Financial report third quarter in 2013 01 November ... - IDNFinancials

6 downloads 115 Views 521KB Size Report
30 Sep 2013 ... LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 30 September 2013 dan 2012 serta untuk masa sembilan ... Rp. 4.026.677.786 Per 31 Desember 2012 dan. Rp. 3.189.360.610 ...... PT Ades Waters Indonesia Tbk. -. 48.271.350. PT.
P.T. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. LAPORAN KEUANGAN Pada Tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 serta 31 Desember 2011/ 1 Januari 2012 Serta periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2013 dan 2012 (Unaudited)

P.T. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI

1

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 30 September 2013 dan 2012 serta untuk masa sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Posisi Keuangan

2-3

Laporan Laba Rugi Komprehensif

4

Laporan Perubahan Ekuitas

5

Laporan Arus Kas

6

Catatan Atas Laporan Keuangan

7

Halaman 1

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2013 , 31 DESEMBER 2012 dan 1 Januari 2012 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 01 Januari 2012 / 31 Desember 2011

ASET INVESTASI Deposito berjangka Reksa Dana: Tersedia untuk dijual Saham: Tersedia untuk dijual Obligasi: yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi lainnya: Penyertaan pada Menara Proteksi Penyertaan pada Perusahaan Asuransi Resiko Khusus Lain - Lain Jumlah Investasi KAS DAN BANK PIUTANG PREMI - Setelah Dikurangi Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebesar masing-masing Rp. 4.759.944.407 Per 30 September 2013, Rp. 4.026.677.786 Per 31 Desember 2012 dan Rp. 3.189.360.610 Per 01 Januari 2012 Pihak Ketiga

Aset Reasuransi

PIUTANG REASURANSI Pihak Ketiga Pihak Berelasi PIUTANG LAIN-LAIN Pihak Ketiga

ASET LAIN-LAIN

TOTAL ASET

2b,2i,3 & 26

30 September 2013

31 Desember 2012

Disajikan kembali

74.674.852.786

61.934.344.415

51.025.261.843

5.761.202.430

5.096.751.597

-

3.145.446.300

3.054.642.700

3.317.208.300

7.481.142.379

7.473.060.582

8.551.067.111

4.000.000 190.000.000 433.685.291 91.690.329.186

4.000.000 190.000.000 1.224.188.567 78.976.987.861

4.000.000 190.000.000 1.463.007.894 64.550.545.148

2b,2j,4 & 26

9.658.223.609

8.269.669.646

3.872.541.376

2b,5 & 26

54.741.830.621

63.116.476.383

47.868.087.017

6

56.275.347.384

74.446.462.769

65.244.248.227

2b,7,26 & 30

18.277.083.224 41.519.205

15.003.720.053 40.842.933

16.162.734.105 19.490.207

413.965.767

475.938.445

175.902.459

2k & 9

7.672.849.315

7.324.094.795

7.730.315.042

2m & 14

2.838.031.095

2.499.374.095

1.935.265.345

2l & 10

7.370.152.712

2.224.485.884

2.657.048.681

248.979.332.118

252.378.052.864

210.216.177.607

8

ASET TETAP - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar masing-masing Rp. 8.951.182.708 Per 30 September 2013, Rp. 7.806.799.492 Per 31 Desember 2012 dan Rp. 6.435.828.025 Per 01 Januari 2012 ASET PAJAK TANGGUHAN

Catatan

Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

Halaman 2

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2013 , 31 DESEMBER 2012 dan 1 Januari 2012 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 01 Januari 2012 / 31 Desember 2011

LIABILITAS & EKUITAS LIABILITAS Utang Klaim Pihak Ketiga Liabilitas Kontrak Asuransi Utang Reasuransi Pihak Ketiga Pihak Berelasi Utang Pajak Biaya Masih Harus Dibayar Pihak Ketiga Premi Diterima di Muka Pihak Ketiga Utang Lain-lain Pihak Ketiga Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Catatan

2e & 11 2d, 2e,12 & 30

30 September 2013

31 Desember 2012

Disajikan kembali

11.157.299.951 140.331.946.909

6.776.204.886 145.192.347.834

9.020.167.499 121.278.738.362

5.775.178.124

5.273.498.850 3.997.755 989.369.197

2c,13,26 & 30 2m & 14

586.116.641

11.919.708.791 1.275.023.706

15

128.837.104

304.242.424

100.248.499

16

285.215.240

487.375.125

322.375.125

17 2s

71.058.635 2.569.320.228

65.213.996 3.684.129.968

42.475.129 2.816.685.545

160.904.972.832

169.704.246.730

139.847.555.961

18 19

25.000.000.000 5.340.000.000 480.000.000

25.000.000.000 5.340.000.000 450.000.000

25.000.000.000 5.340.000.000 420.000.000

2i & 3 2p

(2.749.077.657) 60.003.436.943

(2.374.633.950) 54.258.440.084

(1.281.106.888) 40.889.728.534

88.074.359.286

82.673.806.134

70.368.621.646

248.979.332.118

252.378.052.864

210.216.177.607

Jumlah liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Modal Dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan Disetor Penuh 500.000.000 saham . Tambahan Modal Disetor Cadangan Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk dijual Saldo Laba Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

Halaman 3

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PER 30 SEPTEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PENDAPATAN UNDERWRITING Premi Bruto Premi reasuransi Penurunan (Kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan

Catatan

2013

2012

2d & 20 2d,2g & 20

176.770.036.631 (35.874.856.521)

128.326.765.440 (26.299.339.624)

2d & 20

(10.328.437.900)

(5.059.534.241)

130.566.742.210

96.967.891.575

2e & 21 2e & 21

63.410.894.055 (20.045.180.809)

45.292.244.490 (11.557.924.934)

2e& 21

1.120.466.820

(5.531.045.413)

2f & 22

44.486.180.066 52.690.025.422

28.203.274.143 42.354.922.551

97.176.205.488

70.558.196.694

33.390.536.722

26.409.694.881

Jumlah Pendapatan Premi BEBAN UNDERWRITING Beban Klaim Klaim Bruto Klaim Reasuransi Kenaikan (penurunan ) estimasi Klaim Retensi Sendiri Jumlah Beban Klaim Beban komisi netto Jumlah Beban Underwriting HASIL UNDERWRITING HASIL INVESTASI

2b,2i & 23

3.632.229.059

2.830.293.905

BEBAN USAHA

2h,2k & 24

(28.532.151.011)

(21.403.893.432)

8.490.614.770

7.836.095.354

1.686.267.338

1.394.867.389

10.176.882.108

9.230.962.743

LABA USAHA PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH

2b & 25

LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan Bersih

2k,2m & 14 (1.240.542.250) 338.657.000 (901.885.250)

LABA BERSIH

9.274.996.858

(745.095.750) 228.894.000 (516.201.750)

8.714.760.993

Pendapatan Komprehensif Lain : (374.443.707)

Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual

TOTAL LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM

2p

(1.029.723.623)

8.900.553.151

7.685.037.370

18,55

17,43

Halaman 4

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan SALDO PER 31 DESEMBER 2011 TOTAL LABA KOMPREHENSIF

Modal Saham

Tambahan Modal Disetor

25.000.000.000 2i & 3

PENGGUNAAN SALDO LABA PER 30 SEPTEMBER 2011 DIVIDEN CADANGAN UMUM

5.340.000.000

-

-

-

-

Rugi Blm Direalisasi Atas Efek Tersedia Utk Dijual (1.281.106.888) (1.029.723.623)

-

Saldo Laba Ditentukan penggunaannya

Blm ditentukan penggunaannya

420.000.000

40.889.728.535

70.368.621.647

8.714.760.993

7.685.037.370

30.000.000

(3.150.000.000) (30.000.000)

(3.150.000.000) -

-

Jumlah

SALDO PER 30 SEPTEMBER 2012

25.000.000.000

5.340.000.000

(2.310.830.511)

450.000.000

46.424.489.528

74.903.659.017

SALDO PER 31 DESEMBER 2012

25.000.000.000

5.340.000.000

(2.374.633.950)

450.000.000

54.258.440.084

82.673.806.134

9.274.996.859

8.900.553.152

30.000.000

(3.500.000.000) (30.000.000)

(3.500.000.000) -

480.000.000

60.003.436.943

88.074.359.286

TOTAL LABA KOMPREHENSIF PENGGUNAAN SALDO LABA PER 30 SEPTEMBER 2013 DIVIDEN CADANGAN UMUM SALDO PER 30 SEPTEMBER 2013

2i & 3

-

-

-

-

25.000.000.000

5.340.000.000

(374.443.707)

(2.749.077.657)

-

Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini

Halaman 5

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN ARUS KAS PER 30 SEPTEMBER 2013 DAN 30 SEPTEMBER 2012

(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2013

2012

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan premi Penerimaan klaim dan potongan reasuransi Pembayaran premi asuransi Pembayaran klaim Pembayaran potongan premi kepada tertanggung dan potongan premi atas premi diterima dimuka Pembayaran beban usaha Penerimaan (pembayaran) pajak penghasilan badan Penurunan Investasi Lain-lain

186.068.115.537 21.016.994.648 (42.019.387.188) (59.029.798.990)

135.588.475.268 14.368.304.545 (25.366.216.588) (47.085.339.174)

(56.935.878.704) (22.108.971.206) (1.085.627.250) 8.197.915.054 (7.271.270.905)

(44.845.914.818) (20.779.117.304) (1.210.595.708) 24.165.581.288 (608.792.482)

26.832.090.996

34.226.385.027

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Hasil investasi Perolehan Aset tetap pemilikan langsung Hasil penjualan Aset tetap pemilikan langsung Peningkatan Aset lain-lain Peningkatan Investasi

3.596.395.202 (1.574.337.736) 59.000.000 (2.984.949.733) (21.285.700.086)

2.650.235.493 (1.408.947.820) 636.000.000 (253.837.050) (30.292.267.123)

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi

(22.189.592.353)

(28.668.816.500)

(3.253.944.680)

(2.930.973.150)

Peningkatan (Penurunan) Bersih Dari Kas dan Bank

1.388.553.963

2.626.595.377

Kas dan Bank, Awal Tahun

8.269.669.646

3.872.541.376

Kas dan Bank, Akhir Tahun

9.658.223.609

6.499.136.753

Kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Pembayaran deviden tunai

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Halaman 6

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 1. Gambaran Umum Perusahaan a. Pendirian Perusahaan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (Perusahaan) d/h PT Asuransi Harapan Aman Pratama didirikan pada tanggal 28 Mei 1982 berdasarkan Akta Notaris Trisnawati Mulia, SH No. 76 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C21325.HT.01.01.Th.82 tangga1 21 September 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 13 tanggal 18 Nopember 2008 mengenai Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) dan peningkatan Modal Dasar Perseroan menjadi Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar rupiah) yang terdiri atas 2 (dua) miliar saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan usaha dalam bidang asuransi kerugian. Perusahaan berkantor pusat di Jalan Balikpapan Raya No.9, Jakarta dan memiliki jaringan operasi sebanyak 4 (empat) kantor cabang dan 7 (Tujuh) kantor pemasaran yang tersebar di wilayah Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, Semarang, Denpasar, Solo, Malang, Palembang dan Makassar. Perusahaan mulai beroperasi komersial sebagai perusahaan asuransi kerugian sejak tahun 1983 berdasarkan Surat Ijin Usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 633/MD/1983 tanggal 11 Pebruari 1983. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Juli 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. SI-128/SHM/ MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebanyak 1.000.000 saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Juni 1992, para pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham dengan rasio setiap pemilik 2 (dua) saham lama akan mendapat 1 (satu) saham bonus. Pencatatan saham bonus dilakukan di Bursa Efek pada tanggal 1 Maret 1993 dan bersamaan dengan itu dilakukan pencatatan saham pendiri (company listing) sehingga seluruh saham tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berjumlah 6.000.000 saham. Halaman 7

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Juni 1997 ditetapkan pemecahan saham (stock split) atas nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham sehingga seluruh saham Perusahaan menjadi sebanyak 12.000.000 saham. Namun stock split tersebut baru efektif dilaksanakan pada tanggal 4 September 2000. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Mei 2003. Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen saham kepada seluruh pemegang saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya dan tercatat dalam Daftar Pemegang Saham di mana jumlah saham yang akan dikeluarkan adalah sebanyak 2.000.000 saham dengan perbandingan setiap pemegang 6 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham akan mendapatkan 1 dividen saham. Sehubungan dengen pembagian dividen saham, maka modal ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp 1.000.000.000 atau 2.000.000 saham sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp. 1.000.000.000 atau 2.000.000 saham sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi sebesar Rp. 7.000.000.000 atau 14.000.000 saham. Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Mei 2003 telah disetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) atas nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham sehingga jumlah keseluruhan saham Perusahaan menjadi sebanyak 140.000.000 saham. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Juli 2004, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sampai dengan tahun buku 2003 sebesar Rp 6.000.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham dimana pemilik 7 saham lama dengan nilai nominal Rp 50 akan memperoleh 6 saham bonus. Jumlah saham yang dikeluarkan sehubungan dengan pembagian saham bonus adalah sejumlah 120.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor perseroan akan meningkat dari 140.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 7.000.000.000 menjadi 260.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 13.000.000.000. Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Mei 2004, para pemegang saham setuju dengan pembagian dividen tunai sebesar Rp 20 setiap saham, yang akan dibayarkan atas 140.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 2.800.000.000

Halaman 8

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta No. 47 dari Notaris Fathiah Helmi,SH Tanggal 25 Juni 2007, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari: a. Kapitalisasi Agio Saham sampai dengan tahun buku 2006 sebesar Rp. 250.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 1 saham bonus dengan nilai nominal Rp. 50 setiap saham. b. Kapitalisasi Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap perseroan sebesar Rp.2.250.000.000 berdasarkan surat keputusan Direktorat Jendral Pajak No.394/WPJ.07/ BD.04/2004 Tanggal 23-12-2004 akan dikonversi menjadi saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 9 saham bonus dengan nilai nominal Rp. 50 setiap saham. Setelah pembagian saham bonus maka modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan meningkat dari 260.000.000 saham menjadi 310.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 15.500.000.000 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta No. 13 dari Notaris Fathiah Helmi,SH Tanggal 18 Nopember 2008, para pemegang saham telah menyetujui Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 190.000.000 saham biasa atas nama baru dengan nilai nominal Rp. 50 (lima puluh rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp. 80 (delapan puluh rupiah) setiap sahamnya. Setiap pemegang 31 (tiga puluh satu) saham lama mempunyai 19 (sembilan belas) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli 1 (satu) saham baru yang berasal dari portepel Perseroan. Setelah pelaksanaan PUT I maka modal ditempatkan dan disetor perseroan meningkat dari 310.000.000 lembar saham menjadi 500.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 25.000.000.000

Halaman 9

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang telah dilaksanakan tanggal 26 Juni 2013, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2012 di mana : • Sebesar Rp 3.500.000.000 dibagikan sebagai dividen tunai • Sebesar Rp 30.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan; • Sisanya sebesar Rp 13.018.711.550 dimasukkan sebagai Saldo Laba. Berdasarkan Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta 21 dari Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 6 Juni 2012, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2011 di mana : • Sebesar Rp 3.150.000.000 dibagikan sebagai dividen tunai • Sebesar Rp 30.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan; • Sisanya sebesar Rp 11.250.725.283 dimasukkan sebagai Saldo Laba. c. Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan dan Komite Audit Berdasarkan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang telah dilaksanakan tanggal 26 Juni 2013, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Direktur Utama Direktur Direktur Direktur

: : : : : : : :

Tuan Tuan Tuan Tuan Tuan Tuan Tuan Tuan

Teddy Hailamsah Budi Santoso Tanuwibowo Bambang Heryanto Pardjo Sunyata Wangsadarma, MA,AAI, HIA, AIS Eng Tjiang, SE Sutjianta, S.E.As., AAAI-K Novel Sunaryo, SE, AAAIK

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 22 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, tanggal 6 Juni 2012, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Direktur Utama Direktur Direktur

: : : : : : :

Tuan Teddy Hailamsah Tuan Budi Santoso Tanuwibowo Tuan Bambang Heryanto Tuan Pardjo Tuan Sunyata Wangsadarma, MA,AAI, HIA, AIS Tuan Eng Tjiang, SE Ibu Rinawati B. Bus

Halaman 10

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) c. Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan dan Komite Audit (Lanjutan) Sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.1.5 tahun 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan surat Keputusan Dewan Komisaris No.001/HGI-DK/X/08 tanggal 30 Oktober 2008, Komisaris Perseroan menetapkan Susunan Komite Audit sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota

: Tuan Budi Santoso Tanuwibowo : Ibu Sri Hadiah Watie : Tuan Bolim Handaya

Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Independent No:140/HGIK/II/06 Tanggal 10 Pebruari 2006 dan No.154/HGI-K/VII/06 Tanggal 3 Juli 2006, susunan komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota

: Tuan Budi Santoso Tanuwibowo : Ibu Sri Hadiah Watie : Tuan Bolim Handaya

Pada tanggal 30 September 2013 dan 30 September 2012 perusahaan mempunyai masing-masing 85 dan 80 orang karyawan tetap.

Halaman 11

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Dasar pengukuran Laporan Keuangan ini adalah konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Arus Kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011). Laporan Laba Rugi Komprehensif, telah disajikan dalam laporan keuangan. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban dalam bentuk dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Laporan Laba Rugi Komprehensif, telah disajikan dalam laporan keuangan. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban dalam bentuk dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No.2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan. Dasar penyusunan Laporan Keuangan, kecuali Laporan Arus Kas adalah dasar Akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan Laporan Keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).

Halaman 12

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Liabilitas Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Sesuai dengan ketentuan masa transisi atas kedua standar tersebut, penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding untuk tahun-tahun sebelumnya. Dalam melakukan penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (shortterm profit taking) yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrument keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai "Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Halaman 13

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: - yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; - yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau - dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai ”Pendapatan pembiayaan konsumen”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, penyisihan piutang ragu-ragu dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai ”Penyisihan piutang ragu-ragu”. (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) aset keuangan yang ditetapkan oleh Perseroan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) aset keuangan yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Halaman 14

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar, yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi Pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. (v) penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yangmerugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.

Halaman 15

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Perseroan menentukan penurunan nilai atas piutang premi secara kolektif. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam “Penyisihan piutang ragu-ragu”. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat piutang debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan ataupun periode yang telah lalu, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan pada laporan laba rugi. (vi)

pengakuan

Entitas menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (regular). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan dalam neraca sebagai "aset yang dijaminkan", jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali Liabilitas Keuangan Halaman 16

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Liabilitas Keuangan Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: (i) liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan; dan (ii) liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagiandari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. (ii) Liabilitas keuangan yang dikur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan kedalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai beban bunga keuangan. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang ke penyalur kendaraan, utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, pinjaman, utang premi asuransi dan surat berharga yang diterbitkan. Halaman 17

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi dipasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang subtansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko danmanfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Reklasifikasi Aset Keuangan. Entitas tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki.

Halaman 18

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimilki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: •

dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nili wajar aset keuangan tersebut;



terjadi setelah Entitas telah memperoleh secara substantial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Entitas telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau



terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Entitas, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Entitas.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan disusun dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal Neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada Laporan Laba Rugi tahun berjalan. Per tanggal 30 September 2013 dan 30 September 2012, kurs yang digunakan untuk penjabaran pos-pos moneter dalam mata uang asing adalah Rp. 11.613 / USD 1 dan Rp. 9.588 / USD 1. Halaman 19

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) d. Pengakuan Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh perusahaan. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Premi yang belum merupakan pendapatan untuk masing-masing jenis pertanggungan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sebesar 40% dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa pertanggungan lebih dari 30 hari, dan sebesar 10 % dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa pertanggungan kurang dari 30 hari. Kenaikan/(penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan merupakan selisih dari premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Penyajian pendapatan premi dalam Laporan Laba Rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun tidak diakui sebagai pendapatan dan dicatat sebagai premi diterima dimuka setelah diperhitungkan dengan Potongan Preminya. e. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian, klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diterima dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) dihitung berdasarkan estimasi kerugian wajar yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang pada tanggal Neraca masih dalam proses penyelesaian. Untuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported / IBNR) dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan. Halaman 20

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) e. Beban Klaim (Lanjutan) Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam Laporan Laba Rugi pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu. Penyajian beban klaim dalam Laporan Laba Rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto. f. Komisi Neto Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain serta diskon yang diberikan kepada tertanggung sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai Beban Komisi, sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui dalam Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan dalam Laporan Laba Rugi. g. Reasuransi Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Sifat transaksi reasuransi proporsional treaty mengikat selama periode kontrak secara proporsional berdasarkan prosentase tertentu. Tujuan transaksi reasuransi proporsional treaty adalah mereasuransi secara otomatis setiap penutupan asuransi yang dilakukan Perseroan. Efek transaksi proporsional treaty terhadap operasional Perseroan adalah dapat menutup pertanggungan asuransi yang melebihi kemampuan retensi perseroan.

Halaman 21

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) h. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (Accrual basis). i. Investasi Investasi dalam saham yang tidak diperdagangkan di bursa efek dengan persentase pemilikan kurang dari 20 % dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan investasi dari deposito dan obligasi diakui sesuai dengan periode berjalan. Penghasilan dividen diakui pada saat dividen diumumkan. Keuntungan (kerugian) penjualan saham diakui pada saat realisasi penjualan. Penghasilan bunga, dividen, dan keuntungan (kerugian) penjualan saham diakui dalam Laporan Laba Rugi tahun berjalan sebagai hasil investasi. j. Kas Dan Bank Kas dan Bank terdiri dari kas dan rekening giro yang dimiliki perusahaan dan tidak digunakan sebagai jaminan utang. k. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Saldo Menurun Berganda (Double-Declining-Balance method) kecuali bangunan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan persentase penyusutan sebagai berikut : Bangunan Kendaraan Motor Peralatan Kantor

: : :

5% dari Biaya Perolehan 25% dariJumlah Tercatat 25% dan 50% dari Jumlah Tercatat

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Perbaikan dan pemugaran dalam jumlah besar menambah masa manfaat keekonomian aset dikapitalisasi Aset Tetap. Halaman 22

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) k. Aset Tetap (Lanjutan) Aset dalam penyelesaian merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset sampai siap untuk digunakan. Aset tersebut akan dipindahkan ke dalam Aset Tetap masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan dan disusutkan pada saat selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. l. Aset Lain-lain Uang jaminan, uang muka dan biaya dibayar di muka serta pos-pos yang tidak layak digolongkan dalam aset tetap dan juga tidak dapat digolongkan dalam aset lancar, investasi/penyertaan maupun aset dimasukkan sebagai aset lain-lain. m. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di Neraca, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan. Halaman 23

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) n. Estimasi Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan paska-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. o. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. p.Laba Bersih Per Saham Laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Tambahan saham yang terjadi karena dividen saham, saham bonus dan stock split dianggap telah merubah jumlah saham sejak awal tahun dan dihitung secara retrospektif untuk seluruh tahun penyajian. Ratarata tertimbang saham yang beredar pada tanggal 30 September 2013 dan 30 September 2012 adalah 500.000.000 saham. Halaman 24

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) q. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), ‘’Segmen Operasi’’. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis. r. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal Neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada periode terjadinya pemulihan. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Halaman 25

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) r. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. s. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Lainnya Penerapan pernyataan standar akuntansi lainnya yang telah diterapkan Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan adalah sebagai berikut:      

PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”. PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan”. PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”. PSAK 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud”. PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”.  PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”.  PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

Halaman 26

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 3. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Estimasi dan pertimbangan akuntansi terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekspektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini. Perseroan membuat estimasi dan asumsi mengenai masa depan. Estimasi akuntansi yang dihasilkan, sesuai definisi, jarang yang sama dengan hasil aktualnya. Estimasi dan asumsi yang secara signifikan berisiko menyebabkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas selama 12 bulan ke depan dipaparkan di bawah ini. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perseroan melakukan review terhadap piutang premi untuk melihat adanya potensi kerugian penurunan nilai piutang. Evaluasi dilakukan dengan mengelompokkan piutang dalam karakteristik berdasarkan risiko kredit yang sejenis. Selanjutnya manajemen menilai berdasarkan data kerugian historis yang pernah dialami dan membuat asumsi-asumsi berdasarkan data tersebut serta kondisi perekonomian saat ini. Metode dan asumsi yang digunakan akan terus dievaluasi secara berkala untuk menilai keandalannya. Masa Manfaat Aset Tetap Perseroan menentukan estimasi masa manfaat aset tetap dan menyusutkannya dengan menggunakan metode garis lurus untuk kelompok aset bangunan serta metode saldo menurun berganda untuk kelompok aset lainya. Estimasi masa manfaat ditentukan Perseroan sesuai dengan perkiraan manfaat ekonomis aset dan juga dengan mempertimbangkan yang secara umum digunakan industri sejenis. Perseroan akan menelaah secara berkala beban penyusutan jika masa manfaat aset mengalami perubahan dari estimasi sebelumnya, menghapus ataupun menurunkan nilai aset sesuai dengan kondisi yang ada. Klaim Perseroan menentukan estimasi klaim retensi sendiri berdasarkan hasil dari survei atas klaim yang telah dilaporkan sedangkan untuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, estimasi dibuat dengan mendasari pada pengalaman klaim yang terjadi dimasa lalu. Perseroan berkeyakinan bahwa apa yang telah dilakukan dalam menentukan besaran estimasi klaim tersebut adalah wajar dan

Halaman 27

PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2013 DAN 2012 3. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi (Lanjutan) Imbalan Pasca Kerja sesuai, perbedaan material yang terjadi dengan hasil aktual akan dapat mempengaruhi nilai yang telah tercatat. Perseroan akan menelaah dan merubah metode yang digunakan (jika perlu) bila ditemukan indikasi adanya perbedaan signifikan dengan hasil aktual. Nilai kini dari liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Setiap perubahan dalam asumsi yang digunakan akan berdampak pada jumlah tercatat atas kewajiban pensiun. Perseroan menentukan asumsi tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir periode pelaporan, yakni tingkat bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, Perseroan mempertimbangkan tingkat suku bunga dari obligasi pemerintah dalam mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan memiliki periode jatuh tempo mendekati periode kewajiban pensiun yang terkait.

Halaman 28

3 INVESTASI Rincian sebagai berikut : 30 September 2013

31 Desember 2012

a. Deposito Berjangka Deposito Wajib Dalam Rupiah PT Bank Tabungan Negara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB BUANA PT Bank Negara Indonesian (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Mega, Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Deposito Wajib Deposito Biasa Dalam Rupiah PT Bank Bumiputera PT Bank Artha Graha, Tbk PT Bank Harda Intenasional PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Victoria PT Bank Mega, Tbk PT Bank Central Asia PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Capital Indonesia, Tbk PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mutiara PT Bank DBS Indonesia BPR Hosing Jaya BPR Ragasakti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CNB PT Bank UOB BUANA PT Bank Tabungan Negara Jumlah Dalam US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Jumlah

4.000.000.000 2.500.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000

2.000.000.000 2.500.000.000 1.000.000.000 2.000.000.000 500.000.000

14.000.000.000

8.000.000.000

7.500.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 4.465.980.225 4.000.000.000 4.000.000.000 3.500.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.550.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 100.000.000 -

3.500.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 6.337.259.453 4.000.000.000

57.615.980.225

51.387.259.453

696.780.000 2.362.092.561

580.200.000 1.966.884.962

3.500.000.000 1.000.000.000 4.000.000.000 1.550.000.000 1.000.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 1.000.000.000 2.000.000.000

3.058.872.561

2.547.084.962

Jumlah Deposito Biasa

60.674.852.786

53.934.344.415

Jumlah Deposito Berjangka

74.674.852.786

61.934.344.415

1.103.649.513 857.656.750 798.013.349 777.148.782 615.542.312 530.060.000 474.375.000 183.848.649 145.025.025 139.568.425 104.197.600 100.931.406 80.778.188 63.601.650 50.475.875 29.405.765 1.448.098 -

1.103.649.513 857.656.750 777.148.782 530.060.000 474.375.000 145.025.025 139.568.425 104.197.600 80.778.188 63.601.650 29.405.765 277.593.500 48.271.350 348.160.250 546.536.450

(2.910.280.087)

(2.471.385.548)

3.145.446.300

3.054.642.700

5.238.163.094 523.039.336

5.000.000.000 96.751.597

5.761.202.430

5.096.751.597

b. Saham Yang Tersedia Untuk Dijual (Rupiah) PT. Delta Dunia Makmur PT. Borneo Lumbung Energi PT. Astra International Tbk PT. United Tractors Tbk PT. Bank Tabungan Negara Tbk PT. Aneka Tambang Tbk PT. Beral Coal Energy PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk PT. Bakrie & Brothers Tbk PT. BISI Internasional Tbk PT. Timah (Persero), Tbk PT. Modern Photo Tbk PT. Medco Energy International Tbk PT. Darma Henwa, Tbk PT. Bhakti Investama Tbk PT. Asia Natural Resources Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Ades Waters Indonesia Tbk PT. Panin Life Tbk PT. Telekomunikasi Keuntungan/(Kerugian) atas perubahan nilai wajar instrumen keuangan Nilai Pasar c. Reksa Dana yang Tersedia untuk Dijual Reksa Dana Net Gemilang Peningkatan (Penurunan) Nilai Aset Bersih

Halaman 29

3 INVESTASI (Lanjutan) d. Obligasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Rupiah) Tjiwi Kimia ORI th 2005 seri fr0027 Diskonto yang belum diamortisasi

1.500.000.000 (18.857.621)

1.500.000.000 (26.939.418)

2.000.000.000

2.000.000.000

4.000.000.000

4.000.000.000

Indofood Sukses Makmur V Tahun 2009 idAA+, Jatuh Tempo 18 Juni 2014 Salim Lyomas Pratama I thn 2009 idAA, Jatuh Tempo Desember 2014 Nilai Bersih Obligasi

7.481.142.379

7.473.060.582

4.000.000 190.000.000 433.685.291

4.000.000 190.000.000 1.224.188.567

Jumlah Lain-Lain

627.685.291

1.418.188.567

Jumlah Investasi

91.690.329.186

78.976.987.861

e. Lain-Lain Penyertaan Pada Menara Proteksi Penyertaan Pada Perusahaan Asuransi Risiko Khusus Lainnya

Tingkat bunga per tahun atas investasi

Deposito Wajib Deposito Biasa : Dalam Rupiah Dalam US Dollar Obligasi

30 September 2013

31 Desember 2012

4,75% - 8%

4,75% - 8%

3,25% - 9% 0,75% - 2,75% 9,50% - 13%

3,25% - 8% 0,75% - 2,75% 8,37% - 13%

Deposito Wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan QQ Perusahaan. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, deposito wajib adalah sebesar 20 % dari modal disetor minimum yang dipersyaratkan dan ditambah 1% dari premi netto.

Halaman 30

4 KAS DAN BANK Rincian sebagai berikut : 30 September 2013 Kas

31 Desember 2012

36.500.000

28.000.000

8.467.973.043 942.352.507 46.521.842 8.361.331 11.992.478 6.111.033 5.284.269 806.742 256.908 42.584.457 89.478.999

6.966.176.603 845.864.053 186.268.825 168.741.579 61.173.150 6.246.034 5.605.269 1.247.225 346.908 -

Sub Jumlah Bank

9.621.723.609

8.241.669.646

Jumlah Kas dan Setara Kas

9.658.223.609

8.269.669.646

Pihak Ketiga : Bank BCA Bank Mandiri Bank Danamon Bank Jateng Bank Rakyat Indonesia Bank Agroniaga Bank Indomonex Bank Mutiara Bank Jabar Bank CIMB Bank CNB

Tingkat bunga jasa giro per tahun adalah sebagai berikut: Jasa Giro Dalam Rupiah Dalam US Dollar

30 September 2013

31 Desember 2012

1% - 2% 0 % - 1%

1% - 2% 0 % - 1%

30 September 2013

31 Desember 2012

5 PIUTANG PREMI Rincian sebagai berikut :

Dalam Rupiah Dalam USD USD 125.200 September 2013 dan USD 164.944 Desember 2012 Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah

58.047.827.428

65.548.150.524

1.453.947.600 (4.759.944.407)

1.595.008.480 (4.026.677.786)

54.741.830.621

63.116.481.218

Rincian piutang premi berdasarkan jenis asuransi sebagai berikut : 30 September 2013 Kendaraan Bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah

15.726.932.179 14.557.373.256 4.880.245.876 24.337.223.717 (4.759.944.407) 54.741.830.621

31 Desember 2012 21.555.763.935 24.804.384.810 2.765.147.859 18.017.857.565 (4.026.677.786) 63.116.476.383

Mutasi Cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut : 30 September 2013 Saldo Awal Tahun Perubahan Selama Periode Berjalan : Penambahan Cadangan kerugian penurunan nilai Saldo Akhir Tahun

31 Desember 2012

4.026.677.786

3.189.360.610

733.266.621

837.317.176

4.759.944.407

4.026.677.786

Ringkasan umur piutang premi adalah sebagai berikut : 30 September 2013 1 - 60 Hari Lebih dari 60 Hari

16.422.549.186 38.319.281.435 54.741.830.621

31 Desember 2012 49.367.616.073 13.748.860.310 63.116.476.383

Piutang premi yang diperkenankan dalam perhitungan Solvabilitas adalah piutang premi yang jatuh tempo 1-60 hari yaitu : Piutang Premi Yang Diperkenankan Dalam Perhitungan Solvabilitas

16.422.549.186

49.367.616.073

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibukukan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi

Halaman 31

6 ASET REASURANSI Rincian sebagai berikut : a. Premi Belum Merupakan Pendapatan bagian reasuransi

30 September 2013 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka

31 Desember 2012

915.445.478 4.888.068.309 2.895.056.143 5.402.220.606

11.540.336.136 14.030.267.739 747.692.872 14.244.689.659

14.100.790.536

40.562.986.406

b. Estimasi klaim bagian reasuransi 30 September 2013 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka

Total Aset Reasuransi

31 Desember 2012

2.867.627.433 25.181.234.924 1.632.794.407 12.492.900.084

1.590.316.690 12.854.360.015 7.685.451.031 11.753.348.627

42.174.556.848

33.883.476.363

56.275.347.384

74.446.462.769

7 PIUTANG REASURANSI Piutang reasuransi merupakan piutang yang timbul dari transaksi reasuransi sehubungan dengan hak penerimaan komisi, premi asuransi dan klaim asuransi kepada reasuradur. Rincian sebagai berikut : 30 September 2013 Asia Re Singapore Dalam Rupiah Dalam USD 11.175 Tahun 2013 dan USD 2.793 Pada Tahun 2012 Jiwasraya PARARE (Dalam Rupiah) UIB Asia Re Dalam Rupiah Dalam USD 4.470 Tahun 2013 dan USD 3.670 Tahun 2012 Ibu Re Best re ASIA RE Binajasa Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN) PT Reasuransi International Indonesia PT Nasional Re Philliphines Dalam Rupiah Dalam USD 6.705 Tahun 2013 dan USD 4.889,98 Tahun 2012 Jasindo Buana Independent PT Tugure Centris Tata Insurance Bess Central bumida Mega re Dekai Syariah Mubarokah Maipark PT Nasional Re (Dalam Rupiah) Artha Dana Mandiri Indosurance Samsung Tugu ACA Syariah Hanofer Panin Jasa Tania PT Maskapai Reasuransi Indonesia Jiwa Recapital Rama Satria Wibawa Jaya Proteksi MNC General Wataka General ARL International Limited Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 5.000.000 Dalam Rupiah Pihak Berelasi : Asuransi Central Asia Jumlah

31 Desember 2012

8.795.528.041 129.775.275 3.152.115.122 2.131.406.359

3.327.922.039 27.008.310 2.692.514.481 722.820.415

1.411.915.453 51.910.110 738.885.080 355.638.852 246.822.729 236.629.144 221.404.191

2.704.710.434 35.488.900 9.605.895 325.350.012 883.891.493 63.653.841 645.113.926

139.295.002 77.865.165 106.641.006 65.604.781 62.573.553 52.437.458 42.190.452 40.581.066 29.352.685 29.070.576 15.980.447 15.000.000 14.890.052 14.606.600 13.387.500 10.403.948 9.200.000 7.886.565 7.835.470 7.079.374 6.459.605 5.182.687 31.528.876

1.529.740.404 47.286.107 55.985.101 74.388.723 131.542.021 49.673.953 10.967.768 17.149.495 13.015.307 1.218.739.827 68.526.994 11.700.000 19.191.612 7.886.565 36.809.907 105.388.972 33.458.057 24.636.239 24.636.239 36.996.288 8.059.293 22.967.831 16.893.604

41.519.205

40.842.933

18.318.602.429

15.044.562.986

Ringkasan umur piutang reasuransi adalah sebagai berikut : 30 September 2013 1 - 60 Hari Lebih dari 60 Hari Jumlah

31 Desember 2012

7.129.509.957 11.189.092.472

6.324.866.527 8.719.696.459

18.318.602.429

15.044.562.986

Halaman 32

8 PIUTANG LAIN-LAIN

Rincian sebagai berikut : 30 September 2013 Pihak Ketiga : Pinjaman Karyawan Pendapatan Bunga Deposito Pendapatan Bunga Obligasi Jumlah

31 Desember 2012

225.746.145 114.380.594 73.839.028

323.552.680 110.937.640 41.448.125

413.965.767

475.938.445

Pada 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 Perusahaan tidak menetapkan penyisihan atas piutang lain-lain karena berdasarkan hasil penelaahan manajemen, piutang tersebut dapat tertagih seluruhnya. Perusahaan membebankan bunga sebesar 12% per tahun atas pinjaman karyawan untuk 30 September 2013 dan tahun 2012

9 ASET TETAP Rincian sebagai berikut :

Saldo Awal Biaya Perolehan dan Penilaian kembali Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan kantor Jumlah

Akumulasi Penyusutan : Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Jumlah Jumlah Tercatat

Jumlah Akumulasi Penyusutan : Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Jumlah Jumlah Tercatat

Saldo Akhir

484.464.000 4.232.224.300 6.653.678.993 3.760.526.994

1.254.000.000 353.537.736

114.400.000 -

484.464.000 4.232.224.300 7.793.278.993 4.114.064.730

15.130.894.287

1.607.537.736

114.400.000

16.624.032.023

1.935.732.420 3.436.511.341 2.434.555.731

153.848.412 709.685.221 395.249.583

114.400.000 -

2.089.580.832 4.031.796.562 2.829.805.314

7.806.799.492

1.258.783.216

114.400.000

8.951.182.708

7.324.094.795

Saldo Awal Biaya Perolehan dan Penilaian kembali Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan kantor

30 September 2013 Penambahan Pengurangan

7.672.849.315

31 Desember 2012 Penambahan Pengurangan

Saldo Akhir

484.464.000 4.232.224.300 6.016.978.993 3.432.475.774

1.517.300.000 328.051.220

880.600.000 -

484.464.000 4.232.224.300 6.653.678.993 3.760.526.994

14.166.143.067

1.845.351.220

880.600.000

15.130.894.287

1.730.601.205 2.831.573.390 1.873.653.430

205.131.215 1.041.732.705 560.902.301

436.794.754 -

1.935.732.420 3.436.511.341 2.434.555.731

6.435.828.025

1.807.766.221

436.794.754

7.806.799.492

7.730.315.042

7.324.094.795

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 1.258.783.216 dan Rp 1.807.766.221

Halaman 33

10 ASET LAIN-LAIN Rincian sebagai berikut : 30 September 2013

31 Desember 2012

Jaminan PT Taman Olahraga Jagorawi W.K. Webster & Co., London Konsorsium Asuransi Resiko Khusus Jaminan Telepon Dewan Asuransi Indonesia Jaminan Giro Sewa

60.000.000 26.602.875 30.000.000 5.000.000 1.000.000 500.000 228.616.000

60.000.000 26.602.875 30.000.000 5.000.000 1.000.000 500.000 15.466.000

Jumlah

351.718.875

138.568.875

5.413.709.341 52.627.925 1.552.096.571

1.885.391.835 92.225.174 108.300.000

7.018.433.837

2.085.917.009

7.370.152.712

2.224.485.884

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Sewa Biaya pemeliharaan gedung Lain-lain Jumlah TOTAL

Perusahaan tidak menetapkan penyisihan penghapusan Aset lain-lain, karena berdasarkan hasil penelaahan, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa Aset lain tersebut dapat direalisir dan sebagian dari Aset lain-lain tersebut telah dan akan amortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.

Komponen terbesar dari Aset lain-lain adalah biaya yang tidak dilaporkan sebagai beban pada periode terjadinya karena memberikan manfaat bagi periodeperiode selanjutnya. Oleh karena itu Aset lain-lain jenis ini diamortisasi selama periode yang memberikan manfaatnya.

11 UTANG KLAIM Rincian sebagai berikut : 30 September 2013 Kendaraan Bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka Jumlah

31 Desember 2012

6.235.782.391 4.265.842.835 203.432.274 452.242.451

2.999.656.717 3.001.102.240 308.955.967 466.489.962

11.157.299.951

6.776.204.886

Rincian Utang klaim bedasarkan mata uang sebagai berikut : 30 September 2013 Utang Klaim Utang Klaim Dalam USD 2.750 Tahun 2013 dan USD 2.888,20 Tahun 2012

31 Desember 2012

11.125.364.201 31.935.750

6.748.275.992 27.928.894

11.157.299.951

6.776.204.886

12 LIABILITAS KONTRAK ASURANSI Rincian sebagai berikut : a. Premi Belum Merupakan Pendapatan Kotor

30 September 2013 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka

31 Desember 2012

46.344.349.704 8.545.437.074 3.832.508.189 9.295.561.592

46.252.302.991 17.475.695.109 1.146.977.629 17.414.829.060

68.017.856.559

82.289.804.789

b. Estimasi Klaim Kotor

30 September 2013 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka

Total Liabilitas Kontrak Asuransi

31 Desember 2012

17.805.124.823 35.874.959.860 2.999.233.740 15.634.771.927

19.930.418.217 19.499.805.623 8.792.800.864 14.679.518.341

72.314.090.350

62.902.543.045

140.331.946.909

145.192.347.834

Halaman 34

13 UTANG REASURANSI Rincian sebagai berikut : 30 September 2013 Ibu Re Dalam Rupiah Dalam USD 14.912 Tahun 2013 dan 11.785,72 Tahun 2012 Guy Carp nas re Konsorsium Asuransi Risiko Khusus tugure Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional Bosowa Periskop Bumiputera Asia Re Binajasa PT Maskapai Reasuransi Indonesia JB Boda & Co Buana Independent Mega Re Asia Reliance Kurnia Artha Dana Mandiri Mega Pratama Bina Dharma Jiwasraya PT Paragon Reinsurance Starr Marine Agency PWS RSA GROUP jasa tania Arab Reinsurance Purna Artanugraha Bangun Askrida PALOMAS Samsung Tugu TOA RE Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 5.000.000)

31 Desember 2012

3.513.497.866 173.173.056 664.855.986 487.507.499 174.122.499 138.793.652 121.697.873 110.815.179 72.312.825 67.976.711 66.942.656 54.250.041 36.448.714 30.246.212 13.866.706 9.744.553 7.844.086 7.572.190 6.785.858 16.723.962

4.208.429.427 113.967.912 184.073.986 556.409.170 102.853.719 1.649.088.847 22.294.953 95.689.711 7.853.871

Pihak Berelasi : Asuransi Central Asia

-

-

Jumlah

5.775.178.124

11.919.708.791

161.881.481 11.408.915 6.785.858 3.349.624.309 366.629.348 74.176.619 560.275.022 44.409.297 8.572.248 239.438.886 32.073.340 51.428.007 40.794.870 23.240.358 8.308.637

Jatuh tempo pembayaran dari Utang reasuransi 2 - 6 bulan

Halaman 35

14 PERPAJAKAN Utang Pajak Rincian sebagai berikut : 30 September 2013 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Jumlah

427.470.640 158.646.001 586.116.641

31 Desember 2012 455.557.877 72.495.579 746.970.250 1.275.023.706

Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut : 30 September 2013 Laba sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan Beda Waktu : Penyisihan Piutang Premi Tak Tertagih Imbalan Pasca Kerja Cadangan Klaim (IBNR) Jumlah Beda Waktu

10.176.882.108

31 Desember 2012 17.626.581.800

747.000.000 733.266.621 (125.638.111) 1.354.628.510

867.444.423 837.317.176 551.674.310 2.256.435.909

127.903.955 (8.081.797) (66.185.224) (208.181.510) (555.743.403) (2.333.979.028) (3.525.073.734) (6.569.340.741)

196.457.343 (10.775.736) (107.126.215) (308.899.578) (801.279.940) (2.623.387.911) (9.660.089.338) (13.315.101.375)

Manfaat/(Beban) Penghasilan Kena Pajak

4.962.169.877

6.567.916.334

Dibulatkan

4.962.169.877 4.962.169.000

6.567.916.334 6.567.916.000

1.240.542.250 -

1.641.979.000

1.240.542.250

1.641.979.000

Beda Tetap : Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Diakui Fiskal Amortisasi Diskonto Pendapatan Deviden Keuntungan Penjualan Saham Bunga Obligasi Bunga Deposito dan Jasa Giro Cadangan Premi Jumlah Beda Tetap

Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan 25% x 4.962.169.000 25% x 6.567.916.000 Jumlah Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan Kini Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan dan saldo Aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut : 30 September 2013

31 Desember 2012

747.000.000 733.266.621 (125.638.111) 1.354.628.510

867.444.423 837.317.176 551.674.310 2.256.435.909

1.354.628.000

2.256.435.000

338.657.000 -

564.108.750

Aset Pajak Tangguhan, Saldo Awal Tahun

2.499.374.095

1.935.265.345

Aset Pajak Tangguhan, Saldo Akhir Tahun

2.838.031.095

2.499.374.095

Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan Imbalan Pasca Kerja Cadangan Klaim (IBNR) Jumlah Dibulatkan Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan (pengaruh beda waktu) Tarif pajak 25% x 1.354.628.000 Tarif pajak 25% x 2.256.435.000

Manajemen berkeyakinan bahwa Aset pajak tangguhan dapat dipulihkan nilainya.

Halaman 36

15 BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Rincian sebagai berikut : 30 September 2013 Jasa Profesional Utang Biaya Astek Lain - Lain Jumlah

31 Desember 2012

63.000.000 65.837.104

77.000.000 217.295.520 9.946.904

128.837.104

304.242.424

16 PREMI DITERIMA DIMUKA Merupakan premi yang diterima dimuka atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun setelah diperhitungkan dengan Potongan Premi.

17 UTANG LAIN-LAIN Rincian sebagai berikut : 30 September 2013 Dividen Jumlah

31 Desember 2012

71.058.635

65.213.996

71.058.635

65.213.996

18 MODAL SAHAM Susunan pemegang dan pemilikan saham perusahaan sebagai berikut :

Pemegang Saham PT. Asuransi Central Asia Tan Kin Lian Kuan Hay Lin Tan Kah Ho Masyarakat (kurang dari 5%) Jumlah

Pemegang Saham PT. Asuransi Central Asia Tan Kin Lian Tan Kah Ho Masyarakat (kurang dari 5%) Jumlah

Jumlah Saham

30 September 2013 Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Kepemilikan

306.792.512 34.192.072 33.289.215 27.325.631 98.400.570 500.000.000

Jumlah Saham

61,36% 6,84% 6,66% 5,47% 19,67% 100,00%

31 Desember 2012 Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Kepemilikan

306.792.512 39.192.072 27.325.631 126.689.785 500.000.000

61,36% 7,84% 5,47% 25,33% 100,00%

Jumlah 15.339.625.600 1.709.603.600 1.664.460.750 1.366.281.550 4.920.028.500 25.000.000.000

Jumlah 15.339.625.600 1.959.603.600 1.366.281.550 6.334.489.250 25.000.000.000

Halaman 37

19 TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan selisih lebih harga penjualan saham atau harga pasar saham pada saat pembagian dividen saham di atas nilai nominal saham (agio saham). Rincian sebagai berikut : Jumlah Saham Penjualan Saham pada tahun 1990 Pembagian Saham Bonus pada tahun 1993 Pembagian Dividen Saham pada tahun 2003 Pembagian Saham Bonus pada tahun 2004 Pembagian Saham Bonus pada tahun 2007 Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2008 Biaya Emisi Penawaran Umum Terbatas I Jumlah

1.000.000 2.000.000 2.000.000 120.000.000 5.000.000 190.000.000

Agio per Saham

Jumlah 3.250 1.000 2.500 50 50 30

3.250.000.000 (2.000.000.000) 5.000.000.000 (6.000.000.000) (250.000.000) 5.700.000.000 (360.000.000) 5.340.000.000

20 PENDAPATAN PREMI Rinciannya sebagai berikut :

Premi Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah

Jumlah

Pendapatan Premi

19.804.456.341 110.941.501.473 11.559.031.254 34.465.047.563

(14.397.206.569) (2.288.613.694) (4.638.152.125) (14.550.884.133)

1.649.868.345 (10.716.937.371) (538.167.289) (723.201.585)

7.057.118.117 97.935.950.408 6.382.711.840 19.190.961.845

176.770.036.631

(35.874.856.521)

(10.328.437.900)

130.566.742.210

Premi Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka

30 September 2013 Penurunan (kenaikan) premi yang Belum merupakan pendapatan Premi Reasuransi

30 September 2012 Penurunan (kenaikan) premi yang Belum merupakan pendapatan Premi Reasuransi

Pendapatan Premi

18.181.844.281 76.618.645.889 4.716.373.466 28.809.901.804

(12.166.636.084) (1.192.775.481) (3.778.102.851) (9.161.825.208)

684.928.749 (9.337.822.299) 90.218.056 3.503.141.253

6.700.136.946 66.088.048.109 1.028.488.671 23.151.217.849

128.326.765.440

(26.299.339.624)

(5.059.534.241)

96.967.891.575

Halaman 38

21 BEBAN KLAIM Rinciannya sebagai berikut :

Klaim Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah

Jumlah

Beban klaim

17.885.452.606 36.421.783.584 1.670.623.898 7.433.033.967

(10.737.014.756) (2.686.208.964) (791.541.308) (5.830.415.781)

4.048.279.327 (3.402.604.137) 259.089.501 215.702.129

11.196.717.177 30.332.970.483 1.138.172.091 1.818.320.315

63.410.894.055

(20.045.180.809)

1.120.466.820

44.486.180.066

Klaim Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka

30 September 2013 Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri Klaim Reasuransi

30 September 2012 Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri Klaim Reasuransi

Beban klaim

11.653.206.524 25.022.324.930 402.808.226 8.213.904.808

(7.737.464.261) (315.623.957) (103.504.174) (3.401.332.266)

3.431.316.998 (5.161.253.797) (151.035.202) (3.650.073.686)

7.347.059.261 19.545.447.176 148.268.850 1.162.498.856

45.292.244.488

(11.557.924.658)

(5.531.045.687)

28.203.274.143

22 BEBAN KOMISI NETTO Rincian sebagai berikut : 30 September 2013 Komisi Reasuransi Diterima Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah

Komisi Bayar

Beban Komisi Netto

2.177.035.794 1.010.105.816 1.058.711.672

10.827.173.383 25.722.832.121 2.656.440.772 17.729.432.428

8.650.137.589 25.722.832.121 1.646.334.956 16.670.720.756

4.245.853.282

56.935.878.704

52.690.025.422

30 September 2012 Komisi Reasuransi Diterima Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah

Komisi Bayar

Beban Komisi Netto

1.542.361.058 349.624.856 599.006.353

6.675.786.206 19.407.249.797 1.276.088.886 17.486.789.929

5.133.425.148 19.407.249.797 926.464.030 16.887.783.576

2.490.992.267

44.845.914.818

42.354.922.551

30 September 2013

30 September 2012

1.777.999.526 555.743.403 511.787.599 208.181.510 66.185.224 8.081.797 504.250.000

1.447.496.032 502.834.429 177.939.756 307.801.721 96.989.965 8.081.802 289.150.200

3.632.229.059

2.830.293.905

23 HASIL INVESTASI Rincian sebagai berikut :

Bunga Deposito Biasa Bunga Obligasi Laba (Rugi) Selisih Kurs dari Deposito Keuntungan Penjualan Surat Berharga - Bersih Deviden Pendapatan Amortisasi Diskonto Obligasi Bunga Deposito Wajib Jumlah

Halaman 39

24 BEBAN USAHA Rincian sebagai berikut :

Gaji dan Tunjangan Perjalanan Perbaikan dan Pemeliharaan Penyusutan Aset Tetap Survei Sewa Pajak Penghasilan Pasal. 21 Imbalan Pasca Kerja Penyisihan Piutang Tak Tertagih Iklan dan promosi Barang cetakan dan alat tulis Representasi dan Jamuan Pemasaran Pendidikan dan latihan Pos, Telepon dan Telex Jasa profesional Listrik Dan Air Materai Asuransi Administrasi Bank Iuran Administrasi Saham Surat Kabar dan Majalah Lain-lain Jumlah

30 September 2013

30 September 2012

13.760.947.269 2.125.833.896 1.421.299.241 1.258.783.216 1.250.414.580 909.082.492 805.797.652 747.000.000 733.266.621 668.874.911 646.744.619 640.591.263 619.409.996 607.475.898 557.384.518 459.048.800 412.835.678 359.467.100 133.694.725 104.868.408 46.202.000 32.670.000 13.702.500 216.755.628

10.891.907.473 1.127.522.795 825.274.631 1.333.540.691 852.166.958 773.421.105 652.596.582 594.000.000 624.776.128 588.513.057 533.003.253 376.620.796 231.489.900 335.894.836 465.432.006 73.700.000 372.616.101 253.777.750 191.350.315 81.087.254 38.600.034 32.430.000 26.054.800 128.116.967

28.532.151.011

21.403.893.432

30 September 2013

30 September 2012

1.110.330.614 289.614.438 59.000.000 51.729.502 175.592.784

809.861.647 95.822.075 207.378.546 66.694.033 215.111.088

1.686.267.338

1.394.867.389

25 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN - LAIN Rincian sebagai berikut :

Hasil administrasi polis Laba (Rugi) Selisih Kurs Laba penjualan Aset tetap Jasa Giro lain-lain Jumlah

26 SALDO ASET DAN LIABILITIES DALAM MATA UANG ASING Aset dan Liabilitas Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut : 30 September 2013 USD ASET Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang Reasuransi

31 Desember 2012 USD

263.401 103.269 125.200 22.350

263.401 338.855 164.944 11.353

514.220

778.552

LIABILITIES Utang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Utang reasuransi

(2.750) (6.600) (14.912)

(2.888) (4.321) (11.786)

Jumlah Aset Bersih

(24.262)

(18.995)

Jumlah Aset Bersih

489.958

759.557

Jumlah

Aset dan Liabilitas Perusahaan dalam mata uang Rupiah adalah sebagai berikut : 30 September 2012 Rupiah ASET Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang Reasuransi Jumlah

31 Desember 2012 Rupiah

3.058.872.561 1.199.265.800 1.453.947.600 259.550.550

2.547.084.962 3.276.730.074 1.595.003.645 109.783.317

5.971.636.512

7.528.601.998

LIABILITIES Utang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Utang reasuransi

(31.935.750) (76.645.800) (173.173.056)

(27.928.894) (41.784.360) (113.967.912)

Jumlah Aset Bersih

(281.754.606)

(183.681.167)

Jumlah Aset Bersih

5.689.881.906

7.344.920.832

Halaman 40

27 INFORMASI SEGMEN USAHA Manajemen perusahaan menetapkan penggolongan segmen berdasarkan usaha dan geografis. Segmen usaha berdasarkan lini bisnisnya atas asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, pengangkutan, dan aneka. Sedangkan segmen geografis berdasarkan wilayah geografis. Informasi segmen usaha dan segmen geografis perusahaan untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : a. Informasi Segmen Usaha

Kebakaran

30 September 2013 Pengangkutan Kendaraan

Aneka

Jumlah

7.057.118.117

97.935.950.408

6.382.711.840

19.190.961.845

130.566.742.210

Beban Underwriting

(19.846.854.766)

(56.055.802.605)

(2.784.507.045)

(18.489.041.072)

(97.176.205.488)

Hasil Underwriting

(12.789.736.649)

41.880.147.803

3.598.204.795

Pendapatan Premi

701.920.773

33.390.536.722

Hasil yang tidak dapat dialokasikan 3.632.229.059 (28.532.151.011) 8.490.614.770 1.686.267.338 (901.885.250) 9.274.996.858

Hasil Investasi Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Penghasilan lain-lain Bersih Pajak Penghasilan Laba bersih

Aset dan Liabilitas Aset yang tidak dapat dialokasikan

248.979.332.118

Liabilitas

140.331.946.909 20.573.025.923 160.904.972.832

Liabilitas Kontrak Asuransi

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Liabilitas Pelaporan Segmen Lainnya

1.258.783.216

Penyusutan

Pendapatan Premi Beban Underwriting Hasil Underwriting

Kebakaran

31 Desember 2012 Pengangkutan Kendaraan

30.842.178.068

102.025.360.002

4.460.401.096

44.551.885.065

181.879.824.231

(32.706.737.942)

(67.982.266.616)

(3.414.420.494)

(36.793.401.991)

(140.896.827.043)

(1.864.559.874)

34.043.093.386

1.045.980.602

7.758.483.074

40.982.997.188

Aneka

Jumlah

Hasil yang tidak dapat dialokasikan Hasil Investasi Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Penghasilan lain-lain Bersih Pajak Penghasilan Laba bersih

Aset dan Liabilitas Aset yang tidak dapat dialokasikan

3.880.352.970 (29.219.236.608) 15.644.113.550 1.982.468.250 (1.077.870.250) 16.548.711.550

252.378.052.864

Liabilitas Liabilitas Kontrak Asuransi

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Liabilitas Pelaporan Segmen Lainnya Penyusutan

145.192.347.834 24.511.898.896 169.704.246.730 1.807.766.221

Halaman 41

27 INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) b. Informasi Segmen Geografis 30 September 2013 Jakarta

Pendapatan Premi Beban Underwriting Hasil Underwriting

Surabaya

Kantor Pemasaran Lainnya

Bandung

Jumlah

37.673.899.661

12.994.909.466

6.650.437.462

73.247.495.621

130.566.742.210

(17.843.071.492)

(8.522.452.189)

(4.514.518.813)

(66.296.162.994)

(97.176.205.488)

19.830.828.169

4.472.457.277

2.135.918.649

6.951.332.627

33.390.536.722

31 Desember 2012 Jakarta Pendapatan Premi Beban Underwriting Hasil Underwriting

Surabaya

Kantor Pemasaran Lainnya

Bandung

Jumlah

62.274.147.117

13.074.488.059

5.138.422.574

101.392.766.481

181.879.824.231

(49.467.492.145)

(8.540.672.274)

(2.828.254.752)

(80.060.407.872)

(140.896.827.043)

12.806.654.972

4.533.815.785

2.310.167.822

21.332.358.609

40.982.997.188

28 KONTRAK REASURANSI Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi, perusahaan mengadakan kontrak reasuransi dengan beberapa a. Proportional Treaties

Nama

ASIA CAPITAL RE, MALAYSIA PT. NASIONAL REASURANSI INDONESIA PT. MASKAPAI REASURANSI INDONESIA PT. TUGU RERASURANSI INDONESIA PT. REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA PT. ASURANSI EKSPOR INDONESIA PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERAMUDA 1967 PT. ASURANSI BOSOWA PERISKOP PT. ASURANSI BUANA INDEPENDENT PT. ASURANSI JASA INDONESIA Jumlah

Nama

PT. REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA PT. NASIONAL REASURANSI INDONESIA PT. MASKAPAI REASURANSI INDONESIA PT. TUGU RERASURANSI INDONESIA PT. ASURANSI EKSPOR INDONESIA MILLI RE, SINGAPORE BEST REINSURANCE PT. ASURANSI JASA INDONESIA ACR RETAKFUL, MALAYSIA AL FAJAR RE, MALAYSIA PT. ASURANSI BUANA INDEPENDENT PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERAMUDA 1967 Jumlah

Porsi Reasuransi Tahun 2013 Pengangkutan Rekayasa % %

Kebakaran % 30,00 25,00 10,00 7,50 5,00 10,00 5,00 5,00 1,50 1,00 100

30,00 25,00 10,00 7,50 5,00 10,00 5,00 5,00 1,50 1,00 100

Aneka % 30,00 25,00 10,00 7,50 5,00 10,00 5,00 5,00 1,50 1,00 100

Porsi Reasuransi Tahun 2012 Pengangkutan Rekayasa % %

Kebakaran %

30,00 25,00 10,00 7,50 5,00 10,00 5,00 5,00 1,50 1,00 100

Aneka %

2,50 7,50 10,00 2,50 15,00 2,00 10,00 1,50 30,00 12,50 1,50 5,00

2,50 7,50 10,00 2,50 15,00 2,00 10,00 1,50 30,00 12,50 1,50 5,00

2,50 7,50 10,00 2,50 15,00 2,00 10,00 1,50 30,00 12,50 1,50 5,00

2,50 7,50 10,00 2,50 15,00 2,00 10,00 1,50 30,00 12,50 1,50 5,00

100

100

100

100

b. Non Proportional Treaties Untuk melindungi akumulasi klaim risiko sendiri, perusahaan menyelenggarakan proteksi reasuransi berupa Non Proportional Treaties (excess of loss) antara lain terhadap pertanggungan harta benda (property), kendaraan bermotor (motor vehicles), pengangkutan (marine cargo) dan whole account. Yang seluruhnya direasuransikan kepada Asia Capital Re, Nas Re, Marein, Tugu Re, Reindo, Asei, Bumida, Bosowa Periskop, Buana Independent, Jasindo, Milli Re, Best Re, Acr Retakful, Al Fajar Re tahun 2013 dan 2012.

Halaman 42

29 BATAS TINGKAT SOLVABILITAS

Tingkat solvabilitas Perusahaan adalah sebagai berikut : 30 September 2013

31 Desember 2012

a Kekayaan yang diperkenankan untuk perhitungan Tingkat Solvabilitas : Investasi Kas dan Bank Piutang Premi Piutang Reasuransi Bunga yang masih harus diterima Aset Tetap Jumlah Kekayaan Yang Diperkenankan

89.756.643.895 9.658.223.609 16.422.549.186 63.404.857.341 188.219.622 4.011.000.000 183.441.493.653

76.252.799.294 8.269.669.646 49.367.616.073 6.324.866.527 152.385.765 4.307.801.219 144.675.138.524

Jumlah Liabilitas

160.904.972.831

95.257.783.961

Jumlah Tingkat Solvabilitas

22.536.520.822

49.417.354.563

Batas Tingkat Solvabilitas Minimum

10.712.350.000

31.025.929.153

Selisih Lebih Tingkat Solvabilitas atas Tingkat Solvabilitas Minimum

11.824.170.822

18.391.425.410

Rasio pencapaian solvabilitas

210%

159%

162% 117% 5%

158% 105% 4%

161%

179%

b Rasio keuangan Likuiditas (Perimbangan Aset lancar dengan Liabilitas Lancar) Investasi terhadap cadangan teknis dan utang klaim Hasil Investasi terhadap pendapatan premi neto Beban Klaim,beban usaha dan komisi terhadap pendapatan premi neto 30 SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Pihak-Pihak Berelasi

Hubungan

Sifat Saldo Akun/Transaksi

PT Asuransi Central Asia

Mempunyai manajemen Kunci yang menjabar sebagai Komisaris

Pendapatan Premi Reasuransi

Jumlah 30 September 2013

Jumlah 31 Desember 2012

NIHIL

NIHIL

30 September 2012

31 Desember 2012

Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

ASET Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Jumlah

41.519.205

40.842.933

41.519.205

40.842.933

-

-

-

-

LIABILITAS Utang reasuransi Premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah

Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut bukan merupakan benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM No. IX.E.1 tentang benturan kepentingan transaksi tertentu, dan/atau transaksi material sebagaimana diatur pada peraturan No.IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama.

Halaman 43