Struktur kurikulum pada kurikulum SMA Marsudirini kelas XI dan kelas XII Ilmu.
Pengetahuan ..... khas program studi dan rataannya ≥ rataan nilai KKM-nya + 5.
Kurikulum SMA MARSUDIRINI Tahun Pelajaran 2012/2013
SMA MARSUDIRINI Jl. Raya Narogong 202 Rawalumbu Bekasi 17116 Telp. (021) 82400084, Fax. (021) 82430023 Email:
[email protected] [email protected] [email protected] web site: www.marsudirini-bks.sch.id facebook: http://www.facebook.com/groups/smamarsudirinibekasi/ twitter: @smamarsudbks
0
PENETAPAN / PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, dengan ini Kurikulum SMA Marsudirini ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan pada tahun pelajaran 2012/2013
Ketua Komite Sekolah
Ditetapkan/disahkan Di : Bekasi Tanggal : ........................ Kepala SMA Marsudirini
Drg. Christian Henry Tedja, M.M.
Dra.Sr. M. Stephanie OSF
Mengetahui, a.n. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Kabid Dikmenti Prov. Jabar
H. Dede Hasan Kurniadi, S.Pd.,M.Pd. NIP.196201141989031003
Mengetahui, a.n. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Kabid Dikmen Kota Bekasi
Drs. H. Dedi Djunaedi, M.Pd. NIP. 19590526 1986031006
1
DAFTAR ISI BUKU I
Halaman Judul
i
Lembar Pengesahan
ii
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Rasional
……………...............……………………….……………………… 1
B. Landasan
…………………………………………………………………….. 1
C. Tujuan Pengembangan KTSP …………………………………..…………….. 3 D. Prinsip Pengembangan KTSP ………………………..……………………….. 3
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan
5
..................……………………………………………… 5
B. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Marsudirini
BAB III
…………………………………… 5
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA MARSUDIRINI
A. Struktur Kurikulum SMA Marsudirini
7
……………………………………… 7
B. Muatan Kurikulum ..…………………………………………………………... 11 1. Mata Pelajaran 2. Muatan Lokal 3. Pengembangan Diri 4. Pengaturan Beban Belajar 5. Ketuntasan Belajar
..................................………………………………………
11
………………………………………………………………...
13
…………………………………………………………
19
……………………………………………………
21
…………………………………………………………..
22
2
6. Kenaikan Kelas
…..........................................………………………………
24
7. Penjurusan
….....................................................……………………………
25
8. Kelulusan
…..................................................………………………………
26
9. Pendidikan Kecakapan Hidup
……………………………………………....
10. Pendidikan Berbasis Kompetensi Karakteristik Lokal dan Global
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN SMA MARSUDIRINI
A. Alokasi Waktu
27
28
..................…………...…………………………………… 28
B. Penetapan Kalender Pendidikan
BAB V
…….…..
26
PENUTUP
……..…………………………………… 28
33
LAMPIRAN 1. SK Tim Pengembang Kurikulum 2. SD KD Muatan Lokal
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional Sebagaimana pada tahun pelajaran 2010/2011, Tim Pengembang beserta Tim Penelaah Kurikulum SMA Marsudirini mengembangkan Kurikulum SMA Marsudirini yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22, 23 dan 24 tahun 2006 tentang Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan dan Pelaksanaan Peraruran Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 dan 23 tahun 2006 serta berpedoman pada Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikeluarkan oleh BSNP. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Marsudirini dapat tercapai apabila proses pembelajaran mampu membentuk pola perilaku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan nontes. Proses pembelajaran akan aktif apabila dilakukan melalui persiapan yang matang dan terencana dengan baik supaya dapat memenuhi: 1. kesiapan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (kecakapan akademik) 2. kesiapan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia global 3. kebutuhan lingkungan, Dunia Usaha dan Dunia Industri (kecakapan hidup (life skill))
B. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pasal 38 Ayat 2 “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan menengah” Pasal 51 Ayat 1 “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”. 4
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan: Pasal 17 Ayat 2 “Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah ini supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang agama MI, MTs, MA, dan MAK” Pasal 29 Ayat 1 “pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas”. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 7. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Standar Nasional Pendidikan tahun 2006 8. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat nomor 420/5453 – Disdik perihal pelaksanaan Permendiknas no. 22 dan 23 tahun 2006 di Propinsi Jawa Barat
5
C. Tujuan Pengembangan KTSP Untuk memenuhi amanat undang-undang tersebut dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Marsudirini sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu, KTSP ini dikembangkan untuk memudahkan proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pengajaran. Melalui KTSP ini, SMA Marsudirini dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya, penyusunan KTSP melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Dalam dokumen ini dipaparkan tentang kurikulum SMA Marsudirini yang secara keseluruhan mencakup 1. tujuan pendidikan 2. struktur dan muatan kurikulum; 3. kalender pendidikan.
D. Prinsip Pengembangan KTSP Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan prinsip: 1.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Peserta didik memiliki posisi sentral dalam mengembangkan potensinya untuk menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
2.
Beragam dan terpadu serta menyeluruh dan berkesinambungan. KTSP dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik tanpa membedakan agama, suku, ras, budaya, adat istiadat, serta status ekonomi. Sedangkan komponenkomponen muatan wajib kurikulum, muatan local, dan pengembangan diri disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan terkait antarsubtansi. Kurikulum juga dikembangkan mencakup seluruh dimensi kompetensi, bidang kajian ilmu, dan mata pelajaran secara berkesinambungan.
6
3.
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karenanya, semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
4.
Relevan dengan kehidupan selaras dengan kepentingan bangsa dan negara. Kurikulum dikembangkan dengan melibatkan masyarakat untuk menyesuaikan kepentingan pendidikan dengan kondisi yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum meniscayakan keterampilan pribadi, berpikir, sosila, akademik, dan keterampilan vokasional. Kurikulum juga dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5.
Sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Fungsi dan Tujuan Pendidikan dijelaskan dalam Bab II pasal 3 Undang Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Selanjutnya jenjang pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang mana masing-masing jenjang pendidikan mempunyai tujuan yang berlainan. Tujuan pendidikan menengah sebagai lanjutan pendidikan dasar adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut yakni perguruan tinggi. B. Visi, Misi dan Tujuan SMA Marsudirini 1. Visi Terciptanya lingkungan pendidikan yang unggul dalam membimbing peserta didik yang mampu mengembangkan kemampuan di bidang akademis dan nonakademis serta nilai-nilai hidup manusiawi. Indikator visi: a. berprestasi dalam bidang akademis baik mata pelajaran ciri Ilmu Pengetahuan Alam maupun ciri Ilmu Pengetahuan Sosial, serta berprestasi dalam peningkatan nilai Ujian Nasional b. berprestasi dalam kegiatan lomba Bahasa Inggris c. berprestasi dalam kegiatan lomba bidang olah raga dan seni d. melaksanakan kegiatan keagamaan, yang didasarkan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa e. melaksanakan kegiatan sosial, yang disemangati persaudaraan dan cinta kasih
8
2. Misi Adapun misi pendidikan di SMA Marsudirini yag diselaraskan dengan visi sebagaimana tersebut di atas adalah sebagai berikut: a. mewujudkan kegiatan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan b. mengembangkan kemampuan peserta didik di bidang akademis c. mengembangkan kemampuan peserta didik di bidang nonakademis d. mempersiapkan peserta didik dalam berkompetisi secara nasional maupun global e. membentuk peserta didik yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa f. membentuk peserta didik yang mempunyai rasa persaudaraan dan cinta kasih
3. Tujuan Dalam upaya mencapai visi dalam pelaksanaan misinya, SMA Marsudirini memiliki tujuan pendidikan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a. melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif b. meningkatkan prestasi akademis peserta didik c. meningkatkan prestasi nonakademis peserta didik d. menghasilkan lulusan yang sanggup berkompetisi secara nasional maupun global e. memberikan bekal keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam mengarungi kehidupan f. menghasilkan lulusan yang mempunyai rasa persaudaraan dan cinta kasih dalam hubungannya dengan sesama
BAB III 9
SRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA MARSUDIRINI
A. Struktur Kurikulum SMA Marsudirini Sruktur kurikulum SMA Marsudirini meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII dan terdiri atas sejumlah mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Pengorganisasian kelas-kelas dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII yang merupakan program penjurusan, terdiri atas dua jurusan yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan/atau kecakapan vokasional juga dikembangkan di SMA Marsudirini secara terintegrasi dalam setiap kegiatan pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
SMA Marsudirini melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk kelas X terdapat 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan kegiatan pengembangan diri. Adapun struktur atau alokasinya adalah sebagai berikut:
Struktur Kurikulum Kelas X SMA Marsudirini 10
Alokasi Waktu Komponen Semester 1
Semester 2
1. Pendidikan Agama
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4. Bahasa Inggris
4
4
5. Matematika
4
4
6. Fisika
3*
3*
7. Biologi
2
2
8. Kimia
3*
3*
9. Sejarah
1
1
10. Geografi
2*
2*
11. Ekonomi
3*
3*
12. Sosiologi
2
2
13. Seni Budaya
2
2
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
16. Bahasa Mandarin
2
2
1. Bahasa Sunda
1
1
2. Kemarsudirinian
1
1
2*)
2*)
42
42
A. Mata Pelajaran
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri Jumlah
Dalam struktur kurikulum kelas X, SMA Marsudirini mengalokasikan penambahan tambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran Fisika, Kimia, Geografi, dan Ekonomi. Hal ini dilakukan dengan berlandaskan analisis konteks mata pelajaran diatas dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik diselaraskan dengan tujuan SMA Marsudirini sebagaimana dijabarkan dalam bab sebelumnya.
Struktur Kurikulum SMA Marsudirini
11
Kelas XI dan XII IPA
Alokasi Waktu Komponen
Kelas XI
Kelas XII
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
1. Pendidikan Agama
2
2
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4. Bahasa Inggris
4
4
4
4
5. Matematika
5*
5*
5*
5*
6. Fisika
5*
5*
5*
5*
7. Kimia
5*
5*
5*
5*
8. Biologi
4
4
4
4
9. Sejarah
1
1
1
1
10. Seni Budaya
2
2
2
2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
2
13. Keterampilan/ Bahasa Asing
2
2
2
2
1. Bahasa Sunda
1
1
2
2
2. Kemarsudirinian
1
1
0
0
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
2*)
2*)
42
42
42
42
A. Mata Pelajaran
B. Muatan Lokal
Jumlah
Struktur kurikulum pada kurikulum SMA Marsudirini kelas XI dan kelas XII Ilmu Pengetahuan Alam terdiri dari 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan kegiatan pengembangan diri. Dialokasikan penambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia. Hal ini dilakukan dengan berlandaskan analisis konteks mata pelajaran diatas dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik diselaraskan dengan tujuan SMA Marsudirini sebagaimana dijabarkan dalam bab sebelumnya. .
Struktur Kurikulum SMA Marsudirini
12
Kelas XI dan XII IPS
Alokasi Waktu Komponen
Kelas XI
Kelas XII
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
1. Pendidikan Agama
2
2
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4. Bahasa Inggris
5*
5*
5*
5*
5. Matematika
4
4
4
4
6. Sejarah
3
3
3
3
7. Geografi
3
3
3
3
8. Ekonomi
5*
5*
5*
5*
9. Sosiologi
4*
4*
4*
4*
10. Seni Budaya
2
2
2
2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
2
13. Keterampilan/Bahasa Asing
2
2
2
2
1. Bahasa Sunda
1
1
2
2
2. Kemarsudirinian
1
1
0
0
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
2*)
2*)
42
42
42
42
A. Mata Pelajaran
B. Muatan Lokal
Jumlah
Struktur kurikulum pada kurikulum SMA Marsudirini kelas XI dan kelas XII Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri dari 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan kegiatan pengembangan diri. Dalam struktur kurikulum kelas XI IPS dan XII IPS juga sudah dialokasikan penambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Ekonomi, dan Sosiologi. Hal ini dilakukan dengan berlandaskan analisis konteks mata pelajaran diatas dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik diselaraskan dengan tujuan SMA Marsudirini sebagaimana dijabarkan dalam bab sebelumnya.
13
B. Muatan Kurikulum 1. Mata Pelajaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 Ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejujuran, dan khusus pada pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; 2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; 3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; 4. kelompok mata pelajaran estetika; 5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut ini.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No
Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran 1
Agama dan
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan
Akhlak Mulia
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2
Kewarganegaraan
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dan Kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
14
3
Ilmu Pengetahuan
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
dan Teknologi
SMA/MA dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
4
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan mengapresiasikan keindahan serta harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5
Jasmani,
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pada
Olahraga, dan
SMA/MA dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
Kesehatan
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Untuk kelas X terdapat 16 mata pelajaran, kelas XI dan XII masing-masing 13 mata pelajaran. Setelah melalui berbagai pertimbangan, yang dipilih untuk mata pelajaran Keterampilan / Bahasa Asing di SMA Marsudirini, adalah mata pelajaran Keterampilan untuk kelas XI dan kelas XII program IPA selain Bahasa Mandarin untuk kelas X dan kelas XI serta kelas XII program IPS. Secara keseluruhan jenis mata pelajaran dan alokasi waktunya perminggu tercantum pada struktur kurikulum SMA Marsudirini.
15
Di samping itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7 Ayat 3–8, yang menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MAN/SMALB, dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan ditunjang dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, yang menetapkan bahasa daerah, antara lain, bahasa Sunda, diajarkan di pendidikan dasar di Jawa Barat, SMA Marsudirini pada tahun pelajaran 2012/2013 melaksanakan pelajaran muatan lokal Bahasa Sunda dan Kemarsudirinian sebagai muatan lokal Yayasan Marsudirini.
2.
Muatan Lokal
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, yang menetapkan bahasa daerah, antara lain, bahasa Sunda, diajarkan di pendidikan dasar di Jawa Barat dan juga untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar Kota Bekasi pada khususnya, dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya, maka SMA Marsudirini menetapkan salah satu muatan lokal yang dilaksanakan adalah Bahasa dan Sastra Sunda. Dalam muatan lokal ini akan dikembangkan: 1) pengalaman berbahasa dan bersastra Sunda, 2) rasa menghargai dan membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan bahasa resmi kedua di Jawa Barat (setelah bahasa Indonesia), 3) pemahaman bahasa Sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif sesuai dengan konteks, antara lain, tujuan, keperluan, dan keadaan, 4) kemampuan menggunakan bahasa Sunda untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial, 5) disiplin dalam berbahasa (berbicara dan menulis dan berpikir), 6) kemampuan menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Sunda, dan 7) rasa menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Sunda.
Penjabaran bahan muatan lokal Bahasa Sunda mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) yang terlampir pada lampiran 2.1.
16
Selain itu, dalam upaya memberikan pemahaman terhadap spiritualitas pelindung dan
sesuai
dengan
hasil
keputusan
Yayasan
Marsudirini,
SMA
Marsudirini
menyelenggarakan muatalan lokal pendidikan Kemarsudirinian. Dalam muatan lokal ini, peserta didik lebih diarahkan untuk meneladan sikap dan landasan spiritual pelindung yaitu cinta kasih dan persaudaraan. Tujuan pembelajaran Kemarsudirinian adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan pendampingan, pelatihan dan pembinaan kepada siswa sesuai visi dan misi karya pendidikan Marsudirini. 2. Membantu siswa mengembangkan kepemimpinan visioner seturut teladan Santa Perawan Maria, Bapa Fransiskus Assisi dan Ibu Magdalena Daemen. 3. Menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di tingkat nasional dan global serta menghayati nilai-nilai luhur kehidupan untuk mengadapi tantangan dampak negatif neo-liberalisme yang mengarah pada paradigma kebendaan. Selanjutnya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kemarsudirinian dijabarkan dalam lampiran 2.2 3.
Pengembangan diri
Kegiatan pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik. Adapun kegiatan pengembangan diri di SMA Marsudirini terangkum dalam Bimbingan Konseling dan Kegiatan Ekstakurikuler. Bimbingan Konseling diselenggarakan dalam pemenuhan kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan kepribadian dalam upaya menemukan jati diri di dalam pemecahan masalah yang dihadapi, melihat diri di masa lalu dan masa kini serta mampu menentukan pilihan tepat dalam menyongsong masa depan. Program Bimbingan Konseling dijalankan oleh tenaga Bimbingan Konseling dalam paralel kelas untuk dapat memudahkan klasifikasi permasalahan yang dihadapi peserta didik sesuai dengan perkembangan usia yang sebaya. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam rentang waktu yang ekuivalen dengan dua jam pembelajaran (2 x 45 menit), difasilitasi oleh pembimbing ekstrakurikuler dan instruktur. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SMA Marsudirini adalah sepak bola, bola voli, bola basket, bulutangkis, melukis, teater, modern dance, futsal, floorball, paskibra, band, paduan suara, kerohanian, tae kwon do, catur, fotografi, sinematografi dan jurnalistik serta Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
17
Selanjutnya, tujuan pengembangan diri meliputi tujuan umum dan khusus sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah. 2. Tujuan Khusus Pengembangan
diri
bertujuan
menunjang
pendidikan
peserta
didik
dalam
mengembangkan: a. Bakat b. Minat c. Kreativitas d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan e. Kemampuan kehidupan keagamaan f. Kemampuan sosial g. Kemampuan belajar h. Wawasan dan perencanaan karir i. Kemampuan pemecahan masalah j. Kemandirian
Di dalam pelaksanaannya, program pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegitan tidak terprogram dilaksanakan secara lansung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik.
Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan: a. layanan dan kegiatan pendukung konseling Pelayanan konseling di sekolah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi
18
pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. b. kegiatan ekstra kurikuler Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah dalam hal ini di SMA Marsudirini dilaksanakan jenis ekstrakurikuler sebagai berikut: a. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) di bidang Krida b. Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik (Marsudirini Academis Club) di bidang Karya Ilmiah c. pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan dalam bentuk ekstrakurikuler Basket, Bola Volly, Bulutangkis, Floorball, Futsal/Sepakbola, Teater, Modern Dance, dan Paduan Suara di samping Jurnalistik, Fotografi, dan Filmografi serta melukis.
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut. a. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri. b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran). c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
19
4.
Pengaturan Beban Belajar
SMA Marsudirini melaksanakan pembelajaran menggunakan sistem paket yang berarti semua peserta didik wajib mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMA Marsudirini.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan guru. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi dan waktu penyelesaian tugasnya ditentukan oleh guru. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi dan waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. Beban belajar tatap muka setiap pembelajaran adalah 45 menit. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur menggunakan 60 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Jumlah jam pembelajaran di kelas X (sepuluh) sebanyak 42 jam pembelajaran/minggu atau ada penambahan satu jam pada mata pelajaran Fisika, Kimia, Geografi, dan Ekonomi. Penambahan tersebut telah dipertimbangkan sesuai dengan visi dan misi serta untuk memberikan kesempatan mengembangkan kemampuan peserta didik di bidang akademis terutama pada mata pelajaran yang menjadi ciri jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, agar dalam penjurusan nanti, dapat sesuai dengan kemampuan peserta didik masingmasing. Jumlah jam pembelajaran di kelas XI (sebelas) dan XII (dua belas) sebanyak 42 jam pembelajaran/minggu atau ada penambahan tiga jam pembelajaran pada beberapa mata pelajaran tertentu. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, ada penambahan satu jam pembelajaran pada mata pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, ada penambahan satu jam pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Inggris, Ekonomi dan Sosiologi. Penambahan ini dipertimbangkan untuk melayani peserta didik mengembangkan kemampuannya pada jurusan yang dipilih agar mencapai standar kompetensi lulusan.
20
5.
Ketuntasan Belajar
Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, tingkat esensial dan kompleksitas kompetensi dasar, serta kemampuan sumber daya mendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, SMA Marsudirini menetapkan ketuntasan belajar minimal yang berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran dan setiap tingkat kelas. Kepada peserta yang telah mencapai ketuntasan diberi layanan pengayaan dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan diberi layanan perbaikan (remedial). SMA Marsudirini berupaya untuk selalu meningkatkan ketuntasan belajar minimal agar dapat mencapai ketuntasan maksimal.
Daftar ketuntasan belajar minimal setiap pelajaran adalah sebagai berikut:.
21
DAFTAR KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMA MARSUDIRINI BEKASI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Kelas XI IPA
Kelas X KKM
Komponen K
P
A C
Rataan
KKM
Kelas XI IPS
Rataan
Kelas XII IPA
Rataan
KKM
Kelas XII IPS
Rataan
KKM
Rataan
KKM
K
P
A
K
P
A
K
P
A
K
P
A
72
-
C
72
-
C
72
-
C
72
-
C
-
C
72
-
C
72
-
C
72
-
C
C
74 74
C
74 74
C
73 73
A. Mata Pelajaran 1
Agama
70
-
2
Pkn
70
-
C
72
3
Bhs Indonesia
70 70
C
74 74
4
Bhs Inggris
70 70
C
72 73
C
72 73
C
74 74
C
73 74
C
5
Matematika
71
C
71
C
71
C
71
C
71
-
C
6
Fisika
71 71
C
7
Kimia
71 72
C
8
Biologi
72 72
9
Sejarah
71
72
-
C
10
Geografi
72
-
C
11
Ekonomi
72
-
C
12
Sosiologi
72
-
C
13
Seni Budaya
-
14
Penjas
15
TIK
16
Keterampilan/Bhs Asing
-
-
71 71
C
71 72
C
C
72 72
C
-
C
72
C
70
-
C
70
-
C
70
-
C
-
70
C
72
C
70 70
C
73 73
C
73 73
C
75 75
C
70 70
C
C
71.3
-
70.3
-
-
70
-
71
-
71 71
C
72 72
C
73 73
C
-
-
C
C
72
72
-
C
72
-
C
72
-
C
72
-
C
-
72
C
72
C
72
C
73 73
C
73 73
C
73 73
C
75 75
C
75 75
C
75 75
C
70 70
C
70
C
70 70
C
70 70
C
70 70
C
72
-
-
72
B. Muatan Lokal 1
Bhs Sunda
70 70
C
70 70
C
70 70
C
2
Kemarsudirinian/Etika
73
-
C
75
-
C
75
-
C
-
-
-
-
-
-
-
-
C
-
-
C
-
-
C
-
-
C
-
-
C
C. Pengembangan Diri 1
Ekstrakurikuler
0
6.
Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran, ditentukan dari hasil belajar peserta didik selama dua semester, sesuai dengan kriteria dan ditetapkan pada rapat Pleno Dewan Pendidik. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dilakukan penilaian yang menyeluruh dan berkelanjutan. Bentuk penilaian di SMA Marsudirini adalah tes dan nontes yang dapat berupa tes tertulis (pilihan ganda dan uraian), tes praktik, tes lisan, portofolio, penugasan proyek dan atau produk.
Secara terperinci aturan kenaikan kelas adalah sebagai berikut: 1. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. 2. Kenaikan kelas didasarkan pada rataan nilai hasil belajar pada semester 1 dan semester 2 dengan pertimbangan peserta didik telah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dalam semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) serta memiliki prosentase kehadiran 90 %. 3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan lebih dari 4 (empat) mata pelajaran dan atau mempunyai nilai afektif dengan predikat D ataupun E. 4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan lebih dari 4 (empat) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program studi dan atau mempunyai nilai afektif dengan predikat D ataupun E. Sebagai contoh: Bagi Peserta didik Kelas XI a. Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi b. Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi
Adapun laporan hasil belajar peserta didik yang mencakup ketentuan kenaikan kelas diserahkan kepada wali peserta didik oleh wali kelas dalam bentuk porto folio (lembaran) cetak dengan mengikuti ketentuan dalam Surat Keputusan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 12/C/Kep/TU/2008.
0
7.
Penjurusan
Penentuan penjurusan dilakukan pada saat kenaikan kelas XI (mulai akhir semester 2 (dua) kelas X ) dengan dibagi menjadi 2 jurusan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial sesuai dengan kriteria penjurusan dan ditetapkan pada rapat Pleno Dewan Pendidik. Oleh karena itu pelaksanaan penjurusan program dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI.
Kriteria penjurusan SMA Marsudirini adalah sebagai berikut: 1. Nilai akademik, Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program studi tertentu, dihitung terlebih dahulu rataan nilai semester 1 dan semester 2 dari mata pelajaran yang menjadi ciri khas program studi. Selanjutnya mengikuti ketentuan sebagai berikut: • Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki nilai tuntas pada empat mata pelajaran ciri khas program studi dan rataannya ≥ rataan nilai KKM-nya + 5 Untuk penjurusan program studi IPA tahun pelajaran 2012/2013, SMA Marsudirini menetapkan rataan nilai KKM mata pelajaran ciri khas program studi IPA = 71, sehingga syarat masuk ke program studi IPA, peserta didik hendaknya mempunyai nilai tuntas pada empat mata pelajaran ciri khas program studi IPA dengan rataannya ≥ 71+5 = 76. • Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki nilai tuntas pada empat mata pelajaran ciri khas program studi dan rataannya ≥ rataan nilai KKM-nya Untuk penjurusan program studi IPS tahun pelajaran 2012/2013, SMA Marsudirini menetapkan rataan nilai KKM mata pelajaran ciri khas program studi IPS = 70, sehingga syarat masuk
ke program studi IPS, peserta didik hendaknya mempunyai
nilai tuntas pada empat mata pelajaran ciri khas program studi IPS dengan rataannya ≥ 70. Hal-hal di luar ketentuan di atas akan diatur sesuai keputusan rapat dewan guru.
2. Minat Peserta Didik Untuk mengetahui minat peserta didik dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara, atau dari hasil tes minat dan bakat dari suatu lembaga psikologi yang valid.
1
8.
Kelulusan
Penentuan kelulusan disesuaikan dengan ketentuan dalam PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan kelompok dasar dan menengah setelah: 1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran 2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. 3. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dan 4. lulus ujian nasional Ketentuan mengenai ujian sekolah dan ujian nasional menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
9.
Pendidikan Kecakapan Hidup
Di dalam KTSP SMA Marsudirini ini. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran. Pendidikan kecakapan hidup yang diintegrasikan mencakup kecakapan hidup generik dan kecakapan hidup spesifik.
Kecakapan hidup generic diintegrasikan dalam semua mata pelajaran yang mencakup kecakapan personal dan kecakapan sosial. Di dalam kecakapan personal ditumbuhkan mengenai kecakapan diri yang meliputi kecakapan eksistensi diri sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, mahkluk sosial, dan mahkluk yang mencintai lingkungannya serta kesadaran akan potensi diri beserta dorongan untuk mengembangkannya; selain itu ditumbuhkan pula kecakapan berpikir dan bernalar yang terwujud dalam pengembangan kecakapan mengemukakan argumen, kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dasar pemikiran dan penalaran, kecakapan menggali dan mengolah informasi, kecakapan merumuskan dan menguji hipotesis, kecakapan mengambil keputusan, serta kecakapan memecahkan masalah. Di dalam kecakapan sosial ditumbuhkan kecakapan komunikasi antar personal yang mencakup kecakapan mendengarkan, berbicara, menulis; serta kecakapan bekerjasama yang mencakup kecakapan bekerjasama dalam tim serta kecakapan memimpin.
Adapun untuk kecakapan spesifik lebih terfokus diintegrasikan pada mata pelajaran tertentu dalam KTSP SMA Marsudirini ini. Kecakapan spesifik meliputi kecakapan 2
akademik dan kecakapan vokasional. Di dalam kecakapan akademik ditumbuhkan kecakapan mengidentifikasikan variabel dan hubungan satu sama lain, kecakapan merumuskan dan menguji hipotesis, dan kecakapan melakukan penelitian tingkat dasar. Kecakapan ini lebih diintegrasikan dalam mata pelajaran-mata pelajaran yang menjadi ciri Ilmu Pengetahuan Alam yaitu Fisika, Kimia, dan Biologi serta mata pelajaran yang menjadi ciri Ilmu Pngetahuan Sosial seperti Geografi, Ekonomi, Sosiologi, dan Sejarah. Untuk mata pelajaran yang difokuskan pada pengembangan kecakapan vokasional yang masih bersifat dasar adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bahsa Mandarin, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Keterampilan.
10. Pendidikan Berbasis Kompetensi Karakteristik Lokal dan Global Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi komunikasi dan informasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Kota Bekasi merupakan kota yang mengandalkan masa depannya pada bidang jasa an perdagangan. Pelayanan di bidang jasa, pertumbuhan ekonomi yang cepat, dan arus perputaran uang dalam perdagangan menjadi bagian yang perlu dipertimbangkan untuk pengembangan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal. Dalam menjawab tantangan tersebut, SMA Marsudirini mengintegrasikan pendidikan berbasis keunggulan lokal dalam mata pelajaran ekonomi, dengan memberikan muatan jam lebih dalam bidang akuntansi. Demikian pula dalam menunjang pelayanan jasa yang baik, dituntut sistem informasi dan manajemen yang berbasis informasi dan teknologi. Dengan demikian, pendidikan berbais keunggulan lokal yang dikembangkan terintegrasi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Dalam menanggapi kebutuhan daya saing global, KTSP SMA Marsudirini ini mengintegrasikan pendidikannya dalam mata pelajaran bahasa asing yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. Kemampuan interaktif dalam kebahasaan tersebut diharapkan mapu memberi kemampuan peserta didik dalam menjawab kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini.
3
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN SMA MARSUDIRINI
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
A. Alokasi waktu Alokasi waktu dalam Kalender Pendidikan SMA Marsudirini disusun sebagai berikut: 1. Minggu efektif belajar yaitu jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. SMA Marsudirini mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar tahun 2012/2013 sejumlah 45 minggu. 2. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. SMA Marsudirini mengalokasikan waktu pembelajaran efektif sejumlah 44 jam pembelajaran per minggu. 3. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran dan untuk tahun pelajaran 2012/2013 pada tanggal 16 sampai dengan 18 Juli 2012. 4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
B. Penetapan Kalender Pendidikan Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan Yayasan Marsudirini dan memperhatikan acuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, kalender pendidikan SMA Marsudirini diatur sebagai berikut.
4
Perhitungan Hari Belajar Sekolah Efektif, Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar (Rapor), Hari Libur Sekolah, dan Hari Libur Umum/Hari Raya/Peringatan Hari Besar Nasional SMA Marsudirini – Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester
Bulan Tahun
I
Juli 2012 Agustus 2012 September 2012 Oktober 2012 Nopember 2012 Desember 2012
II
Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juni 2013
Hari Efektif 12 20 25 25 25 18 125 21 24 22 25 25 12 129
Penye rahan LHB 1 1 1 1
Smt 8 8 6 14 20
Hari Libur Umum Minggu Hr Raya 2 4 7 5 4 1 4 1 4 23 9 3 1 4 5 4 4 1 4 2 2 1 22 9
Khusus 1 1 -
Kalender Pendidikan SMA Marsudirini sebagaimana diperhitungkan berdasarkan acuan di atas dapat dijelaskan dalam Tabel Kalender Pendidikan SMA Marsudirini dan tersusun dalam bentuk kalender sebagai berikut:
5
KALENDER PENDIDIKAN SMA MARSUDIRINI BEKASI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Juli
'12
HE : 12
Agustus
'12
HE : 20
September '12
HE : 25
Senin
2
9
16
23
30
6
13
20
27
3
10
17
24
Selasa
3
10
17
24
31
7
14
21
28
4
11
18
25
Rabu
4
11
18
25
1
8
15
22
29
5
12
19
26
Kamis
5
12
19
26
2
9
16
23
30
6
13
20
27
Jumat
6
13
20
27
3
10
17
24
31
7
14
21
28
Sabtu Minggu
7
14
21
28
4
11
18
25
1
8
15
22
29
1/8
15
22
29
5
12
19
26
2
9
16
23
30
17 Agustus : Kemerdekaan RI; 19-20 Agustus : Idul Fitri
Oktober
'12
HE : 25
Nopember
'12
HE : 25
Desember
'12
HE : 18
Senin
1
8
15
22
29
5
12
19
26
3
10
17 24/31
Selasa
2
9
16
23
30
6
13
20
27
4
11
18
25
Rabu
3
10
17
24
31
7
14
21
28
5
12
19
26
Kamis
4
11
18
25
1
8
15
22
29
6
13
20
27
Jumat
5
12
19
26
2
9
16
23
30
7
14
21
28
Sabtu
6
13
20
27
3
10
17
24
1
8
15
22
29
7
14
21
28
4
11
18
25
2
9
16
23
30
Minggu
4 Oktober : Libur pesta St. Fransiskus Assisi ; 26 Oktober : Idul Adha
15 Nopember : Tahun Baru Hijriyah
Januari
Februari
Senin
'13 7
14
HE : 21
21
28
25 Desember : Natal
'13 4
11
HE : 24
18
25
11
26
5
19
26
27
6
13
20
27
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
8
15
22
29
5
12
19
Rabu
2
9
16
23
30
6
13
20
Kamis
3
10
17
24
31
7
14
21
28
Jumat
4
11
18
25
1
8
15
22
Sabtu
5
12
19
26
2
9
16
23
6
13
20
27
3
10
17
24
10 Februari : Tahun Baru Imlek
April
Mei
'13
HE : 25
HE : 22
12
1
1 Januari : Tahun Baru ; 24 Januari : Maulud Nabi
'13 4
Selasa
Minggu
Maret
18
25
12 Maret : Hari Raya Nyepi ; 29 Maret : Jumat Agung
'13
HE : 25
Juni
'13
HE : 12
Senin
1
8
15
22
29
6
13
20
27
3
10
17
24
Selasa
2
9
16
23
30
7
14
21
28
4
11
18
25
Rabu
3
10
17
24
1
8
15
22
29
5
12
19
26
Kamis
4
11
18
25
2
9
16
23
30
6
13
20
27
Jumat
5
12
19
26
3
10
17
24
31
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
Sabtu
6
13
20
27
4
11
18
25
Minggu
7
14
21
28
5
12
19
26
9 Mei : Kenaikan Isa Al-Masih ; 25 Mei : Waisak
6 Juni : Isro' Miroj
Awal Tahun Pelajaran
Pembagian Raport
MOS
Upacara Bendera
Ulangan Mid Semester
Ekaristi / Ibadat
Ulangan Semester
Libur Semester, Umum/Khusus
Perkiraan Ujian Sekolah/Nasional
6
KALENDER PENDIDIKAN SMA MARSUDIRINI BEKASI SEMESTER I - TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Hari Efektif : 125 HE Tanggal 12 s.d. 14 13 16 16 s.d. 18 19 21 s.d. 23 28 4 11 17 19 s.d. 20 16 s.d. 23 3 17 s.d. 25 17 28 s.d. 29 1 s.d. 8 4 18 s.d. 20 20 29 1 10 5 s.d. 13 15 26 3 4 s.d. 13 8 14 s.d. 15 17 s.d. 21 18 22 24 s.d. 31
Jenis Kegiatan JULI 2012 Rapat Guru Awal Tahun Pelajaran Persiapan MOPD Upacara Pembukaan Tahun Pelajaran 2011/2012 MOPD Misa Pembukaan Tahun Pelajaran 2011/2012 Libur Awal Puasa Pertemuan Orangtua Kelas X AGUSTUS 2012 Pertemuan Orang Tua/Wali Kelas XI Pertemuan Orang Tua/Wali Kelas XII Libur HUT RI ke-67 Hari Raya Idul Fitri Libur memperingati Idul Fitri SEPTEMBER 2012 Upacara Bendera Outbound / Character Building Kelas X Penyerahan Soal Ulangan Umum Mid Semester I Ulangan Umum Mid Semester I OKTOBER 2012 Ulangan Umum Mid Semester I Libur Perayaan St. Fransiskus Assisi Pekan Informasi PTN /PTS Penerimaan LHB Mid Semester I Upacara Bendera NOPEMBER 2012 Rapat Guru Upacara Bendera Hari Pahlawan Retret Kelas XII Tahun Baru Hijriah Penyerahan Soal Tes Semester I DESEMBER 2012 Misa Mohon Berkat Ulangan Umum Semester I Ulangan Umum Semester I Hari Marsudirini (Pesta Nama Marsudirini) Pekan Informasi / Ilmiah / Seminar Classmeeting Rapat Nilai Akhir Semester I Penerimaan LHB Semester I Libur Natal
Penanggung Jawab HE : 12 Kepsek & Wakasek Panitia Kepsek Panitia Wali Kelas
HE : 20 Kepsek, Wakasek, Wali Kelas Kepsek, Wakasek, Wali Kelas
HE : 25 Wali Kelas X & Tim Wakasek Kurikulum, Panitia Wakasek Kurikulum, Panitia HE : 25 Wakasek Kurikulum, Panitia Yayasan Marsudirini Wakasek Humas & OSIS Wali Kelas HE : 25
Wali Kelas & Tim Wakasek Kurikulum, Panitia HE : 18 Wakasek Kurikulum, Panitia Wakasek Kurikulum, Panitia Wakasek Humas & OSIS OSIS Dewan Guru Wali Kelas
NB : Kalender Pendidikan bersifat tentatif (dapat berubah sesuai kondisi dan instruksi)
7
KALENDER PENDIDIKAN SMA MARSUDIRINI BEKASI SEMESTER II - TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Hari Efektif : 129 HE Jenis Kegiatan
Tanggal
JANUARI 2013
Penanggung Jawab HE : 21
1 s.d. 2
Libur Semester I
7
Upacara Bendera
8
Perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012
Pembina & OSIS
Live In Kelas XI
Wali Kelas & Tim
9 s.d. 21 24
Maulud Nabi Muhammad SAW FEBRUARI 2013
HE : 24
11
Upacara Bendera
10
Tahun Baru Imlek
13
Ibadat Rabu Abu
Wali Kelas, OSIS
14
Perayaan Hari Valentine (Kasih Sayang)
OSIS
MARET 2013 4
HE : 22
Upacara Bendera Ujian Sekolah Tulis & Praktik
Kepsek, Panitia
11
Penyerahan Soal Ulangan Umum Mid Semester II
Wakasek Kurikulum, Panitia
12
Hari Raya Nyepi
18 s.d. 27
Ulangan Umum Mid Semester II
Wakasek Kurikulum, Panitia
28 s.d. 1 April Libur Paskah 2013 APRIL 2013
HE : 25
6
Penerimaan LHB Mid Semester II
8
Upacara Bendera
11
Perayaan Ekaristi Mohon Berkat Ujian Nasional
Kepsek, Panitia
Perkiraan Ujian Nasional
Kepsek, Panitia
15 s.d. 18
MEI 2013
Wali Kelas
HE : 25
2
Upacara Bendera Hari Kebangkitan Nasional
9
Hari Raya Kenaikan Isa Al-Masih
20
Penyerahan Soal Ulangan Umum Semester II
25
Hari Raya Waisak
27
Misa Mohon Berkat Ulangan Umum Semester II
Panitia
Ulangan Umum Semester II
Wakasek Kurikulum, Panitia
28 s.d. 31
JUNI 2013
Wakasek Kurikulum, Panitia
HE : 12
1 s.d. 5
Ulangan Umum Semester II
Wakasek Kurikulum, Panitia
10 s.d. 11
Rapat Nilai Akhir Semester II
Dewan Guru
12 s.d. 14
Classmeeting
OSIS
Penerimaan LHB Semester II
Wali Kelas
15
17 s.d. 13 Juli Libur Akhir Semester II NB : Kalender Pendidikan bersifat tentatif (dapat berubah sesuai kondisi dan instruksi)
8