30 Nov 2012 ... Tantangan-tantangan dapat diatasi antara lain dengan karya-karya penulisan
sejarah yang bersifat akademis/ilmiah maupun penulisan ilmiah ...
Kapusjarah TNI Tutup Penataran Penelitian Penulisan dan Pengkajian Sejarah Oleh : Wahju Marsudi Wibowo Jumat, 30 November 2012 08:03
KOPI - Kegiatan Penataran Penelitian Penulisan dan Pengkajian Sejarah (Tarlitliskajijarah) ditutup secara resmi pada 29 November 2012. Penutupan penataran ditandai dengan upacara pelepasan tanda peserta dan pemberian sertifikat, berlangsung di Balairung Pahlawan Museum Satriamandala, Jl. Gatot Subroto 16 Jakarta Selatan. Upacara penutupan dipimpin oleh Wakil Kepala Pusat Sejarah TNI (Waka Pusjarah TNI) Kolonel Sus Dra. Rinny Sulistyowati mewakili Kepala Pusat Sejarah TNI (Kapusjarah TNI). Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakapusjarah TNI, Kapusjarah TNI menyampaikan bahwa kegiatan penataran yang baru saja dilaksanakan selain untuk meningkatkan kemampuan di bidang kesejarahan, adalah salah satu upaya untuk penyegaran dan mengingatkan kembali kepada para sejarawan dalam rangka mendalami dan mengkaji perkembangan ilmu sejarah. Dengan kegiatan penataran ini diharapkan para sejarawan menjadi lebih profesional di bidangnya khususnya dalam hal penelitian, penulisan dan pengkajian sejarah. Kegiatan penataran ini merupakan sebuah usaha institusi Pusat Sejarah TNI (Pusjarah TNI untuk meningkatkan kualitas personel sejarawan baik yang bertugas di Pusjarah TNI maupun di tiap-tiap angkatan, sehingga mampu menghasilkan produk-produk penulisan sejarah yang lebih berkualitas. Dengan selesainya kegiatan penataran, diharapkan para peserta, khususnya kepada para sejarawan Pusjarah TNI, mampu menjawab tantangan-tantangan ke depan yang semakin komplek. Tantangan-tantangan dapat diatasi antara lain dengan karya-karya penulisan sejarah yang bersifat akademis/ilmiah maupun penulisan ilmiah yang bergaya populer. Kualitas karya penulisan akan dapat terpenuhi apabila penulis mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu perlu optimalisasi budaya gemar membaca, menulis, manfaatkan perpustakaan dan dokumen yang ada dengan sebaik-baiknya. Para peserta yang telah selesai mengikuti penataran diharapkan selalu berkarya dan berkarya, baik melalui karya penulisan ilmiah maupun karya-karya penulisan populer. Hal ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan di dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Dengan demikian masyarakat mengenal, memahami dan mencintai TNI melalui tulisan-tulisan khusnya di bidang sejarah. wahju marsudi wibowo wahju777.wordpress.com