Jurnal Penerapan Model Penerapan Model ... - eJournal Unesa

9 downloads 268 Views 624KB Size Report
Jurnal Penerapan Model. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. 3 kooperatif antara lain tipe Jigsaw,.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TEAM GAMES TOURNAMEN) TGT TERHADAP MOTIVASI SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN BOLAVOLI DI KELAS X SMAN 1 PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK Dian Riski Nugroho (086464202)

Pembimbing : Drs. Abdul Rachman S.T., M.Pd.

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Rekreasi, Universitas Negeri Surabaya Abstract. Education is conscious effort and plan to create an atmosphere of learning and

the process of learning so that learners are actively developing potential for her to have a religious, spiritual power of self-control, personality, intelligence, morals, as well as the necessary skills themselves, society and nation. Based on the results of preliminary observations, students in high school are excited when the teacher does not give material so students in free play, but when the teacher gives the material they did not listen to the teacher and even bubbly chatting with his friend even sitting. In addition the creativity of educators is also limited so that they get bored with the way the teachers taught where students are given the understanding of the theory and basic technique movements separately and provide instruction to students doing basic technique movements repeatedly. On the model of learning it this way usually the student had overfullness and complain that they will be many difficulty so as to be wasting time the learning process physic. By learning use the model of cooperative type TGT expected to increase the motivation of learning. This research aimed at described the application of a model of learning cooperative type tgt against motivation learn a student X SMAN 1 Panggul in learning bolavoli. This is the kind of research quasi experimental design. Method of collecting data uses the method poll and observation. The population of research is all the students class X SMAN 1 Panggul the academic year 2012 / 2013. Based on the learning to use uji-t one party can be inferred that the average study result of the students experiment higher class than a student control. Response most students against a model of learning cooperative type tgt show category agree. Keywords: Cooperative Learning Model Type TGT, student learning Motivation, Volleyball Game. Abstrak. Pendidikan merupakan usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Berdasarkan hasil observasi awal, siswa di SMA ini senang ketika guru tidak memberikan materi jadi siswa di bebaskan bermain, tetapi ketika guru memberikan materi mereka tidak mendengarkan guru malah asik mengobrol dengan temannya bahkan ada yang duduk. Selain itu kreatifitas pendidik juga terbatas sehingga mereka bosan dengan cara guru mengajar yang dimana siswa diberikan pemahaman teori dan gerakan-gerakan teknik dasar secara terpisah dan memberikan siswa intruksi untuk melakukan gerakan teknik dasar secara berulang-ulang. Dengan model pembelajaran seperti ini biasanya siswa mengalami kejenuhan dan mengeluh karena Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

1

mereka akan banyak mengalami kesulitan, sehingga dapat menyita waktu proses pembelajaran penjas. Dengan pembelajaran menggunakan model Kooperatif Tipe TGT diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMAN 1 Panggul dalam pembelajaran bolavoli. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Design. Metoda pengumpulan data menggunakan metode angket dan observasi. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Panggul tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil belajar menggunakan uji-t satu pihak dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol. Respon sebagian besar siswa terhadap model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT menunjukkan kategori setuju. Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, Motivasi belajar siswa, Permainan Bolavoli. I.

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah keadaan yang terjadi, pendidikan jasmani dikesampingkan oleh para siswa. Mereka lebih aktif berpartisipasi dalam hal akademik lainnya. Keadaan ini disebabkan oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu terbatasnya kreatifitas pendidikan dan kurangnya pengetahuan akan pentingnya pendidikan jasmani, sehinga siswa terlihat malas karena mereka lebih banyak duduk dalam proses pembelajaran. Hal ini di dukung saat peneliti mengamati siswa di SMAN I Panggul pada saat melakukan

Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

observasi awal, siswa di SMA ini senang ketika guru tidak memberikan materi jadi siswa di bebaskan bermain, tetapi ketika guru memberikan materi mereka tidak mendengarkan guru malah asik mengobrol dengan temannya bahkan ada yang duduk. Selain itu kreatifitas pendidik juga terbatas sehingga mereka bosan dengan cara guru mengajar yang dimana siswa diberikan pemahaman teori dan gerakan-gerakan teknik dasar secara terpisah dan memberikan siswa intruksi untuk melakukan gerakan teknik dasar secara berulang-ulang. Dengan model pembelajaran seperti ini biasanya siswa mengalami kejenuhan dan mengeluh karena mereka akan banyak mengalami kesulitan, sehingga dapat menyita waktu proses pembelajaran penjas,hal ini perlu dicarikan jalan keluar dengan memanfaatkan model pembelajaran yang dapat membantu proses belajar mengajar dan membuat siswa lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajran, seperti model pembelajaran 2

kooperatif antara lain tipe Jigsaw, tipe Think Pair Share (TPS), tipe Numbered Head Together (NHT), Teams Games Tournament (TGT), dll. Dalam penelitian ini, penulis memilih model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang mempunyai ciri khas games dan tournament ini menciptakan warna yang positif di dalam kelas karena kesenangan para siswa terhadap permainan tersebut (Steve Parson dalam Slavin, 2008:167). Berdasarkan pemaparan fenomena di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe (Team Games Tournamen) TGT terhadap motivasi siswa mengikuti pembelajaran bolavoli di kelas X SMAN 1 Panggul” II.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan di lakukan berjenis penelitian Quasi Eksperimental Design dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono, 2010 desain ini hampir sama dengan desain PretestPosttest Control Group Design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. (8) Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Panggul, semester ganjil tahun ajaran 2011/2012. Populasi dan Sampel

Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Panggul. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 6 kelas. Teknik yang digunakan adalah teknik cluster sampling. Jadi populasi kelas X SMA Negeri 1 Panggul diacak untuk memperoleh 2 sampel, kemudian setelah diperoleh 2 sampel maka sampel tersebut diacak kembali untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi, teknik sampling ini tidak memerlukan pretest untuk memperoleh kelas yang normal dan homogen, namun sampel ini telah dianggap normal dan homogen, hal ini dapat dilihat dari masuknya siswa kelas X SMA Negeri 1 panggul melalui tes ujian masuk sekolah dan nilai rata-rata pada semester ganjil untuk pelajaran olahraga. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimental dengan desain Nonequivalent Control Group Design. penelitian eksperimental dengan membandingkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tentang hasil belajarnya. Kelas eksperimen menggunakan perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan Pembelajaran menggunakan metode yang biasanya digunakan di sekolah tersebut, secara garis besar desain penelitian eksperimental digambarkan sebagai berikut : E : O1

X

O2

K : O3

X’

O4

3

Keterangan : O1 = kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan O3 = kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan kelas eksperimen setelah O2 = diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. O4 = kelas kontrol setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode yang biasanya di gunakan dalam sekolah tersebut. X = Pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT X’ = Pengajaran dengan menggunakan metode yang biasanya di gunakan dalam sekolah tersebut. Prosedur Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan adalah : 1. Tahap persiapan dan perencanaan penelitian a. Melakukan wawancara dengan guru fisika kelas X untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 1 Panggul. b. Menyusun proposal penelitian c. Menyusun perangkat pembelajaran meliputi : 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) instrumen 2) Menyususn penelitian, meliputi :

1. Angket (kuesioner) 2. Tes d. Validasi perangkat dilakukan oleh dosen dan diuji coba di sekolah. e. Melakukan uji coba instrumen f. Melakukan post test terhadap sampel 2. Tahap Pelaksanaan a. Tahap penelitian Penelitian dilakukan dengan alokasi 2 x 45 menit selama satu kali pertemuan. b. Tahap akhir Guru memberikan posttest pada akhir pembelajaran Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan 2 metode dalam mengumpulkan data yaitu : 1. Metode Observasi 2. Metode Test Post-test III. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Data Penelitian a. Analisis Butir Agket 1. Validitas Berdasarkan hasil analisis validitas butir angket yang berjumlah 29 angket, diperoleh 17 angket valid dan 12 angket tidak valid. Hasil analisis validitas angket uji coba tercantum pada tabel berikut ini : Tabel 1 Hasil Analisis Soal Valid dan Tidak Valid

Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Kriteria

Valid Tidak Valid

No. angket 1, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 16, 19, 21, 22, 23, 25, 28, 29. 2, 3, 4, 10, 11, 15, 17, 18, 20, 24, 26, 27. Total

Jumlah 17 12 29

4

2. Reliabilitas Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan metode Belah Dua (Split Half Method) dengan rumus Spearman Brown, diperoleh hasil sebesar 0,882. Nilai ini lebih besar dari nilai tabel yaitu sebesar 0,312. Karena rhitung>rtabel maka angket - angket yang telah dibuat dikatakan reliabel. b. Analisis Post-test 1. Uji-t Satu Pihak Tabel 2 Hasil Perhitungan Uji-t Dua Pihak Kelas

t hitung

t tabel

H0 atau H1

X-1 dengan X-2

9,091

1,697

H1

c.

Dari analisis dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Panggul. IV.

Pada tabel 2 menunjukkan bahwa hasil thitung >ttabel. Maka, dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan, H0 di tolak dan H1 diterima, intinya bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen kelas X-1 lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol kelas X-2. Analisis Angket Respon Siswa Angket digunakan untuk respon siswa mengetahui terhadap kegiatan pembelajaran model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Angket disusun berdasarkan skala Likert yang bentuk dinyatakan dalam bahwa pernyataan-pernyataan yang di berikan sampel perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT memberikan respon paling banyak adalah presentase dengan kategori setuju.

Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat diperoleh beberapa kesimpulan seperti berikut: 1. Motivasi belajar siswa kelas X SMAN 1 Panggul dalam mengikuti pembelajaran bolavoli setelah diterapkannya model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada motivasi belajar siswa pada kelas kontrol. 2. Respon sebagian besar siswa terhadap penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT di kelas X SMAN 1 Panggul dalam mengikuti pembelajaran bolavoli adalah setuju. B. SARAN Berdasarkan hasil analisis dari data dan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran untuk perbaikan untuk penelitian yang akan datang antara lain : 1. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT perlu ditindak lanjuti tidak hanya pada materi bolavoli, tetapi juga pada materi lain. 5

2.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT banyak memberikan kebebasan kepada siswa, dan terkadang kebebasan tersebut digunakan untuk bermain-main dan kurang disiplin, maka perlu kemampuan pengelolaan kelas yang baik oleh guru dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media Sudjana.2005.Metode Statistika.Bandung : Tarsito Sugiyono.2010.Metode Kuantitatif Penelitian Kualitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta

Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

6