Institut Teknologi Sepuluh Nopember - Digilib ITS

31 downloads 192 Views 647KB Size Report
Biokimia senantiasa melibatkan ketiga hal ini dalam aktifitas akademik ... yang mulai memasukkan materi teknologi biokimia sebagai mata kuliah inti di dalam ...
ITS

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Irs

ITS Institut

Teknologi Sepuluh Nopember

060- G~4

Wid

-a-I

2010

APLIKASI TEKNOLOGI BIOKIMIA DALAM PENGADAAN ENERGI TERBARUKAN 01 INDONESIA

Oleh: Prof. Dr. Arief Widjaja

Pidato Pengukuhan untuk Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Teknologi Biokimia Pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 18 Oktober 2010 Kementrian Pendidikan Nasional Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

, Salam sejahtera bagi kita semua Yang terhormat, Bapak Rektor ITS selaku pimpinan tertinggi dan ketua senat ITS Bapak / Ibu Para anggota Senat dan Guru Besar ITS Bapak Ketua dan anggota Dewan Penyantun ITS Bapak / Ibu para pimpinan Lembaga / Fakultas / Politeknik / Jurusan / Biro di Lingkungan ITS Bapak / Ibu Pejabat Sipil, Militer dan Polri Para tamu undangan, ternan, kolega, keluarga dan para hadirin serta segenap civitas akademika.ITS Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan karena hanya oleh pertolongan Nya saja kita pada hari ini dapat hadir pada Rapat Terbuka Senat ITS dalam keadaan sehat dan berbahagia. Segala hormat, pujian dan syukur hanya bagi Dia saja. Amin. Dengan disertai ucapan terima kasih yang tulus saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tinginya kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang telah berkenan hadir memenuhi undangan kami, walaupun di tengah-tengah kesibukan Bapak/lbu sekalian. Pada kesempatan yang berbahagia 1m perkenankanlah saya menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar dalam bidang ilmu Teknologi Biokimia denganjudul: APLIKASI TEKNOLOGI BIOKIMIA DALAM PENGADAAN ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA

sebagai kewajiban saya dalam memenuhi dan ikut menjaga tradisi ITS, bahwa seseorang yang telah diangkat menjadi Guru Besar oleh Menteri Pendidikan Nasional hams menyampaikan orasi ilmiah di hadapan Sidang Terbuka Senat ITS.

1

1. Teknologi Biokirnia sebagai suatu disiplin Urnu dalarn Jurusan Teknik Kirnia Teknologi biokimia merupakan suatu disiplin ilmu yang menggabungkan antara ilmu keteknikan (engineering), biologi dan kimia. Karena merupakan penggabungan dari tiga disiplin ilmu yang berbeda, maka mereka yang berkecimpung dalam bidang Teknologi Biokimia senantiasa melibatkan ketiga hal ini dalam aktifitas akademik yang dilakukan. Dalam disiplin ilmu keteknik kimiaan, bidang teknologi biokimia seringkali muneul sebagai suatu cabang ilmu diantara bidangbidang atau konsentrasi ilmu keteknik kimiaan yang lain seperti bidang ilmu Teknologi Partikel, Teknologi Korosi, Teknologi Pengolahan Limbah, dan lain-lain. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ruang lingkup atau eakupan teknologi biokimia meliputi bidang yang sangat luas dan bersifat interdisipliner. Kadang terasa eakupannya bahkan lebih luas dari ilmu teknik kimia itu sendiri. Sehingga seorang sarjana teknik kimia (chemical engineers) yang terjun dalam bidang ilmu ini mau tidak mau harns membekali dirinya sendiri dengan materi-materi yang belum diberikan di Jurusan Teknik Kimia karena materi-materi tersebut seringkali bukan merupakan materi inti dalam Jurusan Teknik Kimia. Seturut dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, yang seringkali diikuti dengan penurunan kualitas lingkungan yang semakin lama semakin serius, teknologi biokimia ternyata banyak sekali menawarkan solusi yang baik dari problem umat manusia di dunia modem ini. Oleh karena itu, bidang ilmu teknologi biokimia akhir-akhir ini semakin banyak diminati oleh para teknik kimiawan. Banyak sekali riset-riset di Jurusan Teknik Kimia merupakan riset di bidang Teknologi Biokimia. Tidak hanya riset, eukup banyak pendidikan formal di tingkat sarjana (undergraduate), baik di dalam negeri ataupun di luar negeri, yang mulai memasukkan materi teknologi biokimia sebagai mata kuliah inti di dalam kurikulumnya. Bahkan tidak sedikit yAng memberikan nama jurusannya bukan lagi Chemical Engineering Department, akan tetapi Chemical and Biochemical Engineering Department. Misalnya di The State University of New Jersey, University oflowa, The University of Western Ontario, dan banyak universitas-universitas besar lain di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa materi-materi terkait teknologi

2

biokimia sudah harus dipikirkan untuk masuk sebagai mata kuliah inti atau wajib dalam kurikulum di jurusan teknik kimia. Pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan sedikit tentang aplikasi teknologi biokimia dalam mengatasi permasalahan energi dunia, yang merupakan contoh dari permasalahan yang khas di bidang teknik kimia. Tema ini merupakan salah satu tema penelitian utama yang say a lakukan di Jurusan Teknik Kimia ITS.

2. Kebutuhan energi dunia dan permasalahan lingkungan yang dihadapinya Jumlah penduduk dunia sekarang sudah lebih dari 5 milyar orang. Gambar 1 menunjukkan data jumlah penduduk dunia mulai dari sebelum masehi sampai dengan abad 21 (Committee on science, 1991). Tampak bahwa jumlah penduduk dunia meningkat sangat drastis bahkan memiliki kecenderungan kenaikan eksponensial setelah revolusi industri pada abad 17. Revolusi industri memang menghasilkan sesuatu yang baik yaitu terjadinya kenaikan tingkat kemakmuran dan ekonomi dunia. Akan tetapi hal ini kemudian diikuti dengan kenaikan jumlah penduduk dunia, yang langsung terkorelasi dengan meningkatnya kebutuhan atau konsumsi energi di dunia. Konsumsi energi di Indonesia sendiri memiliki kenaikan yang sang at besar seperti terlihat pada Gambar 2 yang menunjukkan kebutuhan energi di Indonesia dan perbandingannya mulai dari tahun 1970 sampai dengan 2006. Pada kurun waktu ini terjadi kenaikan kebutuhan energi primer sebesar 8 % per tahun. Kenaikan jumlah populasi manusia serta konsumsi energi terutama dari energi berbasis fosil seperti minyak bumi dan gas alam merupakan salah satu faktor utama dari kenaikan emisi gas rumah kaca. Gambar 3 menunjukkan kenaikan konsentrasi CO2 di dunia. Gambar ini juga menunjukkan bahwa setelah revolusi industri, terjadi kenaikan yang sangat tinggi dari kandungan CO2 di atmosfer. Kadar CO2 pada tahun 1990 adalah 353 part per million by volume atau ppmv, 25 % lebih tinggi dari kadar sebelum tahun 1750 yaitu sebesar 258 ppmv. Kenaikannya sebesar 0,5 % per tahun. Kadar CH4 tahun 1990 adalah 1,72 ppmv, lebih dari dua kali lipat lebih tinggi dibanding sebelum tahun 1750. Kenaikannya sebesar 0,9 % pertahun. CFC yang sebelumnya tidak 3

ditemukan secara natural di alam, mulai diproduksi pada beberapa dasa warsa yang lalu. Meskip un jumlahnya kelihatan tidak terlalu besar, akan tetapi karena 1 g CFC nilainya ekivalen dengan 5400 g CO 2 , maka upaya untu k menekan produksi CFC melalui kebij akan-kebijan pemerintah sangat gencar dilakukan. Kanaikan kandungan gas-gas rumah kaca berkaitan langsung dengan kenai kan temperatur bumi yang fenomena dan akibat-akibatnya telah banyak kita ras akan akhir-akhir ini seperti kenaikan temperatur air laut yang mengakibatkan ikli m berubah tidak terduga, hujan di musi n kemara u, banj ir besar yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta fcnomena-fcnomena anomali lainnya yang intensitasnya terasa semakin tinggi dan mengawatirkan.

900,000 . , - - - - - - - - - - - - · · - - - - - - - - - -

1970 7000

M.Bum i: 88% G.B umi : 6% B.Sara : 1% T.Air : 5% P.Bumi : O%

6000

800,000

t---------------,

700.000

1---------------,

:;: 600.000

1___ ·_ _ _ _·_ _ _ _ _..

~

+----------I. l'~l'ri,._-...~

::s

..c

c::

500.000

·L~""lli ! ~

2006 M.Bumi:47% G.Bumi : 22% B.Bara : 23% T.Air : 2% P.Bu mi : 5%

400,000 300,000 200 ,000 100,000

'2

5000

.2

S

1970

1985

1990

1995

2000

2005

2006

4000 • ra ta-rata pertumbuhan energi pnme:r 1970-2006 = ± 8 %Itahun

0 :;::; ::J

1980

Tahun

I:

~

1975

Source: DGEEU , 2005

3000

C.

0

a.. "C ~

Gambar 2. Konsumsi energi di Indonesia

2000

0

~ 1000

0

I

0 0

q-

0 0 N

U

U

co co

rl

0

«

0 0 N

0 0

q-

0 0 CD

0 0 00

0 0 0 rl

0 0

rl rl

0 0

~

0 0

0 0

q-

M rl

rl

0 0

0

rl

rl

'" '" '"

I

0 0 CD rl

I

0

0 0

0

'" ~ '" "~ rl

0 0 00 rl

0

'"~

I

I

0 0

~

0

I

I

"-

0 0 0

rl

N

'"~ en'"

Year

Gambar 1. Perkembangan Populasi Dunia Sumber: C. McEvedy and R. Jones. 1978. Atlas of World Population History. Middlesex, United Kingdom: Penguin. Figure 6.2 4

Gas-gas rumah kaca (green house gases) yang utama adalah uap air (H 2 0 ), CO 2 , gas metan (CH 4 ), chlorofluorocarkon (CFC), hydrogenated chlorofluorocarkon (HCFC), Ozone (0 3), dan nitrogen oksida (N 20). Gas-gas rumah kaca ini sangat dibutuhkan untuk menjaga suhu permukaan bum i tetap hangat dan enak untuk menjadi tempat perhunian. Tanpa adanya gas-gas rumah kaca ini (utamanya adalah uap air dan CO 2 ), suhu permukaan bumi akan menjadi 33°C lebih rendah dari suhu yang ada sekarang. Tabel 1 menunjukkan beberapa jenis gas-gas rumah kaca, sumber emisinya serta nilai ekivalensinya terhadap

5

kandungan CO 2 nya. Tampak bahwa energi komersial memberikan kontribusi paling signifikan terhadap kenaikan CO2 total di alamo Faktafakta ini secara jelas menunjukkan perlunya pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan, yaitu suatu energi yang tidak menambahjumlah CO 2 di atmosfer. 350

c

0 :;:;

-. 1"11

300

c

CII c.J

250

.. .. . .

-•

C

0

c.J>

!'IE

~

200

.;:

150

CII

&. Q. til

100

E

50

0


1 1 >1 >1 >1

0,4 4

120 1.180 32.880

>1 4 100

EmisiC~

OQ.

Us: c.J

Tabel 1. Emisi Gas Rumah Kaca Global Serta Sumbernya (estimasi tahun 1985)

1100

1200

1300

1400

1500

1600

1700

1800

1900

2000

Year

Gambar 3. Kenaikan C02 atmosfer dunia. Pengukuran langsung dilakukan pada Mauna Loa Observatory, Hawai. Sumber: Diadaptasi dari W.M. Post. T.H. Peng, W.R. Emanuel, A.W. King, V.H. Dale dan D. DeAngelis. 1990. The Global Carbon Cycle. American Scientist 78 (4): 310-326, Figure 3b

- Fuel production - Enteric Fermentation - Rice cultivation - Landfills - Tropical deforestation - Others Total Emisi CFC-ll dan CFC-12 Total Emisi N 20 - Coal combustion - Fertilizer use - Gain of cultivated land - Tropical deforestation - Fuel wood and Industrial biomass - Agricultural wastes Total Total

..

..

..

Emisl CO2 ekivalen dlhltung menggunakan pengah benkut 1m: CO2 1 21 CH 4 CFC-ll dan 12 5.400 290 N 20

6

7

3. Aplikasi teknologi biokimia dalam pengadaan energi terbarukan Gambar 4 menunjukkan diagram sederhana klasifikasi pengadaan energi terbarukan berdasarkan sumber karbonnya. Aplikasi teknologi biokimia dilakukan umumnya pada pengadaan energi dari biomasa (biobased energy), khususnya pada bagian seperti ditunjukkan pada gambar.

Pengadaan Energi Terbarukan

Pengadaan Energi dari Non Biomasa (Nonbiobased energy)

biomasa, dll

Gambar 4. Klasifikasi Energi Terbarukan Berdasarkan Sumber karbonnya. Aplikasi teknologi biokimia umumnya banyak dilakukan pada bagian-bagian yang diberi wama lebih gelap.

8

a. Produksi lipid dari mikroalga hijau dan potensinya sebagai penghasil biodisel Biodisel berasal dari biomasa yang umumnya merupakan hasil konversi dari minyak nabati atau lipid menurut reaksi transesterifikasi. Biodisel sebagai bahan bakar sangat menarik perhatian karena sifatnya yang biodegradable, dapat diperbarui dan tidak bersifat toksik. Dibandingkan dengan minyak disel dari minyak bumi, biodisel tidak menambah jumlah CO2 di alam dan memberikan emisi gas berbahaya yang lebih rendah (Vicente dkk., 2004). Usaha untuk memproduksi biodisel dari minyak nabati seperti minyak biji matahari, minyak sawit, atau minyak biji jarak pagar sangat giat dilakukan dan di beberapa negara bahkan sudah masuk dalam skala komersial. Kami mempelajari upaya rnenghasilkan lipid dengan kadar yang lebih tinggi dari mikroalga hijau. Mikroalga memiliki banyak kelebihan sebagai penghasil minyak untuk biodisel. Hal ini dikarenakan dibanding dengan tumbuhan lain penghasil minyak seperti bunga matahari, kelapa sawit, ataupun jarak pagar, mikroalga memiliki efisiensi fotosintetik yang jauh lebih tinggi, serta memiliki laju produksi biomasa yang lebih tinggi. Kombinasi industri yang prosesnya menghasilkan CO2 tinggi dengan pendirian unit penghasil biodisel dari mikroalga disampingnya merupakan altematif yang sangat menarik secara ekonomi maupun lingkungan, karena CO2 yang dihasilkan oleh industri terse but dapat segera dimanfaatkan untuk pertumbuhan mikroalga. Dari hasil penelitian yang kami lakukan, didapatkan bahwa menurunkan kadar nitrogen dalam media fermentasi untuk pertumbuhan mikroalga sebesar 113500 kali akan meningkatkan kadar lipid di dalam mikroalga hijau Chlorella vulgaris. Gambar 5 menunjukkan bahwa kekurangan N di dalam media fermentasi akan merangsang sel-sel alga untuk menghasilkan lebih banyak lipid. Tabel 2 menunjukkan informasi bahwa tidak hanya kandungan lipid yang naik seiring dengan fermentasi pada kondisi kekurangan nitrogen, akan tetapi karakteristik dari lipid yang dihasilkannya juga berubah. Fermentasi pada kondisi kekurangan nitrogen akan menghasilkan lipid dengan kandungan triacyl glyceride (TAG) yang tinggi. Hal ini sangat baik karena justru TAG inilah yang nantinya akan lebih banyak terkonversi menjadi biodisel.

9

50 .r-----------------------------------~

~ 40

.. c:

!c: o u

30

:2 20

g.

~

....

10

0+--'--normal

7 days N depletion

17 days N depletion

Nutrient condition

Gambar 5. Perbandingan kandungan lipid total dalam mikroalga setelah fermentasi dengan kadar N normal dan dilanjutkan dengan kondisi kekurangan nitrogen selama 7 hari dan 17 hari. Waktu inkubasi pada saat nutrisi normal adalah (0 ) 15 dan (_) 20 hari.

Tabel2. Komposisi komponen lipid utama pada kondisi nutrisi fermentasi yang berbeda

b. Pengembangan energi terbarukan generasi kedua Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agricultural Organization, F AO) menyatakan bahwa dalam satu tahun lebih dari 3000 juta ton limbah lignoselulosa dihasilkan dari lahan pertanian setiap tahunnya (Kumar dkk., 2008). Sebagai contoh, dari sekitar 600 juta ton buah sawit yang dipanen per tahunnya, hanya sekitar 10 % yang dimanfaatkan sebagai produk akhir minyak sawit. Sisanya sebesar 90 % (tandan kosong sawit, serat, dan lain-lain) dibuang sebagai limbah. Demikian juga Indonesia merupakan penghasil beras besar di dunia yang memberikan limbah padat jerami padi yang sangat besar yaitu sekitar 180 juta ton bahan kering per tahun (Sabiham dan Mulyanto, 2005). Diperkirakan dunia memproduksi sekitar 1,5 trilun ton selulosa pertahunnya. Mengingat bahwa selulosa dapat dikonversi menjadi glukosa yang selanjutnya dapat difermentasi menjadi energi terbarukan, potensi limbah selulosa sebagai bahan baku energi terbarukan adalah sangat besar. Aplikasi teknologi biokimia dalam pemanfaatan limbah lignoselulosa dilakukan antara lain dengan mendegradasi komponen selulosa maupun hemiselulosa secara enzimatik. Dibandingkan degradasi secara fisik maupun kimiawi, degradasi menggunakan enzim memiliki banyak kelebihan karena sifatnya yang sangat selektif, hemat energi dan tidak mencemari lingkungan. b.l. Produksi Enzim Selulase Untuk Degradasi Selulosa

Major Lipid Components C16 FFA C18 FFA Diacyl glyceride Triacyl Glyceride Others Total

Komposisi (%) Normal nutrition 20.24 46.37 7.24 5.7 20.45 100

7 d Nitrogen depletion 6.77 11.44 2.75 53 26.04 100

10

17 d Nitrogen depletion 6.44 ·8.65 1.56 74.24 9.11 100

Pendegradasian selulosa secara enzimatik dilakukan menggunakan enzim selulase. Mengingat harga enzim ini masih sangat mahal, maka kami memproduksi sendiri enzim selulase di laboratorium Teknologi Biokimia ITS. Hasilnya kami bandingkan dengan enzim selulase murni komersial dengan mengaplikasikannya pada jerami padi. Gambar 6 menunjukkan perbandingan dari degradasi jerami padi oleh enzim selulase komersial dan enzim selulase. yang kami diproduksi sendiri menggunakan strain jamur Aspergilu niger dan Trichoderma reesei. Tampak bahwa enzim yang kami produksi memberikan yield glukosa yang lebih tinggi dibanding dengan menggunakan enzim mumi komersial. Hasil ini menunjukkan bahwa teknik pencampuran enZlm 11

yang dihasilkan dari strain mikroorganisme yang berbeda, yang masingmasing mikroorganisme memiliki kelebihannya sendiri, temyata mampu menghasilkan enzim dengan kemampuan yang sangat baik. ~

~ III

12.0

Enzim produksi sendiri

~

10.0

III

0

~

:::I

taO

8.0 6.0

III

III

.......c

4.0

CII

III

2.0

C

0 ~

"-

Enzim murni komersial

0.0 0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

Waktu hidrolisis (jam) .

Gambar 6. Perbandingan hasil degradasi enzimatik jerami padi oleh enzim selulase komersial dan enzim selulase kasar yang diproduksi sendiri di Laboratorium Teknologi Biokimia ITS. (.) 0,82 U/mL enzim kasar dari A. niger dan T. reesei, (..6.) 0,93 UlmL enzim mumi komersial dari A. niger.

xilanase dalam kaitannya dengan pengadaan energi belum banyak dilakukan. Xilan meiupakan komponen utama dari hemiselulosa pada dinding sel tumbuhan yang terikat pada selulosa, pektin, lignin dan polisakarida lainnya untuk membentuk dinding sel. Xilan merupakan polimer yang tersusun atas unsur-unsur xylopiranosa yang berikatan secara ~-1,4. Struktur molekul xilan dan serangan enzim xilanase diberikan pada Gambar 7, dimana dari degradasi ini akan dihasilkan produk monomer gula D-xilosa dengan 5 atom karbon. Seperti halnya glukosa dan fruktosa yang terdiri dari 6 atom karbon, xilosa termasuk dalam golongan gula pereduksi (reducing sugar) dimana gula pereduksi ini oleh aktifitas mikroorganisme dapat dikonversi menjadi bahan bakar terbarukan melalui proses fermentasi. Jumlah xilan di berbagai macam kayu bervariasi tergantung dari jenis kayunya dan bisa mencapai lebih dari 20 % (Fengel dan Wegener, 1999). Komponen xilan juga melimpah pada limbah-limbah pertanian seperti dedak padi, dedak gandum, dan jerami padi. Karena jumlah xilan di alam sangat besar dimana merupakan jumlah terbesar kedua setelah selulosa (Subramaniyan dan Prema, 2002), maka xilan merupakan kandidat yang sangat menjanjikan untuk dikonversi menjadi etanol yang merupakan bahan baku energi yang dapat diperbarui.

b.2. Produksi Enzim Xilanase dan Degradasi Hemiselulosa Selain komponen selulosa, komponen hemiselulosa juga memiliki potensi yang cukup baik sebagai penghasil energi terbarukan. Sejauh ini telah dikenal enzim-enzim hemiselulase yang dapat mendegradasihemiselulosa, diantaranya yang paling utama yaitu enzim xilanase (Fengel dan Wegemer, 1984). Enzim xilanase selama ini umumnya diaplikasikan pada proses pemutihan atau pengelantangan pulp (pulp bleaching) dimana enzim ini mendegradasi komponen xilan di dalam hemiselulosa. Penggunaan enzim xilanase yang lain adalah pada pembuatan roti, pembuatan minuman beralkohol, dan pembuatan makanan temak (Collins dkk., 2005). Akan tetapi penggunaan enzim 12

~O OH

Gambar 7. Struktur polimer xilan dan pemotongannya oleh aktifitas enzim xilanase 13

Gambar 8 menunjukkan hasil degradasi hemiselulosa pada berbagai limbah pertanian menghasilkan gula pereduksi xilosa oleh aktifitas enzim xilanase yang diproduksi sendiri di Laboratorium Teknologi Biokimia ITS. Gambar 9 menunjukkan hasil fermentasi dengan mikroorganisme Pichia stipitis terhadap gula reduksi xilosa hasil degradasi enzimatik sebelumnya. 3 ~

2.5

...... ..

.!!! ~

2

::I

I

1.5

J

r:::

...'" ::I

GO

'"

0.5 0 Wheat bran

5 ugar cane bagasse

Rice husk

Raw Materials

4. Penutup Degradasi enzimatik selulosa umumnya tidak diikuti dengan konversi yang tinggi. Hal ini dikarenakan keberadaan selulosa dalam struktur lignoselulosa yang sangat kompleks, antara lain dengan adanya struktur kristalin yang sangat teratur dan kuat dalam molekul selulosa, serta adanya ikatan yang kuat antara selulosa dengan lignin sehingga degradasi selulosa tidak bisa dilakukan dengan mudah (Demain dkk., 2005). Penelitian yang sedang kami kembangkan adalah upaya untuk meningkatkan yield etanol atau bahan bakar terbarukan yang lain dari limbah lignoselulosa. Karena penelitian ini merupakan penelitian yang cukup panjang dan kompleks, ketjasama antara para peneliti sangat diharapkan. Saat ini kami sedang melakukan kerja sarna dengan beberapa peneliti baik dari dalam negeri (BPPT) maupun dari luar negeri, antara lain Prof. Hiroyasu Ogino dari Osaka Prefecture University, Jepang. Besar harapan kami agar penelitian ini dapat berhasil baik, berkesinambungan, dan pada akhirnya dapat menghasilkan hasil yang bermanfaat bagi umat manusia dan dunia.

Gambar 8. Produksi gula pereduksi dari berbagai limbah pertanian oleh enzim xilanase.

.-.

~

~

,c,

1.4 1.2 1

= 'l:I 0.8 C>

= 0.6

.l:

= = 0.4 u Q 0.2 = -=...= 0 QI U

j

C>

11

f;I;1

0

2

4

8

6

10

Incubation time (day)

Gambar 9. Hasil fermentasi terhadap gula pereduksi dengan kadar xilosa 1.21 gIL xylose (0.12 v/v %) yang diproduksi dari dedak gandum (_), jerami padi (e), dan bagas tebu (.6.) oleh enzim xilanase. 15

14

c

Ucapan Terimakasih dan Penghargaan Begitu bannyak dukungan yang telah saya terima dari berbagai pihak di dalam saya menjalani karir akademis saya. Untuk itu saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya pertama-tama kepada: 1. Rektor ITS Bapak Prof. Priyo Suprobo atas dukungannya yang sangat berharga dalam rekomendasi dan pengurusan usulan Guru Besar saya. 2. Senat ITS, Senat Guru Besar ITS, Dekan FT!, Senat FT!, atas dukungan dan rekomendasinya kepada saya dalam pengangkatan saya menjadi Guru Besar. 3. Menteri Pendidikan Nasional dan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi atas persetujuan kepada saya untuk diangkat sebagai Guru Besar Kemudian secarakhusus, saya ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada: 1. Kedua orang tua saya Bapak Saderi (aIm) dan Ibu Hartati, yang telah mendidik dan membimbing saya dengan penuh kasih dengan doa yang tidak pernah berhenti. Juga saudara-saudara saya yang telah mendukung saya dan keluarga saya. 2. Mertua saya Bapak Tri Handojo (aIm) dan Ibu Soekendari atas segala nasehat dan doanya, serta seluruh saudara-saudara dari istri saya atas segal a dukungan dan doanya. 3. Istri saya tercinta Sari Pratidina yang dengan sabar dan setia selalu mendampingi saya dalam suka maupun duka. Kekuatan dan ketulusan yang diberikan oleh Tuhan kepadanya memampukan saya untuk menjalani kehidupan saya termasuk kehidupan akademis saya dengan konsisten dan baik. Demikian juga kedua anak saya Aletheia Threskeia dan Samuel Arista. Kehadiran orang-orang tercinta dalam keluarga saya ini membuat perjalanan hidup saya termotivasi dan berarti. Ucapan terima kasih dan penghargaanjuga saya sampaikan kepada: 1. Prof. Sugeng Winardi atas bimbingan dan dorongannya sejak saya menjadi dosen baru di Jurusan Teknik Kimia ITS sampai saat ini. Dari beliaulah saya banyak belajar tentang kesabaran, kedewasaan, dan dedikasi dalam menjalankan tugas-tugas akademis secara profesional. 16

2. Prof. Achmad Baktir, Ir. M. Rasad, MT (aIm), Prof. Achmad Roesyadi, serta Ir. Minta Yuwana, MS., sebagai pimpinan Jurusan Teknik Kimia waktu itu yang telah merekomendasikan saya menjadi dosen teknik kimia dan membimbing saya pada masa-masa awal sebagai dosen muda. Demikian juga yang terhormat Ibu Ir. Soelastri Darwati yang telah membimbing saya dalam penyelesaian Tugas Akhir / Skripsi S 1 di Jurusan Teknik Kimia. 3. Seluruh keluarga besar teknik kimia khususnya Prof. Nonot Suwamo, Prof. Renanto Handogo, Ir. Musfil AS, M.Eng.Sc., Dr. Kusnarjo, Prof. Gede Wibawa, lr. Ignatius Gunadi, MT, Prof. Tri Widjaja dan Dr. Susianto yang telah menerima saya sebagai ternan dan sahabat sejak saya masuk menjadi dosen baru tahun 1991 bersama-sama dengan rekan-rekan tercinta Prof. Heru Setyawan dan Dr. Sumarno. Masa-masa awal ini memberikan kontribusi yang signifikan dan berharga dalam perjalanan karir saya di Jurusan Teknik Kimia ITS. 4. Para Bapak/lbu Guru saya di SD Bayangkari Porong, SD Ringinsirah I Kediri, SMPN I Kediri, SMPN I Malang, SMAN I Malang yang telah membimbing dan mendidik saya. 5. Prof. Haruo Ishikawa yang telah membimbing saya semasa studi S2 dan S3 di Osaka Prefecture University, Jepang. Bersama-sama dengan Prof. Hiroyasu Ogino mereka adalah orang-orang yang telah berjasa membimbing dan memotivasi saya untuk mengenal dunia Teknologi Biokimia khususnya bidang teknologi enzim dan fermentasi. Demikian juga Dr. Kousaku Ishimi dan Dr. Yasuda yang telah banyak membantu saya selama saya studi di Jepang. Iro-iro 0 sewani narimashite, kokoro kara kansya itashimasu. Kamisama no megumi WO, anata gata ni ataemasu you ni 0 inori itashimasu. 6. Mr. Sasaki dan Mr. Matsumuro dari Osaka Foundation of International Exchange (OFIX) yang telah banyak membantu saya selama saya menempuh studi S2 di Osaka Jepang dengan biaya dari Pemerintah daerah Osaka. 7. Fukui san, Sugai san, Mamiya san, Homma san, Gomibuchi san, Miyatake san dan Nunokami san yang telah banyak membantu saya selama saya menempuh studi S3 di Jepang serta beberapa kali kedatangan saya di Jepang dengan biaya dari the Hitachi Scholarship Foundation. 17

III

8. Prof. Yi-Hsu Ju, Prof. Cheng-Kang Lee dan Prof. J.C. Liu dari National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan yang telah banyak memberikan kontribusi dalam karir profesional akademis saya, khususnya ketika saya menjalani masa Post Doctoral di Taiwan. I do thank you for all the support and help you have given me during my life in Taiwan, all of which have given significant contribution to my professional carrier. 9. Keluarga besar Laboratorium Teknologi Biokimia dan Laboratorium . Mikrobiologi Teknik, baik dosen, karyawanllaboran, serta mahasiswa yang telah sangat besar dukungannya kepada saya dalam saya melakukan riset selama ini. 1O.Semua pihak yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih atas kesabaran para hadirin semuanya dan saya memohon maaf atas segal a kekhilafan yang mungkin ada. Semoga Tuhan memberkati kita semua dalam menjalankan tugas-tugas dan amanat yang dibebankan kepada kita. Amin.

Daftar Pustaka Collins, T., Gerday, C., dan Feller, G., (2005), "Xylanases, Xylanase Families and Extremophilic Xylanases", FEMS Microbiology reviews, 29 3-23. Committee on Science, Engineering, and Public Policy, Policy Implications of Greenhouse warming, National Academy of Sciences, National Academy of Engineering, Institute of Medicine, National Academy press, Washington DC., 1991 Demain, A.L., Newcomb, M., Dan J. H. David Wu, J.H.: Cellulase, Clostridia, And Ethanol, Microbiology and Molecular Biology Reviews, Mar. 2005, P. 124-154 Vol. 69, No.1. Fengel, D and Wegerner, G. (1984), "Kayu: Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-reaksi", Gajah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 3034,155-176. Kumar, R., Singh, S. Dan Singh, O.Y., Review. Bioconversion of lignocellulosic biomass: biochemical and molecular perspectives, Journal of Industrial Microbiology & Biotechnology, © Society for Industrial Microbiology, 10.1 007/s 10295-008-0327 -8, 2008 Sabiham, S. and B. Mulyanto, Biomass Utilization in Indonesia: Integration of Traditional and Modem Principles of Organic Matter Management, Paper is presented in APECA TC Workshop on Biomass Utilization held in Tokyo and Tsukuba Japan, 19 - 21 January 2005. Subramaniyan, S. dan Prema, P. Biotechnology of Microbial Xylanases: Enzymology, Molecular biology, and Application, Critical Reviews in Biotechnology, 22 (1), 33-64, 2002. Vicente, G., Martinez, M., Aracil, J. Integrated biodiesel production: a comparison of dLerent homogeneous catalysts systems. Bioresour. Technol. 92,297-305 (2004).

18

19

CURRICULUM VITAE Nama

: Prof. Dr. Ir. Arief Widjaja, M.Eng.

Tempatltanggallahir

: Surabaya, 23 Mei 1966

Alamat kantor

: Jurusan Teknik Kimia ITS, Kampus ITS Sukolilo- Surabaya 60111 Telp. 031-5946240; Fax: 031-5999282 : Jl. Semolowaru T engah III/16 Surabaya TelplHP: 031-5928753 /085231078200 : Sari Pratidina, S.Pd : 1. Aletheia Threskeia 2. Samuel Arista

Alamat rumah Istri Anak

Riwayat Pendidikan 1. Lulus SON Ringinsirah I Kediri tahun 1979 2. Lulus SMPN I Malang tahun 1982 3. Lulusa SMAN I Malang tahun 1985 4. Lulus S 1 Jurusan Teknik Kimia ITS tahun 1990 5. Lulus Master di Osaka Prefecture University, Japan, tahun 1996 6. Lulus Doktor di Osaka Prefecture University, Japan, tahun 1999 Riwayat Pekerjaan 1. Flat Glass Factory PT. Pumomo Sejati, Sepanjang, 1990 2. Dosen Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS, 1990-sekarang 3. Executive Director, Quality of Undergraduate Education (QUE) Project, 1999-2003 4. Sekretaris Program Pasca Sarjana Teknik Kimia ITS, 2003-2005 5. Kalab Teknologi Biokimia, 2000-2006 6. Kalab Mikrobiologi Teknik, 2006-sekarang 7. Person in Charge Activity C.1 (Research Development) IMHERE Project Dept. Chemical Engineering ITS, 2007-sekarang Riwayat KepangkatanlJ abatan 1. CPNS (III/a), TMT 1 Februari 1991 2. Penata Muda (III/a), TMT 1 Agustus 1992 3. Penata Muda (III/a) Asisten Ahli Madya, TMT 1 Oktober 1992 20

4. Penata Muda (III/a) Asisten Ahli, TMT 1 April 2000 5. Penata Muda Tk. I (IIIIb), TMT 1 Oktober 2000 6. Penata Muda Tk. I (I1I1b) Asisten Ahli, TMT 1 Januari 2001 (impassing) 7. Lektor Kepala, TMT 1 September 2007 8. Penata (lII1c) TMT 1 Oktober 2007 9. Penata Tk. I (III/d) 1 Oktober 2009 10.Penata Tk. I (III/d), Guru Besar, TMT 1 Agustus 2010 Penghargaan 1. Satyalancana Karya Satya X tahun, tahun 2009, dari Presiden RI 2. Peneliti Terbaik I Kategori Produktiftingkat ITS, 2009 Hibah dan Pengalaman Penelitian (Mulai tahun 2002) 1. Produksi dan Purifikasi Enzim Xilanase Dalam Rangka Industri Pulp dan Kertas Ramah Lingkungan, Hibah Kompetensi 2008-2010 (Ketua) 2. Pengadaan Bioetanol Dari Xilan Melalui Degradasi Oleh Enzim Xilanase dan Fermentasi Produk Xilosanya, Hibah Bersaing 2010 (anggota) 3. Studi Hidrodinamika Bioreaktor Tangki Berpengaduk Untuk Produksi Hidrogen dari Jerami Padi Secara Fermentasi Anaerobik Nonfotosintetik, Hibah Bersaing 2009 (anggota) 4. Pengadaan Bioetanol Dari Xilan Melalui Degradasi Oleh Enzim Xilanase dan Fermentasi Produk Xilosanya, Hibah Strategis NasionallTS 2009 (anggota) 5. Penanganan Terintegrasi Limbah Padat Industri Tapioka, Research Grant Proyek IMHERE 2008 (Ketua) 6. Production of Hydrogen From Biomass, Hitachi scholarship Foundation 2008 7. Purification of xylanase, JASSO research fellowship, Japan 2007 8. Biodiesel production from microalgae, Post doctoral research fellow di NTUST, Taiwan Agustus 2005 - Juli 2006 9. Study on the Separation of phytosterols using zeolite, Post doctoral research fellow di NTUST, Taiwan Agustus 2005 - Juli 2006

21

10. Enzymatic synthesis of cinnamic acid used as UV adsorbent, Post doctoral research fellow di NTUST, Taiwan Agustus 2005-Juli 2006 11. Production and Purification of xylanase, Dana DIPA ITS 2007 (Ketua) 12. Production and Purification of xylanase, Dana FTI ITS 2007 (anggota) 13. Kinetika dan Mekanisme Reaksi Degradasi Lignin Melalui Degradasi Hemiselulosa oleh Enzim Xylanase Dari Aspergillus Niger Dalam Rangka Industri Pulp dan Kertas Ramah Lingkungan, Dana Penelitian Dasar DIKTI 2005 (Ketua) 14. Biodelignifikasi Dengan Menggunakan Enzim Kasar Dari Jamur Phanerochaete Chrysosporium, Dana Project Grant QUE Project Jurusan TEknik kimia ITS 2003 (Ketua) 15. Produksi Enzim Xilanase Dalam Rangka MembangunProses Pembuatan Pulp Dan Kertas Ramah Lingkungan, Dana Project Grant QUE Project Jurusan TEknik kimia ITS, 2002 (Ketua) 16. Studi Peningkatan UnjukKerja Reaktor Pada Proses Hidrolisa Enzimatik Pati Menjadi Glukosa, Dana Project Grant QUE Project Jurusan TEknik kimia ITS 2002 (Ketua)

Daftar Jurnal Internasional 1. Widjaja, A., Chien, C.C., and Ju, Y.H.: Study of Increasing Lipid Production From Fresh Water Microalgae Chlorella vulgaris, Journal of the Chinese Institute of Chemical Engineers 40, 13-20, 2009

Widjaja, A., Lestari, E., Tanjung, A., Widiawan, Alfian And Ogino, H: Optimized Production OfXylanase From Fungal Strains And Its Purification Strategies, Journal of Applied Sciences III Environmental Sanitation, vol 4 (3), p. 219-232, 2009 3. Widjaja, A., Yeh, T.H., and Ju, Y.H., Enzymatic Synthesis of Caffeic Acid Phenethyl Ester, Journal of the Chinese Institute of Chemical Engineers 39, 4l3~18, 2008 4. Aisyah E. Palupi, Ali Altway and Ariefwidjaja: The Application of membrane Bio-reactor for East Java Domestic waste water treatment, Songklanakarin J.Sci.Technol., 30(1), 131-134, Jan-Feb 2008 5. Yu-Hsuan Chuang, Yi-Hsu Ju and AriefWidjaja, Kinetic Studies of Phytosterol Adsorption on Zeolite, Separation Science and Technology, 42: 611-624,2007 6. Yu-Hsuan Chuang, Yi-Hsu Ju and Arief Widjaja, Separation of Campesterol and b-Sitosterol from a Sterol Mixture, Separation Science and Technology, 41: 3027-3038,2006 7. Lee, G.S., Widjaja, A., Ju, YH.: Enzymatic synthesis of cinnamic acid derivatives, Biotechnology letter, 28, p. 581-585, 2006 8. Widjaja, A., H. Nakajima, M. Yasuda, H. Ogino and H. Ishikawa: Enzymatic Production of Fructose 1,6-Diphosphate with ATP Regeneration in a Batch Reactor and Semi-Batch Reactor Using Crude Cell Extract of Bacillus Stearothermophilus, J. Biosci. Bioeng., 87, 693-696, 1999 9. Widjaja, A., H.Ogino, M. Yasuda, K.Ishimi, H. Ishikawa: Experimental Investigation of FDP Production and Simultaneous ATP regeration by Conjugated Enzymes in an Ultrafiltration Hollow-Fiber Reactor, J. Biosci. Bioeng., 88 (6), 640-645, 1999 10. Widjaja, A., M. Shiroshima, H. Nakajima, H. Ogino, M. Yasuda and H. Ishikawa: Enzymatic Synthesis of Fructose 1,6-Diphosphate with ATP Regeneration in a Batch Reactor and Semi-Batch Reactor Using Purified Enzymes of Bacillus Stearothermophilus J. Biosci. Bioeng., 87, 611-618, 1999. 11. M. Shiroshima, Widjaja, A., M.Yasuda, H. Ogino, K. Ishimi, H. Ishikawa: Theoretical Investigation of FDP Production and Simulatieous ATP regeneration by Conjugated Enzymes in an

22

23

Pengabdian pada masyarakat 1. Instruktur Pelatihan Teknologi Sederhana Pembuatan Dan Pemurnian Bioethanol Dari Biomasa Di Kabupaten Bojonegoro, 21 Juli 2010 2. Instruktur Pelatihan Fermentasi Dan Pemurnian Bioetanol, Puslit Energi LPPM ITS, 11 - 12 JUNI 2010 3. Instruktur pada Pelatihan Pembuatan Bioetanol dari Singkong Di desa Kesamben, Blitar, 30 Mei 2009 Atas kerjasama antara Puslit Energi LPPM-ITS dan LPSM Bina Sejahtera, Malang

2.

Ultrafiltration Hollow-Fiber Reactor, J. Biosci. Bioeng., 88 (6), 632639, 1999 12. Widjaja, A., M. Shiroshima, H. Ogino, M. Yasuda, K. Miyatake and H. Ishikawa, T. Oka, and H. Nakajima: The Kinetics and Mechanism of a Reaction Catalysed by Bacillus Stearothermophilus Phosphoglucose Isomerase, J. Ferment. Bioeng, 86, 324-331,1998. 13. Ishikawa, H.,. M. Shiroshima, A. Widjaja, H. Nakajima and R. Tsurutani: Kinetics and Mechanism of Acetate Kinase from Bacillus Stearothermophilus, J. Chern. Eng. Japan., 28,517-524, 1995. Daftar Jurnal Nasional 1. Widjaja, A.: Lipid Production from Microalgae As a Promising candidate for biodiesel Production, Makara, Teknologi, Vol. 13, No. 1,47-51, Apri12009 2. Widjaja, A. dan Gia-Sheu Lee: Study On the Enzymatic Synthesis of Octyl Methoxycinnamate From p-Methoxycinnamic Acid and 2Ethyl Hexanol, Jurnal ilmiah sains dan teknologi INDUSTRI, vol. 5, no. 3, hal. 137 - 144,2006 3. Widjaja, A and Yu-Hsuan Chuang, Effect Of Stirring And Temperature On The Separation Of Phytosterols Using Zeolite, Jurnal IPTEK vol. 17, nomor 4, hal. 103-] 09,2006 4. Widjaja, A. and Yu-Hsuan Chuang, Effect of Solvents on the Selective Separation of Phytosterols Using Zeolite, Jurnal Reaktor vol. 10, No.1, hal. 31 - 36, 2006 5. Widjaja, A., Iswandari, D., Natalia, K., Sanjaya, A.R.: Pengaruh Waktu Inkubasi, Konsentarsi Subtrat, Jumlah Sporadan Sumber Nitrogen pada Proses Fermentasi Terendam terhadap Aktivitas Enzim Xilanase, Jurnal Ilmiah Teknik & Rekayasa: SAINTEK, Vol. 9, No.2, Desember 2005, hal. 101-200,2005. 6. Widjaja, A., Fery, dan Musmariadi: "Pengaruh Berbagai Konsentrasi Mediator pada Biodelignifikasi Menggunakan Enzim Kasar Lignin Peroksidase", Jurnal teknik kimia Indonesia, Vol. 3, No.2, Desember 2004, hal. 71-79, 2004. Daftar Seminar Internasional I. Widjaja, A., Winardi, S., Nurtono, T., Khikmiah, B.Z., Paramitha, D.D., Effect of Mixing on Hydrogen Production From Glucose, The 24

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

5th International Symposium on Material. Cycling Engineering, Academic Exchange Hall, Osaka Prefecture University, Sakai, Osaka, Japan, March 10 - 11, 2010 Widjaja A.: Lipid Produstion from Microalgae Chlorella vulgaris as . a Promising Condidate for Biodiesel Production, First IndonesiaKorea Biotechnology Symposium, Jakarta-Indonesia, 30-31 Januari 2007 A. Widjaja, Evi L., Akber T., Widiawan, Alfian, Hiroyasu 0., Produstion of Xylanase from Fungal Strains - 58th Annual Meeting of Enzyme Engineering Association, Tokyo University, Japan, 12 Oktober 2007 A. Widjaja, S. Andriyani and A. A. Pratami: Study of Biodelignification on Sengon (Paraserianthes falcataria) and Pine (Pinus merkusii) Using White-Rot Fungus Phanerochaete chrysosporium for the Development of Pulp and Paper Industries in Indonesia, Proceeding of the Asian Pacific Congress on Chemical Engineering 2002, Christ Church, New Zealand, 2002 Widjaja, A., N. Y. Susanto, E. Sugiarto: Utilization of Root and Peal of Banana Tree for the Production of Ethanol in East Kalimantan Fertilizer Industry, Proceeding of the 6th World Congress of Chemical Engineering, Melbourne, Australia, 2001 Widjaja, A., N. Y. Susanto, E. Sugiarto: Utilization of Waste Obtained from Banana Tree for the Need of Ethanol in East Kalimantan Fertilizer Industry, Proceeding of the 5th Symposium on Agricultural Science and Biochemical Engineering, Tokyo, 2001 Widjaja, A., M. Shiroshima, and H. Ishikawa: Kinetics and Mechanism of a Reaction Catalysed by Bacillus Stearothermophilus Phosphoglucose Isomerase, Proceeding of Regional Symposium on Chemical Engineering, Johor Baru, 1997 Shiroshima, M., A. Widjaja, H. Nakajima and H. Ishikawa: Enzymatic Production of Fructose 1,6-Diphosphate with A TP Regeneration in Hollow-Fiber Reactor, Proceeding of Regional Symposium on Chemical Engineering, Jakarta, 1996

Daftar Seminar Nasional (tahun 2009-2010) 1. Sanjaya, W., Shelyria, Widjaja, A.: Pengaruh Rasio EnzimlSubstrat dan Rasio Aktifitas Enzim Kasar dari Trichoderma reesei dan 25

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Aspergillus niger terhadap unjuk Kerja Hidrolisis Enzimatik Jerami Padi, Seminar Nasional Teknik Kimia Soebardjo Brotohardjono UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya,24 Juni 2010 Patradhiani, R., Utami, I.S., Widjaja, A.: Studi Bahan Baku Berlignoselulosa Untuk Produksi Gula Xilosa Murah Diikuti Proses Fermentasi Menghasilkan Etanol, Seminar Nasional Rekayasa Kimia & Proses 2010, Universitas Diponegoro, Semarang, 4-5 Agustus 2010 A. Widjaja, Pengaruh pH medium terhadap produksi hidrogen dari glukosa menggunakan Enterobacter aerogenes NBRC 13534, Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia (SNTKI) ITB Bandung, 19 - 20 Oktober 2009 A. Widjaja, A. Fauzan, R. Feryanto, Klarifikasi Kinetika dan Mekanisme Degradasi Enzimatik Hemiselulosa Diikuti Degradasi Lignin Pada Proses Biobleaching, Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia (SNTKI) ITB Bandung, 19 - 20 Oktober 2009 A. Widjaja, H. Firmanto, dan F. Yusra, Pembuatan Etanol Dari Xilan Dalam Jerami Padi Melalui Degradasi Enzimatik Diikuti Proses Fermentasi Menggunakan Pichia Stipitis, Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri (SENIATI) ITN Malang, 24 Oktober 2009 A. Widjaja, Production of Hydrogen From Glucose By Enterobacter aerogenes NBRC 13534, Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri (SENIATI)ITN Malang, 24 Oktober 2009 Widjaja, A.: Penggunaan Enzim xilanase Untuk Menurunkan Penggunaan Senyawa Berbasis Klor Pada Proses Pengelantangan Ramah Lingkungan, Seminar Nasional XIV - FTI - ITS Surabaya, 22-23 Juli 2009 A. Widjaja, D. Moentamaria, H. Wibowo, Biodelignifikasi Secara Langsung Pada Kayu Sengon Dengan Enzim Lakase Dari Jamur Trametes Versicolor, Seminar Nasional XIV - FTI - ITS Surabaya, 22-23 Juli 2009 A. Widjaja, F. Arraziy, R. Feryanto, A Kinetic of Hemicellulose Degradation by Xylanase Enzyme in Biobleaching Process, Seminar Nasional Design and Application of Technology 2009, Fakultas Teknik Universitas Widya Mandala, Surabaya, 23 Juli 2009

26

10. A. Widjaja dan B. Setiawan, Studi Konversi Xilan Menjadi Bioetanol Sebagai Sumber Energi Terbarukan, Seminar Nasional Kimia XI Jurusan Kimia FMIPA ITS Surabaya, 28 Juli 2009 11. A. Widjaja, N. Anwar dan S. Winardi, Produksi Enzim Selulase l[ntuk Hidrolisis Jerami Padi, Seminar Nasional Kimia XI Jurusan Kimia FMIP A ITS Surabaya, 28 Juli 2009 12. A. Widjaja, A. P. Putra, Winarto: Application ofXylanase Enzyme in Biobleaching, Prosiding Seminar Nasional Teknik KiqUa Kejuangan 2009, UPN Jogja . 13. A. Widjaja, B. Setiawan, R. Ardianto, R. Puspitasari: Pembuatan Alkohol Dari Xylan Melalui Degradasi Enzimatik Diikuti Proses Fermentasi, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan 2009, UPN Jogja Buku ajar ber ISBN Widjaja, A.: "Aplikasi Bioteknologi pada Industri pulp dan kertas, ISBN. 978-979-8897-41-2 Penerbit : ITS Press, 2009

27