HUKUM ADMINISTRASI NEGARA - Alumni Diklatpim 3 Angkatan 4 ...

27 downloads 138 Views 201KB Size Report
Indonesia sebagai negara hukum dan sumber-sumber hukum. 3. Pengertian : Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara. 4. Hubungan Hukum Tata  ...
HUKUM ADMINISTRASI

NEGARA

(H A N) DIKLAT PIM TINGKAT III

Oleh

Drs. SUTRISNO MM

NKRI NEGARA HUKUM Pejabat

PNS

Good Governance

Administrasi Negara

Batas Kewenangan

Tugas Apem

PNS

Pelayanan Masy.

Dilanggar  Sanksi

Sewenang – Wenang

Gugatan ke-PTUN

Masy. Dirugikan

Akibat Hukum

Taat Hukum

Baik dan Adil Kept. TUN

BILA

Tindakan Hukum TUN

Berdasarkan perundangundangan Konkrit, Individual, Final

HASIL BELAJAR Peserta

mampu menjelaskan

-

Pengertian, obyek dan cakupan HAN

-

Keterkaitannya dengan fungsi aparatur

Pemerintah didalam penyelenggaraan

Pemerintahan dan Pembangunan INDIKATOR HASIL BELAJAR Peserta mampu memahami

dan menjelaskan :

1. Pengertian : Hukum, Negara Hukum dan Unsur-Unsur Negara Hukum 2. Indonesia sebagai negara hukum dan sumber-sumber hukum 3. Pengertian : Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara 4. Hubungan Hukum Tata Negara dengan HAN 5. Peranan hukum pembangunan 6.

administrasi bagi APEM didalam penyelenggaraan pemerintahan dan

Pengertian dan jenis perbuatan pemerintah

7. Pengertian dan peran PTUN (Peradilan tata Usaha Negara) 8. Asas-Asas Umum Penyelenggaraan Kepemerintahan yang Baik

MATERI POKOK 1. Pengertian hukum dan negara hukum 2. Indonesia sebagai negara hukum 3. Pengertian hukum tata negara dan hukum administrasi negara 4. Kedudukan HAN dalam sistem hukum nasional, hakekat dan cakupan HAN

5. Perbuatan Pemerintah 6. Pengawasan administratif dan pengawasan yuridis terhadap pemerintah 7. Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) Manfaat materi HAN Memahami 1. Tugas fungsinya sebagai Yanmasy 2. Proses, prosedur dan batasan kewenangan dalam pelaksanaan tugas + fungsinya 3. Berhati-hati dalam pelaksanaan tupoksi 4. Menerapkan asas-asas umum good governance 5. Resiko bila dalam pelaksanaan tupoksi menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku

PENGERTIAN I. HUKUM : (Menurut) 1. Utrech

Himpunan peraturan yang mengurus tata tertib suatu masy. Dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat iyu

2. S.M. Amin

Kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi  bertujuan  ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga  keamanan dan ketertiban terpelihara

3. Simorangkir

Peraturan-peraturan yang bersifat memaksa  menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masy  yang dibuat badan resmi yang berwajib  bila melanggar tindakan hukum tertentu

4. Tirta Atmidjaya

Semua Norma yang harus diturut dalam pergaulan hidup –pelanggaran diancam mengganti rugi , mis. Denda

5. Prajudi Atmosudiro Aturan sikap dan tingkah laku orang-orang yang diyakini sebagian warga masy  wajib dijunjung tinggi bersama bila ada yang melanggar  ditindak oleh petugas yang diangkat oleh masyarakat tersebut.

UNSUR DAN CIRI HUKUM A. Unsur-Unsur Hukum 1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masy 2. Perarturan diadakan oleh Badan-Badan resmi yang berwajib 3. Peraturan bersifat

memaksa

4. Sanksi terhadap pelanggaran  tegas B. Ciri-Ciri Hukum 1. Adanya perintah dan larangan 2. Perintah dan larangan harus dipatuhi setiap orang 3. Dibuat oleh badan-badan resmi II. Pengertian Negara Hukum 1. Plato :

Penyelenggaraan negara yang baik adalah yang didasarkan pada pengaturan hukum yang baik

2. Aristoteles :

Negara hukum terwujud bila manusia telah dididik menjadi warga negara yang baik / bersusila dan bersikap adil

3. Hugo Krabbe :

Negara seharusnya negara hukum dan setiap tindakan negara harus didasarkan pada hukum / dapat dipertanggung jawabkan pada hukum

4. HR. Ridwan :

Tiga unsur pemerintahan yang berkonstitusi a. Pemerintah dilaksanakan untuk kepentingan umum b. Pemerintah dilaksanakan menurut hukum c. Pemerintah dilaksanakan atas kehendak rakyat

III. UNSUR-UNSUR NEGARA HUKUM A. Julius Stahl (Abad ke 19)  Konsep Negara Hukum  Unsur-Unsur : 1. Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia 2. Adanya pembagian kekuasaan 3. Pemerintahan berdasarkan

peraturan hukum

4. Adanya peradilan administrasi B. AV Dicey : Konsep ‘Rule Of Law:  Unsurnya : 1. Supremasi aturan hukum / tak ada kekuasaan sewenang-wenang  Seorang bisa dihukum bila melanggar hukum (supremacy of law) 2. Equality before the law : Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum (tak ada diskriminasi) 3. Terjamin hak-hak manusia oleh UUD C. International Commision Of Jourists  Syarat-Syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintah yang demokratis dibawah rule of law yaitu : 1. Perlindungan konstitusional 2. Badan kehakiman yang bebas / tidak memihak / independent 3. Pemilu yan bebas 4. Kebabasan untuk menyatakan pendapat 5. Kebebasan berorganisasi dan beroposisi 6. Pendidikan kewarganegaraan

D. Muh. Kusnardi

dan Bintan R. Saragih : Ciri-ciri khas bagi suatu negara hukum adalah

adanya : 1. Pengakuan dan perlindungan atas hak asasi manusia 2. Peradilan yang bebas dari pengaruh suatu kekuasaan / kekuatan lain dan tidak memihak 3. Legalitas

dalam arti hukum dalam segala bentuknya

E. Ridwan H.R ; Penyempurnaan konsepsi negara hukum sebagai berikut : 1. Sistem pemerintah negara didasarkan atas kedaulatan rakyat 2. Pemerintah bertugas berdasar hukum 3. Jaminan hak asasi manusia  warga negara 4. Adanya pembagian kekuasaan

5. Adanya pengawasan dari badan peradilan yang independent 6. Masy. berpartisipasi mengawasi pemerintah 7. Adanya sistem perekonomian  kemakmuran warga negara

INDONESIA SEBAGAI NEGARA HUKUM A. Cerminan Indonesia  Negara hukum x Kekuasaan Absolut 1. UUD 45 pasal 1 ayat 3 ; Negara Indonesia adalah negara hukum

2. BAB X Pasal 27 ayat 1 : kedudukannya didalam hukum

Segala

warga

negara

bersamaan

3. Pasal 28 ayat 5  melindungi hak azasi 4. UU No. 10 / 2004  Pemerintahan harus senantiasa berdasarkan atas hukum B. Asas-Asas Pokok Negara Hukum ( Prajudi Atmosudirdjo) Asas Legalitas Main hakim sendiri Asas Persekutuan Hukum Penguasa dan rakyat  tunduk hukum

Asas Pokok Negara Hukum

Asas Persetujuan Rakyat

Asas Monopoli Paksa Penggunaan kekuasaan dan paksaan  Taat Rakyat wajib tunduk peraturan

C. SUMBER-SUMBER HUKUM (Philippus M. Hadjon) Peraturan Perundang-Undangan Indonesia Pancasila

Hukum Internasional

SUMBER-SUMBER HAN

PP Permen & SK Men

Hukum Tidak tertulis

Yurisprudensi

Perda

Perpres

Kep.Kepda Nb :

1. Pancasila = Sumber hukum dasar nasional (TAP MPOR No. III / MPR / 2000 ) 2. UUD 1945 = Hukum dasar tertulis  urutan teratas (UU No. 10 / 2009) 3. Keputusan Majelis : a. TAP MPR (Kekuatan hukum mengikat keluar dan kedalam) b. Keputusan MPR (hanya mengikat kedalam MPR)

LANJUTAN : 4. UNDANG-UNDANG

Presiden Angg. DPR

Usul RUU  DPR

Presiden memegang RUU yang disetujui Disyahkan

Pembahasan Bersama Pres + DPR

Persetujuan Bersama Tidak disyahkan dalam waktu 30 hari

Gagal Tak boleh disidangkan lagi masa itu Syah menjadi UU

Wajib diundangkan

5. PERPU ( UUD 1945 Psl 22 setelah amandemen) a. Dalam kondisi yang memaksa / genting (berkaitan  Penyelenggaraan pemerintahan) b. PP tersebut harus mendapat pesetujuan DPR  sidang berikutnya c.

Jika tak disetujui  harus dicabut

6. Peraturan Pemerintahan (PP) Dibuat / dikeluarkan pemerintah untuk menjalankan UU (Ps. 5 ayat 2 UUD 1945) 7. Keputusan Presiden dan Peraturan Presiden ( UU No. 10 / 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan ) Berkaitan

dengan kewenangan

pemerintahan a) Kepres

Presiden sebagai pemegang kekuasaan

( UUD 1945 psl. 4 ayat 1)  Kepres & Perpres

Bersifat menetapkan (konkrit – individual dan final) Keputusan tata usaha

negara / tak termasuk aturan perundangan)

b) Perpres Keputusan presiden yang materi muatannya bersifat pengaturan (regeling) dan materinya umum  termasuk aturan perundangan 8. Peraturan menteri  Ketentuan  Substantifnya Keputusan Menteri  Khusus bidang tugasnya 9. a) Perda (Peraturan Daerah)  melaksanakan

otonomi

Prop

tugas pembantuan

Kab / Kota

10. Yurisprudensi : Himpunan Keputusan Pengadilan  Landasan Hukum

11. Hukum tidak tertulis TAP MPR No. III / MPR / 2000 ; Sumber Hukum :

Tertulis (UUD)

Tidak tertulis Yaitu ; aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan kenegaraan 12.Hukum Internasional : Keseluruhan kaedah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara Misal : Perjanjian internasional, kebiasaan internasional dan prinsip-prinsip hukum umum 13. Keputusan Tata Usaha Negara : Keputusan Pejabat Administrasi 14. Doktrin ; Pendapat para pakar yang sering digunakan sebagai sumber dalam pengambilan keputusan

TATA URUTAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (UU NO.10/2004 Psl 7)

Tentang : PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1. UUD NKRI Tahun 1945

2. Undang-Undang / Perpu 3. Peraturan Pemerintah 4. Peraturan Presiden 5. Peraturan Daerah

a. Perda Propinsi (dibuat DPRD Prop + Gubernur) b. Perda Kabupaten/Kota/DPRD Kab/Kota bersama Bupati/Walikota c. Peraturan Desa dibuat oleh Badan Perwakilan Desa bersama Kepala Desa Karena TAP MPR tidak trermasuk dalam Hierarki Peraturan Perundang-undangan  Peninjauan materi dan status hukum  Tap. MPR No.I/MPR/2003 tentang peninjauan dan status hukum Tap MPRS dan MPR RI Tahun 1960 s/d 2002  dinyatakan sebagian dicabut, tetap berlaku Hukum harus : Baik (Demokratis), Adil  Tujuan setiap hukum  keadilan Proses Pembuatannya harus

didasarkan  landasan filosofis, yuridis dan sosiologis taat  tata urutan peraturan perundang-undangan

HUKUM TATA NEGARA DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (HAN) 1. Ragam Istilah : HAN, HTP (Hukum Tata Pemerintahan) HTUN (Hukum tata Usaha Negara) 2. Pengertian A. Hukum Tata Negara : Hukum yang mengatur tentang - Berdirinya suatu lembaga negara - Tugas dan fungsi

lembaga negara

- Hubungan antar lembaga negara B. HAN : Keseluruhan aturan-aturan hukum yang harus diperhatikan oleh alat perlengkapan negara dan pemerintahan jika menjalankan kekuasaannya 3. Hubungan HTN (Hukum Tata Negara) A) Hubungan erat karena sama-sama obyeknya B) Lembaga negara termasuk ruang lingkup HTN C) Disebut negara dalam keadaan statis/tak bergerak (hanya mengatur organ negara)

HAN A) Negara B) Mempunyai tugas mengawasi tugas dan fungsi lembaga Negara c) Negara dalam keadaan dinamis mengatur administrasi / prosedur saja

A. KEDUDUKAN HAN DALAM SISTEM HUKUM NASIONAL

NB

1. HAN : Salah satu sub sistem hukum nasional Indonesia 2. HAN : Harus didasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945 Mengatur Seluk beluk A.N

Sebagai Organisasi Mencapai tujuan Kenegaraan (publik) Ditetapkan undang-undang 

memaksa 3. HAN : Peraturan – peraturan yang mengatur hubungan timbal balik antara pemerintah dengan rakyatnya 4. Hukum administrasi = hukum pemerintahan

LANJUTAN 5. Pengertian Administrasi Negara (Prof. Prajudi Admosudirjo) a. Sebagai aparatur Negara/pemerintahan/institusi politik (kenegaraan) b. Sebagai fungsi/ aktivitas kegiatan pemerintah operasional

c. Sebagai proses teknis penyelenggaraan undang-undang d. Tugas / kegiatan, strategi, policy B. Hakekat dan Cakupan HAN 1. Hakekat : HAN merupakan hukum yang menguji hubungan hukum istimewa  para pejabat / penguasa dapat melakukan tugas khusus / tertentu HAN : Mengatur hubungan antara alat pemerintah dengan individu masyarakat, memberikan perlindungan kepada warga negaranya / masy dari tindakan sewenang-wenang aparatur pemerintah/negara (membatasi kewenangan aparat) Mengatur, membatasi dan menguji hubungan hukum antara W.N dengan penguasa (pejabat AN) yang melaksanakan tugas umum pemerintahan / pembangunan  menegakkan ketertiban umum, hukum, wibawa negara, kekuasaan negara Bertujuan : menjamin adanya adm negara yang bonafid (tertib, sopan, adil, obyektif, jujur, efisien dan fair / sportif dan berpedoman asas-asas good governance)

C) CAKUPAN

HAN (Tugas Tertentu)

1. Memberikan masyarakat

perlindungan hukum kepada warga

2. Mengatur : wewenang, tugas, fungsi, dan tingkah laku 3. Menetapkan norma-norma fundamental bagi penguasa untuk pemerintahan yang baik 4. Mengatur cara-cara partisipasi WN dalam proses pengaturan dan pengendalan masyarakat Sesuai dengan Inpres No. 7 / 1999 tentang AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah  Tak terjadi tuntutan / gugatan  Pejabat tenang  meningkatkan kinerjanya

PERBUATAN PEMERINTAH (PERBPEM)

Perbuatan Pemerintah

Perb. Pem yang bersifat

Aktivitas perjabat administrasi negara yang dituangkan dalam bentuk program & kegiatan

Hukum privat (Sub Huk  Pem)  KUH Perdata perdata 

Hukum Publik : a. Bersegi dua  Hub Huk Pem Legalitas

Sub Huk Lainnya  Asas

b. Bersegi satu  Perb aparat pem. Menurut wewenang istimewa (penetapan / perbuatan penetapan) untuk mengatasi kekosongan hukum)

PENGAWASAN

TERHADAP PEMERINTAH

A. Mengapa ? Untuk menghindari benturan kepentingan antara pemerintah dengan masyarakat B. Apa Tujuan ? Mendukung kelancaran dan ketepatan jalannya pemerintahan dan pembangunan (Inpres No. 15 / 1983 ) C. Sebutkan Jenis Pengawasan : Pangawasan

Legislatif

 DPR

Melekat

 Atlas

Fungsional

Bapeka, BPKB, Itjen, Bawasda

Masyarakat

 LSM Media

D. Apa sasarannya ? Agar pelaksanaan

1. Tertib berdasar peraturan

Pusat dan Darah

massa dsb

tugas pemerintahan :

 Efektif dan efisien

2. Pembangunan  sesuai program / aturan  sasaran 3. Pengevaluasi hasil pembangunan  perencanaan 4. Mencegah pemborosan, kebocoran dan pernyimpangan

Adil. Terbuka, Jujur, Bebas KKN

Apem Sihwa

Efesiensi

SENGKETA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (TUN) TAP PEJABAT A.N.

Melaksanakan Tugas

Pemerintah

WN

Kept.

Tidak Boleh

UU No. 5 / 1986 (PTUN)

Menyelesaikan sengketa TUN

Pengaturan

Bertentangan dengan sendi hukum

Melampaui Batas Wewenangnya

Merugikan warga negara / masy

Mis. Dibuat oleh yang tidak berwenang (salah prosedur)

Dihindari Syarat Kept. Pem 1. Harus dibuat oleh pejabat yang berwenang 2. Harus diberi bentuk dan sesuai prosedur 3. Tak boleh memuat kekurangan yuridis 4. Isi dan tujuan harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya

Sengketa dibidang kepegawaian  Sengketa TUN, karena PNS diangkat dengan SK dan sebagai WN (Orang) B.H. Perdata >< Pejabat TUN  sesuai peraturan perundangan yang berlaku

PERADILAN TATA USAHA NEGARA (PTUN) PERADILAN ADMINISTRASI NEGARA UU No. 14 / 1970  diubah  UU No. 35 / 1999 Psl. 10 Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh peradilan dilingkungan : 1. Peradilan Umum 2. Peradilan agama 3. Peradilan militer 4. Peradilan tata usaha negara (PTUN) PTUN terbentuk pada tahun 1986 (UU No. 5 / 1986)  Landasan Pemikiran : 1. NKRI Negara hukum berdasar Pancasila & UUD 1945  Tujuan : aman, tentram, tertib, persamaan kedudukan dalam hukum  menjamin : hubungan 3 S antara aparatur dibidang TUN dengan warga masyarakat 2. Untuk mewujudkan tata kehidupan tersebut ( No. 1)  mengisi kemerdekaan  pembangunan nasional  diusahakan  membina aparatur dibidang TUN agar : - Profesional berlandaskan hukum

- Efisien dan efektif - Bersih dan berwibawa - Semangat

dan sikap pengabdian  masy

LANDASAN PEMIKIRAN

TUJUAN DIBENTUKNYA

PTUN

MENYELESAIKAN SENGKETA ANTARA PEM  WN

PERLINDUNGAN  HAK-HAK PERSEORANGAN / MASY

WN / MASY. DAPAT MENGADUKAN GUGATAN  KE PTUN

PERHATIAN / WASPADA BAGI PEJABAT A.N  MENCEGAH GUGATAN DI PTUN

BILA ADA TINDAKAN PEMERINTAH (TAP) KEPT YANG MELANGGAR HAK WARGA NEGARANYA

SENGKETA TUN

Penyelenggaraan Pem USAHA PEMERINTAH MEWUJUDKAN

Efisien Efektif Wibawa

MEMBENTUK PTUN

UU NO. 28 / 1999 Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN

Menerapkan asasasas umum penyelenggaraan negara yang baik

Perlindungan Hukum  Masy

Kepastian hukum

Proporsionalitas Tertib penyelenggara negara

Profesionalitas Akuntabilitas

Kepentingan umum Asas-Asas Keterbukaan