Saat ini perilaku menyimpang ... sebagai perilaku yang menyimpang. Adapun
wujud perilaku menyimpang mahasiwa yang selama ini diketahui oleh peneliti
..... menyimpang dan pengendalian · sosial.pdf. Di unduh pada 22 Maret 2013.
KEBIASAAN MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS SEBAGAI PERILAKU REMAJA MENYIMPANG (Studi Kasus Terhadap Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura)
JURNAL Syamsul Arifin Subandri Khoirul Rosyadi Mahasiswa Sosiologi Fisib Universitas Trunojoyo Madura
ABSTRACT Syamsul Arifin, NIM. 09.05.211.00057, Sosiologi, Social Faculty and cultural Sience of Trunojoyo University of Madura, This Research is about The Habits Of The Consume Liquor Us Young Deviant Behavior ( Case Study Among The Students Of Trunojoyo University of Madura) under the guidance of Mr Drs Subandri, MS and Mr Khoirul Roysadi,Ph.D.
This study aimed to determine the causes factors that affect to the students of Trunojoyo University of Madura who have the habit of consuming liquor. with the amount of research informants as 6 students, the collected data is then performed by using a phenomenological qualitative approach in order to analyze the data and reveal the actual phenomena, without regard the good or bad the behavioral, so that later in this study will be to obtain an overview of the state among adolescents, primarily consisting of college students who consume alcohol have a habit of causing mischief among the adolescents themselves among the student of Trunojoyo University of Madura who becomes the object at this research. Keywords: Liqour, The Habits , Students
PENDAHULUAN Mahasiswa adalah tonggak estafet
penyimpangan
yang
dilakukan
oleh
dalam suatu negara,karena memang di akui
kalangan mahasiswa, dan hal tersebut
atau tidak mahasiswa memiliki peranan
terbukti pula dengan semakin banyaknya
yang sangat besar untuk membentuk
mahasiswa Universitas Trunojoyo yang
karakter yang bermartabat dalam suatu
tersandung masalah amoral yang seakan
bangsa,
yang
tiap tahun mengalami jumlah peningkatan,
menunjukan bahwa hampir dalam setiap
mulai dari kasus minum minuman keras,
perubahan dan reformasi dalam suatu
perjudian, hamil diluar nikah (sex bebas),
negara dimotori oleh kalangan terperlajar
obat-obatan terlarang dan bahkan ada yang
terutama mahasiswa, satu bukti nyata
menjadi penikmat hiburan malam seperti
terhadap gerakan mahasiswa ialah di
diskotik. Dan hal tersebut akan terus
lengserkanya
mengalami peningkatan karena sejalan
bahkan
banyak
presiden
fakta
Soeharto
yang
menjadi penguasa utama pada masa orde
dengan
kerasnya
perkembangan
baru tersebut, kejayan presiden Soeharto
modernisasi dan globalisasi.
arus
harus di gulingkan mahasiswa, mahasiswa
Arus modernisasi yang selama ini
merupakan golongan baru di indonesia,
banyak didengungkan banyak pihak justru
tetapi dalam sejarah perkembanganya,
membawa sederet permasalahan baru yang
banyak sekali bukti bukti sebagai kegiatan
perlu
kegiatan yang pro terhadap keinginan
modernisasi
masyarakat,
pada
mengarahkan pola pikir dan gaya hidup
hakekatnya dibutuhkan mental, moral dan
kita yang seamkin konsumtif, dan hal itu
religiusitas yang kuat pada diri mahasiswa,
justru malah meradang dan mewabah pada
dengan harapan agar mahasiswa tidak
kalangan intelektual yaitu kalangan pelajar
terperosok
dan mahasiswa. masyarakat Indonesia
oleh
karena
dalam
itu,
perilaku
yang
menyimpang (Soe Hok Gie,2008: 01). Saat
ini
perhatikan dan
bersama,
globalisasi
dapat kita katagorikan
arus seakan
sebagai ciri
menyimpang
masyarakat yang akan beranjak dari
entah itu dikalangan remaja, mahasiswa
tradisional menuju kepada kondisi yang
dan
pun
lebih modern, begitu pula dengan kondisi
menunjukkan kenaikan jumlah yang sangat
kalangan mahasiswa dan remaja lainnya,
signifikan dan kian hari kian bertambah
yang seakan menemukan arah baru dalam
pula, baik itu yang dilakukan secara
arus modernisasi dan globalisasi, bahkan
berkelompok ataupun juga yang dilakukan
mungkin
secara
masyarakat yang belum terjamah oleh
dikalangan
individu,
perilaku
kita
orang
begitu
tua
juga
dengan
hanya
sebagian
kecil
saja
modernisasi
dan
yaitu
terhadap masyarakat yang hidup didaerah
masyarakat yang masih hidup di daerah
urban dan semi urban, yang secara
terpinggir dan terisolir, jadi secara tidak
geografis letak tempat tinggal mahasiswa
langsung
bisa kita katakan dekat dengan kota
dapat
globalisasi,
kita
pastikan
bahwa
masyarakat yang hidup didaerah perkotaan
metropolis
atau juga yang hidup didaerah pinggiran
kehidupan beberapa kalangan mahasiswa
kota sudah barang tentu harus berhadapan
Universitas Trunojoyo yang terlibat secara
dengan keadaan transisi yang merupakn
aktif dalam dunia kehidupan malam
imbas dari arus perkembangan modernisasi
(Kartono,2006:69).
dan globalisasi (Sarwono, 2004:109-110). Madura yang dikenal memiliki
yaitu
Surabaya.
Misalnya
Fasilitas komunikasi,informasi dan transportasi
selain memiliki
pengaruh
budaya khas, tak bisa memungkiri bahwa
dalam pola pikir kita, juga memiliki peran
sedemikian
yang
kuatnya
arus
modernisasi
cukup
signifikan
dalam
hingga dapat menghanyutkan kaum muda
perputaran
atau para remaja, kalangan mahasiswa
mengkonsumsi miras yang pada awalnya
dapat kita katagorikan sebagai kalangan
mereka nilai tidak pantas dengan budaya
remaja karena memang batasan usia
kita sendiri, malah berubah menjadi salah
seorang mahasiswa masuk dalam katagori
satu
kalangan remaja, sementara para tokoh
mahasiswa
mendifinisikan remaja sebagai berikut,
dikalangan
seperti Monks (1999) berpendapat bahwa
Trunojoyo, hal demikian seakan mereka
masa remaja adalah masa diantara 12-21
anggap adalah hal yang wajar, ngetrend,
tahun, dan hal tersebut justru akan
gaul dan lain lain, hal diatas adalah semua
membawa perubahan baru meski tidak kita
konsekuensi logis yang dibawa oleh arus
rasakan
globalisasi (Sarwono,2004:103).
secara
langsung
akibatnya,
terbukti banyak kalangan mahasiswa yang
budaya,
arus
budaya
yang saat
eouforia, dan angan angan fatamorgana,
berkembangnya
utamanya
globalisasi
mahasiswa
ini,
dikalangan
tak
terkecuali Universitas
Perubahan sosial yang serba instan adalah
kalangan
trend
mahasiswa
justru terbujuk dengan hiburan malam,
di
sehingga
konsekuensi
yang
logis
dari
arus modernisasi barang
akan
Universitas Trunojoyo yang kami jadikan
mempengaruhi
lapangan observasi dari penilitian kami ini.
perkembangan modernisasi dan globalisasi
Dalam
perilaku
tentunya membawa setumpuk permasalan
sudah
baru bagi kita dan selalu menuntut kita
mempengaruhi
untuk bisa beradaptasi dengan baik agar
kaitanya
menyimpang barang
tentu
dan
antara modernisasi,
banyak
setiap
tentu
dan
individu,
tidak merugikan kita sendiri, kebiasaan
beralkohol yang berada di sekitar trotar,
kebiasaan
miras
yang biasa dikenal dikalangan mahasiswa
dikalangan mahasiswa adalah potret buram
adalah giras atau tempat minum miras
ketidak
yang berupa lesehan dan biasanya hanya
mengkonsumsi
berdayaan
beradaptasi
mahasiswa
dari
perkembangan
untuk
konsekuensi
modernisasi
beropersi di malam hari.
dan
Mengkonsumsi
minuman
keras
globalisasi, sehingga mereka terjatuh pada
sepertinya telah menjadi bagian dari gaya
euforia sesaat,sehingga hal yang demikian
hidup dikalangan remaja, namun tak hanya
selanjutnya
sebuah
itu rupanya mengkonsumsi minuman keras
penyimpangan, ataupun bisa dikatakan
ini banyak digandrungi oleh beberapa
sebagai perilaku yang menyimpang.
mahasiswa,
berubah
Adapun
menjadi
mengkonsumsi
perilaku
minuman keras menjadi gaya kalangan
menyimpang mahasiwa yang selama ini
remaja yang merujuk pada suatu aktifitas
diketahui
kegiatan malam yang memiliki nuansa
oleh
mahasiswa dengan
wujud
sehingga
peneliti
terutama
judul
diatas
dikalangan
yang
berkaitan
adalah
minum
kebebasan,
ekspresif,
modern
dan
metropolis yang menjajikan kesenangan
minuman keras, perjudian, sex bebas, dan
dan kegembiraan sesaat.
diskotik yang mereka anggap sebagai salah
Sungguh sangat ironis ketika kalangan
satu hiburan.
mahasiswa yang di gadang gadang mampu
Fenomena hiburan malam saat ini
membawa
dan
mengemban
amanah
bukanlah hal yang sulit untuk ditemui
masyarakat yang berada di garis tengah
terutama didaerah yang tergolong urban,
justru terbawa derasnya arus modernisasi
seperti yang berada di daerah Surabaya,
sehingga
yang biasanya tempat hiburan malam itu
menjadi harapan banyak kalangan justru
start dari sekitar jam 19.00 WIB hingga
berada dalam lingkaran hitam kenakalan
jam 05.00 pagi hari, seakan akan menjadi
remaja dan terlibat secara aktif dalam
nafas
suatu kebiasaan mengkonsumsi
baru
dan
berhasil
menyedot
mahasiswa
miras
Dalam
secara
menyimpang
yang
diskotik, lokalisasi, karaoke. Namun tidak
mahasiswa,
peneliti
hanya itu yang dapat dijumpai pada malam
mengkaji dan meneliti tentang “Kebiasaan
hari, melainkan ada beberapa kalangan
Mengkonsumsi Minuman Keras Sebagai
muda yang merupakan mahasiswa juga
Perilaku Menyimpang (Studi Terhadap
terlihat
Mahasiswa
sedang
di
dalamya
menikmati
seperti
minuman
dengan
awalnya
perhatian mahasiswa untuk menikmati langsung
kaitanya
yang
perilaku
dilakukan akan
Universitas
oleh
mencoba
Tronojoyo
Madura)” yang sepertinya kebiasaan diatas
hal tersebut adalah bertentangan dengan
merupakan hal yang tidak tabu lagi utuk
kultur
mereka lakukan, padahal pada dasarnya
lingkunganya sebagai seorang mahasiswa.
1. Bagaimana Universitas yang
perilaku
mahasiswa
Trunojoyo
memiliki
Madura kebiasaan
mengkonsumsi minuman keras? 2. Faktor apa yang melatar belakangi perilaku menyimpang mahasiswa Universitas
Trunojoyo
masyarakat
mahasiswa
yang
sekitar
memiliki
dan
kebiasaan
mengkonsumsi minuman keras (mabukmabukan),
dan
perilaku
menyimpang
lainya, sudah barang tentu bertentangan dengan
norma,
adat
serta
kebiasaan
masyarakat sekitar.
Madura
Adapun pendapat beberapa tokoh
terhadap kebiasaan mengkonsumsi
tentang
kenakalan
dan
perilaku
minuman keras?
menyimpang adalah sebagai berikut:
Kajian ini sangat berkaitan dengan apa
Kenakalan remaja sebagai salah
yang disampaikan oleh Max Weber, yaitu
satu bentuk perilaku yang menyimpang
mengenai tindakan sosial, dengan maksud
dari
memahami tindakan tindakan ataupun
(Sarwono,2002:21). Sedangkan Mussen
perilaku yang menyimpang. Dalam kajian
dkk
besar sosiologi ada tiga hal yang paling
kenakalan remaja adalah perilaku ataupun
mendasar terkait dengan segala disiplin
tindakan yang melanggar hukum atau
ilmu sosisal yaitu definisi sosial, perilaku
disebut juga dengan kejahatan. Sementara
sosial dan fakta sosial. Namun pada
itu James W. Van Der Zanden menyatakan
penelitian ini, peneliti
lebih menitik
bahwa perilaku menyimpang merupakan
beratkan terhadap kajian perilaku sosial,
perilaku yang oleh sejumlah besar orang
dengan alasan bahwa perilaku sosial
dianggap sebagai hal yang tercela dan
dianggap lebih cocok untuk memahami
diluar batas toleransi. Sedangkan Robet. M
dan mendefinisikan tentang perilaku yang
Z Lawang berasumsi bahwa perilaku
menyimpang.
menyimpang ialah suatu bentuk perilaku
Sedangkan Robet. M Z Lawang berpendapat bahwa perilaku menyimpang ialah
suatu
bentuk
perilaku
norma
(1994:85)
dan
hukum
berpendapat
bahwa
yang tidak sesuai dengan adat dan kebiasaan masyarakat sekitar.
ataupun
Dari berbagai uraian pendapat para
tindakan yang keluar dan tidak sesuai
tokoh
dengan adat dan kebiasaan masyarakat
kesimpulan
sekitar,
kenakalan remaja adalah suatu tindakan
Jadi
secara
tidak
langsung
di
atas
dapat
bahwa
ditarik
pada
sebuah
hakekatnya
yang dilakukan oleh remaja yang memiliki
pecurian,
pembunuhan,
kecendrungan untuk melanggar ataupun
perampokan, pemerkosaan dan
memiliki kecendrungan untuk keluar dari
lain
nilai nilai yang berlaku pada suatu
(Kartono,2003).
sebagainya
kelompok masyarakat tersebut, karena di dalam tindakan tersebut terkandung atau
Bentuk Kenakalan Remaja
terdapat hal hal yang dapat merugikan
Bentuk bentuk perilaku kenakalan remaja
dirinyan sendiri dan juga dapat merugikan
di bagi menjadi empat bagian (Kartono
orang lain.
2003:32).
Macam Macam Perilaku Menyimpang
1. Kenakalan Terisolir
Secara umum, perilaku menyimpang dapat dikatagoriakn sebagai berikut:
tindakan
terisolir
yaitu
merupakan suatu bentuk kenakalan yang
1. Tindakan Nonconfrom Yaitu
Kenakalan
pada umumnya mereka tidak menderita
yang
tidak
gangguan
atau
kerusakan
secara
sesuai dengan nilai dan norma
psikologis, melainkan kenakalan yang
yang ada, seperti memakai
mereka
sandal
batin mereka yang cendrung terisolir atau
ke
sekolah
dan
membolos.
ekspresikan adalah imbas dari
terpinggirkan, seperti contoh, keinginan
2. Tindakan Anti Sosial
untuk meniru dan ingin tahu terhadap
Yaitu suatu bentuk tindakan
kenakalan
yang
terhadap
disebabkan oleh kurangnya perhatian dari
kebiasaan masyarakat ataupun
orang tua dan masyarakat sekitar, yang
juga
terhadap
pada umumnya adalah berasal dari keluaga
kepentingan masyarakat umum,
yang berantakan atau keluarga yang tidak
seperti keinginan untuk bunuh
harmonis. Dan kenakalan pada kelompok
diri,
inilah yang memiliki jumlah cukup besar.
melawan
melawan
kebut
kebutan
yang
membahayakan orang lain dan
2.
juga alkoholisme.
temannya,
atau
juga
bisa
Kenakalan Neorotik Yaitu suatu bentuk kenakalan yang
3. Tindakan Kriminal
disebabkan oleh gangguan kejiwaan atau
Yaitu suatu bentuk tindakan
kebatian seorang anak yang seakan mereka
melawan
merasa
terhadap
hukum
bahwa
batin
mereka
selalu
hukum yang telah di tetapkan
berkecamuk, merasa cemas, dan juga
oleh pemerintah dan disetujui
merasa tidak aman. Maka dari situlah yang
oleh masyarakat umum, seperti
kemudian menimbulkan suatu kenakalan
karena mereka tidak merasa menemukan
yang
kedemaian pada dirinya. Contoh, perilaku
melanggar hukum atau norma. Kelemahan
nakal yang mereka ekspresikan adalah
remaja yang tergolong dalam katagori ini
bersumber
masalah
adalah mereka tidak mampu mengenali
psikologis, atau juga kenakalan yang
dan memahami perilaku mereka yang
mereka ekspresikan adalah bersal dari
salah,
konflk batin seorang anak yang belum
mengendalikan dan mengaturnya.
terselesaikan.
Metode Penelitian
dari
masalah
dan
dan
psikotik
merupakan
perbuatanya
juga
Penelitian
3. Kenakalan Psikotik Kenakalan
baik
tidak
ini
yang
mampu
menggunakan
pendekatan secara kualitatif deskriptif,
suatu bentuk kenakalan remaja yang
yaitu
berasal dari pengaruh atau kebiasaan
memposisikan pandangan seorang peneliti
lingkungan sekitar, sehingga apa yang
dengan secara subyektif mengenai suatu
mereka dapatkan dari lingkungan sekitar
hal yang diteliti yang mana didalam
mereka tangkap sebagai hal yang biasa,
penelitian ini berusaha untuk memahami
yang
pemaknaan individu serta gejala gejala
selanjutnya
akan
membentuk
sebuah
pendekatan
karakter seorang anak tersebut. Seperti
tindakan
contoh, seorang anak yang dibesarkan di
karena dianggap sebagai suatu hal yang
daerah kriminal maka besar kemungkinan
bertentangan dengan adat suatu tempat
anak
serta berbenturan dengan kodrat sebagai
tersebut
juga
akan
berprilaku
perilaku
menyimpang
kriminal, walaupun pada kenyataanya
mana
kenakalan yang tergolong pada katagori ini
terutama yang berkenaan dengan judul
cukup sulit untuk kita jumpai dan juga
penelitian yang peneliti tulis yaitu tentang
jumlahnya sedikit.
“Kebiasaan Keras
4. Kenakalan Defek Moral Defek berasal dari kata defectus
layaknya
yang
dengan
atau
realitas
defek
moral
Perilaku
Minuman
Menyimpang
(Studi Terhadap Mahasiswa Universitas Tronojoyo
kenakalan
mahasiswa,
Mengkonsumsi
Sebagai
yang memiliki makna rusak, tidak lengkap cedera,
seorang
Madura)”, yang
nyata
sebagai kita
sebuah temukan
merupakan suatu bentuk kenakalan yang
dikalangan mahasiswa, bahwa mahasiswa
bersal dari ketimpangan atau ketidak
yang datang dari luar kota bangkalan
selarasan
ternyata
dalam
bertindak,
sehingga
tidak
selalu
bergumul
dan
biasanya mereka yang termasuk dalam
bergelut dengan aktifitas kemahasiswaan
katagori kenakalan ini, cendrung tidak
melainkan juga ketika malam tiba mereka
dapat memisahkan antara perbuatanya
juga banyak terlibat aktif secara langsung
dengan kehidupan malam yang hingar
terdapat
bingar seperti di diskotik, cafe dan
perilaku yang bisa mengundang resiko dan
terutama mengkonsumsi minuman keras
berdampak negatif. Pelaku yang dapat
yang memang biasanya tidak mereka
mengundang resiko pada masa remaja
lakukan
misalnya seperti
secara
bersamaan
baik
kemungkinan-kemungkinan
mengkonsumsi di rumah kos mereka atau
urakan,
juga di daerah kota surabaya karena
kebiasaan
mengingat tempat tempat seperti yang
mengkonsumsi minuman keras saat ini
kami sebutkan diatas belum dijumpai di
telah
madura,
mengganggu
terutama
pada
kalangan
mahasiswa yang menjadi objek penelitian
ugal
penggunaan alkohol,
ugalan
dan
menentang
masyrakat.
menimbulkan kondisi
Masalah
masalah ketertiban
yang dan
kenyamanan masyarakat sekitar.
peneliti. Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan
Hasil Penelitian Perilaku menyimpang merupakan salah satu bentuk permasalahan
Remaja
pokok Pada dasarnya banyak hal yang
yang senantiasa mewarnai pola kehidupan sebab
melatar belakangi penggunaan minuman
dengan adanya segelintir pihak remaja
keras yang terjadi diakalangan remaja atau
yang bertolak belaka dengan adat dan
mahasiswa, karena mengingat mahasiswa
kebiasaan
akan
yang tergolong dalam katagori remaja,
menyebabkan ketidak selarasan, hal itu
yang biasanya selalu memiliki keinginan
merupakan sebuah konsekuensi, sebab
untuk mencoba hal-hal yang baru yang
kenakalan yang ditunjukan oleh beberapa
belum lumrah ia lakukan. Penggunaan
remaja yang merupakan mahasiswa itu
minuman keras yang terjadi dikalangan
merupakan akibat dari pengaruh kebiasaan
mahasiswa pada dasarnya terdapat hal hal
mereka yang sering berada dibawah
yang
pengaruh alkohol.
memang
manusia
dalam
bermasyarakat,
masyrakat
sekitar
Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan gejolak, sehingga tak heran bila pada saat remaja cendrung bersifat
mempengaruhi tidak
mereka,
mungkin
sebab
seseorang
melakukan sesuatu tanpa didasari oleh motif tertentu. Perilaku
„nakal‟
remaja
bisa
angkuh dan seba mampu, sehingga sering
disebabkan oleh faktor dari luar (eksternal)
kali mereka “tidak memikirakan akibat”
maupun faktor dari remaja itu sendiri
dari perbuatanya dan bertindak sesuka hati,
(internal).
pada
Faktor Eksternal:
masa
remaja
akan
berpeluang
1. Kurangnya Perhatian dari Orang
karakter jiwa seorang remaja. Sebagian orang berpandapat bahwa moral dan
Tua atau Keluarga Lingkungan
keluarga
agama bisa mengendalikan tingkah laku
sesungguhnya sangat besar pengaruhnya
seorang anak yang beranjak dari usia
terhadap
kenakalan
kanak kanak ke usia remaja dan dewasa,
mereka
sering
remaja,
misalnya
menyaksikan
atau
sehingga dengan demikan remaja tersebut
mendengar hal-hal yang kurang serasi
tidak akan bertindak secara sembarangan,
dalam
dan tidak bertindak melawan kehendak
keluarganya.
Apabila
suasana
keluarga yang kurang serasi dan kurang
masyrakat umum.
memberikan jaminan bagi pertumbuhan pribadi yang sehat pada masa kanak
4.
Hubungan
kanaknya itu, tidak diperbaiki sampai
Teman
mereka mencapai usia remaja, maka akan
Pada
Pergaulan
masa jasmani
dengan
remaja, dan
dimana
terjadilah kesukaran yang sulit baginya
pertumbuhan
perhatian
untuk mengatasi dengan cara yang wajar
kepada pengembangan pribadi dan sosial
dan sehat.
akan meningkat. Mereka akan sangat terpengaruh oleh pergaulan atau teman-
2. Remaja Itu Sendiri atau Kontrol Diri yang Lemah Remaja
teman sebayanya dan lingkungan sosial di mana mereka hidup.
yang
tidak
bisa
mempelajari dan membedakan tingkah
5. Hubungan dengan Lingkungan atau
laku yang dapat diterima dengan yang
Tempat Tinggal yang kurang Baik
tidak dapat diterima akan terseret pada
Pengaruh dari pada lingkungan
perilaku „nakal‟. Begitupun bagi mereka
sekitar
yang telah mengetahui perbedaan dua
sebayanya yang sering mempengaruhinya
tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
untuk
mengembangkan
terjerumus ke dalamnya.
bertingkah
kontrol
laku
diri
untuk
sesuai
dengan
Pemahaman
Tentang
serta pergaulan dengan teman
mencoba
dan akhirnya
malah
Faktor Internal:
pengetahuannya 3.
Minimnya
1. Krisis Identitas
Moral dan Keagamaan Menurut
(Sarwono
Perubahan biologis dan sosiologis 109:2011).
Moral dan agama merupakan bagaian yang cukup penting dalam membentuk dan
pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua
bentuk
integrasi.
Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi
1. Orang tua atau keluarga harus
dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya
peka
identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi
anaknya.
karena remaja gagal mencapai masa
terhadap permasalahan
2. Selalu memperhatikan dimana,
integrasi kedua.
dan bersama siapa anaknya
Saran
bergaul. Dalam hal ini penulis melihat ada
3. Harus
remaja yang berkaitan dengan mahasiswa,
nilai-nilai moral dan agama. 4. Pihak kampus harus mampu memperhatikan
dan permasalahan kenakalan remaja yang
yang akan dilakukan oleh anak
menjadi perhatian kita bersama, sebab
untuk menjaga pergaulan seorang remaja, lingkungan
masyarakat
harusnya
juga
terhadap
pergaulan
kampus
tidak
dan
memberikan
kampus perhatian
mahasiswa,
hanya
agar
memberikan
pendidikan semata, namun jauh dari pada itu pihak kampus dan pengajar seharusnya memiliki peran untuk medidik secara utuh, adapun langkah langkahnya adalah sebagai berikut:
pergaulan
mahasiswa, dan kecendrungan
dilakukan oleh kalangan mahasiswa ini
selain orang tua yang memiliki domain
memberikan
pemahaman akan pentingnya
beberapa hal yang harus diperhatikan bersama dalam rangka menekan kenakalan
mampu
didiknya. 5.
Pihak kampus tidak saja harus memberikan semata, mendidik
namun
pengajaran juga
mahsiswa
harus dengan
baik. 6. Pihak yang berwenang dalam memberantas
masalah
minuman keras, harus mampu menindak lanjuti tempat-tempat yang memilki potensi untuk menjual minuman keras.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah MH, Said. 2006, Membangun Masyarakat Multikultural. Jakarta: Taman Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta Badan Pusat Statisik Bangkalan. 2012. Bangkalan Dalam Angka. Bangkalan Daradjat, Zakiah. 1989. Pembinaan Remaja. Jakarta: Mutiara Offset Hadad, Ismid, dkk. 2008, Soe Hok Gie Catatan Seorang Demonstran. Jakarta: LP3ES Huberman, Michael dan Miles. 1992. Analisis Data kualitatif, Terjemahan Tjijip Roehandi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Jones, Pip. 2009, Pengantar Teori Teori Sosial, Jakarta: Buku Obor Jonge, Huub De. 2012, Garam Kekerasan dan Aduan Sapi, Jogja: LkiS Kartono, Kartini. 2002, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
----------------------.1990, Sosilogi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Moleong J, Lexy. 2000, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Ritzer, C. George. 1980. Sosiology A Multiple Paradigma Science. Bostom: Allyn and Beacon Inc. Sarwono W, Sarlito. 2011, psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers Soekanto, Soerjono. 1981, Krimonologi Suatu Pengantar. Jakarta: Ghalia Indonesia Suderi, As, Muhammad. 1997, Bahaya Teman. Jakarta: Gema Insani Pers Sumber lainya: http://agsasman3yk.files.wordpress.com/2009/08/perilaku menyimpang dan pengendalian sosial.pdf. Di unduh pada 22 Maret 2013. http://massofa.wordpress.com/2008/03/28/teori teori umum tentang perilaku menyimpang. Di unduh pada 29 Maret 2013. http://mangwar.wordpress.com/2011/01/31/kenakalan-remaja-sebagai-prilaku-menyimpang. Di induh pada 10 juni 2013 Blog Ditra Putra : Masalah remaja dan faktronya. Rabu 1 Agustus 2012. Di unduh pada28 Mei 2013
Wulan Sari Wahyu, UNS Digital Library.2008. Di unduh pada 17 Mei 2013