isolasi dan pemurnian radioisotop berumur pendek di pusat reaktor

7 downloads 1592 Views 765KB Size Report
dan Pendidikan di Indonesia. 2. (SOLASI DAN PEMURNIAN. RADIOISOTOP. Produksi yang diutamakan ialah P 32 dan 1131 isotop-isotop lainnya yang pernah.
ISOLASI DAN PEMURNIAN RADIOISOTOP BERUMUR PENDEK DI PUSAT REAKTOR ATOM BANDUNG Oleh : SOEROTO

1.

RONODIRDJO,

DJALI

AHIMSA

PENDAHULUAN

Sejak Reaktor TRIGA MARK II di Bandung mencapai kritis pada tanggal 17 Oktober 1964, persiapan untuk pr::>duksi radioisotop sudah dimulai. Fasilitas irradiasi yang di_ pakai untuk produksi radioisotop ialah "rotary specimen rack" yang disebut lazy Susan; dengan neutron flux rata_rata 1012 ncm-2S-1• Diantara radioisotop berumur pendek yang diutamakan untuk diproduksi ialah P 32 dan 1131 ; sedangkan isotop_isotop lainnya diproduksi menurut adanya pemesanan. Isotop_isotop tersebut didistribusikan ke lembaga_lembaga Penelitian dan Pendidikan di Indonesia. 2.

(SOLASI DAN PEMURNIAN

RADIOISOTOP

Produksi yang diutamakan ialah P 32 dan 1131 isotop-isotop lainnya diprocess menurut pesanan ialah Na 24, Cr 51, S 35 dan Fe 55+59 . (1) Pemurnian

yang pernah

p32

Radiophosphor diproduksi menurut reaksi ambang (threshold reaction): S 32(n,p)p32 dengan enersi ambang 1.00 Mev. p32 yang dihasilkan direncanakan pro_injectie intravenous sehingga kemurnian kimiawi dan radiokimiawi sangat diutamakan. Sebagai target dipakai serbuk belerang (A.R.); setelah di_irradiasi sebelum diprocess dimulai dulu dengan "surface cleaning" untuk memisahkan debu dan ion-ion lainnya yang tidak dikehendaki. Pencucian ini dilakukan dengan merendam "irradiated Target" dalam larutan HCI 0.05 M. Ekstraksi P 32 dikerjakan dengan larutan 0.05 M HCI pada suhu 95 _ 1050 C dengan pertolongan octanol sebagai "wetti ng agent". Pemil ihan actanol sebagai wetti ng agent karena meninggikan hasil ekstraksi, tidak larut dalam air dan mudah dipisahkan dengan cara distilasi. Untuk menghilangkan ion-ion lainnya yang masih ada dari kekotoran target, maka ekstrak dialirkan melalui "cation exchanger" (Dowex 50 x 8), kemudian dikeringkan dengan HNO 3 pekat untuk oksidasi zat_zat organik.

r

-- .,....--- ...------------

HNO 3 yang

berlebihan

larutkandengan

air

dikeringkan

dwisuling

(a9ua

dengan

bidest,

HCI 6N.

pyrogen

Dan

free)

p32 yang

sebagai

tertinggal

orthophosphate

di_ dalam

HCI encer. (2) Pemumian

1131

Radiojodium sebagai target,

1131 diproduksi menurut reaksi.

dari

penembakan

Te130 (n, 3)

neutron

reaktor

50%

H2SO 4 ivol/vol),

trioksida

(wt/vol)

dan

unsur

tell urium

Te 131 (3- 1131 •

Prinsip pemurnian sebagai berikut : Serb uk tellurium setelah disinari dalam chrom

terhadap

50%

yang terjadi diubah menjadi jodat (iodate). hati_hati dan didihkan dengan reflux selama Pemurnian selanjutnya dengan distilasi,

lalu

dilarutkan

dalam

sehingga

oksidator

semua

Pemanasan harus dilakukan dua jam. dengan mereduksi terlebih

keres

radiojodium

dengan dulu

sangat menjadi

jodium bebas. Reduksi dikerjakan dengan penambahan asam oksal, dan harus dilakukan dengan sangat hati _hati dengan penambahan asam oksa! sedikit demi sedikit dalam suhu kamar. Hal ini disebabkan karena reaksinya EXOTHERMIC dan gas carbon dioksida yang terjadi mungkin sangat cepat, dikerjakan dengan saksama. Setelah direduksi, kemudian

sehingga

kemungkinan

radiojodium

terjadi

didistilasi.

kecelakaan

Distilat

apabila

dimurnikan

tidak

dengan

cara

0,1 N KmnO 4 dan 0,1 N asam oksal untuk meng. oksidasi _ reduksi dengan cara tetrasi hilangkan "reduci ng agent" yang ikut disul ing. Pemurnian terakhir dengan distilasi sekali lagi dan distilat ditampung dalam larutan encer NaOH sebagai Na 1131 • Untuk larutan pro_injectie terlebih dulu diteliti pH, isotonic, saline disertai dengan pemeriksaan

kwalitas

(3) Pemurnian "Carrier

secara

kimiawi,

radiokimiawi

frec"

Cr51

yang

dalam larutan 1 N NH40H. Larutan lalu dialirkan dengan 1 N.NH40H) Cr(lll) tertahan aktip. Elusi Cr(lll)

setelah

diproduksi

(n,p)

Sui phur S35,

Pemurnian kemudian

kedalam

di

agar

P.R.A.B.

K 42 yang

kolom

Alumina

menurut

terjadi

sesuai

dengan dengan

0.1

N HCI,

permintaan,

ditampung disaring,

kemudian

sebagai

ditampung CrCI3

2

recoil

dilarutkan

"conditioned" sebagai

sam_

dalam

HCI encer

reaksi

inti:

disterilkan.

S35

35 diiJroduksi

dengan

irradiasi

KCI sebagai

Target

dikerjakan dengan melarutkan target yang telah dialirkan melalui kolom Alumina ("conditioned"

menurut

dikerjakan dengan 1 N NH40H sampai agak kering, direflux

CI35

diirradiasi dalam 0.1 N HCI, 0,1 N HCI). dengan

Kecepatan aliran 10_15 ml/min dengan pengisapan vacuum. Ion_ion kehendaki C136, p32, K421ewat melalui kolom, sedang S35 tertinggal. Elusi diuapkan terakhir.

Chalmers

10 cm dan

lewat

lalu

Szilard

decay;

(panjang

dengan kecepatan 10 ml/cm2/min. dalam kolom, sedangkan kromat yang

dilakukan

pH diatur

(4) Pemurnian

biologis.

Cr51

process. Sebagai target dipakai K2Cr04 (A.R.) Target setelah diirradiasi disimpan

pah

dan

yang

tidak

di_

dan ditampung sebagai hasil. Setelah disaring, dengan air dwisuling dan diambil sebagai hasil

DAFTAR PUSTAKA 1. Production

and use of short _I ived radioisotopes from reactor, Proceedings of a Seminar, Vienna, 1963. 2. KENNY & SPRAGG, Production of 1131 from Te in GLEEP AERE _ GR 349, 1956. 3. LIVING WOOD & SEABORG, Radioisotope 1131, Physical Review 1938, Vol. 54, pg. 779.

4. LEVY, CASTON,

UDENFRIENDT, Separation

of

1131

from Te, J.A.C.S.

1948 Vol.

70, pr.2289. 5.

BOOTH,

A.H. Separation of p32 from irradiated S, Canadian Journal of Research, Vol. 27 (1949) pg. 933. 6. MULLINS, W. T. LEDICOTTE, G.W. "The Radiochemistry of Phosphorus", Nuclear Science Series Nas_Ns. 3056 USAEC. 7. SHARP, R.A. and SCHMITT, R. "Studies of the Szilard_Chalmers Processes, GA _ 910 (1959).

3