Orang tua saya, Bapak dan Ibu, terimas kasih atas pengorbanan, kesabaran,
kasih sayang ..... untuk menceritakan cerita-cerita anak dengan media tersebut.
... dengan seks, namun temyata banyak orang yang tidak sadar akan hal itu.
KONSTRUKSI GENDER DALAM RUBRIK ANAK
KOLOM CERITA-CERITA KOMPAS MINGGU TAHUN 2009
SKRlPSI
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar
Smjana Sastra
01eh Anna Nurlaila Kurniasari
07210141026
PROGAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
OKTOBER 2011
MOTTO
Allah pasti akan mengangkat orang-orang yang beriman dan berpengetahuan di antaramu beberapa tingkat lebih tinggi.
(0.5. AI Mujaadilah: 11)
Pengorbanan
paling
sederhana,
yakni
ketika
kita
memberi
dan
memahami, tanpa kita meminta imbalan. (Penulis) Hidup ini pili han, peluang, juga tantangan
(Penulis)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk,
bapak dan ibu, Zamzuri dan Siti Aisyah adikkku, Kartika Nurul Nugrahini semua orang yang telah membantuku selama ini.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan kekuasaan-Nya akhimya saya dapat menyelesaikan sebagian dari persyaratan guna memperoleh gelar sarjana. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih dan rasa honnat pada pihak-pihak berikut. Saya sampaikan rasa honnat dan terima kasih secara tulus kepada Prof. Zamzani sebagai dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Ketua jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pangesti Wiedarti, Ph. D dan Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Ibnu Santoso, M.Hum yang telah memberikan kesempatan dan berbagai kemudahan kepada saya. Rasa honnat, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada kedua pembimbing saya, yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan telah memberikall bimbillgall, arahan, dan IIlotivasi yang tiada henti hentinya disela-sela kesibukannya. Terima kasih juga kepada Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu dan berbagai wawasan bahasa dan sastra yang sangat berharga kepada saya. Orang tua saya, Bapak dan Ibu, terimas kasih atas pengorbanan, kesabaran, kasih sayang, perhatian, motivasi yang saya rasakan sangat berarti bagi perjalanan saya selama ini. Terima kasih juga kepada adik saya, Kartika Nurul Nugrahini yang telah membantu banyak. Terima kasih kepada Ekspresi yang saya sadari, banyak hal yang saya dapatkan ketika saya berada di Ekspresi yang mungkin tidak saya dapatkan di tempat lain. Kepada ternan seperjuangan saya sekaIigus sebagai sahabat, saudara, kawan selama di Ekspresi, menemani hingga pada saat-saat terberat sekalipun, kepada Hasti, Rhea, Habib dan Azwar terlebih kepada majalah Bias Pandang Parkir dan buku
vii
Ruang Kota, juga kepada kakak juga adik angkatan di Ekspresi yang telah menjadi bagian dalam peIjalanan hidup saya. Para sahabat saya, yang selama ini mendukung saya, kepada Yunda, Anin, Betti, Erfin, Ditha, Anis. Kepada ternan-ternan dekat saya Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2007, Anin, Latif, Mey, Lina, Fajar, Ismi, Ria, Widi, Hanna, Ina, Linda, Ijonk, Aan, Tyo, dan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas keterbukaanya dan dukungannya. Juga kepada Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia yang telah memberikan kesempatan menjadi bagian dari keluarga ini. Akhimya teriring ungkapan terima kasih yang tulus. Penulis memohon kepada Yang Maha Kuasa agar selalu melimpahkan rahmat dan karunia kepada pihak-pihak yang selama ini banyak membantu.
Yogyakarta, 19 Oktober 2011
Anna Nurlaila Kurniasari
viii
DAFTARISI
Halaman HALAMAN PERSETUJUAN................................................ ...
II
HALAMAN PENGESAHANAN................................................
III
HALAMAN PERNYATAAN....................................................
IV
HALAMAN MOTTO......
V
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................
VI
KATA PENGANTAR.............................................................
Vll
DAFTAR ISI........................................................................
IX
DAFTAR TABEL...............................................................
Xll
DAFTAR CERPEN................................................................
XllI
ABSTRAK
Xlli
"
BAB I PENDAHULUAN
.
A. Latar Bclakang
.
B. Identifikasi Masalah........................................................
8
C. Batasan Masalah.........
9
D. Rumusan Masalah.........
9
E. Tujuan Penelitian...........................
10
F. Manfaat Penelitian......................................................
10
G. Batasan Istilah............
11
BAB II KAJIAN TEOR!.........................................................
12
A. Seks, Gender, dan Konstruksi Gender.......................................
12
1. Seks dan Gender
' ... ...... ......... .. . .....
12
2. Konstruksi Gender.. . ...... ... ... ... .. . . ........ .. ...... ...... .. .. ... .... ..
18
3. Unsur-Unsur Konstruksi Gender......................................
19
B. Hakikat Sastra Anak...
24
ix
1. Sastra Anak.............................................................. ....
24
2. Cerita Fiksi Anak
24
'"
3. Cerpen...
27
4. Ideologi dalam Karya Sastra........................
28
'"
C. Kritik Sastra Feminis
31
1. Feminisme......................................................
31
2. Kritik Sastra Feminis......................................................
37
D. Penelitian yang Relevan......
41
BAB III METODE PENELITIAN
.
45
..
45
1. Populasi Pcnelitian
.
45
2. Sampel Penelitian
.
45
B. Metode Pengumpulan Data
.
47
C. Alat Penelitiall
.
48
D. Metode Ana1isis dan Penyajian Data
..
48
E. Keabsahan Data
.
49
A. Sumber Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......
50
A. Hasil Penelitian.............................................................. ....
50
1. Penggambaran Karakter Tokoh Perempuan dan laki Laki dalam
50
Rubrik Anak Kolom Cerita-Cerita Kompas Minggu
..
2. Penggambaran Peran Gender Perempuan dan Laki-Laki dalam Rubrik Anak Kolom Cerita-Cerita Kompas Minggu
55
.
3. Penggambaran Relasi Gender dLm Rubrik Anak Kolom cerita Cerita Kompas Minggu
57
.
B. Pembahasan............................................................
59
1. Penggambaran Karakter Tokoh Perempuan dan Laki-Laki dalam
59
x
i:
~'i
Rubrik Anak Kolom Cerita-Cerita Kompas Minggu
.
a. Penggambaran Karakter Psikis Tokoh Laki-Laki dan Perempuan dalam Rubrik Anak Kolom Cerita-Cerita Kompas Minggu
59 ,.
b. Penggambaran Karakter Fisik Tokoh Perempuan dan Laki-Laki dalam Rubrik Anak Kolom Cerita-Cerita Kompas Minggu
105 .
c. Penggambaran Karakter Sosial Tokoh Perempuan dan Laki-Laki dalam Rubrik Anak Kolom Cerita-Cerita Kompas Minggu
109 .
2. Penggambaran Peran Gender Perempuan dan Laki-Laki dalam Rubrik Anak Kolom CeritaCerita Kompas Minggu
.
a. Penggambaran Peran Gender Perempuan dalam Rubrik Anak Kolom Cerita-Cerita Kompas Minggu
117 .
b. Penggambaran Peran Gender Laki-Laki dalam Rubrik Anak Kolom Cerita-Cerita Kompas Minggu
115
,
130
.
3. Penggambaran Rela"ii Gender dnl-' KOJIPASNET Home
tamujogja
Database Tark
10.152.1.99
I Logout I Password I Wire Services I PIK-Litbang • • • •
Kembali ke Form Pencarian Kembali ke HasH Pencarian Cetak/ Simoan Full Page (odD halaman lainnya:
'"
Cerita Cerita: Si Rambut Kribo dan Rahasia Eyang KOMPAS - Minggu, 01 Feb 2009
Halaman: 25
Penulis: Oetoyo, Chris
Ukuran: 4027
Pengindex: eli
Cerita Cerita SI RAMBUT KRIBO DAN RAHASIA EYANG Oleh Chris Oetoyo Ilustrasi: DS Studio Didi pulang sekolah dengan wajah kesa!. Dilemparkannya tas punggung warna biru ke atas sofa ruang tengah. Sepatu ia lepaskan dengan paksa dan dilemparkan jauh ke kolong meja. "Didi, kamu kenapa?" tanya Bunda, yang sedang membawa teh hangat untuk Eyang, heran
melihat wajah kesal Didi.
"Didi enggak mau sekolah lagi!" kata Didi ngambek.
Bunda meletakkan teh hangat di atas meja dan mendekati Didi. "Memangnya ada apa, kok Didi
bilang begitu?"
"Didi kesal Bunda. Setiap kali ke sekolah selalu di-kata-katain ternan-ternan!" pekik Didi.
"Pokoknya, Didi enggak mau belajar di sekolah yang baru itu! Didi mau di sekolah yang lama
saja," kata Didi merajuk dan masuk kedalam kamar dengan membanting pintu.
Didi memang baru satu bulan ini sekolah di tempat yang baru. Didi pindah sekolah lantaran Ayah menempati rumah baru di pinggiran kota. Bunda tersenyum dan mengikuti Didi masuk kamar. Didi menangis, menutup wajahnya dengan banta!' "DULU EYANG JUGA selalu diejek oleh ternan-ternan Eyang. Katanya badan Eyang kayak tiang listrik, tinggi dan kurus," cerita Eyang kepada Didi ketika duduk bersama di teras depan. Didi hampir saja tertawa mendengar cerita Eyang. Eyang memang orangnya tinggi dan kurus. "Terus Eyang marah, enggak?"
mhtml:file://D:\01-PIK\2011 071 O\PRINT\cerita anak\si rambut kribo.mht
11/2/2011
Tark
Page 2 of3
"Lho, ngapain Eyang harus marah?" kata Eyang. "Memang kenyataannya Eyang seperti itu,
kan? Eyang tinggi dan kurus."
"Tetapi kan, enggak enak dikatain terus setiap hari?" prates Didi meneoba meyakinkan Eyang.
"Masak setiap hari Didi selalu dipanggil Si Kribo? Si Kribo!"
Eyang tersenyum.
"Tuh kan Eyangjuga ngetawain Didi?" tuduh Didi dengan muka merengut.
Eyang mengelus rambut Didi dengan sayang.
"Eyang bukannya ngetawain Didi, Eyang euma heran sarna Didi. Didi kan sudah kelas tiga,
sudah besar lagi. Masak begitu saja menangis?"
"Soalnya Didi kesal, Yang!" elak Didi.
"Tetapi, Didi enggak boleh menangis," anjur Eyang. "Masalahnya, kalau Didi nangis, mereka
malah makin senang menggoda Didi."
DIDI BERPIKIR, iyajuga sih. Setiap kali mereka mengejek dan Didi menangis, mereka
semakin menjadi-jadi. Tetapi, bagaimana enggak menangis kalau setiap saat diejek begitu
terus? Kuping kan jadi pengeng! Batin Didi.
"Jadi, Didi harus bagaimana dong, Yang?" tanya Didi minta pendapat dari Eyang. Eyang
manggut-manggut. "Sini, Eyang kasih tahu rahasia menghadapi ternan yang usil dan suka mengejek itu," ujar Eyang dan langsung membisiki Didi. Didi berpikir sejenak, lalu mengangguk-anggukan kepala. Senyumnya langsung mengembang seketika. Didi akan meneoba rahasia dari Eyang besok di sekolah.
"SI KRIBO!"
"Tetapi eakep!"
"Si Rambut Kribo!"
"Tetapi eakep' " Didi menimpali ejekan temannya sembari membalasnya dengan tersenyum.
Tentu saja tindakannya itu membuat mereka terheran-heran.
Didi terus melangkah masuk kelas dengan bangga. Di dalam kelas pun Didi kembali diejek oleh
Banu, anak paling nakal dan jahil di kelas.
rnhtml:fi1e://D:\01-PIK\20110710\PRINT\cerita anak\si rambut kribo.mht
11/2/2011
Page 3 of3
Tark
"Hai Kribo!" teriak Banu.
"Tetapi eakep!" jawab Didi.
Ternan-ternan yang lain rnemandang Didi dengan heran. Didi tiba-tiba berubah, ia tidak lagi
rnarah dan rnenangis ketika dipanggil dengan Si Rarnbut Kribo. Didi duduk tenang hingga Pak
Darius, guru Matematika, masuk ke dalarn kelas.
"Kok kamu enggak rnarah diejek dengan Si Rarnbut Kribo?" tanya Hasan ternan sebangku Didi
heran.
"Kenapa harus rnarah?" jawab Didi tenang. "Mernang rarnbut saya kribo kan? Tetapi eakep," ujar Didi bangga. Hasan rnernandang Didi terheran-heran.
BEGITU PULANG SEKOLAH, ternyata sudah tidak ada lagi yang rnengejek Didi dengan
rnernanggil Si Rarnbut Kribo dan Didi bangga dengan rabasia dari Eyang itu.
Sepanjangjalan menuju rumah, Didi rnernbayangkan raut wajah Eyang nanti saat Didi
rneneeritakan keberhasilan rahasia Eyang itu.
Chris Oetoyo Penulis Cerita Anak Tinggal di Jakarta
Kembali ke atas
mhtml:file:/ID:\01-PIK\20110710\PRINT\cerita anak\si rambut kribo.mht
11/2/2011
Tark
Page 1 of4
tamujogja
Database Tark Home
I
Logout
I
Password
I Wire
Services
I
10.152.1.99
PIK-Litbang
• Kembali ke Form Pencarian • Kembali ke Hasil Pencarian • Cetak/Simoan • Full Page (odD halaman lainnya: