KAMPUNG SENI - Digilib ITS

167 downloads 484 Views 456KB Size Report
Pengertian Kampung Seni. Kampung Seni yang menjadi obyek rancang ini adalah sebuah konsep tentang pusat pengembangan seni budaya yang terdiri dari ...
Nama Mahasiswa NRP Judul Tugas akhir Tema

: I Made Ary Kurniawan : 3201 100 078 : Kampung Seni : Metafora Tari dalam Arsitektur

Beberapa Ulasan tentang Kampung Seni Kampung Seni menurut http://www.gwk-bali.com adalah sebuah konsep tentang kampung yang terdiri dari komunitas seniman dengan aktivitas seni budaya dalam jangka waktu tertentu Sedangkan di dalam http://www.suaramerdeka.com edisi 22 Februari 2005, kampung seni budaya nantinya berfungsi sebagai museum sejarah, perpustakaan, galeri budaya dan tempat berkumpulnya para seniman. Pengertian Kampung Seni Kampung Seni yang menjadi obyek rancang ini adalah sebuah konsep tentang pusat pengembangan seni budaya yang terdiri dari komunitas seniman dengan segala aktivitas seni budaya dalam jangka waktu tertentu, seniman dari berbagai budayabudaya daerah di Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan bangsa lain 

Misi Komunikatif ( sebagai media untuk berkomunikasi ) Mampu menampung segala aktivitas seni tari dan seni rupa sebagai sarana komunikasi dalam acara lokakarya, diskusi seminar, dan antara seminar masyarakat pada acara apresiasi seni



Misi Edukatif (sebagai sarana pendidikan) Mendidik masyarakat untuk menghargai karya seni sebagai sarana pendidikan informal melalui pengamatan visual, sarasehan, dan pagelaran karya seni yang memiliki unsur-unsur pendidikan seni.



Misi Rekreatif (sebagai sarana hiburan, rekreasi) Sebagai tempat hiburan yang memberikan kesegaran pikiran dan memberkan kebahagiaan.

Aktifitas dan Fasilitas Aktifitas yang terjadi di dalam komunitas ini adalah akan terjadinya interaksi antar individu dari seniman, sehingga nantinya dapat menghasilkan suatu karya seni, atau sebuah solusi permasalahan, bisa berupa pertukaran budaya, kolaborasi budaya, dan tranformasi budaya. Untuk pengunjung non seniman, adalah mengadakan rekreasi sekaligus mengenal berbagai seni yang ada di dalam kawsan ini nantinya. Fasilitas yang tersedia :  Kampung seni : Unit-unit hunian untuk seniman, bengkel/studio yang tersedia di masing-masing hunian, ruang pertemuan  wadah untuk memamerkan dan mementaskan seni: gedung pameran, panggung amphiteater, panggung terbuka lainnya

mahasiswa : I MADE ARY KURNIAWAN 3201 100 078 mentor : DR. ING. IR. BAMBANG SOEMARDIONO

 dan berbagai fasilitas pendukung lain yang lebih bersifat rekreasi, seperti : toko kerajinan, gallery, restaurant beberapa alasan pemilihan tema metafora - Metafora dalam hal ini digunakan untuk memenuhi fungsinya sebagai sarana pengkomunikasian kesan dan pesan berkaitan dengan bangunan dari sang perancang kepada masyarakat luas. - Pemilihan tema metafora akan membantu dalam menghasilkan konsepkonsep baru. Sehingga arsitektur dapat dilihat dalam sudut pandang yang baru, dan dapat tampil lebih ekspresif. Komunikasi perancang tentang ide dalam arsitekturnya juga menjadi lebih jelas

Sesuai dengan kegiatan yang diwadahinya, seni, maka Kampung Seni ini harus dapat tampil lebih ekspresif dengan menggunakan tema metafora tari dalam arsitektur sebagai titik awal perancangan Kampung Seni

Seni

tari

Menurut Anthony C. Antoniades, metafora adalah satu cara memahami suatu hal, seolah hal tersebut sebagai sebuah hal lain, sehingga dapat mempelajari pemahaman yang lebih baik dari suatu topik dalam pembahasan. Dengan kata lain menerangkan suatu subyek dengan subyek yang lain dan mencoba untuk melihat suatu subyek sebagai subyek yang lain. Pengertian Seni Tari menurut Nyoman Kaler adalah wujud dari susunan gerakan, suara musik, warna dalam tata rias dan budaya. Perbedaan Tari Bali dengan Tari Tradisional lain adalah pada gerakan yang lebih dinamis (gerak kepala, tangan, dan kaki), dan juga pada mimik muka, gerakan bola matanya sehingga tampak penjiwaannya. Komposisi Tari Bali dibagi menjadi 4 bagian pokok yang fleksibel. -

papeson/panglembar : permulaan dari tarian, menggambarkan suasana umum tarian, berada pada tempo cepat

-

pangadeng : bagian komposisi yang menampilkan gerak dengan tempo pelan, merupakan tahap pengenalan tokoh, gerakan pelan, mimik muka serius.

-

pangecet : suasana ceria dengan gerak tempo sedang dan cepat, tahap puncak dalam tarian

-

pakaad : bagian penutup/akhir tarian, dengan irama tempo pelan

mahasiswa : I MADE ARY KURNIAWAN 3201 100 078 mentor : DR. ING. IR. BAMBANG SOEMARDIONO

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1 1.2 Rumusan Permasalahan............................................................................1

BAB II GAMBARAN UMUM / TINJAUAN OBYEK 2.1 Judul dan Definisi Obyek ...........................................................................2 2.2 Korelasi Obyek Dengan Tuntutan Kebutuhan............................................5 2.3 Fasilitas.......................................................................................................5 2.4 Luasan Kebutuhan Ruang..........................................................................9

BAB III TINJAUAN SITE 3.1 Karakter Site.............................................................................................15 3.2 Peraturan-peraturan Bangunan................................................................16 3.3 Potensi Site..............................................................................................16

BAB IV TEMA DAN KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tinjauan Tema..........................................................................................17 4.2 Telaah Tema Metafora tari dalam Arsitektur............................................21 4.3 Konsep Perancangan...............................................................................22 4.4 Transformasi Konsep Perancangan.........................................................24

BAB V APLIKASI KONSEP RANCANGAN PADA OBYEK 5.1 Papeson...................................................................................................26 5.2 Pangadeng...............................................................................................26 5.3 Pangecet..................................................................................................27 5.4 Pakaad.....................................................................................................28

BAB VI UTILITAS + STRUKTUR 6.1 Utilitas 6.1.1 Penghawaan....................................................................................29

mahasiswa : I MADE ARY KURNIAWAN 3201 100 078 mentor : DR. ING. IR. BAMBANG SOEMARDIONO

6.1.2 Air bersih......................................................................................... 29 6.1.3 Air Limbah....................................................................................... 29 6.1.4 Elektrikal......................................................................................... 29 6.1.5 Komunikasi..................................................................................... 29 6.1.6 Drainase..........................................................................................29 6.1.7 Sampah.......................................................................................... 29 6.2 Struktur 6.2.1 Pondasi............................................................................................30 6.2.2 Bangunan........................................................................................30 6.2.3 Atap.................................................................................................30 LAMPIRAN

mahasiswa : I MADE ARY KURNIAWAN 3201 100 078 mentor : DR. ING. IR. BAMBANG SOEMARDIONO

LAMPIRAN

mahasiswa : I MADE ARY KURNIAWAN 3201 100 078 mentor : DR. ING. IR. BAMBANG SOEMARDIONO

mahasiswa : I MADE ARY KURNIAWAN 3201 100 078 mentor : DR. ING. IR. BAMBANG SOEMARDIONO

mahasiswa : I MADE ARY KURNIAWAN 3201 100 078 mentor : DR. ING. IR. BAMBANG SOEMARDIONO