ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat baca
dengan motivasi memilih Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa, Sastra.
HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN MOTIVASI MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH MAHASISWA TINGKAT I UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2011 Budi Seyarini1 Widodo Hs2 Musthofa Kamal2 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang E-mail:
[email protected] ABSTRACT: The objective of this study is to determine the relationship reading interest and motivation to choose Language Education Study Program, Indonesian Literature and Vernacular. This study was conducted in the students of grade I of Language Education Study Program, Indonesian Literature and the sample used in this study was 32 students who obtained a random sampling method. The analytical method used was descriptive correlation. Result study it showed that there is a significant relationship and it contribute 70,4% of reading interest with motivation to choose Language Education Study Program, Indonesian Literature and Vernacular Grade I 2011 Period. Key words: reading interest, motivation to choose Study Program. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat baca dengan motivasi memilih Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Penelitian dilakukan pada mahasiswa tingkat I Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah dengan sampel berjumlah 32 mahasiswa yang diperoleh dengan metode random sampling. Metode analisis menggunakan deskriptif korelasional. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan dan sumbangan 70,4% dari minat baca pada motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah tingkat I angkatan 2011. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi.
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan pun dan dimanapun dia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. Calon mahasiswa yang memilih Program Studi (Prodi) hanya karena menurut keinginan orang tua atau sekedar ikut teman-temannya akan
1
Budi Setyarini adalah mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM). Artikel ini diangkat dari Skripsi Sarjana Pendidikan, Program Sarjana Universitas Negeri Malang. 2012. 2 Widodo Hs dan Musthofa Kamal adalah Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang
2
mengakibatkan kurangnya semangat belajar dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu pemilihan Prodi ini sangat penting yaitu sebagai dasar dalam memilih pekerjaan calon mahasiswa dalam dunia kerja di masa depan. Untuk memilih Prodi, calon mahasiswa harus dapat menyesuaikan antara minat dengan motivasi dari dalam diri sendiri. Minat yang dapat memengaruhi pemilihan Prodi salah satunya adalah minat baca. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hal yang berhubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan, semakin besar minat (Slameto, 2003:180). Sedangkan, Mulyasa (2008:93) berpendapat bahwa “Minat (interest) merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. Selain itu, Sukardi (1987:46) berpendapat bahwa “minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.” Oleh karena itu, minat dapat memengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu. Slameto (2003:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Dari beberapa pendapat di atas maka minat dalam penelitian ini adalah suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri yang berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu aktivitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian minat baca pada penelitian ini adalah kecenderungan pada individu terhadap pilihan bacaan sebagai aktivitas yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan membaca dengan didorong oleh diri sendiri atau dari luar individu yang disertai rasa senang dan kepuasan membaca. Motivasi berasal dari kata motif, berikut ini beberapa pengertian motif. Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu (Purwanto, 2000:60). Sedangkan Ahmadi (1999:192) berpendapat Motif ialah sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan atau membangkitkan sehingga individu itu berbuat sesuatu. Hasibuan (2003:95) mendefinisikan “Motif adalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang”. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Motif yaitu faktor yang membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku (Slameto, 2003:171). Pengertian motif dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang mendorong, menggerakkan, dan membangkitkan seseorang untuk mau bekerja agar mengarah kepada sasaran akhir. Pengertian motif tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan (need). Seseorang atau suatu organisme yang berbuat/melakukan sesuatu, sedikit-banyak ada di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapainya atau yang diinginkannya (want). Namun, keinginan (want) dari setiap orang tidak sama karena dipengaruhi oleh selera kebiasaan dan lingkungannya. Paterson dan Plowman (dalam Hasibuan, 2003:93). Menurut Hasibuan (2003:95) “Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”. Sedangkan Sofyandi (2007:99) mengemukakan bahwa “Motivasi ini sebagai dorongan untuk mengaitkan usaha dalam mencapai tujuan-
3
tujuan organisasi, dalam batas-batas kemampuan untuk memberikan kepuasan atas kebutuhan seseorang”. pengertian motivasi dalam penelitian ini adalah suatu proses yang berkaitan dengan fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang sebagai dorongan untuk menciptakan kegairahan kerja agar mencapai tujuan yang diinginkan. Manusia akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila dirasakan kebutuhan yang ada pada dirinya belum terpenuhi (menuntut pemenuhan) motivasi itu merupakan daya yang dapat merangsang atau mendorong manusia untuk mengadakan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Motif menghasilkan mobilisasi energi (semangat) dan menguatkan perilaku seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Sigit (2010) bahwa seseorang mengadakan suatu kegiatan itu berarti berkat adanya motivasi baik yang timbul dalam dirinya maupun pengaruh dari luar dirinya, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut: (1) mengetahui hubungan faktor personal minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah angkatan 2011, (2) mengetahui hubungan faktor institusional minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah angkatan 2011, (3) mengetahui hubungan faktor personal minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah angkatan 2011, (4) mengetahui hubungan faktor institusional minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah angkatan 2011, (5) mengetahui hubungan minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah mahasiswa tingkat I angkatan 2011. METODE Penelitian ini menggunakan pendekan penelitian deskriptif korelasional. Bersifat deskriptif karena bertujuan untuk memeroleh gambaran tentang variabel yang diteliti dan bersifat korelasional kerena penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel. Tentang gejala yang ada pada saat dilakukan penelitian, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dapat dilakukan melalui suatu perhitungan statistik. Populasi dalam penelitian ini tergolong populasi yang bersifat kecil namun, dapat diketahui jumlahnya (finite population). Penetapan populasi diambil dari seluruh mahasiswa baru yang berjumlah 165 mahasiswa pada Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, angkatan 2011 Universitas Negeri Malang yang kemudian dibagi menjadi empat kelas yaitu kelas A yang terdiri dari 41 mahasiswa, kelas B yang terdiri dari 42 mahasiswa, kelas AA yang terdiri dari 41 mahasiswa, dan kelas BB yang terdiri dari 41 mahasiswa. Karakteristik populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa baru angkatan pertama Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Pengambilan sampel dari penelitian ini dilakukan dengan teknik “random sampling” dan diambil 20% dari populasi yang berjumlah 165 mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Negeri Malang, sehingga sampel berjumlah 32 mahasiswa.
4
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data tentang minat baca mahasiswa dan hubungannya dengan motivasi memilih Jurusan Sastra Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah adalah dengan menggunakan skala Linkert. Skala Linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010: 93). Sesuai dengan pendapat Sugiyono skala Linkert ini digunakan untuk mengukur minat baca mahasiswa yang berjumlah 46 soal dan mengukur motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah yang berjumlah 27 soal. Teknik analisis data merupakan langkah yang digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai minat baca dan motivasi masuk Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah pada mahasiswa untuk menguji hipotesis teknik analisis data ini terdiri dari analisis deskriptif dan regresi sederhana. Dalam analisis statistik deskriptif dilakukan perhitungan panjang kelas interval. Perhitungan ini dilakukan untuk menentukan klasifikasi atau kategori dari minat baca dan motivasi pengambilan Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Negeri Malang. Pengategorian tersebut berdasarkan rumus panjang kelas interval (Sugiyono, 2010:80) data terbesar - data terkecil Panjang kelas inteval = Jumlah kelas interval Selain dilakukan kategorisasi, dilakukan analisis frekuensi dan persentase terhadap masing-masing kategori untuk mengetahui besaran jumlah setiap kategorinya. Adapun rumus persentase yang digunakan F P= X 100% N P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah responden Teknik analisis regresi berganda dapat digunakan untuk menghitung korelasi antar variabel bebas yaitu minat membaca (X), faktor personal minat baca (X1) dan faktor institusional minat baca (X2) dengan variabel terikat yaitu motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Y), faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Y1), dan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Y2) serta menguji taraf signifikansinya.
HASIL Hubungan Faktor Personal Minat Baca (X1), Faktor Institusional Minat Baca (X2) Dengan Faktor Internal Motivasi Memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Y1) Berdasarkan nilai koefisien korelasi antara faktor personal minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah sebesar (r) 0,756 dengan taraf signifikan (p) sebesar 0,000 harga rtabel untuk taraf kesalahan 1% dengan N = 32 diperoleh rtabel 0,449 karena harga rhitung lebih besar dari rtabel untuk kesalahan 1% (0,756 > 0,449), maka dapat
5
disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,756 antara faktor personal minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini menyatakan hubungan antara faktor personal minat baca minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah diterima. Jadi semakin tinggi tingkat faktor personal minat baca maka tingkat faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah akan semakin tinggi, dan berlaku sebaliknya jika semakin rendah tingkat faktor personal minat baca maka tingkat faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah akan semakin rendah. Nilai koefisien korelasi antara faktor institusional minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah sebesar (r) 0,697 dengan taraf signifikan (p) sebesar 0,000 harga rtabel untuk taraf kesalahan 1% dengan N = 32 diperoleh rtabel 0,449 karena harga rhitung lebih besar dari rtabel untuk kesalahan 1% (0,697 > 0,449), maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,697 antara faktor institusional minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini menyatakan hubungan faktor institusional minat baca minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah diterima. Jadi semakin tinggi tingkat faktor institusional minat baca maka tingkat faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah akan semakin tinggi, dan berlaku sebaliknya jika semakin rendah tingkat faktor institusional minat baca maka tingkat faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah akan semakin rendah. Hubungan Faktor Personal Minat Baca (X1), Faktor Institusional Minat Baca (X2) Dengan Faktor Eksternal Motivasi Memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Y2) Nilai koefisien korelasi antara faktor personal minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah sebesar (r) 0,763 dengan taraf signifikan (p) sebesar 0,000 harga rtabel untuk taraf kesalahan 1% dengan N = 32 diperoleh r tabel 0,449 karena harga rhitung lebih besar dari rtabel untuk kesalahan 1% (0,763 > 0,449), maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,763 antara faktor personal minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Dengan demikian hipotesis ini menyatakan hubungan antara faktor personal minat baca minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah diterima. Jadi semakin tinggi tingkat faktor personal minat baca maka tingkat faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah akan semakin tinggi, dan berlaku sebaliknya jika semakin rendah tingkat faktor personal minat baca maka tingkat faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah akan semakin rendah. Nilai koefisien korelasi antara faktor institusional minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan
6
Daerah sebesar (r) 0,672 dengan taraf signifikan (p) sebesar 0,000 harga rtabel untuk taraf kesalahan 1% dengan N = 32 diperoleh rtabel 0,449 karena harga rhitung lebih besar dari rtabel untuk kesalahan 1% (0,672 > 0,449), maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,672 antara faktor institusional minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Dengan demikian hipotesis ini menyatakan hubungan antara faktor institusional minat baca minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah diterima. Jadi semakin tinggi tingkat faktor institusional minat baca maka tingkat faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah akan semakin tinggi, dan berlaku sebaliknya jika semakin rendah tingkat faktor institusional minat baca maka tingkat faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah akan semakin rendah. Hubungan Minat Membaca dengan Motivasi Memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Mahasiswa Tingkat I Angkatan 2011 Hasil analisis korelasi dari minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah diperoleh nilai F sebesar 71,275 sebesar berada dalam taraf signifikansi 0,000 berarti terdapat hubungan antara minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah dan diperoleh nilai R sebesar 0,839 > R tabel 0,449 dengan taraf signifikan 0,000 (Rtabel untuk taraf signifikan 0,000 adalah 0,449), berarti ada hubungan antara minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini menyatakan hubungan antara minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah diterima. Regresi juga dimaksudkan untuk melihat sumbangan efektif dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,704 menyatakan besarnya sumbangan efektif minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, artinya 70,4% motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah ditentukan oleh minat baca mahasiswanya. Dari pengujian tersebut diperoleh nilai koefisien korelasi antara minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah sebesar (R) 0,839 dengan taraf signifikan (p) sebesar 0,000 harga rtabel untuk taraf kesalahan 1% dengan N = 32 diperoleh r tabel 0,449 karena harga rhitung lebih besar dari rtabel untuk kesalahan 1% (0,839> 0,449), maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,839 antara minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Koefisien determinasinya R2 = 0,839 = 0,704. Hal ini berarti nilai rata-rata minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah 70,4% ditentukan oleh nilai minat baca, sisanya 29,6% ditentukan oleh oleh faktor lain. Jadi semakin tinggi tingkat minat baca maka semakin tinggi tingkat motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, dan berlaku sebaliknya.
7
PEMBAHASAN Hubungan Faktor Personal Minat Baca dengan Faktor Internal Motivasi Memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Mahasiswa Tingkat I angkatan 2011 Salah satu faktor yang dapat memengaruhi pemilihan Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah adalah faktor personal minat baca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor personal minat baca dengan pemilihan Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Hal ini berarti bahwa faktor personal minat baca merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh calon mahasiswa dalam memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Sesuai dengan pendapat Sandjaja (2011) bahwa faktor personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri anak. dan lilawati (dalam Sandjaja, 2011) mengemukakan bahwa minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Sedangkan faktor internal motivasi adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (Gintings, 2008:89). Pemilihan Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah sebaiknya memperhatikan juga faktor personal minat baca. Hasil analisis data penelitian pada 32 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Negeri Malang diperoleh nilai koefisien korelasi antara faktor personal minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah sebesar (r) 0,756 dengan taraf signifikan (p) sebesar 0,000 yang berarti ada hubungan positif faktor personal minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah karena (r) hitung lebih kecil dari (r) tabel sebesar 0,449. Jadi semakin tinggi tingkat faktor personal minat baca maka faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah juga akan semakin tinggi. Berlaku sebaliknya jika semakin rendah tingkat faktor personal minat baca maka faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah juga akan semakin rendah. Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah bahwa masuk Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah dengan alasan menyadari arti dan tujuan belajar di Prodi yang ditempuh sekarang sebagai salah satu pemenuhan hobi membaca. Menurut mahasiswa membaca memiliki tujuan untuk memperkaya pengetahuan serta pengalaman dan memperoleh nilai-nilai kehidupan dari bacaan yang dibacanya. Hubungan Faktor Institusional Minat Baca dengan Faktor Internal Motivasi Memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Mahasiswa Tingkat I Angkatan 2011 Faktor institusional minat baca adalah faktor keinginan membaca yang memengaruhi anak berasal dari luar diri anak. faktor ini meliputi pengaruh dari orang tua anak, teman sebaya anak, guru, dan lain-lain. Faktor institusional minat baca terkadang tidak bisa bertahan lama hal ini berbanding terbalik dengan faktor personal minat baca yang dapat bertahan jauh lebih lama dibandingkan dengan faktor institusional minat baca.
8
Menurut Sandjaja (2011) mengemukakan bahwa faktor institusional minat baca adalah faktor-faktor di luar dari anak, yaitu meliputi ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-jenis bukunya, status sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis, kemudian pengaruh orang tua, guru, dan teman sebaya anak. Dimyati (2002:90-91) berpendapat bahwa motivasi internal adalah dorongan terhadap perilaku dikarenakan orang tersebut senang melakukannya. Pemilihan Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah sebaiknya memperhatikan juga faktor institusional minat baca. Hasil analisis data penelitian pada 32 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Negeri Malang diperoleh nilai koefisien korelasi antara faktor institusional minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah sebesar (r) 0,697 dengan taraf signifikan (p) sebesar 0,000 yang berarti ada hubungan positif faktor institusional minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah karena (r) hitung lebih kecil dari (r) tabel sebesar 0,449. Jadi semakin tinggi tingkat faktor institusional minat baca maka faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah juga akan semakin tinggi. Berlaku sebaliknya jika semakin rendah tingkat faktor institusional minat baca maka faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah juga akan semakin rendah. Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah bahwa masuk Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah dengan alasan menyadari arti dan tujuan belajar di Prodi yang ditempuh sekarang sebagai salah satu pemenuhan hobi membaca. Menurut mahasiswa faktor utama membaca karena orang tua memperhatikan minat bacanya dengan membelikan buku-buku bacaan namun orang tua kurang memberikan contoh membaca selain itu guru di sekolahnya juga ikut ambil bagian dengan sering memberikan tugas rumah merangkum bacaan. Hubungan Faktor Personal Minat Baca dengan Faktor Eksternal Motivasi Memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Mahasiswa Tingkat I Angkatan 2011 Faktor Eksternal Motivasi Memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah adalah faktor yang memengaruhi dari luar diri calon mahasiswa dalam menentukan atau memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, sehingga dalam memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah ada pengaruh dari lingkungannya namun masih berdasarkan minat bacanya. Motivasi eksternal menurut Gintings (2008:88) adalah motivasi yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri. motivasi eksternal ini diantaranya ditimbulkan oleh faktor-faktor yang muncul dari luar pribadi siswa itu sendiri termasuk dari orang tua dan guru. Sedangkan Sandjaja (2011) mengemukakan pendapat bahwa faktor personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri anak. Hasil analisis data penelitian pada 32 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Negeri Malang diperoleh nilai koefisien korelasi antara faktor personal minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah sebesar (r) 0,763 dengan taraf signifikan (p) sebesar 0,000 yang berarti
9
ada hubungan positif faktor personal minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah karena (r) hitung lebih kecil dari (r) tabel sebesar 0,449. Jadi semakin tinggi tingkat faktor personal minat baca maka faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah juga akan semakin tinggi. Berlaku sebaliknya jika semakin rendah tingkat faktor personal minat baca maka faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah juga akan semakin rendah. Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah bahwa masuk Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah dengan alasan orang tua, teman sebaya, dan guru memberikan dorongan kepada anak untuk memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah karena dia senang mambaca . Menurut mahasiswa membaca memiliki tujuan untuk memperkaya pengetahuan serta pengalaman dan memperoleh nilai-nilai kehidupan dari bacaan yang dibacanya. Hubungan Faktor Institusional Minat Baca dengan faktor Eksternal Motivasi Memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Mahasiswa Tingkat I Angkatan 2011 Faktor institusional minat baca adalah faktor keinginan membaca yang memengaruhi anak berasal dari luar diri anak. Faktor ini meliputi pengaruh dari orang tua anak, teman sebaya anak, guru, dan lain-lain. Faktor institusional minat baca terkadang tidak bisa bertahan lama hal ini berbanding terbalik dengan faktor personal minat baca yang dapat bertahan jauh lebih lama dibandingkan dengan faktor institusional minat baca. Menurut Sandjaja (2011) mengemukakan bahwa faktor institusional minat baca adalah faktor-faktor di luar dari anak, yaitu meliputi ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-jenis bukunya, status sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis, kemudian pengaruh orang tua, guru, dan teman sebaya anak. Sedangkan motivasi eksternal menurut Gintings (2008:88) adalah motivasi yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri. Hasil analisis data penelitian pada 32 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Negeri Malang diperoleh nilai koefisien korelasi antara faktor institusional minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah sebesar (r) 0,672 dengan taraf signifikan (p) sebesar 0,000 yang berarti ada hubungan positif faktor institusional minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah karena (r) hitung lebih kecil dari (r) tabel sebesar 0,449. Jadi semakin tinggi tingkat faktor institusional minat baca maka faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah juga akan semakin tinggi. Berlaku sebaliknya jika semakin rendah tingkat faktor institusional minat baca maka faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah juga akan semakin rendah. Mahasiswa yang masuk Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah dengan alasan orang tua, teman sebaya, dan guru memberikan dorongan kepada anak untuk memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah karena dia senang mambaca . Menurut mahasiswa faktor utama membaca karena orang tua memperhatikan minat bacanya dengan membelikan
10
buku-buku bacaan namun orang tua kurang memberikan contoh membaca selain itu guru di sekolahnya juga ikut ambil bagian dengan sering memberikan tugas rumah merangkum bacaan. Hubungan Minat Baca dengan Motivasi Memilih Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Mahasiswa Tingkat I Universitas Negeri Malang Mahasiswa Tingkat I Angkatan 2011 Minat baca adalah kecenderungan pada individu terhadap pilihan bacaan sebagai aktivitas yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan membaca dengan didorong oleh diri sendiri atau dari luar individu yang disertai rasa senang dan kepuasan membaca. Sesuai dengan pendapat Sandjaja (2011) bahwa “Minat membaca adalah kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri.” Sedangkan motivasi adalah suatu proses yang berkaitan dengan fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang sebagai dorongan untuk menciptakan kegairahan kerja agar mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto (2000:61) yang mengatakan bahwa “Motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive)”. Hasil regresi data penelitian pada 32 mahasiswa tingkat I Universitas Negeri Malang angkatan 2011 menunjukkan nilai F sebesar 71,275 berada dalam taraf signifikan 0,000 berarti Ho ditolak dan Ha diterima serta terdapat pengaruh antara minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah dan diperoleh nilai R sebesar 0,839 > Rtabel 0,449 dengan taraf signifikan 0,000 (Rtabel untuk taraf signifikan 0,000 adalah 0,449) berarti ada hubungan positif antara minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat minat baca mahasiswa maka semakin tinggi juga motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, sebaliknya semakin rendah tingkat minat baca mahasiswa maka semakin rendah juga motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Pengujian regresi juga dimaksudkan untuk melihat sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,704 menyatakan besarnya sumbangan efektif minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, artinya 70,4% motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah ditentukan oleh minat baca mahasiswa. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada hubungan signifikan antara faktor personal minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah tingkat I angkatan 2011, hubungan signifikan yang dimaksud berdasarkan harga rhiung > rtabel untuk kesalahan 1% yaitu 0,756 > 0,449 dengan p = 0,000. Sehingga hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara faktor personal minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah mahasiswa tingkat I angkatan 2011 diterima, (2) Ada
11
hubungan signifikan antara faktor institusional minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah tingkat I angkatan 2011, hubungan signifikan yang dimaksud berdasarkan harga r hiung > rtabel untuk kesalahan 1% yaitu 0,697 > 0,449 dengan p = 0,000. Sehingga hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara faktor institusional minat baca dengan faktor internal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah mahasiswa tingkat I angkatan 2011 diterima, (3) Ada hubungan signifikan antara faktor personal minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah tingkat I angkatan 2011, hubungan signifikan yang dimaksud berdasarkan harga r hiung > rtabel untuk kesalahan 1% yaitu 0,763 > 0,449 dengan p = 0,000. Sehingga hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara faktor personal minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah mahasiswa tingkat I angkatan 2011 diterima, (4) Ada hubungan signifikan antara faktor institusional minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah tingkat I angkatan 2011, hubungan signifikan yang dimaksud berdasarkan harga r hiung > rtabel untuk kesalahan 1% yaitu 0,672 > 0,449 dengan p = 0,000. Sehingga hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara faktor institusional minat baca dengan faktor eksternal motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah mahasiswa tingkat I angkatan 2011 diterima, (5) Berdasarkan penelitian terdapat hubungan signifikan antara faktor-faktor minat baca dengan faktor-faktor motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah tingkat I angkatan 2011, hubungan signifikan yang dimaksud berdasarkan nilai rhitung 0,839 > rtabel 0,449 ; p = 0,000. Sehingga hipotesis yang berbunyi ada hubungan antara minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah mahasiswa tingkat I angkatan 2011 diterima. Nilai R 2 = 0,704, berarti ada sumbangan 70,4% dari minat baca dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah tingkat I angkatan 2011. Saran Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian, ada beberapa saran yang perlu disampaikan kepada beberapa pihak. (a) bagi calon mahasiswa disarankan agar; (1) memperhatikan minat baca sesuai dengan faktor-faktor minat baca untuk menentukan Program Studi di Jurusan Sastra Indonesia karena sesuai dengan minat efektifitas studi bisa dicapai dengan baik dan proses studi bisa lebih lancar, (2) bisa menyiasati perkembangan proses studinya, dan (3) mengembangkan potensi diri terhadap berbagai matakuliah khususnya untuk matakuliah mayor dan minor secara lebih optimal. (b) Bagi Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonsia, dan Daerah Universitas Negeri Malang. Berdasarkan hasil penelitian ini minat baca mempunyai hubungan dengan motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Sehingga ketika menjaring mahasiswa baru diharapkan Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah memperhatikan minat baca calon mahasiswa dengan cara interview, (c) Bagi Guru Bahasa Indonesia. Berdasarkan temuan penelitian diharapkan guru dapat mengondisikan minat baca siswa melalui berbagai kegiatan pembelajaran membaca. Minat baca dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat bermanfaat bagi studi lanjut, (d) Bagi Peneliti Selanjutnya. Pada penelitian ini masih banyak faktor lain yang terkait dengan minat baca maupun motivasi memilih Prodi
12
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah yaitu subjek terlalu sempit karena penelitian dikenakan hanya pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah tingkat I angakatan 2011 saja. Diharapkan peneliti selanjutnya lebih banyak menggali atau meneliti tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi memilih Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Tujuannya agar diperoleh hasil penelitian yang lebih lengkap. DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, A. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati, M. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya. Gintings, A. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran Disiapkan untuk Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen. Bandung: Humaniora. Hasibuan, M. 2003. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyasa, H. E. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto, M. N. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Sandjaja, S. 2011. Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Terhadap Minat Mambaca Anak Ditinjau dari Pendekatan Stres Lingkungan, (Online), (http://pdfcast.org/pdf/pengaruh-keterlibatan-orang-tua-terhadap-minatmembaca-anak), diakses 14 September 2011. Sigit. 2010. Pembinaan Minat Baca, (Online), (http://sigitsinau.wordpress.com/2010/11/28/pembinaan-minat-baca), diakses 14 September 2011. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sofyandi, H. Iwa G. 2007. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukardi, D. K. 1987. Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.