kemampuan berkomunikasi bahasa arab santri kelas - Universitas ...

68 downloads 5092 Views 312KB Size Report
6 Mar 2013 ... xi. ABSTRAK. Skripsi ini berjudul “Kemampuan Berkomunikasi Bahasa ... berkomunikasi bahasa Arab di luar kelas saat di luar jam pelajaran secara bebas . ... ekstrakulikuler saja, melainkan juga ilmu-ilmu agama yang lebih spesifik. ... Islam. Dengan demikian para santri wajib mempelajari bahasa Arab.
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI BAHASA ARAB SANTRI KELAS XI IPS PESANTREN MODERN DATOK SULAIMAN PUTRI PALOPO

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Oleh NUR KUMALAWATI F 41108270

MAKASSAR 2013

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan atas ke hadirat Allah swt. yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tetap tercurahkan atas junjungan Nabi besar Muhammad saw. sang revolusioner sejati dalam membawa risalah dari Allah swt. untuk disebarakn kepada seluruh ummatnya. Peneliti menyadari sangat memeliki kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu bagi para pembaca diharapkan kritik dan saranya dalam mebangun dan memperbaiki sekripsi ini. Berbagai bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada peneliti demi terselesaikan skripsi ini, oleh sebab itu peneliti dalam kesempatan ini ingin memeberikan penghargaan setinggi-tingginya dan rasa hormat serta mengucapakan banyak terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi. Sp. B., Sp. BO. Selaku Rektor Universitas Hasanuddin. 2. Bpk. Prof. Drs. Burhanuddin Arafah, M.Hum., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin. 3. Ibu Dra. Sitti Wahidah Masnani, M.Hum dan Bapak Yusring Sanusi Baso, S.S., M.A. masing-masing selaku ketua dan sekretaris jurusan Sastra Arab yang senantiasa memberikan kesempatan dalam penulisan skripsi ini. 4. Ibu Dra. Hj. Faridah Rahman, M.A dan Bapak Yusring Sanusi Baso, S.S., M.A. sebagai konsultan I dan konsultan II yang tidak lelah dalam

ii

memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan tersusun dengan baik. 5. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen yang telah membimbing penulis dan memberikan metode yang inovatif sehingga penulis mudah memahami mata kuliah yang telah diajarkan. 6. Pegawai Fakultas Sastra dan Jurusan Sastra Arab yang telah memberikan pelayanan yang baik. 7. Kedua orang tua saya yang tercinta. Ayahanda Muhammad Sukardi Lp. dan ibunda Darmawati, S.Pd yang tidak lelah dalam memberikan dukungan moril dan materil serta doa sehingga penulis semakin bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman-teman Eufrat 08 yang telah memberikan dukungan semangat dan saling berbagi pikiran serta pengalaman kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 9. Bapak Muhammad Saedi, S.pd. M. Pd selaku kepala sekolah Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo dan Bapak-bapak serta ibu-ibu guru yang telah memberikan pelayanan yang baik. 10. Santri-santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo selaku responden dan bersedia bekerja sama atas kelancaran penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Atas dukungan dan perhatiannya semoga Allah swt. membalasnya dengan kebaikan

dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat kepada setiap

iii

pembacanya, terutama kepada diri penulis sendiri. Akhir kalimat semoga kita tetap dalam lindungan Allah swt. dan senantiasa berbuat baik dihadapan-Nya. Aamiin.

Makassar, 6 Maret 2013

Nur Kumalawati

iv

DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN …………………………………………………………………… i KATA PENGANTAR …………………………………………………………...…. viii v

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..….… x

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….... xiv viii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..………..

x

ABSTRAK …………………………………………………………………………. xi xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………….. 1 B. Identifikasi Masalah ………………………………………….………… 3 C. Batasan Masalah ………………………………………………………… 4 D. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 4 E. Tujuan Penelitian ……………………………………………..……..….. 4 F. Manfaat Penelitian……………………………………………………….. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ………………………………………………………….. 6 1. Komunikasi ………………………………………………..………… 6 a. Definisi Komunikasi ……………………………....................... 6 b. Bentuk Komunikasi………… ……………………………........ 9

v

c. Faktor Penghambat Komunikasi ………………………............ 9 2. Metode Pengajaran Bahasa Kedua ………………………………… 10 3. Bahasa Arab……. ……………………………………….….….……11 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar………………………… 14 B. Penelitian Relevan ……………………………………………………… 19 C. Kerangka Pemikiran ………………………………………………...….. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data……………………………………...… ….. 22 B. Instrumen Penelitian …………………………………………………… 25 C. Populasi dan Sampel …………………………………..….………..….. 26 D. Teknik Analisis Data ………………………………………………....... 26 E. Prosedur Penelitian…………………………………………………....... 27

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo ….. 30 1. Sejarah Singkat Sekolah………………………………………… ... 30 2. Letak Geografis Sekolah……………………………………..…….. 31 3. Visi dan Misi …………………………………………………….… 32 4. Jenjang Pendidikan……………..…………………………………. 33 5. Struktur Organisasi……………………………………………….... 33 6. Guru/Pembina……………………………………………………... 34 7. Santri………………………………………………………………. 37 8. Fasilitas……………………………………………………………. 38 vi

B. Kemampuan Berkomunikasi Bahasa Arab Santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo ………………………………………………… 39 C. Faktor –Faktor Penghambat Komunikasi Bahasa Arab Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo………………………………..………… 48 D. Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Bahasa Arab Santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo………………. 63

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 67 B. Saran-Saran ..…………………………………………………………... 68 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 69 LAMPIRAN ……………………………………………………………………….. 71

vii

DAFTAR TABEL Tabel 1

Nama pengurus harian yayasan…………………………………… 34

Tabel 2

Nama pembina…………………………………………………….. 35

Tabel 3

Nama kepala sekolah……………………………………………… 36

Tabel 4

Nama guru pesantren……………………………………………… 36

Tabel 5

Nama santri…………………………………………………..……. 38

Tabel 6

Fasilitas………………………………………………………..…… 39

Tabel 7

Presentase hasil komunikasi di dalam kelas…………………...….. 41

Tabel 8

Presentase hasil komunikasi di luar kelas……………………...….. 44

Tabel 9

Tanggapan santri tentang keaktifan guru mengajak berkomunikasi..50

Tabel 10

Tanggapan santri mengenai metode yang digunakan oleh guru….. 51

Tabel 11

Tanggapan santri mengenai waktu belajar………………………… 52

Tabel 12

Tanggapan santri mengenai kalimat bahasa Arab…………………. 54

Tabel 13

Tanggapan santri mengenai kelancaran hari bahasa………………. 55

Tabel 14

Tanggapan santri mengenai dorongan masuk pesantren………….. 57

Tabel 15

Tanggapan santri mengenai kesulitan belajar bahasa Arab……….. 58

viii

Tabel 16

Tanggapan santri mengenai keaktifan latihan bercakap………….. 58

Tabel 17

Tanggapan santri tentang penghafalan kosakata………………….. 60

Tabel 18

Tanggapan santri mengenai kelengkapan buku…………………… 61

Tabel 19

Tanggapan santri mengenai fasilitas sekolah……………………… 62

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Teks percakapan bahasa Arab di dalam kelas…………………………….. 72 2. Teks berkomunikasi bahasa Arab di luar kelas…………………...……..

73

3. Kuesioner………………………………………………………………...

74

x

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Kemampuan Berkomunikasi Bahasa Arab Santri Kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo”, yang membahas tentang kemampun berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi bahasa Arab dan upaya-upaya meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab Santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode lapangan dalam menyusun skripsi. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal pada proses belajar yang sedang berlangsung. Kemudian merekam satu persatu aktifitas santri dalam berkomunikasi bahasa Arab di dalam kelas. Setelah itu, peneliti memberikan tes berkomunikasi bahasa Arab di luar kelas saat di luar jam pelajaran secara bebas. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner sebagai pedoman wawancara, pulpen, buku catatan, kamera untuk merekam aktifitas belajar berkomunikasi bahasa Arab santri. Setelah semua data telah terkumpul, peneliti menganalisis secara deskriptif dan dalam bentuk tabelisasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Suliman Putri Palopo berada pada tataran kurang mampu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri adalah bersumber dari guru, metode, lingkungan, motivasi dan fasilitas. Usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri adalah dengan memberikan metode-metode dan menambah guru yang berkualitas dibidang bahasa Arab, memberikan fasilitas yang mendukung pembelajaran bahasa Arab dan memberikan motivasi serta berlatih yang giat agar kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri semakin meningkat.

xi

BAB I PENDAHULUAN

KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI BAHASA ARAB SANTRI KELAS XI IPS PESANTREN MODERN DATOK SULAIMAN PUTRI PALOPO

A. Latar Belakang Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa internasional sejak dahulu kala, sehingga bahasa Arab dipandang penting untuk dipelajari sebagai alat untuk melakukan interaksi atau berkomunikasi, khususnya di negara-negara Arab. Banyak faktor yang mengharuskan kita untuk mempelajari bahasa Arab, salah satunya bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an Al-Karim dan Al-hadits yang menjadi dua sumber hukum pedoman hidup ummat Islam untuk menafsirkan setiap perkara yang terjadi di sekitarnya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak mempelajari bahasa Arab. Tidak heran jika bahasa Arab dapat dijumpai dikalangan sekolah-sekolah Islam, seperti Tsanawiyah, Aliyah dan Pesantren untuk dijadika bahan ajar bagi setiap murid atau santri. Pembelajaran di pesantren dapat dikatakan bernilai lebih dari sekolah-sekolah umum lainnya. Pembelajaran yang diberi tidak hanya ilmu sains ataupun kegiatan ekstrakulikuler saja, melainkan juga ilmu-ilmu agama yang lebih spesifik. Di antara mata pembelajaran itu adalah bahasa Arab yang sangat penting dipelajari oleh ummat Islam. Dengan demikian para santri wajib mempelajari bahasa Arab. Salah satu tema

1

dalam mata pelajaran ini adalah berkomunikasi bahasa Arab, agar kemampuan keterampilan berbahasa ataupun berkomunikasi bertambah dan berkembang dalam menyampaikan informasi, pikiran dan perasaannya. Pada dasarnya bahasa Arab cukup menyenangkan untuk dipelajari, karena tata bahasanya yang begitu lengkap dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain. Selain itu seorang guru juga diharapkan dapat menghadirkan suasana harmonis yang mampu membangkitkan semangat belajar para santri, agar para santri lebih mudah mengkaji ilmu bahasa Arab seperti nahwu, saraf dan bal ghah. Menerapkan metode-metode bahasa Arab dengan baik dan benar juga sangat diperlukan dalam kelangsungan proses belajar mengajar bahasa Arab. Dengan demikian pada masa yang akan datang bahasa Arab tidak lagi dianggap bahasa yang sulit dipelajari. Selain itu bahasa Arab juga dijadikan bahasa favorit, baik di kalangan ummat Islam pada umumnya dan di kalangan santri pada khususnya. Di sebuah kota kecil Sulawesi Selatan, yakni Kota Palopo yang terletak di tanah Luwu terdapat Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. Setelah ditinjau, pada kenyataannya yang terjadi di pesantren tersebut sangatlah minim dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab. Walaupun dalam program osis mereka menerapkan hari bahasa

Arab, akan tetapi hasil dari semua itu tidak

menunjukkan perkembangan besar dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab. Menurut informasi yang diperoleh dengan melakukan wawancara kepada salah satu pembina pesantren, santri yang dapat menggunakan bahasa Arab dalam

2

berkomunikasi baik dengan guru ataupun sesama santri itu hanya sebagian kecil saja. Adapun pembelajaran bahasa Arab dilakukan setiap hari baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas. kurangnya fasilitas yang digunakan pihak pesantren dalam meningkatkan pembelajaran bahasa Arab membuat kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri menjadi minim, seperti tidak adanya laboratorium bahasa. Kurangnya peran pembina juga mempengaruhi kemampuan berbahasa Arab santri. Sebagaimana hasil wawancara kepada salah satu santri pesanten tersebut melalui telepon, bahwa pembina pesantren kurang memberi umpan balik bercakap kepada santri. Sehingga santri tidak terbiasa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab. Oleh sebab itu, perlu ada penelitian terhadap santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo yang membahas tentang kemampuan berkomunikasi secara verbal dalam bentuk lisan dengan menggunakan bahasa Arab.

B. Identifikasi Masalah Adapun yang menjadi identifikasi masalah berdasarkan latar belakang yang di atas adalah sebagai berikut: 1. Minimnya komunikasi dalam menggunakan bahasa Arab santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. 2. Kurangnya fasilitas yang menunjang pada pembelajaran percakapan bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo, salah satunya laboratorium bahasa.

3

3. Kurangnya peran pembina pesantren dalam meningkatkan

kemampuan

berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo.

C. Batasan Masalah Mengingat banyaknya masalah yang timbul dalam penelitian ini maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu: minimnya komunikasi bahasa Arab santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo? 2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo? 3. Bagaiman cara meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo?

E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan yang melandasi penelitian ini adalah: 1. Untuk menjelaskan bagaimana kemampuan berkomunikasi (berbicara) bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo.

4

2. Untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menghambat kemampuan berkomunikasi (berbicara) bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. 3. Untuk menjelaskan upaya apa saja yang dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab

santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri

Palopo F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menjadi bahan acuan bagi sekolah-sekolah pesantrean pada umumnya dan Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo pada khususnya. 2. Menjadi bahan acuan dalam mengatasi faktor-faktor penghambat komunikasi bahasa Arab.

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Komunikasi a. Defenisi Komunikasi Sejak terciptanya manusia, komunikasi sudah ada seiring berjalannya waktu hingga kini. Komunikasi merupakan salah satu alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran maupun perasaan. Oleh karena itu

komunikasi menjadi penting untuk

dijadikan sebagai kebutuhan kita dalam berinteraksi sesama mahluk. Adapun arti komunikasi dalam kamus besar bahasa Indonesia yang dikemukakan oleh Moeliono dkk (2005) adalah “ Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami ”. Secara luas komunikasi menurut Taringan (1986: 18) adalah “ Suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia atau binatang ingin berkenalan atau berhubungan satu sama lain”. Selanjutnya Menurut Mulyana (2005: 3) “ Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal. Segala perilaku disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih”. Adapun komunikasi dari yang dikemukakan oleh Mufid (2005: 3) sebagai berikut:

6

1) Komunikasi merupakan proses di mana individu dalam hubungannya dengan orang lain, kelompok, organisasi atau masyarakat merespon dan menciptakan pesan untuk berhubungan dengan lingkungan dan orang lain. 2) Komunikasi merupakan proses penukaran informasi, biasanya sistem simbol yang berlaku umum, dengan kualitas bervariasi. 3) Komunikasi terjadi melalui banyak bentuk, mulai dari dua orang bercakap secara berhadap-hadapan, isyarat tangan, hingga pada pesan yang dikirim secara global keseluruh dunia melalui jaringan telekomunikasi. 4) Komunikasi adalah proses yang memungkinkan kita berinteraksi (bergaul) dengan orang lain. Tanpa berkomunikasi kita tidak mungkin berbagi pengetahuan atau pengalaman dengan orang lain. Proses berkomunikasi dalam hal ini bisa melalui ucapan (speaking), tulis (writing), gerak tubuh (gesture) dan penyiaran (broadcusting). Selanjutnya menurut Dunham dkk. (dalam Satrianegara 2009: 71) “ Komunikasi adalah perpindahan informasi yang dapat dimengerti dari dua atau satu orang/kelompok lainnya”. Adapun pendapat yang dikemukakan oleh Cangara (2006: 21) bahwa “ Komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seorang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek”. Cangara (2006: 23) melukiskan unsur-unsur komunikasi dalam gambar sebagai berikut:

SUMBER

PESAN

MEDIA

PENERIMA

EFEK

Lingkungan UMPAN BALIK

Komunikasi sudah sangat melekat pada diri manusia dan merupakan aktivitas dasar manusia untuk melakukan interaksi. Di era globalisasi sekarang ini banyak cara

7

untuk kita melakukan komunikasi. sebagaimana yang diungkapkan Baso (2004: 1) bahwa, “ Kita sedang mengalami suatu revolusi teknologi baru yaitu revolusi teknologi informasi dan komunikasi, atau yang lebih populer dengan sebutan ICT (Information and Communication Technology)”. Selanjutnya masih diungkapkan oleh Baso (2004: 3) mengenai ICT sebagai berikut: Perkembangan teknologi, khususnya ICT telah memicu terjadinya reformasi dalam dunia pendidikan. Melalui kemampuan ICT menisbikan ruang dan waktu, teknologi ini menawarkan banyak kemudahan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Di samping itu, ICT juga menawarkan peluang untuk memperkaya media belajar, antara lain melalui multimedia. Adanya ICT tersebut memberikan dampak yang lebih baik pada revolusirevolusi lainya seperti: 1) Revolusi teknologi, 2) Revolusi ekonomi, 3) Revolusi sosial, 4) Revolusi hukum, 5) Revolusi pendidikan dan 6) Revolusi informasi. Hal ini diungkapkan oleh Wood (dalam Baso 2004: 1-2). Dari berbagai pengertian komunikasi di atas dapat dilihat secara umum bahwa antara pengertian satu dengan pengertian yang lainnya saling berhubungan satu sama lain, yaitu komunikasi adalah proses terjadinya pertukaran informasi baik dilakukan secara verbal maupun nonverbal, baik dilakukan dengan dua orang maupun dengan cara berkelompok. Adapun pendapat saya sendiri mengenai komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih, di mana proses tersebut dapat menuangkan ide, pikiran dan perasaan terhadap satu sama lain.

8

b. Bentuk-Bentuk Komunikasi Adapun Bentuk-bentuk komunikasi yang dikemukakan oleh Purwanto (dalam Herman 2012: 18) adalah sebagai berikut: 1) Berbicara dan Menulis. Pada umumnya, untuk mengirimkan pesan-pesan, orang lebih senang berbicara (speaking) dari pada menulis (writing) suatu pesan. Alasannya komunikasi lisanrelatif lebih mudah, praktis (efisien), dan cepat dalam menyampaikan pesan- pesan. Pada umumnya, penyampaian pesan-pesan secara tertulis relatif lebih jarang dilakukan. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa komunikasi secara tertulis tidak penting, mengingat tidak semua hal bisa disampaikan secara lisan. 2) Mendengar dan Membaca. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi dua arah. Orang-orang yang terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi dari pada menyampaikan informasi. Untuk melakukan hal tersebut, mereka memerlukan keterampilan mendengarkan (listening) dan membaca (reading) yang baik.

c. Faktor faktor penghambat komunikasi Ada tiga problema berkomunikasi yang dikemukakan oleh Nurhadi (2010: 84) yaitu: 1) kesulitan dalam pemilihan arti, 2) kesulitan dalam pemilihan bentuk, dan 3) kesulitan dalam pemilihan Rules of Speaking. Kemudian faktor-faktor penghambat komunikasi juga dikemukakan oleh Cinta (2011) sebagai berikut: 1) Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi. Kurang cakap dalam berbicara (terutama di depan umum), berbicara tersendat-sendat, menyebabkan pendengar menjadi jengkel dan tidak sabar. 2) Sikap yang kurang tepat. Seorang dosen yang sedang memberi kuliah sambil duduk di atas meja sehingga akan memberi kesan yang kurang baik bagi mahasiswa. 3) Kurang pengetahuan. Seorang yang kurang pengetahuannya, jarang membaca atau mendengar radio atau televisi, akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembicaraan orang lain. 4) Kurang memahami sistem sosial 5) Prasangka yang tidak beralasan 6) Jarak fisik. Komunikasi menjadi kurang lancar bila jarak komunikan dan komunikator berjauhan ataupun terlalu berdekatan

9

7) Tidak ada persamaan persepsi 8) Indera yang rusak 9) Berbicara yang berlebihan. Berbicara berlebihan seringkali akan mengakibatkan penyimpangan dari pokok pembicaraan 10) Mendominir pembicaraan. Selanjutnya dikemukakan oleh Haris (2007: 6) mengenai faktor penghambat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)

Kurang penguasaan kosakata Kurang berlatih Kurang semangat dan kesungguhan Lingkungan kurang kondusif Metode yang digunakan kurang tepat Kurang sabar Kurang percaya diri Putus asa Malu

Adapun yang dikemukakan oleh Nurudin (2002: 1) tentang ketidakmampuan manusia berkomunikasi sebagai berikut: Ketidakmampuan manusia berkomunikasi menyebabkan ia seperti “ Katak dalam tempurung”, yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman serba terbatas. Berbagai ide, gagasan, keinginan dan tuntutannya tidak bisa tersalurkan dan diketahui orang lain. Ini juga mengakibatkan tidak bisa berbuat banyak untuk diri dan lingkungan.

2. Metode Pengajaran Bahasa Kedua Dalam pembelajaran bahasa kedua, berbagai cara yang ditempuh oleh pengajar agar bahasa kedua tersebut dapat dikuasai dan dikembangkan oleh pelajar atau siswa. Sebagai mana yang dikemukakan oleh Baso (2011: 3) mengenai konsep pokok metode pengajaran bahasa kedua sebagai berikut: a. Pendekatan bersifat aksiomatis, metode bersifat prosedural, dan teknik bersifat operasional, dan hubungan ketiganya bersifat hierarkis.

10

b. Pengajaran bahasa sebagai disiplin ilmu dibangun berdasarkan teori-teori ilmu jiwa (psykologi), ilmu bahasa (linguistik) dan ilmu pendidikan (pedagogi). c. Saat ini, pengajaran melibatkan komputer sebagai media ditandai munculnya istilah Computer Education, Computer Assisted Language Learning. d. Dengan demikian, pengajara bahasa sudah multidisipliner dan interdisipliner: psykologi, linguistik, pedagogi dan teknologi informasi. Adapun perkembangan metode pengajaran bahasa Arab pada abad 1H/7M juga dikemukan oleh Baso (2011: 2) sebagai berikut: a. Bahasa Arab mulai menyebar seiring dengan penyebaran Islam 1) Byzantium di utara 2) Persia di Timur 3) Afrika dan Andalusia di Barat b. Bahasa Arab pada masa Khilafah Islamiyah menjadi bahasa resmi untuk keperluan agama, budaya, administrasi dan ilmu pengetahuan. c. Kebanggaan kepada bahasa Arab menyebabkan bahasa-bahasa Yunani, Persia, Kopyik dan Syria (wilayah penyebaran Islam) menjadi berbeda pada posisi interior). Selanjutnya perkembangan metode pengajaran bahasa Arab pada abad 1H/7M juga dikemukan oleh al-Iskandary (dalam Baso 2011: 3) menuturkan bahwa bahasa Arab menjadi bahasa lingua franca dan menjadi alat ekspresi budaya bagi penduduk Andalusia. 3.

Bahasa Arab Sebagaimana diketahui bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sangat

istimewa,

karena

bahasa

Arab adalah

bahasa

Al-Qur’an

Al-Karim

yang

mempersatukan ummat Islam di seluruh dunia dan tak dapat dipungkiri bahwa bahasa Arab juga sebagai alat komunikasi kepada Allah swt. dalam melaksakan sholat. Sebgaimana firman Allah swt. dalam surah Yusuf ayat 2 yang menjelaskan mengenai bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an Al-Karim, yakni sebagai berikut:

11

Artinya: “ Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”. Adapun yang dikemukakan oleh Munawari (2003) upaya untuk lebih bersemangat dalam mempelajari bahasa Arab dikuatkan dengan pernyataan Umar Ibn al-Khattab sebagai berikut:

Artinya: “ Bersemangtlah dalam mempelajari bahasa Arab, karena sesungguhnya bahasa Arab adalah sebagian dari agamamu” Menurut Arsyad (2004: 2) “ Bahasa Arab berasal dari rumpun bahasa-bahasa semit (Semitic Language/Samiah) dan mempunyai anggota penutur yang terbanyak”. Selanjutnya menurut Arifin (dalam Mahmudah. 2008: 7) mengatakan bahwa “ Bahasa Arab timbul sejak beberapa abad sebelum Islam, karena bukti peninggalan sastra Arab baru dapat dicatat sejak dua abad seblum Islam, sehingga pencatatan bahasa Arab baru bisa dimulai saat ini”. Adapun sejarah bahasa Arab yang dikemukakan oleh Jauhari (2007) adalah sebagai berikut: Pada masa awal Islam saja (masa Nabi, khulafa` al-r syidin dan awal bani Umayyah) bahasa Arab sebagai ilmu belum muncul. Namun, bahasa Arab

12

sebagai media ekspresi bangsa Arab atau bahasa Arab sebagai praktik komunikasi dengan strukturnya yang ada seperti sekarang sudah mentradisi. Dari penjelasan diatas bahasa Arab sebagai ilmu belum muncul pada saat itu, menandakan bahawa bahasa Arab betul-betul sangat melekat kepada jiwa orang Arab dan orang muslim, karena bahasa Arab muncul sebagai bahasa Al-Quran Al-Karim yang pertama kali diterima oleh Nabi Adam AS. Sehingga bahasa Arab dijadikan hal yang utama dalam memaknai dua sumber hukum Islam dan untuk melakukan ijtihad dalam memecahkan sestiap perkara yang terjadi di sekitar kita serta bahasa Arab juga dijadikan media ekspresi untuk menuangkan pikiran, ide, perasaan sehingga saat ini masih menjadi struktur yang sudah mentradisi. Berbagai macam kelebihan yang dimiliki bahasa-bahasa lain namun tidak ada yang dapat menandingi kelebihan yang dimiliki bahasa Arab sebagaimana dapat dipaparkan oleh Mahmudah (2008: 7-8) mengenai bahasa Arab memiliki kelebihan yang tidak ada pada bahasa lain adalah sebagai berikut: a. Jumlah abjad yang sebanyak 28 huruf dengan makhrajul huruf (tempat keluarnya huruf). b. I’r b yakni sesuatu yang mewajibkan keberadaan akhir pada keadaan tertentu, baik itu rafa’, nashab, jazam dan jar yang terdapat pada isim (kata benda) dan juga fi’il (kata kerja). c. Ilmu ‘Ar d (ilmu notasi syi’ir) yang mana dengan ilmu ini menjadikan syi’ir berkembang yang sempurna. d. Bahasa mmiyah dan Fus-h ,’Ammiyah dipergunakan dalam interaksi jual beli atau komunikasi dalam situasi formal, sedang bahasa Fus-h adalah bahasa sastra dan pembelajaran, bahasa resmi yang dipergunakan dalam percetakan. e. Tidak adanya kata yang bersyakal dengan syakal yang sulit dibaca, seperti “fi-u-la”. f. Tidak adanya kata yang mempertemukan dua huruf mati secara langsung. g. Sedikit sekali kata-kata yang terdiri dari dua huruf (al- lfaz al suna’iyyah) kebanyakan tiga huruf, kemudian ketambahan 1, 2, 3, dan 4 huruf.

13

Salah satu kelebihan bahasa Arab juga dikemukakan oleh al-Samani (dalam Mahmudah 2008: 8) yaitu Adanya huruf “dad” yang tidak ada pada bahasa lainnya, dan lain-lain. Kemudian kelebihan bahasa Arab juga dikemukakan oleh Radar (dalam Mahmudah 2008: 8) yaitu kata kerja dan gramatikal yang digunakan selalu berubah sesuai dengan subjek yang berhubungan dengan kata kerja tersebut. Selanjutnya kelebihan bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain dikemukakan oleh al-syinty (dalam Mahmudah 2008: 8) Tidak adanya empat huruf yang berharakat secara terus-menerus, disamping itu, terdapat juga aspek-aspek lain yang termasuk dalam ranah deep structure (al-bina’ al-dahily) baik segi metafora, fonologi dan kamus.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor intern dan faktor ekstern menurut Slameto (2010: 54) sebagai berikut: a. Faktor-Faktor Intern 1) Faktor Jasmania a) Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagianbagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia akan cepat lelah, kurang bersemangat dll. Agar kesehatan seseorang dapat belajar dengan baik

14

haruslah mengusahakan kesehatannya tetap terjamin dengan cara makan, beristirahat dan olahraga. b) Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat dapat berupa buta, bisu, tuli dll. Keadaan tubuh yang cacat juga mempengaruhi proses belajar siswa. 2) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor yang mempengaruhi belajar, faktor itu adalah: inteligensi, perhatian, minat,bakat, motif, kematangan dan kelelahan. a) Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyelesaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui menggunakan konsepkonsep

yang

abstrak

secara

efektif,

mengetahui relasi

dan

mempelajarinya dengan cepat. Inteligensi besar mempengaruhi kemajuan belajar siswa. b) Perhatian menurut Gazali dalam Slameto (2010: 56) adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Agar siswa belajar dengan baik, usahakan bahan belajar selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pembelajaran itu sesuai dengan kegemaran atau bakat mereka.

15

c) Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat yang besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pembelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa. Siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. d) Bakat menurut Hilgard dalam Slameto (2010: 57) adalah “ The capa city to learn”. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampu untuk belajar. kemampuan itu akan terealisai menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pembelajar yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalan belajarnya itu. e) Motifasi adalah “ Keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorong untuk berbuat sesuatu” Muhibbin (2003: 151). Motif yang kuat sangatlah berpengaruh dalam belajar, di dalam membentuk motif yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat. f) Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana lat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang).

16

g) Kesiapan menurut Jamies dalam slameto (2010: 59) adalah preparedness to respond or react. Kesiapan adalah kesedian untuk memberi reaksi. Kesediaan timbul dari dalam diri seseorg dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. 3) Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang terbagi menjadi dua, yakni kelelahan rohani dan kelelahan jasmani (bersifat psikis). kelelahan jasmani terlihat dengan

lemah

lunglainya

tubuh

dan

timbul

kecendrungan

untuk

membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuhan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dari uraian di atas, dapatlah dimengerti bahwa kelelahan itu dapat mempengaruhi belajar. agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah dapat menghindari kelelahan dalam belajar. sehinggah perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.

b. Faktor Faktor Ekstern Menurut Muhibbin (2003: 152) faktor ekstern siswa dalam belajar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. 1) Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Para

17

pendidik yang baik haruslah memberikan contoh yang dapat ditiru oleh siswa dan teman teman yang baik dapat memberikan pengaruh positif terhadap siswa agar proses belajar mengajar lebih muda untuk diterima, seperti mengajak siswa untuk berdiskusi dan berlatih. Selain itu yang termasuk lingkungan sosial lainnya adalah tetangga dan teman-teman

sepermainan.

Kondisi

masyarakat

yang

baik

dapat

mempengaruhi proses belajar siswa yang baik. Ketika kondisi lingkungannya kurang baik akan memberikan dampak yang buruk bagi siswa dalam kelangsungan belajarnya. Siswa akan kesulitan bila lingkungannya tidak dapat mendukung proses belajar siswa, seperti disekitarnya tidak dapat membantu atau meminjamkan sesuatu untuk kelangsungan belajar siswa tersebut. Selanjutnya, lingkungan sosial yang apaling banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktek pengololaan keluarga yang keliru, seperti kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak-anak, dapat memberian dampak lebih buruk lagi. 2) Lingkungan Nonsosial Faktor- Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah, dan letak letaknya, rumah tempat tinggal dan tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Keadaan rumah yang sempit dan perkampungan yang kotor dapat mempengaruhi belajar siswa. Siswa cenderung bermalas-malasan ketika

18

berada pada keadaan tersebut. Pemilihan waktu yang tepat dalam belajar juga sangat mendukung siswa untuk mencapai proses belajar yang baik. Dengan memilih waktu yang cocok dalam belajar akan memberikan efek yang baik kepada siswa dalam menerima pelajaran.

B. Hasil Penelitian yang Relevan Adapun penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pembentukan Kemampuan Berbahasa Arab pada Anak Usia Prasekolah di `PTQ Nur Iman Karangjambu Purwanegara Purwakerto Utara. Penelitian ini dilakukan oleh Mukti Ali (2008). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mukti Ali juga memiliki kesamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Adapun kesamaanya adalah kedua-duanya menjelaskan kemampuan berbicara atau berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab. Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Mukti Ali dengan penelitian ini adalah tidak hanya meneliti kemampuan berbicara saja akan tetapi penelitian yang dilakukan Mukti Ali juga meneliti kemampuan mendengar, kemampuan membaca dan kemampuan menulis bahasa Arab. 2. Pembelajaran Muhadatsah Dan Permasalahannya di Pondok Putri AlHalimy Sesela Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilakukan oleh Danial Fayza Arisandi (2011). Penelitian yang dilakukan oleh Danial Fayza Arisandi memiliki kesamaan dan

19

perbedaan dengan penelitian ini. Adapun kesamaannya ialah keduaduanya ingin mengetahui kendala atau faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan berbicara bahasa Arab siswa dan memberikan solusi dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab siswa. Sedangkan perbedaanya ialah dalam penelitian ini, ingin mengetahui kemampuan berkomunikasi bahasa Arab siswa sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Danial Fayza Arisandi ingin mengetahui pelaksaan pembelajaran muhadatsah siswa.

20

C. Kerangka Pikir Peneliti Observasi Lapangan

Menentukan Menyimak

Responden

Mewawancarai

Komunikasi

Santri dan

Respoden

Guru

Hasil Penyimakan

Hasil Wawancara

Analisis Kualitatif

Kesimpulan

21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi adalah sebuah pengamatan terhadap suatu objek. Observasi melibatkan seluruh alat indra, baik itu penglihatan, pendengaran, penciuman peraba dan pengecapan dalam mengamati sebuah objek penelitian. Menurut Kriyantono (2009: 108) observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediatur suatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan objek tersebut. Adapun observasi dapat dilakukan 3 cara menurut Lincoln dan Guba (dalam Mustamin, 2009: 95) yaitu: Pertama, pengamat bertindak sebagai seorang partisipan atau non partisipan; kedua, observasi dapat dilakukan secara terus terang atau penyamaran; ketiga, observasi menyangkut latar penelitian. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. Adapun observasi dilakukan oleh peneliti meliputi berbagai hal, sebagai berikut: a. Proses belajar mengajar bahasa Arab Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. b. Kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo.

22

c. Fasilitas pendukung kemampuan berkomunikasi bahasa Arab Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo.

2. Wawancara Wawancara atau interview merupakan metode yang dilakukan dalam sebuah penelitian. Proses tanya jawab dalam wawancara dapat memberikan hasil yang diinginkan oleh peneliti. Menurut Berger dalam Kriyantono, 2009: 98 wawancara adalah percakapan antara periset-seseorang yang berharap mendapat informasi–dan informan seseorang yang diasumsikan mendapat informasi penting tentang suatu objek. Sedangkan menurut Nasution (2006: 113) wawancara adalah “ Suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi”. Adapun wawancara dalam penelitian ini sebagai metode pelengkap dengan tujuan untuk menguji kebenaran dan kemantapan data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan peneliti. Wawancara dalam penelitian kualitatif dapat disebut dengan wawancara mendalam (depth interview) atau wawancara secara intesif( intensive interview) dan kebanyakan tak bersetruktur. (Kriyantono 2009: 98 ) Dalam wawancara ditujukan kepada santri dan guru. Adapaun wawancara ini membicarakan seputar kemampuan dan faktor penghambat berkomunikasi bahasa Arab santri. 3. Tes Berkomunikasi Salah satu metode yang digunakan dalam mempelajari bahasa Arab adalah dengan menggunakan metode berkomunikasi atau dengan metode percakapan bahasa

23

Arab. Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo juga menerapkan metode tersebut agar santri mampu dan terbiasa dalam melakukan komunikasi dengan menggunakan bahasa Arab. Dalam proses belajar berkomuniksai bahasa Arab santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo, guru memberikan teks berkomunikasi atau percakapan bahasa Arab yang di ambil dari buku “AL-'ARABIYYAH BAYNA YADAYK”. Kemudian santri diperintahkan untuk memperaktikkan dihadapan santri lainnya, pada saat di dalam kelas. Berdasarkan proses tersebut peneliti dapat menilai Kemampuan Berkomunikasai Bahasa Arab Santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. Selanjutnya peneliti juga memberikan tes bekomunikasi bahasa Arab di luar jam pelajaran dengan suasana santai, agar santri juga merasa nyaman dan tidak merasa gugup. Berdasarkan cara tersebut peneliti dapat menilai tingkat kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri yang sebenar-benanya dan apa adanya. 4. Dokumentasi Dokumentasi ada adalah metode yang dilakukan dalam proses penelitian ini dikarenakan untuk memperoleh data yang terinci. Dengan adanya metode tersebut sebagai cara pendukung dan pelengkap terhadap metode lainnya. Adapun dokumentasi dilakukan dengan cara: 1. Video: Peneliti melakukan rekaman video terhadap objek yang akan diteliti, peneliti merekam percakapan Santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok

24

Sulaiman Putri Palopo dalam berkomunikasi bahasa Arab di dalam kelas maupun di luar kelas. 2. Foto: Mengambil gambar di lapangan, baik itu pada proses belajar mengajar maupun keadaan/kondisi Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. 5. Kuesioner Dalam penelitian kemampuan berkomunikasi bahasa Arab ini, peneliti memggunakan kuesioner sebagai pedoman untuk melakukan wawancara terhadap responden dalam memperoleh data. Adapun tujuan dari metode tersebut untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor penghambat kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo. Kuesioner tersebut disebarkan oleh peneliti kepada setiap objek peneliti yakni, semua santri kelas IPS XI Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri

Palopo.

Pengisian kuesioner dalam peneliatian ini dibawah pengawasan peneliti agar terhindar dari kesalahpahaman pengisian yang tidak diinginkan.

B. Instrumen Penelitian Adapun instrumen peneliatian ini mecakup berbagai hal, yakni sebagai berikut: 1. Laptop untuk mengetik data yang diperoleh. 2. Flashdisk untuk menyimpan data. 3. Jurnal untuk mencatat data. 4. Pulpen digunakan untuk menulis data.

25

5. kuesioner digunakan untuk memperoleh data, sebagai pedoman dalam melakukan wawancara terhadap sumber data. 6. Kamera direkomendasikan dalam pengumpulan data penelitian ini untuk mewawancarai dan mendokumentasikan setiap proses belajar mengajar santri dan guru agar peneliti memperoleh data yang diteliti. 7. Tes dilakukan untuk memperoleh data yang lebih akurat dari sumber data

C. Populasi dan Sampel 1.

Populasi Dalam suatu penelitian ilmiah, penentuan jumlah populasi penelitian

merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan diketahuinya

jumlah

populasi penelitian dapat melancarkan sebuah penelitian. Populasi merupakan jumlah individu yang akan dijadikan sarana penelitian. Adapun populasi penelitian ini adalah semua santri kelas XI Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo, baik kelas IPA maupun kelas IPS yang terdiri dari 51 orang. Kelas IPA berjumlah 27 orang dan kelas IPS berjumlah 24 orang. 2. Sampel Adapun yang menjadi sampel penelitian ini adalah santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo yang terdiri dari 24 orang.

D. Teknik Analisis Data Berhubung jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif dengan menggambarkan

26

dan menjelaskan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab Santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Purti Palopo. Adapun hasil penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, tes, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Cara peneliti dalam menganalisis data yang telah diperoleh adalah jumlah hasil responden dibagikan dengan jumlah keseluruahan dari responden kemudian hasil dari pembagian tersebut dikali 100%. Berikut ini adalah contoh dari apa yang telah dijelaskan di atas, yakni sebagai berikut: Hasil dari jawaban responden 3 orang yang menyukai pelajaran percakapan bahasa Arab, 3 responden tersebut dibagi 37 jumlah responden secara keseluruahan dan dikali 100%. Adapun rumus yang digunakan oleh peneliti dalam memperoleh hasil penelitian adalah sebagai berikut: R X = —— x 100% N X = Hasil Persentase R = Responden N = Jumlah keseluruhan Responden

E. Prosedur Penelitian Dalam penelitian proses pengumpulan data, peneliti memiliki tahap-tahap dalam mengumpulkan data, yakni sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan

27

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi secara langsung terhadap pelaksanaan proses belajar santri dalam berkomunikasi bahasa Arab. Dalam hal ini pelajaran yang dimaksud ialah pelajaran bercakap bahasa Arab. Kemudian peneliti menyiapkan instrument atau alat-alat yang digunakan dalam mengumpulkan data seperti kamera, laptop, buku catatan dll. Setelah itu peneliti menentukan responden yang akan menjadi sumber data baik itu perwakilan dari guru dan seluruh santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. 2. Tahapan Pelaksanaan Dalam proses pengumpulan data, peneliti sudah siap dengan alat-alat yang diperlukan dalam meneliti. Penelitian lapangan yaitu pengumpulan data yang dilakukan di lapangan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan dilakukan secara terpimpin. Wawancara ini untuk memperoleh data tentang faktor dan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. b. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengambil foto dan merekam aktivitas santri dan guru dalam proses belajar mengajar bahasa Arab. Pengambilan gambar secara umum yakni keadaan/kondisi Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. c. Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Adapun yang menjadi objek peneliti adalah

28

faktor dan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. d. Kuesioner yaitu pedoman yang digunakan dalam melakukan wawancara. Kuesioner bertujuan untuk memperoleh data yang diinginkan yakni faktor apa saja yang amempengaruhi kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. e. Tes adalah cara tambahan yang dilakuakan peneliti untuk menguatkan dan mengetahui serta memperoleh data yang akurat dalam meneliti kemampuan berkomunikasi bahasa Arab Santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. 3. Tahap Penilaian Menilai lembaran-lembaran kuesioner

dan rekaman video santri dalam

berkomunikasi bahasa Arab. 4. Tahap Analisah a. Menganalisis data yang telah dikumpulkan b. Menarik kesimpulan dari hasil analisis data.

29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo 1. Sejarah Singkat Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo. Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo berdiri sejak

tahun ajaran

1982/1983. Pada awal berdirinya pesantren hanya menerima peserta didik putra tingkat SLTP dan menerima satu kelas dengan jumlah 50 santri. Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo diresmikan bertepatan pada hari ulang tahun RI ke-36 (17 Agustus 1982). Santri putra tersebut ditempatkan PGAN 6 tahun palopo. Pada tahun ke-2 (tahun ajaran 1983/1984) atas dorongan masyarakat Islam khususnya masyarakat Luwu, maka diterima pula satu kelas santri putri yang jumlahnya sekitar 50 orang. Pada awal tahun ajaran 1985/1986 diresmikan kampus putri yang terletak di kawasan Palopo, bersamaan dengan diterimanya santri tingkat SLTA. Pada tahun ajaran 1999/2000 Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo membuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan otomotif. Hingga akhir bulan desember 2006 Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo telah menghasilkan alumni yang tersebar dimana-mana. Lulusannya pun dapat diperhitungkan, hal ini dapat dibuktikan dengan melihat jumlah alumni yang terserap di PTN. Selain itu para alumninya pun ada yang telah bekerja sebagai pegawai

30

(dosen, guru, dokter, pegawai kantor pemerintahan), pengusaha, politisi, hingga anggota TNI dan POLRI.

2. Letak Geografis Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. Adapun yang dimaksud letak geografis Lokasi Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo adalah gambaran umum dari lokasi pesantren tersebut. Letak Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo cukup strategis karena lokasinya yang terletak di jantung kota Palopo. Lokasinya muda dijangkau oleh alat transportasi sehingga memudahkan santri dan masyarakat luas untuk menuju ke pesantren tersebut. Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo adalah satu-satunya pesantren yang berada ditengah kota Palopo kecamatan Wara, kelurahan Tompotikka, jalan Puang H. Daud no.5. Luas pesantren ± 2 hektar, lokasi tersebut adalah wakaf dari almarhum dr. H. Palnagmai Tandi yang merupakan salah seorang pendiri Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo. Dalam bidang pembagunan cukup berkembang. Bertambahnya bangunan kamar tidur untuk santri dikarenakan penerimaan santri baru tiap tahun semakin bertambah. Selain itu, pembangunan tempat-tempat istirahat/ruang penerimaan tamu santri juga ditambahkan. Adapun batasan-batasan lokasi Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri palopo adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara: Rumah Penduduk b. Sebelah timur: Rumah Penduduk (komplek perumahan)

31

c. Sebelah selatan: tanah kosong seluas ± 4 d. Sebelah barat rumah penduduk.

3. Visi Dan Misi Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo a. Visi Adapun yang menjadi visi Pesantrern Modern Datok Sulaiman Palopo adalah sebagai berikut: Menjadi Pondok Pesantren yang berkualitas, mandiri, dan berdaya saing, serta

menjadi pusat unggulan pendidikan Islam. Pengembangan

masyarakat dalam upaya melahirkan generasi muslim yang beriman, berilmu dan beramal serta menjadi warga negara yang bertanggung jawab. b. Misi Adapun yang menjadi Misi Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan tenaga kerja yang memiliki iman, taqwa, jujur dan dapat dipercaya untuk mengisi keperluan pembangunan 2) Menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional dalam bidang agama dan pengetahuan umum. 3) Menghasilkan tamatan yang mampu mandiri, mampu memberikan bekal keahlian profesi untuk meningkatkan martabat dirinya. 4) Mengubah status manusia menjadi manusia aset bangsa dan agama

32

5) Menjadi salah satu pusat pemantapan kompetensi pembangunan ilmu dan iman

4. Jenjang Pendidikan Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo terbagi dua yakni pesantren putra dan pesantren putri, adapun jenjang pendidikan yang terdapat di pesantren putra yakni sebagai berikut: a. TK Islam Datok Sulaiman b. Madrasah Ibtidaiyah c. SMP Pesantren Datok Sulaiman d. Madrasah Tsanawiyah Satu Atap e. SMA Pesantren Datok Sulaiman f. SMK Pesantren Datok Sulaiman

Adapun jenjang pendidikan yang terdapat di pesantren bagian putri adalah sebagai berikut: a. TK Raodatul Athfal b. SD Islam Pesantren Datok Sulaiman c. SMP Pesantren Datok Sulaiman d. SMA Pesantren Datok Sulaiman

5. Struktur Organisasi/Personalia Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo a. Dewan Pembina Yayasan Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo: 1) H.M.Jaya,SH.,M.Si

33

2) Drs. H. Wirawan A. Ihsan, MM 3) Drs.H. Zainuddin Samide., MA 4) Imran Nating, SH., MH 5) Ahmad Syarifudin, SE ., M.Si b. Dewan Pengawas Yayasan Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo: 1) Drs.K.H Mustamin Ibrahim 2) Dra. Hj. Arifah Hasyim 3) Benyamin Dg. Sitanra, S.Sos 4) H.M.Jafar Yasin c. Pengurus Harian Yayasan Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo Tabel 1 Daftar Nama Pengurus Harian Yayasan Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo NO 1 2 3 4 5 6 7 8

NAMA Drs.K.H.Jabani Drs.H.Syarifuddin Daud, MA Prof.DR.H.M.Said Mahmud,Lc.,MA

JABATAN ketua Umum Ketua I Ketua II

Drs.H.Ruslin H. Bennuas, B.A Drs. Hisban Thaha ,M.Ag Drs.Tegorejo Rahmania Waje, S.Ag

Ketua III Sekertaris Wakil sekrtaris Bendahara Wakil bendahara

6. Keadaan Guru/Pembina di Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo Peran guru/Pembina dalam meningkatkan kualitas santri di sebuah sekolah khususnya pesantren adalah suatu hal yang mutlak adanya. Pembina dan guru yang mengajar di Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo ±100 orang yang bersatus

34

guru DPK, GTT, GTY. Kualifikasi pengajar S2 dan S1. Guru dan Pembina Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo senantiasa terlibat secara aktif dalam berbagai institusi sosial keagamaan dan institusi pendidikan. Adapun daftar pemimpin/pembina yang bertempat tinggal di Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo adalah sebagai berikut: a. Pemimpin/Pembina Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo Bagian Putri Tabel 2 Daftar Nama Pimpinan/Pembina Pesantren Modern Datok Slaiman Putra Palopo NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

NAMA Drs. H.Syarifuddin Daud, MA Prof.DR.H.M.Said Mahmud, Lc.,MA H.Rukman AR Said, Lc.,M.Th.I Drs.Hisban Thaha, M.Ag Dra. Hj.Ombong Dra.Muhajirah Dra.Munatira Muhtarul Hadi, S.Ag.,M.Pd.I Musafir, S.Pd.I Dra.Hj.St.Yamang Wahab Dra.Hj.A.Ria Warda, M.Ag Arifuddin, S.Ag Rahmaniah Waje, S.Ag Nurhayati Usman, S.Pd.I Masdayanti, S.Pd.I Uswatun Hasanah, S.Pd.I

35

JABATAN Direktur PMDS Putri/Pembina Kepala Kepesantrenan / Pembina Wakil Kepesantrenan Pimpinan Kampus Putri Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina/Pustakawati Pembina/penaggung jawab Lab Komputer

b. Nama Kepala Sekolah Dan Pembina/Guru Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo Tabel 3 Daftar Nama Kepala sekolah/yayasan Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

NAMA Muh.Saedi,S.Pd.,M.Pd Drs. Siwan Rivai Mustami, S.Pd.,M.Pd Dra.Radiah Sitti Muliana, S.Pd Nurjannah, S.Pd Dra. Kartini Ramlah , S.Pd.I Deakati Hikmah Thaha Sudirman, ST Hijaz Thaha, S.Pd Muhtarul Hadi, S.Ag.,M.Pd.I Lukman Firdaus,STh.I

JABATAN KepSek SMA PMDS KepSek SMK PMDS KepSek SMP PMDS Kepala MTs. Satu Atap Kepala MI Putra Kepala SD Islam Putri Kepala TK Putra Kepala TK Putri Kepala TK /TPA Putra Kepala TK / TPA Putri Wakasek SMA bag. Putra Wakasek SMA bag. Putri Wakasek SMP bag. Putri Wakasek SMP bag. Putri

c. Nama Guru Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo Tabel 4 Daftar nama guru/pembina Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

NAMA Drs.Walid Dra.H. St.Yamang Arifuddin, S.Ag Musyafir, S.Pd.I Masrohati, SE.I Dra. Muhajirah Nurhayati, S.Pd Muhtarulhadi, S.Ag,M.Pd.I Dra. Hj. Ria Warda, M.Ag Dra.Munatira Dra. Hj. Ombong. M Abd. Waris, S.Pd

JABATAN Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Pembina Guru

36

M. PELAJARAN Bahasa Inggris Pend.Agama Islam Sejarah Bahasa Inggris Bahasa Arab KTK Bahasa Inggris Qur’an Hadits Pendidikan Seni Fiqih Qur’an Hadits Matematika

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Haedir syahbuddin, S.Pd Tenri Jaya, S.E.I Nona Radiah A, S.Pd Zakkiyah Yunus, S.Si.,S.Pd Arifin Uly, S.Pd Irwan Ishak, S.Pd Masitah Supardi, S.Pd Indrawati Bahrum, S.Pd Lesra, S.Pd Askar Amin, S.Pd.I Arifah, S.Pd Abd. Husni, S.kom Indra Juni, S.Ag Hj. Hadirah, S.Pd Maisal Ali, S.Pd Dra. Indo Ampa, Dra. Hj. Ernawati H., S. Pd Abd.Waris,S.Pd Haedir Syahbuddin,S.Pd Tenri Jaya, S.E.I Satriami, S.Pd H.B Sibenteng Hisfar Thaha, S. Pd Hj. Supyati, S. Ag Nursadiq, S.Pd Umum Kalsum, S.Pd., M.Pd Bece Madia, Spd Riska Mawir, S. Pd Mahniar, S.P Andi Kartini, S.Si.,S.Pd Eni Sumarni Nurhan, S.Pd Drs.H.Basori Kastam Dra.Hj.Aslihatin

Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru

Akuntansi Sosiologi PPKN Geografi Olahraga PPKN Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Bahasa Arab Biologi Komputer Biologi Geografi Kimia Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Akuntansi Sosiologi Bahasa Indonesia Pendidikan Seni Matematika Pend.Agama Islam Olahraga Bahasa Indonesia PPKN Bahasa Inggris Biologi Matematika Bahasa Indonesia Imla’ Khat Aqidah Akhlak

7. Keadaan Santri di Pesantren Modern Datok Sulaiman Bagian Putri Palopo Santri adalah objek dari sebuah pendidikan. Di Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo Santri dan santriwati yang saat ini menempuh pendidikan di Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo tidak hanya berasal dari tanah Luwu, tetapi juga berasal dari luar daerah dan provinsi lainnya. Kehidupan Pesantren Modern Datok Sulaiman Palopo sangat dinamis dengan adanya kegiatan

37

ekstrakurikuler dalam bidang seni dan olahraga dan pembinaan bahasa (Arab dan bahasa

Inggris).

Dengan

lembaga

kegiatan

tersebut,

dilakukan

untuk

mengembangkan potensi akademik serta minat dan bakat para Santri. Adapun jumlah santri pada tahun ajaran 2012/2013 di Pesantren Modern Datok Sulaiman bagian Putri Palopo adalah sebagai berikut: Tabel 5 Jumlah santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo NO KELAS 1 SMP kelas I 2 SMP Kelas II 3 SMP Kelas III 4 SMA Kelas I 5 SMA Kelas II 6 SMA Kelas III Jumlah

JUMLAH 170 118 70 80 51 46 535

KETERANGAN Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan

8. Fasilitas Pesantren Modern Datok Sulaiman Bagian Putri Palopo Dalam proses belajar mengajar tentunya tidak cukup dengan adanya guru dan murid/santri saja, akan tetapi juga perlu dilengkapi dengan fasilitas. Adanya fasilitas yang ikut berperan penting dalam mewujudkan proses belajar yang baik dan menghasilkan hasil yang diingikan. Adapun fasilitas yang dimiliki oleh Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo adalah sebagai berikut:

38

Tabel 6 Fasilitas Pesantren Modern Datok Sulaiman Purti Palopo NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

NAMA

JUMLAH Masjid 1 Kantor 1 Ruang Kelas 14 Kamar tidur 27 Perpustakaan 1 Laboratorium IPA 1 Laboratorium Komputer 1 Laboratorium Internet 1 Koperasi 1 Aula (Gedung Pertemuan) 1 Ruang Pramuka 1 Poskestren 1 Ruang OSIS 1 Sanggar Seni 1 Ruang Makan 1 Sarana Olahraga (Bola Basket,Bola 1 Volley, BadmintonTennis Meja.

KET. Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

B. Kemampuan Berkomunikasi Bahasa Arab Santri Kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo Dalam penelitaian di lapangan yang telah dilakukan oleh peneliti kepada santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo, peneliti memberikan penilaian-penilaian menyangkut kemampuan berkomunikasi bahasa Arab. Adapun penilaian-penilaian tersebut sebagai berikut: 1. Penghafalan Kosakata: Peneliti menilai tingkat kemampuan santri dalam menghafal setiap kosakata yang terdapat dalam teks percakapan bahasa Arab

39

yang telah diberikan oleh guru dan menilai kemampuan penghafalan kosakata santri saat diberikan tes oleh peneliti pada saat di luar jam pelajaran. 2. Makhraj Huruf: Peneliti menilai ketepatan santri dalam mengucapkan setiap huruf yang terdapat dalam kosakata bahasa Arab. 3. Qaidah: Peneliti menilai kebenaran qaidah bahasa Arab santri dalam melakukan komunikasi/bercakapan bahasa Arab. 4. Ekspresi:

Peneliti

Menilai

mimik

wajah

santri

dalam

melakukan

komunikasi/percakapan dalam bahasa Arab. 5. Tata Bahasa: Peneliti menilai tata bahasa yang digunakan oleh santri saat melakukan komunikasi/percakapan bahasa Arab. Penilaian tersebut hanya ada pada saat diberikan tes oleh peneliti di luar jam pelajaran. Selanjutnya, tingkatan penilaian yang telah ditetapkan dapat diberikan oleh peneliti, yakni sebagai beriku: 1. Mampu berkomunikasi bahasa Arab 2. Kurang mampu berkomunikasi bahasa Arab 3. Tidak mampu berkomunikasi bahasa Arab Adapun tingkat kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri Penastren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo yang dapat digambarkan ke dalam tabel sebagai berikut:

40

Tabel 7 Persentase Hasil Tes Berkomunikasi Bahasa Arab di dalam Kelas KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI BAHASA ARAB SANTRI PESANTREN MODERN DATOK SULAIMAN PUTRI PALOPO N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

NAMA

HAFALAN KOSAKATA

MAKHRAJUL HURUF

M

M

K M

TM

KM

ARLIANTI FITRI LESTARI FITRI WULANDARI HASYUNI HASMAWATI INDRI WAHYUNI IMAY SYAHRAH KARTILA MUSDALIFAH NURUL INDAH. A NUR HUDAYANTI NURSYAKIN AH.H PIPI MAJID NURMALA SARI RUSNI AULIYAH. P RAMLAH RAHMAN ROVITA MANSYUR SUHARNI JABBAR ST.MUSYAWI RAH VERAWATI WINDA SARI WAHYUNI SUYUTI

41

TM

EKSPRESI M

KM

TM

KAIDAH M

K M

TM

23 24

WIDURI INDAH WAFIQ AZIZAH

1 4 %

JUMLAH

2

21

5

8 87 % % 100%

21 %

16

3

1

67 12 % % 100%

4 %

10

13

11

42 54 % % 100%

45 %

2

11

8 45 % % 100%

KETERANGAN: 1. M: Mampu 2. KM: Kurang Mampu 3. TM: Tidak Mampu

Berdasarkan tabel di atas, peneliti dapat menjelaskan tingkat kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo, yakni sebagai berikut: 1. Penghafalan Kosakata Untuk kemampuan penghafalan kosa kata dalam berkomunikasi bahasa Arab terdapat: a. 1 orang atau 4% yang mampu menghafal kosakata bahasa Arab b. 2 orang atau 8% yang kurang mampu menghafal kosakata bahasaArab c. 21 orang atau 87% yang tidak mampu menghafal kosakata bahasa Arab 2. Makhraj Huruf Untuk kemampuan berkomunikasi bahasa Arab dengan pengucapan yang benar terdapat: a. 5 orang atau 21% yang mampu mengucapkan huruf dengan benar b. 16 orang atau 67% yang kurang mampu mengucapkan huruf dengan benar c. 1 orang atau 4% yang tidak mampu mengucapkan huruf dengan benar

42

3. Ekspresi Untuk kemampuan berekspresi dalam berkomuniksai bahasa Arab terdapat: a. 1 orang atau 4% yang mampu berekspresi dalam berkomunikasi bahasa Arab b. 10 orang atau 42% yang kurang mampu berekspresi dalam berkomunikasi bahasa Arab c. 13 orang yang tidak mampu mampu berekspresi dalam berkomunikasi bahasa Arab 4. Qaidah Untuk kemampuan menggunakan qaidah yang benar dalam berkomunikasi bahasa Arab, yakni sebagai berikut: a. 11 orang atau 45% yang mampu menggunakan qaidah yang benar dalam berkomunikasi bahasa Arab b. 2 orang 8% yang kurang mampu menggunakan qaidah yang benar dalam berkomunikasi bahasa Arab c. 11 orang atau 45% yang tidak mampu menggunakan qaidah yang benar dalam berkomunikasi bahasa Arab

43

Tabel 8 Persentase hasil kemampuan bahasa arab di luar kelas KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI BAHASA ARAB SANTRI PESANTREN MODERN DATOK SULAIMAN PUTRI PALOPO N O

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

NAMA

HAFALAN KOSAKATA M K T M M

MAKHRAJUL HURUF M K T M M

ARLIANTI FITRI LESTARI FITRIULANDA RI HASYUNI HASMAWATI INDRI WAHYUNI IMAY SYAHRAH KARTILA MUSDALIFAH NURUL INDAH. A NUR HUDAYANTI NURSYAKINA H.H PIPI MAJID NURMALA SARI RUSNI AULIYAH. P RAMLAH RAHMAN ROVITA MANSYUR SUHARNI JABBAR ST.MUSYAWI RAH VERAWATI WINDA SARI WAHYUNI SUYUTI

44

TATA BAHASA M K TM M

EKSPRESI M

K M

T M

23 24

WIDURI INDAH WAFIQ AZIZAH 1 4 %

JUMLAH

7 16 29 67 % % 100%

5 21 %

16 3 67 12 % % 100%

0 0 %

3 21 12 87 % % 100%

3 12 %

6 15 25 62 % % 100%

KETERANGAN: 1. M: Mampu 2. KM: Kurang Mampu 3. TM: Tidak Mampu

Berdasarkan tabel presentase di atas, peneliti dapat menjelaskan mengenai kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Moern Datok Sulaiman Palopo, yakni sebagai berikut: 1. Penghafalan Kosakata Untuk kemampuan penghafalan kosakata dalam berkomuniksai bahasa Arab terdapat: a. 1 orang atau 4% yang mampu menghafal kosakata bahasa Arab b. 7 orang atau 29% yang kurang mampu menghafal kosakata bahasa Arab c. 16 orang atau 67% yang tidak mempu menghafal kosakata percakapan 2. Makhraj Huruf Untuk kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab dengan pengucapan yang benar terdapat: a. 5 orang atau 21% yang mampu mengucapkan dengan benar b. 16 orang atau 67% yang kurang mampu mengucapkan dengan benar c. 3 orang atau 12% yang tidak mampu mengucapkan dengan benar

45

3. Ekspresi Untuk kemampuan berekspresi dalam berkomunikasi bahasa Arab terdapat: a. 3 orang atau 12% yang mampu berekspresi dalam berkominukasi bahasa Arab b. 6 orang atau 25% yang kurang mampu berekspresi dalam berkominukasi bahasa Arab c. 15 orang atau 62% yang tidak mampu berekspresi dalam berkominukasi bahasa Arab

4. Tata Bahasa Untuk

kemampuan

menggunakan

tata

bahasa

dengan

baik

dalam

berkomunikasi bahasa Arab terdapat: a. Tidak ada orang atau 0% yang mampu menggunakan tata bahasa dengan baik dalam berkomunikasi bahasa Arab b. 3 orang atau 12% yang kurang mampu menggunakan tata bahasa dengan baik dalam berkomunikasi bahasa Arab c. 21 orang atau 89% yang tidak mampu menggunakan tata bahasa dengan baik dalam berkomunkasi bahasa Arab

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berkomuikasi Bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo Ada beberapa faktor yang mempengarui kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Purti Palopo yaitu sebagai berikut: 1. Guru

46

Guru merupakan pengajar/pendidik kedua setelah orang tua. Guru memiliki peran penting dalam memberikan pengajaran kepada setiap murid atau santri, dengan demikian guru hendaknya aktif dalam meningkatkan kualitas setiap santrinya dalam hal ini kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesntren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. Selain itu, tenaga pengajar yang berpengalaman haruslah memiliki jumlah yang mencukupi. Guru ataupun pembina

haruslah aktif mendampingi atau

membimbing santri dalam mencapai sebuah tujuan yang diharapkan, yakni santri mampu berkomunikasi bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari dan mencintai bahasa Arab. Selain itu menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa kebanggaan. Sebagaimana bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran Al-Karim satu dari dua sumber hukum Islam. Perhatian lebih terhadap bahasa Arab sangat diharapkan, agar bahasa Arab pada masa akan datang semakin berkembang dan diminati oleh siapa saja. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam memperhatikan bahasa Arab tersebut. Salah satunya dengan memberikan waktu yang luang dan mencukupi dalam megkaji atau mempelajari bahasa Arab. Khususnya bagi santri atau murid tidak terlalu lama untuk mengevaluasi kembali pelajaran yang telah di berikan oleh guru. Sebab itu waktu belajar bahasa Arab di harapkan agar diperbanyak pada setiap pekannya. Hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada responden yakni guru Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo dapat memberikan informasi. Adapun hasil wawancara tersebut bahwa jumlah guru yang mampu berbahasa Arab di

47

Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo dapat dikatakan memadai. Namun guru yang bertempat tinggal di dalam pesantren hanya dua orang saja, satu di antaranya tidak berlatar belakang dari lulusan bahasa dan sastra Arab. Sehingga metode yang diberikan oleh guru tidak efektif. Selain itu, guru tidak aktif dalam membiasakan dan memberikan umpan balik berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab kepada santri. Oleh sebab itu santri tidak terbiasa untuk melakukan komunikasi secara lisan dengan menggunakan bahasa Arab. Tabel 9 Tanggapan Santri terhadap keaktifan guru dalam mengajak berkomunikasi bahasa Arab di luar jam pelajaran No

Pilihan Jawaban

Frek. Persen

Pertanyaan

1

Sangat Aktif

0

0%

Apakah guru bahasa Arab anda aktif

2

Aktif

3

12%

mengajak

3

Kurang Aktif

14

58%

bahasa Arab di luar jam pelajaran?

4

Tidak Aktif

7

29%

Jumlah

24

100%

anda

berkomunikasi

Tabel di atas, menjelaskan tanggapan santri tentang keaktifan guru dalam mengajak berkomunikasi santri dengan menggunakan bahasa Arab. Adapun pilihan jawaban yang diberikan oleh peneliti yakni sangat aktif, aktif, kurang aktif dan tidak aktif.

48

Tidak ada santri atau setara dengan 0% yang menjawab bahwa guru sangat aktif mengajak santri berkomunikasi bahasa Arab di luar jam pelajaran. Kemudian yang menjawab bahwa guru aktif mengajak santri berkomunikai bahasa Arab adalah 3 orang santri atau setara dengan 12%. Selanjutnya santri yang menjawab bahwa guru kurang aktif dalam mengajak santri berkomunkasi bahasa Arab sebanyak 14 orang atau setara dengan 58% dan santri yang menjawab bahwa guru tidak aktif dalam mengajak berkomunikasi bahasa Arab sebanyak 7 orang atau setara dengan 29%. Adapun santri yang mengisi kuesioner yang di berikan oleh peneliti Sebanyak 24 orang. Tabel 10 Tanggapan santri mengenai metode yang digunakan guru bahasa Arab No

Pilihan Jawaban

Frek. Persen

Pertanyaan

1

Sangat Bisa

0

0%

Apakah metode bahasa Arab yang

2

Bisa

5

21%

digunakan guru anda membuat

3

Kurang Bisa

18

75%

anda bisa berbahasa Arab?

4

Tidak Bisa

1

4%

Jumlah

24

100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat di jelaskan bahwa tanggapan santri mengenai metode mengajar guru Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri

Palopo dapat

menjadikan santri bisa atau sanggup berbahasa Arab. Adapun pilihan jawaban yang diberikan oleh peneliti yakni sangat bisa, bisa, kurang bisa dan tidak bisa.

49

Tidak ada santri atau setara dengan 0% yang menjawab bahwa sangat bisa berbahasa Arab dengan metode yang diterapkan oleh guru Pesantren Modern Datok Sualaiman Putri Palopo. Adapun santri yang menjawab bahwa bisa dengan metode yang di terapkan oleh guru adalah sebanyak 5 atau setara dengan 21%, kemudian santri yang menjawab bahwa kurang bisa berbahasa Arab denagan metode yang diterapkan oleh guru sebanyak 18 santri atau setara dengan 75%. Selanjutnya santri yang menjawab bahwa tidak bisa berbahasa Arab dengan metode yang diberikan oleh guru sebanyak 1 orang atau setara dengan 4%. Jumlah santri yang mengisi atau menjawab kuesioner yang di berikan oleh peneliti adalah sebanyak 24 orang.

Tabel 11 Tanggapan santri mengenai waktu belajar bahasa Arab setiap Pekan No

Pilihan Jawaban

Frek.

Persen

Pertanyaan

1

2 kali

16

67%

Berapa kali anda belajar bahasa

2

3 kali

7

29%

Arab setiap pekannya?

3

4 kali

0

0%

4

setiap hari

0

0%

Jumlah

24

100%

Dari tabel di atas, peneliti dapat menjelaskan mengenai berapa kali santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo belajar bahasa Arab dalam seminggu. Pilihan jawaban yang diberikan oleh peneliti yakni 2 kali, 3 kali, 4 kali dan setiap hari.

50

Adapun santri yang menjawab 2 kali belajar bahasa Arab dalam seminggu berjumlah 16 orang santri atau setara dengan 67%. Kemudian santri yang menjawab 3 kali belajar bahasa Arab dalam seminggu yakni sebanyak 7 orang santri atau setara dengan 29%. Selanjutnya tak ada santri yang menjawab 4 kali dan setiap hari belajar bahasa Arab dalam seminggu. Adapun santri yang mengisi kuesioner yang di berikan oleh peneliti Sebanyak 24 orang.

2. Pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) Organisasi Siswa Intra sekolah mempunyai andil yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sekolah dan murid/santri. Melalui Organisasi Siswa Intra sekolah, santri dapat menuangkan kretifitas, mengembangkan aspirasi dan melatih jiwa kepemimpinan serta mengasah bakat dan minat. Dalam sebuah sekolah terdapat organisasi siswa intra sekolah yang mana biasanya dikenal dengan sebutan OSIS. Adanya OSIS dalam sebuah sekolah dapat membantu proses belajar mengajar dengan baik. Program-program yang diterapkan dalam hal ini program hari bahasa Arab yang membantu membiasakan santri untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada santri sekaligus pemegang OSIS priode 2012/2013 menyatakan bahwa telah menerapkan program penghafalan kosakata pada setiap pekannya. Selain itu, OSIS juga menerapkan program hari bahasa Arab setiap pekan agar kualitas dan kemampuan

51

berkomunikasi bahasa Arab santri semakain berkembang dan terbiasa untuk selalu berkomunikasi menggunakan bahasa Arab. Pada kenyataanya berdasarkan obsevasi langsung tidak ada ketegasan dari OSIS yang menerapkan program hari bahasa Arab tersebut. OSIS tidak memberikan sanksi kepada santri yang tidak berbahasa Arab pada hari bahasa Arab. Oleh sebab itu, santri tidak merasa wajib untuk berbahasa dengan menggunakan bahasa Arab pada hari bahasa Arab. Selanjutnya kurangya program OSIS yang menunjang bahasa Arab dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun program yang tidak ada dalam menunjang kemampuan berkomunikasi bahasa Arab adalah adanya kalimat-kalimat yang sering digunakan sehari-hari dalam bahasa Arab yang dipajang atau ditempel di tempat-tempat tertentu. Tabel 12 Tanggapan santri mengenai kalimat-kalimat bahasa Arab di tempat-tempat tertentu. No

Pilihan Jawaban

Frek.

Persen

Pertanyaan

1

Sangat banyak

0

0%

Adakah kalimat bahasa Arab di

2

banyak

0

0%

tempat-tempat tertentu yang dapat

3

Sangat kurang

16

67%

menambah

4

Tidak ada

8

33%

kosakata anda dalam berbahasa

Jumlah

24

100%

Arab?

52

pembendaharaan

Peneliti dapat menjelaskan berdasarkan tabel di atas, adapun tabel diatas mengenai adakah kalimat-kalimat bahasa Arab di tempat-tempat tertentu yang dapat menambah pembendaharaan kosakata bahasa Arab santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. Adapun pilihan jawaban yang diberikan oleh peneliti adalah sangat banyak, banyak, kurang banyak dan tidak ada. Tidak ada santri yang menjawab sangat banyak dan tidak ada pula santri yang menjawab banyak kalimat-kalimat bahasa Arab di tempat-tempat tertentu yang dapat menambah pembendaharaan kosakata bahasa Arab, kedua jawaban tersebut menunjukkan 0%. Kemudian santri yang menjawab sangat kurang kalimat-kalimat bahasa Arab di tempat-tempat tertentu yang dapat menambah pembendaharaan kosakata bahasa Arab sebanyak 16 santri atau setara dengan 67%. Selanjutnya santri yang menjawab tidak ada kalimat-kalimat bahasa Arab di tempat-tempat tertentu yang dapat menambah pembendaharaan kosakata bahasa Arab sebanyak 8 orang atau setara dengan 33%. Adapun santri yang mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti Sebenyak 24 orang. Tabel 13 Tanggapan santri mengenai kelancaran hari bahasa Arab diterapkan No

Pilihan Jawaban

Frek. Persen

Pertanyaan

1

Sangat aktif

0

0%

Apakah program hari bahasa

2

aktif

9

37%

Arab di sekolah anda Aktif?

3

Kurang aktif

15

62%

4

Tidak aktif

0

0%

53

Jumlah

24

100%

Berdasarkan tabel di atas, peneliti dapat menjelasakan mengenai keaktifan program hari bahasa Arab yang diadakan oleh OSIS di bidang kebahasaan, adapun pilihan jawaban yang diberikan oleh peneliti yakni sangat aktif, aktif, kurang aktif dan tidak aktif. Tidak ada santri yang menjawab program hari bahasa Arab yang di adakan oleh bidang kebahasaan sangat lancar atau setara dengan 0%, adapun santri yang menjawab hari bahasa yang diadakan oleh bidang kebahasaan lancar sebanyak 9 orang atau setara dengan 37%, kemudian santri yang menjawab hari bahasa Arab yang diadakan oleh bidang kebahasaan kurang aktif adalah sebanyak 15 orang atau setara dengan 62%, dan tidak ada santri yang menjawab hari bahasa Arab yang diadakan bidang kebahasaan tidak aktif tidak ada atau setara dengan 0%. Santri yang mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti adalah sebanyak 24 orang. 3. Santri/Murid Keberadaan Santri/Murid ada di sebuah sekolah sangat jelas tujuannya, yaitu semata-mata untuk menuntut ilmu dan melakukan hal-hal yang positif. Agar kedepanya menjadi santri yang dapat diandalkan serta berwawasan luas. Memilih pesantren untuk dijadikan tempat menuntut ilmu adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin memperdalam ilmu agama Islam. Tidak semua santri yang bersekolah di pesantren masuk atas kemauan sendiri. Hari-hari yang mereka lewati cenderung membesonkan dan kurang bersemangat karena tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan yakni memilih sekolah yang mereka inginkan.

54

Tidak sampai pada kemauan atau keiginan santri itu sendri saja yang ikhlas menuntut ilmu di pesantren, namun upaya untuk mempelajari dan menguasai setiap mata pelajaran yang telah diberikan oleh guru sangat penting. Dalam hal ini upaya santri untuk mampu atau dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab sangat diperlukan setiap individu santri itu sendiri. Untuk menguasai bahasa Arab atau bahasa lainya hal yang utama dilakukan adalah mempelajari secara mendalam dan menghafal setiap kosakata yang terdapat pada bahasa tersebut. Meskipun kita paham dengan teorinya namun jika kurang menghafal kosakatanya maka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab akan terhambat. Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah diisi oleh santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo, kebanyakan dari mereka terdorong masuk pesantren karena dorongan orang tua. Selain itu santri kurang lancar/aktif dalam menghafal kosakata bahasa Arab pada setiap pekannya. Tabel 14 Tanggapan santri mengenai dorongan masuk pesantren No

Pilihan Jawaban

Frek. Persen

Pertanyaan

1

Orang tua

17

71%

Siapakah yang mendorong anda

2

Dorongan sendiri

4

17%

masuk pesantren?

3

Terpaksa

1

4%

4

Ikut Teman

2

8%

Jumlah

24

100%

55

Berdasarkan tabel di atas, peneliti dapat menjelaskan mengenai tanggapan santri tentang siapa yang mendorong mereka masuk pesantren, adapun pilihan jawaban yang diberikan oleh peneliti adalah dorongan orang tua, dorongan sendiri, terpaksa dan ikut teman. Adapun santri yang menjawab masuk pesantren karena dorongan orang tua adalah sebanyak 17 orang atau setara dengan 71%, kemudian santri yang menjawab dorongan diri sendiri masuk pesantren adalah sebanyak 4 orang atau setara dengan 17%, selanjutnya santri yang menjawab karna terpaksa masuk pesantren adalah sebanyak 1 orang atau setara dengan 4% dan santri yang menjawab ikut teman masuk pesantren adalah sebanyak 2 orang atau setara dengan 8%. Adapun santri yang mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti yaitu sebanyak 24 orang. Tabel 15 Tanggapan santri mengenai kesulitan belajar bahasa Arab No

Pilihan Jawaban

Frek.

Persen Pertanyaan

1

Sangat sulit

2

8%

Apakah bahasa Arab itu sulit untuk

2

sulit

16

66%

dipelajari?

3

sedang

6

25%

4

Tidak sulit

0

0%

Jumlah

24

100%

Tabel diatas, dapat menjelaskan mengenai tanggapan santri tentang kesulitan santri belajar bahasa Arab. Adapun pilihan jawaban yang diberikan adalah sangat

56

sulit belajar bahasa Arab, sulit belajar bahasa Arab, sedang dan sulit belajar bahasa Arab. Santri yang menjawab sangat sulit belajar bahasa Arab ada 2 orang atau setara dengan 8%, santri yang menjawab sulit belajar bahasa Arab ada 16 orang atau setara dengan 66%, santri yang menjawab bahasa Arab itu sedang sebanyak 6 orang atau setara dengan 25% dan tidak ada santri yang menjawab bahsa Arab itu tidak sulit atau setara dengan 0%. Adapun santri yang menjawab kuesioner adalah sebanyak 24 orang. Tabel 16 Tanggapan santri mengenai keaktifan berlatih bercakap bahasa Arab No

Pilihan Jawaban

Frek.

Persen

Pertanyaan

1

Sangat aktif

0

0%

Apakah anda aktif berlatih bercakap

2

aktif

0

0%

bahasa Arab dengan teman-teman

3

Kurang aktif

1

4%

anda di dalam kamar, ruang makan

4

Tidak aktif

23

96%

kelas dan tempat-tempat lainya?

Jumlah

24

100%

Berdasarkan tabel diatas peneliti dapat menjelaskan mengenai tanggapan santri tentang keaktifan bercakap bahasa Arab dengan teman-teman di dalam kamar, ruamg makan,kelas dan di tempat-tenpat lainya. Adapun jawaban pilihan yang disediakan adalah sangat aktif, aktif, kurang aktif, tidak aktif. Tidak ada santri yang sangat aktif bercakap bahasa Arab dengan teman-teman di dalam kamar, ruang makan, kelas, dan tempat-tempat lainnya atau setara dengan

57

0%, tidak ada santri yang menjawab aktif bercakap bahasa Arab dengan teman-teman di dalam kamar, ruang makan, kelas, dan tempat-tempat lainnya atau setara dengan 0%, terdapat 1 orang santri yang kurang aktif berlatih bercakap bahasa Arab dengan teman-teman didalam kamar, ruang makan, kelas, dan tempat-tempat lainnya atau setara dengan 4% dan 23 orang yang menjawab tidak aktif berlatih bercakap bahasa Arab dengan teman-teman di dalam kamar, ruang makan, kelas, dan tempat-tempat lainnya atau setara dengan 96%. Adapun santri yang menjawab kuesioner sebanyak 24 orang.

Tabel 17 Tanggapan santri tentang penghafalan kosakata setiap pekannya No

Pilihan Jawaban

Frek.

Persen

Pertanyaan

1

Sangat lancar

0

0%

Apakah

2

lancar

2

8%

bahasa Arab anda lancar setiap

3

Kurang lancar

20

83%

pekannya.

4

Tidak lancar

2

8%

Jumlah

24

100%

penghafalan

kosakata

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan mengenai tanggapan santri tentang penghafalan kosakata bahasa Arab mereka lancar setiap pekannya. Adapun pilihan

58

jawaban yang diberikan oleh peneliti adalah sangat lancar, lancar, kurang lancar dan tidak lancar. Tidak ada santri yang menjawab sangat aktif menghafal kosa kata bahasa Arab setiap pekannya atau setara dengan 0%. Adapun santri yang menjawab aktif menghafal kosakata setiap pekannya adalah sebanyak 2 orang atau setara dengan 8%, kemudian santri yang menjawab kurang aktif menghafal kosakata setiap pekannya adalah sebanyak 20 orang atau setara dengan 83%, selanjutnya santri yang tidak aktif menghafal kosa kata bahasa Arab setiap pekannya adalah sebanyak 2 orang atau setara dengan 8%. Adapun santri yang mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti adalah sebanyak 24 orang.

4. Fasilitas Santri/murid yang cerdas dan menjadi kebanggaan setiap orang tua pada khususnya dan semua orang pada umunya tidak terlepas dari didikan yang diberikan oleh para pendidik yang handal dan berkualitas. Para pendidik yang handal dan berkualitas juga tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang sangat membantu dalam proses belajar mengajar.

Selain itu menerapkan metode-metode yang

menghasilkan apa yang diharapkan, yakni dalam hal ini santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo mampu berkomunikasi bahasa Arab dengan lancar. Fasilitas di Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo dapat dikatakan memadai. Akan tetapi, jika ditinjau dari hal fasilitas yang menujang kemampuan berbahasa Arab santri sangat perlu tambahan. Hal ini peneliti dapat ungkapkannya

59

melalui observasi dan wawancara yang dilakukan oleh santri dan guru. Adapun fasilitas atau sarana dan prasaran yang tidak terdapat di Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo salah satunya adalah tidak adanya laboraturium bahasa. Selain itu santri juga merasa kurang memiliki buku bahasa Arab yang dapat menunjang mereka belajar bahasa Arab dan menguasai bahasa Arab. Tabel 18 Tanggapan santri mengenai kelengkapan buku bahasa Arab No

Pilihan Jawaban

Frek.

Persen

Pertanyaan

1

Sangat mencukupi

0

0%

Apakah buku bahasa Arab

2

Cukup

5

21%

anda mencukupi?

3

Kurang mencukupi

18

75%

4

Tidak mencukupi

1

4%

24

100%

Jumlah

Tabel diatas, menggambarkan tentang tanggapan santri mengenai kecukupan buku yang disediakan oleh sekolah untuk dipelajari. Adapun pilihan jawaban yang diberikan oleh peneliti yakni sangat cukup, cukup, kurang cukup dan tidak cukup. Tidak ada santri yang menjawab buku yang disediakan oleh sekolah untuk dipelajari sangat cukup atau setara dengan 0%, adapun santri yang menjawab buku yang disediakan oleh sekolah untuk dipelajari cukup adalah sebanyak 5 orang atau setra dengan 21 %, kemudian santri yang menjawab buku yang disediakan oleh sekolah untuk dipelajari kurang cukup adalah sebanyak 18 orang atau setra dengan 75%, selanjutnya santri yang menjawab buku yang disediakan oleh sekolah untuk

60

dipelajari tidak mencukupi adalah sebanyak 1 orang atau setara dengan 4% dan yang mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti sebanyak 24 orang. Tabel 19 Tanggapan santri tentang fasilitas sekolah yang mendukung pembelajaran bahasa Arab. No

Pilihan Jawaban

Frek.

Persen

Pertanyaan

1

Sangat mendukung

0

0%

Apakah fasilitas di sekolah

2

mendukung

0

0%

anda

seperti

perpustakaan, 3

Kurang mendukung

24

100%

4

Tidak mendukung

0

0%

24

100%

Jumlah

laboraturium, kelas

dll

mendukung/meningkatkan kemampuan berbahasa Arab anda?

Berdasarkan tabel di atas, peneliti dapat menjelaskan mengenai tanggapan santri terhadap fasilitas sekolah yang mendukung kemampuan berbahasa Arab santri. Adapun pilihan jawaban yang disediakan oleh peneliti adalah sangat mendukung, mendukung, kurang mendukung dan tidak mendukung. Tidak ada santri yang menjawab fasilitas sekolah sangat mendukung kemampuan berbahasa Arab santri atau setara dengan 0%, tidak ada santri yang menjawab fasilitas sekolah mendukung kemampuan berbahasa Arab santri atau setara dengan 0%, santri yang menjawab fasilitas sekolah kurang mendukung kemampuan berbahasa Arab santri atau setara dengan 100% dan tidak ada santri yang menjawab fasilitas sekolah tidak mendukung kemampuan berbahsa Arab. Adapun santri yang menjawab kuesioner adalah sebanyak 24 orang.

61

D. Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Bahasa Arab Santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo Semua orang atau instansi manapun pastilah ingin mencapai sebuah kesuskesan yang diingikan. Sama halnya pada sebuah sekolah yang juga ingin menghasilkan/mencetak murid/santri melalui proses belajar mengajar yang efektif agar dapat tercapai harapan yang diinginkan pula. Berbicara mengenai sekolah yang ingin mencetak santri yang berkualitas, dalam hal ini santri dapat mengusai bahasa Arab dan mampu berkominikasi dengan menggunakan bahasa Arab. Oleh karena itu para pelajar sangat perlu membangkitkan motivasi yang kuat dalam diri sendiri, selain itu pendidik/guru yang berkualitas beserata metode yang diterapkan berjalan dengan efektif dan fasilitas yang memadai bisa menunjang proses belajar mengajar yang diharapkan. Untuk lebih jelasanya, peneliti dapat memaparkan upaya-upaya yang mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab Santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. Upaya-upanya tersebut sebagai berikut: 1. Upaya meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab yang ditujukan kepada santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. a. Santri harus memahami bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an AlKarim yang menjadi satu dari dua sumber hukum Islam sehingga bahasa Arab penting untuk dipelajari karena bahasa Arab adalah kewajiban dan kebutuhan bagi ummat Islam pada umumnya serta santri pada khususnya.

62

b. Santri hendaknya menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa Arab karena dengan adanya rasa cinta santri tidak akan merasa jenuh dan bosan untuk mempelajari dan menguasai bahasa Arab. c. Meningkatkan rasa sabar dalam mempelajari bahasa Arab karena dalam proses belajar bahasa Arab tidak semuda membalikkan telapak tangan, bukan waktu yang instan untuk menguasainya. d. Santri haruslah giat untuk menambah pembendaharaan kosakata bahasa Arab dan juga menghafalkan kalimat-kalimat bahasa Arab. c. Jangan merasa malu ataupun takut salah dalam menggunakan bahasa Arab. Selalu menggunakannya dan memperaktikannya di mana dan kapan saja karena dengan adanya sebuah kebiasaan akan menghasilkan kebisaan yang timbul dari dalam diri sendiri. d. Membuka kelompok belajar yang mampu mengembangkan kemampuan berbahasa Arab. e. Selalu mendengar percakapan bahasa Arab baik itu secara langsung maupun percakapan dari rekam suara, tv dan radio.

2. Upanya meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab yang ditujukan kepada guru Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. a. Guru hendaknya aktif dalam mengajak santri untuk berkomunikasi baik pada waktu proses belajar mengajar maupun pada waktu di luar jam pelajaran agar santri terbiasa dalam bekomuniksi dengan menggunakan bahasa Arab.

63

b. Menerapkan metode-metode yang bervariasi dalam proses belajar mengajar bahasa Arab pada umumnya dan pada proses belajar percakapan bahasa Arab pada khususnya. c. Waktu bertatap muka belajar mengajar bahasa Arab yang diberikan kepada santri hendaknya diperpanjang dan diperbanyak. d. Selalu memberikan latihan-latihan kepada santri saat proses belajar mengajar dan selalu memberikakan tugas-tugas yang harus dikerjakan di kamar/di rumah. e. Menambah jumlah pengajar yang memiliki latar belakang dari sastra atau bahasa Arab agar metode yang diajarakan lebih efektif. f. Memberikan motivasi yang kuat dan selalu memberi puji-pujian kepada santri yang berprestasi agar semangat santri semakain kuat untuk belajar bahasa Arab. 3. Upanya meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab diperuntukkan kepada pihak sekolah dan pengurus OSIS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo. a. Pihak sekolah hendaknya membangun laboraturium bahasa agar kemampuan berbahasa Arab santri lebih berkembang dan terfasilitasi dengan baik. b. Pengurus OSIS hendaknya mengadakan hari bahasa Arab dan memberikan hukuman kepada santri yang tidak menerapkan atau tidak mengaktifkan hari bahasa Arab tersebut. c. Membuat dan menempel kalimat-kalimat bahasa Arab di tempat-tempat tertentu agar sewaktu-waktu santri dapat melihat kalimat-kalimat tersebut.

64

d. Aktif Mengadakan kunjungan-kunjungan ke sekolah-sekolah yang memiliki perkembangan bahasa Arab santrinya terbilang baik bahkan luar biasa dan belajar dari sekolah tersebut dengan melihat upaya upaya yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Arab mereka.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan berbagai penjelasan dalam penelitian ini, maka peneliti dapat menyimpulkan, yakni sebagai berikut: 1. Kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo kurang mampu karena pembendaharaan kosakata yang dikuasai santri sangat kurang, serta latihan berkomunikasi dalam menggunakan bahasa Arab juga sangat kurang.

65

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo seperti faktor guru, metode, santri, motivasi, lingkungan, latar belakang santri dan fasilitas. 3. Upaya meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo yakni meningkatkan mutu mengajar dan pengajar. Menambah

fasilitas yang mampu meningkatkan

kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri Pesantren Modern Datok Sulaiman

Putri

Palopo.

Mengadakan

kegiatan-kegiatan

yang

mampu

mengembangkan kemampuan berbahasa Arab Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo.

B. Saran-Saran 1. Kepada santri kelas XI IPS Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo diharapkan untuk giat belajar, meningkatkan kualitas belajar bahasa Arab. Rajin latihan berkomunikasi bahasa Arab baik di mana dan kapanpun. 2. Kepada guru Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo diharapakan meningkatkan kualitas metode belajar dan menambah guru yang berkompoten dalam bidang bahasa Arab. Selalu aktif dalam menggali potensi para santri agar kedepanya semakin berkembang dan berkualitas 3. Kepada pihak sekolah Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo agar menambah fasilitas belajar para santri. Selalu mencari tau keinginan santri yang

66

dapat meningkatkan kualitas belajar para santri. Mengadakan kegiatan yang mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi bahasa Arab santri. 4. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan memilih Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo sebagai objek penelitiannya untuk membahas dan menerapkan metode yang mampu meningkatkan kemampuan berbahasa Arab santri Pesantren Modern Datok Sulaiman Putri Palopo.

67

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasan, dkk. 2011. Pedoman Penulisan dan Pelaksanaan Makassar: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.

Ujian Skripsi.

Ali, Mukti. 2008. “Pembentukan Kemampuan Berbahasa Arab pada Anak Usia Prasekolah di TPQ Nur Iman Karangjambu Purwanegara Purwokerto Utara”. Skripsi Sarjana. Purwakerto: Fakultas Tarbiyah STAIN Purwanegara Purwakerto. Arsyad, Azhar. 2004. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baso, Yusring Sanusi. 2004. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Bahasa Arab. http://www.unhas.ac.id/sastraarab/Jurnal/2004_Nov/Indo_Yusring.pdf (22 Mei 2012). _____. 2011. Materi kuliah: Persektif Tentang Metode Pengajaran Bahasa Kedua. Blum dipubikasikan/diaskses kembali via LMS. (7 Maret 2011). _____. 2011. Materi kuliah: Perkembangan Metode Pengajaran Bahasa Arab. Blum dipubikasikan/diaskses kembali via LMS. (7 Maret 2011). Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Cinta,

Dewi. Faktor-faktor Penghambat Komunikasi. http://meetabied.blogspot.com/2010/03/faktor-faktor-penghambat komunikasi.html. (23 April 2012).

2011.

Danial. 2011. ”Pembelajaran Muhadatsah Dan Permasalahannya Di Pondok Putri Al-Halimy Sesela Lombok Barat Ttahun Pelajaran 2010/2011”. Skripsi sarjana. Lombok: Haris, Abdul. “Peningkatan Keterampilan Bercakap Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya untuk Guru Bahasa Arab Sekolah Swasta Se-Kota Malang. (2007). http://ejournal.umm.ac.id/index.php/dedikasi/article/viewFile/860/902_umm_ scientific_journal.pdf. (2 Desember 2012) Herman, Mohamad. 2012. Pengertian Komunikasi Verbal. http://www.scribd.com/doc/82368131/13/Pengertian-Komunikasi-Verbal. (4 Desember 2012)

68

Jauhari, Nurudin. 2007. Hakikat dan Sejarah Penelitian Bahasa Arab. http://titin88.blogdetik.com/2010/05/21/sejarah-dan-hakikat-penelitianbahasa-arab/#more-12. (30 April 2012). Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Prenada Media. Mahmudah, Umi dan Abdul Wahab Rosyidi. 2008. Active Learning. Malang: UINMalang Press. Muhibbin, Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mufid, Muhamad. 2005. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Predana Media. Munawari, Akhmad. 2003. Belajar Cepat Tata Bahasa Arab. Yogyakarta: Nurma Media Idea. Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mustamin, Khalifah. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Makassar: Alauddin Press Moeliono, Anton M, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Nasution. 2006. Metode Research. Jakarta: PT Bumi Aksara Nurhadi. 2010. Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa kedua. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo. Nurudin. 2002. Komunikasi Propoganda. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung. Satrianegara, M. fais. 2009. Organisasi dan managemen pelayanan kesehatan serta kebidanan. Jakarta: Selemba Media. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT RinekaCipta. Taringan, Hendri Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

69

LAMPIRAN

70

TEKS BERKOMUNIKASI BAHASA ARAB DI DALAM KELAS

: .

: : .

: : :

. : .

: .

:

.

: .

.

71

: :

TESK BERKOMUNIKASI BAHASA ARAB DI LUAR KELAS

72

KUESIONER PENELITIAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI BAHASA ARABSANTRI PESANTREN MODERN DATOK SULAIMAN PUTRI PALOPO

NAMA

: ………………………………………………………….

NIM

:………………………………………………………….

ASAL SEKOLAH, SD :………………………………………………... SMP :………………………………………………. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jangan ada direkayasa. Gunakan tanda (X) untuk menjawab setiap soal yang disediakan. 1. Siapa yang mendorong anda masuk pesantren? a. Orang tua b. Dorongan sendiri c. Terpaksa d. Ikut teman 2. Apakah anda senang/nyaman bersekolah di pesantren? a. Sangat senang b. Senang c. Kurang senang d. Tidak senang 3. Menurut anda Apakah bahasa Arab penting untuk dipelajari? a. Sangat penting b. Penting c. Kurang penting d. Tidak penting 4. Apakah bahasa Arab sulit untuk dipelajari? a. Sangat sulit b. Sulit c. Sedang d. Tidak sulit 5.

Apakah anda senang belajar bahasa Arab? a. Sangat Senang b. Senang c. Kurang senang d. Tidak senang

73

6. Apakah anda aktif latihan bercakap bahasa Arab dengan teman di kamar, ruang makan,kelas dan di tempat-tempat lainnya? a. Sangat aktif b. Aktif c. Kurang aktif d. Tidak aktif 7. Apakah fasilitas di sekolah anda seperti Laboraturium, perpustakaan, kelas dll mendukung/meningkatkan kemampuan berbahasa Arab anda? a. Sangat mendukung b. Mendukung c. Kurang mendukung d. Tidak mendukung 8. Apakah guru bahasa Arab anda menarik/menyenangkan dalam mengajar? a. Sangat menyenangkan b. menyenangkan c. kurang meneyenangkan d. tidak menyenangkan 9. Apakah proses blajar mengajar bahasa Arab Anda berjalan denagan lancar? a. Lancar sekali b. lancar c. kurang lancar d. tidak lancar 10. Berapa kali anda belajar bahasa Arab dalam seminggu? a. 1 kali b. 3 kali c. 4 kali d. Setiap hari 11. Apakah guru bahasa Arab anda aktif mengajak anda bercakap bahasa Arab di luar jam pelajaran? a. Sangat aktif b. Aktif c. Kurang aktif d. Tidak aktif 12. Apakah buku bahasa Arab anda di sekolah anda mencukupi? a. Sangat mencukupi b. Mencukupi c. Kurang mencukupi d. Tidak mencukupi 13. Apakah program hari bahasa Arab anda di pesantren aktif?

74

a. b. c. d.

Sangat aktif Aktif Kurang aktif Tidak aktif

14. Apakah guru percakapan bahasa Arab anda variatif /menerapkan cara yang berbeda-beda dalam mengajar percakapan bahasa Arab? a. Sanagat Variatif b. Variatif c. Kurang variatif d. Tidak variatif 15. Apakah guru anda pernah memperdengarkan anda rekaman suara atau video percakapan bahasa Arab dalam proses belajar percakapan bahasa Arab? a. sering b. Pernah c. Tidak pernah 16. Apakah dengan metode/cara mengajar guru bahasa Arab anda dapat membuat anda bisa berbahasa Arab atau bercakap bahasa dengan menggunakan bahasa Arab? a. Sangat bisa b. Bisa c. Sedang d. Tidak bisa 17. Adakah kosa kata yang wajib anda hafalkan setiap pekannya? a. Ada b. Tidak ada 18. Apakah hafalan kosa kata anda di setiap pekannya berjalan dengan lancar? a. Sangat lacar b. Lancar c. Kuarang lancar d. tidak lancar 19. Adakah kalimat bahasa Arab di tempat-tempat tertentu yang dapat menambah pembendaharaan kosa kata anda dalam bercakap bahasa Arab? a. Banyak b. Sedikit c. Tidak ada 20. Dalam belajar bahasa Arab, metode apakah yang anda senangi? a. Mendengar b. Membaca

75

c. Bercakap d. menulis

76