalah akronim buat Los Angeles dan Lenteng Agung, aku kira itu akan menjadi akronim buat nama Lana dan Lara. Nah, karena pikiranku agak melayang-layang, aku kira ini kisah dua orang cewek. Sampai ketemu soal pernihakan, aku mulai bingung. Jadi gimana, nih? Dan aku bertanyatanya siapa nama orang yang dicintai Lana ini? Perasaan namanya gak pernah disebut, deh. Aku harus baca lagi sih khusus buat cerita yang satu ini. Buat cerita-cerita yang lain... Hmm, aku kurang begitu menikmati. Kayaknya itu cuma pikiran ngalor-ngidulnya Dee aja yang terlalu sayang untuk dibuang. Meski ada makna tersimpan di sana, sih. Dan aku jadi bertanya-tanya. Setelah membaca Madre, Rectoverso (ini belom aku review karena aku ingin baca ulang), kok Dee sering ya bikin cerita tentang tokoh yang gay. Apa sebenarnya Dee pengen bikin novel tentang tokoh utama gay tapi ragu-ragu? Eh, Supernova juga gay kayaknya? Udah deh, segitu aja reviewnya. Aku mau nonton filmnya dulu. So see ya, guys!
33 likes