yang akan datang) terhadap implementasi pilar ekologi, sosial dan ekonomi
pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan kawasan lanskap.
TESIS KELENTURAN IMPLEMENTASI TIGA PILAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN LANSKAP BUDAYA DI SUBAK PULAGAN DESA TAMPAKSIRING GIANYAR
Disusun oleh : NAMA : Ni Made Sri Suhartini NPM : 118103351010174 PROGRAM STUDI : Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Konsentrasi : Pengelolaan Lingkungan
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2013
ABSTRAK Kelenturan Implementasi Tiga Pilar Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pengelolaan Lingkungan Kawasan Lanskap Budaya Di Subak Pulagan Desa Tampaksiring Gianyar Oleh Nama : Ni Made Sri Suhartini NPM : 118103351010174 Dibimbing : Prof.Dr.SangPutu Kaler Surata, M.S, selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Ir. I Ketut Widnyana, M.Si, selaku Anggota Komisi Pembimbing Subak Pulagan adalah salah satu subak yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) untuk kategori lanskap budaya, karena memiliki Nilai Universal yang Luar Biasa. Penelitian ini bertujuan mendeskrepsikan kelenturan (dinamika keseimbangan dari masa lalu, sekarang dan yang akan datang) terhadap implementasi pilar ekologi, sosial dan ekonomi pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan kawasan lanskap budaya Subak Pulagan untuk beradaptasi dan kembali pada keseimbangan yang dinamis,. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif. Data dan informasi yang dikumpulkan bersumber dari informan terutama melalui wawancara mendalam dengan metode blok snowball yang didukung dengan penggunaan teknik-teknik studi dokumentasi, observasi lapangan, foto-foto dan rekaman. Data dianalisis melalui tahapan reduksi (yakni penyederhanaan informasi), koding (dengan memilah-milah data ke dalam tiga pilar ; ekologi, sosial dan ekonomi), sintesis (memformulasi) dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pilar Ekologi pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan kawasan Lanskap Budaya di Subak Pulagan cenderung tidak lentur. Demikian pula dengan implementasi aspek ekonomi yang juga menunjukkan kecenderungan yang tidak lentur. Hanya dalam aspek sosial, pengelolaan kawasan Lanskap Budaya Subak Pulagan masih menunjukkan kelenturan. Apabila keadaan ini dibiarkan terus maka akan berpengaruh pada penurunan keanekaragaman hayati, penurunan kualitas air sehingga berpengaruh pada keberlanjutan ekosistem dan ekonomi disana. Oleh karena itu berbagai upaya yang harus dilakukan untuk memperkuat kelenturan itu sehingga tetap terjaga. Kata Kunci : Kelenturan, Ekologi, Sosial, Ekonomi.
KELENTURAN IMPLEMENTASI TIGA PILAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN LANSKAP BUDAYA DI SUBAK PULAGAN DESA TAMPAKSIRING GIANYAR M. Sri Suhartini1,2, K. Widnyana2, P. Kaler Surata2 1 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, 2Universitas Mahasaraswati Denpasar *Corresponding author E-mail :
[email protected] ABSTRACT Subak Pulagan is one of the Subak which have been stipulated by Unesco as Word’s Cultural Heritage (WCH) under the catagory of Cultural Lansdcape because it has an Outstanding Universal Value. This research aims at describing the elasticity (the dynamics of balance from the past, current and future) towards the implementation of ecological, sosial and economic pillars of the sustainable development in the environmental management of cultural lanscape zone of Subak Pulagan in order to adapt and return back to the dynamic balance. This research is conducted using qualitative methodology. The data and information being collected from informants especially comprehensive interviews with snowball block methods and supported by the implementation of documentation study techniques, field observations, photographs and records.The data was analyzed through reduction phase (wich as simplification of information, coding (by segregating data in to 3 pillars : ecological, sosial and economic), synthesis (formulation) and drawing conclusions. The result indicates that the implementation of ecological pillar of the sustainable development in the environmental management of cultural landscape in Subak Pulagan tends to be inelastic. Likewise, the implementation of the economic pillar also indicates a tendency to be inelastic. Only in social pillar, the management of culture landscape of Subak Pulagan still indicates elasticity. If this situation is left to continue as it is, this will have an impact towards biodivercity downgrade, decrease in water quality so that subsequently it has an impact towards the sustainability of the ecosystem and economy in the location. Therefore, various efforts have been being conducted to strengthen such elasticity in order to remain sustainable. Key words : Resilience, Ecological, Social, Economical